Download - HIPERTENSI ppt.pptx

Transcript
Page 1: HIPERTENSI ppt.pptx

HIPERTENSIOpstaria Saptarini

Page 2: HIPERTENSI ppt.pptx

DEFINISI

Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah arteri yang persisten diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama).

Penderita tekanan darah diastolik < 90 mmHg dan sistolik > 140 mmHg : hipertensi sistolik terisolasi.

krisis hipertensi : jika tekanan darah 180/120 mmHg (hipertensi darurat)

Page 3: HIPERTENSI ppt.pptx

Meningkatnya tekanan darah, dimana tekanan darah diastolik menetap diatas 90 mm Hg, atau tekanan sistolik menetap diatas 140 mm Hg.

Page 4: HIPERTENSI ppt.pptx

Epidemiologi

Di indonesia : 31,7 % dari total penduduk dewasa mengalami hipertensi

Hanya 0,4 % yang meminum obat hipertensi untuk pengobatan

76% kasus hipertensi dimasyarakat tidak terdeteksi Populasi framingham study :

1/5 subjek dengan tekanan 160/95 mmHg ½ subjek 140/90 mmHg Terjadi lebih besar pada populasi non kulit putih Wanita > 50 tahun lebih banyak dari pria (hormon/

tidak dapat dijelaskan)

Page 5: HIPERTENSI ppt.pptx

TEKANAN DARAH

tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh dinyatakan dalam mmHg

Page 6: HIPERTENSI ppt.pptx

Syaraf pusat

Medula vasomotor

Pusat jantung

Denyut jantung

Volume stroke

Resistensi perifer

Curah jantung (cardiac output)

Tekanan darah

CO : denyut jantung x volume sekuncupTD : resistensi perifer X CO

Presoreseptor pada karotid dan aorta

Page 7: HIPERTENSI ppt.pptx

Patofisiologi hipertensi

Hipertensi tidak disebabkan oleh hanya 1 Faktor tapi multifaktor.

1. Hipertensi stadium labil ( labile essensial hypertention)Tekanan emosi akan meningkatkan aktivasi syaraf otonom dan menyebabkan kenaikan tekanan darah akibat vasokontriksi post glumerulus retensi sodium kenaikan volume plasma (VP) dan volume cairan ekstraseluler serta kenaikan tekanan pengisisan vasokonstriksi pembuluh darah tepi( tahanan perifer) tekanan darah

2. Hipertensi stadium menetap (fixed essential hypertention)Perubahan struktur dinding pembuluh darah yang tidak reversible berupa hiperplasia, hialinisasi dan fibrinoid penyempitan lumen kenaikan friksi filtrasi td

Page 8: HIPERTENSI ppt.pptx

PATOGENITAS Mekanisme berbagai Vascular Growth Promotors dalam menimbulkan hipertensi

Page 9: HIPERTENSI ppt.pptx

Mekanisme patogenesis

Page 10: HIPERTENSI ppt.pptx

Faktor yang mempengaruhi tekanan darah

1. hemodinamika Curah jantung Resistensi vaskular

2. Sistem syaraf simpatis3. Sistem renin angiotensin aldosteron4. Fungsi ginjal5. Faktor hormonal

hormon korteks adrenal/ vasopresin/tiroid6. Faktor penghambat

kinin-kallikrein/prostaglandin/histamin

Page 11: HIPERTENSI ppt.pptx

Regulasi tekanan darah normal

Tergantung dari: curah jantung (cardiac output) volume darah

yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel permenit tahanan arterioler (perifer) /resistensi perifer

Tahanan arterioler tergantung dari ukuran lumen dan ditentukan oleh ketebalan dinding arteriola, pengaruh neural dan hormonal, yang dapat menyebabkan konstriksi maupun dilatasi.

Vasokonstriktor: angiotensin II, katekolamin, tromboksan, lekotrin, endotelin

Page 12: HIPERTENSI ppt.pptx

lanjutan

Vasodilator: kinin, prostaglandin, nitrat oksida Bahan intrinsik autoregulasi, yang

meningkatkan aliran darah, menyebabkan vasokonstriksi/ vasodilatasi, bila dimediasi oleh adenosin.

