"'.- , .......... ~.~~.~ ., LAP08.lN
OLEH: r .r-' v'
Tltl PUitWADI DKK
DILAICSANAKAN ATAS BIAYA :
i P"OYIK PINGEM.ANGAN ILMU DAN TIKNOLOCII , 1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KIIUDAYAAN
i . DENGAN SURAT KONTRAK PENELITIAN ~0. $»7/PIT/DPPM/411/1182· TANGGAL 3 AGUSTUS 1182
i FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN I l' UNIVERSITAS GADJAH MADA
i~~TEM£1'1 PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAA,
.-H--~~- I Ill !
PRAKATA
Penetit~an tentang."Pengkajian Pengaruh IntrodUksi Tr
tor di Daer~ Padat Pendud'*·· s·t~di Kasus di Kecaniatan :Ju~ . ..
ring Ka.bupaten 1
! Klat'en'' ini dil~ukan atas dasar Surat 'Perj '
an Pelaksantan: Penel{tian No. 1 307/PIT/DPPM/495/1982.. ·.:
Penefitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data ten •
tang penggu·~ traktor pertanian di daerah Kecama ta~ Juwiri
Kabupaten Kiat~n. Data tersebut digunakan sebagai bahan etal
asi pe:n.gguntan1traktor pertanian yang hasilnya dapat diswfak .·
sebagai bah n informasi untuk pengembangan traktor pertan~an
di claerah i i ~alam usaha untuk mencukupi kebutuhan tenag4 p
ngolahtm, t ahf meningkatkan produksi pertanian, dan juga!ke·
jahteraan gilmasyarakat tani. ! . j
Peng mp*lan data lapang untuk penelitian ini
di desa Gon an,sari Kecamatan Juwiring, sedangkan data se~un • . 1
,
1
,
der lainnya di~umpulkan dari Kantor Kecamatan Juwirilllg• : I ' ' I
Deng4n ~erlaksananya peneli tian ini disampaik$n uc~p terima .kasi.t... k
1
pada. Lembaga Peneli tian Universitas Ga. djah .. ~ .... Ma . da .yang tel enyediakan dana dan kepada Bapak Camat Juwij
ring serta ep a Desa Gondangsari yang telah membantu pellak
aanaan penet an ini.
Yogyakarta, 30 September 1983 . Ketua Pelaksena
Ir. Tri Purwadi, M.E~g.
i
DAFTAR IS!
PRAKATA I
-.j.·----------~-------------···· .. ••··••• DAFTAR ISI -~------------------------~----------INTIS"ARI -·~--------------------------------~
I. PENDA~ULWAN -------~----------------------
II. PENELAAHAN TINJAUAN KEPUSTAKAAN ----------III. TUJUA~ PSNELITIAN ------------------------IV. .HASIL Y~G DIHARAPKAN ---------------~----
v. METOD~L0$1 ----------------------------VI. ANALISA DATA
I ----------------------------VII. HASILiDAN PEMBAHASAN ---------------------
A. Polten~i Per'j:ania.n, Tenaga Kerja dan Kebutu~an! Traktor · --------------------:'·----
B. Ke~da~n Phisik Tanah dan Ukuran Kapasitas Ke~jaj Traktor -----.. ------------------:
·c. As~e~ Ekonomi Penggunaan Tra.ktor Pertani-anj ~---------- .. -------------------------
1 •
D. Asjpe~ Sosial Penggunaan Traktor Pertanian
VIII. P E Ni U !T U P ------------------~-~-------
-----------~---------------------
LAM~IRAN-L~MPlRAN
ii
i 1
1
3
5
6
7
I N T I S A R I
Peneli tian ini bertujuan untuk mengumpulkan data pe.ng
gunaan traktor pertanian di daerah Kecamatan Juwiring, Kabu
paten Klaten. Data•tersebut digunakan sebaga.i bnhan evalua.si
penggunaan ·traktor pertanian yang ha.silnya dapat digunakan -
sebagai bahan informasi pengembangan penggunaan traktor per
tanian di Kecamatan Juwiring.
Untuk keperluan tersebut telah dilakukan pengumpulan
data lapang yang terdiri dari data teknis, ekonomis dan scsi
al dari penggunaan traktor pertanian. Pengumpulan data dila
kukan dengan menggunakan daftar pertanyaan, wawancara dan
studi pustaka di Kecamatan Juwiring.
Hasil analisa data menunjukkan bahwa :
~ Tersedianya prasarana pendukung yang berupa. prasarana
teknis, ekonomis dan sosial telah memungkinkan berkem -
ban~nya penggunaan t.raktor pertanian di Kecamatan Juwi
ring.
- Supaya tidak terjadi penyempitan kesempa.tan kerja bagi
buruh ternak, sebaiknya pemilikan traktor di daerah Ke
eamatan Juwiring khususnya di desa Gondangsari tidak me
lebihi 6 unit
- Bagi petani pemilik traktor, penggunaan traktor dapat
mendatangkan keuntungan dengan B/C ratio ::: 1,36.
- Bagi petani penyewa traktor, penggunaan traktor lebih -
menguntungkan yaitu biaya pengolahan tanah lebih murah
dan dapat meningkatkan intensitas penggunaan tanah.
iii
l. PENDAHULUAN
./
Adalah suatu kenyataan bahwa Pembangunan Pertanian sa
ngat diperlukan bagi landasan Pembangunan Negara Indonesia -
seperti dinyatakan dairun GS:ris Besar Haluan Negara (GBHN).
Mekanisasi l>ertanfan sebagai salah satu ·unsur pel'ldukung ;pemba
ngunan; perlu dibina dan diseau~dkan · dengan a:-ah pembangunan
sehingga penerapannya dapat dilakukan sa-optimal mungkin.
Gagasan penggunaan semakin terasa dengan mendekatknya abad
ke dua puluh satu yang ditandai dengan perkembangan teknolo
gi yang semakin melonjak serta digunakannya cara-cara mutha•
kir untuk mengatasi persoalan di segala bidang. Ciri lain da
ri abad ini adalah dibayangi oleh kemungkinan peletusan jum
la~ penduduk dengan segala konsekwensinya. Tindakan pengaman '
an dengan oepat, diperlukan untuk menga~asi persoalan ini.
Di bidang pertanian persoalan tidak hanya sekedar penambahan
produksi tetapi juga kecepatan produksi, tidak hanya jumlah
yang dikejar tetapi juga waktu.
