Download - fenomena biosfer

Transcript

BAB I BIOSFER

Standar kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer

Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan pengertian fenomena biosfer

Indikator : - Mendeskripsikan pengertian fenomena geosfer

- Mengidentifikasikan factor-faktor yang berpengaruh terhadap Keberadaan flora dan fauna

A. Pengertian biosfer

Biosfer merupakan system kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan yang ada di planet bumi. Sistem itu mencakup seluruh mahkluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh. Istilah biosfer terdiri dari dua kata, yaitu bios yang artinya hidup dan sphere yang artinya lapisan. Jadi biosfer dapat diartikan sebagai lapisan tempat tinggal mahkluk hidup yang meliputi lapisan litosfer, hidrosfer dan atmosfer. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 5,5 milyar tahun usia Bumi

GBR 1.1 Lingkungan Biosfer

Pemahaman tentang biosfer sangat penting dalam rangka pengelolaan sumber daya hayati, terutama karena perkembangan kehidupan flora dan fauna yang semakin berkurang. Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok

1

untuk kehidupannya disebut habitat. Biosfer yang meliputi tanah, air dan udara merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 km kearah atmosfer dan 9 km kearah pedalaman laut.

B. Persebaran flora dan fauna di permukaan bumi.

Gejala biosfer yang berkaitan dengan flora, fauna dan manusia sangat dipengaruhi oleh unsur atmosfir, litosfer dan hidrosfer. Adanya persebaran gejala biosfer pada permukaan bumi mempengaruhi persebaran mahkluk hidup yang ada di dunia. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran mahkluk hidup di muka bumi, yaitu sebagai berikut : 1. Perbedaan iklim, kelembaban, temperature, curah hujan dan angin 2. Pola penyinaran matahari yang berlainan akibat adanya perbedaan relief bumi3. Kondisi tanah, tekstur tanah, mineral hara, humus tanah, kandungan udara, air tanah. 4. Tekanan populasi, yaitu semakin banyaknya populasi menyebabkan persediaan bahan makanan terbatas, sehingga suatu spesies hewan harus bermigrasi untuk mencari makanan di tempat lain.5. Perubahan habitat menyebabkan tidak cocoknya suatu spesies hewan untuk terus berada di daerah yang di tempati.6. Aktivitas manusia yang mengubah bentukan alam.

Pada lingkungan darat, pengaruh iklim terhadap persebaran flora dan fauna sangat besar. Iklim merupakan factor utama yang dapat menentukan tipe tanah dan jenis tumbuhan yang hidup pada suatu daerah, selanjutnya jenis tumbuhan tersebut akan mempengaruhi jenis hewan dan mikroorganisme yang akan hidup di daerah tersebut, sehingga pada akhirnya akan terdapat suatu kecenderungan bahwa daerah yang memiliki tipe iklim yang sama akan memiliki tipe komunitas yang tidak jauh berbeda. Karakteristik suatu jenis tumbuhan merupakan hasil adaptasi terhadap tipe iklim di tempat tersebut. Misalnya di wilayah yang beriklim tropis ekuator terdapat vegetasi yang selalu hijau sepanjang tahun. Pada tahun 1889 C.Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam, mengemukakan model persebaran tumbuhan berdasarkan variasi ketinggian pada gunung San Fransisco dari kaki hingga puncaknya. Model tersebut sejalan dengan pola persebaran tumbuhan dari garis tropis ekuator hingga ke arah utara maupun selatan. Karena temperature. Kemudian dapat dibuktikan bahwa factor kelembaban ternyata lebih berperan daripada factor temperature.Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk untuk mendukung pertumbuhan tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita bergerak ke daerah dengan curah hujan rendah akan didominasi dengan tumbuhan kecil, belukar, padang rumput, dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir lainnya.

Gbr 1.2 fenomena Biosfer

2

Relief juga menentukan jenis dan vegetasi suatu wilayah. Di wilayah yang berlereng terjal, aliran air cepat dan tanah tererosi. Untuk itu, tanah yang tersisa merupakan tanah yang tidak subur dan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Jenis tanah dan jumlah nutrisi yang ada dalam tanah mempengaruhi jenis vegetasi yang dapat tumbuh. Misalnya sisa tumbuhan dan daun di daerah tropis akan cepat mengalami pekapukan karena temperature dan kelembaban udara yang tinggi. Pelapukan tersebut menyebabkan tanah banyak mengandung nutrisi dan menjadi subur. Hal inilah yang menyebabkan tanah di daerah ekuator memiliki lapisan humus yang tebal dan kaya nutrisi. Campur tangan manusia seperti industrialisasi, pertanian dan pembangunan pemukiman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetasi. Banyak vegetasi yang ditebang untuk memperoleh lahan yang digunakan untuk kegiatan pertanian dan pembangunan pemukiman.

3. Persebaran flora di dunia Persebaran tumbuhan di muka bumi didasarkan atas letak geografis dan fisiologis

atau lebih dikenal dengan istilah pendekatan ekologis. Pendekatan ekologis meliputi distribusi tumbuhan dilihat dari pengaruh kondisi lingkungan terutama iklim yang disebabkan oleh perbedaan letak lintangdan pengaruh ketinggian dari permukaaan laut.Atas dasar iklim di muka bumi, ada empat wilayah yang dapat dipergunakan untuk mengklasifikasikan jenis flora, yaitu daerah beiklim tropis, daerah beriklim sedang, daerah beriklim gurn, dan daerah beriklim dingin.

* Daerah beriklim TropisTerletak pada lintang 0 derajat hingga 23,5 derajat lintang utara dan selatan. Di

wilayah terdapat empat tipe vegetasi yaitu :(1) Bioma hutan basah (hutan hujan tropis)

Hutan basah terdapat di daerah tropis meliputi Amerika Selatan, Semenanjung Amerika tengah, Afrika, Madagaskar, Australia Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapt berbagai macam jenis tumbuhan karena sepanjang tahun mendapat sinar matahri yang cukup, air tanah yang cukup, curah hujan di atas 2000 mm/ tahun, keadaan alamnya memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tanaman. Pohon-pohonnya memiliki ketinggian antara 20 – 60 meter, cabang pohonnya berdaun lebar dan lebat, selalu hijau sepanjang tahun (Evergreen) dan terdapat vegetasi khas lain seperti liana (tumbuhan memanjat, seperti rotan) dan Epifit (tumbuhan menempek tapi tidak merugikan seperti Anggrek).Pohon-pohon utamanya memiliki ketinggian antara 20-40 meter dengan cabang-cabangnya yang berdaun lebat sehingga membentuk tudung (canopy) yang mengakibatkan hutan menjadi gelap. Daerah tudung tersebut cukup mendapat cahaya matahari, tetapi hanya akan mendapat air dari hujan dan tidak ada sumber air lainnya. Dalam hutan basah juga terdapat perubahan –perubahan iklim mikro dari tudung hutan ke bawah sampai kedasar hutan. Pada tudung hutan terdapat juga kaktus, yang mempunyai jaringan khusus untuk menyimpan air. Tersebarnya daerah kaktus dari gurun yang kering sampai ke hutan basah tropika yang daerah tudungnya juga kering, merupakan contoh dari preadaptasi. Preadaptasi berarti adaptasi terhadap suatu daerah yang juga sesuai bagi daerah lain yang lingkungannya sangat berbeda. Dasar hutan selalu gelap, air hujan

3

sulit mencapai dasar hutan tersebut secara langsung. Tetapi kelelembaban di daerah itu tinggi dan suhu sepanjang hari hampir tetap, yaitu rata-rata 25 derajat celcius.

Gbr 1.3 Bioma hutan hujan tropis

(2) Bioma hutan musim tropis

Tersebar antara 10 derajat lintang utara dan selatan. Hutan ini berada di wilayah yang memiliki perbedaan antara musim hujan dan musim kemarau yang jelas. Sebagian besar vegetasi merupakan pohon berkayu keras, seperti jati dan pinus. Hutan musim tropis terdapat di India, Bangladesh, Thailand, Kamboja, Myanmar, Cina bagian selatan, Australia bagian timur laut, Afrika bagian tengah, Amerika selatan dan Indonesia. Ciri- cirri pohon di hutan musim tropis adalah sebagai berikut :

Memiliki daun yang lebar dan ujungnya runcing Pada musim kering curah hujan antara 750- 1000 mm per tahun serta adanya

musim dingin dan musim panas. Dengan adanya musim dingin dan musim panas ini tumbuhan di daerah tersebut mengadakan penyesuaian, yaitu dengan menggugurkan daunnya.

Musim yang mendahului musim dingin di sebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim, mati pada musim dingin.Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingindapat berkecambah menjelang musim panas.

Pohon-pohon di hutan musim tropis memiliki akar yang dalam untuk mendapatkan air tanah. Di hutan musim, jarak antara pohon-pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10 sampai 20 spesies. Hutan musim memiliki banyak keragaman pohon, meskipun tidak sebanyak hutan hujan tropis. Terdapat juga beberapa tanaman rambat dan tumpang. Beberapa pohon berguguran dan tumbuh kembali, terutama di daerah yang memiliki perbedaan yang sangat jelas antara musim panas dan musim hujan..

Hutan musim terdapat di daerah yang mempunyai musim kering yang panjang dimana jumlah hari hujan dalam 4 bulan terkering berturut-turut hanya 20 hari dengan jumlah hujan kurang dari 60 mm, perbulan terkering.Tajuk hutan jarang, lebih dari satu lapisan dengan ketinggian tak kurang dari 25 m.Pohon bercabang rendah dan sering bengkok-bengkok, jumlah jenis tumbuhan jauh lebih sedikit dari pada hutan hujan. Tumbuhan bawah banyak, sebagian rumpun -rumpun bambu dan palem sangat banyak. Tumbuhan yang mengugurkan daun pada musim kering biasa terdapat disini. Ada beberapa tipe hutan musim :

4

1. Hutan musim dataran rendah.Hutan hanya terdiri dari satu jenis pohon. jenis-jenisnya diantaranya asem (Tamanrindus indica), angsana (Pterocarpus Sp.), pilang (Acacia luccophloea), biru (Garuga floribunda), walikukun (Schoutenia ovata), laban (Vitex pubescens), Eucalyptus dan sebagainya.

2.Hutan musim pegununganDi Jawa Timur dan Nusa Tenggara, hutan ini terdapat di lereng-lereng gunung berapi dan didominasi oleh cemara (Casuarina junghuniana), yang tumbuh setelah ada kerusakan karena letusan gunung dan kebakaran, Pohon ini dapat mencapai tinggi 45 m. Di Sumatera Utara hutan ini didominasi tusam (Pinus merkusi) dan terdapat ditempat yang lingkungan nya sama seperti hutan cemara.

Gbr.1.4Bioma hutan musim tropis

(3) Bioma hutan Sabana tropis

Terdiri dari padang rumput yang diselingi dengan pohon-pohon kecil dan semak-semak yang menyebar tidak merata. Tersebar di wilayah Afrika, Australia dan Indonesia. Daerah terbentunya sabana bercirikan temperature udara yang panas sepanjang tahun dan hujan yang terjadi secara musiman hujan menjadi factor penting bagi terbentuknya sabana. Sabana akan berubah menjadi semak dan belukar apabila mengarah ke daerah yang intesitas curah hujan rendah. Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila terbentuk di daerah yang curah hujannya tinggi. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana campuran.

