MEDIA INFORMASI & KEBIJAKAN KAMPUS EDISI 36 JULIAGUSTUS 2008
TERBIT D
WI B
ULANAN
SEORANG Malik Fadjar memang benar benar tetap bagaikan magnet bagi dunia pen didikan di Indonesia. Terbukti suaranya, piki rannya masih tetap se gar, inspiratif dan ino vatif untuk layak disi mak dan di renungkan. Begitulah kirakira pu
jian yang layak disandang saat mengunjungi UIN Malang beberapa minggu yang lalu (2/09). Dengan mengenakan
kemeja putih, mantan Mendiknas era Mega wati tersebut langsung diajak Imam Supra yogo, Rektor UIN Ma lang untuk berdialog bersama dengan para dosen UIN Malang di ruang pertemuan per pustakaan pusat lantai 2. Meski dialog dimulai
pada pukul 13.30, tidak mengurangi sedikitpun
semangat mantan Rek tor UMM selama 16.5 tahun ini untuk berbi cara tentang pendidikan di Indonesia, khususnya pengembangannya UIN Malang ke depan. Menariknya, bapak
yang mendirikan Rumah Baca Cerdas di Malang ini sangat apresiatif dengan UIN Malang. “Saya heran, saat saya masuk kampus ini, ada sinar (aura) yang memancar dari dalam, sepertinya ini mencer minkan apa yang ada di kampus ini,” ujar alum nus IAIN Malang (se karang UIN,red) tahun 1972 ini. Mengapa ia berucap
seperti itu? Karena Bapak kelahiran Yogya karta 69 tahun yang lalu ini menganggap, bahwa kampus ini adalah kam pus harapan. Ia masih teringat uca
pannya saat datang ke kampus ini beberapa tahun silam. “Saya tidak ingin kampus yang me gah ini menjadi kuburan cina, apalagi menjadi sarang kelelawar,” tam bahnya. Lebih lanjut ia menga
jak seluruh audienceun tuk membangun kekua tan, kompetensi dan networking. Karena dengan itu harapan, kemajuan kampus ini bisa diwujudkan. Namun, tambahnya,
yang paling berat untuk merealisasikannya adalah Sumber Daya Manusia (SDM). “Bah kan bangsa ini se karang lagi diha dapkan dengan persoalan SDM,” jelasnya
Dosen adalah salah satu sumber pengetahuan yang keberadaan nya tidak bisa digantikan oleh
peran lain. Imam Suprayogo
Kurma Gratis Tidak hanya ribuan buku yang
disumbangkan Duta Besar Saudi Arabiya Jakarta kepada UIN Ma lang, Seminggu yang lalu negeri penghasil minyak ini telah men datangkan 6 ton buah kurma di UIN Malang. Selanjutnya buah yang berkasiat
tinggi itu dikelola langsung oleh Pusat Dakwah dan Pelayanan Ma syarakat UIN Malang. Menurut Uril Bahruddin ketua lembaga tersebut, buah sebanyak itu akan didistribu sikan ke mushalla, masjid dan ma drasah seJatim. (*)
ISO 9001:2000 Tingkatkan Mutu Pelayanan UIN SETELAH Mei yang lalu
Komite Jaminan Mutu (KJM) UIN Malang bersama Sekreta riat ISO 9001:2000 mengada kan pelatihan ISO (Interna tional Standart Organization) 9001:2000, kemudian dilan jutkan dengan penyusunan dokumen oleh masingmasing unit, maka kemarin (10/9) menindaklanjuti dengan me ngadakan pertemuan untuk mengevaluasi dan mensin kronkan hasil penyusunan dokumen. Dokumendokumen yang te
lah disusun oleh masingma sing unit dan fakultas disin kronkan terutama dengan Biro Administrasi Umum (BAU) dan Biro Administrasi Akade
mik Kemahasiswaan (BAAK). Muhtadi Ridwan, Dekan Fa
kultas Ekonomi yang sekaligus penanggung jawab acara tersebut menuturkan bahwa pertemuan itu hanya untuk mensin kronkan hasil ran cangan yang telah di buat oleh masingma sing unit dan fakultas yang ada. “Jika terda pat sesuatu yang tak sesuai dapat dilaku kan perbaikan,” je lasnya. Sementara itu,
Rektor UIN Ma lang,
NGEBUT: Peserta sedang melakukan sinkronisasi dokumendokumen menyongsong ISO 9001:2000
Dr. H. Dimjati Ahmadin, M.Pd.
SemangatYang Tak Pernah Padam USIA lanjut bukan alasan untuk berhenti
belajar. Dengan semangat tinggi Dr. Dimjati Achmadin, M.Pd. tengah membuktikan dengan gelar Doktor yang baru disandang nya. Sambutannya yang ramah saat ditemui oleh reporter Gema (08/09) membuat suasana semakin cair. Bagaimana kehidu pan dan juga kisahnya dalam menyele saikan program doktor? Berikut laporan Iffatun Nida, reporter Gema. Fakultas Humaniora dan Budaya (Hu
daya) hari ini patut berbangga hati. Pasal nya Dekan fakultas tersebut baru saja me raih gelar doktornya di Universitas Negeri Malang. Ini membuktikan bahwa kakek em
pat cucu ini tak pernah patah semangat untuk terus berjuang dan belajar
Malik Fadjar
Ajak UIN Malang Bangun Image Trust
Baca Ajak...hal 15
Baca Semangat...hal 15
Baca Tingkatkan...hal 15 Dr. Dimjati Achmadin, M.Pd.
Malaysia Siap Buka S2di UIN Malang Gaung UIN Malang ternyata
begitu familiar di negeri Jiran Ma laysia. Terbukti sebulan yang lalu para pejabat Universiti Teknologi Malaysia melakukan verifikasi sarana laboratorium di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang.
Selengkapnya Baca hal. 9
INFOPUB UNITINFORMASI DAN PUBLIKASI
Universitas
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 2
B ARANGKALI hati ribuan wali m a h a s i s w a
baru yang hadir di aula gedung Sport Center terharu saat melihat wi sudawan/wisudawati tahfid alQur’an naik ke
atas panggung. Apre siasi dan penghargaan yang tinggi disampaikan oleh rektor saat mem berikan sambutan di de pan hadirin Temu Wali. Sungguh suatu kebang gaan besar bagi UIN Ma
lang, di jaman yang cenderung hedonis ini masih bisa menghasil kan anak didik yang mam pu menjaga alQur’an, kitab suci dan pedoman hidup umat Islam. Pertemuan wali ma
UIN Bagibagi Beasiswa
57 Penghafal alQur’an Meriahkan Temu Wali Maba
hasiswa (temu wali) ba ru memang biasa dila kukan seiring peneri maan mahasiswa baru setiap tahunnya. Na mun, kali ini (23/08) ada yang berbeda dari temu wali mahasiswa baru tahun sebelumnya. Sebab, sebanyak 57 mahasiswa yang juga mahasantri Ma’had Su nan Ampel AlAli UIN Malang diwisuda diku kuhkan bersamaan de ngan acara besar itu. Para hafidz yang di
wisuda kali ini tidak ujuk ujuk begitu saja. Tetapi telah mengikuti ujian tah fidzul Qur’an. Ujian untuk calon wisuda penghafal alQur’an itu sudah dilak sanakan tanggal 1429 Juni yang lalu. Ini jadi menarik ka
rena kali pertama di lakukan di Jam’ilatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) mahasiswa UIN Malang. Selama ini, para hafidz dan hafidzah tidak mendapatkan
penghargaan atau apre siasi secara simbolik dari civitas akademik. Untuk itulah Munjiyat, ketua JQH, mengu sahakan agar para peng hafal alQur’an selalu mendapatkan penghar gaan simbolik dari kam pus. Sehingga bisa men jadi motivasi bagi para mahasiswa lain, baik yang sudah hafal atau masih akan menghafal alQur’an. Solikin, ketua pelak
sana Ujian dan Wisuda mengungkapkan bahwa untuk anggota yang diuji disyaratkan meng hafal secara lengkap di depan dewan penguji. Mereka yang berhasil menempuh ujian akan mendapat syahadah dari rektor UIN Malang dan Dewan Pengasuh Ma’had Al‘Aly. Sebagaimana disam
paikan Rektor UIN Ma lang dalam sambutan nya, prestasi mahasis wa tahfid ini patut di
acungi jempol. Sebab, menghafal alQur’an bukan hal yang mudah. “Perlu ketekunan dan upaya penjagaan secara maksimal, apalagi, un tuk kalangan mahasis wa, yang notabene me miliki kegiatan sangat padat dan dituntut be lajar setiap saat,” te rangnya bangga. Menurutnya para ma
hasiswa penghafal al Qur’an ini tidak pernah berbuat ulah saat kuli ah. Mereka semua ada lah mahasiswa yang pa tut dicontoh dan ditela dani. Sebab, selain me reka orangorang yang pandai dan cerdas, me reka juga telah mengha rumkan nama kampus dan tidak pernah me ngacaukan kampus. “Mahasiswa semacam ini jauh lebih dibutuhkan banyak orang daripada mereka yang tidak meng hafal, tapi suka membuat kekacauan di kampus,” tambahnya. (aj/hef).
Jurnal Fakultas ”Perlu Mendapat Perhatian” BEBERAPA tahun
yang lalu, bahkan dua se mester yang lalu banyak kalangan masih mem pertanyakan pengem bangan fisik UIN Malang yang kurang dibarengi pengembangan kualitas akademik dan pelayanan kepada mahasiswa. Saat ini geliat pe
ngembangan akademik UIN Malang mulai te rasa. Lebihlebih sete lah dikeluarkannya su
rat keputusan Menteri Keuangan Nomor 68 tahun 2008 tentang pe netapan UIN Malang se bagai Badan Layanan Umum (BLU). Pening katan akademik menja di sebuah keniscayaan. Sesuai standar pela
yanan minimum berda sarkan SK Menag no. 122 tahun 2007, pera lihan status itu menun tut UIN Malang mela kukan pembenahan dan
peningkatan di semua aspek, mulai tingkat ke hadiran dosen dalam mengajar, kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran, penye diaan peralatan kuliah dan laboratorium, per sentase dosen tetap yang bergelar doktor sampai akseptasi pasar terhadap lulusan. Sesuai data akademik
UIN Malang, dari tahun 2007 sampai 2008, da
lam beberapa aspek mengalami peningka tan. Di antaranya ting kat kepuasan maha siswa terhadap pembe lajaran mengalami ke naikan dari 3 menjadi 3,2 (skala 14), penye diaan peralatan kuliah/ laboratorium dari 45 % meningkat menjadi 80 %, hasil penelitian dan bukubuku teks dosen yang dipublikasikan dari 50 judul per tahun
menjadi 60 judul, keha diran mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan dari 85 %menjadi 88 %. Peningkatan yang pa
ling tajam dan menggem birakan adalah jumlah dosen tetap yang ber gelar doktor, pada tahun 2007 sebesar 6 %, pada pertengahan 2008 me ningkat menjadi 15 %. Dari beberapa aspek
standar pelayanan mini mum tersebut dua as
pek mengalami stagnasi (tetap), yaitu tingkat ke hadiran dosen mengajar antara tahun 2007 dan 2008 sama yaitu 80 %. Demikian juga ratarata masa studi mahasiswa S 1 antara tahun 2007 dan 2008 tidak menga lami peningkatan yaitu ratarata 10 semester. Saat memberikan penga
rahan di depan para dosen Fakultas Tarbiyah
BARU kali ini, UIN Malang punya hajat besar bagibagi beasiswa. Beasiswa ini diambil dari dana DIPA. Tak tanggungtanggung, pe nerima beasiswa mencapai ratusan. Menurut Jaiz Kumkelo selaku staf kemahasiswaan, terhitung ada 656 mahasiswa yang berhak menerima beasiswa. Syarat pengajuan beasiswa ini
adalah mahasiswa berprestasi, aktif dalam organisasi intra, pengu rus ma’had, dan tidak mampu. Selain itu, syarat pengajuan lainnya adalah IPK minimal 3, 00 dan berkelakuan baik. Semua PTA di bawah naungan
Depag mendapat dana beasiswa ini. Tujuannya adalah, dengan bea siswa, maka rendahnya minat lulu san SMA/ MA masuk ke PTA bisa diminimalisir. Dengan kata lain, dana itu adalah dana promosi untuk kuliah gratis. Diharapkan dengan dikucurkannya dana itu, seluruh PTA di bawah naungan Depag tidak akan kekurangan mahasiswa. Selain itu, dana beasiswa juga diberikan kepada PTA yang berkualitas dan
terus mengalami peningkatan aka demik. Salah satunya, UIN Malang. Melihat perkembangan UIN, baik
dari segi kuantitas, bangunan mau pun kualitas akademik, logikanya memang UIN layak mendapat dana pemberdayaan mahasiswa ter sebut. Oleh UIN Malang, dana itu didistribusikan pada mahasiswa yang telah terdaftar, bukan bagi ma hasiswa yang mau masuk. Lagipula, jumlah mahasiswa UIN terus me ningkat tiap tahunnya. “UIN tidak pernah mengalami krisis kuantitas mahasiswa,” ujar Abdul Aziz, se laku Staf Kemahasiswaan. Dana yang turun di UIN ini juga
disebabkan adanya bukti bahwa UIN Malang memang terus me ngalami peningkatan, khususnya di bidang karya tulis. Hal ini disam paikan oleh Dr. Roibin, M.Hi, sela ku Kemahasiswaan dalam sambu tan saat penyerahan dana DIPA (11/09). Depag mengakui, bahwa mahasiswa UIN Malang sering me nulis di media massa, dan itu ter bukti kongkrit. Karena itulah, dana yang dikucurkan cukup banyak.
Hal ini tentu kabar gembira bagi UIN Malang. Sebab, UIN Malang me mang benarbenar bisa membuktikan kemajuan itu ke pusat. Pengakuan ini akhirnya menguntungkan mahasiswa karena mendapat peluang beasiswa yang besar dan banyak jumlahnya. Semoga saja UIN Malang terus
maju, agar beasiswa terus menga lir. Sebab, pendidikan yang mahal akan menghambat proses belajar generasi bangsa. (aj/hef)
SELAMAT: Staf Kemahasiswaan sedang memeriksa data mahasiswa yang akan mendapat beasiswa
APRESIATIF: Rektor memberikan ucapan selamat kepada para Huffadz yang diwisuda.
