HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN
PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA
REMAJA PUTRI
Oleh:
TRI WIRDA HAYANI
NIM : 102070026027
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
HUBUNGAN ANTARA MODELllVG OENGAN
PERILAKU MEMBELI PAKAl,A.N PADA
REMAJA PUTRI
Oleh:
TRI WIRDA HAYA.NI
NIM : 102070026027
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Psikolo~Ji
FAKULTAS PSIKOLOGI
UN~VERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA.YATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN
PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA PUTRI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi
syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Pembimbing I
Oleh
TRI WIRDA HAYANI
NIM 102070026027
Di Bawah Bimbingan
Fakultas Psikologi
Pembimbing II
Miftahuddin, M. Si
NIP. 150 378 726
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
1429 H / 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJllAN
Skripsi yang berjudul "HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN
PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA PUTRI" telah diujikan
dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 18 Februari 2008. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi.
Jakarta, 18 Februari 2008
Sidang Munaqasyah )
Ketua Mer ngkap anggota I
c j
Dra. N~tt 1Haffati M. Si. NIP. 1.o215 938
\
Penguji I
~---~ ~--=-
lkhwan Lutfi, M.?Si NIP. 150 368 809
Sekretaris Meran kap Anggota
Anggota:
( Ora. Zahro~ Niha
NIP. 150 238
Ora. Zahr tu ihayah. M. Si NIP. 1 . 238 773
Pembirnbing II
~~ Miftahuddin, M. Si NIP. 150 378 726
fMJYPTO
1fIVV<P Jf.J/!NY.Jl SP.1(Jl£I
1(J1 <J('})I. I:NI 'l(V<JXE<R_SrE:AJ.(jJ}l:JfJOl:NV:NTV'l(
'KSE£ VJ! IJ?{f.,!1 '1)1.Wq SUJIL V :M'EJVIDV'l(VWq'l(V
51ljl51ljl 'JIE<J?_GI:N'J'}!, 'l({EiDVJ! 'l(Jl'l(Jl'l(J(J) 'EEIJIS}!'})l.Wq
Q!I:NX <DJ!W <f}!CJ{<J(V £, '1)1.Wq ']IE£.J1J{ :M'EJVIDO'}!'l(JIW SP/R!J)I~
:M'F,:AJ.(jJP,IJ?J'l(JIW SEol1J!:NfjJ!'l<DJ!W <DV'l(VWfjJ!'Jf.N"!J!
(A) Fakultas Psikologi (B) Februari 2008 (C) Tri Wirda Hayani
ABSTRAKSI
(D) Hubungan Antara Modeling Dengan Perilaku Membeli Pakaian Pada Remaja Putri
(E) xiv+ 65 (F) Setiap remaja ingin tampil cantik dan menarik, tetapi tetap sesuai dengan
karakter dan kepribadiannya. Bagi remaja, bagus tidaknya pakaian yang dipakai merupakan hal yang sangat panting. Karena pakaian menunjukkan identitas dirinya, pergaulannya dan lingkungan dimana dia tinggal. Pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Selain itu, remaja mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidal< realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial pada remaja sangat di pengaruhi oleh sikap teman-teman sebaya terhadap pakaian, maka sebagian besar remaja berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dikehendaki kelompok dalam hal berpakaian.
Pembelajaran adalah aktivitas manusia yang dilakukan sepanjang hidupnya, bahkan pada waktu manusia masih dalam kandungan. Perilaku manusia, termasuk juga perilaku membeli, merupakan hasil dari proses pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Modeling dengan Perilaku Membeli Pakaian pada remaja putri. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 50 responden. Responden diambil dengan menggunakan teknik non-probability sampling, dimana semua anggota atau subjek penelitian tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Yang kemudian memilih secara purposive (bertujuan), yaitu subjek dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Yaitu remaja putri yang berusia antara 18 sampai 22 tahun.
Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan instrumen berupa skala model Liker! dengan 4 alternatif jawaban. Data yang didapat diolah dengan prosedur statistik menggunakan SPSS versi 11.5. dari uji hipotesis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi yang didapat adalah sebesar -1.06, sedangkan untuk r label untuk n = 50 adalah 0.297 dengan
taraf signifikansi 5% dan 0.361 pada taraf signifikansi 1 %. Dengan demikian r hitung lebih kecil daripada r label, artinya tidak ada hubungan positif yang signifikan antara Sikap Modeling dengan Perilaku Membeli pada remaja putri.
Penelitian ini hanya dilakukan pada remaja putri. Akan lebih baik apabila penelitian ini dilakukan tidak hanya pada remaja putri tetapi juga kepada remaja putra. Penelitian ini untuk melihat hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian, untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melal<ukan penelitian tentang perilaku membeli dengan variabel lainnya. Serta dapat memperhatikan situasi dan kondisi responden sebelum menyebar angket (kuesioner) agar didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
(G) Daftar Pustak:a 28 buah (1971-2006) + 9 Pustak:a Online
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Ucapan syukur kepada Allah swt atas karunianya yang tak terhingga alas kehendak dan rahmatnya penulis diberikan pertolongan, kekuatan, kesehatan, kesabaran dan keyakinan dalam menyelesaikan skripsi ini meski prosesnya tidak semudah dari apa yang diperkirakan sebelumnya. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad S.A.W. beserta keluarga dan para sahabat yang telah menjadi suri tauladan bagi umat manusia.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati, perkenankanlah penulis menghaturkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada lbu Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si selaku Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikan pengarahan dan perhatian kepada penulis selama menjalani proses perkuliahan. Bapak Ors. Abdurrahman Saleh selaku pembimbing seminar.
lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si Pembantu Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah sekaligus Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalarn penyusunan skripsi ini. Bapak Miftahuddin M.Si sebagai Oosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan serta saran yan9 berharga dalam penyusunan skripsi ini.
Seluruh Oosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan telah memberikan ilmunya serta seluruh keluarga besar Fakultas Psikologi yang telah banyak membantu penulis selama menjalani proses perkuliahan.Pengurus perpustakaan psikologi UIN Syarif Hidayatullah atas referensi-referensinya.
Keluargaku tercinta, Mama yang tak henti-hentinya mendukung dan memberikan yang terbaik kepada penulis. Untuk kakakku Qtinx dan Fachrul yang terus memberikan support dalam keadaan apapun serta Lusi dan si kecil Ara yang membuat penulis tetap bersemangat. Mereka selalu ada kapanpun penulis membutuhkan semangat dan dorongan untuk terus maju menjadi lebih baik.
My friend Lia, Uul, Ratna, Neneng, Yanti yang udah menjacli teman di kala suka dan duka, tertawa, bercanda, menangis, menderita, jenuh, lelah. Terimakasih atas keikhlasan, kesabaran, bantuan dan dukungan yang telah
kalian diberikan selama ini. Teman-teman Psikologi angkatan 2002, khusus anak kelas C yang selalu menghiasi hari-hari kuliah dengan semua keunikannya. Mbah "rental Orion" yang selalu siap sedia membantu saat penulis mengalami kesulitan dalam proses pengetikan mulai dari tugas-tugas kuliah sampai penulisan skripsi ini.
Segenap pihak yang telah membantu penulis sampai detik ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.Semoga semua amal kebaikan tersebut diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala dan balasan yang setimpal, Amin. Penulis berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Jakarta, Februari 2008
( Penulis)
DAFTAR ISi
Halaman Judul ...................................................................................... .
Halaman Persetujuan ............................................................................ ii
Halaman Pengesahan . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . .. . . . . iii
Motto ................................................................................................... iv
Abstraksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
Kata Pengantar ...................................................................................... vii
Daftar ~si . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix
Daftar Tabel ...................................... ............................... ...................... xiii
Daftar Garn bar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1-11
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
1.2. ldentifikasi Masalah ......................................................... 8
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1. Pembatasan Masalah ............................................ 8
1.3.2. Perumusan Masalah ............................................. 9
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian .................................................. 9
1.4.2. Manfaat Penelitian ................................................ 9
1.5. Sistematika Penelitian ...................................................... 10
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 12-41
2.1 . Perilaku Membeli
2.1.1. Pengertian Perilaku Membeli . . .. . . . . . . . .. . . .. .. . .. . ... . .. . .. 12
2.1.2. Tipe-Tipe Perilaku Membeli .................................. 14
2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Membeli ................................................................. 16
2.1.4. Jenis-Jenis Pembelian . . . .. . ... .. . . . . .. . . . . ... . .. ... ... ... . . . ... 18
2.1.5. Kebutuhan dan Motivasi Perilaku Membeli ........... 19
2.2. Modeling
2.2.1. Pengertian Modeling ............................................. 21
2.2.2. Jen is-Jen is Modeling . . . . . . .. . .. . .. . .. . . . . . . . ... .. . .. .. . . .. . . . . .. . 24
2.2.3. Proses Belajar Modeling ....................................... 26
2.3. Remaja
2.3.1. Pengertian Remaja 30
2.3.2. Kebutuhan-Kebutuhan Remaja ............................. 31
2.3.3. Pakaian bagi Remaja ....................... ..................... 36
2.4. Kerangka Berpikir . .. .. . .. . . . . .. .. . .. . .. . . . . .. . .. . . . . .. . . ... . . . .. . . . . . . . . . . . . . 38
2.5. Hipotesis ........................................................................... 41
BAB 3 IVIETODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 4.2-50
3.1. Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian ...................... 42
3.1.2. Definisi Variabel dan Operasional Variabel .......... 43
3.1.2.1. Definisi Variabel ..................................... 43
3.1.2.2. Operasional Variabel ..... ...................... 43
3.2. Pengambilan Sampel
3.2.1. Populasi dan Sampel ............................................. 44
3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel.................................. 44
3.3. Pengumpulan Data
3.3.1. Metode dan lnstrumen Penelitian 45
3.3.2. Teknik Uji lnstrumen ............................................. 47
3.4. Teknik Analisa Data ................................... ..................... 49
3.5. Prosedur Penelitian ......................................................... 49
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA ....................................... 51-60
4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian ......................... 51
4.2. Presentasi Data
4.2.1. Gambaran Sikap Modeling.................................... 52
4.2.2. Gambaran Perilaku Membeli ............ .................... 53
4.3. Uji Persyaratan .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 55
4.3.1. Uji Normalitas ........................................................ 55
4.3.2. Uji Homogenitas .................................................... 57
4.3.3. Uji Hipotesis .......................................................... 59
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 60
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN .................................... 61-65
5.1. Kesimpulan .............. ........................................................ 61
5.2. Diskusi ............ ....................................................... .......... 61
5.3. Saran .. . .. . .. .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . .. . . .. .. . ......... .. . .. . . . . .. . .. ... ... .. .. . .. 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TAB EL 2.1. Beberapa Peran Dalam Perilaku Membeli ... . . .. . . .. ... .. . . .. . .. . .. 17
TABEL 3.1. Blue Print Modeling................................................................ 46
TABEL 3.2. Blue Print Perilaku Membeli ................................................... 46
TABEL 3.3. Nilai Skor Jawaban ................................................................ 47
TABEL 4.1. Gambaran Umum Responden ............................................. 51
TABEL 4.2. Kategori Modeling ................................................................ 53
TABEL 4.3. Kategori Perilaku Membeli ................................................... 54
TABEL 4.4. Uji Normalitas Modeling dan Perilaku Membeli .................... 55
TABEL 4.5. Uji Homogenitas Modeling.................................................... 58
TABEL 4.6. Uji Homogenitas Perilaku Membeli ...................................... 58
TABEL 4.7. Uji Hipotesis Modeling dan Perilaku Membeli ...................... 59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Scatterplot Modeling . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56
Gambar 2. Scatterplot Perilaku Membeli ... ... . .. . .. . .. ... . ...... ..... ... . .. . .. . . . ..... 57
BAB 1
PENDAHULUAN
1 .1 . Latar Belakang Masalah
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.
Schiffman dan Kanuk (2000) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
"proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang
diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya". Sehingga dapat dikatakan bahwa
perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana p1:imbuat keputusan
(decision unit), bail< individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat
keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk
dan mengkonsumsinya (dalam Prasetijo & lhalauw, 2005).
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain mak;anan dan tempat
tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan
menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia,
pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan
seseorang yang memakainya (Wikipedia Indonesia, 2008).
2
Bagi remaja, bagus tidaknya pakaian yang dipakai merupakan hal yang
sangat penting. Karena pakaian menunjukkan identitas dirinya, pergaulannya
dan lingkungan dimana dia tinggal. Remaja putri sering mimjadi sasaran baik
model maupun target pasar yang ditawarkan. Banyak model-model iklan
yang ditampilkan adalah remaja, yang dilakukan untuk menarik remaja
lainnya untuk meniru penampilan model iklan yang sama-sama berusia
remaja. Prociuk yang ditawarkan dilabelkan untuk remaja yang aktif, cantik
dan trendy. Sebagai target pasar, remaja sangat potensial sebagai
konsumen, karena dalam usia remaja, perasaan selalu ingin tampil menarik
sangat mendominasi kepribadiannya. Sehingga remaja putri, berlomba-lomba
membeli produk yang ditawarkan untuk tampil cantik dan menarik seperti
model (Rena Herdiyani dalam Jokosupriyanto.com, 2004).
Dalam kaitannya dengan tayangan iklan baik di televisi maupun majalah,
yang banyak menawarkan produk-produk remaja, remaja sangat mudah
tertarik dan menjadi konsumtif demi penampilan mereka. Remaja putri
menjadi boros dalam membelanjakan uang sakunya untuk membeli parfum,
bedak, lipgloss, dan lain-lain. Sedangkan remaja pria, akan membeli produk-
produk mahal yang dapat menunjang penampilan dirinya didepan
perempuan. Gaya hidup yang ditawarkan dalam majalah remaja maupun
dalam sinetron adalah gaya hidup hedonis sebagai remaja kota besar. Dan
untuk menunjang gaya hidup itu, remaja didorong untuk mengkonsumsi
barang-barang dengan merek-merek mancanegara yang harganya tidak
murah. Mereka diajarkan untuk mengikuti perkembangan mode dunia, mulai
dari fashion, gaya rambut, casting HP yang berganti-ganti, dan sebagainya
(Rena Herdiyani dalam Jokosupriyanto.com, 2004).
3
Usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasimnya antara lain
karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Di samping itu,
remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak
realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Remaja ingin
menunjukkan bahwa mereka dapat mengikuti mode yang sedang in. Padahal
mode itu sendiri selalu berubah sehingga para remaja tidak pernah puas
dengan apa yang dimilikinya. Sehingga muncul perilaku yang konsumtif.
Perilaku konsumtif pada remaja sebenarnya dapat dimengerti bila melihat
usia remaja sebaga usia peralihan dalam mencari identitas diri. Remaja ingin
diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi bagian dari
lingkungan itu. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang
lain yang sebaya itu menyebabkan remaja berusaha untuk mengikuti
berbagai atribut yang sedang in. Remaja dalam perkembangan kognitif dan
4
emosinya masih memandang bahwa atribut yang superfisial itu sama penting
(bahkan lebih penting) dengan substansi. Apa yang diken.akan oleh seorang
artis yang menjadi idola para remaja menjadi lebih pentin\l (untuk ditiru)
dibandingkan dengan kerja keras dan usaha yang dilakukan artis idolanya itu
untuk sampai pada kepopulerannya. (Balipost.co.id, 2003).
Konsumen diarahkan kepada pemikiran-pemikiran bahwa suatu produk yang
diiklankan merupakan sesuatu yang diperlukan dan diinginkan oleh
konsumen sehingga timbul tingkah laku membeli (buying behavior).
Walaupun meniru, dalam membeli pakaian, remaja akan melihat kualitas
barang, harga, dan yang utama sedang trend atau tidak pakaian yang akan
dibeli. Predikat seseorang dengan tampilan khas dapat naik satu tingkat,
menjadi orang yang memiliki style atau orang yang penuh gaya. Akan tetapi,
memiliki gaya (style) tidak selalu berbicara mengenai busana, didalamnya
terdapat cita rasa mode, selera, sikap, kepribadian sampai gaya hidup yang
berhubungan dengan kepercayaan diri yang dapat membuat seseorang
tampil beda. Memiliki gaya harus tampil luar biasa serta dapat
mengekspresikan karakter yang diinginkan lewat penampilannya
(Muarabagja.com, 2004).
Salah satu aspek yang terlihat pada budaya remaja adalah gaya berpakaian.
Masa remaja identik dengan pemberontakan, melanggar norma-norma sosial,
dan hal-hal ekstrim lainnya, perilaku yang tidak sesuai menurut nilai-nilai
yang bc3rlaku dalam masyarakat. Akan tetapi, sebenamya remaja sangat
patuh terhadap norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat,
terutama yang berhubungan dengan pakaian dan penampilan (Rice, 1999).
5
Sebuah penelitian yang mengkaji perbedaan perilaku membeli antara pria
dan wanita yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia (MRI) dan
dipresentasikan di Jakarta (2002). Dalam risetnya di enam kota utama di
Indonesia, lembaga riset pemasaran tersebut menemukan perbedaan yang
signifikan pad a masalah perilaku konsumen pria dan wanita. Mereka juga
berhasil meraba seberapa jauh pengaruh pria atau wanita pada pengambilan
keputusan memilih atau membeli suatu produk. Hasil riset menunjukkan
untuk produk tertentu, wanita atau pria mempunyai pengaruh besar dalam
pengambilan keputusan membeli produk tersebut. Untuk produk seperti ala!
kecantikan dan semacamnya, wanita tetap dominan, baik sebagai pemberi
pengaruh ataupun pembuat keputusan yaitu sebenar antara 68 persen
hingga 100 persen. Sementara pria dominan sebagai pengaruh dan pembuat
keputusan untuk produk semacam bahan bangunan, otomotif, barang-barang
pria, antara 68 persen hingga 99 persen. Riset ini mendapati kaum wanita
temyata lebih rentan untuk berpindah merek. Mereka juga cenderung suka
membeli produk yang ada diskonnya di samping juga lebih suka membeli
produk yang ditawarkan relasi atau rekan sendiri. Sementara itu kaum pria
6
lebih suka mempertimbangkan masak-masak sebelum memutuskan membeli
dengan mencari informasi yang selengkapnya atas suatu produk (Jeniputri
dalam Republika.com, 24 juli 2002).
Saa! bersama teman sebaya, individu berusaha mengikuti gaya dandan dan
hobi yang terjadi dalam kelompok. lni yang dinamakan modeling, yaitu
kecenderungan untuk meniru orang lain. Pada masa kanak-kanak, individu
mencari model dalam keluarga, pada masa remaja model berasal dari teman
sebaya. Yang menganggap bahwa aturan dalam kelompok jauh lebih penting
daripada keinginan individu. Hal ini menyebabkan individu mengikuti sikap,
pendapat dan perilaku yang berlaku dalam kelompok (Lovi~ly Christi Zelga
dalarn Kompas.corn, 2006).
Penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial pada remaja sangat di
pengaruhi oleh sikap teman-ternan sebaya terhadap pakaian, rnaka sebagian
besar rernaja berusaha keras untuk rnenyesuaikan diri dengan apa yang
dikehendaki kelornpok dalarn hal berpakaian. Pada remaja perernpuan,
mereka menyadari bahwa penampilan berperan penting dalarn dukungan
sosial. (Hurlock, 1980).
Belajar sosial lebih fokus pada pernbelajaran yang terjadi pada konteks
sosial. Yang menunjukkan bahwa orang dapat belajar dari orang lain,
termasuk konsep-konsep pembelajaran observasi, imitasi, dan modeling
(dalam teachnet.edb.utexas.edu, 2007).
7
Bandura (dalam pts.com, 2006) mengatakan individu membentuk atau
mengubah sikap dan tabiatnya karena adanya faktor-faktor penguat yang
mempengaruhi perilakunya. Semasa remaja, model utamanya adalah
remaja-remaja lain. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia
adalah hasil dari proses belajar. lndividu yang mempunyai self esteem (harga
diri) rendah tidak memiliki sikap dan tabiat sendiri. Sebaliknya individu yang
memiliki self esteem (harga diri) tinggi memiliki sikap dan tabiat sendiri.
Mereka lebih sering mendengarkan kata hati. ltulah yang menyebabkan
individu yang memiliki self esteem (harga diri) tinggi tidak clapat dipengaruhi
oleh orang lain dibandingkan individu yang memiliki self esteem (harga diri)
rendah. lni adalah faktor yang dapat menjelaskan mengapa individu mudah
meniru orang lain, dimana sebagian individll lainnya tidak dapat dipengamhi,
sebaliknya mereka menginginkan diri mereka agar ditirll oleh orang lain.
Setiap orang memiliki banyak model untL1k ditiru. lndividu rnengikllti seorang
model dari segi berpakaian daripada gaya berbicara yang mengikllti model
yang lain. Remaja lebih banyak meniru gaya dan tingkah lakll tokoh remaja
pL1jaan mereka.
Setiap remaja pasti ingin tampil cantik dan menarik, tetapi tetap sesuai
dengan karakter dan kepribadiannya. Oleh karena itu, peneliti mengambil
permasalahan ini sebagai bahan penelitian dengan judul "Hubungan Antara
Modeling dengan Perilaku Membeli Pakaian Pada Remajc:1 Putri".
1.2. ldentifikasi Masalah
Dari uraian di atas, peneliti memberikan beberapa identifikasi masalah yang
dapat muncul yaitu:
8
1. Apakah ada hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian
pada remaja putri?
2. Bagaimana pengaruh modeling dengan perilaku membeli pakaian pada
remaja putri?
3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilal<u membeli pakaian pada
remaja?
1.3. Pembatasan dan Perurnusan Masalah
1.3.1. Pembatasan Masalah
Agar pernbatasan dalam penelitian ini lebih terarah, maka penulis rnencoba
memberikan batasan pengertian yang terdapat dalam penulisan skripsi ini
yaitu:
1. Modeling adalah belajar memberikan reaksi dengan jalan mengamati
orang lain yang tengah mereaksi (Chaplin, 2001 ).
2. Perilaku membeli adalah tindakan yang langsung terlibat untuk
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa
(Simamora, 2004).
3. Remaja yang di maksud adalah remaja putri akhir berusia antara 18
sampai 22 tahun (Santrock, 2003).
1.3.2. Perurnusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah yaitu
"Apakah ada hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian
pada remaja putri?".
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
modeling dengan perilaku membeli pakaian pada remaja putri.
1.4.2. Manfaat Penelitian
9
Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan teori
psikologi, khususnya faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku membeli.
Dan hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah perkembangan ilmu
psikologi terutama dalam bidang psikologi ekonomi tentang perilaku
konsumen.
10
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar remaja putri dapat
mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk membeli pakaian
yang hanya didasarkan faktor imitasi (meniru), modeling, atau trend.
1.5. Sistematika Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan pedoman penyusunan
penulisan skripsi Fakultas Psikologi UJN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun
sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN, meliputi latar belakang masalah, identifikasi
masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB2
BA83
KAJIAN PUSTAKA, meliputi teori-teori yang berhubungan
dengan penelitian, kerangka berpikir, dan hipotesa
METODE PENELITIAN, meliputi jenis penelitian, pendekatan
dan metode yang digunakan, definisi variabel danoperasional,
populasi, sampel dan teknik pengambilan sarnpel, metode dan
teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.
BAB4
BABS
11
PRESENTASI DAN ANALISA DATA, meliputi gambaran umum
subyek penelitian, presentasi data, uji persyaratan dan uji
hipotesis.
PENUTUP, meliputi kesimpulan, diskusi dan saran.