Curah jantung: diregulasi tekanan darah, denyut jantung, maupun kontraktilitasnya.curah jantung : rekuensi denyut jantung x isi sekuncup

Page 13: HIPERTENSI ppt.pptx

Hormon : efinefrin dan norefinefrin meningkatkan frekuansi jantung dan daya kontraksi sehingga curah jantung meningkat

Ion : konsentrasi kalium, natrium, dan kalsium dalam darah serta cairan interstisial mempengaruhi frekuansi dan curah jantung

Page 14: HIPERTENSI ppt.pptx

PENYEBAB HIPERTENSI

1. Tidak diketahui, 90-95 % kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya (Primary Hypertension)

2. Secondary Hypertension (5 to 10%)

Kidney Abnormalities Narrowing of certain

arteries Rare tumors Adrenal gland

abnormalities Pregnancy

Page 15: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 16: HIPERTENSI ppt.pptx

Klasifikasi hipertensi

Berdasarkan etiologi

1. Hipertensi essensial/idiopatik/primer dengan penyebab yang tidak diketahui adalah hipertensi tanpa kelainan dasar patologi yang jelas.penyebab : faktor genetik dan lingkunganFaktor genetik : kepekaan terhadap sodium, stress, reaktivitas pembuluh darah terhadap vasokonstriktor,faktor lingkungan : diet, kebiasaan, merokok, emosi, obesitas dll

Page 17: HIPERTENSI ppt.pptx

lanjutan

2. Hipertensi sekunder dengan penyebab yang diketahui .

Meliputi 5 – 10 % kasus hipertensi. diantaranya adalah hipertensi akibat penyakit ginjal, hipertensi endokrin, kelainan syaraf pusat, karena obat obatan dllDiketahui dengan melakukan pengukuran darah pada hari yang berbeda

Page 18: HIPERTENSI ppt.pptx

klasifikasi

Klasifikasi hipertensi menurut WHO berdasarkan tekanan diastolik, yaitu:Hipertensi derajat I, yaitu jika tekanan diastoliknya 95-109 mmHg.Hipertensi derajat II, yaitu jika tekanan diastoliknya 110-119 mmHg.Hipertensi derajat III, yaitu jika tekanan diastoliknya lebih dari 120 mmHg.

Page 19: HIPERTENSI ppt.pptx

Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa

Page 20: HIPERTENSI ppt.pptx

Faktor Resiko

1. Controllable Risk FactorsIncreased salt

intakeObesityAlcoholStressLack of exercise

Page 21: HIPERTENSI ppt.pptx

2. Uncontrollable Risk Factors

genetikumur

Pria umur 35 - 50Wanita post menopause

Ras

Page 22: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 23: HIPERTENSI ppt.pptx

MENGUKUR TEKANAN DARAH

Sphygmomanometer

Page 24: HIPERTENSI ppt.pptx

TERAPI HIPERTENSI

Page 25: HIPERTENSI ppt.pptx

Tujuan terapi

Penggunaan obat secara tunggal atau kombinasi untuk mengembalikan tekanan darah arteri ke level normal dengan efek samping sekecil mungkin

Page 26: HIPERTENSI ppt.pptx

Prinsip pengobatan Memulai pengobatan dengan obat pada dosis yang

rendah, (jika TD tidak dapat dikendalikan) Mulai dengan satu obat ( mengobati dan atau tidak

mengganggu kondisi yang ada) Tambahkan obat kedua dari kelas obat yang berbeda

(pelengkap) jika tekanan darah tidak dapat dikontrol dengan dosis sedang atau obat pertama

Mulailah dengan obat yang paling mungkin ditoleransi oleh pasien. Kepatuhan jangka panjang berkaitan dengan toleransibilitas dan khasiat obat pertama yang digunakan

Gunakan terapi diuretik jika ada dua obat yang digunakan . Berlaku untuk semua kasus.

Page 27: HIPERTENSI ppt.pptx

Gunakan diuretik tiazid hanya dengan dosis rendah 25 mg/hari untuk HCT atau obat yg ekivalen

Gunakan terapi kombinasi dengan dosis rendah, sebagai terapi awal

Suatu diuretik dengan penyekat beta, ace inhibtor atau antagonis angiotensin II

Suatu kalsium antagonis dengan ACE inhibitor. Atau penyekat beta

Page 28: HIPERTENSI ppt.pptx

PENATALAKSANAAN

Penurunan berat badan

penurunan asupan garam

menghindari faktor resiko (merokok, minum alkohol, hiperlipidemia dan stres)

Diuretik Golongan

penghambat simpatetik

Penyekat Beta (β-blocker)

Vasodilator Penghambat ACE Antagonis kalsium

A. penatalaksanaan nonfarmakologi atau perubahan gaya hidup

B. penatalaksanaan farmakologi atau dengan obat

Page 29: HIPERTENSI ppt.pptx

OBAT DIURETIK

Page 30: HIPERTENSI ppt.pptx

DIURETIK DAN OBAT ANTI HIPERTENSI

Diuretik dipakai untuk dua tujuan utama:

(1) untuk menurunkan tekanan darah tinggi,

(2) untuk memperkecil edema (perifer dan paru-paru) pada payah jantung kongestif.

