Fraktur Radius Ulna
Makalah
Oleh
Derry Herdhimas
NIM 102010101025
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
Fraktur Radius | i
Fraktur Radius Ulna
Makalah
Oleh
Derry Herdhimas
NIM 102010101025
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
Fraktur Radius | ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah tentang Fraktur Radius Ulna
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Tutorial Kelompok A
Blok 13.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Jember, September 2012
Penyusun
Fraktur Radius | iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................................... 1
BAB II Anatomi & Fisiologi Os Radius Ulna ........................................................................... 2
BAB III Fraktur Radius Ulna
1. Definisi .................................................................................................................. 4
2. Klasifikasi Frakture ............................................................................................... 4
3. Frakture Radius Ulna ............................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10
Fraktur Radius | 1
BAB I
PENDAHULUAN
Ekstremitas (anggota gerak) mempunyai fungsi lokomotris. Dibedakan
antara ekstremitas atas dan bawah karena manusia sebagai insan yang berdiri
tegak memerlukan anggota gerak bawah yang kokoh dan; sedangkan anggota
gerak atas mempunyai fungsi yang halus, sehingga bentuk dan susunan anggota
gerak yang terdiri dari tulang/otot dan persendian mempunyai gerakan yang
berbeda pula sesuai dengan fungsi tiap bagian tersebut.
Dengan meningkatnya mobilitas disektor lalu lintas dan faktor kelalaian
manusia sebagai salah satu penyebab paling sering terjadinya kecelakaan yang
dapat menyebabkan fraktur. Penyebab yang lain dapat karena kecelakaan kerja,
olahraga dan rumah tangga.
Patah tulang antebrachii sering terjadi pada bagian distal yang umumnya
disebabkan oleh gaya pematah langsung sewaktu jatuh dengan posisi tangan
hiperekstensi. Hal ini dapat diterangkan oleh karena adanya mekanisme refleks
jatuh di mana lengan menahan badan dengan posisi siku agak menekuk seperti
gaya jatuhnya atlit atau penerjun payung.
Fraktur yang terjadi dapat mengenai orang dewasa maupun anak-anak,
Fraktur yang mengenai lengan bawah pada anak sekitar 82% pada daerah
metafisis tulang radius distal, dan ulna distal sedangkan fraktur pada daerah
diafisis yang terjadi sering sebagai faktur type green-stick. Fraktur tulang radius
dapat terjadi pada 1/3 proksimal, 1/3 tengah atau 1/3 distal.
Fraktur Radius | 2
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGIS OS RADIUS
Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan
tempat untuk melekatnya otot-otot yang menggerakkan kerangka tubuh.
Komponen-komponen utama dari jaringan tulang adalah mineral-mineral dan
jaringan organik (kolagen dan proteoglikon). Kalsium dan fosfat membentuk
suatu kristal garam (hidroksida patit), yang tertimbun pada matriks garam
(hidroksia patit) yang tertmbun pada matriks kolagen dan proteaglikan matriks
organik tulang disebut juga sebagai suatu osteoid. (Sylvia, A. Price, Patofisiologi,
Buku II, Edisi 4, Penerbit EGC, 1995).
Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel-selnya
terdiri atas tiga jenis dasar osteoblas, osteosit dan osteoklas. Osteoblas berfungsi
dalam pembentukan tulang dengan mensekresi matriks tulang. Osteosit adalah sel
dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang dan terletak dalam osteum
(unit matriks tulang). Osteoklas adalah sel multinuklear (berinti banyak) yang
berperan dalam penghancuran, resorbsi dan remodeling tulang. Radius adalah
tulang di sisi lateral lengan bawah merupakan tulang pipa dengan sebuah batang
dan dua ujung dan lebih pendek dari tulang ulna. Ujung atas radius kecil dan
memperlihatkan kepala berbentuk kancing dengan permukaan dangkal yang
bersendi dengan kapitulum dari humerus. Sisi-sisi kepala radius bersendi dengan
takik radial dari ulna. Di bawah kepala terletak leher dan di bawah serta di
sebeelah medial dari leher ada tuberositas radii, yang dikaitkan pada tendon dan
insersi otot bisep.
Tulang radius. Di sebelah atas batangnya lebih sempit dan lebih bundar
daripada di bawah dan melebar makin mendekati ujung bawah. Batangnya
melengkung ke sebelah luar dan terbagi dalam beberapa permukaan, yang seperti
pada ulna memberi kaitan kepada flexor dan pronator yang letaknya dalam di
sebelah anterior dan di sebelah posterior memberi kaitan pada extensor dan
supinator di sebelah dalam lengan bawah dan tangan.
Ujung bawah agak berbentuk segiempat dan masuk dalam formasi dua
buah sendi. Persendian inferior dari ujung bawah radius berbendi dengan ska foid
Fraktur Radius | 3
dan tulang semilunar dalam formasi persendian pergelangan tangan. Permukaan
persendian di sebelah medial dari yang bawah bersendi dengan kepala dari ulna
dalam formasi persendian radio-ulna inferior. Sebelah lateral dari ujung bawah
diperpanjang ke bawah menjadi prosesus stiloid radius.
