i
ABSTRAK
Hanifa Amalia (1112018300034). Pengaruh Metode Eksperimen TerhadapHasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya(Kuasi Ekperimen di Kelas IV MIT Nurul Iman Depok). Skripsi JurusanPendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode eksperimenterhadap hasil belajar siswa kelas 4 SD pada mata pelajaran IPA materi gaya.Penelitian dilaksanakan di kelas IV MIT Nurul Iman Depok pada bulan Maret2019. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen dengan desainNon-Equivalent Control Group Design. Sampel penelitian yaitu kelas IV Asebagai kelompok eksperimen dan kelas IV C sebagai kelompok kontrol.Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda yangtelah diuji validitas dan reliabilitasnya, dan instrumen non tes berupa pedomanobservasi guru.
Analisis datanya menggunakan uji t, diperoleh hasil perhitungan dataposttest kedua kelas, terdapat perbedaan harga thitung dengan ttabel, dimana thitung
ttabel atau 2,83 1,67. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang
cukup signifikan dalam penggunaan metode eksperimen terhadap hasil belajarsiswa kelas IV MIT Nurul Iman Depok pada mata pelajaran IPA materi gaya.
Kata kunci : Kuasi Eksperimen, Metode Eksperimen, Hasil Belajar IPA
ii
ABSTRACT
Hanifa Amalia (1112018300034). The Influence of Applying ExperimentalMethods on Results of 4th Grade Students in Elementary School on Subject‘Gaya’ of Sciences (Experiment Quasi In Fourth Grade of MIT Nurul ImanDepok). Skripsi of Islamic Elementary School Teacher Education Department,Faculty of Tarbiya and Teaching Science of State Islamic University SyarifHidayatullah Jakarta, 2019.
This research aims to find out the influence of applying experimentalmethods on results of 4th grade students in elementary school on Subject ‘Gaya’of Sciences. The research was conducted at Fourth Grade of MIT Nurul ImanDepok on March 2019. The research’s method is Experiment Quasi with Non-Equivalent Control Group. Sample of this research are IV A class asexperiment’s group and IV C control’s group. The instruments used in thisresearch are test instrument (multiple choice) and nontest instrument (teacher’sobservation form).
The data analysis used a t-test, obtained the result of calculate posttestdata from both of group class, there are different value of tresult and ttable whichtresult ttable or 2,83 1,67. Result of the research show that demonstration
methods and experiment methods has significant differences in results of 4thgrade on subject ‘Gaya’ of science.
Key word : Experiment Quasi, Experiment Methods, Results of ScienceLearning
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, hidayah, serta kuasa-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
baginda Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikutnya.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) juga sebagai bekal wawasan ilmu kependidikan bagi
penulis untuk dapat meningkatkan sikap keprofesionalan seorang guru kelak.
Selama proses penulisan dan penyelesaian skripsi ini penulis menyadari bahwa
tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Skripsi ini dapat terselesaikan
berkat adanya bimbingan, dukungan, doa, bantuan, dan kerjasama dari dengan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah
penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Dr. Sururin, M. Ag. beserta staf dan jajarannya.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Dr. Khalimi, M.Ag. sekaligus dosen pembimbing
skripsi, yang telah membimbing dengan kesabaran tiada batas, meluangkan
waktu disela rutinitas, tenaga serta pikirannya hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
keberkahan bagi beliau serta keluarga.
3. Dosen Pembimbing Akademik (PA), Dindin Ridwanudin, M.Pd. yang
senantiasa memberikan arahan, saran serta bimbingan dengan sepenuh hati.
Dosen yang bijak dan sungguh baik interaksi nya dengan mahasiswa.
4. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta khususnya segenap dosen PGMI yang telah memberikan ilmu juga
kesan mendalam selama penulis menjalankan perkuliahan.
5. Kepala madrasah, kawan guru, karyawan serta segenap siswa-siswi MIT
Nurul Iman Depok. Terimakasih atas segala kelapangan hati dan kemudahan
iv
yang kalian berikan selama penulis mengajar dan melaksanakan penelitian di
sekolah.
6. Pihak Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, atas kemudahan pinjaman literatur
yang dibutuhkan.
7. Rasa hormat teristimewa penulis haturkan kepada belahan jiwa yang
senantiasa memberikan dukungan, semangat, dan motivasi dari awal
menapaki bangku sekolah hingga gerbang akhir perkuliahan, Bapak Sahlan
dan Ibu Nimah, semoga sehat, berkah usia, dan senantiasa dalam lindungan
dan kasih sayang Allah SWT.
8. Kakak dari penulis, Kak Erni, Kak Amak, Bang Arif, Kak Karin. Terima
kasih tak terhingga untuk segala dukungan, doa dan bantuan yang diberikan
kepada penulis terutama selama proses penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh kawan-kawan seperjuangan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) 2012, terkhusus PGMI A’12. Semoga tali silaturahmi kita selalu
terjalin dengan baik.
10. Teruntuk sahabat-sahabat tersayang, AKL, Kyutils, Lia Khairunnisa, Hikmah
Prihatini, Nur Hasanah, Asep Hidayat, Ayu Lindasari, Suci Kurniawati, Ilma
Amalia yang tak henti-hentinya memberi semangat dan doa untuk penulis
hingga saat ini. Semoga silaturahmi kita tetap terjaga.
11. Para pejuang skripsi yang membersamai penulis hingga proses penyelesaian
skripsi ini, Teh Saly, Fany, Icha, Ayu dan Lukman. Sukses selalu untuk
kalian, terima kasih untuk solidaritas dan kerjasamanya.
Untaian doa yang tiada hentinya penulis panjatkan kehadirat Illahi rabbi,
semoga keberkahan, kesehatan, kelancaran selalu menyertai semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Besar harapan semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis. Aamiin.
Jakarta, 26 April 2019
Hanifa Amalia
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH
ABSTRAK ................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ............................................................. 4
C. Pembatasan Masalah Penelitian ............................................................ 4
D. Rumusan Masalah Penelitian ................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ...................................................................................... 6
1. Ilmu Pengetahuan Alam ................................................................... 6
2. Hasil Belajar ..................................................................................... 7
3. Metode Pembelajaran ....................................................................... 11
a. Definisi Metode Pembelajaran ................................................... 11
b. Variabel Metode Pembelajaran .................................................. 14
c. Pemilihan Metode Mengajar ...................................................... 15
d. Prinsip-prinsip Penentuan Metode ............................................. 16
e. Nilai Strategi Metode ................................................................. 18
vi
f. Efektivitas Penggunaan Metode ................................................. 18
g. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemilihan Metode ................. 19
h. Klasifikasi Metode Pembelajaran ............................................... 21
4. Metode Eksperimen ......................................................................... 22
a. Pengertian Metode Eksperimen ................................................... 22
b. Karakteristik Metode Eksperimen ............................................... 24
c. Langkah-langkah Penggunaan Metode Eksperimen .................... 24
d. Keunggulan Metode Eksperimen ................................................. 25
e. Kelemahan Metode Eksperimen .................................................. 26
B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 26
C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 27
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 29
B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................... 29
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 31
D. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................. 31
E. Variabel Penelitian ................................................................................ 32
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 32
G. Instrumen Penelitian .............................................................................. 33
1. Tes Objektif ...................................................................................... 33
2. Lembar Observasi ............................................................................. 34
H. Uji Coba Instrumen ............................................................................... 34
1. Uji Validitas ...................................................................................... 34
2. Uji Reliabilitas .................................................................................. 36
3. Uji Taraf Kesukaran Soal ................................................................. 37
4. Daya Pembeda .................................................................................. 38
I. Teknik Analisis Data ............................................................................. 38
1. Uji Persyaratan Analisis ................................................................... 39
a. Uji Normalitas .............................................................................. 39
vii
b. Uji Homogenitas .......................................................................... 39
2. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 40
3. Uji Pengaruh (Effect Size) ................................................................. 40
J. Hipotesis Statistik .................................................................................. 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MIT Nurul Iman ...................................................... 43
B. Deskripsi Data ....................................................................................... 46
1. Hasil Belajar IPA Pretest................................................................... 46
2. Hasil Belajar IPA Posttest ................................................................ 47
3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar IPA ................................................ 47
C. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis.......................... 49
1. Data Pretest ....................................................................................... 49
a. Uji Normalitas Data Awal (Pretest) ............................................ 49
b. Uji Homogenitas Data Awal (Pretest) ......................................... 50
c. Pengujian Hipotesis Data Pretest ................................................. 50
2. Data Posttest ..................................................................................... 52
a. Uji Normalitas Data Posttest ....................................................... 52
b. Uji Homogenitas Data Posttest .................................................... 52
c. Pengujian Hipotesis Data Posttest ............................................... 53
d. Uji Pengaruh ................................................................................ 53
D. Hasil dan Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian ........................... 54
E. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian ............................................... 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 60
B. Saran ...................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian .......................................................................................................30
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................................32
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran......................................................................................37
Tabel 3.4 Kriteria Effect Size ......................................................................................................41
Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest ....................................................................46
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Post test .................................................................47
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Pre-test dan Post-test ..........................................................48
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest .............................................................................49
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest ..........................................................................50
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis (Uji T) Pretest ........................................................51
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Post Test ..........................................................................52
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Post Test ......................................................................52
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis (Uji T) Post Test ....................................................53
Tabel 4.10 Rata-rata Hasil Belajar IPA Siswa .............................................................................54
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ..........................................................................................28
Gambar 4.1 Aktivitas Eksperimen Siswa ......................................................................................56
Gambar 4.2 Aktivitas Mengisi Lembar Kerja.................................................................................57
Gambar 4.3 Hasil Laporan Siswa ..................................................................................................57
Gambar 4.4 Lembar Post test Siswa ..............................................................................................58
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran
1. Hasil Belajar Pretest
2. RPP Kelas Eksperimen (Metode Eksperimen)
3. RPP Kelas Kontrol (Metode Konvensional)
4. Hasil Belajar Posttest
Lampiran B Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes
a. Tabel Spesifikasi Instrumen Tes Uji Coba
b. Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba
2. Hasil Kalibrasi Instrumen Tes Uji Coba
a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal
b. Hasil Uji Taraf Kesukaran
c. Hasil Uji Daya Pembeda
3. Kisi-kisi Instrumen Pretest dan Posttest
4. Instrumen Nontes (Lembar Observasi)
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian
1. Distribusi Frekuensi Gabungan Data Pretest
2. Distribusi Frekuensi Data Posttest Eksperimen
3. Distribusi Frekuensi Data Posttest Kontrol
4. Rekapitulasi Data Hasil Pre-test dan Post-test
5. Output SPSS 22 Pretest
a. Deskripsi Data Pretest
b. Hasil Uji Normalitas Data Pretest
c. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest
6. Output SPSS 22 Data Posttest
xiii
a. Deskripsi Data Posttest
b. Hasil Uji Normalitas Data Posttest
c. Hasil Uji Homogenitas Data Posttest
7. Output SPSS 22 Uji Hipotesis T-Test
8. Lembar Kerja Siswa
Dokumentasi Pelengkap
1. Surat-surat
a. Surat Permohonan Izin Penelitian
b. Surat Keterangan Penelitian
2. Foto-foto Aktivitas Penelitian
3. Lembar Uji Referensi
4. Tentang Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1
M. Sobry Sutikno dalam bukunya Menuju Pendidikan Bermutu (2004),
mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang dimaksud di sini
adalah perubahan yang terjadi secara sadar (disengaja) dan tertuju untuk
memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.2
Sama halnya dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar, dalam kegiatan
belajar mengajarnya, siswa diharapkan aktif untuk menggali pengetahuannya
sendiri terkait materi yang sedang atau akan dibahas. Karena dengan begitu
pengetahuan yang didapat siswa akan bertahan lama dibandingkan dengan siswa
hanya mendengarkan teori yang disajikan oleh guru. Menurut Winaputra yang
dikutip Usman Samatowa dalam buku Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang
benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara
memecahkan masalah.3 Jadi dalam pembelajaran IPA tidak membahas tentang
teori saja, tetapi harus menggunakan metode penyampaian yang mengajak siswa
untuk sama-sama bekerja, berpikir dan memecahkan masalah sederhana yang
terkait dengan materi.
1 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta. 2008), Cet. 2, h. 122 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. RefikaAditama. 2009), Cet. 3, h. 53 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, (Jakarta Barat: PT. Indeks. 2016), Cet.3,h. 3
2
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar diperlukan metode untuk
menyampaikan isi dari materi yang sedang atau akan dibahas. Metode berperan
sebagai rambu-rambu atau “bagaimana memproses” pembelajaran sehingga dapat
berjalan baik dan sistematis. Bahkan dapat dikatakan proses pembelajaran tidak
dapat berlangsung tanpa suatu metode. Metode secara harfiah berarti “cara”.
Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pendapat lain juga dijelaskan bahwa
metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator dalam
interaksi belajar dengan memperhatikan keseluruhan sistem untuk mencapai suatu
tujuan.4 Sedangkan menurut Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd. Dalam bukunya yang
berjudul Perencanaan Pembelajaran, mengungkapkan bahwa metode
pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran
yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.5 Dari beberapa pandangan tersebut,
dapat disimpulkan metode pembelajaran memegang peran penting dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang tentunya menyesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada, serta materi yang akan dibahas. Karena metode
pembelajaran adalah cara penyampaian, maka tentulah harus berkaitan dengan apa
yang akan disampaikan. Pemilihan metode berkaitan langsung dengan usaha-
usaha guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan
kondisi sehingga pencapaian tujuan pengajaran diperoleh secara optimal.6 Situasi
dan kondisi yang dimaksud di sini adalah hal-hal yang menunjang terlaksananya
suatu metode pembelajaran, salah satunya adalah alat peraga yang disediakan di
setiap sekolah. Pada umumnya, sekolah menyediakan alat peraga yang menunjang
kegiatan belajar mengajar di lingkungannya.
Dari hasil survey yang peneliti lakukan di delapan sekolah dasar sekitar
Depok dan Tangerang Selatan, ketersediaan alat peraga khususnya alat peraga
IPA sangatlah sedikit. Alat peraga yang tersedia juga tidak dapat menunjang
4 Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran Edisi Pertama, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h.11-12Paket 105 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2012), Cet. 9, h. 166 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. RefikaAditama. 2009), Cet. 3, h. 55-61
3
seluruh materi yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil materi Gaya. Dan menurut hasil survey yang dilakukan peneliti, tujuh
dari delapan sekolah dasar belum menyediakan alat peraga yang menunjang
materi tersebut. Keterbatasan dalam penyediaan alat peraga IPA di sekolah dasar
ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan
metode eksperimen. Melalui penggunaan alat peraga, peneliti bermaksud melihat
pengaruh penggunaan metode belajar tersebut.
Lebih lengkapnya lagi, metode Eksperimen adalah salah satu cara
mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.7 Dalam
pelaksanaan metode Eksperimen, siswa dibentuk kelompok dan setiap kelompok
menggunakan alat peraga, kemudian merekalah yang melakukan praktik
pembelajaran untuk menggali pengetahuannya sendiri. Pada kegiatan akhir siswa
menguraikan kesimpulan dari percobaan yang berkaitan dengan konsep, siswa
menyimpulkan dari percobaan yang mereka lakukan. Kesimpulan yang didapat
siswa dari metode tersebut diharapkan dapat memberi serta menambahkan
pengetahuan dan pemahaman siswa terkait konsep pembelajaran IPA yang
dibahas.
Peneliti tertarik apakah ada pengaruh di antara kedua metode tersebut
terhadap hasil belajar IPA di sekolah dasar khususnya pada kelas 4 materi Gaya.
Penulis memilih MIT Nurul Iman Depok Sebagai tempat penelitian, karena di
sekolah tersebut ketersediaan alat peraga IPA masih terbatas.
Berdasarkan paparan di atas, penulis terdorong untuk mengangkat
permasalahan yang berorientasi pada pendidkan IPA dengan judul: Pengaruh
Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD pada Mata
Pelajaran IPA Materi Gaya”.
7Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), Cet. VII, h. 80
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Secara umum, beberapa guru di sekolah dasar dalam mengajarkan IPA
masih bersifat hafalan sehingga kurang memberikan pengalaman langsung
pada siswa dalam membangun konsep IPA.
2. Kurangnya penggunaan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar IPA
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA relatif rendah karena sebagian
besar siswa kurang tertarik pada pembelajaran IPA.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan masalah yang diteliti dan lebih bersifat operasional,
maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah, sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas IV di MIT Nurul Iman Depok
2. Materi Gaya
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka
masalah yang akan diteliti dapat dirumus sebagai berikut: “Apakah terdapat
pengaruh dari metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada Mata
Pelajaran IPA materi Gaya?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penggunaan metode
eksperimen, serta ada atau tidak pengaruhnya dalam hasil pembelajaran.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat di
antaranya sebagai berikut:
5
1. Bagi siswa diharapkan semakin termotivasi dalam mempelajari IPA
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
2. Bagi guru mendapatkan masukan tentang alternatif metode pembelajaran
yang efekif untuk mengajarkan materi Gaya yaitu antara lain dengan
metode eksperimen.
