Download - Gejala Kehamilan Muda

Transcript
Page 1: Gejala Kehamilan Muda

BAB I

PENDAHULUAN

Kehamilan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang perlu mendapatkan perhatian

dan dukungan dari seluruh anggota keluarga. Kehamilan menandakan kelengkapan

bagi seorang wanita karena dari rahimnya genarasi penerus bias dilahirkan. Menjalani

kehamilan bagi seorang perempuan seharusnya sebuah peristiwa yang

menyenangkan. Akan tetapi, banyak kejadian kalau kehamilan menjadi peristiwa

yang mendebarkan dan bahkan menakutkan bagi seorang ibu. Banyak ketakutan dan

kekhawatiran yang muncul yang seharusnya itu semua dapat diselesaikan dan

ditangani dengan mudah. 1,2

Satu hal yang mendasari sebuah kehamilan akan menjadi peristiwa yang akan

menyenangkan dan mengembirakan adalah setiap ibu hamil harus memiliki

pengetahuan dan informasi yang cukup mengenai hal tersebut, sehingga peristiwa

apapun yang terjadi akan mudah ditangani dan diselesaikan. 2

Mungkin sudah banyak yang tahu apa itu hamil atau mengandung, namun tidak

sedikit pula yang tidak tahu atau kurang paham tentang tanda-tanda kehamilan.

Sederhananya apa saja yang dialami seorang wanita saat hamil atau menjelang akan

hamil. Sebelumnya lebih diketahui dahulu apa itu kehamilan, kehamilan merupakan

hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk

menemui sel telur (ovum) betul-betul pernuh perjuangan, dan dilanjutkan dengan

nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin sejak

konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Lamanya hamil normal adalah

40 minggu atau 9 bulan 10 hari.1,2

Untuk mengatakan seorang wanita itu hamil, maka perlu dilakukan kajian

terlebih dahulu terhadap data subyektif dan obyektif yang ditemukan pada wanita

tersebut. Data subyektif artinya segala sesuatu yang dirasakan atau dialami oleh

wanita yang sedang hamil atau sering disebut gejala kehamilan, sedangkan data

obyektif adalah segala hal yang bisa diamati oleh orang lain pada diri seorang wanita

1

Page 2: Gejala Kehamilan Muda

yang sedang hamil atau sering diistilahkan dengan tanda kehamilan. Tanda kehamilan

sendiri dibagi lagi menjadi tanda kehamilan tidak pasti dan tanda kehamilan pasti,

yang akan dibahas dalam bab selanjutnya. 2

Pada masa kehamilan terdapat perubahan fisiologis yang sering dialami oleh

ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi pada tiap-tiap trimester

kehamilan. Pada masa kehamilan trimester pertama, perubahan-perubahan fisiologis

tersebut sering dirasakan dan dialami oleh ibu hamil trimester pertama menjadi

keluhan yaitu antara lain sakit kepala, keputihan, sering buang air kecil, kelelahan,

gatal-gatal, ngidam makanan dan yang paling sering terjadi mual muntah.3

Mual muntah atau yang sering dikenal dengan morning sickness merupakan hal

yang fisiologis yang disebabkan karena meningkatnya kadar hormon kehamilan dan

estrogen secara berlebihan, keluhan ini merupakan hal yang fisiologis akan tetapi bila

tidak segera diatasi akan menjadi hal yang patologis.3

2

Page 3: Gejala Kehamilan Muda

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Diagnosis Kehamilan

Lamanya kehamilan mulai ovulasi sampai partus adalah kira0kira 280 hari

(40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu

disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu

disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut

kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir akan mempengaruhi viabilitas

(kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda

mempunyai prognosis buruk.4

Dalam triwulan pertama alat-alat mulai dibentuk. Dalam triwulan kedua

alat-alat telah dibentuk, tetapi belum semurna dan viabilitas janin masih

disangsikan. Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat

hidup).4

Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah

20 minggu, disebut abortus (keguguran). Bila hal ini terjadi dibawah 36 minggu

disebut partus premature (persalinan prematur). Kelahiran dari 38 minggu sampai

40 minggu disebut partus aterm.4

Untuk dapat menegakkan kehamilan maka dapat ditetapkan dengan

melakukan penilaian terhadap beberapa tanda gejala hamil sehingga dapat

mendiagnosa kehamilan.5

II. Tanda dan Gejala Kehamilan

Merupakan sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil

yang terjadi akibat fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan. Tanda dan

gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang mengalami

3

Page 4: Gejala Kehamilan Muda

gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian, atau

bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini.6

Tanda dan gejala kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Tanda Tidak Pasti Kehamilan

Merupakan perubahan yang dirasakan ibu/kemungkinan/dugaan hamil.

