Download - Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Transcript
Page 1: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra

Lili Susanti

102011091

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Email: [email protected]

Abstrak

Semakin tinggi angka harapan hidup berarti semakin banyak pula orang tua. ini membuat resiko fraktur

karena kecelakaan seperti jatuh terpeleset semakin tinggi. Maka dari itu di sini kita akan membahas lebih

jauh mengenai fraktur terutama fraktur pada antebrachii dengan harapan kita semakin tahu apa itu

fraktur, cara pencegahan, penanganan, sampai penyembuhannya. Fraktur secara garis besar dibagi

menjadi fraktur tertutup dan terbuka. Fraktur terbuka adalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan

dunia luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak, sedangkan fraktur tertutup adalah fraktur yang

fragmen tulangnya tidak menembus kulit sehingga tidak berhubungan dengan dunia luar.

Kata kunci: fraktur, antebrachii, tulang, radiologis, diskontinuitas

Abstrack

The higher life expectancy means that the more parents. This makes the risk of fractures due to accidents

such as falls the higher the slip. Therefore here we will delve further into the fracture, especially fracture

antebrachii our expectations getting to know what it is fractured, ways of prevention, treatment, to cure.

Fractures can be divided into open and closed fractures. Open fracture is a fracture that has a

relationship with the outside world through a cut in the skin and soft tissues, whereas a closed fracture is

a fracture of the bone fragments did not penetrate the skin so it does not relate to the outside world.

Keywords: fracture, antebrachii, bone, radiological, discontinuity

1

Page 2: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Pendahuluan

Dewasa ini Indonesia semakin berkembang dari segi angka harapan hidupnya. Angka

harapan hidup di Indonesia semakin tinggi. Hal ini perlu menjadi kebanggaan kita semua.

Namun angka kehidupan yang tinggi belum menjamin semuanya. Dengan angka harapan hidup

yang semakin tinggi berarti semakin banyak pula orang-orang tua. Ini menyebabkan harus ada

ekstra perhatian kepada orang-orang tua. Semakin bertambahnya umur stabilitas juga semakin

menurun. Maka dari itu tidak mengherankan bila orang tua pada umumnya sering mengalami

kecelakaan seperti tergelincir di kamar mandi. Orang tua juga memiliki densitas tulang yang

rendah maka dari itu mudah sekali bagi orang tua untuk mengalami fraktur. Fraktur bisa berupa

fraktur terbuka dan tertutup. Dalam makalah ini kita akan membahas lebih jauh mengenai fraktur

terutama fraktur pada antebrachii. Dengan begitu diharapkan kita semakin tahu apa itu fraktur,

cara pencegahan, penanganan, sampai penyembuhannya.

Definisi Fraktur

Fraktur adalah putusnya kontinuitas tulang, tulang rawan epifisis, atau tulang rawan

sendi. Kedua tulang lengan bawah dihubungkan oleh sendi radioulnar yang diperkuat oleh

ligamentum anulare yang melingkari kapitulum radius dan di distal oleh sendi radioulnar yang

diperkuat oleh ligamen radioulnar yang mengandung fibrokartilago triangularis. Membrana

interosea memperkuat hubungan ini sehingga radius dan ulna merupakan satu kesatuan yang

kuat.1 Oleh karena itu, patah yang hanya mengenai satu tulang agak jarang terjadi atau bila

patahnya hanya mengenai satu tulang, hampir selalu disertai dislokasi sendi radioulnar yang

dekat dengan patah tersebut. Selain itu, radius dan ulna dihubungkan oleh otot antar tulang, yaitu

m. supinator, m.pronator teres, m.pronator kuadratus yang membuat gerakan pronasi-supinasi.

Ketiga otot itu bersama dengan otot lain yang berinsersi pada radius dan ulna menyebabkan

patah tulang lengan bawah disertai dislokasi angulasi dan rotasi, terutama pada radius.1 Radius

bagian distal bersendi dengan tulang karpus, yaitu tulang lunatum dan navikulare ke arah distal,

dan dengan tulang ulna bagian distal ke arah medial. Bagian distal sendi radiokarpal diperkuat

dengan simpai di sebelah volar dandorsal, dan ligamen radiokarpal kolateral ulnar dan radial.

Antara radius dan ulna selain terdapat ligamen dan simpai yang memperkuat hubungan tersebut,

terdapat pula diskus artikularis, yang melekat dengan semacam meniskus yang berbentuk

2

Page 3: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

segitiga, yang melekat pada ligamen kolateral ulnar. Ligamen kolateral ulnar bersama dengan

meniskus homolognya dan diskus artikularis bersama ligamen radioulnar dorsal dan volar yang

kesemuanya menghubungkan radius dengan ulna, disebut kompleks rawan fibroid triangularis

(TFCC = triangular fibro cartilage complex). Gerakan sendi radiokarpal adalah fleksi dan

ekstensi pergelangan tangan serta gerakan deviasi radial dan ulnar. Gerakan fleksi dan ekstensi

dapat mencapai 90º oleh karena adanya dua sendiyang bergerak yaitu sendi radiolunatum dan

sendi lunatum-kapitatum dan sendilain di korpus. Gerakan pada sendi radioulnar distal adalah

gerak rotasi.1

Patofisiologi

Fraktur bisa disebabkan oleh kondisi fisiologis maupun patologis. Faktur fisiologis terjadi

karena trauma berat atau trauma ringan yang terus-menerus, misalnya saat terjatuh, kecelakaan

lalu lintas. Faktur patologis terjadi karena adanya penyakit yang mendasari sehingga tulang

menjadi keropos atau tidak kuat, bisa dijumpai pada penderita polio, tumor, osteoporosis dan

osteogenesis imperfect. Energy yang mengenai tulang dapat ringan, sedang, maupun berat.

Fraktur yang disebabkan oleh energy yang ringan berbeda dengan fraktur yang disebabkan oleh

energy yang kuat. Kalau energinya sedang, maka bisa saja jaringan tulang tidak terputus

seluruhnya.2 Fraktur seperti ini disebut fraktur inkomplit, misalnya hairline fracture, dimana

fraktur hanya berupa garis tipis seperti rambut. Akibatnya sering tak terlihat dalam pemeriksaan

rontgen. Contoh lain fraktur inkomplit adalah greenstick fraktur. Greenstick fraktur adalah

fraktur yang terjadi pada anak-anak. Elastisitas anak-anak lebih tinggi daripada tulang orang

dewasa. Maka bila dikenai gaya satu sisi korteks tulang tertekan dan bengkok, sedangkan sisi

lainnya konveks. Jika energy yang dikenakan cukup besar , sisi yang mengalami gaya kompresi

dapa t patah. Contoh lain fraktur inkomplit adalah fraktur kompresi atau crush fracture. Fraktur

kompresi terjadi akibat tertekannya tulang kanselus, sehingga remuk. Fragmen-fragmen

tulangnya menjadi begitu kecil sehingga tidak bisa lagi disatukan, sehingga terapinya adalah

membuatkan graft tulang.2

Kalau energy yang mengenai tulang besar, maka jaringan tulang dapat terputus

seluruhnya. Inilah yang disebut fraktur komplit. Kalau energinya lenih besar lagi, tulang bukan