Page 31: HIPERTENSI ppt.pptx

Kategori diuretik

Enam kategori diuretik yang efektif untuk menghilangkan air dan natrium adalah

(1) tiasid dan seperti - tiasid, (2) diuretik kuat, (3) hemat kalium, (4) penghambat anhidrase karbonik, (5) osmotik, dan (6) merkurial

Page 32: HIPERTENSI ppt.pptx

diuretik

Obat yang dapat mempertinggi sekresi urin. Secara umum obat dalam golongan ini bekerja menghambat reabsorpsi elektrolit pada sistem tubulus, dengan begitu osmolalitas lumen dipertinggi, sehingga pengambilan cairan ditekan. Obat yang termasuk golongan ini umumnya dapat menurunkan tekanan darah.

Page 33: HIPERTENSI ppt.pptx

lanjutan

Diuretik menghasilkan peningkatan aliran urin (diuresis) dengan menghambat reabsorpsi natrium dan air dari tubulus ginjal.

Kebanyakan reabsorpsi natrium dan air terjadi di sepanjang segmen-segmen tubulus ginjal (proksimal, ansa Henle (ansa desending dan ansa asending), dan distal, Diuretik dapat mempengaruhi satu atau lebih segmen tubulus ginjal

Page 34: HIPERTENSI ppt.pptx

Diuretik memiliki efek antihipertensi dengan meningkatkan pelepasan air dan garam natrium.

Hal ini menyebabkan penurunan volume cairan dan merendahkan tekanan darah.

Jika garam natrium ditahan, air juga akan tertahan dan tekanan darah akan meningkat

Page 35: HIPERTENSI ppt.pptx

tiazid

Mekanisme kerja : menghambat reabsorbsi sodium (Na+) dan penurunan vlume plasma yang disebabkan reflek peningkatan sekresi renin dan aldosteron

Efek samping : berupa alergi, ruam kulit vaskulitis, pankreatitis. Pernah dilaporkan adanya disfungsi seksual.

Page 36: HIPERTENSI ppt.pptx

Farmakokinetik

Tiazid diabsorpsi dengan baik dalam traktus gastrointestinal (GI). Hidroklorotiazid memiliki kekuatan ikat protein yang lebih lemah dibandingkan dengan furosemid.

Waktu paruh tiazid lebih panjang daripada diuretik loop (kuat). Untuk alasan ini tiazid harus diberikan pada pagi hari untuk menghindari nokturia (berkemih di malam hari).

Page 37: HIPERTENSI ppt.pptx

Tiazid terbagi dalam tiga kelompok sesuai dengan lama kerjanya : Tiazid kerja pendek memiliki lama kerja kurang

dari 12 jam; Tiazid kerja menengah, lama kerjanya antara 12-

24 jam, dan yang bekerja lama, memiliki lama kerja lebih

dari 24 jam. Furosemid adalah diuretik yang lebih paten

daripada tiazid, bekerja dengan cepat, dan memiliki lama kerja

yang lebih pendek daripada tiazid kerja pendek, dan

diekskresi lebih cepat.

Page 38: HIPERTENSI ppt.pptx

Efek samping dan Reaksi yang Merugikan

Efek samping dan reaksi yang merugikan dari tiazid mencakup ketidakseimbangan elektrolit (hipokalemia, hipokalsemia, hipomagnesemia, dan kehilangan bikarbonat), hiperglikemia (gula darah meningkat), hiperurisemia (kadar asam urat serum meningkat), dan hiperlipidemia (kadar lemak darah meningkat).

Efek samping lain mencakup pusing, sakit kepala, mual, muntah, konstipasi, urtikaria, dan diskrasia darah (jarang).

Page 39: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 40: HIPERTENSI ppt.pptx

Diuretik Hemat Kalium

Diuretik hemat kalium, lebih lemah dari tiazid dan diuretik kuat, dipakai untuk diuretik ringan atau dengan kombinasi dengan obat antihipertensi, Obat-obat ini bekerja pada tubulus distal untuk meningkatkan ekskresi natrium dan air dan retensi kalium.

