Download - Hadist Cinta

Transcript
  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    1/14

    Hadist-Hadist CINTA

    Juli 2, 2010 pada 1:37 pm (Uncategorized)

    . .

    ) )Artinya :

    Rosullah Saw, bersabda, Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bias saja suatu saat nati ia akan

    menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bias saja suatu saat nanti ia akan menjadi

    kekasihmu. (HR. Al-Tirmidzi).

    . . ()

    Artinya:

    Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang

    yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, siapa mereka itu?,

    mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah Azzawajalla. (HR. Ahmad).

    . . ) )Artinya:

    Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling

    berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka

    seluruh tubuh meraa mengaduh dengan terus jaga tidak bias tidur dan merasa panas. (HR. Muslim).

    . .

    ( )Artinya:

    Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian

    beriman. Kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada

    http://shahibulquraa.wordpress.com/category/uncategorized/http://shahibulquraa.wordpress.com/category/uncategorized/http://shahibulquraa.wordpress.com/category/uncategorized/http://shahibulquraa.wordpress.com/category/uncategorized/
  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    2/14

    kalian mengenai sesuatu yang ketika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai?

    Sebarkanlah salam di antara kalian!. (HR. Muslim).

    . . ( )

    Artinya:

    Dari Rasulullah Saw. yang bersabda dalam satu doanya, ya Allah, berilah aku rezeki cinta Mu dan cinta

    oran yang bermanfaat buat ku cintanya di sisiMu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku diantara

    yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa

    yang Engkau singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku dalam segala hal

    yang Engkau cintai. (H R. Al-Tirmidi)

    Disunnahkan orang yang mencintai saudaranya karena Allah untuk mengabari & memberitahukan cintanya

    kepadanya. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi. Ia berkata

    hadist ini hasan dari Miqdad bin Madi dari Nabi Shalallaahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

    Jika seseorang mencintai saudaranya karena Allah, maka kabarkanlah bahwa ia mencintainya.

    Hadist riwayat Abu Dawud dengan sanad yang shahih dari Anas bin Malik:

    Ada seorang laki-laki berada di dekat Nabi Shalallaahu alaihi wa sallam, kemudian kepadanya lewat

    seorang yang lain. Laki-laki yang di dekat Rasulullaah Shalallaahu alaihi wa sallam berkata, Wahai

    Rasulullaah Shalallaahu alaihi wa sallam! Sungguh aku mencintainya. Maka Rasulullaah Shalallaahu alaihi

    wa sallam bertanya, Apakah engkau sudah memberitahukannya? Ia menjawab, Belum Rasulullaah

    Shalallaahu alaihi wa sallam bersabda: Beritahukanlah kepadanya! Kemudiania mengikutinya dan

    berkata, Sungguh aku mencintaimu karena Allah. Laki-laki itu pun berkata: Semoga engkau dicintai

    Allah, yang karena-Nya engkau mencintaiku.

    Hadist riwayat Al-Bazaar dengan sanad hasan dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullaah Shalallaahu

    alaihi wa sallam bersabda:

    Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang yang dicintainya itu berkata, Aku

    juga mencintaimu karena Allah. Maka keduanya akan masuk surga. Orang yang lebih besar cintanya akan

    lebih tinggi derajatnya daripada yang lainnya. Ia akan digabungkan dengan orang-orang yang mencintai

    karena Allah.

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    3/14

    Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang

    dicintainya (man ahabba syaian katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya

    (man ahabba syaian fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :

    lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri

    Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Allah SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Allah Swt,

    dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka

    mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.

    Dalam Al-Quran cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:

    1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan nggemesi. Orang yang memilikicinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga

    cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

    2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siapmelindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang

    dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih

    meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu

    memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang

    bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al

    Quran , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan

    kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata

    rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu

    ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah

    dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang.

    Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir

    batin-dunia akhirat.

    3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruhperhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Quran

    disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an

    tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

    4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yangterserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    4/14

    hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Quran menggunakan term syaghaf ketika

    mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

    5. Cinta rafah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma norma kebenaran, misalnyakasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun

    salah. Al Quran menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan

    orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

    6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggupmengelak. Al Quran menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar

    dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab

    jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni

    kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)

    7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Quran tetapi dari hadis yang menafsirkan al Quran.Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunyaakan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa matsur dari hadis riwayat

    Ahmad; wa asaluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqaika, aku mohon dapat

    merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.

    Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq

    (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran

    cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb

    al muhibbi

    8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positifmeski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri,

    meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Quran ketika menyatakan bahwa Allah tidak

    membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha

    (Q/2:286)

    Begitu banyak peluang yang Allah berikan, yang Rasulullah tunjukkan, untuk menjadi mulia dengan cinta.

    Bukan menjadi mulia dengan cinta. Bukan menjadi terhina dan terpuruk, karenanya. Semoga hadist-hadist

    cinta, yang barangkali sudah sering kita baca, bisa mengantar kita untuk sedikit demi sedikit memahami

    cinta yag menyelamatkan. Cinta yag menerbangkan kita ke surga-Nya, Insya Allah.

    Cinta yang menggugurkan dosaSesungguhnya seorang muslim apabila bertamu ke tempat saudaranya yang muslim, lalu ia memegang

    tangannya (berjabat tangan) gugurlah dosa2 keduanya sebagaimana gugurnya daun dan pohon kering jika

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    5/14

    ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih dilaut .La tahzan

    for Broken Hearted_ Asma Nadia

    Cinta yang berbalas cintaAllah SWT. berfirman, Pasti akan mendapat cintaKu orang-orang yang cinta-mencintai karena Aku,

    saling kunjung-mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku. (Hadits Qudsi).La tahzan for

    Broken Hearted_ Asma Nadia

    Diriwayatkan oleh Hakim, Khatib, Ibnu Asakir, Dailami dan lainny; Rasulullah bersabda;

    Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya, menyembunyikan rasa cintanya dan

    bersabar hingga mati maka dia mati syahid. Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan

    kesucian diri dan berlindung dari godaan syetan yang terkutuk. Tentunya orang yang menjaga cintanya

    yang suci hingga ia meninggal dunia.

    Rasullulah SAW. Berpesan;

    cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi

    sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena

    boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari, Abu Daud, Tirmizi,

    dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)

    Betapa sering aku mendengar dan membaca dua hadist ini. Tapi, kenyataannya betapa susah sekaligus

    berat untuk melaksanakannya. Dua hadist yang senantiasa berbicara tentang kesucian, kefitraan dan

    keagungan jiwa manusia dalam hal membangun relasi dengan sesama manusia dimuka bumi ini, lebih

    khusus lagi bagi kaum muda seperti aku ini.

    Dalam setia perjumpaan dengan siapapun, terkadang aku begitu cepat terpesona dengan orang yang baru

    aku jumpai itu(jatuh cinta pada pandangan pertama kalie ye ^_^) Dan saat aku tahu, bahwa dia itu

    tidak begitu mempesona seperti yang aku bayangkan, jadinya aku agak kecewa dikit ^_^ Sehingga saat

    ini, setiap aku mengalami perjumpaan, aku langsung teringat dengan sabda Rasullullah di awal catatan ini,

    walaupun aku masih pada taraf belajar untuk mengamalkan sepenuh jiwa dan kesadaranku Bahwa apayang di sabdakan oleh Nabi Muhammad SAW itu adalah kebenaran sejati untuk keselamatanku di dunia

    yang fanah ini dan di akhirat yang abadi dan kekal kelak

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    6/14

    Dalam hidupku, sudah terhitung berapa kali aku jatuh cinta. (semuannya tak terbalas, beberapa tersimpan

    masih di dalam hati yang lain MENOLAKaku dengan berbagai, alasan ^_^ tapi belum ada yang mauMENERIMA aku apa adanya, katanya!) Setiap kali aku mencoba menjalani hubungan,selalu gagal. Faktornya

    tentu saja banyak hal yang melatarbelakanginnya. Kalau pun berhasil membangun hubungan, sampai mau

    melangsungkan pernikahan segala. Allah SWT juga berkehendak lain. Allah belum men-takdir-kan aku

    untuk bersatu dengan dia (dia yang bukan jodohku).

    Saat ini, (lebih kurang satu tahun ini) kalau menyangkut urusan asmara, perasaan cinta dan benci, aku

    akan langsung teringat dengan hadist-hadist di awal catatan sederhana ini

    Aku Mau Belajar dan Harus Bisa Untuk Mengamalkan Hadist-hadist NABI MUHAMMAD SAW., di atas

    Karena itu adala Jalan Kebenaran Menuju Cinta Sejati Atas Dasar Keridhoan Sang Ilahi. Allah SWT.

