8/19/2019 gajah duduk
1/201Warta Ekspor Edisi Januari 2015
Ditjen PEN/WRT/04/I/2015 edisi Januari
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
PELUANG DAN
TANTANGAN INDONESIAPasar Bebas Asean
PELUANG DAN
TANTANGAN INDONESIAPasar Bebas Asean
8/19/2019 gajah duduk
2/20Warta Ekspor Edisi Januari 20152
Editorial
Editorial ............................ 2
Daftar Isi ........................... 2
Tajuk Utama ..................... 3
Peluang Dan Tantangan
Indonesia Pasar Bebas Asean
Kisah Sukses ..................... 11
Kegiatan Ditjen PEN ....... 14
Januari
Sekilas Info ....................... 17
Peluang Produk Pertanian
Indonesia Di Pasar Asean
Daftar Importir ................ 19
asyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrasiekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai padatahun 2015. Tujuan utama dari MEA 2015 adalah menjadikanM
Daftar IsiDitjen PEN/WRT/04/I/2015 edisi Januari
STT: Ditjen PEN/WRT/006/1/2015, Pelindung/Penasehat: Nus Nuzulia Ishak, Pimpinan Umum: Ari Satria,Pemimpin Redaksi: RA. Marlena, Redaktur Pelaksana: Sugiarti, Penulis: Dwi Siswaningsih, Desain: DewiAlamat: Gedung Utama Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Lt3, Jl. MI. Ridwan Rais no. 5, Jakarta 10110Telp: 021-3858171 Ext.37302, Fax: 021-23528652, E-mail: [email protected], Website: http://djpen.kemendag.go.id
ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang mana terjadiarus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliranmodal yang lebih bebas.
MEA akan menjadi kesempatan yang baik buat Indonesia karenahambatan perdagangan akan berkurang, bahkan menjadi tidak ada.Ini akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnyaakan meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Di sisi
lain, muncul tantangan baru bagi Indonesia berupa permasalahanhomogenitas komoditas yang diperjualbelikan, contohnya untukkomoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik.
Dalam beberapa hal, Indonesia dinilai belum siap menghadapi MEA.Itu disebabkan daya saing ekonomi nasional dan daerah belum siap.Keterbatasan infrastruktur dalam negeri juga menjadi masalah krusialdi masa mendatang. Namun demikian, Indonesia mesti menyiapkan dirimenghadapi MEA 2015 karena pesaing negara ASEAN lainnya lebih kuatindustri keuangannya.
Pada edisi Januari 2015 ini, Warta Ekspor mengulas strategi yang harusdan sudah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam menghadapi
MEA 2015. Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukanoleh para stakeholder yang ada di Indonesia untuk menghadapi sistemliberalisasi yang diterapkan oleh ASEAN, terutama dalam kerangkaintegrasi ekonomi dirasakan masih kurang optimal. Walaupun demikian,sudah ada langkah-langkah terbaik yang sudah dilakukan.
Selanjutnya, saran kami adalah, semua pihak, baik Pemerintah, swasta,dan pihak rakyat sama-sama peduli terhadap bangsa Indonesia dalammenyongsong MEA 2015.
Tim Editor
8/19/2019 gajah duduk
3/203Warta Ekspor Edisi Januari 2015
Tajuk Utama
PELUANG DAN TANTANGANINDONESIA PASAR BEBAS ASEANMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentukintegrasi ekonomi regional yang direncanakan untukdicapai pada tahun 2015. Tujuan utama MEA 2015 adalahmenjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basisproduksi, yang mana terjadi arus barang, jasa, investasidan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yanglebih bebas.
Keterlibatan semua pihak di seluruh negara anggotaASEAN mutlak diperlukan agar dapat mewujudkanASEAN sebagai kawasan yang kompetitif bagi kegiataninvestasi dan perdagangan bebas yang pada gilirannyadapat memberikan manfaat bagi seluruh negara ASEAN.