Obat ini mengganggu pompa natrium kalium yang dikontrol oleh aldosteron hormon mineralokortikoid (natrium ditahan dan kalium diekskresi),

Contoh: spironolakton

Page 41: HIPERTENSI ppt.pptx

Penghambat Anhidrase Karbonik Penghambat anhidrase karbonik,

asetazolamid, diklorfenamid, otoksilamid, dan metazolamid menghambat kerja enzim anhidrase karbonik yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa (keseimbangan ion hidrogen dan bikarbonat).

Penghambatan enzim ini menyebabkan peningkatan pengeluaran natrium, kalium dan bikarbonat.

Page 42: HIPERTENSI ppt.pptx

Loop diuretik

Loop diuretik lebih kuat jika dibandingkan dengan golongan tiazid resiko hipovolemia besar

Efek samping : gangguan pendengaran pada pasien gangguan fungsi ginjal

Page 43: HIPERTENSI ppt.pptx

Diuretik Kuat

Page 44: HIPERTENSI ppt.pptx

Diuretik Osmotik

Diuretik osmotik meningkatkan osmolalitas (konsentrasi) plasma dan cairan dalam tubulus ginjal. Natrium, kalium, dan air diekskresikan.

Golongan obat ini dipakai untuk mencegah penyakit ginjal, untuk mengurangi TIK (mis. edema otak) dan untuk menurunkan TIO (mis. glaukoma).

Page 45: HIPERTENSI ppt.pptx

Efek Samping dan Reaksi yang Merugikan

MANITOL. Efek samping dan reaksi yang merugikan dari diuretik osmotik mencakup ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, edema paru karena perpindahan cairan dengan cepat, mual, muntah, takikardia karena kehilangan cairan dengan cepat, dan asidosis.

Page 46: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 47: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 48: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 49: HIPERTENSI ppt.pptx

Penghambatan aktifitas simpatetik dapat terjadi pada pusat vasomotor otak ( metildopa dan klonidin) atau pada ujung saraf perifer (reserpin dan guanetidin)

Metil dopa mempunyai efek antihipertensi dengan menurunkan tonus simpatis secara sentral, serta mengganti norefinefrin di saraf perifer dengan metabolit metil dopa yang kurang poten

Efek samping: anemia hemolitik, gangguan faal hati dan kadang-kadang hepatitis kronik.

GOLONGAN PENGHAMBAT SIMPATETIK

Page 50: HIPERTENSI ppt.pptx

Golongan obat ini memblok reseptor adrenergik alfa, menyebabkan vasodilatasi dan penurunan tekanan darah.

Obat ini bekerja menghambat efek vasokonstriktor epinefrin dan norefinefrin vasodilatasi arteriola

Contoh : doksazosin mesilat, prazosin, tetrazosin

Penghambat alfa yang lebih kuat, fentolamin, fenoksibenzamin dan tolazolin, terutama dipakai untuk krisis hipertensi dan hipertensi berat yang disebabkan oleh tumor medula adrenal

Penghambat Adrenergik-Alfa (α)

Page 51: HIPERTENSI ppt.pptx

Efek Samping dan Reaksi yang Merugikan

FENTOLAMIN. Efek samping meliputi hipotensi, refleks takikardia karena tekanan darah menurun drastis, kongesti hidung karena efek vasodilntasi, dan kekacauan gastrointestinal

PRAZOSIN, DOKSAZOSIN, DAN TERAZOSIN. Efek samping meliputi hipotensi ortostatik (pusing, rasa ingin pingsan, kepala ringan, peningkatan denyut jantung), mual, rasa mengantuk, kongesti hidung karena vasodilatasi, edema, dan kenaikan berat badan.

Page 52: HIPERTENSI ppt.pptx

Mekanisme kerja adalah melalui penurunan curah jantung dan penekanan sekresi renin, dibedakan atas 2 jenis:

= yang menghambat reseptor β1= yang menghambat reseptor β1 dan β2

Efek samping terjadi karena obat tidak selektif terhadap reseptor β2 sehingga menimbulkan bradikardi.

Kontraindikasi pada pasien asma bronkial, gagal jantung, dan blok atrioventrikular. Hati-hati pada pasien diabetes melitus.