Cuma mengalami fraktur komplit, tapi bisa juga remuk. Fraktur seperti ini disebut fraktur

komunitif, yaitu suatu fraktur dimana terdapat lebih dari dua fragmen. Bisa juga terjadi fragmen

3

Page 4: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

tulang fraktur tadi berpindah tempat, disebut mengalami pergeseran.2 Apanila fragmen yang

mengalami pergeseran ini dapat dikembalikan ke posisi semula dan tidak bergeser, disebut

fraktur stabil, sedangkan apabila setelah dikembalikan posisi semula kemudian bergeser lagi,

disebut fraktur tidak stabil.2

Fraktur tidak stabil dapat mengakibatkan berbagai komplikasi. Bisa terjadi pemendekan

tulang setelah penyembuhan ataupun tulang mengalami perputaran atau rotasi. Dampak terberat

adalah tidak bersambungnya tulang. Ada fraktur komplit yang disebut dengan impacted fracture.

Impacted fracture adalah suatu fraktur komplit dengan garis fraktur yang sulit dibedakan. Fraktur

ini terjadi akibat kompresi pada tulang kanselus pada aksis panjangnya dengan dua fragmen

tulangnya saling berkaitan dan terfiksasi satu sama lain.2 Dengan demikian fraktur ini stabil,

kecuali bila fragmen tulang itu saling terpisahkan. Pada foto rontgen terlihat sebagai daerah yang

lebih radioopak. Pada fraktur komplit, gap dinyatakan positif apabila fragmen distal dan

proksimal tak terjadi kontak. Bila di antara fragmen distal dan proksimal yang mengalami gap ini

terdapat jaringan lunak maka disebut interposisi. Jaringan lunak ini harus disisihkan dahulu

sehingga hal ini dijadikan indikasi dilakukan operasi.3

Berdasarkan garis patahnya ada yang disebut dengan fraktur simple. Pada fraktur simple

ini hanya ada dua fragmen tulang. Pola garis oatah pada fraktur simple hanya ada tiga, yaitu

transversal. Oblique, dan spiral. Yang disebut garis fraktur transversal yaitu bila sudut antara

garis fraktur dengan axis tulang kurang dari 300. Bila sudut ini lebih dari 300, disebut garis

fraktur oblique. Sedangkan garis fraktur spiral bentuknya seperti memutari tulang. Terjadi akibat

trauma rotasi terhadap axis panjang. Sedang fraktur dengan fragmen lebih dari dua disebut

fraktur komunitif. Fraktur komunitif dengan fragmen di antara fragmen proximal dan distal

disebut fraktur segmental (double fracture).2,3

Berdasarkan lokasinya, fraktur dapat mengenai bagian distal, diaphyseal (shaft), maupun

proximal. Berdasarkan proses osifikasinya tulang panjang terdiri dari bagian diafisis yang berasal

dari pusat penulangan primer, serta bagian epiphysis yang berasal dari pusat penulangan

sekunder. Epifisis ini terletak di kedua ujung tulang panjang. Bagian dari diaphisis yang terletak

paling dekat dengan epifisis disebut metafisis yaitu bagian korpus tulang yang mendatar.2,3

4

Page 5: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Gambaran radiologis

Pada foto polos AP dan lateral atau dua proyeksi yang saling tegak lurus tampak

gambaran garis diskontinuitas tulang (bisa berupa garis fraktur yang lusen) pada struktur tulang

normal, utuh, padat, tidak tampak porotik, periosteum tampak licin. Pada sekitar fraktur dapat

dijumpai soft issue swelling.2

Fraktur colles berbentuk bayonet atau garpu, merupakan fraktur radius bagian distal

(sampai 1 inci dari ujung distal) dengan angulasi fragmen distal ke posterior, dapat bersifat

komunitif dan disertai fraktur processus styloideus ulnae.2

Fraktur smith berbentuk seperti sekop kebun, merupakan fraktur radius bagian distal

dengan angulasi atau dislokasi fragmen distal ke volar.2

Physeal fracture adalah fraktur yang menganai epiphyseal growth plate, yaitu area tulang

yang pada masa anak-anak merupakan tempat terjadinya pertumbuhan tulang, yaitu tempat

terjadinya mekanisme osifikasi primer endokondral.2

Fraktur physeal ini diklasifikasikan oleh Salter dan Harris menjadi 6 tipe:

Tipe 1

Epifisis terpisah sepenuhnya dari ujung tulang/metafisis, melalui lapisan dalam growth

plate(physis). Growth plate sendiri masih melekat pada epiphysis. Bila terjadi displasi yang

parah, fragmen harus dikembalikan ke tempatnya dan dimobilisasi selama proses penyembuhan.

Prognosisnya baik, tulang biasanya dapat tumbuh normal, kecuali ada kerusakan pada suplai

darah ke growth plate.2 Pada foto polos AP dan lateral atau dua proyeksi yang saling tegak lurus

tampak garis diskontinuitas tulang (bisa berupa garis fraktur yang lusent) pada ujung tulang

panjang yang memisahkan epifisis sepenuhnya dari metafisis, dengan struktur tulang normal,

utuh, padat, tidak tampak porotik, periosteum tampak licin. Sekitar dapat dijumpai soft tissue

swelling.

Tipe II

Ini adalah tipe growth plate fracture yang paling sering terjadi. Sama seperti tipe I, epifisis

bersama growth plate terpisah seluruhnya dari metafisis. Hanya saja pada tipe ini ada juga bagian

5

Page 6: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

dari metafisis yang ikut patah. Bila terjadi displasi fragmen dikembalikan ke tempatnya dan

dimobilisasi.2 Pada foto polos AP dan lateral atau 2 proyeksi saling tegak lurus tampak gambaran

garis diskontinuitas tulang (dapat berupa garis fraktur yang lusen) pada ujung tulang panjang

yang memisahkan seluruh epifisis dan sebagian fragmen metafisis dari ujung tulang, dengan

struktur tulang normal, utuh, padat, tak tampak parotik, periosteum tampak licin. Di sekitar

fraktur dapat dijumpai soft tissue swelling.2

Tipe III

Fraktur terjadi pada epifisis dan memisahkan sebagian epifisis dan growth plate dari metafisis.

