Download - Fisiologi Penyelaman

Transcript
Page 1: Fisiologi Penyelaman

Fisiologi Penyelaman

Asiah1010211138

Page 2: Fisiologi Penyelaman

• Faktor yang mempengaruhi penyelam:– Tekanan air– Gaya apung– Temperatur air– Viskositas air– Sifat gelombang suara– Pancaran cahaya– Pengaruh visual– Isyarat proprioseptif

Page 3: Fisiologi Penyelaman

Tekanan

• Tekanan adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi penyelam

• Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas

• Tekanan akan naik berbanding lurus dengan kedalaman penyelam

1 atm = 1.0332 kg/cm21 atm = 760 mmHg

Page 4: Fisiologi Penyelaman

TABEL KONVERSI UNIT TEKANAN

1 atm = 14.692 psi

= 1.0332 kg/cm3

= 760 mmHg (berat jenis 13.59 g/cm3)

= 1033 cm H2O (berat jenis 1.0 g/cm3)

= 33.07 fsw (berat jenis 1.025 g/cm3)

= 10.08 msw (berat jenis 1.025 g/cm3)

= 1.013 bars

= 101.33 kilo Pascal (k Pa)

Page 5: Fisiologi Penyelaman

SATUAN-SATUAN YANG UMUM DIPAKAI DALAM PENYELAMAN ADALAH :

•ATMOSFIR (atm)

•POUNDS PER SQUER INCH (psi)

•KILOGRAM PER SENTIMETER PERSEGI (kg/cm2)

•MILIMETER AIR RAKSA (mmHg)

•TORR

•SENTIMETER AIR (cm H2O)

•FEET OF SEAWATER (fsw)

•METER OF SEAWATER (msw)

•BARS (b)

•NEWTON PER METER PERSEGI (Pascal)

Page 6: Fisiologi Penyelaman

• Tekanan Atmosfer (PA)– Tekanan atmosfer adalah berat atmosfer terhadap permukaan

tubuh– Bervariasi seusai dengan ketinggian diatas permukaan laut

dan kondisi cuaca lokal• Tekanan Air (PW)– Adalah tekanan karena berat dari air diatas permukaan tubuh– Tekanan ini naik secara linier sesuai dengan kedalaman

menyelam dibawah permukaan air

– PW= tekanan air– P= berat jenis air– D= Kedalaman penyelam

PW = P x D

Page 7: Fisiologi Penyelaman

• Tekanan absolut (PB)– Total dalam tekanan absolut adalah jumlah dari

tekanan air dan tekanan atmosfer– Atmosfer atau pounds per square inch dipakai

untuk menyatakan tekanan total, biasanya dikatakan sebagai tekanan absolut untuk menghitung tekanan aboslut dalam psi untuk penyelaman dari permukaan laut sampai kedalaman D feet

– PB = PW + PA– PB + (D – 0,444) + 14,69

Page 8: Fisiologi Penyelaman

• Pengukuran Tekanan– Tekanan air biasanya diukur memakai satu meteran

tabung Bourbon.– Terdiri dari pipa berbentuk koil, dibagian dalam dipapar

dengan tekanan air, sedangkan di bagian luar tetap pada tekanan atmosfer

– Akan timbul perbedaan tekanan tabng tsb dan gerakan secara mekanaik ditransmisikan ke indikator varka angka

– Bourbon tube dapat ditempelkan pada pergelangan tangan penyelam atau dihubungkan dengan penyelam melalui pneumofathometer

– Penumofathometer adalah suatu pipa dengan salah satu ujungnya dihubungkan pada alat pengukur di permukaan dan satunya pada penyelam

Page 9: Fisiologi Penyelaman

• TEMPERATUR AIR

– Konduktivitas panas dalam air adalah 25 kali lebih besar dari pada udara. Oleh kerena itu seorang penyelam akan kehilangan panas lebih cepat.

•  VISCOSITAS AIR

– Viskositas air yang tinggi dibanding dengan udara menambah beban energi yang mencolok sekali pada setiap gerakan fisik. 

• SIFAT GELOMBANG SUARA

– Kecepatan yang lebih besar di air dibanding dengan di udara (4700 kaki/menit dibanding 1090 kaki/menit). nilai ambang pendengaran naik mendekati 40 – 75 db dalam air. Dalam air hantaran tulang merupakan kondukasi utama untuk pendengaran.

