Download - Good Governance Prajab

Transcript
Page 1: Good Governance Prajab

Satellite

Page 2: Good Governance Prajab

BIODATA :

• Kokom Komala,

• Widyaiswara,

• Sumedang, 17 April, 1963

e-mail: [email protected]@yahoo.com HP. 081320719326

Page 3: Good Governance Prajab

3

KOMPETENSI DASAR

Setelah menyelesaikan materi Kepemerintahan yang Baik, peserta

diharapkan mampu menjelaskan pengertian kepemerintahan yang baik,

prinsip-prinsipnya, dan merancang kerangka kerja dan penerapannya.

Page 4: Good Governance Prajab

4

INDIKATOR KOMPETENSI

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat :1.Menjelaskan pengertian kepemerintahan yang baik2.Menjelaskan dan menguraikan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik.3.Memberi contoh-contoh penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik dalam tugas jabatan PNS.4.Merancang kerangka kerja penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik.5.Menganalisis dan mengatasi permasalahan dalam penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik.

Sugar candy

Page 5: Good Governance Prajab

5

POKOK BAHASAN

1. Konsepsi Tata kepemerintahan yang Baik

2. Prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik

3. Penerapan prinsip-prinsip Kepemerintahan yang

Baik

4. Contoh-contoh Penerapan Kepemerintahan yang

Baik

Page 6: Good Governance Prajab

ISU AKTUAL APA SAJA YG SEKARANG INI BERKEMBANG DALAM PERILAKU KEPEMERINTAHAN KITA DI INDONESIA ?

Page 7: Good Governance Prajab

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANGMasalah :Masalah :

Dominasi kekuasaanDominasi kekuasaanTerjadinya tindakan KKNTerjadinya tindakan KKNRendahnya kinerja aparaturRendahnya kinerja aparatur

Public governancePublic governanceCorporate governanceCorporate governanceCivil SocietyCivil Society

Reformasi

Page 8: Good Governance Prajab

SISTEM PEMERINTAHAN LAMA

GOODGOVERNANCE

SEKARANG KITA ADA DI

SINI

REFORMASI

MENUJU

Page 9: Good Governance Prajab

DEFINISI

1. Goverment

Secara umum adalah “pemerintah” yaitu lembaga beserta aparaturnya yang mempunyai tanggung jawab untuk mengurus negara dan menjalankan kehendak rakyat

Page 10: Good Governance Prajab

DEFINISI

2. Governance

Adalah kumpulan dari berbagai cara yang diterapkan oleh individu warga negara dan para lembaga baik pemerintah maupun swasta dalam menangani kepentingan-kepentingan umum mereka

Page 11: Good Governance Prajab

DEFINISI

3. Good governance

Dimaknai sebagai tata kepemerintahan yang baik, pengelolaan pemerintahan yang baik, penyelenggaraan pemerintahan yang baik, penyelenggaraan negara yang baik atau administrasi negara yang baik

Page 12: Good Governance Prajab
Page 13: Good Governance Prajab

GOOD GOVERNANCE ??

Suatu bentuk pemerintahan dan administrasi publik yang mampu bekerja secara efisien, yakni mampu memenuhi kebutuhan rakyat.

Page 14: Good Governance Prajab

Tabel 1. : Evolusi Pandangan Mengenai Kepemerintahan (Governance)

Tahun 1960-an

dan 1970-an

Awal Tahun

1980-an

Akhir tahun

1980-anTahun 1990-an

Percaya kepada

pemerintahan

(Belief in

Governance)

Perubahan sikap

terhadap

Kepemerintahan

(Aversion of

Governance)

Seberapa

mungkin peran

Pemerintahan

(Possibilities of

Governance)

Kepemerintahan

mandiri

(Self

Governance)

Sumber: Walter Kickert dalam Jan Kooiman (1993: 203).

