Download - Health Risk Assessment.pdf

Transcript
  • Disampaikan dalam Publik Training ISO 31000PUSAT KAJIAN TERAPAN

    KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA UNIVERSITAS INDONESIA

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Tujuan K-3Hazard

    PekerjaLingkungan KerjaBudaya Kerja

    Pekerja- sehat

    - Selamat

    -Fisik -Kimia

    -Biologi Konsep K3: Manajemen Risiko- Sejahtera - Produktif- Kompetitif

    Ergonomik- Postur janggal, beban,

    durasi, frekuensi

    Konsep K3: Manajemen Risiko

    1. Antisipasi2 Rekognisi hazard o pet t

    Organisasi- sustainable

    ,

    PekerjaSomatik

    Antropometrik

    2. Rekognisi hazard3. Evaluasi/Penilaian risiko

    4. Control/Intervensi development- Antropometrik- Status Kesehatan

    - Status KebugaranPenyakit: DM tbc dll- Penyakit: DM,tbc dll.

    Perilaku- Rokok, sedentary dll.Pengorganisasian

    26/03/2010

    Pengorganisasian Pekerjaan

  • Manajemen risiko adalah metode yang tersusunsecara logis dan sistematis dari suatu rangkaiansecara logis dan sistematis dari suatu rangkaiankegiatan.

    Ruang lingkup proses manajemen risikoterdiri dari :

    1. Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya2. Identifikasi risiko, 3 Analisis Risiko 3. Analisis Risiko, 4. Evaluasi Risiko, 5. Pengendalian risiko, 6. Pemantauan dan telaah ulang7. Koordinasi dan komunikasi.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Tujuan: minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan ataupun peluang.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • 1.REKOGNISI HAZARD,

    RISIKO PENYAKIT8. KONTINUITAS RISIKO PENYAKIT DAN KEBUTUHAN

    PROGRAM 2. ANALISIS AUDIENS

    PERBAIKAN

    7. EVALUASI

    3. PERENCANAAN

    4 KOMUNIKASI4. KOMUNIKASI RISIKO5. PERSIAPAN6. IMPLEMENTASI

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • P il i i ik k h t (H lth Ri k Penilaian risiko kesehatan (Health Risk Assessment, disingkat HRA) merupakan langkah pertama sebelum seseorang melakukan pertama sebelum seseorang melakukan manajemen risiko kesehatan.

    Masukan informasi yang terekam dalam HRA, dapat menunjukkan telah terjadi pemajanan dapat menunjukkan telah terjadi pemajanan oleh satu faktor risiko atau banyak faktor risiko.

    Dasar dari timbulnya risiko kesehatan adalah adanya pemajanan (exposure) oleh satu atau lebih faktor risiko. Maka faktor risiko harus dikenali (rekognized) karakternya meliputi asal dikenali (rekognized) karakternya meliputi asal, jenis, intensitas, durasi, frequensi dan lama pemajanan. A l f kt i ik bi d i li k k j Asal faktor risiko bisa dari lingkungan kerja, pekerjaan, organisasi dan diri pekerja sendiri.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • F kt i ik k h t d l h g l t g Faktor risiko kesehatan adalah segala sesuatu yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian kesehatan pada pemajanan sesungguhnya. S t t t k di b t b i f kt Syarat sesuatu untuk disebut sebagai faktor risiko adalah:

    a) secara logika biomedik memiliki potensi untuk ) g pmenimbulkan kerugian kesehatan,

    b) sejarah kesehatan merekam bukti timbulnya efek kesehatan tertentu akibat pemajanan oleh efek kesehatan tertentu akibat pemajanan oleh faktor risiko tersebut. Maka peranan kepustakaan sangat penting untuk menelusuri hubungan pemajanan dan efek kesehatan dari hubungan pemajanan dan efek kesehatan dari faktor risiko tersebut.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • P ti j d l il K h t Pengertian pamajanan dalam ilmu Kesehatan Kerja mirip dengan dosis dalam ilmu kedokteran.

    Dosis obat menunjukkan jumlah tertentu Dosis obat menunjukkan jumlah tertentu, misalnya 25 mg/kg berat badan per-hari untuk pemberian sehari.