Tanda-tanda dugaan hamil :

a. Amenorea (tidak dapat haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat

haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya

dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi,

dengan memakai rumus Neagie: HT – 3 (bulan + 7). 4

Normalnya, setelah ovum dikeluarkan dari folikel deGraf matang di

ovarium, maka folikel ini akan berubah menjadi korpus luteum yang

berperan dalam siklus menstruasi dan mengalami degenerasi setelah

terjadinya menstruasi. Bila ovum dibuahi oleh spermatozoa maka korpus

luteum akan dipertahankan oleh korionik gonadotropin yang dihasilkan

oleh sinsisiotrofoblas di sekitar blaskitokis menjadi korpus luteum

kehamilan. Progesterone yang dihasilkan oleh korpus luteum sangat

diperlukan untuk menyiapkan proses implantasi di dinding uterus

(endometrium) dan proses kehamilan dalam trimester pertama sebelum

nantinya diambil alih oleh plasenta pada trimester kedua. Kehamilan

menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium) tidak dilepaskan

sehingga terjadi amenorea. Progesterone yang dihasilkan dari korpus

luteum juga menyebabkan peningkatan suhu tubuh basal yang terjadi

setelah ovulasi akan tetap bertahan. 4,6

b. Mual dan Mutah

Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir

triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning sickness”.

Penyebab mual dan muntah ini adalah perubahan hormonal yang dapat

4

Page 5: Gejala Kehamilan Muda

memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah. Gejala ini

dialami oleh 75% wanita hamil. 1,4

Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung akan tergeser. dan

penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan

menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) yang disebabkan oleh

refluks asam lambung ke esophagus bawah sebagai akibat perubahan posisi

lambung dan menurunnya tonus sfingter esophagus bagian bawah. Mual

terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas. 6

Mual dan muntah juga disebabkan oleh kombinasi hormone estrogen

dan progesterone, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan

hormone human chorionic gonadotropin juga berperan dalam menimbulkan

mual dan muntah. Menurunnya tekanan sfigter esophageal bagian bawah,

meningkatnya intragastrik, menurunnya kompensasi sfingter pilori dan

kegagalan mengeluarkan asam lambung. 1

c. Mengidam (ingin makanan khusus)

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi

menghilang dengan makin tuanya kehamilan. 4

d. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan

Biasanya berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.

Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu. Disebabkan oleh pelebaran

pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula darah yang rendah. 1,4

e. Anoreksia (tidak ada selera makan)

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah

itu nafsu makan timbul lagi. 4

f. Mammae menjadi tegang dan membesar

Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesterone

yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Dapat teraba nodul-nodul,

akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.

Konsentrasi tinggi estrogen dan progestron yang dihasilkan oleh plasenta

5

Page 6: Gejala Kehamilan Muda

menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar). Korionik

somatotropin (Human Placenta Lactogen/hPL) dengan muatan laktogenik

akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan

berbagai perubahan metabolic yang mengiringinya. 1,7

Secara spesifik estrogen akan merangsang pertumbuhan system

penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesterone berperan dalam

perkembangan system alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi

sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan pembesaran payudara yang

disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitive terhadap sentuhan

(dalam dua bulan pertama kehamilan). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa

tuberkel Montgomery atau folikel di sekitar areola mulai terlihat jelas sejak

dua bulan pertama kehamilan. 4

g. Miksi sering

Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan

oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan

kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung

kemih ditekan oleh kepala janin. 4

h. Konstipasi atau obstipasi

Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh

pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang

air besar. Seiring dengan makin besarnya uterus, usus akan tergeser.

Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos

pada traktus digestivus sehingga terjadi konstipasi. Makanan lebih lama

berada di dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada

dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi

menimbulkan pola obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan

utama wanita hamil. 1,6

6

Page 7: Gejala Kehamilan Muda

i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)

Pada areola mammae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna

lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian

bawah. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating

Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon

yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. 4

j. Epulis

Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi

pada triwulan pertama. 4

k. Varises (pemekaran vena-vena)

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesterone terjadi

penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu

terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara. 4

2. Tanda Kemungkinan Kehamilan

a. Perut membesar

Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai

pembesaran perut. Uterus tumbuh membesar primer, maupun sekunder

akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan

hiperplasia jaringan, progesterone berperan untuk elastisitas atau

kelenturan uterus.1,7

b. Uterus membesar

Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim.

Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan

bentuknya makin lama makin bundar. Untuk akomodasi pertumbuhan

janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim,

serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik endometrium menjadi

desidua ukuran kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan kapitasi

lebih dari 400 cc.7

7

Page 8: Gejala Kehamilan Muda

Gambar 1. Relatif pertumbuhan rahim di awal kehamilan.8

Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram

pada akhir kehamilan (40 minggu). Pada bulan-bulan pertama kehamilan

bentum uterus seperti buah alpokat. Pada kehamilan empat bulan berbentuk

bulat dan akhir kehamilan bujur telur. Posisi uterus pada kehamilan, dalam

letak antefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap

berada dalam rongga pelvis. Setelah itu mulai memasuki rongga perut yang

dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. Mobilitasnya lebih

mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.7

Gambar 2. Pembesaran Uterus.9

8

Page 9: Gejala Kehamilan Muda

c. Tanda Hegar

Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama

daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami

hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama

mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Pada kehamilan

lima bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa

tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan

dinding rahim.1,7

Gambar 3. Tanda Hegar.10

d. Tanda Chadwick

Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva,

vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh

hormon estrogen dan akibat hipervaskularisasi.1,7

e. Tanda Piscaseck

Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak

rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini

menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas

ke jurusan pembesaran.1

9

Page 10: Gejala Kehamilan Muda

Gambar 4. Tanda Piscaseck.10

f. Tanda Braxton-Hicks

Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus

dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada

kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak

ditemukan.1

g. Teraba ballotemen

Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda

adanya janin di dalam uteus. Dapat dikenali dengan jalan menekan tubuh

janin melalui dinding abdomen yang kemudian terdorong melalui cairan

ketuban dan kemudian memantul balik ke dinding abdomen atau tangan

pemeriksa.1,5

h. Reaksi kehamilan positif

Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic

gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi

hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan

10

Page 11: Gejala Kehamilan Muda

sedini mungkin. Keuntungannya ialah lebih cepat, akurat dan dengan titer

yang rendah reaksi telah positif. Dasarnya adalah suatu reaksi antigen-

antibody dimana human chorionic gonadotropin bersifat antigen oleh

karena terdiri dari polipeptida. Umumnya dipakai cara haemo-agglutination

inhibition.1,4

Gambar 5. Contoh Tect Pack Positif.11

3. Tanda Pasti Kehamilan

a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian

janin. Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada

kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu.

Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba

secara objektif oleh pemeriksa, balotemen dalam uterus dapat diraba pada

kehamilan lebih tua.1,5

b. Denyut jantung janin :1,5

1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec. Dengan stetoskop

Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18-

20 minggu.

2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler.

11

Page 12: Gejala Kehamilan Muda

3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram, denyut jantung janin dapat

dicatat pada kehamilan 12 minggu.

c. Dilihat pada ultrasonograf, pastinya yang pertama kali dilakukan pada

pemeriksaan USG selama kehamilan 11-14 minggu adalah memastikan

adanya kehamilan. Dengan USG dapat diketahui ukuran kantong janin,

panjang janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga dapat

diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk

menilai pertumbuhan janin.1,12

d. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.1

III. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

1. Riwayat

Anamnesis

Bila seseorang datang dengan haid terlambat dan diduga ada kehamilan,

maka dapat ditentukan tanggal perkiraan partus dengan menggunakan rumus

Naegele yaitu hari + 7, bulan – 3, dan tahun + 1. Bila haid pertama tidak

diingat lagi, maka sebagai pegangan dapat dipakai antara lain gerakan-gerakan

janin. Umumnya pada primigravida gerakan janin dirasakan oleh ibunya pada

kehamilan 18 minggu dan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu.

