Download - Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Transcript
Page 1: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

1

BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Laporan Penelitian 20 Agustus 2014

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIODEMOGRAFI DENGAN STATUS PERIODONTAL MASYARAKAT KAMPUNG NELAYAN JALA UNTIA, KEC.

BIRINGKANAYA, MAKASSAR TAHUN 2013

Nama : Asviana Tanjong Stambuk : J11106079 Pembimbing : Prof. DR. drg. Rasmidar Samad, MS Tanggal Baca : 20 Agustus 2014

BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN

2014

Page 2: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

2

RELATION BETWEEN THE PERIODONTAL STATUS WITH SOCIODEMOGRAPHIC STATUS OF JALA UNTIA FISHER VILLAGE

COMMUNITY, BIRINGKANAYA DISTRICT, MAKASSAR , 2013

Asviana Tanjong Students Registrar's Office Clinic Dental Public Health Sciences Faculty of Dentistry University of Hasanuddin Abstract:

Background: Periodontal disease is generally caused by low oral hygiene, resulting in the accumulation of plaque which contains a variety of bacteria. Variations in community treatment seeking influenced by the number of health care facilities is increasing and the type of health care methods and equipment available. As a social entity, fishing communities live, grow, and thrive in coastal areas or coastal areas. Objective: To determine the relationship between periodontal status with sociodemographic status of Jala Untia fisher village community, Biringkanaya district, Makassar. Materials and Methods: This study was an observational analytic with cross-sectional study design. Research sites located in Jala Untia village, Biringkanaya district Makassar on 12 October 2013 and 17 November 2013. Sampling using Accidental sampling method. Data taken with conduct a direct examination of the sample. A total of 247 samples assessed the Community Periodontal Index. The results: Indicates that the job status has a significant relationship with status Periodontal based on the results of statistical analysis using Chi Square test. Obtained p = 0.006 <0.05 there is a relationship between periodontal status Communities Fisher village, Jala Untia, Biringkanaya district, Makassar in 2013 with work based on the analysis of data Chi Square Conclusion: From these results it can be concluded that the demographic status of the associated with periodontal status of Fisher Village Jala Untia, Biringkanaya district, Makassar is the job status. Keywords: periodontal status, demographic status, fisher communities, CPI (Community Periodontal Index)

Page 3: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

3

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIODEMOGRAFI DENGAN STATUS PERIODONTAL MASYARAKAT KAMPUNG NELAYAN JALA UNTIA, KEC.

BIRINGKANAYA, MAKASSAR TAHUN 2013

Asviana Tanjong Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas hasanuddin Abstrak : Latar Belakang : Penyakit periodontal umumnya disebabkan oleh kebersihan mullut yang buruk, sehingga terjadi akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri. Variasi pencarian pengobatan di masyarakat dipengaruhi dengan jumlah sarana pelayanan kesehatan yang semakin bertambah serta jenis metode serta peralatan pelayanan kesehatan yang tersedia. Sebagai suatu kesatuan sosial, masyarakat nelayan hidup, tumbuh, dan berkembang di wilayah pesisir atau wilayah pantai. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara status periodontal dengan status sosiodemografi masyarakat Kampung Nelayan Jala Untia, Kec. Biringkanaya, Makassar. Bahan dan Metode : Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Lokasi penelitian bertempat di Kelurahan Jala Untia, Kec. Biringkanaya Makassar pada tanggal 12 Oktober 2013 dan 17 November 2013. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling. Data diambil dengan melakukan pemeriksaan langsung pada sampel. Sebanyak 247 orang sampel dinilai dengan Community Periodontal Index. Hasil : Menunjukkan bahwa status pekerjaan memiliki hubungan yang signifikan dengan status periodontal berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square. Diperoleh nilai p=0.006 < 0,05 terdapat hubungan antara status periodontal Masyarakat Kampung Nelayan, Jala Untia, Kec. Biringkanaya, Makassar Tahun 2013 dengan pekerjaan berdasarkan analisis data Chi Square Simpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa status demografi yang berhubungan dengan status periodontal masrayakat Kampung Nelayan Jala Untia, Kec Biringkanaya, Makassar adalah status pekerjaan.

Kata Kunci : Status periodontal, status demografi, masyarakat nelayan, CPI (Community Periodontal Index)

Page 4: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

4

PENDAHULUAN

Penyakit periodontal hampir

dialami seluruh penduduk di dunia.

