HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITAS Studi Kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Anggrid Yanuarista NIM: 061334015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITAS Studi Kasus pada PT Macanan Jaya Cemerlang Klaten
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Anggrid Yanuarista NIM: 061334015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO • Manusia tidak masuk akal, tidak logis, dan egois. Bagaimanapun juga cintailah mereka.
• Bila Anda berbuat baik, orang menuduh Anda mempunyai maksud tersembunyi.
Bagaimanapun juga berbuat baiklah. • Bila Anda berhasil, Anda akan mendapat teman-teman yang palsu dan musuh-musuh yang
sejati. Bagaimanapun juga raihlah keberhasilan. • Kejujuran dan keterusterangan membuat Anda rentan. Bagaimanapun juga jujurlah dan
terusteranglah. • Kebaikan yang Anda lakukan hari ini besok akan dilupakan. Bagaimanapun juga berbuat
baiklah. • Orang terkemuka yang mempunyai gagasan-gagasan paling hebat dapat ditembak oleh orang
yang paling kerdil yang mempunyai pikiran paling picik. Bagaimanapun juga pikirkanlah yang hebat.
• Orang bermurah hati kepada orang yang tertindas, tetapi hanya mengikuti para penindas.
Bagaimanapun juga berjuanglah untuk orang-orang tertindas. • Apa yang Anda bangun selama bertahun-tahun mungkin dapat hancur dalam semalam saja.
Bagaimanapun juga membangunlah. • Berikanlah milik Anda yang terbaik kepada dunia dan Anda akan disingkirkan.
Bagaimanapun juga berikanlah milik Anda yang terbaik kepada dunia.
“Any Way” Readers Digest, Des’ 82
Life is improvement,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Dengan setulus hati skripsi ini kupersembahkan untuk:
• My Lord Jesus Crist, thanks God for all story, spiritual force and miracle in my life...
• My lovely Mom & Papa tersayang terimakasih untuk doa & dukungannya, luv u... • Eyang kakung & Eyang putri, uncle & aunty, terimakasih untuk doa’nya... • Dede’ kecilku tercinta (Frinsus, Valentine, Agnez, Akriz, Michelle, Nassa, Arell, Naell,
Miranthie, Mirandha, Satria), aku yakin kalian adalah penerus bangsa, Cap: “The Best Quality”
• Special Just for my Numero Uno, I luv u not “Because..”, but I love u “Although..”
• For Street “Sweet Thirty Four Community” Chiyo (Akriz), Ndy (Nindya), Ibeth (Liza), Berry
Piwit (Rurie), Orion (rien salabim), Vita, you’r my best friends, Luv u all... • My Friend in the Klaberz City Galih, Adhie, Rucie, Danie, thanks for all... • Mitha, Iwa Gede, Mz Adi, Mz Rudi, De’Deci, Rendy, makasih buat dukungannya.. • Penghuni Funky House..Reynoldy, Nicko, Prazz, Rickardus, Marcell, Fendy, thanks kawan
buat doa kalian..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Maret 2010
Penulis,
(Anggrid Yanuarista)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul Hubungan Antara Biaya Mutu Dengan Produktivitas,
studi kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itulah penulis tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah dengan
sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga
akhir penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah dengan
sabar dan bijaksana memberikan pertanyaan-pertanyaan hingga penulis dapat
dinyatakan lulus ujian sarjana.
6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah dengan
sabar dan bijaksana memberikan pertanyaan-pertanyaan hingga penulis dapat
dinyatakan lulus ujian sarjana.
7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Pendidikan dan Keguruan, yang telah
membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan proposal
penelitian ini.
8. Pimpinan PT. Macanan Jaya Cemerlang yang telah memberikan ijin untuk
penelitian kepada penulis.
9. Bapak R.A. Nugroho Septianto selaku HRD – GA Manager yang telah
memberikan ijin untuk penelitian kepada penulis.
10. Seluruh karyawan dan staf PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten yang telah
memberikan dukungannya kepada penulis.
11. Seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan Politeknik LPP yang telah
memberikan masukan dan kerjasama yang baik selama ini.
Penulis
(Anggrid Yanuarista)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Anggrid Yanuarista Nomor Mahasiswa : 061344015
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: Hubungan Antara Biaya Mutu Dengan Produktivitas, studi kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 11 Maret 2010 Yang menyatakan
(Anggrid Yanuarista)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
Hubungan Antara Biaya Mutu Dengan Produktivitas Studi Kasus pada PT Macanan Jaya Cemerlang Klaten
Anggrid Yanuarista
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010 Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) komposisi masing-masing elemen biaya mutu, (2) produktivitas berkait laba, dan (3) hubungan antara biaya mutu dan produktivitas pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. Penelitian ini dilakukan bulan September sampai dengan November 2009. Langkah - langkah analisis data adalah sebagai berikut: (1) menghitung komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien korelasi antara biaya mutu dengan produktivitas PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten dengan menggunakan analisis korelasi product moment dan uji signifikansi pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: (1) PT. Macanan Jaya Cemerlang telah memperhatikan pentingnya mutu, hal ini terlihat pada penurunan total biaya mutu tiap tahunya, dan adanya penurunan total biaya mutu terhadap total penjualan yang sudah berada di bawah 2,5 % dari total penjualan. Maksudnya bahwa peningkatan mutu di PT. Macanan Jaya Cemerlang dapat mempertahankan penjualan produk di pasaran sehingga produktivitasnya dapat dikatakan baik, (2) rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga menghasilkan penambahan laba perusahaan, dengan kata lain dampak produktivitas di perusahaan meningkatkan total laba perusahaan, (3) terdapat hubungan negatif antara biaya mutu dengan produktivitas, terbukti dari hasil perhitungan to sebesar –3,469 lebih kecil dari - tα; n-2 sebesar -2,920. Jumlah total biaya mutu semakin menurun dari tahun ke tahun. Produktivitas berkait laba dari kedua masukan yang diteliti yaitu bahan dan tenaga kerja dapat dikatakan meningkat meskipun sedikit berfluktuasi. Terdapat hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dengan produktivitas sehingga hipotesis diterima, yaitu jika biaya mutu semakin rendah maka produktivitas semakin tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
The Correlation Between Quality Cost and Productivity A Case Study at Macanan Jaya Cemerlang Company Klaten
Anggrid Yanuarista
University of Sanata Dharma Yogyakarta
2010 The purpose of this research is to know: (1) the composition of elements of quality cost, (2) profit related to productivity, and (3) the correlation between quality cost and productivity in PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. This research was conducted from September to November 2009. The steps of data analysis are following: (1) calculating the composition of quality cost, (2) calculating the profit related to productivity, (3) determining the coefficient correlation between quality cost and productivity in PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten by using product moment correlation analysis and significant test at level of 0,05. The result of this research shows; (1) PT. Macanan Jaya Cemerlang has considered the importance of quality. It can perceived from the decline of total quality cost annually, and the decline of total quality cost towards the total of trade that has been under 2,5% from total of trade. It means that the increase of quality in PT. Macanan Jaya Cemerlang can be able to maintain the product sales in market; thus its productivity can be considered well; (2) the productivity ratio of material and direct labor increase years by years. It results the additional profit to the company; in the other word, the impact of productivity in company increases the total of company profit; (3) there is negative correlation between the quality cost to total of company profit. It can be perceived from the result of to calculation of -3,469 is smaller than –tα; n-2 of -2,920. The total amount of quality cost decreases years by years. The profit related productivity from both studied inputs, i.e. the material and labor increase although slightly fluctuate. There is negative and significant correlation between quality cost and productivity. This hypothesis is accepted, if quality cost is lower, the productivity increases.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Batasan Masalah ......................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Halaman
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 6
A. Tinjauan Teoritik.......................................................................... 6
1. Pengertian Mutu ................................................................... 6
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu ........................... 8
3. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Mutu ............................... 11
4. Biaya Mutu Optimal ............................................................ 19
5. Manfaat Informasi Biaya Mutu ............................................ 22
6. Produktivitas ........................................................................ 22
7. Mutu dan Produktivitas ........................................................ 29
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 30
C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 31
D. Rumusan Hipotesis ..................................................................... 33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 34
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 34
C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 34
D. Sampel ......................................................................................... 35
E. Variabel Penelitian ..................................................................... 35
F. Pengumpulan Data ..................................................................... 38
G. Teknik Analisa Data ................................................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Halaman
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 44
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan........................................................... 44
B. Lokasi Perusahaan ............................................................................ 45
C. Tujuan didirikannya Perusahaan ....................................................... 47
D. Struktur Organisasi ........................................................................... 49
E. Keuangan ........................................................................................... 57
F. Personalia ......................................................................................... 57
G. Produksi ............................................................................................. 60
H. Proses Produksi ................................................................................ 60
I. Pemasaran .......................................................................................... 63
BAB V. DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN .. 64
A. Deskripsi Data ................................................................................... 64
B. Analisis Data . ................................................................................. 71
C. Pembahasan ....................................................................................... 90
BAB VI. PENUTUP ......................................................................................... 98
A. Kesimpulan ........................................................................................ 98
B. Keterbatasan ..................................................................................... 99
C. Saran .................................................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 101
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Data Jumlah Produksi .............................................................................. 64
Tabel 2 Data Jumlah Penjualan ............................................................................ 65
Tabel 3 Data Jumlah Jam Kerja dan Tarif per Jam Tenaga Kerja Langsung ..... 66
Tabel 4 Data Jumlah Pemakaian Bahan Baku ...................................................... 67
Tabel 5 Harga Bahan Baku per Kilogram ............................................................ 68
Tabel 6 Data Biaya Mutu ..................................................................................... 69
Tabel 7 Biaya Mutu .............................................................................................. 72
Tabel 8 Komposisi Biaya Mutu Terhadap Total Biaya Mutu .............................. 75
Tabel 9 Komposisi Biaya Mutu terhadap Total Penjualan ................................... 78
Tabel 10 Rasio Produktivitas Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ...................... 79
Tabel 11 KNP Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ............................................. 81
Tabel 12 Biaya KNP Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ................................... 82
Tabel 13 BKS Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ............................................. 84
Tabel 14 Dampak Produktivitas Berkait Laba ..................................................... 86
Tabel 15 Kenaikan Rasio ..................................................................................... 87
Tabel 16 Hubungan Antara Biaya Mutu dengan Produktivitas ........................... 89
Tabel 17 Data Jumlah Produksi tahun 2004-2008 ............................................... 105
Tabel 18 Jumlah Penjualan tahun 2004-2008 ....................................................... 106
Tabel 19 Jumlah Jam Kerja dan Tarif Tenaga Kerja Langsung per Jam ............. 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 21 Jumlah Pemakaian Bahan tahun 2004-2008 ......................................... 108
Tabel 22 Biaya Mutu tahun 2004.......................................................................... 110
Tabel 23 Biaya Mutu tahun 2005.......................................................................... 111
Tabel 24 Biaya Mutu tahun 2006.......................................................................... 112
Tabel 25 Biaya Mutu tahun 2007.......................................................................... 113
Tabel 26 Biaya Mutu tahun 2008.......................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pedoman Wawancara ...................................................................... 102
Lampiran 2. Data Penelitian ................................................................................. 105
Lampiran 3. Struktur Organisasi ........................................................................... 115
Lampiran 4. Surat Keterangan Ijin Penelitian ...................................................... 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia
industri. Pasar semakin luas, peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya
persaingan semakin ketat dan sulit. Pasar dibanjiri oleh berbagai macam
produk sejenis namun berlainan merk yang berusaha merebut posisi pasar.
Banyaknya produk yang memasuki pasar menjadikan konsumen selektif
dalam memilih produk. Produk yang bermutu tinggi dengan harga yang
relatif murah tentunya lebih mudah memperoleh posisi pasar. Dengan kata
lain, produk yang memiliki daya saing tinggi akan mampu menguasai
pasar. Hal ini mendorong perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya agar
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan harus dapat
bersaing dengan perusahaan lainnya. Untuk itu perusahaan harus mampu
menentukan strategi bersaing apa yang mesti dilakukan agar dapat menang dalam
persaingan tersebut.
Perusahaan akan semakin meningkat dengan adanya perusahaan-
perusahaan yang mampu berproduksi secara lebih efisien dan menghasilkan
produk dengan daya saing yang tinggi.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Perusahaan harus mampu bersaing agar dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Kemampuan perusahaan dalam persaingan ditentukan oleh mutu dan
harga produk yang dihasilkan. Perusahaan yang memperhatikan mutu produknya
dapat menghasilkan penghematan yang besar sehingga dapat meningkatkan laba.
Tetapi tujuan perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa tidak hanya
diarahkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi melainkan juga
harus memperhatikan tingkat mutu produk yang dihasilkan.
Mutu produk dapat diukur berdasarkan biayanya yang sering disebut
biaya mutu. Biaya mutu adalah biaya yang terjadi atau mungkin terjadi karena
mutu yang buruk. Biaya mutu berkaitan dengan penciptaan, pengidentifikasian,
perbaikan, dan pencegahan kerusakan. Kegiatan biaya mutu dilaksanakan untuk
mencegah atau mendeteksi mutu yang tidak sama. Jika biaya pencegahan dan
penilaian naik lebih dulu dibanding biaya kegagalan eksternal dan internal maka
biaya mutu akan naik, dan produktivitas akan turun. Begitu juga sebaliknya, maka
dengan kata lain antara biaya mutu dengan produktivitas terdapat hubungan
negatif. Dalam suatu usaha menghadapi persaingan yang ketat sedapat mungkin
diusahakan peningkatan mutu sehingga biaya mutu dapat dikurangi untuk
menghasilkan produk dengan mutu tinggi.
Penyempurnaan mutu menawarkan manfaat ekonomik yang signifikan.
Jika penyempurnaan mutu tersebut secara serempak dapat diikuti oleh
penyempurnaan produktivitas sifatnya berhubungan, dan kenyataannya kedua hal
tersebut merupakan isu-isu strategi penting dalam lingkungan pemanufakturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
maju. Perusahaan harus berusaha secara berkesinambungan untuk
menyempurnakan mutu dan produktivitas. Perbaikan mutu dapat meningkatkan
produktivitas maupun sebaliknya. Sebagai contoh, apabila pengulangan kerja
berkurang karena berkurangnya unit produk cacat, maka sedikit tenaga kerja
dan bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan output yang sama.
PT Macanan Jaya Cemerlang merupakan perusahaan penerbit dan
percetakan barang, yang berupa buku pelajaran dan majalah. Perusahaan ini
menyadari pentingnya mengadakan pengawasan terhadap mutu. Mutu
merupakan salah satu faktor utama dalam proses percetakan karena dalam proses
tersebut tidak diperkenankan untuk membuat kesalahan yang berakibat pada
rendahnya mutu produk dan menurunnya produktivitas. Untuk itu sebelum
kesalahan-kesalahan itu terjadi harus diperlukan upaya pengendalian biaya mutu.
Mutu dan produktivitas merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi
persaingan yang semakin ketat. Dengan memusatkan diri pada mutu dan
produktivitas perusahaan akan tetap bersaing dalam pasar dunia, karena
perusahaan yang menekankan mutu akan dapat meningkatkan mutu dalam suatu
masa hal itu telah menghasilkan peningkatan produktivitas. Oleh karena itu
penyempurnaan mutu dan peningkatan produktivitas harus selalu berjalan
beriringan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul: ”Hubungan Antara Biaya Mutu
Dengan Produktivitas”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Batasan Masalah
Dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Data yang diambil dalam penelitian adalah data bulanan tahun 2004-2008
tepatnya 60 bulan dengan pertimbangan bahwa data tersebut adalah data
paling akhir yang dikeluarkan perusahaan untuk penelitian dan rentang
waktunya tidak terlalu lama sehingga lebih akurat.
2. Produktivitas tenaga kerja langsung, penulis membatasi pada tenaga kerja
yang terlibat langsung dalam proses produksi yaitu tenaga kerja bagian
produksi.
3. Produktivitas yang akan dibahas adalah produktivitas berkait laba.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana komposisi masing – masing biaya mutu di PT. Macanan Jaya
Cemerlang Klaten periode 2004 – 2008?
2. Bagaimana produktivitas berkait laba pada PT Macanan Jaya Cemerlang
Klaten periode 2004 – 2008?
3. Bagaimana hubungan biaya mutu dengan produktivitas berkait laba pada PT.
Macanan Jaya Cemerlang Klaten?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) komposisi masing –
masing elemen biaya mutu, (2) produktivitas berkait laba, dan (3) hubungan
antara biaya mutu dan produktivitas berkait laba pada PT. Macanan Jaya
Cemerlang Klaten.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumbangan
pemikiran dan masukan bagi manajemen perusahaan dalam menentukan
kebijakan biaya mutu, khususnya dalam hubungannya dengan produktivitas.
2. Bagi Penulis
Menerapkan teori-teori yang diterima selama kuliah ke dalam
praktek yang sebenarnya, dan menambah pengetahuan dalam bidang
akuntansi manajemen, khususnya biaya mutu.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian
ini, memberi gambaran pada penelitian yang berhubungan serta dapat
digunakan sebagai bahan kepustakaan pada Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik
1. Pengertian Mutu
Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, para pelaku
usaha semakin dihadapkan pada berbagai masalah yang harus ditangani
secara cermat dan tepat. Seringkali permasalahan yang ada dapat
ditimbulkan dari dalam maupun luar perusahaan, dan keduanya
mempunyai pengaruh yang besar bagi keberhasilan perusahaan dalam
pencapaian keputusannya. Salah satu tujuan perusahaan pada umumnya
yaitu pencapaian laba yang maksimal, selain itu perusahaan juga harus
menjaga kelangsungan hidupnya pada masa sekarang dan masa yang
akan datang. Agar perusahaan semakin maju, mutu produk yang
dihasilkan menjadi hal yang terpenting karena produk yang mutunya
baik akan memberikan kepuasan kepada konsumen. Pada perusahaan yang
menekankan produk bermutu tidak terlepas adanya biaya yang berkaitan
dengan mutu, yaitu biaya mutu. Biaya mutu berhubungan dengan sub
kategori dari kegiatan terkait mutu yaitu kegiatan pengendalian dan kegiatan
produk gagal (kegiatan kegagalan). Kegiatan biaya mutu dilaksanakan untuk
mencegah atau mendeteksi mutu yang tidak sama.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Jika biaya pencegahan dan penilaian naik lebih dulu dibanding biaya
kegagalan eksternal dan internal maka biaya mutu akan naik, dan
produktivitas akan turun. Begitu juga sebaliknya, maka dengan kata lain
antara biaya mutu dengan produktivitas terdapat hubungan. Karena mutu
merupakan elemen yang terpenting dalam bersaing, oleh karena itu
perusahaan akan terus berusaha meningkatkan mutu secara terus menerus
atau rutin.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mutu didefinisikan sebagai
baik atau buruknya sesuatu. Mutu adalah sesuatu yang diputuskan oleh
pelanggan, mutu didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap
produk dan jasa. Mutu didefinisikan sebagai tingkat keunggulan dan
dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu (R.A. Supriyono, 1994 : 377):
a. Mutu Rancangan (quality of design)
Mutu rancangan adalah suatu fungsi sebagai spesifikasi produk.
Sebagai contoh mobil merk BMW dan Suzuki mempunyai fungsi yang
sama yaitu sebagai alat transportasi namun keduanya mempunyai mutu
rancangan yang berbeda. Mutu rancangan yang lebih tinggi biasanya
ditunjukkan oleh 2 (dua) hal, yaitu: (1) tingginya biaya pemanufakturan,
dan (2) tingginya harga jual.
b. Mutu Kesesuaian (quality of conformance)
Mutu kesesuaian adalah suatu ukuran bagaimana suatu produk
memenuhi berbagai persyaratan atau spesifikasi. Jika produk memenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
spesifikasi rancangan produk tersebut cocok untuk dipergunakan. Sebagai
contoh seorang pelanggan yang membeli jam tangan berlapis baja,
mengharapkan bahwa jam tersebut berfungsi dengan baik dalam
jangka waktu tertentu, namun ketika pertama kali dia memutar
kunci jam tangan tersebut gagang putarannya patah, jenis penilaian
mutu apa yang dibuat oleh pelanggan.
Dari kedua jenis mutu tersebut di atas, mutu kesesuaian harus
menerima tekanan yang lebih besar. Ketidaksesuaian untuk memenuhi
persyaratan biasanya menimbulkan masalah besar bagi perusahaan.
Jika para ahli mutu berbicara mengenai peningkatan mutu, mereka
mengartikannya sebagai pengurangan kejadian ketidaksesuaian dengan
harapan para pelanggan. Jadi untuk para ahli mutu, istilah mutu sinonim
dengan kesesuaian untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
mengerjakannya secara benar saat pertama. Produk harus diproduksi sesuai
dengan spesifikasi rancangannya. Persyaratan-persyaratan harus dipenuhi,
jika produk ini tidak baik maka rancangannya harus dirubah.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu
Mutu produk dan jasa secara langsung dipengaruhi oleh sembilan
faktor yang disebut “9M” sebagai berikut (A.V. Feigenbaum, 1989 : 54):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Market (Pasar)
Jumlah produk baru yang ditawarkan dipasar terus tumbuh dan
bertambah dengan hasil pengolahan teknologi - teknologi baru.