Baca Jurnal...hal 15
Diterbitkan oleh: Unit Informasi dan Publikasi
(InfoPub) UIN Malang Penasehat:
Prof. Dr. H. Imam Suprayogo (Rektor UIN Malang) Penanggungjawab:
Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M. Si. Pemimpin Redaksi: M. Anwar Firdausy Sekretaris Redaksi:
Abdul Aziz Redaksi Pelaksana: Tarranita Kusumadewi,
Abdurrahman,AzizahHefni, Abadi Wijaya Reporter:
Shava Olieviati, Fatimatuz Zahro, Kurniatul Hasanah, Mudrikah, Iffatun Nida, Ema Kurniati, Citra Ayu Kumala Sari.
Sirkulasi dan Pemasaran: Arif Waluyo, BambangSuwiknyo
Alamat Redaksi: Jl.Gajayana No.50Malang65145
Telp. (0341)551354.Fax. (0341)572533
Media Informasi & Kebijakan Kampus
Universitas
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 3
Sertifikasi Guru:
Harus Profesional dan Sabar Dalam Mengajar
Padatnya Kegiatan, Membuat Peserta Opak Ngantuk KEGIATAN Opak 2008 yang cu
kup padat membuat para peserta kele lahan dan mengantuk dalam mengi kuti season materi. Seperti yang ter pantau pada beberapa kegiatan dihari kedua. Materi tentang Keorganisasian yang disampaikan oleh Presiden BEM U rupanya tidak begitu menarik per hatian peserta. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta yang tertidur (atau sengaja tidur) apa lagi di deretan kursi belakang. ”Capek mbak, sema lem tidut jam 1 ngerjain penugasan, tadi jam 4 udah bangun pesiapan Opak. Jadinya ngantuk,” keluh salah satu peserta dari jurusan Bahasa Arab yang enggan disebut namanya. (*)
Pasar Ramadhan Menjelang Buka
LAYAKNYA pasar, sepanjang jalan masuk gerbang UIN Malang ramai oleh remajaremaja yang lalu lalang. Ada yang sengaja mencari santapan takjil, bahkan ada yang hanya sekedar jalanjalan saja. Setiap sore nampak di depan pos ke
amanan, dipadati oleh penjual dan pembeli takjil. Selain itu tempat ter sebut juga dijadikan tempat nongkrong. Seperti yang tengah dilakukan oleh
Hakim dan rekannya Munir, maha siswa jurusan bahasa Arab ini meman faatkan bulan Ramadhan dengan me ngais rizki berjualan menu takjil. ”Ya ketimbang cangkruan ga’ da gunanya, mending jualan saja,” ungkapnya di sela aktifitas melayani pembeli. (faz)
SERTIFIKASI guru dalam ja batan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) induk rayon IV UIN Malang tahun angkatan 2006 dan 2007 berlangsung di ge dung Sport Center (SC) UIN Malang (2/8) kemarin. Sebanyak 2386 peserta telah
lolos dengan rincian 620 peserta dari sekolah, 1737 peserta dari madrasah dan 29 peserta dari pon dok pesantren. Acara yang dibuka langsung oleh
Rektor UIN Malang, Imam Supra yogo, tersebut mengajak langsung pada peserta yang telah lulus di sertifikasi. Dalam pidatonya pem besar UIN tersebut tak hentihen tinya meluapkan rasa bahagianya seraya mengucapkan selamat. “Saya mengucapkan selamat atas
keberhasilan bapak dan ibu seka lian,” ungkap Imam. Namun, ia juga menegaskan
bahwa sertifikasi jangan dijadikan tujuan untuk mendapatkan uang tunjangan saja, akan tetapi diha rapkan setelah adanya sertifikasi ini guru harus professional serta lebih meningkatkan kesabarannya. “Saya ingin guruguru dan murid murid itu cerdas,” harapnya. Sementara itu, di tengah berja
lannya acara tersebut juga dihadiri oleh Prof. Dr. H. Machasin, M.A mewakili Direktorat Jenderal Pen didikan Islam Departemen Agama RI. Dalam pidatonya yang singkat menyatakan sebagaimana yang di ungkapkan oleh Rektor UIN Ma
lang. Pihaknya menghimbau bah wa dengan adanya program serti fikasi guru ini guru dapat lebih pro fesional lagi dalam mengajar. “Se hingga bukan sematamata hanya untuk mendapatkan gaji tambahan saja,” pesannya pasti. “Pada dasarnya tujuan awal dari ser
tifikasi bukanlah untuk memberikan tunjangan kesejahteraan kepada guru akan tetapi untuk mencetak guru yang profesional,” tambahnya lagi. Sebelum mengakhiri sambutan
nya, Machasin, juga menyampai kan target pemerintah akan tenaga pengajar. “Diharapkan tahun 2014 minimal guru harus S1 dan sudah disertifikasi,” paparnya.
Sementara itu, ketua LPTK induk rayon IV UIN Malang, Djunaidi Ghony, tampak sangat bahagia. Ia merasa bahagia karena peserta di klatnya sudah banyak yang lulus. Akan tetapi ribuan guru yang lolos sertifikasi tersebut tidak semuanya dipanggil satu persatu untuk dibe rikan penghargaan, Dekan Fakultas Tarbiyah tersebut lebih memilih mengambil perwakilan dari ma singmasing daerah SeJatim saja. Pengukuhan secara simbolik itu
langsung dipimpin oleh Djunaidi Ghony yang berlangsung mulai pukul 09.00 sampai 11.30 di SC tersebut. Selamat dan sukses kepada 2386 guru sertifikasi. (ek)
SAC Bagi-Bagi Hadiah UIN Malang, (14/7), Self Acces Cen
ter (SAC) memberikan apresiasi pada para pemenang lomba resensi film dan novel. Acara yang di helat oleh SAC ter sebut merupakan salah satu rangkaian acara Dies Maulidiyah SAC yang ke 4. Bertempat di kantor SAC yang berlo kasi di gedung perpustakaan lantai dua beberapa rangkaian acara dilaksana kan, mulai dari pengumuman peme nang, dialog interaktif bersama tiga na tive speaker sampai sharing dan have fun bersama mahasiswa asing. (ek)
LELAP: Peserta Opak tidur saat season
DIKUKUHKAN: Prof. Dr. Djunaidi Ghoni Memberikan pengukuhan pada peserta LPTK.
Fakultas
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 4
FAKULTAS Syari’ah tahun ini mengadakan ujian lebih cepat bagi peserta PKLI (13/09). Ujian itu dilaksanakan 2 minggu setelah PKLI se lesai. Sedang penyera han pelaporan 1 ming gu sebelumnya. Ujian dilakukan di beberapa ruang yang ada di fa kultas, seperti Ruang Laboratorium Ilmu Fa lak, Laboratorium Hu kum, dan Perpustakaan Fakultas. Pelaksanaan ujian mi
rip dengan ujian propo sal dan skripsi. Peserta tiap kelompok diuji oleh 3 dosen yang memiliki wilayah kompetensi masingmasing. Bukan
hanya itu, peserta ujian secara keseluruhan mengenakan jas alma mater, berkerudung pu tih bagi mahasiswi, dan berdasi bagi mahasiswa. Pelaksanaan ujian
yang dipercapat mem buat mahasiswa yang ikut PKLI pontangpan ting dalam menyele saikan laporan. Pasal nya, laporan yang harus diserahkan terdiri dari 3 laporan, yaitu laporan praktek di lembaga pro fesi (Pengadilan Aga ma), laporan pengab dian masyarakat, serta laporan penelitian. Percepatan ujian, me
nurut Nur Yasin, Ketua Pelaksana adalah untuk
lebih mendisiplinkan ma hasiswa. Sebab, sebelum nya ada laporan yang ber bulanbulan tidak dikum pulkan. “Kami ingin ma hasiswa serius,” ujarnya. Keseriusan pengum
pulan pelaporan ku rang. Selain itu, ujian ini juga mengantisipasi adanya peserta yang lalai atau tidak berkon tribusi dalam pem buatan lapora. “Dengan ujian ini, akan tampak
mahasiswa mana yang PKLI dengan serius, mana yang hanya ikut ikutan saja,” ujar Nur Yasin lagi Fakultas Syari’ah
membagi kelompok PKLI ke dalam 7 kelom pok yang masingma sing beranggotakan 10 orang. 7 kelompok itu tersebar di beberapa kota, seperti Malang Kota, Malang Kepanjen, Pasuruan, Bangil, Kediri,
Blitar dan Jombang. Kotakota ini dipilih atas pertimbangan letak Pengadilan Agama yang bisa diajak kerjasama. Nyatanya, dengan
adanya kewajiban ujian ini, mahasiswa PKLI memang terlihat lebih serius dari tahuntahun sebelumnya. Dari sis tem pelaporan saja, mereka lebih baik dan sistematis. “Bukan ha nya itu saja, mereka juga lebih memiliki tang gungjawab keilmuan,” tambah Nur Yasin. Respon mahasiswa
dengan adanya pro gram baru ini beragam. Ada yang sangat apre siatif, ada yang justru
Ujian Pelaporan PKLI Dipercepat sangat terbebani. Soni Alfan, Ketua Kelompok Kota Malang mengaku, ujian ini membuat se mangat temanteman kelompoknya. “Mereka jadi tidak bisa main main,” katanya sambil tertawa. Lain Soni, lain lagi Kiki, Ketua kelom pok PKLI Blitar. Ia me mang tak memungkiri ini akan meningkatkan kua litas dan rasa tanggung jawab mahasiswa, namun ini juga berarti menambah beban mahasiswa. “Batas waktu pengumpulan yang terlalu cepat membuat kami sedikit pontangpan ting, sekalipun akhirnya kami bisa memenuhi tar get,” jawabnya lega. (hef)
FAKULTAS Psiko logi UIN Malang menda pat kehormatan sebagai tuan rumah dalam Per temuan Forum Komu nikasi (FORKOM) Psiko logi SeJatim yang ke14 dan Himpunan Maha siswa Psikologi (HIMPSI) di ruang Rektorat (28/7). Ketua HIMPSI Jatim
periode 20082011, Dr. Seger Handoyo, yang saat ini tengah menjabat
sebagai Dekan Fakultas Psikologi UNAIR Surabaya, mengatakan bahwa selama 13 perte muan yang telah diada kan, baru pertemuan ke 14 inilah yang terme wah dan terbesar. “Pe sertanya banyak sekali,” Ujarnya bangga saat memberi sambutan. Pertemuan FORKOM
dan HIMPSI kali ini tampak lebih serius da
lam meningkatkan kua litas sarjana psikologi ke depan. HIMPSI sebe lumnya terlalu disibuk kan dengan persoalan profesi psikolog saja. Kali ini banyak hal yang akan menjadi garapan HIMPSI, diantaranya adalah up dating data anggota dan menjaring anggota baru, identifi kasi pengembangan ke butuhan anggota, pe
ngembangan kompe tensi psikolog, pelatihan metodologi kualitatif, melakukan kerjasama dengan media dan or ganisasi profesi lain serta memberikan pelayanan terhadap masyarakat. “HIMPSI adalah satu
satunya himpunan pro fesi yang harus dibe sarkan, karena HIMPSI adalah satusatunya himpunan profesi milik
psikologi,” harapnya. HIMPSI, tambah Seger, sebagai media untuk mengarahkan, dan me ngembangkan profesio nalitas lulusan psikologi, perlu adanya dukungan dari Perguruan Tinggi untuk sharing terutama bersama lulusannya. Sementara itu, Dekan
Fakultas Psikologi, Mul yadi, merasa senang se kali dengan adanya kerja
sama antara pihak Fakul tas dengan HIMPSI. “Saya harap, dengan
adanya kerjasama ini, informasi yang up to date dapat diakses oleh seluruh sarjana psiko logi UIN Malang. Sebab, akan memberi kemu dahan bagi lulusan psiko logi untuk mencari la pangan kerja,” terang nya penuh harap
Psikologi Gandeng HIMPSI
JALIN KERJASAMA: Dekan Fakultas Psikologi (Kanan) sepakat melakukan kerja sama dengan HIMPSI
Matematika Sosialisasikan Perubahan Kurikulum MERASA pusing dengan kurikulum yang ada, maha siswa matematika angkatan 2006 adakan diskusi dengan beberapa dosen matematika (06/07). Diskusi yang dilak sanakan di wisata alam Coban Rondo ini dihadiri oleh Sri Harini, ketua ju rusan matematika, Abdus sakir dan Wahyu Hengky Irawan, dosen matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Diakui oleh mahasiswa, terbentuknya kurikulum baru sejak2007kemarin,me rupakan awal kebingungan mereka. Akibat dari pe ngembangan kurikulum ini,
memang terdapat peru bahan beberapa matakuliah, seperti mata kuliah fisika, yang sebelumya ada fisika satu dan fisika dua, pada kurikulum 2007 hanya ada fisika dasar, dan masih banyak lagi perubahan matakuliah yang lain. ”Ma salahnya, bagaimana kalau kita hanya ingin mengulang fisika satu?,” tutur Muna waroh yang juga mengikuti acara diskusi tersebut. Menanggapi pertanyaan ini, Sri Harini menjelasakan, untuk mengulang fisika satu atau fisika dua, me mang harus mengulang fisika dasar. ”Akan tetapi,
jika yang ingin mengulang jumlah mahasiswanya lebih dari sepuluh, bisa memben tuk kelas sendiri dan bisa mengulang matakuliah se suai dengan keinginan ma hasiswa, ” tambahnya. Ditengah berjalannya dis
kusi yang kadang diselingi tawa itu, ada juga maha siswa yang menanyakan prihal skripsi. Pasalnya, masih ada matakuliah wajib, yang baru dipasarkan di se mester delapan, sehingga sulit bagi mahasiswa untuk menuntaskan kuliahnya se lama empat tahun. ”Yang penting semua ma
takuliah sudah ditempuh, ya
sudah bisa ambil skripsi,” jelas dosen yang akrap disapa Bu Rini ini. Sementara itu, Pak Hengky juga sedikit menje lasakan tentang bagaimana srategi belajar yang baik. ”Banyak membaca, mema hami, membuat peta kon sep, dan jangan lupa me ngerjakan soalsoal untuk menambah pemahaman,” jelasnya. Kesempatan ini juga digu nakan mahasiswa untuk me refresh otak. ”Sebenarnya yang lebih penting itu ya re freshingnya ini,” kelakar Imam, diiringi gelak tawa se luruh temantemannya. (faz)
SOSIALISASI: Rini (tengah) menjelaskan kurikulum pada mahasiswa matematika.