    Catatan Tambahan

    Aku juga sering mendengar hadits-hadits dari kekasih Allah SWT berikut ini, Sesungguhnya Allah

    berfirman di hari kiamat, Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini Aku

    naungi mereka dengan naungan-Ku di saat tak ada naungan lain kecuali naungan-Ku. (HR Muslim). Pada

    kesempatan lain, Rasulullah SAW mengatakan, Barangsiapa yang ingin mencicipi manisnya keimanan,

    hendaklah ia mencintai seseorang, yang tidak ia cintai kecuali karena Allah. (HR Ahmad). Dan dalam

    haditsnya yang lain beliau bersabda, Tidaklah seorang hamba Allah mencintai hamba Allah karena Allah,

    kecuali dia akan dimuliakan oleh Allah.

    Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang mendapat naungan-Nya di hari itu

    Ada tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang, niscaya dia akan merasakan manisnya iman,

    yaitu Allah & Rasul-Nya lebih dia cintai dibanding yang lain ; dia tidak menyukai seseorang kecuali karena

    Allah; dia tidak ingin terjerumus ke dalam kekafiran sebagaimana ia tidak ingin di lempar ke dalam

    kobaran api (HR Bukhori dan Muslim)

    # #

    # #

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    7/14

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    8/14

    Sesungguhnya mahabbah itu bersumber dari iman. Karena itu, dari imanlah orang dapat mencintai Allah

    sebagai cinta tingkat pertama, kemudian baru cintanya kepada sesuatu yang lain. Dengan demikian,

    berarti orang yang mencintai Allah, tidak akan mengorbankan hukum Allah karena kepentingan

    pribadinya. Dan sebagai konsekuensi dari cintanya kepada Allah, ia juga mencintai rasul-Nya, dan juga

    harus mencintai seluruh makhluk-Nya.

    Dia, yang mengutip Abu Nashr al-Tusi, dalam Al-Luma` melanjutkan dengan membagi al-mahabbah

    menjadi 3 (tiga) tingkatan

    1. Cinta orang banyak (biasa, pen.), yakni mereka yang sudah kenal pada Tuhan dengan zikr, suka

    menyebut nama-nama Allah dan memperoleh kesenangan dalam berdialog dengan Tuhan. Senantiasa

    memuji Tuhan.

    2. Cinta para mutahaqqiqin, yaitu mereka yang sudah kenal pada Tuhan, pada kebesaranNya, pada

    kekuasaanNya, pada ilmuNya dan lain sebagainya. Cinta yang dapat menghilangkan tabir yang

    memisahkan diri seseorang dengan Tuhan. Dengan demikian ia dapat melihat rahasia-rahasia yang ada

    pada Tuhan. Ia mengadakan dialog dengan Tuhan dan memperoleh kesenangan dari dialog itu. Cinta yang

    kedua ini membuat orangnya sanggup menghilangkan kehendak dan sifat-sifatnya sendiri, sedangkan

    hatinya penuh dengan perasaan cinta pada Tuhan dan selalu rindu pada-Nya.

    3. Cinta para siddiqin dan arifin, yaitu mereka yang kenal betul pada Tuhan. Yang dilihat dan dirasa

    bukan lagi cinta, tetapi diri yang dicintai. Akhirnya sifat-sifat yang dicintai masuk ke dalam diri yang

    mencintai .

    Definisi cinta dari uraian di atas adalah menurut para ulama salaf. Dan cinta yang dimaksud di atas adalah

    cinta kepada Allah. Terus apa sich makna cinta menurut yang lain ?

    1. Menurut kamus besar bahasa Indonesia Cinta berarti senang sekali, sayang sekali, suka sekali.2. Menurut teman saya yang bijak cinta itu memberi apa yang sudah menjadi hak orang yang kita

    cinta, dan meminta dari orang yang kita cinta apa yang sudah menjadi hak kita.

    3. Menurut Kahlil Gibran cinta tidak punya makna selain mewujudkan maknanya sendiri. Cinta tidakmemberikan apa-apa pada manusia, kecuali keseluruhan dirinya, dan cintapun tidak mengambil

    apa-apa dari manusia, kecuali dari dirinya sendiri.

    Nah sekarang menurut pendapat saya cinta itu adalah fitrah manusia yang diberikan oleh Allah, perasaan

    ingin menyayangi, ingin melindungi, ingin memberi, pokoknya ingin memberikan yang baik-baik kepada

    sesuatu yang kita cinta. Jadi Insya Allah semua manusia dan makhluk yang ada di bumi ini punya cinta.

