Download - GANESHA Review #42 Karena Demokrasi Bukan Sekedar Coblos-Celup

Transcript

karena DEMOKRASI bukanGANESHAREVIEW sekedar coblos-celup

karena DEMOKRASI BUKANGANESHAREVIEW

April��2014�|�Edisi�42

sekedar coblos-celup1

PEMILIH DAN PEMIMPIN CERDAS

2PARTISIPASI AKTIF

3OPISISI SEHAT

Kekuatan oposisi berfungsi melakukan kritik, kontrol, koreksi dan sekaligussebagai kekuatan penyeimbang bagi pemerintah yang sedang berkuasa.

diterbitkan�oleh�: didukung�oleh�:

PEMILU

115�TUang�yang

Sirkulasi�padaPemilu�2014

15PartaiPolitik

581.993Jumlah�TPSPemilu�2014

2014

560Kursi�DPR-RIdiperebutkanoleh�6.608�caleg

VS

LEGITIMASIPOLITIKRENDAH

KEPERCAYAAN

PUBLIKRENDAH

$$$

TERPILIHKORUPTOR

KEMBALI

PEMERINTAH

TETAPBERJALAN

PELOPOR KONSEP STEREOTIP SEKARANGPertama kali

diperkenalkan AriefBudiman (1971)sebagai gerakanprotes terhadap

Orde Baru

Ide golputbertahan

sebagai kritikpasif terhadap

pemerintah

Stereotip Orde Barumenganggap golput

merupakan orangyang tidak

menggunakanhak pilihnya

Menjadi istilahgenerik yang

digunakan olehmedia pada orang

yang tidak ikutpemilu

GOLPUT (Golongan Putih) yaitu fenomena

MENGAPA ?

KETIDAKPAHAMAN1Tidak mengerti prosedur pemilihan,pemindahan DPT, dan tidak terdaftarsebagai DPT KRITIS2

Golput sebagai bentuk protesterhadap pemerintahdan partai politik

ketidakhadiran pemilih dalam pemilukarena adanya motivasi tertentu

SKEPTIS3Tidak menganggap pemilu pentingwalaupun golput tetapi pemerin-tahan tetap berjalan

Membangun Masyarakat Demokratik

Pelindung Tuhan Y.M.E | Penasehat Dr. Tisna Sanjaya | Pimpinan Umum Irfan Nasrullah | KS-SEPOkie Fauzi R, Hilman Mulyana, Gilang Perdana P., Kurnia Sandi G., Nur Faizatus Saidah | Survey danData Aditya Ihsan, Abdul Haris W., Muhammad Azka | Redaksi Muhammad Avenzoor, Anggun Pratami,Anindya Rahma O.K., Eljihadi Alfin, Angga Fauzan | Sekretaris Winda Diana | Bendahara Andina Yuni P.

Majalah Ganesha @MG_ITBmajalahganesha.com

@poligrabs

poligrabs

sumber�:

M Gajal ah aneshaI N S T I T U T TE K N O L O G I B A N D U N G

PERSENTASE GOLPUT

1955 1971 1977 1982 1992 1997 1999 2004 2009

KRITISBukankah golput hak pemilih?

Berdasarkan aturan pemilu, memilihadalah hak bukan kewajiban, hakpilih bebas digunakan atau tidak*

13% 6,7% 8,4% 9,6% 9,1% 12,1% 10,4% 23,3% 29%

Pemilih Cerdas Pemimpin Cerdas

1. Respon Terhadap Keinginan Sosial meliputi program kerja, visi-misi, dan orientasi partai2. Isu yang Relevan Terhadap Kondisi Kekinian seperti pemberantasan korupsi, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan3. Konteks Lokal Sosial-Kultural paham potensi, kebutuhan, dan tantangan daerahnya4. Riset Penyadaran walaupun merupakan urusan internal partai, setiap pemimpin cerdas harus mengevaluasi nilai demokrasi dan kinerja partai sebelumnya

1. Meningkatkan kesadaran dan daya kritis untuk mempertanyakan hak-hak politik yang tidak terbatas hanya sampai celup tinta setelah pemilu2. Memilih pada pilihan politik yang terukur karena adanya kontrak sosial-politik untuk kemajuan masyarakat3. Mengurangi sikap pragmatis dengan bersikap kritis untuk menghindari ekspektasi berlebih terhadap janji wakil rakyat

- Taurus, Achmad. “Menguatkan Warga Negara Sebagai Pemilih Cerdas”- Urbaningrum, Anas. “Membangun Oposisi Cerdas”

MENGAPA ?

VS+

Tertarikan Terhadap Isu Politik dan Pemerintahan ?

MASYARAKATINDONESIA

MAHASISWAITB+ ++

37%YA

44%yA

56%tidak

63%tidak

++Survey Majalah Ganesha Budaya Politik Mahasiswa ITB+ Survey Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembuatan keputusan, dalam pelaksanaanprogram dan pengambilan keputusan untuk berkontribusi sumberdaya atau bekerjasama dalam organisasiatau kegiatan khusus, berbagi manfaat dari program pembangunan dan evaluasi program pembangunan.

MAHASISWA SEBAGAIOPOSISI IDEAL

Idealisaktif dan berani

memperjuangkankepentingan

rakyat

Netraltidak memiliki

aliansi terhadappartai politik

Intelektualberbasis akademik

dengan kajianyang matang

Objektiftidak memilikiorientasi polik

asas kebenarandan keadilan

Agent of Change | Guardian of Value | Social Control2 dari 4 aksi

KM-ITBGAGAL

*)- UU no 39/1999 tentang HAM pasal 43- UU no 10/2008 tentang Pemilu pasal 19 ayat 1- UU no 12/2005 tentang Hak Sipil dan Politik pasal 25