    Selanjutnya ada dosis mingguan dan ada dosis total hingga hilang penyakit. Dalam ilm kesehatan kerja dipakai istilah Dalam ilmu kesehatan kerja dipakai istilah pemajanan sebagai indikator dosis hingga timbul penyakit. p y

    Ada pemajanan harian yang mengandung pengertian jumlah tertentu, yaitu konsentrasi. t i t it atau intensitas.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Mi l j h i d l h 20 b t k k dihi Misal pemajanan harian adalah 20 batang rokok yang dihisap rata-rata setiap hari. Jika dalam 10 tahun timbul penyakit jantung koroner pada 14 % pengisap rokok 20 batang sehari maka pemajanan total rokok untuk menimbulkan sehari, maka pemajanan total rokok untuk menimbulkan penyakit jantung koroner tersebut dapat disebut sebagai 20 batang kali 10 tahun= 200 batang tahun.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • S hi d l il k h k j Sehingga dalam ilmu kesehatan kerja dikenal:

    T i M Ak iTeori Masa AksiPAK = intensitas x waktu

    Dosis pajananDosis pajananMasa pajanan:

    Ak t Akut Kronik

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • penyakit jantung koroner tidak timbul dalam 10 tahun ke depan pada 14 penyakit jantung koroner tidak timbul dalam 10 tahun ke depan pada 14 % perokok tadi, tetapi 200 tahun ke depan, maka pemajanan harian harus direduksi menjadi 1 batang per-hari.

    Siapa yang bisa berumur 200 tahun? Maka dalam kesehatan kerja, penting k li t k d k i i t it j t k l ki sekali untuk mereduksi intensitas pemajanan atau kalau mungkin meng-

    eliminasikannya.

    Perlu dicatat bahwa asap rokok juga faktor risiko bagi timbulnya penyakit kanker. Sehingga reduksi intensitas rokok saja masih membahayakan gg j yperokok maupun perokok pasif, karena timbulnya penyakit kanker.

    Peran asap rokok telah tercatat menyebabkan 50 % kematian karena penyakit degeneratif kronik terkait rokok, antara lain penyakit kardiovaskuler kanker dan penyakit paru obstruktif kronik kardiovaskuler, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik.

    Untuk mencegah kanker , satu-satunya jalan adalah intensitas pemajanan harus nol. Sebab tidak ada nilai ambang batas

    bagi bahan karsinogenik macam asap rokok. Maka satu-satunya jalan mencegah kanker bagi perokok adalah berhenti sama sekali dari mencegah kanker bagi perokok adalah berhenti sama sekali dari kebiasaan mengisap rokok. Dalam satu tahun setelah berhenti merokok, risiko kanker tersisa 50 % , kemudian setelah 10 tahun risiko menjadi sama dengan mereka yang tidak merokok.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Insidensinon-kanker %

    Insidensi kanker %

    Pemajanan PemajananBahan non-karsinogenik Bahan karsinogeikg g

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Untuk bahan karsinogen misalnya asap rokok untuk setiap satu Untuk bahan karsinogen misalnya asap rokok, untuk setiap satu unit kenaikan dalam pemajanan, terjadi satu unit kenaikan dalam insidensi penyakit kanker.

    Untuk bahan non-karsinogenik, misalnya kholesterol LDL, ada g , y ,suatu intensitas pemajanan , yang kini diketahui sebesar 130 mg/dl yang di bawah intensitas ini tidak timbul efek penyakit kardiovaskuler, yang berarti prevalensi 0 %.

    Sehingga untuk mencegah penyakit kardiovaskuler semua upaya Sehingga untuk mencegah penyakit kardiovaskuler, semua upaya dilakukan untuk mereduksi:

    - intensitas pemajanan oleh kholesterol LDL agar menjadi < 130 mg/dl. Karena LDL kholesterol juga dibutuhkan oleh tubuh, g j g ,misalnya untuk membentuk hormon, maka konsentrasi LDL kholesterol di dalam darah tidak boleh sampai nol. Batas terendah adalah 50 mg/dl.

    Hubungan pemajanan-insidensi atau dose-response relationship Hubungan pemajanan insidensi atau dose response relationshipbervariasi tergantung jenis faktor risiko, jenis efek kesehatan dan sensitivitas atau daya tahan perorangan.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Penilaian risiko kesehatan meliputi 4 langkah: Penilaian risiko kesehatan meliputi 4 langkah:

    1. Rekognisi faktor risiko (asal, jenis, dan hubungan faktor i ik d f k k h t t k t k risiko dengan efek kesehatan menurut kepustakaan

    berdasar studi manusia atau binatang. Bila tak ada dokumen kepustakaan, perlukah membuat studi sendiri?