Sehingga setiap perusahaan bisnis harus lebih fleksibel dan mampu
berubah arah dengan cepat karena keadaan tersebut mengakibatkan
konsumen cenderung untuk meminta dan lebih selektif dalam memilih
produk untuk memenuhi kebutuhannya.
b. Money (uang)
Biaya-biaya kualitas yang dikaitkan dengan biaya pemeliharaan
dan perbaikan kualitas telah mencapai ketinggian yang tak terduga yang
belum pernah terjadi sebelumnya. Kenyataan ini telah memfokuskan
perhatian para manajer pada bidang biaya kualitas sebagai salah satu dari
titik lunak tempat biaya operasi dan kerugian dapat diturunkan untuk
memperbaiki laba.
c. Management (manajemen)
Tanggungjawab kualitas dapat didistribusikan menjadi beberapa
kelompok khusus. Hal ini telah menambah beban manajemen puncak
khususnya dipandang dari bertambahnya kesulitan dalam mengalokasikan
tanggungjawab yang tepat untuk mengkoreksi penyimpangan dari
persyaratan-persyaratan kualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
d. Men (manusia)
Spesialisasi bidang-bidang pengetahuan yang bertambah
menciptakan suatu permintaan akan ahli teknik sistem pada semua bidang
spesialisasi. Untuk bersama merencanakan, mencipta dan mengoperasikan
berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang diinginkan.
e. Motivation (motivasi)
Motivasi akan tambahan hadiah uang para pekerja, memperkuat
rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan yang positif
bahwa mereka secara pribadi turut memberikan sumbangan atas
tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini membimbing ke arah kebutuhan
yang tidak pernah ada sebelumnya yaitu pendidikan kualitas dan
komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran kualitas.
f. Materials (bahan)
Perlunya batasan yang ketat dan jelas dalam memilih bahan baku
disebabkan biaya produksi yang harus ditekan dan persyaratan mutu harus
dicapai perusahaan.
g. Machines and mechanism (mesin dan mekanisasi)
Semakin besar perusahaan melakukan mekanisasi dan otomatisasi
untuk menurunkan biaya mutu yang baik akan menjadi semakin krisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
h. Modern information methods (metode informasi modern).
Metode informasi dengan menggunakan informasi teknologi komputer
adalah cara untuk mengendalikan mesin dan proses produksi sehingga
sesuai dengan persyaratan mutu.
i. Mounting product requirement (persyaratan proses produksi).
Keamanan penting untuk meningkatkan mutu karena persyaratan
yang harus dicapai menyebabkan perhatian harus konstan sehingga tidak
ada faktor yang masuk dan menurunkan kehandalan proses atau sistem.
3. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Mutu
Menurut R.A. Supriyono (1994: 379), biaya mutu adalah biaya yang
terjadi atau mungkin akan terjadi karena mutu yang buruk. Sedangkan
menurut Hansen and Mowen (1997: 7), biaya mutu adalah biaya yang timbul
karena mungkin atau telah dihasilkan produk yang jelek mutunya. Dari kedua
definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa biaya mutu adalah dasar untuk
mengevaluasi investasi dalam program mutu yang dinyatakan dalam
pengertian perbaikan biaya, peningkatan laba dan lainya, yang intinya biaya
mutu adalah landasan ekonomi untuk sistem mutu. Definisi ini
mengimplikasikan bahwa biaya mutu berhubungan sub kategori dari kegiatan
terkait dengan mutu: kegiatan pengendalian dan kegiatan produk gagal
(kegiatan kegagalan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Kegiatan pengendalian dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk mencegah
atau mendeteksi mutu yang jelek (karena mutu yang jelek mungkin terjadi).
Sedangkan kegiatan produk gagal dilaksanakan oleh suatu organisasi atau
oleh pelanggannya untuk merespon mutu yang jelek (mutu yang jelek
memang sudah terjadi). Biaya mutu harus dikendalikan dengan tepat oleh
suatu perusahaan, karena:
a. Dengan meningkatnya biaya mutu maka hasil produksi akan semakin
rumit.
b. Meningkatnya kesadaran akan biaya daur hidup produk termasuk di
dalamnya biaya pemeliharaan, tenaga kerja dan suku cadang.
c. Adanya kebutuhan akan insinyur dan pengelola mutu yang secara efektif
dapat membeberkan biaya produksi dalam bahasa manajemen umum,
yaitu uang.
Biaya mutu yang terlalu tinggi menyebabkan harga pokok produk tinggi,
sehingga produk menjadi tidak kompetitif. Kalau hal ini terjadi dalam jangka
panjang dapat menurunkan produktivitas dan kemampuan kompetitif perusahaan.
Biaya mutu yang terlalu tinggi juga menunjukkan ketidakefisienan manajemen
dalam mengelola perusahaan. Pengendalian biaya mutu dapat memotivasi
departemen yang mampu bertanggungjawab terhadap program perbaikan
mutu, karena biaya mutu dapat dijadikan standar atau ukuran prestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya mutu merupakan alat bantu manajemen
sebagai berikut:
1. Metode penilaian efektivitas program mutu secara menyeluruh.
2. Salah satu cara penentuan jumlah usaha optimal di antara berbagai
tindakan yang berhubungan dengan mutu.
3. Metode penentuan lingkup permasalahan dan prioritas tindakan.
Agar biaya mutu dapat direncanakan, diukur dan dikendalikan maka
diperlukan sistem akuntansi biaya mutu yang kemudian disajikan dalam laporan
biaya mutu. Laporan biaya mutu dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan jangka pendek dan jangka panjang serta untuk mengevaluasi usaha
yang telah dilakukan manajemen dalam rangka menjaga mutu produk.
Menurut R. A. Supriyono (1994: 379), biaya mutu dapat diklasifikasikan
menjadi 4 (empat) jenis biaya, yaitu:
1. Biaya pencegahan
Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah mutu
yang jelek pada produk atau jasa yang akan dihasilkan. Contoh: perencanaan
mutu, pelaporan mutu, peninjauan desain, pemilihan dan evaluasi pemasok.
2. Biaya penilaian
Biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa
telah sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan pelanggan.
Contoh: biaya pemeriksaan bahan baku, pengawasan, penilaian proses, dan
penilaian produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Biaya produk gagal internal
Adalah biaya yang terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan
tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan dan dideteksi
sebelum dikirim pihak luar. Contoh : pengerjaan ulang, penghentian mesin,
pengujian ulang, dan perubahan desain.
4. Biaya produk gagal eksternal
Biaya produk gagal eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk
yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan dan kebutuhan pelanggan
setelah barang dikirim kepelanggan. Contoh: kehilangan pelanggan karena
produk jelek, biaya jaminan, dan perbaikan.
Pada dasarnya biaya mutu dapat dibedakan menjadi 2 (dua) golongan
berdasarkan sifat terjadinya, yaitu: (a) biaya pengendalian yang meliputi: biaya
pencegahan serta biaya penilaian, (b) biaya kegagalan yang meliputi: biaya
kegagalan internal dan eksternal.
Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur dari masing - masing kelompok
biaya mutu di atas (A.V. Feigenbaum, 1989:105):
1. Biaya pencegahan.
a. Perencanaan mutu.
Perencanaan mutu merupakan biaya yang berkaitan dengan
menerjemahkan rancangan produk, persyaratan mutu konsumen yang
dalam kendali pembuatan yang spesifik dalam mutu bahan, dan produk
melalui metode, prosedur dan instruksi formal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Kendali proses.
Merupakan biaya yang berkaitan dengan waktu yang digunakan
oleh semua karyawan untuk menelaah dan menganalisis proses
pembuatan produk.
c. Perancangan dan pengembangan peralatan informasi mutu.
Merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu, yang digunakan
oleh karyawan untuk merancang dan mengembangkan pengukuran mutu
produk dan proses, data, kendali, dan perlengkapan yang berkaitan.
d. Pelatihan mutu dan pengembangan tenaga kerja.
Pelatihan mutu merupakan biaya pengembangan dan
pengoperasian program formal pelatihan mutu pada seluruh operasi
perusahaan, yang dirancang untuk melatih karyawan dalam hal
pemahaman dan penggunaan program-program dan teknik-teknik untuk
kendali mutu dan keterandalan dan keamanan.
e. Telaah rancangan produk.
Telaah rancangan produk merupakan biaya pengevaluasian
produk pra produksi untuk keperluan evaluasi mutu, keterandalan dan
aspek keamanan rancangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
f. Pengembangan manajemen dan sistem kualitas.
Pengembangan dan manajemen sistem merupakan biaya
keseluruhan rekayasa sistem kualitas dan manajemen dan dukungan untuk
pengembangan sistem kualitas.
2. Biaya penilaian
a. Pengujian dan pemeriksaan terhadap bahan.
Pengujian dan pemeriksaan bahan-bahan yang dibeli merupakan
biaya yang dikaitkan dengan waktu yang digunakan untuk mengevaluasi
kualitas bahan, juga menyertakan biaya pemeriksaan keliling ke pabrik-
pabrik penjual untuk mengevaluasi bahan-bahan yang dibeli.
b. Pengujian penerimaan laboratorium.
Pengujian penerimaan laboratorium merupakan biaya semua
pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi kualitas bahan yang
dibeli.
c. Penyiapan pengujian atau pemeriksaan.
Menyiapkan pengujian atau pemeriksaan merupakan biaya yang
dikaitkan dengan waktu yang dipakai untuk menyiapkan produk dan
peralatan yang berkaitan dengan pengujian.
d. Audit kualitas
Audit kualitas merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu
yang dipakai oleh karyawan untuk melakukan audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
e. Peninjauan rekayasa produk dan penyerahan pengiriman
Pengiriman merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu yang
dipakai untuk meninjau kembali data pengujian dan pemeriksaan sebelum
penyerahan produk untuk dikirimkan.
f. Pengujian lapangan
Pengujian lapangan merupakan biaya yang dipergunakan pada
waktu diadakan pengujian lapangan terhadap produk ditempat pelanggan
sebelum penyerahan akhir. Biaya-biaya ini dapat termasuk biaya
bepergian dan beban.
3. Biaya kegagalan internal
a. Afkiran (scarp)
Afkiran merupakan biaya bahan sisa atau tidak dipergunakan
karena tidak mencapai tingkat kualitas yang diisyaratkan.
b. Pengerjaan ulang
Biaya pengerjaan ulang merupakan biaya yang dikeluarkan karena
adanya produk cacat sehingga perlu dilakukan pengerjaan ulang agar
produk tersebut mencapai kualitas yang diisyaratkan.
c. Perubahan rancangan produk
Biaya yang dikaitkan dengan waktu yang menyangkut perubahan
rancangan produk agar sesuai dengan yang diharapkan. Biaya ini
juga menyangkut bahan-bahan yang digunakan dalam rancangan
produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Downtime
Downtime merupakan biaya karena ada kerusakan mesin ataupun
terjadinya produk cacat sehingga mengakibatkan adanya waktu
yang hilang.
4. Biaya Kegagalan Eksternal
a. Keluhan dalam jaminan
Keluhan dalam jaminan merupakan semua biaya untuk mengatasi
keluhan lapangan yang spesifik dalam masa jaminan untuk penyelidikan,
perbaikan atau penggantian.
b. Keluhan di luar jaminan
Biaya yang dapat dikategorikan dalam biaya yang tidak dapat
diukur (hidden cost) karena dapat mengakibatkan hilangnya konsumen
sehingga penjualan menjadi berkurang.
c. Pelayanan produk
Pelayanan produk merupakan semua biaya pelayanan produk yang
diterima secara langsung yang diakibatkan oleh pengoreksian
ketidaksempurnaan atau pengujian khusus atau pengoreksian terhadap
kecacatan.
d. Penarikan produk
Penarikan produk merupakan biaya - biaya yang berkaitan dengan
kerugian karena penarikan produk seperti biaya transportasi saat menarik
produk, biaya pengembalian produk pada konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
e. Retur penjualan
Perusahaan memberikan kesempatan kepada pelanggan yang
mendapatkan produk rusak atau tidak sesuai dengan pesanan untuk
melakukan retur atas barang yang dikirim. Perusahaan akan mengganti
barang yang tidak sesuai dengan pesanan.
Biaya yang timbul karena penarikan barang dari pelanggan, biaya
pengiriman produk kembali ke pelanggan dan gaji karyawan yang
menangani retur dimasukkan kedalam retur penjualan.
Pengembalian barang karena kerusakan produk, yang dihitung
sebesar harga jual yang digunakan oleh perusahaan, tidak termasuk dalam
aktivitas mutu sehingga harus dipisahkan dari biaya retur penjualan.
4. Biaya Mutu Optimal
Menurut R. A. Supriyono (1994: 382), para manajer bertanggungjawab
untuk menilai tingkat optimal mutu dan untuk menentukkan jumlah relatif yang
harus dikeluarkan untuk setiap kelompok tersebut. Dalam hal ini terdapat dua
pandangan mengenai biaya mutu yang optimal, yaitu: (1) tingkat mutu yang
dapat diterima (acceptable quality level), tingkat mutu ini didasarkan atas
pandangan tradisional, (2) pengendalian secara total (total quality control),
tingkat mutu ini didasarkan atas pandangan yang diadopsi dari perusahaan-
perusahaan kelas dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Setiap pandangan menawarkan kepada para manajer mengenai informasi tentang
bagaimana biaya-biaya mutu harus dimanajemenkan.
Ada dua pandangan mengenai biaya mutu optimal yaitu pandangan
tradisional dan pandangan kelas dunia (R.A. Supriyono, 1994: 382):
a. Distribusi optimal biaya mutu: pandangan tradisional
Menurut pandangan tradisional, distribusi optimal biaya mutu adalah
keseimbangan optimal antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Jika
biaya pengendalian naik, biaya kegagalan akan turun. Selama penurunan
biaya kegagalan lebih besar daripada kenaikan biaya pencegahan dan
penilaian, maka perusahaan harus secara kontinyu meningkatkan usaha-
usahanya untuk mencegah atau mendeteksi ketidaksesuaian unit-unit
produk yang dihasilkan dengan persyaratan-persyaratannya. Pada
akhirnya suatu titik akan dicapai, yang menunjukkan keseimbangan
antara peningkatan biaya pencegahan dan penilaian dengan biaya kegagalan.
Setelah titik tersebut, peningkatan usaha pencegahan dan penilaian
mengakibatkan biaya yang lebih besar dari pada biaya penurunan kegagalan.
Tanpa adanya perubahan dalam teknologi, titik tersebut mencerminkan
tingkat minimum biaya mutu total. Standar mutu yang dianggap tepat dalam
pendekatan tradisional adalah tingkat mutu yang dapat diterima (Acceptable
Quality level, AQL). AQL merupakan standar mutu yang sederhana yang
mentolerir kemungkinan terjadinya sejumlah tertentu produk rusak yang
akan diproduksi dan dijual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Distribusi optimal biaya mutu: pandangan kelas dunia.
Menurut pandangan kelas dunia, standar mutu yang dianggap tepat
yaitu konsep kerusakan nol (zero defect). Kerusakan nol adalah standar
kinerja yang mengharuskan produk dan jasa yang diproduksi dan dijual
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sedangkan tingkat biaya
mutu optimal tercapai jika tidak ada produk rusak. Inti pandangan ini adalah:
1. Semula perusahaan meningkatkan biaya pengendalian agar dapat
mengurangi biaya kegagalanya sehingga tercapai trade-off.
2. Selanjutnya perusahaan dapat memotong kembali biaya pengendalian.
3. Akhirnya, perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu secara
permanen.
Ada 3 perbedaan penting biaya mutu kontemporer dengan biaya mutu
tradisional yaitu:
a. Biaya pengendalian tidak mengikat tanpa batas ketika mendekati kondisi
tanpa cacat nol.
b. Biaya pengendalian dapat naik kemudian turun ketika mendekati kondisi
untuk cacat nol.
c. Biaya produk gagal dapat ditekan menjadi nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
5. Manfaat Informasi Biaya Mutu
Menurut R.A. Supriyono (1994 : 380 - 413) informasi biaya mutu dapat
memberikan berbagai manfaat, antara lain dapat digunakan untuk:
a. Mengidentifikasikan peluang laba atau penghematan biaya dapat
meningkatkan laba.
b. Mengambil keputusan capital budgeting dan keputusan investasi
c. Menekan biaya pembelian dan biaya yang berkaitan dengan pemasok.
d. Pengidentifikasian pemborosan dalam aktivitas yang tidak dikehendaki
pelanggan.
e. Pengidentifikasian sistem yang berlebihan
f. Menentukan apakah biaya-biaya mutu telah didistribusikan secara
tepat.
g. Menentukan tujuan dalam anggaran dan perencanaan laba
h. Mengidentifikasi masalah-masalah mutu.
i. Dijadikan sebagai alat manajerial untuk ukuran perbedaan tentang hubungan
masukan dan keluaran.
j. Dijadikan sebagai ukuran penilaian kinerja yang objektif.
6. Produktivitas
Produktivitas berhubungan dengan memproduksi keluaran (output) secara
efisien, dengan menggunakan kuantitas masukan sesedikit mungkin (Supriyono,
1994 : 414):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Penentuan pengukur produktivitas
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi keluaran secara efisien
dan khususnya ditujukan pada hubungan keluaran dengan masukan yang
digunakan untuk memproduksi keluaran tersebut.
Biasanya perbedaan kombinasi atau bauran masukan dapat digunakan
untuk menghasilkan tingkat keluaran tertentu. Efisiensi produktif total
adalah titik yang memenuhi dua kondisi yang memuaskan, yaitu:
1. Untuk setiap bauran masukan tertentu dapat menghasilkan keluaran
dalam jumlah tertentu, dalam arti tidak ada kelebihan pemakaian
masukan untuk menghasilkan keluaran tersebut, meskipun mungkin
hanya satu unit.
2. Dengan menggunakan bauran masukan tertentu yang memuaskan
sebagaimana kondisi pertama, bauran yang memiliki biaya paling rendah
yang dipilih.
Kondisi pertama disebabkan oleh hubungan teknis, oleh sebab itu
dinamakan efisiensi teknis. Kondisi kedua disebabkan oleh hubungan relatif
harga masukan dan oleh karena itu disebut efisiensi harga.
Program peningkatan produktivitas berkaitan dengan gerakan ke
arah produktif total. Sebagai contoh peningkatan produktivitas dapat
dicapai dengan:
1. Menggunakan semua masukan dalam jumlah yang lebih sedikit untuk
menghasilkan keluaran dalam jumlah yang sama, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Menghasilkan keluaran yang lebih banyak dengan menggunakan
masukan yang sama.
Pengukuran produktivitas berhubungan dengan pengukuran
perubahan produktivitas, sehingga usaha-usaha untuk meningkatkan
produktivitas dapat dievaluasi. Pengukuran dapat juga bersifat prospektif
dan sebagai masukan untuk pembuatan keputusan strategik. Ukuran-ukuran
produktivitas dapat dikembangkan untuk satu masukan secara terpisah atau
untuk semua masukan secara bersama-sama.
b. Pengukuran produktivitas parsial
Pembahasan mengenai pengukuran produktivitas parsial mencakup:
(1) penentuan produktivitas parsial, (2) ukuran-ukuran parsial dan pengukuran
perubahan produktivitas, (3) keunggulan ukuran-ukuran parsial, dan (4)
kelemahan ukuran-ukuran parsial.
1. Penentuan ukuran produktivitas parsial
Produktivitas masukan tunggal biasanya diukur dengan menghitung
rasio keluaran terhadap masukan. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Rasio produktivitas = Keluaran : Masukan
Karena yang diukur hanya produktivitas satu masukan, maka ukuran
tersebut dinamakan ukuran produktivitas parsial. Jika masukan dan
keluaran tersebut keduanya diukur dalam kuantitas fisik maka ukuran ini
dinamakan ukuran produktivitas operasional. Jika keluaran dan masukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dinyatakan dalam nilai uang, misalnya rupiah maka ukuran ini dinamakan
ukuran produktivitas finansial. Sebagai contoh, misalnya dalam tahun 1993
PT. Teknikatama memproduksi produk A sebanyak 55.000 unit dengan
menggunakan 11.000 jam kerja karyawan maka rasio produktivitas tenaga
kerja adalah sebanyak: 55.000 : 11.000 = 5.
Unit setiap jam kerja, karena unit-unit tersebut dinyatakan dalam
ukuran fisik, maka ukuran tersebut dinamakan ukuran operasional.
2. Ukuran-ukuran parsial dan ukuran perubahan
Rasio produktivitas tenaga kerja pada contoh PT. Teknikatama untuk
tahun 1993 sebesar 5 unit untuk satu jam kerja tersebut adalah
produktivitas yang dialami oleh perusahaan tersebut.
Jika rasio tersebut berdiri sendiri-sendiri tanpa berhubungan dengan
yang lain, rasio tersebut hanya memberikan informasi yang sedikit
mengenai efisiensi produktif atau informasi mengenai apakah perusahaan
mengalami peningkatan atau penurunan produktivitas. Namun mungkin
saja perusahaan menyusun laporan mengenai peningkatan atau penurunan
efisiensi produktivitas dengan mengukur perubahan dalam produktivitas
periode sebelumnya, sehingga ukuran produktivitas saat ini harus
dibandingkan dengan periode sebelumnya. Dalam hal ini produktivitas
periode sebelumnya tersebut dinamakan periode dasar dan berfungsi
sebagai kriteria atau standar untuk mengukur perubahan dalam efisiensi
produktif. Periode sebelumnya digunakan sebagai kriteria atau standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dapat dipilih sesuai periode yang diinginkan, misalnya tahun sebelumnya
atau periode yang diperlukan untuk memproduksi batch produk yang
terakhir. Untuk evaluasi strategik periode dasar biasanya dipilih pada awal
tahun.
