Download - Gangguan Bipolar Tipe Manik Dengan Ciri Psikotik

Transcript
  • Oleh:Rizdwan (030.04.270)Marcia Dian (030.05.139)Pritta Diyanti Karyaman (030.05.170)Ratu Renalia (030.05.182)

    Pembimbing:dr. W. D. Wulandari, Sp. KJ

  • Nama: Nn. NJenis Kelamin: PerempuanUmur: 24 tahunAgama: IslamSuku bangsa: IndonesiaStatus Pernikahan: Belum MenikahPendidikan Terakhir: SMKPekerjaan: Tidak BekerjaAlamat: SumedangTanggal Masuk RS.MM: IGD / 22.10.11 R. Kresna / 22.10.11

  • Keluhan Utama Pasien suka marah-marah di rumah sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit

    Keluhan TambahanSulit tidur, merusak Alat Rumah tangga, mengganggu lingkungan, bicara dan tertawa sendiri, dan Keluyuran.

  • April 2010Februari 2011Oktober 2011

  • Riwayat Penyakit MedisPasien tidak pernah mengalami kecelakaan, terjatuh atau terbentur yang mengakibatkan luka/cedera pada daerah kepala. Pasien juga tidak pernah mengalami penyakit berat lainnya, sampai di rawat di rumah sakit ataupun di operasi

    Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan AlkoholPasien tidak merokok, mengkonsumsi alkohol, dan zat-zat terlarang lainnya.

  • Riwayat Prenatal dan PerinatalPasien merupakan anak ke 2 dari 4 ber-saudara.

    Masa Kanak Awal (0 3 tahun)Pasien tidak pernah menderita penyakit serius dan tergolong anak yang sehat. Masa Kanak Pertengahan (3 11 tahun)Tumbuh kembang pasien normal seperti anak-anak seusianya. Pasien sekolah sampai kelas 6 SD

  • Masa Kanak Akhir (pubertas dan remaja)Hubungan SosialPasien mengaku mempunyai cukup banyak teman karena ia mengaku cukup mudah bergaul.

    Riwayat PendidikanPasien menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah (SMP) tepat waktu

    Perkembangan kognitif dan motorikSesuai dengan usia

  • Problem emosi atau fisik khusus remajaPasien mengaku tidak memiliki gangguan emosional dan fisik

    Riwayat PsikoseksualPasien memiliki pacar namun selama hubungannya tersebut pasien tidak pernah berhubungan seksual dengan pasangannya

    Latar Belakang AgamaPasien beragama Islam namun jarang shalat lima waktu.

  • Masa dewasaRiwayat PekerjaanPasien belum bekerja

    Aktivitas sosialPasien mengaku tidak memiliki banyak teman, merasa minder karena pasien menganggap dirinya tidak memiliki pekerjaan sesuai bidang kuliahnya dan tidak mampu dalam hal ekonomi keluarga

    Kehidupan Seksual masa dewasaPasien mengaku pernah diperkosa oleh seorang Ayah Tirinya 3 tahun yang lalu (tahun 2008, usia 21 tahun). Dan pasien merasa pemerkosaan tersebut adalah sebuah persekongkolan. Pasien belum pernah menikah dan tidak hamil.

  • Sejak lahir pasien diasuh oleh Neneknya. Ayahnya meninggal 3 tahun yang lalu karena stroke. Sejak saat menderita sakit, ia dirawat oleh ibu dan ayah tirinya di Depok. Tidak ada dalam anggota keluarga yang memiliki kelainan yang sama seperti pasien.

  • Pasien adalah seorang mahasiswi jurusan S1 Akuntansi yang mendapat beasiswa. Pasien tidak mempunyai penghasilan. Pasien masih dinafkahi oleh orang tuanya.

  • Impian:Pasien ingin menjadi seorang yang dapat menjadi tulang punggung keluarganya

    Fantasi:Pasien ingin menjadi komisaris perusahaan

    Sistem nilai:Belum dapat dinilai

  • Dorongan kehendak:Pasien ingin segera sehat sehingga dapat mengikuti UTS di kampusnya

    Hal yang menjadi sumber kemarahan atau frustasi dan yang membuat bahagia atau senang:Pasien merasa ekonomi keluarganya sangat berkekurangan, pasien pernah diperkosa oleh ayah tirinya, dan pasien merasa ayah tirinya tidak berperan sebagai semestinya.