    2 Penilaian pemajanan (intensitas atau konsentrasi dan 2. Penilaian pemajanan (intensitas atau konsentrasi dan lama waktu)

    3. Penilaian hubungan pemajanan terhadap insidensi 4 Sifat risiko (jenis risiko misalnya riversible atau 4. Sifat risiko (jenis risiko misalnya riversible atau

    irrersible, besarnya risiko, atau kenaikan risiko sebagai akibat pemajanan dan diskusi tentang hal-hal yang tak pasti dalam estimasi risiko tersebut diatas).pasti dalam estimasi risiko tersebut diatas).

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • HEALTH RISK ASSESSMENT FOR CARDIOVASCULARHEALTH RISK ASSESSMENT FOR CARDIOVASCULAR DISEASE OF EMPLOYEE FOR USE IN STARTING AND EVALUATING HEALTH PROMOTION PROGRAM IN THE WORK PLACE

    Name :Name :Date:

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Risk factor of cardiovascular disease

    Level of risk&Category of risk factor

    Established 1 4 Note:Established Atherosclerosis

    1None

    4Yes

    Note:

    Dyslipidemia(fasting blood lipidsin mg/dl)

    1LDL Chol. 0-130

    1.5LDL 130 159 1.5

    2LDL>160190 2

    3 LDL >190

    1HDL Chol. >601Triglyceride 30-200

    HDL Chol.: 35-60 1.5Triglyceride 200-400

    HDL Chol. 400

    Hypertension 1 BP200 mg/dl

    Obesity 1 1.25 2.0 2.5Obesity (BMI= Body Mass Index, kg/m2)

    1BMI 20,5-24.9

    1.25BMI 25- 29.9

    2.0BMI 30 34.9

    2.5BMI 35 and above

    Physical inactivity 161-100

    1.2541-60

    1.521-40

    21-20

    Workaholic 1None

    2Yes

    Work stress 1N

    2YNone Yes

    Shift Work 1None 1.4Yes

  • Family history of premature cardiovascular di

    1None

    1.4Yes

    disease

    Sex/age (F=Female; M=Male : age in years)

    1 (F 46-55 )

    1.5 (F >65 )

    1.5 (M >55 )

    Environmental chemicals affecting Cardio-Vascular System

    1None or below BEI/TLV

    2Yes and above BEI/TLV

    BEI= Biological Exposure Indices. TLV= Threshold Limit ValueLimit Value

    TOTAL RISK by multiplying each risk of the above risk factors/ health hazards

    .(L/M/H/VH)

    Cardiovascular event., dated.,at total t total risk

    Level of Physical Work Capacity by Bruce protocol

    A= HighB= Good

    CAverage

    DFair

    ELow

    protocolin A,B,C,D or E

    Ischemic response (ST horizontals depression = or > 2 mm on treadmill test)

    Yes/No

    test)

    Level of Health status in A,B,C,D or E (A the highest)

    APromotional health

    BAsymptomatic health

    CSerious illness

    D= Partial permanent

    ImpairmentE= Total E= Total permanent

    impairment

  • Note: Risk of having a certain characteristic indicates multiplication of probability f ff i f di d t d d h t i ti A i kof suffering from a disease, as compared to a recommended characteristic. A risk

    of two means the probability is twice, if compared to a risk of one. Since the effect of interaction of several risk factors on single organ of endothelial tissue of bl d l i i ti th it t t l i k i t d b lti l i h i k Ablood vessels is synergistic, thus its total risk is counted by multiplying each risk. A total risk below 5 is low risk (L), 5-10 is moderate (M) , 11 20 is high (H), and > 20 is very high (VH). Probability of occurrence of risk condition, i.e. cardiovascular event is 5 to 10 years Each preventable risk factor should becardiovascular event is 5 to 10 years. Each preventable risk factor should be modified to achieve standard (leftist column).

  • SURVEY MEDIK ERGONOMI

    Gb. Formulir

    IDENTIFIKASI

    Nama :... Station kerja : .Unit kerja

    :.

    RESUME PENYAKIT

    AREA BADAN

    Tangan/pergelangan : Kiri/Kanandata medik Departemen:..... Jabatan

    :.Tanggal : .Catatan

    :. .

