Download - GATRA - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/.../gatra-20110803-ancamantrematodadisungaim… · Trematoda darah (Schistosoma japanicum), yakni cacing berbentuk

Transcript

GATRAo Sabtuo Senin o Mingguo Selasa • Rabu o Kamis 0 Jumat

2(S)17 18 19

456 720 21 22

8 9 10 1123 24 25 26

12 1327 28

14 1529 30 31

OJan OPeb ONov ODesoMar OApr OMei OJun OJul • Ags OSep OOkt

~ __ KA_N~KE_R _

Ancaman Trematodadi Sungai Mekong

bisa masuk ke dalam tubuh beserta ikanyang disantap.

Trematoda memang dicurigaisebagai biang kanker. Ha! ini diakuiDokter Agnes Kurniawan, parasitologpada Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia. Cacing bisa hidup di beberapaorgan tubuh manusia. Ada cacing yanghidup di saluran cerna, di liver dankantong

\ !f!!r!

."'. ::"j.~,1~·Penduduk tepi Sungai Mekong dibayangi ancaman kank~f:' .',kantong empedu. Diduga karena sering mengonsumsi ikanyang mengandung cacing daun. 8eberapa spesies cacing

bisa menyebabkan beragam jenis kanker.

Pemerintah Thailand sedangberperang melawan duamusuh. Selain berseterudengan Kamboja karenaperkara tapal batas, jugaberji baku menghadang

serangan cacing. Musuh kedua ini takkasatmata karena ukurannya sangat kecil.Nama cacing itu: Trematoda, atau dikenaldengan sebutan cacing daun lantaranbentuknya menyerupai daun.

Pemerintah "negeri gajah putih"itu menilai, cacing tersebut pantasdimusnahkan lantaran menyebabkanpeflduduknya menderita kanker. Cacingitu ditemukan di sepanjang SungaiMekong yang mengalir di wilayah timurlaut Thailand. Sungai ini juga melintasiVietnam, Laos, Kamboja, Korea, danCina.

Seperti dikutip Reuters, awal bulanini, beberapa pejabat dinas kesehatandi wilayah-wilayah yang dilalui SungaiMekong meminta warga yang berusia30 tahun untuk memeriksa tinjanya.Tujuannya, untukmelihatapakahkotoranitu mengandung cacing Trematoda."Sedangkan yang berumur 40 tahun

harus memeriksa gejala penyakit kanker,"ujar Pongsadhorn Porpermdee, KepalaDinas Kesehatan Pemerintah ProvinsiN ongbualanpoo.

Perintah itu datang setelahOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO),mencatat 9 juta warga di sepanjang SungaiMekong terinfeksi. Lebih dari 67 jutawarga lainnya terancam mengalami nasibyang sama karena di tubuh mereka didugaterkandung cacing Trematoda. Jika tidaksegera diobati, mereka dikhawatirkanmenderita kanker kantong empedu selangbeberapa tahun.

Maka, Pokpermdee menganjurkanagar semua warga diberi obat cacingpraziquantel secara gratis. Namun,bila ditemukan adanya tumor kantongempedu, Pokpermdee menambahkan,sebaiknya mereka dioperasi agar tumoritu tidak menyebar ke organ-organ lain.

Pihak WHO menduga, merekaterinfeksi lantaran mengonsumsi ikanmentah untuk menjaga kesegaran atauikan setengah matang yang populerdengan sebutan koi-pla. Pada ikan yangtidak dimasak matang iru, larva cacingTrematoda dapat bertahan hidup sehingga

empedu, di paru -paru, serta di dalam organtubuh lainnya. "Yang bisa menyebabkankanker adalah cacing Trematoda yanghidup di kantong empedu," kata Agnes.

Menurut dia, sumber penyakititu adalah sanitasi yang buruk. Seringorang buang air besar sembarangan ditepi sungai. Kemudian feses itu --yangsebagian mengandung lava-- disantapikan. Bila lolos dari tangkapan manusia,ikan itu akan mengeluarkan feses yangkemudian dimakan keong air. Setelahmenginfeksi keong, ia keluar clandimakanikan lagi. J adi, Trematoda merupakanparasit yang memiliki beberapa inang,termasuk manusia.

Ada dua subspesies cacing Trematodayang mengakibatkan kan ker, yakniClonorchisdan Opistorchis. Duasubspeiesinitumbuh dan menetas di kantong empedu."Di tempat itu, cacing menimbulkanperadangan hingga kronis," ujar Agnes.Bila seseorang sudah punya gen kanker,cacing itu akan mudah memicu kanker.