Fraktur ini jarang terjadi dan biasanya menganai bagian ujung distal dan tibia. Pembedahan

kadang diperlukan untuk mengembalikan permukaan sendi kembali normal. Prognosis untuk

pertumbuhannya baik jika suplai darah ke bagian yang terpisah masih utuh dan fraktur tidak

mengalami displacement. Pada foto polos AP dan lateral atau 2 proyeksi yang slaing tegak lurus

tampak garis diskontinuitas tulang (bisa berupa garis fraktur yang lusen) pada ujung tulang

panjang yang memisahkan sebagian epifisis dari ujung tulang, dengan struktur tulang normal,

utuh, padat, tidak tampak porotik, periosteum tamoak licin. Di sekitar fraktur dapat dijumpai soft

tissue swelling.2

Tipe IV

Fraktur ini berjalan melalui epifisis, melewati growth plate dan juga ke metafisis. Jadi sama

seperti pada tipe 3, hanya di sini ada sebagian dari metafisis yang ikut patah. Pembedahan

diperlukan untuk mengembalikan permukaan sendinya ke normal serta untuk me-realignment

growth plate. Progosisnya jelek, kecuali apabila pada operasi alignment yang sempurna dapat

diperoleh. Cedera seperti ini jarang dan biasanya terjadi pada ujung humerus, dekat siku. Pada

foto polos AP dan lateral atau 2 proyeksi yang slaing tegak lurus tampak garis diskontinuitas

tulang (bisa berupa garis fraktur yang lusen) pada ujung tulang panjang yang memisahkan

sebagian epifisis dari sebagian fragmen metafisis dari ujung tulang, dengan struktur tulang

normal, utuh, padat, tidak tampak porotik, periosteum yampak licin. Pada sekitar fraktur dapat

dijumpai soft tissue swelling.2

6

Page 7: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Tipe V

Tipe ini terjadi apabila terjadi kompresi pada ujung tulang, sehingga growth plate (epifisis

plate)mengalami crush farcture. Cedera ini jarang terjadi dan biasanya terjadi pada lutut atau

ankle. Prognosisnya jelek karena hambatan pertumbuhan growth plate hamper tidak mungkin

dihindari.2

Tipe VI

Klasifikasi SH tipe VI ini sebenarnya bukan bagian dari klasifikasi Salter-Harris. Cedera terjadi

pada perifer physis sehingga ada bagian epifisis, metafisis dan physis yang hilang. Terjadi

deformitas angulasi, dan pertumbuhan tulang hamper selalu angulasi, dan pertumbuhan tulang

hamper selalu terhambat. Cedera ini diungkapkan Lipmann Kessel sebagai sebuah cedera yang

jarang terjadi, akibat kerusakan periosteum atau cincin perikondral. Sehingga tipe ini biasa juga

disebut fraktur Kessel. Terjadi pada kasus tertembak, terkana mesin pertanian, dll. Cederanya

terbuka. System klasifikasi Salter-Harris yang disempurnakan ini sering disebut system

klasifikasi Salter Harris modifikasi Rang.2

Etiologi

Fraktur antebrachii dapat disebabkan antara lain oleh:

Kekerasan langsung. Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya

kekerasan. Fraktur demikian demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis patah

melintang atau miring.3

Kekerasan tidak langsung. Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang

jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah

dalam jalur hantaran vektor kekerasan.

Kekerasan akibat tarikan otot. Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan

dapat berupa pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan

penarikan.3

7

Page 8: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Menurut Arif Mansjoer ada 4 klasifikasi fraktur antebrachii antara lain:4

1. Fraktur Colles

Deformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan (dinner fork deformity).

Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar

ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi

supinasi).4

2. Fraktur Smith.

Fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu sering disebut reverse colles

fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan

badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan

pronasi.4

3. Fraktur Galeazzi.

Fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna distal. Saat pasien jatuh dengan

tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi

pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.4

4. Fraktur Montegia.

Fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna proksimal.4

Anamnesis

Bilamana tidak ada riwayat trauma berarti fraktur patologis. Trauma harus diperinci

jenisnya, besar ringannya trauma, arah trauma dan posisi penderita atau ekstremitas yang

bersangkutan (mekanisme trauma). Dari anamnesa saja dapat diduga: kemungkinan polytrauma,

kemungkinan fraktur multiple, kemungkinan fraktur-fraktur tertentu misalnya fraktur Colles,

fraktur supracondylar humerus, fraktur collum femur, pada anamnesis ada nyeri tetapi bisa tidak

jelas pada fraktur inkomplit, ada gangguan fungsi seperti fraktur femur, penderita tidak dapat

berjalan.4

Pemeriksaan Umum

Dicari kemungkinan komplikasi umum, misalnya shock pada fraktur multiple fraktur

pelvis fraktur terbuka, tanda-tanda sepsis pada fraktur terbuka terinfeksi.4

8

Page 9: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Pemeriksaan Status Lokalis

Tanda-tanda fraktur yang klasik adalah untuk fraktur tulang panjang. Fraktur tulang-

tulang kecil misalnya naviculare manus, fraktur avulsi, fraktur intraartikuler, fraktur epifisis.

Fraktur tulang-tulang yang dalam misalnya odontoid cervical, cervical, acetabulum, dll

mempunyai tanda-tanda tersendiri.. tanda-tanda fraktur yang klasik tersebut adalah:4

Look

a) Deformitas: penonjolan yang abnormal, angulasi, rotasi, dan pemendekan.

b) Fungsio laesa: hilangnya fungsi misalnya pada fraktur cruris tidak dapat berjalan dan

pada fraktur antebrachii tidak dapat menggunakan lengan.

Feel

Terdapat nyeri tekan dan nyeri sumbu.4

Move

a) Krepitasi

Terasa krepitasi bila fraktur digerakkan, tetapi ini bukan cara yang baik dan kurang halus.

Krepitasi timbul oleh pergeseran atau beradunya ujung-ujung tulang kortikal. Pada tulang

spongiosa atau tulang rawan epifisis tidak terasa krepitasi.

b) Nyeri bila digerakkan, baik pada gerakan aktif maupun pasif.

c) Memeriksa seberapa jauh gangguan-gangguan fungsi, gerakan-gerakan yang tidak

mampu dilakukan, range of motion dan kekuatan.

d) Gerakan yang tidak normal: gerakan yang terjadi tidak pada sendi. Misalnya: pertengahan

femur dapat digerakkan. Ini adalah bukti paling penting adanya fraktur yang

membuktikan adanya “putusnya kontinuitas tulang” sesuai definisi fraktur. Hal ini

penting untuk membuat visum, misalnya bila tidak ada fasilitas pemeriksaan rontgen.