8/19/2019 gajah duduk
4/20Warta Ekspor Edisi Januari 20154
Tajuk Utama
Bagi Indonesia, dengan jumlah populasi, luas dan letakgeografi serta nilai PDB (Produk Domestik Bruto) terbesardi ASEAN harus menjadi aset agar Indonesia bisa menjadipemain besar dalam AEC (ASEAN Economic Community)di tahun 2015. MEA akan menjadi kesempatan yangbaik buat Indonesia karena hambatan perdaganganakan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada.Hal itu akan berdampak pada peningkatan eskporyang pada akhirnya akan meningkatkan PDB Indonesia.Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi Indonesiaberupa permasalahan homogenitas komoditas yang
diperjualbelikan, contohnya untuk komoditas pertanian,karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik(Santoso, 2008). Dalam hal ini, competition risk akan
PELUANG YANG DIHADAPI OLEH INDONESIADALAM MENGHADAPI MEA 2015
Manfaat Integrasi Ekonomi
Pasar Potensial Dunia
Negara Pengekspor
Negara Tujuan Investor
Daya Saing
Sektor Jasa Yang Terbuka
Aliran Modal
muncul dengan banyaknya barang impor yang mengalirdalam jumlah banyak ke Indonesia. Ini, tentu saja, akanmengancam industri lokal dalam bersaing denganproduk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Ini padaakhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdaganganbagi Negara Indonesia sendiri.
Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukanoleh para stakeholder yang ada di Indonesia untukmenghadapi sistem liberalisasi yang diterapkan olehASEAN, terutama dalam kerangka integrasi ekonomi
memang dirasakan masih kurang optimal. Namun, haltersebut karena adanya isu-isu dalam negeri yang butuhpenanganan yang lebih intensif.
8/19/2019 gajah duduk
5/205Warta Ekspor Edisi Januari 2015
Tajuk Utama
MEA Bak Dua Sisi Mata Uangbagi Indonesia
Jumlah penduduk Indonesia yang besar menjadisalah satu potensi pelaksanaan MEA 2015. MasyarakatIndonesia adalah masyarakat yang heterogen denganberbagai jenis suku, bahasa dan adat istiadat yangterhampar dari Sabang sampai Merauke. Indonesiamempunyai kekuatan ekonomi yang cukup bagus,pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia ketiga (4,5%)setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan India. Iniakan menjadi modal yang penting untuk mempersiapkanmasyarakat Indonesia menuju MEA tahun 2015.
Di sisi lain, banyak tantangan yang harus dihadapi,terlebih mengenai kesiapan sumber daya manusia.Setiap tahunnya, jumlah kelahiran manusia baru diIndonesia sebanyak 5 juta manusia. Sementara, jumlahsiswa SD (Sekolah Dasar) mencapai 30 juta jiwa.
Ada dua tantangan besar dalam pelaksanaan MEA
2015. Pertama, jurang horizontal antara negara dengankelas ekonomi maju dan yang masih menengahdan maju. Kedua, jurang vertikal antara negara yangdemokratis liberal dan masih otoriter. Bagaimana kita
membangun komunitas kalau nilai-nilai yang menjadipengikat berbeda dan taraf kehidupan berbeda? Yangkita butuhkan sekarang dalam menghadapi MEAadalah menyelesaikan pekerjaan rumah bersama-sama. Pemerintah perlu menyosialisasikan rencana aksimenghadapi tantangan regional. Kerjasama antar negaramenjadi tak ada artinya bila masyarakat tak terlibat.
Dalam beberapa hal, Indonesia dinilai belum siapmenghadapi MEA 2015. Hal itu disebabkan daya saingekonomi nasional dan daerah belum siap. Keterbatasaninfrastruktur dalam negeri juga menjadi masalah krusialdi masa mendatang. Persoalan ini tentunya harusdiselesaikan oleh Pemerintah dalam jangka waktu duatahun mendatang.
Namun, bagaimanapun, Indonesia mesti menghadapiMEA 2015, kendati beberapa negara ASEAN lainnya kuat
industri keuangannya. Paling tidak, melakukan sejumlahreformasi dalam segi regulasi dan kebijakan-kebijakanyang paling tidak bisa membuat kita memiliki daya saingdi antara negara-negara di ASEAN.
8/19/2019 gajah duduk
6/20Warta Ekspor Edisi Januari 20156
Tajuk Utama
Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus lebih
membuka diri dan melihat kenyataan bahwa kompetisiantar bangsa semakin ketat, sehingga jika Indonesia tidakmempersiapkan diri, tentunya akan tertinggal dari negaralain dan bahkan akan hanya menjadi penonton belaka.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan,perdagangan bebas ASEAN dalam wadah MEA merupakanancaman. Namun, hal ini harus dimaknai secara positifsehingga bisa memanfaatkan ancaman ini menjadipeluang. “Kita akan memasuki perdagangan bebasASEAN. Ini merupakan satu ancaman. Tetapi jugakalau lihat ancaman itu dengan positif, ini merupakantantangan, peluang yang besar yang perlu kita capai danraih,” kata Rahmat Gobel saat memberikan sambutanpada Munas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia..
