8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
1/47
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sinusitis dianggap salah satu penyebab gangguan kesehatan tersering
didunia. Data dari DEPKES RI tahun 2003 menyebutkan bahwa penyakit hidung
dan sinus berada pada urutan ke-2 dari 0 p!la penyakit peringkat utama atau
sekitar "02.#"$ penderita rawat %alan di rumah sakit. Sur&ei Kesehatan Indera
Penglihatan dan Pendengaran "''( yang diadakan !leh )inkesmas beker%asamadengan PER*+,I dan )agian ,*, RS mendapatkan data penyakit
hidung dari tu%uh pr!pinsi. Data dari Di&isi Rin!l!gi Departemen ,*, RS
/anuari-+gustus 200 menyebutkan %umlah pasien rin!l!gi pada kurun waktu
tersebut adalah 3 pasien1 ('nya adalah sinusitis.
anusia mempunyai beberapa r!ngga di sepan%ang atap dan bagian lateral
r!ngga hidung. R!ngga r!ngga ini diberi nama sinus yang kemudian diberi nama
sesuai dengan letaknya sinus ma4illaris1 sinus 5r!ntalis1 sinus sphen!idalis dansinus ethm!idalis 6sinus paranasalis7. Seluruh sinus dilapisi !leh epitel saluran
pernapasan yang mengalami m!di5ikasi dan mampu menghasilkan mukus dan
bersilia1 sekret di salurkan ke dalam r!ngga hidung. Pada !rang sehat1 sinus
terutama berisi udara.
,atalaksana dan pengenalan dini terhadap sinusitis ini men%adi penting
karena haldiatas. ,erapi antibi!ti8 diberikan pada awalnya dan %ika telah ter%adi
hipertr!5i1 muk!sa p!lip!id dan atau terbentuknya p!lip atau kista maka
dibutuhkan tindakan !perasi.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
2/47
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi
Sinus paranasales adalah perluasan bagian respirat!rik 8a&itas nasi
yang berisi udara ke dalam !ssa 8rania. 9ama-nama sinus sesuai dengan nama
tulang yang ditempatinya. Sinus maksila merupakan sinus terbesar. Pun8ak
sinus maksilaris men%ulang ke arah !s :yg!mati8um.
;ungsi sinus paranasal adalah
a. embentuk pertumbuhan wa%ah karena di dalam sinus terdapat r!ngga udara
sehingga bisa untuk perluasan. /ika tidak terdapat sinus maka pertumbuhan
tulangakan terdesak.
b. Sebagai pengatur udara 6air 8!nditi!ning7.
8. Peringan 8ranium.
d. Res!nansi suara.
e. embantu pr!duksi mukus.
Se8ara klinis sinus paranasal dibagi men%adi 6Rukmini
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
3/47
3
;r!ntal1 maksilaris dan ethm!idalis anteri!r
>stia di meatus medius
Pus dalam meatus medius mengalir kedalam 5aring
b. =rup P!steri!r
Ethm!idalis p!steri!r dan sinus sphen!idalis
>stia di meatus superi!r
Pus dalam meatus superi!r mengalir kedalam 5aring
B. Definisi
Sinusitis merupakan suatu pr!ses peradangan pada muk!sa atau
selaput lendir sinus paranasal. +kibat peradangan ini dapat menyebabkan
pembentukan 8airan atau kerusakan tulang di bawahnya. )ila mengenai
beberapa sinus disebut multisinusitis1 sedangkan bila mengenai semua sinus
paranasal disebut pansinusitis.
C. Etiologi
Sinusitis bisa bersi5at akut 6berlangsung selama 3 minggu atau
kurang7 maupun kr!nis 6berlangsung selama 3-# minggu tetapi dapat berlan%ut
sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun7. Penyebab sinusitis akut
". ?irus
2. )akteri
3. /amur
. Peradangan menahun pada saluran hidung.
Pada penderita rinitis alergika bisa ter%adi sinusitis akut. Demikian pula
halnya pada penderita rinitis &as!m!t!r.
. Penyakit tertentu.
Sinusitis akut lebih sering ter%adi pada penderita gangguan sistem
kekebalan dan penderita kelainan sekresi lendir 6misalnya 5ibr!sis kistik7.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
4/47
4
D. Epidemiologi
Pre&alensi sinusitis tinggi di masyarakat. Di bagian ,*, RS pada
tahun 200# didapatkan sekitar 2 pasien dengan ISP+ menderita sinusitis
maksila akut1 dan pada sub bagian Rin!l!gi didapatkan sekitar '( dari pasien
rawat %alan1 2' !rang terkena sinusitis 607. Di +merika Serikat
diperkirakan 0. dari in5eksi saluran napas atas karena &irus dapat
menyebabkan sinusitis akut. Sinusitis kr!nis mengenai hampir 3" %uta rakyat
+merika Serikat
E. Klasifikasi
)erikut merupakan klasi5ikasi dari sinusitis"
". Sinusitis +kut
)erlangsung kurang dari minggu1 dapat sembuh sp!ntan1 atau dapat
sembuh dengan pemberian !bat.
2. Sinusitis Subakut
)erlangsung antara @ "2 minggu.
3. Sinusitis Kr!nik
)erlangsung lebih dari "2 minggu.
. Patofisiologi
Kesehatan sinus dipengaruhi !leh patensi !stium-!stium sinus dan
kelan8aran klirensdari muk!siliar di dalam k!mpleks !ste! meatal 6K>7. Di
samping itu mukus %uga mengandung substansi antimikr!bial dan :at-:at yang
ber5ungsi sebagai pertahanan terhadap kuman yang masuk bersama udara
pernapasan.
Semua keadaan anat!mik dan 5isi!l!gik yang dapat menimbulkan
sumbatan drainase dari sinus1 menyebabkan statis sekret1 dan hal ini
menyebabkan in5eksi. >rgan-!rgan yang membentuk K> letaknya
berdekatan1 bila ter%adi edema muk!sa yang berhadapan akan saling bertemu
sehingga silia tidak dapat bergerak dan !stium tersumbat. *al tersebut
mengakibatkan tekanan negati5 di r!ngga sinus yang menyebabkan ter%adinya
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
5/47
5
transudasi sekret ser!us 6rin!sinusitis n!n-ba8terial7.)iasanya hal tersebut
dapat sembuh dalam beberapa hari tanpa peng!batan. )ila k!ndisi menetap
sekret yang terkumpul dalam sinus media yang baik untuk tumbuhnya
multiplikasi bakteri sehingga sekret men%adi purulen 6rin!sinusitis akut
bakterial7. Penyakit tersebut memerlukan terapi antibi!tik. /ika terapi gagal
6karena ada 5akt!r predisp!sisi7 maka in5lamasi berlan%ut sehingga ter%adi
hip!ksia danbakteri anaer!b berkembang. )ila muk!sa makin membengkak
maka perubahan muk!sa men%adi kr!nik 6hipertr!5i1 pembentukan p!lip dan
kista7 memerlukan tindakan !perasi.
!. !e"ala Klinis
". Sinusitis +kut
Keluhan utama rin!sinusitis akut adalah hidung tersumbat disertai
nyeriArasa tekanan pada muka dan ingsu purulen yang seringkali turun ke
tengg!r!k (post nasal drip). Dapat disertai ge%ala sistemik seperti demam
dan lesu. Keluhan nyeri atau rasa tekanan pada daerah sinusitis yang terkena
merupakan keluhan khas sinusitis. =e%ala lain yang dialami pasien dengan
sinusitis adalah sakit kepala1 hip!smiaAan!smia1 halit!sis1 p!st-nasal drip
yang menyebabkan batuk dan sesak pada anak-anak.
a. Sinusitis aksilaris
=e%ala sinusitis maksilaris akut berupa demam1 malaise1 dan
nyeri kepala biasanya reda dengan pemberian analgetik biasa seperti
aspirin. Ba%ah terasa bengkak1 penuh1 dan gigi terasa nyeri pada
gerakan kepala mendadak1 misalnya sewaktu naik atau turun tangga.
Seringkali terdapat nyeri pipi khas1 yang tumpul dan menusuk. Sekret
muk!purulen dapat keluar dari hidung dan terkadang berbau busuk.
)atuk iritati5 n!n-pr!dukti5 seringkali ada.
b. Sinusitis Etm!idalis
=e%ala sinusitis etm!idalis berupa nyeri dan nyeri tekan di antara
kedua mata dan di atas %embatan hidung1 drainase dan sumbatan
hidung.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
6/47
6
8. Sinusitis ;r!ntalis
Pada sinusitis 5r!ntalis terdapat nyeri kepala yang khas1 nyeri
berl!kalisasi di atas alis mata biasanya pada pagi hari dan memburuk
men%elang tengah hari1 kemudian perlahan-lahan mereda hingga
men%elang malam. Pasien biasanya menyatakan bahwa dahi terasa nyeri
bila disentuh1 dan mungkin terdapat pembengkakan supra!rbita. ,anda
pat!gn!m!nik adalah nyeri yang hebat pada palpasi atau perkusi di atas
daerah sinus yang terin5eksi.
d. Sinusitis S5en!idalis
Sinusitis s5en!idalis akut teris!lasi amat %arang. Sinusitis ini
di8irikan !lehnyeri kepala yang mengarah ke &erte4 8ranium1 !ksipital1
belakang b!la mata1 dandaerah mast!id. Sinusitis s5en!idalis lebih
la:im men%adi bagian dari pansinustis1 dan !leh karena itu ge%alanya
men%adi satu dengan ge%ala in5eksi sinus yang lain.
2. Sinusitis Kr!nik
=e%ala sinusitis kr!nik tidak %elas. Selama eksaserbasi akut1
ge%ala-ge%ala mirip dengan ge%ala sinusitis akutC namun di luar masa itu1
ge%ala berupa suatu perasaan penuh pada wa%ah dan hidung1 dan hipersekresi
yang seringkali muk!purulen. Kadang-kadang terdapat nyeri kepala kr!nik1
namun ge%ala ini tidak tepat dianggap sebagai ge%ala penyakit sinus.
,erdapat post nasal drip. *idung biasanya sedikit tersumbat1 dan dapat
ditemukan ge%ala ge%ala 5akt!r predisp!sisi1 seperti rhinitis alergika yang
menetap1 dan keluhan-keluhannya yang men!n%!l. )atuk kr!nik dengan
laringitis kr!nik ringan atau 5aringitis seringkali menyertai sinusitis kr!nik1
dan ge%ala-ge%ala utama ini dapat menyebabkan pasien datang ke d!kter.
