Evaluating Pigs!
Celina JohnsonColorado State University
Dasar Teori Tilik TernakMenurut Supiyono (1995) ekterior atau tilik
ternak adalah suatu ilmu yg mempejari bentuk-bentuk tubuh dari luar untk menentukan dan meramalkan prestasi dari suatu ternak, sesuai dgn tujuan pemeliharaan.
Ilmu Tilik Ternak (penilaian secara Eksterior)
1.Merupakan ilmu pengetahuan untk memberi pertimbangan dlm menentukan sesuatu type ternak sesuai dgn yg diinginkan.
2. Ilmu tilik ternak sangat dibutuhkan sekali karena dipasar atau ditempat pemasaran hewan, recording atau catatan tdk ada, begitu juga timbangan.
Penilaian Tampilan Luar (Eksterior)
Untk memberi pertimbangan dalam menentukan sesuatu type dan kapasitas ternak sesuai dgn tujuan yg dikehendaki.
Hewan yg sehat dpt dilihat dari tampilan luarnya seperti melihat : dari mata, rambut/bulu, kulit, sikap berdiri,gerak,napsu makan dll.
Tujuan Menilik Ternak
1.Dpt membedakan jenis dan bangsa-bangsa ternak
2. Dpt mengetahui karakteristik masing-masing ternak
3. Dpt menentukan umur dan jenis kelamin ternak
4. Menentukan kesehatan dan laju pertumbuhan ternak
What traits are important?
• Muscle– Sell meat!
• Fat– Want a lean meat product!
• Volume/capacity– Feed Efficiency– Production Capabilities (sows - longevity in crate)
• Structural Design– Economic– Aesthetic “Looks Good”
The First Step!
SnoutJowl
Knee
Cannon BonePastern
Foot (toes)
Elbow
Side
BackLoinRump
Flanks(Fore and Rear)
Belly
Ham
Dewclaw
Head
Ear
Neck
StifleJoint
Hock
Tipe Babi
PORK Type (Meat Type/babi tipe pedaging)Banyak diternakkan di USA
BACON Type (babi tipe sedang/antara pedaging-lemak)Banyak diternakkan di Inggris, Kanada, Belanda dan Polandia
LARD Type (babi tipe lemak)Bangsa babi di Indonesia sebagian besar merupakan tipe lard (cenderung kearah tipe lemak)
1.Ciri-ciri Babi Tipe PORK• Ukuran tubuh dan bagian sisi tubuh
panjang, dalam dan halus• Punggung berbentuk busur, kuat dan lebar• Susunan badat padat• Lemak sedikit• Kepala dan leher ringan dan halus• Ukuran kaki panjangnya sedang• Tumit pendek dan kuat• Ham berkembang cukup bagus dan dalam
Evaluating Muscle!
HAM
STIFLE
LOIN OR TOP
FOREARM
WIDTH OF BASE
Example of MUSCLE
Example of MUSCLE
Contoh Bangsa Babi Tipe PORK
• Hampshire
• Polland China
• Spotted Polland China
• Berkshire
• Chester White
• Duroc
Hampshire – Warna hitam dengan sabuk putih
disekeliling pundak dan kaki depan– Asal Boone, Kentucky– Karkas panjang, daging banyak, lemak
punggung sedikit– PBB dan sifat keindukan bagus
Poland China
– Asal lembah Miami, Ohio
– Warna hitam, kaki, muka & ujung ekor putih
– Karkas bag paha padat, mampu tumbuh baik
Spotted Poland China
• Dikembangkan di Indiana, AS
• Warna: bercak-bercak hitam putih (min 20% tubuhnya putih)
• BB jantan dewasa 295 – 455 kg, betina 225 -320 kg
Berkshire
– Asal daerah Berkshire, Inggris– Warna hitam, dengan kaki, muka & lipatan
ekor putih– Muka oval, telinga tegak– Kualitas karkas dan dagingnya baik, tubuh
panjang
Chester White
– Asal daerah Chester & Delaware, Pensylvania
– Subur, litter size tinggi, induk baik– Kualitas & persentase karkas tinggi, tidak
berlemak
Duroc – Warna merah terang sampai gelap, merah
cherry lebih disukai– PBB dan efisiensi pakan baik– Pubertas cepat, litter size tinggi, induk
baik– Karkas baik
Ciri-ciri Babi Tipe BACON
• Tipe dwiguna (Bacon Type)
• Termasuk kelompok babi tipe sedang
• Ukuran tubuh panjang
• Dalam tubuh sedang dan halus
• Lebar tubuh sedang
• Timbunan lemak sedang dan halus
• Banyak diternakkan di Inggris, Belanda,Kanada dan Polandia
Yang penting dari type ini adalah panjang badan, Ham dan lemak cukup, lemak pada Ham tidak disukai
Berat yang disukai 200-225 pound dgn ADG 1 ¼ pound dari lahir
Kepala dan leher (head and neck) harus kecil, karena kepala berat tdk banyak daging nya.