Strategi menghadapi MEA yang mulai berlaku 31Desember 2015, Rachmat Gobel menambahkan,Kemendag sudah mempersiapkan langkah-langkah jituuntuk memperkuat produk dalam negeri. “Indonesiaharus agresif menyerang pasar-pasar ASEAN denganproduknya yang berdaya saing tinggi,” ia menandaskan.Catatan Kemendag, selama Januari-Agustus 2014,
berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), neraca
perdagangan Indonesia dengan ASEAN khususnyauntuk nonmigas masih mengalami defisit sebesar USD0,26 miliar. Total ekspor nonmigas nasional ke negara-negara anggota ASEAN mencapai USD 20,27 miliar,sedangkan impor nonmigas sedikit lebih tinggi yaitusebesar USD 20,53 miliar.
Untuk mengamankan pasar dalam negeri dari seranganproduk impor, terutama barang konsumsi, akandioptimalkan seluruh perangkat yang ada, sepertikebijakan anti dumping, anti subsidi, pengamananperdagangan (safeguard), tata niaga, serta perangkatlain termasuk bea masuk.
Tantangan lain yang dihadapi adalah defisit neracaperdagangan, tapi nilai defisitnya lebih kecildibandingkan tahun lalu. Ke depan, ekspor nonmigasharus lebih ditingkatkan guna menutup defisit dariimpor minyak. Kerja sama dengan instansi terkait, sepertiKementerian Perindustrian dan Kementerian Luar Negeri,menjadi sangat penting untuk memperbaiki neracaperdagangan Indonesia di tahun-tahun mendatang agartidak terjadi defisit kembali.
Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion
Center (ITPC) yang berada di luar negeri akan terus berusahadan bekerja keras membantu pengusaha mendapatkanpasar ekspor dengan menjadi “sales” bagi produk-produkIndonesia, melakukan promosi perdagangan yang tepatdi negara-negara yang membutuhkan produk Indonesiayang memiliki daya saing tinggi, di samping membukapeluang- peluang pasar baru.
8/19/2019 gajah duduk
7/20
ASEAN
EconomicCommun i t y
7Warta Ekspor Edisi Januari 2015
Tajuk Utama
8/19/2019 gajah duduk
8/20Warta Ekspor Edisi Januari 20158
MASYARAKATEKONOMIASEAN
STRATEGI MENGHADAPI MEA 2015
Tajuk Utama
8/19/2019 gajah duduk
9/209Warta Ekspor Edisi Januari 2015
Tajuk Utama
MEA merupakan inisiatif negara-negara ASEAN untukmewujudkan ASEAN menjadi kawasan perekonomianyang solid dan diperhitungkan dalam percaturanperekonomian Internasional. Para Pemimpin ASEANtelah sepakat untuk mewujudkan MEA tahun 2015dengan 4 pilar, yaitu (1) pasar tunggal dan basis produksi,(2) kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, (3) kawasandengan pembangunan ekonomi yang setara, dan (4)kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomiglobal. Dengan adanya MEA, tujuan yang ingin dicapai
adalah adanya aliran bebas barang, jasa, dan tenagakerja terlatih (skilled labour), serta aliran investasi yanglebih bebas.
Bagi Indonesia, pembentukan MEA 2015 akanmemberikan beberapa tantangan yang tidak hanyabersifat internal di dalam negeri, tapi terlebih lagipersaingan dengan sesama negara ASEAN dan negaralain di luar ASEAN, seperti China dan India. Persainganyang ketat ini akan berdampak pada harga yangkompetitif pula, bukan hanya komoditi/produk/jasaunggulan industri besar, tapi juga sektor UKM karenakesamaan karakteristik produk.
Dalam hal ini, yang perlu kita lakukan adalahbagaimana Indonesia sebagai bagian dari komunitasASEAN berusaha untuk mempersiapkan kualitas diridan memanfaatkan peluang MEA 2015, serta harusmeningkatkan kapabilitas untuk dapat bersaing dengannegara anggota ASEAN lainnya, sehingga ketakutan akankalah saing di negeri sendiri akibat terimplementasinyaMEA 2015 tidak terjadi.
Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden(Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan
Komitmen Cetak Biru MEA dalam upaya persiapanmenghadapi pasar bebas ASEAN. Dalam cetak biru MEA,terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikanoleh pemerintah. Sektor tersebut terdiri dari tujuhsektor barang, yaitu industri agro, otomotif, elektronik,perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu,dan tekstil. Kemudian, sisanya berasal dari lima sektor jasa, yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata,logistik, dan teknologi informasi. Sektor-sektor tersebutpada era MEA akan terimplementasi dalam bentukpembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenagakerja.
Sejauh ini, langkah-langkah yang telah dilakukan olehIndonesia berdasarkan rencana strategis pemerintahuntuk menghadapi MEA / AEC, antara lain:
1. Penguatan daya saing ekonomi. Tanggal 27 Mei2011, Pemerintah meluncurkan MasterplanPercepatan dan Perluasan PembangunanEkonomi Indonesia (MP3IE).
2. Program ACI (Aku Cinta Indonesia), yang
merupakan salah satu gerakan “Nation Branding” bagian dari pengembangan ekonomi kreatif.
3. Penguatan Sektor UMKM.
4. Perbaikan Infrastruktur. Dalam rangkamendukung peningkatan daya saing sektorriil, selama tahun 2010 telah berhasil dicapaipeningkatan kapasitas dan kualitas infrastrukturseperti prasarana jalan, perkeretaapian,transportasi darat, transportasi laut, transportasiudara, komunikasi dan informatika, sertaketenagalistrikan.
5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
6. Reformasi kelembagaan dan pemerintahan.Dalam rangka mendorong percepatanpencegahan dan pemberantasan korupsi,telah ditetapkan strategi nasional pencegahandan pemberantasan korupsi jangka panjang2012-2025 dan menengah 2012-2014 sebagaiacuan bagi seluruh pemangku kepentinganuntuk pelaksanaan aksi setiap tahunnya.Upaya penindakan terhadap Tindak Pidana
Korupsi (TPK) ditingkatkan melalui koordinasidan supervisi yang dilakukan oleh KPK kepadaKejaksaan dan Kepolisian.
Sementara itu, sebagian pendapat menyatakan bahwaIndonesia belum siap memasuki era MEA 2015. DirekturEksekutif Core Indonesia, Hendri Saparini, menilaipersiapan yang dilakukan pemerintah Indonesiadalam menghadapi MEA 2015 masih belum optimal.Pemerintah baru melakukan sosialisasi tentang “Apa ItuMEA”, belum pada sosialisasi apa yang harus dilakukanuntuk memenangi MEA. Sosialisasi “Apa itu MEA” yang
8/19/2019 gajah duduk
10/20Warta Ekspor Edisi Januari 201510
Tajuk Utama
telah dilakukan Pemerintah pun ternyata masih belum100% karena sosialisasi baru dilaksanakan di 205
kabupaten dari jumlah 410 kabupaten yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. (Sumber: http://id.stie-stmy.ac.id, tanggal 28 Oktober 2014)
Strategi perdagangan internasional yang harusdilaksanakan Indonesia adalah meningkatkan ekspordan meningkatkan konsumsi dalam negeri terhadapproduk-produk kita sendiri.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 7 tahun 2014tentang Perdagagan pasal 74 ayat 1, dalam rangkapengembangan ekspor, pemerintah melakukan
pembinaan ekspor terhadap pelaku usaha untukperluasan akses pasar bagi barang dan jasa produksidalam negeri. Kemudian, pada Undang-UndangNo. 7 tahun 2014 tentang Perdagagan pasal 22ayat 1, disebutkan, dalam rangka pengembangan,pemberdayaan dan penguatan perdagangan dalamnegeri, pemerintah, pemerintah daerah, dan/ataupemangku kepentingan lainnya secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama mengupayakan peningkatanpenggunaan produk dalam negeri.
Regulasi tersebut terasa penting bila mempertimbangkankondisi perdagangan Indonesia selama ini yang belumoptimal memanfaatkan potensi pasar ASEAN. UUNo 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang telahdiperkenalkan ke masyarakat sebagai salah satu strategiIndonesia membendung membanjirnya produk impormasuk ke Indonesia. UU ini, antara lain, mengaturketentuan umum tentang perijinan.
bagi pelaku usaha yang terlibat dalam kegiatanperdagangan agar menggunakan bahasa Indonesia
dalam pelabelan, dan peningkatan penggunaan produkdalam negeri. Melalui UU ini pula Pemerintah diwajibkanmengendalikan ketersediaan bahan kebutuhan pokokbagi seluruh wilayah Indonesia. Kemudian menentukanlarangan atau pembatasan barang dan jasa untukkepentingan nasional, misalnya untuk melindungikeamanan nasional.