BAB2
KAJIAN PUST AKA
2.1. Perilaku Membeli
2.1.1. Pengertian Perilaku Membeli
Perilaku membeli adalah pemikiran-pemikiran bahwa suatu barang yang di
iklankan merupakan sesuatu yang diperlukan dan diinginkan sehingga harus
dibeli oleh konsumen.
Menurut Engel et al (1995), perilaku membeli adalah tindakan yang langsung
terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mEmgikuti tindakan
tersebut. Loudon dan Bitta (1988) menekankan perilaku membeli sebagai
suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu
untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan
jasa. Kotler dan Amstrong (1997) mengartikan perilaku membeli sebagai
perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga,
yang membeli produk untuk konsumsi personal (dalam Simamora, 2004),
13
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku membeli
adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau
organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi oleh lingkungan.
Simamora (2004) mengatakan untuk mengukur perilaku membeli yang
digunakan adalah analisis multiatribut, dimana atribut yan9 dianggap sah
untuk suatu objek perilaku membeli. Atribut objek perilaku membeli
merupakan suatu kategori produk, yang memiliki dua pen9ertian. Pertama,
atribut sebagai karakteristik yang membedakan suatu procluk dari yang lain.
Yang meliputi dimensi-dimensi yang terkait dengan produk, seperti daya
tahan (kualitas), keandalan, desain, gaya, dan reputasi. Kedua, faktor-faktor
yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan tentang
pembelian suatu produk, yang melekat pada produk dan rnenjadi bagian dari
produk itu sendiri. Yang meliputi dimensi-dimensi produk, juga menyangkut
apa saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk
membeli, menonton, memperhatikan suatu produk, seperti harga,
ketersediaan produk, merek, dan layanan setelah penjualan.
Menurut Munandar (2001) saat ini, pada umumnya kajian-kajian dalam
perilaku membeli, terdiri dari analisis dari proses pembelian dari keperluan
14
sehari-hari, jasa, dan barang tahan lama (rumah, mobil) yang mencerminkan
orientasi ke masa depan. Proses pembelian terdiri dari tiga macam proses:
1. Proses Penawaran, proses menarik perhatian, memberitahu,
menimbulkan minat, menimbulkan keinginan untuk membeli atau
menggunakan barang dan atau jasa. Kajiannya antara lain meliputi: (a)
efektivitas penggunaan media (seperti: komposisi dari audience yang
dicapai melalui TV, radio, harian, majalah dan media iklan lain; (b)
efektivitas dari iklan dan komersial.
2. Proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi proses membeli
berdasarkan kebiasaan dan berdasarkan pertimbangan. Kajian yang
dilakukan antara lain: (a) kajian dari pilihan-pilihan yan1~ diinginkan
(preference) konsumen (selera, gaya, ciri-ciri produk, dsb); (b) kajian dari
kebiasaan dan pola membeli, dll.
3. Proses penetapan keperluan dan kebutuhan konsumen dengan
melakukan penelitian-penelitian antara lain tentang: (a) motif-motif
membeli dari sekelompok orang; (b) harapan-harapan Elkonomis dari
orang; (c) perkiraan permintaan akan produk-produk dan jasa-jasa; (d)
citra (images) dari produk-produk, dll.
2.1.2. Tipe-tipe perilaku membeli
Kotler (2000) membedakan empat tipe perilaku pembelian l<0nsumen
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara
merek. Keterlibatan tinggi ditandai oleh upaya mencari informasi yang
intensif. Keterlibatan rendah cenderung kurang mencari informasi.
a. Perilaku Membeli yang rum it (Complex Buying Behavior)
15
Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi dalam
pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang jelas
di antara merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu
membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, berisiko dan
dapat mencerminkan diri pembelinya.
b. Perilaku Membeli untuk Mengurangi Ketidakcocokan (Dissonance
Reducing Buying Behavior)
Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan miempunyai
keterlibatan yang tinggi dan konsumen menyadari hanya terdapat sedikit
perbedaan di antara berbagai merek. Perilaku membeli ini terjadi untuk
pembelian produk yang harganya mahal, tidak sering dibeli, berisiko, dan
membeli secara relative cepat karena perbedaan merek tidak terlihat.
c. Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan (Habitual Buying Behavior)
Konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan
berdasarkan kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk
secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena sudah
mengenal produk tersebut.
d. Perilaku Membeli yang Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying
Behavior)
16
Perilaku membeli yang mencari keragaman memiliki keterlibatan rendah,
namun masih terdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen
berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan
(dalam Simamora, 2004).
2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Membeli
Menurut Katona ( dalam Munandar, 2001) ada lima perangkat ubahan
(variabel) yang menentukan dan mempengaruhi perilaku membeli, yaitu:
a. Kondisi-kondisi yang memungkinkan (enabling conditions) yang
menetapkan batas-batas kemampuannya sebagai konsumen.
b. Keaclaan-keadaan yang mempercepat (precipitating circumstances) yang
mempengaruhi perilaku ekonomi.
c. Kebiasaan memainkan peran yang penting.
d. Kewajiban-kewajiban perjanjian (contractual obligations) dari orang yang
mempengaruhi perilaku ekonomi.
e. Keadaan psikologikal konsumen.
Sedangkan menurut Adi Nugroho (2002) seringkali yang bewkaitan dengan
situasi konsumen adalah seseorang melakukan pembelian dengan atau
tanpa pengaruh dari pihak lain, di situasi lain, sejumlah orang akan secara
bersama-sama terlibat dalam sebuah keputusan pembelian.
17
Tabel dibawah ini menggambarkan satu cara dalam menggolongkan peran-
peran tersebut.
Tabel 2..1 Beberaipa peran dalam perilaku membeli
Peran Keterangan
Initiator lndividu yang menentukan bahwa beberapa kebutuhan
dan keinginan tidak terpenuhi dan keinginan tidak
terpenuhi dan memerintahkan untuk melakukan
pembelian untuk menutupi situasi tersseibut.
Influencer Seseorang yang pernyataan dan tindakannya baik secara
sengaja ataupun tidak mempengaruhi kf3putusan
pembelian, dan atau penggunaan barang dan jasa.
Pembeli Seseorang yang benar-benar melakukan transaksi jual
beli.
Pengguna Sesorang yang paling terlibat secara langsung
mengkonsumsi dan menggunakan dari pemeblian.
Peran-peran tersebut menggambarkan suatu proses bagaimana konsumen
belajar, mengambil keputusan, perubahan pendirian, konsistensi antara
pemikiran dan kegiatan, yang berkaitan dengan konsumsi suatu produk.
Seperti dalam pembelian suatu produk akan melibatkan paling sedikitnya
satu orang dengan perannya masing-masing. Sementara dalam situasi lain
satu orang dapat memerankan beberapa peran pada satu waktu.
2.1.4. Jenis-Jenis Pembelian
18
Menurut Adi Nugroho (2002), secara garis besar keputusan pembelian untuk
konsumsi cukup beragam. Namun, jenis-jenis konsumsi dapat digolongkan
menjadi: pembelian penting, konsumsi rutin, konsumsi karena terpaksa dan
konsumsi grup.
1. Pembelian Penting
Jenis konsumsi ini biasanya hanya terjadi sesekali saja dalam waktu yang
cukup lama dan membutuhkan usaha dalam pengambilan keputusan
karena kurangnya pengalaman sebagai dasar pembuatan keputusan.
Pembelian jenis ini memerlukan high-involvement. Misalnya pembelian
mobil, wisata keluar negeri, membeli saham. Jenis keputusan ini juga
termasuk hal-hal lain diluar lingkup perilaku konsumen seperti: berapa
banyak anak, keputusan menikah, dan lain-lain.
2. Konsumsi rutin
Pembelian yang dilakukan secara berulang yaitu jika seseorang pergi ke
supermarket dan membeli produk pada umumnya dari yang telah
dibelinya pada kunjungan terakhir ke supermarket. Theory learning adalah
sangat memperhatikan pola perilaku seperti ini yaitu perilaku yang
berulang (repeated behavior) dan oleh karenanya relevcin dengcin
konsurnsi rutin. Secara urnurn, pernbelian rutin rnernerlukan sedikit
pernikiran dan oleh sebab itu dikatakan low-involvement.
3. Konsurnsi karena terpaksa
19
Beberapa konsurnsi diputuskan secara bebas, sernentara yang lainnya
dengan sedikit atau bahkan tanpa pilihan. Karena jenis konsurnsi ini
(involuntary consumption)mempunyai bentuk-bentuk s13cara individu dan
sosial. Ketika kita harus rnernbeli bensin, ada banyak pilihan jenis, ternpat
pernbelian bensin (porn bensin) tetapi pilihannya rnenjadi tidak penting
atau sulit untuk dilaksanakan apabila pada saat itu kita harus rnernbelinya,
karena petunjuk bensin dirnobil kita sudah terlihat harnpir habis.
4. Konsurnsi grup
Jenis konsurnsi yang lain adalah jenis konsurnsi yan1~ dilakukan secara
individual dan secaraberkelornpok. Misalnya, banyak konsurnsi dari
sebuah keluarga rnenggarnbarkan selera rnasin~1-rnasing anggota
keluarga. Keputusan banyak industri kurang lebih sarna dengan hal
tersebut dirnana beberapa orang yang rnenjadi kunci perusahaan
rnenentukan keputusan pernbelian.
2.1.5. Kebutuhan clan Motivasi Perilaku Membeli
Kebutuhan dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan
yang dialarni antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalarn diri.
Apabila individu kebutuhannya tidak terpenuhi, akan rnenunjukkan perilaku
kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi, individu akan
memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi rasa puasnya.
20
Seseorang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakannya,
dan usaha atau dorongan untuk memenuhi kebutuhan ini disebut motivasi.
Motivasi adalah dorongan dari dalam individu yang menyebabkan dia
bertindak (Schiffman dan Kanuk, 2000). Dorongan yang menyebabkan
seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan itulah yang disebu!
motivasi.
Kebutuhan adalah esensi dari konsep pemasaran modern. Teori Maslow
mengatakan bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar
yang bertingkat-tingkat. Orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan
terbawah terlebih dahulu sebelum merasakan !imbulnya kebutuhan yang
lebih tinggi.
Kebutuhan memiliki dimensi keanekaan (multiplicity). Sehingga kebutuhan
dan tujuan individu yang satu dengan yang lain berbeda. St:!Seorang tidak
dapat secara gegabah menebak motif seseorang berdasar perilakunya.
Motivasi adalah daya dorong untuk berperilaku dan perilaku itu mengarah
kepada tujuan (goal) tertentu. Tujuan adalah hasil yang dicapai oleh perilaku
yang termotivasi. Semua perilaku berorientasi pada tujuan. Jadi, tujuan
adalah daya tarik untuk berperilaku. Apabila diterapkan pada perilaku beli
konsumen, tergantung pada:
" Pengalaman pribadi konsumen
" Persepsi konsumen akan citra dirinya sendiri (self imarJe)
" Kapasitas fisik
" Norma-norma dan nilai-nilai budaya yang berlaku
• Aksesibilitas tujuan di lingkungan fisik maupun sosial
(Prasetijo & lhalauw, 2005).
2.2. Modeling
2 . .2.1. Pengertian Modeling
21
Modeling adalah belajar memberikan reaksi dengan jalan rnengamati orang
lain yang tengah mereaksi (Chaplin, 2001 ).
Dalam teori belajar sosial (Bandura, 1969) gejala yang biasa digolongkan di
bawah label imitasi dan identifikasi semua dirancang seba!;fai modeling.
lstilah yang diambil karena pengaruh modeling mempunyai efek psikologis
yang lebih luas dibanding cara meniru respon yang sederhana. Perilaku yang
lain dapat bertindak sebagai isyarat dalam memudahkan pEmampilan dari
tanggapan pada tempat yang sama. Mereka mengikuti mocle yang dilakukan
22
oleh orang lain, dan perilaku mereka tidak diketahui dan diikuti oleh tindakan
yang lain (dalam Bandura, 1971).
Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2005), kebanyakan belajar terjadi tanpa
reinforcement (penguatan) yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang
dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan
belajar tetap dapat terjadi tanpa ikut melakukan hal yang clipelajari itu, dan
model yang diamatinya juga tidak mendapat reinforcement (penguatan) dari
tingkahlakunya. Belajar melalui observasi jauh lebih efisien dibanding belajar
melalui pengalaman langsung. Melalui observasi orang clapat memperoleh
respon yang tidak terhingga banyaknya, yang mungkin diikuti clengan
hubungan atau penguatan.
Sedangkan Teori Belajar Sosial yang dikemukakan oleh Rotter (dalam
Bandura, 1971 ). Pertama, berhubungan dengan sudut pandang. Artinya
mengembangkan rangkaian konsep yang bersifat precliksi (gambaran).
Kedua, berkaitan clengan deskripsi (uraian). Ketiga, membuat suatu usaha
yang kuat dalam menggunakan definisi operasional yang menetapkan
pengukuran yang nyata untuk setiap konsep. Rotter meng~1unakan istilah
belajar sosial sebagai suatu kesatuan. Banyak tingkah laku manusia yang
dapat diperoleh atau dipelajari. Lebih dari itu, yang terjadi adalah suatu
lingkungan yang penuh dengan interaksi sosial dengan orang lain.
23
Teori Rotter menggunakan empat konsep atau variabel untuk meramalkan
perilaku individu. Pertama, adanya potensi perilaku (behavioral potential I
BP). Yang mengacu pada potensi terhadap perilaku manapun yang
ditimbulkan dalam suatu penguatan spesifik atau kumpulan dari penguatan.
Variabel yang kedua adalah pengharapan (expectancy IE). Kemungkinan
yang berpegang kepada individu pada penguatan tertentu akan terjadi
sebagai fungsi suatu perilaku spesifik dalam menghilangkan suatu situasi
spesifik. Konsep yang ketiga adalah nilai penguatan (reinforcement value I
RV). Yang digambarkan sebagai derajat tingkat pilihan penguatan manapun
untuk berbagai kemungkinan yang dapat terjadi semua sama.
Terakhir, adanya situasi psikologis, adalah suatu unsur penting yang bersifat
prediksi. Hal tersebut diperlukan untuk memahami keterkaitan psikologis dari
situasi yang ditentukan dalam mempengaruhi nilai-nilai penguatan keduanya
dan pengharapan yang tepat untuk meramalkan perilaku dalam situasi
tersebut.
Teori pembelajaran sosial menekankan lingkungan sebagai penentu perilaku
yang penting dan bukan faktor-faktor internal individu. Teori ini mengupas
tentang bagaimana orang belajar untuk merespons lingkungan, termasuk
situasi yang berubah-ubah dan pola respons yang mereka pelajari. Orang
merespons situasi dan orang lain secara berbeda, tergantung pada situasi
dan orang tersebut (Prasetijo & lhalauw, 2005).
24
Dalam teachnet.com, Ormond's (Human Learning, 1999) berpendapat teori
belajar sosial lebih fokus pada belajar dapat terjadi tanpa adanya konteks
sosial. Dengan mempertimbangkan bahwa orang belajar dari orang lain,
termasuk konsep belajar observasi, imitasi, dan modeling. Prinsip umum dari
teori belajar sosial adalah:
1. Belajar melalui observasi terhadap tingkah laku orang lain dan
menghasilkan tingkah laku yang dapat dilihat.
2. Belajar dapat terjadi tanpa ada perubahan dalam tingkah laku.
3. Adanya unsur kognitif yang merupakan peranan dalam belajar.
4. Teori belajar sosial sebagai jembatan antara teori belajar behavioris dan
teori belajar kognitif.
2.2 . .2. Jenis-jenis Modeling
Modeling merupakan inti dari belajar observasi. Peniruan atau meniru
sesung~Juhnya tidak tepat untuk mengganti kata modeling, karena modeling
bukan sekedar menirukan atau mengulangi apa yang dilakiukan oleh model
(orang lain), tetapi modeling melibatkan penambahan dan atau pengurangan
tingkahlaku yang teramati, menggeneralisir berbagai pengamatan sekaligus
melibatkan proses kognitif. Jenis-jenis Modeling yaitu:
a. Modeling Tingkahlaku Baru
Melalui modeling orang dapat memperoleh tingkahlaku baru. lni
dimungkinkan karena adanya kemampuan kognitif. Stimuli berbentuk
25
tingkahlaku model ditransformasi menjadi gambaran mental, dan
ditransformasi menjadi simbol verbal yang dapat diingat kembali suatu
saat nanti. Ketrampilan kognitif yang bersifat simbolik ini, membuat orang
dapat mentransform apa yang dipelajarinya atau men~mabungkan apa
yang diamatinya dalam berbagai situasi menjadi pola tingkahlaku baru.
b. Modeling Mengubah Tingkahlaku Lama
Disamping dampak mempelajari tingkahlaku baru, modeling mempunyai
dua macam dampak terhadap tingkahlaku lama. Pertama, tingkahlaku
model yang diterima secara sosial dapat memperkuat respon yang sudah
dimiliki pengamat. Kedua, tingkahlaku model yang tidak diterima secara
sosial, dapat memperkuat atau memperlemah pengamat untuk melakukan
tingkahlaku yang tidak diterima secara sosial, tergantung apakah
tingkahlaku model itu diganjar atau dihukum. Kalau tin~1kahlaku yang tidak
dikehendaki itu justru diganjar, pengamat cenderung meniru tingkahlaku
itu, sebaliknya kalau tingkahlaku yang tidak dikehendaki itu dihukum,
respon pengamat menjadi semakin lemah.
c. Modeling Simbolik
Sebagian besar modeling tingkahlaku berbentuk simbolik. Film dan
televisi menyajikan contoh tingkahlaku yang tidak terhitung yang dapat
mempengaruhi pengamatnya. Sajian itu berpotensi sebagai sumber
model tingkahlaku.
d. Modeling Kondisioning
26
Modeling dapat digabung dengan kondisioning klasik menjadi
kondisioning klasik vikarius (vicarious classical conditioning). Modeling
semacam ini banyak dipakai untuk mempelajari respon emosional.
Pengamat mengobservasi model tingkahlaku emosional yang mendapat
penguatan. Muncul respon emosional yang sama didalam diri pengamat,
dan respon itu ditujukan ke obyek yang ada didekatnya (kondisioning
klasik) saat mengamati model itu, atau yang dianggap mempunyai
hubungan dengan obyek yang menjadi sasaran emosional model yang
diamati.
2.2.3. Proses Belajar Modeling
Pembelajaran merupakan bagian dari aktivitas proses informasi tentang
struktur tingkah laku dan tentang lingkungan yang berubah menjadi
gambaran yang simbolis sebagai pembimbing dalam bertindak. Dalam
analisis sosial kognitif dari belajar observasi (Bandura, 1977), modeling
sangat berpengaruh dalam menjalankan fungsi informasi. Pikiran dan
tindakan seorang model merupakan salah satu cara yang E:lfektif untuk
menyampaikan informasi tentang peraturan dalam membentuk tingkah laku
yang baru (Bandura, 1986).
lnterpretasi dari belajar memberikan suatu peran pada fungsi kognitif dalam
keahlian dan peraturan dari tingkah laku manusia dibandin9 penjelasan
dengan assosiasi yang teratur berhubungan dengan tipe dari perilaku
yang akan terus diamati dan dipelajari seluruhnya.
b. Retention Process (lngatan)
28
Komponen yang kedua beriungsi dalam belajar observasi sebenarnya
mengabaikan teori imitasi adalah sebagian dari retensi (ingatan). Saat
seseorang mengamati model perilaku tanpa melakukan respon, individu
dapat memperoleh respon yang terjadi saat gambaran terbentuk. Dalam
rangka menghasilkan perilaku tanpa kehadiran yang berlanjut dari isyarat
eksternal modeling, individu harus mempertahankan observasi yang asli
masuk dalam bentuk simbolis. Belajar observasi melibatkan dua sistem
gambaran, bayangan dan kata-kata. Stimuli modeling menghasilkan
kondisi sensori yang menggambarkan rangkaian perilaku model. Peristiwa
stimulus saling berhubungan, seperti saat suatu nama dihubungkan
dengan orang yang telah ditentukan, hampir mustahil untuk mendengar
nama tanpa mengalami bayangan dari karakteristik fisiknya. Kedua, yang
mungkin menilai kecepatan belajar observasi dan retensi (ingatan) yang
lama dari model yang dilakukan manusia, melibatkan kode kata-kata dari
suatu observasi. Kebanyakan dari proses kognitif mengatur perilaku
terutama secara verbal dibanding visual. Belajar observasi dan ingatan
dimudahkan oleh beberapa kode karena banyak inforrnasi dalam bentuk
yang mudah disimpan. Setelah respon model diubah kedalam gambaran
29
dan simbol kata-kata yang mudah digunakan dan dibaca, kode memori ini
bertindak sebagai pemandu untuk menghasilkan tanggapan yang sesuai.
c. Reproduction Motoric Process (Menghasilkan Tingkah laku Motorik)
Komponen yang ketiga dari proses modeling adalah mempunyai kaitan
dengan proses menghasilkan tingkah laku motorik. Yang melibatkan
kegunaan dari bentuk simbolis sebagai bagian dari model untuk
memandu penampilan yang berlebihan. Proses mendapatkan gambaran
secara umum sama dengan merespon pelaksanaan clibawah kondisi
dimana orang mengikuti pola yang sudah ditentukan, atau secara
langsung diarahkan melalui suatu rangkaian instruksi untuk menetapkan
rangkaian gagasan. Satu-satunya perbedaan aclalah penampilan secara
langsung dapat memandu sebagai isyarat eksternal, dimana modeling
tertunda, menghasilkan tingkah laku belajar dapat diamati oleh rekannya
dari stimuli yang tidak ada. Gaya perilaku yang komplt~ks dihasilkan oleh
kombinasi dari komponen sebelumnya yang dipelajari dalam diri mereka.
Dimana unsur-unsur yang dipilih adalah model yang pertama, kemudian
langkah selanjutnya merupakan gabungan yang terus meningkat dan
berkembang menjadi imitatif.
d. Reinforcement and Motivation Process (Penguatan dan Motivasi)
Komponen yang terakhir berfungsi sebagai motivasi atau proses
penguatan. Seseorang dapat memperoleh dan mempertahankan
kemampuan yang diperoleh dari perilaku model, tetapi belajar akan jarang
30
dilakukan dalam penampilan yang berlebihan jika sanksi negatif atau
situasi insentif yang diperoleh kurang baik. Dalam keadaan seperti itu,
pengenalan positif yang insentif dengan segera belajar observasi diubah
menjadi suatu tindakan (Bandura, 1965). Variabel penguat tidak hanya
mengatur ekspresi yang berlebihan dari suatu perilaku, tetapi juga dapat
mempengaruhi belajar observasi dengan menggunakan kontrol selektif
yang berlebihan dari model agar orang lebih memperhatikan. Lebih lanjut,
ingatan selektif dipermudah dengan mengaktifkan kode dan latihan dari
perilaku model yang mempunyai nilai fungsional.
2.3. Remaja
2.3.1. Pengertian Remaja
Santrock (2003) mengartikan remaja (adolescence) sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup
perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Masa remaja dimulai kira
kira 10 sampai 13 tahun dan berakhir antara usia 18 sampai 22 tahun.
Perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional yang t<~rjadi berkisar dari
perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak sampai pada
kemandirian.
31
Menurut Singgih (2003) masa remaja merupakan masa peralihan dari dunia
anak ke dunia dewasa, yang dimulai dengan terjadinya kematangan dari
kelenjar-kelenjar kelamin, yakni menarche (haid yang pertama) pada wanita
dan keluarnya air mani pertama kali pada laki-laki.