3. Bagi sekolah dapat dihimbau tentang pentingnya pengadaan alat peraga
IPA di setiap sekolah dasar.
4. Bagi peneliti lanjutan diharapkan untuk meningkatkan kualitas penerapan
metode pembelajaran eksperimen dengan cara yang lebih inovatif serta
kreatif dan memberikan pengaruh yang lebih besar lagi terhadap proses
pembelajaran.
6
BAB II
DESKRIPSI TEORITIK, PENELITIAN YANG RELEVAN,
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam
bahasa Inggris yaitu natural science, artinya ilmu penegetahuan alam
(IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam,
science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA)
atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang
alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
ini.1 Menurut Winaputra yang dikutip Usman Samatowa dalam buku
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar mengemukakan bahwa tidak
hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk
hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan
masalah.2
Prof. Dr. Conny R. Semiawan dalam bukunya yang berjudul
Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar
mengemukakan bahwa Pendidikan Sains berarti bahwa proses
pembelajaran terjadi by doing science di mana mereka yang belajar
bukan menjadi spektator, melainkan aktif terlibat sejak dini dalam
pengalaman nyata.3 Sains harus diajarkan sebagai suatu cara berpikir.
Pelajaran itu harus membangun struktur kognitif dan merupakan
tangga intelektual yang dinaiki dalam meraih tingkat berpikir dan
tingkat pengetahuan yang lebih tinggi, yang biasa disebut eskalasi.
1 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT. Indeks. 2011), Cet. 2, h. 32 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar3 Conny R. Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, (Jakarta: PT.Indeks. 2008), Cet. 3, h. 104
7
Sekolah-sekolah harusnya menjalankan kurikulum sains yang
memfokus pada pengatasan masalah daripada memorisasi.4Doing
science dapat diimplementasikan dalam berbagai jenjang pendidikan
melalui permainan sambil membentuk landasan pengembangan sikap
dan minat terhadap pelajaran.5
Aspek yang harus dikembangkan dalam proses belajar mengajar
IPA, sebagaimana tercantum dalam Tujuan Pendidikan IPA di SD
meliputi ketiga ranah dalam Tujuan Pendidikan Nasional: yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan demikian selama proses
pembelajaran berlangsung ketiga ranah tersebut dikembangkan oleh
guru.6
Jadi dalam pembelajaran IPA tidak membahas tentang teori saja,
tetapi harus menggunakan metode penyampaian yang mengajak siswa
untuk sama-sama bekerja, berpikir dan memecahkan masalah
sederhana yang terkait dengan materi.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai
indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah
kondisi yang berbeda.7 Hasil belajar menurut Degeng yang dikutip
oleh Made Wena dalam bukunya yang berjudul Strategi Pembelajaran
Inovatif dan Kontemporer adalah semua efek yang dapat dijadikan
sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan strategi pembelajaran
di bawah kondisi yang berbeda. Variabel hasil belajar dapat
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
a. keefektifan (effectiveness), diukur dari tingkat pencapaian
siswa, dan terdapat empat indikator untuk
4 Conny R. Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, h. 235 Conny R. Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, h. 256 Amalia Sapriati, dkk., Pembelajaran IPA di SD Edisi Satu, (Jakarta: Universitas Terbuka. 2011),Cet. 7, h. 7.177 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2012), Cet. 9, h. 16
8
mempreskripsikannya, yaitu (1) kecermatan penguasaan
perilaku yang dipelajari, (2) kecepatan untuk kerja, (3) tingkat
ahli belajar, dan (4) tingkat retensi.
b. efisiensi (efficiency), diukur dengan perbandingan antara
keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai siswa dan/atau
jumlah biaya yang digunakan dalam pembelajaran.
c. daya tarik (appeal), diukur dengan mengamati kecenderungan
siswa untuk tetap/terus belajar.8 Daya tarik pembelajaran erat
sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi, di mana
kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya.
Itulah sebabnya, pengukuran kecenderungan siswa untuk terus
atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses
pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.9
Sedangkan menurut Suprijono dalam buku karya Muhammad
Thobroni dan Arif Mustofa yang berjudul belajar dan pembelajaran,
mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.10
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal-hal berikut:
a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan
spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi
simbol, pemecahan masalah, maupun penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari
kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis
fakta-konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
8 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009),Cet. 1, h. 69 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, h. 2110 Muhammad Thobroni, Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.2011), Cet. 1, h. 22
9
Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif bersifat khas.
c. Srategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi
penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi
sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa
kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.
Sikap merupakan kemampuan manjadikan nilai-nilai sebagai
standar perilaku.11
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik:12
a. Ranah kognitif yang meliputi ingatan, mengembangkan
intelektual, dan keterampilan intelektual. Ranah ini lebih
dikenal dengan taksonomi Bloom yang diperbaiki oleh
Anderson dan Krathwol yang membagi kemampuan kognitif
menjadi 6 tingkatan yaitu:
1) Mengingat (C1)
2) Memahami (C2)
3) Menerapkan (C3)
4) Menganalisis (C4)
5) Menilai (C5)
6) Menciptakan (C6)
b. Ranah afektif yang meliputi sikap, emosi, tingkah laku siswa
yang direfleksikan dengan perasaan tertarik dan senang.
11 Muhammad Thobroni, Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, h. 22-2412 Fatkhan Amirul Huda, “Pengertian Hasil Belajar Kogniif,” artikel diakses pada 14 Mei 2019dari http://fatkahn.web.id/pengertian-hasil-belajar-kognitif/
10
c. Ranah psikomotor yang berkenaan dengan keterampilan yang
baik. Hasil belajar merupakan hasil usaha. Belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses mental yang mengarah
kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebiasaan, atau
sikap kesemuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan
dengan menimbulkan tingkah laku yang menetap.
Selain itu, menurut Lindgren, hasil pembelajaran meliputi
kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar
pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara
fragmentaris atau terpisah, tetapi secara komprehensif.13
Hasil belajar dalam upaya peningkatannya, tidak dapat terlepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan hasil belajar,
yaitu:14
a. Tujuan
Tujuan menjadi pedoman arah dan sekaligus sebagai suasana
yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian
proses belajar mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya
perumusan tujuan pengajaran. Semakin jelas dan operasional
tujuan yang akan dicapai, maka semakin mudah menentukan
alat dan cara mencapainya, dan sebaliknya.
b. Guru
Pandangan guru terhadap anak didik mempengaruhi kegiatan
mengajar guru di kelas. Guru yang memandang anak sebagai
makhluk individual yang tidak memiliki kemampuan atau
laksana kertas kosong akan banyak menggunakan pendekatan
13 Muhammad Thobroni, Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, h. 22-2414 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. RefikaAditama. 2009), Cet. 3, h. 115-117
11
metode yang teacher-centered, bukan pendekatan yang
student-centered.
c. Peserta didik
Apabila guru tidak memiliki kecermatan dan keterampilan
dalam mengelola perbedaan-perbedaan potensi peserta didik
maka proses pembelajaran sulit mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan. Guru harus menyadari bahwa perbedaan
potensi bawaan peserta didik merupakan kekuatan maha hebat
untuk mengorganisasi pembelajaran yang ideal.
d. Kegiatan pengajaran
Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi
antara guru dengan peserta didik dengan bahan sebagai
perantaranya. Peserta didik merupakan subyek belajar yang
memasuki atmosfir suasana belajar yang diciptakan guru. Oleh
karena itu, guru dengan gaya mengajarnya berusaha
mempengaruhi gaya dan cara belajar anak didik.
Dengan perbedaan gaya mengajar yang dipakai guru maka
akan melahirkan kegiatan mengajar dan belajar yang berlainan
dengan hasil yang berbeda pula.
e. Evaluasi
Evaluasi memiliki cakupan bukan saja pada bahan ajar, tetapi
pada keseluruhan proses belajar mengajar, bahkan pada alat
dan bentuk evaluasi itu sendiri. Evaluasi yang valid bukan saja
memberikan informasi prestasi sisa dalam mencapai tujuan
tetapi memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
secara keseluruhan.
3. Metode Pembelajaran
a) Pengertian Metode Pembelajaran
Metode memiliki peran yang sangat strategis dalam
mengajar. Metode berperan sebagai rambu-rambu atau “bagaimana
12
memproses” pembelajaran sehingga dapat berjalan baik dan
sistematis. Bahkan dapat dikatakan proses pembelajaran tidak
dapat berlangsung tanpa suatu metode. Karena itu, setiap guru
dituntut menguasai berbagai metode dalam rangka memproses
pembelajaran efektif, efisien, menyenangkan dan tercapai tujuan
pembelajaran yang ditargetkan. Secara implementatif metode
pembelajaran dilaksanakan sebagai teknik, yaitu melaksanakan apa
yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai
tujuan.
Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode
diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam pendapat lain juga dijelaskan
bahwa metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh
fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan
keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan.15 Menurut Prof.
Dr. H. Wina Sanjaya, M. Pd. dalam bukunya yang berjudul
Strategi Pembelajaran mengemukakan bahwa metode adalah cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran
yang sangat penting.16 Sedangkan kata “mengajar” sendiri berarti
memberi pelajaran.17
Berdasarkan pandangan di atas dapat dipahami bahwa
metode mengajar merupakan cara-cara menyajikan bahan pelajaran
15 Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran Edisi Pertama, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h.11-12Paket 1016 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana. 2014), Cet. 11, h. 15017 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. RefikaAditama. 2009), Cet. 3, h. 55
13
kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.18
Sedangkan menurut Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd. Dalam
bukunya yang berjudul Perencanaan Pembelajaran,
mengungkapkan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara
yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di
bawah kondisi yang berbeda.19 Metode itu sendiri merupakan salah
satu sub sistem dalam sistem pembelajaran, yang tidak bisa
dilepaskan begitu saja. Metode digunakan oleh guru untuk
mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas di
mana guru dan peserta didik terlibat selama proses pembelajaran
berlangsung.
Metode pembelajaran dalam implementasinya memiliki
prosedur atau fase-fase tertentu. Secara garis besar dalam satu
proses interaksi belajar, metode pembelajaran dikelompokkan
menjadi empat fase utama, yaitu fase pendahuluan, fase
pembahasan, fase menghasilkan dan fase penurunan. Fase
pendahuluan; dimaksudkan untuk menyusun dan mempersiapkan
mental set yang menguntungkan, menyenangkan guna pembahasan
materi pembelajaran. Dalam fase ini fasilitator dapat melakukan
kaji ulang (review) terhadap pembahasan sebelumnya dan
menghubungkan dengan pembahasan berikutnya. Fase
pembahasan dimaksudkan untuk melakukan kajian, pembahasaan
dan penelaahan terhadap materi pembelajaran. Dalam fase ini,
peserta didik mulai dikonsentrasikan perhatiannya kepada pokok
materi pembahasan. Dalam fase ini perlu dicari metode yang cocok
dengan tujuan, sifat materi, latar belakang peserta didik dan guru.
Fase penurunan dimaksudkan untuk menentukan konsentrasi
peserta didik secara berangsur-angsur. Ketegangan perhatian
18 Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran Edisi Pertama, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h.11-12Paket 1019 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2012), Cet. 9, h. 16
14
peserta didik terhadap materi pembelajaran perlu secara bertahap
diturunkan untuk memberi isyarat bahwa proses pembelajaran akan
berakhir.
Metode adalah alat untuk mencapai tujuan yang bersifat
prosedural (fase pendahuluan, fase pembahasan,fase menghasilkan
dan fase penurunan), sedangkan teknik merupakan pelaksanakan
apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai
tujuan yang bersifat implementatif.20
Perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode pun yang
dianggap paling baik di antara metode-metode yang lain. Setiap
metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan
dan kelemahan masing-masing. Suatu metode mungkin baik untuk
suatu tujuan tertentu, pokok bahasan ataupun situasi dan kondisi
tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain.
Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk
suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-
kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain.21
b) Variabel Metode Pembelajaran
Variabel metode pembelajaran diklasifikasikan lebih lanjut
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
1) Strategi pengorganisasian (organizational strategy), metode
untuk mengorganisasi isi bidang studi yang telah dipilih
untuk pembelajaran. “mengorganisasi” mengacu pada suatu
tindakan seperti pemilihan isi, penataan isi, pembuatan
diagram, format dan lainnya yang setingkat dengan itu.
2) Strategi penyampaian (delivery strategy), metode untuk
menyampaikan pembelajaran kepada siswa dan/atau untuk
20 Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran Edisi Pertama, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h.11-12Paket 1021 Zainal Aqib, Ali Murtadlo., Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, (Bandung:Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. 2016), Cet. 1, h. 16
15
menerima serta merespons masukan yang berasal dari
siswa. Media pembelajaran merupakan bidang kajian utama
dari strategi ini.
3) Strategi pengelolaan (management strategy), metode untuk
menata interaksi antara si belajar dan variabel metode
pembelajaran lainnya, variabel strategi pengorganisasian
dan penyampaian isi pembelajaran.22
Dalam buku karya Made Wena yang berjudul Strategi
Pembelajaran Inovatif Kontemporer, mengungkapkan bahwa
Strategi pengorganisasian pembelajaran lebih banyak dipengaruhi
oleh tujuan pembelajaran dan karakteristik bidang studi. Strategi
penyampaian pembelajaran lebih banyak dipengaruhi oleh
karakteristik siswa.23
c) Pemilihan Metode Mengajar
Pemilihan metode berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru
dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dnegan situasi dan
kondisi sehingga pencapaian tujuan pengajaran diperoleh secara
optimal. Oleh karena itu, salah satu hal yang sangat mendasar
untuk dipahami guru adalah bagaimana memahami kedudukan
metode sebagai salah satu komponen bagi keberhasilan kegiatan
belajar mengajar yang sama pentingnya dengan komponen-
komponen lain dalam keseluruhan komponen pendidikan.
Menurut Syaiful B. Djamarah dkk. (1995), metode memiliki
kedudukan:
1) Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar
mengajar
2) Menyiasati perbedaan individual anak didik
3) Untuk mencapai tujuan pembelajaran
22 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, h. 17-1823 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009),Cet. 1, h. 7
16
Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam
mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan
pembelajaran. Tentunya faktor-faktor lain pun harus diperhatikan
juga, seperti: faktor guru, faktor anak, faktor situasi (lingkungan
belajar), media, dan lain-lain. Oleh karena itu, fungsi-fngsi metode
mengajar tidak dapat diabaikan, karena metode mengajar tersebut
turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar
dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem
pengajaran.
Banyak macam metode yang bisa dipilih guru dalam kegiatan
belajar mengajar, namun tidak semua metode bisa dikategorikan
sebagai metode yang baik, dan tidak pula semua metode dikatakan
jelek. Kebaikan suatu metode terletak pada ketetapan memilih
sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
d) Prinsip-prinsip Penentuan Metode
Metode apapun yang dipilih dalam kegiatan belajar mengajar
hendaklah memperhatikan beberapa prinsip yang mendasari
urgensi metode dalam proses belajar mengajar:
1) Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Motivasi memiliki
kekuatan sangat dahsyat dalam proses pembelajaran.
Belajar tanpa motivasi seperti badan tanpa jiwa, atau
laksana mobil tanpa bahan bakar.
2) Prinsip kematangan dan perbedaan individual. Belajar
memiliki masa kepekaan masing-masing dan tiap anak
memiliki tempo kepekaan yang tidak sama. Kepekaan
intelek anak menurut J. Piaget memiliki tiga fase:
Fase praoperasional, yakni usia 5-6 tahun atau masa
pra sekolah. Fase ini belum bisa membedakan
sesuatu secara konsep atau abstrak.
17
Fase operasi kongkret. Masa ini anak sudah mulai
bisa dibawa berpikir abstrak, misalnya untuk
menjelaskan bahwa Allah itu ada dengan cara
melihat adanya ciptaan-Nya. Fase perkembangan
moral tahap ini lebih bersifat konvensional, yakni
taat dan patuh pada kekuasaan, benar menurut siapa
yang mengatakan.
Fase operasional formal. Fase ini, anak sudah mulai
bisa memikirkan apa yang ada di balik realitas, baik
melalui percobaan maupun observasi.
3) Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis.
Belajar dengan memperhatikan peluang sebesar-besarnya
bagi partisipasi anak didik dan pengalaman langsung oleh
anak jauh memiliki makna ketimbang belajar verbalistik.
Confusius pernah menekankan pentingnya arti belajar dari
pengalaman dengan perkataan, “saya dengar dan saya
lupa”, “saya lupa dan saya ingat”, “saya lakukan dan saya
paham”.
