Download - hubungan

Transcript
Page 1: hubungan

http://bennybiologi.blogspot.com/2011_10_01_archive.html

EKOLOGI TUMBUHAN

1.      Bagaimana keterkaitan antara ecological niche dengan adaptasi, toleransi, dan homeostasis?

Konsep relung ekologi hampir tidak terpisahkan dari konsep kompetisi antarspesies, akan tetapi

sangat sulit untuk mendefinisikannya secara tepat. Relung ekologi adalah jumlah total semua

penggunaan sumber biotik dan abiotik oleh organisme di lingkungannya. Salah satu cara untuk

menangkap konsep itu adalah melalui analogi yang dibuat oleh ahli ekologi Eugene Odum: “jika

habitat suatu organisme adalah alamatnya, relung adalah pekerjaannya. Dengan kata lain, relung

suatu organisme adalah peranan ekologisnya-bagaimana ia “cocok dengan” suatu ekosistem”.

keterkaitan antara ecological niche dengan adaptasi

            Organisme tersebut mampu mempertahankan kedudukan fungsional sebagai hasil

adaptasi , struktural dan tingkah laku terhadap lingkungan disekitarnya. Organisme tersebut

mampu “cocok” dengan lingkungannya. Pada tumbuhan (produsen) ketika temperature

lingkungan rendah adalah perubahan ketidakstabilan membrane selnya. Tumbuhan merespon

terhadap stress dingin dengan cara mengubah komposisi lipid membrannya. Contohnya adalah

meningkatnya proporsi asam lemak tak jenuh, yang memiliki struktur yang mampu menjaga

membrane tetap cair pada suhu lebih rendah dengan cara menghambat pembentukan Kristal.

Modifikasi molekuler seperti itu pada membrane membutuhkan waktu beberapa jam hingga

beberapa hari. Pada suhu di bawah pembekuan, Kristal es mulai terbentuk pada sebagian besar

tumbuhan. Jika es terbatas hanya pada dinding sel dan ruang antar sel, tumbuhan kemungkinan

akan bertahan hidup. Namun demikian, jika es mulai terbentuk di dalam protoplas, Kristal es

yang tajam itu akan merobek membrane dan organel yang dapat membunuh sel tersebut.

 Beberapa tumbuhan asli di daerah yang memiliki musim dingin sangat dingin (seperti maple,

mawar, rhodendron) memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan mereka mampu menghadapi

stress pembekuan tersebut. Sebagai contoh, perubahan dalam komposisi zat terlarut sel-sel hidup

Page 2: hubungan

memungkinkan sitosol mendingin di bawah 0°C tanpa pembentukan es, meskipun Kristal es

terbentuk dalam dinding sel (Campbell, 2003).

Keterkaitan antara ecological niche dengan toleransi

            Di dalam ecological niche terdapat faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan

berimbang dan menguntungkan. Bila salah satu faktor lingkungan tidak seimbang dengan faktor

lingkungan lain, faktor ini dapat menekan atau kadang-kadang menghentikan pertumbuhan

organisme. Faktor lingkungan yang paling tidak optimum akan menentukan tingkat produktivitas

organisme. Maka dari itu terdapat faktor pembatas yang berada diantara faktor pembatas

minimum dan faktor pembatas maksimum. sehingga apabila apabila organisme atau populasi

melampaui batas itu yaitu lebih rendah dari batas toleransi minimum atau lebih tinggi dari batas

toleransi maksimum, maka makhluk hidup itu akan mati dan populasinya akan punah dari sistem

tersebut. Cahaya, temperatur dan air secara ekologis merupakan faktor lingkungan yang penting

untuk daratan, sedangkan cahaya, temperatur dan kadar garam merupakan faktor lingkungan

yang penting untuk lautan.

Keterkaitan antara ecological niche  dengan homeostasis

 Dalam ekosistem memiliki kemampuan untuk memelihara sendiri, mengatur sendiri serta mengadakan keseimbangan kembali. Kemampuan seperti ini juga merupakan kemampuan individual dari manusia atau mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu dalam sistem kehidupan ada kecenderungan untuk melawan perubahan atau setidaknya ada usaha untuk berada dalam suatu keseimbangan (homeostatis). Faktor pembatas dalam ekosistem tidak hanya berlaku untuk toleransi saja, tetapi berlaku juga sebagai pengatur sehingga populasi tersebut dalam keadaan homeostatis.

 Dengan keadaan yang homeostatis tersebut organisme akan mampu hidup diantara faktor pembatas minimum dan faktor pembatas maksimum sehingga yang terjadi adalah organisme tersebut mampu adaptif dalam ecological niche baik struktural, fisiologis, maupun tingkah laku.

2.      Bagaimana kaitan ecological niche dengan kompetisi?

Ecological niche merupakan relung suatu organisme adalah peranan ekologisnya-bagaimana ia

“cocok dengan” suatu ekosistem”. Kompetisi dalam istilah biologi berarti persaingan dua

Page 3: hubungan

organisme atau lebih untuk mendapatkan kebutuhan hidup mereka. Organisme-organisme

tersebut terkumpul dalam satu populasi. masing-masing populasi terlibat dalam jaring-jaring

interaksi dengan populasi spesies lain, dan pembatas biologis, seperti kompetisi. Ketidakhadiran

beberapa sumberdaya yang dapat digunakan memaksa populasi tersebut untuk hanya

menggunakan sebagian sumber daya yang ada disekitarnya. Keadaan tersebut menimbulkan

kompetisi diantara spesies. Dua spesies dengan relung yang sama tidak akan dapat hidup

berdampingan untuk waktu yang lama. Hal ini dikerenakan diantara organisme tersebut

memilliki kebutuhan yang sama untuk memperebutkan satu macam sumber daya, dimana

sumberdaya tersebut tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang lama, sehingga diantara

organisme tersebut menimbulkan kompetisi. Kompetisi ini juga akan menentukan organisme

yang kalah maupun menang, dimana yang menang organisme tersebut akan mengambil sebagian

besar sumberdaya yang ada, sedangkan organisme yang kalah akan mendapat sumberdaya yang

sedikit.

3.      Apa yang terjadi bila organisme menghindari terjadinya pergeseran ecologi niche hubungannya

dengan terbentuknya spesies generalis dan spesies spesialis?

Yang terjadi apabila menghindari terjadinya pergeseran ekologi adalah organisme tersebut tidak

akan mati, tetapi organisme tersebut beradaptasi baru dengan lingkungan baru untuk terus

melangsungkan kehidupannya. Adaptasi ini digunakan organisme tersebut  untuk menyesuaikan

dengan keadaan disekitarnya. Organisme yang mampu hidup dalam berbagai macam kondisi

lingkungan/ memiliki jenis makanan yang beragam(spesies generalis) maka akan dapat bertahan

lebih survive, karena organisme tersebut memiliki kisaran toleransi yang luas pada habitat dan

mudah beradaptasi pada habitat tersebut. Apabila dibandingkan organisme yang tidak mampu

hidup dalam  kondisi lingkungan/ memiliki jenis makanan yang beragam(spesies spesialis)

organisme tersebut memiliki toleransi yang sempit pada habitai dan tidak mudah adaptif terhadap

suatu habitat yang baru.