Penyakit periodontal umumnya

disebabkan oleh kebersihan mullut

yang buruk, sehingga terjadi

akumulasi plak yang mengandung

berbagai macam bakteri. 1

Akhir-akhir ini pembicaraan

tentang penyakit periodontal dan

penyebabnya menjadi makin populer.

Demikian pula 61,5 % penduduk

Indonesia tidak mengetahui cara

menyikat gigi yang baik, yaitu setelah

makan pagi dan sebelum tidur malam,

padahal plak hanya dapat dihilangkan

dengan menyikat gigi. Hasil Susenas

2003 menunjukkan bahwa 62,4%

penduduk Indonesia mengalami

gangguan aktivitas selama 3,,86 hari

dalam satu tahun, akibat sakit gigi.

Kondisi ini menunjukkan bahwa

penyakit gigi walaupun tidak

menimbulkan kematian, tetapi dapat

menurunkan produktivitas kerja.

Beberapa faktor pada lingkungan

gingiva merupakan predisposisi dari

akumulasi deposit plak dan

menghalangi pembersihan plak.

Periodontitis umumnya di sebabkan

oleh plak-plak yang terdiri dari

lapisan tipis biofilm yang

mengandung bakteri, produksi bakteri

dan makanan. Lapisan ini melekat

pada permukaan gigi dan berwarna

putih atau putih kekuningan. Plak

yang menyebabkan periodontitis

adalah plak yang berada tepat diatas

garis gusi. Bakteri dan produknya

dapat menyebar kebawah gusi

sehingga terjadi proses peradangan

dan terjadilah periodontitis.

Periodontitis dapat juga melibatkan

hilangnya progresif dari tulang

alveolar di sekitar gigi, dan jika tidak

Page 5: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

5

diobati, dapat menyebabkan

pengenduran dan selanjutnya

kehilangan gigi.1,2,3

Perilaku pencarian pengobatan

adalah perilaku individu maupun

kelompok atau penduduk untuk

melakukan atau mencari pengobatan.

Perilaku pencarian pengobatan di

masyarakat terutama di negara sedang

berkembang sangat bervariasi. Variasi

pencarian pengobatan di masyarakat

dipengaruhi dengan jumlah sarana

pelayanan kesehatan yang semakin

bertambah serta jenis metode serta

peralatan pelayanan kesehatan yang

tersedia di sarana pelayanan

kesehatan juga semakin beragam.

Menurut Notoatmodjo (2007),

pencarian pengobatan oleh

masyarakat terkait dengan respons

seseorang apabila sakit serta

membutuhkan pelayanan kesehatan.

Respons tersebut antara lain : (1)

tindakan mengobati sendiri, (2)

mencari pengobatan ke fasilitas-

fasilitas pengobatan tradisional, (3)

mencari pengobatan dengan membeli

obat-obat ke warung-warung obat, (4)

mencari pengobatan ke fasilitas-

fasilitas modern yang diadakan oleh

pemerintah atau lembaga-lembaga

kesehatan swasta, yang dikategorikan

ke dalam balai pengobatan,

puskesmas dan rumah sakit, (5)

mencari pengobatan ke fasilitas

pengobatan modern yang

diselenggarakan oleh dokter praktek.4

Sebagai suatu kesatuan sosial,

masyarakat nelayan hidup, tumbuh,

dan berkembang di wilayah pesisir

atau wilayah pantai. Dalam

konstruksi sosial masyarakat di

kawasan pesisir, masyarakat nelayan

merupakan bagian dari konstruksi

sosial tersebut, meskipun disadari

bahwa tidak semua desa-desa di

Page 6: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

6

kawasan pesisir memiliki penduduk

yang bermatapencaharian sebagai

nelayan. Walaupun demikian, di desa-

desa pesisir yang sebagian besar

penduduknya bermatapencaharian

sebagai nelayan, petambak, atau

pembudidaya perairan, kebudayaan

nelayan berpengaruh besar terhadap

terbentuknya identitas kebudayaan

masyarakat pesisir secara

keseluruhan.5

Pencatatan status

sosiodemografi yang meliputi usia,

dibagi menjadi tiga kelompok usia

menurut Hurlock yaitu dewasa muda

(18-40 tahun), dewasa pertengahan

(41-60 tahun) dan dewasa lanjut

(>60).10

Terkhusus untuk penduduk

Kampung nelayan Jala Untia, Kec.