Selain itu dapat pula ditemukan gangguan tengg!r!k1 gangguan telinga
akibat sumbatan kr!nik muara tuba eusta8hius1 gangguan ke paru seperti
br!nkitis 6sin!-br!nkitis71 br!nkiektasis dan yang penting adalah serangan
asma meningkat dan sulit di!bati.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
7/47
7
H. Diagnosa
Penegakan diagn!sis sinusitis se8ara umum
Kriteria ay!r Kriteria in!r a. Sekret nasal yang purulen
b. Drainase 5aring yang purulen
8. Purulent P!st 9asaldrip
d. )atuk
e. ;!t! r!ntgen 6Batersradi!graph atau
air 5luid le&el7 Penebalan lebih 0
dari antrum
5. !r!nal , S8an Penebalan atau
!paksi5ikasi dari muk!sa sinus
a. Edem peri!rbital
b. Sakit kepala
8. 9yeri di wa%ah
d. Sakit gigi
e. 9yeri telinga
5. Sakit tengg!r!k
g. 9a5as berbau
h. )ersin-bersin bertambah sering
i. Demam
%. ,es sit!l!gi nasal 6smear7 neutr!5il
dan bakteri
k. ltras!und
Kemungkinan ter%adinya sinusitis %ika terdapat ge%ala dan tanda 2
may!r1 " min!r danF 2 kriteria min!r. Pemeriksaan Penun%anga. Gab!rat!rium
". ,es sedimentasi1 leuk!sit1 dan -reakti5 pr!tein dapat membantu
diagn!sis sinusitis akut
2. Kultur merupakan pemeriksaan yang tidak rutin pada sinusitis akut1 tapi
harus dilakukan pada pasien immun!8!mpr!mise dengan perawatan
intensi5 dan pada anak-anak yang tidak resp!n dengan peng!batan yang
tidak adekuat1 dan pasien dengan k!mplikasi yang disebabkan sinusitis
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
8/47
8
b. Imaging
". Pemeriksaan radi!l!gi yang dapat membantu menegakkan diagn!sa
sinusitis dengan menun%ukan suatu penebalan muk!sa1 air-5luid le&el1
dan perselubungan.
2. ,-S8an
I. Komplikasi Sin#sitis
K!mplikasi sinusitis telah menurun se8ara nyata se%ak ditemukannya
antibi!tika. K!mplikasi biasanya ter%adi pada sinusitis akut atau pada sinusitiskr!nis dengan eksaserbasi akut.
K!mplikasi !rbita dapat ter%adi karena letak sinus paranasal yang
berdekatan dengan mata 6!rbita7. Sinusitis etm!idalis merupakan penyebab
k!mplikasi !rbita yang tersering kemudian sinusitis maksilaris dan 5r!ntalis.
,erdapat lima tahapan ter%adinya k!mplikasi !rbita ini.
a. Peradangan atau reaksi edema yang ringanb. Selulitis !rbita. Edema bersi5at di5us dan bakteri telah se8ara akti5
mengin&asi isi !rbita namun pus belum terbentuk
8. +bses subperi!steal. Pus terkumpul di antara peri!rbita dan dinding tulang
!rbita menyebabkan pr!pt!sis dan kem!sis
d. +bses peri!rbita. Pada tahap ini1 pus telah menembus peri!steum dan
ber8ampur dengan isi !rbita
e. ,r!mb!sis sinus ka&ern!sus. K!mplikasi ini merupakan akibat penyebaran
bakteri melalui saluran &ena ke dalam sinus ka&ern!sus di mana selan%utnya
terbentuk suatu tr!mb!5lebitis septik.
J. Penatalaksanaan
". Sinusitis +kut
a. Kuman penyebab sinusitis akut yang tersering adalah
Strept!8!88uspneum!niae dan *aem!philus in5luen:ae"". Diberikan
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
9/47
9
terapi medikament!sa berupa antibi!tik empirik 6242 %am7. +ntibi!tik
yang diberikan lini I yakni g!l!ngan penisilin atau 8!trim!4a:!l dan
terapi tambahan yakni !bat dek!ngestan !ral H t!pikal1 muk!litik untuk
memperlan8ar drenase dan analgetik untuk menghilangkan rasa nyeri.
Pada pasien at!pi1 diberikanantihistamin atau k!rtik!ster!id t!pikal. /ika
ada perbaikan maka pemberian antibi!tik diteruskan sampai men8ukupi
"0-" hari. /ika tidak ada perbaikan maka diberikan terapi antibi!tik lini
II selama $ hari yakni am!ksisilin kla&ulanatAampisilin sulbaktam1
8ephal!sp!rin generasi II1 makr!lid dan terapi tambahan. /ika ada
perbaikan antibi!ti8 diteruskan sampai men8ukupi "0-" hari.
2. Sinusitis Subakut
a. ,erapinya mula-mula diberikan medikament!sa1 bila perlu dibantu
dengan tindakan1 yaitu diatermi atau pen8u8ian sinus.
b. >bat-!bat yang diberikan berupa antibi!tika berspektrum luas atau yang
sesuai dengan resistensi kuman selama "0 @ " hari. /uga diberikan !bat-
!bat simpt!matis berupa dek!ngestan. Selain itu dapat pula diberikan
analgetika1 anti histamin dan muk!litik.
8. Pada sinusitis maksilaris dapat dilakukan pungsi irigasi. Pada sinusitis
ethm!id1 5r!ntal atau sphen!id yang letak muaranya dibawah1 dapat
dilakukan tindakan pen8u8ian sinus 8ara Pr!et:.
3. Sinusitis kr!nik
a. /ika ditemukan 5akt!r predisp!sisinya1 maka dilakukan tata laksana yang
sesuai dan diberi terapi tambahan. /ika ada perbaikan maka pemberian
antibi!tik men8ukupi "0-" hari.
b. /ika 5akt!r predisp!sisi tidak ditemukan maka terapi sesuai pada epis!de
akut lini II H terapi tambahan. Sambil menunggu ada atau tidaknya
perbaikan1 diberikan antibi!tik alternati&e $ hari atau buat kultur. /ika
ada perbaikan teruskan antibi!tik men8ukupi "0-" hari1 %ika tidak ada
perbaikan e&aluasi kembali dengan pemeriksaan nas!-end!sk!pi1
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
10/47
10
sinusk!pi 6%ika irigasi 4 tidak membaik7. /ika ada !bstruksi k!mpleks
!ste!meatal maka dilakukan tindakan bedah yaitu )SE; atau bedah
k!n&ensi!nal. /ika tidak ada !bstruksi maka e&aluasi diagn!sis.
8. Diatermi gel!mbang pendek di daerah sinus yang sakit.
d. Pada sinusitis maksila dilakukan pungsi dan irigasi sinus1 sedang sinusitis
ethm!id1 5r!ntal atau sphen!id dilakukan tindakan pen8u8ian Pr!et:.
e. Pembedahan
Radikal
Sinus maksila dengan !perasi adhwell-lu8.
Sinus ethm!id dengan ethm!idekt!mi.
Sinus 5r!ntal dan sphen!id dengan !perasi Killian.
9!n Radikal
bedah Sinus End!sk!pik ;ungsi!nal 6)SE;7. Prinsipnya dengan
membuka dan membersihkan daerah k!mpleks !sti!meatal.
,erapi pembedahan yang paling umum dilakukan adalah )edah
End!sk!pi Sinus ;ungsi!nal.
Indikasi yang paling umum untuk bedah sinus end!sk!pik adalah
sebagai berikut
a7. Sinusitis kr!nik yang re5rakter dengan terapi !bat
b7. Sinusitis berulang
87. P!lip hidung
d7. P!lip antr!k!ana
e7. uk!kel pada sinus
57. Eksisi tum!r
g7. Penutupan keb!8!ran 8airan 8erebr!spinal
h7. Dek!mpresi !rbital 6misalnya pada =ra&es7
i7. Dek!mpresi sara5 !ptik
%7. +tresia k!ana
k7. engeluarkan benda asing
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
11/47
11
l7. eng!ntr!l epistaksis
$.$ Definisi dan Teknik Anastesi
Anestesi 6pembiusanC berasal dari bahasa Junani an-tidak1 tanpa dan
aesthtos, persepsi1 kemampuan untuk merasa71 se8ara umum berarti suatu
tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai
pr!sedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi
digunakan pertama kali !leh >li&er Bendel *!lmes Srpada tahun "#(.
Anestesi Umumadalah tindakan meniadakan nyeri se8ara sentral disertai
hilangnya kesadaran dan bersi5at irre&ersible. +nestesi umum yang sempurna
menghasilkan ketidaksadaran1 analgesia1 rela4asi !t!t tanpa menimbulkan resik!
yang tidak diinginkan dari pasien.
Dengan anestesi umum1 akan diper!leh triad (trias) anestesia1 yaitu
- *ipn!sis 6tidur7
- +nalgesia 6bebas dari nyeri7
- relaksasi !t!t
+nestesi yang digunakan adalah anestesi umum dengan teknik
perlindungan %alan na5as. Pemantauan ditu%ukan atas 5ungsi na5as dan sirkulasi.
Pulse !4ymeter dian%urkan sebagai alat m!nit!ring.
$.% Penilaian dan Pe&siapan P&aanestesia
". +namnesis
Riwayat apakah pasien pernah mendapat anesthesia sebelumnya sangatlah
penting untuk mengetahui apakah ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian
khusus1 misalnya alergi1 mual-muntah1 nyeri !t!t1 gatal-gatal atau sesak na5as
pas8a bedah1 sehingga dapat diran8ang anesthesia berikutnya dengan lebih baik.
2. Pemeriksaan ;isik
Pemeriksaan gigi geligi1 tindakan buka mulut1 lidah relati&e besar sangat
penting untuk diketahui apakah akan menyulitkan tindakan laring!sk!pi intubasi.
Geher pendek dan kaku %uga akan menyulitkan laring!sk!pi intubasi.
3. Pemeriksaan Gab!rat!rium
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oliver_Wendel_Holmes_Sr&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oliver_Wendel_Holmes_Sr&action=edit&redlink=18/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
12/47
12
%i lab!rat!rium hendaknya atas indikasi yang tepat sesuai dengan dugaan
penyakit yang sedang di8urigai. )anyak 5asilitas kesehatan yang mengharuskan
u%i lab!rat!rium se8ara rutin walaupun pada pasien sehat untuk bedah min!r1
misalnya pemeriksaan darah ke8il 6 *b1 leuk!sit1 masa perdarahan dan masa
pembekuan7 dan urinalisis. Pada usia pasien diatas 0 tahun ada an%uran EK= dan
5!t! th!raks. Praktek-praktek sema8am ini harus dika%i ulang mengingat biaya
yang harus dikeluarkan dan mam5aat minimal u%i-u%i sema8am ini.
. Kebugaran untuk anesthesia
Pembedahan elekti5 b!leh ditunda tanpa batas waktu untuk menyiapkan
agar pasien dalam keadaan bugar1 sebaliknya pada !perasi sit! penundaan tidak
perlu harus dihindari.
. Klasi5ikasi Status anestesia
Klasi5ikasi yang la:im digunakan untuk menilai kebugaran 5isik sese!ran
ialah yang berasal dari The American Society of Anesthesiologist (+S+7.