Sedangkan Menurut Hurlock (1980) istilah adolescence atau remaja berasal
dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja)
yang berarti "tumbuh" atau "tumbuh menjadi dewasa". lstilah adolescence,
mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional,
sosial, dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget (dalam Hurlock,
1980) dengan mengatakan: "Secara psikologis, masa remaja adalah usia
dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak
tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebi~1 tua melainkan
berada dalam tingkatan yang samai".
2.3.2. Kebutuhan-kebutuhan Remaja
Menurut Muhammad Al-Mighwar (2006) Pada umumnya remaja memiliki
kebutuhan baik kebutuhan yang bersifat fisik, psikis, sosial maupun religius.
Kebutuhan primer, seperti makan, minum, tidur, dan lain-lain, maupun
kebutuhan sekunder, seperti kebutuhan penghargaan, pujian, kedudukan,
menghasilkan sesuatu, dan sejenisnya. Kebutuhan remaja secara umum
dapat dikategorikan sebagai berikut:
32
a. Kebutuhan pengembangan keterampilan untuk bekerja
Remaja perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan yang sesuai
dengan bakat dan minatnya agar berhasil meraih pekerjaan yang dapat
mendatangkan penghasilan.
b. Kebutuhan untuk berkembang dan memelihara kesehatan dan kesegaran
fisik
Remaja membutuhkan pengarahan tentang pemeliharaan kesehatan
yang baik dan membutuhkan pengetahuan tentang latihan-latihan fisik
dan pemenuhan akan gizi. Tujuannya, agar mereka teitap prima dalam
proses perkembangannya.
c. Kebutuhan untuk mengerti tentang hak-hak dan kewajiban dalam
masyarakat demokratis
Remaja harus mengerti dan menerima apa saja yang diperbolehkan
baginya dan yang diharuskan atasnya sebagai anggota masyarakat,
seperti pemanfaatan pemeliharaan jalan sebagai sarana publik. Di satu
sisi, dia berhak menggunakan jalan itu, tetapi di sisi lain, dia juga
berkewajiban untuk memelihara dari kerusakan. Dengan demikian, dia
bisa menyenangkan diri sendiri dan juga orang lain.
d. Kebutuhan untuk mengerti pentingnya keluarga bagi individu dan
masyarakat
Remaja merasakan bahwa keluarganya mengandung nuansa hubungan
yang penuh penyesuaian dan kedamaian serta ketenangan. Suasana
positif yang diperoleh remaja dalam keluarganya diharapkan memberi
nuansa positif pula bagi masyarakat, begitu juga sebaliknya.
e. Kebutuhan untuk mengerti cara mendapatkan, memanfaatkan, dan
memelihara barang dengan baik
33
Remaja harus mengetahui asal usul, pemanfaatan dan cara pemeliharaan
suatu barang sebelum membelinya, sehingga mereka mendapatkan
berbagai keuntungan itu, mendapatkan kepuasan batin, bersikap hemat
dan berpola hidup sederhana.
f. Kebutuhan untuk mengerti peranan ilmu pengetahuan bagi hidup manusia
Remaja harus mengetahui peranan ilmu-ilmu pengetahuan yang
dipelajarinya di lembaga pendidikan untuk kehidupannya sehari-hari. Hal
ini mengingat, tidak sedikit ilmu pengetahuan yang dipelajari remaja tidak
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, atau kontradiktif dengan
realita keyakinan yang berkembang di tengah masyamkatnya. Dengan
semakin bertambah dan mendalamnya pengetahuan remaja tentang
peran ilmu pengetahuan bagi kehidupan, mereka tidak akan mudah
terombang-ambing oleh perilaku masyarakat yang terkadang tidak bisa
dipertanggungjawabkan.
g. Ketiutuhan apresiasi terhadap seni, musik, dan keindahan alam
Remaja membutuhkan rasa, pikir, sikap, dan tingkah laku yang positif
dalam membaca informasi atau objek seni yang berupa bacaan-bacaan
atau panorama alam yang indah, sehingga dia bisa menikmati dan
34
menghargai nilai seni. Semua itu memberikan berbagai manfaat bagi
remaja, antara lain memunculkan krea!ivitas dalam pekerjaan atau yang
membuatnya merasa puas dan santai, memberinya kesempatan untuk
memanfaatkan dan melatih emosi dan sikap serta pikirnya secara positif,
terutama di waktu senggang.
h. Kebutuhan untuk memanfaatkan waktu senggang dengan baik
Mengisi waktu senggang dengan berbagai kegiatan yang positif sangatlah
diharapkan pada remaja, terlebih lagi apabila kegiatan itu ditempuhnya
dengan bekal keterampilan, ketekunan dan sikap yang bertanggung
jawab. Terpenuhinya kebutuhan ini akan mendatangkan banyak manfaat,
baik bagi remaja maupun orang lain, antara lain menghindarkan remaja
dari perilaku yang negatif di waktu senggang, seperti melamun atau
pergaulan bebas, dan membentuk kemandirian remaja yang berguna bagi
masa dewasa dan masa tuanya.
i. Kebutuhan untuk mengembangkan rasa hormat terhadap orang lain
Remaja membutuhkan pengetahuan tentang tata care menghormati orang
lain, baik dalam sikap, perkataan maupun perbuatan. Sebab,
kemampuannya menghormati orang lain sangat menentukan
kesuksesannya dalam suatu kegiatan sosial penerimaan orang lain
terhadapnya, bahkan akan menciptakan saling percaya dan saling
membantu di antara teman-teman atau komunitas tempat remaja berada.
j. Kebutuhan kemampuannya untuk berpikir secara rasional
Untuk menumbuhkan kemampuan melihat berbagai masalah itu secara
jernih dan mampu menentukan keputusan yang tepat atas dasar
pertimbangan aka! sehat dan cerdas, dibutuhkan kemampuan berpikir
yang rasional, meskipun aspek emosi tidak dapat diabaikan.
35
Di samping kebutuhan yang bersifat umum, ada juga kebutuhan yang khas.
Disepakati para ahli bahwa kebutuhan khas remaja berkaitan erat dengan
perilakunya yang khas juga, baik yang bersifat psikologis maupun sosiologis.
Garrison merinci 7 kebutuhan khas remaja, tetapi pemba9iannya tidak
berlaku bagi seluruh remaja, karena kebutuhan khususnya terdiri dari
berbagai tingkat intensitas. lntensitas masing-masing kebutuhan dibatasi oleh
berbagai faktor, antara lain faktor individual, faktor sosial, kultural dan faktor
religius, termasuk nilai. Tujuh kebutuhan versi Garrison adalah sebagai
berikut:
1. Kebutuhan kasih sayang. Kebutuhan ini menjadi penting saat mereka
hendak berkeluarga.
2. Kebutuhan keikutsertaan dan diterima oleh kelompok merupakan hal yang
sangat penting. Sejak remaja melepaskan diri dari keterikatan keluarga
dan berusaha menetapkan hubungan-hubungan lawan jenis.
3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri sejak remaja awal menjadi sangat penting
ketika remaja dituntut untuk menentukan berbagai pili~1an dan mengambil
keputusan.
4. Kebutuhan untuk berprestasi menjadi sangat penting dan pasti sejalan
dengan pertumbuhan individualnya yang mengarah pada kematangan
atau kedewasaan.
36
5. Kebutuhan pada pengakuan dari orang lain sangat peinting sejak mereka
bergantung pada hubungan dan penerimaan teman sebaya.
6. Kebutuhan dihargai dirasakannya berdasarkan pandangan atau
ukurannya sendiri yang dianggapnya pantas bagi dirinya secara realistis,
dan menjadi semakin penting sejalan dengan pertambahan kematangan.
7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh, ten.1tama tampak
dengan bertambahnya kematangan dan kedewasaan. Falsafah hidup ini
sangat dibutuhkan remaja untuk dijadikannya petunjuk atau dasar dalam
menentukan berbagai keputusan.
2.3.3. Pakaian bagi Remaja
Pakaian sangat penting bagi remaja dalam menemukan dan
mengekspresikan identitas diri. Sebagai remaja dalam mencari gambaran diri
yang dapat membuat remaja merasa nyaman, remaja senang bereksperimen
dengan penampilan (littrell, Damhorst, dan Littrel, 1990). Pakaian dan
penampilan mengekspresikan diri sendiri sebagai usaha untuk mengontrol
kesan terhadap orang lain. Pakaian sebagai media visual dalam
berkomunikasi dengan orang lain dalam kehidupan (dalam Rice,1999).
37
Penampilan sangat berperan penting dalam interaksi sosial, memberikan
identifikasi. Jika seseorang berpakaian seperti penjahat maka ia akan berlaku
seperti penjahat. Pakaian membantu remaja dalam menemukan identitas
sosial dari orang lain dan mengikuti tingkah laku serta meirespon sesuai
dengan yang diharapkan. Sebagai seorang manusia dalam masyarakat
dengan perkembangan sosial diri, gaun dan perhiasan sangat era!
hubungannya dengan interaksi dengan orang lain (Rice, "1999).
Pakaian mempunyai arti bagi remaja untuk mengekspresikan konflik-konflik
tergantung-mandiri atau konflik-konflik kecocokan-kepribadian. Pakaian dapat
menjadi media sebagai pemberontakan bagi remaja. Remaja yang
bermusuhan dan memberontak terhadap orangtua mengekspresikan
ketidaksukaan dengan memakai pakaian atau gaya rambut yang tidak disukai
oleh orangtua. Semakin sering pertengkaran yang dibuat orangtua, semakin
tekun remaja dalam mempertahankan gaya mereka. Walaupun begitu, motif
yang paling dominan dalam menseleksi gaya adalah keinginan untuk diakui
oleh orang lain sebagai yang paling hebat atau keringinan untuk dipercayai
dan lebih disukai (Koester dan May, 1985; dalam Rice, 1999).
Pakaian merupakan ekspresi awal suatu kepribadian, gaya hidup, dan filosofi
politik: Bagi remaja, fungsi yang terpenting adalah pakaian untuk menjamin
identitas mereka dan pengertian pribadi dalam suatu kelompok. Pakaian
38
digunakan untuk mempertinggi konsep diri, untuk membuat remaja merasa
baik tentang diri sendiri, dan untuk membuat kesan baik terhadap orang lain
(Sweeney dan Zionts, 1989; dalam Rice, 1999).
2.4. Kerangka Berpikir
Perilaku membeli diartikan sebagai proses yang dilalui ohsh seseorang dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca
konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhannya. Yang berpusat pada konsumen sebagai individu dalam
membuat keputusan beli dengan menggunakan sumber-sumber yang
tersedia, yaitu waktu, uang dan upaya, untuk ditukar den~ian barang untuk
dikonsumsi. Oleh karena itu, semua faktor, baik internal maupun eksternal
yang mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan beli,
mengkonsumsi dan membuangnya.
Perilaku membeli dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh
pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar pembeli akan menentukan
tindakan dan pengambilan keputusan membeli.
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang
diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya ran~isangan atau
39
pengaruh internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya individu
telah belajar mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah produk yang
diketahuinya akan memuaskan dorongan tersebut.
Pembelajaran adalah aktivitas manusia yang dilakukan sepanjang hidupnya,
bahkan pada waktu manusia masih dalam kandungan. P•srilaku manusia,
termasuk juga perilaku membeli, merupakan has ii dari proses pembelajaran.
Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2005), kebanyakan belajar terjadi tanpa
reinforcement (penguatan) yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang
dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan
belajar tetap dapat terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari itu, dan
model yang diamatinya juga tidak mendapat reinforcement (penguatan) dari
tingkahlakunya. Belajar melalui observasi jauh lebih efisien dibanding belajar
melalui pengalaman langsung. Melalui observasi orang dapat memperoleh
respon yang tidak terhingga banyaknya, yang mungkin diikuti dengan
hubungan atau penguatan.
Dibawah ini gambaran alur hubungan sikap modeling dengan perilaku
membeli.
Pengaruh internal:
1. Kebutuhan dan motivasi
2. Kepribadian 3. Psikografik 4. Persepsi 5. Pembelajaran 6. Sikap
Puas/ Tidak puas
Konsumen:
• Kebutuhan
¢=J 0 Pilihan atribut produk
• Sikap • Persepsi • Gaya hidup
~ Mencari dan
mengevaluasi
i Menentukan
alternatif-alternatif
~ Menentukan pilihan dan memutuskan membeli
i I Membeli I
I
"' Perilaku pasca beli
Pengaruh eksternal:
1. Keluarga 2. Kefas sosial 3. Budaya dan
Sub Budaya 4. Kelompol<
a cu an 5. Komunikasi
pemasaran
Desommsi pasca beli
40
2.5. Hipotesis
Hi : Ada hubungan yang signifikan antara sikap modeling dengan
perilaku membeli pada remaja putri.
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap modeling
dengan perilaku membeli remaja putri.
41
BAB3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan clan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan angka dalam
mengumpulkan data dan memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Kuantitatif menurut Suharsimi Arikunto (2006) adalah pendekatan penelitian
yang didalamnya memiliki kejelasan unsur dari tujuan, pendekatan, subjek,
sumber data yang mantap dan terperinci, serta langkah pimelitian yang
sudah direncanakan dengan matang, desain yang jelas terhadap langkah
langkah penelitian, pengumpulan data, dan analisa data.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
korelasional. Gay (1976) mendefinisikan metode deskriptif sebagai kegiatan
yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau
menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang
berjalan dari pokok suatu penelitian (dalam Sevilla dkk, 1993).
43
3.1.2. Definisi Variabel dan Operasional Variabel
3.1.2.1. Definisi Vanabel
Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau
sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Kerlinger (1973) menyebut variabel sebagai
konstruk atau sifat (properties) yang diteliti (dalam Sevilla dkk, 1993).
Variabel dibagi alas dua jenis yaitu independent variable (variabel bebas) dan
dependent variable (variabel terikat). Variabel bebas adalah antecedent atau
yang dipandang sebagai sebab kemunculan, sedangkan variabel terikat
adalah l'onsekuensi atau yang dipandang sebagai akibatnya.
Variabel dalam penelitian ini adalah:
Variabel bebas (independent variable) adalah Modeling.
Variabel terikat (dependent variable) adalah Perilaku Membeli.
3.1.2.2. Operasional Variabel
Definisi operasional modeling adalah nilai skor yang diperoleh responden
dalam mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, yang
mencakup potensi perilaku, pengharapan, nilai penguatan, dan situasi
psikologis.
Sedangkan definisi operasional perilaku membeli adalah nilai skor yang
ddiperoleh responden dari tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa. Yang
mencakup trend (kecenderungan), harga, kualitas, gaya l1idup, dan merek.
3.2. Pengambilan Sampel
3.2.1. Populasi clan Sampel
44
Kerlinger (1973) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan anggota,
kejadian, atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik (dalam Sevilla
dkk, 1993). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri berusia antara
18 - 22 !ahun.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu
yang memiliki karakteristik tertentu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50
orang responden. Jumlah responden sebanyak 50 orang dianggap cukup
mewakili. Menurut Guilford & Frucher (1978) bahwa untuk mendekati bentuk
normal distribusi frekuensi maka jumlah sampel tidak boleh kurang dari 30
orang. Untuk setiap perhitungan statistik, jumlah sampel tersebut cukup
mewakili populasi (dalam Arikunto, 2006).
3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik non-probability
sampling, dimana semua anggota atau subjek peneli!ian tidak memiliki
45
peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Beberapa bagian tertentu
dalam kelompok secara sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan untuk
mewakili sub kelompok (Gay, 1976). Teknik yang digunakan adalah
purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu subjek dipilih berdasarkan
kriteria tertentu (dalam Sevilla dkk, 1993).
Kriteria atau karakteristik subjek pada penelitian ini adalah khusus remaja
putri yang berusia antara 18 sampai 22 tahun yang diambil sebanyak 50
orang untuk dijadikan sampel penelitian.
3.3. Pengumpulan Data
3.3.1. Metode dan instrumen Penelitian
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
menggunakan angket (kuesioner) dengan instrumen skala sikap. Skala sikap
yang dipakai adalah skala model Liker! (Sevilla dkk, 1993).
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berbentuk angket (kuesioner),
kuesioner ini berisi pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti. Dalam
penelitian ini menggunakan dua macam instrumen, yaitu instrumen untuk
mengukur modeling dan perilaku membeli.
46
Tabel 3.1 Blue Print Modeling
No Aspek lndikator Fav Unfav Jmlh
1 Potensi Mengikuti orang 7, 9, 11, 15, 7 perilaku lain 24 25, 33
Diikuti orana lain 10 19,21 3 2 Pengharapan Tingkah laku yang 2, 14, 4,6 6
berubah 20,23
3 Nilai Ganjaran 26, 28, 31, 34 6 penguatan 29, 32
Hukuman 12,27 2 4 Situasi Emosi 22 1
psikologis Mempengaruhi 13, 17 1, 16, 5 30
Dioenaaruhi 3, 5, 8 18 4 Jumlah 19 15 34
Tabel 3.2 Blue Print Perilaku Membeli
No Aspek lndikator Fav Unfav Jml h
1 Trend Senang mengikuti 10 11, 35 3 (kecenderungan) fashion
Ketinggalan 7 2 2 informasi Tidak peduli (acuh) 9 28 2
2 Harga Mahal 5,30 20, 32 4 Standar 23, 33 34 3 Mu rah 18 4, 31 3
3 Kualitas Terbaik 1, 25 6,26 4 Biasa saja 24 12 2
4 Gaya Hidup Minat 16 13,22 3 Pola Aktivitas 8,15,19 3 Nilai-nilai (normal 3 1
5 Merek Terkenal 14, 17, 21 4 36
Tidak terkenal 29 27 2 Jumlah 20 16 36
47
Pada rnasing-masing skala terdapat pernyataan yang mendukung (favorable)
dan pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable). Pengukuran tersebut
didasarkan pada skala Liker! dengan empat alternatif jawaban, yaitu sangat
setuju (SS), setuju (S), sangat tidak setuju (STS), tidak si~tuju (TS). Untuk
penghitungan skor dari setiap jawaban dapat dilihat pada tabel berikut.
Pemyataan Favorable
Unfavorable
Tabel 3.3 Nilai Skor Jawaban
SS s 4 3 1 2
3.3.2. Teknik Uji lnstrumen
TS 2 3
Menurut Saifuddin Azwar (2003) validitas mempunyai arti sejauhmana
ketepatan dan kecermatan suatu ala! ukur dalam melakukan fungsinya.
Suatu alat ukur atau instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya,atau
memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan tujuan pengukuran.
Untuk memperoleh pengukuran yang valid dilakukan pen9korelasian skor
item dengan skor total. Bila korelasi antara skor item dengan skor total
menghasilkan korelasi yang rendah, maka item dinyatakan gugur atau
dimodifikasi. Sedangkan bila korelasi yang didapat menghasilkan skor yang
48
tinggi, maka item tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat
ukur. adapun rumus korelasinya adalah:
rxy = Nl:XY-U:XJ(l:Y)
v(N2:X2-(LX)2 (N2:Y2-(LY)2
rxy = Angka indeks korelasi product moment
N = Jumlah sampel
l._XY = Jumlah asli perkalian antara X dan Y
l_X = Jumlah seluruh skor
l:Y = Jumlah seluruh skor Y
Menurut Saifuddin Azwar (2003) reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Tes dikatakan sebagai reliabilitas tinggi apabila
skor tampak tes itu berkorelasi tinggi dengan skor murninya sendiri. Dalam
penelitian ini menggunakan ukuran reliabilitas dengan Alpha Cronbach
sebagai berikut.
a = 2{ 1 -S12
+ S 2
}
S><2
812 dan S 2 = Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
Sx2 = Varians skor Skala
49
3.4. Teknik Analisa Data
Untuk menganalisa data yang diperoleh dan mengetahui ada tidaknya
korelasi antara dua variable penelitian menggunakan teknik statistik Korelasi
Product-Moment Pearson dengan rumus:
rxy:::: NIXY-(l:X)(l:Y)
v'(Nl:X2-(l:X)2 (NLY2-(l:Y)2
rxy = Angka indeks korelasi product moment
N = Jumlah sampel
IXY = Jumlah asli perkalian antara X dan Y
IX = Jumlah seluruh skor
IY = Jumlah seluruh skor Y
3.5. Prosedur Penelitian
1. T ahap Persiapan
a. Dimulai dengan perumusan masalah.
b. Menentukan variabel yang akan diteliti
c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan
landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian
50
d. Menentukan, menyusun, menyiapkan ala! ukur yang akan digunakan
dalam penelitian
2. Tahap Pengambilan Data
a. Menentukan sampel penelitian
b. Memberikan penjelasan mengenai tujuan peneilitian dan meminta
kesediaan subjek untuk mengisi skala penelitian
c. Melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur yang telah
dipersiapkan kepada subjek penelitian
3. Tahap Pengolahan Data
a. Melakukan edit terhadap data yang masuk dan melakukan scoring
setiap hasil skala yang telah diisi oleh subjek penelitian
b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian
dibuat tabel data
c. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis penelitian dan korelasi antar variabel penelitian
4. Tahap Pembahasan
a. Menginterpretasikan dan membahas hasil statistik berdasarkan teori
b. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian dengan menghitung data
penunjang yang diperoleh
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISA DAT A
4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian
Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan
dalam bentuk tabel berdasarkan usia.
Tabel 4.1 Gambaran umum responclen
Usia Responden Jumlah Persentase (%)
18 tahun 9 18%
19 tahun 7 14 %
20tahun 11 22 %
21 tahun 23 46%
Total 50 100%
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 50 responden
yang diteliti, responden yang berusia 18 tahun berjumlah 9 orang ( 18 %).
Sementara responden yang berusia 19 tahun adalah jumlah terendah, yaitu
berjumlah 7 orang (14 %). Diikuti oleh responden yang beirusia 20 tahun
berjumlah 11 orang (22 %). Responden yang berusia 21 tahun adalah jumlah
terbanyak, yaitu berjumlah 23 orang (46 %).
52
4.2. Presentasi Data
4.2.1. Gambaran Modeling
Skala modeling terdiri dari 34 item dengan alternatif jawaban yang diberi skor
1 sampai 4. Dengan skor terendah (minimum) adalah 34 (dari 34 x 1) dan
skor tertinggi adalah 136 ( dari 34 x 4 ). Sehingga luas jarak sebarannya
adalah 136 - 34 = 102. Setiap satuan deviasi standarnya bernilai a = 102 16
= 17, dan mean teoretisnya adalah µ = 34 x 3 = 102.
Peneliti menggolongkan subjek ke dalam 3 kategori diagnosis tingkat
modeling yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang
digunakan adalah:
<
(µ - 1.0 a) s;
x x <
(µ + 1.0 a) s X
Keterangan: X
µ
a
x < (85)
(119) $ x < (85)
(119) $ x
: Skor Responden
: Mean Teoretis
: Standar Deviasi
(µ - 1.0 a)
(µ + 1.0 a)
Dengan µ = 102 dan a = 17 akan diperoleh kategori seba9ai berikut:
53
Tabel 4.2 Kategori Modeling
Skar Frekuensi Kategori Persentase
< 85 0 Rendah 0%
85-119 50 Sedang 100%
> 119 0 Tinggi 0%
Berdasarkan label diatas didapatkan bahwa 100% atau semua responden
merasa bahwa modeling yang mereka lakukan termasuk normal atau berada
di l<ategori sedang. lni berarti modeling yang dilakukan oleh remaja putri
sudah biasa dilakukan oleh para remaja.