Biringkanaya, Makassar yang tingkat

pendapatannya di bawah rata-rata

karena sebagian dari mereka

berprofesi sebagai nelayan, petani

dan buruh pabrik. Oleh karena itu,

pada penelitian ini penulis pengambil

sampel masyarakat pesisir agar dapat

mengetahui status periodontal

masyarakat pesisir sebagai acuan

peningkatan pemerataan pelayanan

kesehatan gigi dan mulut secara

umum.

Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui status periodontal

masyarakat Kampung Nelayan Jala

Untia, kec. Biringkanaya, Makassar

serta mengetahui hubungan antara

status periodontal dengan status

demografi masyarakat Kampung

Nelayan Jala Untia, Kec.

Biringkanaya, Makassar.

Hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan gambaran

tentang tentang hubungan status

sosiodemografi dengan status

periodontal masyarakat Kampung

Page 7: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

7

Nelayan Jala Untia, Kec.

Biringkanaya, Makassar. Sehingga

bisa menjadi acuan untuk lebih

meningkatkan fasilitas dan layanan

kesehatan bagi masyarakat

Kampung Nelayan Jala Untia, kec.

Biringkanaya, Makassar pada

khususnya dan masyarakat pesisir

pada umumnya.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini merupakan

observasional analitik dengan desain

penelitian cross sectional. Lokasi

penelitian bertempat di Kelurahan

Jala Untia, Kec. Biringkanaya

Makassar pada tanggal 12 Oktober

2013 dan 17 November 2013.

Pengambilan sampel menggunakan

metode Accidental Sampling.

Jumlah populasi masyarakat

Kampung Nelayan Jala Untia, Kec.

Biringkanaya, Makassar sebanyak

750 orang meliputi semua kelompok

usia. Berdasarkan kriteria inklusi dan

ekslusi, jumlah sampel yang diteliti

sebanyak 247 orang dari 6 RW

dengan rentan usia antara18-72 tahun.

Kriteria Inklusi dan Ekslusi

- Kriteria inkslusi sampel

adalah masyarakat Kampung

Nelayan Jala Untia, Kec.

Biringkanaya, Makassar yang

berada di tempat pada saat

dilakukan penelitian dan

bersedia dijadikan sampel.

- Kriteria ekslusinya adalah

masyarakat kampung nelayan

Jala Untia, Kec, biringkanaya,

Makassar dengan status

edentulous.

Defenisi Operasional

- Status periodontal adalah

status jaringan periodontal

masyarakat kampung nelayan

Jala Untia yang diukur

Page 8: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

8

dengan Community

Periodontal Index (CPI) yaitu

pengukuran yang

mengklasifikasikan status

periodontal suatu individu

atau populasi dalam suatu

gambaran yang diambil

berdasarkan prevalensi tingkat

keparahan. Imdeks ini dicatat

berdasarkan pengukuran probe

pada poket periodontal,

kalkulus dan status jaringan

gingiva.

Dengan

Skor 0: Periodontal sehat tidak

ada perdarahan,

karang gigi poket

Skor 1 : Perdarahan tampak

secara langsung

atau dengan kaca

mulut setelah

selesai perabaan

dengan probe

Skor 2: Perabaan dengan

probe terasa kasar

menunjukkan

adanya kalkulus.

Skore 3: Kedalaman poket 4-6

mm. Sebagian

warna hitam pada

probe masih terlihat

di tepi gusi

Skore 4: Kedalaman poket

lebih dari 6 mm.

Seluruh warna hitam

pada probe tidak

terlihat.

- Status sosiodemografi adalah

data yang meliputi umur, jenis

kelamin, pendidikan,

pekerjaan, dan suku.

Alat dan Bahan

- Alat yang digunakan :

WHO periodontal

probe (Marquis Color-

Page 9: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

9

Coded probe) dengan

kalibrasi 3 mm per

bagian, untuk

mengukur nilai CPI.

Pinset untuk menjepit

tampon.

Neirbeken

Handscune

Masker

Gelas Kumur

Alat tulis untuk

mencatat.