Fungsi dari tulang pada lengan bawah atau tulaang radius adalah untuk
pronasi dan supinasi harus dipertahankan dengan menjaga posisi dan kesejajaran
anatomik yang baik.
Fraktur Radius | 4
BAB III
FRAKTUR OS RADIUS
1. Definisi Fraktur Radius Ulna
• Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis
dan luasnya. (Brunner & Suddarth, Buku Ajar Medikal Bedah, 2002, hal.
2357).
• Fraktur adalah patah tulang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga
fisik (Sylvia A., Patofisiologi, 1995).
• Fraktur radius adalah fraktur yang terjadi pada tulang radius akibat jatuh
dan tangan menyangga dengan siku ekstensi. (Brunner & Suddarth, Buku
Ajar Medikal Bedah, 2002, hal. 2372).
• Fraktur Radius Ulna : Fraktur yang mengenai tulang radius ulna karena
rudapaksa termasuk fraktur dislikasi proximalatau distal radioulnar joint
(Fraktur Dislokasi Galeazzi dan Montegia)
2. Klasifikasi Fraktur
a. Fraktur Tertutup
Fraktur dengan kulit utuh melewati tempat fraktur dimana tulang tidak
menonjol keluar melewati kulit.
b. Fraktur Terbuka
Robeknya kulit pada tempat fraktur, luka berhubungan dengan kulit ke
tulang. Oleh sebab itu fraktur berhubungan dengan lingkungan luar,
sehingga berpotensi terjadi infeksi. Fraktur terbuka lebih lanjut dibedakan
menjadi 3 berdasarkan beratnya fraktur : (1) Grade I : disertai kerusakan
pada kulit yang minimal kurang dari 1 cm; (2) Grade II : seperti pada grade
I dengan kulit dan luka memar pada otot; dan (3) Grade III : luka lebih dari
6-8 cm dengan kerusakan pada pembuluh darah.
c. Fraktur Komplet
Patah yang melintang ke seluruh tulang dan sering berpindah dari posisi
normal.
d. Fraktur Inkomplete
Fraktur Radius | 5
Meluasnya garis fraktur yang melewati sebagian tulang dimana yang
mengganggu kontinuitas seluruh tubuh. Tipe fraktur ini disebut juga green
stick atau fraktur hickoristik.
e. Fraktur Comminuted
Fraktur yang memiliki beberapa fragmen tulang.
f. Fraktur Patologi
Fraktur yang terjadi sebagai hasil dari gangguan tulang yang pokok, seperti
osteoporosis. Garis fraktur membentuk sudut oblique (sekitar 45o) pada
batang atau sendi pada tulang.
g. Fraktur Longitudinal
Garis fraktur berkembang secara longitudinal.
h. Fraktur Transversal
Garis fraktur menyilang lurus pada tulang.
i. Fraktur Spiral
Garis fraktur berbentuk spiral mengelilingi tulang.
3. Fraktur Radius Ulna
Fraktur yang mengenai tulang radius ulna karena rudapaksa termasuk fraktur
dislikasi proximalatau distal radioulnar joint (Fraktur Dislokasi Galeazzi dan
Montegia)
• Fraktur Galeazzi: adalah fraktur radius distal disertai dislokasi atau
subluksasi sendiradioulnar distal.
• Fraktur Monteggia: adalah fraktur ulna sepertiga proksimal disertai
dislokasi ke anterior dari kapitulum radius
Fraktur Radius | 6
• Klasifikasi Bado:
- Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi anterior disertai
dislokasi anterior kaputradius
- Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi posterior disertai
dislokasi posterior kaput radii dan fraktur kaput radii
- Fraktur ulna distal processus coracoideus dengan dislokasi lateral kaput
radii
- Fraktur ulna 1/3 tengah / proksimal ulna dengan dislokasi anterior kaput
radii dan fraktur 1/3 proksimal radii di bawah tuberositas bicipitalis
Ruang lingkup
• Fraktur dialisis radius dan ulna
• Fraktur-dislokasi Galeazi
• Fraktur-dislokasi Monteggia.