4.2.2. Gambaran Perilaku Membeli
Skala perilaku membeli terdiri dari 36 item dengan alternatif jawaban yang
diberi skor 1 sampai 4. Dengan skor terendah (minimum) adalah 36 (dari 36 x
1) dan skor tertinggi adalah 144 (dari 36 x 4). Sehingga luas jarak
sebarannya adalah 144 - 36 = 108. Setiap satuan deviasi standarnya bernilai
a= 108 / 6 = 18, dan mean teoretisnya adalah µ = 36 x 3 = 108.
Peneliti menggolongkan subjek ke dalam 3 kategori diagnosis tingkat sikap
modeling yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang
digunakan adalah:
54
x < (µ - 1.0 cr)
(µ-1.0 cr) $ x < (µ + 1.0 cr)
(µ + 1.0 cr) :5 x
x < (90)
(126) $ x < (90)
(126) :5 x
Keterangan: X : Skar Responden
µ : Mean Teoretis
cr : Standar Deviasi
Dengan µ = 108 dan cr = 18 akan diperoleh kategori sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kategori Perilaku Membeli
Skar Frekuensi Kategori Persentase
< 90 33 Rendah 66%
90-126 17 Sedang 34%
> 126 0 Tinggi 0%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa 66% atau 33 responden merasa
bahwa mereka tidak terbiasa dengan perilaku membeli. Sedangkan 34% atau
17 responden merasa perilaku membeli yang mereka lakukan termasuk
normal atau berada di kategori sedang. lni berarti perilakt1 membeli tidak
sering dilakukan oleh remaja.
55
4.3. Uji Persyaratan
Uji persyaratan merupakan syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut
dalam mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Distribusi data
dikatakan normal jika probabilitas atau p > 0.05 pada uji normalitas dengan
Kolgomorov Smirnov (dalam Triton, 2006).
Tabel 4.4 Uji Normalitas Modeling chm Perilaku Membeli
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001 VAR00002 N 50 50 Normal Parameters•,b Mean 88.5800 93.1400
Std. Deviation 3.80703 3.09713 Most Extreme Absolute .116 .138 Differences Positive .116 .138
Negative -.109 -.096 Kolmogorov-Smirnov Z .821 .976 Asymp. Sig. (2-tailed) .511 .297
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel uji persyaratan normalitas di alas, tara'f signifikansi
variabel Modeling sebesar 0.821 dan taraf signifikansi variabel Perilaku
Membeli sebesar 0.976.
Dengan demikian taraf signifikansi kedua variabel terseb1..1t lebih besar dari
0.05, maka penyebaran datanya berdistribusi normal dan dapat dianalisa
dengan menggunakan teknik analisa statistik parametrik. Berikut ini adalah
gambar diagram scatterplot keluaran SPSS 11.5.
Gambar 1 Scatterplot Modeling
Dari gambar di alas terlihat bahwa sebaran data dari Modeling berada
disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan demikian data
tersebut dapat dikatakan normal.
56
57
Gambar2 Scatterplot Perilaku Membeli
Normal P-P Plot of VAR00002 1,00
0 0
0
0
.75 0
0
.50 0
.Q
e a. 0
E
" .25 (.) 0
u
"' 0 0 i'i. 0
ill 0.00 0 0
0.00 .25 .50 .75 1.00
Obseived Cum Prob
Dari gambar di atas terlihat bahwa sebaran data dari Perilaku Membeli
berada disekitar garis uji yang mengarah ke kanan alas. Dengan demikian
data tersebut dapat dikatakan normal.
4.3.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan (homogenitas)
beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel
yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto, 2006). Jika probabilitas >
0.05 maka Ho diterima atau data bersifat homogen, dan jika probabilitas <
0.05 maka Ho ditolak atau data bersifat heterogen. Berdasarkan hasil uji
58
homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS versi 11.5 diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Uji homogenitas Modeling
Test of Homogeneity of Variances
VAR00001
Levene Statistic df1 df2 Siq.
1.792• 11 36
a. Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity of variance for VAR00001.
.092
Hasil uji homogenitas data pada skala modeling diperolet1 angka probabilitas
sebesar 0.92 dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka diketahui
bahwa nilai probabilitas 0.92 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima yang berarti varians data bersifat homogen.
Tabel 4.6 Uji homogenitas Perilaku Membeli
Test of Homogeneity of Variances
VAR00002
Levene Statistic df1 df2 Sia.
1.263° 10 34
a. Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity of variance for VAR00002.
.289
Hasil uji homogenitas data pada skala perilaku membeli diperoleh angka
probabilitas sebesar 0.289 dengan menggunakan taraf si1inifikansi 5%, maka
60
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan uji statistik product moment pearson terhadap modeling dengan
perilaku membeli diperoleh koefisien korelasi sebesar -0.106 jika
dibanclingkan dengan r tabel sebesar 0.297 pada taraf si9nifikansi 5% dan
0.361 pacla taraf signifikansi 1 %, maka r hitung lebih kecil daripada r tabel (r
hit < r tab), sehingga Ho (hipotesis nol) cliterima dan Ha (hipotesis alternatif)
clitolak, yaitu tidak acla hubungan antara modeling clenga11 perilaku membeli.
Angka korelasi dengan tancla (-) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara modeling dengan perilaku membeli.
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan pada remaja putri mengenai Modeling dengan
Perilaku Membeli, maka diperoleh hasil berdasarkan penghitungan uji statistik
dengan SPSS versi 11.5 yaitu bahwa Ho diterima dan Hi:t ditolak, dengan
kata lain bahwa tidak ada hul)ungan yang signifikan antara Modeling dengan
Perilaku Membeli.
5.2. Diskusi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubun~1an yang signifikan
antara Modeling dengan Perilaku Membeli. Hal ini berdasarkan penghitungan
Korelasi Product Moment Pearson terhadap skor Modeling dengan Perilaku
Membeli Pakaian pada Remaja Putri. Diperoleh nilai koefisien korelasi r
hitung = -0.106 dan r label = 0.297 (p < 0.05) sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada hubungan yang
signifikan antara modeling dengan perilaku membeli Pakaian pada Remaja
Putri.
62
Hal ini berarti tindakan modeling yang dilakukan oleh remaja putri tidak
berhubungan dengan perilaku membeli pakaian yang mereka lakukan. Hasil
ini tidak membuktikan hipotesis yang diajukan. Sebagaimana yang
dikemukakan sebelumnya, Bandura (dalam pis.com, 2006) mengatakan
individu membentuk atau mengubah sikap dan tabiatnya karena adanya
faktor-faktor penguat yang mempengaruhi perilakunya. Proses belajar
menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil dari proses
be I ajar.
Bahwa perilaku yang lain dapat bertindak sebagai isyarat dalam
memudahkan penampilan dari tanggapan pada tempat yang sama. Mereka
mengikuti mode yang dilakukan oleh orang lain, orang belajar tanpa harus
menerima ganjaran ataupun hukuman. Bila seseorang melihat atau
mengetahui bahwa orang lain mengalami kepuasan dalam menggunakan
suatu produk, karena seolah-olah ia mengalaminya sendiri. la juga meyakini
bahwa kalau ia menggunakan produk yang sama, maka ia juga akan
mengalami kepuasan. Orang cenderung melakukan sesuatu seperti orang
lain yang sudah melakukan tindakan yang sama dan mendapatkan
kepuasan. Orang juga cenderung membeli sesuatu yang sudah digunakan
orang lain dan dapat memberikan kepuasan.
63
Pembelajaran adalah aktivitas manusia yang dilakukan sepanjang hidupnya,
bahkan pada waktu manusia masih dalam kandungan. Perilaku manusia,
termasuk juga perilaku konsumsi, merupakan hasil dari proses pembelajaran.
Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapati bahwa saat remaja putri
mengisi angket (kuesioner) ada kemungkinan banyak remaja putri yang
merasa tidak nyaman dan bosan dengan situasi saat itu seperti waktu, jumlah
item, dan suasana hati.
Dari kasus tersebut, terlihat bahwa peneliti harus bisa menyesuaikan dengan
situasi dan kondisi responden saat itu dan mencari celah dimana peneliti
dapat membuat responden mengisi angket dalam keadaan yang
menyenangkan. sehingga didapatkan hasil penelitian yang sesuai dan
diinginkan oleh peneliti.
Kebutuhan dan tujuan seseorang selalu berubah sebagai respons terhadap
kondisi-kondisi fisiknya, terhadap lingkungan sekitarnya, terhadap interaksi
dengan pihak-pihak lain dan karena pengalamannya. Oleh karena itu,
kegiatan manusia yang digerakkan oleh kebutuhannya (need driven) tidak
pernah berhenti dan selalu berubah,
64
5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
Untuk remaja:
" Jangan berlebihan dan memaksakan diri dalam membeli pakaian, harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi ekonomi masing-masing.
" Tidak harus mengubah diri sendiri menjadi seperti orang lain. Boleh saja
meniru tingkah laku dan penampilan tokoh idola, jika memang baik dan
sesuai dengan karakter diri sendiri.
" Lebih baik menjadi diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan
yang ada pada diri kita.
Untuk Orang tua:
.. Agar lebih memperhatikan apa yang dilakukan oleh putrinya dan dapat
memberi masukan yang bermanfaat.
., Terus memonitor perilaku membeli pakaian pada remaja putrinya agar
tidak mengarah pada pemborosan dan menjadi korban mode.
Untuk peneliti selanjutnya:
" Memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian seperti waktu,
jumlah item, dan suasana hati agar dapat mendapatkan hasil penelitian
yang lebih baik.
.. Untuk pengambilan sampel dilakukan dengan lebih b•ervariatif, tidak
hanya remaja putri, tetapi juga remaja putra.
• Peneliti dapat melakukan penelitian tentang perilaku membeli dengan
variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku membeli seseorang.
65
DAFTAR PUSTAKA
A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Perilaku Konsumen. Bandung: Refika Aditama.
Adi Nugroho. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Studia Press.
Alwisol. (2005). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asmadi Alsa. (2003). Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif serta Kombinasinya da/am Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Bandura, A (1971 ). Psychological Modeling Conflicting Theory. Stanford University. Chicago: Illinois.
Bandura, A (1986). Social Foundation of Thought and Action: a Social Cognitive Theo1y. New Jersey: Englewood cliffs.
Bhuono Agung Nugroho. (2005). Strategi Jitu: Memilih ME~fode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI.
Chaplin, J. P. (2001 ). Kamus Lengkap Psikologi Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Corsini, Raymond J. (1998). Concise Encyclopedia of Psychology. Canada -USA: A-Wiley-lnterscience Publication.
Hendrawati Agustiani. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika Aditama.
Hurlock, Elizabeth B. Developmental Psychology. A Life-Span Approach. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. lstiwidayanti & Soedjarwo (terj). 1980. Jakarta: Erlangga.
Moh. Nazir. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Muhammad Al-Mighwar. (2006). Psikologi Remaja Petunjuk bagi Guru dan Orangtua. Bandung: Pustaka Setia.
Munandar. (2001). Psikologi lndustri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
Peter, J. paul & Olsen, Jerry C. (1999). Peri/aku Konsum1m dan Strategi Pemasaran. Ed. Yati Sumiharti. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Peter, J. paul & Olsen, Jerry C. (1999). Peri/aku Konsumim dan Strategi Pemasaran. Ed. Yati Sumiharti. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Prasetijo, Ristiyanti & lhalauw, John J.0.1. (2005). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: ANDI.
Rice, F. Philip. (1999). The Adolescence: Development, F?elationship, and Culture. USA: Allyn and Bacon.
Saifuddin Azwar. (2003). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Saifuddin Azwar. (2004). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Santrock, John W. Adolescence. Perkembangan Remaja. Wisnu C. Kristiaji, Yati Sumiharti(ed). 2003. Jakarta: Erlangga.
Sevilla, G. C., et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.
Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Singgih D. Gunarsa. (2003). Dasardan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Tim Penyusun. (2004). Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.
Triton PB. (2006). SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Pammetrik. Yogyakarta: ANDI.
INTERNET
---------- (2006). Teori Alben Bandura. Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://www.pts.com.mylmodules.php?name=News&file=article&sid=792.
------- (1999). Social Learning Theory. Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://teachnet.edb.utexas.edul-lynda abbott/Social.html.
--------Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://www.homestead.com/peoplelearnlpsychlearncontent2d.html.
Jeniputri Tanan (Rabu 24 Juli 2002). Strategi Pemasaran Berdasar Perilaku Pria dan Wanita. Diambil pada tanggal 3 Februari 2008. http://www.republika.co. id/koran detail.asp?id=854fi8&kat id=105&kat i d1=149&kat id2=
Lovely Christi Zelga (Jumat 4 Agustus 2006). Asettif. Modeling dan Konformitas. Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://www. kompas. com/kompas-cetak/0608/04/muda/2856005. htm
Rena Herdiyani (2004). Dampak Media Bagi Remaja Pernmpuan. Diambil pada tanggal 21 Mei 2007. http://www.jokosupriyanto.com/dampakmedia-bagi-remaja-perempuan. htm
----------- (2004). 1001 Busana Satu warna. Diambil pada tanggal 21 Mei 2007. http://muarabagdja.com/lsi/Fenomena/Pakaian/1001 busa. htm
---------(2003). Mengapa Remaja Konsumtif?. Diambil pada tanggal 3 F•:lbruari 2008. http://www.balipost.eo.id/balipostcetaK/2003/1/51kel4.html
--------(2008). Wikipedia Indonesia. Wikipectia Bebas BE~rbahasa Indonesia. Diambil pada tanggal 3 Februari 2008. http://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian
INFORMED CONSENT
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kepada responden yang saya hormati,
Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, sedang menyusun skripsi tentang "Hubungan antara Modeling
dengan Perilaku Membeli Pakaian pada Remaja Putri". Penelitian ini
merupakan persyaratan untuk mencapai gelar sarjana psikologi.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Anda untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Berikutnya ada beberapa pernyataan yang
harus Anda isi. Dalam angket ini tidak ada jawaban benar atau salah.
Adapun informasi atau data yang Anda berikan akan sangat bermanfaat
bagi penelitian dan a.kan dijamin kerahasiaannya.
Bagi yang bersedia, diharapkan mengisi lembar pernyataan dibawah ini:
Nam a
Usia
Ala mat
Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan
oleh Tri Wirda Hayani. lnformasi atau data yang saya berikan dijamin
ker~1hasiaannya dan dipakai untuk l<epentingan penelitian ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Responden
(
Jakarta, S•<lptember 2007
Peneliti
(Tri Wirda Hayani)
bJ
Hubungan antara Modeling dengan Perilalku Membeli Pakaian pada Remaja Putri
Petunjuk Pengisiim
Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai Sikap Modeling dan
Perilaku Membeli. Baca dan pahami baik-baik seitiap pernyataan,
kemudian berilah tanda eek list ( ..J ) pada jawaban yang sesuai dengan
diri Anda.
TS : Tidak Setuju Ket: SS
s : Sangat Setuju
: Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
SKALA SIKAP MODELING (Mengikuti I Meniru Orang lain)
NO PERNYATAAN SS s TS STS 1 Semua yang saya lakukan selalu diatur
oleh orang lain. 2 Sava imiin meniadi idola. 3 Sa ya selalu mengikuti apa yang
dikatakan oleh orana tua. 4 Gaya berpakaian saya sama sepanjang
tahun. 5 Pendapat teman sangat penting dalam
memilih oakaian. 6 Menu rut say a penampilan dengan
dandanan harus sesuai. 7 Gaya berpakaian saya selalu mengikuti
mode. 8 Sa ya senang mengkoleksi pakaian-
pakaian tertentu 9 Saya ingin memiliki pakaian yang
dikenakan oleh idola saya. 10 Sangat menyenangkan dapat memakai
pakaian vang sama dengan teman. 1 ·1 Menurut saya menjadi pusat perhatian
sangat membosankan. 12 Saya benci saat dilarang mengenakan
oakaian vang sava inginkan. 13 Tokoh idola mempengaruhi gaya
beroakaian sava.
14 Sanaat memoerhatikan oenamoilan. 15 Sa ya tidak suka mengikuti gaya
bemakaian orana Jain. 16 Saya senang saat teman saya meminta
oendaoat. 17 Saya dan teman-teman suka bertukar
cerita tentana pakaian vana serasi. 18 Saya mempunyai gaya sendiri dalam
bemakaian. 19 Sangat mengesalkan kalau ada orang
lain vana memakai oakaian vana sama. 20 Sanaat menyenanakan menjadi idola. 21 Menurut say a setiap orang memiliki
orinsio dalam hidupnva. 22 Pakaian yang saya kenakan tergantung
mood (suasana hatil. 23 Terlihat menarik penting bagi saya 24 Sa ya suka melihat perkembangan
mode. 25 Sava orang vana memiliki oendirian. 26 Saya senang saat ada yang memuji
oenamoilan sava. 27 Sa ya pasti dimarahi kalau memakai
oakaian vana terbuka. 28 Sa ya senang mendapat perlakuan
istimewa. 29 Sa ya menyukai saat orang lain
memoerhatil<an sava. 30 Orang tua tidak pernah melarang apa
vana sava lakukan. 31 Mengesalkan jil<a teman-teman say a
tidak memoerhatikan sava. 32 Saya menyukai semua yang ada pada
diri sava. 33 Sa ya benci dengan yang dikenakan
orana lain. 34 Saya benci kalau ada yang mengkritik
pakaian sava.
SKALA PERILAKU MEMBELI
NO PERNYATAAN SS :s TS STS 1 Saya membeli pakaian dengan kualitas
terbaik. 2 Sa ya pasti mengetahui informasi
tentano oakaian terbaru. 3 Pakaian mencerminkan kepribadian
vano memakainva. 4 Sa ya malu memakai pakaian yang
haroanva murah. 5 Pakaian yang saya kenakan harganya
mahal. 6 Saya tidak akan memakai pakaian yang
tidak berkualitas. 7 Sa ya tidak tahu informasi terbaru
I tentano oakaian. 8 Saal pergi ke Mall saya selalu membeli
oakaian. 9 Sa ya tidak pernah memperhatikan
penampilan. 10 Sebelum membeli pakaian saya akan
mencari informasi dulu. 1 ·1 Menurut saya semua pakaian sama
saia. 12 Pakaian vana sava beli selalu berbeda .. 1 :3 Membeli pakaian hanya untuk
bersenano-senana. 14 Pakaian say a semuanya merek
terkenal. 15 Membeli pakaian sesuai kebutuhan. 16 Sa ya sangat selektif dalam membeli
oakaian. 17 Membeli oakaian berdasarkan merek. 18 Pakaian vano sava beli haraanva murah 19 Sangat menyenangkan dapat membeli
pakaian vanq kita inoinkan. 20 Menu rut saya pakaian tidak harus
mahal, vano oentino nvaman dipakai. 21 Saya tidak akan membeli pakaian jika
mereknya tidak terkenal. 22 Sa ya tidak pernah memaksakan diri
untuk membeli pakaian. 23 Membeli pakaian sesuai dengan dana
vano dimiliki.
24 Sava menvukai pakaian vang biasa saja 25 Membeli berdasarkan kualitas pakaian. 26 Tidak pernah memperhatikan l<ualitas
oakaian. 27 Sa ya menyukai pakaian yang dibuat
oleh desainer terkenal. -28 Saya sangat berhati-hati dalam memilih
pakaian. -
29 Menurut saya membeli pakaian tidak harus merek terkenal.
30 Sa ya selalu membeli pakaian yang harganva mahal.
31 Walaupun pakaian saya murah tetapi sava nvaman memakainva.
32 Saya selalu melihat harga kalau ingin membeli oakaian.
33 saya kesal pakaian saya dibilang biasa saia.