Dapat pula sebagai pegangan dipakai perasaan nausea yang biasanya hilang

pada kehamilan 12-14 minggu.4

Keluhan utama adalah hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang

dirasakan dan dikemukakan oleh ibu hamil pada pemeriksa. Hal-hal yang

berkaitan dengan kehamilan sekarang yaitu berhubungan dengan gerakan

janin, hal-hal yang dirasakan akibat perkembangan kehamilan dan

penyimpangan dari normal (keadaan patologis).6

2. Pemeriksaan fisik

Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh. Tekanan

darah tinggi pada kehamilan merupakan resiko. Tekanan darah dikatakan

12

Page 13: Gejala Kehamilan Muda

tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu

sistolik 30 mmHg atau lebih di atas normal, dan/atau diastolic 15 mmHg atau

lebih di atas normal, kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan

eklamsia kalau tidak ditangani dengan tepat. Nadi yang normal adalah

80/menit. Bila nadi lebih daro 120/menit, maka hal ini menunjukkan adanya

kelainan. Sesak nafas ditandai dengan frekuensi pernafasan yang meningkat

dan kesulitan bernafas serta rasa lelah. Bila hal ini timbul setelah melakukan

kerja fisik (berjalan, tugas sehari-hari), maka kemungkinan terdapat penyakit

jantung. Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,50C dikatakan demam, berarti ada

infeksi dalam kehamilan. Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan

harus dicari penyebabnya.6

Periksa berat badan, lingkar lengan atas (LLA) dan tinggi badan. Berat

ibu semasa hamil harus bertambah rata-rata 0,3-0,5 Kg per minggu. Bila

dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda ±

1 Kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 Kg.

pada akhir kehamilan berat badan meningkat, maka perlu difikirkan adanya

resiko (bengkak, kehamilan kembar, anak besar).6

Adanya cacat tubuh. Cacat tubuh misalnya cacat tulang belakang yang

berpengaruh terhadap kehamilan/persalinan, seperti kifosis, lordosis dan

scoliosis, perlu diperhatikan karena mungkin menyebabkan gangguan

pertumbuhan janin atau kesulitan dalam persalinan.6

3. Pemeriksaan obstetrik

a. Pemeriksaan luar

Dilakukan dengan perabaan perut. Tujuannya adalah untuk

memperkirakan umur kehamilan, taksiran berat janin terhadap umur

kehamilan, letak janin, turunnya bagian terendah janin dan detak jantung

janin. Cara palpasi yang digunakan menurut Leopold. Cara pemeriksaan

Leopold I, II, III, dan IV. Leopold I, II, dan III, pemeriksaan menghadap ke

13

Page 14: Gejala Kehamilan Muda

arah muka wanita yang diperiksa. Leopold IV, pemeriksa menghadap ke

arah kaki wanita tersebut.4,6

Maksud pemeriksaan Leopold I ialah untuk menentukan tinggi

fundus uteri sehingga usia kehamilan dapat diketahui. Tua kehamilan

disesuaikan dengan hari pertama haid terakhir. Bila tidak sesuai, difikirkan

ke arah keadaan patologik. Selain itu dapat pula ditentukan bagian janin

mana yang terletak pada fundus uteri, apakah kepala atau pun bokong.

Pada Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula

ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah

menghubungkan bokong dengan kepala. Pada Leopold III dapat ditentukan

bagian apa yang terletak di sebelah bawah. Sedangkan Leopold IV, selain

menentukan bagian janin mana yang terletak di sebelah bawah, juga dapat

menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas

panggul.4

Gambar 6. Pemeriksaan Leopold I, II, III, dan IV.9

14

Page 15: Gejala Kehamilan Muda

b. Pemeriksaan Panggul Dalam

Pemeriksaan panggul dalam biasanya dilakukan sekali dalam

kehamilan untuk mengetahui panggul sempit, pintu atas panggul, pintu

bawah panggul, dan kelainan bentuk panggul. Biasanya dilakuakn pada

kehamilan 8 bulan atau lebih. 4

Gambar 7. Pemeriksaan Bimanual Pelvic.10

4. Uji Laboratorium

a. Urin

Uji semacam ini tersedia dipasaran atau distribusi medis. Uji tersebut

dinyatakan positif jika konsentrasi hCG dalam urin mencapai 25 mI,

biasanya terjadi pada saat tidak menstruasi atau 12-14 hari setelah

konsepsi. Uji dengan hasil positif mempunyai nilai prediksi terhadap

kehamilan sebanyak 99,5%. Hasil negatif palsu dapat terjadi karena

rendahnya konsentrasi hCG, sebagai akibat urin yang terlalu encer, tanggal

yang tidak akurat, KE atau ganggu7an pada ovum. Serum Beta hCG

15

Page 16: Gejala Kehamilan Muda

dideteksi 7 sampai 11 hari setelah konsepsi dilakukan 2 kali setiap 2 hari

selama 10 minggu. Penyebab turunnya hCG biasanya karena aborsi

spontan, ovum yang terganggu, dan kehamilan yang dipertahankan setelah

12 minggu.5

Pemeriksaan Hb, pemeriksaan ini untuk menentukan kadar

hemoglobin, dan derajat anemia (bila ada).6

IV. Diagnosa Banding Kehamilan

1. Pseudosis (Hamil Palsu)

Dijumpai tanda dugaan hamil, terdapat amenore, perut membesar, tetapi

tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif. Uterus sebesar biasa.