    Kiri/KananSiku : Kiri/Kanan

    Bahu : Kiri/Kanan

    LeherPedoman : Sumber data adalah catatan medik di klinik

    perusahaan, formulir kelim ganti rugi, dll.Pinggang

    Kaki

    Area badan yang Uraian tentang penyakit trauma kumulatif Tanggal Hari Hari kerja

    Catat semua penyakit otot rangka yang timbul karena pekerjaan yang dapat ditelusi ke station kerja ini. Pindahkan

    kesimpulan area badan yang terkena ke kotak resume penyakit

    Area badan yang terkena:

    ------------------------------------------------------------------

    Uraian tentang penyakit trauma kumulatif(keluhan, tanda, tindakan)---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Tanggal----------

    -..

    -

    Hari kerjahilang

    ----------------------

    Hari kerjadibatasi

    ---------------------------------

    --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ------------

    ..----------

    -

    -------------------------------------------------------

    -------------------------------------------------------

    --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ----

    ...

    -----------

    -------------------------------------------------------

    -----------------------------------------------------------------------------

    --------------------------

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    .. ---------------------------------

    -----------

  • SURVEY KELUHAN ERGONOMI (SYMPTOMS SURVEY)

    IDENTIFIKASI RESUME AREA BADAN

    Tangan/pergelangan : Kiri/kananNama :..Station kerja :..Unit kerja :.Departemen :.

    Jabatan :..Tanggal : .

    Catatan :.

    Tangan/pergelangan : Kiri/kanan

    Siku : Kiri/Kanan

    Bahu : Kiri/Kanan

    LeherCatatan :....

    Leher

    Pinggang bawah : Kiri/kanan

    Kaki : Kiri/Kanan

    Pedoman : Isi jawaban atas pertanyaan. Beri tanda pada kotak resume, arena badan yang terlibat. Lengkapi dengan masukan dari operator . Jika

    kurang tempat untuk jawaban, , gunakan halaman di balik ini. Mata : Kiri/Kanan

    PERTANYAAN :1. Berapa lama anda telah bekerja pada jabatan ini ?

    MASUKAN OPERATOR :1. Apakah tugas yang paling tidak menyenangkan pada jabatan ini ?

    1-12 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 + tahun

    2. Sebagai akibat dari mengerjakan jabatan ini, apakah anda merasakan sakit (siang atau malam) pada :

    a Tangan jari atau pergelangan tangan ? Tidak Kiri Kanan

    y g p j

    a. Tangan , jari atau pergelangan tangan ? Tidak Kiri Kanan b. Siku Tidak Kiri Kananc. Bahu Tidak Kiri Kanand. Leher Tidak Kiri Kanane. Pinggang bawah Tidak Kiri Kananf K ki l l k k ki Tid k Ki i K

    .2. Menurut pendapat anda, rasa sakit tersebut

    nomer 2 sebagai akibat apa ?

    f. Kaki,lutut atau telapak kaki Tidak Kiri Kanan g. Mata Tidak Kiri Kanan

    3. Pernahkan anda berobat ke dokter untuk rasa sakit tersebut nomer 2 ? Tidak Ya

    . 3. Menurut pendapat anda, perbaikan apa yang dapat dilakukan untuk

    jabatan ini ?

    4.Pernahkan anda dioperasi untuk sakit tersebut pada nomer 2 diatas ? Tidak Ya

    j.

    .

  • 1 1 1 W lk Th h S1.1.1. Walk Through Survey

    Survei jalan selintas

    Merupakan metode yang banyak dipakai dalam

    melakukan identifikasi/rekognisi bahaya

    lingkungan kerja.

    Nama lainnya : look-and-see

    Dilaksanakan oleh tim (kelompok)

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • KKeuntungan Cepat (tidak menyita waktu yang lama)

    Li k k j d t t b i d Lingkungan kerja dapat terobservasi dengan menyeluruh Tim yang baik (multidisiplin) akan Tim yang baik (multidisiplin) akan

    menghasilkan informasi yang lengkap serta memperkecil terjadinya bias. Informasi dasar tentang kondisi yang ada

    sekarang dapat segera diketahui dan dibandingkandibandingkan. Alat yang sederhana seperti checklist dapat

    membantu tim dalam melakukan investigasi

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • K bKeterbatasan Merupakan inspeksi pada kondisi dan waktu

    tertentu saja Snap Shottertentu saja Snap-Shot Pengetahuan investigator akan sangat

    mempengaruhi hasil identifikasi.p g Sistem dan prosedur kerja tidak terlalu

    terinvestigasi (lebih fokus pada bahaya di li k k j )lingkungan kerja) Bahaya yang timbul pada kondisi yang tidak

    normal atau bahaya yang tidak terlihat (non-normal atau bahaya yang tidak terlihat (nonobvious hazards) bisa terlewatkan.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • 1 1 2 Pi t k h d 1.1.2.Pintu masuk hazard