34 Saya benci dengan pakaian yang saya kenakan.
35 Saya benci tidak tahu apa-apa tentang fashion.
36 Saya selalu memperhatikan apa yang sava beli.
Blue Print Sikap Modeling
No Aspek lndikator Fav Unfav Jmlh
-- - -1 Potensi Mengikuti orang 7, 9, 11, 15, 7
perilaku lain 24 2~;, 33
Diikuti orang lain
10 HI, 21 3 --
2 Peng hara pan Tingkah laku yang 2, 14, 4,6 6
berubah 20,23
3 Nilai Ganja ran 26, 28, 31, 34 6
penguatan 29, 32
Hukuman
12,27 2
4 Situasi Emosi 22 1
psikologis
Mempengaruhi 13, 17 1, 16, 5
30
Dipengaruhi 3, 5,8 18 4
Jumlah 19 15 34
Blue Print Perilaku Membeli
No Aspek lmlikator Fav Unfav Jmlh
1 Trend Senang mengikuti 10 11, 35 3
(kecenderunga fashion
n)
Ketinggalan 7 '• '· 2
informasi
Tidak peduli ( acuh) 9 28 2
2 Harga Mahal 5, 30 20, 32 4
Standar 23,33 3i4 3
Murah 18 4, 31 3
3 Kualitas Terbaik 1, 25 6,26 4
Biasa saja 24 12 2 ~ -· 4 Gaya hidup Mina! 16 13,22 3
Pola aktivitas 8, 15, 3
19
Nilai-nilai (norma) 3 1
5 Merek Terkenal 14, 17, 21 4
36
Tidak terkenal 29 27 2
Jumlah 20 16 36
' SIKAP MODELING
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
2 3 3 3 1 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 1 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 90
3 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 4 2 2 3 1 2 3 1 2 4 2 1 3 4 3 4 3 2 3 4 3 89 1 3 4 4 1 2 2 1 3 2 4 2 4 3 2 4 1 3 2 1 1 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 91 3 4 3 4 1 4 3 2 2 3 4 2 4 2 2 3 2 1 2 1 1 4 3 1 4 3 2 2 4 2 3 3 3 89 2 3 4 4 1 2 3 2 3 2 4 2 3 3 1 3 1 3 2 1 1 3 3 2 4 4 2 3 3 2 2 3 2 85 3 3 3 4 1 4 3 3 2 3 4 3 4 1 2 3 2 1 3 2 3 4 3 2 4 2 3 4 4 2 4 3 2 95 3 2 3 4 1 4 3 3 2 3 4 3 4 1 2 3 1 2 3 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 2 4 3 3 94 3 3 3 4 1 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 1 2 3 1 2 4 3 1 4 3 3 3 2 2 4 3 3 92 3 3 3 4 1 3 3 2 2 3 4 2 4 1 1 3 1 2 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 86 3 2 3 4 1 3 3 3 2 3 4 2 4 1 2 3 1 3 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 1 1 4 3 3 87 2 3 3 4 1 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 1 2 2 1 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 88 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 87 4 3 3 3 1 3 3 2 1 2 4 2 4 3 2 3 1 1 4 1 1 3 3 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3 94
3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 ' 3 88 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 88 4 3 3 3 1 3 3 1 1 2 4 1 4 2 2 3 1 1 4 1 1 4 3 1 3 4 4 4 3 2 4 3 3 90
2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 81 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 87 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 1 4 1 2 3 2 2 3 2 1 3 4 2 3 3 2 3 4 2 86 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 4 4 4 3 3 3 4 3 3 93 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 3 1 1 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 89 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 3 1 3 2 2 3 1 1 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 89 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 86 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 4 2 3 3 1 4 1 3 3 1 1 4 3 2 4 4 4 3 3 2 2 4 2 93 3 3 3 3 1 3 3 2 1 3 4 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 4 86 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 4 :3 2 3 3 4 3 3 84 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 4 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 1 87
4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 1 3 3 2 2 3 4 :3 4 3 2 3 3 3 88
3 3 3 3 1 2 3 1 1 2 3 1 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 :3 2 4 3 3 3 3 87
3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 :3 3 2 2 3 4 3 88
2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 1 3 4 :3 2 3 3 3 3 3 82
2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 :3 3 2 3 3 3 3 86
3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 1 1 4 3 2 3 3 :3 3 2 3 3 3 3 88
3 3 4 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 4 1 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 3 95 3 3 4 3 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 1 2 3 3 1 3 3 :? 3 3 3 4 4 3 87
3 3 4 3 1 2 4 2 2 3 3 2 4 2 1 4 1 2 3 1 3 2 3 2 3 4 4 4 3 1 3 4 3 92
3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 1 3 4 4 3 3 3 4 4 3 96
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 1 4 1 3 3 2 2 3 3 2 4 3 :3 3 2 2 3 3 3 93
2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 1 1 3 3 2 3 4 :3 3 1 2 3 3 3 86
2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 3 3 :3 3 3 3 4 3 3 81 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 :3 3 3 3 3 3 3 87 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 :? 3 2 3 3 4 3 90
3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 4 2 2 4 3 2 3 3 3 4 : ' 91 4 2 4 3 1 4 4 4 2 3 3 4 4 2 1 4 1 2 4 1 3 4 4 1 3 2 :3 3 3 2 3 2 ' 95 4 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 4 1 3 4 3 2 4 2 4 4 2 3 3 3 3 94
2 4 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 4 3 81 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 :i 3 2 2 3 3 3 87 l 4 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 4 3 2 3 4 :l 3 3 3 3 3 3 89 l 3 3 4 1 3 3 2 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 3 4 :i 3 3 2 3 3 2 89 3 3 3 4 1 3 3 2 2 2 4 2 3 1 2 3 1 2 2 1 2 3 3 1 3 3 :? 2 2 3 3 3 3 83
I PERILAKU MEMBELI
2 3 4 5 6 7 a 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 4 4 2 2 3 2 3 1 4 3 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 4 94 3 4 4 1 3 3 3 1 2 2 2 3 1 3 4 1 3 4 1 4 1 4 3 2 2 3 2 4 1 2 1 2 4 3 4 93 4 4 4 2 3 3 1 2 4 3 2 4 2 4 4 2 3 4 2 4 1 4 3 3 3 3 1 4 1 1 1 1 4 3 3 99 1 4 3 2 2 2 2 1 4 4 1 3 2 4 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 4 4 95 3 4 3 2 3 3 1 1 4 4 2 4 2 4 3 2 3 4 1 3 2 3 4 3 2 2 2 4 2 2 1 2 3 3 4 98 2 3 2 3 2 2 2 1 4 4 2 3 2 3 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 4 92 2 4 2 3 2 2 3 1 4 4 1 2 3 2 4 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 96 2 4 3 2 3 2 3 2 4 3 1 3 2 4 4 2 2 4 2 3 1 4 2 3 3 2 1 3 2 2 1 2 3 2 4 93 2 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 1 3 3 2 4 93 2 4 3 2 3 1 3 1 4 3 2 3 2 3 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 4 93 3 3 3 2 3 3 1 2 4 4 2 4 2 4 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 4 2 2 2 2 3 3 4 96 3 3 3 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 87 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 4 4 2 2 4 1 3 1 4 2 4 3 3 2 4 2 2 1 4 3 3 4 88 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 4 92 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 91 1 4 3 2 3 1 2 1 4 3 1 2 2 4 4 2 2 4 1 3 1 4 2 3 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 4 89 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 93 2 4 3 2 2 2 2 1 4 3 2 3 2 3 4 2 2 4 2 3 1 4 2 3 3 2 1 3 2 2 1 2 3 3 4 91 3 4 3 1 3 3 1 3 4 2 3 4 1 4 4 1 2 4 1 4 2 4 3 2 2 2 2 4 1 1 1 2 4 3 4 94 1 4 3 2 2 1 1 1 4 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 3 1 4 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 4 1 4 87 3 3 1 1 4 2 1 1 3 4 2 4 1 3 3 2 3 4 1 4 1 4 2 4 4 4 2 4 1 1 1 3 3 2 4 92 3 2 3 2 3 2 2 1 3 4 2 4 2 3 3 2 2 4 1 3 1 3 2 3 1 1 2 4 1 2 2 3 4 3 4 89 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 92 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 4 1 3 1 4 3 4 3 2 :a 4 2 2 1 3 3 2 3 97 2 4 3 1 3 2 2 1 3 3 2 3 1 3 4 2 3 4 1 4 2 3 3 3 3 4 2 3 1 1 2 3 4 3 3 94 4 3 4 2 4 3 1 2 2 2 2 3 1 4 2 1 3 4 1 4 1 4 3 2 2 3 :l 4 1 1 2 2 3 3 3 91 2 3 4 1 4 2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 1 2 3 2 4 2 3 3 1 4 4 2 3 1 2 2 3 4 3 3 91 3 3 4 1 4 3 2 2 3 3 3 4 1 4 3 2 3 3 1 4 2 3 3 2 3 4 :? 3 4 1 2 2 3 3 4 99
2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 4 1 4 2 4 3 3 3 4 2 4 2 1 1 2 3 3 3 94
3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 94
3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 90
3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 ~! 3 2 2 2 2 3 3 3 93
2 4 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 92
l 3 4 1 3 2 2 2 3 4 2 3 1 4 3 1 3 4 1 4 2 4 3 3 3 4 ,, <. 3 1 1 1 3 3 3 3 95
2 4 3 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 4 3 2 2 4 1 3 2 4 3 3 3 3 '> '· 3 2 2 2 2 3 2 3 90
2 3 4 1 2 2 2 1 3 3 2 4 1 4 3 2 2 4 2 3 2 4 3 4 4 4 '> '· 3 2 2 2 3 3 3 3 97
l 3 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 4 1 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 1 3 2 4 4 4 92
2 4 3 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 93
2 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 1 4 2 4 3 4 3 2 '> '· 3 2 2 2 2 3 3 3 93
l 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 4 1 3 1 4 4 2 3 3 ., " 4 2 2 2 2 3 3 3 96
! 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 98
! 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 4 3 1 2 4 2 4 1 4 3 4 4 4 1 3 2 1 1 2 3 3 3 92
l 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 1 3 2 4 3 3 3 2 2 4 2 1 2 2 4 3 4 93
I 4 2 3 2 2 2 1 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 1 3 2 2 2 3 4 2 4 97 I 4 3 2 3 1 3 1 3 4 2 2 1 3 4 1 2 4 1 4 4 3 1 3 4 4 1 1 1 1 1 2 4 4 3 90 I 4 4 1 3 3 1 1 3 4 2 4 1 4 4 1 3 4 1 4 2 4 3 4 4 4 2 4 1 2 2 3 3 3 3 101 ! 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 4 2 3 3 4 4 4 2 3 2 2 1 3 3 2 3 94 I 4 3 2 3 3 2 1 2 1 2 3 1 3 3 1 2 4 1 4 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 1 2 4 4 3 92 ! 4 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 89 ' 4 3 2 3 2 2 2 4 1 2 4 2 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 4 93
VALIDITAS SKALA PERILAKU MEMBELI
Correlations Correlations
VAR00001 VARTOT VARTOT VAR00006 VAR00001 Pearson Correlation 1 -.119 VARTOT Pearson Corre!ation 1 468 ..
Sig_ (2-tailed) 412 Sig. (2-tailed) 001 N 50 50 N 50 50
VARTOT Pearson Correlation -.119 1 VAR00006 Pearson Correlation 468 .. 1 Sig. (2-tailed) .412 Sig. (2-tailed) .001 N 50 50 N 50 50 ..
Correlation 1s s1grn!1canl at the 0.01 level (2-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00002 VARTOT VAR00007
VART01 Pearson Correlation 1 .sGo~· VARTOT Pearson Correlation 1 191
Sig. (2-tailed) 000 Sig_ (2-tai!ed) 184
N 50 50 N 50 50
VAR00002 Pearson Correlation .560'"' 1 VAR00007 Pearson Correlation 191 1
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) 184
N 50 50 N 50 50
Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00003 VARTOT VAR00008 VARTOT Pearson Correlation 1 .647 .. VARTOT Pearson Cerrelation 1 661*'
Sig. {2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50
VAR00003 Pearson Correlation 647" 1 VAR00008 Pearson Correlation .661*' 1 Sig. {2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 50 50 N 50 50
.. . Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed) .. . Correlation 1s s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed) .
Correlations Correlations
VARTOT VAR00004 VARTOT VAR00009 VARTOT Pearson Correlation 1 548 .. VARTOT Pearson Ccrrelation 1 500*'
Sig. (2-tailed) 000 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50
VAR00004 Pearson Correlation 548 .. 1 VAR00009 Pearson Ccrrelation 500' 1 Sig (2-tailed) .000 Sig. (2-tai!e·j) .000 N 50 50 N 50 50
Correlation 1s s1gmf1cant at the 0.01 level {2-talled) Correlation is s1gn1ficant at the 0.01 level (2-la1led).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00005 VARTOT VAR00010 VARTOT Pearson Correlation 1 398 .. VARTOT Pearson Ccrrelation 1 .645H
Sig. (2-tailed) 004 Sig_ (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50
VAR00005 Pearson Correlation 398"1
1 Sig (2-tailed) .004
N 50 50
VAR00010 Pearson Ccrrelation 645' 1 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50
•• Correlation is s1gmf1cant at the 0.01 level (2-tailed) ••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-lailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00011 VARTOT VAR00016 VARTOT Pearson Correlation 1 .500 .. VARTOT Pearson Correlation 1 519 ..
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50
VAR00011 Pearson Correlation .5oo· 1 VAR00016 Pearson Correlation .519' 1 Sig (2*tailed) 000 Sig. (2-tailed) .000 N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) Correlation is signif;cant at the 0.01 leve! (2-tai!ed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00012 VARTOT VAR00017 VARTOT Pearson Correlation 1 663*' VARTOT Pearson Correlation 1 049
Sig. (2-tailed) .ODO Sig. (2-taife:l) 737 N 50 50 N 50 50
VAR00012 Pearson Correlation .663*' 1 VAR00017 Pearson Correlation .049 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .737
N 50 50 N 50 50 .. Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00013 VARTOT Pearson Correlation 1 493••
VARTOT VAR00018 VARTOT Pearson Ccrrelation 1 .439"
Sig. (2-tailed) 000 N 50 50
Sig. (2-tailed) 001 N 50 50
VAR00013 Pearson Correlation .493*' 1 VAR00018 Pearson Correlation .439" 1 Sig. (2-tailed) .000
N 50 50 Sig. (2-tailed) .001
N 50 50 Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) ..
. Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00014 VARTOT Pearson Correlation 1 .065
VARTOT VAR00019 VARTOT Pearson Correlation 1 474"
Sig. (2-tailed) .652
N 50 50 Sig. (2-tailed) 001 N 50 50
VAR00014 Pearson Correlation 065 1 VAR00019 Pearson Correlation 474• 1 Sig. (2-tailed) .652 Sig. (2-tailed) 001 N 50 50 N 50 50 ..
. Corre!at1on 1s s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00015 VARTOT VAR00020 VARTOT Pearson Correlation 1 .295' VARTOT Pearson Correlation 1 -.308~
Sig. {2-tailed) .037 Sig. (2-tailed) 029
N 50 50 N 50 50
VAR00015 Pearson Correlation 295* 1 VAR00020 Pearson Correlation -.308~ 1
Sig. (2-tailed) .037 Sig. (2-tai!ed) 029
N 50 50 N 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00021 VARTOT VAR00026 VARTOT Pearson Correlation 1 -.165 VARTOT Pearson Correlation 1 .172
Sig. (2-tailed) .252 Sig. (2-tai!ed) .232 N 50 50 N 50 50
VAR00021 Pearson Correlation -.165 1 VAR00026 Pearson Correlation .172 1 Sig (2-tailed) 252 Sig. (2-tai!ed) .232 N 50 50 N 50 50
Correlations Correlations
VARTOT VAR00022 VARTOT VAR00027 VARTOT Pearson Correlation 1 .587 .. VARTOT Pearson Correlation 1 306*
Sig_ (2-lailed) 000 Sig. {2-tai!ed) 030 N 50 50 N 50 50
VAR00022 Pearson Correlation .587•• 1 VAR00027 Pearson Correlation .306* 1 Sig. (2-tailed) 000 Sig. (2-tailej) .030
N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-taifed). ·.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00023 VARTOT VAR00028 VARTOT Pearson Correlation 1 .485 .. VARTOT Pearson Ccrre!ation 1 170
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) 237 N 50 50 N 50 50
VAR00023 Pearson Correlation .485" 1 VAR00028 Pearson Ccrrelation .170 1 Sig_ {2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .237
N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00024 VARTOT Pearson Correlation 1 509"
VARTOT VAR00029 VARTOT Pearson Correlation 1 035
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50 Sig. (2-tailed) 810 N 50 50
VAR00024 Pearson Correlation .509* 1 VAR00029 Pearson Correlation .035 1 Sig (2-tailed) .000
N 50 50 Sig. (2-tai!ed) .810 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00030 VARTOT VAR00025 VARTOT Pearson Correlation 1 .188
VARTOT Pearson Correlation 1 .177 Sig. (2-tailed) .191 Sig. {2-tailed) .218 N 50 50 N 50 50 VAR00030 Pearson Ccrrelat!on .188 1
VAR00025 Pearson Correlation .177 1 Sig. (2-tailed) .191 Sig. (2-tailed) .218 N 50 50 N 50 50
Correlations Correlations
VARTOT VAR00031 VARTOT VAR00036 VARTOT Pearson Correlation 1 309'" VARTOT Pearson Correlation 1 .516 ..
Sig. (2-tai!ed) .029 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50
VAR0003·1 Pearson Correlation .309'" 1 VAR00036 Pearson Correlation 516 .. 1 Sig. (2-tailed) .029 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50
. Correlation 1s significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlation is significant at the 0.01 level (2-lai!ed) .
Correlations Correlations
VARTOT VAR00032 VARTOT VAR00037 VARTOT Pearson Correlation 1 -.025 VARTOT Pearson Correlation 1 -.112
Sig. (2-tai!ed) .862 Sig. {2-tai!ed) 440 N 50 50 N 50 50
VAR00032 Pearson Correlation -.025 1 VAR00037 Pearson Correlation -.112 1 Sig. (2-tailed) .862 Sig. (2-tai!ed) 440 N 50 50 N 50 50
Correlations Correlations
VARTOT VAR00033 VARTOT VAR00038 VARTOT Pearson Correlation 1 393~• VARTOT Pearson Correlation 1 -.022
Sig. (2-tailed) 004 Sig. (2-tai!ed) 880 N 50 50 N 50 50
VAR00033 Pearson Correlation 398" 1 VAR00038 Pearson Correlation -.022 1 Sig (2-tai!ed) .004 Sig. (2-tailed) .880 N 50 50 N 50 50 ..
. Correlation IS significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00034 VARTOT VAR00039 VARTOT Pearson Correlation 1 142 VARTOT Pearson Correlation 1 609H
Sig. (2-tailed) .325 Sig. {2-tailed) .000
N 50 50 N 50 50
VAR00034 Pearson Correlation .142 1 VAR00039 Pearson Correlation .609*' 1
Sig (2-tailed) .325 Sig. {2-tai!ed) .000
N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level {2-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00035 VARTOT Pearson Correlation 1 Ao8~'
Sig. (2-tailed) .003 N 50 50
VAR00035 Pearson Correlation 408" 1 Sig. (2-tailed) 003 N 50 50
VARTOT VAR00040 VARTOT Pearson Correlation 1 -.112
Sig. (2-tai!ed) .440 N so 50
VAR00040 Pearson Correlation -.112 1 Sig. (2-tai!ed) 440 N 50 50
.. . Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00041 VARTOT VAR00046 VARTOT Pearson Correlation 1 -_035 VARTOT Pearson Correlation 1 -.040
Sig. (2-tailed) 812 Sig. (2-tailed) 781 N 50 50 N 50 50
VAR00041 Pearson Correlation ·.035 1 VAR00046 Pearson Correlation -.040 1
Sig. {2-tailed) .812 Sig. (2-lailed) 781 N 50 50 N 50 50
Correlations Correlations
VARTOT VAR00042 VARTOT VAR00047 VARTOT Pearson Correlation 1 597" VAR10T Pearson Correlation 1 .374 ..
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-talled) .007
N 50 50 N 50 50 VAR00042 Pearson Correlation .597 .. 1 VAR00047 Pearson Correlation 374" 1
Sig. (2-talled) .000 Sig. {2-tailed) .007
N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) Correlation is signif:cant at the 0.01 level (2-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00043 VARTOT VAR00048 VARTOT Pearson Correlation 1 .412·· VARTOT Pearson Correlation 1 033
Sig_ (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) 822 N 50 50 N 50 50
VAR00043 Pearson Correlation .412*' 1 VAR00048 Pearson Correlation .033 1 Sig. (2-talled) 003 Sig. (2-tai!ed) 822 N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00044 VARTOT VAR00049 VARTOT Pearson Correlation 1 -.049 VARTuT Pearson Correlation 1 -.027
Sig. (2-tailed) .734 Sig_ (2-tailed) .853
N 50 50 N 50 50 VAR00044 Pearson Correlation -.049 1 VAR00049 Pearson Correlation -.027 1
Sig. (2-tai!ed) .734 Sig. (2-taile::I) .853
N 50 50 N 50 50
Correlations Correlations
VARTOT VAR00045 VARTOT VAROOOSO VARTOT Pearson Correlation 1 .656'"' VAK10T Pearson Correlation 1 250
Sig. (2-tai!ed) .000 Sig. (2-tailej) 080 N 50 50 N 50 50
VAR00045 Pearson Correlation 656"1 1
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
VAROOOSO Pearson Correlation 250 1
Sig. (2-tailed) 080 N 50 50
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00051 VARTOT VAR00056 VARTOT Pearson Correlation 1 391 .. VARI OT Pearson Correlation 1 491 ..
Sig. (2-tailed) 005 Sig. (2-taili;d) 000 N 50 50 N 50 50
VAR00051 Pearson Correlation 391*' 1 VAR00056 Pearson Correlation 491*' 1 Sig_ (2-tailed) 005 Sig. {2-talled) 000 N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00052 VARTOT VAR00057 VARTOT Pearson Correlation 1 .262 VAR10T Pearson Correlation 1 -.060
Sig_ (2-tai!ed) .066 Sig. (2-tailed) 680 N 50 50 N 50 50
VAR00052 Pearson Correlation .262 1 VAR00057 Pearson Correlation -.060 1 Sig. (2-tailed) .066 Sig. (2-tailed) .680 N 50 50 N 50 50
Correlations Correlations
VARTOT VAR00053 VARTOT VAR00058 VARTOT Pearson Correlation 1 .521"*' VARTOT Pearson Ccirrelation 1 -.236
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) 100 N 50 50 N 50 50
VAR00053 Pearson Correlation .521·· 1 VAR00058 Pearson Correlation -.236 1 Sig. (2-tailed) . 000 Sig . (2-tai!ed) .100 N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00054 VARTOT VAR00059 VARTOT Pearson Correlation 1 .574*' VARivT Pearson Correlation 1 .433"
Sig_ (2-tailed) .000 Slg. (2-taifed) 002 N 50 50 N 50 50
VAR00054 Pearson Correlation .574• 1 VAR00059 Pearson Ccrrelation .433" 1 Sig. {2-tailed) .000 Sig. (2-talled) .002 N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation is significant at the 0.01 level (2·tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00055 VARTOT VAR00060 VARTOT Pearson Correlation 1 .396"' VARTOT Pearson Correlation 1 .663 ..