- Bahan yang digunakan :

Alkohol

Betadine

Tampon dan kapas

Jalannya Penelitian :

- Menghubungi pihak terkait

untuk meminta izin

melakukan penelitian.

- Mendatangi sampel dan

meminta persetujuan sampel

untuk diambil datanya.

- Pengisian form berupa data

sosiodemografi oleh sampel

- Pengumpulan data berupa

pemeriksaan klinis jaringan

periodontal pada masing-

masing sampel berdasarkan

sextan yang dilakukan oleh

peneliti.

- Penilaian sampel berupa

pemberian skor berdasarkan

keadaan jaringan

periodontalnya.

- Penentuan skor tertinggi yaitu

status periodontal terparah

sampel untuk memaknai nilai

CPI.

Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah

menggunakan program SPSS 20.0

Page 10: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

10

dan diuji secara statistik dengan Chi

Square.

Page 11: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

11

HASIL

Tabel 1. Status jaringan periodontal Masyarakat Kampung Nelayan, Jala Untia,

Kec. Biringkanaya, Makassar Tahun 2013 berdasarkan sextan.

Berdasarkan Tabel.1,

untuk status periodontal sehat paling

banyak terdapat pada sextan II (regio

anterior atas) dengan jumlah 147

sextan. Perdarahan gingiva paling

banyak terdapat pada sextan I (regio

posterior atas kanan) yaitu 79 sextan.

Status karang gigi paling banyak

terdapat pada sextan I (regio

posterior atas kanan) yaitu sebanyak

80 sextan. Status poket periodontal

yang dangkal paling banyak terdapat

pada sextan IV (regio posterior

bawah kanan) dan V (regio anterior

bawah) yaitu masing-masing 17

sextan. Pada status periodontal poket

yang dalam, hanya terdapat pada

sextan I (regio posterior kanan atas)

dengan jumlah 1 sextan. Dan yang

terakhir adalah status yang tidak

Sextan Skor

I II III IV V VI

n % n % n % n % n % n % 0

(sehat) 65 26.3 147 59.5 72 29.1 52 21.1 138 55.9 54 21.9

1 (perdarahan)

79 32 51 20.6 66 26.7 69 27.9 52 21.1 67 27.1

2 (kalkulus)

80 32.4 35 14.2 87 35.2 93 37.7 38 15.4 97 39.3

3 (poket

dangkal)

13 5.3 13 5.3 13 5.3 17 6.9 17 6.9 13 5.3

4 (poket dalam)

1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

X (tdk dapat

dicatat)

9 3.6 1 4 9 3.6 17 6.9 2 8 16 6.5

Page 12: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

12

dapat dicatat karena kehilangan gigi

pada sextan tersebut yaitu paling

banyak terdapat pada sextan IV

(regio posterior kanan bawah)

sebanyak 17 sextan.

Tabel 2. Status jaringan periodontal Masyarakat Kampung Nelayan, Jala Untia, kec. Biringkanaya, Makassar Tahun 2013 berdasarkan Usia

Usia CPI Total

p

0 1 2 3 4

n % n % n % n % n % n % Dewasa muda

(18-40) 32 17.6 53 29.1 78 42.9 18 9.9 1 5 182

100

0.571 Dewasa

pertengahan (41-60)

10 17.9 15 26.8 21 37.5 10 17.9 0 0 56 100

Dewasa Lanjut (>60)

1 11.1 5 55.6 3 33.3 0 0 0 0 9 100

Total 43 17.4 73 29.6 102 41.3 28 11.3 1 0.4 247 100

Pada Tabel.2 tampak bahwa

pada dua tingkatan umur yaitu

dewasa muda dan dewasa

pertengahan, kalkulus merupakan

status periodontal terbanyak yaitu

untuk dewasa muda dengan jumlah

78 orang, dan dewasa pertengahan

21 orang, sedangkan pada dewasa

lanjut paling banyak adalah status

perdarahan gingiva yaitu 5 orang.

Pada hasil uji statistik, diperoleh

nilai p= 0,571 (p > 0,05). Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara usia

dengan status periodontal

masyarakat nelayan Jala untia,

Kec.Biringkanaya, Makassar.

Page 13: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

13

Tabel 3. Status jaringan periodontal Masyarakat Kampung Nelayan, Jala Untia, kec. Biringkanaya, Makassar Tahun 2013 berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel.3 menunjukkan bahwa

berdasarkan jenis kelamin, kalkulus

merupakan status periodontal

terbanyak laki-laki sebanyak 52

orang dan dan perempuan 50 orang.

