Guru sebagai wakil Tuhan
Sumber & Tujuan dari Pendidikan yang Sejati
Pendidikan yang sejati memiliki arti yang lebih daripada sekedar menyelesaikan mata pelajaran
tertentu. Lebih dari sekedar persiapan dalam kehidupan di masa sekarang.
Tetapi mencakup seluruh kehidupan manusia, dan seluruh periode keberadaannya.
Pengembangan yang harmonis dari fisik, mental, dan spiritual. Mempersiapkan setiap murid untuk
kebahagiaan dalam pelayanan di dunia ini dan dunia yang akan datang.
Pendidikan, Chapter 1.
Sekolah Mula-mula
Taman Eden adalah sebuah ruang kelas, Alam adalah buku
pelajarannya dan Sang Pencipta sendiri adalah guru dan manusia
adalah murid-muridnya.Pendidikan, Chapter 2
Pendidikan di Sekolah Mula-mulaKepada Adam dan Hawa diberikan tugas untuk
merawat taman, “untuk mengusahakan & memelihara” Kejadian 2:15. Walaupun dengan
begitu banyak kekayaan yang bisa diberikan oleh Pemilik Alam Semesta, mereka tidak dibiarkan menganggur. Pekerjaan yang
berguna diberikan sebagai berkat, memperkuat tubuh, menajamkan pikiran dan
mengembangkan karakter.Pendidikan, Chapter 2
Apa yang membuat Manusia jatuh dalam dosa?
Sementara Tuhan mencari yang terbaik untuk manusia, setan mencarikan yang
buruk. Disaat Hawa, mengabaikan peringatan Tuhan mengenai pohon yang terlarang, bahkan mendekat
kearahnya, dia bertemu dengan setan yang membangkitkan
keingintahuannya.Pendidikan, Chapter 3
Pendidikan Bangsa Israel
Dalam rencana Ilahi dalam pendidikan, setelah kejatuhan manusia, Tuhan mentahbiskan
laki-laki dan perempuan sebagai wakil Tuhan. Keluarga adalah
sekolah dan orangtua sebagai guru.Pendidikan, Chapter 5
Apa yang dipelajari?
Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah
TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,
supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada
segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu,
dan supaya lanjut umurmu.Ulangan 6:1-2
Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah
juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya
pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
Ulangan 6:7-9
TUHAN
Apa yang diajarkan berulang-ulang?Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.Ulangan 6:5
Awal Mula Munculnya Sekolah
Disaat orangtua di Israel menjadi tidak perduli terhadap kewajiban mereka pada
Tuhan & anak-anak. Melalui ketidaksetiaan di rumah dan lingkungan penyembah
berhala di sekitarnya, banyak anak muda yang menerima pendidikan yang berbeda
dari yang Tuhan rencanakan untuk mereka. Mereka mempelajari cara dari orang kafir.
Pendidikan, Chapter 6
Munculnya Sekolah Nabi-nabi
Untuk mengatasi kejahatan yang berkembang, Tuhan menyediakan cara lain untuk menolong
orangtua dalam pekerjaan pendidikan…Tujuan sekolah adalah untuk melayani sebagai
pembatas terhadap berkembangnya kejahatan di luar, menyediakan suasana dimana mental dan spiritual anak muda dapat berkembang dengan baik, dan meningkatkan kemakmuran bangsa
dengan orang-orang yang takut akan Tuhan sebagai pemimpin dan penasihat.
Pendidikan, Chapter 6
Munculnya Sekolah Nabi-nabi
Disiplin & pelatihan yang Tuhan berikan bagi Israel, dalam seluruh cara kehidupan
mereka, adalah agar mereka berbeda dengan bangsa yang lain.
Perbedaan yang harus dinilai sebagai hak istimewa dan berkat, tetapi mereka tolak.Kepada kita, sama seperti Bangsa Israel, kesuksesan pendidikan ditentukan oleh
kesetiaan dalam membawa rencana Tuhan.Pendidikan, Chapter 6
PENDIDIKAN MODERN
MENCIPTAKAN ORANG YANG CUKUP PINTAR UNTUK MENGULANGI APA YANG DIBERITAHUKAN PADA MEREKA &
MENGIKUTI PERINTAH
DAN CUKUP BODOH UNTUK BERFIKIR BAHWA HAL ITU MEMBUAT MEREKA LEBIH PINTAR
DARI ORANGLAIN
Konsep Pendidikan Modern
Sementara Hasrat jahat dan tujuan manusia telah menghilangkan Tuhan dari pikiran, mereka lupa pada Tuhan sehingga keinginannya begitu kuat
untuk melakukan hal yang jahat. Dibengkokan untuk memuaskan diri, manusia
mulai menganggap Tuhan seperti diri mereka – Sosok yang tujuannya untuk kemuliaan pribadi,
mencari kenikmatan pribadi dan dipenuhi tujuan egois. Banyak agama terbentuk oleh model ini.
Dengan pemberian hadiah dan upacara, para penyembah berusaha untuk mendapatkan
keinginan pribadi mereka.Pendidikan, Chapter 8
Guru sebagai Wakil Tuhandalam pendidikan
Kristus ingin mengikat kita pada kasih dan pengabdianNya, dengan ikatan yang sama
yang mengikat mereka pada sesama manusia. Bersama Tuhan, kasih menjadi
hidup, dan hidup adalah pengabdian.“Apa yang kamu terima dengan
Cuma-cuma,” Yesus berkata “Berikan juga dengan Cuma-Cuma.”
Matius 10:8
Ulangan 8:5
Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya. (ITB)
Thou shalt also consider in thine heart, that, as a man chasteneth his son, so the LORD thy God chasteneth thee (KJV)
Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar
dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga
tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti,
bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala
yang diucapkan TUHAN. Ulangan 8:3
Top Related