Pada lool-feel-move ini juga dicari komplikasi lokal dan keadaan neurovaskuler distal.4

9

Page 10: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Pemeriksaan Radiologis

Untuk fraktur-fraktur dengan tanda-tanda klasik, diagnosis dapat dibuat secara klinis

sedangkan pemeriksaan radiologis tetap diperlukan untuk melengkapi deskripsi fraktur dan dasar

untuk tindakan selanjutnya. Untuk fraktur-fraktur yang tidak memberikan tanda klasik memang

diagnosisnya harus dibantu pemeriksaan radiologis baik rontgen biasa ataupun pemeriksaan

seperti MRI. Foto rontgen minimal harus 2 proyeksi yaitu AP dan lateral. Untuk pergelangan

tangan atau sendi panggul diperlukan posisi axial pengganti lateral. Untuk acetabulum

diperlukan proyeksi khusus alar dan abturator.5

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan radiologis dilakukan untuk menentukan ada/tidaknya dislokasi. Lihat

kesegarisan antara kondilus medialis, kaput radius, dan pertengahan radius.5 Pemeriksaan

radiologis (rontgen), pada daerah yang dicurigai fraktur, harus mengikuti aturan role of two,

yang terdiri dari :

•Mencakup dua gambaran yaitu anteroposterior (AP) dan lateral.

•Memuat dua sendi antara fraktur yaitu bagian proximal dan distal.

•Memuat dua extremitas (terutama pada anak-anak) baik yang cidera maupun yang tidak terkena

cidera (untuk membandingkan dengan yang normal)

•Dilakukan dua kali, yaitu sebelum tindakan dan sesudah tindakan.

Pemeriksaan penunjang menurut Doenges, adalah

1.Pemeriksaan rontgen

2.Scan CT/MRI

3.Kreatinin

4.Hitung darah lengkap

5.Arteriogram

10

Page 11: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Diagnosis

Harus disebutkan jenis tulang atau bagian tulang yang mempunyai nama sendiri, kiri atau

kanan, bagian mana dari tulang 1/3 proksimal, tengah atau distal, komplit arau tidak, bentuk

garis patah, jumlah garis patah, bergeser tidak bergeser, terbuka atau tertutup dan komplikasi bila

ada. Misalnya: Fraktur ante brachii dextra 1/3 distal garis patah oblique dislokasi ad latus

tertutup derajat satu neuro vaskuler distal baik. Diagnosis fraktur ditegakkan berdasarkan

anamnesis, pemeriksaan umum, pemeriksaan status lokalis, dan pemeriksaan radiologi.4

Fraktur Satu Tulang

Fraktur radius saja biasanya terjadi akibat suatu trauma langsung dansering terjadi pada

bagian proksimal radius. Fragmen fraktur akan terdislokasi ad latitudinem dan ad periferam.

Untuk penantalaksanaan dapat dilakukan reposisi tertutup kemudian imobilisasi dengan lengan

pronasi pada fraktur 1/3 distal, netral pada fraktur 1/3 tengan dan supinasi pada fraktur 1/3

proksimal, imobilisasi selama 4-6 minggu. . Fraktur ini sulit direposisi secara tertutup atau akan

mengalami redislokasi bila reposisi berhasil. Oleh karena itu, dianjurkan reposisi terbuka dan

biasanya dipasang fiksasi interna dengan plat jenis kompresi. Fraktur ulna biasanya disebabkan

oleh trauma langsung, misalnya menangkis pukulan dengan lengan bawah. Relatif sering terjadi

fraktur yang tidak berubah posisinya.4,5 Pada gejala klinis : didapatkan adanya tanda-tanda

fraktur seperti edema, deformitas. “false movement”, krepitasi dan nyeri. Radiologis:

anteroposterior dan lateral, akan didapatkan adanya diskontinuitas tulang. Pengobatan biasanya

konservatif dengan pemasangan gips (long arm cast), jika reposisi tertutup gagal atau terjadi

komplikasi nonunion, malunion, maka dapat dilakukan reposisi secara tertutup. Kadang juga

terjadi fraktur yang terdislokasi, dalam hal Ini harus diteliti apakah ada juga fraktur tulang radius

atau dislokasi sendi radioulnar. Pada fraktur yang kominutif dapat terjadi penyatuan lambat atau

pseudoartrosis dan ini memerlukan tindak operatif disertai cangkok tulang.5

Fraktur Monteggia

Monteggia mempublikasikan fraktur ini sebagai fraktur sepertiga proksimal ulna disertai

dislokasi ke anterior dari kapitulum radius. Ternyata kemudian terbukti bahwa dislokasi ini dapat

11

Page 12: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

terjadi ke lateral dan juga ke posterior. Penyebabnya biasanya trauma langsung terhadap ulna,

misalnya sewaktu melindungi kepala pada pukulan, sehingga disebut patah tulang tangkis.5

Manifestasi klinik

Pada umumnya menyerupai fraktur pada lengan bawah dan apabila terdapat dislokasi ke anterior,

kapitulum radius akan dapat diraba pada fosakubitus. Pergelangan tangan dan tangan harus

diperiksa untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda cedera pada saraf radialis. Terdapat 2 tipe

yaitu tipe ekstensi (lebih sering) dan tipe fleksi. Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi mendorong

ulna ke arah hiperekstensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe fleksi, gaya mendorong dari depan

ke arah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior.5

Gambaran radiologis

Gambaran radiologis jelas memperlihatkan adanya fraktur ulna yang disertai dislokasi sendi

radio-humeral. Pada kasus biasa kaput radius berdislokasi kedepan, dan terdapat fraktur pada

sepertiga bagian atas ulna dengan pelengkungan kedepan. Kadang-kadang dislokasi radius

disertai dengan fraktur olekranon. Kadang-kadang kapur radius berdislokasi ke posterior dan

fraktur ulna melengkung ke belakang ( Monteggia kebelakang). Pada fraktur ulna yang terisolasi,

selalu diperlukan pemeriksaan sinar X pada siku.5

Gambar 1 Fraktur Monteggia5

12

Page 13: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Penatalaksanaan

Dengan cara konservatif biasanya berhasil pada anak, tetapi metode operatif sering menjadi

pilihan pada fraktur Monteggia pada orang dewasa. Petunjuk untuk keberhasilan terapi adalah

memulihkan panjangnya ulna yang mengalami fraktur, hanya setelah itu sendi yang berdislokasi

dapat sepenuhnya direduksi. Pada anak-anak kadang-kadang dapat dilakukan manipulasi, tetapi

pada orang dewasa lebih baik dilakukan reduksi terbuka dan pemasangan flat. Kalau kaput radius

dapat direduksi secara tertutup, begitu lebih baik dan bila tidak harus diterapi dengan operasi.

Lengan diimobilisasi dalam gips dengan siku yang difleksikan selama 6 minggu. Setelah itu

dianjurkan gerakan aktif.4,5

Fraktur Galeazzi

Fraktur ini merupakan fraktur distal radius disertai dislokasi atau subluksasi sendi

radioulnar distal. Terjadinya fraktur ini biasanya akibat trauma langsung sisi lateral ketika jatuh.

Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah

dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.4,5

Manifestasi klinis

Fraktur Galeazzi jauh lebih sering terjadi daripada fraktur Monteggia. Ujung bagian

bawah ulna yang menonjol merupakan tanda yang mencolok. Perlu dilakukan pemeriksaan untuk

lesi saraf ulnaris yang sering terjadi. Gambaran klinisnya bergantung pada derajat dislokasi

fragmen fraktur. Bila ringan. Nyeri dan tegang hanya dirasakan pada daerah fraktur; bila berat,

biasanya terjadi pemendekan lengan bawah. Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi

kedorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna.4,5

Gambaran radiologis

Fraktur melintang atau oblique yang pendek ditemukan pada sepertiga bagian bawah

radius, dengan angulasi atau tumpang-tindih. Sendi radioulnar inferior bersubluksasi atau

berdislokasi.5

13

Page 14: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Gambar 2 Fraktur Galaezzi5

Penatalaksanaan

Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral untuk dislokasi

radius ulna distal, deviasi ulnar, dan fleksi. Secara konservatif mungkin kurang memuaskan dan

bila demikian. terapi bedah menjadi pilihan.4

Fraktur Colles

Cedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah fraktur melintang

pada radius tepat di atas pergelangan tangan dengan pergeseran dorsal fragmen distal. Ini adalah

fraktur yang paling sering ditemukan pada manula, insidennya yang tinggi berhubungan dengan

permulaan osteoporosis pasca menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki

riwayat jatuh pada tangan yang terentang.4,5

Mekanisme

Biasanya penderita jatuh terpeleset sedang tangan berusaha menahan badan dalam posisi

terbuka dan pronasi. Gaya akan diteruskan ke daerah metafisis distal radius yang akan

menyebabkan patah radius 1/3 distal dimana garis patah berjarak 2 cm dari permukaan

persendian pergelangan tangan. Fragmen bagian distal radius terjadi dislokasi kearah dorsal,

14

Page 15: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

radial dan supinasi. Gerakan ke arah radial sering menyebabkan fraktur avulsi dari processus

styloid ulna, sedangkan dislokasi bagian distal ke dorsal dan gerakan ke arah radial

menyebabkan subluksasi sendi radio ulna distal.4,5

Gejala klinik

Pada inspeksi bentuk khas yang dapat dilihat seperti sendok makan (dinner fork

deformity). Gejala-gejala yang lain seperti lazimnya gejala patah tulang, ada pembengkakan,

nyeri tekan, nyeri gerak.4

Radiologi

Tampak jelas gambaran patologi yang diutarakan di atas proyeksi yang diperlukan cukup

AP/LAT. Pada gambaran radiologi dapat diklasifikasikan stabil dan tidak stabil. Pada keadaan

tipe tersebut periosteum bagian dorsal dari radius 1/3 distal.

Gambar 3 Fraktur Colles5

Pengobatan

Pada patah colles tanpa dislokasi hanya diperlukan imobilisasi dengan pemasangan gips

sirkular below elbow selama 4 minggu. Pada colles fraktur yang disertai dislokasi diperlukan

tindakan reposisi tertutup. Pada reposisi tertutup dapat dilakukan dengan tindakan lokal anestesi

15

Page 16: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

sudah cukup, sebab di sini tidka diperlukan muscle relaxant. Pada reposisi tulang tertutup harus

diperhatikan benar prinsip periostem yang utuh di bagian dorsal, karena periosteum yang utuh ini

akan dipakai sebagai internal splint pada tulang yang dislokasi. Untuk itu pada waktu melakukan

reposisi untuk membebaskan fragmen distal dan proksimal tidak boleh dilakukan tarikan kearah

distal, harus dilakukan gerakan hiperekstensi fragmen distal. Posisi tangan dibuat volar fleksi,

ulnar deviasi (untuk mengoreksi radial deviasi) dan diputar kearah pronation (untuk mengoreksi

supinasi). Dalam posisi diatas dimobilisasi dalam gips sirkular below elbow, dipertahankan

selama 4-6 minggu. Apabila garis patahnya sangat communitive gips sirkular dipasang di atas

siku untuk menjamin posisi pronasi tetap. Hanya pada kasus-kasus yang sangat communitive

akan dilakukan operasi dipasang fiksasi luar yang bersifat ligamentaxis.5

Komplikasi

Sering dapat berupa kekakuan jari-jari tangan, kekakuan sendi bahu, malunion,

subluksasi sendi radioulnar distal. Jarang dijumpai sudeck atrofi, rupture tendon ekstensor polisis

longus, karpal tunnel syndrome.5

Klasifikasi

Ada banyak sistem klasifikasi yang digunakan pada fraktur ekstensi dari radius distal.

Namun yang paling sering digunakan adalah sistem klasifikasi oleh Frykman. Berdasarkan

sistem ini maka fraktur Colles dibedakan menjadi 4 tipe berikut :5

Tipe IA : Fraktur radius ekstra artikuler

Tipe IB : Fraktur radius dan ulna ekstra artikuler

Tipe IIA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal

Tipe IIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpal

Tipe IIIA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radioulnar

Tipe IIIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radioulnar

Tipe IVA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal dansendi radioulnar

Tipe IVB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpaldan sendi

radioulnar

16

Page 17: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Fraktur Smith

Lebih jarang terjadi dibandingkan colles fraktur. Kadang-kadang disebut sebagai reverse

colles fracture walaupun kurang tepat. Banyak dijumpai pada penderita laki-laki muda.4

Mekanisme

Penderita jatuh, tangan menahan badan, sedang posisi tangan dalam volar fleksi pada

pergelangan tangan, pronasi. Garis patah biasanya transversal, kadang-kadang intraartikular.

Pengobatan

Dilakukan reposisi dalam anestesi lokal atau anestesi umum. Posisi tangan dilekatkan dalam

posisi dorsofleksi-supinasi (kebalikan posisi colles). Dimobilisasi dalam gips sirkulasi di bawah

siku selama 4-6 minggu.4

Gambar 4 Fraktur Smith5

Fraktur Radius Ulna

17

Page 18: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Pada ulna dan radius sangat penting gerakan-gerakan pronasi dan supinasi. Untuk

mengatur gerakan ini diperlukan otot-otot supinator, pronator teres, dan pronator quadratus.

Yang bergerak supinasi-pronasi (rotasi) adalah radius. Umumnya trauma yang terjadi pada

antebrachii adalah trauma langsung dimana radius-ulna patah satu level yaitu biasanya pada 1/3

tengah dari biasanya garis patahnya transversal. Tapi bisa pula terjadi trauma tak langsung yang

menyebabkan level garis patah pada radius dan ulna tak sama dan bentuk garis patahnya juga

dapat berupa oblique atau spinal.4

Gejala Klinis

Patah radius ulna mudah dilihat, adanya deformitas di daerah yang patah, bengkak,

angulasi, rotasi (pronasi atau supinasi), perpendekan.4

Radiologi

AP/LAT ditentukan garis patahnya dan level garis patahnya serta dislokasinya.