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    9/14

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    10/14

    : mereka adalah satu kaum yang cinta mencintai dengan ruh Allah tanpa ada hubungan sanak saudara,

    kerabat diantara mereka serta tidak adak hubunga harta benda yang terdapat pada mereka. Maka demi

    Allah wajah-wajah mereka sungguh bercahaya, sedang mereka tidak takut apa-apa dikala orang lain takut

    dan mereka tidak berduka cita dikala orang lain berduka cita. (HR. Abu Daud)

    2. Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu dengan saudaranya yang muslim, lalu ia memegang

    tangannnya (berjabatan tangan) gugurlah dosa-dosa keduanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon

    kering jika ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih dilaut.

    (HR. Tabrani)

    3. Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman: Dimanakah orang yang cinta mencintai karena

    keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dihari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku. (HR.

    Muslim)

    4. Allah SWT berfirman: Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta- mencintai karena Aku,

    saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku. (Hadits Qudsi)

    5. Bahwa seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus malaikat untuk

    membuntutinya. Tatkala malaikat menemaninya, ia berkata: Kau mau kemana? Ia menjawab: Aku ingin

    mengunjungi saudaraku di desa ini. Lalu malaikat bertanya: Apakah kamu akan memberikan sesuatu

    kepada saudaramu? Ia menjawab: Tidak ada, melainkan hanya aku mencintainya karena Allah SWT.

    Malaikat berkata: Sesungguhnya aku diutus Allah kepadamu, bahwa Allah mencintaimu sebagaimana

    kamu mencintai orang tersebut karena-Nya. (HR. Muslim)

    6. Tiga perkara, barangsiapa memilikinya memilikinya,ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta

    kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang kepada Allah

    dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakkan ke dalam api neraka. (HR. Bukharim

    Muslim)

    Referensi :

    1. Riyadhu Asholihin, Imam Nawawi

    2. Shiroh Nabawiyah, Syaikh Syaffiyyur Rahman Al Mubarakfury

    3. Manajemen Cinta, Abdullah Nashih Ulwan

    4. Materi Tutoring, FK UPN Veteran Jakarta

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    11/14

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    12/14

    Salah satu dalil yang sering saya dengar, awal-awal belajar mengaji dulu adalah begini, Man ahya sunnatii

    faqod ahabbanii, waman ahabbani kaana maii fil jannah Barangsiapa yang menghidup-hidupkan

    sunnahku, sungguh dia cinta kepadaku. Dan barangsiapa yang mencintai aku maka dia akan bersamaku di

    surga. (sayang saya belum menemukan referensinya). Bersandar pada dalil ini (jika tidak dhoif),

    setidaknya menjadi sedikit jelas bagaimana kita mencintai Nabi dan keluarganya. Masalahnya kita tidak

    lagi hidup sejaman dengan Nabi SAW. Mudah mudahan dalil ini bisa menjadi acuan buat kita. Jadi

    konteks mencintai Nabi adalah dengan mengamalkan sunnah-sunnahnya. Terlebih di saat manusia yang

    lain meninggalkannya. Mulai dari apa yang dikerjakan Nabi, apa yang disetujui Nabi dan apa yang menjadi

    cita-cita (iqror) Nabi SAW. Inilah esensi cinta itu. Tapi bagaimana memulainya?

    Pertama, di kita ada idiom tak kenal maka tak sayang. Jadi kenalkanlah kepada anak-anak kita nama Nabi

    kita SAW beserta gelarnya. Juga nama istri-istrinya, anak-anaknya dan cucu-cucunya. Saya berani

    bertaruh, banyak diantara kita yang belum kenal gelar Nabi SAW, apalagi nama kesembilan istrinya. Pun

    kelima anaknya dengan Khadijah. Jadi proses pengenalan ini saya anggap penting juga dalam rangka

    mencintai Nabi SAW dan keluarganya. Bisa lewat cerita tutur tinular, dongeng pengantar tidur, tarikh

    islam atau cara lain yang inovatif. Dengan tahu nama, dengan kenal nama, diharapkan mampu

    menumbuhkan sikap tadhim terhadap Nabi SAW dan keluarganya. Irene Handono, mantan biarawati yang

    membelot jadi islam, sering menceramahkan, Banyak diantara kita umat islam yang kenal superman,

    batman, rambo, dora emon, dll, tapi jarang yang mengidolakan bahkan tak kenal siapa itu Hasan, Husen,

    Fathimah Az-Zahra, Khadijah, Ali dan sederet nama lain yang termasuk keluarga Nabi. Ironis, sungguh

    ironis.