Klasi5ikasi 5isik ini bukan alat prakiraan risik! anestesia1 karena dampak samping
anestesia tidak dapat dipisahkan dari dampak samping pembedahan.
Kelas " Pasien sehat !rganik1 5isi!l!gik1 psikiatrik1 bi!kimia.
Kelas 2 Pasien dengan penyakit sistemikringan atau sedang.
Kelas 3 Pasien dengan penyakit sistemik berat1 sehingga akti&itas rutin
terbatas.
Kelas Pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat
melakukanakti&itas rutin dan penyakitnya merupakan an8aman
kehidupan setiap saat.
Kelas Pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan1
Pada pembedahan 8it! atau emergencybiasanya di8antumkan huru5 E
(. asukan >ral
Re5leks laring mengalami penurunan selama anesthesia. Regurgitasi isi
lambung dan k!t!ran yang terdapat dalam %alan na5as merupakan resik! utama
pada pasien yang men%alani anesthesia. ntuk meminimalkan resik! tersebut1
semua pasien yang di%adwalkan untuk !perasi elekti5 dengan anesthesia harus
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
13/47
13
dipantangkan dari masukan !ral 6puasa7 selama peri!de tertentu sebelum induksi
anestesia.
Pada pasien dewasa umumnya puasa (-# %am1 anak ke8il -( %am1 dan pada
bayi 3- %am. inuman bening1 air putih1 teh manis sampai 3 %am dan untuk
keperluan minum !bat air putih dalam %umlah terbatas diperb!lehkan " %am
sebelum induksi anestesia.
$.' P&emedikasi
Premedikasi adalah pemberian !bat sebelum induksi anesthesia dengan
tu%uan untuk melan8arkan induksi1 rumatan1 dan bangun dari anestesi diantaranya
". eredakan ke8emasan dan ketakutan.
2. emperlan8ar induksi anestesi.
3. engurangi sekresi kelen%ar ludah dan br!nkus.
. eminimalkan %umlah !bat anestetik.
. engurangi mual muntah pas8a bedah.
(. en8iptakan amnesia.
$. engurangi isi 8airan lambung.
#. engurangi re5leks yang membahayakan
>bat-!bat yang sering digunakan sebagai premedikasi adalah
A. ()at !olongan Antik*oline&gik
>bat g!l!ngan antikh!linergik adalah !bat-!batan yang berkhasiat
menekanAmenghambat akti&itas kh!linergik atau parasimpatis.
,u%uan utama pemberian !bat g!l!ngan antikh!linergik untuk premedikasi
adalah
". engurangi sekresi kelen%ar sali&a1 saluran 8erna1 dan saluran na5as.
2. en8egah spasme laring dan br!nkus
3. en8egah bradikardi
. engurangi m!talitas usus
. elawan e5ek depresi nark!tik terhadap pusat na5as.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
14/47
14
>bat g!l!ngan antikh!linergik yang digunakan dalam praktik anesthesia
adalah preparat +lkal!id )ellad!na1 yang turunanny adalahC
". Sul5as atr!pine
2. Sk!p!lamin
+ekanisme Ke&"a
enghambat mekanisme ker%a asetil kh!lin pada !rgan yang diiner&asi
!leh serabut !t!n!m para simpatis atau serabut sara5 yang mempunyai
neur!transmitter asetil k!lin.
+lkal!id bellad!nna menghambat muskarinik se8ara k!mpetiti5 yang
ditimbulkan !leh asetil kh!lin pada sel e5ekt!r !rgan terutama pada kelen%ar
eks!krin1 !t!t p!l!s dan !t!t %antung. Khasiat sul5as atr!pine lebih d!minan pada
!t!t %antung1 usus dan br!nkus1 sedangkan sk!l!pamin lebih d!minan pada iris1
k!rpus silliare dan kelen%ar.
Ca&a pem)e&ian dan dosis
". Intramus8ular1 d!sis 0.0" mgAkg ))1 diberikan 30- menit sebelum
induksi.
2. Intra&ena1 dengan d!sis 0.00 mgAkg ))1 diberikan -"0 sebelum induksi
Kont&a indikasi
+lkal!id bellad!na ini tidak diberikan pada pasien yang menderita demam1
takikardi1 gluk!ma dan tir!t!ksikasis.
Kemasan dan sifat fisik
Dikemas dalam bentuk ampul "ml mengandung 012 dan 010 mg1 tidak berwarna
dan larut dalam air.
B. ()at !olongan Sedatif, T&ank#ili-e&
>bat g!l!ngan sedati5 adalah !bat-!bat yang berkhasiat anti 8emas dan
menimbulkan rasa kantuk.
,u%uan pemberian !bat g!l!ngan ini adalah untuk memberikan suasana
nyaman bagi pasien prabedah1 bebas dari rasa 8emas dan takut1 sehingga pasien
men%adi tidak peduli dengan lingkunganny.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
15/47
15
ntuk keperluan ini1 !bat g!l!ngan sedati5Atrankuili:er yang sering
digunakan adalah
". Deri&ate 5en!thia:in
2. Deri&ate ben:!dia:epine
3. Deri&ate butir!5en!n
. Deri&ate barbiturate
. +ntihistamin
/. De&i0ate fenot*ia-in
Deri&ate 5en!thia:in yang banyak digunakan untuk premedikasi adalah
pr!meta:in. >bat ini pada mulanya digunakan sebagai antihistamin.
1a&a pem)e&ian dan dosis2
". Intramus8ular d!sis " mgAkg )) dan diberikan 30- menit sebelum
induksi
2. Intra&ena1 dengan d!sis 01 mgAkg )) diberikan -"0 menit sebelum
induksi.
Kemasan dan sifat fisik
Dikemas dalam bentuk ampul 2 ml mengandung 0 mg. ,idak berwarna
dan larut dalam air.
$. De&i0at )en-odia-epine
Deri&at ben:!dia:epine yang banyak digunakan untuk premedikasi adalah
dia:epam dan mida:!lam. Deri&at yang lain adalah kl!rdi:ep!ksid1 nitra:epam
dan !ksa:epam.
Pengg#naan klinis
Dalam praktik anesthesia !bat ini digunakan sebagai
". Premedikasi1 diberikan intramus8ular dengan d!sis 012 mgAkg )) atau
per!ral dengan d!sis -"0 mg.
2. Induksi1 diberikan intra&ena dengan d!sis 012-01( mgAkg ))
3. Sedasi pada analgesia regi!nal1 diberikan intra&ena
. enghilangkan halusinasi pada pemberian ketamin
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
16/47
16
Penggunaan lainnya adalah
". +ntike%ang pada kasus-kasus epilepsy1 tetanus dan eklamsi
2. Sedasi pasien rawat inap
3. Sedasi pada tindakan kardi!&ersi dan end!sk!pi
Pada pemberian intramus8ular atau intra&ena1 !bat ini tidak bias di8ampur dengan
!bat lain karena bias ter%adi presipitasi.
/alur &ena yang dipilih sebaiknya melalui &ena-&ena besar untuk men8egah
5lebitis. Pemberian intramus8ular kurang disenangi !leh karena menimbulkan rasa
nyeri pada daerah suntikan.
Kemasan
Kemasan in%eksi berbentuk larutan emulsi dalam ampul 2 ml yang
mengandung "0 mg1 berwarna kuning1 sukar larut dalam air dan bersi5at asam.
Kemasan !ral dalam bentuk 2 mg dan mg1 disamping itu ada kemasan
supp!sit!ria atau pipa re8tal 6re8tal tube7 yang diberikan pada anak-anak.
Sedangkan mida:!lam yang ada dipasaran adalah hanya dalam bentuk larutan
tidak berwarna1 mudah larut dalam air dan kemasan dalam ampul 63 dan ml7
yang mengandung mgAml.
%. De&i0at )#ti&ofenon
Deri&ate ini disebut %uga sebagai !bat g!l!ngan ner!leptika1 karena sering
digunakan sebagai ner!leptik. Deri&ate butir!5er!n yang sering digunakan sebagai
!bat premedikasi adalah dehidh!ben:perid!l tau disebut D*)P.
Pengg#naan Klinik
". Premedikasi1 diberikan itramuskular1 d!sis 01" mgAkgAbb
2. Sedasi untuk tindakan end!sk!pi dan analgesia regi!nal
3. +nti hipertensi
. +nti muntah
. Suplemen anestesia
Kemasan
Dalam bentuk ampul 2 ml dan "0 ml1 mengandung 21 mgAml. ,idak
berwarna dan bisa di8ampur dengan !bat lain.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
17/47
17
'.De&i0at )a&)it#&at
Deri&at barbiturat yang sering digunakan sebagai !bat premedikasi adalah
pent!barbital dan sek!barbital. Digunakan sebagai sedasi dan penenang prabedah1
terutama pada anak-anak.
Pada d!sis la:im1 menimbulkan depresi ringan pada respirasi dan sirkulasi.
Sebagai premedikasi diberikan intramuskular dengan d!sis 2 mgAkg)) atau
per!ral.
3.P&epa&at anti*istamin
>bat g!l!ngan ini yang sering digunakan sebagai premedikasi adalah
deri&at de5enhidramin.
Khasiat yang diharapkan adalah sedati51 antimuntah ringan dan
antipiretik1 sedangkan e5ek sampingnya adalah hip!tensi yang si5atnya ringan.
C. !olongan Analgetik Na&kotik ata# (pioid
)erdasarkan struktur kimia1 anelgetik nark!tik atau !pi!id dibedakan
men%adi 3 kel!mp!k
". +lkal!id !pium 6natural7 m!r5in dan k!dein
2. Deri&at semisintetik diasetilm!r5in 6her!in71 hidr!m!r5in1 !ksim!r5!n1
hidr!k!d!n dan !ksik!d!n.
3. Deri&at sintetik
;enilpiperidine petidin1 5entanil1sul5a5entanil dan al5entanil
)en:m!r5ans penta:!sin1 5ena:!sin dan sikla:!sin
!r5inans la&!r&an!l
Pr!pi!nanilides metad!n
,ramad!l
Sebagai analgetik1 !pi!id beker%a se8ara sentral pada resept!r-resept!r !pi!id
yang diketahui ada resept!r1 yaitu
". Resept!r u
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
18/47
18
!r5in beker%a se8ara ag!nis pada resept!r ini. Stimulasi resept!r ini akan
menimbulkan analgesia1 rasa segar1 eu5!ria dan depresi respirasi.
2. Resept!r Kappa
Stimulasi resept!r ini menimbulkan analgesia1 sedasi dan anestesia.
!r5in beker%a pada resept!r ini.
3. Resept!r Sigma
Stimulasi resept!r ini menimbulkan perasaan dis5!ria1 halusinasi1 pupil
midriasis dan stimulasi respirasi.
. Resept!r Delta
Pada manusia peran resept!r ini belum diketahui dengan %elas. Diduga
meperkuat resept!r u.