Dari 6.718.463 ha luas sawah di Indonesia, 3.510.905
ha (52,26 %) berada di Pulau Jawa. Dengan kenyataan ini para
nan sawah di Jawa untuk mensuksesltan program swa-sembada pa
ngan adalah sangat menentukan• Dalam rangka program swa-sem
bada pangan ini, pernerihtah l!lelakukan usaha ekstensifikasi,
intensifikasi dan diversifikasi. Di Jawa usaha yang dapat di
lakukan untuk meningkatkan produksi adalah dengan melakukan
intensifikasi dan diversifikasi. Untuk mendukung usaha inten
sifikasi dan diversifikasi diperlukan input teknik bercocok
tanant yang baik·, be:rsa.maap dengan input teknologi kimia, bi
ologis dan mekanis yaltu penggunaan alat-alat dan mesin per
tanian yang tepat ~na. Di sam ping i tu banyak dianjurkan ju
ga untuk tanam bersama dalam rangka mengatasi problem serang an hama dan penyakit. Sebagai konsekwensi dari tata cara ta ..
nam bersama ini, maka pengolahan lahan juga harus di~akukan
1
2
dalam waktu yang bersamaan pula. Akibatnya di beberapa dae -
rah didapat maaalah kekur,angan tenaga (manusia dan ternak)
untUk pekerjaan pengolahan tan~ in.i. ·Untuk inengataai hal
ini, penggunaa!l alat-alat dan meain perta.nian khususnya traJi
tor tidak dapat dihindarkan ·lagi. Dengan penggunaan traktor
unt~ pengoiahan tanah ini, di aamping untuk mengatasi masa
lah kekurangan tenaga juga diharapkan akan dapat meningkat -
kan produktivitas tenaga 'kerj.a, meningko.tkan produktivitas
lahan (dalam hal ini intensitas tannm), dan meningkatkan pr.£
duksi. Sebaliknya, dengan penggunaan traktor di Jawa, yang
merupakan daerah padat penduduk, mendapat tantangan dari be~
bagai pihak yang akhirnya menimbulkan peraoalan pro dan kon
tra. Dari golongan yang kontra berpendapat bahwa penggunaan
traktor di bidang pertanian di daerah padat penduduk akan m~
nyebabkan pengangguran sehingga bertentangan dengan azas pe
merataan pendapatan.
Dari kenyataan di atas perlu diadakan suatu pengkajian
pengaruh introduksi traktor di daerah padat penduduk. Pengk~
jian meliputi tiga aspek, Yakni : aspek teknis, aspek ekono
mis dan aspek sosial.
-
II. PENELAAHAN TINJAUAN · KEPUSTA.KA.A.N
an tanah adalah dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas tenaga
kerja orang dan juga m.A.xu ngkatkan prcduksi lnhan. ·Penggunaan
a14t-clat pengolah tanah bertenaga mekanis diharapkan akan.me
il.illgkatkan kapaa.:i:t;as lterja tenaga or~g ·a.eh:i:ngga cove.rage area
akan bertambah luas dan dengan demikian akon manguz:-angi masalah
kelangkaan tenaga. Selain itu dengan manggunakan tanaga mekanis
akan mempe~epat pengerjaan pengolahan tannh sehingga karen~a
intensitaa penggunaan lahan berpengairan baik nkan meningkat1
sedangkan pada laban tadah hujan akan dnpat dikurangi resiko ka
kux•angan air. Beberapa atudi menunjukka.n bo}1.wa pengolahan tanah
dengan menggunakan traktor hasilnya labih baik dibandingkan de
ngan menggunakan tenaga hewan maupun tanaga manusia, sehingga
ke.Nnanya pl!Oduktivitas lahan akan lebih tinggi (3,6). ·
Akhir•akhir ini penggunaan tanaga mekanis untuk pangol~
an tan.ah mendapat eorotan dari beberapa pihak yang pada dasar ..
nya terpisah menjadi dua pendapat yaitu antara pro dan kontra.
Dan golongan yang kontra berpendapat bahwa penggunaan traktor
akan menimbulkan pengangguran sehingga bertentangan dengan a~as
pemerataan yang merupakan program pemerintah.dalam Pelita III.
Sedangkan golongan yang pro berpendapat bahwa penggunaan trak •
to~ akan dapat memberikan rangsangan kepada tennga kerja muda
usia untuk mau bekerja di sawah lad~g. Di samping itu di bebe
rapa tempat mulai dirasakan kesulitan mandapatkan. tenaga kerja
manueia maupun tenaga hewan (3).
Dalam usaha mencukupi kebutuhnn akan pangan, pemerintah . .
berusaha meningkatkan produksi pangan dengan secnra intensiti -
kasi dan extensifikasi, namun demikian produksi pangan belum menoukupi k.ebutuhan yang ada untuk i tu pemerintah mengimport
beras. Ternyata extensifikasi yang digalakkan pemerintah di l.u
ar pulau Jawa hasilnya belum dapat disupply ke Pul.au Jawa, se -
hingga hampir seluruh beras impor dikonsumsika.n di Pulau Jawa.
3
•
4
Tingkat penggunaan teknologi dalam usahn memproduksi be
rae di Pula.u Jc.wa audah eukup tinggi antara lain pengg'lillaan bi
bit UDisUl sudah tersebar luaa, dosis pupuk cukup dan pemberan•
tuan hama sude.h intensit, karenanya hrunbatan utama dalam pe -ningkatan. produksi lahan adalah masukan tenaga dalam usaha tani. Haail suatu studi menunjukkan bahwa kenaikan produkei lahan untuk daerah di mana masukan teknologi dalam usaha tani eudah
tinggi sangat dipengaruhi oleh tersedianya tenaga kerja (4).
Pulau Jawa merupakan Pulau terpadat penduduknya diantara
pulau•pulau di Indonesia lainnya, kepadatan penduduk di Jawa -mencapai seki tar 625 jiwa/km2• Bie.rpun begitu di beberapa tem -pat (Karawang, Subang, Klaten) eudah dirasakan adanya.kesulitan
dalam pengadaan tenaga kerja orang untuk pengolahan tanah, hal
ini makin diperkuat dengan adanya gerakan intensifikaai khusus
yang menuntut gerakan pengolahan tanah yang serempak dengan se•
lang tidak lebih dari 30 hari. Jawaban persoalan di atas tersebut hanyalah dengan seoara pengadaan 'enaga mekanis terutama ~
tuk pengolahen tanah yang berupa traktor (2, 4, 6).
Pengadaan tenaga mekanie di Pulnu Jawa tidak dapat di -
lakaanakan secara.gegabah, mengingat penduduk di Pulau Java sa•
ngat padat, tetapi sebaiknya pengambntan pengadaan tenaga meka•
nis akan mengakibatkan uaaha peningkatan prodUksi lahan. akea •
terhambat juga. Oleh karena itu perlulah dicari suatu cara atau
tolok ukur dalam pengkajian pengaruh introduksi 'enaga mekania
yang berupa traktor di daerah padat penduduk seperti halnya di Pulau Java (1 1 6)
------
..
III. TUJUAN PENELITIAN
· Penelitian ini bertujuan.untuk memberikan suatu. konsep
pengkajian pengar.uh introduksi traktor pada suatu·daerah yang
padat penduduk. Hasil dari pengkajian ini akan.berupa basil -. . evaluasi. terhadap penggunaan traktor pertani.an pada suatu d.a,!.
rah atas dasar aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosial.
Evaluasi dari aspek teknis bertujuan untuk mengetahui
apakah traktor yang digunakan pada suatu daernh secara tekni~
sesuai dengan keadaan phisik daereh tersebut.
Evaluasi dari aspek ekonomis bertujuan untuk mengetahui
apakah traktor yang digunakan pada suatu daerah secara ekono
mis dapat.mendatangkmi keuntungan bagi petani di daerah itu.
S~dangkan evaluasi dari aspek sosial bertujuan untuk m,!.
ngetahui apakah traktor yang digunakan itu tidak menimbulkan -
masalah sosial di daerah tersebut.
---.--
5
, IV. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari pen~litian ini ialah be~upa
hasil evaluaai yang memberikan informasi kepada kita tentang . penggunaan traktor pertanian pad~ suatu daerah pada penduduk.
Hasil evaluasi tersebu.t terdiri dari .:
A. Jumlah traktor yang ada dan jumlah trnktor yang se
mestinya diperlukan.
B. Ukuran traktor yang ada dan ukuran traktor yang se•
mestinyn digunakan yang sesuai dengan keadaan phisik
·daerah.
c. Informasi apakah penggunaan traktor di daerah ini
dapat mendatangkan keuntungan bagi petani.