    Nabi mempunyai nama Ahmad atau Muhammad dengan 5 julukan baginya, selain Al-Amin yang beliau

    sandang sebelum menjadi Nabi.

    Dari Mutim r.a. katanya :

    Rasulullah Saw bersabda : Sesungguhnya aku mempunyai beberapa nama: Aku Muhammad (yang amat

    dipuji), *Aku Ahmad (yang banyak memuji)*, Aku yang penghapus karena aku Allah menghapuskan

    kekafiran, Aku pengumpul yang dikumpulkan manusia dibawah kekuasaanku dan aku pengiring yang

    *TIADA KEMUDIANKU SEORANG NABIPUN*.(HR. Muslim)

    Dari Abu Musa Al Asyari r.a. katanya:

    Pernah Rasulullah Saw menerangkan nama diri beliau kepada kami dengan menyebut beberapa nama:

    Aku Muhammad, *Aku Ahmad*, Aku pengiring dan pengumpul, Nabi (yang menyuruh) tobat dan Nabi

    (yang membawa) rahmat. (HR. Muslim)

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    13/14

    Adapun istri-istrinya, yang pertama Adalah Khadijah binti Khuwailid. Selanjutnya sepeninggal Khadijah,

    Nabi memiliki 9 istri dan 2 budak sebagai berikut:

    Saudah binti Zumah

    Aisyah binti Abu Bakar

    Hafsah binti Umar Al-Khattab

    Zainab binti Jahsyin

    Zainab binti Khuzaimah

    Ummu Salamah (Hindun binti Abi Umaiyah)

    Ummu Habibah (Ramlah binti Abi Sufian)

    Maimunah binti Al-Harith

    Shofiah binti Huyayyin

    Juwairiyah

    Mariyah Al-Qibtiyah

    Adapun anak-anak Nabi (kesemuanya dari Khodijah) adalah sebagai berikut:

    Al-Qasim

    Abdullah

    Zainab

    Ruqaiyah

    Ummu Kultsum

    Fatimah

    Ibrahim (dari Mariyah Al-Qibtiyah)

    Kedua yang tak kalah penting adalah membacakan sholawat atas Nabi SAW dan keluarganya. Hal ini

    banyak disinggung dalam hadist dan merupakan bentuk konkret ujud cinta yang sebenarnya. Sholawat ini

    merupakan bentuk cinta yang tidak kenal masa dan usia. Siapa saja dan kapan saja bisa melakukannya

    untuk memanifestasikan rasa cinta dan senang kepada Nabi SAW beserta keluarganya. Bahkan sebutan

  • 8/12/2019 Hadist Cinta

    14/14

    bakhil pun disematkan bagi mereka yang tidak mau membaca sholawat Nabi. Sunan Tirmidzi

    meriwayatkan:

    dari Ali bin Abi Tholib, berkata dia, bersabda Rasulullah SAW, Orang yang bakhil adalah orang yang

    ketika disebut aku di sisinya maka tidak mau membaca sholawat dia atasku.

    Bagaimana membaca sholawat? Ada yang panjang ada yang pendek, seperti bacaan sholawat pada tahiyat

    sholat. Dan itulah yang kita pakai untuk mewujudkan cinta Nabi dan keluarganya yaitu dengan

    membacakan sholawat di luar sholat, tentunya.

    dari Musa ibnu Tholhah berkata dia, aku berkata pada Zaid ibnu Khorijah, dia berkata, aku bertanya

    pada Rasululah SAW, maka bersabda Rasulullah SAW membacalah sholawat kalian atasku dan

    mempersungguhlah kalian di dalam berdoa dan berkatalah Alloohumma sholli alaa Muhammad wa alaa

    aali Muhammad. (Rowahu Sunan Nasaai, Kitaabu As-Sahwi)

    Nah, baru yang ketiga secara keseluruhan kita bisa mengatakan berdasar dalil pertama di atas untuk

    mewujudkan cinta Nabi dan keluarganya yaitu menghidupkan sunah-sunahnya secara keseluruhan dan

    bertanggung jawab atas dakwah dan cintanya.