=!l!ngan nark!tik yang sering digunakan sebagai !bat premedikasi adalah
". Petidin
2. !r5in
Sedangkan 5entanil digunakan sebagai suplemen anestesia.
Pengg#naan klinik
!r5in mempunyai kekuatan "04 dibandingkan petidin1 ini berarti bahwa
d!sis m!r5in sepersepuluh dari d!sis petidin1 sedangkan 5entanil "00kali dari d!sis
petidin.
+nalgetik nark!tik digunakan sebagai
". Premedikasi petidin diberikan I dengan d!sis " mgAkg)) atau I? 01
mgAkg))1 sedangkan m!r5in sepersepuluh dari petidin1 sedangkan 5entanil
seperseratus dari petidin.
2. +nalgetik untuk pasien menderita nyeri akutAkr!nis1 diberikan sistemik
atau regi!nal intratekalAepidural
3. Suplemen anestesia atau analgesia
. +nalgetik pada tindakan end!sk!pi atau diagn!stik lain.
. Suplemen sedasi dan analgetik di nit ,erapi Intensi5
Kont&a Indikasi
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
19/47
19
Pemberian nark!tik harus hati-hati pada pasien !rangtua atau bayi dan
keadaan umum yang buruk. ,idak b!leh diberikan pada pasien yang mendapat
preparat penghambat m!n!amin !ksidase1 pasien asma dan penderita penyakit
hati.
E5ek samping atau tanda-tanda int!ksikasi
". emperpan%ang masa pulih anestesia
2. Depresi pusat na5as sehingga pasien bisa berhenti na5as
3. Pupil mi!sis
. Spasme br!nkus pada pasien penderita asma akibat m!r5in
. K!lik abd!men akibat spasme s5inter kantung empedu
(. ual muntah dan hipersali&asi
$. =atal-gatal seluruh tubuh
Penanggulangan e5ek samping ini dilakukan dengan %alan memberikan bantuan
hidup dasar dan segera memberikan !bat penawar.
Kemasan
". Petidin dalam bentuk ampul 2 ml yang mengandung 0 mgAml tidak
berwarna
2. ;entanil dikemas steril dalam bentuk ampul 2 dan "0 ml tiap ml
mengandung 0 Lg
3. !r5in dalam bentuk ampul " ml yang mengandung "0 atau 20 mg1 tidak
berwarna dan bisa di8ampur dengan !bat lain.
Dalam aplikasinya1 ketiga %enis !bat-!bat premedikasi ini di8ampur dalam satu
spuit ke8uali dia:epam1 dan disuntikkan se8ara I. Pemberian 8ara ini
dimaksudkan mengurangi suntikan berulang. +pabila diberikan terpisah1 pasien
akan disuntik sebanyak tiga kali1 keadaan ini tidak mengenakkan pasien.
$.3 Ind#ksi Anestesi Um#m
Induksi adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar men%adi tidak
sadar1 sehingga memungkinkan dimulainya anestesi dan pembedahan. Induksi
anestesi dapat diker%akan dengan se8ara intra&ena1 intramus8ular atau rektai.
Setelah pasien tidur akibat induksi anesthesia langsung dilan%utkan dengan
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
20/47
20
pemeliharaan anesthesia sampai tindakan pembedahan selesai. Sebelum memulai
induksianestesia selayaknya disiapkan peralatan dan !bat-!batan yang diperlukan1
sehingga seandainya ter%adi keadaan gawat dapat diatasi dengan lebih 8epat dan
lebih baik.
ntuk persiapan induksi anesthesia sebaiknya kita ingat kata S,+,IS
SM S8!pe Stet!sk!p1 untuk mendengarkan suara paru dan %antung .
Garing!Sk!p. Pilih bilah atau daun 6blade7 yang sesuai dengan usia
pasien. Gampu harus 8ukup terang.
,M ,ube Pipa trakea. Pilih sesuia usia. sia N tahun tanpa bal!n 6cuffed)
dan O tahun dengan bal!n 6cuffed)
+M +irway Pipa mulut-5aring 6=uedel1 !r!tra8heal airway7 atau pipa hidung-
5aring 6 nas!-tra8healairway7. Pipa ini untuk menahan lidah saat
pasien tidak sadar untuk men%aga supaya lidah tidak menyumbat
%alan napas.
,M,ape Plester untuk 5iksasi pipa supaya pipa tidak terd!r!ng atau
ter8abut.
IMIntr!du8er andrin atau stilet dari kawat dibungkus plastik 6kabel7 yang
mudah dibengk!kkan untuk pemandu supaya pipa trakea mudah
dimasukkan.
M!nne8t!r Penyambung antara pipa dan peralatan anestesia
SMSu8ti!n Penyed!t lendir1 ludah dan lain-lainnya.
/. Ind#ksi Int&a0ena
Induksi intra&ena paling banyak diker%akan dan digemari1 apalagi sudah
terpasang %alur &ena1 karena 8epat dan menyenangkan. Induksi intra&ena
hendaknya diker%akan dengan hati-hati1 pelahan-lahan1 lembut dan terkendali.
Selama induksi anestesia1 pernapasan pasien1 nadi dan tekanan darah harus
diawasi dan selau diberikan !ksigen. Induksi ini diker%akan pada pasien yang
k!!perati5.
>bat anestesi intra&ena adalah !bat anestesi yang diberikan melalui %alur
intra&ena1 baik !bat yang berkhasiat hipn!tik atau analgetik maupun pelumpuh
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
21/47
21
!t!t. Setelah berada didalam pembuluh darah &ena1 !bat @ !bat ini akan diedarkan
ke seluruh %aringan tubuh melalui sirkulasi umum1 selan%utnya akan menu%u target
!rgan [email protected] dan akhirnya diekskresikan sesuai dengan
5armak!dinamiknya masing-masing.
+nestesi yang ideal akan beker%a se8ara 8epat dan baik serta
mengembalikan kesadaran dengan 8epat segera sesudah pemberian dihentikan.
Selain itu batas keamanan pemakaian harus 8ukup lebar dengan e5ek samping
yang sangat minimal. ,idak satupun !bat anestesi dapat memberikan e5ek
samping yang sangat minimal. ,idak satupun !bat anestesi dapat memberikan
e5ek yang diharapkan tanpa e5ek samping1 bila diberikan se8ara tunggal.
Pemilihan teknik anestesi merupakan hal yang sangat penting1
membutuhkan pertimbangan yang sangat matang dari pasien dan 5akt!r
pembedahan yang akan dilaksanakan1 pada p!pulasi umum walaupun regi!nal
anestesi dikatakan lebih aman daripada general anestesi1 tetapi tidak ada bukti
yang meyakinkan bahwa teknik yang satu lebih baik dari yang lain1 sehingga
penentuan teknik anestesi men%adi sangat penting.
Pemahaman tentang sirkulasi darah sangatlah penting sebelum !bat dapat
diberikan se8ara langsung ke dalam aliran darah1 kedua hal tersebut yang men%adi
dasar pemikiran sebelum akhirnya anestesi intra&ena berhasil ditemukan.
Billiam !rt!n 1 tahun "#( di )!st!n 1 pertama kali menggunakan !bat anestesi
dietil eter untuk menghilangkan nyeri selama !perasi. Di %erman tahun "'0'1
Gudwig )urkhardt1 melakukan pembiusan dengan menggunakan kl!r!5!rm dan
ether melalui intra&ena1 tu%uh tahun kemudian1 Elisabeth )renden5eld dari Swiss
melap!rkan penggunaan m!r5in dan sk!p!lamin se8ara intra&ena.
Se%ak diperkenalkan di klinis pada tahun "'31 ,hi!pental men%adi =!ld
StandardQ dari !bat @ !bat anestesi lainnya1 berbagai %enis !bat-!bat hipn!tik
tersedia dalam bentuk inta&ena1 namun !bat anestesi intra&ena yang ideal belum
bisa ditemukan. Penemuan !bat @ !bat ini masih terus berlangsung sampai
sekarang.
A. Teknik Anestesi
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
22/47
22
,eknik anestesia merupakan suatu teknik pembiusan dengan memasukkan
!bat langsung ke dalam pembuluh darah se8ara parenteral1 !bat-!bat tersebut
digunakan untuk premedikasi seperti dia:epam dan analgetik nark!tik.
induksi anestesi seperti misalnya ti!pent!n yang %uga digunakan sebagai
pemeliharaan dan %uga sebagai tambahan pada tindakan analgesia regi!nal.
B. Jenis ()at Anest*esi
Dalam perkembangan selan%utnya terdapat beberapa %enis !bat @ !bat
anestesi dan yang digunakan di ind!nesia hanya beberapa %enis !bat sa%a seperti1
,i!pent!n1 Dia:epam 1 Degidr!ben:perid!l1 ;entanil1 Ketamin dan Pr!p!5!l.
)erikut ini akan di%elaskan lebih %auh mengenai !bat @ !bat anestesi intra&ena
tersebut.
/. P&opofol 4 $5 6 diisop&op7lp*enol 8
erupakan deri&at 5en!l yang banyak digunakan sebagai anastesia
intra&ena dan lebih dikenal dengan nama dagang Dipri&an. Pertama kali
digunakan dalam praktek anestesi pada tahun "'$$ sebagai !bat induksi.
Pr!p!5!l digunakan untuk induksi dan pemeliharaan dalam anastesia umum1 pada
pasien dewasa dan pasien anak @ anak usia lebih dari 3 tahun. engandung
le8itin1 gly8er!l dan minyak s!ybean1 sedangkan pertumbuhan kuman dihambat
!leh adanya asam etilendiamintetraasetat atau sul5at1 hal tersebut sangat
tergantung pada pabrik pembuat !batnya. >bat ini dikemas dalam 8airan emulsi
lemak berwarna putih susu bersi5at is!t!nik dengan kepekatan " 6" ml M "0
mg7.
+ekanisme ke&"a
ekanisme ker%anya sampai saat ini masih kurang diketahui 1tapi
diperkirakan e5ek primernya berlangsung di resept!r =+)+ @ + 6=amma +min!
)utired +8id7.
Dosis dan pengg#naan
a7 Induksi 210 sampai 2. mgAkg I?.
b7 Sedasi 2 t! $ LgAkgAmin dengan I.? in5use
87 D!sis pemeliharaan pada anastesi umum "00 @ "0 LgAkgAmin I?
6 titrate t! e55e8t7.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
23/47
23
d7 ,urunkan d!sis pada !rang tua atau gangguan hem!dinamik atau apabila
digabung penggunaanya dengan !bat anastesi yang lain.
e7 Dapat dilarutkan dengan De4tr!sa untuk mendapatkan k!nsentrasi
yangminimal 0.2
57 Pr!5!5!l mendukung perkembangan bakteri1 sehingga harus berada dalam
lingkungan yang steril dan hindari pr!5!5!l dalam k!ndisi sudah terbuka
lebih dari ( %am untuk men8egah k!ntaminasi dari bakteri.
