GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR ^2 TAHUN 2017
TENTANG
JENJANG NILAI
PENGADAAN BARANG/JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAHPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan ketentuan Pasal 105Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentangPedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumDaerah, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang JenjangNilai Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan UmumDaerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang PembentukanProvinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
- 2 -
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4422);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5340);
9. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015
tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5655);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 310);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
- 3 -
12. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor2 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung Tahun 2008 Nomor 1 Seri E) sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 10 Tahun 2015 tentang Perubahan atasPeraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor
2 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2015 Nomor 7 Seri E);
13. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor18 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungTahun 2016 Nomor 1 Seri D);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG JENJANG NILAI PENGADAANBARANG/JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAHPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangandaerah otonom.
4. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkatBLUD adalah Perangkat Daerah atau Unit Kerja di lingkungan
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD dan dibentukuntuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupapenyediaan Barang/Jasa yang dijual tanpa mengutamakanmencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
-4 -
5. Pejabat Pengelola BLUD adalah pimpinan BLUD yangbertanggung jawab terhadap kinerja operasional BLUD yang
terdiri atas pemimpin, pejabat keuangan dan pejabat teknisyang sebutannya disesuaikan dengan nomenklatur yang
berlaku pada BLUD yang bersangkutan.
6. Pemimpin BLUD adalah Kepala Perangkat Daerah atau Unit
Kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD.
7. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat
Keahlian Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan
Pengadaan Barang/Jasa.
8. Panitia Pengadaan adalah panitia yang diangkat oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang
keanggotaannya terdiri dari personil yang telah memiliki
sertifikat keahlian pengadaan Barang/Jasa untuk
melaksanakan pemilihan Penyedia Barang dan/atau Jasa.
9. Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) adalah unit
organisasi Pemerintah Daerah yang dibentuk oleh Gubernurdan berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa dilingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
10. Fleksibilitas adalah keleluasaan pengelolaan
keuangan /barang BLUD pada batas-batas tertentu yang
dapat dikecualikan dari ketentuan yang berlaku umum.
11. Praktek Bisnis yang Sehat adalah penyelenggaraan fungsiorganisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baikdalam rangka pemberian layanan yang bermutu danberkesinambungan.
12. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orangperseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan
barang/layanan jasa.
13. Pemilihan Penyedia Barang dan/atau Jasa adalah kegiatanuntuk menetapkan Penyedia Barang dan/atau Jasa yangakan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan.
14. Barang adalah setiap benda baik yang berwujud maupun
tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapatdiperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan
oleh Pengguna Barang.
15. Jasa adalah segala pekerjaan yang membutuhkan
kemampuan tertentu yang mengutamakan ketrampilan
(skillware) atau yang membutuhkan keahlian tertentu
(brainware) dalam suatu sistem tatakelola yang telah dikenalluas didunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
16. Perbekalan Farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari
obat, bahan obat, alat kesehatan pakai habis, reagensia, radio
farmasi, radiologi, alat kesehatan dan gas medis.
- 5 -
17. Makan/Minum Pasien adalah makanan dan minuman yang
diberikan kepada pasien yang pengadaannya dapat berupabahan makanan basah, bahan makanan kering dan/atau
dalam bentuk makanan jadi.
18. Petugas Kebersihan (cleaning service) adalah kegiatan jasakebersihan di ruangan dan di luar ruangan yang bertujuan
untuk mewujudkan kondisi lingkungan yang bersih dansehat.
19. Pengadaan Prioritas Lainnya adalah pengadaan diluar
pengadaan Perbekalan Farmasi, pengadaan Makan/MinumPasien, dan pengadaan jasa Petugas Kebersihan (cleaningservice) yang bersifat mendesak yang harus segera dilakukan
pengadaan.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Peraturan Gubernur ini dimaksudkan sebagai pedoman
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada BLUD.
Pasal 3
Peraturan Gubernur ini bertujuan memberikan fleksibilitas dalampelaksanaan pengadaan barang/jasa sesuai dengan jenjang nilai
berdasarkan alasan efektifitas dan efisiensi.
BAB III
PRINSIP PENGADAAN BARANG/JASA
Pasal 4
Pengadaan Barang/Jasa pada BLUD dilaksanakan berdasarkan
prinsip sebagai berikut:
a. transparansi yaitu semua ketentuan dan informasi mengenaipengadaan Barang/Jasa termasuk syarat teknis administrasi
pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon
Penyedia Barang/Jasa, sifatnya terbuka bagi peserta PenyediaBarang/Jasa yang berminat bagi masyarakat luas pada
umumnya;
b. adil/tidak diskriminatif yaitu memberikan perlakuan yang
sama bagi semua calon Penyedia Barang/Jasa dan tidakmengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu,dengan cara dan/atau alasan apapun;
-6-
c. akuntabilitas yaitu harus mencapai sasaran baik fisik,keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaantugas dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaanBarang/Jasa; dan
d. Praktek Bisnis yang Sehat.
Pasal 5
Pengadaan Barang/Jasa pada BLUD, harus dapat menjaminketersediaan Barang dan/atau Jasa yang lebih bermutu, lebihmurah, proses pengadaan yang sederhana dan cepat serta mudahmenyesuaikan dengan kebutuhan untuk mendukung kelancaranpelayanan BLUD.