Sebagai contoh, jika PT. Teknikatama menggunakan tahun 1993
sebagai periode dasar maka standar produktivitas tenaga kerja adalah 5 unit
produk A dalam satu jam kerja. Pada akhir tahun 1993 manajemen
perusahaan tersebut memutuskan untuk mencoba prosedur baru dalam
merakit produk dalam tahun 1994 dengan harapan prosedur baru tersebut
dapat menggunakan tenaga kerja lebih efisien. Dalam tahun 1994, produk
A diproduksi 550.000 dengan menggunakan jam kerja 100.000 jam, maka:
a. Besarnya rasio produktivitas dalam tahun 1994 adalah:
550.000 : 100.000 = 5,5 unit produk per jam
b. Perubahan produktivitas tenaga kerja dari tahun dasar 1993 ke 1994
adalah sebesar: 5,5 – 5 = 0,5 unit per jam. Perubahan tersebut
merupakan peningkatan yang signifikan dalam produktivitas tenaga
kerja dan merupakan bukti pendukung keunggulan proses perakitan
baru.
3. Keunggulan ukuran-ukuran parsial
Ukuran-ukuran parsial sebagai ukuran produktivitas mempunyai
beberapa keunggulan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Memungkinkan manajer untuk memusatkan pada penggunaan masukan
tertentu.
b. Ukuran operasional parsial lebih mudah digunakan untuk menilai
kinerja produktivitas karyawan operasional. Misalnya para karyawan
dihubungkan dengan jumlah unit produk yang dihasilkan per jam atau
jumlah produk yang dihasilkan per satuan baret. Jadi ukuran-ukuran
operasional parsial dapat menyediakan umpan balik yang dapat dengan
mudah dihubungkan dan dimengerti oleh karyawan operasional karena
menggunakan ukuran-ukuran yang berkaitan dengan masukan yang
dapat dikendalikannya.
c. Untuk kepentingan operasional seringkali standar kinerja digunakan
bersifat jangka pendek. Sebagai contoh standar yang digunakan dapat
berupa rasio-rasio batch produksi sebelumnya.
d. Dengan menggunakan standar parsial, produktivitas dalam satu tahun itu
sendiri dapat ditelusuri.
4. Kelemahan-kelemahan ukuran parsial
Meskipun ukuran-ukuran parsial sebagai ukuran produktivitas
mempunyai beberapa keunggulan, namun ukuran-ukuran ini sekaligus
mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut: (1) Ukuran parsial dapat
digunakan secara terpisah, atau tidak dihubungkan dengan ukuran-ukuran
lainya dapat menyesatkan, (2) Penurunan produktivitas merupakan salah
satu jenis masukan mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
lainnya. Perubahan tingkat produktivitas masukan ini mungkin memang
diharapkan oleh manajemen jika keseluruhan biaya menurun, namun akibat
yang bersifat menyeluruh ini tidak dapat tercermin dalam pengukuran
produktivitas parsial.
c. Pengukuran produktivitas total
Pengukuran produktivitas total adalah pengukuran produktivitas berkait
laba, karena perubahan laba dari periode dasar ke periode selanjutnya
sebagian disebabkan oleh perubahan produktivitas. Pengukuran
produktivitas berkait laba adalah alat ukur untuk menilai jumlah perubahan
laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas. Pengkaitan
produktivitas berkait laba dijelaskan oleh aturan sebagai berikut:
Perubahan laba karena perubahan produktivitas = (biaya masukan yang
akan digunakan periode ini dalam kondisi tidak ada perubahan
produktivitas) – (biaya masukan kini yang sesungguhnya digunakan).
Adapun tahap – tahap yang digunakan untuk menerapkan aturan berkait
laba tersebut sebagai berikut:
1. Menghitung masukan yang akan digunakan untuk periode ini tanpa
memperhitungkan (netral) terhadap perubahan produktivitas.
KNP = Keluaran Kini : Rasio produktivitas periode dasar
KNP = Kuantitas masukan netral produktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Menghitung biaya KNP total
Biaya KNP total = ∑ (KNP x H)
3. Menghitung biaya kini sesungguhnya (BKS)
BKS = ∑ (KS x H)
4. Menghitung dampak produktivitas terhadap laba (DPBL)
DPBL = Biaya KNP total – BKS
7. Mutu dan Produktivitas
Menurut R.A.Supriyono (1994 : 429), peningkatan mutu mungkin
meningkatkan produktivitas dan mungkin sebaliknya. Sebagai contoh, jika
pengerjaan kembali produk rusak dapat dikurangi dengan cara memproduksi
produk rusak lebih sedikit, maka biaya bahan dan tenaga kerja yang digunakan
untuk memproduksi produk yang sama lebih sedikit. Pengurangan jumlah produk
rusak berarti meningkatkan mutu, pengurangan jumlah masukan yang digunakan
berarti meningkatkan produktivitas.
Karena sebagian besar peningkatan mutu dapat mengurangi jumlah
sumber-sumber yang digunakan untuk memproduksi dan menjual keluaran
organisasi, maka sebagian besar peningkatan mutu dapat meningkatkan
produktivitas. Jadi peningkatan mutu umumnya dapat tercermin dalam ukuran-
ukuran produktivitas. Namun ada cara lain untuk meningkatkan produktivitas
selain melalui peningkatan mutu. Suatu perusahaan mungkin memproduksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
barang dengan kerusakan kecil atau nol, namun masih mempunyai proses yang
tidak efisien.
Peningkatan mutu memungkinkan pengurangan biaya mutu dan
peningkatan produktivitas peningkatan mutu ditandai dengan semakin
berkurangnya pengerjaan ulang, penggunaan bahan baku, tenaga kerja, inspeksi
produk jadi, sehingga biaya mutu yang dikeluarkan juga semakin berkurang.
Berkurangnya penggunaan bahan baku, tenaga kerja atau masukan lain
yang digunakan untuk memproduksi output dalam jumlah yang sama besar atau
lebih besar menunjukkan adanya suatu peningkatan produktivitas. Sebagai
contoh, jika pengerjaan kembali produk rusak dapat dikurangi dengan cara
memproduksi produk yang rusak lebih sedikit, atau jika memungkinkan
meniadakan produk rusak, maka biaya bahan dan tenaga kerja yang digunakan
untuk memproduksi produk yang sama dapat lebih sedikit. Pengurangan produk
yang rusak berarti meningkatkan produktivitas. Hal ini akan mengakibatkan
penghematan biaya yang besar disertai dengan peningkatan produktivitas.
Produktivitas yang semakin meningkat dan biaya yang semakin sedikit akan
memberikan peluang pasar yang lebih baik dan perusahaan akan dapat
mempertahankan usahanya.
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan tentang hubungan antara
biaya mutu terhadap produktivitas adalah penelitian yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Vincentia Nora Laksminingrum (1997) dimana objeknya adalah PT. SARI
HUSADA Yogyakarta, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa PT. SARI
HUSADA pada tahun 1991-1996 biaya mutu mempengaruhi secara signifikan
terhadap produktivitas. Dimana semakin minimal biaya mutu, produktivitas akan
semakin naik, yang artinya ada hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu
dengan produktivitas. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pamuji (2001)
di mana objeknya pada PT. PRIMISSIMA Sleman, hasil penelitiannya
meunjukan bahwa PT. PRIMISSIMA pada tahun 1999 – 2001, biaya mutu
mempengaruhi secara signifikan terhadap produktivitas. Dimana pada saat biaya
pengendalian naik maka produktivitas ikut naik. Kemudian penelitian yang
dilakukan oleh Ani Rukmiwati (2007) di mana objeknya pada PT. Macanan Jaya
Cemerlang Klaten, hasil penelitiannya meunjukan bahwa PT. Macanan Jaya
Cemerlang pada tahun 2004 – 2005, berdasarkan hasil analisis regresi linier,
maka terdapat hubungan positif antara biaya mutu dan produktivitas. Masing –
masing biaya mutu mempunyai perilaku yang sama terhadap produktivitas. Biaya
mutu mempengaruhi secara signifikan terhadap produktivitas.
C. Kerangka Berfikir
Mutu dan produktivitas merupakan kunci keberhasilan perusahaan di
dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Karena itu, suatu perusahaan
harus dapat melaksanakan pengukuran mutu dan produktivitas. Pengendalian
mutu tradisional menggunakan tingkat mutu yang dapat diterima (AQL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sedangkan pengendalian mutu yang maju menggunakan pengendalian mutu
secara total (TQC) yang berusaha agar kerusakan nol. Produktivitas dan
penyempurnaan mutu keduanya saling berhubungan. Dalam suatu usaha yang
mengahadapi persaingan ketat, perusahaan-perusahaan tersebut harus
memberikan perhatian yang lebih besar pada mutu dan produktivitas, khususnya
karena adanya potensi untuk menurunkan biaya dan meningkatkan mutu produk.
Bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan pemanufakturan maju,
persaingan yang ada sangat intensif dan mutu dapat menawarkan suatu
keunggulan daya saing yang penting. Jika pandangan konvensional mengenai
mutu dinilai salah, maka perusahaan yang mengetahui kesalahan ini dapat
memanfaatkan pengetahuannya dengan mengurangi produk rusak dan sekaligus
menurunkan biaya mutu total mereka.
Tingkat optimal biaya mutu terjadi jika tidak ada produk rusak. Sebagai
contoh perusahaan memutuskan untuk meningkatkan mutu masukan bahan
mentahnya melalui implementasi program pemilihan pemasok. Tujuan keputusan
tersebut adalah untuk mengidentifikasikan dan menggunakan para pemasok yang
dapat memenuhi standar mutu tertentu. Seiring dengan penerapan program ini,
terjadi peningkatan biaya dalam perusahaan tersebut, misalnya untuk menelaah
pemasok, negosiasi kontrak dan sebagainya. Pada awal mulanya, biaya
pencegahan dan penilaian lainya mungkin besarnya masih tetap sebesar tingkat
saat ini. Namun, pada saat program pemilihan pemasok telah dapat diterapkan
secara penuh maka akan terbukti adanya pengurangan biaya kegagalan, misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pengerjaan kembali yang semakin berkurang, keluhan pelanggan yang semakin
sedikit, dan perbaikan kembali yang semakin sedikit, selanjutnya perusahaan
mungkin dapat memutuskan untuk memotong kembali biaya inspeksi
penerimaan bahan, mengurangi tingkat aktivitas keterterimaan produk, dan
sebagainya. Pada akhirnya, perusahaan dapat mengurangi biaya untuk semua
kelompok biaya mutu, dan mutu dapat ditingkatkan. Dari contoh tersebut dapat
disimpulkan bahwa jika biaya mutu semakin rendah maka produktivitas semakin
tinggi.
Oleh karena itu, sejalan dengan kerangka berfikir tersebut dapat diduga
semakin rendah biaya mutu semakin tinggi produktivitas, dengan kata lain ada
hubungan negatif antara biaya mutu dengan produktivitas.
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan
yang diajukan dalam perumusan masalah, yang harus diajukan dan dibuktikan
kebenarannya melalui suatu penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini
adalah: jika biaya mutu semakin rendah maka produktivitas semakin tinggi,
dengan kata lain bahwa antara biaya mutu dengan produktivitas terdapat
hubungan negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian studi
kasus, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu keadaaan atau mengungkap
permasalahan sesuai dengan waktu, dan tempat tertentu. Studi kasus pada
penelitian ini adalah hubungan antara biaya mutu dengan produktivitas.
Kesimpulan yang diberikan dari hasil penelitian ini hanya dapat berlaku terhadap
objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian akan dilakukan di PT. Macanan Jaya Cemerlang
Klaten. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan September
hingga bulan November tahun 2009.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah pimpinan perusahaan, kepala bagian
personalia, kepala bagian produksi, kepala bagian pemasaran, dan kepala bagian
keuangan (staf yang mewakili) PT. Macanan Jaya Cemerlang yang beralamat di
Jl. Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Adapun objek dari penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan, struktur
organisasi, personalia, produksi, pemasaran, dan biaya mutu.
D. Sampel
Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 72)
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah biaya mutu tahun 2004-2008, pada PT Macanan Jaya
Cemerlang yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara.
E. Variabel Penelitian
1. Jenis variabel penelitian
Dalam penelitian ini ada 2 (dua) jenis variabel yang akan diteliti dan
dibahas, yaitu variabel biaya mutu menjadi independent variable, dan variabel
produktivitas menjadi dependent variable.
a. Variabel bebas (independent variable)
Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 33) variabel independen sering
disebut variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Dalam kasus ini yang menjadi variabel bebasnya adalah biaya mutu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Variabel terikat (dependent variable).
Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 33) variabel dependen sering disebut
sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia
sering disebut variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada kasus ini yang
menjadi variabel terikat adalah: produktivitas yang berkaitan dengan
memproduksi keluaran secara efisien dan khususnya ditujukan pada
hubungan keluaran dengan masukan yang digunakan untuk memproduksi
keluaran tersebut. Produktivitas tersebut dapat diukur dengan melakukan
perbandingan antara kualitas output dibagi dengan kualitas input.
2. Pengukuran variabel
a. Variabel bebas (independent variable).
Pada variabel bebas pengukuran biaya mutu dapat diukur dengan
menggunakan skala interval (skala yang menggunakan angka sebenarnya),
oleh karena itu korelasi termasuk dalam kategori uji statistik parametrik.
Menurut J. Sarwono (2006 : 149) besarnya korelasi adalah 0 s/d 1, korelasi
dapat positif, yang artinya searah: jika variabel pertama besar, maka
variabel kedua semakin besar juga. Korelasi negatif, yang artinya
berlawanan arah: jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin
mengecil. Patokan hasil penghitungan korelasi pearson (Pearson Product
Moment Correlation) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
< 0,20 hubungan dapat dianggap tidak ada
0,20 – 0,40 hubungan ada tetapi rendah
> 0,40 – 0,70 hubungan cukup
> 0,70 – 0,90 hubungan tinggi
> 0,90 – 1,00 hubungan sangat tinggi
Rumus yang digunakan adalah sebagi berikut:
r =
n xy − ( x)( y)∑∑∑
{n x 2 − ( x)2}{n y 2 − ( y)2}∑∑∑∑
Keterangan:
r : Koefisien korelasi
X : Biaya mutu
Y : Produktivitas berkait laba
n : Jumlah sampel (tahun)
b. Variabel terikat (dependent variable).
Pada variabel terikat pengukuran produktivitas dapat diukur dengan
melakukan perbandingan antara kualitas jumlah produk yang
dihasilkan/keluaran (output) dibagi dengan kualitas jumlah bahan yang
digunakan/masukan (input), yang diperoleh dari data tahun 2004-2008.
Rasio produktivitas = Keluaran : Masukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Pengumpulan Data
1. Data yang diperlukan
Data yang diperlukan untuk biaya mutu adalah: biaya perencanaan
mutu tahun 2004-2008, biaya pelatihan mutu tahun 2004-2008, biaya sanitasi
tahun 2004-2008, biaya reparasi dan pemeliharaan tahun 2004-2008, biaya
inspeksi bahan tahun 2004-2008, biaya penerimaan proses tahun 2004-2008,
biaya penerimaan produk tahun 2004-2008, sisa bahan tahun 2004-2008,
Downtime tahun 2004-2008, biaya untuk pengerjaan ulang tahun 2004-2008,
serta penyesuaian keluhan tahun 2004-2008, dan ganti rugi atau garansi tahun
2004-2008.
Data yang diperlukan untuk biaya produktivitas berkait laba adalah:
data produksi tahun 2004-2008, data penjualan tahun 2004-2008, data jumlah
jam kerja dan tarif per jam tenaga kerja langsung tahun 2004-2008, data
jumlah pemakaian bahan baku tahun 2004-2008, data harga bahan baku tahun
2004-2008, pada PT Macanan Jaya Cemerlang yang beralamat di Jl. Ki Hajar
Dewantara, Klaten Utara.
2. Teknik pengumpulan data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data guna mendukung
penelitian ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a). Metode Wawancara
Metode wawancara adalah cara observasi yang bersifat langsung.
Penulis mengajukan pertanyaan secara langsung tentang data-data yang
dibutuhkan penulis kepada pengurus atau pengelola perusahaan untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian. Wawancara ini
akan dilakukan kepada pimpinan perusahaan atau staf yang mewakili,
guna mendapatkan informasi berupa gambaran umum perusahaan,
diantaranya adalah: sejarah berdirinya perusahaan, lokasi perusahaan, visi
misi dan tujuan didirikanya perusahaan, faktor yang mendukung
tercapainya tujuan perusahaan, termasuk didalamnya berupa hal-hal yang
berkaitan dengan biaya mutu dan produktivitas.
b). Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mempelajari, mengutip atau menyalin data-data yang ada di perusahaan.
Teknik ini untuk memperoleh data, catatan, serta arsip yang dapat
mendukung analisis data. Data tersebut antara lain data struktur organisasi,
data personalia perusahaan, data produksi tahun 2004-2008, data
pemasaran, dan data biaya mutu tahun 2004-2008.
G. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Untuk menjawab masalah pertama dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Menghitung total biaya mutu
Menghitung total biaya mutu dengan rumus sebagai berikut (Indriyo Gito
Sudarmo, 1984: 188):
TQC = QCC + QAC
Keterangan:
TQC = Total Quality Control
QCC = Quality Control Cost (Biaya Pencegahan dan Biaya Penilaian)
QAC = Quality Assurance Cost (Biaya Kegagalan Internal dan Biaya
Kegagalan eksternal).
b. Menghitung komposisi biaya mutu
Menghitung presentase biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan
internal, dan biaya kegagalan eksternal terhadap total biaya mutu dan total
penjualan.
Kriteria penarikan kesimpulan dari hasil perhitungan adalah:
Komposisi biaya mutu di perusahaan dikatakan baik jika kenaikan biaya
pencegahan dan biaya penilaian mengakibatkan penurunan biaya kegagalan
internal dan biaya kegagalan eksternal.
2. Untuk menjawab masalah kedua dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Menghitung rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja
Jumlah produk yang dihasilkan Rasio Produktivitas Bahan = ------------------------------------- Jumlah bahan yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Jumlah produk yang dihasilkan Rasio Produktivitas Tenaga Kerja = ------------------------------------- Jumlah jam yang digunakan b. Menghitung produktivitas berkait laba
1). Menghitung kuantitas masukan netral produktivitas (KNP)
Keluaran Kini KNP = ----------------------------------------- Rasio produktivitas periode dasar
Keluaran kini yang dimaksud adalah jumlah produksi tahun 2005,
2006, 2007, dan 2008, sedangkan rasio produktivitas periode dasar
yang digunakan adalah rasio produktivitas tahun 2004.
2). Menghitung biaya KNP total
Biaya KNP total = ∑ (KNP x H)
3). Menghitung Biaya Kini Sesungguhnya (BKS)
BKS = ∑ (KS x H)
4). Menghitung dampak produktivitas terhadap laba (DPBL)
DPBL = biaya KNP total – BKS
Kriteria penarikan kesimpulan dari hasil perhitungan adalah:
Produktivitas perusahaan dikatakan baik jika dari tahun ke tahun
produktivitas bahan dan produktivitas tenaga kerja langsung mengalami
peningkatan. Peningkatan produktivitas ini menaikkan laba total
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Untuk menjawab masalah ketiga dilakukan pengujian hipotesis sebagai
berikut:
a. Menghitung Analisis Koefisien Korelasi Product Moment
Menghitung analisis koefisien korelasi product moment dengan rumus
sebagai berikut (J. Supranto, 1985 : 197 – 198):
r = ∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
−
})(}{)({
))((
2222 YYnXXn
YXXYn
X = Biaya mutu
Y = Produktivitas berkait laba
n = Jumlah sampel (tahun)
Bila r = 1, hubungan x dan y sempurna dan positif
Bila r = -1, hubungan x dan y sempurna dan negatif
Bila r = 0, hubungan x dan y lemah sekali atau tidak ada
b. Menguji apakah benar – benar ada hubungan antara biaya mutu dengan
produktivitas dengan menggunakan analisis t test dengan taraf signifikasi
5 %, dengan alasan bila penulis menerima hipotesis tersebut adalah:
1. Hipotesis nol (Ho) menunjukkan tidak ada hubungan antara biaya mutu
dengan produktivitas.
2. Hipotesis Alternatif (Ha) menunjukkan ada hubungan negatif antara
biaya mutu dan produktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Dengan kriteria pengujian:
Ha ditolak dan Ho diterima bila tο < = tα, n-2, yang berarti tidak ada
hubungan antara biaya mutu dengan produktivitas.
Ha diterima dan Ho ditolak bila tο > - tα, n-2, yang berarti ada
hubungan negatif antara biaya mutu dan produktivitas.
tα dicari berdasarkan tabel.
r n − 2 tο = ------------- 1− r2 Keterangan: tο = t-test
r = koefisien korelasi antara biaya mutu dengan produktivitas
n = jumlah sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan penerbit dan percetakan PT. Macanan Jaya Cemerlang
merupakan salah satu anak perusahaan PT. Intan Pariwara, yang berdiri pada
tanggal 20 Juli 1978. PT. Intan Pariwara merupakan badan hukum dengan
nomor akte 12/78 dengan notaris H. Subekti, SH. Pada awalnya PT. Intan
Pariwara berbentuk CV, kemudian pada tanggal 8 November 1982 bentuk
Penerbit Intan Pariwara berubah menjadi bentuk perseroan terbatas dengan
nama PT. Intan Pariwara Penerbit dan Percetakan.