Page 10: Fisiologi Penyelaman

 PANCARAN CAHAYA

Indek refraksi 1.3 kali dari pada udara sehingga benda nampak mendekati 25% lebih besar dan lebih dekat.

PENGARUH VISUIL DAN ISYARAT PROPRIOSEPTIF

Pengurangan penglihatan karena penyerapan sinar dan atau kekeruhan air.

Pengaruh gaya apung mengurangi banyak isyarat propriosetif.

Page 11: Fisiologi Penyelaman

Tabel penyelaman

• Prosedur dekompresi– Bila penyelam menggunakan udara kering bertekanan tinggi

sebagai media pernapasan untuk menyelam, maka semakin dalam dan semakin lama menyelam akan semakin banyak gas-gas lembam yang larut dan ditimbun dalam jaringan tubuh penyelam, maka dibutuhkan prosedur untuk mengeluarkan gas tsb agar tidak membahayakan

– Tekanan dapat diturunkan menjadi setengahnya tanpa menimbulkan gangguan berarti

– Penysusnan tabel dekompresi penyelam boleh langsung naik dan berhenti beberapa menit pada kedalaman tertentu yang tekanan absolutnya setengah dari tekanan awal. Tempat tersebut dinamakan stasiun dekompresi (decompression stop)

Page 12: Fisiologi Penyelaman

• Macam-macam tabel dekompresi– Di lingkungan penyelam angkatan laut AS dikenal:• Standar air decompression table• No decompression limits and repetitive group

designation table for no decompression dive• Surface decompression table using oxygen• Surface decompression table using air

Page 13: Fisiologi Penyelaman

Diagram penyelaman

• Adalah diagram yang menggambarkan penyelaman sejak penyelaman turun, selama didasar, mulai berenang naik kepermukaan hingga sampai di permukaan

• Pada penyelam ulang dikenal istilah surface interval time yang dihitung mulai muncul ke permukaan sampai menyelam pada penyelaman berikutnya

Page 14: Fisiologi Penyelaman

• Diagram penyelaman tunggal tanpa dekompresi

• Keterangan:– D (Depth/kedalaman penyelaman)– BT (Bottom time/waktu didasar)– V (kecepatan berenang saat turun dan naik)– A – D (total waktu penyelaman)

Page 15: Fisiologi Penyelaman

Diagram penyelaman tunggal dengan dekompresi

Page 16: Fisiologi Penyelaman

• Ket:– Sx.... : stasiun2 dekompresi pd kedalaman2 x

meter– Tx .... : lama penyelam harus berhenti pada

stasiun2 dekompresi tertentu– V = kecepatan berenang (60 feet/menit)– Dekpmpresi penyelaman pada kedalaman D feet,

selama BT menit mengikuti prosedur D/BT

Page 17: Fisiologi Penyelaman

• Diagram penyelaman ulang

• Ket:– SI = surface interval– BT = waktu didasar semu

Page 18: Fisiologi Penyelaman
Page 19: Fisiologi Penyelaman

Macam-macam istilah

• Waktu istirahat dipermukaan = surface interval (SI)– Adalah waktu istirahat diantara dua penyelaman yang

dihitung sejak penyelam menyelam mencapai permukaan pada penyelaman pertama hingga penyelam mulai berenang turun pada penyelaman berikutnya

– Bila SI < 12 jam maka penyelaman kedua ialah penyelaman ulang denga waktu didasar penyelaman ulang dihitung dengan rumus BT’ = RNT + BTII

– Bila SI kurang dari 10 menit maka penyelaman kedua bukan penyelaman ulang tapi tunggal

Page 20: Fisiologi Penyelaman

• Residual Nitrogen (RN) dan Residual Nitrogen Time (RNT)– Walaupun prosedur sudah benar, setelah

penyelaman masih terdapat sisa gas nitrogen (residual nitrogen) dalam jumlah yg aman karena dpt dikeluarkan melalui pernapasan setelah 12 jam di permukaan

– Bila belum lebih 12 jam dari penyelaman dilakukan penyelaman kedua, maka residual nitrogen belum semua dikeluarkan