4) Integrasi pemahaman dan pengalaman. Penyatuan
pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses
pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata
dalam suatu daur proses belajar. Prinsip belajar ini
didasarkan pada asumsi bahwa pengalaman mendahului
proses belajar dan isi pengajaran atau makna sesuatu harus
berasal dari pengalaman siswa sendiri. Pendekatan belajar
yang mungkin dapat dilakukan adalah mengalami,
mengungkapkan, mengolah, menyimpulkan dan
menerapkan.
5) Prinsip fungsional. Belajar merupakan proses pengalaman
hidup yang bermanfat bagi kehidupan berkutnya. Setiap
belajar nampaknya tidka bisa lepas dari niai manfaat,
18
sekalipun bisa berupa nilai manfaat teoritik atau praktis
bagi kehidupan sehari-hari.
6) Prinsip menggembirakan. Belajar merupakan proses yang
terus berlanjut tanpa henti, tentu seiring kebutuhan dan
tuntutan yang terus berkembang. Berkaitan dengan
kepentingan belajar yang terus menerus, maka metode
mengajar jangan sampai memberi kesan memberatkan,
sehingga kesadaran belajar pada anak cepat berakhir.
e) Nilai Strategi Metode
Bahan pelajaran yang dissampaikan tapa memperhatika
pemakaian metode justru akan mempersulit guru dalam mencapai
tujuan pengajaran. Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan
pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang
kurang tepat. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik
yang kuran kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang
sesuai dengan sifat bahan dan tidak sesuai dengan tujuan
pengajaran. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa metode adalah
suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar
mengajar. Dikatakan demikian karena metode dapat
mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar.
f) Efektivitas Penggunaan Metode
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan
pengajaran akan menjadi kendala dalam pencapaian ujuan yang
telah dirumuskan. Dalam menetapkan metode mengajar, bukan
tujuan yang menyesuakan dengan metode atau karakter anak, tetapi
metod ehendaknya dapat berubah dan berkembang sesuai
kebutuhan. Karena itu, efektivitas penggunaan metode dapat terjadi
bila ada kesesuaian antara metode engan semua koponen
19
pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran
sebagai persiapan tertulis.
g) Fakor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Guru tidak boleh sembarangan memilih serta menggunakan
metode. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan
dan penentuan metode antara lain:
1) Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap
kegiatan belajar mengajar. Setiap guru hendakna
memperhatiknan tujuan pembelajaran. Karakteristik tujuan
yang akan dicapai sangat mempengaruhi penentuan
metode, sebab metode tunduk pada tujuan, bukan
sebaliknya.
2) Materi pelajaran
Materi pelajaran alah sejumlah materi yang hendak
disampaikan oleh guru untuk bisa dipeljari dan dikuasai
oleh peserta didik.
3) Peserta didik
Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, baik minat, bakat,
kebiasaan, motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga dan
harapan terhadap masa depannya.
Perbedaan peserta didik dari asek psikologis seperti sifat
pediam, super aktif, tertutup, terbuka, periang, pemurung,
bahkan ada yang menunjukkan perilaku-perilaku yang sulit
untuk dikenal. Semua perbedaan tadi akan berpengaruh
terhadap penentuan metode pembelajaran.
4) Situasi
20
Situasi kegiatan belajar merupakan setting
lingkungan pembelajaran yang dnamis. Guru harus teliti
dalam melihat situasi. Oelh karena itu, pada waktu tertentu
guru melakukan proses pembelajaran d luar kelas atau di
alam terbuka.
5) Fasilitas
Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode mengajar. Oleh karena itu, ketiadaan
fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan metode yang
tepat, seperti tidak adanya laboratorium untuk praktek, jelas
kurang mendukung penggunaan meode eksperimen
ataudemonstrasi. Jadi, fasilitas ini sangatlah penting guna
berjalannya proses pembelajaran yang efektif.
6) Guru
Kompetensi mengajar biasanya dipengaruhi pula
oleh latar belakang pendidikan. Guru yang berlatarbelkanag
pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam
menerapkannya, sedangkan guru yang latar belakang
pendidikannya kurang relevan, sekalipun tepat dalam
menentukan metode, namun sering mengalami hambatan
dalam penerapannya. Jadi, untuk menjadi seorang guru
pada intinya harus memiliki jiwa yang professional.
Dengan memiliki jiwa keprofesionalan dalam
menyampaikan pelajaran atau dalam proses pembelajaran
itu akan berhasi sesai denan tujuan yang telah ditetapkan.24
Ditambahkan oleh R.Ibrahim dan Nana Syaodih S. dalam
bukunya yang berjudul Perencanaan Pengajaran mengungkapkan
bahwa untuk memilih metode mengajar yang akan digunakan
24 Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. RefikaAditama. 2009), Cet. 3, h. 55-61
21
dalam rangka perencanaan pengajaran, perlu dipertimbangkan
faktor-faktor tertentu antara lain:
1) Kesesuaian dengan tujuan instruksional
Setiap metode mengajar memiliki kekuatan dan
kelemahannya dilihat dari berbagai sudut. Namun, yang
penting bagi guru, metode mengajar manapun yang akan
digunakan, harus jelas dahulu tujuan yang akan dicapai.
2) Keterlaksanaan dlihat dari waktu dan sarana
Dalam memilih metode pengajaran perlu
dipertimbangkan pula waktu dan sarana yang tersedia.
Misalnya dalam situasi di mana jumlah peralatan sangat
terbatas, mungkin metode demonstrasi lebih cocok untuk
digunakan dibandngkan dengan metode eksperimen di
mana diperlukan beberapa perangkat alat/bahan.
Akhirnya, dalam memilih metode mengajar
hendaknya diupayakan pula agar dapat terwujud proses
belajar-mengajar yang menantang dan bermakna serta
banyak melibatkan keaktifan siswa.25
h) Klasifikasi Metode Pembelajaran
Metode bukan merupakan tujuan, melainkan cara untuk
mencapai tujuan sebaik-baiknya. Berhasil tidaknya tujuan yang
akan dicapai bergantung pada penggunaan metode yang tepat.
Klasifikasi metode pebelajaran, hanya untuk memudahkan guru
dalam memilih metode sesuai dengan strategi yang akan dipilih.
Untuk itu klasifikasi di sini didasarkan pada strategi pembelajaran.
Klasifikasi metode pembelajaran
1) Strategi pembelajaran langsung
25 R. Ibrahim, Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010), Cet.3, h. 108-109
22
Strategi pembelajaran langsung sangat darahkan oleh guru.
Metode yang cocok antara lain: ceramah, tanya jawab,
demonstrasi, latihan, dan drill.
2) Strategi pembelajaran tidak langsung
Sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah,
pengambilan keputusan dan penemuan. Strategi ini berpusat
pada peserta didik. Metode yang cocok digunakan antara lain:
inkuiri, studi kasus, pemecahan masalah, peta konsep.
3) Strategi pembelajaran interaktif
Menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta
didik, maka metode yang cocok antara lain: diskusi kelas,
diskusi kelompok kecil atau projek, kerja berpasangan.
4) Strategi pembelajaran mandiri
Merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian dan peningkatan
diri. Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanggung
jawab dalam merencanakan dan memacu belajarnya sendiri.
Metode yang cocok antara lain: pekerjaan rumah, karya tulis,
projek penelitian, belajar berbasis computer, E-learning.
5) Belajar melalui pengalaman
Berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta
didik dan berbasis aktivitas. Metode yang cocok antara lain:
bermain peran, observasisurvey, simulasi.26
4. Metode Eksperimen
a) Pengertian Metode Eksperimen
Metode eksperimen langsung melibatkan para siswa
melakukan percobaan untuk mencari jawaban terhadap
permasalahan yang diajukan. Eksperimen sering dilakukan dalam
26 Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran Edisi Pertama, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h.13-14Paket 10
23
pengajaran bidang studi IPA, di mana metode ini merupakan unsur
pokok dalam pendekatan inquiry dan discovery (belajar dengan
menemukan).27
Percobaan atau disebut juga eksperimen (Bahasa Latin:
experiri yang berarti menguji coba) adalah suatu set tindakan dan
pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan
hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala.
Antara metode demonstrasi dan eksperimen sebenarnya
berbeda. Akan tetapi dalam praktik sering dipergunakan silih
berganti atau saling melengkapi. Secara terpisah, metode
eksperimen dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran di
mana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 1995).
Kemudian Sumantri (1999) mengatakan bahwa metode eksperimen
diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan peserta
didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil
percobaan. Menurut Roestiyah (2007: 80), metode eksperimen
merupakan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh
pendidik. Dengan demikian, metode eksperimen merupakan
metode yang sesuai untuk pembelajaran sains karena metode
eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas secara
optimal.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan suatu
percobaan, mengalami dan membuktikkan sendiri apa yang
27 R. Ibrahim, Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, h. 107
24
dipelajari, serta peserta didik dapat menarik suatu kesimpulan dari
proses yang dialaminya.28
b) Karakteristik Metode Eksperimen
1) Ada alat bantu yang digunakan
2) Peserta didik aktif melakukan percobaan
3) Pendidik membimbing
4) Tempat dikondisikan
5) Ada pedoman untuk peserta didik
6) Ada topik yang dieksperimenkan
7) Ada temuan-temuan
Dari karakteristik metode eksperimen dapat ditarik
kesimpulan bahwa metode eksperimen dapat dikembangkan dan
diterapkan dalam pembelajaran IPA dengan meningkatkan sikap
ilmiah peserta didik. Sikap ilmiah dapat muncul dalam
pembelajaran melalui pengalaman melakukan eksperimen.
Pembelajaran melalui eksperimen membuat peserta didik
menjadi lebih aktif. Dengan percobaan (eksperimen), peserta didik
dilatih untuk merekam semua data fakta yang diperoleh melalui
hasil pengamatan, bukan data opini hasil rekayasa pemikiran.
Berdasarkan karakteristiknya metode eksperimen paling
cocok diterapkan bagi peserta didik SD pada pembelajaran IPA
dalam meningkatkan sikap ilmiah.29
c) Langkah-langkah Penggunaan Metode Eksperimen
1) Menetapkan topik penelitian
2) Menyempitkannya dalam pernyataan penelitian.
28 Zainal Aqib, Ali Murtadlo., Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, (Bandung:Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. 2016), Cet. 1, h. 55-5729 Ibid, h.57-58
25
3) Mengembangkan hipotesa.
4) Merancang desain penelitian eksperimen yang baik.
5) Menetapkan berapa jumlah kelompok.
6) Menentukan kapan dan bagaimana memasukkan stimulus.
7) Menentukan kapan melakukan pengukuran variabel terikat.
8) Membuat analisa dan kesimpulan akhir.30
d) Keunggulan Metode Eksperimen
1) Melalui eksperimen peserta didik dapat menghayati sepenuh
hati dan mendalam, mengenai pelajaran yang diberikan.
2) Melatih peserta didik untuk dapat aktif mengambil bagian
untuk berbuat bagi dirinya dan tidak hanya melihat orang lain,
tanpa dirinya melakukan.
3) Peserta didik mendapatkan pengalaman langsung dan praktis
dalam kenyataan sehari-hari yang sangat berguna bagi dirinya.
4) Peserta didik dapat aktif mengambil bagian yang besar, untuk
melaksanakan langkah-langkah dalam cara berpikir ilmiah.
5) Kemungkinan kesalahan dalam mengambil kesimpulan dapat
dikurangi karena peserta didik mengamati langsung terhadap
suatu proses yang menjadi objek pelajaran atau mencoba
melaksanakan sesuatu.
6) Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan
peserta didik karena peserta didik memperolehya sendiri secara
langsung.
7) Peserta didik akan lebih memahami hakikat dari ilmu
pengetahuan dan kebenaran secara langsung.
8) Mengembangkan sikap terbuka bagi peserta didik.
9) Metode ini melibatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik
secara langsung dalam pengajaran sehingga mereka akan
terhindar dari verbalisme.31
30 Ibid, h. 59-60
26
e) Kelemahan Metode Eksperimen
1) Apabila sarana tdak tersedia atau kurang memadai, proses
jalannya eksperimen akan menjadi tidak efektif.
2) Metode ini dilaksanakan jika peserta didik belum matang untuk
melaksanakan eksperimen.
3) Memerlukan waktu yang panjang atau lama.
4) Memerlukan keterampilan atau kemahiran dari pihak pendidik
dalam menggunakan dan membuat alat-alat eksperimen.
5) Bagi pendidik yang telah terbiasa dengan metode ceramah
secara rutin, misalnya cenderung memandang eksperimen
sebagai suatu pemborosan dan memberatkan.
6) Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi,
kurang tepat jika diterapkan pada pelajaran lain terutama
bidang ilmu pengetahuan sosial.
7) Pada hal-hal tertentu seperti pada eksperimen bahan-bahan
kimia, kemungkinan memiliki bahaya selalu ada. Dalam hal
ini, faktor keselamatan kerja harus diperhitungkan.32
B. Penelitian yang Relevan
1. Eka Sukmawati dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Metode
Eksperimen Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Pada Konsep Benda dan Sifatnya
di Kelas IV SDN Bintaro 02 diperoleh kesimpulan bahwa metode eksperimen
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa pada konsep benda
dan sifatnya.
2. Asep Hidayat dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Penggunaan Alat
Peraga Dakon Matematika (Dakota) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh dari pengunaan alat peraga dakota
pada hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini relevan dengan metode
penelitian yang peneliti gunakan.
31 Op.cit, h.60-6132 Ibid, h.61-62
27
C. Kerangka Berfikir
Dalam pembelajaran IPA tidak membahas tentang teori saja, tetapi harus
menggunakan metode penyampaian yang mengajak siswa untuk sama-sama
bekerja, berpikir dan memecahkan masalah sederhana yang terkait dengan materi.
Siswa diharapkan aktif untuk menggali pengetahuannya sendiri terkait materi
yang sedang atau akan dibahas. Karena dengan begitu pengetahuan yang didapat
siswa akan bertahan lama dibandingkan dengan siswa hanya mendengarkan teori
yang disajikan oleh guru. Di sinilah perlunya pemilihan metode yang tepat dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran serta situasi dan kondisi siswa. Tetapi dalam
realitanya, tidak semua guru menggunakan metode yang tepat dalam penyampaian
konsep pembelajaran IPA. Masih ada guru yang sebatas memberikan teori saja
untuk kemudian dihafalkan oleh siswa. Kebanyakan siswa mampu
menghafalkannya, tetapi ingatan yang berasal dari hafalan saja tidak akan
bertahan lama serta tidak membekas dalam memori siswa. Pengetahuan berpindah
dari guru ke anak hanya dengan metode ceramah dan menghafal. Sehingga proses
pembelajaran hanya berlangsung satu arah. Hasil belajar siswa pun kurang
maksimal karena pemahaman siswa terkait materi tidak bertahan lama bahkan
lebih buruknya siswa tidak mendapatkan pemahaman sama sekali dalam kegiatan
pembelajaran.
Sangat disayangkan bila dalam penyampaian konsep IPA tidak
menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi. Situasi
dan kondisi yang dimaksud di sini adalah hal-hal yang menunjang terlaksananya
suatu metode pembelajaran, salah satunya adalah alat peraga yang disediakan oleh
sekolah, dan atau disediakan oleh guru tersebut. Dalam pembelajaran yang
diharapkan dapat mengajak siswa untuk aktif menggali pengetahuannya sendiri,
serta untuk mengetahui kebenaran suatu konsep sehingga hasil belajar siswa juga
maksimal, terdapat metode yang relevan, yaitu metode Eksperimen. Dalam
pembelajaran IPA khususnya pada materi Gaya, metode ini membutuhkan alat
peraga untuk mewujudkan terlaksananya pelajaran, baik yang disediakan oleh
sekolah, maupun kreasi dari guru yang bersangkutan. Prosedur dalam penggunaan
alat peraga dapat dilihat dari segi jumlah. Metode eksperimen membutuhkan alat
28
peraga yang lebih banyak, karena setiap siswa diharapkan mengalami sendiri
aktivitas pembelajaran tersebut, tentu dengan tetap memperhatikan instruksi yang
diberikan oleh guru sebelumnya. Kegiatan akhirnya siswa menguraikan
kesimpulan dari percobaan yang berkaitan dengan konsep. Dalam metode
Eksperimen, siswa menyimpulkan dari percobaan yang mereka lakukan.
Kesimpulan yang didapat siswa dari metode tersebut diharapkan dapat memberi
serta menambahkan pengetahuan dan pemahaman siswa terkait konsep
pembelajaran IPA yang dibahas.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya,
maka hipotesis penelitiannya adalah terdapat pengaruh pada hasil belajar dengan
menggunakan metode eksperimen di kelas 4 SD pada mata pelajaran IPA.