Berdasarkan hasil uji statistik,

diperoleh nilai p = 0,269 ( > 0,05).

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak

ada hubungan yang signifikan antara

jenis kelamin dan status periodontal

masyarakat kampung nelayan Jala

untia, Kec.Biringkanaya, Makassar.

Jenis Kelamin

CPI Total

p

0

1 2 3 4

n % n % n % n % n % n %

Laki-laki 23 19.8 29 24.4 52 45.6 10 8.8 0 0 114

100

0.269

Perempuan 20 15.0 44 33.1 50 37.6 18 13.5 1 0.8 133 100

Total 43 17.4 73 29.6 102 41.3 28 11.3 1 0.4 247 100

Page 14: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

14

Tabel 4. Status jaringan periodontal Masyarakat Kampung Nelayan, Jala Untia, kec. Biringkanaya, Makassar Tahun 2013 berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Berdasarkan Tabel 4,

diperoleh, bahwa untuk tingkat

pendidikan terakhir, tidak tamat SD,

status periodontal terbanyak adalah

perdarahan gingiva dan kalkulus

yaitu masing-masing sebanyak 2

orang. Untuk tingkat pendidikan

terakhir SD, SMP dan SMA status

periodontal terbanyak adalah

kalkulus yaitu masing-masing SD 34

orang, SMP 29 orang, SMA 37

orang. Untuk sampel dengan tingkat

pendidikan terakhir SMA ke atas

dengan status periodontal terbanyak

adalah gingiva sehat yaitu sebanyak

2 orang. Dan berdasarkan hasil uji

statistik, diperoleh nilai p = 0,555 ( >

0,05). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara tingkat pendidikan

terakhir dengan status periodontal

masyarakat kampung nelayan Jala

untia, Kec.Biringkanaya, Makassar.

Tingkat Pendidikan Terakhir

CPI Total

p

0 1 2 3 4

n % n % n % n % n % n %

Tidak tamat SD 0 0 2 40.0 2 40.0 1 20.0 0 0 5

100

0.555

SD 14 18.4 19 25.0 34 44.7 9 11.8 0 0 76

100

SMP 16 21.1 20 26.3 29 38.2 11 14.5 0 0 76

100

SMA 11 12.6 31 35.6 37 42.5 7 9.9 1 1.1 87 100

> SMA 2 66.7 1 33.3 0 0 0 0 0 0 3 100

Total 43 17.4 73 29.6 102 41.3 28 11.3 1 0.4 247 100

Page 15: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

15

Tabel 5. Status jaringan periodontal Masyarakat Kampung Nelayan, Jala Untia,

Kec. Biringkanaya, Makassar Tahun 2013 berdasarkan Pekerjaan

Pada Tabel 5, sampel dengan

pekerjaan sebagai petani dengan

status periodontal paling banyak

adalah mengalami perdarahan gusi

yaitu sebanyak 2 orang. Yang

bekerja sebagai nelayan, wiraswasta

dan pengangguran meiliki status

periodontal paling banyak adalah

kalkulus yaitu nelayan 26 orang,

wiraswasta 39 orang, dan

pengangguran 36 orang. Sedangkan

pelajar yang menjadi sampel hanya

sebanyak 4 orang dengan status

periodontal sehat. (100%).

Berdasarkan hasil uji statistik,

diperoleh nilai p = 0,006 (p< 0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan yang signifikan antara

pekerjaan dengan status periodontal

masyarakat kampung nelayan Jala

untia, Kec.Biringkanaya, Makassar.