D. Informasi apakah penggunaan traktor di daerah ini •
tidak menimbulkan· masalah sosial (pengangguran) •
..... ___
6
V. M E T 0 D 0 L 0 G I
Telah diuraikan di muka bahva aspek yang digunakan un -
tuk mengkaji introduksi traktor pertanian ialnh aspek teknis,
ekonomis dan sosial. Oleh karenanya maka penelitian ini memer
lukan tiga macam data yaitu :
1. Data teknis yang meliputi : keadaan phisik daerah termasuk
di dalamnya adalah : luas lahan pertanian, potensi irigasi1
klasifikasi tanah pertanian1 kapasitas, efisiensi dan kwa
litas kerja traktor pertanian.
2. Data ekonomis yang meliputi : input sarana produksi, prod
duksi tanaman persatuan luas, harga jual basil produksi, •
harga beli traktor pertanian, ongkos sewn traktor pertani
an, ongkos sewa ternak kerja, upah buruh tani.
3• Data sosial meliputi : pola usaha tani, jumlah petani, jum
lab buruh tanit jumlah ternak kerja, mobilisasi buruh tani
dari dalam keluar daerah dan sebaliknya dari luar kedalam
daerah.
Tiga macam data tersebut akan dikumpulkan dengan tiga
macam cara yaitu :
1. Pengamatan dengan cara melakukan percobaan dan pengukuraft
langsung di lapangan.
2. Pengumpulan data dari sumber informasi tertulis atau waw~
cara dengan pejabat instansi-instansi yang ada hubungannya
dengan obyek penelitian.
3• Wawancara dengan para petani pemilik traktor, penyewa tr~
tor dan buruh tani.
Dari data teknis dan sosial akan digunakan untuk menen
tukan neraca daya kerja yaitu suatu neraca yang menggambarkan
kebutuhan daya kerja dan potensi daya kerja yang tersedia da
lam bidang pertanian.
7
8
Nernca daya tersebut akan digunakan sebagai suatu tolok Ukur apakah introduksi traktor pertanian pada'daerah ters~but akan
mendesak (atau tidak) terhadap kesempatan kerja di bidang pe.£.
tanian. Sedangkan data ekonomi aknn digunakon untuk menentu -
kan kelayakan pemilikan dan pengoperasian traktor; sebagai t~
lok ukur kelayakan ini ialah B/C ratio.
Dari kedua tolok ukur tersebut maka introduksi traktor
pertanian dapat dikaji secara lebih seksama, yang dapat digu
nakan sebagai landasan untuk mengetahui apakah introduksi -
traktor pertanian tersebut tidak akan menggoncangkan masyara
kat setempat dan apakah introduksi traktor pertanian tersebut
dapat mendatangkan keuntungan.
-----
VI. ANALISA DATA
, Penelitian irii bertujuan unt'\lk mengkaji penga'ruh intro
duksi traktor pertanian pada suatu dae~ali. Seba.gai tolok ukur
dalam pengkajian pengaruh intro.duksi traktor pertanian ini io.
lah neraca daya kerja dan B/C ratio.
Neraoa daya kerja merupakan suatu tolok ukur yang di.pa_a
dang dari a.spek teknis dan sosial. Seco.ro. teknis neraca daya -
kerja dapat ditentukan seba.gai berikut l
Daya yang dibutuhkan a A (ha/musim) X H1(hp.hr/ha)
A.H1 hp.hr/musim ~
Daya kerja l;lon mekanis yang tersedia :
dimana :
A • potensi luas garapan tiap musim, bo.ik berupa sawah
pengairan, sawah tadah hujan maupun lada.ng, yang m~
nunjukkan volume pekerjaan da.lam satu musim ( ha/ -
musim).·
B • tenaga ternak potensiel, yaitu sama dengan jumlah
ternak x prosentase ternak fungsionil (6o%)•(pasang
ternak).
C - tenaga kerja orang potensiel, yaitu sama dengan pro
sentase angkatan kerja laki-laki x jumlah buruh ta•
ni (orang).
D - tenaga traktor tangan yang terdapo.t di daerah tar -
sebu.t ( traktor).
E - tenaga. traktor roda 4 yang terdapa.t di daerah ter •
sebut (traktor).
F - hari kerja yang tersedia untuk pengolahan tanah da
lam satu musim, merupakan jumlah ho.ri mulai dari -
pembajakan pertama sampai dengan stap tanam yang •
tersedia tiap musim (hari kerja/musim).
9
Apabila
10
H1- Horse power hour (hp hr) yang dibutuhkan untuk p~
ngolahan·tanah seluas 1 na siap tanam (hp.hr/ha).
Hp.hr yang dihasilk~ oleh satu tennga kerja orang
per-hari atau oleh satu.pasang tennga ternak per
hari kerja, untuk selanjutnya diberi simbul H2 un
tuk tenaga orang dengan satuan hp.hr/hko dan H3 ~
tuk tenaga kerja ternak dengan satuan hp.hr/hk pa
sang ternak.
A.~1 ~ (B.H3
+ C.H2 • B.H2 ) F, maka berarti ten~
ga kerja non mekanis telah mampu untuk melakukan
pekerjaan pengolahan tanah, jadi introduksi trak -
tor pertanian dapat mendesak kesempatan kerja bu -
ruh tani.
Apabila t A.H1 J (B.H3
+ C.H2 • B.H2 F, maka berarti tenaga
kerja non mekanis tidak mampu untuk melakukan pe -
kerjaan pengolahan tanah, dengan sendirinya intro
duksi traktor pertanian diperlukan untuk men-sup -
ply tenaga kerja.
Sampai sebanyak berapa introduksi traktor pertanian di
perlukan pada suatu daerah, sangat tergantung oleh besar ke
cilnya selisih antara A.H1 dan (B.H3
+ c.H2 - B.H2 ) F terse •
but.
Secara teknis jumlah traktor yang diperlukan dalam •
rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk pengolahan
tanah dapat pula ditentukan sebagai berikut s
Kebutuhan traktor A.H1 -(B.H
3 + C.H2 • B.H2 ) F
= ---------------------------unit
H4
dimana ; H4 - adalah horse power h.our tiap unit trak -
tor yang dapat dibasilkan dalam satu musim
kerja.
Sedangkan B/C ratio merupakan suatu tolok ukur yang dipandang
dari aspek ekonomis.
11
Secara empiris B/C ratio dapat ditentukan sebagai berikut a
Nilai pendapatan - Nilai pengeluaran B/C ratio =
Nilai penge~uaran
Apabila B/C ratio 7 1, maka dapat dika.takan usaha peng
operasian traktor pertanian tersebut dapat mendatang -
kan keuntungan.
Dari dua macam tolok ukur tersebut maka introduksi trak -tor pertanian dapat dikaji apakah introduksi tersebut menda -
tangkan keuntungan dan apakah introduksi tersebut tidak mengu
rangi kesempatan kerja buruh tani yang ada pada daerah terse •
but.
-------
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. POTENSI PERTANIAN,·TENAGA KERJA DAN KEBUTUHAN TRAKTOR
A.1. Luas baku lahan pertanian
Kalurahan Gondangsari, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Kla
ten luas wilayahnya adalah sebeaar 215,7595ha. Luasan teraebut
terdiri atas lahan sawah seluas 116,4755 ha, lahan tegalan 18~
8220 ha, lahan pekarangan/bangunan 49,7495 ha dan ~ahan untuk
keperluan lain-lain aeluas30,7125 ha.