Efek Samping
Dapat menyebabkan nyeri selama pemberian pada 0 sampai $.
9yeri ini bisa mun8ul akibat iritasi pembuluh darah &ena1 nyeri pada pemberian
pr!p!5!l dapat dihilangkan dengan menggunakan lid!8ain 601 mgAkg7 dan %ika
mungkin dapat diberikan " sampai 2 menit dengan pemasangan t!rniuet pada
bagian pr!ksimal tempat suntikan1 berikan se8ara I.? melaui &ena yang besar.
=e%ala mual dan muntah %uga sering sekali ditemui pada pasien setelah !perasi
menggunakan pr!p!5!l. Pr!p!5!l merupakan emulsi lemak sehingga
pemberiannya harus hati @ hati pada pasien dengan gangguan metab!lisme lemak
seperti hiperlipidemia dan pankreatitis.
$.Tiopenton
Pertama kali diperkenalkan tahun "'(3. ,i!pental sekarang lebih dikenal
dengan nama s!dium Penth!tal1 ,hi!penal1 ,hi!pent!n S!dium atau ,rapanal
yang merupakan !bat anestesi umum barbiturat sh!rt a8ting1 ti!pent!l dapat
men8apai !tak dengan 8epat dan memiliki !nset yang 8epat 630- detik7. Dalam
waktu " menit ti!pent!n sudah men8apai pun8ak k!nsentrasi dan setelah @ "0
menit k!nsentrasi mulai menurun di !tak dan kesadaran kembali seperti semula.
D!sis yang banyak atau dengan menggunakan in5us akan menghasilkan e5ek
sedasi dan hilangnya kesadaran.
)eberapa %enis barbiturat seperti thi!pental -ethyl--6"-methylbutyl7-2-
thi!barbituri8 a8idT1 meth!he4ital "-methyl--allyl--6"-methyl-2-
pentynyl7barbituri8 a8idT1 dan thiamylal -allyl--6"-methylbutyl7-2-
thi!barbituri8 a8idT. ,hi!pental 6Pent!thal7 dan thiamylal 6Surital7 merupakan
thi!barbiturates1 sedangan meth!he4ital 6)re&ital7 adalah !4ybarbiturate.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
24/47
24
Balaupun terdapat beberapa barbiturat dengan masa ker%a ultra singkat 1 ti!pental
merupakan !bat terla:im yang dipergunakan untuk induksi anasthesi dan banyak
dipergunakan untuk induksi anestesi.
+ekanisme ke&"a
)arbiturat terutama beker%a pada resept!r =+)+ dimana barbiturat akan
menyebabkan hambatan pada resept!r =+)+ pada sistem sara5 pusat1 barbiturat
menekan sistem akti&asi retikuler1 suatu %aringan p!lisinap k!mplek dari sara5 dan
pusat regulasi1 yang beberapa terletak dibatang !tak yang mampu meng!ntr!l
beberapa 5ungsi &ital termasuk kesadaran. Pada k!nsentrasi klinis1 barbiturat
se8ara khusus lebih berpengaruh pada sinap sara5 dari pada aks!n. )arbiturat
menekan transmisi neur!transmitter inhibit!r seperti asam gamma amin!butirik
6=+)+7. ekanisme spesi5ik diantaranya dengan pelepasan transmitter
6presinap7 dan interaksi selekti5 dengan resept!r 6p!stsinap7.
Dosis
D!sis yang biasanya diberikan berkisar antara 3- mgAkg. ntuk menghindarkan
e5ek negati5 dari ti!pental tadi sering diberikan d!sis ke8il dulu 0-$ mg sambil
menunggu reaksi pasien.
Efek samping
E5ek samping yang dapat ditimbulkan seperti alergi1 sehingga %angan
memberikan !bat ini kepada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap
barbiturat1 sebab hal ini dapat menyebabkan ter%adinya reaksi ana5ilaksis yang
%arang ter%adi1 barbiturat %uga k!ntraindikasi pada pasien dengan p!r5iria akut1
karena barbiturat akan menginduksi en:im d-amin!leu&ulini8 a8id sintetase1 dan
dapat memi8u ter%adinya serangan akut. Iritasi &ena dan kerusakan %aringan akan
menyebakan nyeri pada saat pemberian melalui I.?1 hal ini dapat diatasi dengan
pemberian heparin dan dilakukan bl!k regi!nal simpatis.
%.Ketamin
Ketamine 6Ketalar !r Keta%e8t7 merupakan aryl8y8l!he4ylamine yang
memiliki struktur mirip dengan phen8y8lidine. Ketamin pertama kali disintesis
tahun "'(21 dimana awalnya !bat ini disintesis untuk menggantikan !bat anestetik
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
25/47
25
yang lama 6phen8y8lidine7 yang lebih sering menyebabkan halusinasi dan ke%ang.
>bat ini pertama kali diberikan pada tentara amerika selama perang ?ietnam.
Ketamin hidr!kl!rida adalah g!l!ngan 5enil sikl!heksilamin1 merupakan
rapid a8ting n!n barbiturate general anesthesiaQ. Ketalar sebagai nama dagang
yang pertama kali diperkenalkan !leh D!min! dan ars!n tahun "'( yang
digunakan sebagai anestesi umum.
Ketamin kurang digemari untuk induksi anastesia1 karena sering
menimbulkan takikardi1 hipertensi 1 hipersali&asi 1 nyeri kepala1 pas8a anasthesi
dapat menimbulkan muntah @ muntah 1 pandangan kabur dan mimpi buruk.
Ketamin %uga sering menebabkan ter%adinya dis!rientasi1 ilusi sens!ris dan
persepsi dan mimpi gembira yang mengikuti anesthesia1 dan sering disebut
dengan emergen8e phen!mena.
+ekanisme ke&"a
)eberapa kepustakaan menyebutkan bahwa bl!k terhadap resept!r !piat
dalam !tak dan medulla spinalis yang memberikan e5ek analgesik1 sedangkan
interaksi terhadap resept!r metilaspartat dapat menyebakan anastesi umum dan
%uga e5ek analgesik.
Dosis dan pem)e&ian
Ketamin merupakan !bat yang dapat diberikan se8ara intramuskular
apabila akses pembuluh darah sulit didapat 8!nt!hnya pada anak @ anak. Ketamin
bersi5at larut air sehingga dapat diberikan se8ara I.? atau I.. d!sis induksi
adalah " @ 2 mgAKg)) se8ara I.? atau @ "0 mgAKgbb I. 1 untuk d!sis sedati5
lebih rendah yaitu 012 mgAKg)) dan harus dititrasi untuk mendapatkan e5ek yang
diinginkan.
ntuk pemeliharaan dapat diberikan se8ara intermitten atau k!ntinyu.
Emberian se8ara intermitten diulang setiap "0 @ " menitdengan d!sis setengah
dari d!sis awal sampai !perasi selesai.
Efek samping
Dapat menyebabkan e5ek samping berupa peningkatan sekresi air liur pada
mulut1selain itu dapat menimbulkan agitasi dan perasaan lelah 1 halusinasi dan
mimpi buruk %uga ter%adi pas8a !perasi1 pada !t!t dapat menimbulkan e5ek
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
26/47
26
mi!kl!nus pada !t!t rangka selain itu ketamin %uga dapat meningkatkan tekanan
intra8ranial. Pada mata dapat menyebabkan ter%adinya nistagmus dan dipl!pia.
Kont&a indikasi
engingat e5ek 5armak!dinamiknya yang relati&e k!mpleks seperti yang
telah disebutkan diatas1 maka penggunaannya terbatas pada pasien n!rmal sa%a.
Pada pasien yang menderita penyakit sistemik penggunaanya harus
dipertimbangkan seperti tekanan intrakranial yang meningkat1 misalnya pada
trauma kepala1 tum!r !tak dan !perasi intrakranial1 tekanan intra!kuler
meningkat1 misalnya pada penyakit glauk!ma dan pada !perasi intra!kuler.
Pasien yang menderita penyakit sistemik yang sensiti5 terhadap !bat @ !bat
simpat!mimetik1 seperti C hipertensi tir!t!ksik!sis1 Diabetes militus 1 P/K dll.
'.(pioid
>pi!id telah digunakkan dalam penatalaksanaan nyeri selama ratusan
tahun. >bat !pium didapat dari ekstrak bi%i buah p!ppy papa&erum s!mni5erum1
dan kata !pium berasal dari bahasa yunani yang berarti getah.
>pium mengandung lebih dari 20 alkal!id !pi!ids. !rphine1 meperidine1
5entanyl1 su5entanil1 al5entanil1 and remi5entanil merupakan g!l!ngan !pi!id yang
sering digunakan dalam general anestesi. e5ek utamanya adalah analgetik. Dalam
d!sis yang besar !pi!id kadang digunakan dalam !perasi kardiak. >pi!id berbeda
dalam p!tensi1 5armak!kinetik dan e5ek samping.
+ekanisme ke&"a
>pi!id berikatan pada resept!r spesi5ik yang terletak pada system sara5
pusat dan %aringan lain. Empat tipe may!r resept!r !pi!id yaitu 1 U1V1W1X.
Balaupun !pi!id menimbulkan sedikit e5ek sedasi1 !pi!id lebih e5ekti5 sebagai
analgesia. ;armak!dinamik dari spesi5ik !pi!id tergantung ikatannya dengan
resept!r1 a5initas ikatan dan apakah resept!rnya akti5. +kti&asi resept!r !piat
menghambat pelepasan presinaptik dan resp!n p!stsinaptik terhadap
neur!transmitter ekstat!ri 6seperti asetilk!lin7 dari neur!n n!sisepti5.
Dosis
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
27/47
27
Premedikasi petidin diberikan I. dengan d!sis " mgAkgbb atau intra&ena
01 mgAKgbb1 sedangakan m!r5in sepersepuluh dari petidin dan 5entanil
seperseratus dari petidin.
3.Ben-odia-epin
=!l!ngan ben:!dia:epine yang sering digunakan !leh anestesi!l!gi adalah
Dia:epam 6&alium71 G!ra:epam 6+ti&an7 dan ida:!lam 6?ersed71 dia:epam dan
l!ra:epam tidak larut dalam air dan kandungannya berupa pr!pylene gly8!l.
Dia:epam tersedia dalam sediaan emulsi lemak 6Dia:emuls atau Di:a871 yang
tidak menyebakan nyeri atau tr!mb!plebitis tetapi hal itu berhubungan
bi!a&iabilitasnya yang rendah1 mida:!lam merupakan ben:!dia:epin yang larut
air yang tersedia dalam larutan dengan P* 31.