PENYEKAT BETA (Β-BLOCKER)

Page 53: HIPERTENSI ppt.pptx

Contoh: propanolol, atenolol, labetolol, pindolol, asebutolol dll

Efek penghambatan terhadap reseptor β2 yang terdapat dipermukaan membran sel jukstaglomeruler penurunan sekresi renin penurunan TD

Page 54: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 55: HIPERTENSI ppt.pptx

VASODILATOR

- Mekanisme obat dengan melepaskan nitrogen oksida (NO) akan mengaktifkan guanilat siklase dengan hasil akhir defosforilasi berbagai protein termasuk protein kontraktil dalam sel otot polos. Sehingga obat ini bisa merelaksasi secara langsung otot polos arteriol atau vena, berakibat penurunan resistensi pembuluh darah.

- Efek samping yang terjadi disebabkan oleh efek antihipertensi yang berlebihan.

Contoh: Hidralazin

Page 56: HIPERTENSI ppt.pptx

Renin adalah enzim yang diekskresi oleh sel jukstaglomerular di bagian aferen ginjal.

ACE (Angiotensin Converting Enzyme) mengubah angiotensin I menjadi Angiotensin II yang aktif dan mempunyai efek vasokontriksi pembuluh darah.

PENGHAMBAT ACE (ACEI)

Page 57: HIPERTENSI ppt.pptx

lanjutan

Obat dalam golongan ini menghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) yang nantinya akan menghambat pembentukan angiotensin II (vasokonstriktor) dan menghambat pelepasan aldosteron.

Aldosteron meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Jika aldosteron dihambat, natrium dieksresikan bersama-sama dengan air. Kaptopril, enalapril, dan lisinopril adalah ketiga antagonis angiotensin.

Page 58: HIPERTENSI ppt.pptx

Kerja ACEI menghambat enzim ACE yaitu enzim yang menguraikan angiotensin I menjadi angiotensin II

Enzim ACE dapat mendagredasi bradikinin dari bentuk aktif, ACEI menyebabkan baradikinin tidak terdegradasi terakumulasi di sal napas batuk

Contoh : enalapril lisinopril, benazepril, ramipril dan kaptopril.

Page 59: HIPERTENSI ppt.pptx

OBAT ANTIHIPERTENSI

Page 60: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 61: HIPERTENSI ppt.pptx

Antagonis reseptor angiotensin II Obat ini bekerja dengan cara memblok

kerja semua angiotensin II Ada 2 tipe reseptor yaitu AT1 dan AT2. Angiotensin II yang bekerja pada

reseptor AT1 akan diblokade oleh obat ini penurunan tekanan darah, penurunan retensi air dan natrium

Angiotensin yang bekerja pada AT2 bekerja dengan efek vasodilatasi, tapi keduanya bekerja dengan sinergis.

Page 62: HIPERTENSI ppt.pptx

Contoh : losartan, kandesartan, irbesartan, valsartan, olmesartan dan eprosartan.

Page 63: HIPERTENSI ppt.pptx

Antagonis kalsium

Penghambat kanal kalsium merupakan senyawa heterogen yang memiliki efek bervariasi pada otot jantung, Nodus SA, konduksi AV, pembuluh darah perifer dan sirkulasi koroner

Contoh : nifedipin, nikardipin, nimodipin, felodipin, amlodipin, verapamil, diltiazem dll

Page 64: HIPERTENSI ppt.pptx

Ion kalsium berperan penting dalam mengatur kontraksi otot polos dan rangka serta tampilan jantung yang sehat dan sakit

Antagonis kalsium digunakan sebagai anti hipertensi dengan cara menghambat masuknya ion kalsium ke dalam sel otot polos melalui penghambatan kanal ion yang bergantung pada tekanan.

Page 65: HIPERTENSI ppt.pptx

Hanya golongan verapamil dan golongan diltiazem yang memiliki efek penghambatan pada nodus AV dan SA.

Penghambat kanal kalsium lebih efektif jika dikombinasi dengan betha blocker dan ACE inhibitor

Page 66: HIPERTENSI ppt.pptx

Non farmakologi

Page 67: HIPERTENSI ppt.pptx

ALGORITMA TERAPI

Page 68: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 69: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 70: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 71: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 72: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 73: HIPERTENSI ppt.pptx

Atas perhatiannya

TERIMA KASIH

Page 74: HIPERTENSI ppt.pptx

Pantau hasil hasil pemeriksaan laboratorium, terutama elektrolit serum, gula, asam urat, dan BUN (blood urea nitrogen).