Page 15: Good Governance Prajab

Kecenderungan pergeseran dominasi Negara dan Pemerintah (State)

Kendala dan keterbatasan sektor publik dalam pemenuhan kepentingan publik

Perubahan pola Interaksi Sosial Politik antara Pemerintah dengan Swasta dan Masyarakat Madani

Munculnya paradigma-paradigma baru penyelenggaraan pemerintahan negara

Komitmen Reformasi Nasional dan pembaharuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara RI dalam rangka demokratisasi dan pemberantasan KKN

Mengapa GG ??

Page 16: Good Governance Prajab

16

Negara KepolisianABAB XIX

1. Munculnya fenomena “GELOMBANG KETIGA DEMOKRATISASI BERSKALA GLOBAL”. Gelombang ini mula-mula muncul di Korea Selatan dan beberapa negara di kawasan Amerika Latin, yang kemudian secara dahsyat menenggelamkan sistem politik birokratik otoriter pada dasawarsa 1980-an dan berlanjut terus hingga menyapu bersih sosialisme otoriter di Eropa Timur awal dasawarsa 1990-an.

2. Terakumulasinya kegagalan penyesuaian struktural (STRUCTURAL ADJUSTMEN PROGRAM) yang diprakarsai oleh IMF dan Bank Dunia. Program ini memiliki dan menganut asumsi dasar bahwa negara merupakan satu-satunya lembaga penghambat bagi proses terjadinya globalisasi ekonomi.

3. Terjadinya kehancuran secara sistematik berbagai dasar institusional bagi proses pengelolaan maupun distribusi sumber-sumber ekonomi pada sebagian besar masyarakat Dunia Ketiga.

TIGA FENOMENA GLOBAL YANG BERPENGARUH TERHADAP LAHIRNYA PARADIGMA GOOD GOVERNANCE, YAKNI;

Page 17: Good Governance Prajab

Negara KepolisianABAB XIX

BAD GOVERNANCE

a.Tidak adaya pemisahan yang jelas antara kekeyaan dan sumber milik rakyat dan milik pribadi; b.Tidak adanya aturan hukum yang jelas dan sikap pemerintah yang tidak kondusif untuk pembangunan; c.Adanya regulasi yang berlebihan (over regulation) sehingga menyebabkan “ekonomi biaya tinggi”; d.Prioritas pembangunan yang tidak konsisten; dan e.Tidak adanya transparansi dalam pengambilan keputusan.

Thompson (dalam Imawan. 2002:49)

Page 18: Good Governance Prajab

PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS NASIONAL DAN GLOBAL

FENOMENA GLOBAL DAN NASIONAL:

Market Failures (Kegagalan Pasar)

Government Failures (Kegagalan Pemerintah)

Political Failures (Kegagalan Politik)

Page 19: Good Governance Prajab
Page 20: Good Governance Prajab

PEMERINTAHFungsi : Alokasi / Realokasi Distribusi Dinamisasi Pengayoman

PENGUSAHA SWASTA

/BUMN/BUMD RAKYAT

RESOURCES

Pelayanan :• memproduksi kebutuhan kehidupan manusia•Memberi lapangan kerja

• Paj

ak

Usa

ha

Perlu Revenue

Superior Authority

Public Servant

Perlu Profit Perlu Income

• Keb

ijaka

n/pe

laya

nan

: Per

hubu

ngan

,

per

indu

stria

n, p

erda

gang

an, t

rans

porta

si,

dsb

•Membeli kebutuhan hidup

• Bea

cu

kai

• B

ea m

asuk

• Kebijakan/pelayanan : Pendidikan,

kesehatan, lingkungan, sosial,

keadilan, keamanan, dsb.

• Pajak Penghasilan

• Pajak Penambahan Nilai Tam

bah

• Retribusi

Page 21: Good Governance Prajab
Page 22: Good Governance Prajab
Page 23: Good Governance Prajab

KONSEPSI KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

Menurut UNDP:Hubungan yang sinergis dan konstruktif di antara negara, sektor swasta, dan masyarakat (society).