Dosis
D!sis mida:!lam ber&ariasi tergantung dari pasien itu sendiri.
ntuk pre!perati5 digunakan 01 @ 21mgAkgbb
ntuk keperluan end!sk!pi digunakan d!sis 3 @ mg
Sedasi pada analgesia regi!nal1 diberikan intra&ena.
enghilangkan halusinasi pada pemberian ketamin.
$ . Ind#ksi In*alasi
9itr!us !ksida 692>71 kl!r!5!rm1 dan eter adalah agen pembiusan umum
pertama yang diterima se8ara uni&ersal. Etil kl!rida1 etilen1 dan sikl!pr!pan
kemudian menyusul1 dengan :at yang terakhir 8ukup digemari pada saat itu
karena induksinya yang singkat dan pemulihannya yang 8epat tanpa disertai
delirium. Sayang sekali sebagian besar agen-agen anestetik yang telah disebutkan
tadi telah ditarik dari pasaran.
Sebagai 8!nt!h1 eter sudah tidak digunakan se8ara luas karena mudah
tersulut api dan berisik! mengakibatkan kerusakan hepar. Di samping itu1 eter
%uga mempunyai beberapa kerugian yang tidak disenangi para anestetis seperti
berbau menyengat dan menimbulkan sekresi br!nkus berlebih. Kl!r!5!rm %uga
kini dihindari karena t!ksik terhadap %antung dan hepar. Etil kl!rida1 etilen1 dan
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
28/47
28
sikl!pr!pan pun tidak lagi digunakan sebagai anestetik1 baik karena t!ksik
ataupun mudah terbakar.
et!ksi5luran dan en5luran termasuk agen anestetik generasi baru yang
sempat digunakan bertahun-tahun tetapi %arang digunakan lagi karena t!ksisitas
dan e5ikasinya. et!ksi5luran adalah anestetik inhalasi yang paling p!ten1 tetapi
induksi dan pemulihannya relati5 lambat. Gebih lan%ut1 sebagian met!ksi5luran
dimetab!lisme !leh sit!kr!m P-0 menghasilkan 5l!rida bebas 6;@71 asam
!ksalat1 dan bebrapa k!mp!nen lain yang bersi5at ne5r!t!ksik. Sementara itu1
en5luran mengurangi k!ntraksi my!kardial dan meningkatkan sekresi liku!r
serebr!spinal 6S;7. Selama anestesia1 en5luran menginduksi perubahan
elektr!ense5al!gra5 yang dapat berpr!gresi pada p!laspike-and-waveyang biasa
ditemukan pada ke%ang t!nik-kl!nik. >leh karena itulah1 dewasa ini baik
met!ksi5luran maupun en5luran penggunaannya telah dibatasi.
Dengan ditariknya berbagai :at anestetik dari peredaran seperti yang
dikemukakan di atas1 kini terdapat lima agen inhalasi yang masih digunakan
dalam praktik anestesi yakni nitr!us !ksida1 hal!tan1 is!5luran1 des5luran1 dan
se&!5luran. +nestetik inhalasi paling banyak dipakai untuk induksi pada pediatri
yang mana sulit dimulai dengan %alur intra&ena. Di sisi lain1 bagi pasien dewasa
biasanya d!kter anestesi lebih menyukai induksi 8epat dengan agen intra&ena.
eskipun demikian1 se&!5luran masih men%adi !bat induksi pilihan untuk pasien
dewasa1 mengingat baunya tidak menyengat dan !nsetnya segera. Selain induksi1
agen inhalasi %uga sering digunakan dalam praktik anestesi!l!gi untuk rumatan.
Studi mengenai kaitan antara d!sis !bat1 k!nsentrasi %aringan1 dan waktu
ker%a !bat disebut sebagai 5armak!kinetik 6bagaimana tubuh memengaruhi !bat7C
sedangkan studi mengenai mekanisme aksi !bat1 termasuk resp!ns t!ksik1 disebut
5armak!dinamik 6bagaimana !bat memengaruhi tubuh7. Setelah pen%elasan se8ara
umum tentang 5armak!kinetik dan dinamik anestetik inhalasi1 akan dibahas
5armak!l!gi klinis dari masing-masing agen.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
29/47
29
a&makologi Klinik Anestesi In*alasi
/. Nit&o#s (ksida 4N$(8
erupakan gas yang tidak berbau1 tidak berwarna1 tidak berasa1 lebih berat
dari udara1 serta tidak mudah terbakar dan meledak 6ke8uali %ika dik!mbinasikan
dengan :at anestetik yang mudah terbakar seperti eter7. =as ini dapat disimpan
dalam bentuk 8air dalam tekanan tertentu1 serta relati5 lebih murah dibanding agen
anestetik inhalasi lain.
$.Halotan
erupakan alkana terhal!genisasi dengan ikatan karb!n-5l!rida sehingga
bersi5at tidak mudah terbakar atau meledak 6meski di8ampur !ksigen7. *al!tan
berbentuk 8airan tidak berwarna dan berbau enak. )!t!l berwarna amber dan
pengawet tim!l berguna untuk menghambat dek!mp!sisi !ksidati5 sp!ntan.
*al!tan merupakan anestetik kuat dengan e5ek analgesia lemah1 di mana induksi
dan tahapan anestesia dilalui dengan mulus1 bahkan pasien akan segera bangun
setelah anestetik dihentikan. =as ini merupakan agen anestestik inhalasi paling
murah1 dan karena keamanannya hingga kini tetap digunakan di dunia.
%.Isofl#&an
erupakan eter berhal!gen yang tidak mudah terbakar. emiliki struktur
kimia yang mirip dengan en5luran1 is!5luran berbeda se8ara 5armak!l!gis dengan
en5luran. Is!5luran berbau ta%am1 kadar !bat yang tinggi dalam udara inspirasi
menyebabkan pasien menahan napas dan batuk. Setelah premedikasi1 induksi
di8apai dalam kurang dari "0 menit1 di mana umumnya digunakan barbiturat
intra&ena untuk memper8epat induksi. ,anda untuk mengamati kedalaman
anestesia adalah penurunan tekanan darah1 &!lume dan 5rekuensi napas1 serta
peningkatan 5rekuensi denyut %antung.
'.Desfl#&an
erupakan 8airan yang mudah terbakar tapi tidak mudah meledak1 bersi5at
abs!rben dan tidak k!r!si5 untuk l!gam. Karena sukar menguap1 dibutuhkan
&ap!riser khusus untuk des5luran. Dengan struktur yang mirip is!5luran1 hanya
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
30/47
30
sa%a at!m kl!rin pada is!5luran diganti !leh 5lu!rin pada des5luran1 sehingga
kelarutan des5luran lebih rendah 6mendekati 92>7 dengan p!tensi yang %uga lebih
rendah sehingga memberikan induksi dan pemulihan yang lebih 8epat
dibandingkan is!5luran 6-"0 menit setelah !bat dihentikan1 pasien sudah resp!ns
terhadap rangsang &erbal7. Des5luran lebih digunakan untuk pr!sedur bedah
singkat atau bedah rawat %alan. Des5luran bersi5at iritati5 sehingga menimbulkan
batuk1 spasme laring1 sesak napas1 sehingga tidak digunakan untuk induksi.
Des5luran bersi5at Y kali lebih p!ten dibanding agen anestetik inhalasi lain1 tapi
"$ kali lebih p!ten dibanding 92>.
3.Se0ofl#&an
Sama halnya dengan des5luran1 se&!5luran terhal!genisasi dengan 5lu!rin.
Peningkatan kadar al&e!lar yang 8epat membuatnya mena%di pilihan yang tepat
untuk induksi inhalasi yang 8epat dan mulus untuk pasien anak maupun dewasa.
Induksi inhalasi -# se&!5luran dalam 0 k!mbinasi 92> dan !ksigen dapat
di8apai dalam "-3 menit.
kont&aindikasi dan Inte&aksi ()at
Se&!5luran dik!ntraindikasikan pada hip!&!lemik berat1 hipertermia
maligna1 dan hipertensi intrakranial. Se&!5luran %uga sama seperti agen anestetik
inhalasi lainnya1 dapat meningkatkan ker%a pelumpuh !t!t.
()at Pel#mp#* (tot
A. Penge&tian
>bat pelumpuh !t!t adalah !bat yang dapat digunakan selama intubasi dan
pembedahan untuk memudahkan pelaksanaan anestesidan mem5asilitas intubasi.
>bat pelumpuh !t!t dibagi men%adi dua kelas yaitu pelumpuh !t!t dep!larisasi
6n!nk!mpetiti51 lept!kurare7 dan n!ndep!larisasi 6k!mpetiti51 takikurare7.
/. Pel#mp#* (tot Depola&isasi
Pelumpuh !t!t dep!larisasi beker%a seperti asetilk!lin1 tetapi di 8elah
sinaps tidak dirusak dengan asetilk!linesterase sehingga bertahan 8ukup lama
menyebabkan ter%adinya dep!larisasi yang ditandai dengan 5asikulasi yang diikuti
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/anesthesia&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgLPsyAU_TqoXzl1qqYyp461FisuQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/intubation&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrsJgFSAlmjFsgN2HJBGKwYBzT5Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/intubation&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrsJgFSAlmjFsgN2HJBGKwYBzT5Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/intubation&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrsJgFSAlmjFsgN2HJBGKwYBzT5Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/anesthesia&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgLPsyAU_TqoXzl1qqYyp461FisuQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/intubation&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrsJgFSAlmjFsgN2HJBGKwYBzT5Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/intubation&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrsJgFSAlmjFsgN2HJBGKwYBzT5Q8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
31/47
31
relaksasi !t!t lurik. ,ermasuk g!l!ngan ini adalah suksinilk!lin 6diasetil-kolin7
dan dekamet!nium. Didalam &ena1 suksinil k!lin dimetab!lisme !leh
k!linesterase plasma1pseud!k!linesterase men%adi suksinil-m!n!k!lin. >bat anti
k!linesterase 6prostigmin7 dik!ntraindikasikan karena menghambat ker%a
pseud!k!linesterase.
a. S#ksinilkolin 4diasetilkolin s#9amet*oni#m8
Suksinilk!lin terdiri dari 2 m!lekul asetilk!lin yang bergabung. !bat ini memiliki
!nset yang 8epat 630-(0 detik7 dan duration of actionyang pendek 6kurang dari
"0 menit7. Ketika suksinilk!lin memasuki sirkulasi1 sebagian besar dimetab!lisme
!leh pseud!k!linesterase men%adi suksinilm!n!k!lin. Pr!ses ini sangat e5isien1
sehingga hanya 5raksi ke8il dari d!sis yang din%eksikan yang men8apai
neuromuscular junction. uration of action akan meman%ang pada d!sis besar
atau dengan metab!lisme abn!rmal1 seperti hip!termia atau rendanya le&el
pseud!k!linesterase. Rendahnya le&el pseud!k!linesterase ini ditemukan pada
kehamilan1 penyakit hati1 gagal gin%al dan beberapa terapi !bat. Pada beberapa
!rang %uga ditemukan gen pseud!k!linesterase abn!rmal yang menyebabkan
bl!kade yang meman%ang.