– Untuk penyelaman kedua sisa gas nitrogen harus diperhitungkan seb tesidual time nitrogen dg menambahkan pada bottom time penyelaman kedua

Page 21: Fisiologi Penyelaman

• Kelompok penyelaman ulang– Adalah sekelompok huruf pada tabel dekompresi

yang menggambarkan besarnya sisa gas nitrogen dalam tubuh penyelam selama 12 jam setelah penyelaman selesai

– GRPU dpt dibedakan menjadi dua• GPU yg menggambarkan sisi gas nitrogen dalam tubuh

penyelam setelah mencapai permukaan pada penyelaman pertama dan mulai beristirahat • Selama penyelam beristirahat di permukaan seb sisa

gas nitrogen dalam tubuh penyelam dikeluarkan lewat udara pernapasan. Setelah beristirahat dipermukaan, gas nitrogen digambarkan seb GPU baru

Page 22: Fisiologi Penyelaman

• Single repetitive dive (penyelaman ulang tunggal)– Penyelaman tunggal semu untuk menggambarkan

suatu penyelaman ulang dengan bottom time semu sebesar RNT dan bottom time nyata penyelaman ulang

Page 23: Fisiologi Penyelaman

• Faktor2 pada perhitungan prosedur dekompresi:– Kecepatan berenang naik kepermukaan– Penentuan prosedur dekompresi– Lama dekompresi pada stasium dekompresi

tertentu– Keadaan ekstrim pada penyelaman– Penyelaman ulang– Dekompresi permukaan– Diving recording

Page 24: Fisiologi Penyelaman

• Variasi berenang naik– Kecepatan berenang naik yang normal adalah 60

permenit (18 m permenit) bila menggunakan tabel dekompresi dengan udara atau 25 feet per menit bila menggunakan dekompresi dengan oksigen.

– Penyimpangan kecepatan naik mengakibatkan penyimpangan waktu naik

– Jenis penyelaman dan jenis penyimpangan kecepatan naik, dengan beberapa kemungkinan perhitungan kompensasi• Kecepatan naik kurang dari normal (terlambat)

– Sebelum kedalaman 50 feet + pengimpangan ascent time– Melewati 50 feet tambah penyimpangan ascent time saat dekompresi

• Kecepatan naik lebih dari normal– Penyelaman tanpa dekompresi berhenti di 10 feet selama peny

ascent time– Penyelaman dekompresi turun sampai 10 feet dan berhenti selama

penyimpangan ascent time

Page 25: Fisiologi Penyelaman

• Penentuan prosedur dekompresi– Tabel dekompresi disusun untuk setiap kenaikan

kedalaman 10 feet dan setiap kenaikan waktu di dasar 10 menit

– Dekompresi untuk penyelaman 93 feet selama 29 menit

– Keadaan-keadaan ekstrem

Page 26: Fisiologi Penyelaman

• Surface decompression– Untuk memperpendek waktu penyelam di dalam

air serta menghindari kedinginan maupun bahaya lain

• Penyelaman ulang– Ialah penyelaman yg dilakukan sesudah 10 menit –

12 jam setelah penyelaman sebelumnya• Dive recording– Pencatatan teratur menggunakan dive work sheet

untuk memudahkan perhitungan prosedur dekompresi

Page 27: Fisiologi Penyelaman

Penentuan batas maksimum BT pada penyelaman tanpa dekompresi

Page 28: Fisiologi Penyelaman

• Tabel tersebut digunakan pada penyelaman tanpa dekompresi untuk:– Menentukan batas maksimum waktu di dasar

kedalaman tertentu shingga tidak memerlukan dekompresi

– Menentukan grup penyelam ulang

Page 29: Fisiologi Penyelaman

Perhitungan prosedur dekompresi untuk penyelaman ulang

• Terdapat 5 tahap perhitungan:– Cari grup penyelaman ulang setelah penyelaman pertama selesai

(GPU lama)– Cari grup penyelaman ulang yg baru– Hitung residual nitrogen time– Hitung equivalent single time– Perhitungan prosedur dekompresi penyelam ulang

• Untuk perhitungan prosedur dekompresi penyelaman ulang digunakan:– Lembar kerja penyelaman ulang– US Navy standard– RNT tabel

Page 30: Fisiologi Penyelaman