Lahan sawah di Kalurahan Gondangaari seluruhnya telah be£
irigasi teknis, sehingga tidak dijumpai sawah tadah hujan di
kawasan kalurahan teraebut.
Sedang janis tanahnya adalah tanah regosol abu vulkanik.
A.2. Potensi tenaga kerja manusia
Jumlah penduduk total kalurahan Gondangsari, Kecamatan
Juwiring, Kabupaten Klaten adalah sebesa.r 3030 jiwa, yang ter
diri atas 1450 penduduk laki-laki dan 1572 penduduk perempuan.
Sedang yang dimaksud dengan poten~i tenaga kerja manusia dalam
penelitian ini yang hubungannya dengan kegiatan pengolahan ta•
nah, ialah tenaga kerja orang laki-laki dewasa yang mampu dan
betul•betul bekerja di bidang pertanian, khususnya untuk mela
kukan kegiatan pengolahan tanah •
. Dalam daftar 3.1. jumlah penduduk berdasarkan matapenca -
harian, dapat diketahui bahwa potensi'tenaga kerja manusia di
Kalurahan Gondangsari ini adalah sebesar kurang lebih 597 ji-
wa.
12
Daftar 3.1.
13
Jumlah'penduduk berdasarkan mata pencabarian
=======================================•=========== NO~ Mata pencabarian J" ..... J.:wa ... --
------------~--~--------------~-~--~--~-~~~------1. Petani sendiri 286 2. Burub ta.ni 311
3· Pengusaha 2 4. Buruh Industri 20
5. Burub bangunan 15
6. Pegl,\wai Negeri Sipil/ABRI 43
7. Pensiunan 4
8. Lain-lain 1471
---------~~~~-------------------~-----------------J u m 1 a h 2152
===================================================
A.3. Potensi ternak kerja
Yang dimaksud dengan potensi ternak kerja dalam peneliti
an ini adalah ternak dewasa baik sapi atau kerbau yang dapat •
digunakan untuk bekerja di sawah.
Dari basil pengumpulan data menunjukka.n di Ka.luraban Gon._
dangsari, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Kla.ten, tidak dijumpa.i
a.danya. sapi, sedang kerbau ada sejumla.b 69 ekor. Namun dari ia formasi penelitian yang didapat menyataka.n bahwa kerbau ini sa
ma sekali tidak pernah dipergunakan untuk melakukan pengolahan
tanah, tetapi oleb pemiliknya banya dipakai seba.gai tabungan
(sawing) dan akan dijual apabila dianggap menguntungkan.
DeDI&D:demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa di
Kaluraban Gondangsari ini potensi ternak kerja nol atau tidak
ada. Sedang kegia.tan pengolabnn tanah telah dilakukan dengan -
traktor tanga.n yang dibantu dengan tenaga kerja manusia untuk
penyempurnaan basil pekerjaannya.
14
A.4. Macam dan jumlah alat pertanian yang tersed:i,a
Penggunaan traktor pertanian untuk kegia:han pengolahan
tanah sudah tampak membudaya di wilayah penelitian ini. Janis
traktor pertanian ya~g ada di Kalurahan Gond~gsari adalah . . traktor tangan 10,5 hp sebanynk 4 buah, yang dilengkapi dengan
Rotary tiller ~an kadang-kadang diberi perlengkapan tambahan
berupa garu sisir buatan pemilik traktor sendiri.
Sedang peralatan pertanian lain yang paling banyak dijum
pai adalah hand~sprayer sebanyak 96 buah rice mill 2 buah. Dan
pompa air yang digunakan untuk membantu pengairan di lahan te
galan sebanyak 2 buah.
Sedangkan peralatan lain seperti landak, sabit, ·cangkul,
tidak tercatat jumlahnya, karena sulit untuk menghitungnya, me
ngingat hampir seluruh petani rata-rata memilikinya.
A.5. Pola tanam
Karena pada lahan sawah seluruhnya sudah berpengairan cu
kup baik maka hampir sepanjang tahun lahan sawah ini ditanami
tanaman padi. Dengan demikian pola tanam di wilayah penelitian
ini umumnya adalah berpola tanam ,.padi - padi - padi.
Waktu tanam sudah terlihat dilaksanakan secara serentak
dengan menggunakan sistim blok. Waktu tanam untuk padi rendeng
an dilakukan secara serentak pada bulan Nopember. Wnktu tanam
padi gadu pertama b~asanya dilakukan secara serentak pada bu -
lan Maret, sedang waktu tanam padi gadu kedua dilakukan secara
serentak pula pada bulan Juli, untuk seluruh wilayah kalurahan
tersebut.
Dengan keadaan seperti itu maka selang waktu penanaman
berkisar kurang lebih selama 30 hari. Keadaan ini tampak jelas
kalau kita lihat pada tanaman padi yang umurnya hampir sera •
gam.
15
A.6. Pengolahan tanah
· Tenaga utruna yang digunakan untuk melaks.anakan kegiatan
pengolahan tanah di wilayah Kalurahan Gonciangsari, Kecamatan
Juwiring, Kabupaten Klaten adalah tenaga traktor tangan.
Dari pengalamrui para petani pemilik traktor, ·ukuran traktor
tangan yang sesuai adalah ukuran t~aktor tangan yang dayanya
besar. Semua traktor tangan yang dayanya. besar. Semua tr~tor
tangan yang dimiliki oleh petani sekarang adalah mempunyai u
kuran di atas 10 Hp, tepatnya dayanya adalah sebesar 10,5 Hp.
Ukuran traktor ·tangan yang lebih kecil pernah dicoba tetapi -
dianggap tidak sesuai karena terlihat tidak mampu bekerja de
ngan baik.
Tenaga kerja ternak bela seperti sapi atau kerbau bebe
rapa tahun terakhir ini sama sekali sudah tidak digunakan se
bagai tenaga kerja di bidang pertanian. Telah dijelaskan di -
muka bahw~, sapi samasekali tidak dijumpai di wilayah terse
but di ataa. Sedang kerbau hanya dipakai oleh pemiliknya seba
gai tabungan (saving), yang akan dijual apabiln dianggap meng
untungkan atau kebetulan pemilik memerlukan uang untuk modal
pengerjaan tanahnya.
Tennga kerja manusia masih tampak diperlukan untuk kegi
atan pengolahan tanah, khususnya untuk kegiatan-kegiatan 1
tamping, mopok dan kadang-kadang untuk kegiatan mojoki dan
ngrata. Besar kebutuhan tenaganya kurang lebih ndalah sekitar
30 HKO/ha.
Ada 2 sistim pengolahan tanah dengan tenaga traktor yang
dijumpai di wilayah kalurahan Gondangsari tersebut yaitu :
(1) Rotary satu kali dan (2) Rotary & Garu. Pengolahan sistim
Rotary satu kali biasany.a me~punyai kapasitas kerja 3 patok/
hari atau kurang lebih 1 h~hari. Sedang pengolahan tanah sis
tim Rotary & Garu kapaeitae kerjanya adalah sebesar 2 patok/ -
hari atau kurang lebih sebesar 0,64 h~hari.
Masing•masing sistim di atas masih memerlukan tambahan tenaga
kerja orang sebesar kurang lebih 3 HKO/ha.