5

Sabana murni : jika pohon-pohonnya terdiri atas satu jenis tanamanSabana campuran : jika pohon-pohonnya terdiri atas berbagai jenis tanaman

Gbr. 1.5 Bioma Hutan SabanaTropis

Sabana

(4) Bioma Hutan Mangrove (bakau)

Terdapat di sepanjang pantai di daerah beriklim tropis. Secara umum terdapat di sepanjang pantai yang rendah, berlumpur dan masih dalam jangkauan pasang- surut. Hutan bakau berfungsi sebagai pencegah abrasi pantai serta merupakan habitat berbagai jenis ikan. Daerah penyebarannya meliputi wilayah pantai timur Sumatra,pantai utara Jawa, pantai Kalimantan, dan pantai selatan Papua, wilayah Australia, Afrika barat. Pohon bakau memiliki daun yang lebar dan ujungnya runcing memudahkan air hujan melewati daun. Seperti halnya hutan hujan tropis, pohon bakau juga memiliki akar penyangga tapi berukuran kecil. Selain akar penyangga juga terdapat akar napas dan akar tiang yang berfungsi untuk penyokong batang pohon di daerah berlumpur. Tanah yang secara terus menerus tergenang air menyebabkan kandungan oksigen sangat sedikit. Untuk itu akar napas menjorok keluar dari tanah berlumpur untuk mengambil oksigen dari udara. Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang diantaranya terancam punah, seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatranensis), bekantan (Nasalis larvatus), wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilus javanicus, dan tempat persinggahan bagi burung-burung migran. Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran tadi --yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Pohon-pohon bakau (Rhizophora spp.), yang biasanya tumbuh di zona terluar,

6

mengembangkan akar tunjang (stilt root) untuk bertahan dari ganasnya gelombang. Jenis-jenis api-api (Avicennia spp.) dan pidada (Sonneratia spp.) menumbuhkan akar napas (pneumatophore) yang muncul dari pekatnya lumpur untuk mengambil oksigen dari udara. Pohon kendeka (Bruguiera spp.) mempunyai akar lutut (knee root), sementara pohon-pohon nirih (Xylocarpus spp.) berakar papan yang memanjang berkelok-kelok; keduanya untuk menunjang tegaknya pohon di atas lumpur, sambil pula mendapatkan udara bagi pernapasannya. Ditambah pula kebanyakan jenis-jenis vegetasi mangrove memiliki lentisel, lubang pori pada pepagan untuk bernapas

Gbr. 1.6 Bioma hutan Mangrove

wilayah Neartik antara lain antelope, kalkun, burung biru, salamander, bison, dan karibou

* Daerah beriklim SedangDi daerah ini beriklim sedang terutama 30 -65 derajat lintang utara dan selatan terdapat berbagai musim dengan variasi suhu udara dan curah hujan. Di wilayah ini terdapt beberapa tipe vegetasi, yaitu :

(1) Bioma Hutan Gugur (Deciduos)

Tersebar diantara 30 -45 derajat lintang utara dan selatan ekuator, meliputi wilayah Amerika serikat bagian Timur, Australia bagian Timur, Cina, Jepang, Selandia Baru, Ujung Selatan benua Amerika, Kepulauan Inggris. Curah hujan antara 75- 100 mm/ tahun. Di hutan ini pohon-pohon tidak terlalu rapat, jumlah tumbuhan relative sedikit dan dapat beradaptasi dengan iklim sedang. Iklim sedang mempunyai empat musim. Pohon di hutan gugur dapat beradaptasi secara berbeda pada setiap musimnya. Pada musim semi pohon mulai berbunga dan berbuah, pada musim panas mulai tumbuh biji, di musim

7

gugur, pohon –pohon mulai menggugurkan daunnya dan di musim dingin akar hanya dapat menyerap sedikit air. Untuk mengurangi penguapan di musim panas, pohon-pohon meranggas.Jenis tumbuhannya lebih sedikit dan kurang rapat, yaitu hanya terdapat antara 10-20 jenis. Tumbuhan yang dominan pada darah hutan gugur adalah pohon-pohon yang berdaun lebar dengan ketinggian sekitar 30-40 m. Jenis-jenis yang dominan terdiri atas pohon beech, oak, dan birch.Tumbuhan di wilayah ini sebagian besar kuncupnya terlindungi dan beradaptasi terhadap iklim yang ekstrim, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.Gbr.1.8 Bioma Hutan Gugur.

(2) Bioma Taiga (Hutan Konifer)

Terdapat di lintang 40 -65 derajat lintang utara. Daerah Taiga ini merupakan bioma terluas, tersebar di Eropa bagian Utara, Asia dan Amerika bagian Utara Siberia utara, Kanada Tengah dan Utara. Di daerah ini musim dingin cukup panjang, musim kemarau berlangsung singkat. Selama musim dingin air tanah di daerah ini menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah. Tumbuhan yang hidup di derah ini hanya sedikit, jenis berkayu lunak seperti pohon Spruce, Alder, Birch, dan Juniper dengan masa pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan. Bentuk daunnya sedikit seperti jarum dan tahan terhadap kekeringan karena berlapis zat lilin (kutikula). Suhu di darah ini mencapai – 12 derajat hingga -10 derajat, dengan curah hujan 400-750 mm per tahun. Hewan yang khas terdapat di hutan ini adalah hewan berbulu tebal seprti kucing salju (lynk), menjangan merah, kelinci, rubah merah, srigala abu-abu, caribou, beruang hitam, berang-berang dan burung.

Gbr 1.10 Bioma hutan konifer

8

(3) Bioma Padang Rumput (Stepa)

Terbentang mulai dari daerah tropis sampai sub tropis yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Di daerah tersebut pada umumnya mempunyai curah huajn yang tidak teratur antara 250 – 500 mm/ tahun. Pada beberapa padang rumput, curah hujan dapat mencapai 1000 mm / tahun, tetapi turunnya hujan tidak teratur. Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air.. Keadaan demikian menjadikan rumput tumbuh dengan subur. Berdasarkan tipe formasi vegetasi, padang rumput dibedakan menjadi dua macam, yaitu : - padang rumput iklim tropis, tersebar di wilayah iklim tropis kering seperti di Afrika ( Madagaskar, Sudan, Zaire ), Amerika Tengah, Amerika Selatan, India, Australia bagian Tengah, Nusa Tenggara Timur. - padang rumput iklim sedang, tersebar di wilayah Amerika Utara, Eropa Timur (Hongaria), Rusia, Argentina. Vegetasinya didominasi oleh berbagai jenis rumput dengan vegetasi berdaun sempit.

Gbr. 1.11 Bioma Padang Rumput

9

* Daerah beriklim Gurun Daerah gurun dicirikan oleh curah hujan yang rendah, kurang dari 250 mm/tahun,

intensitas matahari tinggi.Pada umumnya, daerah gurun banyak terletak di daerah tropis. Daerah gurun ini berbatasan dengan padang rumput. Keadaan alam dari padang rumput ke arah gurun biasanya semakin jauh semakin gersang. Hujan lebat di gurun jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik, sehingga kecepatan evaporasi atau penguapan air lebih tinggi daripada presipitasi. Kelembaban udara sangat rendah, akibatnya suhu udara pada siang hari sangat tinggi. Daerah ini terpusat di sekitar 20 derajat lintang utara mulai dari pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Gobi dan gurun Arab yang luasnya mencapai 10 juta km. Amplitudo suhu harian yang sangat besar (pada siang hari suhu mencapai 45 derajat celcius, pada malam hari mencapai 0 derajat celcius). Daerah ini terdiri dari hamparan padang pasir yang luas dan vegetasi yang jarang. Tumbuhan yang mampu hidup di gurun umumnya mempunyai daun yang kecil, duri, akar panjang ( Seperti Kaktus, Akasia, Kurma), yang berfungsi untuk mengurangi penguapan. Sebagian besar spesies tumbuhan mempunyai jaringan spons di dalam batangnya yang berfungsi untuk menyimpan air.Hewan yang hidup di daerah gurun beradaptasi dengan jenis dan kondisi tumbuhan yang hidup di daerah gurun. Adaptasi yang dilkukan oleh hewan gurun, antara lain memiliki tubuh yang kedap air, ekskresi urin yang pekat dan hidup nocturnal(tidak aktif pada siang hari) contoh ; ular, kadal, tikus. Khusus untuk unta memiliki punuk untuk menyimpan cadangan air di tubuhnya.

Gbr.1.12 Bioma Gurun

* Daerah beriklim Dingin Terdapat di wilayah sekitar lingkaran Arktik ( kutub utara ) di Eurasia, Amerika

Utara, pulau-pulau kecil dekat Antartika ( kutub selatan ) dan puncak-pencak gunung pada daerah beriklim tropis. Suhu di wilayah ini mencapai – 57 derajat celcius. Pada

1

keadaan ini hanya beberapa jenis tumbuhan yang dapat beradaptasi dan mampu bertahan dalam keadaan dingin. Musim dingin yang terjadi di daerah Tundra ini merupakan musim dingin yang panjang dan gelap. Begitu juga sebaliknya, pada musim panas daerah ini merupakan musim panas yang panjang dan terang. Cahaya matahari hanya terbit dalam setahun, karena matahari hanya mencapai 23,5 derajat celcius lintang utara dan 23,5 derajat lintang selatan, sehingga daerah ini dapat mengalami gelaphingga berbulan-bulan lamanya. Tundra berarti daratan tanpa pohon. Di daerah ini banyak ditumbuhi lumut kerak, lumut daun dan Sphgnum. Tumbuhan semusim yang dapat tumbuh biasanya berbunga dengan warna mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek, berkisar antara 30 – 120 hari / tahun dan dapat beradaptasi terhadap keadaan dinginsehingga akan tetap hidup meskipun dalam keadaan beku..Pada musim panas, pemandangan di daerah tundra sangat indah. Beberapa hewan yang hidup di bioma tundra ada yang hidup menetap dan mempunyai bulu tebal yang berfungsi untuk melindungi tubuhnya dari suhu yang rendah.

Gbr. 1.13 Bioma Tundra

C. Persebaran Fauna Di Dunia Persebaran fauna yang ada di dunia tidak terjadi secara kebetulan, melainkan

sebagi akibat dari sejarah Geologi bumi, Evolusi dan factor manusia. Namun demikian, iklim merupakan factor yang sangat berpengaruh terhadap keberadaan fauna dan persebarannya di muka bumi. Hal ini dikarenakan keadaan fauan di suatu tempat dipengaruhi oleh flora yang hidup di daerah tersebut, sedangkan persebaran flora sendiri sangat dipengaruhi oleh iklim. Dapat disimpulkan keadaan dan jenis flora menentukan jenis-jenis fauna yang menghuni daerah tertentu. Keadaan fauna di setiap daerah bergantung pada kemampuan daerah itu untuk menyediakan makanan. Sperti pada tumbuhan, iklim juga turut mempengaruhi persebaran fauna. ,Menurut Alfred Wallace, persebaran fauna di dunia dapat dikelompokan menjadi enam wilayah, yaitu Neartik, Neotropik, Australialis, Oriental, Paleartik, dan Etiopian.

1

a) Wilayah NeartikMeliputi seluruh wilayah amerika Utara dan seluruh daerah Greenland. Amerika Utara bagian timur terdiri atas hutan gugur, Amerika Utara bagian Tengah terdiri atas padang rumput, dan di Amerika Utara bagian Utara terdapat hutan conifer yang luas. Lingkungan Greenland sangat menarik, terutama lingkungan fisiknya yang tertutup salju dengan ketebalan yang sulit ditentukan. Beberapa hewan yang terdapat di wilayah Neartik antara lain antelope, kalkun, burung biru, salamander, bison, dan karibou

Gambar 1.14 Antelope

b) Wilayah NeotropikMeliputi Meksiko bagian Selatan. Kondisi wilayah Neotropik sebagian besar beriklim tropis dan di zona selatan beriklim sedang.Hewan –hewan yang terdapat antara di wilayah Neotropik antara lain kukang, armadillo, alpaca, kelelawar pengisap darah, orang utan, siamang, trenggiling, kuda dan tapir.