Di mana,
Ho ≠ Ha
Ho : tidak terdapat pengaruh hasil belajar dalam penggunaan metode eksperimen
di kelas 4 SD pada mata pelajaran IPA
Ha : terdapat pengaruh hasil belajar dalam penggunaan metode eksperimen di
kelas 4 SD pada mata pelajaran IPA
Metode Eksperimen Pembelajaran KelasEksperimen
Hasil Belajar KelasEksperimen
Hasil Belajar KelasKontrol
Metode Konvensional Pembelajaran KelasKontrol
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MIT Nurul Iman Depok. Waktu
yang dilaksanakan untuk penelitian ini pada semester genap tahun ajaran
2018/2019.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimen.
Di mana peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol atau
memanipulasi semua variabel yang relevan kecuali dari beberapa variabel
tersebut.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, diambil 2 sampel yang tidak
dipilih secara acak melainkan berdasarkan kelompok atau kelas yang
sudah ada yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen
diberi perlakuan menggunakan metode eksperimen dalam
pembelajarannya, sementara kelas kontrol menggunakan metode
konvensional.
Desain pada penelitian ini adalah Non-equivalent control group
design, untuk hasil kognitif, pada awal kegiatan penelitian siswa akan
diberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
Kemudian siswa akan diberi perlakuan (treatment) dengan menggunakan
metode eksperimen pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol tidak
diberikan perlakuan apapun, melainkan metode konvensial yang sudah
biasa digunakan. Perlakuan pada kelas eksperimen tersebut adalah variabel
bebas (independent) dalam penelitian. Setelah diberi perlakuan tersebut,
siswa diberikan tes akhir (posttest). Hasil belajar dari kedua perlakuan
tersebut adalah variabel terikat (dependent) yang kemudian akan dianalisis
datanya dengan statistik yang digunakan.
30
Desain ini digambarkan sebagai berikut:1
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
KE Q1 X Q2
KK Q1 - Q2
Keterangan:
KE : Kelompok eksperimen
KK : Kelompok kontrol
X : Perlakuan dengan metode eksperimen
Q1 : Pemberian pretest
Q2 : Pemberian posttest
Observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan
sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (Q1)
disebut pretest dan observasi setelah eksperimen (Q2) disebut posttest.
Perbedaan antara Q1 dan Q2 yakni Q1-Q2 diasumsikan merupakan efek
dari perlakuan atau eksperimen.
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam desain
penelitian ini adalah:
1. Q1 : Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas eksperimen
sebelum perlakuan
2. Q1 : Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas kontrol sebelum
perlakuan
3. X1 : Perlakuan dengan metode eksperimen pada kelompok
eksperimen
4. X2 : Perlakuan dengan metode konvensional pada kelompok
kontrol
1 Iona Ayu Pratiwi,” Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Cahaya dengan MenggunakanMetode Eksperimen dan Metode Demonstrasi,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012)
31
5. Q2 : Memberikan tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen
setelah diberi perlakuan dengan metode eksperimen
6. Q2 : Memberikan tes akhir (posttest) pada kelas kontrol setelah
diberi perlakuan dengan metode konvensional
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Isaac yang dikutip oleh Prof. Dr. Hamid Darmadi,
M. Pd. dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan
mengungkapkan bahwa populasi adalah elemen penelitian yang
hidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target
hasil penelitian.2 Yang dimaksud dengan populasi adalah
kelompok di mana seorang peneliti akan memperoleh hasil
penelitian yang dapat disamaratakan.3
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4
MIT Nurul Iman Depok semester genap pada tahun ajaran
2018/2019.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih
untuk sumber data.4
Sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah dua
kelas yaitu kelas IV A dan kelas IV C yang masing-masing kelas
berjumlah 30 siswa, serta mempunyai kemampuan yang homogen.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling, karena untuk menentukan seseorang menjadi
sampel atau tidak didasarkan pada tujuan tertentu.5
2 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, h. 523 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, h. 464 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, h. 535 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, h. 64
32
Kelompok yang terpilih sebagai KE dalam penelitian ini adalah
kelas IV A yang berjumlah 30 siswa, dan kelas yang terpilih sebagai KK
adalah kelas IV C yang juga berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, di
mana pengambilan sampel dilakukan dengan tujuan tertentu dengan apa
yang telah diobservasikan berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh dari
guru bidang studi.
E. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel independen (bebas) adalah metode demonstrasi dan
metode eksperimen
2. Variabel terikatnya adalah hasil belajar peserta didik yang
diperoleh dari skor tes setelah dilaksanakan proses pembelajaran
dengan metode demonstrasi dan metode eksperimen
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan tes
berupa tes pilihan ganda dan non tes berupa observasi. Dalam memperoleh
data di lapangan, terlebih dahulu ditentukan sumber data, jenis data, teknik
pengumpulan data dan instrumen yang digunakan. Tujuan tes dilakukan
untuk mengukur perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode demonstrasi dan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA.
Tabel 3.2
Teknik Pengumpulan Data
Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan
Data
Instrumen
Penelitian
Siswa Hasil Belajar
Siswa
Melaksanakan Pretest
dan Posttest
Butir Soal
Pilihan Ganda
Guru Kegiatan Observasi Lembar
33
Mengajar Observasi
G. Instrumen Penelitian
Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen tes berupa tes objektif dalam bentuk pretest dan posttest. Di
samping itu, untuk mendapatkan data penunjang kesimpulan yang
diharapkan di akhir penelitian ini, digunakan instrumen lembar observasi.
1. Tes objektif
Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang
terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan
jalan memilih salah satu atau lebih di antara beberapa
kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-
masing items, atau dengan jalan menuliskan (mengisikan)
jawabannya berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada
tempat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-masing
butir item yang bersangkutan.6
Dari berbagai golongan tes objektif, penelitian ini
menggunakan tes pilihan ganda, yaitu salah satu bentuk tes objektif
yang terdiri atas pertanyaan yang sifatnya belum selesai, dan untuk
menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari
beberapa kemungkinan jawab yang telah disediakan pada tiap-tiap
butir soal yang bersangkutan.7
Tes ini dalam bentuk tes pilihan ganda dengan jumlah soal
20 butir pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Tes ini digunakan
untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah
diberikan. Tes hasil belajar ini diberikan sebelum dan setelah siswa
mempelajari materi dengan metode eksperimen pada KE dan
metode konvensional pada KK.
6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Penddikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.10, h. 106-1077 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Penddikan, h. 118
34
2. Lembar observasi
Secara umum, pengertian observasi adalah cara
menghimpun bahan-bahan keterangan (= data) yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan.8 Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi
yang hendak diambil berupa fakta alami, tingkah laku dan hasil
kerja responden dalam situasi alami. Untuk memaksimalkan hasil
observasi, biasanya peneliti akan menggunakan alat bantu yang
sesuai dengan kondisi lapangan. Di antara alat bantu observasi
tersebut misalnya termasuk buku catatan dan check list yang berisi
objek yang perlu mendapat perhatian lebih dalam pengamatan.9
Lembar observasi berisi pernyataan-pernyataan terkait
tahapan-tahapan kegiatan guru pada saat mengajar siswa
menggunakan metode demonstrasi dan metode eksperimen.
Observasi dilakukan oleh observer, dengan melihat apakah siswa
dan guru pada setiap tahapan dalam proses belajar mengajar benar
dan sesuai atau tidak dengan tahapan metode demonstrasi dan
metode eksperimen.
H. Uji Coba Instrumen
Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut
memenuhi persyaratan seperti validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
maupun daya beda.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan syarat yang terpenting dalam suatu alat
evaluasi. Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi (disebut valid) jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur
8 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Penddikan, h. 769 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet. 2, h. 261-262
35
apa yang sebenarnya akan diukur.10 Validitas merupakan suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrument
disebut valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan.
Dalam penelitian ini, jika butir item soal dinyatakan valid, maka
butir item soal tersebut dapat tepat mengukur hasil belajar siswa.
Adapun uji validitas yang dilakukan untuk mengukur validitas butir
soal menggunakan korelasi point biserial dengan rumus sebagai
berikut:
Di mana:
= koefisien korelasi point biserial yang melambangkan
kekuatan korelasi antara variabel I dengan variabel II, yang
dalam hal ini dianggap sebagai Koefisien Validitas Item
= skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk
butir item yang bersangkutan telah djawab dengan betul.
= skor rata-rata dari skor total
= deviasi standar dari skor total
p = proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item
yang sedang diuji validitas itemnya
q = proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item
yang sedang diuji validitas itemnya11
10 M. Ngalim Purwanto, Tjun Surjaman,. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. 17, h. 137-13811 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Penddikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.10, h. 185
36
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi.
Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan reliabel jika ia dapat dipercaya,
konsisten, atau stabil dan produktif.12 Reliabilitas dinyatakan dengan
angka-angka, biasanya sebagai suatu koefisien, koefisien yang tinggi
menunjukkan reliabilitas yang tinggi.13
Untuk memperoleh data yang dipercaya, instrument penelitian
yang digunakan harus reliable. Reliabilitas adalah instrumen cukup
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena data
tersebut sudah baik. Perhitungan reliabilitas menggunakan program
SPSS 22.
Setelah instrument diuji validitasnya, maka instrument tersebut
diuji reliabilitasnya. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui
apakah isntrumen tersebut benar-benar reliable atau tidak dala
mengukur hasil belajar siswa.
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument dilakukan dengan
menggunakan Rumus K. R - 20:
( )Di mana:
= reliabilitas instrumen
K = banyaknya butir soal
= varian total
p = perbandingan jumlah siswa yang menjawab benar
dibanding jumlah siswa seluruhnya untuk tiap item
12 M. Ngalim Purwanto, Tjun Surjaman,. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, h. 13913 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet. 2, h. 88
37
q = perbandingan jumlah siswa yang menjawab salah
dibanding jumlah siswa seluruhnya untuk tiap item
3. Uji Taraf Kesukaran Soal
Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-
tama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang
dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut.14
Butir-butir tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir
item yang baik, apabila butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak
pula terlalu mudah. Dengan kata lain, derajat kesukaran item tersebut
adalah sedang atau cukup. Untuk mengetahui indeks kesukaran butir-
butir soal digunakan rumus sebagai berikut:
=Di mana:
P = angka indeks kesukaran item
B = banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul terhadap
butir item yang bersangkutan
JS = jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar15
Tabel 3.3
Klasifikasi Indeks Kesukaran16
Besarnya P Keterangan
Kurang dari 0,30 Terlalu Sukar
0,30 – 0,70 Cukup (sedang)
Lebih dari 0,70 Terlalu Mudah
14Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Penddikan, h. 37015Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Penddikan, h. 37216Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Penddikan, h. 372
38
4. Daya Pembeda
Yang dimaksud dengan daya pembeda suatu soal tes ialah
bagaimana kemampuan soal itu untuk membedakan siswa-siswa yang
termasuk kelompok pandai (upper group) dengan siswa-siswa yang
termasuk kelompok kurang (lower group).17 Daya pembeda suatu soal
tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut:
= − = −Di mana:
J = jumlah peserta tes
= banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
= = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar
= = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
(ingat, P sebagai indeks kesukaran
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar18
I. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
17 M. Ngalim Purwanto, Tjun Surjaman,. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. 17, h. 12018 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), Cet. 1, h.213-214
39
1. Uji Persyaratan Analisis Data
a) Uji Normalitas
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan uji-
t, terlebih dahulu kedua kelompok diuji normalitas dan
homogenitasnya. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui normal atau tidaknya distribusi sampel yang
diteliti. Uji normalitas menggunakan rumus Liliefors
dengan ketentuan bahwa data kelompok berdistribusi
normal jika memenuhi kriteria < pada taraf
signifikansi 0,05.
Fungsi distribusi pada distribusi probabilitas normal
ditemukan melalui tabel sehingga data perlu ditransformasi
ke nilai baku. Selisih maksimum dalam bentuk harga
mutlak: T = Sup ∅ − pMenjadi statistic uji (sup = supremum)
Terdapat tabel khusus untuk pengujian hipotesis
Tolak jika T >Tolak jika T <
b) Uji Homogenitas
Setelah melakukan uji normalitas, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas. Uji
homogenitas yang digunakan yaitu uji Levene.
Perhitungannya menggunakan program SPSS 22:
Dalam penelitian ini, nilai homogenitas didapat
dengan menggunakan uji Levene, sampel dinyatakan
homogen apabila p-value = 0,976 > 0,05 atau H0 diterima.
40
2. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka
untuk menguji data yang diperoleh digunakan rumus uji-t.
Langkah-langkah pengujian hipotesis:
Jika varian populasi homogen, uji statistik yang digunakan adalah
= di mana = ( ) ( )Keterangan:
= nilai rata-rata kelompok eksperimen
= nilai rata-rata kelompok kontrol
= jumlah sampel pada kelompok eksperimen
= jumlah sampel pada kelompok kontrol
= varian kelompok eksperimen
= varian kelompok kontrol
= nilai standar deviasi gabungan
Setelah dilakukan Uji-T, dilakukan pula uji pengaruh (Effect Sizes)
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Metode Eksperimen
terhadap hasil belajar siswa kelas 4 SD pada mata pelajaran IPA
materi gaya. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung
besarnya pengaruh yaitu dengan menggunakan perhitungan
Cohen’s d:
2
)(
22CE
CE
SDSD
MMd
41
Keterangan :
d = Nilai cohen’s d
ME = Mean kelas eksperimen
MC = Mean kelas kontrol
SDE = Standar Deviasi kelas eksperimen
SDC = Standar Deviasi kelas control
Kriteria yang diusulkan oleh Cohen’s d tentang besar kecilnya
ukuran efek adalah sebagai berikut:19
Tabel 3.4
Kriteria Effect Size
Nilai Cohen’s d Kriteria
0 < d ≤ 0,2 Efek Kecil
0,2 < d ≤ 0,8 Efek Sedang
d > 0,8 Efek Besar
Effect size dapat digunakan sebagai ukuran mengenai
kebermaknaan hasil penelitian dalam tataran praktis. Ukuran ini
dibutuhkan karena signifikansi statistik tidak memberikan
informasi yang cukup berarti terkait dengan besarnya pengaruh.20
19Kiki Engga Dewi, Peningkatan Hasil Belajar Ipa Menggunakan Model Cooperative LearningTeknik Marry Go Round Pada Siswa Kelas IV B SD Negeri Klegung I, Jurnal Ilmiah Guru“COPE”, No. 02, Nopember 2013, h. 22.20 Lia Khairunnisa, “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A MatchTerhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017), h. 51
42
J. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh hasil belajar IPA
melalui metode eksperimen, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. : µ = µ
2. : µ ≠ µ
Keterangan:
µ = rata-rata hasil belajar IPA dengan menggunakan metode
konvensional
µ = rata-rata hasil belajar IPA dengan menggunakan metode
eksperimen
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MIT Nurul Iman
1. Lokasi Sekolah
MIT Nurul Iman berlokasi di Jl. Karya Bakti No. 26 Rt 03/06,
Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok, Provinsi Jawa
Barat. Kode Pos 16426. Berada di daerah perbatasan wilayah Depok
dan Jakarta Selatan.