16
A.?. Analisa kebutuhan traktor
Kebutuhan traktor dapat ditentukan atas dasar perhitungan '
teknis. Untuk perhitungan teknis ini diperlukan data tentang
luas garapan permusim atau permasa tanam, potensi tenaga kerja
manusia• potensi tenaga kerja ternak hela1 pola usaha tarli, ka
pasitas kerja tenaga manusia, kapasitas kerja ternak hela 4an
kapasitas kerja traktor permusim.
Namun telah dijelaskan di muka bahwa tennga kerja ternak
hela tidak dipergunakan untuk melakukan kegiatan pengolahan ta
nah, sedang tenagn kerja manusia hanya dipergunakan .. bagai te
naga pelengkap untuk penyempurnaan pekerjaan pengolahan tanah
saja.
Dengan demikian kebutuhan traktor audah dapat dihitung de
ngan data tentang luas garapan sawah per musim atau permaea ta
nam, pola usaha tani dan kapasitas kerja traktor tangan permu•
sim.
Secara teknis kebutuhan traktor dapat dirumuskan sebagai
berikut :
luas garapan permusim Kebutuhan traktor
hasil kerja traktor permusim
Sedang hasil kerja traktor permusim :
kapasitas kerja traktor/hari x hari
kerja/musim
Dengan dasar data yang telah disampaikan di muka dapat diperhi
~ungkan kebutuhan traktor sebagai berikut :
(1). Untuk sistim pengolahan tanah : Rotary satu kali
116,4755 ha/musim Kebutuhan traktor : = ,,8 4bl
1 ha/hr x 30 ha/musim
Dengan sistim Rotary satu kali akan dibutuhkan 4 buah ~ak
tor tangan di wilayah tersebut.
17
DeBsan telak teraedianya 4 buah traktor tangan di wilayah
terse but • maka ma8ih diperlukan penambahan 2 buah traktor
taagan lagi, apabila sistim pengolahan ini diterapkan untuk seluruh wilayah Kalurahan Gondangsari tersebut~
Perhitungan-perhitungan tersebut di atas dilakukan de -
ngan asumsi bahwa tidak ada masukan traktor dari luar daerah -
ke wilayah Kalurahan tersebut. Dan juga seb.!ll.iknya ticlak ada -
traktor tangan di Kalurahan tersebut yang digunakan untuk me -
ngerjakan sawah di luar wilayah Kalurahan Gondangsari pada sa
at musim tanam tersebut.
Sedang kebutuhan tenaga kerja manusia untuk penyempurnaan
basil pengolahan tanah dapat diperhitungkan sebaga berikut :
Kebutuhan tenaga kerja manueia = kebutuhan hari kerja orang peP-hektar x luas garapan per musim
----------------------------------------------------- a hari kerja per-musim
30 HKO/ha x 11,4755 h~musim
30 HK/musim c=- 117 orang
Dengan tersedianya tenaga kerja manusia sebes~ 597 orang
di Kalurahan Gondangsari, kebutuhan tenaga kerja manu•ia sebe
sar 117 orang tersebut di atas, dengan sendirinya akan tercu -
kupi• tanpa harua mendatangkan tenaga kerja manusia dari luar daerah.
18
B. KJUU>AAN PHISIK. TANAHt UKURAN DAN KAPASITAS KERJA TRAKTOR
B .1. Xeadaan phieik 'taJlah
J eni.a ~ di K~oamatan Juw:lring berdaaarkan pata tanah
tinjauan Lembaga Peneli tian Tanah Bogor 1973, s eba~u adalell
Regosol KeJ.abu dart bahan i~d\Ut pasir dan abu vulkania, dan !'• bagiaa lagi berupa grumosol kelabu tua dari bahan i~duk tuft -
vulkan intermediol.
Sifat-sifat mekanis tanah masing-masing jenis tanah rego
aol dan grumosol disajikan dalam «attar berikut ini :
Daftar 7.2. : Harga mekania tanah Regosol dan Grumosol
•=•=======•====~=======•=•=ca======-=======a========•=====.-aac
Jeni• Hup -·rukv Harga mekanis tanah ------------------------------. Kering Lembo.b Baaah
--------------~----------~-·---------~--~------------~-------1. Draft pembajakan Regosol 0,282 0,265 0,353
apesifikt Kg/cm2 Grumosol 1,050 1,032 1,427 2. Torsi spesifik, Regosol 0,019 0,021 0,018
kg/om2 · Grumosol o,o24 0,023 0,016
3. Traction Ratio, Regosol 0,509 0,574 o,486 kg/kg Grumosol o,6o9 0,599 0,571
4. Daya sangg!ll ta-nah Regosol 2,086• 0,903 0,980 kg/cm2 Grumosol 1,333 1,310 0,742
·-===•==•===============··=============•========··=====·==····· Sumber : Peta draft tanah, Direktorat Teknik •
Departemen Pertanian dan Jurusan Meka nisasi Pertanian UGM, 1971.
B.2. Kebutuhan daya traktor (ukuran traktor)
Kebutuhan traktor eampai eaat ini.masih terbatas.pada. pe• ngolahan tanah dan kadang-kadang juga traktor digunakan untuk keperluan t~ansportasi. Jadi pengolahan tanah dengan traktor -alat yang digunakan dapat berupa bajak singkal atau ba~ pe •
. --
19
runyah, garu dan bajak. putar (rotary tiller). Bilamana pengo -
laban tanah digunakan bajak singkal/perunyah biasanya kemudian
disertai penggaruan 1 eampai 2. kalit dan jarang disusul dengan
rotary. Sedangkan bilamana dengan rotary pengolahan cukup de -
ngannya sebanyak 2 - 3 kali.
Ukuran alat yang disertakan pada traktor bermacam-macam
tergantung pada merek dan jenis traktor. Pada tabel A dan B -
disajikan data epesifikasi daya traktor dan kemarnpuan kerja -/
berdasar hasil penggunaan beberapa traktor yang dipasarkan di Indonesia.
... - ...
Tabel A : Spesi i'ikasi traktor untuk pengolahan tanah dengan rotary
=========================================================================;===================~ Basil kerja pada ta Hasi1 kerja pada ~
No. Merk & Model Day a Berat Daya/ nah basah nah kering Day a
HP total berat --~--~---~-~-~~--- -------........ ----.......... per
Kg Kg/kg da1am 1ebar keee dalam lebar keee lebar patan patm HP/M em em kerja em em kerja m/mnt m/mnt
-~----......--.-.----_....... ........ _ .. _____ ~ ____ .. _______ ... _______ -------------....----------... ----------. ...-------··--------1. Kubota K 120 8,5 347 o,o24 11 60 39,7 10 60 26,1 14;2
2. Kubota K '75 6,5 254 0,026 11 '+6 40,5 10 46 30,5 14,1
3· Satoh K 170 6-8,!5 210 0,032 13 63 30,7 12 63 25,3 13,5 4. Kubota K 700 7.,5-B 321 0,025 12 62 38,3 10 62 27,1 12,9
5. Dewi. Sri PT 3 7-8,.5 287,7 0,029 11 60 33,4 - - - 14,2 N 0
6. Iseki KL 781 6-6,.5 273 0,02.4 13,6 60 25,9 10,7 60 22,2 10,8
7. Satoh ST 1}00(4W) 12,7 470 0,027 16 110 33,3 8,9 110 14,8 11,5
8. Kubota L220 ( 4W) 25,5 720 0,035 15,9 140 33,4 13,5 140 25,5 18;2
9· YaruDar YM155(4W) 15,0 516 0,029 12,6 98 21,0 10,7 98 23,6 15,3
10. Hinonoto E150D/4W 15 - - 12,8 115 34,2 11,0 115,8 19,4 14,4
11 .. The Shibawa (4W) 13 .585 0,022 14,7 105 20,4 16 105 35,2 12,4
12. Satoh S370D (4W) 13-15 535 0,028 16,2 110 32,2 13,2 110 23,2 13,6
13. Kubota B6100 (4W) 14 4?0 0,030 10,4 91 45,7 10 91 26,5 15,4 14. YaDDar YM155DT/4W 15 630 0~024 15,7 92 18,6 15,0 92 20,3 16,3
15. Iaeki TX1300F(4W) 13 510 0,025 16,4 100 28,5 15,6 100 21,9 13,0
================================================================================================ Sumber & Test Report, Dinas Alat & Mesin Pertanian, Deptan.