Gambar 1.15 Kukang

1

c) . Wilayah AustralisMeliputi Australia, Selandia Baru, Irian, dan Maluku serta pulau-pulau di sekitarnya. Sebagian besar kondisi lingkungannya beriklim tropis dan sebagian lagi beriklim sedang. Kondisi lingkungan Australia yang mecolok disebabkan oleh letaknya yang terjauh terpisah dari benua lainnya. Hewan –hewan yang hidup di wilayah Australis antara lain kanguru, trenggiling, koala, burung pengisap madu, burung Emu. Banyak macam bentuk binatang berkantong telah mengalami evolusi seperti yang dijumpai pada mammalia biasa, misalnya ada marsupialia yang pemakan serangga, pemakan tanaman dan yang pemakan daging. Didalam hal bentuk badan ada “tikus berkantong”, “bajing” berkantong, “kucing” berkantong, dan bahkan “beruang” berkantong. Tetapi ada juga beberapa binatang berkantong yang tidak mempunyai persamaan dengan binatang bertembuni (mammalia jenis lain) seperti kangguru pohon, walabi dan kuskus.

Gbr.1.16 Fauna australis

d) Wilayah OrientalMeliputi Benua Asia beserta pulau-pulau di sekitarnya, diantaranya Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Srilangka, dan Filipina. Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental cukup bervariasi, namun sebagian besar beriklim tropis. Di wilayah Oriental terdapat banyak hutan hujan tropissehingga kaya akan flora dan fauna. Hewan-hewan yang spesifik di wilayah Oriental antara lain harimau, gajah, gibon, orang utan, dan badak bercula satu.

Gambar. 1.17Harimau Sumatra

1

e) Wilayah PaleartikMeliputi hampir seluruh daratan Eurasia dan beberapa daerah tertentu, antara lain Himalaya, Afganistan, Afrika, Inggris, dan Jepang. Keadan lingkungan fisik wilayah Paleartik cukup bervariasi , antara lain memiliki perbedaan suhu yang tinggi dan curah hujan yang berbeda-beda. Hewan-hewan yang hidup di wilayah Paleartik antara lain bison, landak bermoncong panjang, kucing kutub, menjangan

Gambar 1.18 Bison Amerika

f) Wilayah EtiopianMeliputi seluruh daratan benua Afrika, Madagaskar dan daratan Arab bagian selatan. Keadaan lingkungan fauna di wilayah Etiopian relatif seragam. Di bagian utara wilayah Etiopian adalah gurun sahara yang merupakan padang pasir terluas di dunia. Gurun itu mrnjadi barier antara wilayah Paleartik dan Oriental. Oleh

1

karena itu jenis-jenis hewan yang terdapat di wilayah utara berbeda dengan hewan di wilayah selatan. Hewan-hewan yang terdapat di wilayah antara lain gorilla, simpanse, antelop, kuda nil, zebra dan jerapah.

Gambar 1.19 Jerapah

D. Persebaran flora dan fauna di Indonesia

Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia termasuk tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi daripada Amerika dan Afrika yang juga beriklim tropis. Keaneka ragaman flora dan fauna di Indonesia itu sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi pada zaman plistosen, yaitu saat permukaan laut berada pada tingkat terendah. Pada saat itu binatang dapat pindah dengan bebas dari Asia ke dangkalan Sunda, sedangkan dari Australia ke dangkalan Sahul. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna di Indonesia mempunyai kesamaan dengan flora dan fauna yang ada di Asia dan Australia. Persebaran flora dan fauna di Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik yang lain d samping sejarah geologi. Faktor-faktor fisik tersebut antara lain garis lintang, curah hujan, dan ketinggian.

Gambar 1. 20 Wilayah dangkalan sunda dan dangkalan sahul

Posisi geografis Indonesia sangat menguntungkan apabila dipandang dari segi biodiversitas (keanekaragaman hayati). Dengan adanya posisi ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang memilki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Indonesiadengan luas wilayah 1,3 % dari seluruh luas muka bumi, memiliki 10 % jenis flora dunia, 12 % jenis mamalia dunia, 17 % jenis burung dunia, dan 25 % jenis ikan dunia. 1. Persebaran flora di Indonesia Kekayaan tumbuhan di Indonesia dapat dibuktikan dengan ditemukannya 4000-an jenis pohon, 1500-an jenis pakis, dan 5000-an jenis anggrek. Keberadaan bermacam-

1

macam tumbuhan di suatu tempat dipengaruhi oleh iklim. Tumbuhan di daerah iklim tropis tentu berbeda dengan tumbuhan di daerah iklim dingin. Selain faktor iklim dan tanah, air juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora. Tumbuhan di daerah kapur berbeda dengan tumbuhan di daerah tanah laterit. Tumbuhan di daerah yang banyak air berebeda dengan tumbuhan di daerah yang kurang air atau daerah kering.Oleh karena beriklim tropis dan banyak mendapat hujan, Indonesia mempunyai hutan-hutan lebat yang disebut hutan hujan tropis. Menurut W. Koppen, seorang ahli ilmu iklim asal jerman, Indonesia termasuk daerah beriklim A atau iklim trois. Ciri daerah beriklim tropis, antara lain

suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18 derajat celcius suhu rata-rata tahunan 20-25 derajat celcius, curah hujan rata-rata lebih dari 700 mm per tahun tumbuhan beraneka ragam

Pembagian hutan di Indonesia berdasarkan iklim menurut W. Koppen dapat dibedakan menjadi tiga wilayah.

a) Indonesia bagian baratWilayah Indonesia bagian barat termasuk dalam tipe iklim Af (tropis basah). Di wilayah ini terdapat hutan hujan trois dengan beraneka ragam jenis pohon, namun masing-masing jenis hanya memiliki jumlah yang sedikit. Hutan hujan tropis tersebut memiliki ciri di antaranya berdaun lebat, terdapat pohon memanjat seperti rotan, banyak pohon epifit, seperti anggrek dan paku-pakuan, dan rata-rata ketinggian pohon mencapai 40 -60 m. Salah satu pohon yang tertinggi adalah pohon tualang yang tingginya dapat mencapai lebih dari 70 m. Contoh tumbuhan yang banyak ditemukan di wilayah ini antara laian, bunga bangkai, meranti, kemuning, ramin, kruing, rasamala, kelapa sawit (pulau Sumatra), akasia, karet, kina, mahoni, bambu, kayu hitam dan anngrek.

b) Indonesia bagian tengahIndonesia bagian tengan termasuk dalam tipe iklim Am (tropis sedang). Di wilayah ini terdapat hutan musim dengan ciri-ciri antara lain ketinggian pohon lebih rendah dari hutan hujan tropis. Pada musim kemarau menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan, dan mulai bertunas pada musim penghujan. Contoh tumbuhan yang banyak terdapat di wilayah ini antara lain kayu ebony, rotan anggrek putih, agatis (pulau Sulawesi), pala, kayu cempaka, cemara geseng (pulau Bali), cendana, kayu putih, akasia dan kemiri (kepulauan Nusa Tenggara)

c) Indonesia bagian TimurIndonesia bagian timur termasuk dalam tipe iklim Aw. Di wilayah ini terdapat hutan sabana yang didominasi oleh rumput, semak belukar dan pohon-pohon rendah. Contoh tumbuhan yang banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian Timur yaitu kayu putih, cengkeh, sagu (kepulauan Maluku), damar, dan Anggrek (pulau Papua)

1

 Gbr 1.21 Raflesia Arnoldi (bunga bangkai)

Gbr.1.22 Pohon meranti

2. Persebaran fauna di Indonesia

Indonesia memiliki keaneka ragaman jenis fauna yang kaya. Taksiran jumlah jenis fauna Indonesia adalah sebagai berikut.Hewan menyusui sekitar 300 jenis, burung 7.500 jenis, reptil 2500 jenis, amfibi 1000 jenis, ikan 8500 jenis, keong 20.000jenis dan serangga 250.000 jenis. Indonesia memiliki 420 jenis burung yang tersebar di 24 lokasi. Beberapa pulau di Indonesia memiliki jenis hewan endemik, terutama pulau Sulawesi,

1

Papua, dan kepulauan Mentawai. Pola persebaran fauna di Indonesia diwarnai pola kelompok kawasan Oriental, di sebelah barat dan kawasan Australia di sebelah timur. Kelompok fauna di bagian tengah bersifat peralihan dan beberapa diantaranya bersifat endemik. Diantara daerah fauna Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh garis wallace, sedangkan diantara Indonesia bagina timur dan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh garis weber, sehingga seperti pada pembagian flora, Indonesia dibagi menjadi tiga daerah fauna

Gbr. 1.23 Peta penyebaran fauna Indonesia

a) Indonesia Bagian Barat Di wilayah Indonesia bagian barat (Sumatra, Jawa, Bali, Madura dan Kalimantan) terdapat hewan-hewan yang mirip hewan di daerah Asia (kawasan Oriental). Beberapa contoh fauna Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut:

Harimau, terdapat di Sumatra, Jawa, Madura, dan Bali Beruang, terdapat di Sumatra dan Kalimantan Gajah, terdapat di hutan-hutan Sumatra mirip gajah di India Badak, terdapat di Sumatra, Jawa. Badak ini mirip badak di Malaysia,

Thailand, Indocina, India dan Myanmar Mawas (orang utan), terdapat di Sumatra dan Kalimantan Siamang (kera berwarna hitam dan tidak berekor), terdapat di Sumatra Tapir, terdapat di Sumatra dan Kalimantan Kera gibbon, terdapat di Sumatra dan Kalimantan

Di daerah Indonesia bagian barat ini juga ditemui beberapa kijang (terdapat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Lombok), Kancil / pelanduk (terdapat di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Kepulauan Karimata), trenggiling (terdapat di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan), beberapa jenis buaya (terdapat di Sumatra dan Kalimantan), dan ikan lumba-lumba / pesut (terdapat di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur)

b) Indonesia Bagian TengahHewan-hewan yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah adalah jenis hewan khas (endemik) yang penyebarannya terbatas, hanya terdapat di wilayah bagian tengah Indonesia.Hewan-hewan khas Indonesia bagian tengah seperti berikut :

1

Biawak dan komodo, terdapat di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Binatang ini terkenal sebagai sisa hewan purba yang mampu bertahan hidup.

Anoa (mirip lembu dan hidup liar), terdapat di Sulawesi. Babi rusa dengan taring panjang dan melengkung, terdapat di Sulawesi

dan Maluku Bagian barat Burung maleo merupakan burung yang sangat langka, terdapat di Sulawesi

dan Kepulauan Antara daerah hewan Indonesia bagian barat dan indonesia bagian tengah dibatasi oleh Garis Wallace.

Gbr.1.24 Garis Wallace yang memisahkan fauna Australia dan Asiac) Indonesia Bagian Timur

Hewan-hewan di wilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan di kawasan Australia. Di wilayah ini banyak ditemui burung-burung khas Indonesia bagian timur dengan warna-warna yang sangat menarik serta beberapa fauna marsupial (mamalia berkantung). Beberapa contoh fauna Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut.

Kangguru pohon, terdapat di Papua Tikus berkantung dan musang berkantung, terdapat di Maluku sebelah

timur dan Papua Burung Kasuari, terdapat di Papua, kepulauan Aru, dan pulau Seram. Burung cendrawasih, terdapt di Papua dan Kepulauan Aru Burung kakaktua, berjambul merah dan berjambul putih, terdapat di

Maluku. Kawasan Wallacea terdiri dari ribuan pulau yang terletak dikawasan Oriental dan Australia.