Dengan ujian ini, akan tam- pak mahasiswa mana yang
PKLI dengan serius, mana yang hanya ikut-ikutan saja.”
Baca Piskologi...hal 15
Fakultas
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 5
Saintek Datangkan Ahli Nuklir “SEJAK tahun 1970an,
Pemerintah sudah berupaya mempersiapkan diri untuk memanfaatkan PLTN sebagai salah satu pembangkit energi listrik di Pulau Jawa. Namun, karena terjadi ke
celakaan pada tahun 1986 membuat pemanfaatan PLTN di tunda,”. Itulah yang tengah disam
paikan oleh Anwar Budianto, peneliti energi nuklir asal Yogyakarta, saat mengisi seminar yang digelar oleh Azzam Islamic Research (AIR) Fakultas Saintek UIN Malang, di Aula Saintek lt. II (19/7) kemarin. Ia menegaskan bahwa,
studi introduksi PLTN sudah dilakukan mulai tahun 2001 hingga 2002 oleh Tim Na sional dengan bantuan IAEA, yaitu “Comprehen sive Assessment of Different Energy Sources for Electric ity Generation in Indonesia (CADES)” dengan menggu nakan berbagai perangkat
lunak yang tervalidasi. “Hasil akhir studi CADES
ini telah diserahkan kepada Presiden RI pada Agustus 2003. Hasil ini juga telah di bahas di PTE dan BAKOREN serta disempurnakan de ngan berbagai studi lain yang berkaitan,” tutur Anwar yang saat ini tengah menja bat sebagai dosen di Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN), BATAN Yogyakarta.
Kedatangannya di kampus hijau ini khusus membahas soal tenaga nuklir yang ren cananya akan dijadikan seba gai sumber alternatif masa depan bagi seluruh dunia. Dalam seminar yang ber
tajuk “Nuklir Sebagai Sum ber Alternatif Energi Masa Depan” itu sengaja di usung untuk memberikan wacana dan sekaligus mengenalkan bagi seluruh dosen dan ma
hasiswa UIN Malang khusus nya mahasiswa Saintek. Menurut Anwar, tenaga
nuklir merupakan salah satu tenaga alternatif yang saat ini mulai dilirik oleh seluruh dunia. Diawal penjelasannya, ia juga menegaskan bahwa tenaga nuklir sebenarnya bisa digunakan untuk tenaga apapun. “Tenaga Nuklir adalah tenaga dalam bentuk apapun yang dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi pengion,” jelas Anwar. Baginya, tenaga nuklir
dapat memberikan banyak manfaat bagi kehidupan ma nusia, selain dapat digu nakan sebagai pembangkit tenaga listrik, nuklir juga bisa digunakan dalam ber bagai sektor energi pem bangkit. “Pengembangan konsep reaktor cogenera tion untuk produksi air ber sih/desalinasi, penggunaan panas proses (untuk indus
tri, pencairangasifikasi ba tubara, produksi hidrogen, Enhance Oil Recovery, itu semua berasal dari tenaga nuklir,” ucapnya serius. Di tengah berjalannya se
minar tersebut, Budianto sempat menyampaikan kelu hannya soal persepsi negatif masyarakat terhadap nuklir, banyak kalangan orang awam yang takut terhadap nuklir. “Selama ini nuklir hanya diasumsikan sebagai bahan peledak yang mema tikan, sehingga membuat ba nyak orang merasa ketaku tan,” tuturnya. Acara yang berlangsung se
lama sehari tersebut men dapat sambutan hangat, baik dari civitas akademik maupun dari kalangan dosen. “seminar ini sangat menarik bagi saya, soalnya selama ini jarang ada seminar yang husus memba has tenaga Nuklir,” ungkap salah satu peserta seminar yang enggan menyebut namaya tersebut. (faz)
Anwar Budianto: menyampaikan materi dalam seminar yang diadakan Azzam Islamic Research (AIR) Fakultas Saintek.
FAKULTAS Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Malang akhirnya mengambil langkah tegas terkait dengan pe ngembangan dan pene muan terbarunya soal teknologi tepat guna pada Badan Perenca naan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) se Jatim (29/8). Pertemuan itu diha
diri orangorang biro krat Fakultas Saintek UIN Malang dan BAP PEDA seJatim. Imam Tazi, ketua pelaksana kegiatan menegaskan, dari 19 BAPPEDA yang di undang yang bisa hadir sebanyak 11 BAP PEDA diantaranya dari Kediri, Malang, Pasu ruan, Probolinggo, Tu lungagung, Sidoarjo dan Surabaya. “Mereka kita undang tidak me lalui surat, tapi kita langsung menemui sambil mempresentasi kan maksud dan tujuan kegiatan yang akan di laksanakan,” tegasnya. Acara yang berlang
sung selama satu hari tersebut khusus untuk melakukan kerjasama sekaligus mensosialisa sikan temuantemuan teknologi tepatguna oleh dosen dan maha siswa Fakultas Saintek.
Namun untuk semen tara temuan teknologi yang dipresentasikan hanya berasal dari kala ngan dosen saja. “Perte muan ini hanya sebagai jalan untuk menjalin kerjasama dengan pihak BAPPEDA,” tuturnya. Dalam acara tersebut
tiap jurusan yang ada di Fakultas Saintek mulai dari jurusan Fisika, Kimia, Biologi, Teknik Arsitektur, Teknik In formatika dan Mate matika mempresentasi
kan hasil temuannya di hadapan BAPPEDA se Jatim yang berlangsung seru di ruang rektorat lt. 1 tersebut. Keseriusan kerjasama
ini terbukti bahwa, se banyak 30 research dari kalangan dosen saintek langsung men dapat tanggapan serius dari BAPPEDA. Masa lahnya, banyaknya te muan tersebut mem buat pihak BAPPEDA kagum dan langsung meminta pihak Saintek
untuk secepatnya me ngajukan proposal pene litannya ke BAPPEDA. Namun, tambah
Imam, sebenarnya per temuan dengan BAP PEDA ini hanya sebatas mengenalkan dan mem promosikan temuante muan yang telah dilaku kan oleh dosen dan ma hasiswa Fakultas Saintek saja. “Saya tidak me nyangkan bahwa dari hasil pertemuan ter sebut ternyata pihak BAPPEDA menyuruh
kita untuk secepatnya meng follow up terhadap hasil research tersebut,” ungkapnya bahagia. Sementara itu, dekan
Fakultas Saintek, Su timan, sangat terharu melihat hasil research para dosen Saintek mendapat tanggapan yang serius. “Saya sangat bahagia sekali jika hasil research ini dapat ditindaklanjuti sehingga dapat memberikan man faat bagi masyarakat,” harapnya serius. (faz/aj)
Saintek Ajak Kerjasama BAPPEDA SeJatim
KERJASAMA: Sutiman (kiri) saat memberikan sambutannya di hadapan BAPPEDA seJatim di ruang Rektorat.
Beasiswa Hanya Untuk Mahasiswa Berprestasi
ADANYA program beasiswa bagi maha siswa yang berprestasi maupun yang tidak mampu, memang sangat membantu mahasiswa. Namun bagaimana jika beasiswa disalahguna kan? Saat digelar temu wali
mahasiswa baru di gedung Sport Center (23/8), Rektor UIN Ma lang Imam Suprayogo menegaskan bahwa beasiswa yang berlaku di UIN Malang ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang berprestasi tinggi saja. “Di kampus UIN ini mahasiswa tidak boleh mengajukan beasiswa hanya karena alasan miskin, dengan dilampiri surat keterangan tidak mampu dari lurah, maka di sini tidak akan di proses,” tegasnya Mahasiswa yang
layak mendapat bea siswa hanya mereka yang berprestasi. “Jadi mahasiswa yang miskin jika ingin mendapat bea siswa juga harus ber prestasi dulu,” ung kapnya tegas. “Jika yang miskin dikasi bea siswa kemudian malah tambah malas belajar, lah ini yang nantinya akan masuk neraka,” ung kapnya setengah ber canda, saat menanggapi beberapa pertanyaan dari wali mahasiswa. (aj)
UKM
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 6
PN Borong Kejuaraan Wali Kota Cup
JUARA PERTAMA: Rahmat Hartono (kanan) saat menerima teropi kejuaraan Walikota Cup di Universitas Gajayana Malang.
OMIK Sepakat Mundur Dari
Kepanitiaan Opak MEPETNYA persia
pan Opak, membuat Or ganisasi Mahasiswa In tra Kampus (OMIK) UIN Malang sepakat untuk mundur dari kepanitiaan Opak. Terbukti, yang harus tetap turun dalam kepanitian Opak tersebut adalah delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka, Menwa, KSR dan Simfoni. Saat presiden BEM
UIN Malang, As’ad, me ngajukan permohonan delegasi dari masing masing OMIK tersebut sepakat mundur dari ke panitiaan. Hanya ada beberapa perwakilan dari Unit Kegiatan Maha siswa (UKM) Pramuka, Menwa, KSR dan Sim foni. Sedangkan sepuluh UKM sepakat mundur. Alasan sementara,
Opak tidak digarap de ngan serius. Pasalnya, Surat Keputusan (SK) kepanitiaan Opak baru turun 12 hari sebelum hari H. Jika dibanding tahun kemarin, pelaksa naan Opak paling mepet
adalah periode ini. “Ini dipicu oleh mo
lornya pelaksanaan kongres yang baru dilak sanakan bulan Juli ke marin. Sehingga ber dampak pada lambat nya SK kepanitian Opak,” jelasnya. Hal senada juga di
ungkapkan oleh Nasi huddin, selaku penang gungjawab pelaksanaan Opak periode 2008 ini. Ia menegaskan bahwa, kemoloran turunnya SK hanya disebabkan perso lan OMIK yang terlambat melaksanakan kongres. “Jika kongresnya sesuai dengan hasil raker mungkin hal ini tidak akan terjadi,” bebernya. Sementara itu, BEM UIN
Malang menyikapi hal tersebut sebagai persoalan internal. “Secara kelem bagaan sebenarnya tidak ada masalah,” tuturnya. Meski disadari bahwa
hal tersebut ada kaitan nya dengan kongres, namun sangat tidak arif jika permasalahan ini terus dijadikan alasan. (aj)
LKP2M Sambut Ramadhan
RAMAI: Bursa buku di depan gedung Sport Center banyak diminati mahasiswa.
DELAPAN dari sepuluh delegasi Pagar Nusa (PN) UIN Malang dikejuaraan Wali Kota Cup Pagar Nusa se Malang mampu mendomi nasi sebagai juara umum. Di antaranya Rahmat Har
tono mahasiswa Jurusan Matematika asal Rembang sebagai Juara I, plus dino batkan sebagai Pesilat Ter baik 2008 tingkat dewasa se Malang, M. Firyus Abdillah meraih Juara I tingkat pra remaja, Tri Pendra, M. Luq man Hanif, dan Siti Romlah sebagai Juara II, sedangkan Labudda, Izza Fauziyah, dan Amaliana Alfinawati sebagai Juara III. Kejuaraan terbuka yang di
gelar di Auditorium Univer sitas Gajayana Malang itu diikuti oleh 150 pesilat yang terdiri dari perwakilan PN Perguruan Tinggi seMalang. Andri Setyo ketua PN UIN
Malang yang baru dilantik beberapa bulan yang lalu mengungkapkan rasa haru nya terhadap delapan ang gotanya yang mampu me raih juara. “Awalnya saya sa ngat tidak menyangka kalau akan meraih juara terbaik,
masalahnya lawan yang kita hadapi berasal dari PN se Malang,” tuturnya. Menurut Andri, dalam
pertandingan ini anggotanya melakukan pertandingan yang sangat sportif. Persia pan yang dilakukan selama tiga bulan itu dimulai dari per siapan fisik, pernafasan, ge rakan dasar, teknik pertandi ngan, dan seni ternyata tidak siasia. “Dalam pertandingan tidak
ada peserta yang menggu nakan jurusjurus yang biasa digunakan oleh temante man PN, namun disini murni hanya menggunakan ke kuatan fisik, pernafasan dan teknik mengalahkan lawan,” jelas Andri mahasiswa Jurusan TI asal Blitar ter sebut. Kejuaraan yang ber langsung selama empat hari (2427/7) tersebut sebagai ajang seleksi pesilat seKota Malang untuk didelegasikan dalam pekan olah raga ting kat provinsi (Porprov) men datang. “Jadi bagi peserta yang meraih juara 1 dan II harus mengikuti pembinaan yang diselenggarakan oleh IPSI (Ikatan Pencak Silat In
donesia),” terangnya. “Kejuaraan kali ini bagi
kami menjadi kebanggaan tersendiri, pasalnya baru kali ini PN UIN Malang mampu meraih juara umum,” tandasnya gembira. Pada tahun 2006, kata Andri, PN UIN Malang hanya mampu mendapatkan 1 Trophy, itu pun Juara III Tingkat Re maja. “Dalam kejuaraan kali ini saya sangat berterima kasih kepada para pelatih PN yang selama ini telah men dampingi dan melatih dengan keras, sehingga kami mampu meraih juara umum dalam kejuaraan PN Wali Kota Cup,” paparnya. Bulan November menda
tang PN UIN Malang akan menggelar invitasi PN se Jatim tingkat remaja. Acara tersebut untuk memeriah kan Dies Maulidiyah PN yang jatuh pada tanggal 11 September nanti. “Pertan dingan PN ini sudah biasa dilaksanakan setiap tahun untuk menjaring jawara PN terbaik dan menjalin tali silaturrahim antar PN se Jatim, “ jelasnya pasti. (*)
MENYAMBUT bu lan suci Ramadhan bagi umat muslim sudah barang tentu dapat di lakukan dengan berba gai cara, seperti yang tengah dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Lembanga Ka jian, Penelitian dan pe ngembangan Mahasiswa (LKP2M) Universitas Is lam Negeri Malang. Mereka menyambut
bulan suci kali ini de ngan menggelar ber
bagai acara, dari acara bedah buku, apresiasai puisi, bursa buku murah, hingga buka bareng di LSM Anak Anjal Griya Ba ca Anak Bangsa Malang. Rentetan acara yang
dihelat mulai tanggal 1122 September 2008 di samping gedung SC tersebut memiliki nilai tersendiri bagi komuni tas LKP2M.selain untuk menyambut bulan pe nuh hikmah ini, acara tersebut juga dijadikan sebagai lounching ke tiga majalah terbarunya yang bernamaRaisonD’etre dengan mendatangkan Pupung dari Wahana Lingkungan Hidup Indo nesia (WaLHI) dan Liga Alam, editor buku Wali Kota Malang.