Gejala serangan cacing ini sulitterdeteksi. Ketika cacing tumbuh di dalamtubuh hingga menimbulkan kanker, tidakterlihat tanda-tanda khusus. Penderita

GATRA 3 AGUSTUS201144

IUlplng Huma. Onpad 2011

tidak merasakan gejala sakit ketikatubuhnya mulai terinfeksi Trematoda.Mereka baru akan mengalami gejala sakitbila sudah menderita kanker kantongempedu kronis.

Menurut Agnes, kanker empeduakibat Trematoda sebetulnya bisa dicegah.Caranya, dengan memasak ikan sampaimatang sebelum dikonsumsi. Intinya,jangan membiarkan larva-larva itu hidup,sehingga ia tidak bisa menetas dalamtubuh manusia.

Bagaimana dengan potensiseranganTrematoda di Indonesia? Berdasarkanpenelitian yang pernah dilakukan,Trematoda yang ada di Indonesia adalahTrematoda darah (Schistosoma japanicum),yakni cacing berbentuk pipih dan hidupdi berbagai aliran darah. "Itu pun jarangterjadi dan terlokalisasi. Lokasinya diSulawesi Tengah di sekitar Danau Lindu,"tutur Agnes. Dalam jangka panjang, infeksiTremotoda darah pada tubuh manusia bisamenyebabkan sirosis hati.

Ada juga Trematoda darah yang

ditemukan di Kalimantan, yaituTrematoda fasciolopsis yang bisamenginfeksi usus. "Trematoda inimenginfeksi orang-orllng yangsenang makan tanaman air yang pu-nya umbi," ujamya. Sebab di situlahsering menempel larva cacing ini.Trematoda usus bisa mengakibatkanseseorang mengalami gangguanpencemaan, seperti diare.

Sementara itu, DokterRachmat Sumantri, ahli penyakitkanker pada Fakultas KedokteranUniversitas Padjadjaran, Bandung,punya analisis sendiri. la menduga,apa yang menjangkiti pendudukdi sekitar aliran Sungai Mekong diThailand itu tak lain akibat spesiesTrematoda dari genus Schistosoma,seperti pemah terjadi di SulawesiTengah, di daerah berketinggian1.000-1.100 meter di atas permukaanlaut.

"Vektor pembawa parasitnya adalahsejenis siput," kata Rachmat. Pada saatitu,banyak mamalia yang terjangkit parasitini, seperti sapi, kerbau, kuda, anjing, babi,rusa, anoa, dan tikus. Penyakitini pertamakali ditemukan di Indonesia oleh DokterBrugdanTeschpada 1935.

Cacing memang bisa menyebabkankanker akibat infeksi parasit. Sekitar

(a) Te1l-lrmengan~u_n9'.;~miracidium·.dilewat':

.kan dalam tinja', ..

18% kanker berhubungan denganpenyakit infeksi. Penyakit infeksi yangdapat menyebabkan kanker plmya angkakejadian lebih tinggi di Afrika, yakni 25%,sedangkan di negara lainnya sekitar 10%.Infeksi itu dapat disebabkan oleh virus,bakteri, atau parasit seperti cacing.

Setiap jenis cacing pun bisamengakibatkan kanker yang berbeda.Infeksi parasit cacing Opisthorchisviverrini dan Clonorchis sinencis, misalnya,menurut Rachmat, menyebabkan kankersaluran empedu. Lalu cacing Schistosomabaematobium dapat mengakiba tkan kankerkandung kemih. Sedangkan infeksiSchistosoma japonicum berkaitan dengankanker usus .

Sementara itu, kanker yangdisebabkan virus, khususnya onctnnrus,antara lain kanker mulut rahim, kankerhati, kanker hidung-tenggorok, kankerke!enjar getah bening, dan kanker darah.

Rachmat menengarai, parasit bisamenyebabkan kanker lewatinfeksi. Ketikamuncul peradangan, terjadi perubahanasam dioksiribo nukleus (DNA) padase! darah putih. Sel darah purih dirusaksehingga bisa menjadi bahan onkogenikyang dapat menyebabkan kankcr,

Seperti untuk cacing daun,pemberantasan Schistosomiasis adalahdengan memutus rantai penularanmelalui siput sebagai vektor. Yaitudengan mengubah habitat siput darilembap-basah menjadi kering. Ambilcontoh, mengubah persawahan menjadiperkebunan atau membuat persawahanyang selalu tergenang air karena siputtidak dapat hidup di genangan air.m

ARIES KELANA. BERNADETTA FEBRIANA.

DAN WISNU WAGE PAMUNGKAS (BANDUNG)

GATRA 3 AGUSTUS-ZOll. ~ 45