Pulau-pulau ini dikelompokkan menjadi 3 bagian , yaitu: Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk kepulauan Banggai dan

Sula, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara. Sebelah Barat wilayah ini dibatasi oleh garis

Wallace mulai dari Timur Laut ke Barat Daya, mengikuti dangkalan Sunda di sepanjang bagian Timur pulau Kalimantan dan Bali. Garis ini menandai peralihan antara fauna Oriental di bagian barat dengan kawasan

1

Wallacea di sebelah timurnya. Batas Timur kawasan Wallacea adalah garis imajiner kedua, yaitu garis Lydekker. Garis ini mengikuti kontur sisi barat dataran Sahul, sehingga memisahkan fauna kawasan Australia-Papua di sebelah timur dengan kawasan Wallacea di sebelah barat. Sebelah Utara kawasan Wallacea adalah Philipina dan Samudera Indonesia (Coates, dkk. 2000).

Antara daerah fauna Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh Garis WeberGbr 1.26 garis weber

Tahukah Kamu ?Kawasan Wallace adalah salah satu wilayah yang paling menarik perhatian bumi ini. Kawasan ini terdiri atas ribuan pulau yang terletak di kawasan Oriental dan Australia. Pulau-pulau Wallace muncul dari permukaan laut, sebagian besar merupakan hasil aktivitas gunung berapi. Pulau-pulau ini dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu - Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk kepulauan Banggai,- Kepulauan Maluku,- Kepulauan Nusa Tenggara.Kawasan Wallacea memiliki kekayaan jenis fauna endemik (jenis yang penyebarannya sempit). Contoh fauna endemik di Pulau Sulawesi, antara lain anoa, burung maleo, dan babi rusa.

E. Pemanfaatan Hutan di Indonesia Hutan merupakan suatu daerah yang ditumbuhi berbagai macam tumbuhan yang memiliki fungsi sesuai dengan tempat dan fungsi yang mendominasi. Di Iindonesia terdapat beberapa macam hutan , seperti berikut ini.

Hutan musim, yaitu hutan yang terdapat di daerah yang dipengaruhi musim. Cirikhas hutan ini selama musim kemarau berlangsung, pohon-

2

pohon banyak menggugurkan daunnya. Sebaliknya, setelahmusim penghujan, hutan kembali lebat karena daun-daunnya kembali bertunas. Hutan musim sering juga disebut hutan homogen, karena hanya terdiri atas satu jenis pohon, contohnya hutan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Hutan hujan tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Tajuk pohon di hutan ini sangat lebat, hingga membentuk canopy. Oleh karena itu, sinar matahari tidak dapat menembus lantai hutan, sehingga lantai hutan selalu gelap dan temperaturnya relatif konstan dengan kelembaban yang tinggi. Hutan hujan tropis banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.

Hutan bakau, terdapat di daerah dataran pantai yang merupakan daerah pasang surut air laut. Kondisi hutan ini pada saat air pasang lingkungannya terendam, sedangkan saat air laut surut lingkungannya berlumpur, sehingga tanamannya menjadi goyah. Tumbuhan bakau mempunyai akar-akar yang banyak, rapat, dan kuat. Hal tersebut dimaksudkan untuk menyesuaikan diri dengan dengan lingkungan yang goyah berlumpur.semntara itu, untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kadar oksigennya rendah tumbuhan bakau mempunyai akar napas yang berfungsi untuk menyerap oksigen langsung dari udara. Selain itu keutamaan akar tumbuhan bakau dapat menahan abrasi air laut. Di Indonesia, hutan bakau banyak dijumpai di sepanjang timur Sumatra, serta muara sungai Citandui di Cilacap, Jawa Tengah.

Hutan Sabana (Stepa), terdapat di daerah yang curah hujannya relatif sedikit, yaitu berkisar antara 200 – 1000 mm per tahun. Hutan sabana merupakan padang rumput yang banyak ditumbuhi oleh belukar dan pohon-pohon yag rendah. Hutan seperti ini banyak terdapat didaerah Nusa Tenggara dan Sumbawa. Umumnya hutan sabana dimanfaatkan sebagai lahan usaha peternakan domba, sapi, dan kuda

J Jenis hutan yang ada di Indonesia tersebut memiliki manfaat antara lain sebagai berikut.

Hutan sebagai perlindungan tata air atau hidrologi melalui penyimpanan dan pengaturan persediaaan air, karena akar-akar pohon di hutan mampu menghambat dan menahan jalannya air yang masuk ke dalam tanah

Hutan sebagai pengendali erosi, banjir, dan tanah longsor, karena akar-akar pohon mempunyai daya ikat terhadap terhadap butiran-butiran tanah.

Hutan dapat menjaga keseimbangan air tanah, karena curah hujan yang jatuh di daerah hutan akan lebih banyak menjadi pengisi air tanah. Hutan dapat menyuburkan tanah karena daun-daunnya yang berguguran dapat membentuk tanah humus.

Hutan dapat menghasilkan bahan mentah untuk industri dan bahan bangunan, antara lain rotan untuk industri kerajinan tangan dan bangunan, damar untuk industri cat, tanaman obat-obatan untuk industri industri farmasi , dan lain-lain.

Hutan sebagai paru-paru dunia karena salah satu fungsi tumbuhan adalah sebagai penghasil oksigen

2

Hutan dimanfaatkan sebagai kawasan suaka alam atau daerah perlindungan bagi flora dan fauna yang langka dan terancam punah.

Hutan sebagai penyerapan dan penyimpanan karbon (carbon offset), untuk mencegah dampak negatif perubahan iklim.

Hutan dapat mengurangi polusi udara klarena daun-daun pohon mampu menyerap gas-gas polutan, sehingga udara di sekitar hutan segar dan bersih.

Hutan juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam dan rekreasi.

Faktor alam dan manusia dapat mempengaruhi dan merusak fungsi hutan. Salah satu kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan hutan dalah penebangan hutan. Berikut ini adalah beberapa akibat dari penebangan hutan, yaitu.a. Peningkatan lahan kritisb. Penurunan curah hujan.c. Peningkatan suhu global akibat peningkatan karbon di atmosfer yang menimbulkan kenaikan permukaan laut, d. Kepunahan sejumlah besar jenis tumbuhan dan hewan, termasuk hilangnya jenis kehidupan liar yang penting serta tumbuha pangan, dan obat-obatan yang mempunyai fungsi penting, e. Peningkatan erosi tanahg. Hilangnya potensi listrik tenaga air.

F. Kerusakan flora dan fauna serta dampaknya terhadap kehidupan. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna antara lain karena pengaruh evolusi, seleksi alam, tingkat adaptasi terhadap lingkungan, perusakan oleh manusia, dan bencana alam. Bicara tentang flora dan fauna tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan tentang hutan, khususnya hutan tropis. Keanekaragaman flora dan fauna merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hutan tropis

Gbr.1.27 Hutan tempat berlindungnya flora dan fauna

2

1.Pengaruh evolusiEvolusi adalah perubahan makhluk mhidup secara perlahan-lahan dalamjangka

waktu sangat lama, dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih sempurna. Proses evolusi ini bisa berjalan dalam ratusan ribuan, bahkan jutaan tahun. Dari hasil penelitian terhadap fosil-fosil hewan dan lapisan batu-batuan, para ahli berpendapat bahwa hewan-hewan yang hidup pada zaman purba pada dasarnya sama dengan hewan-hewan yang hidup sekarang ini, walaupun memiliki perbedaan dalam beberapa hal.

Kira-kira 150 juta tahun yang lalu, dunia didominasi oleh hewan sejenis dinosaurus dan belum terdapat mamalia. Hewan ini sanngat besar dengan penjang mencapai 30 meter. Hewan ini sangat berbeda dari hewan yang ada sekarang ini. Namun, setelah diadakan penelitian terhadap tulang-tulang dinosaurus, diketahui bahwa mereka termasuk hewan melata (reptil) yang pada dasarnya sama dengan bentuk tulang buaya dan kadal yang ada sekarang. Dari penelitian beberapa ahli, diketahui pula bahwa beberapa dinosaurus tertentu ternyata mempunyai kerangka yang hampir sama dengan mamalia. Karena itu disimpulkan pula bahwa mamalia berasal dari reptil setelah memakan waktu berjuta-juta tahun lamanya. Berbagai makhluk tersebut pada akhirnya mati (punah), namun hewan dan tumbuhan yang beraneka ragam yang ada sekarang diyakini merupakan keturunan dari makhluk hidup pada zaman purba.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan tiga hal berikut.a. Makhluk hidup selalu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama b. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan adanya penyimpangan dari struktur aslinya sehingga muncul spesies baru.c. Tumbuhan dan hewan yang ada sekarang ini bukanlah merupakan makhluk yang pertama kali di bumi, tetapi berasal dari makhluk di masa lampau yang telah mengalami perubahan

2. Seleksi Alam Pada suatu tempat dimungkinkan hanya terdapat beberapa jenis makhluk hidup,

bahkan ada tempat yang hanya didiami satu jenis makhluk hidup saja. Hal itu dapat terjadi mungkin makhluk hidup yang lain tidak sanggup bertahan hidup di daerah tersebut karena beberapa sebab. Beberapa penyebab diantaranya antara lain iklim yang terlalu dingin, sulit mendapatkan makanan, dan karena sebab lain yang datang dari alam itu sendiri. Inilah yang dimaksud dengan seleksi. Jadi, seleksi adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga makhluk hidup tertentu yang dapat bertahan hidupatau mampu mnyesuaikan diri untuk tetap hidup dan tinggal di lingkungan hidup tersebut. Sebaliknya, makhluk hidup yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan punah atau pindah ke lingkungan lain.

2

Gbr. Alam mengalami perubahan evolusi

Ada dua faktor utama yang menentukan seleksi, yaitu sebagai berikut.

a. Faktor alam Faktor alam tertentu membatasi kemampuan hidup suatu organisme. Misalnya di daerah gurun atau padang pasir hanya terdapat jenis tumbuhan tertentu yang tahan terhadap iklim panas dan jumlah air yang sangat sedikit. Begitu juga hewan-hewan tertentu tidak dapat hidup pada keadaan alam tertentu.

b. Faktor lingkungan Sesama makhluk hidup sering bersaing dalam merebutkan makanan dan ruang hidup. Akibat persaingan tersebut, yang kalah akan punah sedang yang menang akan tetap bertahan hidup. Misalnya sekarang ini sudah jarang dijumpai harimau, badak bercula satu, dan beberapa jenis hewan lainnya. Hewan-hewan kalah bersaing dengan manusia yang merupakan mahluk terpandai. Juga rumput misalnya di hutan tropis kita tidak dapat menemukan rerumputan. Rumput di dalam hutan kalah bersaing dengan tumbuhan besar dalam memperebutkan sinar matahari. Di Australia pernah terjadi bahaya kelaparan yang dialami oleh sapi dan biri-biri karena rumputnya habis dimakan kelinci pada musim kemarau panjang.

3. Adaptasi Lingkungan

Telah kita ketahui bahwa lingkungan hidup sangat beraneka ragam. Hal ini menuntut mahkluk hidup untuk selalu berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan atau kondisi lingkungan hidupnya. Penyesuian diri terhadap lingkungan yang berbeda akan menghasilkan makhluk hidup yang berbeda pula. Inilah yang dimaksud dengan adaptasi. Adaptasi inilah yang terutama menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup.