  • KesadaranCompos Mentis

    Penampilan UmumPasien seorang perempuan, berusia 24 tahun, penampilan fisik sesuai dengan usianya, berkulit sawo matang, tidak bau, kebersihan dan kerapihan diri cukup, rambut hitam bergelombang panjang namun nampak tidak disisir dan memakai alas kaki. Pasien memiliki luka bakar di bagian betis kanan yang sudah mengering

    Perilaku dan Aktivitas MotorikSebelum wawancara, pasien sedang berjalan-jalan di sekitar kamarnya. Selama wawancara, pasien tampak duduk tenang, kontak mata cukup, bicara jelas, spontan, dan menjawab hampir semua pertanyaan yang diajukan.

  • Pembicaraan Pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan, spontan, lancar namun ada beberapa artikulasi yang kurang jelas. Dalam wawancara pasien sering bertanya kepada pemeriksa tentang banyak hal, misalnya; mengapa ada perbedaan pakaian antara dokter dan perawat, lalu mengapa cara berpakaian dokter berbeda-beda

    Sikap Terhadap PemeriksaKooperatif.

  • Afek : TerbatasMood: HipertimKeserasian: Tidak serasi antara emosi dan isi pembicaraanEmpati: Tidak dapat dirabarasakan

  • Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan: Taraf Pendidikan: Tamat D3 Politeknik Pengetahuan Umum: Cukup baik Kecerdasan: Cukup baik

    Daya konsentrasi: Baik (pasien dapat mengurangi 100 dengan 7 secara berurut)

  • Orientasi:Daya Orientasi Waktu: Baik (pasien dapat menyebutkan sekarang siang atau malam, mengidentifikasi hari, mengetahui tanggal, bulan, dan tahun)

    Daya Orientasi Tempat: Baik (pasien mengetahui dirinya berada di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi )

    Daya Orientasi Personal: Cukup Baik (dapat membedakan dokter, perawat, dan pasien di dalam bangsal dan mengenali beberapa temannya di bangsal)

  • Daya ingat:Daya Ingat Jangka Panjang: Baik (masih ingat dan mampu menyebutkan tahunberapa saja ia pernah dirawat di RSMM dan karena apa)

    Daya Ingat Jangka Pendek: Baik (pasien ingat kegiatan hari ini makan berapa kali dan lauk makan apa saja)

    Daya Ingat Sesaat: Baik (pasien mampu mengingat nama pemeriksa setelah beberapa menit)

  • Pikiran Abstrak: Baik (saat wawancara pasien mengerti makna kalimat slow but sure).

    Kemampuan Menolong Diri: Cukup baik (pasien teratur makan dan mandi walau kadang harus diingatkan)

  • Halusinasi:Halusinansi Auditorik (Mendengar suara tarantula di dalam televisi, dan mendengar orang bercakap-cakap di dalam televisi membicarakan kekurangan dirinya)Ilusi: Tidak AdaDepersonalisasi: Tidak adaDerealisasi:Ada (pasien melihat ayahnya berubah menjadi gendut, dengan muka menyeramkan seperti babi)

  • Arus PikirProduktivitas: BanyakKontinuitas Pikiran: koherenHendaya Berbahasa: Tidak ada, namun terkadang pasien berbicara sedikit pelo

    Isi PikirPreokupasi (konsep Poliandri. Dimana satu orang pria memiliki 2 orang pasangan wanita dan kedua wanitanya saling berhubungan juga sehingga seorang wanita dapat memiliki lebih dari satu pasangan)

  • Waham: Waham siar Pasien merasa bila dirinya sedang memikirkan sesuatu dengan keras, hal tersebut akan muncul di televisi dan membicarakan tentang isi pikirnya dan kadang kekurangannya

    Waham kebesaran pasien merasa seorang mahasiswi S1 jurusan akutansi

  • Cukupselama wawancara pasien duduk tenang tidak gelisah.

  • Daya nilai sosial Baik (ketika diberi pertanyaan mengenai apakah marah-marah pada orang tua itu baik atau tidak, pasien menjawab hal tersebut tidak baik).Uji daya nilai Baik (ketika diberi pertanyaan apabila ada yang terjatuh dari motor, apakah pasien akan menolong atau membiarkannya)

    Penilaian realita Daya nilai realita terganggu. Terdapat hendaya berupa halusinasi auditorik, dan waham siar.