Menurut PP 101 Tahun 2001:Kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektifitas, supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat

Page 24: Good Governance Prajab

UNDP Tata pemerintahan adalah penggunaan

wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkat.

Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga di mana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan di antara mereka.

Page 25: Good Governance Prajab

MODEL KEPEMERINTAHAN

Tiga Model Kepemerintahan (UNDP)Economic governance, yang meliputi proses

pembuatan keputusan (decision making processes) yang memfasilitasi kegiatan ekonomi di dalam negeri dan interaksi di antara penyelenggara ekonomi. Economic governance mempunyai implikasi terhadap kesetaraan, kemiskinan dan kualitas hidup;

Political governance, yang mencakup proses-proses pembuatan berbagai keputusan untuk perumusan kebijakan; dan

Administrative governance, yaitu sistem implementasi kebijakan.

Page 26: Good Governance Prajab

KARAKTERISTIK ATAU PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

Partisipasi masyarakat, Berdasar hukum (Rule of Law), Transparansi, Berdaya tanggap, Konsensus, Keadilan, Efektivitas dan efisiensi, Akuntabilitas, Bervisi strategis, Keterkaitan yang integral

(UNDP,1997)

Page 27: Good Governance Prajab

KARAKTERISTIK ATAU PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

Demokrasi dan Pemberdayaan Pelayanan (A Spirit of Public Service) Transparansi dan Akuntabilitas Partisipasi Masyarakat Kemitraan Desentralisasi Konsistensi Kebijakan dan Kepastian

Hukum

(Mustopadidjaja, 1999)

Page 28: Good Governance Prajab

PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BAIK DAN BERSIH(PEMBERANTASAN KKN)

ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN NEGARA:

Asas Kepastian Hukum; Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, Asas Kepentingan Umum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas, Asas Akuntabilitas,

Page 29: Good Governance Prajab

ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA(Tap MPR Nomor VI/MPR/2001)

Nilai-nilai Etika bagi setiap pejabat dan elit politik adalah bersikap:

jujur, amanah, sportif, siap melayani, berjiwa besar, memiliki keteladanan, rendah hati, dan siap mundur dari jabatan publik apabila

terbukti melakukan kesalahan dan secara moral kebijaksanaannya bertentangan dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat.

Page 30: Good Governance Prajab
Page 31: Good Governance Prajab

P U B L I C

Page 32: Good Governance Prajab

Download Publikasi Go To Website Home

Page 33: Good Governance Prajab
Page 34: Good Governance Prajab
Page 35: Good Governance Prajab
Page 36: Good Governance Prajab
Page 37: Good Governance Prajab
Page 38: Good Governance Prajab
Page 39: Good Governance Prajab
Page 40: Good Governance Prajab
Page 41: Good Governance Prajab
Page 42: Good Governance Prajab
Page 43: Good Governance Prajab
Page 44: Good Governance Prajab
Page 45: Good Governance Prajab
Page 46: Good Governance Prajab
Page 47: Good Governance Prajab

Sumber: Bappenas

Page 48: Good Governance Prajab

Agenda penciptaan tata kepemerintahan yang baik setidaknya memiliki 5 (lima) sasaran yaitu:

1. Berkurangnya secara nyata praktek korupsi kolusi dan nepotisme di birokrasi, yang dimulai dari jajaran pejabat yang paling atas;2. Terciptanya sistem kelembagaan & ketatalaksanaan pemerintah yang efisien, efektif dan profesional transparan dan akuntabel;3. Terhapusnya peraturan dan praktek yang bersifat diskriminatif terhadap warga negara;4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik;5. Terjaminnya konsistensi seluruh peraturan pusat dan daerah.

Page 49: Good Governance Prajab

Perlunya dialog dan komunikasi antar

stakeholders

Page 50: Good Governance Prajab
Page 51: Good Governance Prajab
Page 52: Good Governance Prajab
Page 53: Good Governance Prajab
Page 54: Good Governance Prajab

BAGAIMANA PENERAPANNYA?