Sejak berdirinya PT. Intan Pariwara mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Kemudian untuk mengembangkan karyawan agar menjadi lebih
professional maka PT. Intan Pariwara dipecah menjadi Intan Group, pada
tanggal 1 Februari 1992, adapun Intan Group terdiri dari:
1. PT. Intan Pariwara
2. PT. Sinar Dahana Inti Boga
3. PT. Balarajasa Bakti Satya
4. PT. Macanan Jaya Cemerlang
5. PT. Karanganom Laksanto
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
PT. Macanan Jaya Cemerlang resmi berdiri pada tanggal 1 Februari 1992
bersama dengan pecahnya PT. Intan Pariwara menjadi Intan Group.
B. Lokasi Perusahaan
PT. Macanan Jaya Cemerlang menempati area seluas 8.000 m2,
dengan lokasi di Desa Macanan, yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantoro,
Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Pemilihan Lokasi pabrik PT. Macanan Jaya
Cemerlang sudah tepat karena terletak hampir di ujung timur kota dan
lokasinya terletak di dekat jalan raya selain itu juga satu lokasi dengan PT.
Intan Pariwara yang merupakan Induk PT. Macanan Jaya Cemerlang. Hal ini
memudahkan komuniksi dan hubungan antar perusahaan tersebut.
Penempatan ini sudah ditinjau dari faktor – faktor yang mendukung proses
produksi dan telah memikirkan sejauh mana pengembangan perusahaan di
masa yang akan datang.
Didalam pemilihan lokasi pabrik di Klaten, PT. Macanan Jaya
Cemerlang memiliki beberapa alasan diantaranya sebagai berikut:
1. Penempatan pabrik didekat perbatasan kota, memungkinkan perusahaan
memperoleh fasilitas – fasilitas produksi dengan cepat dan lancar, karena
kemudahan dalam hal transportasi, selain itu juga memungkinkan
perusahaan untuk mengembangkan perusahaan yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Dekat dengan sumber tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang cukup memadai di sekitar lokasi
perusahaan baik dari segi kualitas memudahkan perusahaan mendapatkan
tenaga kerja yang murah.
3. Dekat dengan pasar
Yang dimaksud dengan pasar di sini adalah konsumen, salah satu yang
termasuk dalam konsumen tersebut yaitu instansi – instansi pendidikan
seperti sekolah mulai dari SD, SLTP, SMU hingga Perguruan Tinggi, dan
orang – orang yang membutuhkan barang hasil produksinya. Karena
cukup strategis maka dengan seikitnya perusahaan akan lebih mudah
dalam menjalankan pemasarannya.
4. Dekat dengan jalan raya
PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten terletak di pinggir jalan raya
sehingga memudahkan transportasi dan komunikasi yaitu yang
menghubungkan pabrik dengan pasar, bahan baku, dan tenaga kerja baik
yang ada di dalam kota maupun di luar kota Klaten, sehingga
memperlancar usaha perusahaan.
Selain pertimbangan-pertimbangan strategis di atas masih ada
pertimbangan yang lain yaitu faktor sosial diantaranya:
1. Membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang bekerja di
daerah sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dalam masalah
industri percetakan.
3. Membantu pemerintah dalam usaha meningkatkan pendapatan
nasional.
C. Tujuan Didirikannya Perusahaan
PT. Macana Jaya Cemerlang terletak di Jl. Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara,
Kabupaten Klaten berkerak dibidang percetakan. Terutama pembuatan buku
dan apapun yang berkaitan dengan kertas. Dalam menjalankan dan
mengembangkan usahanya ini PT. Macana Jaya Cemerlang selalu berusaha
untuk mencapai tujuanya antara lain:
1. Mendukung dan berperan serta pada program pemerintah dalam bidang
pendidikan dengan jalan pengadaan buku – buku pelajaran bagi siswa
sekolah.
2. Mendukung dan berperan serta pada program pemerintah dalam bidang
ketenaga kerjaan. Peran aktif tersebut diwujudkan dengan membuka
lapangan kerja dan membuka kesempatan pada masyarakat umum.
3. Mengadakan buku – buku bacaan yang bermutu dan bermanfaat bagi
masyarakat umum.
4. Memperoleh laba perusahaan bagi kesejahteraan karyawannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Faktor – faktor yang menunjang perusahaan dalam mencapai tujuannya
adalah:
1). Bahan baku
Untuk mendapatkan bahan baku PT. Macanan Jaya Cemerlang tidak
mengalami kesulitan karena akses untuk mendapatkan bahan baku ke
beberapa kota penghasil bahan baku kertas dan bahan baku pendukung
lainnya mudah dijangkau.
2). Pasar
Konsumen produk – produk yang dihasilkan oleh PT. Macanan Jaya
Cemerlang telah tersebar diseluruh wilayah Indonesia terutama di Jawa.
Dengan demikian letak perusahaan cukup baik mengingat Klaten relatif
dekat dengan kota – kota besar di pulau Jawa.
3). Tenaga Kerja
PT. Macanan Jaya Cemerlang tidak mengalami kesulitan dalam
memperoleh tenaga kerja, baik yang terdidik maupun yang tidak terdidik.
Hal ini disebabkan banyaknya lembaga pendidikan yang ada dan
padatnya penduduk di pulau Jawa.
4). Transportasi
Letak perusahaan dekat dengan jalan raya sehingga cukup
menguntungkan perusahaan dalam pengangkutan, baik pengangkutan
bahan baku, hasil produksi maupun pengangkutan bahan – bahan lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
D. Struktur Organisasi
Organisasi dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki. Struktur organisasi berfungsi sebagai bagan yang mengatur,
memberi wewenang, tanggung jawab, dan menghubungkan tiap bagan
departemen. Bentuk dan struktur organisasi PT. Macanan Jaya Cemerlang
adalah garis dan staf. Sebagaimana lazimnya sebuah perusahaan berbentuk
Perseroan Terbatas para pemegang saham mempunyai kekuasaan tertinggi
yang di dalam mengawasi kegiatan sehari – hari diwakili oleh Dewan
Komisaris. Kegiatan perusahaan sehari – hari dikelola oleh Dewan Direksi
yang dibantu oleh staf – stafnya.
Dewan Direksi terdiri atas dua orang Direktur, yaitu:
1. Direktur Keuangan/Administrasi : Drs. Irwan Gunawan
2. Direktur Operasional : Sugeng Sentosa
Direktur Keuangan/Administrasi dan Direktur Operasional dibantu oleh:
1. Staf Kesekretariatan, dan
2. Komite Sistem Mutu
Direktur Keuangan/Administrasi membawahi:
a. Manajer Keuangan yang terdiri dari:
1. Kepala Bagian Pembukuan, yang membawahi staf pembukuan.
2. Kepala Bagian Pajak, yang membawahi staf pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Manajer HRD yang terdiri dari:
1. Kepala Bagian Personalia/Umum, yang terdiri dari:
a. Supervisor keamanan yang membawahi operator keamanan.
b. Staf rumah tangga yang membawahi pembantu operator rumah
tangga.
c. Staf transportasi yang membawahi operator transportasi.
d. Staf administrasi dan umum.
Direktur Operasional membawahi:
a. Manajer Produksi, yang terdiri dari:
1. Kepala Bagian Logistik, yang membawahi:
a). Staf logistik, membawahi: Operator Logistik
b). Operator Logistik, membawahi: Pembantu Operator Logistik
c). Pembantu Operator Logistik, membawahi: Pelaksana Logistik
d). Pelaksana Logistik.
2. Kepala Bagian Cetak, membawahi:
a). Koordinator cetak, membawahi: Staf Cetak
b). Staf Cetak, membawahi: Operator Cetak
c). Operator Cetak, membawahi: Pembantu Operator Cetak
d). Pembantu Operator Cetak, membawahi: Pelaksana Cetak
e). Pelaksana Cetak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Kepala Bagian Finishing, membawahi:
a). Koordinator Finishing, membawahi: Staf Finishing
b). Staf Finishing, membawahi: Supervisor Finishing
c). Supervisor Finishing, membawahi: Operator Finishing
d). Operator Finishing, membawahi: Pembantu Operator Finishing
e). Pembantu Operator Finishing, membawahi: Pelaksana Finishing
f). Pelaksana Finishing.
4. Kepala Bagian Barang Jadi, membawahi:
a). Staf Barang Jadi, membawahi: Supervisor Barang Jadi
b).Supervisor Barang Jadi, membawahi: Pembantu Operator Barang
Jadi
c).Pembantu Operator Barang Jadi, membawahi: Pelaksana Barang
Jadi
d). Pelaksana Barang Jadi
5. Kepala Bagian Pra Cetak, membawahi:
1). Koordinator Pra Cetak, membawahi: Operator Pra Cetak
2). Operator Pra Cetak, membawahi: Pembantu Operator Pra Cetak
3). Pembantu Operator Pra Cetak
b. Manajer Pemasaran, terdiri dari:
1. Kepala Bagian Pemasaran, membawahi: Koordinator Pemasaran
2. Koordinator Pemasaran, membawahi: Staf Pemasaran
3. Staf Pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
c. Kepala Bagian Pembelian
d. Manajer PPIC, terdiri dari:
1. Kepala Bagian PPIC, membawahi: Koordinator PPIC
2. Koordinator PPIC, membawahi: Staf PPIC
3. Staf PPIC, membawahi: Supervisor PPIC
4. Supervisor PPIC, membawahi: Pembantu Operator PPIC
5. Pembantu Operator PPIC, membawahi: Pelaksana PPIC
6. Pelaksana PPIC.
e. Manajer IT, terdiri dari: Staf IT
f. Kepala Bagian Tehnik, terdiri dari:
1. Koordinator Tehnik, membawahi staf Tehnik
2. Staf Tehnik
g. Kepala Bagian Operasional.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing – masing pengurus adalah
sebagai berikut:
1. Direktur Keuangan/Administrasi:
a. Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan keuangan dan
administrasi perusahaan.
b. Merencanakan dan membuat anggaran dalam menyediakan dana yang
berhubungan dengan kelancaran kegiatan perusahaan.
c. Mengatur semua kegiatan pembukuan perusahaan dalam merumuskan
segala pembukuan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
d. Membantu pimpinan perusahaan dalam merumuskan segala kebijakan
yang berkaitan dengan bidang administrasi dan keuangan.
e. Kerja sama dengan bagian lain dalam memecahkan permasalahan
yang bersangkutan dengan kepentingan bersama demi kelangsungan
hidup perusahaan.
2. Direktur Operasional
a. Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas operasional perusahaan.
b. Merencanakan, merumuskan, dan menetapkan kebijakan – kebijakan
perusahaan untuk melaksanakan peraturan pemerintah yang berlaku.
c. Merencanakan, merumuskan, dan menetapkan kebijakan – kebijakan
perusahaan dalam bidang operasional.
d. Memberikan bimbingan kepada manajer produksi, manajer
pemasaran, kepala bagian pembelian, manajer PPIC, manajer IT,
kepala bagian tehnik, dan kepala bagian operasional.
3. Staf Kesekretariatan
a. Mengarsip file/laporan tentang hasil perusahaan, meliputi pembelian,
penjualan dan sebagainya.
b. Menyiapkan acara kerja direktur dan bagian – bagian yang lain dengan
terlebih dahulu mendapat persetujuan direktur.
c. Menjalankan pekerjaan dalam hubunganya dengan surat menyurat.
d. Melakukan pengelolaan surat masuk yang meliputi pengambilan dan
penerimaan surat, penyortiran, pencatatan, dan pendistribusian surat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
e. Melakukan pengiriman surat dari perusahaan yang meliputi pencatatan
dan penyimpanan secara langsung maupun pengiriman melalui
pos/angkutan jasa lain.
f. Melakukan pengiriman dan penerimaan berita telekomunikasi faximile
dari dan untuk perusahaan.
g. Memberikan pelayanan tata usaha pimpinan perusahaan
h. Menyimpan, menyusut, dan merawat usul penghapusan arsip.
4. Komite Sistem Mutu
Bertanggungjawab atas keseluruhan pelaksanaan pengendalian mutu
produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
5. Manajer Keuangan
Bertugas mengawasi dan mengkoordinir bagian – bagian keuangan dan
akuntansi.
6. Manajer HRD
Bertugas membantu Direktur dalam mengelola sumber daya manusia dan
kesejahteraannya.
7. Manajer Produksi
Bertugas atau bertanggungjawab untuk mengawasi serta mengkoordinir
bagian – bagian di bawahnya, seperti: bagian logistik, cetak, finishing,
barang jadi, dan bagian pra cetak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
8. Manajer Pemasaran
Bertanggungjawab dalam mengawasi serta menentukan daerah pemasaran.
9. Kepala Bagian Pembelian
Bagian ini bertugas untuk mengurusi pembelian bahan baku yang akan
digunakan sebagai bahan produksi.
10. Kepala Bagian Tehnik
Bertanggungjawab dalam mengawasi peralatan mekanik maupun peralatan
listrik serta pemeliharaannya.
11. Kepala Bagian Operasional
Bertanggungjawab atas seluruh aktivitas operasional perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
KOMISARIS / PEMEGANG SAHAM
DIREKTUR KEUANGAN / ADMINISTRASI
DRS IRWAN GUNAWAN
DIREKTUR OPERASIONAL SUGENG SENTOSA
5
STAF PEMBUKU
2
STAF PAJAK
1
STAF RUMAH
1
STAF TRANSPOR
2
STAF ADM & UMUM
2
STAF KESEKRET
2
STAF LOGISTIK
2
STAF CETAK
2
STAF FINISHING
1
STAF BARANG
11
STAF
12
STAF PEMASAR
1
STAF PERWAKILAN
2
STAF
1
STAF
12
STAF TEHNIK
6
SVP
34
OPRT
10
OPRT
19
PEMB OPRT RUMAH
12
SPV VINISHING
1
BARANG JADI
3
OPRT
32
OPRT
31
OPRT
2
OPRT
5
PEMB OPRT
26
PEMB OPRT
87
PEMB OPRT
1
PEMB OPRT BARANG
11
STAF
2
PELKS
33
PELKS
245
PELKS
9
PELKS
2
SPV
2
PEMB OPRT PPIC
1
PELKS
3
STAF CETAK
3
STAF FINISHING
1
KOORD
2
KOORD PEMASAR
1
PERWAKILAN SOLO
2
KOORD
2
KOORD TEHNIK
KABAG LOGISTIK ROBIT
KABAG CETAK HERU
SUSANTO
KABAG FINISHING
MAR MAENDRA
KABAG BRG JADI
FX. DANANG
KABAG
PRA CETAK HERY
PURWANTO
KABAG PEMASAR
AN MARSIO
KABAG PEMBELIAN
SRI NURCAHYA
KABAG PPIC
GIYATNO
MANAGER IT ANTO
KABAG TEHNIK HENGKY
KABAG OPERASIONAL SUPORT EDI
KRIS
MANAGER PEMASARA
N
MANAGER PPIC
KOMITE SITEM MUTU
MANAGER PRODUKSI ANDIKA
TRIANGGONO
KABAG PEMBUKUAN WAHYUNI
KABAG PAJAK UMUL BAROKAH
MANAGER ACCUNTANSI/ KEUANGAN
MANAGER HRD – GA R.A. NUGROHO SEPTIANTO
KABAG PERSONALIA –UMUM YULIN EKO NUR
Total Karyawan Tetap : 390 orang karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
E. Keuangan
Kompensasi bonus yang diberikan perusahaan kepada manajer dan
karyawan perusahaan diberikan berdasarkan pencapaian target tahunan dan
performen. Cara mengendalikan keuangan pada PT. Macanan Jaya Cemerlang
yaitu berdasarkan RUPS, dan struktur modalnya berdasarkan modal dalam
negeri . Modal dalam perusahaan merupakan salah satu faktor penunjang
dalam proses produksi, dan sangat menentukan pelaksanaan proses produksi.
Modal dalam suatu perusahaan dapat berasal dari modal sendiri dan modal
pinjaman atau kombinasi modal sendiri dan modal pinjaman. Modal pada PT.
Macanan Jaya Cemerlang berasal dari modal sendiri dan kerjasama dengan
pihak lain.
F. Personalia
Karyawan merupakan sumber daya yang paling penting bagi setiap
perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah, maupun perusahaan besar
dan karyawan pula penentu maju mundurnya perusahaan. Sebagai timbal
baliknya, karyawan perlu mendapat perthatian dari perusahaan, baik itu
berupa gaji/upah maupun jaminan kesejahteraan. Adanya jenjang karir
melalui kesempatan promosi bagi karyawan merupakan salah satu bentuk
penghargaan, loyalitas karyawan terhadap perusahaan sesuai kemampuan,
keterampilan dalam bidang kerjaannya. Kesempatan ini diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas karyawan yang berarti pula peningkatan efisiensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dan efektivitas perusahaan. Selengkapnya akan dijelaskan berbagai hal yang
berkaitan dengan karyawan yang ada di PT. Macanan Jaya Cemerlang:
1. Recruitment Karyawan
Recruitment pegawai di PT. Macanan Jaya Cemerlang dilakukan sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan departemen yang kekurangan pegawai.
Perekrutan ini dapat berasal dari dalam perusahaan dengan mutasi
pegawai, atau dapat pula dilakukan dari luar perusahaan melalui seleksi
terhadap para pelamar.
2. Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan menunjukkan jumlah pekerja/orang yang terlibat dalam
proses produksi sesuai dengan jabatannya dalam perusahaan. Karyawan di
PT. Macanan Jaya Cemerlang berjumlah:
a. Total Karyawan Tetap: 390 orang karyawan
b. Total Karyawan Harian: 303 orang karyawan
3. Sistem Penggajian
Gaji/upah merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada
karyawan karena telah terlibat dalam proses produksi secara langsung
maupun tidak langsung.
a. Upah bulanan tetap yaitu gaji pokok yang diberikan setiap bulan
dalam jumlah tetap bagi karyawan tetap sesuai tingkat jabatan,
kemampuan dan masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Upah harian yaitu upah yang diberikan pada akhir minggu bagi
karyawan harian sesuai jumlah hari bekerja dalam satu minggu.
c. Upah borongan yaitu upah yang diberikan pada akhir minggu bagi
karyawan borongan sesuai jumlah hasil kerja (jumlah output yang
dihasilkan) dalam satu minggu.
4. Jam Kerja
Jumlah jam kerja menunjukkan jumlah waktu bagi karyawan untuk
memulai dan mengakhiri pekerjaannya. PT. Macanan Jaya Cemerlang
tidak mengadakan perbedaan jam kerja bagi karyawan produksi maupun
karyawan staf, kecuali bagian keamanan yang mempunyai jam kerja
sendiri berdasarkan shift kerja.
a. Normal Shift
1). Hari Senin sampai dengan hari Jumat, jam kerja dimulai dari pukul
07.30 WIB sampai dengan pukul 15.45 WIB.
2). Hari Sabtu, jam kerja dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan
pukul 12.00 WIB.
b. Shift panjang
1). Shift I dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 19.00
WIB.
2). Shift II dimulai dari pukul 19.00 WIB sampai dengan pukul 07.00
WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
G. Produksi
Produk yang dihasilkan oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang berbagai jenis
yaitu semua yang dapat dihasilkan dari kertas, sesuai dengan permintaan atau
pesanan yang diminta oleh konsumen sebagai pihak pemesan. Diantaranya
yaitu sebagai berikut:
1. Buku – buku pelajaran untuk sekolah mulai dari SD, SLTP, SMU dan
Perguruan tinggi
2. Novel – novel dari berbagai pengarang baik novel remaja maupun roman.
3. Brosur – brosur
4. Kalender
5. Majalah
6. Koran
H. Proses Produksi
Proses produksi merupakan tahap yang diperlukan dalam pengolahan bahan
baku menjadi barang jadi untuk menciptakan nilai tambah atau kegunaan
bahan atau jasa dengan menggunakan faktor – faktor produksi dan sumber
daya yang ada dalam proses produksi PT. Macanan Jaya Cemerlang ini
dilakukan oleh bagian produksi. Pelaksanaan produksinya ini masih dibagi
dalam beberapa bagian bidang kerja di perusahaan.
Berikut ini adalah proses produksi yang dilakukan oleh PT. Macanan
Jaya Cemerlang:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1. Persiapan bahan baku kertas
Proses persiapan bahan baku kertas dilakukan pada tahap paling awal
karena bahan utama dari PT. Macanan Jaya Cemerlang. Disamping itu
juga diperlukan bahan – bahan pendukung seperti tinta, kardus, lem, dan
benang. Bahan utama yaitu kertas yang dimiliki oleh PT. Macanan Jaya
Cemerlang disimpan di gudang yang letaknya jauh dari tempat proses
pertama dimulai. Untuk mengangkut kertas tersebut ke tempat proses
pengolahan akan dimulai diperlukan kendaraan untuk mengangkutnya
yaitu truk dan fourclep. Bahan baku kertas tersebut didatangkan dari
beberapa kota seperti Jakarta dan Surabaya.
2. Proses pembuatan naskah
Sebelum dilakukan proses percetakan naskah yang akan dicetak perlu
diproses terlebih dahulu untuk dijadikan film. Dalam proses ini diperlukan
beberapa ahli dalam menggambar dan menulis.