8/19/2019 gajah duduk
11/20
Kisah Sukses
PT.PISMATEX merupakan produsen
tekstil garmen dengan mengusung merek
Gajah Duduk. Perusahaan yang didirikan
tahun 1972 di Pekalongan Jawa Tengah ini
mengadopsi teknologi dalam produksinya.
Saat ini, Pismatex telah berkembang
menjadi industri tekstil yang terintegrasi.
Ini merupakan bukti dari ketekunan,
keseriusan dan keberhasilan selama lebih
dari 30 tahun.
Image Gajah Duduk melambangkan pemimpin
pasar sarung di Indonesia. Binatang Gajah juga
melambangkan sarung yang kuat dan besar.
11Warta Ekspor Edisi Januari 2015
8/19/2019 gajah duduk
12/20
Pismatex menjamin kualitas dan kesempurnaan produkGajah Duduk. Proses pemilihan bahan mentah, proses
pembuatan sampai proses pengiriman akhir, selaludiawasi dengan ketat.
Secara berkelanjutan, Pismatex terus berinovasi,menciptakan berbagai produk yang nyaman dipakai.Dengan 3.500 ribu karyawan, perusahaan di bawahbendera Pisma Grup ini telah melebarkan sayap hinggaJakarta dan Surabaya.
Pisma Group adalah perusahaan holding yang melakukanbisnis di berbagai industri dan lingkup produksi,seperti industri tekstil, plastik, cetakan, kesehatan,
telekomunikasi, real estate, hotel, dan perdagangan.Dalam waktu dekat, kelompok usaha ini akan melebarkansayap bisnisnya untuk agribisnis, fertilezer dan bio etanol.Pisma Group selalu berusaha untuk memberikan produkyang terbaik bagi pelanggan, tidak berhenti untukinovasi dengan menghadirkan produk baru dengankualitas tinggi.
Raih Superbrands & Top Brand
Selama lebih dari 30 tahun, Gajah Duduk memegangteguh komitmen mempertahankan kualitas. Gajah Dudukselalu menjadi yang terbaik. Buktinya, Gajah Dudukmendapat beberapa kali penghargaan Superbrands,yakni penghargaan internasional untuk merek-merekterpopuler dan terpercaya di Indonesia. Penghargaanini didapat pada tahun 2004, 2008, dan 2010. Tahun2010, Gajah Duduk juga menerima penghargaan TopBrand dari lembaga riset nasional. Dan, tahun 2013 telahmenerima penghargaan “The Global Brand Creators” .
Sarung Gajah Duduk merupakan merek sarung
unggulan dari PT Pismatex. Sarung ini pertama kali,
beredar di pasaran tahun 1972
Warta Ekspor Edisi Januari 201512
Kisah Sukses
8/19/2019 gajah duduk
13/2013Warta Ekspor Edisi Januari 2015
Kisah Sukses
8/19/2019 gajah duduk
14/20Warta Ekspor Edisi Januari 201514
DORONG KUALITASPRODUK KERAJINAN
Kegiatan Ditjen PEN
Menyongsong MEA 2015
8/19/2019 gajah duduk
15/2015Warta Ekspor Edisi Januari 2015
Kementerian Perdagangan terus mendorong inovasi dan
kreativitas produsen kerajinan tangan. Salah satunya,dengan menampilkan produk kerajinan yang eratdengan kebudayaan dan kearifan lokal.
Dengan kreativitas perajin, berbagai bahan yangdianggap tidak berguna dapat dikembangkan menjadianeka produk kerajinan benilai tambah, seperti koranbekas diubah menjadi keranjang dan produk dekorasi,serta kulit kerang menjadi tempat sabun dan anekaproduk hiasan.Inovasi dan kreativitas adalah salah satu modalutama yang harus dimiliki oleh para perajin maupunwirausahawan. Dengan begitu, mereka bisa bertahan di
tengah persaingan usaha yang semakin sengit, apalagidalam menghadapi pasar bebas ASEAN 2015. Ini jugaterus diupayakan oleh Kemendag untuk membantudan mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitasprodusen kerajinan nasional. Salah satunya adalahmelalui pameran.
