Download - Hidrosefalus 1

Transcript
  • Oleh :Dr. Usman G. Rangkuti, SpS

    SMF Saraf RSUD Dr. SoebandiJember

  • PENDAHULUAN Kasus hydrocephalus banyak ditemukan di masyarakat. Hydrocephalus yang terjadi diperkirakan kurang lebih dua diantara 1000 kelahiran hidup.

  • DEFINISIHydrocephalus berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata hydro yang berarti air dan cephalus yang berarti kepala. Hydrocephalus terjadi oleh karena adanya akumulasi abnormal dari cairan cerebrospinal di ruang-ruang ventrikel yang berada di dalam otak.

  • Fungsi CSS1. Cairan serebrospinal mengelilingi otak dan spinal cord sehingga dapat melindungi otak dari benturan. 2. Cairan serebrospinal mengandung nutrisi dan protein yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan fungsi otak normal. 3. Cairan serebrospinal juga mambawa produk buangan meninggalkan jaringan otak.

  • ANATOMI DAN PATOFISIOLOGI Ventrikel : rangkaian dari empat rongga dalam otak yang saling berhubungan dan dibatasi oleh ependima (semacam sel epitel dan medula spinalis) dan mengandung cairan serebrospinal. Pada setiap hemisfer serebri terdapat : - Ventrikel lateral. - Ventrikel ketiga terdapat dalam diensefalon, - Ventrikel keempat dalam pons dan medila oblongata.

  • Pleksus Koroideus Setiap ventrikel terdapat struktur sekresi khususPleksus ini terdiri dari : jalinan pembuluh darah piamater yang mempunyai hubungan langsung dengan ependima. Pleksus koroideus inilah yang mensekresi cairan serebrospinal yang jernih dan tidak berwarna yang merupakan bantal cairan pelindung disekitar SSP.

  • Cairan serebrospinal Terdiri dari : air, elektrolit, gas oksigen dan karbondioksida yang terlarut, glukosa, beberapa leukosit (terutama limfosit) dan sedikit protein.Cairan ini berbeda dari cairan ekstraselular lainnya karena cairan ini mengandung kadar natrium dan klorida yang lebih tinggi, sedangkan kadar glukosa dan kaliumnya lebih rendah.Ini menunjukkan bahwa pembentukannya lebih bersifat sekresi dibandingkan hanya filtrasi.

  • CSSDiproduksi dan reabsorbsi terus menerus dalam SSP. Volume total serebrospinal sekitar 125 ml, sedangkan kecepatan sekresi pleksus koroideus sekitar 500 sampai 750 ml per hari. Tekanan serebrospinal merupakan fungsi kecepatan pembentukan cairan dan resistensi reabsorbsi oleh vili araknoidalis. Tekanan serebrospinal sering diukur waktu dilakukan fungsi lumbal dan pada posisi telentang biasanya berkisar antara 130 mm H2O (013mm Hg).

  • Gambar

  • ALIRAN CSSArah sirkulasi : (foramen monro) ventrikel ketiga akuaduktus serebri (sylvius) ventrikel keempat 1 foramen magendi + 2 foramen luscka ruang subaraknoid vili araknoidalis

  • Tekanan CSS normalBerbeda-beda tergantung usia. bayi 40-50 mms airanak-anak 40-100 mms air. lebih tua sekitar 150 mm air atau 15 mm merkuri.Tekanan diatas 200 mm air atau 20 mm merkuri dikatakan abnormal.

  • Perubahan tekanan serebrospinal dipengaruhi oleh ventilasi dan kontraksi jantung. Tekanan serebrospinal turun pada saat inspirasi dan naik saat expirasi. Perubahan tersebut berkisar 40 mm air. Kontraksi jantung perubahan berkisar 20 mm air dengan kontraksi ventrikel.

  • PENYEBAB Tiga kelompok utama:Pembentukan cairan serebrospinal berlebihan oleh plexus khoroidalis Blokade dari sirkulasi cairan serebrospinalPenurunan sekresi cairan cerebrospinalis ke dalam sinus venosus

  • KLASIFIKASIMenurut patofisiologinya : - Hydrochepalus non komunikans - Hydrocephalus komunikans.Menurut saat terjadinya : - Hydrocephalus kongenital - Hydrocephalus didapat

  • GEJALA KLINIKGejala klinik Hydrocephalus dapat dibedakan menjadi :Gejala awal pada bayiGejala yang timbul setelah terjadi HydrochepalusGejala pada bayi dan anak yang lebih tua

  • FAKTOR RESIKO A Pada anak-anak : 1. Infeksi yang didapat sebelum kelahiran 2. Infeksi pada sentral nervus sistem seperti meningitis dan encephalitis 3. Trauma sebelum, selama dan sesudah kelahiran yang akan menyebabkan perdarahan subaracnoid 4. Defek kongenital 5. Tumor di sentral nervus sistemB Pada remaja dan dewasa : 1. Riwayat defek kongenital 2. Riwayat kelainan perkembangan 3. Tumor otak 4. Perdarahan 5. Trauma

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG CT scan Skull X ray Spinal tabTransluminasi kepala Radioisotop brain scanEchoencephalogramUSG otak

  • PENATALAKSANAAN A. Penatalaksanaan non operatif 1. HEAD WRAPPING 2. Terapi MEDICINEB. Penatalaksanaan Operatif1. INTRAKRANIAL SHUNT2. EXTRAKRANIAL SHUNT

  • KOMPLIKASI Kerusakan otak yang luas dan disabilitas fisikGangguan intelektual dan kerusakan saraf.Kegagalan mekanikInfeksi

  • PROGNOSISdipengaruhi oleh adanya :gangguan penyerta lainwaktu penegakan diagnosiskesuksesan dari terapi.