Penatalaksanaan

Dilakukan reposisi tertutup. Prinsipnya denganmelakukan traksi kea rah distal dan

mengembalikan posisi tulang yang sudah berubah akibat rotasi. Untuk menempatkan posisi

tangan dalam arah yang benar harus dilihat letak garis patahnya. Kalau garis patahnya terletak

1/3 proximal, posisi fragmen proximal selalu dalam posisi supinasi karena kerja otot-otot

supinator. Maka untuk mendapatkan kesegarisan yang baik fragmen distal diletakkan dalam

posisi supinasi. Kalau letak garis patahnya di tengah-tengah (1/3 tengah), posisi radius dalam

posisi netral akibat kerja otot-otot supinator dan otot pronator seimbang. Maka posisi bagian

distal diletakkan dalam posisi netral. Kalau letak garis patahnya 1/3 distal, radius selalu dalam

posisi pronasi karena kerja otot-otot pronator quadratus, posisi seluruh lengan harus dalam posisi

pronasi. Setelah ditentukan kedudukannya baru dilakukan immobilisasi dengan gips sirkuler di

atas siku. Gips dipertahankan 6 minggu. Kalau hasil reposisi tertutup tak baik, dilakukan

tindakan operasi ( open reposisi) dengan pemasangan interna fiksasi dengan plate screw (AO).4

Komplikasi dapat terjadi delay ed union, non union, mal union.

Trauma / Kelainan yang Berhubungan

18

Page 19: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Fraktur ekstensi radius distal sering terjadi bersamaan dengan trauma atauluka yang

berhubungan, antara lain :5

1. Fraktur prosesus styloideus (60 %)

2. Fraktur collum ulna

3. Fraktur carpal

4. Subluksasi radioulnar distal

5. Ruptur tendon fleksor

6. Ruptur nervus medianus dan ulnaris

Manifestasi Klinis

Kita dapat mengenali fraktur ini (seperti halnya Colles jauh sebelum radiografi

diciptakan) dengan sebutan deformitas garpu makan malam, dengan penonjolan punggung

pergelangan tangan dan depresi di depan. Pada pasien dengan sedikit deformitas mungkin hanya

terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri bila pergelangan tangan digerakkan. Selain itu juga

didapatkan kekakuan, gerakan yang bebas terbatas, dan pembengkakan di daerah yang terkena.5

Diagnosis

Diagnosis fraktur dengan fragmen terdislokasi tidak menimbulkan kesulitan. Secara

klinis dengan mudah dapat dibuat diagnosis patah tulang Colles. Bila fraktur terjadi tanpa

dislokasi fragmen patahannya, diagnosis klinis dibuat berdasarkan tanda klinis patah tulang.

Pemeriksaan radiologik juga diperlukan untuk mengetahui derajat remuknya fraktur kominutif

dan mengetahui letak persis patahannya. Pada gambaran radiologis dapat diklasifikasikan stabil

dan instabil. Stabil bila hanya terjadi satu garis patahan, sedangkan instabil bila patahnya

kominutif. Pada keadaan tipe tersebut periosteum bagian dorsal dari radius 1/3 distal tetap utuh.

Terdapat fraktur radius melintang pada sambungan kortiko kanselosa, dan prosesus stiloideus

ulnar sering putus. Fragmen radius : Bergeser dan miring ke belakang, bergeser dan miring ke

radial, dan terimpaksi. Kadang-kadang fragmen distal mengalami peremukan dan kominutif yang

hebat.4,5

19

Page 20: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Penatalaksanaan

Fraktur tak bergeser (atau hanya sedikit sekali bergeser), fraktur dibebat dalam slab gips

yang dibalutkan sekitar dorsum lengan bawah dan pergelangan tangan dan dibalut kuat dalam

posisinya. Fraktur kominutif berat dan tak stabil tidak mungkin dipertahankan dengan gips;

untuk keadaan ini sebaiknya dilakukan fiksasi luar, dengan pen proksimal yang mentransfiksi

radius dan pen distal, sebaiknya mentransfiksi dasar-dasar metakarpal kedua dan sepertiga.4

Fraktur yang bergeser harus direduksi di bawah anestesi. Tangan dipegang dengan erat

dan traksi diterapkan di sepanjang tulang itu (kadang-kadang dengan ekstensi pergelangan

tangan untuk melepaskan fragmen; fragmen distal kemudian didorong ke tempatnya dengan

menekan kuat-kuat pada dorsum sambil memanipulasi pergelangan tangan ke dalam fleksi,

deviasi ulnar dan pronasi. Posisi kemudian diperiksa dengan sinar X. Kalau posisi memuaskan,

dipasang slab gips dorsal, membentang dari tepat di bawah siku sampai leher metakarpal dan 2/3

keliling dari pergelangan tangan itu. Slab ini dipertahankan pada posisinya dengan pembalut kain

krep. Posisi deviasi ulnar yang ekstrim harus dihindari; cukup 20 derajat saja pada tiap arah.4

Pembebatan: penggunaan sarung tangan, slab gips yang basah, dan slab yang dibalutkan

dan reduksi dipertahankan hingga gips mengeras. Lengan tetap ditinggikan selama satu atau dua

hari lagi; latihan bahu dan jari segera dimulai setelah pasien sadar. Kalau jari-jari membengkak,

mengalami sianosis atau nyeri, harus tidak ada keragu-raguan untuk membuka pembalut. Setelah

7-10 hari dilakukan pengambilan sinar X yang baru; pergeseran ulang sering terjadi dan biasanya

diterapi dengan reduksi ulang; sayangnya, sekalipun manipulasi berhasil, pergeseran ulang sering

terjadi lagi. Fraktur menyatu dalam 6 minggu dan, sekalipun tak ada bukti penyatuan secara

radiologi, slab dapat dilepas dengan aman dan diganti dengan pembalut kain krep sementara.

Fraktur Colles, meskipun telah dirawat dengan baik, seringnya tetap menyebabkan komplikasi

jangka panjang. Karena itulah hanya fraktur Colles tipe IA atau IB dan tipe IIA yang boleh

ditangani oleh dokter IGD. Selebihnya harus dirujuk sebagai kasus darurat dan diserahkan pada

ahli orthopedik. Dalam perawatannya, ada 3 hal prinsip yang perlu diketahui, sebagai berikut :4,5

•Tangan bagian ekstensor memiliki tendensi untuk menyebabkan tarikan dorsal sehingga

mengakibatkan terjadinya pergeseran fragmen

20

Page 21: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

•Angulasi normal sendi radiokarpal bervariasi mulai dari 1 sampai 23 derajat di sebelah palmar,

sedangkan angulasi dorsal tidak.

•Angulasi normal sendi radioulnar adalah 15 sampai 30 derajat. Sudut ini dapat dengan mudah

dicapai, tapi sulit dipertahankan untuk waktu yang lama sampai terjadi proses penyembuhan

kecuali difiksasi.