Sig_ (2-tailed) 004 Sig. {2-tai!ed) 000 N 50 50 N 50 50
VAR00055 Pearson Correlation .396" 1 VAR00060 Pearson Corre!alion .663*' 1 Sig. {2-tailed) .004 Sig. {2·tai!ed) .000 N 50 50 N 50 50
•·. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). '*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
RELIABILITAS SKALA PERILAKU MEMBELI
R E L I A B I L I T Y ANA L Y S I S S CA L E (A L P H A)
Mean Std Dev cases
1. VAROOOOJ. 3.0200 .8449 50.0
2. VAR00002 2.8200 .5956 50.0
3. VAR00003 2.5800 .8827 50.0
4. VAR00004 2.7400 .6328 50.0
5. VAR00005 2.9800 .8204 50.0
6. VAR00006 3.2000 .6999 50.0
7. VAR00007 2.8200 .6908 50.0
8. VAR00008 2.2000 1.0302 50.0
9. VAR00009 2 .1400 .9037 50.0
10. VAROOOlO 2.7600 .6565 50.0
11. VAROOOll 2.7800 .6158 50.0
12. VAR00012 2.5400 .8381 50.0
13. VAR00013 3.0400 .5330 50.0
14. VAR00014 2.4600 .8621 50.0
15. VAR00015 2 .1400 .8574 50.0
16. VAR00016 2.7000 .5803 50.0
17. VAR00017 2.7400 .6328 50.0
18. VAR00018 3.0400 .8320 50.0
19. VAR00019 2. 9600 .6688 50.0
20. VAR00020 2.7800 .5455 50.0
21. VAR00021 2.6600 .7174 50.0
22. VAR00022 2.1200 .9613 50.0
23. VAR00023 2.1200 .8953 50.0
24. VAR00024 2.6800 .6207 50.0
25. VAR00025 2.7000 . 8144 50.0
26. VAR00026 2.8600 .8084 50.0
27. VAR00027 2.8400 . 5841 50.0
28. VAR00028 3.0400 .5700 50.0
29. VAR00029 2.7000 .7626 50.0
30. VAR00030 2. 9600 .6376 50.0
31. VAR00031 2.8400 .6503 50.0
32. VAR00032 2.5000 .6145 50.0
33. VAR00033 2.1800 . 9190 50.0
34. VAR00034 2.7800 .7365 50.0
35. VAR00035 2.4400 . 5771 50.0
36. VAR00036 3.1600 .6181 50.0
37. VAR00037 2.5800 .5379 50.0
38. VAR00038 2.7000 .7626 50.0
39. VAR00039 2.4800 .7887 50.0
40. VAR00040 2.5800 .5379 50.0
41. VAR00041 2.6800 . 7677 50.0
42. VAR00042 2.4800 .7624 50.0
43. VAR00043 2.3000 .7626 50.0
44. VAR00044 2.6400 .8751 50.0
45. VAR00045 2.8400 .7103 50.0
46. VAR00046 2.7800 .7900 so.o 47. VAR00047 2.4600 .7343 so.o 48. VAR00048 3.0800 . 7239 so.o 49. VAR00049 2.7600 . 7969 so.o so. VAROOOSO 2.8200 .S9S6 so.o Sl. VAROOOSl 2.S400 .6764 so.a S2. VAROOOS2 2.7200 .S360 so.a S3. VAROOOS3 3.0000 .6999 so.a S4. VAROOOS4 2.7600 .6247 so.a SS. VAROOOSS 3.0000 .6389 so.a S6. VAROOOS6 3.1000 .8631 so.a S7. VAROOOS7 3.0200 .7690 so.a S8. VAROOOS8 3.0200 .8204 so.a S9. VAROOOS9 2.7800 .S817 so.o 60. VAR00060 2.S400 .8381 so.a
RE L I AB I L I T y ANALY s I s s CAL E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAROOOOS
VAROOOOl 1.0000 VAR00002 -.0738 1.0000 VAR00003 - .4263 .2026 1.0000 VAR00004 -.1046 .2S24 .4216 1.0000 VAROOOOS -.0877 .3266 .2982 . :c077 1.0000 VAR00006 .1657 .3329 . 3039 .2581 . 291S VAR00007 .0762 -.0308 . 2417 . :· 709 -.006S VAR00008 -.3798 .1929 .7451 .42S8 .3429 VAR00009 -.4581 .08S7 .6892 . 3861 .1140 VAROOOlO -.4327 .4092 .5268 . 3871 .2940 VAROOOll -.0306 .9471 .1269 .2168 .3143 VAR00012 -.4479 .1987 .9749 . 4241 .3425 VAR00013 -.1378 .4089 .2099 .2130 .1419 VAR00014 -.0129 -.1S34 - . 1164 .0367 -.1310 VAROOOlS - . 1166 -.1095 .29SO . :.43 7 -.0830 VAR00016 .1374 .3720 .2271 . :.167 - . 012 9 VAR00017 .1626 .1440 -.0899 -.0194 .0684 VAR00018 - . 1463 .38SS . 3846 . .f~078 .0610 VAR00019 - . 143 0 .0328 .3S12 .3607 .0729 VAR00020 .4083 -.1244 -.4077 -.2873 -.1468 VAR00021 .0451 -.0029 -.4SS7 - • '.";! 886 -.11S8 VAR00022 - . 3 54 8 .1098 .7S81 .t;.214 .3654 VAR00023 -.4349 . 0796 .6S90 .3804 .1423 VAR00024 -.3767 .2826 .5691 .3SS4 .3078 VAR00025 .1868 .0126 -.1221 .2020 -.1008 VAR00026 -.0257 - .0110 .OS89 . ::264 .1496 VAR00027 -.0761 .3262 -.0142 .J.060 . 2913
VAR00028 .1678 .1419 -.2499 -.1403 -.1292 VAR00029 .2312 .2381 -.3122 -.0381 .0228 VAR00030 .2288 .4643 -.1755 .1254 .1155 VAR00031 -.0683 .0822 .2005 .1944 -.2739 VAR00032 .0983 -.1394 -.0188 .0787 -.3036 VAR00033 -.4253 .0604 .4976 .3278 .2485 VAR00034 .1384 -.0456 -.0822 -.0377 -.0750 VAR00035 -.2277 .0570 . 4102 .0961 .3638 VAR00036 .0719 .5788 .0883 .1607 .3284 VAR00037 .2883 -.1771 -.2501 -.1475 -.1581 VAR00038 .1045 .0584 -.2819 - . :2072 -.1076 VAR00039 -.4128 .0574 .6473 .!3005 .1728 VAR00040 .2883 -.1771 -.2501 -.1475 -.1581 VAR00041 .1359 .0500 -.2927 -.2168 -.1076 VAR00042 -.4271 .0144 .7302 -~3178 .1462 VAR00043 -.1679 .3909 .3122 .1649 .4012 VAR00044 .0651 .1081 -.3583 -.2462 .2172 VAR00045 -.2666 .3647 . 5091 .3142 .3446 VAR00046 .2819 .2178 -.2230 -.0759 .1190 VAR00047 - . 5414 .0532 .5560 . :2187 .2527 VAR00048 .3977 -.0133 -.2018 .0463 -.2721 VAR00049 .3710 .2081 -.4073 -.0858 .0237 VAR00050 .2506 .4246 -.0303 .0357 .1178 VAR00051 -.1621 .3475 . 3192 .1917 .1302 VAR00052 -.1676 -.0972 .3071 .3225 -.1058 VAR00053 -.1726 .2938 .3964 .2304 -.0711 VAR00054 -.1067 . 2107 .4797 . 3036 .1896 VAR00055 -.0378 .1073 .2533 .2019 .1557 VAR00056 -.1707 .4725 .2706 .1233 .4352 VAR00057 .3763 -.1257 -.3481 -.1568 -.0640 VAR00058 .9710 -.1596 -.4391 -.1470 -.1510 VAR00059 -.0739 .8848 .2536 .2295 .2472 VAR00060 -.4479 .1987 . 9749 .4241 .3425
R E L I A B I L I T Y ANALYSI s S C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO
VAR00006 1.0000 VAR00007 .2871 1.0000 VAR00008 .2831 .2524 1.0000 VAR00009 .1162 .1720 .6050 1.0000 VAROOOlO .1066 .0378 .5250 . 4361 1.0000 VAROOOll .2936 -.1430 .1351 .0198 .3715 VAR00012 .2992 .1713 .7706 .6795 .5371 VAR00013 .0875 .0200 .2825 . :2847 . 4946 VAR00014 -.0879 -.1665 .2160 .0990 -.0173 VAR00015 -.0816 .3191 . 4298 . :2639 .1334
VAR00016 .2513 .1680 .3414 .0817 .3428
VAR00017 .0737 -.2026 - . 2943 .0293 -.0059
VAR00018 .1262 -.0582 .2524 .3995 .2421
VAR00019 .2354 .2491 .3673 . 4146 .3030
VAR00020 -.1497 -.3239 -.5375 -.4330 -.3214
VAR00021 -.1463 -.3319 -.4860 -.3972 -.1768
VAR00022 .2063 .1869 .9233 .6615 .4669
VAR00023 .0912 .1676 .5709 .9877 .4319
VAR00024 .2443 .0057 .3894 .4817 .8093
VAR00025 .0000 .0834 .1460 -.0527 .2061
VAR00026 -.0577 .2098 .1078 -.0564 .0892
VAR00027 .0300 -.1740 .0543 -.0340 .3235
VAR00028 .0819 .0187 -.1877 -.2488 .0262
VAR00029 .0765 -.0659 -.2078 -.2931 -.2283
VAR00030 . 2927 -.0630 -.2051 -.3088 -.0234
VAR00031 .3408 .3435 .3534 . 3514 .1950
VAR00032 .0475 . 0721 -.2579 - .0184 -.1518
VAR00033 .2285 .2771 .6510 . :iSSB . 4113
VAR00034 .0079 .0008 - .0215 -.0754 -.0270
VAR00035 .3335 .3051 .5355 .]490 .2844
VAR00036 .2548 -.2180 .2051 . :.052 .2977
VAR00037 .1193 -.0978 -.2504 -.:.704 -.4068
VAR00038 .0765 - . 2596 -.4416 -.'1116 -.1875
VAR00039 .1923 .2742 .7586 .6769 .5817
VAR00040 .1193 -.0978 -.2504 -.J.704 -.4068
VAR00041 .0836 -.3033 -.4593 -.4342 - . 1960
VAR00042 .1989 .2837 .7588 . 7595 .5610
VAR00043 .1147 .2208 .4676 . ::227 . 5136
VAR00044 -.1466 .0594 -.1902 - .~!963 .0242
VAR00045 .2710 .1897 .6304 .S125 .5287
VAR00046 .0074 -.1488 - .2959 -.4Al9 -.0252
VAR00047 .1350 .2470 .4964 .6083 .4030
VAR00048 -.0725 -.0522 -.4324 -.2046 -.2164
VAR00049 -.1683 -.2284 -.3381 -.J•774 -.2294
VAR00050 .1371 -.0804 -.1397 - . 1797 . 0960
VAR00051 . 2845 .0376 .4276 .0407 .2518
VAR00052 .0435 .0265 . 2513 .2089 .1531
VAR00053 .1250 .1689 .2548 .1613 .5330
VAR00054 .0654 .1343 .4250 . 2415 .4041
VAR00055 .2282 .0462 .1861 .0353 .1946
VAR00056 .0676 -.1404 .2984 .(1602 .3674
VAR00057 -.0834 -.3388 -.4173 -.3858 -.2328
VAR00058 .0995 .0065 -.4395 -.4443 -.4835
VAR00059 .2607 -.1514 . 0749 .1762 .2864
VAR00060 .2992 .1713 .7706 .6795 .5371
R E L I A B I L I T Y A NALYSIS s CALE (A L P H A)
correlation Matrix
VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015
VAROOOll 1.0000 VAR00012 .1558 1.0000 VAR00013 .4004 .2248 1.0000
VAR00014 -.1130 -.0684 -.0409 1.0000
VAR00015 -.1337 . 3187 .0768 .:noo 1.0000
VAR00016 .3255 .2140 .2375 .0367 .1682
VAR00017 .1121 - . 1147 . 0920 -.2252 -.5334
VAR00018 .3760 .3781 .1344 .0592 -.0366
VAR00019 .0277 .3670 .0618 .1741 .2235
VAR00020 -.1470 -.4491 -.1797 -.1276 -.3255
VAR00021 .0120 -.4351 .0897 -.2369 -.2528
VAR00022 .0455 .7792 .2294 .1290 .2763
VAR00023 .0118 .6462 .2891 .0857 .2169
VAR00024 .2392 .5743 .2862 -.1769 -.1442
VAR00025 -.0122 - . 1166 .0752 .2296 .1491
VAR00026 -.0631 -.0066 .0606 -.1985 .1466
VAR00027 .2973 .0550 .3487 .0276 .2086
VAR00028 .1419 -.2170 .1962 .1279 .0301
VAR00029 .2042 -.2842 .1305 -.0962 -.0281
VAR00030 .4969 -.1879 .1850 -.1886 -.1015
VAR00031 .0632 .1992 .1366 .2796 . 2972
VAR00032 -.1888 -.0198 -.0623 -.1348 -.0968
VAR00033 -.0729 .4807 .0683 .0479 .3559
VAR00034 -.0639 - .0681 . 0229 .1948 .1144
VAR00035 .0482 .4270 .0080 .2002 .2854
VAR00036 .5769 .1450 .3519 .0889 -.0431
VAR00037 -.0998 -.2562 - . 224 9 .2051 -.0027
VAR00038 .0304 -.2842 .0803 -.2825 -.2154
VAR00039 .0538 .6805 .1961 .2089 .3815
VAR00040 -.0998 -.2562 -.2249 . 2051 -.0027
VAR00041 . 0639 - . 2969 .0818 -.2664 -.2096
VAR00042 - . 0313 ,7359 .1527 .C.540 .3634
VAR00043 .3172 .3161 .3715 .0652 .2154
VAR00044 .0394 -.3417 -.0560 . 0346 -.0675
VAR00045 .3378 .5252 .1251 . :.893 .4062
VAR00046 .1921 -.2793 .1667 -.0881 -.1946
VAR00047 .0478 .5498 .1606 .0458 .2198
VAR00048 .0403 -.2072 .0444 - . J.910 -.1828
VAR00049 .2645 -.3825 . 0711 -.0440 -.1589
VAR00050 .3907 -.0466 .2803 - . :.932 -.0296
VAR00051 .2910 .3031 .2219 .0903 -.0274
VAR00052 -.1286 .2980 -.0314 .3286 .2202
VAR00053 .2368 .3827 .4377 -.0338 .1701
VAR00054 .2844 .5255 .2746 .2850 .3689
VAR00055 .2075 . 3049 .0599 .0371 .0745
VAR00056 .5030 .3188 .1686 -.1179 .0083
VAR00057 -.0336 -.3337 .0478 -.2604 -.2519
VAR00058 - .1123 - .4612 -.1886 -.0710 -.1781
VAR00059 . 8307 .2487 . 2923 -.2824 -.2643
VAR00060 .1558 1.0000 .2248 -.0684 .3187
REL I AB I L I T y AN ALY s I s s CAL E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020
VAR00016 1.0000 VAR00017 -.1612 1.0000 VAR00018 .1944 .2140 1.0000
VAR00019 .1788 - . 1215 .1496 1.0000
VAR00020 - . 212 8 .2448 -.2500 -.:l484 1.0000
VAR00021 -.0049 .1609 -.0109 -.1990 .3265
VAR00022 .1756 -.0819 .3256 . 3250 - . 4 54 6
VAR00023 . 0314 .0922 . 3770 .4171 -.4045
VAR00024 .1813 .2515 . 3414 .2143 -.1519
VAR00025 .1943 -.1544 .0181 -.0225 -.1057
VAR00026 .0827 -.1524 - .1129 -.0106 -.0713
VAR00027 .1565 .0508 -.0286 -.1212 -.0487
VAR00028 .2838 .0860 .0396 .0043 .0945
VAR00029 -.0231 .0888 -.0129 -.2241 .1325
VAR00030 .0221 .0243 .0415 -.3388 .0329
VAR00031 .1947 -.2520 .1252 . ~iOll -.2163
VAR00032 -.0286 .2362 .0399 . 0993 .1522
VAR00033 .2181 -.2688 .0972 .2112 -.4894
VAR00034 -.0143 .0937 -.3850 .0646 .2327
VAR00035 .0975 -.2392 -.1224 .4166 -.3345
VAR00036 .2504 . 3172 .1857 .2626 .1065
VAR00037 -.1504 .0324 -.2353 .2927 .4437
VAR00038 .1153 .2580 -.0129 - . J.840 .2796
VAR00039 .1873 -.2764 .1567 .:1401 -.5560
VAR00040 -.1504 .0324 -.2353 .2927 .4437
VAR00041 .1008 .2453 -.0115 -.l.844 .2671
VAR00042 .1476 - .2014 .2265 . :;1s1 -.5261
VAR00043 .2075 -.0888 .1415 - . 0560 - . 2796
VAR00044 .1045 . 0118 -.1480 -.0948 .0872
VAR00045 .3763 -.2307 .3909 . :;;!870 -.4088
VAR00046 -.0579 .1690 -.2347 -.l.715 . 3116
VAR00047 .0431 -.2205 .2365 . ::876 -.5065
VAR00048 .2040 .3136 .1640 .0910 .3039
VAR00049 -.0265 .1975 .0456 - . :;;!098 .2516
VAR00050 .1358 .3065 . 0972 -.l.721 .0641
VAR00051 . 3172 -.0944 .1059 .0938 -.0586
VAR00052 . 3149 -.1588 .3459 . 4.804 -.2848
VAR00053 .5025 -.0461 .1402 .2616 -.1604
VAR00054 . 3040 -.2643 .2152 . "' 185 -.2180
VAR00055 .2752 -.1514 .0000 .2388 - .1171
VAR00056 . 2241 .1607 .2785 . 2192 -.0390
VAR00057 .0595 .3883 -.0013 -.1571 .3512
VAR00058 .0557 .2068 -.1208 - .1845 .4661
VAR00059 .2237 .3404 .5667 -.0755 -.0270
VAR00060 . 2140 - . 114 7 .3781 . :1670 -.4491
R E L I AB I L I T y A N A L Y s I s s C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025
VAR00021 1.0000 VAR00022 -.5019 1.0000 VAR00023 - .4118 .6706 1.0000
VAR00024 -.1576 .4419 .4744 1. 0000
VAR00025 -.0384 .0209 -.0896 . 0081 1.0000
VAR00026 -.0486 .0483 -.0609 -.0098 .2139
VAR00027 .2084 -.0378 -.0406 . '.936 .0257
VAR00028 . 2835 -.2697 - .2495 -.0784 .1583
VAR00029 . 3693 -.2004 -.2750 - . 2931 .1807
VAR00030 .1927 -.2917 -.3132 - . :.361 .1729
VAR00031 -.3377 .2272 . 3141 .0728 .2543
VAR00032 .0694 -.1382 .0000 .0535 -.1835
VAR00033 - . 3696 .5757 .5437 . 2461 .1827
VAR00034 - . 0672 -.0484 -.0520 - . 0679 .1259
VAR00035 -.4200 .4915 .3697 . :. 732 .0695
VAR00036 .0792 .1731 .1121 .2426 -.0649
VAR00037 -.0603 -.2557 - . 14 75 - .L\ 107 -.2469
VAR00038 . 7796 -.4510 -.4244 -.J.638 - . 0493
VAR00039 - .4992 .7031 .6682 .4452 .1334
VAR00040 -.0603 -.2557 -.1475 -.4.107 -.2469
VAR00041 .7618 - .4723 -.4477 -.l.764 -.0588
VAR00042 -.5164 .7552 .7510 . :i03 7 .1052
VAR00043 - . 3693 .4231 .3347 . 3363 .2464
VAR00044 .2237 -.2387 -.2824 -.l.037 - . 0115
VAR00045 -.3492 .5368 .4801 .070 .1976
VAR00046 . 2614 -.2870 -.3947 -.l.465 -.0095
VAR00047 -.2394 .4695 .5972 . ::2 95 -.1399
VAR00048 .2892 -.3953 -.2040 -.J.235 -.0623
VAR00049 .4255 -.3346 -.3592 - .~:822 .1069
VAR00050 .2837 -.1754 -.1883 .0618 .0126
VAR00051 -.0765 .3377 .0256 .J.769 .1519
VAR00052 -.1995 .2250 .1990 .0932 -.0561
VAR00053 .0813 .2123 .1628 .3758 .0000
VAR00054 -.3224 .3548 .2350 . :!716 .0160
VAR00055 .0000 .0665 .0000 .2058 -.0392
VAR00056 .1220 .2312 .0370 .2514 . 0145
VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
.6044
.0811
.0616 -.4351
R E L I A B I L I T Y
VAR00026
VAR00026 1.0000 VAR00027 -.0052 VAR00028 -.0762 VAR00029 -.1026 VAR00030 .3453 VAR00031 -.0823 VAR00032 -.0616 VAR00033 .2269 VAR00034 .0158 VAR00035 -.0402 VAR00036 -.1585 VAR00037 -.0441 VAR00038 -.0033 VAR00039 .1716 VAR00040 - . 0441 VAR00041 -.0079 VAR00042 .1775 VAR00043 .0364 VAR00044 .1581 VAR00045 .1024 VAR00046 .1106 VAR00047 .1107 VAR00048 .0893 VAR00049 .0101 VAR00050 .1161 VAR00051 .0291 VAR00052 .0490 VAR00053 .0000 VAR00054 -.0275 VAR00055 .0790 VAR00056 .1082 VAR00057 .1359 VAR00058 -.0880 VAR00059 - . 1102 VAR00060 -.0066
-.3898 -.3654
.1212
.7792
-.3889 -.4201
.1693
.6462
A N A L Y S I S
Correlation Matrix
VAR00027 VAR00028
1.0000 .1422 1.0000 .0733 .3098 .1468 . 2291
-.2837 .1828 -.2274 .0000
.1308 -.0530 .0588 . 2645 .0315 .0695 .4680 .1552
-.2182 -.0106 .2107 .3098
-.0071 -.1344 -.2182 -.0106
.2021 .3097 -.0532 -.1860
.3848 .0188
.0846 .3568
.1338 .0665
.1875 .1106
.0799 -.1424 -.0656 .2888
.1350 .0665
. 3848 .0216
.0682 -.0042 -.1460 -.0294
.1997 .3070
.1723 .0848
.2734 .0000
.2753 -.0498
.0527 .1844 -.1635 .1292
.1946 .0271
.0550 -.2170
-.1573 -.3479
.3663
. !5743
S C A L E
VAR00029
1.0000 . 2686
-.0988 .1960
- .:nos .1708
-.2040 .0173
-.0647 .4386
-.3664 -.0647
.4252 -.3791
.0175
. 2936 -.0527
.0915 -.3681
. J.183
.6178
. 0135
.0435 -.2596
.0382 -.0685 - . ~!094 -.1395
.2540
.2381
.2162 -.2842
.0424
.1313 -.0991 -.1166
(A L P H A)
VAR00030
1.0000 -.0158 -.0521 -.0223
.0243 -.0621
.0684
.0095
.2686 -.1640
.0095
.3069 - . 2116
.0252
.1566
.0306
.3063 -.1343
.1397
.2217
.5181
. 0511 -.2126
.0457 -.0246
.1503
.1558
.2098
.1186
.3610 -.1879
R E L I A B I L I T Y ANALYSI s s C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035
VAR00031 1.0000 VAR00032 .0000 1.0000 VAR00033 . 2541 -.3072 1.0000 VAR00034 .1381 .2029 -.1815 1.0000 VAR00035 .3002 -.2302 .5018 .2804 1.0000 VAR00036 .0142 -.0537 -.0877 .:l031 .1419 VAR00037 .2124 .0926 -.2568 .1741 .0815 VAR00038 -.3045 .2831 -.2999 .0618 -.3895 VAR00039 .4313 -.0842 .6105 .ll52 .5578 VAR00040 .2124 .0926 -.2568 . :c 741 .0815 VAR00041 -.3090 . 2596 -.3506 .0534 -.3667 VAR00042 .4051 .0000 . 6315 .0829 .5306 VAR00043 .0988 -.3702 . 4164 -.0618 .2968 VAR00044 -.1750 .0380 .0061 . 0013 -.0841 VAR00045 . 2969 -.1403 .5140 .0094 .4740 VAR00046 -.3083 -.1051 -.2817 .0554 -.1862 VAR00047 .1573 -.3392 .5704 -.2619 .4758 VAR00048 -.1457 .3670 -.4516 -.0429 -.4768 VAR00049 -.3513 . 0417 -.4971 .0473 -.5201 VAR00050 -.1813 -.0279 -.2006 .0940 -.2399 VAR00051 .1540 -.2701 .2016 .l.614 .2677 VAR00052 .2201 .1859 .1873 -.l.075 .0106 VAR00053 .2242 .1424 .0952 .l.584 .2526 VAR00054 .2552 .oooo .0057 .2378 .3555 VAR00055 .0000 .0000 -.0348 .2602 .3321 VAR00056 - . 1164 -.2117 .0540 -.1252 .1557 VAR00057 -.2791 .2375 -.4384 -.0281 -.4801 VAR00058 -.1086 .1417 - . 4921 .0750 -.3207 VAR00059 -.0410 .0285 - . 0771 - . 1629 -.1313 VAR00060 .1992 -.0198 .4807 -.0681 .4270
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040
VAR00036 1.0000 VAR00037 .0835 1.0000 VAR00038 .1039 .0348 1.0000 VAR00039 .0904 -.0924 -.5021 1. (1000 VAR00040 .0835 1.0000 .0348 -.0924 1.0000 VAR00041 .1101 .0633 .9829 - .S164 .0633
R E L I A B I L I T Y ANALYSIS s CALE (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050
VAR00046 1.0000 VAR00047 -.3497 1.0000 VAR00048 .0671 -.3010 1.0000 VAR00049 .2062 -.3655 .4584 1.0000 VAR00050 .3045 -.1801 .3181 . 2941 1.0000 VAR00051 .1123 .0649 -.3401 -.0954 -.0071 VAR00052 -.1966 .1265 .1641 -.2083 -.0332 VAR00053 .0738 .1191 .0403 -.2195 .1959 VAR00054 -.0678 .2901 -.0018 -.0771 -.0088 VAR00055 -.1617 .2175 .0883 -.0802 .1073 VAR00056 .0629 .0869 .1176 .1543 .3137 VAR00057 .2761 -.3780 .5469 .4742 .2754 VAR00058 .2273 -.5915 .4096 .3508 .1746 VAR00059 .1146 .0029 .0911 . 1919 . 4135 VAR00060 -.2793 . 5498 -.2072 -.3825 -.0466
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055
VAR00051 1.0000 VAR00052 .1441 1.0000 VAR00053 .3018 .2720 1.0000 VAR00054 .2647 .3437 .5135 1.0000 VAR00055 .2833 .2384 .2739 .~)114 1.0000 VAR00056 .2552 .0176 .1351 .1590 .4071 VAR00057 -.1389 -.1842 -.0758 -.1597 -.0415 VAR00058 -.2037 -.1726 - . 2133 -.::896 -.1168 VAR00059 .2044 -.1361 .2005 .0764 .0000 VAR00060 . 3031 .2980 .3827 . ~i255 .3049
VAR00020 159.9000 178. 0102 -.3452 .8345 VAR00021 160.0200 176.9180 -.2174 .8346 VAR00022 160.5600 159.3535 .5359 .8171 VAR00023 160.5600 162.6596 .4301 .8204 VAR00024 160.0000 165.3469 .4730 .8210 VAR00025 159.9800 170.1424 .1166 .8282 VAR00026 159.8200 170.2731 .1117 .8283 VAR00027 159.8400 168.9127 .2654 .8249 VAR00028 159.6400 171.0514 .1279 .8272 VAR00029 159.9800 173.1629 -.0230 .8310 VAR00030 159.7200 170.5322 .1408 .8271 VAR00031 159.8400 168.4229 .2629 .8248 VAR00032 160.1800 174.0690 -.0717 .8308 VAR00033 160.5000 164.5000 .3368 .8228 VAR00034 159.9000 171.0714 .0866 .8285 VAR00035 160.2400 167.4106 .3709 .8231 VAR00036 159.5200 165.2751 .4799 .8209 VAR00037 160.1000 175.1531 -.1516 . 8314 VAR00038 159.9800 174.3057 -.0797 .8323 VAR00039 160.2000 161. 2653 .5689 .8175 VAR00040 160.1000 175.1531 -.1516 . 8314 VAR00041 160.0000 174.5714 -.0925 .8326 VAR00042 160.2000 161.8776 .5580 .8180 VAR00043 160.3800 165.5873 . 3625 .8225 VAR00044 160.0400 175.1820 - . 1150 .8342 VAR00045 159.8400 161.5249 .6233 . 8171 VAR00046 159.9000 174.7449 -.0999 .8330 VAR00047 160.2200 166.5833 .3250 .8234 VAR00048 159.6000 173.1837 -.0223 .8307 VAR00049 159.9200 174.4833 -.0872 .8328 VAROOOSO 159.8600 169.7147 .2071 .8259 VAR00051 160 .1400 166.7759 . 3463 .8231 VAR00052 159. 9600 169.8759 .2233 .8257 VAR00053 159.6800 164.1812 .4802 .8203 VAR00054 159.9200 164.2384 .5406 .8197 VAR00055 159.6800 167.0384 .3534 .8231 VAR00056 159.5800 162.8608 .4393 .8203 VAR00057 159.6600 175.0861 -.1176 .8331 VAR00058 159.6600 179.0453 -.2931 .8377 VAR00059 159.9000 166.9898 .3961 .8227 VAR00060 160 .1400 159.3473 .6254 .8157
Reliability Coefficients 60 items
Alpha ~ .8275 Standardized item alpha .8282
VALIDITAS SKALA MODELING
Correlations Correlations
VAR00001 VARTOT VAR00001 Pearson Correlation 1 .383""
VARTOT VAR00006 VARTOT Pearson Correlation 1 .171
Sig. (1-tailed) .003 Sig. (1-tailed) .118 N 50 50 N 50 50
VARTOT Pearson Correlation .383,._ 1 VAR00006 Pearson Correlation '171 1 Sig. (1-tailed) .003 Sig. (1-tailed) .118 N 50 50 N 50 50
u-. Correlation is significant al the 0.01 level (1·lailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAROOOD2 VARTOT Pearson Correlation 1 ,361*'
Sig. (1·1aited) .005
N 50 50 VAR00002 Pearson Correlation .36~ 1
Sig. (1-tailed) .005 N 50 50
VARTOT VAR00007 VARTOT Pearson Correlation 1 .095
Sig. (1-tailed) .255 N 50 50
VAR00007 Pearson Correlation .095 1 Sig. (1-tailed) .255 N 50 50
~*. Correlation is significant at tho 0.01 level (1-lmted).