2

4. Perusakan oleh manusia

Karena keterbatasan ekonomi dan tuntutan kehidupan, manusia banyak memburu hewan dan menebangi tumbuhan. Tindakan manusia yang membabi buta tanpa mengedepankan pembangunan berkelanjutan akan menyebabkan banyak tumbuhan dan hewan mati dan bahkan punah. Sementara itu penebangan pohon-pohn di hutan –hutan tanpa perhitungan, mengakibatkan hutan menjadi gundul dan mata air kering, sehingga pada musim hujan dapat terjadi bencana tanah longsor dan banjir.

5. Bencana Alam

Berbagai bencana alam yang terjadi di permukaan bumi mempercepat rusaknya lingkungan dan kehidupan hewan dan tumbuhan. Bencana alam tersebut antara lain gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung api, banjir, angin topan, musim kemarau yang berkepanjangan dan lain-lainnya. Dampak bencana alam juga dapat merusak areal pertanian dan tempat tinggal manusia beserta sarana-sarana kehidupan, seperti jalan, jembatan, gedung-gedung dan lain-lain,

G. Kerusakan flora dan fauna di Indonesia

Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Sebagai negara berkembang Indonesia melaksanakan pembangunan secara optimal. Hal ini dilakukan supaya Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan sejajar dengan negara lain. Usaha pemerintah untuk memajukan negara ini, memerlukan modal yang sangat besar, yaitu berupa sumber daya manusia dan sumber daya alam. Manusia Indonesia sebagai modal dasar dalam pembangunan bila dilihat dari jumlahnya sudah tidak meragukan lagi, karena Indonesia merupakan negara urutan ke empat di dunia yang jumlah penduduknya terbanyak. Namun, dalam pembangunan tidak hanya diperlukan jumlah yang banyak, tetapi kualitas penduduk harus memadai. Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan tanpa memperhatikan aspek keseimbangan lingkungan. Akibatnya, terjadi kerusakan sumber daya alam. Kerusakan sumber daya alam sekarang ini sudah cukup tinggi dan cenderung terus meningkat. Misalnya, pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, penebangan hutan secara liar, dan perburuan binatang. Kondisi ini bila tidak segera ditangani akan berdampak buruk bagi manusia.

Pada musim kemarau terjadi kekeringan di hampir semua daerah pertanian, orang sulit mencari air untuk mengairi sawah dan ladangnya. Penduduk kesulitan mencari air untuk minum sehari-hari, karena hutan dan pohon yang dapat membantu menyimpan air telah ditebang habis, tanpa ada usaha untuk menanam kembali. Akibatnya terjadi banjir di kota-kota besar di hampir semua wilayah Indonesia dan tanah lingsor di berbagai daerah. Banyak hama dan penyakit yang menyerang daerah pertanian, karena predator dibunuh untuk dimakan dagingnya atau dimanfaatkan kulitnya untuk bahan industri. Bagi manusia sumber daya alam merupakan jaminan hidup, karena sumber daya alam merupakan ikut menentukan tingkat kesejahteraan penduduk. Manusia tidak dapat hidup dengan baik bila udara yang kita hirup kotor dan air yang kita minum tercemar. Tanah yang kita injak dan kita manfaatkan un tuk menanam tanaman pokok menjadi tandus dan

2

kering. Hutan menjadi gundul karena ditebang dan dijarah secara liar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal hutan dan pohon merupakan paru-paru dalam kehidupan manusia, karena hutan dan pohon menghasilkan gas oksigen yang kita bituhkan untuk bernapas. Flora dan fauna juga termasuk sumber daya alam yang mengalami kerusakan seperti sumber daya alam lain. Hutan sebagai habitat flora dan fauna, pada dsarnya merupakan areal cadangan yang sewaktu-waktu dapa digunakan untuk berbagai kepntingan dalam pembangunan, seprti kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan mungkin dalam keadaan memaksa sebagai daerah permukiman penduduk. Hutamn memiliki kemampuan yang sangat baik untuk mengatur air, karena hutan dapat menyerap air hujan, menyimpan dan mengeluarkannya dalam bentuk mata air secara teratur. Hutan dapat menghasilkan humus yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup dan untuk berkembang biak pohon. Hutan dapat menjaga erosi tanah dan longsor. Dari hutan akan dihasilkan kayu karena pohon yang cukup tua dengan kualitas kayu yang cukup baik dapat ditebang untuk dimanfaatkan kayunya sebagai bahan bangunan dan bahan keperluan lainnya. Selain itu, hutan juga menjadi tempat hidup dan kehidupan binatang-binatang dari yang terkecil sampai dengan binatang besar dan buas sekalipun.

Majunya tingkat kehidupan bangsa Indonesia pada akhir-akhir ini cukup menggembirakan karena pembangunan cukup pesat dan hampir merata di semua daerah Indonesia. Namun demikian banyak pembangunan memanfaatkan hutan dengan tidak mempertimbangkan kelestariannya. Banyak hutan yang dibuka untuk lahan permukiman, lahan industri, serta lahan pertanian dan perkebunan sehingga fungsi hutan sebagai pelindung dan tempat hidup flora dan fauna terabaikan. Ada pula pencurian kayu dan penebangan liar yang terjadi di mana-mana tanpa terkendali. Pengelolaan hutan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak dalam penebangan hutan juga melakukan penebangan hutan secara sembarangan, tidak melakukan tebang pilih, dan peremajaan. Pada umumnya hanya mementingkan keuntungan tanpa memperhatikan kelestarian hutan.

H. Usaha-usaha Pelestarian Flora dan Fauna Sebagian dari hewan-hewan dan tumbuhan Indonesia kini telah langka sebagai akibat dari ulah manusia. Hutan –hutan ditebang tanpa perhitungan dan hewan-hewannya terus diburu. Untuk memelihara kelestarian alam, hewan dan tumbuhan perlu mendapat perlindungan. Itulah sebabnya pemerintah mengeluarkan undang-undang perlindungan hewan liar atau satwa langka. Dengan keluarnya undang-undang tersebut beberapa macam hewan langka mendapat perlindungan.

Hewan-hewan yang dlindungi, antara lain sebagai berikut. o kambing hutanBerbagai jenis burung dara laut, bangau hitam, kuntul,

bangau putih, pelatuk besi, alap- alap putih, dara mahkota, ibis hitam jalak bali, rangkok, cendrawasih, bebek laut, angsa laut.

o Binatang menyusui: mawas, siamang, badak, tapir, kambing hutanBerbagai jenis burung dara laut, bangau hitam, kuntul, bangau putih, pelatuk besi, alap- alap putih, dara mahkota, ibis hitam jalak bali, rangkok, cendrawasih, bebek laut, angsa laut.

2

o , orang utan, harimau, gajah, badak bercula satu,, orang utan, harimau, gajah, badak bercula satu, trenggiling, dan lain-lain.

Selain itu, beberapa kawasan hutan tempat hidup hewan hewan langka dilarang digunakan sebagai tempat berburu dan dimaksudkan untuk perlindungan satwa disebut hutan suaka margasatwa.

Gbr. Komodo, fauna yang dilindungiSuaka margasatwa yang terkenal antara lain, adalah sebagai berikut:

Suaka marga satwa Gunung Leuser di Nangro Aceh Darrussalam, merupakan suka margasatwa terbesar di Indonesia. Hewan-hewan yang mendapat perlindungan di tempat ini antara lain: gajah, badak sumatra, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan, rusa dan berbagai jenis burung.

Suaka margasatwa Sumatra Selatan I, merupakan tempat untuk perlindungan tapir, badak, kerbau liar, harimau sumatera, gajah, dan rusa.

Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, merupakan tempat untuk perlindungan badak, kerbau, liar, banteng, kera, lutung, rusa, babi hutan, ayam hutan, dan merak.

Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, merupakan tempat yang khusus untuk perlindungan komodo.

Suaka marga satwa Pulau Moyo Sumbawa merupakan tempat untuk perlindungan burung kakaktua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan, dan rusa.

Suaka margasatwa Kutai di Kalimantan Timur, merupakan tempat untuk perlindungan babi hutan, banteng, orangutan, rusa dan bekantan.

2

Gbr.1.28 Suaka Marga satwa Muara Angke, Jakarta

Ada pula kawasan hutan yang disebut sebagai suaka alam atau cagar alam. Cagar alam merupakan kawasan hutan untuk perlindungan hewan, tumbuhan, tanah, tempat-tempat bersejarah, dan keindahan alamnya. Cagar alam yang terkenal di Indonesia, antara lain sebagai berikut :

o Cagar alam Pulau Dua di Jawa Barat, merupakan tempat yang selain dimanfaatka untuk pelestarian hutan pulau ini juga digunakan untuk perlindungan berbagai jenis burung laut. Oleh karena itu tempat ini terkenal dengan sebutan “ Kerajaan Burung”

o Cagar alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa Barat, merupakan cadangan hutan di daerah basah (banyak turun hujan). Daerah demikian menjadi daerah pengisian air tanah (recharge area).

o Cagar alam ujung kulon di banten, merupakan tempat untuk perlindungan berbagai jenis binatang yang terkenal, antara lain badak bercula satu, rusa, buaya, banteng, babi hutan dan burung merak.

o Cagar alam Penanjung- Pangandaran di Banten, merupakan tempat yang selain dimanfaatkan untuk pelestarian hutan, tempat ini digunakan pula untuk perlindungan rusa, banteng, dan babi hutan.

o Cagar alam Lalijiwo di Jawa Timur, di tempat ini terdapat hutan alam alpina dan berbagai jenis cemara.

o Cagar alam Rafflesia di Bengkulu, merupakan tempat khusus untuk perlindungan bunga Rafflesia Arnoldi (bunga bangkai) yang merupakan bunga terbesar di dunia.

o Cagar alam Sibolangit di Sumatra Utara, di tempat ini terdapat flora khas dataran rendah sumatra, antara lain pohon lebah dan bunga bangkai raksasa.

o Cagar alam Rimbo Pati di Sumatra Barat, ditempat ini terdapat tumbuhan khas sumatra Barat dan hewan hewan, antara lain tapir dan siamang

2

Gbr. 1.29 Kawasan konservasi flora

Persebaran Taman Nasional di Indonesia

50 TAMAN NASIONAL DI INDONESIA

Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi (pasal 1 butir 14 UU No. 5 Tahun 1990).

2

Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya (Pasal 1 butir 13 UU No. 5 Tahun 1990).