    1 1 3 Pengukuran hazards eksternal/internal 1.1.3.Pengukuran hazards eksternal/internal

    1 1 4 Perbandingan terhadap standar (NAB/TLV 1.1.4.Perbandingan terhadap standar (NAB/TLV, BEI)

    1.1.5. Antisipasi efek kesehatan dan probabilitas risiko dalam periode waktu ke depan

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • 1.2. Rekognisi Populasi Terpajan individu atau kelompok dan tugasnya.Adakah efek kesehatan

    g t l h ti b l d b k j di ?yang telah timbul dan besar kejadiannya?

    Teori Masa AksiTeori Masa AksiPAK = intensitas x waktu

    Dosis pajananMasa pajanan

    Akut Kronik

    Contoh: Hg sembelit susunan syarafDR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

    Contoh: Hg sembelit susunan syaraf

  • Model SWAT .Jika hasil HRA menunjukan nilai diatas

    rendah, maka dilanjutkan dengan analisis rendah, maka dilanjutkan dengan analisis audiens tentang:

    2 1 Kekuatan yang mendukung program 2.1. Kekuatan yang mendukung program (Strength)

    2 2 Kelemahan atau hambatan (weakness)2.2. Kelemahan atau hambatan (weakness)2.3. Kesempatan perbaikan ( Opportunity)2.3. Kecenderungan ( Trend)

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Model GOSDES (Goal, Objektif, Strategi, Desain Evaluasi, Sumber Daya)

    3.1. Goal: tingkat risiko diturunkan serendah mungkin3.2. Objektif:

    3.2.1. Pencegahan Primer : - konsentrasi /intensitas hazard eksternal diturunkan

    serendah mungkin agar mendekati atau < NAB/TLVserendah mungkin agar mendekati atau < NAB/TLV.- Durasi pajanan dikurangi selekas mungkin

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • 3 2 2 Pencegahan sekunder :3.2.2. Pencegahan sekunder :- konsentrasi hazard internal diupayakan

    mendekati atau < BEImendekati atau < BEI3.2.3. Pencegahan Tersier:

    Prevalensi keluhan dan Penyakit Akibat Kerja - Prevalensi keluhan dan Penyakit Akibat Kerja diturunkan serendah mungkin termasuk koordinasi terapi dan rehabilitasi .p

    3 3 Strategi:3.3. Strategi:- Three E (engineering, education & enforcement)

    diterapkan pada hirarki pencegahan. diterapkan pada hirarki pencegahan.

    - Cost Benefit Analysis ditetapkan.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • 3.4. Design Evaluasi : Minimal model pre-test & 3.4. Design Evaluasi : Minimal model pre test & post-test only

    design diterapkan.g p

    3 5 Sumber Daya : 3.5. Sumber Daya : Kebutuhan struktural sebagai input untuk mencapai

    objektif ditetapkan j p

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • M d l EPPMModel EPPM:Presentasi informasi disampaikan kepada

    M j d S ik t P k j t t Manajemen dan Serikat Pekerja tentang hasil Penilaian Risiko Kesehatan (HRA) termasuk gambaran beratnya dan termasuk gambaran beratnya dan besarnya kejadian penyakit;

    sensitifitas pekerja;sensitifitas pekerja;tersedianya metoda efektif sebagaimana

    diutarakan dalam perencanaan untuk diutarakan dalam perencanaan untuk mengatasi masalah tingginya risiko;

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • 5 1 I t t kt l di bili i d l k 5.1.Input struktural di mobilisasi dalam rangka strategi

    5.2. Pertolongan Pertama dan Persiapan Kedaruratan Medik disiapkanuntukmenanggulangi Kedaruratan Medik disiapkanuntukmenanggulangi kasus penyakit gawat mendadak yang tak diinginkan

    5.3. Rujukan kasus penyakit kepada instalasi medik disiapkandisiapkan

    5 4 Kompensasi pekerja disiapkan5.4. Kompensasi pekerja disiapkan

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Isi perencanaan dilaksanakan di tempat kerja, bekerja sama dengan tim dan bekerja

    d bi tit sama dengan bipartit . Koordinasi kegiatan.