Pekerjaan

CPI Total

p

0 1 2 3 4

n % n % n % n % n % n % Petani 0 0 2 50.0 1 25.0 1 25.0 0 0 4

100

0.006

Nelayan 11 20.8 11 20.8 26 49.1 5 9.4 0 0 53

100

Wiraswasta 15 17.2 27 31.0 39 44.8 5 5.7 1 1.1 87

100

Pelajar 4 100 0 0 0 0 0 0 0 0 4

100

Tidak Bekerja 13 11.9 33 30.3 36 33.0 17 15.6 0 9.2 99 100

Total 43 17.4 73 29.6 102 41.3 28 11.3 1 0.4 247 100

Page 16: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

16

Tabel 6. Status jaringan periodontal Masyarakat Kampung Nelayan, Jala Untia,

kec. Biringkanaya, Makassar Tahun 2013 berdasarkan Suku

Suku

CPI Total

p

0 1 2 3 4

n % n % n % n % n % n % Bugis 6 15.8 15 39.5 14 36.8 3 7.9 0 0 38

100

0,905

Makassar 37 17.9 57 27.5 87 42.0 25 12.1 1 0.5 207

100

Lainnya 0 0.0 1 50.0 1 50.0 0 0 0 .0 2 100 Total 43 17.4 73 29.6 102 41.3 28 11.3 1 0.4 247 100

Tabel.6, berdasarkan etnis ,

diperoleh bahwa status periodontal

terbanyak yang dialami oleh etnis

bugis adalah perdarahan gingiva

yaitu sebanyak 15 orang. Pada etnis

Makassar paling banyak dengan

status periodontal karang gigi 87

orang dan lainnya paling masing-

masing 1 orang (50%) yang

mengalami perdarahan gingiva dan

karang gigi. Berdasarkan hasil

analisis uji statistik, nilai p = 3,503

(p> 0,05) sehingga dapat

disimpulkan tidak ada hubungan

yang signifikan antara etnis dan

status periodontal masyarakat

kampung nelayan Jala untia,

Kec.Biringkanaya, Makassar.

PEMBAHASAN

Sosiodemografi adalah

berasal dari dua kata, yaitu sosial dan

demografi. Sosial adalah salah satu

komponen variabel nondemografi,

seperti pendidikan, pekerjaan, dan

lain-lain, sedangkan demografi

adalah suatu ilmu yang mempelajari

penduduk di suatu wilayah terutama

mengenai jumlah, struktur (usia,

Page 17: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

17

jenis kelamin, agama, dan lain-lain),

dan proses perubahannya (kelahiran,

kematian, perkawinan, dan lain-

lain).6

Salah satu tujuan awal terapi

periodontal adalah pelatalaksanaan

infeksi. Adanya mikroflora

periodontal patogenik sebagai faktor

etiologi periodontal, telah mengubah

pendekatan terapi mulai dari

mengeliminasi mikroba sampai

mengontrol mikroorganisme

pathogen dan respon imun

peradangan. Penelitian histologist

menunjukkan bahwa prosedur bedah

periodontal dapat menghasilkan

beberapa tipe penyembuhan yang

berbeda. Adanya long junctional

epithelium yaitu epitel tipis yang

memanjang ke arah apical antara

permukaan akar gigidan jaringan

gingival penyambung. Perlekatan

baru tampak berupa serat kolagen

yang parallel atau tegak lurus

terhadap permukaan akar gigi yang

sebelumnya terbuka karena penyakit

periodontal atau hilangnya

perlekatan.7

Sumber infeksi di dalam

rongga mulut, termasuk periodontitis

dikenal dengan teori focal

infection.Teori ini pertama kali

diajukan oleh Hipocrates dan dikenal

sejak tahun 1920-an. Teori yang

menghubungkan infeksi oral dengan

penyebab penyakit sistemik ini, kini

banyak diteliti.8

Penelitian yang dilakukan di

Kampung Nelayan Jala untia,

Kec.Biringkanaya, Makassar ini

menggunakan Community

Periodontal Index (CPI), yang

digunakan untuk mengukur kondisi

jaringan periodontal. Community

Periodontal Index (CPI) yang

Page 18: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

18

digunakan memiliki kode dan

criteria, sebagai berikut :