2. Jumlah dan Kondisi Bangunan
No Jenis Bangunan
Jumlah Ruangan Menurut Kondisi Status
Kepemilikkan1)
Total Luas
Bangunan (m2)BaikRusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1 Ruang Kelas 18 1 840
2 Ruang KepalaMadrasah 1 1 10
3 Ruang Guru 1 1 48
4 Ruang Tata Usaha 1 1 18
5 Laboratorium IPA(Sains) 1 1 12
6 LaboratoriumKomputer 1 1 42
7 LaboratoriumBahasa 0
8 Laboratorium PAI 0
9 Ruang Perpustakaan 1 1 42
10 Ruang UKS 1 1 12
11 Ruang Keterampilan 0
12 Ruang Kesenian 0
13 Toilet Guru 4 1 12
14 Toilet Siswa 10 1 20
15 Ruang Bimbingan 0
44
Konseling (BK)16 Gedung Serba Guna
(Aula) 0
17 Ruang OSIS 0
18 Ruang Pramuka 0
19 Masjid/Mushola 1 2 49
20 Gedung/RuangOlahraga 0
21 Rumah Dinas Guru 0
22 Kamar Asrama Siswa(Putra) 0
23 Kamar Asrama Siswi(Putri) 0
24 Pos Satpam 0
25 Kantin 0
3. Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran
No Jenis Sarpras
Jumlah Sarpras Menurut KondisiJumlah Ideal
Sarpras
Status
Kepemilikkan1)Baik Rusak
1 Kursi Siswa 650 1
2 Meja Siswa 650 1
3 Loker Siswa 10 1
4 Kursi Guru di RuangKelas 22 1
5 Meja Guru di RuangKelas 18 1
6 Papan Tulis 18 1
7 Lemari di RuangKelas 18 1
8 Komputer/Laptop diLab. Komputer 35 1
9 Alat Peraga PAI 0
10 Alat Peraga IPA(Sains) 8 1
11 Bola Sepak 6 1
1) Status Kepemilikan : 1 Milik Sendiri 2 Bukan Milik Sendiri
45
12 Bola Voli 2 1
13 Bola Basket 1 1
14 Meja Pingpong(Tenis Meja) 0
15 LapanganSepakbola/Futsal 0
16 LapanganBulutangkis 0
17 Lapangan Basket 018 Lapangan Bola Voli 0
1) Status Kepemilikan : 1 Milik Sendiri 2 Bukan Milik Sendiri
4. Sarana Prasarana Pendukung Lainnya
No Jenis Sarpras
Jumlah Sarpras Menurut Kondisi Status
Kepemilikkan1)Baik Rusak
1 Laptop (di luar yang adadi Lab. Komputer) 2 1
2 Komputer (di luar yangada di Lab. Komputer) 4 1
3 Printer 3 1
4 Televisi 0
5 Mesin Fotocopy 06 Mesin Fax 0
7 Mesin Scanner 1 1
8 LCD Proyektor 2 1
9 Layar (Screen) 2 1
10 Meja Guru & Pegawai 19 1
11 Kursi Guru & Pegawai 24 1
12 Lemari Arsip 6 1
13 Kotak Obat (P3K) 4 114 Brankas 0
15 Pengeras Suara 3 1
16 Washtafel (Tempat Cuci 6 1
46
Tangan)17 Kendaraan Operasional
(Motor) 0
18 Kendaraan Operasional(Mobil) 0
19 Mobil Ambulance 0
20 AC (Pendingin Ruangan) 4 1
1) Status Kepemilikan : 1: Milik Sendiri 2
: Bukan Milik Sendiri
B. Deskripsi Data
1. Hasil belajar IPA pre-test
Pemerolehan hasil pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 4.1, menunjukkan adanya perbedaan
perhitungan statistik deskriptif yang tidak signifikan antara kedua
kelas, ini ditunjukkan dengan perolehan rentang nilai yang sama yakni
pada rentang 25 – 84.
Rentang Nilai
Kelas
Eksperimen Kontrol
25 – 34 4 2
35 – 44 3 5
45 – 54 5 6
55 – 64 7 6
65 – 74 7 5
75 – 84 4 6
Jumlah 30 30
47
2. Hasil belajar IPA post-test
Pemerolehan hasil post-test kelas eksperimen dan kontrol pada
penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dilihat hasil post-test kelas
eksperimen berada pada rentang nilai 65 – 94.
Sedangkan kelas kontrol pada rentang nilai 60 – 89. Pada kelas
eksperimen terdapat frekuensi tertinggi pada rentang nilai 80 – 84
sebanyak 7 siswa, dan frekuensi terendah terdapat pada rentang nilai
85 – 89 sebanyak 3 siswa. Sedangkan pada kelas kontrol terdapat
frekuensi tertinggi pada rentang nilai 75 – 79 sebanyak 9 siswa, dan
frekuensi terendah terdapat pada rentang nilai 60-64 dan 65 – 69
sebanyak 2 siswa.
Tabel 4.2
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Post-test
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rentang
Nilai
Jumlah
Siswa
60 –64 2
65 – 69 2
70 – 74 6
75 – 79 9
80 – 84 4
85 – 89 5
Jumlah 30
3. Rekapitulasi data hasil belajar IPA
Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari hasil pre-test dan post-test.
Rentang Nilai Jumlah Siswa
65 –69 4
70 – 74 6
75 – 79 6
80 – 84 7
85 – 89 3
90 – 94 4
Jumlah 30
48
Rekapitulasi data hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen dan
kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3
Rekapitulasi Data Hasil Pre-test dan Post-test Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pemusatan dan
penyebaran data
Kelas eksperimen Kelas kontrol
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
Banyak sampel 30 30
Nilai minimum 25 65 25 60
Nilai maksimum 80 90 80 85
Rata-rata (mean) 57,91 78,83 59,13 71,53
Median 58,8 78,65 57,8 77,25
Modus 56,7 80,5 45,9 76,4
Varians 244,34 62,89 219,11 73,39
Standar Deviasi 15,63 7,93 14,8 8,56
Range 55 25 55 25
Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa nilai rata-rata pre-test kelas
eksperimen (57,91) lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol
(59,13). Sedangkan pada nilai rata-rata post-test kelas eksperimen
(78,83) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (71,53).
Berdasarkan hasil post-test ini menunjukkan bahwa kedua kelas
mengalami peningkatan hasil belajar setelah dilaksanakan
pembelajaran. Selisih nilai rata-rata pre-test dan post-test kelas
eksperimen sebesar 20,92, sementara pada kelas kontrol selisih nilai
rata-rata pre-test dan post-test nya sebesar 12,4. Hasil ini menunjukkan
bahwa kelas eksperimen yang diberikan treatment berupa pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen memperoleh nilai rata-rata
yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang tidak diberikan
treatment melainkan metode konvensional saja.
49
C. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis
Terdapat beberapa pengujian prasyarat analisis dan pengujian hipotesis
yang harus dilakukan, di antaranya adalah uji normalitas dan uji
homogenitas.
Uji normalitas sangat diperlukan untuk mengetahui apakah distribusi
dari data sampel yang kita gunakan memenuhi asumsi berdistribusi
normal. Uji homogenitas perlu dilakukan agar dua gugus data atau lebih
layak untuk dibandingkan.
Adapun uji normalitas yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan Uji Liliefors. Setelah mengetahui bahwa sampel yang
digunakan berdistribusi normal melalui uji normalitas, maka selanjutnya
peneliti akan membandingkan dua gugus data dengan melakukan uji
kesamaan keragaman atau yang biasa disebut uji homogenitas. Adapun uji
homogenitas yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan
Uji Levene.
1. Data pre-test
a. Pengujian prasyarat analisis
1) Normalitas
Berikut ini disajikan hasil uji normalitas data Pretest yang
didasarkan pada pengujian normalitas melalui program SPSS
22.
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Data Pretest
No KelasTest Of
Normality
Sig. Atau
p-valueα Keputusan
1 Eksperimen Liliefors 0,2000,05
H0 diterima
2 Kontrol Liliefors 0,180 H0 diterima
Dari hasil uji normalitas Liliefors di atas, diperoleh semua
harga signifikansi atau nilai probabilitas (p-value) yaitu lebih
besar dari 0,05 atau p-value > 0,05 yang berarti menerima H0.
50
Hal ini memberi simpulan bahwa data Pretest hasil belajar
kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdistribusi normal.
2) Homogenitas
Berikut ini disajikan hasil uji homogenitas data Pretest
yang didasarkan pada pengujian homogenitas melalui program
SPSS 22.
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas Data Pretest
No KelasNilai
Varians
Sig. Atau
p-valueα Keputusan
1 Eksperimen 261,1780,976 0,05 H0 Diterima
2 Kontrol 247,241
Dari hasil uji homogenitas di atas diperoleh p-value = 0,976
> 0,05 atau H0 diterima. Dengan demikian, data Pretest hasil
belajar siswa dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol
memiliki keragaman nilai sama atau secara statistik sama.
b. Pengujian hipotesis data pre-test
Terdapat dua kemungkinan atau peluang yang akan terjadi
dari hipotesis yang diajukan dalam sebuah penelitian, yaitu
diterima atau ditolak. Diterima atau ditolaknya suatu hipotesis ini
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan. Berikut hasil
pengujian hipotesis data pretest.
51
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis (Uji T) Pretest
Kelas Mean
Independent Sample Test
KeputusanDf
Sig.
Atau
p-
value
thitung ttabel
Eksperimen 57,91 (N-2)
580,669 0,429 1,67
H0
DiterimaKontrol 59,13
Pengambilan hipotesis diambil berdasarkan kriteria
pengujian, yaitu jika nilai thitung≤ nilai ttabel maka H0 diterima dan
H1 ditolak. Sedangkan jika nilai thitung≥ nilai ttabel maka H0 ditolak
dan H1 diterima.
Berdasarkan tabel 4.6, terlihat bahwa data pretest
memperoleh nilai thitung 0,429 dan ttabel 1,67. Hipotesisnya, thitung≤ttabel, maka H0 diterima. Dapat disimpulkan, bahwa rata-rata hasil
belajar pretest IPA siswa kelas eksperimen sama dengan rata-rata
hasil belajar kelas kontrol.
2. Data post test
a. Pengujian prasyarat analisis
1) Normalitas
Berikut ini disajikan hasil uji normalitas data Post Test
yang didasarkan pada pengujian normalitas melalui program
SPSS 22.
52
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Data Post Test
No KelasTest Of
Normality
Sig. Atau
p-valueα Keputusan
1 Eksperimen Liliefors 0,0560,05
H0 diterima
2 Kontrol Liliefors 0,078 H0 diterima
Dari hasil uji normalitas Liliefors di atas, diperoleh semua
harga signifikansi atau nilai probabilitas (p-value) yaitu lebih
besar dari 0,05 atau p-value > 0,05 yang berarti menerima H0.
Hal ini memberi simpulan bahwa data Post Test hasil belajar
kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdistribusi normal.
2) Homogenitas
Berikut ini disajikan hasil uji homogenitas data Post Test
yang didasarkan pada pengujian homogenitas melalui program
SPSS 22.
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Data Post Test
No KelasNilai
Varians
Sig. Atau
p-valueα Keputusan
1 Eksperimen 58,0750,614 0,05 H0 Diterima
2 Kontrol 55,057
Dari hasil uji homogenitas di atas diperoleh p-value = 0,614
> 0,05 atau H0 diterima. Dengan demikian, data Post Test hasil
belajar siswa dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol
memiliki keragaman nilai sama atau secara statistik sama.
53
b. Pengujian hipotesis data post test
Berikut hasil pengujian hipotesis data post test.
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis (Uji T) Post Test
Kelas Mean
Independent Sample Test
KeputusanDf
Sig.
Atau
p-
value
thitung ttabel
Eksperimen 78,83 (N-2)
580,778 2,83 1,67 H0 Ditolak
Kontrol 71,53
Pengambilan hipotesis diambil berdasarkan kriteria
pengujian, yaitu jika nilai thitung ≤ nilai ttabel maka H0 diterima dan
H1 ditolak. Sedangkan jika nilai thitung≥ nilai ttabel maka H0 ditolak
dan H1 diterima.
Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa data post test
memperoleh nilai thitung 2,83 dan ttabel 1,67. Hipotesisnya, thitung≥ttabel, maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan, bahwa rata-rata hasil
belajar post test IPA siswa kelas eksperimen yang menggunakan
metode eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar kelas
kontrol (yang menggunakan metode konvensional).
c. Uji pengaruh (effect sizes)
Setelah didapat hasil dari uji T, yaitu kelas eksperimen
yang menggunakan metode eksperimen lebih tinggi hasil
belajarnya dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan
metode konvensional, langkah selanjutnya adalah melakukan uji
pengaruh. Uji pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh yang didapatkan dari penggunaan metode
54
eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 MIT Nurul
Iman pada pokok bahasan Gaya.
Hasil perhitungan effect sizes dengan menggunakan rumus
perhitungan Cohen’s d, diperoleh nilai effect sizes sebesar 0,88
diinterpretasikan ke dalam tingkat pengaruh yang besar. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen
memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa
kelas 4 MIT Nurul Iman pada pokok bahasan Gaya.
D. Hasil dan Pembahasan terhadap Temuan Penelitian
1. Hasil belajar IPA materi gaya
Dalam hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata hasil belajar IPA
siswa pada pokok bahasan Gaya, secara keseluruhan sebagai berikut:
Tabel 4.10
Rata-rata Hasil Belajar IPA Siswa
KelasRata-rata Hasil Belajar IPA Siswa
Pretest Post Test
Eksperimen 57,91 78,83
Kontrol 59,13 71,53
Berdasarkan Tabel 4.10 Rata-rata pretest kelas eksperimen lebih
rendah dibandingkan rata-rata pretest kelas kontrol. Namun ketika
dilakukan uji kesamaan rata-rata menggunakan uji T dengan taraf
signifikansi 5 % atau 0,05, data pretest kedua kelas memperoleh nilai
thitung 0,429 dan ttabel 1,67. Hipotesisnya, thitung≤ ttabel, maka H0 diterima.
Dapat disimpulkan, bahwa rata-rata hasil belajar pretest IPA siswa
kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol.
Selain itu diperoleh data bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang
berdistribusi normal dan homogen, dibuktikan dengan menggunakan
Uji Liliefors dan Uji Levene.
55
Untuk uji Normalitas menggunakan Liliefors, data pretest kelas
eksperimen memperoleh harga signifikansi 0,200 dan kelas kontrol
0,180. Keduanya memperoleh harga signifikansi lebih besar dari 5 %
atau 0,05. Dan untuk Uji Homogenitas menggunakan Levene,
diperoleh p-value = 0,976 > 0,05 atau H0 diterima. Dengan demikian,
data Pretest hasil belajar siswa dari kelas eksperimen maupun kelas
kontrol memiliki keragaman nilai sama atau secara statistik sama.
Adapun setelah diterapkan perlakuan yang berbeda, pada kelas
eksperimen menggunakan metode eksperimen dan pada kelas kontrol
menggunakan metode konvensional, diperoleh nilai rata-rata kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yaitu
78,83 ˃ 71,53. Adanya perbedaan hasil belajar pada kedua kelas
diasumsikan karena adanya perbedaan perlakuan yang diterapkan saat
pembelajaran IPA berlangsung. Kedua kelas ini berasal dari populasi
yang berdistribusi normal dan bersifat homogen.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis data post test terhadap kelas
eksperimen dan kontrol menggunakan uji T dengan taraf signifikansi
5% atau 0,05 menunjukkan bahwa thitung 2,83 dan ttabel 1,67.
Hipotesisnya, thitung≥ ttabel, maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan, bahwa
terdapat perbedaan antara rata-rata hasil belajar post test IPA siswa
kelas eksperimen yang menggunakan metode eksperimen dan rata-rata
hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
Di mana rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode
eksperimen lebih tinggi. Dan berdasarkan hasil perhitungan effect sizes
dengan menggunakan rumus perhitungan Cohen’s d, diperoleh nilai
effect sizes sebesar 0,88 diinterpretasikan ke dalam tingkat pengaruh
yang besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
eksperimen memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar
siswa kelas 4 MIT Nurul Iman pada pokok bahasan Gaya.
59
memutuskan untuk membuat sendiri. Peneliti sadari alat
peragayang tersedia belum maksimal.
d) Peneliti tidak menggunakan angket sebagai respon siswa terhadap
pembelajaran dan hanya mengamatinya secara langsung.
e) Keterbatasan peneliti dalam dokumentasi kegiatan, dikarenakan
tidak ada orang yang dapat dimintai bantuan saat penelitian
berlangsung.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diuraikan berikut ini merupakan jawaban atas rumusan
masalah penelitian yakni:
Terdapat pengaruh pada penggunaan metode eksperimen terhadap hasil
belajar siswa kelas 4 SD (tahun ajaran 2018/2019) pada pembelajaran IPA materi
gaya. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan analisis uji-t, dimana terdapat
perbedaan harga thitung dengan ttabel, yaitu thitung≥ ttabel atau thitung 2,83 ≥ ttabel 1,67.
Dapat disimpulkan, H0 ditolak dan Hα diterima. Dan dilihat dari rata-rata hasil
belajar siswa kedua kelas, disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar post test IPA
siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode eksperimen lebih tinggi dari
rata-rata hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
Berdasarkan hasil perhitungan uji ukuran pengaruh (effect sizes) dengan
menggunakan rumus perhitungan Cohen’s d, diperoleh nilai effect sizes (d)
sebesar 0,88. Nilai effect sizes sebesar 0,88 diinterpretasikan ke dalam tingkat
pengaruh yang besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
eksperimen memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa kelas 4
MIT Nurul Iman pada pokok bahasan Gaya.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan saran-saran dari peneliti
sebagai berikut:
1. Bagi guru, terdapat beberapa saran yaitu:
a. Metode pembelajaran eksperimen dapat lebih sering digunakan untuk
mengaktifkan proses pembelajaran tentunya dengan kreativitas yang
lebih dari yang telah peneliti lakukan agar tidak terkesan monoton.
b. Guru dapat memberikan reward untuk siswa yang berani maju ke
depan kelas mengkomunikasikan hasil laporan kelompoknya setelah
61
melakukan metode pembelajaran eksperimen bersama, sebagai bentuk
apresiasi atas keberaniannya.
2. Bagi siswa, hendaknya lebih aktif dan berani dalam mengikuti proses
pembelajaran tanpa harus dimotivasi oleh guru terlebih dahulu.