Selain itu, juga se bagai wahana refleksi untuk mengajak masya rakat agar dapat memi liki rasa peduli terha dap lingkungan. “ini se ngaja kami gelar untuk mengajak orang lebih peduli terhadap lingku ngannya,” tutur Na nang, manager LKP2M saat ditemui di lokasi acara tersebut. Dalam acara tersebut,
pihaknya mengundang UKM penalaran Malang Raya, mahasiswa pe cinta alam seMalang, dan seluruh OMIK yang ada di UIN Malang. “Mereka sengaja kami undang semua untuk dapat di ajak diskusi se kaligus buka bersama,” tuturnya. (aj)
SELAMA tiga hari (1214 September) sebanyak 60 orang perwakilan dari ber bagai pensantren dan prak tisi pendidikan Islam seIn donesia mengikuti Seminar Nasional yang bertajuk “Pengembangan Pondok Pesantren Modern’ di Ho tel Pelangi dan di kampus UIN Malang. Menurut Barizi Ketua
Panitia pelaksana menga takan, tujuan kegiatan ini
untuk menghimpun pemi kiran dan gagasan aka demik yang aplikatif bagi pengembangan pondok pesantren modern. “Na mun secara substansi un tuk menghadapi isuisu pendidikan yang faktual,” tambahnya. Disamping itu, aku dosen
asal Sumenep ini, secara khusus tujuannya untuk menggali dan menemukan sistem pondok pesantren
modern yang berparadigma monismeholistik di era global. Hadir narasumber dalam
kegiatan tersebut Abd. A’la Basyir (pengasuh Pondok Pesantren an Nuqoyyah Madura), Salahuddin Wahid (pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jom bang), Ali Haedar (Unesa Surabaya), dan Imam Su prayogo (Rektor UIN Malang).
Selama tiga hari para “cendikiawan pesantren” telah berhasil menyepakati 25 rumusan penting yang nantinya akan menjadi kunci bagi pengembangan pesantren seIndonesia. Pada akhir pertemuan itu, Barizi berharap lewat semi nar ini mampu menjadikan pesantren sebagai kontri butor dalam menghadapi kompentisi global secara il miah dan profesional. (*)
Pesantren Harus ”Akomodatif dan Adaktif”
Kilas Balik
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 7
Ratusan Kyai seIndonesia Datangi UIN Malang MAJELIS Muasho
lah yang beranggo takan ratusan, sebulan yang lalu mendatangi UIN Malang (17/07). Mereka langsung dite rima pihak rektorat di Gedung Halaqoh Ma’had Sunan Ampel al A’ly. Puluhan mobil yang di
kendarai oleh ratusan kyai dan santri tersebut lan gsung menyemut di ha laman mabna Ibnu Sina. Menurut Imam Su
prayogo Rektor UIN Malang, tujuan mereka hanya silaturrohim de
ngan warga UIN Malang. Mereka (kyai) melihat persatuan itu penting
sekali, karena sekarang sudah banyak kyaikyai yang sudah terkotak
dipartaipartai politik. “Namun khusus untuk
jama’ah ini, benarbe nar independen,” te gasnya. Jama’ah itu sendiri dipimpin oleh Habib Sholeh al Jupri dari Solo. Sedangkan koordinatornya adalah Imam Mawardi. Saat ditanya alasan
mereka ke sini, aku Imam, para kyai me nilai saat ini banyak perguruan tinggi yang sudah mulai diisi de ngan wacana libera lisme, sehingga mereka
(kyai ) merasa gelisah. Namun Imam Supra
yogo membantah dengan diplomatis. “Tidak semua Perguruan Tinggi Islam itu begitu, seperti contoh nya di UIN Malang ini. Di sini kita gabungkan
tradisi perguruan tinggi dengan tradisi pesan tren. Sehingga kultur yang ada, sama seperti di pesantren seperti ke giatan sholat berja ma’ah, khotmil Qur’an dll. “Oleh karena itu isu isu liberalisme disini ya tidak ada,” belanya.
Menariknya dalam kesempatan yang sama, Syeh Muhammad bin Is mail al Makki al Yamani, salah satu dosen jami’ah di Jeddah juga hadir. Sehingga membuat per temuan di Halaqoh Ma’ had Sunan Ampel al A’ly semakin hikmat. Harapan Imam semoga
dengan kebersamaan ini bisa dijadikan instrumen (misi) bagi lembaga pen didikan. Sehingga lembaga pendiikan menjadi keka yaan/warisan yang harus dijaga bersama. (*)
SILATURAHIM: Imam Suprayogo (tengah) bersebelahan dengan Syeh Muhammad bin Ismail al Makki al Yamani, dosen jami’ah di Jeddah.
Cados Dibaiat Dengan Al Qur’an
Satu Cados Dipending SEBANYAK 23 orang dipercaya untuk
menjadi Calon Dosen (Cados) UIN Malang ke marin (6/09) langsung diberikan Surat Keputusan (SK) Cados oleh Imam Suprayogo Rektor UIN Malang di Auditorium Rektorat lantai 5. Menariknya pada saat pemberian SK ter
sebut, Imam juga menyertakan sebuah kitab suci al Qur’an kepada setiap Cados. “Sengaja saya baiat mereka dengan al Qur’an, agar mereka nanti mengembangkan isinya,” tegas nya. Apalagi pada kesempatan itu, mereka (Cados) langsung disaksikan oleh kedua orang tuanya. Dalam sambutannya yang berdurasi satu jam
tersebut, Imam mengajak kepada seluruh Cados untuk berjuang, meningkatkan harkat dan martabat agama Islam. “Jadi saudara (Ca dos) diangkat disini bukan hanya sekadar Calon Dosen, tapi lebih dari itu,” terangnya Ia juga menegaskan kepada para Cados untuk
mengikuti segala kegiatan di UIN. “Jadi saudara disini harus menyesuaikan dengan apa yang ada di UIN Malang,” jelasnya. Oleh karena itu, tambahnya, bagi Cados yang
tinggalnya masih jauh dengan UIN Malang, agar segera tinggal dilingkungan kampus ini. Lebih lanjut Imam Suprayogo juga me
ngingatkan, bila selama beberapa hari ini para Cados merasa berat untuk bekerja di sini, di persilahkan mengundurkan diri. “Bila sampai 1 tahun ternyata suadara belum
menunjukkan perkembangan, lebih baik tidak usah disini,” ujarnya. Apalagi pada moment tersebut Imam sempat
dibuat kecewa dengan ulah salah seoarang Cados yang bernama M. Ali Wafa asal Sukoharjo Jateng yang tidak menunjukkan batang hidungnya alias absen, dengan alasan yang tidak jelas. Kasakkusuk informasi yang di dapatkan
Gema, yang bersangkutan berhalangan hadir karena sedang sibuk terlibat panitia Pilkada yang lagi hangat. Ironisnya ia mewakilkan ke pada saudaranya. “Lebih baik kita tunda Sk nya atau kita batalkan dan dikembalikan ke Jakarta”, ujar Imam Suprayogo. (*)
Baiat: Imam Suprayogo memberikan alQur’an pada calon dosen UIN Malang.
Datang Dicela Pulang Jadi Tangisan “Berakit rakit ke hulu, berenang-renang
ketepian bersakit-sakit dahulu, bersenang- senang kemudian.” Begitulah kiranya
pepatah yang pantas mengiringi perjalanan peserta PKLI UIN Malang yang di tempatkan
di SMA Negeri 2 Batu.
LOMBA MADING : Salah satu acara sekolah yang dihelat oleh peserta PKLI UIN Malang.
PRAKTEK Kerja La pangan Integratif (PKLI) UIN Malang se mester ganjil yang baru saja dilaksanakan itu meninggalkan kena ngan tersendiri. Berikut laporan singkat warta wan Gema, Mudrika Ilma dari Fakultas Hu maniora dan Budaya Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris saat me ngikuti PKLI di SMA Negeri 02 Batu. PKLI yang hampir se
rempak pelaksanaanya oleh seluruh fakultas pada 25 Juli 2008 ter sebut berakhir Minggu, 7 September 2008. Penyebaran maha
siswa ke berbagai lokasi PKLI sesuai dengan profesi yang diikuti me rupakan salah satu pro gram setiap fakultas yang berada di kampus UIN Malang ini. Pro gram semesteran ini biasanya selalu diawali dengan pembekalan se lama beberapa hari ke mudian pelepasan dan penyerahan mahasiswa kepada lembaga yang bersangkutan. Pada hari terakhir juga ada agenda penarikan yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di lembaga yang ditempati peserta PKLI. Menjadi seorang guru
bukan hal yang mudah, tetapi indah dan me nyenangkan bila dinik mati. Demikianlah yang dialami oleh peserta
PKLI dari kelompok TEFL (baca: pengaja ran) yang berjumlah 11 orang tersebut. Berpro fesi sebagai pengajar se lama kurang lebih satu bulan setengah di SMA Negeri 2 Batu mening galkan kesan dan pe ngalaman tersendiri bagi mereka. Rina Sari, M. Pd sebagai DPL (Dosen Pembimbing La pangan) memberikan pengarahan sebelum kelompok ini menga plikasikan ilmu pengaja ran dari Galuh Nur Rah mah, M, Ed. dan Drs. Langgeng Budianto, M. Pd. selaku dosen mata kuliah TEFL yang telah didapat selama perku liahan dengan jumlah empat SKS tersebut. Tidak sedikit kendala
yang dihadapi oleh pe serta PKLI ini saat me lakukan tugas profesi di sekolah yang mereka tempati sebagai lokasi pengajaran, SMA Ne geri 2 Batu. Saat dising gung tentang profesi yang mereka pilih saat PKLI, Nisa’, salah satu peserta PKLI yang berasal dari Ma
lang mengatakan “Berat memang menjadi se orang guru, apalagi pada dasarnya keilmuan kita kan nonpendidikan, materi pengajaran ha nya kami dapatkan dari matakuliah TEFL yang hanya empat SKS itu.” Berawal dari tugas
dan tuntutan dari fakul
tas, mau tidak mau pa serta PKLI ini harus menjalankan profesi sebagai guru, meski be kal keilmuan mengajar hanya berbobot empat SKS. “Tidak pede” de mikian perasaan awal yang dirasakan oleh pa ra peserta PKLI tersebut. Semakin besar tanta
ngan yang didapatkan oleh para peserta PKLI tersebut, bukan sema kin menyusutkan sema ngat mereka, justru hal itu membuat semangat mereka semakin tinggi dan keinginan kuat me reka untuk membukti kan bahwa mahasiswa UIN Malang yang se dang ditugaskan me ngajar tersebut bisa melakukan yang ter baik. Tak lepas dari bimbingan dan duku ngan beberapa pihak, terutama Dosen Pem bimbing Lapangan (DPL) dan panitia pe nyelenggara PKLI fa kultas, serta kesabaran, keuletan dan kesunggu han mereka, akhirnya mereka mampu bera daptasi dengan lingku
ngan dan masyarakat sekolah. Tidak cukup sampai di situ, berbekal jiwa sosial yang tinggi membuat mereka dite rima dengan baik di te ngahtengah masyara kat sekolah. Bahkan mereka diberi kesem patan untuk mengisi beberapa materi tamba han nonkeilmuan yang mereka dalami (bahasa Inggrisred), diantaranya materi pembinaan BTQ (Baca Tulis alQur’an), Keputrian, dan Jurnalistik. Akhir yang indah, be
gitulah kiranya yang terbersit dari hati para peserta PKLI pengaja ran yang berada di SMA Negeri 2 batu, saat ter akhir mereka mengin jakkan kaki di area pen didikan di kota dingin tersebut. Isak tangis dari para Guru dan be berapa karyawan sem pat terjadi saat acara perpisahan. “karena ikatan emosial kami su dah kuat” tutur Luluk, koordinator PKLI UIN Malang yang berprofesi di SMA Negeri 2 Batu tersebut. (Ka)
MUDRIKA ILMA
Ma’had
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 8
ADA yang lain pada Hari Jumat (5/08) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Untuk meramaikan acara Mozaik Ramadhan, Divisi Ta’lim Wal Ibadah Mabna Ummu Salamah menyelenggarakan ge brak sahur yang biasanya dilaku kan oleh mabna putra. Dengan membawa peralatan
musik sederhana (gallon, botol air mineral, dan piring), 60 lebih ma hasantri bernyanyi membangun kan penghuni di area ma’had putri tersebut. Usai berkeliling, ke lompok gebrak sahur itupun se gera menyerbu kantin untuk me nyantap makan sahur. (iff)
Super PD LAZIMNYA seorang fotografer
menggunakan camera SLR/DSLR dalam membidik obyek. Namun tidak demikian bagi salah seorang mahasiswi ini. Ia tetap bersemangat dan mengusung percaya diri (PD) untuk mengabadikan Menko Infokom M. Nuh usai berdialog dengan civitas akademika UIN Malang di Gedung Sport Center (2/ 06). (*)
Grand Opening Shabahul Lughah
Langkah Awal Bi’ah Lughawiyah
JUM’AT malam(05/ 09) setelah shalat tarawih terdengar gemuruh yelyel yang berasal dari maha santri putra. Suara yang sa ling bersautan itu berjalan berlahanlahan dari mabna ma’had putra menuju ge dung Sport Center (SC). Ada apa gerangan? Ter nyata malam itu adalah grand opening shabahul lughah yang diadakan oleh divisi bahasa Ma’had Su nan Ampel AlAly (MSSA). Tak mau kalah, maha
santri putripun melakukan hal yang sama. Mereka yang terdiri dari tiga mab na itu, Ummu Salamah (USA), Asma’ Binti Abu Bakar (Asbab)dan Fatima tuz Zahroh (Faza) berjalan dari mabna masingmasing menuju SC dengan iringan
yelyel yang tak kalah seru. Pukul 21.10 acara di
mulai oleh pembawa acara yaitu Syukron Makmun dan Rizkiana Mahardika. Keduanya adalah maha siswa dan mahasiswi ju rusan bahasa Inggris. Tak heran jika keduanya sangat fasih membawakan acara dengan menggunakan dua bahasa, Arab dan Inggris. Dalam sambutan sing
katnya setelah membuka acara, dewan pengasuh MSAA KH Chamzawi ber pesan agar mahasantri ber semangat mengikuti sa bahul lughah. Menurutnya bahasa Arab dan bahasa Inggris adalah modal awal yang harus dimiliki ma hasiswa untuk siap terjun ke dunia globalisasi. Gufron Hambali, di
rektur Program Khusus Pengembangan Bahasa Arab (PKPBA) yang juga memberikan sambutan mengungkapkan kebang gaannya terhadap antusias me mahasantri yang begitu besar dalam mengikuti acara malam itu. Menurutnya itu adalah potensi yang akan mudah dikembangkan da lam penguasaan bahasa nantinya, baik bahasa Arab maupun Inggris. Syahril Sidiq, SS, mu