Wanita tersebut mengaku dirinya hamil, tetapi sebenarnya tidak hamil. Hal ini

biasanya terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil.3

2. Tumor Kandungan atau Mioma Uteri

Dapat terjadi amenorea, perut makin besar, uterusnya makin besar,

kadang-kadang tidak merata. Akan tetapi tanda-tanda kehamilan seperti

Braxton-Hicks dan reaksi kehamilan negatif.3

3. Kista Ovarium

Terjadi pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil, datang bulan

terus berlangsung, lamanya perbesaran perut dapat melampaui umur

kehamilan, dan pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan tes negatif.3

4. Hematometra

Terlambat datang bulan dapat melampaui umur kehamilan, perut terasa

sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam rahim, tanda dan

pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif.3

5. Vesika Urinaria dengan Retensio Urinae

16

Page 17: Gejala Kehamilan Muda

Uterus sendiri biasa besarnya, dengan melakukan kateterisasi, maka

pembesaran perut akan menghilang. Uterus sendiri biasa besarnya, tanda-

tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.3

6. Menopause

Terdapat amenorea. Umur wanita kira-kira di atas 43 tahun. Uterus

sendiri sebesar biasa, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.3

17

Page 18: Gejala Kehamilan Muda

DAFTAR PUSTAKA

1. Dewi R. Bab II. Tinjauan Pustaka. 2008.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-rikadewi-5413-3

babii.pdf. Diakses tanggal 20 Februari 2012

2. Indrawati P. Hal Penting Seputar Kehamilan. Dalam : Panduan Perawatan

Kehamilan. Cetakan ke 5. Atma Media Press : 2010. Hal 31-32

3. Puspita W. BAB I. Pendahuluan. 2008.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-wulanpuspi-5110-

2babi.pdf. Diakses tanggal 20 Februari 2012

4. Prawirohardjo S. Diagnosis Kehamilan. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga.

Cetakan Kesembilan. Jakarta : 2007. Hal : 125-130.

5. Lily Y. Tanda-Tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan.

http://www.emedicinehealth.com/tanda-tanda-kehamilan-dan-pemeriksaan-

diagnostik/. Diakses tanggal 20 Februari 2012

6. Anonim. Bab 2. Tinjauan Pustaka. http://etd.eprnts.ums.ac.id/12653/3/chapter

%2011. Diakses tanggal 20 Februari 2012

7. Trisetiyangningsih Y. kehamilan Normal. Yogyakarta, 2011.

http://srikesayaniyk.ac.id/attachments/article/74/fisiologikehamilannormal.pd

f. Diakses tanggal 20 Februari 2012

8. Chamberlain G and Morgan M. The changing body in pregnancy. In : ABC of

Antenatal Care. Fourth edition. London : MNJ Books. 2002. Hal 12

9. Stead LG. Diagnosis of Pregnancy and Antepartum. In : First aid for the

obstetric and gynecology clerkship. Unites state : 2004 : 39. Hal 21, 42

10. Pernoll ML. Diagnosis of pregnancy and prenatal care. Abdominal findings of

early pregnancy. In : Benson and Pernoll’s handbook of obstetric and

gynecology. Tenth edition. 2001. Hal 109-111, 159.

11. Anonym. Tanda-tanda Dugaan Kehamilan.http://meliamedika.blogspot.com.

Diakses tanggal 22 Februari 2012

18

Page 19: Gejala Kehamilan Muda

12. Anonym. USG Kehamilan. http://www.obgyn/obgyn/usg-kehamilan.html.

Diakses tanggal 22 Februari 2012.

19

Page 20: Gejala Kehamilan Muda

20

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN REFERATUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Februari 2012

GEJALA KEHAMILAN MUDA

Oleh :

Karlina Budiman, S.Ked

110206085

Pembimbing :

dr. Wahyuni Saddang

Konsulen :

dr. Rudy B. Leonardy, Sp.OG

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKPADA BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR2012