Berikut ini daftar Taman Nasional yang ada di Indonesia (anda dapat klik setiap kawasan berdasarkan pulau pada peta diatas) :

Taman Nasional di Pulau Sumatera

Taman Nasional di Pulau Jawa

Taman Nasional di Bali dan Nusa Tenggara

1. Gunung Leuser *) **) 1. Ujung Kulon **) 1. Bali Barat2. Siberut *) 2. Kepulauan Seribu 2. Gunung Rinjani 3. Kerinci Seblat **) 3. Gunung Halimun 3. Komodo *) **)

4. Bukit Tigapuluh4. Gunung Gede Pangrango *) 4. Manupeu Tanah Daru

5. Bukit Duabelas 5. Karimunjawa 5. Laiwangi Wanggameti6. Berbak ***) 6. Bromo Tengger Semeru 6. Kelimutu7. Sembilang 7. Meru Betiri   8. Bukit Barisan Selatan **) 8. Baluran   9. Way Kambas 9. Alas Purwo   10. Batang Gadis 10. Gunung Merapi   11. Tesso Nilo 11. Gunung Merbabu     12. Gunung Ciremai     

Taman Nasional di Pulau Kalimantan

Taman Nasional di Pulau Sulawesi

Taman Nasional di Maluku dan Papua

1. Gunung Palung 1. Bunaken 1. Manusela2. Danau Sentarum ***) 2. Bogani Nani Wartabone 2. Aketajawe - Lolobata3. Betung Kerihun   3. Lore Lindu *) 3. Teluk Cendrawasih4. Bukit Baka-Bukit Raya   4. Taka Bonerate   4. Lorentz **)

5. Tanjung Puting *) 5. Rawa Aopa Watumohai 5. Wasur6. Kutai   6. Wakatobi  7. Kayan Mentarang   7. Kepulauan Togean  

8. Sebangau8. Bantimurung - Bulusaraung

 

3

WARTA GEOGRAFI

TAMAN NASIONAL BATANG GADISMutiara Hutan Tropis di Bumi

Mandailing

Berbeda halnya dengan taman nasional lainnya, penunjukan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) diprakarsai oleh PemerintahDaerah Kabupaten  Mandailing  Natal (Madina). Prakarsa ini tidak terlepas dari  keinginan,  dorongan  dan dukungan dari masyarakat setempat, tokoh-tokoh masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat bidang lingkungan hidup yang berkeinginan untuk menyelamatkan hutan alam yang masih tersisa dan relatif utuh di Provinsi Sumatera Utara agar dapat mendatangkan manfaat) angka panjang bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah. Pembentukan kawasan konservasi baru di Sumatera semakin penting mengingat hutan alam di pulau ini dalam situasi memprihatinkan, karena pemanfaatan hutan yang tidak berkelanjutan dan salah pengelolaan hutan pada masa lalu. Inisiatif TNBG sejalan dengan aspirasi masyarakat setempat.  Sudah sejak lama masyarakat Mandailing Natal menjalankan kearifan lokal yang masih bertahan sampai saat ini. Secara tradisional masyarakat telah melindungi hutan alam dan sumber air serta memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana, misalnya melalui tata cara, lubuk larangan, penataan ruang banua/huta, tempat keramat 'naborgo-borgo' atau 'harangan rarangan' (hutan larangan) yang tidak boleh diganggu dan dirusak.  Dalam pandangan hidup masyarakat Mandailing, air merupakan 'mata air kehidupan' yang bertali-temali dengan institusi sosial, budaya, ekonomi dan ekologis, sehingga harus dilindungi keberadaannya.   Pembentukan TNBG dapat diartikan pula sebagai pengakuan negara dan penguatan terhadap tradisi lokal masyarakat Mandating Natal yang telah menjaga hutan

3

alam dan sumber air nya selama ini. Terbentuknya prakarsa konservasi lokal didorong oleh keinginan para pihak untuk menyelamatkan hutan alam yang masih tersisa dan relatif utuh di Provinsi Sumatera Utara dan dikelola lebih baik, agar dapat mendatangkan manfaat jangka panjang bagi  masyarakat setempat  dan pemerintah daerah serta masyarakat luas pada urnumnya. Pembentukan kawasan konservasi baru di Provinsi Sumatera Utara semakin penting mengingat degradasi laju kerusakan hutan alam di provinsi ini dalam situasi memprihatinkan, karena terjadi permasalahan pemanfaatan hutan yang tidak berkelanjutan dan salah pengelolaan hutan pada masa lalu. Diperkirakan tingkat laju Jenis kerusakan hutan alapi telah mencapai 3.8 juta hektar pertahun (Baplan, Departemen Kehutanan, 2003). Sedangkan di Provinsi Sumatera Utara sendiri mencapai 76.000 hektar pertahun dalam kurun waktu 1985-1998.

Letak dan Luas

Lokasi TN. Batang Gadis

Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) secara administratif berlokasi   di   Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara yang meliputi 13 wilayah kecamatan dan bersinggungan dengan 68 desa.  Secara geografis TNBG terletak diantara 99° 12' 45" sampai dengan 99° 47' 10" BT dan 0° 27' 15" sampai dengan 1° Or 57" LU. Nama taman nasional berasal dari nama sungai utama yang mengalir dan membelah Kabupaten Madina, yaitu BatangGadis. TNBGmeliputi kawasanseluas 108.000 hektar  atau 26% dari total luas hutan di Kabupaten Madina dan terletak pada kisaran ketinggian 300 sampai 2.145 meter di atas permukaan laut dengan titik tertingginya di puncak gunung berapi Sorik Merapi. Kawasan TNBG seluas 108.000 hektar ini terbentuk dari Kawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi Tetap. Hutan Lindung yang dialih fungsikan menjadi taman nasional seluas 101.500 hektar, yaitu Hutan Lindung Register 4 Batang Gadis I, Register 5 Batang Gadis II Komp I dan II, Register 27 Batang Natal I, Register 28 Batang Natal II, Register 29 Batahan Hulu dan Register 30 Batang Parlampungan 1. Kawasan hutan lindung tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dalam kurun waktu 3 tahun antara tahun 1921-1924.

3

Bukit Sopotinjak

Kawasan Hutan Produksi yang dialih fungsikan menjadi taman nasional meliputi areal eks HPH PT. Gunung Raya Utama Timber (Gruti) seluas ± 5.500 hektar dan PT. Aek Gadis Timber seluas ±1000 hektar. Alih fungsi hutan produksi menjadi kawasan konservasi* ini pada hakekatnya memberikan kesempatan kepada hutan untuk bernafas, dengan melakukan jeda (moratorium) penebangan hutan alam di kawasan hutan produksi.

Fungsi Kawasan Taman Nasional Batang Gadis

TNBG merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Gadis. DAS ini mempunyai luas 386.455 hektar atau 58,8% dari luas Kabupaten Madina dan sangat penting artinya sebagai penyedia air yang teratur untuk mendukung kelangsungan hidup dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian. Lebih dari 360.000  jiwa di Kabupaten Madina menggantungkan hidup dari sektor pertanian, khususnya di 68 desa pada 13 kecamatan yang bertetangga dengan TNBG. Ketergantungan pada sektor pertanian terlihat pada besarnya sumbangan sektor pertanian pada nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) kabupaten, 35% diantaranya berasal dari sektor ini. Keberadaan TNBG akan menjaga kualitas dan kelancaran pasokan air untuk keperluan air minum dan pengairan 34.500 hektar persawahan dan 43.000 hektar perkebunan kopi, karet dan kayu manis.

Masyarakat Tani

3

TNBG juga berfungsi menjaga tata air regional, karena keseimbangan tata air lokasi lain yang bertetangga dengan Madina, seperti Kabupaten Tapanuli Selatan, Pasaman di Provinsi Sumatera Barat dan Rokan Ulu di Propinsi Riau, tergantung dari kondisi tutupan hutan TNBG. Kabupaten Madina secara geologis berada di daerah yang dikategorikan sebagai daerah rawan bencana. Kurang lebih 36% dari luas wilayahnya merupakan daerah pegunungan sampai ketinggian 2.145 meter dpi (di atas permukaan laut) dan merupakan daerah vulkanis aktif dengan jenis tanah yang rawan erosi dan longsor, serta curah hujan tinggi. Kabupaten Madina dilalui Daerah Patahan Besar Sumatera (Great Sumatran fault Zone), khususnya Sub-Patahan Batang Gadis-Batang Angkola-Batang Torn.  Dengan kondisi geologis yang sedemikian, maka bila terjadi pembukaan terhadap tutupan hutan alam di kawasan TNBG, resiko bencana dan dampak dari bencana tersebut akan semakin tinggi. TNBG menjadi semakin penting guna keberlanjutan pembangunan ekonomi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi  di  Kabupaten Madina.  Pengeluaran biaya 'mubazir'   yang   harus dikeluarkan  pemerintah daerah untuk memulihkan alam sebagai konsekuensi dari rusaknya hutan alam dapat dihindari. Tidak akan terjadi pengalihan dana investasi dari sektor-sektor produktif masyarakat (pemodalan usaha produktif, biaya pendidikan, biaya kesehatan, peningkatan gizi, perumahan dsb) kepada usaha pemulihan bencana (non-produktif). Masyarakat tidak perlu menanggung beban akibat pengalihan dana produktif ini dan pertumbuhan ekonomi daerah tidak terhambat. Dengan kondisi hutan yang lestari dan terjaga baiknya fungsi ekologis (pengatur iklim, penjaga kesuburan tanah, pengendali tata air), fungsi keanekaragaman hayati maupun  fungsi ekonominya, maka TNBG secara  maksimal  dapat dimanfaatkan sebagai modal alam tanpa bayar (unchanged natural   capital)   bagi serangkaian     aktivitas perekonomian lokal secara jangka  panjang,  seperti pertanian,   perkebunan, pariwisata alam, perikanan atau peternakan

TUGAS :

Diskusikan dengan kelompok belajarmu :a. Mengapa sekarang banyak hutan-huan yang kayunya ditebangi secara liar tanpa

ada usaha penghijauan? Jelaskan apa bahayanya!b. Jelaskan bagaimana pendapatmu untuk mengatasi penjarahan dan penebangan liar

tersebut!

Gbr 1.30 Penebangan hutan

3

LATIHAN SOAL BAB I

1. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, atau e,!

1. Lapisan di permukaan bumi yang mendukung kehidupan organisme adalah ….. a. biocycle b. biochore c. biosfer d. ekosistem e. manusia2. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi, Kecuali……. a. kelembaban b. angin c. tanah d. amplitudo e. relief3. Faktor-fakor fisik yang mempengaruhi kehidupan di muka umi ialah…. a. tanah,relief, dan hewan b. air, tanah, relief c. relief, iklim, vegetasi d. biocycle, angin, dan suhu e. tekanan udara, tumbuhan dan kelembaban 4. Faktor-faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi ialah…. a. tanah, iklim, dan relief b. manusia, tanah, dan iklim c. hewan, tumbuhan dan manusia d. angin, temperatur, tekanan udara

3

e. cuaca, iklim, tanah5. Dibawah ini macam-macam hewan Indonesia bagian tengah, kecuali…. a. biawak komodo b. anoa c. babi rusa d. burung maleo e. burung kasuari 6. Tanah luas yang ditumbuhi rumput da dikelilingi oleh semak belukar disebut…. a. gurun b. sabana c. stepa d. hutan e. tundra7. Hutan dengan ciri pohonnya berdauan rindang, sehingga matahari tidak dapat menembus celah-celah daun sampai ke tanah, disebut….. a. hutan hujan tropis b. hutan hujan ekuatorial c. hutan musim d. hutan gugur e. tundra8. Hewan di bawah ini adalah hewan yang hidup di Indonesia bagian barat, kecuali… a. harimau b. anoa. c. gajah d. siamang e. badak9. Salah satu manfaat hutan di bawah ini yang tergolong manfaat tidak langsung adalah…. a. menyediakan bahan industri b. menyediakan bahan baku industri alat rumah tangga c. mangatur tata air d. menghasilkan getah e. memberikan berbagai jenis tanaman hias10. Dibawah ini adalah jenis-jenis hutan ditinjau dari tempat tumbuhnya, kecuali…. a. hutan rawa b. hutan payau c. hutan dataran rendah d. hutan lereng e. hutan pegunungan11. Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungan Disebut..... a. ekosistem b. bioma c. hidrosfer d. biosfer

3

e. atmosfer12. Faktor-faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi ialah.... a. iklim, tanah, air b. tekanan udara, angin, dan temperatur c. manusia, flora, dan fauna d. kelembaban, tanah dan manusia e. suhu, iklim dan angin13. Hutan gugur terdapat di daerah beriklim..... a. tropis b. dingin c. gugur d. panas e. subtropis14. Hewan khas daerah taiga adalah...... a. ajak dan marrten b. unta dan rodensia c. muscox dan reinder d. harimau dan gajah e. ajak dan muscox15. Garis wallacea merupakan daerah pembatas persebaran fauna pada daerah.... a. Australia dan Ethiopia b. Neartik dan Paleartik c. Australia dan Oriental d. Neartik dan Australia e. Oriental dan Paleartik16. Hewan –hewan di wilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan di kawasan ..... a. Australia b. Oriental c. Amerika d. Afrika e. India 17. Di bawah ini adalah jenis0jenis hutan ditinjau dari ketinggian tmepat, kecuali.. a. hutan payau b. hutan lindung c. hutan rawa d. hutan pegunungan e. hutan dataran rendah18. Suaka margasatwa pulau komodo dikhususkan untuk perlindungan hewan.... a.burung maleo b. buaya c. biawak komodo d. penyu e. badak bercula satu19. Ciri-ciri hutan hujan trois wilayah Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut, Kecuali.....