rabby dari divisi bahasa Ma’had Sunan Ampel Al Aly ketika diwawancarai di selasela acara mengatakan bahwa acaragrand opening Shabahul Lughah ini adalah tanda dimulainya kegiatan dari divisi bahasa yaitu shabahul lughah yang akan dilaksanakan 4
hari setiap minggunya yaitu hari Senin sampai Kamis. Melihat antusiasme ma
hasantri yang luar bisa da lam menyambut kegiatan ini murabby mabna Ibnu Khaldun ini optimis ke giatan shabahul lughah nanti akan sukses. Apalagi divisi bahasa tiaptiap mabna saat ini sudah dibe kali dengan training di sam ping ada buku panduannya. “Shabahul lughah meru
pakan langkah awal me nuju bi’ah lughawiyah di ma’had Sunan Ampel Al Aly. Selain memperkaya kosa kata mahasantri, sha bahul lughah juga sebagai follow up kegiatan PKPBA yang merupakan program unggulan kampus UIN Ma lang,” tutur sarjana sastra Inggris ini optimis. (cit)
Workshop PSDM Musyrif-Musyrifah 2008
Dihadiri Syeh Dari Libanon KEPEMIMPINAN tanpa di
bekali dengan beberapa skill pendukung akan menjadi boo merang bagi sang pemimpin itu sendiri. Oleh karena itu, Ma’had Sunan Ampel AlAly atau yang biasa kita sebut Ma’had UIN Malang, (34/7) lalu mengadakan Diklat Pe ngambangan Sumberdaya Mu syrifMusyrifah (PSDM) de ngan mengusung tema “Kepe mimpinan Berbasis Jihad”. Diklat yang dihelat selama dua hari berturutturut ini, ditujukan bagi para calon Musrif/ah (pengurus Ma’had) guna mem bekali mereka untuk mengha dapi dan mengurus para ma hasiswa baru UIN Malang pada tahun akademik2008/2009 yang akan bertempat tinggal di Ma’ had selama satu tahun kedepan nantinya. Para peserta yang terdiri dari
125 orang tersebut digem bleng oleh para pemateri de ngan berbagai ilmu dan skill pendukung terutama yang berhubungan dengan leader ship dan sosial kemasyaraka tan. Mereka semua adalah ma hasiswa UIN Malang yang berada di semester tiga ke atas. Mahasiswa senior ini disiap kan untuk mendampingi ma hasiswa baru (junior) nantinya. Caloncalon pengurus Ma’
had tersebut sudah melalui proses seleksi yang begitu ketat, hingga puncaknya mereka yang terpilih sebagai calon musyrif dan musyrifah serta wajib untuk mengikuti PSDM tersebut. Sebagai bekal tambahan bagi mereka. Acara yang bertempat di
gedung Halaqah Ma’had Su
nan Ampel alAly UIN Malang tersebut menghadirkan Rektor UIN Malang saat pembukaan acara pada hari pertama, dalam sambutanya Imam Suprayogo memberikan pujian terhadap tema yang diangkat oleh pa nitia PSDM, ia menekankan pentingnya jiwa jihad dalam diri seorang pemimpin. Menurutnya, jihad merupakan salah satu faktor kemajuan suatu kepemimpinan. “Bangsa Indo nesia ini tidak majumaju karena kepemimpinannya berbasis honorarium.” katanya yang
langsung disambut gelak tawa peserta. Demikian juga pada hari kedua Mudjia Rahardjo, selaku Purek I berkesempatan menje laskan tentang posisi ma’had dalam pengembangan UIN Ma lang. Ia menyebutkan bahwa salah satu peran ma’had ialah sebagai pusat pengembangan spiritual, akhlak, intelektual, dan kepribadian muslim. Acara annual (tahunanred)
yang diadakan oleh para pe ngasuh dan pengurus Ma’had UIN tersebut, kali ini diketuai oleh Mujaiz Kumkelo, salah
satu dewan pengasuh Ma’had UIN. Saat di konfirmasi menge nai hal ini, bapak dua putra ini mengatakan bahwa peng gemblengan dan pemantapan sumberdaya (SDM) para calon Musyrifah ini dinilai sangat penting untuk dilakukan guna mengimbangi Visi dan Misi UIN Malang, Menurutnya, tujuan PSDM tidak hanya untuk mensosialisasikan struk tur ma’had. Tetapi juga seba gai pembekalan bagi musyrif dan musyrifah. Mereka diberi gambaran tentang permasa lahanpermasalahan di lapa ngan sekaligus penyelesaian nya. Misalnya permasalahan dalam bidang kebahasaan, ubudiyah, kesantrian, dan kea manan. “Mereka juga harus menghayati menjadi penggerak Ma’had dalam membangun cita cita UIN ke depan,” ujarnya. Kemampuan para calon mu syrif dan musyrifah tersebut, khususnya dalam bidang kebahasaan tampak saat pada hari kedua PSDM berlangsung, ketika mendapat kunjungan tamu dari Libanon Timur Tengah, Syeh Dr. Thariq al Lahham mereka dengan en theng berkomunikasi serta ber konsultasi dengan menggu nakan bahasa Arab. Bahkan Syeh yang berperawakan ting gi besar tersebut juga sempat memuji kemampuaan yang me reka miliki. “Bersemangatlah dalam menuntut ilmu dan ja ngan pernah menyerah untuk berjuang di jalan Allah” de mikian Syeh Dr. Thariq al Lah ham memotivasi para Musyrif dan Musyrifah Ma’had Sunan Ampel alAly. (ka/iff)
Mabna Putri Gebrak Sahur
Maba Perlu Sosialisasi Pergaulan
PERGAULAN mahasiswa baru UIN Malang membuat security woman resah. Pasalnya ma hasiswamahasiswi itu sering ter lihat duduk berdempetan. Lokasi nya tentu saja di teras gedung A maupun B. Liken, salah satu security wo
manmencoba memaklumi hal ini. Menurutnya, mungkin para maha siswa baru belum tahu peraturan di universitas ini yang melarang priawanita (non muhrim) berduaduaan. Ia menyarankan perlunya sosialisasi di tiap mabna tentang tata cara pergaulan. (iff)
TEROPONG
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 9
KESENIAN karawitan yang dimiliki UIN Malang, rupanya tidak hanya menarik perha tian sivitas akademika UIN sendiri, bahkan para maha siswa asing yang sempat ber kunjung di kampus UIN ini (14/7) sampai terlena saat Turmudzi, Purek II mem berikan sedikit penjelasan tentang seni karawitan kepada mereka. Bapak yang berka camata tersebut mengatakan
bahwa dalam seni musik kara witan nadanadanya dibagi menjadi beberapa bagian dan akan menghasilkan bunyi yang berbeda. Ketiga mahasiswa asing; Allessia, Ana Maria, dan Eva hanya menganggukang gukan kepala saat mendengar penjelasan Pak Tur yang meng gunakan bahasa Inggris itu. “Musik yang aneh, tapi in
dah,” ungkap Allesia, maha siswa bule yang berasal dari
Italia itu dengan bahasanya seraya tersenyum kagum. Pe lestarian seni karawitan di UIN Malang tersebut banyak diminati oleh sivitas kampus sendiri, “Melihat dan mende ngarkan musiknya seolah UIN Malang ini mengingatkan saya pada nostalgia masa lalu,” ungkap seorang karyawan UIN Malang paruh baya sam bil berlalu meninggalkan per tunjukan tersebut. (ka/aj)
TERKESAN: Turmudzi Purek II Mengajari seni karawitan pada mahasiswa Italia.
Karawitan UIN Malang Tarik Perhatian Mahasiswa Italia
Pemrograman Lancar, Mahasiswa Senang PEMROGRAMAN
studi semi online se mester gasal tahun aka demik 2008/2009 ini telah mengalami kema juan yang cukup meng gembirakan dibanding kan semester sebelum nya. Hal ini dikarenakan pemrogaman dapat di akses di masingmasing fakultas. Sehingga ma hasiswa tidak perlu lagi berdesakdesakkan di BAK seperti semester lalu. Seperti diketahui bah
wa pemrograman studi semi online kemarin masih carutmarut. Ma hasiswa dari berbagai jurusan berdesak desakan di kantor BAK dari pagi hingga sore hari bahkan ada be berapa mahasiswi yang pingsan. Peristiwa tersebut tidak lagi ditemui pada pe mrograman tahun ini. Pasalnya, mahasiswa melakukan pemogra man di fakultasnya ma singmasing. Walaupun masih ada beberapa an
trian dan satu dua kom puter yang macet di be berapa fakultas, hal ter sebut tidak mengurangi ketertiban mahasiswa. ”Pemrograman tahun
ini lebih efisien karena dilaksanakan di fakultas masingmasing. Se hingga tidak perlu antri lamalama. Hal ini membuat mahasiswa nyaman dan semoga bisa lebih ditingkatkan untuk tahuntahun yang akan datang,” tutur Zamroni, mahasiswa psikologi semester V. Beberapa mahasiswa
lain yang diwawancarai juga menyatakan ke puasannya dalam pe mrogaman studi tahun ini. ”Pemrogaman ta hun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Na mun, di Fakultas Saintek masih terdapat antrian yang lumayan panjang dalam pengambilan print out KRS di perpus takaan fakultas” tutur Khilfatin Nabawiyah, mahasiswi Jurusan Fisika semester V. (ct)
Malaysia Siap Buka S2 Teknologi Informatika di UIN Malang
KERJASAMA: Manan Bin Ahmad (kiri) dosen Universiti Teknologi Malaysia (UTM) disambut diruang Rektorat.
MAGNET UIN Ma lang ternyata berhasil memikat Universiti Teknologi Malaysia (UTM) untuk datang ke UIN Malang (07/8). Rombongan yang ter
diri dari para pejabat dan mahasiswa negeri jiran tersebut diterima di ruang Rektorat oleh Mudjia Rahardjo, Tur mudi, Sutiman, dan be berapa Para pejabat dari jurusan Teknologi Informatika (TI). Menurut Manan bin
Ahmad salah satu pen syarah (dosen) UTM ke datangan ke UIN Malang untuk melihat lebih dekat infrastruk tur yang ada di UIN Ma lang. “Ternyata alat alatnya sudah menun jang sekali untuk didiri kan program S2 Teknik Informatika,” ujarnya
ketika mengunjungi La boratorim di Fakultas Sains dan Teknologi. Selanjutnya, menurut
Manan, bila tidak ada ha langan pada akhir tahun 2008 akan melakukan MoU dengan UIN Malang.
Hal senada juga dika takan Sutiman Bambang Sumitro Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, mereka (UTM, red) siap melakukan MoU untuk menyelenggarakan pro gram pascasarjana (S2)
Teknik Informatika di UIN Malang. Dipilihnya UIN Ma
lang, menurut mereka (UTM), karena UIN Ma lang memiliki prospek yang menjanjikan, di tambah lagi Simbol Ma
lang sebagai Kota Pendi dikan sudah terlanjur menggaung di Malaysia. Mengapa UTM tidak
menyelenggarakan S1 juga? Menurut Sutiman aturan pemerintah Ma laysia begitu ketat untuk mendirikan program tersebut, begitu juga di Dikti Indonesia, sehingga S2 lah yang dipilih. Lebih lanjut, aku
bapak yang gemar ber sepeda angin ini, bila MoU sudah oke, se luruh tenaga dosen pe ngajarnya ditanggung oleh pihak UTM. Rencananya, tambah
Sutiman, nanti akan di buka satu kelas dengan kapasitas 30 maha siswa. “Kita batasi, ka rena ini program per tama (pengenalan),” te rang alumnus dari Jepang ini. (*)
UIN Malang Panen Doktor TARGET UIN
Malang untuk m e n j a d i k a n seluruh dosen bergelar doktor pada tahun 2010 bakal kesampaian. Pasalnya saat ini sudah ada 32 dok tor dan sebulan ke depan semakin ber tambah lagi. “Se karang kita sudah tidak malu lagi jika ditanya seseorang berapa doktornya di UIN Malang?” ujar Imam Suprayogo saat memberikan pe ngarahan dihada pan seluruh dosen UIN Malang di Gedung Rektorat lantai 5. (*)
Lapsus
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 10
Ratusan MABA, Fakultas Sintek Terhipnotis
DISELAH pelaksanaan OPAK yang melelahkan, ternyata ada yang aneh saat berlangsungnya se ason materi kefakultasan. Tanpa sa dar, ratuasan mahasiswa fakultas saintek terhipnotis masal saat Ir. Mei hendra Darma MM. CHL asal House of development mind saat memberikan materi motivasi mela lui entrepreneurship (kewirausa haan), yang berlangsung di aula Sport Center (27/8) kemarin. Diakhir season, Hendra langsung
melakukan hipnotis masal dan me nyuruh peserta Opak duduk rileks dengan mata terpejam sambil me nangis tanpa sadar. Seperti yang di alami oleh Laila, mahasiswi jurusan Biologi, saat menangis ia merasa se tengah sadar kalau dirinya ter hipnotis oleh pemateri. (ek)
Peserta Opak 2008 Padati Muhadlarah
Islamiyah SELAIN mendapatkan ma
terimateri tentang akademik dalam Opak 2008 ini calon mahasiswa baru juga men dapat materi tentang nilainilai keislaman. Seperti kegiatan Muhadlarah Islamiyah setiap ba’da magrib, yang wajib di
ikuti oleh seluruh peserta Opak 2008. kegiatan yang dilaksa nakan di masjid AtTarbiyah ini cukup menarik karena selalu menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Seperti halnya Muhadlarah Islamiyah yang dilaksanakan
pada hari selasa (26/8) yang cukup menyedot perhatian peserta. Karena, tema yang diangkat kali ini cukup me narik, yaitu ”Islam Inklusif, Pluralis, dan Moderat”. Sayangnya, KH. Muhdlar,
dari Pondok Pesantren Luhur, selaku narasumber dalam mu hadlarah tersebut berhala ngan hadir, sehingga terpaksa harus digantikan oleh KH. Badruddin, salah satu kyai Ma’had AlAly UIN Malang. Peserta yang hadir dalam
muhadlarah malam itu sangat banyak bahkan peserta sampai melebihi halaman masjid. Ter pal tambahan yang disiapkan panitia pun tidak mampu menampung banyaknya pe serta. Walaupun hanya bisa mendengarkan saja, para pe serta Opak tetap semangat me resume isi muhadlarah. Masa lahnya, mereka wajib me ngumpulkan hasil resume ter sebut keesokan harinya pada tim panitia Opak.