3. Bagi sekolah, hendaknya memaksimalkan pengadaan alat peraga IPA atau
minimal mengadakan kegiatan workshop untuk guru mendesain alat
peraga demi mendukung dan memfasilitasi guru untuk selalu melakukan
inovasi-inovasi baru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah dan menciptakan kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan
dalam kelas.
4. Bagi peneliti lanjutan, diharapkan untuk meningkatkan kualitas penerapan
metode pembelajaran eksperimen dengan cara yang lebih inovatif serta
kreatif dan memberikan pengaruh yang lebih besar lagi terhadap proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib Zainal dan Murtadlo Ali. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Bandung:
Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2016.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1999
Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. PT. Gelora Aksara Pratama, 2011
Darmadi, Hamid. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2011
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011
Djamarah, S. Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008
Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, M. Sobry. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika
Aditama, 2009
Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2010
Ibrahim, R. dan Syaodih, Nana. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010
Junaedi, dkk. Strategi Pembelajaran Edisi Pertama. Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008
Purwanto, M. Ngalim dan Surjaman, Tjun. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012
Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008
Samatowa, Usman. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks, 2011
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana, 2014
Sapriati, Amalia., dkk. Pembelajaran IPA di SD Edisi Satu. Jakarta: Universitas Terbuka, 2011
Semiawan, Conny R. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: PT.
Indeks, 2008
Suardika, Rinda. Efektifitas Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA.
Singaraja: Aneka Widya
Thobroni, Muhammad dan Mustofa, Arif. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011
Uno, Hamzah B. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009
Pratiwi, Iona Ayu. ” Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Cahaya dengan Menggunakan
Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012.
Huda, Fatkhan Amirul. “Pengertian Hasil Belajar Kogniif.” artikel diakses pada 14 Mei 2019
dari http://fatkahn.web.id/pengertian-hasil-belajar-kognitif/
Lampiran A1 dan A4
Data Nilai Hasil Belajar Pretest
NoKelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nama Nilai Keterangan Nama Nilai Keterangan
1 A01 60 BT B01 80 T2 A02 25 BT B02 35 BT3 A03 60 BT B03 70 T4 A04 45 BT B04 60 BT5 A05 75 T B05 25 BT6 A06 65 BT B06 50 BT7 A07 45 BT B07 40 BT8 A08 70 T B08 60 BT9 A09 65 BT B09 60 BT10 A10 70 T B10 45 BT11 A11 35 BT B11 40 BT12 A12 70 T B12 50 BT13 A13 55 BT B13 65 BT14 A14 25 BT B14 75 T15 A15 50 BT B15 35 BT16 A16 75 T B16 65 BT17 A17 25 BT B17 75 T18 A18 50 BT B18 55 BT19 A19 30 BT B19 65 BT20 A20 40 BT B20 60 BT21 A21 60 BT B21 50 BT22 A22 80 T B22 45 BT23 A23 60 BT B23 30 BT24 A24 75 T B24 40 BT25 A25 55 BT B25 60 BT26 A26 50 BT B26 80 T27 A27 65 BT B27 65 BT28 A28 40 BT B28 75 T29 A29 55 BT B29 80 T30 A30 70 T B30 45 BT
Jumlah 1645 Jumlah 1680Rata-rata 54.8 Rata-rata 56
Nilai Maksimum80
NilaiMaksimum 80
Nilai Minimum25
NilaiMinimum 25
PersentaseKetuntasan
27%Persentase
Ketuntasan23.3%
Data Nilai Hasil Belajar Post test
NoKelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nama Nilai Keterangan Nama Nilai Keterangan
1 A01 85 T B01 80 T2 A02 70 T B02 70 T3 A03 85 T B03 65 BT4 A04 75 T B04 75 T5 A05 80 T B05 65 BT6 A06 80 T B06 60 BT7 A07 70 T B07 75 T8 A08 85 T B08 80 T9 A09 70 T B09 60 BT10 A10 90 T B10 70 T11 A11 70 T B11 75 T12 A12 90 T B12 85 T13 A13 80 T B13 70 T14 A14 70 T B14 75 T15 A15 75 T B15 70 T16 A16 80 T B16 85 T17 A17 75 T B17 85 T18 A18 65 BT B18 75 T19 A19 70 T B19 85 T20 A20 75 T B20 75 T21 A21 75 T B21 80 T22 A22 90 T B22 80 T23 A23 80 T B23 70 T24 A24 80 T B24 75 T25 A25 80 T B25 85 T26 A26 65 BT B26 85 T27 A27 70 T B27 75 T28 A28 65 BT B28 75 T29 A29 65 BT B29 85 T30 A30 75 T B30 70 T
Jumlah 2285 Jumlah 2260Rata-rata 76.2 Rata-rata 75.3
Nilai Maksimum90
NilaiMaksimum 85
Nilai Minimum 65 Nilai 60
MinimumPersentase
Ketuntasan87%
PersentaseKetuntasan
87%
Lampiran A2
RPP Kelas Eksperimen (Metode Eksperimen)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah / Sekolah Dasar (MI/SD)
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat
mengubah gerak suatu benda
1.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat
mengubah bentuk suatu benda
C. Indikator Pembelajaran
1.1.1 Membuat daftar berbagai gerak benda.
1.1.2 Mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, misalnya didorong dan
dilempar.
1.1.3 Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gerak benda, misalnya jatuh
bebas akibat gravitasi, gerak di lantai yang datar karena dorongan.
1.2.1 Memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari cara gaya mengubah bentuk atau
gerak benda.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan membuat daftar berbagai gerak benda, siswa dapat mengetahui peran
gaya terhadap gerak benda
Dengan mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, siswa dapat
membuktikan pengaruh gaya pada gerak benda
Dengan mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, siswa dapat
mengetahui cara gaya mempengaruhi gerak benda
Dengan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gerak benda, siswa dapat
memahami sebab dari pengaruh gaya terhadap gerak benda
Dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat memahami
bahwa bentuk dan gerak benda dapat dipengaruhi oleh gaya
Dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat mengetahui
lebih banyak jenis benda yang dapat dipengaruhi oleh gaya
E. Materi Ajar
Gaya Mempengaruhi Gerak dan Bentuk Benda
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, Eksperimen, dan tanya-jawab
G. Materi Pokok
Gaya
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
1. Kegiatan Awal
a. Guru melakukan apersepsi yaitu menyampaikan indikator dan
kompetensi yang diharapkan
b. Siswa memahami indikator dan kompetensi yang disampaikan oleh
guru
c. Guru menjelaskan peta konsep tentang gaya
d. Siswa memahami peta konsep tentang gaya
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Guru menjelaskan konsep gaya berupa dorongan atau tarikan
Siswa dapat memahami konsep gaya yang dijelaskan oleh guru
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok secara
heterogen
Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan eksperimen
menggunakan KIT IPA
Guru memberikan instruksi terkait eksperimen yang akan
dilakukan bersama
Siswa melakukan kegiatan eksperimen dalam kelompok
masing-masing
b) Elaborasi
Siswa mendiskusikan hasil eksperimen yang dilakukan bersama
kelompok masing-masing
Siswa menjelaskan hasil eksperimen yang telah dilakukan
dengan kelompoknya dalam bentuk tulisan
c) Konfirmasi
Guru mempersilahkan beberapa siswa sebagai perwakilan
kelompok untuk mengkomunikasikan hasil laporannya di depan
kelas
Siswa mengamati laporan yang dikomunikasikan oleh beberapa
temannya
Guru mengkonfirmasi hasil laporan siswa dan melakukan
tanya-jawab untuk meluruskan kesalahpahaman yang mungkin
terjadi
3. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mempengaruhi
gerak benda
Pertemuan Ke-2
1. Kegiatan Awal
a) Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
b) Mengulang materi pertemuan sebelumnya
c) Memahami kembali peta konsep tentang gaya
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Siswa dalam kelompok yang sama seperti pertemuan
sebelumnya, kembali melakukan eksperimen menggunakan alat
peraga IPA
b) Elaborasi
Siswa mendiskusikan hasil eksperimen yang dilakukan bersama
kelompok masing-masing
Siswa menjelaskan hasil eksperimen yang telah dilakukan
dengan kelompoknya dalam bentuk tulisan
c) Konfirmasi
Guru mempersilahkan beberapa siswa sebagai perwakilan tiap
kelompok untuk mengkomunikasikan hasil laporannya di depan
kelas
Siswa mengamati laporan yang dikomunikasikan oleh beberapa
temannya
Guru mengkonfirmasi hasil laporan siswa dan melakukan
tanya-jawab untuk meluruskan kesalahpahaman yang mungkin
terjadi
3. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mempengaruhi
bentuk benda
I. Alat dan Sumber Bahan
Buku SAINS SD Relevan Kelas IV, Alat Peraga IPA, benda-benda di dalam kelas
J. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
InstrumenInstrumen / Soal
Membuat daftar
berbagai gerak benda.
Mendemonstrasikan
cara menggerakkan
benda, misalnya
didorong dan dilempar.
Mengidentifikasi faktor
yang mempengaruhi
gerak benda, misalnya
jatuh bebas akibat
gravitasi, gerak di
lantai yang datar karena
dorongan.
Memberi contoh dalam
kehidupan sehari-hari
cara gaya mengubah
bentuk atau gerak
benda.
Tugas
individu
Laporan dan
uraian
tertutup
Buatkanlah daftar
berbagai gerak
benda.
Jelaskanlah cara
menggerakkan
benda, misalnya
didorong dan
dilempar.
Jelaskanlah faktor
yang
mempengaruhi
gerak benda,
misalnya jatuh
bebas akibat
gravitasi, gerak di
lantai yang datar
karena dorongan.
Sebutkanlah
contoh dalam
kehidupan sehari-
hari cara gaya
mengubah bentuk
atau gerak benda.
Format Kriteria Penilaian
1. PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
2. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
3.
Pengetahuan
Praktek
Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* aktif Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
4
2
1
LEMBAR PENILAIAN
No Nama SiswaPerforman
ProdukJumlah
SkorNilai
Pengetahuan Praktek Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Depok, September 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel IPA
..................................... .....................................
Lampiran A3
RPP Kelas Kontrol (Metode Konvensional)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah / Sekolah Dasar (MI/SD)
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat
mengubah gerak suatu benda
1.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat
mengubah bentuk suatu benda
C. Indikator Pembelajaran
1.1.1 Membuat daftar berbagai gerak benda.
1.1.2 Mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, misalnya didorong dan
dilempar.
1.1.3 Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gerak benda, misalnya jatuh
bebas akibat gravitasi, gerak di lantai yang datar karena dorongan.
1.2.1 Memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari cara gaya mengubah bentuk atau
gerak benda.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan membuat daftar berbagai gerak benda, siswa dapat mengetahui peran
gaya terhadap gerak benda
Dengan mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, siswa dapat
membuktikan pengaruh gaya pada gerak benda
Dengan mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, siswa dapat
mengetahui cara gaya mempengaruhi gerak benda
Dengan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gerak benda, siswa dapat
memahami sebab dari pengaruh gaya terhadap gerak benda
Dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat memahami
bahwa bentuk dan gerak benda dapat dipengaruhi oleh gaya
Dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat mengetahui
lebih banyak jenis benda yang dapat dipengaruhi oleh gaya
E. Materi Ajar
Gaya Memengaruhi Gerak dan Bentuk Benda
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, Demonstrasi, dan tanya-jawab
G. Materi Pokok
Gaya
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
1. Kegiatan Awal
a) Guru melakukan apersepsi yaitu menyampaikan indikator dan
kompetensi yang diharapkan
b) Siswa memahami indikator dan kompetensi yang disampaikan oleh
guru
c) Guru menjelaskan peta konsep tentang gaya
d) Siswa memahami peta konsep tentang gaya
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Guru menjelaskan konsep gaya berupa dorongan atau tarikan
Siswa dapat memahami konsep gaya yang dijelaskan oleh guru
Siswa memperhatikan dengan cermat apa yang dijelaskan guru
di depan kelas
b) Elaborasi
Guru menjelaskan jenis-jenis gaya
Siswa mengerjakan latihan di buku paket IPA
c) Konfirmasi
Guru mengkonfirmasi hasil latihan siswa dan melakukan tanya-
jawab untuk meluruskan kesalahpahaman yang mungkin terjadi
3. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mempengaruhi
gerak benda
Pertemuan Ke-2
1. Kegiatan Awal
a) Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
b) Mengulang materi pertemuan sebelumnya
c) Memahami kembali peta konsep tentang gaya
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Guru menjelaskan konsep gaya berupa dorongan atau tarikan
Siswa dapat memahami konsep gaya yang dijelaskan oleh guru
Siswa memperhatikan dengan cermat apa yang dijelaskan guru
di depan kelas
d) Elaborasi
Guru menjelaskan jenis-jenis gaya
Siswa mengerjakan latihan di buku paket IPA
e) Konfirmasi
Guru mengkonfirmasi hasil latihan siswa dan melakukan tanya-
jawab untuk meluruskan kesalahpahaman yang mungkin terjadi
3. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mempengaruhi
bentuk benda
I. Alat dan Sumber Bahan
Buku SAINS SD Relevan Kelas IV, Alat Peraga IPA, benda-benda di dalam kelas
J. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
InstrumenInstrumen / Soal
Membuat daftar
berbagai gerak benda.
Mendemonstrasikan
cara menggerakkan
benda, misalnya
didorong dan dilempar.
Mengidentifikasi faktor
yang mempengaruhi
gerak benda, misalnya
jatuh bebas akibat
gravitasi, gerak di
lantai yang datar karena
dorongan.
Memberi contoh dalam
kehidupan sehari-hari
cara gaya mengubah
bentuk atau gerak
benda.
Tugas
individu
Laporan dan
uraian
tertutup
Buatkanlah daftar
berbagai gerak
benda.
Jelaskanlah cara
menggerakkan
benda, misalnya
didorong dan
dilempar.
Jelaskanlah faktor
yang
mempengaruhi
gerak benda,
misalnya jatuh
bebas akibat
gravitasi, gerak di
lantai yang datar
karena dorongan.
Sebutkanlah
Format Kriteria Penilaian
1. PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
2. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
3.
Pengetahuan
Praktek
Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* aktif Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
4
2
1
LEMBAR PENILAIAN
contoh dalam
kehidupan sehari-
hari cara gaya
mengubah bentuk
atau gerak benda.
No Nama SiswaPerforman
ProdukJumlah
SkorNilai
Pengetahuan Praktek Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Depok, Maret 2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel IPA
..................................... .....................................
Lampiran B1
a. Tabel Spesifikasi Penyusunan Instrumen Uji Coba Tes Hasil Belajar (Post Test)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV / II
Pokok Bahasan : Gaya Mempengaruhi Gerak dan Bentuk Benda
Bentuk Tes : Pilihan Ganda dengan 4 Pilihan Jawaban
No.
Aspek yangDiukur
Sub PokokBahasan
Jenjang Kognitif
JumlahC1 C2 C3
1Pengaruh gayaterhadap gerak
benda
(6)1, 2, 3,
5, 14, 32
(28)4, 8, 9, 10, 15,16, 17, 21, 22,23, 24, 25, 26,27, 28, 29, 30,31, 36, 37, 38,39, 44, 45, 46,
47, 48, 50
(14)7, 11, 12,13, 19, 20,33, 34, 35,40, 41, 42,
43, 49
50
2Pengaruh gayaterhadap bentuk
benda
(8)6, 53, 55, 56,57, 58, 59, 60
(4)18, 51, 52,
5412
Jumlah6 36 18 60
10% 60% 30% 100%
b. Kisi-kisi Instrumen Tes Uji coba
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR IPA
MATA PELAJARAN: IPA
KELAS: IV
MATERI: Gaya
Kompetensi Dasar :
1.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah
gerak suatu benda
1.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah
bentuk suatu benda
IndikatorPembelajaran
Indikatorsoal
Nosoal
Jenjang Soal Kuncijawaban
1.1.1 Membuat daftarberbagai gerak benda
Mengetahuipengertiangaya
1 C1 1. Apa nama lain
dari bentuk
tarikan dan
dorongan dalam
IPA?
a. Gaya
b. energi
c. Usaha
d. tenaga
A
Mengetahuialat pengukurgaya
2 C1 2. Apakah sebutan
untuk alat
pengukur gaya? .
. . . .
a. Barometer
b. Argometer
c. Dynamomete
r
d. Amperemeter
Mengidentifikasi macam-macam gaya
3 C1 3. Apakah sebutan
untuk gaya yang
timbul karna sifat
elastis? . . . . .
a. Pegas
b. gravitasi
c. Listrik
d. magnet
A
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbendabergerak
4 C2 4. Berikut ini, yang
manakah
pengaruh gaya
terhadap benda
C
bergerak? . . . . .
a. Benda
bergerak
menjadi diam
b. Benda
bergerak
menjaadi
makin cepat
c. Benda
bergerak
menjadi
berubah
bentuk
d. Benda
bergerak
menjadi
berubah arah
Mengetahuipengertiangaya
5 C1 5. Apakah sebutan
untuk dorongan
dan tarikan yang
dapat
mempengaruhi
kedudukan meja?