Kode 0 = gingiva sehat

Kode 1 = perdarahan gingival saat

atau setelah probing

Kode 2 = terdapat kalkulus

supra/subgingiva saat probing

Kode 3 = Poket dengan kedalaman

4-5 mm

Kode 4 = poket dengan kealaman 6

mm atau lebih

Kode X = sextan yang dikeluarkan

(tidak dapat dihitung karena

kehilangan gigi).9

Pada penelitian ini, diperoleh

bahwa berdasarkan sekstan (tabel 1),

regio posterior kanan atas adalah

regio yang memiliki masalah status

periodontal terbanyak yaitu

perdarahan gingiva disertai karang

gigi, dan poket yang dalam. Hal ini

dikarenakan kurangnya aliran saliva

pada daerah itu yang berfungsi untuk

membantu menghilangkan bakteri

dan sisa makanan.2

Status periodontal

berdasarkan umur (tabel 2), tampak

bahwa kelompok usia dewasa muda

dan dewasa madaya mengalami

masalah dengan karang gigi, hal ini

karena kurangnya kesadaran akan

pentingnya menjaga kesehatan gigi

dan mulut. Dan pada sampel usia

dewasa lanjut mengalami kondisi

perdarahan gingiva. Mizayaki, dkk.,

(1991), dalam artikelnya melaporkan

tentang survey CPITN pada 2

kelompok umur (19 tahun dan 35 -

44 tahun). Laporan tentang kondisi

periodontal dilakukan pada

kelompok dewasa lebih dari 100

survei di 60 negara. Kondisi yang

paling sering ditemukan adalah

kalkulus (score 2) baik dengan

maupun tanpa perdarahan. Pada

umumnya poket antara 4 dan 5 mm

Page 19: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

19

(score 3) hanya terjadi dalam

perbandingan individu dan juga

hanya terjadi dalam perbandingan

kecil dari sekstan. Usia

dipertimbangkan sebagai salah satu

faktor resiko bagi penyakit

periodontal, seperti prevalensi dari

penyakit periodontal yang bervariasi

sejalan bertambahnya usia.11

Tapi pada penelitian ini tidak

ditemukan hubungan yang signifikan

antara status periodontal dan umur

secara statistik, hal tersebut

menunjukkan bahwa status

periodontal tidak sepenuhnya

dipengaruhi oleh faktor umur.

Status periodontal

berdasarkan jenis kelamin (tabel 3)

diperoleh bahwa baik laki-laki

maupun perempuan keduanya

memiliki masalah yang sama dalam

hal status periodontal, karena karang

gigi merupakan status periodontal

terbanyak tapi jumlah sampel laki-

laki lebih banyak dibanding

perempuan yaitu laki-laki 45,6% dan

perempuan 37,6%. Tapi Hal ini tidak

sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Suling PL dari

Universitas Sam Ratulangi dengan

hasil paling banyak sampel wanita

yang mengalami perdarahan gingiva

disertai kalkulus dibanding laki-laki.

Penelitian yang dilakukan oleh AS

Sanei, A. Nikbakht-Nasrabadi (2005)

pada remaja di Iran yang

menunjukkan bahwa kalkulus

ditemukan lebih banyak pada subjek

penelitian laki-laki yaitu 51,2%.11

Kalkulus yang lebih banyak

ditemukan pada subjek penelitian

perempuan daripada subjek

penelitian laki-laki dapat diteliti

lebih lanjut mengenai hubungannya

dengan hormonal maupun kebiasaan

menjaga kebersihan rongga mulut. 12

Page 20: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

20

Hasil penelitian ini tidak

bermakna secara statistik, sehingga

dapat disimpulkan bahwa jenis

kelamin juga tidak terlalu

mempengaruhi status periodontal.

Berdasarkan tingkat

pendidikan (tabel4), diperoleh status

periodontal terbanyak adalah karang

gigi untuk tingkat pendidikan SMA

ke bawah, hal ini dikarenakan karena

tingkat pendidikan sampel yang

rendah. Tapi tidak bermakna secara

statistik, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tingkat pendidikan tidak

mempengaruhi status periodontal.

Dan sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Saptorini bahwa

semakin tinggi tingkat pendidikan,

semakin baik tingkat kesehatan

jaringan periodontalnya.13

Status demografi berdasarkan

pekerjaan (tabel 5), status

periodontal terbanyak pada nelayan,

wiraswasta dan pengangguran adalah

karang gigi. Sedang semua sampel

pelajar memiliki status periodontal

sehat. Dan pada penelitian ini ada

hubungan yang signifikan secara

statistik antara pekerjaan dengan

status periodontal. Pada penelitian

yang dilakukan oleh Saptorini

berdasarkan status pekerjaan antara

sampel yang bekerja dan tidak

bekerja. Sampel yang tidak bekerja

memiliki tingkat keparahan poket

periodontal yang lebih tinggi di

banding yang bekerja.13

Pada status periodontal

berdasarkan etnis diperoleh bahwa

etnis Makassar paling banyak dengan

status periodontal karang gigi,

sedang etnis bugis paling banyak

dengan status periodontal perdarahan

gingiva, dan lainnya mengalami

perdarahan gingiva disertai karang

gigi. Secara statistik tidak ada

Page 21: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

21

hubungan yang bermakna antara

status periodontal dengan etnis.

SIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa status demografi

yang berhubungan dengan status

periodontal masrayakat Kampung

Nelayan Jala Untia,

Kec.Biringkanaya, Makassar adalah

pekerjaan.

SARAN

Sebaiknya dilakukan

penyuluhan tentang pentingnya

menjaga kesehatan gigi dan mulut di

Kampung Nelayan Jala Untia, Kec.

Biringkanaya, makassar. Serta

diharapkan peran serta pemerintah

dalam menyediakan fasilitas dan

tenaga kesehatan yang lebih baik

lagi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Tjahja I, Ghani L. Status

Kesehatan Gigi dan Mulut

Ditinjau dari Faktor Individu

Pengunjung Puskesmas DKI

Jakarta Tahun 2007.

Bul.Penelit.Kesehat, Vol.38,

No.2, 2010:52-66.

2. Manson JD, Eley BM.

Periodonti (Outline Of

Periodontics). Jakarta :

Hipokrates ; 1993: 21,44-46.

3. Irlina L. Hubungan

periodontitis dengan

penderita stroke di rsup dr.

Kariadi semarang. Semarang

: 2012 ; ___

4. Gaol TL. Pengaruh faktor

sosiodemografi,sosioekonomi

dan Kebutuhan terhadap

perilaku masyarakat dalam

Page 22: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

22

Pencarian pengobatan di

kecamatan medan kota Tahun

2013. Medan : 2013.___

5. Kusnadi. Kebudayaan

Masyarakat Nelayan.

[Internet] available from

URL :

www.bappenas.go.id/index.p

hp/download_file/view/1069

1/2407. Diakses tanggal :

Diakses tanggal 27 April

2014.

6. Tarigan AP. Sosiodemografi.

[Internet] available from

URL :

http://repository.usu.ac.id/bits

tream/123456789/22281/.../C

hapter%20III-V.pdf. 2011.

Diakses tanggal 27 April

2014.

7. Madjid M, Sukardi IA,

Masulili SLC. Penyembuhan

Luka dan regenerasi jaringan

periodontal. Maj Ked Gi.

2009;16(2):75-80.

8. Samad R. Periodontitis dan

resiko jantung koroner.

Bogor. IPB Press;

2012.Hal.56,68.

9. Gupta VK, Hiremath SS,

Malhotra S. Aplication of

community periodontalindex

of treatment need (CPITN) in

a group of insulin depent

diabetes mellitus (IDDM)

patients. Int J Diabetes Dev

Ctries. 2013;1-2.

10. Ajzy. Pembagian Umur

Menurut Hurlock. [Internet]

Available from URL :

http://id.scribd.com/doc/1383

78480/Pembagian-umur-

menurut-Hurlock-docx

Diakses tanggal 27 April

2014.

Page 23: Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status _asviana Tanjong

Hubungan Antara Status Sosiodemografi Dengan Status Periodontal Masyarakat kampung Nelayan Jala Untia, Kec.Biringkanaya, Makassar, Tahun 2014

Asviana Tanjong-Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas hasanuddin

23

11. Chriestedy R. Sari DS,

Mahdiyah DA. Tingkat

Kebutuhan Perawatan

Periodontal Berdasarkan

Kunjungan Pasien di RSGM

FKG Universitas Jember

Bulan Agustus 2009-Agustus

2010. NASSIP : Surabaya

:2010.

12. Suling PL, Zuliari K, Slat

ME. Gambaran Status

Jaringan Periodontal Pada

Pelajar di SMA Negeri 1

Manado. Ejournal.unsrat

[Internet] Available from

URL :

http://ejournal.unsrat.ac.id/in

dex.php/egigi/article/downloa

d/3150/2692. Diakses

tanggal 27 April 2014.

13. Saptoroni KK. Poket

Periodontal Pada Lanjut Usia

di Posyandu Lansia

Kelurahan Wonosari Kota

Semarang. Prosiding seminar

Nasional 12 Apr 2011:261-

264.