21
Tab•l B Speeifikaei traktor untuk pengolahan tanah dengan bajak
' ·===--================·===•========:=a=======•================--== No. Merk & Model Day a Berat Kondi Haeil kerja Daya/le
HP total ei -----------~~---
bar Kg tanah dalam lebar kece alat
em em pat- HP/m an kerja m/mnt _ ... _____ .. __ __. ___________ . _________ .. ________ ·- ---------· -··----------.... ----
1. Satoh K 170 6-8,5 210 kering 13 21 58,7 40,5 2. Dewi Sri PT3 7-8,5 282,7 basah 13,6 2?,5 33,8 30,9
3· Tuff Bilt D7 15,0 695,5 baeah 15,6 41,8 52,8 34,9 kering 15,1 41,3 47,8 36,,
4. Ieeki KL 781 6-6,5 273 basah 12,3 24 80,2 27,1 kering 14 20 78,2 32,5
'· Hinomoto E150D 15 kering 18 29,8 49,9 50,3 6. Satoh S 370 D 13-15 535 kering 19,0 30,3 40,7 49,5 7. Iseki TX1300F 13 510 basah 1?,0 35,7 4?,2 36,4
==•====•==•--==========•===s=================a=========••===••=-=• Sumber Test Report, Dinas Alat dan Mesin Pertanian
Deptan.
22
Lebar kerja peralatan yang berupa garu dan rotary umum
nya sudah tetap (bit) sesuai dengan spesifikasi dan pabrik pem
buatnya. Untuk peralatan semacam ini penyesuaian beban hela de
ngan daya yang dapat disediakan o~eh traktornya biasanya dengan
secara mengatur kecepatan kerjanya. Sedangkan untuk peralatan
berupa bajak terdapat beberapa macam yang dapat diatur lebar -
kerjanya, sehingga untuk jenis bajak demikian ini 1 lebar dapat
disesuaikan dengan daya yang t~rsedia atau dapat disediakan O•
leh traktor yaitu dengan mengatur lebar kerja bajak. Biasanya
bajak yang disertakan pada traktor (daya L 25 hp) dari jenis
reversible flow.
Perbandingan daya traktor dengan lebar kerja peralatan -
berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa untuk bajak pada
tanah basah berkisar antara 27 - 36 hp/m dan untuk tanah kering
antara 32 • 50 hp/m. Sedangkan perbandingan tersebut untuk per
alatan Rotary Tiller pada tanah basah maupun kering berkiear -
antara 11•18 hp/m, tetapi dengan kedalaman dan kecepatan yang
berbeda. Perbedaan yang terjadi antata tanah basah dengan ta -
nah kering terutama dikarenakan perubahan sifat phisis tanah.
Untuk memperkirakan ukuran traktor yang tepat digunakan
di daerah penelitian atau berdasarkan sifat phisis yang kritis
artinya terbesar atau terkecil di antara yang ada. Pertimbang
an untuk mengambil dasar de~ikian tersebut karena traktor akan
digunakan di seluruh wilayah penelitian dan bilamana akan di~
nakan di tempat lain yang sitat phisisnya lebih ringan, kele -
bihan daya yang ada dapat digunakan untuk mempercepat jalan -
traktor.
Kedalaman pengolahan tanah baik dengan bajak singkal ma!
pun dengan maupun dengan bajak putar berkisar antara 10-20 om
maka berdasar ini dalam menghitung kedalaman pengolahan tanah
akan dipakai angka 15 em, sedangkan lebar kerja bajak singkal
ditetapkan '0 em dan lebar kerja bajak putar sebesar 60 em.
Sedangkan kecepntan kerja bajak singkal diambil 50m/menit dan
untuk bajak putar 30 m/menit.
23
a. Kebutuhan daya untuk pembajakan
1). Daya untuk menghela bajak
De X d X 1 X V 75
dimana
Ds = draft spesifik = 1.427 kg/em2
d = kedalaman pembajakan = 15 em
l = lebar kerja pembajakan = 30 em
v = kecepatan kerja = 50 m/menit
Ef = effisienei peneruean daya = 75 .. 81% = 75% = fl,75
-- 1,427 X 15 X 30 X (50/60) p - - - - = 9,51 hp 1 75 X 0, 75
2). Berat minimal traktor
Ds X d X 1 wmin = Tr
dim ana
Tr = tractor ratio
Ds = draft speeifik = 1,427 kg/cm2
d = kedalaman = 15 em
1 = kebar kerja = 30 em
wmin = 1,427 X 15 X 30
599 = 1072 kg
,). Daya untuk menggerakkan traktor
=
dim ana
W X V X RR 75
W = berat traktor minimal = 1072 kg
V = kecepatan kerja = 50 m/menit
••h ---------·
b.
RR = rally resistant pada
tar 4oo lb/toa = 20'}6
Ef = 7596
untuk roda ban seki-
4). Kebutuhan daya total traktor
dimana :
C = koefisien cadangan daya = 8o%
p • 9,5 + 3,2 15 8 h o,8 · = ' P
5). Perbandingan daya terhadap lebar kerja bajak
15,8 hp 4 ./ WR ,= 1072 kg = 0,01 7 hp,kg
Kebutuhan daya untuk rotary tiller
1). Daya untuk menggerakkan rotary tiller
p1 Ta X d X 1 X rpm 1 -· X -75 x 6o E
f
dimana :
Ts = torsi spesifik, 24 kg m/cm2
d = kedalaman pengolahan tanah = 15 em
1 = lebar kerja = 60 em
Ef = effieien peneruaan daya = 6o% rpm= keoepatan putar rotary tiller = 725 rpm
0,024 X 15 X 60 X 70 = 7.5-x 60 X ~ = 5,5 hp
\
25
2). Kebutuhan daya total tra.ktor untUk rotary tillage
p total = (P3+P2) X 1/C
= (5,5 +. },2) X 1/0,,8 li: 10,9 hp
3). Perbandingan daya terhadap l~bar kerja
LR = 10,9 hp/0,6m = 18.,1. hp/m
Dari perhitungan di atas nampak traktor untuk pembajakan
diperlukan ukuran day~lebar sebesar 52,? hp/m sedangkan untuk
pengolahan dengan rotary tiller diperlukan perbandingan 18,1
hp/m. Mengingat lebar kerja bajak tipe reversible dapat diatur
sesuai dengan beban yang ada maka pertimbangan pemilihan alat
traktor adalah berdasarkan keperluan rotary tiller (lihat daf
tar D).
Dengan pertimbangan di atas dan dari daftar A, maka un•
· tuk daerah Juwiring dari beberapa trak6br oontoh yang dapat di
gunakan adalah traktor Kubota ~ 220 (4W) berdaya 25,5 hp, de -
ngan pengertian daya terpakai hanya 80%. Bilamana akan diguna
kan daya sampai 100% maka batas perbandingan day~lebar_dapat
menjadi 14,5 hp sehingga jenis traktor yang dapat digunakan
bertambah seperti pada daftar D berikut ini.