• Fokus pada tujuan• Beorientasi Kinerja• Internalisasi Nilai2• Pengambilan Keputusan secara Profesional dan terbuka• Pengembangan SDM• Pelibatan Stakeholder dalam menerapkan akuntabilitas

Page 55: Good Governance Prajab

( SK Menpan No. 63/KEP/M.PAN/7/2003) TAMBAHAN

a) TRANSPARANSI.Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yg membutuhkan dan disediakan se-cara memadai serta mudah dimengerti.

b) AKUNTABILITAS.Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan keten-tuan peraturan perundang-undangan.

c) KONDISIONAL.Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi danpenerima layanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

Page 56: Good Governance Prajab

d)PARTISIPATIF.Mendorong peran serta masyarakat dalampenyelenggaraan pelayanan publik, dgnmemperhatikan aspirasi, kebutuhan, danharapan masyarakat.

e)KESAMAAN HAK.Tidak diskriminatif, dalam arti tdk membe-dakan suku, ras, agama, gender, dan statusekonomi.

f) KESEIMBANGAN HAK DAN KEWAJIBAN.Pemberi dan penerima pelayanan publikharus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Page 57: Good Governance Prajab

PERMASALAHAN DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI INDONESIA

MEMBANGUN GOOD GOVERNANCE

1.Proses reformasi di negara kita, tidak didasarkan pada perencanaan trategik , sangat kuat didorong oleh keinginan untuk berubah sekalipun pada awalnyakita sendiri tdk mengetahui bentuk perubahan yg kita tuju dan tdk jelas langkah2 strategis yg akan ditempuh menuju perubahan.

• Kita melakukan perubahan, sambil mencari dan menata sistem pemerintahan yang baik dan benar

Page 58: Good Governance Prajab

2. Sebagian besar pelaku tugas-tugas pemerintahan sekarang ini masih mereka-mereka yang pernah mengalami pengalaman salahpengalaman salah pada masa pemerintahan orde baru. Kebiasaan melakukan perilaku salah,

melalui proses rasionalisasi telah mempersepsi kesalahan sebagai kewajaran atau kebenaran, (The false sense of normalcy).

Kebiasaan salah yang telah terbentuk menjadi sikap, sulit berubah dalam waktu singkat (memerlukan pencerahan dan waktu lama).

Page 59: Good Governance Prajab

3.Proses pertobatan dan rekonsiliasi yang tidak berjalan mulus:

orang bersalah merasa berjasa, menuntut penghargaan koruptor berduit bermain duit, ingin berkuasa kembali mengekploitasi sentimen untuk kepentingan politik.

Page 60: Good Governance Prajab

4. KONDISI EKONOMI NEGARA YANG BETUL – BETUL PARAH

UTANG DALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI (659 Trilyun Rupiah + 137,6 Milyard US$, tahun 2001)

KETERGANTUNGAN PADA PIHAK LUAR ( IMF, IGGI/ CGI, Bilateral )

PENUMPUKAN HARTA PADA SEJUMLAH KECIL ORANG ( 10% menguasai 80% )

SPEKULAN YANG BERMAIN DALAM KETIDAK STABILAN EKONOMI

JUMLAH PENGANGGUR YANG MAKIN BERTAMBAH ( 35 Juta, termasuk semi ? )• MENYEBABKAN MASALAH

EKONOMI DENGAN MUDAH BERALIH

MENJADI BURGAINING POLITIK.

Page 61: Good Governance Prajab

5. KETIDAKSIAPAN MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL (AFTA, APEC, WTO)

KUALITAS SDM YANG MASIH RENDAH ( 77% tamatan SD kebawah )

DAYA SAING YANG RENDAH ( no 41 dari 46 negara, 1996 )

HDI YANG RENDAH ( no.109 dari 136 negara, Menurut UNDP, tahun 2000)

KETIDAK BERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH.