3

a. daun lebat b. banyak tumbuhan epifit c. rata-rata ketinggian pohon adalah 60 meter d. didominasi oleh semak belukar dan pohon-pohon rendah e. banyak pohon memanjat 20. Faktor-faktor utama yang menyebabkan terbentuknya bermacam-macam bioma Pada ekosistem darat adalah...... a. suhu b. iklim c. kelembaban d. angin e. air

Esay!

1. Jenis makhluk hidup yang sanga bergantung pada alam adalah tumbuh-tumbuhan. mengapa demikian?2. Susunlah jenis tumbuhan mulai dari tumbuhan di daerah tropis sampai ke tumbuhan di Daerah kutub !3. Mengapa makhluk hidup perlu memilki kemampuan beradaptasi!4. Aliran evolusi mengenal istilah seleksi alam. Apa maksudnya?5. Sebutkan pengaruh iklim terhadap persebaran flora da fauna di Indonesia ?

Kumpulan Soal-Soal Tatap Muka

Pertemuan 1

1. Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran makhkluk hidup dipermukaan bumi !2. Jelaskan persebaran bioma flora di dunia beserta ciri-cirinya !3. Jelaskan persebaran bioma fauna di dunia beserta ciri-cirinya !

3

Pertemuan 24. Sebutkan perbedaan flora di Indonesia bagian barat, bagian tengah, dan Timur Indonesia !5. Sebutkan jenis-jenis hutan berdasarkan manfaat dan tujuannya !6. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna serta dampaknya bagi kehidupan !

Pertemuan 37. Sebutkan tiga siklus biosfer !8. Sebutkan ciri-ciri fauna Asiatis !9. Sebutkan ciri –ciri fauna australis !

Pertemuan 410 Sebutkan ciri-ciri fauna Peralihan !11. Jelaskan bagaimana keadaan flora dan fauna di wilayah Indonesia berdasarkan proses geologi yang berlangsung sampai zaman glasial ?12. Apa yang dimaksud dengan evolusi ?

Pertemuan 513. Apa yang dinaksud dengan seleksi alam ?14. Sebutkan usaha-usaha pelestarian flora-fauna dari kepunahan !15. Sebutkan persebaran jenis-jenis hutan di Indonesia !

Pertemuan 616. Jelaskan usaha-usaha pelestarian flora dan fauna !17. Sebutkan kawasan-kawasan cagar alam dan suaka margasatwa di Indonesia !18. Sebutkan tiga fungsi hutan !19. Jelaskan dampak penebangan hutan terhadap kelangsungan makhluk hidup yang ada di dalamnya ! 20. Coba susun komunitas yang ada di bumi mulai dari daerah tropis hingga ke daerah kutub dan sebutkan pula hewan-hewan khas dari setiap komunitas.

Kumpulan Soal Kegiatan Terstruktur

1. Para ahli biologi meyakini bahwa teori pengapungan benua( Wagener) tentang pecahnya daratan luas (Pangea) menjadi Laurasia dan Gondwana sampai menjadi susunan daratan seperti sekarang ini menyebabkan adanya pola persebaran flora dan fauna di satu daratan yang sama dengan daratan yang lainnya. Coba anda identifikasikan spesies fauna yang sama antara satu benua dengan di benua lainnya dengancara memberikan tanda cheklist pada kolom benua!

3

Spesies fauna yang sama

Eurasia Afrika Amerika Tengah

Amerika Selatan

Australia

GajahBadakKuda merahHarimauBeruangMonyetKangguruKoalaBurung UntaKiwi

2. Penyebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya iklim, relief, tanah dan campur tanan manusia. Coba buatlah analisis mengenai unsur-unsur yang dominan dari keempat faktor tersebut !

Unsur-unsur dominan

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyebaran flora dan fauna di muka bumi

3. Buatlah Peta Indonesia, kemudian masukkan data persebaran fauna di Indonesia pada daerah atau pulau sesuai dengan yang tertera di dalam tabel!

No Jenis hewan Terdapat di daerah1 Gajah Pulau Sumatera2 Harimau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali3 Beruang Kalimantan dan Sumatera4 Kera Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali5 Orang Utan Sumatera dan Kalimantan

4

6 Banteng Pulau Jawa(Ujung Kulon)7 Badak cula satu Pulau Sumatera8 Badak cula dua Sumatera dan Kalimantan9 Tapir Sulawesi Tengah10 Anoa Sulawesi Utara11 Babi Rusa Sulawesi Tengan dan Selatan12 Komodo Pulau Flores dan Pulau Komodo13 Kuskus Pulau Irian14 Kasuari Pulau Irian 4. Jenis hewan Indonesia bagian barat (Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Kalimantan) bercorak Asia, karena pada saat zaman es terjadi penurunan permukaan air laut sampai laut di wilayah Indonesia bagian barat kering (terkenal dengan Dangkalan sunda). Pada saat itu hewan-hewan yang ada di Asia berpindah melalui bagian barat. Contoh : gajah, harimau, orang utan, singa, badak, dan lain-lain. Coba gambarlah peta daerah dangkalan sunda! 5. Buatlah analisis sederhana tentang ciri-ciri fisik bioma dan tempat penyebaran hutan hujan tropik dan hutan musim tropis sehingga bisa dibedakan dengan habitat hutan lainnya dilihat dari letak lintang, suhu udara, curah hujan, dan tempat penyebaran di muka bumi, serta ciri dan sifat vegetasi !

Kumpulan Soal Kegiatan Mandiri

1. Kunjungi Perpustakaan sekolah atau perpustakaan terdekat di wilayah tempat tinggalmu. Cari informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup di permukaan bumi. Kemudian, bahas setiap faktor tersebut bersama dengan kelompokmu. Buat tulisan itu dalam bentuk makalah dan presentasikan di depan kelas !2. Diskusikan dengan kelompokmu mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan punahnya keanekaragaman hayati flora dan fauna. Kemudian, presentasikan hasilnya di depan kelas. 3. Kunjungi Suaka margasatwa atau cagar alam yang terdapat di daerahmu.

o Hewan-hewan atau tumbuhan apa yang dilindungi di tempat tersebut ?o Amati populasi flora dan fauna yang terdapat di tempat tersebut sejak

tempat konservasi didirikano Apakah terdapat penurunan atau kenaikan jumlah populasi ?o Jika terdapat kenaikan atau penurunan, mengapa hal tersebut dapat

terjadi ?o Amati bagaimana kondisi suaka margasatwa atau cagar alam tersebut.

Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian cari tahu apakah tempat konservasi tersebut memiliki manfaat lain selain untuk perlindungan flora dan fauna.

4. Jenis flora dan fauna yang khas atau endemik dalam suatu region dipengaruhi kondisi geologis. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut. Diskusikan dengan kelompokmu. Laporkan hasilnya pada guru.5. Carilah artikel dari koran atau internet tentang kerusakan hutan di berbagai wilayah di Indonesia, lakukan analisis dengan kelompokmu tentang kasus tersebut, uraikan faktor-faktor apa yang menyebabkan kerusakan terebut, jelaskan pula dampak-dampak kerusakan tersebut., dan jelaskan pula upaya-upaya yang seharusnya dilakukan

4

pemerintah dalam kasus di atas. Diskusikan dalam kelompokmu.

Ulangan Harian 1Materi : Biosfer

1. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, atau e,!

1. Lapisan di permukaan bumi yang mendukung kehidupan organisme adalah ….. a. biocycle b. biochore c. biosfer d. ekosistem

4

e. manusia2. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi, Kecuali……. a. kelembaban b. angin c. tanah d. amplitudo e. relief3. Faktor-fakor fisik yang mempengaruhi kehidupan di muka umi ialah…. a. tanah,relief, dan hewan b. air, tanah, relief c. relief, iklim, vegetasi d. biocycle, angin, dan suhu e. tekanan udara, tumbuhan dan kelembaban 4. Faktor-faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi ialah…. a. tanah, iklim, dan relief b. manusia, tanah, dan iklim c. hewan, tumbuhan dan manusia d. angin, temperatur, tekanan udara e. cuaca, iklim, tanah5. Dibawah ini macam-macam hewan Indonesia bagian tengah, kecuali…. a. biawak komodo b. anoa c. babi rusa d. burung maleo e. burung kasuari 6. Tanah luas yang ditumbuhi rumput da dikelilingi oleh semak belukar disebut…. a. gurun b. sabana c. stepa d. hutan e. tundra7. Hutan dengan ciri pohonnya berdaun rindang, sehingga matahari tidak dapat menembus celah-celah daun sampai ke tanah, disebut….. a. hutan hujan tropis b. hutan hujan ekuatorial c. hutan musim d. hutan gugur e. tundra

8. Hewan di bawah ini adalah hewan yang hidup di Indonesia bagian barat, kecuali… a. harimau b. anoa. c. gajah d. siamang e. badak9. Salah satu manfaat hutan di bawah ini yang tergolong manfaat tidak langsung adalah…. a. menyediakan bahan industri b. menyediakan bahan baku industri alat rumah tangga c. mengatur tata air d. menghasilkan getah

4

e. memberikan berbagai jenis tanaman hias10. Dibawah ini adalah jenis-jenis hutan ditinjau dari tempat tumbuhnya, kecuali…. a. hutan rawa b. hutan payau c. hutan dataran rendah d. hutan lereng e. hutan pegunungan11. Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungan Disebut..... a. ekosistem b. bioma c. hidrosfer d. biosfer e. atmosfer12. Faktor-faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi ialah.... a. iklim, tanah, air b. tekanan udara, angin, dan temperatur c. manusia, flora, dan fauna d. kelembaban, tanah dan manusia e. suhu, iklim dan angin13. Hutan gugur terdapat di daerah beriklim..... a. tropis b. dingin c. gugur d. panas e. subtropis14. Hewan khas daerah taiga adalah...... a. ajak dan marrten b. unta dan rodensia c. muscox dan reinder d. harimau dan gajah e. ajak dan muscox15. Garis wallacea merupakan daerah pembatas persebaran fauna pada daerah.... a. Australia dan Ethiopia b. Neartik dan Paleartik c. Australia dan Oriental d. Neartik dan Australia e. Oriental dan Paleartik16. Hewan –hewan di wilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan di kawasan ..... a. Australia b. Oriental c. Amerika d. Afrika e. India 17. Di bawah ini adalah jenis0jenis hutan ditinjau dari ketinggian tmepat, kecuali.. a. hutan payau b. hutan lindung c. hutan rawa d. hutan pegunungan e. hutan dataran rendah