3. Proses percetakan
Pada dasarnya proses percetakan adalah proses penggandaan dan
percetakan naskah ke dalam kertas. Proses ini dikerjakan dengan dua jenis
mesin. Dua mesin ini sebenarnya mempunyai cara kerja yang hampir
sama, yang membedakan kedua jenis dan ukuran kertas yang digunakan
dalam proses percetakan. Jenis ukuran kertas yang digunakan untuk
membuat buku menggunakan mesin yang kecil, sedangkan untuk
membuat koran diperlukan mesin yang besar sebab dalam hal ini kertas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
yang digunakan untuk membuat koran masih berupa gulungan dengan
ukuran yang lebar. Dalam proses pembuatan koran ini selalu disertai
dengan proses pelipatan.
4. Proses pelipatan dan penyusunan.
Proses pelipatan adalah proses melipat kertas yang telah dicetak dalam
bentuk lembaran menjadi bentuk buku, brosur, atau koran.
Dalam proses ini diikuti dengan proses penataan lembaran yang sesuai
dengan urutan yang telah ditentukan.
5. Proses penjahitan dan pengeleman
Proses penjahitan dan pengeleman adalah proses penyatuan kertas hasil
cetakan menjadi sebuah buku. Proses penjahitan kertas yang telah disusun
menjadi buku dijahit dengan kawat. Proses penjahitan ini dilakukan pada
buku – buku yang tidak tebal. Sedangkan buku – buku yang tebal
disatukan dengan proses pengeleman.
6. Proses pemotongan
Proses pemotongan adalah proses yang dilakukan untuk merapikan sisi –
sisi buku yang biasanya tidak sama panjangnya, menjadi sebuah buku
yang sama ukurannya dengan yang lain.
7. Perpeking
Setelah melewati beberapa tahap proses di atas maka lembaran kertas yang
telah berbentuk buku kemudian dipak dengan menggunakan plastik
sebelum disimpan dan dikirim ke gudang barang jadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
I. Pemasaran
Pangsa pasar PT. Macanan Jaya Cemerlang mencakup seluruh daerah atau
kota – kota besar yang ada diseluruh Indonesia. PT. Macanan Jaya Cemerlang
tidak melakukan promosi, dan untuk pendistribusian juga dilakukan langsung
ke proyek, hal ini dikarenakan PT. Macanan hanya melakukan pencetakan
barang pesanan, bukan bagian penerbit. Bagian penerbitan dilakukan oleh PT.
Intan Pariwara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V
DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Berdasarkan data penelitian terhadap biaya mutu tahun 2004 – 2008 dapat
dideskripsikan jumlah produksi (tabel 1), jumlah penjualan (tabel 2), jumlah jam
kerja langsung dan tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen produksi
(tabel 3), jumlah pemakaian bahan (tabel 4), jumlah harga bahan baku (tabel 5),
komposisi biaya mutu (tabel 6).
1. Data produksi
Tabel 1 Data Jumlah Produksi PT Macanan Jaya Cemerlang
Tahun 2004-2008
Tahun Jumlah
2004 15.476.800
2005 16.987.970
2006 18.035.721
2007 20.342.654
2008 23.532.752
Jumlah produksi PT Macanan Jaya Cemerlang dari tahun 2004 – 2008
mengalami peningkatan. Dari tabel diketahui produksi tahun 2005
dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 1.511.170 (9,76 %).
Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 produksi naik
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1.047.751 (6,16 %), tahun 2007 naik 2.306.933 (11,34 %), tahun 2008 naik
3.190.098 (15,68 %)
Hasil analisa dari data jumlah produksi yang dimiliki oleh PT.
Macanan Jaya Cemerlang tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Macanan
Jaya cemerlang sudah dapat menjaga/meningkatkan mutu produk yang
dihasilkan oleh perusahaannya. Terbukti dengan adanya jumlah persentase
dan jumlah produksi yang terus meningkat.
2. Data penjualan
Tabel 2 Data Jumlah Penjualan PT Macanan Jaya Cemerlang
Tahun 2004-2008 (dalam jutaan rupiah)
Tahun 2004 2005 2006 2007 2008
Jumlah 75.543 98.632 131.784 164.869 219.362
Jumlah penjualan PT. Macanan Jaya Cemerlang dari tahun 2004 – 2008
mengalami peningkatan. Dari tabel diketahui penjualan tahun 2005
dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 23.089.000.000
(30,56 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 penjualan naik
33.152.000.000 (33,61 %), tahun 2007 penjualan naik 33.085.000.000 (25,10
%), dan pada tahun 2008 naik 54.493.000.000 (33,05 %).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun
jumlah penjualan dari produk yang dihasilkan oleh PT. Macanan Jaya
Cemerlang semakin banyak.
3. Data Jam Kerja Langsung
Tabel 3 Data Jumlah Jam Kerja Langsung dan Tarif Biaya Tenaga Kerja langsung
per Jam Departemen Produksi PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008
Tahun Jumlah Jam Tenaga
Kerja Langsung (JTKL)
Tarif per Jam (Rp)
2004 978.834,87 395,6 2005 997.433,76 527,5 2006 1.051.124,13 719,38 2007 1.038.172,28 894,9 2008 834.982,13 932,32
Jumlah jam kerja langsung dari tahun ke tahun cenderung mengalami
peningkatan, dan tarif per jam dari tahun ke tahun juga mengalami
peningkatan. Dari tabel di atas diketahui jumlah jam kerja langsung tahun
2005 dibanding tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 18.598,89 (1,90
%). Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 jumlah jam kerja
langsung naik 53.690,37 (5,38 %), 2007 jumlah jam kerja langsung turun
12.951,85 (1,23 %), dan pada tahun 2008 turun 203.190,15 (19,57 %).
Sedangkan banyaknya jumlah tarif biaya tenaga kerja langsung per
jam departemen produksi tahun 2005 dibanding tahun 2004 mengalami
kenaikan sebanyak 131,9 (33,34 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
tahun 2006 jumlah tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen
produksi naik 191,88 (36,37 %), tahun 2007 jumlah tarif biaya tenaga kerja
langsung per jam departemen produksi naik 175,52 (24,39 %), dan pada tahun
2008 naik 37,42 (4,18). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan benar – benar
memperhatikan gaji yang diberikan, agar dapat menjamin kesejahteraan
karyawan PT. Macanan Jaya Cemerlang dengan baik.
4. Data Pemakaian Bahan
Tabel 4 Data Jumlah Pemakaian Bahan PT Macanan Jaya Cemerlang
Tahun 2004-2008
Jenis Bahan Baku
2004 2005 2006 2007 2008
Kertas 3.762.872 3.973.643 4.227.399 4.696.300 4.980.590Tinta 2.504.034 2.750.240 2.809.130 2.990.212 3.534.030Kardus 1.986.400 2.161.328 2.419.104 2.819.870 3.230.986Lem 802.350 925.150 958.947 1.250.830 1.789.930Benang 368.308 432.076 444.556 560.171 638.124Total 9.423.964 10.242.437 10.859.136 12.317.383 14.173.660
Jumlah pemakaian bahan dari tahun 2004 – 2008 terus meningkat. Dari tabel
di atas diketahui pemakaian bahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun
2004 mengalami kenaikan sebanyak 818.473 (8,68 %). Selanjutnya secara
berturut – turut tahun 2006 pemakaian bahan naik 616.699 (6,02 %), 2007
pemakaian bahan naik 1.458.247 (13,42 %), dan tahun 2008 naik 1.856.277
(15,07 %).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dapat disimpulkan bahwa jumlah pemakaian bahan yang dimiliki oleh
PT. Macanan Jaya Cemerlang dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan.
5. Data Harga Bahan Baku
Tabel 5 Data Harga Bahan Baku PT Macanan Jaya Cemerlang
Tahun 2004-2008
Jenis Bahan Baku
2004 (Rp)
2005 (Rp)
2006 (Rp)
2007 (Rp)
2008 (Rp)
Kertas 1.545 1.560 1.830 2.100 2.168Tinta 1.050 1.070 1.350 1.438 1.450Kardus 929 947 985 1.020 1.108Lem 792 798 895 918 942Benang 544 550 670 769 785Harga rata - rata 4.860 4.925 5.730 6.245 6.450
Harga bahan baku dari tahun 2004 – 2008 terus mengalami kenaikan. Dari
tabel di atas diketahui jumlah harga bahan baku dari tahun 2005 dibanding
dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak Rp 65 (1,33 %).
Selanjutnya secara berturut – turut tahun 2006 jumlah harga bahan baku naik
Rp 805 (14,04 %), tahun 2007 jumlah harga bahan baku naik Rp 515 (8,99
%), dan tahun 2008 naik Rp 205 (3,28 %).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
6. Data Komposisi Biaya Mutu
Tabel 6 Data Komposisi Biaya Mutu PT Macanan Jaya Cemerlang
Tahun 2004-2008 (dalam rupiah)
Dari tabel di atas diketahui jumlah total biaya mutu di perusahaan dari tahun
ke tahun mengalami penurunan.
Biaya pencegahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami
kenaikan sebanyak Rp 139.185.296 (32,22 %). Selanjutnya secara berturut –
turut tahun 2006 jumlah biaya pencegahan naik Rp 108.392.551 (18,98 %),
Elemen Biaya Mutu 2004 2005 2006 2007 2008 Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 190.611.038 250.983.402 341.348.298 397.467.211 399.564.349 Pelatihan Mutu 73.859.087 100.392.487 110.396.488 113.408.271 114.821.293 Reparasi dan Pemeliharaan Alat
88.851.879 117.987.295 124.872.917 130.423.856 135.963.740
Sanitasi 78.590.977 101.735.093 102.873.125 109.876.209 113.075.398 Jumlah
431.912.981 571.098.277 679.490.828 751.175.547 763.424.780
Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 64.873.298 67.236.826 70.264.210 78.925.829 80.276.019 Penerimaan Proses 70.982.472 76.936.529 78.893.283 90.863.264 100.342.851 Penerimaan Produk 68.935.274 79.983.081 93.978.392 99.142.631 164.895.736
Jumlah 204.791.044 224.156.436 243.135.885 268.931.724 345.514.606 Biaya Kegagalan Internal
Sisa Bahan 427.287.213 314.387.289 217.320.521 98.264.395 12.835.381 Downtime 30.836.482 26.836.486 20.875.375 17.982.734 9.034.387 Pengerjaan Ulang 678.982.630 587.396.276 487.274.321 357.287.470 20.987.380
Jumlah 1.137.106.325 928.620.051 725.470.217 473.534.599 42.857.148 Biaya Kegagalan Eksternal
Penyesuaian Keluhan 50.789.281 49.724.560 24.981.249 10,726,311 823.482 Garansi 73.845.276 71.582.385 43.787.354 20,954,286 4.385.289 Jumlah 124.634.557 121.306.945 68.768.603 31.680.597 5.208.771
Total Biaya Mutu 1.898.444.907 1.845.181.709 1.716.865.533 1.525.322.467 1.157.005.305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
tahun 2007 total biaya mutu naik Rp 71.684.719 (10,55 %), dan tahun 2008
naik Rp 12.249.233 (1,63 %).
Biaya penilaian pada tahun 2004 sebesar Rp 204.791.044, dan tahun
2005 sebesar Rp 224.156.436 sehingga ada peningkatan sebesar Rp
19.365.392 (9,45 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut –
turut mengalami kenaikan sebesar 8,47 % pada tahun 2006, 10,60 % pada
tahun 2007, 28,48 % pada tahun 2008.
Biaya kegagalan internal pada tahun 2004 sebesar Rp 1.137.106.325,
dan tahun 2005 sebesar Rp 928.620.051 sehingga ada penurunan sebesar Rp
208.486.274 (18,33 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut –
turut mengalami penurunan sebesar 21,87 % pada tahun 2006, 34,73 % pada
tahun 2007, 90,94 % pada tahun 2008.
Biaya biaya kegagalan eksternal pada tahun 2004 sebesar Rp
124.634.557, dan tahun 2005 sebesar Rp 121.306.945 sehingga ada penurunan
sebesar Rp 3.327.612 (2,67 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara
berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 43,31 % pada tahun 2006, 53,93
% pada tahun 2007, 83,56 % pada tahun 2008.
Total biaya mutu pada tahun 2004 sebesar Rp 1.898.444.907, dan
tahun 2005 sebesar Rp 1.845.181.709 sehingga ada penurunan sebesar Rp
53.263.198 (2,80 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut –
turut mengalami kenaikan sebesar 6,95 % pada tahun 2006, 11,16 % pada
tahun 2007, 24,15 % pada tahun 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Hasil analisis komposisi biaya mutu tahun 2004-2008 yang dimiliki oleh PT.
Macanan Jaya Cemerlang tersebut jika dikaitkan dengan teori pandangan
tradisional dan pandangan kelas dunia maka dapat disimpulkan bahwa PT.
Macanan Jaya Cemerlang lebih cenderung pada pandangan kelas dunia, yang
mana dalam pandangan kelas dunia dikatakan bahwa, semula perusahaan
meningkatkan biaya pengendalian agar dapat mengurangi biaya kegagalannya
sehingga tercapai trade-off. Selanjutnya perusahaan dapat memotong kembali
biaya pengendalian. Akhirnya, perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu
secara permanen. Hal tersebut sesuai dengan keberhasilan PT. Macanan Jaya
Cemerlang dalam mengurangi produk rusak dan sekaligus menurunkan biaya mutu
total (TQC) perusahaan dari tahun 2004-2008 yang mana tahun 2004 sebanyak Rp
1.898.444.907, tahun 2005 sebanyak Rp 1.845.181.709, tahun 2006 sebanyak Rp
1.716.865.533, tahun 2007 sebanyak Rp 1.525.322.467, dan tahun 2008 sebanyak
Rp 1.157.005.305.
B. Analisis Data
Dalam sub bab ini penulis akan menyajikan analisis data dalam bentuk tabel
agar lebih mudah membahasnya. Berikut adalah hasil analisis tersebut:
1. Komposisi biaya mutu
a. Menghitung Total Quality Cost (TQC)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa jumlah TQC, dapat
dilihat pada tabel tabel 7 halaman 72.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b. Menghitung komposisi elemen biaya mutu.
Komposisi biaya mutu terhadap total biaya mutu tahun 2004-2008 dapat
dilihat pada tabel 8, dan komposisi biaya mutu terhadap total penjualan
tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel 9 halaman 78.
Tabel 7 Data Biaya Mutu PT Macanan Jaya Cemerlang
Tahun 2004-2008 (dalam rupiah)
Elemen Biaya Mutu 2004 2005 2006 2007 2008
Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 190.611.038 250.983.402 341.348.298 397.467.211 399.564.349 Pelatihan Mutu 73.859.087 100.392.487 110.396.488 113.408.271 114.821.293 Reparasi dan Pemeliharaan Alat
88.851.879 117.987.295 124.872.917 130.423.856 135.963.740
Sanitasi 78.590.977 101.735.093 102.873.125 109.876.209 113.075.398 Jumlah 431.912.981 571.098.277 679.490.828 751.175.547 763.424.780
Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 64.873.298 67.236.826 70.264.210 78.925.829 80.276.019 Penerimaan Proses 70.982.472 76.936.529 78.893.283 90.863.264 100.342.851 Penerimaan Produk 68.935.274 79.983.081 93.978.392 99.142.631 164.895.736
Jumlah 204.791.044 224.156.436 243.135.885 268.931.724 345.514.606 QCC 636.704.025 795.254.713 922.626.713 1.020.107.271 1.108.939.386
Biaya Kegagalan Internal
Sisa Bahan 427.287.213 314.387.289 217.320.521 98.264.395 12.835.381 Downtime 30.836.482 26.836.486 20.875.375 17.982.734 9.034.387 Pengerjaan Ulang 678.982.630 587.396.276 487.274.321 357.287.470 20.987.380
Jumlah 1.137.106.325 928.620.051 725.470.217 473.534.599 42.857.148 Biaya Kegagalan Eksternal
Penyesuaian Keluhan 50.789.281 49.724.560 24.981.249 10,726,311 823.482 Garansi 73.845.276 71.582.385 43.787.354 20,954,286 4.385.289
Jumlah 124.634.557 121.306.945 68.768.603 31.680.597 5.208.771
QAC 1.261.740.882 1.049.926.996 794.238.820 505.215.196 48.065.919 TQC 1.898.444.907 1.845.181.709 1.716.865.533 1.525.322.467 1.157.005.305
Data Biaya Mutu PT. Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 digunakan
untuk menghitung TQC (Total Quality Cost). Analisis ini digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
mengetahui berapa jumlah TQC dengan menjumlahkan QAC (Quality Assurance
Cost) dan QCC (Quality Control Cost) pada tahun 2004-2008.
Biaya pencegahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami
kenaikan sebanyak Rp 139.185.296 (32,22 %). Selanjutnya secara berturut – turut
tahun 2006 jumlah biaya pencegahan naik Rp 108.392.551 (18,98 %), tahun 2007
total biaya mutu naik Rp 71.684.719 (10,55 %), dan tahun 2008 naik Rp
12.249.233 (1,63 %).
Biaya penilaian pada tahun 2004 sebesar Rp 204.791.044, dan tahun 2005
sebesar Rp 224.156.436 sehingga ada peningkatan sebesar Rp 19.365.392 (9,45
%) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami
kenaikan sebesar 8,47 % pada tahun 2006, 10,60 % pada tahun 2007, 28,48 %
pada tahun 2008.
Jumlah QCC (Quality Control Cost) pada tahun 2004 sebesar Rp
636,704,025, dan tahun 2005 sebesar Rp 795.254.713 sehingga ada kenaikan
sebesar 24,90 %. Tahun 2006 QCC naik 16,01 %, tahun 2007 naik sebesar 10,56
% dari tahun sebelumnya, dan tahun 2008 naik sebesar 8,70 % dari tahun
sebelumnya.
Biaya kegagalan internal pada tahun 2004 sebesar Rp 1.137.106.325, dan
tahun 2005 sebesar Rp 928.620.051 sehingga ada penurunan sebesar Rp
208.486.274 (18,33 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut
mengalami penurunan sebesar 21,87 % pada tahun 2006, 34,73 % pada tahun
2007, 90,94 % pada tahun 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Biaya kegagalan eksternal pada tahun 2004 sebesar Rp 124.634.557, dan
tahun 2005 sebesar Rp 121.306.945 sehingga ada penurunan sebesar Rp 3.327.612
(2,67 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami
kenaikan sebesar 43,31 % pada tahun 2006, 53,93 % pada tahun 2007, 83,56 %
pada tahun 2008.
Jumlah QAC (Quality Assurance Cost) pada tahun 2004 sebesar Rp
1.261.740.882, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.049.926.996, sehingga ada penurunan
sebesar 16,79 %. Tahun 2006 QAC turun sebesar 24,35 % dari tahun sebelumnya,
tahun 2007 turun sebesar 36,39 % dari tahun sebelumnya, dan tahun 2008 turun
sebesar 90,48 % dari tahun sebelumnya. Hasil perhitungan QAC tiap tahunnya
diperoleh dari penjumlahan masing – masing jumlah biaya kegagalan internal dan
biaya kegagalan eksternal tiap tahunnya.
Setelah diketahui jumlah QCC dan QAC, dari tahun 2004 sampai dengan
tahun 2008, maka dapat diketahui jumlah TQC (Total Quality Cost). Untuk
mengetahui berapa jumlah TQC yaitu dengan cara menjumlahkan QAC (Quality
Assurance Cost) dan QCC (Quality Control Cost) pada tahun 2004-2008.
Jumlah total biaya mutu atau TQC pada tahun 2004 sebesar Rp
1.898.444.907, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.845.181.709 sehingga ada penurunan
sebesar Rp 53.263.198 (2,80 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara
berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 6,95 % pada tahun 2006, 11,16 %
pada tahun 2007, 24,15 % pada tahun 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Dari uraian di atas dapat diketahui perbandingan kenaikan QCC dan
penurunan QAC seperti tampak pada tabel berikut.
Tahun QCC QAC 2004 - - 2005 24,90 % 16,79 % 2006 16,01 % 24,35 % 2007 10,56 % 36,39 % 2008 8,70 % 90,48 %
Rata – rata kenaikan persentase QCC adalah sebesar 15,04 %, dan rata – rata untuk
persentase penurunan QAC adalah sebesar 42,00%.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa apabila dilihat dari perbandingan rata –
rata persentase kenaikan QCC (15,04%) lebih rendah dari rata – rata persentase
penurunan QAC. Dengan demikian komposisi biaya mutu pada PT. Macanan Jaya
Cemerlang sudah baik.