. . . . .
a. Gaya
c. usaha
b. Kerja
d. gerak
A
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
6 C2 6. Manakah
pengaruh gaya
terhadap benda
selain
A
mempengaruhi
gerak benda? . . .
. .
a. Bentuk benda
c. isi benda
b. Jarak benda
d. warna
benda
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
7 C3 7. Manakah yang
bukan akibat dari
gaya? . . . . .
a. Bola yang
bergerak
menjadi
berhenti
karena
ditangkap
b. Mobil-
mobilan yang
didorong akan
bergerak
c. Lilin mainan
yang ditekan
akan berubah
bentuknya
d. Angin yang
dapat dirasa
tapi tidak
dapat dilihat
D
Mengidentifikasi macam-macam gaya
8 C2 8. Apakah sebutan
untuk gaya yang
bekerja saat kita
B
bermain karet
gelang? . . . . .
a. Gaya gesek
c. gaya listrik
b. Gaya pegas
d. gaya tarik
Mendeskripsikan ciri-cirigaya
9 C2 9. Manakah yang
bukan ciri dari
gaya? . . . . .
a. Dapat
merubah
warna benda
b. Dapat
menarik
c. Dapat
mendorong
d. Dapat
merubah
bentuk benda
A
Mendeskripsikan pengaruhgaya terhadapbenda
10 C2 10. Apa yang dapat
dilakukan oleh
suatu gaya? . . . . .
a. Merubah
bentuk benda
b. Merubah
posisi benda
c. Merubah arah
benda
bergerak
d. Mendengarka
n suara
D
1.1.2 Mendemonstra Mengidentifi 11 C3 11. Apa bentuk yang B
sikan caramenggerakkanbenda,misalnyadidorong dandilempar
kasi pengaruhgaya terhadapgerak benda
terjadi pada saat
kita menendang
bola? . . . . .
a. Tarikan
c. tolakan
b. Dorongan
d. pegas
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapgerak benda
12 C3 12. Apa bentuk yang
kamu berikan
kepada batu pada
saat kamu
melempar batu? .
. . . .
a. Tarikan
c. dorongan
b. Tolakan
d. pegas
C
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapgerak benda
13 C3 13. Apa bentuk gaya
yang terjadi saat
lomba tarik
tambang? . . . . .
a. Dorongan
c. tarikan
b. Magnet
d. gesekan
C
Mengetahuipengertiangaya
14 C1 14. Apa sebutan
untuk tarikan atau
dorongan yang
merubah suatu
benda? . . . .
a. Energi
c. bunyi
B
b. Gaya
d. daya
Mengetahuicontohpengaruhgaya terhadapbenda
15 C2 15. Apa bentuk gaya
yang digunakan
sapi ketika
menggerakkan
gerobak di
belakangnya
dengan tali? . . . .
.
a. Tarikan
c. tekanan
b. Dorongan
d. sentuhan
A
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
16 C2 16. Apa yang tidak
dapat dilakukan
oleh suatu gaya
terhadap benda? .
. . . .
a. Merubah
bentuk benda
b. Merubah
posisi benda
c. Membelokkan
arah bola
d. Mendengarka
n suara
D
Mengidentifikasi contohgayamempengaruhi benda
17 C2 17. Manakah benda
yang bergerak
bukan karena
tarikan? . . . . .
a. Menarik meja
B
b. Menutup
pintu
c. Bermain
layang-layang
d. Membuka
pintu
1.1.3 Mengidentifikasifaktor yangmempengaruhi gerakbenda, misalnya jatuhbebas akibat gravitasi,gerak di lantai yangdatar karena dorongan
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
18 C3 18. Besi yang kita
panaskan,
kemudian kita
pukul, akan
menjadi pipih.
Apa yang
dilakukan gaya
terhadap besi? . . .
. .
a. Mengubah
warna besi
b. Mengubah
berat besi
c. Mengubah
bentuk besi
d. Memengaruhi
gerak besi
C
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
19 C3 19. Bus mogok akan
bergerak jika
didorong. Dalam
hal ini, apa
pengaruh gaya
terhadap bus? . . .
. .
a. Bentuk bus
menjadi
B
berubah
b. Bus diam
menjadi
bergerak
c. Bus bergerak
menjadi
makin cepat
d. Bus bergerak
menjadi
makin lambat
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
20 C3 20. Lemari akan
bergeser bila
didorong. Apakah
yang dipengaruhi
oleh gaya? . . . . .
a. Bentuk lemari
b. Gerak lemari
c. Wujud lemari
d. Warna lemari
B
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
21 C2 21. Apa penyebab
kelereng yang
menggelinding
kemudian
berhenti? . . . . .
a. Gaya Gesek
c. gaya otot
b. Gaya Pegas
d. gaya
magnet
A
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
22 C2 22. Apa yang
menyebabkan
kereta kuda dapat
C
bergerak? . . . . .
a. Gaya Tarik
c. gaya
magnet
b. Gaya Dorong
d. gaya pegas
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
23 C2 23. Apa nama gaya
yang
menyebabkan
buah dapat
bergerak jatuh ke
tanah? . . . . .
a. Gesek c.
gravitasi
b. Pegas d.
magnet
C
Mengetahuipengaruhgaya terhadapbenda
24 C2 24. Apa penyebab
benda yang
bergerak bisa
menjadi berhenti?
. . . . .
a. Daya
b. Gaya
c. Roda
d. Mesin
B
Mengetahuipengaruhgaya terhadapbenda
25 C2 25. Apa yang harus
diberikan untuk
membuat benda
yang sulit
bergerak menjadi
bergerak? . . . . .
a. Gaya
A
b. Daya
c. Mesin
d. Roda
Mengetahuipengaruhgaya terhadapbenda
26 C2 26. Apa yang
menyebabkan
sepeda dapat
bergerak? . . . . .
a. Gesekan
c. gravitasi
b. Gaya
d. pantulan
B
Mengidentifikasi macam-macam gaya
27 C2 27. Apa nama gaya
yang terjadi
karena
bersentuhannya
bola dengan
permukaan
lantai? . . . . .
a. Otot
c. tarik
b. Gesek
d. magnet
B
Mengetahuipengaruhgaya terhadapbenda
28 C2 28. Apa gaya yang
menyebabkan
buah jambu dapat
jatuh dari pohon?
. . . . .
a. Dorong
c. gravitasi
b. Tarik
d. gesek
C
Mengetahui 29 C2 29. Apakah penyebab C
pengaruhgaya terhadapbenda
sepeda yang
bergerak bisa
menjadi berhenti?
. . . . .
a. Daya
c. gaya
b. Roda
d. mesin
Mengetahuipengaruhgaya terhadapbenda
30 C2 30. Apa yang
menyebabkan
apel yang jatuh
dari pohon selalu
jatuhnya ke
bawah? . . . . .
a. Gravitasi
c. pegas
b. Magnet
d. gesek
A
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
31 C2 31. Yang manakah di
bawah ini
hubungan yang
bukan termasuk
gaya gesekan? . . .
. .
a. Kaki dengan
lantai pada
saat berjalan
b. Rem sepeda
dengan roda
sepeda
c. Tangan ketika
membuka
C
pintu
d. Ban dengan
jalan
Mengidentifikasi macam-macam gaya
32 C1 32. Apa gaya yang
timbul ketika dua
benda
bersentuhan? . . . .
.
a. Gaya pegas
b. Gaya magnet
c. Gaya gravitasi
d. Gaya gesek
D
Mengidentifikasi contohgayamempengaruhi gerakbenda
33 C3 33. Apakah gaya
yang diberikan
pada saat kita
mengerek
bendera? . . . . .
a. Dorongan
c. tarikan
b. Tolakan
d. pegas
C
Mengidentifikasi contohgayamempengaruhi gerakbenda
34 C3 34. Manakah bentuk
gaya yang terjadi
pada gerakan
mengayuh
sepeda? . . . . .
a. Dorongan
c. tolakan
b. Tarikan
d. pegas
A
Mengidentifikasi contoh
35 C3 35. Apa bentuk gaya C
gayamempengaruhi gerakbenda
yang terjadi saat
bermain layang-
layang? . . . . .
a. Gesekan
c. tarikan
b. Tolakan
d. dorongan
Mengidentifikasi contohgayamempengaruhi gerakbenda
36 C2 36. Seorang anak
menendang bola
ke dinding. Bola
itu kemudian
memantul ke arah
lain. Dalam hal
ini, apakah
pengaruh gaya
yang terjadi pada
benda? . . . . .
a. Mengubah
bentuk benda
b. Mengubah
arah gerak
benda
c. Mengubah
kecepatan
gerak benda
d. Menghentikan
gerak benda
B
Mengidentifikasi contohpengaruhgaya terhadapbenda
37 C2 37. Bola yang
menggelinding
ditahan Doni
dengan kakinya
hingga berhenti.
A
Apa yang terjadi
pada bola yang
awalnya
bergerak? . . . . .
a. Menjadi diam
b. Menjadi
Bergerak
c. Menjadi
berubah
bentuk
d. Menjadi
berubah
warna
Mengidentifikasi contohpengaruhgaya terhadapbenda
38 C2 38. Manakah gaya
yang bekerja
ketika kita
mendorong mobil
yang mogok? . . .
.
a. Gaya pegas
b. Gaya tarik
c. Gaya gravitasi
d. Gaya dorong
D
Mengidentifikasi contohkegiatan yangdipengaruhigaya
39 C2 39. Manakah contoh
kegiatan yang
menggunakan
gaya tarik? . . . . .
a. Melempar
batu
b. Mengayuh
sepeda
c. Mendorong
gerobak
D
d. Mengambil
air dengan
timba
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
40 C3 40. Manakah gaya
yang bekerja
ketika kita
mendorong mobil
yang mogok? . . .
. .
a. Gaya pegas
b. Gaya gravitasi
c. Gaya tarik
d. Gaya dorong
D
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
41 C3 41. Mobil mogok
akan bergerak
maju jika
didorong. Dalam
hal ini, apakah
yang dipengaruhi
oleh gaya? . . . . .
a. Bentuk benda
b. Benda diam
menjadi
bergerak
c. Benda
bergerak
makin cepat
d. Benda
bergerak
makin lambat
B
Mengidentifikasi contohkegiatan gaya
42 C3 42. Ketika ditutup,
arah pintu ke
C
mempengaruhi benda
depan. Ketika
dibuka, arah pintu
ke belakang. Dari
pernyataan
tersebut, apakah
yang diubah oleh
gaya? . . . . .
a. Bentuk pintu
b. Bentuk dan
arah pintu
c. Arah pintu
d. Warna pintu
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
43 C2 43. Apa gaya yang
menyebabkan
bola yang
menggelinding di
lantai menjadi
berhenti? . . . .
a. Gesek
c. pegas
b. Otot
d. magnet
A
Mengetahuipengaruhgaya terhadapbenda
44 C2 44. Manakah gaya
yang terdapat
pada ketapel? . . .
. .
a. Gesek
c. pegas
b. Otot
d. magnet
C
Mengidentifikasi contohkegiatan
45 C2 45. Sepeda yang kita
ayun dengan
D
kecepatan makin
besar akan
membuat
kecepatan sepeda
juga semakin
cepat dari
pernyataan
tersebut, apakah
yang dapat
dilakukan oleh
gaya terhadap
benda? . . . . .
a. Dapat
merubah
bentuk benda
b. Dapat
membelokkan
suatu benda
c. Dapat
memperlamba
t suatu benda
d. Dapat
mempercepat
suatu benda
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
46 C2 46. Bola akan
bergerak setelah
mendapat
tendangan. Dalam
hal ini, apakah
pengaruh gaya
terhadap bola? . .
. . .
a. Mempengaru
C
hi arah bola
b. Mempengaru
hi bola
bergerak
c. Mempengaru
hi bola diam
d. Mempengaru
hi wujud bola
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
47 C2 47. Gerobak dapat
berjalan saat
mendapat
dorongan dua
orang. Dalam hal
ini, apakah
pengaruh gaya
terhadap benda? .
. . . .
a. Mempengaru
hi benda
berputar
b. Mempengaru
hi benda diam
c. Mempengaru
hi benda
bergerak
d. Mempengaru
hi arah benda
B
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
48 C2 48. Meja dan kursi
dapat dipindah
setelah mendapat
dorongan dari
orang. Dari
C
pernyataan
tersebut, apa
pengaruh gaya
terhadap benda? .
. . . .
a. Mempengaru
hi benda
bergerak
b. Mempengaru
hi benda
berputar
c. Mempengaru
hi benda diam
d. Mempengaru
hi arah benda
Mengidentifikasi contohkegiatan yangdipengaruhigaya
49 C3 49. Manakah contoh
olahraga yang
memanfaatkan
gaya tarik? . . . . .
a. Tarik
tambang c.
basket
b. Sepak bola
d. lari
A
Mengetahuipengaruhgaya terhadapbenda
50 C2 50. Apa gaya yang
menyebabkan
potongan kertas
menempel pada
mistar yang telah
digosok dengan
kain? . . . . .
a. Pegas
B
c. otot
b. Magnet
d. gesek
1.2.1. Membericontoh dalamkehidupan sehari-haricara gaya mengubahbentuk atau gerakbenda
Mengetahuipengaruhgaya terhadapbenda
51 C3 51. Saat kamu
bermain plastisin,
apa pengaruh
gaya terhadap
benda? . . . . .
a. Bentuk benda
menjadi
berubah
b. Benda diam
menjadi
bergerak
c. Benda
bergerak
menjadi
makin cepat
d. Benda
bergerak
menjadi
makin lambat
A
Mengetahuipengaruhgaya terhadapbenda
52 C3 52. Apa pengaruh
gaya terhadap
benda ketika
plastisin yang kita
tekan menjadi
pipih? . . . .
a. Mengubah
bentuk benda
b. Mengubah
arah gerak
A
benda
c. Mengubah
kecepatan
gerak benda
d. Menghentikan
gerak benda
Mengidentifikasiperubahanbenda yangdiakibatkanoleh gaya
53 C2 53. Apa yang
berubah dari batu
bata ketika
dipukul dengan
palu? . . . . .
a. Jenis
b. Warna
c. Sifat
d. Bentuk
D
Mengidentifikasiperubahanbenda yangdiakibatkanoleh gaya
54 C3 54. Apa yang
dipengaruhi oleh
gaya saat bermain
plastisin? . . . . .
a. Gerak benda
b. Arah benda
c. Bentuk benda
d. Kecepatan
benda
C
Mengidentifikasi contohpengaruhgaya terhadapbenda
55 C2 55. Apa yang terjadi
pada bentuk
plastisin ketika
ditekan? . . . . .
a. Sama
c. tetap
b. Tidak berubah
d. berubah
D
Mengidentifikasi contohkegiatanpengaruhgaya terhadapbenda
56 C2 56. Manakah yang
merupakan
contoh dari gaya
dapat
mempengaruhi
bentuk benda? . . .
. .
a. Ita meremas
kertas
b. Menimba air
c. Membuat
gerabah dari
tanah liat
d. Bermain
plastisin
B
Mengidentifikasi contohpengaruhgaya terhadapbenda
57 C2 57. Gaya yang
bekerja pada
sebuah mobil
yang berjalan
kemudian
menabrak pohon
dan mobil itu
penyok, selain
mempengaruhi
gerak benda, apa
lagi yang
dipengaruhi oleh
gaya? . . . . .
a. Bentuk benda
b. Jarak benda
c. Isi benda
d. Warna benda
A
Mengetahuicontohpengaruhgaya terhadapbenda
58 C2 58. Telur yang jatuh
ke tanah akan
hancur
berceceran. Dari
pernyataan
tersebut, apa
pengaruh yang
disebabkan gaya
terhadap benda? .
. . . .
a. Merubah
bentuk benda
b. Merubah
wujud benda
c. Merubah
ukuran benda
d. Merubah arah
benda
A
Mengetahuicontohpengaruhgaya terhadapbenda
59 C2 59. Membuat lilin
mainan dari tanah
liat. Dari kegiatan
tersebut, manakah
pengaruh gaya
yang terjadi
terhadap benda? .