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • 7.1. Model pretest-post test only designData baseline dibandingkan terhadap data pasca tindakan

    7.2. Model logik : Input struktural dinilai kecukupannya dalam mendukung program

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Model Pengembangan Budaya Kerja untuk mempertahankan performa program yang di il i b h il b ik dinilai berhasil baik

    DR.ROBIANA MODJO SKM.,M.KES 27 Maret 2010

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerjaPotensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Pengertian PengertianRuang lingkup toksisitas kerja adalah Ruang lingkup toksisitas kerja adalah gangguan kesehatan (biological impact)

    d k j kib b h b h / pada pekerja akibat bahan-bahan/zat (partikulat) yang ada di tempat kerja (partikulat) yang ada di tempat kerja

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerjaPotensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Pengenalan Lingkungan Kerjag g g j

    Mengunakan informasi tentang Mengunakan informasi tentang spesifikasi pekerjaan

    Langkah/tahap persiapan Survey di lapangany g Pengukuran di lapangan dan analisis

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerjaPotensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Kegiatan di Industrig Umum

    | Industri menggunakan bahan kimiaggy Volatile dan non volatile

    Khusus | Industri non bahan kimia y Bioteknologi, dan nuklir

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Langkah/tahap persiapan Identifikasi seluruh kegiatan di lingkungan

    kerja (LK)M h i t t Memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan K3Memperhatikan kebijakan Perusahaan Memperhatikan kebijakan Perusahaan

    Mempelajari satuan operasional di LK, yang mempunyai risiko tinggi seperti B3 ataumempunyai risiko tinggi, seperti B3 ataubahan non kimia lainnya, serta kegiatan khusus

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Variabel utama gangguan kesehatan pekerja

    Faktor pada Pekerja ti k d h l bi| seperti kadar hemoglobin

    | status gizit t b h ( t t i)| postur tubuh (antropometri),

    | keterampilantingkat pendidikan| tingkat pendidikan

    | perilaku dsb

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Variabel utama gangguan kesehatan pekerja

    g g g p j

    g gg p j

    Faktor pada jenis pekerjaan,| teknologi yang digunakan,| waktu (lama) kerja,| beban kerja fisik atau mental| beban kerja fisik atau mental| sifat pekerjaan otomatis/semi otomatis| jenis dan kondisi peralatan/mesin j p| dan lainnya

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Variabel utama gangguan kesehatan pekerja g g g p j

    Kondisi lingkungan kerja| panas / dinginp g| gelap / terang| uap beracun / debu| kebisingan| radiasi

    dll| dll

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Evaluasi bahaya lingkungan kerjag g g p j

    adalah kondisi biologis, kimia, dan fisika yang berpotensi menyebabkan gangguan thd manusia harta benda ataumenyebabkan gangguan thd manusia, harta benda atau bahan baku produk

    potensi bahaya bervariasi p y| jenis industri/lingkungan pekerjaan

    sumber bahaya lainnyadi i k bi i b h ki i (bi l i ik i )| radiasi, kebisingan, bahaya non kimia (biologi mikroorganisme)

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Dalam evaluasi lingkungan kerja pengukuran g g g p j

    g g j p gkontaminan dilakukan :

    secara objektif metodologi serta alat khusus metodologi serta alat khusus prioritas monitoring risiko tinggi

    j tujuan | kontaminan di LK dalam batas aman

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Indeks Pemajanan Biologi (BEI)

    g g g p j

    Indeks Pemajanan Biologi (BEI)| Indikator/parameter diri pekerja| Pemeriksaan komponen bahan| Pemeriksaan komponen bahan

    toksik/metabolitnyaD l i bi l i| Dalam spesimen biologisy air liur, exhaled airy air seni, tinja, darahy jaringan tubuhy jaringan tubuh

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerjag g g p j

    Hasil pemeriksaan BEIp| Petunjuk jika melebihi nilai BEIy Mengetahui tingkat bahayay Mengetahui tingkat bahaya

    | Pedoman y preventify promotify promotif

  • Potensi lingkungan dalam monitoring toksisitas pekerja

    Strategi Sampling Biological hazards Biological hazards Identifikasi sumber bahaya

    Metode sample dalam udara maupun air koleksi secara inersial penyaringan persipitasi (elektrostatik & thermal)p p ( )