K.H Badruddin yang juga tidak diragukan keahlian beliau dalam berceramah menuturkan dengan gamblang tentang ba gaimana Islam menyikapi In klusifisme, pluralisme dan adanya kebhinekaan. ”Islam itu rahmatan lil alamin, tidak hanya bagi umat Islam saja, tapi juga kaum non muslim dan semua makhluk hidup ter masuk binatang dan tumbu han,” tutur beliau mengawali ceramah. Dalam ceramah tersebut be liau juga menuturkan bahwa umat Islam tidak boleh me musuhi ataupun berlaku kasar terhadap orang non muslim, ”Kecuali kaum kafir harby yang terangterangan meme rangi Islam, maka kita tidak boleh mundur dan wajib mela wannya,” lanjut beliau. ”Jika ada orang yang takut ber gaul dengan orang non muslim maka sejatinya orang tersebut ragu terhadap keimanan dirinya sendiri,” jelasnya mantap. (ct)
KHIDMAT: Peserta Opak penuhi Masjid At Tarbiyah.
Pentas Study TK2 PENTAS teaterikal sudah men
jadi bagian aktivitas UKM Teater K2, melalui pentas study “The Best OF Butho” yang digelar di samping gedung Sport Center tersebut dikhu suskan bagi anggota barunya. Melalui cerita Botho tersebut
mereka ingin merefleksikan kehidu pan masyarakat yang sangat buruk, dengan diumpamakan Butho se bagai simbolnya. Maghfur, penulis skenario terilhami pada sifat ma nusia “Pementasan ini menceritakan sosok manusia yang memiliki sifat katarsis, yaitu bisa memilih mana yang baik dan yang buruk,” bebernya. (ek)
Siswa-Siswi SMK Negeri IV
Adakan Pondok Ramadhan di MSAA UNTUK lebih memaknai datang
nya bulan ramadhan ini, siswa siswi SMK Negeri IV Malang menga dakan kegiatan pondok Ramadhan di UIN Malang. Kegiatan yang di prakarsai oleh
guruguru SMK Negeri IV yang bekerja sama dengan MSAA ini ber langsung selama empat hari, yaitu mulai tanggal 36 September 2008. “Saya senang dengan adanya ke
giatan Pondok Ramadhan di kampus UIN karena mendapat banyak ilmu tentang keagamaan. Tapi kalau bisa untuk tahun depan acaranya lebih seru lagi atau ada buka bersama,” tutur Rahma Winata siswi kelas 1 salah satu peserta. (ct)
TEATERIKAL: Salah satu pementasan anggota muda Teater K2.
Opak Dinilai Berhasil
ORIENTASI Pengena lan Akademik (Opak) di UIN Malang kali ini diang gap cukup berhasil jika di banding tahun sebelum nya. Meskipun konsep aca ranya dadakan, namun, hal tersebut tak membuat ke hilangan inti dari dilaksa nakannya Opak. Ketua pelaksana Opak,
Nasihuddin, menjelaskan bahwa Opak kali ini cukup rapi dan berhasil, terbukti mulai dari pelaksanaan nya sampai kedisiplinan mahasiswa dan panitianya sudah lebih baik jika di banding tahun kemarin. Namun, saat ditanya soal
persiapan yang mepet, bapak dari dua anak ter sebut menjawab, bahwa pelaksanaan Opak me mang sangat mepet sekali jika dibanding tahun sebe lumnya, meskipun Surat Keputusan (SK) dari Rek tor soal kepanitian di kala ngan mahasiswa baru tu run dua belas hari sebelum pelaksanaan Opak. “Na mun, pihak kampus sudah menyiapkan satu bulan se belum hari H,” tuturnya. Sementara itu, saat ber
langsungnya Opak, per peloncoan di lapangan masih banyak ditemukan, terbukti dari segi pakaian dan jenis hukuman yang diberikan oleh disiplin
mahasiswa (Disma) masih menggunakan hukum per peloncoan yang tak sesuai dengan aturan dari Diknas. Padahal Diknas telah
menegaskan, bahwa orien tasi pengenalan lembaga akademik, baik tingkat SLTP, SLTA/SMA, mau pun Perguruan Tinggi ti dak boleh ada perpelon coan. Karena hal itu di nilai tidak memberikan pendidikan positif, tidak serius, dan hanya dijadi kan bahan tertawaan. Sayangnya, di UIN, per
pelocoan pada even Opak sudah menjadi budaya. Fenomena ini sudah ter jadi sejak UIN masih ber bentuk STAIN. Untuk itu lah, budaya yang sudah berlangsung begitu lama ini sulit dihilangkan. Nasihuddin, Ketua Pe
laksana Opak menegaskan, bahwa sebenarnya Opak kali ini ingin diarahkan pada halhal yang bersifat edukatif. Namun, ke nyataan di lapangan tidak semulus yang diharapkan. Pendamping Kelompok dan Disiplin Mahasiswa (Disma) masih menerap kan budaya lama, yaitu melakukan perpeloncoan terhadap mahasiswa baru. “sebenarnya arah Opak kali ini lebih menuju pada wa wasan yang bersifat edu
katif, namun, soal hukuman yang kurang mendidik sudah barang tentu harus dihilangkan,” paparnya. Meskipun evaluasi selalu
dilakukan terhadap tim Disma. Tapi, tetap saja ada yang terlalu menekan ma hasiswa dalam memberik an kedisiplinan dan penu gasan setiap apel. Me nurut Nasihuddin, persoa lan yang paling mengkha watirkan saat berlangsung Opak adalah meningkat nya jumlah peserta yang sakit. Sakit yang dialami beragam, mulai dari jenis penyakit bawaan hingga sakit akibat kecapekan mengikuti pelaksanaan Opak selama 5 hari penuh (2529/8). “Alhamdulillah, kualitas
maba yang sakit tahun ini relatif rendah jika dibanding tahun kemarin, pasalnya yang dirujuk kerumah sakit hanya satu orang saja,” tuturnya. Sementara itu, As’ad,
Presiden BEM UIN Ma lang, menegaskan bahwa Opak kali ini tidak bisa diartikan sebagai perpe loncoan saja. Karena me nurutnya, Opak kali ini sudah memiliki target yang sudah terkonsep. “Pena naman mental dan melatih kedisiplinan itu sudah se harusnya diterapkan pada mahasiswa baru. Supaya mereka bisa berani dan mandiri,” tegasnya. Saat berlangsung Opak
memang masih ada stress ing terhadap peserta. Na mun menurut As’ad, proses ini untuk memu dahkan panitia Opak dalam mengatur jalannya acara Opak. “Coba bayangkan saja, kalau tim Disma dan keamanan tidak mem berikan ketegasan pada Maba? Sudah barang tentu kita kesulitan mengatur 1662 mahasiswa baru yang memiliki background dan karakter yang berbeda beda.” belanya. (aj)
PATUH: Peserta Opak menerima hukuman dari Disma.
Lapsus
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 11
Ma’had Putri Akan Segera Punya Mushalla
MAHASANTRI putri patut berbangga, karena tak lama lagi mereka bisa menikmati indahnya sholat berjama’ah Se– Ma’had putri. Karena semenjak berdirinya bangunan megah ma’had putri yang terdiri dari empat unit tersebut, belum ada mushola yang layak untuk di gunakan ibadah. Selama ini, sholat jama’ah masih dilakukan di mabna.
Dan di targetkan, mushollah yang pembangunannya sudah sampai lantai dua itu akan selesai awal 2009 ini. (ek)
ORIENTASI Penge nalan Akademik (OPAK) di UIN Malang tidak selalu identik de ngan kekerasan. Untuk membuktikan hal itu maka para mahasiswa baru (Maba) juga dibe kali dengan ilmu agama pada pelaksanaan Opak 2008. Muhadloroh Islamiyah
di Masjid atTarbiyah yang diikuti 1662 ter sebut membuat masjid tidak mampu menam pung Maba, sehingga pa nitia Opak harus meng gelar karpet di samping dan depan masjid.
Muhadloroh yang membahas kajian isla miyah tersebut di hadiri oleh K.H. Ahmad Mu jayyid lulusan pondok gontor Ponorogo. De ngan penyampaiannya yang humoris membuat ribuan mahasiswa baru terhibur dan antusias untuk mengikuti muha dloroh tersebut hingga selesai (28/08). Dalam ceramahnya,
kyai yang beralamat di Mergosono tersebut menyampaikan inte grasi iman dan ilmu. Menurutnya iman tan pa ilmu adalah sesuatu
yang hambar dan tidak akan berjalan. “Jika se tiap manusia bisa me nyeimbangkan kedua nya maka dalil yang menjanjikan bahwa or ang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah, akan men jadi nyata,” ujarnya. Namun ditengah cera
mahnya, ia menyayang kan suatu hal, bahwa pada kenyataannya ke banyakan orang hati nya tidak tersentuh oleh iman kepada Allah. “Menanam iman di hati lebih sulit daripada me nanam ilmu di otak,”
K.H. Ahmad Mujayyid
Bekali Maba dengan Ilmu dan Iman
tandasnya. Dia juga menambah
kan, tak banyak orang yang bisa mengaplikasi kan iman dalam kehidu pan seharihari. Menu rutnya, iman itu mem buat seseorang sadar diri akan kebutuhannya kepada Allah SWT. “Kalau Tuhan tidak
suka orang zina, ya ja ngan zina. Tuhan tidak suka orang mencuri, ya jangan mencuri. Tuhan tidak suka bohong, ya jangan bohong, sehingga harus ada keseimbangan antara ilmu dengan iman,” tegasnya. (iff)
”UNTUK mencapai kesuksesan pastilah bu tuh pengorbanan,” itu lah yang dikatakan oleh Prof. Dr. Djalaludin Rah mat, salah satu pakar ko munikasi asal Bandung saat menghadiri seminar nasional yang diikuti oleh 1662 mahasiswa baru di gedung Sport Center (27/8) kemarin. Seminar yang ber
tajuk ”membentuk pri badi muslim berwawa san global” itu hanya dikhususkan bagi maha siswa baru saja. Sesuai dengan tema
tersebut, Djalaludin, menjelaskan bahwa kri teria muslim berwawa san global itu adalah se orang ilmuwan sufistik yang memiliki wawasan luas dengan misi men cerahkan serta memilki rasa peduli terhadap perkembangan lingku
ngannya. Ia menegaskan bahwa
seorang sufi saat ini su dah jarang ditemukan lagi di masjidmasjid, akan tetapi mereka ba nyak ditemui di perusa haanperusahaan, labo ra tor ium laborat o rium. ”Kecintaan me reka pada ilmu pengeta huan dibarengi dengan kecintaan mereka pada Tuhannya, membuat sufi di zaman sekarang sulit ditemukan di masjid,” paparnya. Namun, dosen yang
suka mengajar statistik tersebut juga menya dari kalau setiap orang dalam menerima ilmu itu memiliki kemam puan yang berbedabe da, ada yang cepat dan ada juga yang lambat ”Oleh karena itu alang kah baiknya
Prof. Dr. Djalaludin Rahmat
”Kesuksesan Itu Butuh Pengorbanan”
Imam Suprayogo:
Mencari Yang Terbaik SUDAH menjadi hal yang mendasar bagi para ma hasiswa UIN Malang untuk mengenal kampusnya soal almamater. Karena itu, tiap tahunnya mahasiswa baru (Maba) UIN Malang wajib me ngikuti pengenalan almamater pada acara Orientasi Pe ngenalan Akademik (Opak). Seperti yang terlihat di Gedung Sport Center pada hari pertama (25/08) Opak 2008. Para mahasiswa baru berkesempatan mende ngarkan paparan langsung tentang kampus bilingual ini dari Imam Suprayogo. Rektor yang selalu tampak bersemangat ketika berha
dapan dengan mahasiswanya ini menguraikan tr adis i t radis i yang ada di UIN Malang dengan gamblang. Menurut Imam, konsep keilmuan di Universitas Is lam Negeri Ma lang ini dibangun atas dasar inte grasi ilmu eksak dan religi berdasarkan alQur’an dan Hadist. Ia pun menunjukkan simbol pohon keilmuan yang merupakan kebang gaan UIN Malang kepada seluruh Maba.
Dimulai dari akar kokoh po hon yang me nunjukkan sum ber ilmu, seperti k e m am p u a n berbahasa (In donesia, Arab, Inggris), ilmu alam, ilmu sosial, dan filsafat. Di lanjutkan de ngan batang
yang menggambarkan ilmu yang bersumber dari al Qur’an dan alHadits. “Saya ingin kalian fasih bahasa Arab dan bahasa Inggris, juga memahami isi alQur’an dan Hadist serta paham
disiplin ilmu kalian masing masing,” harapnya pasti. ribuan Maba yang hadir di
forum tersebut terlihat an tusias, terbukti beberapa kali mereka memberi applaus atas uraian yang dijabarkan oleh Rektor UIN Malang yang penuh dengan canda tawa tersebut. Keantusiasan Maba juga
nampak pada saat sesi ta nyajawab. Tiga mahasiswa Fakultas Psikologi dan satu mahasiswi Fakultas Huma niora dan Budaya men dapat pujian dari Imam atas per tanyaanper tanyaan mereka
Baca Mencari...hal 15
KEBUT: Pembangunan Mushalla ma’had putri yang berada di sebelah selatan gedung B.