Gambaran radiologis

Terdapat fraktur pada metafisis radius distal; foto lateral menunjukkan bahwa fragmen

distal bergeser dan miring ke anterior-sangat berlawanan dengan fraktur colles.4

Penatalaksanaan

Pengobatannya merupakan kebalikan dari pengobatan patah tulang Colles dan pasca

reduksi, posisi dipertahankan dalam posisi dorso fleksi ringan, deviasiulnar, dan supinasi

maksimal. Lalu diimobilisasi dengan gips di atas siku selama 4-6 minggu.4

Fraktur Barton Volar

Fraktur Barton volar sebetulnya masih bagian dari fraktur Smith. Reduksi biasanya cukup

dengan tarikan dan supinasi, tetapi karena garis patah tulang miring reposisi yang dicapai

biasanya tetap tidak stabil sehingga kadang pembedahan akan lebih baik hasilnya. Epalsiolisis

harus diusahakan untuk reposisi secara anatomis mungkin agar tidak terjadi gangguan

pertumbuhan. Hal ini dapat dilakukan secara tertutup, kadang secara terbuka. Dengan atau tanpa

reposisi operatif dapat dipakai kawat K yang kecil yang cukup kuat untuk fiksasi intern sehingga

fiksasi dapat dicapai tanpa merusak cakram epifisis.4,5

Fraktur atau dislokasi tulang karpus

Patah tulang os navikulare yang agak jarang, sering terlewat diagnosisnya, baik karena

tidak terperhatikan maupun karena tidak dibuat foto Rontgen oblik khusus. Seperti halnya tulang

yang lain, vaskularisasi tulang skafoid sebagian besar melalui simpai sendi dan karena sebagian

besar permukaan tulang ini merupakan bagian tulang rawan sendi, vaskularisasi yang masuk

21

Page 22: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

relatif sedikit. Oleh karena itu, komplikasi nekrosis avaskuler dan kegagalan pertautan cukup

sering.4

Manifestasi Klinis

Gambaran klinis sering kurang jelas. Biasanya ada keluhan nyeri di pergelangan tangan.

Pada pemeriksaan didapatkan empat tanda yang jelas, ialah nyeri tekan di tabatiere pada posisi

deviasi ulna yang menyebabkan penonjolan tulang skafoid di tabatiere, nyeri tekan pada

penonjolan navikulare di sebelah volar pada deviasi radier, nyeri sumbu pada pukulan martil

perkusi pada kaput metakarpale pada tangan sikap tinju dan nyeri di dalam pergelangan tangan

pada fleksi maupun ekstensi ekstrem.5

Biasanya patah tulang os navikulare tidak terdislokasi sehingga tidak perlu direposisi.

Posisi dalam gips yang meliputi lengan bawah bagian distal sampai batas sendi metakaipo

falangeal, termasuk metakarpus I, dipertahankan tiga bulan untuk menghindari pseudoartrosis.

Bila lambat bertaut atau gagal-bertaut, perlu dilakukan operasi cangkok tulang. Pada patali leher

tulang bagian proksimal os skafoid terancam nekrosis avaskuler karena sebagian besar

permukaannya ditutup oleh tulang rawan sendi sehingga darah dari bagian proksimal tidak

mungkin sampai.5

Dislokasi lunatum agak jarang ditemukan, tetapi sering juga terlewat diagnosisnya.

Dislokasi yang terjadi adalah akibat trauma jatuh pada tangan dalam posisi dorsifleksi maksimal.

Pada pemeriksaan klinis didapati pembengkakan pada pergelangan tangan dan pasien sangat

kesakitan bila jari secara pasif diekstensikan. Bisa ditemukan adanya lesi saraf medianus oleh

adanya penekanan saraf di dalam kanalis karpal. Pada foto Rontgen akan terlihat adanya

dislokasi lunatum ataupun perilunatum. Akan tetapi, ternyata dislokasi ini sering terlewat karena

kurangnya pengalaman pemeriksa foto. Penanganannya adalah reposisi, yang pada dislokasi baru

biasanya akan berhasil diikuti dengan imobilisasi. Komplikasi lambat yang bisa terjadi adalah

nekrosis avaskuler dan artritis degeneratif.5

22

Page 23: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Komplikasi Fraktur

Komplikasi dini

Komplikasi dini adalah kejadian komplikasi dalma satu minggu pasca trauma, sedangkan

apabila kejadiannya sesudah satu minggu pasca trauma disebut komplikasi lanjut.4

1) Pada Tulang

a) Infeksi, terutama pada fraktur terbuka

b) Osteomyelitis dapat diakibatkan oleh farktur terbuka atau tindakan operasi pada

fraktur tertutup. Keadaan ini dapat menimbulkan delayed union atau bahkan non

union. Komplikasi sendi dan tulang dapat berupa artritis supuratif yang sering

terjadi pada fraktur terbuka atau pasca operasi yang melibatkan sendi sehingga

terjadi kerusakan kartilago sendi dan berakhir dengan degenerasi.

2) Pada Jaringan lunak

a) Lepuh, kulit yang melepuh adalah akibat dari elevasi kulit superfisial karena

edema. Terapinya adalag dengan menutup kasa steril kering dan melakukan

pemsangan elastic.

b) Decubitus, terjadi akibat penekanan jaringan lunak tulang oleh gips. Oleh karena

itu perlu diberikan bantalan yang tebal pada daerah-daerah yang menonjol.

3) Pada Otot

Terputusnya serabut otot yang mengakibatkan gerakan aktif otot tersebut terganggu. Hal

ini terjadi karena serabut otot yang robek melekat pada serabut yang utuh, kapsul sendi

dan tulang. Kehancuran otot akibat trauma dan terjepit dalam waktu cukup lama akan

menimbulkan sindroma crush atau thrombus.4

4) Pada pembuluh darah

Pada robekan arteri inkomplit akan terjadi pendarahan terus menerus. Sedangkan pad

arobekan yang komplit ujung pembuluh darah mengalami retraksi dan pendarahan

berhenti spontan. Pada jaringan distal dari lesi akan mengalami iskemi bahkan necrosis.

Trauma atau manipulasi sewaktu melakukan reposisi dapat menimbulkan tarikan

mendadak pada pembuluh darah sehingga dapat emnimbulkan spasme. Lapisan intima

pembuluh darah sehingga dapat menimbulkan spasme. Lapisan intima pembuluh darah

tersebut terlepas dan terjadi thrombus pada kompresi arteri yang lama seperti

23

Page 24: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

pemasangan tourniquet dapat terjadi syndrome crush. Pembuluh vena yang putus perlu

dilakukan repair untuk mencegah kongesti bagian distal lesi.4

5) Pada saraf

Berupa kompresi, neuropraksi, neurometsis (sarah putus), aksonometsis (kerusakan

akson). Setiap trauma terbuka dilakukan eksplorasi dan identifikasi nervus.