Gorrelatlons Correlations
VARTOT VAR00008 VAR TOT VAROD003 VARTOT Pearson Correlation 1 -.136
VARTOT Pearson Correlation 1 .182 Sig. (1-tailed) .103
Sig. (1-tailed) .173
N 50 50 N 50 50 VAR00008 Pearson Correlation -.136 1
VAR00003 Pearson Correlation .182 1
Sig. (1-lailed) .103 Sig. (1-tailed) .173
N 50 50 N 50 50
Gorrelatlons Correlations
VARTOT VAR00009 VARTOT VAR00004 VARTOT Pearson Correlation 1 -.096
VARTOT Pearson Correlalion 1 .190 Sig. (1-tai!od) .254 Sig. (1-taited) .093 N 50 50 N 50 50 VAR00009 Pearson Correlation -.096 1
VAR00004 Pearson Correlation .190 1 Sig. (1-taih~d) .254 Sig. (1-tailed) .093 N 50 50 N 50 50
Gorrelatlons Correlations
VARTOT VAR00010 VARTOT VAR00005 VARTOT Pearson Correlation 1 .319~
VARTOT Pearson Corre!a1ion 1 .188
Sig. (1-tafled) .095 Sig. (1-tailod) .012
N 50 50 N 50 50 VAR00010 Pearson Correlation .319* 1
VAROOOOS Pearson Correlation .188 1 Sig. (1-tailed) .095
Sig. (1-taif£1d) .012
N 50 50 N 50 50
".Correlation is sigmficant at the 0.05 level (1-tai!ed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00011 VARTOT VAR00016 VARTOT Pearson Correlation 1 .377 .. VARTOT Pearson Correlation 1 .331 ..
Sig. {1-tailed) 003 Sig. (1-tailed) .009
N 50 50 N 50 50 VAR00011 Pearson Correlation . 377* 1 VAR00016 Pearson Correlation .331 • 1
Sig (1-tailed) 003 Sig (1-tailed) 009 N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 leve! (1-tailed). Correlation Is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00012 VARTOT VAR00017 VARTOT Pearson Correlation 1 196 VARTOT Pearson Correlation 1 .394*
Sig. {1-tai!ed) 086 Sig. (1-tailed) .002 N 50 50 N 50 50
VAR00012 Pearson Correlation 196 1 VAR00017 Pearson Correlation .394* 1 Sig (1-tailed) 086 Sig. {1-tai!E-d) 002 N 50 50 N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00013 VARTOT Pearson Correlation 1 .410 ..
VARTOT VAR00018 VARTOT Pearson Correlation 1 404 ..
Sig. (1-tailed) .002
N 50 50
Sig. (1-lailed) 002 N 50 50
VAR00013 Pearson Correlation .410 .. 1 VAR00018 Pearson Correlation .404. 1
Sig. (1-tai!ed) .002
N 50 50
Sig. (1-tailed) .002
N 50 50
•• Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed) Correlation is s1gmf1cant at the 0.01 level (1-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00014 VARTOT Pearson Correlation 1 -.041
VARTOT VAR00019 VARTOT Pearson Correlation 1 .262~
Sig. (1-tailed) .388
N 50 50 VAR00014 Pearson Correlation -.041 1
Sig. (1-tailej) .033
N 50 50 VAR00019 Pearson Ccrrelation 262' 1
Sig. (1-tailed) .388
N 50 50
Sig. (1-tailed) 033 N 50 50
Correlation 1s sigrnfie-ant at the 0.05 leve! (1-tailed)_
Correlations Correlations
VARTOT VAR00020 VARTOT VAR00015 VARTOT Pearson Correlation 1 434"
VARTOT Pearson Correlation 1 -.418*' Sig. (1-!ai!ed) 001 Sig. {1-tailed) .001 N 50 50 N 50 50 VAR00020 Pearson Correlation .434~' 1
VAR00015 Pearson Correlation -.418" 1 Sig (1-tailed) 001 Sig. (1-tailed) 001 N 50 50 N 50 50 .
• - Correlation is s1grnf1:::ant at the 0.01 level (1-tailed). '*.Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00031 VARTOT VAR00036 VARTOT Pearson Correlation 1 D84 VARTOT Pearson Correlation 1 .516"
Sig. (1-tailed) 280 Sig. (1-tailed} .000 N 50 5D N 50 50
VAR00031 Pearson Correlation 084 1 VAR00036 Pearson Correlation .516" 1 Sig. (1-tai!ed) .280 Sig. {1-tai!ed) 000 N 50 50 N 50 50 ..
·Correlation is sign ficant at the 0.01 level (1-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00032 VARTOT Pearson Correlation 1 .210
VARTOT VAR00037 VARTOT Pearson Correlation 1 209
Sig. (1-tailed) .072 Sig. {1-tailed) .073
N 50 50 N 50 50
VAR00032 Pearson Correlation .210 1 VAR00037 Pearson Correlation .209 1
Sig. (1-tailed) .072 Sig. (1-tailed) .073
N 50 50 N 50 50
Correlations Correlations
VARTOT VAR00033 VARTOT Pearson Correlation 1 --483*'
VARTOT VAR00038 VARTOT Pearson Correlation 1 .397 ..
Sig. (1-talled) 000 Sig. (1-tailed) .002
N 50 50 N 50 50
VAR00033 Pearson Correlation -.483* 1 VAR00038 Pearson Correlation 397' 1
Sig. (1-tailed) .000 Sig. (1-tailed) 002
N 50 50 N 50 5D ..
·Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). '*.Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed) .
Correlations Correlations
VARTOT VAR00034 VARTOT Pearson Correlation 1 -.005
VARTOT VAR00039 VARTOT Pearson Ccirrelation 1 -.393 ..
Sig. (1-tailed) .485 Sig. (1-tailed) DD2
N 50 50 N 5D 5D
VAR00034 Pearson Correlation -.005 1 VAR00039 Pearson Correlation -.393' 1
Sig_ (1-tailed) .485 Sig. {1-tailej) .002
N 50 50 N 5D 5D .. - Correlation is signif·cant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00040 VARTOT VAR00035 VARTOT Pearson Ccrrelation 1 476 ..
VARTOT Pearson Correlation 1 -.342 .. Sig. (1-talled) .000 Sig. (1-tailed) .007 N 5D 5D N 5D 5D VAR00040 Pearson Correlation 476" 1
VAR00035 Pearson Correlation -.342*' 1 Sig. {1-tai!ed) DOD Sig. (1-tailed} DD? N 5D 5D N 50 50 ..
· Correla!Jon is significant at the 0.01 level (1-tai!ed). **.Correlation is significant at the 0.01 level {1-tailed) .
Correlations Correlations
VARTOT VAR00041 VARTOT VAR00046 VARTOT Pearson Correlation 1 023 VARTOT Pearson Correlation 1 166
Sig_ (1-tailed) 437 Sig. (1-tailed) .125 N 50 50 N 50 50
VAR00041 Pearson Correlation .023 1 VAR00046 Pearson Correlation .166 1 Sig. (1-tailed) .437 Sig. (1-tai!•;,d) .125 N 50 50 N 50 50
Correlations Correlations
VARTOT VAR00042 VARTOT Pearson Correlation 1 -.188
Sig_ (1-tailed) .096 N 50 50
VAR00042 Pearson Correlation -.188 1 Sig_ (1-tailed) .096 N 50 50
VARTOT VAR00047 VARTOT Pearson Correlation 1 -.107
Sig. (1-tailt:d) 230 N 50 50
VAR00047 Pearson C:Jrrela!ion -.107 1 Sig. (1-tailed) 230 N 50 50
Correlations Gorrelations
VARTOT VAR00043 VARTOT Pearson Correlation 1 .193
VARTOT VAR00048 VARTOT Pearson Correlation 1 .432··
Sig. {1-tailed) .090 N 50 50
Sig_ (1-tailed) 001 N 50 50
VAR00043 Pearson Correlation 193 1 VAR00048 Pearson Correlation .432" 1
Sig. (1-tailed) .090 N 50 50
Sig. {1-tai!ed) 001 N 50 50
Correlation is signi!icanl at the 0.01 level {1-tailed)_
Correlations Correlations
VARTOT VAR00044 VARTOT Pearson Correlation 1 .148 VARTOT VAR00049
Sig. {1-tailed) 152 VARTOT Pearson Correlation 1 .575 ..
N 50 50 Sig. (1-tailed) ODO VAR00044 Pearson Correlation 148 1 N 50 50
Sig_ (1-!ailed) .152 VAR00049 Pearson Correlation 575 .. 1
N 50 50 Sig. (1-taile.j) ODO N 50 50
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tai!ed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00045 VARTOT Pearson Correlation 1 067
Sig_ (1-tailed) 321 N 50 50
VAR00045 Pearson Correlation .067 1 Sig (1-tailed) .321
N 50 50
VARTOT VAROOOSO VARTOT Pearson Correlation 1 .400 ..
Sig. {1-tai!ed) .002 N 50 50
VAROOOSO Pearson Correlation .400* 1 Sig. (1-tailed) .002 N 50 50
h. Correlation is signifi::ant at the 0.01 level (1-tailed)
Correlations Correlations
VARTOT VAR00051 VARTOT VAR00056 VARTOT Pearson Correlation 1 -_073 VARTOT Pearson Correlation 1 .189
Sig. (1-tai!ed) 307 Sig. (1-tailed) .095 N 50 50 N 50 50
VAR00051 Pearson Correlation -.073 1 VAR00056 Pearson Correlation .189 1 Sig. (1-tailed) .307 Sig. (1-tailed) .095 N 50 50 N 50 50
Correlations Correlations
VARTOT VAR00052 VARTOT Pearson Correlation 1 .275•
Sig. (1-tai!ed) 026 N 50 50
VAR00052 Pearson Correlation .275' 1 Sig. (1-tailed) .026
N 50 50
VARTOT VAR00057 VARTOT Pearson GJrrelation 1 573"
Sig. (1-tailed) .000 N 50 50
VAR00057 Pearson Correlation 573• 1 Sig. (1-tailed) 000 N 50 50
Correlation is significant at the 0.05 level {1-tailed). Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00053 VARTOT Pearson Correlation 1 .259'
Sig. (1-tai!ed) .035 N 50 50
VAR00053 Pearson Correlation 259' 1 Sig. {1-tailed) .035 N 50 50
VARTOT VAR00058 VARTOT Pearson Correlation 1 296*
Sig. (1-tailed) 018 N 50 50
VAR00058 Pearson Correlation .296* 1 Sig. (1-tailed) .018 N 50 50
* Correlation is significant at the 0.05 leve! {1-tailed). Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00054 VARTOT Pearson Correlation 1 .127
Sig. (1-tailed) .189 N 50 50
VAR00054 Pearson Correlation 127 1
VARTOT VAR00059 VARTOT Pearson Cc•rrelation 1 .354"
Sig. (1-tailej) 006 N 50 50
VAR00059 Pearson Ccrrelation 354" 1
Sig (1-tailed) 189 N 50 50
Sig. (1-tai!ed) 006 N 50 50
. Correlation is s1grnficant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations Correlations
VARTOT VAR00060 VARTOT VAR00055 VARTOT Pearson Correlation 1 -.015
VARTOT Pearson Correlation 1 .233 Sig. (1-tailerl) .458 Sig. {1-tailed) .052 N 50 50 N 50 50 VAR00060 Pearson Correlation -.015 1
VAR00055 Pearson Correlation .233 1 Sig. (1-tailed) .458 Sig (1-tailed) 052 N 50 50 N 50 50
RELIABILITAS SKALA MODELING
R E L I A B I L I T Y ANALYS I S SC ALE (ALPHA)
Mean Std Dev Cases
1. VAROOOOl 3.3600 .6627 50.0 2. VAR00002 2.9600 .7548 50.0 3. VAR00003 1. 7400 . 5272 50.0 4. VAR00004 2.3200 . 7126 50.0 5. VAR00005 2.9200 .8041 50.0 6. VAR00006 3.1400 .6392 50.0 7. VAR00007 2.4400 . 6115 50.0 8. VAR00008 1. 3600 .4849 50.0 9. VAR00009 1. 3600 .4849 50.0
10. VAR00010 2.4000 .6061 50.0 11. VAR00011 3.2400 . 5911 50.0 12. VAR00012 2.8600 .5349 50.0 13. VAR00013 2.9600 .6047 50.0 14. VAR00014 2.3400 .7453 50.0 15. VAR00015 1. 6600 .5573 50.0 16. VAR00016 2.6400 . 6312 50.0 17. VAR00017 2.7400 .5997 50.0 18. VAR00018 3.0000 .7559 50.0 19. VAR00019 2.8800 .7461 50.0 20. VAR00020 3.1400 .4953 50.0 21. VAR00021 3.1400 .6704 50.0 22. VAR00022 2.9200 .7239 50.0 23. VAR00023 3.1600 .6809 50.0 24. VAR00024 3.0400 .5330 50.0 25. VAR00025 2.8000 .8330 50.0 26. VAR00026 2.9400 .7931 50.0 27. VAR00027 2.9800 .6224 50.0 28. VAR00028 3.0600 .6824 50.0 29. VAR00029 3.0800 .7783 50.0 30. VAR00030 3.2400 . 5911 50.0 31. VAR00031 2.3400 .7453 50.0 32. VAR00032 2.6000 .6999 50.0 33. VAR00033 1.5200 .6773 50.0 34. VAR00034 2.6600 . 7174 50.0 35. VAR00035 2.1000 .4165 50.0 36. VAR00036 3.2200 . 6481 50.0 37. VAR00037 2. 7400 . 5646 50.0 38. VAR00038 2.9800 .6224 50.0 39. VAR00039 1. 7800 . 5067 50.0 40. VAR00040 3.2800 .4536 50.0 41. VAR00041 2.4800 .8389 50.0 42. VAR00042 2.4000 .7284 50.0 43. VAR00043 2.2400 .7969 50.0 44. VAR00044 2.9000 .7626 50.0 45. VAR00045 2.5200 .7351 50.0 46. VAR00046 3.1000 .7890 50.0
47. VAR00047 1. 9200 .6337 50.0 48. VAR00048 3.2800 .7570 50.0 49. VAR00049 3.3400 .5928 50.0 50. VAR00050 3.0600 .6824 50.0 51. VAR00051 2.2200 .6788 50.0 52. VAR00052 2.7800 .8154 50.0 53. VAR00053 2.7800 .7900 50.0 54. VAR00054 2.2400 .7440 50.0 55. VAR00055 2.8800 .5206 50.0 56. VAR00056 2.9400 .8901 50.0 57. VAR00057 3.4400 .7329 50.0 58. VAR00058 3.1800 .7197 50.0 59. VAR00059 2.8800 .7183 50.0 60. VAR00060 2.7600 .8704 50.0
R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s s CA :C.1 E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005
VAROOOOl 1.0000 VAR00002 .. 2970 1.0000 VAR00003 . 0397 ·.0267 1.0000 VAR00004 .1400 .1381 ·.0456 1 .0000 VAR00005 ·.1363 .3981 .3832 .0456 1.0000 VAR00006 .2158 .J.387 .1708 . 0556 .1811 VAR00007 .2055 ·.2264 .1722 ·.1424 ·.1760 VAR00008 ·.2845 ·.1829 .4535 .2221 .2324 VAR00009 ·.2210 ·.0156 ·.1054 ·.3402 ·.1340 VAROOOlO .1423 .3479 .. 1150 .0284 .1508 VAR00011 .1917 .2507 .1388 ·.0407 .3418 VAR00012 ·.0852 .2891 .. 1317 .0664 .1632 VAR00013 .0876 .1753 ·.0333 .0777 .. 1326 VAR00014 .2016 ·.1930 ·.1340 -.0938 ·.2602 VAR00015 ·.1591 ·.5181 .. 0292 ·.2857 ·.3352 VAR00016 .0722 .2690 . 0196 ·.2378 .0627 VAR00017 .2403 .1569 .1046 ·.0879 .1676 VAR00018 .0815 .2861 ·.2048 .3789 .2015 VAR00019 .0891 .2449 ·.0809 .1505 ·.0503 VAR00020 .4651 .0153 . 0641 .1596 .0799 VAR00021 .3436 ·.0290 ·.0104 .0752 ·.0545 VAR00022 . 3165 .0687 ·.0021 .2484 ·.2216 VAR00023 .1863 .3303 .1182 .1867 .1357 VAR00024 .1317 ·.0467 ·.3254 .1268 ·.2781 VAR00025 .3179 .0519 ·.1673 .0756 ·.0853 VAR00026 . 0031 .0641 ·.1357 .1430 .0883 VAR00027 .1663 .1720 . 0460 .0147 ·.0848 VAR00028 .1769 .0840 ·.1826 .0436 .0089 VAR00029 .1013 .1098 .2009 ·.1207 .2713
VAR00030 .2438 .2507 .0733 .2016 .1700 VAR00031 .2843 -.1930 -.1340 -.1322 -.3623 VAR00032 -.1672 .1236 -.0111 .0573 -.1306 VAR00033 -.3801 .0016 -.1852 -.2250 .1154 VAR00034 . 0910 -.2517 .1392 -.0224 -.1189 VAR00035 -.0592 - . 3116 .0279 .0275 -.0975 VAR00036 .2395 .4355 .2903 .1538 .2303 VAR00037 .3098 -.3122 .0425 -.0426 -.3165 VAR00038 . 3147 .0417 .1704 -.0313 .0375 VAR00039 -.2455 -.2903 .0107 -.0271 -.1443 VAR00040 .2010 .3314 .2253 .1591 .0627 VAR00041 -.1336 -.1624 -.0812 -.1256 -.3050 VAR00042 -.0085 -.2301 -.3082 .1415 -.2927 VAR00043 -.1669 .3895 .0544 - . 13 80 .0943 VAR00044 -.0888 -.0071 -.2690 -.0150 .1531 VAR00045 -.1408 .0015 -.0126 -.2073 .3480 VAR00046 .1639 .1439 .1128 -.0218 -.0515 VAR00047 -.0272 -.2201 .1197 .0127 .1073 VAR00048 .0391 -.0157 .1350 .0953 . 0711 VAR00049 .1496 .2590 .2233 .0754 .4007 VAR00050 .1318 .2821 .1577 .1276 .0833 VAR00051 -.2250 .0175 .1061 .1468 .0329 VAR00052 -.0770 -.1472 .1016 .0183 -.1519 VAR00053 -.0795 .1903 -.0421 .0551 -.1568 VAR00054 .0281 -.0916 .1623 .0708 -.2061 VAR00055 .0686 -.0125 .0327 .1606 -.2184 VAR00056 .1758 .0875 .1835 .0952 .3924 VAR00057 .3815 .1062 . 2493 1938 .2687 VAR00058 .2037 -.0992 -.0355 .0048 . 1312 VAR00059 .0497 .1039 .0237 -.0032 .1597 VAR00060 -.1656 .4510 -.0943 .0276 -.1446
R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s s C A I1 E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO
VAR00006 1.0000 VAR00007 .0480 1.0000 VAR00008 -.0342 .0743 1.0000 VAR00009 -.0342 .0743 .2187 1.0000 VAR00010 .0632 -.3194 -.2917 -.2917 1.0000 VAROOOll .1253 -.2417 -.0940 .1196 .1253 VAR00012 .1182 -.0574 -.1951 .1196 .1763 VAR00013 . 0148 -.1170 -.1587 .1197 . 2116 VAR00014 -.2305 .1576 -.0068 . 0497 -.2169
VAROOOJ.5 -.2074 .2683 .3111 .2356 -.5558
VAROOOJ.6 -.1255 -.0571 -.1014 .0320 .3308
VAROOOJ.7 .0437 -.1826 .0477 -.0926 .4043
VAROOOJ.8 -.0422 -.1766 -.1670 -.2784 .4009
VAROOOJ.9 .0787 .1181 -.3294 -.2166 .1534
VAR00020 .0658 -.0054 -.0442 - . 214 2 . 4215
VAR00021 .1915 .0458 -.3466 -.0326 .2612
VAR00022 .2011 -.1033 -.2070 .0256 .1674
VAR00023 -.0056 -.1235 -.3016 -.1162 .4846
VAR00024 -.0168 .0075 -.2938 -.1358 - . 113 7
VAR00025 .0153 .1362 -.1718 -.1718 .2021
VAR00026 -.1441 -.0707 .1104 -.2080 .0509
VAR00027 .0585 -.0300 - . 1109 - .1109 .5086
VAR00028 .0271 .0822 -.3750 .0567 .1382
VAR00029 .2642 .0532 .1925 .1384 -.1558
VAR00030 .2874 -.0723 -.1652 -.0940 .0684
VAR00031 -.0591 .3368 - . 1197 . 0497 - . 1265
VAR00032 -.1004 .0382 . 0120 .1323 .1443
VAR00033 .0170 -.0217 .1641 .1641 - .1690
VAR00034 -.2056 -.2103 .1830 .0070 -.0094
VAR00035 .0997 .1442 .1213 .0202 -.3234
VAR00036 .1705 -.1463 .0675 -.1273 .3429
VAR00037 .1029 .3381 .1252 .4234 - . 4055
VAR00038 .2124 - . 13 73 -.1785 -.1109 .4004
VAR00039 - . 0290 .0553 .2459 .0797 -.3057
VAR00040 .2844 -.0854 -.1893 - '1893 .3267
VAR00041 .1005 .0175 .0682 - .1325 -.0642
VAR00042 -.1227 .0092 -.0693 - '1271 -.3698
VAR00043 .1731 -.0955 -.1225 1944 .4310
VAR00044 -.2219 .0525 -.2870 - 1766 .1766
VAR00045 .0156 -.1562 .3802 .1512 -.0183