  • Tilikan terganggu derajat 5Menyadari bahwa dirinya sakit dan gejala-gejala yang dideritanya atau kegagalan dirinya dalam penyesuaian sosial yang disebabkan oleh perasaan irasionalnya atau gangguan sendiri, tanpa menerapkan pengetahuan ini untuk masa yang akan datang

  • Secara keseluruhan pasien cukup dapat dipercaya

  • Keadaan umum: BaikKesadaran: Compos mentisTekanan darah: 120/70 mmHgFrekuensi napas: 20x/menitFrekuensi nadi: 76 x/menitSuhu: AfebrisStatus gizi: Kesan gizi cukupKulit: Sawo matang

  • Kepala: Deformitas (-)Rambut: Hitam, bergelombang, dan panjangMata: Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)THT: Dalam batas normalGigi dan mulut: Gigi terawatLeher: Pembesaran KGB (-)Jantung: Bunyi jantung I-II normal, reguler, murmur (-), gallop (-)Paru: Simetris, vesikuler kanan dan kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)Abdomen: Buncit, supel, nyeri tekan (-), bising usus normalEkstremitas: Luka bakar derajat I pada betis kanan, akral hangat, edema (-)

  • GCS: 15 (E4,V5,M6)Kaku kuduk: (-)Pupil: Bulat, isokorKesan parase nervus kranialis: (-)Motori: Kekuatan (5), tonus baik, rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi, gangguan keseimbangan dan koordinasi (-)Sensorik: Tidak ada gangguan sensibilitasReflex fisiologis: NormalReflex patologis: (-)Gejala ekstrapiramidal : Bicara sedikit pelo Gaya berjalan dan postur tubuh: Sedikit kaku dan langkah kecilStabilitas postur tubuh: NormalTremor di kedua tangan : (+) / (+)

  • Pasien adalah seorang perempuan berusia 24 tahun dirawat di RS. Marzoeki Mahdi dengan keluhan sering mengamuk sejak kurang lebih 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga sering Alat Rumah tangga, mengganggu lingkungan, bicara dan tertawa sendiri, dan Keluyuran dan sulit untuk tidur.Keluhan pasien dimulai sejak kurang lebih 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien pernah diperkosa oleh ayah tirinya. Dan sejak itu gejala mulai muncul. Sepat dirawat di RSMM sebanyak 2 kali pada pertengahan 2010 dan awal 2011.Namun beberapa bulan yang lalu, pasien kembali menujukkan gelaja-gejala seperti dahulu. Alasannya karena terlalu banyak yang dipikirkan terutama menjelang UTS. Pada pasien juga ditemukan adanya halusinasi auditorik, dan waham siar.

  • Penampilan Pasien seorang perempuan, berusia 24 tahun, penampilan fisik sesuai dengan usianya, berkulit sawo matang, tidak bau, kebersihan dan kerapihan diri cukup, rambut hitam bergelombang panjang namun nampak tidak disisir dan memakai alas kaki. Pasien memiliki luka bakar di bagian betis kanan yang sudah mengering

    Pembicaraan Pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan, spontan, lancar namun ada beberapa artikulasi yang kurang jelas. Dalam wawancara pasien sering bertanya kepada pemeriksa tentang banyak hal, misalnya; mengapa ada perbedaan pakaian antara dokter dan perawat, lalu mengapa cara berpakaian dokter berbeda-beda.

  • Kesadaran: Compos mentisGangguan alam perasaan:Afek : tumpul Mood: hipertimKeserasian: tidak serasi antara emosi dan isi pembicaraanGangguan Alam pikiran:Gangguan arus pikir: Produktivitas banyakGangguan isi pikir:waham siarwaham kebesaranGangguan persepsi:Halusinansi Auditorik:

  • Pengendalian impuls: BaikDaya Nilai Realita: TergangguTilikan: Derajat 5Taraf dapat dipercaya: Dapat dipercaya