Patofisiologis
Mekanisme trauma pada antebrachii yang paling sering adalah jatuh
dengan outstreched handatau trauma langsung. Gaya twisting menghasilkan
fraktur spiral pada level tulang yang berbeda.Trauma langsung atau gangguan
angulasi menyebabkan fraktur transversal pada level tulangyang sama. Bila
salah satu tulang antebrachii mengalami fraktur dan menglami angulasi,
makatulang tersebut menjadi lebih pendek terhadap tulang lainnya. Bila
perlekatan dengan wrist joint dan humerus intak, tulang yang lain akan
mengalami dislokasi (fraktur dislokasi Galeazzi/Monteggia)
Pemeriksaan Klinis
Fraktur radius ulna
Fraktur Radius | 7
o Deformitas di daerah yang fraktur: angulasi, rotasi (pronasi atau supinasi)
atau shorthening
o Nyeri
o Bengkak
o Pemeriksaan fisik harus meliputi evaluasi neurovascular dan pemeriksaan
elbow dan wrist. Dan evaluasi kemungkinan adanya sindrom
kompartemen
Fraktur Galeazzi
Fraktur sepertiga distal radius dengan dislokasi radioulnar joint distal. Fragmen
distal angulasi kedorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung
distal ulna. Fraktur dislokasiGaleazzi terjadi akibat trauma langsung pada
wrist, khususnya pada aspek dorsolateral atauakibat jatuh dengan outstreched
hand dan pronasi forearm. Pasien dengan nyeri pada wrist ataumidline forearm
dan diperberat oleh penekanan pada distal radioulnar joint
Fraktur Monteggia
Fraktur setengan proksimal ulna dengan dislokasi radioulnar joint proksimal.
Pasien dengan fraktur-dislokasi Monteggia datang dengan siku yang bengkak,
deformitas serta terbatasnya ROM karena nyeri khususnya supinasi dan
pronasi. Kaput radius bisanya dapat di palpasi.Harusdilakukan pemeriksaan
neurovascular dengan teliti oleh karena Bering terjadi cedera saraf perifer n
radialis atau PIN.Klasifikasi Fraktur dislokasi Monteggia menurut Bado:
1. Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi anterior disertai
dislokasi anterior kaput radius
2. Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi posterior disertai
dislokasi
3. posterior kaput radii dan fraktur kaput radii
4. Fraktur ulna distal processes coracoideus dengan dislokasi lateral kaput
radio
5. Fraktur ulna 1/3 tengah / proksimal ulna dengan dislokasi anterior kaput
radii dan fraktur 1/3 proksimal radii di bawah tuberositas bicipitalis
Fraktur Radius | 8
Teknik Penanganan terapi konservatif dan operasi
Metode Penanganan Konservatif
Prinsipnya dengan melakukan traksi ke distal dan kembalikan posisi tangan
berubah akibat rotasi. Posisi tangan dalam arah benar dilihat letak garis
patahnya.
- 1/3 proksinal posisi fragmen proksimal dalam supinasi untuk dapat
kesegarisan fragmen distalsupinasi- 1/3 tengah posisi radius netral maka
posisi distal netral
- 1/3 distal radius pronasi maka posisi seluruh lengan pronasi, setelah itu
dilakukanimmobilisasi dengan gips atas siku
Metode Penanganan Operatif
- Empat eksposur dasar yang direkomendasikan
1. Straight ulnar approach untuk fraktur shaft ulna
2. Volar antecubital approach untuk fraktur radius proximal
3. Dorsolateral approach untuk fraktur shaft radius, mulai dari
kapitulum radius sampai ¼ distal shaft radius
4. Palmar approach untuk fraktur radius 1/3 distal
- Posisikan pasien terlentang pada meja operasi. Meja hand sangat
membantu untuk memudahkan operasi. Tourniquet dapat digunakan kecuali
bila didapatkan lesi vaskuler.- Ekspos tulang yang mengalami fraktur sesuai
empat prinsip diatas.- Reposisi fragmen fraktur seoptimal mungkin
- Letakkan plate idealnya pada sisi tension yaitu pada permukaan
dorsolateral pada radius, dansisi dorsal pada ulna. Pada 1/3 distal radius plate
sebaiknya diletakkan pada sisi volar untuk menghindari tuberculum Lister dan
tendon-tendon ekstensor.
- Pasang drain, luka operasi ditutup lapis demi lapis
Komplikasi
• Malunion
• Kompartemen sindrom
• Cross union
Fraktur Radius | 9
• Atropi sudeck
• Trauma N. Medianus
• Rupture tendo ekstensor sendi pergelangan tangan, pronasi, supinasi, fleksi
palmar, pergerakan serta ekstensi.
Perawatan Pasca Bedah
- Perawatan luka operasi pada umumnya
- Drain dilepas 24-48 jam post operatif atau sesuai dengan produksinya
- Elevasi lengan 10 cm di atas jantung
- Mulai latihan ROM aktif dan pasif dari jari-jari, pergelangan tangan, siku
sesegera mungkinsetelah operasi.
Follow Up
- Fisioterapi aktif ROM tangan, pergelangan dan siku
- Buat X Ray kontrol 6 minggu dan 3 bulan sesudahnya
- Penyembuhan biasanya setelah 16-24 minggu, selama ini hindari olah raga
kontak dan mengangkat beban lebih dari 2 kilogram.
- Mortalitas Pada umumnya rendah.
Fraktur Radius | 10
DAFTAR PUSTAKA
1. Apley, A. Graham. Ortopedi Dan fraktur Sistem Apley. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Widya Medika. 1995.
2. Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta: Yarsif
Watampone. 2007.
3. Sjamsuhidajat, R dan Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Kedua.
Jakarta: EGC. 2004. h 859-60.
4. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Bedah RSCM. Jakarta. 2005
Top Related