Imam Suprayogo
Tegas: Prof. Dr. Djalaludin Rahmat, salah satu pakar ko munikasi saat mengisi seminar nasional.
Baca Kesuksesan...hal 13
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 12
Memori
Sumpah PNS SEBANYAK 46 dosen dan kar yawan pada HUT RI ke63 mela kukan sumpah PNS dihadapan seluruh dosen, karyawan dan mahasiswa baru UIN Malang. Sumpah PNS tersebut langsung dipandu oleh Saiful Mustofa dosen Fakultas Humaniora dan Budaya. Pada kesempatan itu Imam Suprayoga berpesan bahwa mereka (dosen) yang disumpah tidak hanya disaksikan para hadirin yang hadir pada HUT RI ini, tapi juga disaksikan oleh Allah.” Ini amanah yang harus dijalankan”, tambahnya. (*)
SEPENUH HATI
UNTUK meraih gelar Ma hasiswa aku harus berjuang dengan sepenuh hati. Tenaga dan pikiran, semua kukerah kan demi meraih jenjang pendidikan tinggi di kampus damai ini.
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 13
Peristiwa
SEMAKIN dekatnya peresmian gedung baru UIN Malang, pihak Uni versitas Islam Negeri (UIN) Malang mulai mempercantik infras trukturnya. Sebab, ren cananya, acara akan diresmikan langsung oleh Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudho yono antara bulan Sep temberOktober men datang, Salah satu upayanya
UIN Mulai Percantik Diri
adalah dengan mem benahi infrastruktur ge dung, yaitu menyama kan warna cat gedung lama dengan gedung baru. Gedung A dan B yang mulanya berwarna hijau dan krem, akan diseragam kan dengan warna ba ngunan baru, yaitu abu abu. Dengan warna ba ngunan yang seragam, maka wajah kampus akan semakin enak dilihat.
Menurut Hasan, koor dinator pelaksana penge catan asal Pakisaji Malang, pengecatan gedung A dan B itu sudah dilakukan sejak 2006 kemarin. “Awalnya yang bekerja
ada empat orang, namun sekarang tinggal dua or ang saja,” tuturnya. Pengecatan bangunan
yang ditargetkan harus selesai sebelum peres mian tersebut sudah
menghabiskan seba nyak 160 pel atau 4000 kg cat. Pengecatan ge dung B memang hampir selesai. Tinggal gedung A sebelah timur saja yang belum rampung di
garap. “Lebih rumit me ngecat gedung A dari pada gedung B. Soalnya, gedung A sebelah timur itu posisinya lebih tinggi dibandingkan gedung B,” paparnya. (aj)
KEBIASAAN tidur setelah sahur atau sho lat shubuh hampir dila kukan siapa saja, tak terkecuali mahasiswa. Tak peduli mahasiswa yang di ma’had, di kost atau di rumah. Selepas sholat shubuh, mereka langsung berangkat tidur. Tidur di waktu
waktu itu menjadi ke asyikan tersendiri. Anehnya, kebiasaan ini hanya marak di lakukan saat Bulan Ramadhan. Saat ditanya reporter,
jawaban para ma hasiswa pun beragam. Irma, mahasiswi Sya ri’ah mengaku bahwa tidur subuh harus di
lakukan. Sebab, kata nya, tanpa tidur, pikiran suntuk. Lain Irma, lain lagi
Rozi. Mahasiswa Hu daya semester VII ini mengaku bahwa tidur selepas subuh adalah kebiasaan yang harus ada di Bulan Rama dhan. “Puasapuasa nggak tidur pagi itu se perti ada yang kurang!” ujarnya sambil tertawa. Walau tak semua ma
hasiswa melakukan ke biasaan tidur ‘pagi’ ramerame, namun di akui atau tidak, tidur ba’da sahur atau subuh berpengaruh besar pada aktifitas belajar mereka. Tidak sedikit yang bangun kesiangan, dan ujungujungnya terlambat masuk kelas. Bukan itu saja, keaktifan mereka di kelas tidak seperti biasanya. Me reka terlihat kurang bersemangat dan masih terbawa rasa kantuk. Bahkan, jam pelajaran
belum usai saja, ada beberapa mahasiswa yang meminta kelas di akhiri lebih cepat. Hawa puasa memang
rawan ‘kemalasan’ jika tidak disiasati dengan baik. Puasa memang te lah menyita sebagian besar energi kita. Yang biasanya bisa makan dan minum sesuai ke butuhan, kali ini tidak. Halangan ini tentu be ban yang berat, apalagi mahasiswa yang memi liki tingkat aktifitas yang tinggi. Namun, apakah puasa diwajibkan untuk menciptakan iklim malas di kalangan umat manusia? “Puasa di Bulan Ra
madhan cuma datang sekali setahun. Eman eman kalau dilewatkan untuk malasmalasan!” Begitu pendapat Wawan, mahasiswa tar biyah semester VII yang kebetulan harus bekerja sebagai lay outer di beberapa koran dan penerbitan majalah Kota Malang. Ia me ngaku tak pernah tidur selepas sahur atau subuh dikarenakan banyak tanggungan tugas yang harus dirampungkan. Bukan hanya Wawan,
Sakti, mahasiswa psiko logi semester V pun se pendapat bahwa bulan puasa tidak semestinya dibuat untuk bermalas
Melihat Aktifitas Perkuliahan di Bulan Ramadhan
Puasa Bukan Alasan Malasmalasan Kali ini, proses perkuliahan di Bulan Ramadhan sedikit berbeda. Tampak dimanamana wajah mengantuk mahasiswa. Memasuki kelas, ada yang meneruskan tidur, ada yang duduk bermalasmalasan, atau ada yang
berbincang dan membaca buku. Saat kelas perkuliahan dimulai, tak sedikit dari mereka yang terlihat menguap atau bahkan tertidur. Kelas jadi tak
seramai dan seaktif biasanya. Bahkan, jam pelajaran belum usai, beberapa mahasiswa sudah minta segera dipulangkan...
AZIZAH HEFNI
malasan. Mahasiswa yang aktif menulis di media massa, baik re gional maupun nasional inipun mengaku tak pernah tidur di pagi hari “Banyak kegiatan positif yang bisa dilaku kan,” ujarnya. Semua niat memang
tergantung pelakunya. Bila sudah kuat, maka dalam kondisi dan sia tuasi apapun, tujuan itu akan dikejar dengan sungguhsungguh. Bisa dibayangkan jika niat dan proses pencapaian nya itu dilakukan di Bu lan Ramadhan? Jelas tak terhitung nikmat dan pahala yang kan didapatkan. (*)
RENOVASI: Pengecatan gedung B untuk memperbaiki Infrastruktur.
sebelum belajar kita membaca surat fatihah yang khusus ditujukan pada pengarangnya,” ungkapnya. Sehingga, tambahnya lagi, ilmu mudah diserap
dan dipelajari. Pasalnya, bagi sufistik dunia bukanlah satusatunya pijakan yang paling utama. Akan tetapi tujuan utamanya hanyalah untuk mencapai sesuatu yang luhur. ”Karena orang yang mencintai ilmu itu menyebabkan hilangnya kecintaan pada dunia sedangkan hilangnya kecintaan pada dunia mengantarkan kedekatan kita pada Tuhannya,” terangnya pasti. Di akhir ceramahnya, ia juga menghimbau agar
seluruh sivitas akademika UIN Malang tidak hanya mampu membanggakan keluarganya saja. ”Sebagai seorang mahasiswa janganlah kita bangga dengan mengatakan ’Inilah ayahku’ akan tetapi berkatalah ’inilah aku’ dengan segala potensi yang kalian miliki,” tandasnya (ek).
KESUKSESAN Sambungan dari halaman..11
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 14
Kolom
Ramadhan dan Perubahan Prilaku BULAN Ramadhan
adalah oase perjalanan kehidupan manusia, se buah bulan yang me nyediakan kesejukan atas lelahnya manusia dalam menghadapi be ragam persoalan hidup. Puasa Ramadhan men jadi media ibadah yang menjanjikan sebuah langkah untuk mela kukan perubahan diri baik pikiran, sikap, per buatan atau bahkan mungkin yang lebih mendasar, Ramadhan menjadi media revolusi kepribadian, revolusi kejiwaan. Ramadhan memang
memberikan banyak ke sempatan kepada ma nusia untuk berubah. Ketika saya menanya kan kepada para maha siswa yang mengikuti kuliah Modifikasi Pri laku yang saya ajarke betulan saya menga jarnya pada setiap bu lan Ramadhan mereka dengan berkelakar memberikan jawaban bahwa Ramadhan me rubah banyak prilaku mereka, terutama pri laku makanminum. Kata mereka, bukan
kuantitas yang beru bah, tapi hanya sekedar bergeser waktu saja. Kalau di luar bulan puasa mereka bebas un tuk makan kapanpun, sekarang harus diatur dalam waktu antara ma grib hingga menjelang subuh selama sebulan penuh. Kuantitas nyaris tak
berubah karena buka puasa adalah ajang balas dendam setelah seharian tidak makan dan minum. Prilaku berpacaran pun menu rut mereka juga be rubah (lebih santun
mungkin) karena me nyadari bahwa mereka sedang beribadah puasa. Apel dan jalan barengnya diganti de ngan buka puasa bareng atau ke masjid untuk me lakukan solat tarawih. Ketika siang hari di
bulan Ramadhan, saya mengamati prilaku or ang berjualan nasi pun juga berubah. Ada yang malumalu menutupi sebagian tempat jualan mereka dengan se lembar kain yang mem bentang, namun bila di intip, di dalamnya tetap tersaji makanan meski tak selengkap ketika se lain bulan Ramadhan. Ada juga warung makan yang memberikan info pada pelanggannya: buka jam 16.00 hingga sahur atau sekedar ka limat “buka sore hari”. Gaung perubahan ke
hidupan selama Rama dhan dan tidak hanya berkaitan dengan ma kan minum. Kalau kita amati, siaran televisi juga mendadak berubah sangat santun, agamis. Para artis tampak re ligius dengan gamis atau kerudung, sin etronsinetron juga di penuhi dengan tema tema bernuansa islami. Tidak hanya itu, iklan pun dipenuhi dengan suasana religius meski tetap tampak mem bungkus pesan untuk mendongkrak keuntu ngan produk yang di iklankan. Hal yang sama kita
temui ketika berjalan di sepanjang jalan di da lam kota. Berbagai spanduk menawarkan potongan harga bila berbelanja di swalayan tertentu atau di mall. Perang diskon, mung
kin begitulah ungkapan yang pas. Tidak heran kalau swalayan besar semacam Matahari atau Hero merasa sa ngat optimis bisa men dongkrak peraihan om set penjualan mereka hingga 50% di bulan Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri diban dingkan harihari biasa. Tata letak dan or
namen di swalayan pun dibuat sedemikian rupa supaya : prilaku membeli kita berubah lebih boros lagi!! Jadi, Ramadhan memang momen peruba han prilaku yang luar biasa besar. Semua orang tanpa pandang bulu me rasa perlu mengambil kesempatan untuk mela kukan perubahan ter masuk memperbesar pendapatan melalui kon sumerisme sistemik. Tapi ketika kita ber
pikir lebih jernih, bagai mana sebenarnya kua litas puasa kita? Ba rangkali mudah saja memberikan jawaban sudah berapa kali kita puasa Ramadhan se panjang usia kita. Tapi bagaimana kualitas Ra madhan kita? Berhasil kah kita melakukan pe rubahan prilaku dalam
konteks yang sangat sempit dan instrumen tal semata, tapi benar benar telah melalui proses yang menja dikan kita berhasil me lakukan revolusi kepri badian dan keimanan hingga layak meraih derajat taqwa? Perta nyaanpertanyaan itu sulit untuk dijawab, atau mungkin memang tak perlu dijawab ke cuali oleh realitas kua litas prilaku kita selepas Ramadhan hingga ber temu Ramadhan lagi. Dalam konteks ilmu
psikologi perspektif Behaviorisme, prilaku manusia merupakan hasil dari proses belajar hingga terbentuk se buah pola baik yang adaptif maupun yang tidak adaptif. Karena itu menurut Wolpe, se orang ahli behavioris me, jika sebuah peruba han prilaku atau modi fikasi prilaku akan dila kukan maka diperlukan sebuah proses belajar ulang untuk mengubah prilaku yang tidak adap tif. Kebiasaankebia saan yang tidak adaptif dilemahkan dan di hilangkan, prilaku adaptif ditimbulkan dan diku kuhkan. Dalam ukuran norma keagamaan, prila ku dan kebiasaan ini bisa dilihat apakah telah se jalan dengan Islam atau kah tidak. Namun tentu kebia
saan yang tidak tepat atau bahkan tidak sesuai dengan ketentuan nilai yang kita yakini ini per lu kita ketahui sebelum kita lakukan perubahan. Karena itu kalau kebia saan untuk melakukan muhasabah atau eva luasi diri telah dimiliki, barangkali segala iba
dah di bulan Ramadhan dapat ditempatkan sebagai media terapi untuk meningkatkan kualitas diri secara lebih optimal. Debudebu dosa yang
melekat, kealpaankeal paan yang mungkin te lah mengerak dalam jiwa, sebenarnya akan memperoleh peluang untuk dibersihkan ke mudian dikembangkan lagi pola prilaku baru selama bulan Rama dhan. Dengan kata lain, dilakukan proses pem belajaran ulang untuk membentuk prilaku baru. Suasana kondusif untuk memperbaiki diri yang ditawarkan oleh ramadan bisa menyum bangkan pengaruh pen ting terhadap keinginan untuk berbenah, mes kipun secara umum, te tap saja segala peru bahan itu mensyaratkan kemauan secara internal. Namun masalahnya,
seperti aspek kehidu pan yang lain, umum nya kita menjalani kehi dupan tanpa perenca naan termasuk ketika memasuki Ramadhan. Tak jarang kalau kemu dian semua ibadah da lam bulan Ramadhan hanya menjadi rutinitas tahunan yang tak me nyentuh hati sama sekali, apalagi menye babkan revolusi kepri badian hingga menaiki tangga takwa. Al Qur’an menjelas