Tabel 8
Komposisi Biaya Mutu Terhadap Total Biaya Mutu PT Macanan Jaya Cemerlang
Tahun 2004-2008
Dari tabel komposisi biaya mutu terhadap total biaya mutu di atas diketahui
bahwa jumlah biaya pencegahan, tahun 2004 sebesar Rp 431,912,981 (22,7%),
Tahun Elemen Biaya Mutu Total Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan
Internal Biaya kegagalan
Eksternal Biaya Mutu
Σ(Rp) % Σ(Rp) % Σ(Rp) % Σ(Rp) % Σ(Rp) % 2004 431.912.981 22,7 204.791.044 10,8 1.137.106.325 59,9 124.634.557 6,6 1.898.444.907 100 2005 571.098.277 31 224.156.436 12,1 928.620.051 50,3 121.306.945 6,6 1.845.181.709 100 2006 679.490.828 39,6 243.135.885 14,2 725.470.217 42,2 68.768.603 4 1.716.865.533 100 2007 751.175.547 49,2 268.931.724 17,6 473.534.599 31 31.680.597 2,2 1.525.322.467 100 2008 763.424.780 66 345.514.606 29,9 42.857.148 3,7 5.208.771 0,4 1.157.005.305 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dan tahun 2005 sebesar Rp 571.098.277 dengan jumlah persentase sebesar 31%
dengan kenaikan (32,22 %). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami
kenaikan pada tahun 2006 sebesar Rp 679.490.828 dengan jumlah persentase
sebesar 39,6%, dengan kenaikan (18,98 %). Tahun 2007 sebesar Rp 751.175.547
dengan jumlah persentase sebesar 49,2%, dengan kenaikan (10,55 %), dan tahun
2008 sebesar Rp 763.424.780 dengan jumlah persentase sebesar 66%, dengan
kenaikan (1,6 %).
Jumlah biaya penilaian tahun 2004 sebesar Rp 204.791.044 dengan jumlah
persentase sebesar 10,8%, dan tahun 2005 sebesar Rp 224.156.436 dengan jumlah
persentase sebesar 12,1%, dengan kenaikan (9,45 %). Selanjutnya secara berturut
– turut mengalami kenaikan pada tahun 2006 sebesar Rp 243.135.885 dengan
jumlah persentase sebesar 14,2%, dengan kenaikan (8,47 %), tahun 2007 sebesar
Rp 268.931.724 dengan jumlah persentase sebesar 17,6%, dengan kenaikan (10,60
%), dan tahun 2008 sebesar Rp 345.514.606 dengan jumlah persentase sebesar
29,9%, dengan kenaikan ( 28,48 %) .
Jumlah biaya kegagalan internal tahun 2004 sebesar Rp 1.137.106.325
dengan jumlah persentase sebesar 59,9%, tahun 2005 sebesar Rp 928.620.051
dengan jumlah persentase sebesar 50,3%, sehingga ada penurunan sebesar 18,33
% . Selanjutnya secara berturut – turut mengalami penurunan pada tahun 2006
sebesar Rp 725.470.217 dengan jumlah persentase sebesar 42,2%, dengan
penurunan (21,87 %), tahun 2007 sebesar Rp 473.534.599 dengan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
persentase sebesar 31 %, dengan penurunan (34,73 %), dan tahun 2008 sebesar Rp
42.857.148 dengan jumlah persentase sebesar 3,7 %, dengan penurunan (90,94 %).
Jumlah biaya kegagalan eksternal tahun 2004 sebesar Rp 124.634.557
dengan jumlah persentase sebesar 6,6 %, tahun 2005 sebesar Rp 121.306.945
dengan jumlah persentase sebesar 6,6%, sehingga mengalami penurunan (2,67 %).
Selanjutnya secara berturut – turut mengalami penurunan pada tahun 2006 sebesar
Rp 68.768.603 dengan jumlah persentase sebesar 4%, dengan penurunan (43,31
%), tahun 2007 sebesar Rp 31.680.597 dengan jumlah persentase sebesar 2,2%,
dengan penurunan (53,93 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 5.208.771 dengan
jumlah persentase sebesar 0,4%, dengan penurunan (83,56 % ).
Jumlah total biaya mutu atau TQC pada tahun 2004 sebesar Rp
1.898.444.907, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.845.181.709 sehingga ada penurunan
sebesar Rp 53.263.198 (2,80 %) dari tahun sebelumnya. Sehingga secara berturut
– turut mengalami kenaikan sebesar 6,95 % pada tahun 2006, 11,16 % pada tahun
2007, 24,15 % pada tahun 2008.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa apabila dilihat dari
perbandingan biaya pengendalian dan biaya kegagalan terhadap biaya total
ternyata persentase biaya kegagalan semakin kecil (mendekati nol), dengan
demikian ada indikasi komposisi biaya mutu semakin baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Selanjutnya untuk mengetahui perbandingan biaya mutu terhadap total penjualan
dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9 Komposisi Biaya Mutu Terhadap Total Penjualan
PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008
Tahun Elemen Biaya Mutu
Jumlah
Penjualan (000.000)
Biaya Pencegahan
Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal
Biaya kegagalan Eksternal
Total Biaya Mutu (TBM)
Rasio TBM terhadap total penjualan
Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % 2004 75.543 431.912.981 0,57 204.791.044 0,27 1.137.106.325 1,5 124.634.557 0,16 1.898.444.907 2,5 2005 98.632 571.098.277 0,58 224.156.436 0,23 928.620.051 0,94 121.306.945 0,12 1.845.181.709 1,87 2006 131.784 679.490.828 0,51 243.135.885 0,18 725.470.217 0,55 68.768.603 0,05 1.716.865.533 1,3 2007 164.869 751.175.547 0,45 268.931.724 0,16 473.534.599 0,29 31.680.597 0,02 1.525.322.467 0,92
2008 219.362 763.424.780 0,35 345.514.606 0,16 42.857.148 0,02 5.208.771 0,002 1.157.005.305 0,53
Berdasarkan tabel di atas rasio total biaya mutu terhadap total
penjualan pada tahun 2004 sebesar 2,5%, tahun 2005 sebesar 1,87%, tahun
2006 sebesar 1,3%, tahun 2007 sebesar 0,92%, tahun 2008 sebesar 0,53 %.
Dari uraian di atas dapat dilihat dari tahun 2004-2008 rasio total biaya
mutu terhadap total penjualan terus mengalami penurunan dari 2,5% pada
tahun 2004 menjadi 0,53% pada tahun 2008. Maka dapat disimpulkan bahwa
komposisi biaya mutu terhadap total penjualan sudah baik.
2. Produktivitas berkait laba
a. Menghitung rasio produktivitas.
Rasio produktivitas masukan bahan dan tenaga kerja langsung tahun 2004-
2008 dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 10 Rasio Produktivitas Bahan dan Tenaga Kerja Langsung
PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008
Tahun Rasio Produktivitas
Bahan Kenaikan Rasio Produktivitas
Tenaga Kerja Langsung Kenaikan
2004
15.476.8009.423.964
=1,64 -
-
2005
5,49 %
7,78 %
2006
13,29 %
7,63 %
2007
9,80 %
4,13 %
2008
4,17 %
4,10 %).
Dari data rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung tahun 2004
sebesar 1,64 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,68
exemplar, tahun 2005 sebesar 1,73 artinya bahwa setiap 1 kg mampu
menghasilkan 1,73 exemplar sehingga ada kenaikan sebesar (5,49 % ).
Tahun 2006 sebesar 1,53 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan
1,53 exemplar ada penurunan sebesar (13,29 %). Selanjutnya secara
berturut- turut mengalami kenaikan tahun 2007 sebesar 1,68 artinya
bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,68 exemplar dengan kenaikan
(9,80 %), dan tahun 2008 sebesar 1,75 artinya bahwa setiap 1 kg mampu
menghasilkan 1,75 exemplar dengan kenaikan (4,17 %).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Rasio produktivitas tenaga kerja langsung tahun 2004 sebesar 15,8
artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 15,8 exemplar, tahun
2005 sebesar 17,03 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 17,03
exemplar sehingga ada kenaikan sebesar (7,78 %). Selanjutnya secara
berturut – turut mengalami kenaikan tahun 2006 sebesar 17,16 artinya
bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 17,16 exemplar dengan kenaikan
(7,63 %), tahun 2007 sebesar 17,87 artinya bahwa setiap 1 kg mampu
menghasilkan 17,87 exemplar dengan kenaikan (4,13 %), dan tahun 2008
sebesar 28,2 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 28,2
exemplar, dengan kenaikan (4,10 %).
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa rasio produktivitas
bahan dan tenaga kerja langsung sudah baik, karena dari tahun ke tahun
terus mengalami kenaikan.
b. Menghitung KNP (kuantitas masukan netral produktivitas).
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya KNP bahan dan tenaga
kerja langsung pada tahun 2005, 2006, 2007, dan 2008 bila menggunakan
rasio produktivitas tahun dasar (2004), sehingga dapat diketahui adanya
peningkatan atau penurunan produktivitas, dapat dilihat pada tabel 11
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 11 Kuantitas Masukan Netral Produktivitas (KNP)
PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008
Dari data kuantitas masukan netral produktivitas (KNP), dapat dilihat
KNP bahan tahun 2005 sebanyak 10.358.512,29 kg, tahun 2006 sebanyak
10.997.390,85 kg sehingga ada kenaikan sebesar (6,17 %). Selanjutnya
secara berturut - turut mengalami kenaikan tahun 2007 sebanyak
12.404.057,32 kg (12,79 %), dan tahun 2008 sebanyak 14.349.239,02 kg
(15,68 %).
Sedangkan KNP tenaga kerja langsung untuk tahun 2005 sebanyak
1.075.187.975 kg, tahun 2006 sebanyak 1.141.501,329 kg sehingga ada
kenaikan sebesar (6,17 %). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami
kenaikan tahun 2007 sebanyak 1.287.509,747 kg (12,79 %), dan tahun
2008 sebanyak 1.489.414,684 kg (15,68 %).
Tahun KNP Bahan (kg) KNP Tenaga Kerja Langsung (jam)
2005
2006
2007
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Secara keseluruhan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008
KNP bahan dan KNP tenaga kerja langsung terus mengalami kenaikan.
Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas masukan netral produktivitas (KNP)
sudah baik.
c. Menghitung Biaya KNP
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya biaya KNP kedua jenis
masukan yaitu bahan dan tenaga kerja langsung secara total, sehingga
diketahui biaya yang harus dikeluarkan jika perusahaan tidak mengalami
perubahan produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung (lihat tabel 12).
Tabel 12 Biaya KNP Bahan dan Tenaga Kerja Langsung
PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008
Tahun KNP Harga Masukan (H) Biaya KNP (Rp) 2005 Bahan = 10.358.518,29
TKL = 1.075.187,975 Biaya KNP Total
4.925 527,5
51.015.702.578 567.161.656,8
51.582.864.235 2006 Bahan = 10.997.390,85
TKL = 1.141.501,329 Biaya KNP Total
5.730 719,38
63.015.049.571 821.173.226,1
63.836.222.797 2007 Bahan = 12.404.057,32
TKL = 1.287.509,747 Biaya KNP Total
6.245 894,9
77.463.337.963 1.152.192.473
78.615.530.436 2008 Bahan = 14.349.239,02
TKL = 1.487.414,684 Biaya KNP Total
6.450 932,32
92.552.591.679 1.386 .746.458
93.939.338.137
Dari data KNP bahan dan tenaga kerja langsung pada PT. Macanan Jaya
Cemerlang tahun 2004-2008, dapat dilihat bahwa untuk KNP bahan tahun
2005 adalah sebanyak 10.997.390,85 kg dengan harga masukan Rp 4.925
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
, tahun 2006 adalah sebanyak 10.997.390,85 kg dengan harga masukan Rp
5.730, tahun 2007 adalah sebanyak 12.404.057,32 kg dengan harga
masukan Rp 6.245, tahun 2008 adalah sebanyak 14.349.239,02 kg dengan
harga masukan Rp 6.450.
KNP tenaga kerja langsung tahun 2005 sebanyak 1.075.187,975
jam dengan harga masukan Rp 527,5, tahun 2006 sebanyak 1.141.501,329
dengan harga masukan Rp 719,38, tahun 2007 sebanyak 1.287.509,747
dengan harga masukan Rp 894,9, tahun 2008 sebanyak 1.487.414,684
dengan harga masukan Rp 932,32.
Biaya KNP total tahun 2005 sebesar Rp 51.582.864.235, tahun 2006
sebesar Rp 63.836.222.797 sehingga ada kenaikan (23,75 %). Selanjutnya
secara berturut – turut terjadi kenaikan tahun 2007 sebesar Rp
78.615.530.436 (23,15 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 93.939.338.137 (
19,49 %). Dari data tersebut dapat diketahui rata – rata kenaikan
persentase biaya KNP 22,13 %.
Hasil analisa KNP bahan dan tenaga kerja langsung pada PT.
Macanan Jaya Cemerlang tahun 2004-2008, yang telah diperoleh dapat
disimpulkan bahwa biaya KNP dari tahun 2004-2008 sudah baik, karena
terus meningkat.
Hal tersebut jelas akan membawa dampak baik terhadap laba yang akan
diperoleh oleh perusahaan. Mengapa dikatakan demikian karena jika biaya
KNP terus meningkat maka perbandingan antara biaya KNP dan BKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
tidak akan menyebabkan kerugian. Dengan catatan jumlah BKS tidak
melebihi jumlah biaya KNP perusahaan.
Oleh sebab itu maka sebaiknya perusahaan harus dapat terus
mempertahankan kondisi biaya KNP yang sudah baik. Dikatakan baik
karena biaya KNP pada PT. Macanan Jaya Cemerlang sudah dapat
menunjukkan adanya pengaruh yang baik terhadap produktivitas berkait
laba, dengan kata lain selisih perbandingan antara biaya KNP dan BKS
bahan dan TKL telah berhasil meningkatkan laba perusahaan.
d. Menghitung BKS (Biaya Kini Sesungguhnya).
Biaya masukan kini sesungguhnya untuk bahan dan tenaga kerja langsung
tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel 13 sebagai berikut:
Tabel 13
BKS Bahan dan Tenaga Kerja Langsung PT Macanan Jaya Cemerlang
Tahun 2004-2008
Tahun KS Harga Masukan (H) Biaya Kini Sesungguhnya (BKS)
2005 Bahan = 10.242.437 TKL = 997.433,76
BKS Total
4.925 527,5
50.444.002.225 526.146.308,4
50.970.148.533,4 2006 Bahan = 10.859.136
TKL = 1.051.124,13 BKS Total
5.730 719,38
62.222.849.280 756.157.676,6
62.979.006.956,6 2007 Bahan = 12.317.383
TKL = 1.038.172,28 BKS Total
6.245 894,9
76.922.056.835 929.060.373.3
77.851.117.200 2008 Bahan = 14.173.660
TKL = 834.982,13 BKS Total
6.450 932,32
91.420.107.000 778.470.539,4
92.198.577.540
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Dari tabel data BKS bahan dan tenaga kerja langsung dapat dilihat BKS
bahan tahun 2005 sebanyak 10.242.437 kg dengan harga masukan Rp
4.925, tahun 2006 sebanyak 10.859.136 kg dengan harga masukan Rp
5.730, tahun 2007 sebanyak 12.317.383 kg dengan harga masukan Rp
6.245, tahun 2008 sebanyak 14.173.660 kg dengan harga masukan Rp
6.450.
BKS tenaga kerja langsung tahun 2005 sebanyak 997.433,76 jam
dengan harga masukan Rp 527,5, tahun 2006 sebanyak 1.051.124,13
dengan harga masukan Rp 719,38, tahun 2007 sebanyak 1.038.172,28
dengan harga masukan Rp 894,9, tahun 2008 sebanyak 834.982,13 dengan
harga masukan Rp 932,32.
Biaya BKS total tahun 2005 sebesar Rp 50.970.148.533,4, tahun
2006 sebesar Rp 62.979.006.956,6 sehingga ada kenaikan sebesar
(23,56%), tahun 2007 sebesar Rp 77.851.117.200 ( 23,61 %), tahun 2008
sebesar Rp 92.198.577.540 (18,27 %). Dari data tersebut dapat diketahui
rata – rata kenaikan persentase biaya kini sesungguhnya (BKS) adalah
sebesar 21,81 %.
Hasil analisa data BKS bahan dan tenaga kerja langsung tahun
2004-2008, dapat disimpulkan bahwa biaya kini sesungguhnya (BKS)
sudah baik karena terus mengalami peningkatan. Akan tetapi peningkatan
BKS tidak melebihi jumlah kenaikan pada KNP sehingga dengan hal ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
maka data tersebut dapat menunjukkan bahwa perusahaan mengalami
peningkatan laba setiap tahunnya, yaitu mulai dari tahun 2004-2008.
Oleh sebab itu maka sebaiknya perusahaan harus dapat terus
mempertahankan kondisi BKS bahan dan tenaga kerja langsung yang
sudah baik. Dikatakan baik karena BKS bahan dan TKL pada PT.
Macanan Jaya Cemerlang sudah dapat menunjukkan adanya pengaruh
yang baik terhadap produktivitas berkait laba, dengan kata lain selisih
perbandingan antara biaya KNP dan BKS bahan dan TKL telah
meningkatkan laba perusahaan.
e. Menghitung Dampak Produktivitas Berkait Laba (DPBL)
Dampak perubahan produktivitas dari semua input (bahan dan tenaga
kerja langsung) terhadap total laba perusahaan tahun 2004-2008 dapat
dilihat pada tabel 14 sebagai berikut:
Tabel 14 Dampak Produktivitas Berkait Laba
PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008
Biaya KNP total tahun 2005 sebesar Rp 51.582.864.235, tahun 2006
sebesar Rp 63.836.222.797 sehingga ada kenaikan sebesar (23,75 %).
Tahun Biaya KNP Total (Rp)
BKS (Rp)
DPBL (Rp)
2005 51.582.864.235 50.970.148.533,4 612.715.701,6 2006 63.836.222.797 62.979.006.956,6 857.215.840,4 2007 78.615.530.436 77.851.117.200 764.413.227 2008 93.939.338.137 92.198.577.540 1.740.760.591
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan tahun 2007
sebesar Rp 78.615.530.436 (23,15%), tahun 2008 sebesar Rp
93.939.338.137 ( 19,49 %). Dari data tersebut dapat diketahui rata – rata
kenaikan persentase biaya KNP 22,13 %.
Biaya BKS total tahun 2005 sebesar Rp 50.970.148.533,4, tahun
2006 sebesar Rp 62.979.006.956,6 sehingga ada kenaikan sebesar
(23,56%). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan tahun
2007 sebesar Rp 77.851.117.200 (23,61 %), dan tahun 2008 sebesar Rp
92.198.577.540 (18,27 %). Dari data tersebut dapat diketahui rata – rata
kenaikan persentase biaya kini sesungguhnya (BKS) adalah sebesar 21,81
%.
DPBL pada tahun 2005 sebesar Rp 612.715.701,6, tahun 2006
sebesar Rp 857.215.840,4 sehingga ada kenaikan sebesar (39,90 %).
Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan pada tahun 2007
sebesar Rp 764.413.227 (10,83 %), dan tahun 2008 sebesar Rp
1.740.760.591 (127,72 %).
Tabel 15 Kenaikan Rasio
Tahun Rasio Produktivitas Bahan
Rasio Produktivitas Tenaga Kerja
Langsung
Rata - rata DPBL
2005 5,49% 7,78% 6,63% 39,90%2006 13,29% 7,63% 10,46% 10,83%2007 9,80% 4,13% 6,96% 127,72%2008 4,17% 4,10% 4,16% -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas berkait
laba semakin baik, karena dampak produktivitas berkait laba (DPBL)
terus meningkat. Produktivitas berkait laba adalah alat ukur untuk menilai
jumlah perubahan laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas.
Hasil analisa menunjukan bahwa perhitungan rasio produktivitas
bahan dan tenaga kerja langsung memperlihatkan bahwa peningkatan
rasio produktivitas memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap
peningkatan laba yang diperoleh perusahaan, atau dengan kata lain
dampak produktivitas di perusahaan mampu meningkatkan laba
perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkan biaya kini
sesunguhnya (BKS) semua jenis masukan yang digunakan dengan biaya
kuantitas netral produktivitas (KNP), yang mana hasil dari perbandingan
tersebut diketahui BKS lebih kecil daripada biaya KNP.
3. Hubungan Biaya Mutu dengan Produktivitas
a. Mencari besarnya nilai korelasi (r)
r = n XY − ( X)( Y )∑∑∑
{n X 2 − ( X)2}{n Y 2 − ( Y )2}∑∑∑∑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 16 Hubungan Antara Biaya Mutu dengan Produktivitas
r = (4X5.782.342.043)− (6.244.375.014X3.885.615.363)
(4X10.017.592.710)− (6.244.375.014)2 X (4X4.724.814.550)− (3.975.105.360)2
r = 22.583.363.760m−24.263.233.950m40.070.370.840m− 38.992.219.320mX 18.899.258.200m−15..801.462.620m
r = −1.679.870.1901.078.151.520X3.097.795.580
r = −0,926
b. Menguji hasil r
to = r n − 21− r2
to = −0,926 4 − 21− (−0,926)2
Tahun (n)
X (biaya Mutu dalam
Rupiah)
Y (Produktivitas Berkait Laba
dalam Rupiah)
(Milyar Rupiah)
(Milyar Rupiah) XY
(Milyar Rupiah)
2005 1,845,181,709 612,715,701.6 3,404,695,540 375,420,531 1.130.571.805 2006 1,716,865,533 857,215,840.4 2,947,627,260 734,818,997 1.471.724.331 2007 1,525,322,467 764,413,227 2,326,608,630 584,327,587 1,165,976,669 2008 1,157,005,305 1.740.760.591 1,338,661,280 3,030,247,435 2.014.069.238
Jumlah 6,244,375,014 3,975,105,360 10,017,592,710 4,724,814,550 5,782,342,043
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
to = −1,3095617590,142524
to = −1,3095617590,377523509
to = −3,469
Dari hasil uji r diperoleh nilai to sebesar –3,469 yang ternyata lebih kecil
dari nilai -t 0,05:2 sebesar -2,920. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif
yang sangat kuat dan nyata antara biaya mutu dan produktivitas berkait
laba pada PT. Macanan Jaya Cemerlang.