Daftar D : Beberapa oontoh traktor yang sesuai untuk daerah Juwiring berdasarkan daya yang ter sedia
============================================================== No. Merk & Model Day a
hp Berat traktor
Daya/le ... bar rotary hp/m
Day~le -bar bajak
hp/m
--~--~---------------------------~----------------~----~-~~-~~ 1. Kubota L 220 (4W)
2. Yanmar YM 155DT(4W)
3· Kubota B 6100 (4W)
4. Yanmar YM 155 (4W)
5. Hinomoto E150D(4W)
25,5
15 14
15
15
?20
630
470
516
18,2
16,3
15,4
15,3 14,4
--
===z====================================================:===== Catatan z Contoh beberapa traktor yang telah dipasarkan di
Indonesia.
····--
26
c. Berdaearkan perhi tungan tereebut maka dapat disusun spesifi , kaai traktor yang dapat diguDaktm di daerah Juwiring untuk
rotary tiller seperti pada tabel berikut ini·
Tabel E l Speeifikaei traktor untuk daerah Juwiring
•==============••=============•=•===================•=====m Day a hp
Berat kg
Lebar kerja rotary tiller
om
Lebar kerja bajak
om
----~-------~-----~----~-~----------~---------------------25 15
7
1700 1020 476
138 (172) 83 (103) 39 C49)
47,5 (59} 28,5 (35,6) 13,3 (16,6)
================================:========================·= Catatan : Lebar kerja dengan daya So% (1~)
Traktor mer~model lain dapat saja digunakan tetapi de
ngan eendirinya harus menambah basil kerjanya yaitu dengan me
ngurangi kedalaman pengolahaa tanahnya atau memperkeoil lebar
kerjanya. Dengan eendirinya hal ini akan merubah kualitaa pe -
ngolahan tanahnya dan mungkin juga akan mengurangi efiaiensi
kerja traktor.
Perhitungan sementara berat miaimal traktor menunjukkan
bahwa traktor hendaknya beratnya lebih dari 1072 kg, sedangkan
traktor yang ada beratnya tidak lebih dari 720 kg. Perhitung
an berat tereebut berdasarkan kondiai lembab. Biaaanya untuk
menaikkan trakei traktor, terutama yang bekerja pada tanah le.m.
bab dan baeah pada roda gerak dipaaang perlengkapan berupa fl~
ating wheel. Gaya hela traktor lebih tepat didekati dengan peL
aamaan :
F • Ac + W tan Q
dimana :
F a gaya hela (trakai)
A = luas tekan roda 1erak
\
27
c = kohesi tanah
W = berat pada roda gerak
Q = sudut geser dakhel
Umumnya pada tanah basah harga c tinggi tetapi harga Q
rendah, dengan kata lain penambahan A lebih berarti dari po.da
menaikkan W dalam usaha menaikkan F.
Sejauh ini belum pernah dilaksanakan pengujian o.tau pe
ngukuran pengaruh floating wheel terhadap traktor seca.ra kuan
titatif, berdasarkan uji coba traktor yang ada denga.n menggun.!!,
kan floating wheel traktor mampu mencurahkan daya sepenuhnya. -
untuk membajak/mengolah tanah pada tanah sawah.
Dari tabel data spesifikasi traktor yang terdapat di pa
saran menunjukkan bahwa perbo.ndingan daya traktor terho.dap be
rat traktor berkisar anto.ra 0,022 - 0,035 hp/kg, seda.ngkan per
hitungan perba.ndingan tersebut untuk daerah Juwiring sebesar
0 9014? llp/kg. Nampaknya dengan adanya floating wheel da.pa.t me
naikkan koefisien traksi sebesar ?Cf/>. Berdasarkan hal ini. di -
perkirakan berat traktor yang ada oukup untuk memenuhi berat
minimal yang diperlukan untuk bekerja dengan baik di dae~ah J~
wiring dan sekitarnya.
B.3. Kapasitas kerja traktor
Kapasitas kerja traktor atau kemampuan kerja traktor un -
tuk menyelesaikan pekerjaan tertentu selama ditentukan oleh
ukuran traktor, macam alat dan kondisi tanah juga ditentuko.n
oleh ketrampilan operator dan kondisi lapang. Kedua faktor
tersebut akan menyebabkan effisiensi lapang bervar~asi dar.i .
tempat satu ke tempat lain. Dari hasil pengamatan beberapa pe•
ngujian lapang efisiensi lapang ini berkisar antara 65-8%.
Berdasarkan data-data keoepatan kerja yang optimla, efisiensi
dan daya traktor, kapasitas kerja traktor yang sesuo.i untuk da
erah Juwir~l);g dapat diperkirakan sepert.i pada daftar berikut.
' . 28
D---'tar F : Perkiraan kapasitae kerja traktor berdelsar• kan daya traktor
===============;:==:;::;:;;;=====-:::::s:;:::c;:;;=;:;c:;==~======================
Day a hp
Janis peker jaan
Kondi-· Dalam si em tanah
Lebar em.
Keeepatan m/mnt
E.fisi ~ansi
96
Kapasi tas r~ ta-rata Ha/jam
... ----------~---------------------!---------------------·----------.--25 RT B 15 138 35 ?3 o,22
K 10 138 24 ?6 0,15 BJ L 15 48 50 ?0 0,11
-------~--------~------~--~----------------~----~--~-~---------15 RT
BJ
B
K
L
15 10
15
83 83 29
35 24 50
?3 ?6 ?0
0,13 0,091 0,061
··--------------------------------~-----------.. ------------------? RT B 15 39 35 ?3 o,o6o
K 10 39 24 ?6 0,043 BJ L 15 13 50 ?0 0,02?
=============================================================== Catatan 1
RT rotary tiller BJ bajak . B basah (sawah) K kering L lembab
30
Prasarana teknis yru1g mendukung perkembangan penggunaan
traktor di Juwiring adalah antara lain keadaan topografi yang
datar dan tersedianya lahan pertanian yang cukup luo.s.
Di samping itu sarana jalan dan angkutan di do.ero.h ini sangat
membantu mobilitas traktor maupun kelancaran pa.layanan kebu -
tuhan operasionilnya.
Da.ri segi ekonomis, yang meridukung berkembangnya penggu
naan traktor di Kecamatan Juwiring ada.lah kesediaan BRI dan
BPD untuk membe~ikan kredit. Segi sosial lain yang membantu
perkembangan traktor di Kecamatan Juwiring adal$ sikap yang
pada umumnya (60% dari 78 responden) menyetujui penggunaan -
traktor pertanian.
-----
VIII• PEN U T UP
Kesimpulan :
1. Tersedianya prasarana pendukung, yang berupa prasarana tek
nis, prasarana ekonomis dan prasarana sosial telnh memung -
kinkan untuk berkembangnya penggunaan traktor pertanian di
daerah Kecamatan Juwiring.
2. Di pihak petani penyewa traktor, penggunaan traktor lebih
menguntungkan, yaitu beaya pengolahan tanah lebih murah dan
dapat meningkatkan intensitas penggunaan tanah.
3· Di pihak petani pemilik traktor, pengusahaan traktor terbu~
ti menguntungkan, berdasarkan keadnan sampai nkhir 1978, yang menunjukkan B - C ratio = 1,36 dan lRR = 52,99%.