Inte&aksi o)at
Kolineste&ase in*i)ito&
K!linesterase inhibit!r memperpan%ang 5ase I bl!8k pelumpuh !t!t dep!larisasi
dengan 2 mekanisme yaitu dengan menghambat k!linesterase1 maka %umlah
asetilk!lin akan semakin banyak1 maka dep!larisasi akan meningkatkan
dep!larisasi. Selain itu1 ia %uga akan menghambat pseud!k!linesterase.
Dosis
Karena !nsetnya yang 8epat dan duration of actionyang pendek1 banyak d!kter
yang per8aya bahwa suksinilk!lin masih merupakan pilihan yang baik untu
intubasi rutin pada dewasa. D!sis yang dapat diberikan adalah " mgAkg I?.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
32/47
32
Efek samping dan pe&tim)angan klinis
Karena risik! hiperkalemia1 ra!domiolisisdan cardiac arrestpada anak dengan
mi!pati tak terdiagn!sis1 suksinilk!lin masih dik!ntraindikasikan pada
penanganan rutin anak dan rema%a.
E5ek samping dari suksinilk!lin adalah
Z 9yeri !t!t pas8a pemberian
Z Peningkatan tekanan intra!kular
Z Peningkatan tekakana intrakranial
Z Peningkatan tekakanan intragastrik
Z Peningkatan kadar kalium plasma
Z +ritmia %antung
Z Sali&asi
Z +lergi dan ana5ilaksis
$. ()at pel#mp#* otot nondepola&isasi
a. Pa0#lon
Pa&ul!n merupakan ster!id sintetis yang banyak digunakan. ulai ker%a
pada menit kedua-ketiga untuk selama 30-0 menit. emiliki e5ek akumulasi
pada pemberian berulang sehingga d!sis rumatan harus dikurangi dan selamg
waktu diperpan%ang. D!sis awal untuk relaksasi !t!t 010# mgAkg)) intra&ena
pada dewasa. D!sis rumatan setengah d!sis awal. D!sis Intubasi trakea 01"
mgAkg)) intra&ena. Kemasan ampul 2 ml berisi mg pa&ul!n.
). At&a1#&i#m
Stkt#& fisik
+tra8urium mempunyai struktur ben:ilis!uin!lin yang berasal dari
tanaman Ge!nti8e Ge!nt!peltalum. Keunggulannya adalah metab!lisme ter%adi di
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
33/47
33
dalam darah1 tidak bergantung pada 5ungsi hati dan gin%al1 tidak mempunyai e5ek
akumulasi pada pemberian berulan
Dosis
01 mgAkg i&1 30-(0 menit untuk intubasi. Relaksasi intra!perati&e 012
mgAkg initial1 laly 01" mgAkg setiap "0-20 menit. In5use -"0 m8gAkgAmenit e5ekti5
menggantikan b!lus. Gebih 8epat durasinya pada anak dibandingkan dewasa.
,ersedia dengan sediaan 8airan "0 mgA88. disimpan dalam suhu 2-#>1
p!tensinya hilang -"0 tiap bulan bila disimpan pada suhu ruangan. Digunakan
dalam " hari bila terpapar suhu ruangan.
Efek samping dan pe&tim)angan klinis
*istamine release pada d!sis diatas 01 mgAkg
1. :ek#&oni#m
Stkt#& fisik
?ekur!nium merupakan h!m!l!g pankur!nium br!mida yang berkekuatan
lebih besar dan lama ker%anya singkat [at anestetik ini tidak mempunyai e5ek
akumulasi pada pemberian berulang dan tidak menyebabkan perubahan 5ungsi
kardi!&askuler yang bermakna.
Dosis
D!sis intubasi 010# @ 01"2 mgAkg. D!sis 010 mgAkg diikuti 010" mgAkg setiap "
@ 20 menit. Drip " @ 2 m8gAkgAmenit.
mur tidak mempengaruhi d!sis. Dapat meman%ang durasi pada pasien p!st
partum. Karena gangguan pada hepatic !lood flow.
Sediaan "0 mg serbuk. Di8ampur 8airan sebelumnya.
d. ;ek#&oni#m
Stkt#& isik
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
34/47
34
[at ini merupakan anal!g &ekur!nium dengan awal ker%a lebih 8epat.
Keuntungannya adalah tidak mengganggu 5ungsi gin%al1 sedangkan kerugiannya
adalah ter%adi gangguan 5ungsi hati dan e5ek ker%a yang lebih lama.
Dosis
P!tensi lebih ke8il dibandingkan relaksant ster!id lainnya. 01 @ 01' mg A
kg i& untuk intubasi dan 01" mgAkg b!lus untuk rumatan. D!sis ke8il 01 mgAkg
dapat pulih 2 menit setelah intubasi. Im 6 " mgAkg untuk in5ant C 2 mgAkg untuk
anak ke8il7 adekuat pita suara dan paralisis dia5ragma untuk intubasi. ,api tidak
sampai 3 @ ( menit dapat kembali sampai " %am. ntuk drip @ "2 m8gAkgAmenit.
Dapat meman%ang pada pasien !rang tua.
Efek samping dan manifestasi klinis
>nset 8epat hampir mendekati suksinilk!lin tapi harganya mahal.
Diberikan 20 detik sebelum pr!p!5!l dan thi!pental.
R!8ur!nium 601" mgAkg7 8epat '0 detik dan e5ekti5 untuk prekurasisasi
sebelum suksinilk!lin. +da tendensi &agalitik.
Pemili*an Pel#mp#* (tot
Karakteristik pelumpuh !t!t ideal
". 9!ndep!larisasi
2. >nset 8epat
3. uration of action dapat diprediksi1 tidak mengakumulasi dan dapat
diantag!niskan dengan !bat tertentu
. ,idak menginduksi pengeluaran histamin
. P!tensi
(. Si5at tidak berubah !leh gangguan gin%al maupun hati dan metab!lit tidak
memiliki aksi 5armak!l!gi.
Durasi pembedahan mempengaruhi pemilihan pelumpuh !t!t
". "ltra-short acting1 8!nt!h su4ameth!nium
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
35/47
35
2. Short duration. !nt!h mi&a8urium
3. #ntermediate duration. !nt!h atra8urium1 &e8ur!nium1 r!8ur!nium1
8isatra8urium
. $ong duration. !nt!h pan8ur!nium1 D-tub!8urarine1 d!4a8urium1
pipe8ur!nium.
Pelumpuh !t!t yang disarankan
". ntuk induksi yang 8epat-su4ameth!nium1 atau apabila dik!ntraindikasikan
dapat dipakai r!8ur!nium
2. ntuk stabilitas hem!dinamika 68!nt!h pada hip!&!lemia atau penyakit %antung
parah7-&e8ur!nium
3. Pada gagal gin%al dan hati-atra8urium1 &ekur!nium1 8isatra8urium
ataumi&a8urium
. iastenia gra&is %ika dibutuhkan d!sis "A"0 atrakurium
. Kasus !bstetri8 semua dapat diberkan ke8uali gallamin
,anda-tanda kekurangan pelumpuh !t!t
". egukan 6hiccup7
2. Dinding perut kaku
3. +da tahanan pada in5lasi paru.
Pena
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
36/47
36
BAB III
KESI+PULAN
Sinusitis merupakan suatu pr!ses peradangan pada muk!sa atau selaput
lendir sinusparanasal. +kibat peradangan ini dapat menyebabkan pembentukan
8airan atau kerusakan tulang di bawahnya.
Sinusitis bisa bersi5at akut 6berlangsung selama 3 minggu atau
kurang7maupun kr!nis 6berlangsung selama 3-# minggu tetapi dapat berlan%ut
sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun7. Dapat disebabkan karena in5eksi
bakteri1 &irus1 %amur atau peradangan menahun pada saluran hidung..
Diagn!sa ditegakkan berdasarkan ge%ala-ge%ala1 5!t! r!ngten sinus dan
hasil pemeriksaan 5isik. ntuk menetukan luasnya sinus dapat dilakukan ,-
S8an. Pada sinusitis ma4illaris dilakuakn pemeriksaan r!ngten gigi untuk
mengetahui adanya abses gigi.
,erapi sinusitis se8ara umum diberikan medikament!sa berupa antibi!tik
selama "0-" hari1 meskipun ge%ala klinis sudah hilang. ,erapi pembedahan
dilakukan %ika terdapat k!mplikasi ke !rbita atau intrakranial C atau nyeri yang
hebat akibat skeret yang tersumbat biasanya disebabkan !leh sinusitis kr!nis.
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
37/47
37
DATA; PUSTAKA
". Endang angunkusum! < 9us%irwan Ri5ki. Sinusitis dalam )uku +%ar
IlmuKesehatan ,elinga1 *idung1 ,engg!r!k1 Kepala < Geher. Ed. ke-(.
dr. *. E5iaty +rsyad S!epardi1 Sp.,*, < Pr!5.dr. *. 9urbaiti Iskandar1
Sp.,*, 6edit!r7. /akarta ;akultas Ked!kteran ni&ersitas Ind!nesia.
200'.
2. *ilger P+. Penyakit Sinus Paranasalis. Edit!r +dams =G1 )!is GR1
*igler P+. Dalam )!ies )uku +%ar penyakit ,*,. "''$. *al 20-(0.
3. )allanger //. Penyakit ,elinga1 *idung1 ,engg!r!k1 Kepala1 dan Geher.
,angerang )inarupa +ksara Publisher.