kan kepada kita bahwa Allah tak akan merubah suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang merubahnya (surat ar Ra’du: 11). Artinya, sun natullah perubahan itu hanya akan terjadi ketika muncul motivasi internal dari orang yang meng
hendaki perubahan. Ketika Allah menye
diakan satu bulan dari duabelas bulan dalam setahun, yakni ra madan sebagai kesem patan luas untuk mela kukan pembenahan kualitas diri, itu tidak berarti bahwa kita akan berubah baik dengan sendirinya di dalam ra madan dengan peruba han yang berkualitas. Bukan berarti pula di
luar bulan ramadan ke sempatan untuk mem perbaiki diri itu tidak terbuka untuk kita. Ini hanya masalah momen tum, bukan penentu pe rubahan meski berpe ngaruh. Sepenuhnya penentu perubahan adalah kemauan indi vidu, sedangkan faktor eksternal hanyalah se buah penguat tamba han. Buktinya, Rama dhan pun masih mem beri peluang kita untuk diubah oleh keadaan misalnya oleh konsu merisasi (dan konsume risme) yang berdalih momentum ramadan. Masih ada banyak bi
langan hari dalam Ra madhan tahun ini untuk membuat perubahan prilaku kita menjadi be narbenar berkualitas. Tetapkan sasaran pe ningkatan diri, jadikan ibadah sebagai media untuk melakukan pem benahan, maksimalkan kesungguhan diri lalu mohonlah pada Allah agar kita termasuk orang yang akan memperoleh hikmah Ramadhan yaitu peningkatan derajat takwa. Jadi, hentikan semua kemaksiatan selama Ramadhan, dan setelah Ramadhan kita lanjutkan lagi untuk menghentikannya. (*)
Oleh:
Yulia Nafsihatin
GEMA Edisi: 36 Juli Agustus 2008 15
Sambungan
SEMANGAT Sambungan dari halaman..1
Sosok pengajar ini ada lah pribadi yang sabar dan semangat di mata mahasiswa bimbingan nya. Tak heran banyak mahasiswa yang me ngagumi bapak lima anak ini. Kisah masa lalu nya bisa jadi merupakan salah satu faktor pemben tukan kepribadiannya. Dilahirkan di Kediri
pada tanggal 3 Oktober 1944 dalam keadaan yatim membuatnya tak pernah mengenal sosok seorang ayah secara langsung. Bahkan ia me ngaku pernah tinggal di sebuah panti asuhan yang banyak menga jarkan tentang simple life (pola hidup sederhana). Menjadi pengajar
bukan suatu hal yang ke betulan. Ia telah bercita cita menjadi guru sejak SD. Untuk membuktikan bahwa keinginannya tak hanya sekedar ucapan spontan seorang anak kecil, ia mengikuti seleksi ketat untuk
masuk ke PGA (Pen didikan Guru Agama). Ia pun menjadi salah satu dari dua orang yang lolos asal Kediri. Likaliku di dunia pen
didikan di mulai pada tahun 1963. Ia mengajar empat kelas sekaligus di Madrasah Wajib Belajar, daerah Tulungagung Se latan. Karena semangat yang masih membara, ia pun mendirikan Sekolah Diniyah alMuttaqin di Tulungagung. Dalam wawancara di
sela kesibukannya, Dim jati yang pernah men dapat Surat Keputusan untuk menjadi Kepala Sekolah di PGA Negeri kota Sumenep ini tampak bersemangat dalam menceritakan di sertasinya. Cintanya terhadap al
Quran merupakan suatu inspirasi yang mendasar dalam penyusunan disertasi. Bisa dibilang disertasi yang diberi judul Semantic and Stylis tic Analyses of Juz ’Amma (of The Holy Quran) En glish Translation by A. Yusuf Ali, T.B. Irving, and
N.J. Dawood tersebut adalah bukti dan curahan rasa cintanya. Disertasi bercover hi tam itu membahas ten tang terjemahan ayat al Quran dianalisis dari segi semantik dan gaya bahasanya. Menurut nya, alQuran mempu nyai teks yang baik dan indah. Walau membutuhkan
waktu yang lama karena padatnya kegiatan dan juga sempat terhambat oleh masalah internal, dengan kesabaran, keule tan, serta keseriusan akhirnya disertasi itu da pat selesai. Bahkan waktu (lebih dari satu bulan) yang diberikan untuk revisi, dapat dise lesaikan dalam dua minggu. Dimjati yang men
jabat sebagai ketua Ju rusan Bahasa Inggris tahun 1998 ini menga takan bahwa alQuran sangat memenuhi stan dar tulisan secara scien tific. Karena ayat ayatnya mempunyai ke terkaitan (kohesi dan koherensi) satu sama
lain. AlQuran juga mempunyai unsur unsur logis dan keinda han. ”AlQuran itu be narbenar sempurna,” tegas bapak yang ber tempat tinggal di Mulyo agung Dau Malang ini. Ia menjelaskan bahwa
alQuran mempunyai lima bentuk kohesen. Diantaranya, leksikal kohesen yang meliputi si nonim, repetition, homo nim, hiponim, dan polisemi. Serta discourse kohesen yang dapat dilihat dari hubungan antar ayat, ketepatan kata ganti, dan substi tution. Keuletan dan keseriu
san dekan yang juga per nah menjadi pembantu dekan I ini tampak dari perjuangannya untuk mencari referensi hingga keluar kota. ”Orang kuliah itu tidak hanya IQ yang berperan, tapi juga tabah, ulet, sabar, dan semangat. Yang terpenting ialah serius,” ujarnya mantap. Pak Dim, sapaan akrab
dekan yang pernah menulis Practical English Lesson itu dengan
bangga memperlihatkan List of Expert Triangulation dalam disertasinya. Ter nyata disertasi itu juga dibaca oleh beberapa guru besar beberapa perguruan tinggi. Prof. Asim Gunawan, M.A., Ph.D., guru besar Fakul tas Sastra Universitas In donesia, termasuk salah satunya . Dimjati yang beren
cana akan menulis saat pensiun itu tak sepakat jika alQuran dikatakan kitab sastra terbesar seperti buku karangan Nur Kholis Setiawan, sekalipun bahasanya indah. ”Keunggulan al Quran adalah dari Allah. AlQuran itu firman,” tegasnya. Sebagai dekan Fakultas
Humaniora dan Budaya,
Dimjati berharap de ngan seiring waktu yang berjalan di fakultas ter sebut dapat mening katkan pelayanannya kepada para mahasiswa juga masyarakat sekitar. Ia pun berharap agar mahasiswa yang berada dalam naungan Fakultas Hudaya bisa mendapat kedudukan tinggi dan berguna serta bisa men jadi pengganti generasi tua dalam menjalankan kinerja di Fakultas Humaniora dan Budaya. Sebelum menutup wa
wancara, suami dari Siti Sulaimani ini berpesan, bahwa sebagai sesama muslim, kita harus saling mencintai, meng hargai, dan yang terpen ting berbagi mawaddah (kasih sayang). (*)
Imam Suprayogo, da lam sambutannya ber pesan agar jangan me ngabaikan persoalan sepele, karena itu akan menjadi masalah yang besar jika tidak cepat cepat diselesaikan. “Mi salnya saja di ma’had, jumlah bantal kurang, kalau itu tidak segera dipenuhi maka akan menjadi masalah, ka rena mahasiswa perlu tidur,” ungkapnya. “Saya minta mulai
dari halhal yang kecil sampai yang besar ha rus sinkron. Mulai dari manajemen, adminis trasi, keuangan, dan lain sebagainya harus sinkron,” tegasnya. Hal senada juga di
sampaikan oleh Sugeng
Listyo Wibowo, Ketua KJM UIN Malang. Ia optimis bahwa dengan adanya ISO ini UIN ke depan akan lebih baik dari sebelumnya. “ISO ini untuk merancang dan membahas permasa lahan dan perancangan secara mendetail hingga bentuk aplikasi dan solusinya,” jelasnya. Dalam acara tersebut
turut hadir pula Adi Gunawan, Surveyor Indonesa, salah satu konsultan yang men dampingi UIN Malang untuk mendapatkan sertifikat ISO 9001: 2000. Pada pertemuan kali ini, kedatangannya untuk melihat hasil rancangan dari masing masing unit dan fa kultas untuk disin kronkan sesuai dengan International Standart
Organization (ISO). Ia menekankan bahwa
dokumentasi dalam pe rencanaan harus sesuai dengan implementasi nya. “Kedetailan, param eter, target strategi, dan penanggungjawabnya siapa harus betulbetul jelas,” ungkap Adi pada peserta ISO yang berlang sung di gedung Rektorat lantai 4 kemarin.
“Anda tidak mencapai target tidak masalah,” lanjut Adi, “Yang ter penting harus ada con tinues improvement (perbaikan berkelanju tan, red). Masalahnya, hal itu untuk mengup grade kekuranganke kurangan yang ada da lam sebuah organisasi,” ungkapnya lagi. Pencatatan arsip ke
tidaksesuaian ke depan perlu diadakan sebagai improvement (perbai kan). Sehingga sasaran mutu baik SDM maupun sistem administrasi dari masingmasing unit dan fakultas dapat tercapai. “Sehingga sasaran mutu ini dapat tercapai sesuai dengan kebutu han pangsa pasar, serta kompetensi lulusan da pat diserap di dunia kerja,” harapnya. (ek)
TINGKATKAN Sambungan dari halaman..1
PN Sambungan dari halaman..6
Kejuaraan yang ber langsung selama empat hari (2427/7) tersebut sebagai ajang seleksi pesilat seKota Malang untuk didelegasikan da lam pekan olah raga tingkat provinsi (Por prov) mendatang. “Jadi bagi peserta yang meraih juara 1 dan II harus me ngikuti pembinaan yang diselenggarakan oleh IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia),” terangnya. “Kejuaraan kali ini
bagi kami menjadi ke banggaan tersendiri, pasalnya baru kali ini PN UIN Malang mampu meraih juara umum,” tandasnya gembira. Pada tahun 2006, kata Andri, PN UIN Malang hanya mampu menda
patkan 1 Trophy, itu pun Juara III Tingkat Remaja. “Dalam kejua raan kali ini saya sangat berterima kasih kepada para pelatih PN yang se lama ini telah mendam pingi dan melatih de ngan keras, sehingga kami mampu meraih juara umum dalam ke juaraan PN Wali Kota Cup,” paparnya. Bulan November men
datang PN UIN Malang akan menggelar invitasi PN seJatim tingkat remaja. Acara tersebut untuk memeriahkan Dies Maulidiyah PNyang jatuh pada tanggal 11 Septem ber nanti. “Pertandingan PN ini sudah biasa dilaksa nakan setiap tahun untuk menjaring jawara PN ter baik dan menjalin tali si laturrahim antar PN se Jatim, “ jelasnya pasti. (*)
PISKOLOGI Sambungan dari halaman..4
JURNAL Sambungan dari halaman..2
Namun, sampai saat ini kendala mahasiswa psikologi sendiri kurang begitu memahami pen tingnya HIMPSI. Ka rena itulah, untuk calon sarjana psikologi men datang diharuskan me ngikuti pelatihan yang langsung diisi oleh pe ngurus HIMPSI saat yu disium. “Ini sebagai media untuk mengenal kan sekaligus untuk penjaringan anggota baru HIMPSI,” tegas nya. Sehingga, lanjut nya, jika ada lulusan yang ingin bekerja atau
melakukan praktik, bisa lebih mudah dengan menunjukkan keanggo taannya sekaligus serti fikat yang didapat dari HIMPSI. Selain itu, bagi
anggota HIMPSI akan le bih diuntungkan, karena jika mereka mengikuti pelatihan, seminar, loka karya dan sejenisnya akan mendapatkan diskon. (aj)
AJAK Sambungan dari halaman..1
Menurutnya UIN Malang secara fisik sudah bisa ber bicara, bila dilihat dari luar, namun dari dalam tam bahnya, apa mampu kampus ini mencitrakan (image)? “Makanya kampus ini perlu membangun image
trust, dan itu dicerminkan oleh para dosen, karya wan, mahasiswa dan lainlain”, tegasnya. Sehingga kelak, imbuhnya, kampus ini akan memiliki daya panggil. Pada akhir pembicaraannya, bapak yang bertujuh
saudara ini mengatakan salut kepada UIN Malang yang telah menerbitkan ratusan buku. “Bukubuku tersebut juga saya jadikan referensi”, ujarnya. (*)
Pembantu Rektor I, Prof. Dr. Mudjia Raharjo, M.Si menya yangkan satu hal yaitu pener bitan jurnal ilmiah fakultas. “Meski dalam banyak hal me ngalami kemajuan, namun ada satu hal yang perlu mendapat perhatian yaitu jurnal fakultas, tidak ada satupun jurnal yang dimiliki fakultas yang terakredi tasi,” ungkapnya menya yangkan. Karena itu dosen asal Blitar ini mengingatkan kepada tim akreditasi jurnal agar segera bekerja untuk pengurusan akre ditasi jurnal ilmiah.
Di akhir sambutannya pem bantu rektor bidang akademik itu mengingatkan kepada semua dosen khususnya para pimpinan fakultas bahwa ada beberapa program yang menjadi pr ioritas yaitu pe ngembangan kreativitas me ngajar dosen; peningkatan sikap akademik dosen; pening katan keterampilan mengajar dosen; pengembangan pengeta huan substantif dosen (spe sialisasi keilmuan); optimalisasi pusat penjaminan mutu; akreditasi jurnal; pengembangan pendidikan profesi; dan pengem bangan pusat kajian pendidikan Islam. (*)
Imam Suprayogo juga memberi nasihat kepada Maba, bahwa dalam hidup ini setiap orang harus melakukan yang terbaik. “Kalau mau mencari ilmu, carilah yang terbaik. Mencari pekerjaan, carilah yang terbaik,” harapnya. (iff)
MENCARI Sambungan dari halaman..11