4. Perlu diadakan penyempurnaan kwalitas kerja traktor apabila
diharapkan peningkatan jumlah petani penyewa traktor. ·
5• Supaya tidak terjadi penyempitan kesempatan kerja bagi bu
ruh ternak, sebaiknya pemilikan traktor di daerah Kecamat
an Juwiring khususnya di desa Gondangsari dibatasi sampai
jumlah 6 unit.
6. Ukuran traktor yang digunakan di daerah ini masih kurang -
tepat. Traktor yang ada berukuran ± 10,5 hp yang seharus -
nya berukuran 1'+ - 15 hp.
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Achmad, Penerapan Mekanisasi Pertantan di Dae~ah Jarang
Penduduk 1 Studi Kasus di Sulawesi Selatan. Sa.jian
Seminar. dan Konggres Mekanisa:si Pettanian 22 s/d
24 Juni 1981; di Yogyaka.rta.
2. Birowo A.T., Strategi Mekanisasi Pertanian, Agro Ekonomi
Nopember 1977 hal. 32-43~
3. Hamid, M. Da.sron, An Economic Evaluation of Hand Tractor
Leasing Project in Indonesia. A case Study in
Kabupa.ten Badung, Gianyar and Tabana.n, Bali.
A dessertation submitted in partial fullfilment
of the requirement for degree of Master Agriculbu
ral Development Economics in the Australian Natio
nal University, Canberra, Australia, 1980.
4. Moens, Prof. Ir., Strategi Mekanisasi Perta.nian, IPB, Bo -
gor, 1979.
5. Rijk 1 AG., Aspect of Farm Mechanization in Indonesia• Agr!
cultural & Mechanization Engineer UNDP-ESCAP, 1979 ..
6. Soedjatmiko, Pola Pengembangan Mekanisasi Pertanian di In
donesia DEPTAN, Jakarta, 1974.
32
Lampiran 1 ; Ongkos pengolahan tanah per-ha rata-rata, dalam Rp/ha
===~===============================================~=====~===="===============~=======================~==
·D e sa
Tr~tor + Manusia Trak*o#+Teraak+Manusia Ternak + Manusia ~.-.. -.----.--... ---.. --.....-----......-.............. ______________ ,... _________ _.. ...... ___ ~---·.....----.... ---......_--:~-~-:~~~
Trak tor
Manu Jum sia lah
Trak Ter tor nak.
Manu Jum sia J.ah
Dibajak dgn ternak Tanpa dibajak ---~-~-~-~-----~---~~~----~~-~---~~:~ Ter nak
Manu sia
Jum lah
Ter nak
Manu Jum sia lah.~.
........ _._ ....... ._ .......... ~ ........ --.. ----------....... ---..----. .. ~---... --.. --. ..------··--...... -----.,----------------------------.. -........ -.~~-------Boloplered 16831 6375 23206 - - - - 16000 11000 27000 7200 16125 23325
. ~ -·. --
Bulurejo 17156 10625 27781 - - - - 17600 12250 29850 - -Kwarasan 17143 4625 21688 15034 4800 4750 24584 20800 12250 33050 64oo 24625 31025 Gondangsari 14286 8750 23036 14286 4800 5750 24836 16000 11€>00 2'7000 - -o>
~-----~-~~~~-----~~---~~-~--~-----~~------~-~~---~·--~----~---~--~--------~-----~---~-~~~ Rata-rata 16354 7625 239'79 14660 4800 5?50 . 24710 17600 11625 29225 6800 20375 271?5
==·===============================================;:=:::=================================·=========~==========
Ketei"angan t 1) •. ..&ebagai dasar perhi tungan adalah besarnya kebutuhan tenaga rata-rata pe ha.
2l. Upah tennga manusia = Rp. 125,- /"nycmgan" Ongkos sewa ternak = Rp. Boo,- /"kesuk" Ongkos sewa traktor = Rp.3500,- • Rp.5000,- /"patok"
3). Pengeluaran lain. dari petani untuk "kiriman1.1 yang berupa makanan, minuman dan lain-lain tidak disertakan dalam· perhitungan ini.
::,...
Lampiran 2 : Pendapatan dan Pengeluaran Pengusahaan Traktor Sampai Bulan Desember 1978
J' '/ \ '
================================================================================================-========= Responden No. 1 Resp6nden No. 2 . Responden No. 3
~---~-~~--~-~~-~-----~-----~~~----~~-----------~--~--~-~~-~~~~~~--~
Traktor No.1
. Traktor No.2
Traktor No.3.
Traktor No.1
Trakt.or · . Traktor TrAktor· No.2 No.1 No.2
---~-~----~~----~------·~---~~~~--~·~~~-~-~--~~~--~---------~-~--~~--~-~-------~~~---~-~--~~--~
1. ·Lama pemakaian - bulan 9 4 3 9 4 12 . . . . ... ;· .5~ -jam 2.586 1.159 652 1.298 476 1.098 51~
2. Total tanah tergarap (ha) 125 56 31t5 6.274 23 64 30 3. Ongkos sewa per ha 16.831 16.831 16.831 16.831 16.831 17 .. 156 1?.156
4. Pendapatan (2x3) 2.103.875 942.536 530.176,5 1.055.977 387.113 1.097-984 514 .. 680
5·~ Beaya Operasi per ha 4.026,38 4.254,16 3-979,16 4.681 4 .. 881 3.3()1,5 3.570 ~
6. Total beaya operasi (2x5) 503.232,5 1)8.233 125-344 293.6.86 107.663 211.296 107.100
? •. Repair & Maintenance 100.000 10.000 6.000 10.000 20.000 31.00~ 10.000
8. Penyusutan 512.250 256.833 176.583 298.425 130-503 265.350 . 115.603
9. Total cost (6+7+8) 1.115.482,5 505.066 307.927 662.111 258~166 507.646 232.903
~· Keuntungan ( 4-9 ) 988.392,5 437.470 222.250 ~
393.866 128.944 590.338 281 .. ?77
-~-~-~------~---~---~~~-~-~--~--------..~--~~~~~-~----~---------~~-~----~-------~---~~-~-----~---.---Keterangan :. - ;Penyusutan di,hitung dengatt. Straight line Depreciation Method,
berdasarkan perkiraan usaur ekonoll\iB traktor = 6000 jam
- Bunga modal tidak dihit~g.
--.... ...
'i<
J ~ ~· ·'
Lampiran 3 : Analisa ekonomi pengusahaan traktor pertanian
===================-==:;===:;:========·========-================== Th Bunga 15% Bun~a 50 % DUnga 55%
' ' - - .. __ .- ' . ---~-~-~---------~------~~--------------~---~-------~---Input Output Input Output Input Output.
-~---------·--------------~----------------~----------------0 1625000 0 1625000 0 1625000 0·
1 429283 1580618 329120 1211819 31?766 1170014 2 373Z53 17238?0 219381 1013210 203979 942075
--~--------------------------------·-----.... ------.. ------------~ To 2427536
c1 2146?4,5 2112089 330488 21?3501 2225029 tal
--------------~------.. ·-----------~--------------...,._., ________ _ NPY 8?6.952 + 51.528 - 34.656 {
~------------------------------~-~--------~-----------------B/C 1,36
======s====~==========
PV1 IRR = r 1 + (r2 - r1) X (PV - PV
2)
' 1
51.~28 = 50% + (55 • 50)% X 5152 46-6 = 52,99%
l
..
. I
Top Related