Komplikasi lanjut

Pada tulang dapat berupa mal union, delayed union atau non union. Pada pemeriksaan

terlihat deformitas berupa angulasi, rotasi, pemendekan atau pemanjangan.

1) Delayed union

Proses penyembuhan lambat dari waktu yang dibutuhkan secara normal. Pada

pemeriksaan radiografi, tidak akan terlihat bayangan sclerosis pada ujung-ujung fraktur,

terapi konservatif selama 6 bulan bila gagal dilakukan osteotomy. Lebih 20 minggu

dilakukan cancellus grafting (12-16 minggu).

2) Non union

Dimana secara klinis dan radiologis tidak terjadi penyambungan. Tipe 1 (hypertrophic

non union) tidak akan terjadi proses penyembuhan fraktur dan diantara fragmen fraktur

tumbuh jaringan fibrus yang masih mempunyai potensi untuk union dengan melakukan

koreksi fiksasi dan bone grafting. Tipe II (atrophic non union) disebut juga sendi palsu

(pseudoartrotis) terdapat jaringan synovial sebagai kapsul sendi beserta rongga synovial

yang berisi cairan, rosesunion tidak akan dicapai walaupun dilakukan imobilisasi lama.4

3) Mal union

Penyambungan fraktur tidak normal sehingga menimbulkan deformitas. Tindakan

refraktur atau osteotomy koreksi.

4) Osteomyelitis

Osteomyelitis kronis dapat terjadi pada fraktur terbuka atau tindakan operasi pada fraktur

tertutup sehingga dapat menimbulkan delayed union sampai non unioa (infected non

union). Imobilisasi anggota gerak yang mengalami osteolielitis mengakibatkan terjadinya

atropi tulang berupa osteoporosis dan atropi otot.

24

Page 25: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

5) Kekakuan sendi

Kekakuan sendi baik sementara atau menetap dapat diakibatkan imobilisasi lama,

sehingga terjadi perlengketan peri artikuler, perlengketan intaartikuler, perlengketan

antara otot dan tendon. Pencegahannya berupa memperpendek waktu imobilisasi dan

melakukan latihan aktif dan pasif pada sendi. Pembebasan perlengketan secara

pembedahan hanya dilakukan pada penderita dnegan kekakuan sendi menetap.4

Penatalaksanaan

Fraktur tak bergeser (atau hanya sedikit sekali bergeser), fraktur dibebat dalam slab gips

yang dibalutkan sekitar dorsum lengan bawah dan pergelangan tangan dan dibalut kuat dalam

posisinya.6

Fraktur yang bergeser harus direduksi di bawah anestesi. Tangan dipegang dengan erat

dan traksi diterapkan di sepanjang tulang itu (kadang-kadang dengan ekstensi pergelangan

tangan untuk melepaskan fragmen; fragmen distal kemudian didorong ke tempatnya dengan

menekan kuat-kuat pada dorsum sambil memanipulasi pergelangan tangan ke dalam fleksi,

deviasi ulnar dan pronasi. Posisi kemudian diperiksa dengan sinar X. Kalau posisi memuaskan,

dipasang slab gips dorsal, membentang dari tepat di bawah siku sampai leher metakarpal dan 2/3

keliling dari pergelangan tangan itu. Slab ini dipertahankan pada posisinya dengan pembalut kain

krep. Posisi deviasi ulnar yang ekstrim harus dihindari; cukup 20 derajat saja pada tiap arah.4-6

Berikut adalah penatalaksanaan fraktur antebrachii menurut Mansjoer:

Fraktur Colles

Pada fraktur Colles tanpa dislokasi hanya diperlukan imobilisasi dengan pemasangan gips

sirkular di bawah siku selama 4 minggu. Bila disertai dislokasi diperlukan tindakan reposisi

tertutup. Dilakukan dorsofleksi fragmen distal, traksi kemudian posisi tangan volar fleksi, deviasi

ulna (untuk mengoreksi deviasi radial) dan diputar ke arah pronasio (untuk mengoreksi supinasi).

Imobilisasi dilakukan selama 4 – 6 minggu.4,5

25

Page 26: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

Fraktur Smith

Dilakukan reposisi dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorsofleksi ringan, deviasi

ulnar, dan supinasi maksimal (kebalikan posisi Colles). Lalu diimobilisasi dengan gips di atas

siku selama 4 – 6 minggu.4

Fraktur Galeazzi

Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral untuk dislokasi radius

ulna distal, deviasi ulnar, dan fleksi.4

Fraktur Montegia

Dilakukan reposisi tertutup. Asisten memegang lengan atas, penolong melakukan tarikan

lengan bawah ke distal, kemudian diputar ke arah supinasi penuh. Setelah itu, dengan jari kepala

radius dicoba ditekan ke tempat semula. Imobilisasi gips sirkuler dilakukan di atas siku dengan

posisi siku fleksi 90° dan posisi lengan bawah supinasi penuh. Bila gagal, dilakukan reposisi

terbuka dengan pemasangan fiksasi interna (plate-screw).4

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fraktur

Faktor Ekstrinsik. Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung

terhadap besar, waktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.

Faktor Intrinsik. Beberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk

timbulnya fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas, kelelahan, dan kepadatan

atau kekerasan tulang.5

Kesimpulan

Fraktur adalah putusnya kontinuitas tulang, tulang rawan epifisis, atau tulang rawan

sendi. Fraktur secara garis besar dibagi menjadi fraktur tertutup dan terbuka. Fraktur terbuka

adalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan

jaringan lunak, sedangkan fraktur tertutup adalah fraktur yang fragmen tulangnya tidak

menembus kulit sehingga tidak berhubungan dengan dunia luar. Fraktur tertutup maupun fraktur

26

Page 27: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra Makalah 14 DONE

terbuka memerlukan penanganan yang adekuat. Bila penanganannya tidak baik komplikasi yang

terjadi akan semakin berat.

Daftar Pustaka

1. Jong WD, Sjamsuhidajat J. Buku ajar ilmu bedah. Edisi II. Jakarta: EGC.2005.h.145-89

2. Malueka RG, Majid NN, Fahmi MN, Kusumawardhani R, Yuantari R, Sudeli VS.

Radiologi diagnostik. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press. 2007.h. 96-100.

3. Price SA, Wilson ML. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi ke-6.

Jakarta: EGC.2005.h.1365-7.

4. Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kumpulan kuliah ilmu bedah.

Jakarta: Binarupa Aksara.2003.h.502-23.

5. Honpenfeld S, Murthy VL. Terapi dan rehabilitasi tulang. Jakarta: EGC. 2011.h.177-90.

6. Feliciano DV, Malfox KL, Moore EE. Trauma. Edisi ke-6. USA: The McGraw-Hill

Companies. 2008.h. 883-5.

27