C. Pembahasan
Berikut ini akan penulis sajikan pembahasan secara rinci tentang hasil analisis
data yang telah dikemukakan.
1. Komposisi biaya mutu
a. Total Biaya Mutu
Total biaya mutu di perusahaan dari tahun ke tahun mengalami
penurunan. Penurunan ini dapat dilihat pada jumlah total biaya mutu
tahun 2004 sebesar Rp1.898.444.907, tahun 2005 sebesar
Rp1.845.181.709, tahun 2006 sebesar Rp1.716.865.533, tahun 2007
sebesar Rp1.525.322.467, tahun 2008 sebesar Rp1.157.005.305.
Penurunan ini cukup berarti bagi perusahaan meskipun hanya sedikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
untuk tahun 2004 ke 2005. Hal ini cukup tampak jika dilihat dari nilai
uang yang semakin turun dibandingkan harga bahan dan biaya tenaga
kerja yang terus meningkat, dengan kata lain perusahaan telah melakukan
penghematan biaya. Artinya bahwa komposisi total biaya mutu di PT.
Macanan Jaya Cemerlang sudah baik.
b. Komposisi masing – masing jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu.
1). Komposisi biaya pencegahan terhadap total biaya mutu
Persentase biaya pencegahan terhadap total biaya mutu dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan ingin berusaha meningkatkan mutu produknya. Besarnya
kenaikan itu dapat dilihat pada besarnya komposisi biaya pencegahan
terhadap total biaya mutu tahun 2004 sebesar 22,7 %; tahun 2005
sebesar 31 %; tahun 2006 sebesar 39,6 %; tahun 2007 sebesar 49,2 %;
tahun 2008 sebesar 66 %.
2). Komposisi biaya penilaian terhadap total biaya mutu
Persentase biaya penilaian terhadap total biaya mutu juga semakin
besar dari tahun ke tahun yang artinya perusahaan ingin meningkatkan
mutu produknya. Besarnya kenaikan itu dapat dilihat pada besarnya
komposisi biaya penilaian terhadap total biaya mutu pada tahun 2004
sebesar 10,8 %; tahun 2005 sebesar 12,1 %; tahun 2006 sebesar 14,2;
tahun 2007 sebesar 17,6 %; tahun 2008 sebesar 29,9 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3). Komposisi biaya kegagalan internal terhadap total biaya mutu
Persentase biaya kegagalan internal terhadap total biaya mutu terus
menurun sepanjang tahun 2004 – 2008. Hal ini terjadi karena adanya
usaha perusahaan untuk menurunkan biaya ini dengan meningkatkan
biaya pencegahan dan biaya penilaian. Besarnya penurunan itu dapat
dilihat pada besarnya komposisi biaya kegagalan internal terhadap
total biaya mutu tahun 2004 sebesar 59,9 %; tahun 2005 sebesar 50,3
%; tahun 2006 sebesar 42,2 %; tahun 2007 sebesar 31%; tahun 2008
sebesar 3,7 %.
4). Komposisi biaya kegagalan eksternal terhadap total biaya mutu
Persentase biaya ini untuk tahun 2004 dan tahun 2005 adalah tetap dan
untuk tahun berikutnya semakin turun. Hal ini berarti usaha
perusahaan untuk menurunkan biaya kegagalan eksternal dapat
dikatakan berhasil dengan baik. Besarnya komposisi tersebut dapat
dilihat pada tahun 2004 sebesar 6,6 %; tahun 2005 sebesar 6,6 %;
tahun 2006 sebesar 4 %; tahun 2007 sebesar 2,2 %; tahun 2008 sebesar
0,4 %. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa komposisi masing –
masing jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu pada PT Macanan
Jaya Cemerlang sudah baik.
c. Komposisi biaya mutu terhadap total penjualan
Persentase biaya mutu secara total terhadap total penjualan mengalami
penurunan yang sangat berarti dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
akibat semakin turunnya jumlah biaya mutu total dan meningkatnya
jumlah penjualan dari tahun ke tahun. Penurunan persentase biaya mutu
terhadap total penjualan tersebut dapat dilihat pada besarnya komposisi
pada tahun 2004 sebesar 2,5 %; tahun 2005 sebesar 1,87 %; tahun 2006
sebesar 1,3 %; tahun 2007 sebesar 0,92 %; tahun 2008 sebesar 0,53 %.
PT. Macanan Jaya Cemerlang telah memperhatikan pentingnya mutu, hal
ini terlihat pada penurunan total biaya mutu tiap tahunya, dan adanya
penurunan total biaya mutu terhadap total penjualan yang sudah berada di
bawah 2,5 % dari total penjualan. Artinya bahwa peningkatan mutu di PT.
Macanan Jaya Cemerlang dapat mempertahankan penjualan produk di
pasaran sehingga produktivitasnya dapat dikatakan baik.
Meskipun dilihat dari aspek total biaya mutu, komposisi masing –
masing jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu, dan komposisi biaya
mutu terhadap total penjualan sudah baik, hendaknya manajemen harus
tetap memperhatikan jumlah biaya mutu yang sebaiknya dipertahankan,
agar persentase biaya mutu terhadap total penjualan dapat lebih rendah
dari 2,5 %. Untuk mempertahankan persentase tersebut jangan sampai
menurunkan mutu produk yang dihasilkan. Dengan kata lain usaha
perusahaan dalam menurunkan biaya mutu jangan hanya ditekankan pada
penurunan jumlah biaya sisa bahan, downtime, pengerjaan ulang,
penyesuaian keluhan dan garansi, melainkan juga dengan memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
perencanaan mutu, pelatihan mutu, sanitasi, penerimaan produk, inspeksi
bahan, penerimaan proses, reparasi dan pemeliharaan alat.
2. Produktivitas berkait laba
a). Rasio Produktivitas Bahan
Dari perhitungan rasio produktivitas bahan yaitu jumlah produksi
(keluaran) dibanding jumlah bahan yang digunakan (masukan) dapat
dilihat efisiensi penggunaan bahan tersebut. Setelah dilakukan analisis
data diperoleh hasil rasio produktivitas bahan pada tahun 2004 sebesar
1,64 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,64 exemplar,
tahun 2005 sebesar 1,73 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan
1,73 exemplar . Rasio produktivitas bahan tahun 2006 menurun sebesar
0,23 dibanding rasio produktivitas bahan pada tahun 2005 menjadi sebesar
1,5 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,5 exemplar.
Penurunan rasio produktivitas bahan pada tahun 2006 ini disebabkan
perusahaan membutuhkan jumlah bahan yang lebih banyak untuk program
peningkatan mutunya. Hal ini dicapai salah satunya dengan penambahan
jumlah bahan untuk mendapatkan komposisi bahan yang lebih tepat
standar penggunaannya melalui pelatihan mutu. Rasio produktivitas tahun
2007 meningkat lagi menjadi sebesar 1,68 artinya bahwa setiap 1 kg
mampu menghasilkan 1,68 exemplar, dan tahun 2008 sebesar 1,75 artinya
bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,75 exemplar. Kenaikan rasio
produktivitas bahan tahun 2007 dibandingkan tahun 2006 ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
menunjukkan usaha perusahaan dengan pelatihan mutunya tidak sia – sia .
Secara umum meskipun terjadi penurunan rasio produktivitas bahan pada
tahun 2006 dibandingkan tahun 2005, dapat dikatakan bahwa rasio
produktivitas bahan sudah baik. Rasio produktivitas bahan semakin
meningkat dari tahun ke tahun sehingga menghasilkan penambahan laba
perusahaan. Dengan kata lain, dampak produktivitas di perusahaan
meningkatkan total laba perusahaan.
Bahan baku merupakan komponen utama untuk menghasilkan suatu
keluaran, maka harus diperhatikan mutu dari bahan baku itu sendiri.
Semakin baik mutu bahan yang digunakan, kemungkinan untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan standar akan semakin mudah,
sehingga rasio produktivitas biaya bahan yang tinggi akan terus dapat
ditingkatkan.
b). Rasio produktivitas tenaga kerja langsung
Secara keseluruhan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 rasio
produktivitas tenaga kerja langsung mengalami kenaikan terus. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan adanya usaha peningkatan mutu perusahaan
menjadikan tenaga kerja yang ada semakin ahli dan terampil serta
dibutuhkan jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit. Dengan demikian
waktu penyelesaian produk menjadi semakin sedikit selain karena
berkurangnya pengerjaan ulang. Setelah dilakukan analisis data diketahui
rasio produktivitas tenaga kerja langsung pada tahun 2004 sebesar 15,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu menghasilkan
produk sebesar 15,8 exemplar, tahun 2005 sebesar 17,03 yang artinya
bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu menghasilkan produk sebesar
17,03 exemplar, tahun 2006 sebesar 17,16 yang artinya bahwa setiap 1
jam kerja dari JKL mampu menghasilkan produk sebesar 17,16 exemplar,
tahun 2007 sebesar 17,87 yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL
mampu menghasilkan produk sebesar 17,87 exemplar tahun 2008 sebesar
28,2 yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu
menghasilkan produk sebesar 17,87 exemplar. Secara umum rasio
produktivitas tenaga kerja langsung dapat dikatakan sudah baik.
Rasio produktivitas tenaga kerja langsung semakin meningkat dari tahun
ke tahun sehingga menghasilkan penambahan laba perusahaan. Dengan
kata lain, dampak produktivitas di perusahaan meningkatkan total laba
perusahaan.
Meskipun dilihat dari aspek rasio produktivitas bahan dan rasio
produktivitas tenaga kerja langsung sudah baik, hendaknya manajemen
harus tetap memperhatikan lagi rasio produktivitas bahan agar dapat terus
meningkat, atau paling tidak stabil angkanya, yaitu dengan cara
menggunakan bahan baku yang baik dan memilih pemasok yang tepat.
Sedangkan rasio produktivitas tenaga kerja yang sudah baik sebaiknya
tetap dipertahankan, dengan cara melakukan pelatihan mutu terhadap para
tenaga kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3. Hubungan Biaya Mutu dengan Produktivitas
Dari perhitungan koefisien korelasi product moment dan uji signifikasi hasil r
diketahui terdapat hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dengan
produktivitas. Hal ini ditunjukkan dalam analisis, dimana diperoleh hasil
koefisien korelasi antara biaya mutu dengan produktivitas sebesar – 0,926 dan
setelah diuji dengan hasil r (t - test) diperoleh to sebesar –3,469. Nilai to
sebesar –3,469 tersebut lebih kecil dari -tα, n-2 (t 0,05;4-2) sebesar -2,920.
Dengan demikian hipotesis diterima yaitu Ho ditolak dan Ha diterima yang
artinya ada hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dengan
produktivitas, yaitu semakin minimal biaya mutu maka produktivitas akan
semakin meningkat. Hal ini didukung oleh pandangan kelas dunia yang
mengatakan bahwa semula perusahaan meningkatkan biaya pengendalian agar
dapat mengurangi biaya kegagalanya sehingga tercapai trade-off. Selanjutnya
perusahaan dapat memotong kembali biaya pengendalian. Akhirnya,
perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu secara permanen dan mutu
dapat ditingkatkan. Peningkatan mutu umumnya mengarah pada peningkatan
produktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dilakukan di PT. macanan Jaya Cemerlang Klaten, maka kesimpulan yang
dapat ditarik dari hasil penelitian diatas adalah:
1. Komposisi biaya mutu di perusahaan sudah baik, dalam arti kenaikan
biaya pencegahan dan biaya penilaian mengakibatkan penurunan biaya
kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Hal ini menyebabkan
total biaya mutu dari tahun ke tahun semakin minimal. Pernyataan ini
dapat dilihat pada komposisi biaya mutu total terhadap total penjualan
(lihat tabel 8 dan 9 pada halaman 75 dan 78).
2. Produktivitas berkait laba di perusahaan sudah baik dalam arti dari tahun
ke tahun produktivitas bahan dan produktivitas tenaga kerja langsung
mengalami peningkatan. Peningkatan produktivitas ini menaikkan laba
total perusahaan (lihat tabel 14 pada halaman 86).
3. Terdapat hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dan produktivitas
berkait laba. Artinya semakin minimal biaya mutu semakin baik
produktivitas berkait laba.
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
B. Keterbatasan
Di dalam penulisan skripsi ini terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan pada satu perusahaan saja.
2. Penulis tidak dapat mengecek keaslian data yang diberikan secara lebih
detail.
C. Saran
Setelah penulis mengadakan penelitian dan melihat keadaan perusahaan
secara langsung, berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka penulis
mencoba memberikan beberapa saran, dengan harapan bermanfaat bagi
perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan perusahaannya.
1. Meskipun dilihat dari aspek total biaya mutu, komposisi masing – masing
jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu, dan komposisi biaya mutu
terhadap total penjualan sudah baik, hendaknya manajemen harus tetap
memperhatikan jumlah biaya mutu yang sebaiknya dipertahankan, agar
persentase biaya mutu terhadap total penjualan dapat lebih rendah dari 2,5
%. Untuk mempertahankan persentase tersebut jangan sampai
menurunkan mutu produk yang dihasilkan. Dengan kata lain usaha
perusahaan dalam menurunkan biaya mutu jangan hanya ditekankan pada
penurunan jumlah biaya sisa bahan, downtime, pengerjaan ulang,
penyesuaian keluhan dan garansi, melainkan juga dengan memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
perencanaan mutu, pelatihan mutu, sanitasi, penerimaan produk, inspeksi
bahan, penerimaan proses, reparasi dan pemeliharaan alat.
2. Meskipun dilihat dari aspek rasio produktivitas bahan dan rasio
produktivitas tenaga kerja langsung sudah baik, hendaknya manajemen
harus tetap memperhatikan lagi rasio produktivitas bahan agar dapat terus
meningkat, atau paling tidak stabil angkanya, yaitu dengan cara
menggunakan bahan baku yang baik dan memilih pemasok yang tepat.
Sedangkan rasio produktivitas tenaga kerja yang sudah baik sebaiknya
tetap dipertahankan, dengan cara melakukan pelatihan mutu terhadap para
tenaga kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Feigenbaum. A.V. (1989). Kendali Mutu Terpadu. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hansen, Don.R. & Mowen, Maryane.M. (1997). Akuntansi Manajemen. Jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Indriyo, Gitosudarmo. (1984). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi,
Edisi Revisi, Cetakan pertama, Yogyakarta : BPFE. Laksminingrum,V.N. (1997). Hubungan Biaya Mutu dengan Produktivitas,
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Rukmiwati, Ani. (2007). Hubungan Biaya Mutu Dengan Produktivitas, Yogyakarta:
Universitas Teknologi Yogyakarta. Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Supranto, J. (1985). Statistik Teori dan Aplikasi, Jilid I, Edisi IV, Jakarta: Erlangga. Supriyono. R.A. (1994). Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen Untuk
Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogyakarta: BPFE.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PEDOMAN WAWANCARA
A. BAGIAN ORGANISASI DAN KEUANGAN
1. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan?
2. Kapan tahun berdiri dan mulai beroperasi?
3. Apa alasan pemilihan lokasi perusahaan?
4. Apa visi dan misi perusahaan?
5. Faktor-faktor apa yang menunjang perusahaan dalam mencapai tujuannya?
6. Apa bentuk perusahaan dan status hukumnya?
7. Bagaimana struktur organisasi serta pembagian wewenang dan tanggung
jawab pada perusahaan?
8. Apakah ada kompensasi (bonus) yang diberikan perusahaan kepada manajer
dan karyawan perusahaan?
9. Bagaimana cara memperoleh modal, sumber modal dan penggunaan modal
pada perusahaan?
10. Bagaimana struktur modal yang ada pada perusahaan?
11. Bagaimana cara untuk mengendalikan keuangan pada perusahaan?
B. BAGIAN PRODUKSI
1. Bagaimana cara mendapatkan bahan baku?
2. Bagaimana cara untuk mendapatkan bahan pembantu yang digunakan oleh
perusahaan?
3. Produk apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan?
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
4. Bagaimana proses pengolahan produk yang dihasilkan oleh perusahaan?
5. Bagaimana sistem penyimpanan produk yang dilakukan oleh perusahaan?
C. BAGIAN PEMASARAN
1. Bagaimana pangsa pasar perusahaan?
2. Bagaimana promosi yang dijalankan oleh perusahaan?
3. Bagaimana saluran distribusinya?
4. Bagaimana cara menentukan harga?
D. BAGIAN PERSONALIA
1. Bagaimana sistem perekrutan karyawan pada perusahaan?
2. Berapa jumlah tenaga kerja yang ada pada perusahaan?
3. Bagaimana sistem penggajianya?
4. Bagaimana sistem jam kerja yang diberlakukan dalam perusahaan?
5. Bagaimana sistem penempatan karyawan pada bagian-bagian yang ada di
perusahaan?
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
4. Bagaimana proses pengolahan produk yang dihasilkan oleh perusahaan?
5. Bagaimana sistem penyimpanan produk yang dilakukan oleh perusahaan?
C. BAGIAN PEMASARAN
1. Bagaimana pangsa pasar perusahaan?
2. Bagaimana promosi yang dijalankan oleh perusahaan?
3. Bagaimana saluran distribusinya?
4. Bagaimana cara menentukan harga?
D. BAGIAN PERSONALIA
1. Bagaimana sistem perekrutan karyawan pada perusahaan?
2. Berapa jumlah tenaga kerja yang ada pada perusahaan?
3. Bagaimana sistem penggajianya?
4. Bagaimana sistem jam kerja yang diberlakukan dalam perusahaan?
5. Bagaimana sistem penempatan karyawan pada bagian-bagian yang ada di
perusahaan?