4

18. Suaka margasatwa pulau komodo dikhususkan untuk perlindungan hewan.... a.burung maleo b. buaya c. biawak komodo d. penyu e. badak bercula satu19. Ciri-ciri hutan hujan trois wilayah Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut, Kecuali..... a. daun lebat b. banyak tumbuhan epifit c. rata-rata ketinggian pohon adalah 60 meter d. didominasi oleh semak belukar dan pohon-pohon rendah e. banyak pohon memanjat 20. Faktor-faktor utama yang menyebabkan terbentuknya bermacam-macam bioma Pada ekosistem darat adalah...... a. suhu b. iklim c. kelembaban d. angin e. air21. Teori Pengapungan benua sedikit banyak mempengaruhi pola piker ahli-ahli biologi tentang penyebaran flora dan faunan di muka bumi. Teori tersebut dikemukakan oleh....

a. Alfred Wegenerb. William J. Tuzoc. James Danad. Isaac Newtone. Albert Einstein

22. Faktor iklim sangat berpengaruh dalam proses penyebaran flora dan fauna di muka bumi. Faktor iklim yang dominan adalah....

a. suhu dan curah hujanb. tekanan dan kelembaban udarac. tekanan udara dan radiasi mataharid. angin dan curah hujane. angin dan tekanan udara

23. Faktor campur tangan manusia yang dominan dalam penyebaran vegetasi di muka bumi adalah...

a. pembangunan permukiman penduduk transmigrasib. pembangunan jalan rayac. pembangunan industri pada lahan pertaniand. pembangunan jalan kereta apie. pembangunan sekolah

24. Ada 4 macam bioma hutan di wilayah iklim tropik seperti yang tersebut dibawah ini, kecuali.. a. hutan hujan tropik b. hutan sabana tropik c. hutan musim tropik d. hutan taiga tropik e. hutan mangrove tropik25. Salah satu ciri dari hutan hujan tropik basahadalah.... a. selalu menggugurkan daunnya pada musim kemarau b. selalu menggugurkan daunnya pada musim dingin c. evergreen sepanjang tahun

4

d. selalu hijau daun pada saat musim penghujan e. penyebarannya merata di bumi nusantara26. Hutan gugur daun terdapat pada daerah dengan kondisi iklim.... a. tropik b. gurun c. subtropik d. tropik dan subtropik e. tropik dan iklim sedang27. Hutan mangrove hanya tumbuh pada daerah iklim.... a. arid b. semi arid c. sedang d. tropik e. polar28. Hutan konifer secara fisik habitatnya terdapat pada daerah iklim..... a. tropik b. sub tropik c. sedang d. arid e. polar29. Tundra sebenarnya bukanlah sebuah wilayah hutan pohon kayu keras, melainkan hanyalah Sebuah fenomena yang terdiri dari hamparan.....

a. padang alang-alangb. padang rumputc. padang lumutd. padang ese. padang pasir

30. Salah satu ciri dari hutan hujan tropik adalah bentuk tajuk pohon kanopi artinya.... a. pohon berdaun jarum b. pohon berdaun seperti bintang c. pohon berdaun seperti kerucut d. pohon berdaun lebar e. pohon berdaun lebat

Esay!

1. Jenis makhluk hidup yang sanga bergantung pada alam adalah tumbuh-tumbuhan. mengapa demikian?2. Susunlah jenis tumbuhan mulai dari tumbuhan di daerah tropis sampai ke tumbuhan di Daerah kutub !3. Mengapa makhluk hidup perlu memilki kemampuan beradaptasi!4. Aliran evolusi mengenal istilah seleksi alam. Apa maksudnya?5. Jelaskan, bagaimana hubungan antara teori pengapungan benua Alfred Wegener dengan penyebaran flora dan fauna di muka bumi ?

4

PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN

1. PERMAINAN ACAK KATA

Ayo kita bermain dengan susun kata dari beberapa istilah yang telah kita pelajari dalam bab ini !. Sebelumnya, lakukan langkah-langkah berikut ini !

4

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5 orang2. Buatlah 10 kartu, kemudian tuliskan satu istilah dalam kotak berikut pada

Sebuah kartu tersebut ! Istilah-istilah yang digunakan adalah Eoulvis osfberi Unesus Idameapi nuukddpe Itgaa Lama ekiseel

Iskyopr nuukddpe Rmoatilsta Arikten Unfaa Tsaiais

3. Kumpulkan kartu-kartu tersebut pada gurumu, lalu acak ! Kemudian, gurumu Menentukan urutan kelompok untuk mulai bermain ! 4. Permainan dimulai oleh kelompok 1. Kelompok yang akan bermain memilih

Wakilnya maju ke depan kelas untuk mengambil satu kartu yang telah diacak. Setelah membaca huruf-huruf yang terpilih, ia harus membuat susunan seperti

Ini di papan tulis. Lihat contoh ! Misalnya kartu yang terpilih Eoulvis. Buatlah tempat untuk menuliskan huruf-huruf tersebut pada papan tulis dengan bentuk

seperti berikut !

Kotak kata ini untuk menuliskan kata yang dapat disusun dari kumpulan huruf di atas

E O U L V I S

4

5. Kelompok 1 harus menyusun huruf demi huruf menjadi sebuah kata. Untuk itu, Kelompok dapat menyusun kata sebanyak-banyaknya dari huruf yang tersedia. Setiap kata yang tersusun harus di tulis di kotak. Selain itu, kelompok yang bermain Harus menemukan sebuah istilah Geografi dari huruf-huruf yang diacak tersebut ! 6. Setiap kelompok diberi waktu 2 menit untuk bermain. Apabila kelompok kamu berhasil menebak dan menysun istilah geografi yang diminta. Kelompokmu harus menjelaskan arti dari istilah tersebut ! Apabilakelompok mu tidak dapat menebak dan menyusun istilah geografi tersebut, kelompokmu mendapat hukumsn yang telah disepakati. Misalnya, kamu harus menyanyi, menari, atau menirukan gaya seseorang!

Selamat bermain !

Permainan Tukar Cerita

1. Sebelum memulai permainan, guru memberikan kertas berisikan konsep materi yang telah dipelajari pada bab sebelumnya. Konsep materi yang diberikan itu belum selesai sehingga siswa diminta untuk melanjutkan kelnjutan dari konsep materi itu.

2. Siswa dikelompokkan dalam 4 kelompok berpasangan, Masing-masing kelompok memegang kertas konsep yang diberikan guru dengan tema yang masing-masing berbeda.

3. Guru memberikan pengenalan mengenai tema-tema konsep materi yang diberikan4. Masing-masing kelompok diminta untuk membaca kertas konsep tersebut dan

menuliskan kelanjutan dari konsep materi yang belum selesai. Tiap-tiap anggota kelompok diminta untuk mengingat isi dari kelnjutan materi yang telah dibuat dan didiskusikan bersama kelompoknya Sebelum dikumpulkan masing-masing kelompok saling betukaran konsep materi dengan kelompok lain, misal kelompok 1 dengan kelompok 2, kelompok 1 dengan kelompok 3, kelompok 2 dengan kelompok 3, dan seterusnya, sambil bertukaran mereka juga diminta untuk mengingat konsep-konsep materi itu. Waktu yang diberikan hanya 3 menit, lalu dikumpulkan oleh guru. Guru lalu mengacak kertas konsep sebelum diumumkan ke siswa. Misal siswa dari kelompok 1 untuk menceritakan kembali konsep materi

4

dari kelompok 2, siswa dari kelompok 2 diminta untuk menceritakan kembali konsep materi dari kelompok 1

5. Siswa dipasangkan, misalnya anggota kelompok 1 dipasangkan dengan anggota kelompok 2, keduanya berdri berpasangan, dan seterusnya, masing- masing siswa diminta untuk saling menceritakan kembali kelanjutan dari konsep materi yang diberikan, Bila terjadi kesalahan dalam menceritakan konsep, siswa pasangannya dapat meluruskan kembali, hanya diberikan 3 kali toleransi. Guru tetap mengamati siswa satu persatu, sekaligus menghitung kesalahan siswa. permainan ini dapat melatih kekompakan siswa, melatih daya ingat dan kseriusan siwa dalam mempelajari konsep materi Kelompok yang anggotanya banyak melakukan kesalahan dapat diberikan reward, dan kelompok yang paling sedikit kesalahannya mendapat applaus dan pujian.

6. Permainan ini dapat diakhiri dengan pembacaan masing-masing kertas konsep oleh masing-masing kelompok dan diskusi.

Selamat bermain !

Rangkuman

Biosfer adalah sebuah sistem yang yang meliputi seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh.

Persebaran flora dan fauna di dunia sangat bervariasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya faktor penyebab persebaran (tekanan populasi, habitat baru), sarana persebaran (angin, udara, air), dan hambatan persebaran (iklim, tanah, topografi, biologis).

Ada tiga pengelompokkan vegetasi di dunia, yakni berdasarkan iklim dan curah hujan, berdasarkan tempat hidupnya, dan berdasarkan ketinggian tempat.

Berdasarkan keadaan iklim dan besarnya curah hujan, tumbuhan di permukaan bumi dapat digolongkan ke dalam beberapa bioma, yaitu bioma hutan tropis basah, bioma hutan musim, bioma padang rumput, bioma gurun, bioma hutan taiga, dan bioma tundra.

Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tumbuhan daratan (hutan hujan tropis, hutan musim tropis, sabana, stepa, gurun, empat musim, hutan berdaun jarum dan tumbuhan perairan (air tawar, air asin, air payau).

Berdasarkan ketinggian tempatnya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi : 0-600 m (zona khatulistiwa murni), 600-1250 m (zona vegetasitropis), 1250-1900 m (vegetasi sub tropis),1900-2600 (vegetasi iklim sedang), 2600- 3200 m (vegetasi iklim

5

sedang meranggas), 3200-4500 m (vegetasi kayu perdu alpine), 4500-500 m (vegtasi emak-semak alpine), 5000 ke atas (salju abadi)

Persebaran fauna di permukaan bumi sangat bervariasi. Contoh fauna yang hidup di bioma-bioma yang ada di dunia , yakni babai hutan, kera, kucing hutan, beruang, racoon, rubah (hutan musim tropis), zebra, kanguru, bison, singa (padang rumput), ular tikus, kadal (gurun), rusa besar, beruang, ajag (taiga), beruang laut (walrus), anjing laut (seal), penguin (tundra).

Berdasarkan bentuk permukaan bumi, flora di Indonesia dikelompokkan menjadi flora di daerah paparan Sunda (daerah Sumatra, misalnya rafflesia arnoldi, mangrove, rawa gambut, rotan), flora di daerah paparan sahul (daerah Irian, mialnya hutan hujan tropis, jenis motea, pohon sagu, nipah, dan mangrove), dan flora di daerah peralihan.

Fauna di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yakni fauna asiatis, fauna australis, dan fauna peralihan (zona wallace). Perbedaan antara fauna asiatis dan fauna australisdiantaranya terletak pada binatang mamalia (asiatis = besar-besar; australis = kecil-kecil),ikan air tawar (asiatis = banyak); aistralis tidak ada), kera dan kucing (assiatis = kecil-kecil), dan binatang berkantung (asiatis = tidak ada; australis = ada). Garis imajiner yang merupakan pembatas antara fauna bercorak asiatis dengan fauna peralihan adalah garis wallace, sedangkan antara fauna australis dengan fauna peralihan adalah garis weber.

Adanya kegiatan manusia seperti pembakaran hutan, penebangan ahutan, dan perburuan liar, menyebabkan terjadinya kerusakan flora dan fauna , bahkan dapat mengakibatkan kepunahan. Untuk merngantisipasi dan menjaga kelestarian flora dan fauna, maka perlu dilakukan usaha-usaha konservasi flora da fauna, misalnya dengan membangun suaka margasatwa dan cagar alam. Selain itu juga perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian flora dan fauna. Bagi mereka yang dengan sengaja melakukan perusakan flora dan fauna, maka baginya wajib dikenakan hukuman yang setimpal.

5