Periksa adanya tanda-tanda dan gejala-gejala hipokalemia (kelemahan otot, denyut yang tidak teratur, bingung, dan kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq/L). Kelainan elektro kardiografi terjadi baik pada hipokalemi juga pada hiperkalemia.

Page 75: HIPERTENSI ppt.pptx

Metoda-Metoda untuk menurunkan tekanan

darah tanpa obat mencakup :1. teknik-teknik mengurangi stress 2. olah raga (meningkatkan lipoprotein

densitas tinggi (HDL), pembatasan garam,

3. mengurangi minum alkohol, dan 4. mengurangi berat badan

Page 76: HIPERTENSI ppt.pptx

OAH diklasifikasikan menjadi lima kategori:

(1) diuretik, (2) menekan simpatetik (simpatolitik), (3) vasodilator arterial langsung, (4) antagonis angiotensin, dan (5) penghambat saluran kalsium.

Page 77: HIPERTENSI ppt.pptx

Penghambat Adrenergik BetaAda banyak tipe penghambat beta. Penghambat beta tidak selektif seperti

propranolol (inderal) menghambat reseptor beta jantung dan beta bronchial. Denyut jantung lambat (tekanan darah menurun sekunder terhadap penurunan denyut jantung), dan timbul bronkokonstriksi.

Penghambat beta kardioselektif lebih disukai karena hanya bekerja pada reseptor beta, akibatnya, tidak timbul bronkokonstriksi.

Page 78: HIPERTENSI ppt.pptx

Farmakokinetik Baik propranolol dan metoprolol

diabsorpsi dengan baik oleh saluran cerna. Waktu paruhnya pendek, dan dapat diberikan beberapa kali Sehari. Propranolol sangat mudah berikatan dengan protein dan akan bersaing dengan obat-obat lain yang juga sangat mudah berikatan dengan protein

Page 79: HIPERTENSI ppt.pptx

Farmakodinamik Penghambat adrenergik beta mengbambat

perangsangan simpatetik. sehingga menurunkan denyut jantung; dan tekanan darah, Penghambat beta tidak efektif menghambat reseptor beta2, ini: bisa menyebabkan penyempitan bronkial. Penghambat beta dapat menembus barier plasenta dan dapat masuk ke ASI.

Awitan kerja penghambat beta biasanya 30 menit atau kurang, dan lama kerjanya 6 sampai 12 jam. Jika penghambat beta diberikan secara intravena, awitan kerjanya segera, waktu puncaknya 20 menit untuk intravena (dibanding per oral sampai 1^ jam), dan lama kerjanya 4 sampai 8 jam

Page 80: HIPERTENSI ppt.pptx

Simpatolitik (Penekan Simpatetik) Penghambat adrenergik bekerja di sentral

(simpatolitik), penghambat adrenergik alfa, dan penghambat neuron adrenergik diklasifikasikan sebagai penekan simpatetik, atau simpatolitik. Penghambat adrenergik beta, juga dianggap sebagai simpatolitik dan menghambat reseptor beta.

Simpatolitik yang bekerja di pusat menurunkan repons simpatetik dari batang otak ke pembuluh darah perifer. Golongan obat ini memiliki efek minimal terhadap curah jan tung dan aliran darah ke ginjal. Obat-Obat golongan ini meliputi metildopa, klinidin, 1 guanabenz, dan guanfasin. Metildopa (Al-domet) adalah satu dari obat yang pertama dipakai secara luas untuk mengontrol hipertensi.

Page 81: HIPERTENSI ppt.pptx

Efek Samping dan Reaksi yang Merugikan

Efek samping dan reaksi yang merugikan meliputi rasa mengantuk, mulut kering, pusing, dan denyut jantung; lain (bradikardia). Metildopa tidak diberikan pada klien yang memiliki gangguan fungsi hati, dan enzim hati serum harus dipantau secara teratur pada semua klien.

Golongan obat ini tidak boleh dihentikan secara mendadak karena dapat terjadi krisis hipertensi.

Jika obat perlu dihentikan dengan cepat, biasanya diberikan obat anti hipertensi lain untuk mencegah gejala rebound hipertensi seperti kegelisahan, takikardia, tremor, sakit kepala, dan peningkatan tekanan darah.

Page 82: HIPERTENSI ppt.pptx
Page 83: HIPERTENSI ppt.pptx