. Rukmini S1 *erawati S. ,eknik pemeriksaan telinga1 hidung -28m1 pembesaran K=) 6-7
e.ata +nemi -A-1 sklera ikterik -A-1 edema palpebra -A-1 pupil
is!k!r1 3mm1 R HAH.
f.*idung de&iasi septum 6-71 muk!sa hiperemis1 sekret HAH
g.,h!raks suara perna5asan &esikular 6H7 91 Suara ,ambahan 6-71
*.+bd!men s!epel1 peristaltik 6H7 9.
i.Ekstremitas +kral hangat1 m!t!rik n!rmal1 !edem 6-7
B. Stat#s lokalis THT
I. Telinga
Kanan Ki&i
Daun ,elinga 9!rm!tia 9!rm!tiaRetr!aurikular 9yeri tekan 6-71 sikatrik 6-71
abses 6-7
9yeri tekan 6-71 sikatrik 6-71
abses 6-7Giang ,elinga ,idak penuh serumen ,idak penuh serumenSerumen 6H7 6H7embran timpani Intak intak
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
40/47
40
9yeri tekan tragus 6-7 6-7
II. *idung
Kanan KiriDe5!rmitas 6-7 6-7
9yeri tekan
Pangkal hidung
Pipi
Dahi
6H7
6H7
6-7
6H7
6H7
6-7Krepitasi 6-7 6-7
?estibulum Gapang
Rambut 6H7
uk!sa *iperemis
Sekret 6H7
assa 6-7
Gapang
Rambut 6H7
uk!sa *iperemis
Sekret 6H7
assa 6-7Septum de&iasi 6-7 6-7K!nka >edem 6H7
*iperemis 6H7
>edem 6H7
*iperemis 6H7eatus media Sukar dinilai Sukar dinilai
III. ,engg!r!k
+rkus 5aring Simetris1 assa 6-7&ula SimetrisDinding 5aring =ranula 6-7uk!sa 5aring *iperemis 6-71 massa 6-7
,!nsil ,"-,"1 hiperemis -A-1 kripta n!rmalK=) regi!nal ,idak teraba membesar Palatum durum simetrisPalatum m!lle Simetris1 ber8ak keputiham 6-7
/.' Peme&iksaan Pen#n"ang
*asil Gab!rat!rium
Darah Rutin
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
41/47
41
*b "". gAdG
*, 33.$ Geuk!sit $.30 AuG
,r!mb!sit 3#1000 AuG
Inde4 Eritr!sit
? ('.'0 5G
* 23.$0 pg
* 33.#0
*itung /enis Geuk!sit 9eur!5il 3.00
Gim5!sit 3$.00
!n!sit #100
E!sin!5il 2
)as!5il 0.0
G;,
S=>, 23 AG
S=P, "# AG
R;,
reum "(1' mgAdl
Kreatinin 01 mgAdl
etab!lik
K=D S '0 mgAdl
EK= dalam batas n!rmal
Radi!l!gi 8!r dan pulm! dalam batas n!rmal
".( PE;SIAPAN ANESTESI 2
)" 6)reath7
Pernapasan Sp!ntan
RR 20 4Amenit
Suara pernapasan ?esikuler
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
42/47
42
Suara tambahan 6 - 7
Riwayat +sma 6 - 7
) 2 6 )l!!d 7
,D "20A$0 mm*g
;rekuensi nadi #( 4Amenit
*b ""1 gr
Per5usi peri5er *angat1 merah
+nemia 6 - 7
) 3 6 )rain 7
Sens!rium !mp!smentis
Re5leks pat!l!gis 6 - 7
ParesisAhemiparesis 6 - 7 A 6 - 7
) 6 )ladder 7
rine 6 H 7 9!rmal
Barna Kuning %ernih
Kateter tidak terpasang
) 6)!wel 7
+bd!men S!epel1 peristaltik 6H71 9=, 6-7
ual A muntah 6 - 7 A 6 - 7
) ( 6 )!ne 7 >edem 6-7A6-71 5raktur 6-7A6-7
Diagn!sis ultisinusitis 6Sinus ma4illaris1 sinus etm!idalis1 sinus spen!id7
Status ;isik PS-+S+ I
Ren8ana +nestesi =+-E,,
Ren8ana >perasi ;ESS
/.5 Disk#si Penatalaksanaan
A. P&e=(pe&atif
Persiapan di ruangan >K telah siap malam sebelumnya
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
43/47
43
Dan pada malam tanggal 23 ;ebruari 20"1 d!kter anastesi yang
bertanggung %awab mengun%ungi pasien yang akan di !perasi gunamengetahui k!ndisi terakhir pasien
+d&is +nestesi
Puasa mulai dari %am pagi
Pasang I?;D RG 33 gttAi
In5!rmed 8!nsent
B. Penatalaksanaaan
P!sisi SupinePernapasan Dik!ntr!l dengan &entilat!r
/enis anestesi =+- E,,
,ekhnik +nestesi PremedikasiPre >2Induksi Pr!p!5!l Sleep
9!n +pneu eyelid re5le4 6-7 us8le rela4ansleep apneuIntubasi
;iksasi
>bat +nestesi
Premedikasi - ida:!lam mg
- ;entanyl "0 Lg
+nestesi dengan - >2 2 Giter
- 92> 2 Giter
- Se&!5luran 2
edikasi Pr!p!5!l "0 mg
Ket!r!la8 30 mg
+s.traneksamat "gr
Pr!stigmin "mg
S.+ 01mg
Relaksasi dengan R!8ulla4 (0 mg
". Gap!ran Durante >perasi
Gama anestesi "3." @ ".30 BI)
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
44/47
44
Gama !perasi "3. @ ".20 BI)
RGP> 30 88 RGD> 20 88
Perdarahan
- E)? (4(0Kg M 3'00
"0 3'0
20 $#0
30 ""$0
- Kassa basah "088 4 3 M 3088- Kassa ] basah 88 4 3 M "88
- Su8ti!n 30088
Pr!duksi urin 6-7
C. Post (pe&atif
)" 6 )reath7
- +irway 8lear
- RR 204Amnt- SP &esikuler kaMki
- S, 6-7 r!n8hi1 whee:ing 6-A-71 sn!ringAgarglingA8r!wing 6-A-A-7
- Sp>2 '$-"00
)2 6 )l!!d7
- +kral *angatAerahAKering
- ,D ""0A$0 mm*g
- *R 204Amnt1 reguler - tA& kuatA8ukup
)3 6)rain7
- Sens!rium !mp!s entis
- Pupil is!k!r1 kaMki ^ 3mmA3mm1 R 6H7A6H7
) 6)ladder7
- Kateter tidak terpasang
) 6)!wl7
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
45/47
45
- +bd!men s!epel
- Peristaltik n!rmal 6H7
- ualAuntah 6-7A6-7
)( 6)!ne7
- >edem 6-7
". !nit!ring
- ?ital sign selama !perasi setiap " menit
2. Di ruang Re8!&ery R!!m
Pasien masuk RR dalam p!sisi supine dan di beri >2 2 GiterAmenit.
+wasi &ital sign setiap " menit. Setelah dipastikan pasien pulih dari anestesi
dan keadaan umum1 kesadaran1 serta &ital sign stabil pasien dipindahkan ke
bangsal1 dengan an%uran untuk bed rest 2 %am1 tidur terlentang dengan "
bantal1 tetap diawasi &ital sign selama 2 %am p!st !perasi.
". )ed rest
2. I?;D RG 33gttAi
3. In%. Keter!la8 30mgA# %am I?1 bila kesakitan
. In%. >ndan8etr!n mgA# %am I?1 bila mualAmuntah
. e5tria4!ne " grA"2 %am
(. Ranitidine 0 mgA"2 %am
$. +88 pindah ruangan +ldert s8!re F '-"0.
PE+BAHASAN 2
ara anestesi pada kasus ini adalah penggunaan general anestesi dengan 5a8e
mask. Penggunaan 5a8e mask dikarenakan !perasi yang dilakukan relati5 8epat1 tidak
perlu pemakaian induksi d!sis tinggi1 bisa digantikan dengan anestesi inhalasi dan e5ek
anesthesia %uga tidak terlalu berat.
ida:!lame adalah !bat hipn!tik-sedati5. >bat ini merupakan
turunan ben:!dia:epine. ida:!lam men%adi !bat hipn!tik sedati5 pilihan karena
ker%anya 8epat1 waktu paruhnya pendek1 memiliki amnesia ater!grade yang
menguntungkan1 tidak mengiritasi. >bat g!l!ngan Sedati5 adalah !bat-!batan yang
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
46/47
46
menghilangkan ke8emasan1 mengurangi ketegangan dan menimbulkan ketenangan.
Sedangkan e5ek !bat g!l!ngan *ipn!tika adalah !bat-!bat sedati5 yang ditingkatkan
d!sisnya yang mendepresi susunan sara5 pusat sehingga menyebabkan tidur. >leh sebab
itu1 maka mida:!lam dipilih sebagai premedikasi pada kasus ini. D!sis ida:!lam
diberikan 01"-012 mgAkg)A i&
Premedikasi selan%utnya dengan menggunakan 5entanil 2- LgAkgbbAI&.
;entanil b!lus i& digunakan sebagai analgesi !pi!id. Setelah suntikan I&1 ambilan
dan distribusi ;entanyl se8ara kualitati5 hampir sama dengan m!r5in1 tetapi
sebagian besar dirusak paru ketika pertamakali melewatinya.
Penggunaan induksi pertama adalah penggunaan pr!p!5!l. Pr!p!5!l
dengan d!sis 2-21 mgAkgA)) diberikan se8ara b!lus I& sebagai induksi. Pr!p!5!l
dikemas dalam 8airan emulsi lemak berwarna putih susu bersi5at is!t!nik dengan
kepekatan ". Suntikan intra&ena sering menyebabkan nyeri1 sehingga beberapa
detik sebelumnya sebaiknya dapat diberikan lid!kain "-2mgAkg se8ara intra&ena.
Pengen8eran pr!p!5!l hanya b!leh dengan dekstr!sa .
Sebagai analgetik digunakan Ket!r!la8 sebanyak " ampul 6" ml7 berisi
30mgAml1 disuntikan i&. Ket!r!la8 merupakan n!nster!id anti in5lamasi 6+I9S7 yangbeker%a menghambat sintesis pr!staglandin sehingga dapat menghilangkan rasa
nyeriAanalgetik e5ek. Ket!r!la8 30 mg mempunyai e5ek analgetik yang setara dengan 0
mg pethidin atau "2 mg m!rphin1 tetapi memiliki durasi ker%a yang lebih lama serta
lebih aman daripada analgetik !pi!id karena tidak ada e5ek depresi na5as pada
per8!baan klinis.
Sedangkan untuk anestesi inhalasi menggunakan >21 92> dan
se&!5luran 2. >2 pertama kali diberikan pada pasien ini. Setelah na5as pasien
teratur1 kemudian d!sis >2 diturunkan dan kemudian 92> dimasukkan. D!sis
keduanya seimbang yaitu 00 62GAmenit 2 GAmenit7.
Kemudian anestesi inhalasi mulai %uga dimasukkan. +nestesi inhalasi
yang digunakan adalah Se&!5luran dengan d!sis 2. Se&!5luran sendiri
berbentuk &!latile %ernih1 tidak berwarna dengan bau enak1 tidak iritati51 tidak
mudah terbakar1 tidak terpengaruh 8ahaya. =as ini mempunyai kelarutan
darahAgas yangrendah 601(#71 sehingga menghasilkan induksi dan re8!&ery yang
8epat. Selain itu1 karena bau yang enak maka men%adi pilihan untuk anestesi
8/12/2019 Ga ett Pd Sinusitis Final
47/47
47
inhalasi pada pasien dewasa dan anak. *ilangnya kesadaran dengan se&!5luran
relati&e 8epat1 karena dapat di8apai pada kali tarikan napas tunggal.
Pas8a !perasi1 penderita dibawa ke ruang pulih untuk diawasi se8ara
lengkap dan baik. *ingga k!ndisi penderita stabil dan tidak terdapat kendala-
kendala yang berarti1 penderita kemudian dibawa ke ruang annisa untuk dirawat
dengan lebih baik.