  • Aksis I :Pada pasien digolongkan dengan ciri psikotik karena terdapat Reality Testing ability (RTA) terganggu dengan bukti adanya waham dan halusinasi. Diagnosis lebih diberatkan pada F.30.2 yaitu Gangguan Bipolar tipe Manik dengan Gejala Psikotik, Gejala klinis yang memenuhi kriteria diagnostik kelainan gangguan bipolar tipe manik, yaitu :ditemukan Pada pasien ditemukan adanya bentuk manik yang lebih berat, harga diri yang membumbung, dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi waham kebesaran. Waham dan halusinasi sesuai dengan keadaan afek tersebut

  • Aksis II Pada pasien tidak ditemukan gangguan kepribadian spesifik dan Retardasi mental sehingga tidak ada diagnosis pada aksis II

    Aksis IIIPada pemeriksaan fisik ditemukan adanya luka bakar derajat I pada betis kanan. Terdapat gejala ekstrapiramidal berupa bicara pelo dan tremor di tangan.

  • Aksis IVDitemukan faktor pencetus atau stressor berupa:Masalah dengan keluarga pasien tidak menyukai ayah tirinya karena pernah diperkosa olehnya dan merasa ayah tirinya tidak melakukan kewajiban seorang kepala keluarga, merasa kurang kasih sayang dari orang tuanya.Masalah pendidikan pasien merasa minder karena pendidikannya yang hanya D3.Masalah pekerjaan pasien tidak mempunyai pekerjaan yang sesuai dengan bidang kuliahnyaMasalah ekonomi pasien tidak mempunyai penghasilan, sehingga kebutuhannya tidak tercukupi

  • Aksis VGAF HLPY: 60 (gejala sedang, disabilitas sedang)Fungsi Pekerjaan : Pasien wanita di usia produktif.Fungsi sosial/keluarga : Menurunnya kemampuan pasien bersosialisasi dengan lingkungan sekitarFungsi perawatan diri : tidak menurunnya kemampuan pasien dalam merawat diri

    GAF Current: 60 (gejala sedang, disabilitas sedang)Fungsi pekerjaan: Pasien saat ini tidak bekerja.Fungsi sosial/keluarga: Pasien tidak mengalami gangguan dalam komunikasi dengan keluarga dan lingkungan sekitarnyaFungsi perawatan diri: Meningkatnya kemampuan pasien dalam merawat diri

  • Aksis I: Gangguan Bipolar tipe Manik dengan ciri PsikotikAksis II: Tidak ditemukan ciri/ganguan kepribadian dan Retardasi mentalAksis III: Luka Bakar derajat I dan ParkinsonismAksis IV:Masalah primary support group , pendidikan, pekerjaan dan masalah ekonomiAksis V: GAF HLPY 60 ; GAF Current 60

  • Organobiologis: Tidak memiliki faktor herediter Psikologis: Riwayat waham kebesaran, delusion of broadcasting, halusinasi auditorik (commenting)

  • Gangguan skizoafektif

  • Ad vitam : BonamAd fungtionam : Dubia ad BonamAd sanationam : Dubia ad malam

    A. Faktor yang memperingan:Riwayat sosialisasi baikFaktor pencetus jelasTidak terdapat faktor herediterDukungan keluarga yang baik

    B. Faktor yang memperberat:Pasien seorang perempuan yang belum menikah

  • Psikofarmaka: Haloperidol tablet 3 x 5 mg Chlorpromazine 3 x Tablet 100 mg Trihexifenidil 1 x 2 mg Clopine 1 X 25mgUntuk Luka Bakar :Bioplacenton salp 3x/hari, obat luar + debridement luka

    Psikoterapi:Psikoterapi suportif dengan memberikan pasien kesempatan untuk menceritakan masalahnya dan meyakinkan pasien bahwa ia sanggup menghadapi masalah yang ada. Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan memberikan dukungan kepada pasien bahwa ia dapat kembali seperti sebelum sakit.

  • Sosioterapi: Memberi nasehat kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan pasien dan selalu memberi dukungan kepada pasien, mengikut sertakan pasien dalam kegiatan RSMM agar dapat berinteraksi dengan baik, juga pendalaman agama sesuai dengan kepercayaannyaMengingatkan keluarga pasien untuk rajin kontrol ke Poli Psikiatri yang terdekat dan mengambil obat secara teraturMengajarkan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan dan pendidikannyaMemberikan informasi pentingnya ADL dalam kehidupannya sehari-hari dan meyakinkan pasien agar mau melaksanakan kegiatan tersebut.