Kali ini Kemendag berpartisipasi pada Pameran ProdukKerajinan yang diselenggarakan di SME Tower, Jakarta,
pada 5-8 Juni 2014. Pameran yang mengusung tema,
“Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan sebagai BasisProduksi dalam Menyongsong Pasar Bebas ASEAN 2015”, juga diselenggarakan dalam rangka HUT ke-34 DewanKerajinan Nasional (Dekranas). “Kegiatan ini dapat mendorong tumbuhnya inovasidan kreativitas produsen kerajinan nasional, khususnyaproduk anyaman dan gerabah, sehingga menghasilkanproduk unggulan yang memiliki nilai tambah danmampu bersaing dengan negara lain,” kata Dirjen PEN,Kemendag, Nus Nuzulia Ishak . (Sumber: http://bisnis.news.viva.co.id, 5 Juni 2014)
Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi untukterus dikembangkan, mengingat produk ini tidak hanyadiminati pasar dalam negeri, tapi juga luar negeri.Indonesia, dengan kekayaan budaya dan bahan baku,merupakan negara penghasil produk kerajinan terbaikdengan keunikan tersendiri. Demi menghadapi MEA2015, Indonesia perlu terus menampilkan produk-produk dengan inovasi baru melalui berbagai kegiatanpromosi baik di dalam maupun di luar negeri.
Kegiatan Ditjen PEN
8/19/2019 gajah duduk
16/20Warta Ekspor Edisi Januari 201516
EMPAT CARA KEMENDAG KEJAR TARGET EKSPORRP 2.310 TRILIUN
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memang
memastikan target ekspor Indonesia selama 2014 sebesarUS$ 184,3 miliar atau Rp 2.208 triliun tidak tercapai.Penyebab tidak lain lesunya pasar dunia dan anjloknyaharga komoditas ekspor Indonesia seperti CPO dan karet.Kemendag melalui Ditjen PEN mengungkapkan, hinggaakhir tahun 2014 ekspor Indonesia hanya mencapai US$178 miliar meleset dari target US$ 184,3 miliar.
Meskipun begitu, di tahun 2015 Kemendagmemberanikan diri mentargetkan nilai ekspor mencapaiUS$ 192,5 miliar atau Rp 2.310 triliun. Dirjen PENKemendag Nus Nuzulia Ishak optimis nilai ini akan
tercapai dengan 4 cara. (Sumber: http: //hariansib.co,Kamis, 8 Januari 2015)
Ø Misi Pembelian dan House of Indonesia Untuk merealisasikan target ekspor 2015 sebesar
US$ 192,5 miliar, Kemendag akan meningkatkanmisi pembelian. Misi pembelian adalahmempertemukan calon pembeli dengan produsenIndonesia.
Dalam misi pembelian tersebut, salah satu caranyaadalah Kemendag memberikan tiket pesawatterbang dan akomodasi gratis bagi calon pembeliasing yang akan datang ke Indonesia. Di tahun2015, Kemendag mentargetkan 25 misi pembeliandengan target pendapatan US$ 100 juta. Sementara,di tahun ini 2014 tercatat Kemendag melakukan16 misi pembelian dengan kontrak dagang sekitarUS$ 52 juta.
Tidak hanya misi pembelian, Kemendag juga akanmendayagunakan House of Indonesia yang ada diluar negeri guna mempromosikan berbagai produkasli Indonesia kepada calon pembeli (buyer).
Ø Menyasar Negara-negara Baru Tidak hanya misi pembelian, Kemendag juga akan
melakukan cara lain, yaitu membidik negara-negara baru atau biasa disebut negara nontradisional. Selama ini ekspor produk Indonesialebih banyak menyasar ke negara maju seperti UniEropa, Amerika, Jepang dan Korea Selatan.
Dalam catatan Kemendag, berbagai negara dibidikuntuk mendapatkan devisa jauh lebih banyakseperti Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin.Negara lain yang dibidik Indonesia seperti Australia,
Rusia, Turki dan Afrika Selatan.
Ø Maksimalkan Peran Duta Besar dan AtasePerdagangan
Agar ekspor berjalan efektif dan dapatmeningkatkan jumlah ekspor, Atase Perdagangan
dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC)yang ada di luar negeri juga harus bekerjakeras membantu pengusaha Indonesia untukmendapatkan pasar ekspor.
Selain itu, kepada Duta Besar RI di luar negeri bukanhanya menangani masalah diplomasi politik saja,tapi juga diplomasi ekonomi untuk meningkatkan jumlah ekspor.
Tidak hanya itu, Kamar Dagang dan Industri(Kadin) Indonesia juga digandeng agar lebih
mudah mendorong aktivasi ekspor daerah melaluipembekalan prosedur ekspor, pelatihan dankegiatan promosi hingga bantuan permodalanbagi usaha kecil menengah (UKM) dan pelakuusaha yang layak dan memenuhi syarat.