KEMAMPUAN BERDIPLOMASI (POLITIK & EKONOMI) RENDAH

KETIDAK AMANAN DALAM NEGERI YANG MENGHAMBAT INVESTASI

Page 62: Good Governance Prajab

B.RENUNGAN TENTANG LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN “GOOD GOVERNANCE”

DI INDONESIA

1. Pada dasarnya, telah ada niat baik dan kemauan politik bangsa indonesia membangun kepemerintahan yang baik sesuai dengan konsep “GG”, terbukti dengan adanya dukungan politik yang tertuang dalam: Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah, dan instruksi Presiden, sebagaimana dijelaskan di atas

Page 63: Good Governance Prajab

2. Bahwa hasil yang telah dicapai hingga saat ini belum memuaskan, hal itu disebabkan oleh parahnya masalah yang di hadapi bangsa indonesia, terutama oleh lunturnya etika dan merosotnya moral aparatur penyelenggara negara. proses lunturnya etika dan perusakan moral telah berlangsung sejak pemerintahan orde-baru, dan hingga kini masih berkelanjutan.• kenyataan ini tidak boleh membuat

peserta diklat menjadi apatis, pessimis, atau frustrasi.

• peserta diklat harus mampu melihat secara cerdas, bahwa sangat terbuka peluang untuk ikut berperan menciptakan kepemerintahan yang baik.

Page 64: Good Governance Prajab

3.Adanya diklat ini, adalah bagian dari langkah-langkah membangun kepemerintahan yang baik di indonesia, melalui :

pencerahan, pengenalan nilai-nilai baru yang terkandung dalam konsep “good governance”.

menyiapkan dan menciptakan pemimpin masa kini dan pemimpin masa depan, yang diharapkan mampu berperan sebagai “the agent of change” menuju kepemerintahan yang baik.

Page 65: Good Governance Prajab

4. DALAM POSISI PESERTA DIKLAT PADA TATARAN “OPERATIONAL MANAGEMENT” DALAM ORGANISASI PUBLIK, PESERTA DIKLAT DIHARAPKAN MAMPU : Menginternalisasi nilai-nilai moral yang terkandung dalam konsep GG (meyakini kebenaran dan kebaikan, serta menjiwai), terutama prinsip-prinsip : Demokrasi, Aturan Hukum dan HAM

Transparansi dan Keterbukaan Otonomisasi dan Desentralisasi Partisipasi dan Pemberdayaan Akuntabilitas

Mengimplementasikan nilai-nilai GG, dimulai dari ruang lingkup kewenangan yang dipercayakan pada masing-masing peserta.

Page 66: Good Governance Prajab

5. BERPERILAKU YANG BAIK DAN BENAR. KALAU ANDA INGIN MERAIH SUKSES DALAM PERJALANAN KARIR: ANDA PERLU MEMILIH DAN MENENTUKAN

“KEY SUCCES FACTORS”. SALAH SATUNYA ADALAH DENGAN

MEMILIKI ETIKA YANG AKAN MENUNTUN ANDA BERSIKAP YANG BAIK DAN BENAR, SESUAI DENGAN PRINSIP-PRINSIP YANG TERKANDUNG PADA KONSEP “GG”.

DAN DGN ITU ANDA TENTUNYA AKAN MEMILIKI SEMANGAT DAN KELEGAAN HATI UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB YG DIPERCAYAKAN PADA ANDA.

Page 67: Good Governance Prajab

TUGAS DISKUSI KELOMPOK

1. Inventarisir kasus-kasus yang ada di masyarakat saat ini yang menjadi hambatan dalam menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik dan berikan solusinya.

2. Menurut anda dari 14 prinsip kepemerintahan yang baik itu, prinsip yang mana yang paling sulit diterapkan. Jelaskan dan berikan contohnya

Page 68: Good Governance Prajab