BAB IV
FLEKSIBILITAS
Pasal 6
(1) Pengadaan Barang/Jasa pada BLUD yang sebagian atauseluruh dananya bersumber langsung dari APBN/APBDdilaksanakan berdasarkan ketentuan pengadaan
Barang/Jasa pemerintah.
(2) Guna efektivitas dan/atau efisiensi pelaksanaan pengadaanBarang/Jasa pada BLUD diberikan fleksibilitas untukpengadaan Barang/Jasa yang dananya bersumber dari:
a. jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat;b. hibah tidak terikat yang diperoleh dari masyarakat atau
badan lain;
c. hasil kerjasama BLUD dengan pihak lain dan/atau hasilusaha lainnya; dan/atau
d. Iain-lain pendapatan BLUD yang sah.
(3) Fleksibilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibatasiterhadap lingkup pekerjaan dan besaran jenjang nilaipengadaan barang/jasa pada BLUD.
(3) Lingkup pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)meliputi:a. pengadaan perbekalan farmasi;
b. pengadaan makan/minum pasien;c. pengadaan jasa petugas kebersihan; dan
d. pengadaan prioritas lainnya.
- 7 -
BABV
JENJANG NILAI PENGADAAN BARANG/JASA
Pasal 7
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa BLUD dilakukan berdasarkanjenjang nilai sebagai berikut:
a. pelelangan umum, dilakukan terhadap pekerjaan yangnilainya di atas Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah);
b. pelelangan sederhana, dilakukan terhadap pekerjaan yangnilainya di atas Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)sampai dengan Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah);
c. penunjukan langsung, dilakukan dalam hal:
1. keadaan tertentu, yang meliputi:
a) penanganan darurat yang tidak dapat direncanakansebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannyaharus segera/tidak dapat ditunda untukkeselamatan/perlindungan masyarakat, termasuk:
1) akibat bencana alam, bencana nonalam dan/ataubencana sosial;
2) dalam rangka pencegahan bencana; dan/atau
3) akibat kerusakan sarana/prasarana yang dapatmenghentikan kegiatan pelayanan publik;
b) Barang/Jasa yang spesifik dan hanya dapatdilaksanakan oleh 1 (satu) pabrikan, 1 (satu)
pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapatizin dari pemegang hak paten, atau pihak yangmenjadi pemenang pelelangan untuk mendapatkanizin dari Pemerintah Daerah;
2. pengadaan Barang khusus/Jasa yang bersifat khusus,yang meliputi:
a) Barang/Jasa berdasarkan tarif resmi yang ditetapkanPemerintah;
b) Barang/Jasa yang bersifat kompleks yang hanya dapatdilaksanakan dengan penggunaan teknologi khususdan hanya ada 1 (satu) penyedia yang mampu;
c) pekerjaan pengadaan dan distribusi PerbekalanFarmasi dalam rangka menjamin ketersediaanPerbekalan Farmasi untuk mempertahankan mutupelayanan dan keselamatan masyarakat;
-8-
d. pengadaan langsung, dilakukan berdasarkan jenjang nilaiyang diatur sebagai berikut:
1. pengadaan langsung, Penyedia Barang/Jasa yang nilainyasampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh jutarupiah), dengan tanda bukti perjanjian berupa kuitansi;
2. pengadaan langsung, Penyedia Barang/Jasa yang nilainyasampai dengan Rp. 250.000.000,00 (dua ratus lima puluhjuta rupiah), dengan tanda bukti perjanjian berupa SuratPesanan (SP) /Order Kerja (OK); atau
3. pengadaan langsung, Penyedia Barang/Jasa yang nilainyasampai dengan Rp. 500.000.000,00 (lima ratus jutarupiah), dengan tanda bukti perjanjian berupa SuratPerintah Kerja (SPK).
Pasal 8
Pengadaan Barang/Jasa pada BLUD dengan sumber dana berasaldari hibah terikat dapat dilakukan dengan mengikuti ketentuanpengadaan dari pemberi hibah atau mengikuti ketentuanpengadaan yang berlaku bagi BLUD, sepanjang disetujui olehpemberi hibah.
Pasal 9
(1) Pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa pada BLUD denganjenjang nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, dilakukanoleh Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan/Unit LayananPengadaan.
(2) Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diangkat atau dibentuk olehPemimpin BLUD.
Pasal 10
Dalam persetujuan penetapan pemenang Penyedia Barang/Jasapada BLUD, Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan/Unit LayananPengadaan terlebih dahulu harus memperoleh persetujuan tertulisdari Pimpinan BLUD/PA/KPA untuk pengadaan Barang/Jasa diatas Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Pasal 11
(1) Pengadaan barang/jasa yang dilakukan melalui e-purchasingdilakukan oleh pejabat pengadaan.
(2) E-purchasing sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan sistem informasi elektronik yang memuat daftar,
jenis spesifikasi teknis, dan harga barang tertentu dariberbagai penyedia barang/jasa pemerintah.
-9 -
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam BeritaDaerah Provinsi Kepulauan.
Diundangkan di Pangkalpinangpada tanggal 30 OfctfrT V>Vf
Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 20
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELH JNG,
SMAN
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
YAN MEQAWANDI
BERITA DAERAH UPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017
NOMOR^SERIf^
Top Related