Lalu, ada semacam konsep inkubator bisnis,yaitu Kadin bersama-sama berkantor di ITPCatau di atase perdagangan yang mungkin akanmemberikan sinergi yang baik artinya ada institusiKadin bersama dengan pemerintah.
Ø Produk Ekspor Lebih Variatif Selain CPO, karet dan batubara, ada banyak macam
produk Indonesia yang akan digenjot ekspornyadi tahun 2015. Produk yang diekspor juga lebihvariatif seperti otomotif, elektronik hingga barangkimia dan produk tekstil.
Selain itu, ada dua produk Indonesia yang permintaannyacukup besar di tahun 2014, yaitu perhiasan dan produkplastik. Komoditas ini menjadi andalan ekspor Indonesiadi tahun 2014 dengan tujuan AS, Italia, Spanyol dan Turki.Lalu ada peluang besar bagi produk Indonesia lainnya,yaitu produk kayu dan perikanan. Kayu Indonesia
mulai dilirik dunia terutama Uni Eropa dan Australiasejak berlakunya Sistem Verifikasi Legalitas Kayu(SVLK). Produk perikanan juga punya peluang sendiri.Variasi produk perikanan Indonesia cukup banyak danberlimpah, termasuk produk ikan kaleng.
Kegiatan Ditjen PEN
8/19/2019 gajah duduk
17/2017Warta Ekspor Edisi Januari 2015
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terbilangkalah dibandingkan dengan sejumlah negara diASEAN, terutama Singapura, tapi di beberapa sektorekonomi Indonesia memiliki peluang yang lebar dalammenghadapi MEA pada 2015.
Sebagai negara anggota ASEAN dengan jumlahpenduduk terbesar, Indonesia berpotensi besar untukmendominasi pasar ASEAN. Menteri Pertanian Suswonomengatakan, mulai awal tahun depan, sekitar 565 jutapenduduk Indonesia dapat berpartisipasi aktif merebutpasar tunggal kawasan ASEAN tersebut.
“Indonesia harus dapat memanfaatkan bonus demografisini dengan mengirim produk-produk lokal yang mampubesaing di kawasan internasional,” kata Suswono saat
membuka Surabaya Agro Business Matching & Expo.(Sumber: http://www.tempo.co, tanggal 7 September 2014)
Suswono mengatakan, hampir setengah dari totalmasyarakat ASEAN adalah warga Indonesia. Jadi,penduduk Indonesia harus menggenjot diri untukmemanfaatkan peluang ekspor produk lokal kayakualitas dan manfaat.
“Dunia harus tahu produk lokal Indonesia adalah salahsatu produk pertanian segar dan olahan terbaik,” kataSuswono. Karena itu, sistem agrobisnis harus diperkuatdengan mengedepankan kemampuan para pelaku
usaha, petani, teknologi, sarana dan prasarna, sertakelembagaan di desa-desa.
PELUANG PRODUK
PERTANIAN INDONESIA
DI PASAR ASEAN
Sekilas Info
8/19/2019 gajah duduk
18/20Warta Ekspor Edisi Januari 201518
Sekilas Info
Perdagangan komoditi pertanian di antara negara ASEANdidominasi oleh 39 jenis komoditi, yang mana 24 jenis
komoditi di antaranya dari sisi ekspor serta 25 komoditidari sisi impor (10 komoditi impor juga merupakankomoditi yang diekspor). (Sumber: www.trademap.orgdiolah Setditjen PPHP).
Perdagangan ekspor intra ASEAN untuk komoditipertanian didominasi oleh Thailand, Indonesia danMalaysia. Sedangkan perdagangan impor intra ASEANuntuk komoditi yang sama didominasi oleh Malaysia,Singapura dan Indonesia. (Sumber: Ditjen PPHPKementerian Pertanian, Jurnal_Edisi_Feb_14).
Walaupun demikian, kesiapan sektor pertanian Indonesiaperlu suatu pengkajian untuk menghadapi MEA 2015,sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah,daya saing, dannilai ekspor yang tinggi di pasar tunggalASEAN.