. . . .
a. Merubah
wujud
b. Merubah
bentuk
c. Merubah
ukuran
d. Mengubah
B
arah
Mengidentifikasi pengaruhgaya terhadapbenda
60 C2 60. Apa yang diubah
oleh gaya ketika
kaleng yang
dipukul palu
berubah menjadi
gepeng? . . . . .
a. Gerak benda
b. Wujud benda
c. Warna benda
d. Bentuk benda
D
Lampiran B2
Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Beda
No Nama Hasil Uji
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 R1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 R2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 R3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
4 R4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 R5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 R6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
7 R7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 R8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 R9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 R10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 R11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 R12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 R13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 R14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 R15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 R16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 R17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 R18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 R19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
20 R20 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
21 R21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 R22 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
23 R23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 R24 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
25 R25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 R26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 R27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 R28 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
29 R29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
30 R30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Korelasi 0.39 0.45 -0.11 0.0 0.37 0.39 0.36 0.0 0.37 -0.0 0.36 0.0 0.45 0.4 0.36 0.0 0.0 0.39 -0.0 0.37
Status Rendah sedang unvalid unvalid rendah rendah rendah unvalid rendah unvalid rendah unvalid sedang sedang rendah unvalid unvalid rendah unvalid rendah
TarafKesukaran
93,3% 90% 97% 100% 93,3% 90% 97% 100% 93,3% 90% 97% 100% 93,3% 90% 97% 100% 100% 93,3 90% 97%
Status Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Daya Beda 0,39 0,45 -0,11 0,0 0,37 0,39 0.36 0.0 0.37 -0.0 0.36 0.0 0.45 0.4 0.36 0.0 0.0 0.39 -0.0 0.37
Status sedang baik Sangatburuk
buruk sedang sedang sedang buruk sedang Sangatburuk
sedang buruk baik baik sedang buruk buruk sedang Sangatburuk
Sedang
No Nama Hasil Uji
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 R1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 R2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
3 R3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
4 R4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
5 R5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
6 R6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 R7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
8 R8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
9 R9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
10 R10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
11 R11 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
12 R12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
13 R13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
14 R14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
15 R15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
16 R16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
17 R17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
18 R18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
19 R19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 R20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
21 R21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
22 R22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
23 R23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
24 R24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
25 R25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
26 R26 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
27 R27 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
28 R28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
29 R29 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 R30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
Korelasi 0.0 -0.0 0.39 0.64 0.0 -0.0 -0,13 -0,0 0.0 -0,0 0,36 0.92 0.36 -0,0 0.0 0.74 -0.2 0,36 0.0 -0,16
Status unvalid unvalid rendah tinggi unvalid unvalid unvalid unvalid unvalid unvalid rendah tinggi rendah unvalid unvalid tinggi unvaid rendah unvalid unvalid
Taraf Kesukaran 100% 93,3% 90% 97% 100% 93,3% 90% 97% 100% 93,3% 90% 37% 23,3% 97% 100% 93,3% 90% 97% 100% 93,3%
status Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
sukar sukar Sangatmudah
Sangat mudah Sangatmudah
Sangatmudah
Sangat mudah Sangatmudah
Sangatmudah
Daya Beda 0.0 -0.0 0.39 0.64 0.0 -0.0 -0,13 -0,0 0.0 -0,0 0,36 0.92 0.36 -0,0 0.0 0.74 -0.2 0,36 0.0 -0,16
Status buruk Sangatburuk
sedang baik buruk Sangatburuk
Sangatburuk
Sangatburuk
buruk Sangatburuk
sedang Sangatbaik
sedang Sangatburuk
buruk Sangatbaik
Sangatburuk
sedang buruk Sangatburuk
No Nama
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
1 R1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
2 R2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 R3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 R4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 R5 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
6 R6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
7 R7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 R8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 R9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 R10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
11 R11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 R12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 R13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
14 R14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
15 R15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 R16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 R17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 R18 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
19 R19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 R20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
21 R21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 R22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
23 R23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 R24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 R25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
26 R26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 R27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
28 R28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 R29 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
30 R30 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Korelasi 0.54 0.37 0.0 0.36 0.39 0.7 0.0 0.07 0.05 0.36 0.0 0.39 0.36 0.4
Status Sedang rendah unvalid rendah rendah tinggi unvalid rendah rendah rendah unvalid rendah rendah sedang
Tarafkesukaran
90% 97% 100% 93.3% 90% 9% 100% 93,3% 90% 97% 100% 93,3% 90% 86,7%
status Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
Sangatmudah
mudah
Daya Beda 0.54 0.37 0.0 0.36 0.39 0.7 0.0 0.07 0.05 0.36 0.0 0.39 0.36 0.4
Status baik sedang buruk sedang sedang Sangatbaik
buruk buruk buruk sedang buruk sedang sedang baik
Reliabilitas Kategori0,80 Sangat Tinggi
Lampiran B3
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPA
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/semester : IV/II
Materi Pokok : Gaya
Kompetensi dasar Indikator Jenjang
C1 C2 C3
1.1 Menyimpulkanhasil percobaanbahwa gaya(dorongan dantarikan) dapatmengubah geraksuatu benda
1.1.1 Membuat daftar
berbagai gerak benda.
1, 14,
15, 17
2, 4, 7 3
1.1.2Mendemonstrasikancara menggerakkanbenda, misalnyadidorong dandilempar.
20 5, 6, 18
1.1.3Mengidentifikasifaktor yangmempengaruhi gerakbenda, misalnya jatuhbebas akibatgravitasi, gerak dilantai yang datarkarena dorongan.
10 9, 11, 12 8
1.2 Menyimpulkan
hasil percobaan
bahwa gaya
(dorongan dan
tarikan) dapat
mengubah bentuk
suatu benda
1.2.1. Membericontoh dalamkehidupan sehari-haricara gaya mengubahbentuk atau gerakbenda
16 13 19
Keterangan :
C1 : menjelaskan jawaban faktual, menguji ingatan, dan pengenalan
C2 : menerjemahkan, menjabarkan, dan menafsirkan
C3 : memahami kapan, mengapa dan mengenali pola penerapan
Lampiran B4
Tabel 3.4 Kisi-kisi pedoman observasiNo Observasi Objek observasi Tempat
1 Aktivitas belajar mengajar
(kelas eksperimen)
Peneliti IVA
MIT Nurul Iman
2 Aktivitas belajar mengajar
(kelas kontrol)
Peneliti IVC
MIT Nurul Iman
Lembar observasi
Metode Demonstrasi
Mata pelajaran : IPA
Kelas : IV
Tujuan : sebagai evaluasi terhadap peneliti dalam proses
pembelajaran IPA dengan menerapkan metode
demonstrasi
Petunjuk : beri tanda centang (√) pada kolom yang sesuai
dengan penilaian anda
Petunjuk Penilaian:
5 = Sangat Baik; 4 = Baik; 3 = Sedang/Cukup; 2 = Kurang; 1 = SangatKurang
No Aspek yang dinilai Penilaian Komentar
1 2 3 4 5
1 Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan
kesiapan siswa untuk
mengikuti proses
pembelajaran
2 menyampaikan
indikator pencapaian
kompetensi
3 Penguasaan materi
pembelajaran
4 Melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan kompetensi
yang akan dicapai
5 Menunjukkan
keterampilan dalam
menerapkan metode
konvensional dengan
langkah-langkah di
antaranya:
- Guru
menjelaskan
konsep gaya
berupa dorongan
atau tarikan
- Siswa dapat
memahami
konsep gaya
yang dijelaskan
oleh guru
- Siswa
memperhatikan
dengan cermat
apa yang
dijelaskan guru
di depan kelas
- Guru
menjelaskan
jenis-jenis gaya
- Siswa
mengerjakan
latihan di buku
paket IPA
- Guru
mengkonfirmasi
hasil latihan
siswa dan
melakukan
tanya-jawab
untuk
meluruskan
kesalahpahaman
yang mungkin
terjadi
- Guru bersama
siswa menarik
kesimpulan
bahwa gaya
dapat
mempengaruhi
gerak benda
7 Menunjukkan
keterampilan dalam
menggunakan sumber
belajar/media
pembelajaran
8 Pemusatan perhatian
siswa terhadap proses
belajar
9 Menumbuhkan
partisipasi aktif melalui
interaksi guru, siswa,
sumber belajar
10 Memantau kemajuan
belajar siswa
11 Melaksanakan
penilaian pembelajaran
sesuai dengan
kompetensi
12 Menutup pelajaran
Jumlah
Total skor
Catatan atau saran :
Observer/ guru mata pelajaran
……………………………..
Lembar observasi
Metode Eksperimen
Mata pelajaran : IPA
Kelas : IV
Tujuan : sebagai evaluasi terhadap peneliti dalam proses
pembelajaran IPA dengan menerapkan metode
eksperimen
Petunjuk : beri tanda centang (√) pada kolom yang sesuai
dengan penilaian anda
Petunjuk Penilaian:
5 = Sangat Baik; 4 = Baik; 3 = Sedang/Cukup; 2 = Kurang; 1 = SangatKurang
No Aspek yang dinilai Penilaian Komentar
1 2 3 4 5
1 Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan
kesiapan siswa untuk
mengikuti proses
pembelajaran
2 menyampaikan
indikator pencapaian
kompetensi
3 Penguasaan materi
pembelajaran
4 Melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan kompetensi
yang akan dicapai
5 Menunjukkan
keterampilan dalam
menerapkan metode
eksperimen dengan
langkah-langkah di
antaranya:
a. Guru membagi
siswa ke dalam
beberapa
kelompok secara
heterogen
b. Guru mengajak
siswa untuk
melakukan
kegiatan
eksperimen
menggunakan KIT
IPA
c. Guru memberikan
instruksi terkait
eksperimen yang
akan dilakukan
bersama
d. Siswa melakukan
kegiatan
eksperimen dalam
kelompok masing-
masing
e. Guru
mempersilahkan
beberapa siswa
sebagai perwakilan
kelompok untuk
mengkomunikasik
an hasil
laporannya di
depan kelas
f. Guru
mengkonfirmasi
hasil laporan siswa
dan melakukan
tanya-jawab untuk
meluruskan
kesalahpahaman
yang mungkin
terjadi
6 Penggunaan media/alat
pembelajaran yang
sesuai dengan
tujuan/materi/karakteris
tik pembelajaran
7 Menunjukkan
keterampilan dalam
menggunakan sumber
belajar/media
pembelajaran
8 Pemusatan perhatian
siswa terhadap proses
belajar
9 Menumbuhkan
partisipasi aktif melalui
interaksi guru, siswa,
sumber belajar
10 Memantau kemajuan
belajar siswa
11 Melaksanakan
penilaian pembelajaran
sesuai dengan
kompetensi
12 Menutup pelajaran
Jumlah
Total skor
Catatan atau saran :
Observer/ guru mata pelajaran
……………………………..
Lampiran C1
Distribusi Frekuensi Gabungan Data Pretest
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pre-testKelas Eksperimen dan Kontrol
Lampiran C2, C3
Distribusi Frekuensi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Post-testKelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas KontrolRentang Nilai Jumlah Siswa
60 –64 265 – 69 270 – 74 675 – 79 980 – 84 485 – 89 5Jumlah 30
Lampiran C4
Rekapitulasi Data Hasil Pre-test dan Post-test
Rekapitulasi Data Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen danKelas Kontrol
Pemusatan danpenyebaran data
Kelas eksperimen Kelas kontrolPre-test Post-test Pre-test Post-test
Banyak sampel 30 30Nilai minimum 25 65 25 60Nilai maksimum 80 90 80 85Rata-rata (mean) 57,91 78,83 59,13 71,53Median 58,8 78,65 57,8 77,25Modus 56,7 80,5 45,9 76,4Varians 244,34 62,89 219,11 73,39
Rentang NilaiKelas
Eksperimen Kontrol25 – 34 4 235 – 44 3 545 – 54 5 655 – 64 7 665 – 74 7 575 – 84 4 6Jumlah 30 30
Rentang Nilai Jumlah Siswa65 –69 470 – 74 675 – 79 680 – 84 785 – 89 390 – 94 4Jumlah 30
Standar Deviasi 15,63 7,93 14,8 8,56Range 55 25 55 25
Lampiran C5a. Deskrisi Data Pre test
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
nilai eksperimen Mean 54,83 2,951
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 48,80
Upper Bound 60,87
5% Trimmed Mean 55,19
Median 57,50
Variance 261,178
Std. Deviation 16,161
Minimum 25
Maximum 80
Range 55
Interquartile Range 26
Skewness -,467 ,427
Kurtosis -,743 ,833
Kontrol Mean 56,00 2,871
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 50,13
Upper Bound 61,87
5% Trimmed Mean 56,30
Median 60,00
Variance 247,241
Std. Deviation 15,724
Minimum 25
Maximum 80
Range 55
Interquartile Range 23
Skewness -,141 ,427
Kurtosis -,932 ,833
b. Hasil Uji Normalitas Data Pre test
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
nilai eksperimen ,125 30 ,200* ,941 30 ,098
Kontrol ,134 30 ,180 ,958 30 ,280
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
c. Hasil Uji Homogenitas Data Pre test
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,001 1 58 ,976
Lampiran C6a. Deskripsi Data Posttest
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
nilai eksperimen Mean 76,17 1,391
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 73,32
Upper Bound 79,01
5% Trimmed Mean 76,02
Median 75,00
Variance 58,075
Std. Deviation 7,621
Minimum 65
Maximum 90
Range 25
Interquartile Range 10
Skewness ,266 ,427
Kurtosis -,797 ,833
Kontrol Mean 75,33 1,355
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 72,56
Upper Bound 78,10
5% Trimmed Mean 75,65
Median 75,00
Variance 55,057
Std. Deviation 7,420
Minimum 60
Maximum 85
Range 25
Interquartile Range 11
Skewness -,325 ,427
Kurtosis -,521 ,833
b. Hasil Uji Normalitas Data Posttest
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai Eksperimen ,157 30 ,056 ,929 30 ,046
Kontrol ,151 30 ,078 ,914 30 ,019
a. Lilliefors Significance Correction
c. Hasil Uji Homogenitas Data Posttest
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,257 1 58 ,614
Lampiran C7
Independent Samples Test
nilai
Equal variances
assumed
Equal variances not
assumed
Levene's Test for Equality of Variances F ,001
Sig. ,976
t-test for Equality of Means t 2,834 -,283
df 58 57,956
Sig. (2-tailed) ,778 ,778
Mean Difference -1,167 -1,167
Std. Error Difference 4,117 4,117
95% Confidence Interval of the Difference Lower -9,407 -9,407
Upper 7,074 7,074
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
Alat dan Bahan:
1. Papan beroda2. Karpet3. Kardus4. Stopwatch
Langkah Kerja:
1. Siapkan karpet sebagai alas pertama2. Luncurkan papan beroda di atas karpet3. Amati apa yang terjadi dan hitung kecepatan papan beroda
yang meluncur menggunakan stopwatch4. Siapkan kardus sebagai alas kedua5. Luncurkan papan beroda di atas karpet6. Amati apa yang terjadi dan hitung kecepatan papan beroda
yang meluncur menggunakan stopwatch7. Luncurkan papan beroda di atas lantai8. Amati apa yang terjadi dan hitung kecepatan papan beroda
yang meluncur menggunakan stopwatch
Tabel Hasil Pengamatan
KESIMPULAN :
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
Alat dan Bahan:
1. Benda sebanyak 3buah yang massaatau beratnyaberbeda
2. Neraca pegas 1 buah3. Statif dan klem 1
set
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
Alat dan Bahan: Cara Kerja:
1. Tabung transparan 1. Posisikan tabung transparan secara vertikal
2. Batu (benda - benda yang terasa berat) 2. Pegang batu dan kapas di sisi atas tabung
3. Kapas/bulu ayam (benda - benda yang 3. Jatuhkan keduanya bersamaan
Terasa ringan) 4. Amati apa yang terjadi
Tabel HasilPengamatan
Alat dan Bahan
- Magnet (magnet batang, jarum,
tabung, huruf U, dan tapal kuda)
- Jarum jahit - Alumunium
- Seng - Benang jahit
- Potongan plastik - Potongan kertas
Langkah Kerja
1. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk
2. Dekatkan magnet dengan bahan yang tersedia
tetapi tidak sampai bersentuhan
3. Amati apa yang terjadi
4. Masukkan data dalam tabel pengamatan
5. Jawablah pertanyaan dengan benar dan tepat
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
TABEL HASIL PENGAMATAN
Benda apa sajakah yang dapatditarik oleh magnet?
Benda apa sajakah yang tidakdapat ditarik oleh magnet?
Disebut apakah benda yang dapatditarik oleh magnet?
Berikan kesimpulan dari hasilpraktikum!
LangkahKerja
Alat danBahan
Magnet Serbuk Besi / pasir Kertas
Sebarkan serbuk besi/pasirdi atas selembar kertas
Posisikan magnet di ataskertas di antara serbukbesi/pasir
Amati apa yang terjadi!
III. Hasil Karyaku(Membuat mainan sederhana dari magnet)
Alat dan Bahan:
1. Magnet pin2. Kertas kalender/karton3. Gambar pemain-pemain sepak
bola4. Gambar lapangan sepak bola5. Tusuk sate/lidi6. Peniti besar (benda magnetis
lainnya)7. Kertas hvs dan benang jahit8. Lem kertas
Top Related