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PEDOMAN DOKUMENTASI
A. Data yang dibutuhkan adalah:
1. Struktur organisasi perusahaan.
2. Biaya perencanaan mutu tahun 2004-2008.
3. Biaya pelatihan mutu tahun 2004-2008.
4. Biaya sanitasi tahun 2004-2008.
5. Biaya reparasi dan pe-meliharaan tahun 2004-2008.
6. Biaya inspeksi bahan tahun 2004-2008.
7. Biaya penerimaan proses tahun 2004-2008.
8. Biaya penerimaan produk tahun 2004-2008.
9. Sisa bahan tahun 2004-2008.
10. Downtime tahun 2004-2008.
11. Biaya untuk pengerjaan ulang tahun 2004-2008.
12. Penyesuaian keluhan tahun 2004-2008.
13. Ganti rugi atau garansi tahun 2004-2008.
14. Produksi tahun 2004-2008.
15. Penjualan tahun 2004-2008.
16. Jumlah pemakaian bahan baku tahun 2004-2008.
17. Harga bahan baku tahun 2004-2008.
18. Jumlah jam kerja dan tarif per jam tenaga kerja langsung tahun 2004-
2008.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN
Tabel 17 DATA JUMLAH PRODUKSI
Tahun 2004-2008
Jumlah Produksi Bulan
Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Januari 892,362 925,207 995,460 1,003,489 1,210,570 Februari 940,235 997,870 1,102,327 1,130,280 1,395,960 Maret 970,860 1,120,375 1,270,240 1,375,950 1,450,650 April 1,100,230 1,170,370 1,295,120 1,410,620 1,598,820 Mei 1,245,310 1,265,320 1,320,520 1,510,230 1,678,908 Juni 1,340,260 1,350,360 1,410,278 1,635,188 1,790,850 Juli 1,390,368 1,410,278 1,535,348 1,670,390 1,869,780 Agustus 1,405,600 1,525,390 1,620,340 1,789,120 1,972,836 September 1,570,490 1,620,370 1,689,740 1,898,720 1,965,770 Oktober 1,750,000 1,779,980 1,790,860 1,945,030 2,498,883 November 1,840,380 1,850,390 1,895,008 2,222,857 2,850,780 Desember 1,970,000 1,972,060 2,110,480 2,750,780 3,248,945 Total Produksi 15.476.800 16,987,970 18,035,721 20,342,654 23,532,752
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN
Tabel 18 JUMLAH PENJUALAN
Tahun 2004-2008 (dalam jutaan rupiah)
Jumlah Penjualan Bulan
Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Januari 2,160 3,650 5,360 7,459 11,973 Februari 2,570 4,765 6,299 8,596 12,998 Maret 3,240 5,390 7,273 9,740 13,693 April 4,345 5,785 8,190 10,374 14,867 Mei 5,067 6,590 9,387 11,690 15,795 Juni 5,709 7,479 10,094 13,879 16,809 Juli 6,230 8,790 11,380 14,887 18,997 Agustus 7,460 9,786 13,276 15,590 19,693 September 8,206 10,584 14,186 16,893 21,990 Oktober 9,076 11,498 15,196 17,875 22,873 November 10,334 12,126 15,298 18,896 23,689 Desember 11,146 12,189 15,845 18,990 25,985 Total Penjualan 75.543 98,632 131.784 164.869 219.362
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN
Tabel 19 JUMLAH JAM KERJA DAN TARIF TENAGA KERJA LANGSUNG PER JAM
DEPARTEMEN PRODUKSI Tahun 2004-2008
(dalam jutaan rupiah)
Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL)
Bulan
Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Januari 24,890.20 38,685.54 45,902.24 53,155.15 20,690.26 Februari 36,987.50 48,976.17 51,851.12 64,354.25 25,987.40 Maret 47,526.67 57,853.72 63,364.15 74,035.52 34,366.17 April 52,873.70 68,865.05 72,535.12 85,462.12 40,373.21 Mei 67,825.65 76,945.32 81,792.42 95,473.21 54,725.15 Juni 74,925.72 88,782.22 92,553.11 112,435.36 60,925.72 Juli 86,983.42 97,953.51 112,635.22 119,225.32 71,583.32 Agustus 99,903.53 122,965.74 121,604.02 121,314.43 83,313.33 September 101,965.73 125,634.22 123,474.23 127,467.56 93,165.12 Oktober 120,494.32 128,874.54 132,367.43 132,161,28 111,423.02 November 127,474.14 141,897.73 140,391,10 139,015.01 115,445.24 Desember 136,984.29 150,896,50 153,045.07 146,234.35 122,984.19 Total JTKL 978.834,87 997.433,76 1,051,124.13 1,138,172.28 834,982.13
Tarif Per Jam 395,6 527,5 719,38 894,9 932,32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN
Tabel 20 JUMLAH PEMAKAIAN BAHAN
Tahun 2004-2008 Hal:1 Jumlah Bahan
2004 2005
Bulan
Tahun
Kertas Tinta Kardus Lem Benang Kertas Tinta Kardus Lem Benang
Januari 150,760 99,789 92,945 20,745 8,345 176,890 107,321 95,893 28,165 17,816 Februari 172,930 105,241 95,270 25,260 9,704 181,182 112,578 99,780 33,261 21,684 Maret 193,982 114,598 104,588 34,278 11,230 203,546 118,702 110,621 42,692 23,296 April 243,639 120,762 110,452 46,482 14,358 212,642 132,384 113,498 51,394 25,367 Mei 233,752 148,396 118,346 53,090 23,402 220,823 173,753 124,232 59,670 28,198 Juni 280,624 193,674 130,634 66,624 28,053 244,631 205,327 129,581 68,350 31,745 Juli 324,851 201,345 141,320 72,310 32,134 330,725 213,146 150,413 79,251 39,598 Agustus 340,725 214,123 130,423 80,421 36,015 395,437 216,382 192,315 83,260 42,157 September 386,947 219,354 157,630 89,230 41,426 402,523 315,157 251,243 92,103 44,528 Oktober 421,864 325,196 264,136 98,146 48,215 423,546 323,273 272,342 99,260 48,369 November 473,835 358,272 317,373 105,260 55,176 534,935 413,464 298,137 130,504 51,253 Desember 538,963 403,284 323,283 110,504 60,250 646,763 418,753 323,273 157,240 58,065
Jumlah 3.762.872 2.504.034 1.986.400 802.350 368.308 3.973.643 2,750,240 2.161.328 925,150 432.076 Total
Pemakaian Bahan
9.423.964
10.242.437
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Hal:2
Jumlah Bahan
2006 2007 2008
Bulan
Tahun
Kertas Tinta Kardus Lem Benang Kertas Tinta Kardus Lem Benang Kertas Tinta Kardus Lem Benang Januari 197,635 121,496 105,371 36,501 19,580 228,930 129,743 110,376 90,350 14,953 211,340 197,810 152,093 103,260 20,370 Februari 212,625 126,743 110,547 40,673 22,097 238,487 142,084 115,732 92,683 19,471 218,614 203,619 157,750 106,758 25,642 Maret 217,479 132,384 112,762 48,324 24,369 242,345 156,703 122,694 94,492 25,753 249,625 213,732 210,278 119,482 28,163 April 223,732 153,703 118,376 50,973 26,148 265,742 220,280 138,753 96,897 29,164 274,871 240,325 238,345 129,340 32,005 Mei 242,621 214,120 125,694 58,357 30,230 294,603 227,343 205,125 98,352 30,015 329,715 304,851 249,769 134,654 37,456 Juni 274,692 225,348 131,547 69,240 35,216 299,792 239,604 210,186 100,604 39,456 345,517 310,755 267,893 141,320 43,215 Juli 309,328 226,784 176,412 73,162 40,129 348,715 257,192 216,302 105,360 45,215 442,561 313,440 275,370 153,423 52,179 Agustus 396,429 305,152 219,051 82,173 42,139 397,480 269,575 305,150 108,413 55,179 456,542 321,574 315,483 168,730 60,953 September 425,964 319,695 308284 89,254 45,235 474,673 295,482 316,273 110,680 60,950 464,905 337,035 326,856 174,933 69,187 Oktober 473,836 321,462 325,196 93,584 50,314 556,586 336,753 320,864 115,746 69,187 639,573 346,143 339,582 179,530 76,483 November 589,075 326,753 337,602 127,230 53,065 653,985 349,480 328,653 117,273 76,483 648,793 313,603 343,673 185,453 94,345 Desember 663,983 335,490 348,262 189,476 56,034 694,962 365,973 429,762 119,980 94,345 698,534 431143 353,894 193,047 98,126
Jumlah 4,227,399 2,809,130 2.419.104 958,947 444,556 4,696,300 2,990,212 2,819,870 1,250,830 560,171 4,980,590 3,534,030 3,230,986 1,789,930 638,124
Total Pemakaian Bahan
10.859.136
12.317.383
14.173.660
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN
Tabel 21 BIAYA MUTU Tahun 2004
(dalam rupiah)
Jumlah Biaya Elemen Biaya Mutu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total Biaya
Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 9,542,993 10,251,987 10,936,572 11,472,564 12,574,982 13,837,650 14,753,967 15,947,352 17,425,364 20,567,069 24,536,378 28,764,160 190,611,038 Pelatihan Mutu 2,876,072 3,234,368 4,768,653 5,619,339 6,098,123 6,127,372 6,244,517 6,452,250 7,657,683 7,736,579 8,472,160 8,571,971 73,859,087 Reparasi dan Pemeliharaan Alat
4,968,153 5,619,439 6,198,373 6,227,390 6,249,567 6,459,295 7,257,689 7,936,586 8,573,364 8,796,974 9,985,768 10,579,281 88,851,879
Sanitasi 1,876,909 2,357,678 2,896,755 3,934,968 4,798,752 5,819,839 6,796,673 8,127,472 9,346,517 10,352,752 10,684,983 11,597,679 78,590,977 Jumlah Total 431,912,981
Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 4,368,520 4,793,409 4,983,902 5,015,729 5,143,767 5,396,153 5,424,392 5,683,975 5,887,089 5,964,097 6,052,752 6,159,513 64,873,298 Penerimaan Proses 2,586,907 2,789,894 3,850,965 3,998,752 4,567,899 4,890,498 5,619,832 6,896,573 7,509,358 8,657,472 9,746,527 9,867,795 70,982,472 Penerimaan Produk 2,986,854 3,857,935 3,998,654 4,867,832 4,896,258 5,658,452 6,598,270 6,787,682 6,849,467 6,959,595 7,497,689 7,976,586 68,935,274
Jumlah Total 204,791,044 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 27,735,679 28,845,785 29,753,467 31,954,687 32,658,843 34,395,067 36,675,478 37,564,837 38,569,830 39,687,923 43,789,239 45,656,378 427,287,213 Downtime 1,389,932 1,854,949 2,136,568 2,346,577 2,457,842 2,537,345 2,635,565 2,824,674 2,937,578 3,140,311 3,251,467 3,323,674 30,836,482 Pengerjaan Ulang 50,265,796 51,368,075 52,678,269 53,965,297 55,736,488 56,897,392 57,636,568 58,667,475 59,854,658 60,173,356 60,746,687 60,992,569 678,982,630
Jumlah Total 1,137,106,325 Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan 2,897,632 2,985,365 3,192,767 3,367,598 3,548,314 3,656,468 3,976,484 4,265,396 4,787,023 5,376,762 5,787,154 6,948,318 50,789,281 Garansi 3,250,364 3,498,652 3,548,904 4,267,839 4,495,478 5,319,432 6,586,463 7,246,351 8,325,161 8,389,863 8,546,524 8,973,453 73,845,276
Jumlah Total 124,634,557
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN
Tabel 22 BIAYA MUTU Tahun 2005
(dalam rupiah)
Jumlah Biaya Elemen Biaya Mutu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total Biaya
Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 12,654,937 13,976,542 14,772,568 15,894,982 17,537,950 18,753,957 20,945,259 22,764,328 23,867,865 26,556,348 29,764,163 33,494,503 250,983,402 Pelatihan Mutu 3,334,368 4,776,653 5,627,339 6,998,123 7,127,372 8,244,617 9,152,953 9,657,674 10,366,573 10,972,160 11,571,431 12,563,224 100,392,487 Reparasi dan Pemeliharaan Alat
5,619,430 6,398,573 6,627,350 7,249,564 7,458,275 8,567,649 9,953,586 10,573,264 11,796,374 13,985,768 14,779,186 14,978,276 117,987,295
Sanitasi 2,357,678 2,856,755 3,914,960 4,798,752 5,829,839 6,796,674 8,128,472 11,946,057 12,256,782 13,984,763 14,087,476 14,776,885 101,735,093 Jumlah Total 571,098,277
Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 4,489,338 4,698,163 4,797,352 4,989,765 5,087,453 5,289,537 5,476,456 6,067,683 6,198,576 6,295,160 6,679,771 7,167,572 67,236,826 Penerimaan Proses 2,996,205 3,584,768 4,097,752 4,269,539 5,279,637 5,946,527 6,857,650 7,384,923 7,697,659 8,699,463 9,875,672 10,246,734 76,936,529 Penerimaan Produk 3,797,945 3,979,654 4,497,832 4,896,551 5,677,452 6,598,770 7,496,723 7,679,856 7,786,964 8,789,482 8,996,765 9,785,087 79,983,081
Jumlah Total 224,156,436 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 20,689,398 21,384,759 23,048,392 23,827,681 25,758,367 26,298,657 27,456,774 27,987,368 28,679,675 28,967,857 29,589,785 30,698,576 314,387,289 Downtime 934,834 985,297 1,786,522 1,864,946 2,166,528 2,386,546 2,457,872 2,547,345 2,675,563 2,874,684 2,997,578 3,158,771 26,836,486 Pengerjaan Ulang 40,872,656 41,976,234 45,875,298 46,982,743 47,369,275 48,678,259 49,568,297 50,796,418 51,497,395 52,736,568 54,667,475 56,375,658 587,396,276
Jumlah Total 928,620,051 Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan 2,154,938 2,885,365 3,192,760 3,367,598 3,568,314 3,696,468 3,976,484 4,265,376 4,986,023 5,475,762 5,987,154 6,168,318 49,724,560 Garansi 2,948,365 3,497,652 3,536,904 4,267,549 4,425,478 5,319,432 6,586,463 7,246,361 8,216,562 8,357,362 8,543,524 8,636,733 71,582,385
Jumlah total 121,306,945
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN
Tabel 23 BIAYA MUTU Tahun 2006
(dalam rupiah) Jumlah Biaya Elemen
Biaya Mutu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total Biaya
Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 17,895,952 19,537,950 20,786,957 23,945,259 24,764,328 25,867,865 26,556,348 29,764,264 35,486,543 37,876,296 38,879,345 39,987,191 341,348,298 Pelatihan Mutu 4,976,753 5,527,430 6,678,023 7,127,372 8,245,617 9,172,753 9,657,674 10,356,573 10,872,160 11,591,431 12,564,224 13,626,478 110,396,488 Reparasi dan Pemeliharaan Alat 6,093,573 6,427,340
7,249,524
7,478,276
8,567,643
9,953,546
10,573,214
11,795,374
12,285,758
13,876,456
14,678,279
15,893,934
124,872,917
Sanitasi 2,387,934 2,856,753 3,979,760 4,798,652 5,876,819 6,798,654 8,198,461 11,976,847 12,656,742 13,978,763 14,387,475 14,976,265 102,873,125 Jumlah Total 679,490,828
Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 3,483,124 4,478,162 4,795,352 4,986,762 5,087,443 5,289,150 5,456,456 6,067,523 6,198,275 7,545,160 8,179,271 8,697,532 70,264,210 Penerimaan Proses 3,076,462 3,594,798 4,397,652 4,796,459 5,399,657 5,986,727 6,896,640 7,386,723 7,697,276 8,785,463 9,878,672 10,996,754 78,893,283 Penerimaan Produk 3,972,650 4,493,832 4,896,351 5,675,452 6,598,650 7,496,423 7,679,786 8,786,274 9,729,482 10,496,165 11,385,085 12,768,242 93,978,392
Jumlah Total 243,135,885 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 15,023,623 15,242,936 16,026,456 17,224,564 17,815,423 18,032,447 18,436,278 19,121,353 19,527,547 20,034,751 20,324,821 20,510,322 217,320,521 Downtime 666,423 714,834 786,634 854,834 985,297 1,786,522 1,865,956 2,176,548 2,386,546 2,467,872 2,797,345 3,386,564 20,875,375 Pengerjaan Ulang 36,928,743 37,026,547 38,164,238 38,672,656 39,276,235 40,498,632 41,175,298 41,582,743 42,367,275 42,978,259 44,067,267 44,536,428 487,274,321
Jumlah Total 725,470,217 Biaya Kegagalan Eksternal
Penyesuaian Keluhan 739,872 787,232 868,719 954,298 1,763,489 1,907,403 2,187,836 2,354,738 2,685,365 3,170,943 3,593,756 3,967,598 24,981,249 Garansi 808,719 944,268 1,785,429 1,907,523 2,968,365 3,497,652 3,536,904 4,267,649 4,835,478 5,369,532 6,586,473 7,279,362 43,787,354
Jumlah Total 68,768,603
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN
Tabel 24 BIAYA MUTU Tahun 2007
(dalam rupiah)
Jumlah Biaya Elemen Biaya Mutu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total Biaya
Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 26,837,950 27,796,857 28,948,759 29,628,842 31,746,721 32,967,695 33,756,748 34,864,264 35,476,543 36,876,296 38,879,345 39,687,191 397,467,211 Pelatihan Mutu 4,128,712 5,507,430 6,578,021 7,127,372 8,245,645 9,172,753 9,657,672 10,356,573 11,872,160 12,571,431 13,564,024 14,626,478 113,408,271 Reparasi dan Pemeliharaan Alat
6,427,140 7,249,524 7,438,376 8,167,649 9,393,526 10,273,414 11,295,654 12,385,756 13,076,476 14,275,679 15,075,934 15,364,728 130,423,856
Sanitasi 2,857,753 3,979,760 4,798,654 5,876,819 6,799,654 8,498,062 9,786,415 10,279,847 12,656,742 13,978,763 14,587,475 15,776,265 109,876,209 Jumlah Total 751,175,547
Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 4,278,152 4,795,052 4,926,742 5,187,433 5,289,150 5,796,456 6,267,223 6,858,265 7,565,130 8,179,271 8,797,532 10,985,423 78,925,829 Penerimaan Proses 3,897,758 4,397,652 4,796,859 5,399,657 5,996,837 6,895,750 7,896,783 8,697,276 9,988,563 10,198,672 10,999,764 11,697,693 90,863,264 Penerimaan Produk 3,873,045 4,403,732 4,996,351 5,735,452 6,875,650 7,446,423 8,379,770 9,936,274 10,728,482 11,276,165 12,185,045 13,306,242 99,142,631
Jumlah Total 268,931,724 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 3,373,016 4,503,722 4,986,371 5,690,545 6,815,650 7,018,764 8,123,734 9,612,741 10,786,324 11,446,742 12,247,845 13,658,941 98,264,395 Downtime 607,632 684,834 726,734 754,814 883,297 986,357 1,449,687 1,865,956 2,174,658 2,386,546 2,465,874 2,996,345 17,982,734 Pengerjaan Ulang 24,786,531 25,873,134 26,992,752 27,895,036 28,639,424 29,607,482 30,137,813 31,083,464 31,930,971 32,321,314 33,887,631 34,131,918 357,287,470
Jumlah Total 473,534,599 Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan 286,934 326,731 429,754 512,431 596,912 607,632 684,835 757,232 858,710 994,258 1,763,479 2,907,403 10,726,311 Garansi 458,076 596,912 627,632 685,735 747,232 858,560 944,268 1,585,427 2,947,523 3,168,365 3,797,652 4,536,904 20,954,286
Jumlah Total 31,680,597
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN
Tabel 25 BIAYA MUTU Tahun 2008
(dalam rupiah)
Jumlah Biaya Elemen Biaya Mutu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total Biaya
Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 26,707,910 27,796,657 28,961,287 29,628,862 31,741,091 32,667,085 33,816,748 34,861,664 35,762,497 37,875,879 38,916,538 40,828,131 399,564,349 Pelatihan Mutu 4,285,626 5,417,652 6,576,021 7,116,327 8,491,635 9,187,123 10,375,134 11,237,684 11,872,160 12,571,431 13,564,024 14,126,476 114,821,293 Reparasi dan Pemeliharaan Alat
6,272,748
7,242,832
8,487,249
9,937,982 10,274,564 10,995,364
12,085,726
13,027,527
13,252,844
14,075,934
14,564,728
15,746,242
135,963,740
Sanitasi 2,934,753 3,979,180 4,798,145 5,878,689 6,792,764 8,498,262 9,791,790 11,271,987 12,975,293 13,980,982 15,697,185 16,476,368 113,075,398 Jumlah Total 763,424,780
Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 4,278,132 4,705,052 4,926,642 5,187,453 5,289,140 5,796,456 6,267,623 7,098,265 8,165,130 8,479,271 9,797,432 10,285,423 80,276,019 Penerimaan Proses 3,584,353 4,897,657 5,996,844 6,498,790 7,896,783 8,697,576 9,189,763 9,798,672 10,199,764 10,897,993 11,186,764 11,497,892 100,342,851 Penerimaan Produk 8,379,750 9,939,274 10,728,472 11,276,165 12,185,045 13,346,242 14,897,624 15,478,432 16,287,239 16,765,288 17,264,573 18,347,632 164,895,736
Jumlah Total 345,514,606 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 156,242 276,244 376,153 472,652 527,468 625,743 726,474 826,473 937,682 1,786,554 2,746,343 3,377,353 12,835,381 Downtime 246,289 373,656 472,987 527,828 607,917 654,115 726,819 796,854 883,297 986,356 1,192,283 1,565,986 9,034,387 Pengerjaan Ulang 387,624 479,392 597,697 656,373 726,574 838,473 967,392 1,586,274 2,768,443 3,397,180 3,797,397 4,784,561 20,987,380
Jumlah Total 42,857,148 Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan 61,927 63,782 64,187 65,872 66,878 68,378 69,837 70,186 71,897 72,293 73,671 74,574 823,482 Garansi 176,242 197,232 210,887 220,924 254,232 286,249 326,289 373,656 472,987 574,828 637,647 654,116 4,385,289
Jumlah Total 5,208,771
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
STRUKTUR ORGANISASI KOMISARIS / PEMEGANG SAHAM
DIREKTUR KEUANGAN / ADMINISTRASI
DRS. IRWAN GUNAWAN
DIREKTUR OPERASIONAL SUGENG SENTOSA
5 STAF
PEMBUKUAN
2 STAF
PAJAK
1 STAF
RUMAH TANGGA
1 STAF
TRANSPORTASI
2 STAF
ADM & UMUM
2 STAF
KESEKRETARIATA
2 STAF
LOGISTIK
2 STAF
CETAK
2 STAF
FINISHING
1 STAF
BARANG JADI
11 STAF PRA
CETAK
12 STAF
PEMASARAN
1 STAF
PERWAKILAN SOLO
2 STAF PPIC
1 STAF
IT
12 STAF
TEHNIK
6 SVP
KEAMANAN
34 OPRT
KEAMANAN
10 OPRT
TRANSPORTASI
19 PEMB OPRT
RUMAH TANGGA
12 SPV
VINISHING
1 BARANG
JADI
3 OPRT
LOGISTIK
32 OPRT
CETAK
31 OPRT
FINISHING
2 OPRT PRA
CETAK
5 PEMB OPRT
LOGISTIK
26 PEMB OPRT
CETAK
87 PEMB OPRT
FINISHING
1 PEMB OPRT
BARANG JADI
11 STAF PRA
CETAK
2 PELKS
LOGISTIK
33 PELKS CETAK
245 PELKS
FINISHING
9 PELKS
BARANG JADI
2 SPV PPIC
2 PEMB OPRT PPIC
1 PELKS PPIC
3 STAF
CETAK
3 STAF
FINISHING
1 KOORD
PRA CETAK
2 KOORD
PEMASARAN
1 PERWAKILAN
SOLO
2 KOORD
PPIC
2 KOORD TEHNIK
KABAG LOGISTIK
ROBIT
KABAG CETAK HERU
SUSANTO
KABAG FINISHING
MAR MAENDRA
KABAG BRG JADI
FX. DANANG
KABAG PRA CETAK
HERY PURWANTO
KABAG PEMASAR
AN MARSIO
KABAG PEMBELIAN
SRI NURCAHYA
KABAG PPIC
GIYATNO
MANAGER IT
ANTO
KABAG TEHNIK
HENGKY
KABAG OPERASIONAL SUPORT
EDI KRIS
MANAGER PEMASAR
AN
MANAGER PPIC
KOMITE SITEM MUTU
MANAGER PRODUKSI
ANDIKA TRIANGGON
KABAG PEMBUKU
AN WAHYUNI
KABAG PAJAK UMUL
BAROKAH
MANAGER ACCUNTANSI/
KEUANGAN
MANAGER HRD – GA R.A.
NUGROHO SEPTIANTO
KABAG PERSONALIA –UMUM YULIN
EKO NUR
Total Karyawan Tetap : 390 orang karyawanTotal Karyawan Harian : 303 orang karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related