Indonesia mempunyai dua kelompok besar produkpertanian,yaitu produk promosi ekspor dan produksubstitusi impor. Untuk produk promosi ekspor, jugadiproduksi dan diekspor oleh negara-negara ASEANlainnya yang prodyuknya cukup kompetitif. Sebagaicontoh karet, juga diproduksi oleh Thailand danMalaysia, minyak sawit oleh Malaysia, kopra/miyak
kelapa oleh Filipina, sayuran dan buah-buahan oleh Thailand, dan kopi oleh Vietnam. Dengan kata lain,
pangsa pasar ekspor produk pertanian Indonesia dikawasan ASEAN mungkin tidak besar. Jika demikian,maka Indonesia perlu mencari alternatif pasar di luarASEAN, yang daya serapnya mungkin jauh lebih besardibanding pasar ASEAN.
Pasar bebas ASEAN dinilai bisa menjadi peluangkarena kawasan ini menyerap sekitar 25 persen daritotal ekspor nonmigas Indonesia. “Ekspor ke ASEANakan terus bertumbuh,” ujar Bayu, mantan WakilMenteri Perdagangan. (Sumber: http://koran.tempo.co/ konten/2014/12/27)
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan,kawasan ASEAN adalah pasar yang potensial bagi produkIndonesia. “Kita terus bekerja, mungkin tak terlihat, tapihasilnya akan tampak,” katanya kepada Tempo, beberapawaktu lalu.
BPS mencatat, hingga Oktober 2014, ekspor nonmigaske Jepang mencapai US$ 1,35 miliar. Setelah itu disusulAmerika Serikat senilai US$ 1,34 miliar dan India US$1,23 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 30,45persen dari total nilai ekspor nonmigas Indonesia yanghingga Oktober 2014 tercatat US$ 148,06 miliar.
8/19/2019 gajah duduk
19/2019Warta Ekspor Edisi Januari 2015
Daftar Importir
D A
F T A RIMPORTIR
AIKING TRADING CO S/BNo. 1-5 Block D Junjungan IndustriaPark Simpang 2164 Brunei Darussalam Tel : +6738966638 Fax : +6738966638Email : [email protected]
Product : Coffee
HUI HUANG ENTERPRISESNo. 1 Simpang 528,Jl Muara Kg Sg Hanching Baru BSB Bc 2115PO.Box 1720, BSB Bs 8673 Brunei Darussalam Tel : +673 2393088, +673 2335118Fax : +673 23930698Email : [email protected] : Rubber Product
SONG NAM CORPORATION98 Tran Quang Khai st, Tan Dinh WardVietnam Tel : +84908861168Email : [email protected] : Fruits Fresh or Frozen
NIKITA EXIM LIMITED COMPANY8/A5/4 Block Rt/3Sky Gardent 3 Section Ward TanPhong Distric 7 HCMC Vietnam Tel : 84-8-37764254 Fax : 84-8-37764254Email : [email protected] : Coffee, Footwear
TIMEX CORPORATION73-75 St.S3,Dist Tan Phu Vietnam
Tel : (84-8) 38165885 - 38165886Fax : (84-8) 38165887Email : timiex-corp@vnn-vn,[email protected] : Food and Beverages
CHARCOAL (THAILAND) CO, LTD264/26 Sukhumvit 71Rd, North Phrakanong,Wattana, Khlong Toey Thailand Tel : (66-2) 7110821 Fax : (66-2) 7110821Email : [email protected] : Charcoal
BCDHERBS (BANGKOK CRUDE DRUGS IMPORTAND EXPORT)127-129 Hua Med, Chakkrawad Road,Samphanthawong Thailand Tel : (66) 2224-9943, 2221-9573, 2221-3480
Fax : (66) 2225-6373Website : www.bcdherbs.comProduct : Medicinal Herbs, Spices
LEBANs22-1 Ng Van Iinh Vietnam Tel : 0979848519-0-979848519Fax : 0979848519-0-929005005Website : http://www.leban.com.vn/Product : Food and Beverages
MAMANDA PTE LTD73 Sultan Gate Singapore Tel : (+65) 6396 6646 Fax : (+65) 6396 5836Email : [email protected],
[email protected] : www.mamanda.com.sgProduct : Food and Beverages, Handicrafts,
Textile & Garment, knitted or crocheted,Textile & Garment, Not Knitted or
Crocheted
AMBA JI171 & 173 Selegie Road Singapore Tel : +65 6336 62 44 Fax : +65 6336 2766Email : [email protected] : Betel Nut, Black Pepper, Cardamoms,
Cinnamon (Cassia Vera)
INDONESIA JAMU CENTREMall Parkway Parade Singapore Tel : +65 8399 6840, 93658436Email : [email protected] : Cosmetics, Food and Beverages,
Herbal Products
8/19/2019 gajah duduk
20/20