VAR00046 .0931 .0338 -.2027 -.2027 .0854
VAR00047 -.1229 .1980 .2285 .0956 -.1806
VAR00048 -.1670 .2575 .0534 .2202 - . 1156
VAR00049 -.0205 -.0270 -.0085 -.0795 . 0114
VAR00050 - . 1132 .0822 -.0666 -.0666 .0888
VAR00051 - . 0724 .1062 .1885 -.1215 -.0694
VAR00052 -.0180 .1162 .1012 -.0021 -.2312
VAR00053 -.0186 .1622 -.3218 - . 3218 . 2728
VAR00054 -.0721 .0772 -.0181 -.0181 -.0815
VAR00055 - . 0711 .1693 .0129 . 1746 -.2328
VAR00056 .0868 -.1005 .1929 .0038 .0832
VAR00057 .0401 -.1676 -.1677 -.1103 .2848
VAR00058 -.0559 .0946 .1029 -.0725 -.2620
VAR00059 -.0071 .1691 .0094 .2438 -.1688
VAR00060 -.0117 -.2193 -.2263 -.0812 .2244
R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s S C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015
VAROOOll 1.0000 VAR00012 .0439 1.0000 VAR00013 .1987 .2347 1.0000 VAR00014 -.2816 -.0317 -.0598 1.0000 VAR00015 -.3048 -.1629 -.2228 .2348 1.0000 VAR00016 .2363 .0895 -.0920 -.0382 -.1810 VAR00017 . 2372 .0751 . 2521 -.1178 -.2088 VAR00018 .0457 .2524 .1786 -.0362 -.2906 VAR00019 .0204 .2127 -.1465 . 1483 -.1983 VAR00020 .0920 .2296 .0872 .1448 -.1937 VAR00021 .3255 .1696 .4168 -.1789 -.3070 VAR00022 .2842 .1286 .3655 -.0242 - . 3723 VAR00023 .2069 .0628 .2637 -.1898 -.6604 VAR00024 -.3550 -.0515 .1950 .2219 -.0907 VAR00025 .0995 .1191 -.0162 .0789 -.3253 VAR00026 .0313 .1241 .0800 .0697 -.1856 VAR00027 . 0133 .0527 . 3774 -.0290 -.3730 VAR00028 . 1154 .0794 .1543 .0794 -.1599 VAR00029 .3567 -.0216 -.0364 - . 223 8 -.0301 VAR00030 .2991 -.0207 .1987 .2816 -.4906 VAR0003J. -.2816 .0706 .0761 .2285 .1857 VAR00032 .0888 .1744 .1061 -.1252 -.0942 VAR00033 -.0632 -.0203 -.3468 -.0744 .2076 VAR00034 .1482 -.0734 -.1261 .0679 .2664 VAR00035 -.0166 -.0275 -.1458 .0197 .2374 VAR00036 .2323 .0318 .3353 . 0110 -.4667 VAR00037 .0073 -.1906 .0287 . 4083 .2322 VAR00038 .2907 -.1925 .1605 -.2050 -.3730 VAR00039 -.3652 -.1160 -.3623 .2561 .5247 VAR00040 .3532 .0808 . 4137 -.3477 -.5845 VAR00041 -.2782 -.0291 -.2028 .1253 .1379 VAR00042 -.3223 -.1676 .0371 .2706 .2916 VAR00043 .1352 .1762 .1897 -.0715 -.2261 VAR00044 .0091 -.0850 -.0088 -.2262 -.0816 VAR00045 .3645 -.0187 -.0900 -.2175 .2411 VAR00046 .0350 -.1596 .2224 -.0243 -.3388 VAR00047 -.0567 -.1541 - . 1150 .0588 .0948 VAR00048 . 0748 .0484 .1141 -.1360 .0368 VAR00049 .4030 -.0399 .0956 -.2208 -.1989 VAR00050 .1659 -.0324 .3521 -.1212 -.3745 VAR00051 -.0834 -.1383 - .3261 -.1509 .2017 VAR00052 -.0999 .0215 - .0596 .2263 .1464 VAR00053 - . 1468 . 3120 .2802 -.0437 -.0807 VAR00054 -.1337 -.1703 .1579 .1443 .2993 VAR00055 -.0371 -.0616 -.0156 .2125 .1379 VAR00056 .2607 -.2323 -.0045 -.2763 -.0008
VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
R E L I AB
Correlation
VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053
I
.3637
.0883
.1173 -.1238
L I T
Matrix
VAR00016
1.0000 .2869 .1283 .1231 .1645 .0733 .0697 .1368
-.0170 .0932 .1598 .1372
-.0436 .2260 .0722
-.0382 .2218 .0649 .0397
-.2484 .0978
-.1535 .2411
-.1251 .0741
-.0139 -.2575
.1753 -.0339
.1918 -.0902 -.1245
. 2153
.1156
.0038
.0457
.2395
.1244
y
.0562
. 0138
.1147
.1455
A N A L Y S
VAR00017
1.0000 .3151
-.0255 .2625 .0924
-.0019 .3039
-.1584 .1389 .0953 . 3139
-.0608 .1767 . 0645 .0648 .1362
-.2633 .0750
-.3840 .4128
-.1435 .3686
-.3264 .2731
-.1120 -.2243
.0051 -.0580
.0352
.0992 -.1096
.1187
. 3112
. 3381 -.1073 - . 1194
.0491
.2707 -.2047 -.4756
.0169 .0358 .3083
.1767 .0015 .0489
. 2140 .1284 -.2558
I s s CA .~ E (A L P H A)
VAR00018 VARJ0019 VAR00020
1.0000 .1809 1.0000 .2725 . 2121 1.0000 .2014 -.0065 .1856 .1492 . 2841 .2595 .1189 .1189 .1743 .1520 .1149 -.0216 .0000 .2233 .2671 .1362 .0566 -.0301 .1735 .1705 .2741 .0791 .0257 .0350 .0347 -.0183 .0233 .1827 - 0722 -.0474 .0000 .0382 . 0896 .1543 .2189 .2826
-.1993 -.2374 -.4039 -.1882 -.1921 .1941 - .1296 -.2233 -.1682
.2499 . 1401 .2836 -.1913 .1182 .1328
.0434 .0826 .0093 -.1066 -.0713 -.1187
.1190 . 0410 .0036 -.1287 .1591 .1788 - . 1112 -.0976 -.1018 -.0678 .0837 .1200
.2124 -.0215 -.1243
.1469 -.2560 -.0359 -.0684 .1248 .0679
.0852 -.0207 -.0936
.0000 .0968 .0566
.1366 .1403 .0431
.1187 .0545 .0350
.0795 -.1886 -.1542
.0662 .2241 .0273
.2050 .1274 .2890
VAR00054 -.0730 -.2232 -.2177 -.0941 .0177
VAR00055 .0522 -.2981 -.1037 -.0904 .0665
VAR00056 - .1845 .1996 .1820 -.2569 -.0731
VAR00057 .1729 . 4514 .1473 .2105 .3328
VAR00058 - . 0341 .0634 .0375 -.0730 . 0996
VAR00059 .1729 .0682 .0376 -.0274 -.0665
VAR00060 .1367 .1517 .2792 .2061 -.0625
R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s s CA L E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025
VAR00021 1.0000 VAR00022 .5282 1.0000 VAR00023 .2182 .2749 1.0000
VAR00024 -.0160 .0085 .0382 1.0000
VAR00025 . 0146 .1760 .2734 - . 0735 1.0000
VAR00026 .0161 .1337 .1693 .0541 .3522
VAR00027 .2514 .1776 . 3930 .0640 .1496
VAR00028 .2489 .1338 .1107 . 0494 .2369
VAR00029 .0954 .1927 -.1787 -.1555 .0567
VAR00030 . 2740 .2366 .1562 .1632 .1409
VAR00031 -.0564 -.0242 -.1094 .1706 .0789
VAR00032 .0348 .2175 .1370 -.0109 .0350
VAR00033 -.2984 -.2880 -.1398 -.1719 -.1013
VAR00034 -.0687 .0251 -.2206 -.4440 .0546
VAR00035 -.0512 -.1760 -.4174 -.0184 .0000
VAR00036 .2565 .2123 . 3811 -.0260 -.0680
VAR00037 . 0442 .2976 -.1550 .1709 .0608
VAR00038 . 3493 .3587 . 3 93 0 -.1206 .1102
VAR00039 -.2680 -.2715 -.3691 - .1179 -.1547
VAR00040 .4725 .4425 .4467 - . 04 73 .1512
VAR00041 -.1582 .0645 -.2087 .0018 .1402
VAR00042 -.2424 - . 1316 -.1728 .4836 -.1682
VAR00043 .0122 .0693 .3415 - .2152 .2890
VAR00044 .2675 -.0887 .1493 .1607 .0000
VAR00045 -.0265 -.1887 -.3734 - .2104 -.0933
VAR00046 .2045 .1930 .2355 .1359 .1242
VAR00047 -.1172 -.0142 - . 1116 -.0508 -.1469
VAR00048 . 2831 .2279 .1093 .1801 .1230
VAR00049 .2373 .0647 .1658 .1731 .1818
VAR00050 .2043 .0925 .2863 -.0628 .1292
VAR00051 -.1588 -.1296 -.0777 -.3632 -.0650
VAR00052 .1322 . 2116 - . 1191 1146 .0240
VAR00053 .1364 -.0314 .0668 .2152 .0558
VAR00054 .0131 .1122 - .1176 .0268 -.0198
VAR00055 . 0491 .0282 -.0023 .0912 .1318
VAR00056 .1512 -.1026 .0835 -.2529 -.1541
VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
R E L I AB
Correlation
VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
I
. 3290 -.1379 -.0915 - .1511
L I T
Matrix
VAR00026
1.0000 .0802
- .1440 .0079 .1184 .0007 .1397
-.0167 -.1801 -.1668
.0262 -.0811 -.0025 -.1859
.2179
.0748
.0071 -.0736
.1248
.1246 -.0228 -.0910
.2665
. 3047
.0445
.0629
.1685 - . 1192 -.0789
.0316
.1393
.1166
.1981 -.0129 - .1100
y
.3754 -.1285 -.0581 -.1606
A N A L Y S
VAR00027
1.0000 - . 1413 -.0809
.0688 -.0730
.0281 -.3621 - . 2441 -.3070
.5171 -.0732
.1570 -.4025
.3817 -.0594 - .1170
.4213 -.1763 -.3783
.3367 - . 2111
.0554
.0741
.3392 -.0860
.1520
.1984
.1428 -.0076 - . 1127
.1092 - . 2196 -.3250
.2924
I
.5103 -.2265 -.0017
.2039
s
VAR00028
1.0000 -.0092
.0648
.1597 -.1624 - .1572
.2509 -.0215
.0157
.2002
.1951 - .1971
.0765 -.0870
.0328
.1231
.4039 -.0635
.1782 -.0831
.0458
. 0494
.0798 - .1172 -.1592
.1764
.1318
.1930
.0396
.1910
.2269
.4313 - .1471
s CA
.0585
.0873
.1727
.3291
L E
VAR00029
1.0000 .4898
-.2589 .1349
-.0805 .0863
-.0252 . 0049 . 0947 .2562
- . 0580 .1087
-.0913 - . 3 096 -.0974 - 0894
.3182 0532
.0546
.2037
.3379
. 1061
.0046
.2534 -.1036
.1072
.0745
.1544
.2590
.1559
.1270 -.2422
.1805
.0272
.1637 -.0957
(A L P H A)
VAR00030
1.0000 -.0500 -.0099 -.0122 -.2849 -.0995
.1790 - . 1150
.2907 -.4334
.5816 -.0724 -.1801 -.1248
.0543
.0827
. 2976
.0523 -.0620
.3448
.2671 -.0326 -.0576 -.1031 - . 0872 -.1035
.1831
.3166 -.0556
. 0692
.0746
R E L I AB I L I T y ANALYS I s s C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035
VAR00031 1.0000 VAR00032 -.1643 1.0000 VAR00033 - . 114 8 - . 15 5 0 1.0000 VAR00034 .0679 -.1545 -.1747 1.0000 VAR00035 .1512 -.3501 .1013 .1844 1.0000 VAR00036 . 0110 -.0720 -.4984 .0325 -.3856 VAR00037 .3114 .0930 - .2263 . 0292 .1128 VAR00038 -.2050 .0750 -.1685 .0759 -.3858 VAR00039 -.1221 -.1381 .2807 .2392 . 3965 VAR00040 . 0145 .0386 - . 2843 -.1405 -.2593 VAR00041 .3538 .1947 - . 0891 .1411 .0935 VAR00042 . 3458 -.3603 .0248 -.0078 .2018 VAR00043 -.2089 -.0805 .0665 -.0685 -.0123 VAR00044 .1328 -.i529 .0632 -.1380 -.0321 VAR00045 -.1058 .0555 .2246 .1486 .2266 VAR00046 -.1978 .0000 -.3284 .1550 -.2795 VAR00047 .0588 -.0736 . 2415 - '1508 .2629 VAR00048 -.0275 .3313 -.2898 -.0090 -.3495 VAR00049 -.1284 .0885 -.3476 .0585 - .4711 VAR00050 -.0409 .1367 -.3779 - '0825 -.4523 VAR00051 -.0702 -.2406 .2344 2405 .1371 VAR00052 -.1431 .1645 -.0842 .0091 -.0541 VAR00053 .0256 .3174 -.3158 .0094 -.1178 VAR00054 .1811 -.2038 -.1717 .1942 .1186 VAR00055 -.1557 .1456 -.2246 '1617 .0565 VAR00056 -.1840 -.2031 -.1503 -.0006 -.2037 VAR00057 -.0927 .3103 -.3881 .0574 -.4814 VAR00058 .3782 -.0972 -.1959 .2000 .0068 VAR00059 .1540 .1056 .1309 -.0016 -.0955 VAR00060 .0340 .0737 - '13 02 -.2968 -.0450
R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s SCAI1E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00036 VAR00037 VAR00038 VARC0039 VAR00040
VAR00036 1.0000 VAR00037 -.0078 1.0000 VAR00038 .2135 -.0732 1.0000 VAR00039 -.4089 .0813 -.2731 1.0000 VAR00040 .5499 -.2678 .4540 -.6145 1.0000 VAR00041 -.1231 .1396 -.1376 .0134 -.0923
VAR00042 -.0605 .2580 -.2971 .0221 -.2841 VAR00043 .0537 -.1306 .0510 .0829 .0926 VAR00044 -.2023 -.0616 .1677 - .1109 -.0354 VAR00045 -.1165 -.1101 -.1552 .0942 -.1396 VAR00046 .2355 -.1237 .1704 -.4033 .3764 VAR00047 -.2544 .1688 .0993 .0712 -.1335 VAR00048 .0799 .2216 .1421 .0043 .0642 VAR00049 .3857 -.0354 .2401 -.3574 .3977 VAR00050 .5233 .0413 .2431 -.3742 .4062 VAR00051 -.0659 -.3802 .0106 . 2029 .1273 VAR00052 .0162 .3165 - . 04 91 .2262 -.1611 VAR00053 .0167 -.1766 -.0091 - . 0724 .0046 VAR00054 - .1117 .1516 .0987 .0888 .0387 VAR00055 .0194 .3777 -.0705 .0526 -.2005 VAR00056 .3064 -.0723 .2188 -.0751 .1941 VAR00057 .4365 .0848 .4671 -.3935 .4199 VAR00058 .0884 .2682 -.2652 - .1130 -.1576 VAR00059 -.1175 .2738 .0858 - '0179 -.1453 VAR00060 .2402 -.2542 -.0844 - '0296 .1220
R E L I AB I L I T y A N A L Y S I s s C A l~ E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045
VAR00041 1.0000 VAR00042 .2805 1. 0000 VAR00043 - .1148 -.3094 1.0000 VAR00044 -.0191 .1837 -.0940 1.0000 VAR00045 .0503 -.1296 -.0780 .1310 1.0000 VAR00046 -.0432 -.1065 .0909 -.1526 - .4082 VAR00047 -.0415 .1591 -.1632 .2365 . 0911 VAR00048 -.0874 -.2813 -.0122 .0848 -.0103 VAR00049 - . 1297 -.2741 -.0467 .1670 .1948 VAR00050 - . 2296 -.1724 -.1021 . 0118 -.3482 VAR00051 .1333 -.0165 .0890 .0039 .0932 VAR00052 .3067 .0825 -.1055 -.0689 -.0436 VAR00053 .2242 .0497 .1504 .1321 -.1855 VAR00054 .0733 .1582 .2451 .1151 -.1209 VAR00055 .1346 .1830 .0216 -.1336 -.0469 VAR00056 -.3706 -.2140 -.0944 .2315 .3294 VAR00057 -.1846 -.2982 -.1495 .1168 -.0167 VAR00058 .1920 .3659 -.3259 .2194 .3981 VAR00059 -.1734 .0156 .0513 .1267 .2365 VAR00060 -.0626 - . 0064 .2907 - . 2829 -.2475
R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s s C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050
VAR00046 1.0000 VAR00047 -.1469 1.0000 VAR00048 -.0137 -.2501 1.0000 VAR00049 .2313 -.1977 .5566 1.0000 VAR00050 . 3298 -.1302 .3619 .5539 1.0000 VAR00051 -.1181 .1366 -.0429 -.0375 -.2493 VAR00052 -.1237 -.1532 .3663 .0735 .0609 VAR00053 .1343 -.2805 .0027 -.0549 .1764 VAR00054 -.0070 . 0416 .0594 -.0500 -.1897 VAR00055 . 0298 -.2153 .1906 .0688 .0781 VAR00056 .0087 -.0087 .1769 .5809 .2076 VAR00057 .1341 -.0984 .3620 . 4941 .4358 VAR00058 -.1761 -.1468 .2427 .3320 -.0224 VAR00059 - . 1945 -.0215 .3258 .1936 . 0983 VAR00060 .2437 -.1465 -.3296 -.1155 .0935
R E L I AB I L I T y A N A L Y S I s s CA J:,, E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055
VAR00051 1.0000 VAR00052 .0524 1.0000 VAR00053 -.0601 .1768 1.0000 VAR00054 .1762 .1225 .0569 1.0000 VAR00055 .0185 .4654 .2322 .1813 1.0000 VAR00056 .1574 -.2997 -.3384 -.0703 -.0159 VAR00057 -.3626 .0628 -.0056 -.1976 -.1262 VAR00058 -.0827 .1384 -.0366 .2226 .1678 VAR00059 -.2377 .0585 .1324 -.0596 .1790 VAR00060 -.1161 -.1909 .3075 -.1614 -.0649
R E L I A B I L I T y ANALYSI s S C A L E (A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
VAR00056 1.0000 VAR00057 .1977 1.0000 VAR00058 .2402 .1563 1.0000 VAR00059 -.0434 .2574 .3190 1.0000 VAR00060 -.2034 -.1830 -.3857 -.0470 1.0000
N of Cases 50.0
Statistics for Scale
Mean 162.3800
Variance 68.6894
Std Dev 8.2879
N of ·variables
60
R E L I A B I L I T Y
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019
Scale Mean if Item Deleted
159.0200 159.4200 160.6400 160.0600 159.4600 159.2400 159.9400 161. 0200 161.0200 159.9800 159.1400 159.5200 159.4200 160.0400 160. 7200 159.7400 159.6400 159.3800 159.5000
ANALYSIS
Scale Variance if Item Deleted
64.9180 64.7384 67.3780 66.9555 66. 8249 67.2882 68.0984 70.0200 69.6935 65.8567 65.3473 67.2343 64.9424 69.7535 72. 8588 65.6249 65.1331 64 .1996 66.0102
Corrected Item-Total Correlation
. 3120
.2784
.1194
.1051
.0926
.0947
. 0215 -.1929 -.1531
.2506
.3132
.1333
.3469 -.1301 -.4709
.2607
.3303
.3235
.1751
S C A !J E (A L P H A)
Squared Multiple Correlation
Alpha if Item Deleted
.5886
.5895
.6018
.6027
.6040
.6032
.6076
.6169
.6150
.5936
.5900
. 6011
.5876
.6200
.6335
.5926
.5888
.5859
.5975
VAR00020 159.2400 65.3698 .3839 .5885
VAR00021 159.2400 64.3494 .3617 .5850
VAR00022 159.4600 63.6412 .3917 .5814
VAR00023 159.2200 64.6649 .3251 .5873
VAR00024 159.3400 68.9229 -.0585 .6112
VAR00025 159.5800 64.2486 .2806 .5882
VAR00026 159.4400 65.4759 .2014 .5952
VAR00027 159.4000 65.8367 .2441 .5938
VAR00028 159.3200 65.3649 .2591 .5919
VAR00029 159.3000 64.6633 .2733 .5895
VAR00030 159.1400 65.3882 .3088 .5903
VAR00031 160.0400 68.2024 -.0056 . 6110
VAR00032 159.7800 66.7465 .1271 . 6011
VAR00033 160.8600 74. 5718 -.5421 .6444
VAR00034 159.7200 69.2669 - . 0915 .6166
VAR00035 160.2800 71.2261 -.3855 .6228
VAR00036 159 .1600 63.5657 .4552 .5792
VAR00037 159.6400 67. 0514 .1427 .6004
VAR00038 159.4000 64.9796 . 3311 .5882
VAR00039 160.6000 72.2449 -.4426 .6295
VAR00040 159.1000 65.3163 .4320 .5876
VAR00041 159.9000 69.0714 -.0779 .6183
VAR00042 159.9800 71.4894 - .2704• . 6293
VAR00043 160 .1400 66.7759 .0982 .6035
VAR00044 159.4800 67.3976 .0567 .6065
VAR00045 159.8600 68.4086 -.0213 .6120
VAR00046 159.2800 67.1445 .0713 .6056
VAR00047 160.4600 70.2127 -.1812 .6204
VAR00048 159.1000 63.8469 .3529 .5835
VAR00049 159.0400 63.3861 .5246 .5768
VAR00050 159.3200 64.6302 .3275 .5871
VAR00051 160.1600 69.9739 -.1537 .6199
VAR00052 159.6000 65.6327 .1810 . 5968
VAR00053 159.6000 65.9184 .1674 .5980
VAR00054 160 .1400 67.6739 .0377 .6078
VAR00055 159.5000 66.9490 .1725 .5991
VAR00056 159.4400 66.7004 .0823 .6054
VAR00057 158.9400 62.2616 .5093 .5719
VAR00058 159.2000 65.6735 .2141 .5948
VAR00059 159.5000 64.9898 . 2749 .5903
VAR00060 159.6200 69.6690 - .1196 .6225
Reliability Coefficients 60 items
Alpha = .6055 standardized item alpha .5933
Top Related