Bagian depan (forequarters) ramping dan kompak kaki lebar
Bagian belakang (hindquarter) Ham,Rump merupakan bagian yg mahal sedikit lemak
Contoh Bangsa Babi Tipe BACON
• Yorkshire
• Landrace
• Tamworth
Yorkshire – Asal Inggis, nama lain Large White
– Warna putih, muka oval, telinga tegak
– Litter size banyak, sifat keindukan baik
– Persentase karkas tinggi
Telinga agak tegak, badan panjang dan dalam
Beranak banyak dan efisien penggunaan pakan tinggi, pertumbuhan cepat
Pertambahan berat badan (ADG) 1,01 kg Kadang-kadang terdapat bercak-bercak
dengan pigmen warna hitam.
Pemilihan Bibit Induk Yg Baik
1. Badan sehat, kelihatan lincah, nafsu makan baik, kotoran tdk terlalu encer atau keras dan pertumbuhan bagus.
2. Mempunyai puting susu minimal 8 pasang, yg simetris, tdk mempunyai puting yg buntu.
3. Proporsi tubuh baik, panjang tubuh sedang, otot yg baik didaerah pinggul dan bahu, kaki kuat lurus, berdiri tegak, tumit kuat, ekor melingkar
4. Pertumbuhan cpt dan menghasilkan anak yg lahir banyak minimal 8 ekor, dan berat lahir minimal 1,1 kg
PELAKSANAAN SELEKSI
Untuk memilih babi-babi dewasa yg dijadikan bibit dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut :
1.Pemilihan Individu
2.Pemilihan berdasarkan hasil produksi
3.Pemilihan berdasarkan silsilah
1. Pemilihan Individu a) Kesehatan, babi yg hendak dijadikan
bibit harus betul2 sehat dan kuat dengan tanda2 sbb; napsu makan baik/ normal, pertumbuhan baik, cepat besar, lincah gesit, kotoran tdk terlalu encer/keras, ekor melingkar dan air kencing keluar terputus putus pada pejantan.
b) Kesuburan dan sifat keibuan, pada setiap kali birahi mampu memproduksi atau mengovulasikan sel telur dalam jumlah besar 14-18 buah. Sebagian besar bisa ditunasi.
Sehingga pada saat induk melahirkan jumlah anaknya pun cukup banyak, minimal dpt beranak dua kali dalam sertahunnya.
c). Sifat keibuan (Mathering ability) pandai mengasuh anaknya, produksi susunya banyak, mempunyai sifat keibuan yang baik. Sehingga mortalitas anaknya kecil.
2. Pemilihan atas hasil Produksi1) Sangat erat hubungannya dengan
kesuburan dan sifat keibuan induk yg termasuk ini adalah :
a. Jumlah dan berat anak yg dilahirkan pada setiap kelahiran hendaknya merata tdk ada terlalu besar atau terlalu kecil
b. Berat badan anak baru lahir yg akan dijadikan bibit rata-rata 1,5 kg dgn jumlah anak yg dilahirkan rata-rata 12-14 ekor (Litter size)
c.Angka kematian sampai pada sapihan rendah, jumlah anak yg bisa dipelihara sampai umur 3 minggu 10-12 ekor, sedang sampai dgn disapih pd umur 6-8 minggu 5-9 ekor, pertumbuhan berat badan cukup bagus.
d. Persentase karkas tinggi 70-75%.
3. Pemilihan Berdasarkan Silsilah
Babi –babi yg hendak dipakai sebagai bibit harus diketahui jenis atau bangsa serta tipenya. Pemilihan terhadap suatu bangsa babi atau strain yg hendak diternakkan -
tentunya tergantung pada kesenangan peternak dan lingkungan dimana bangsa tersebut sdh banyak diternakkan . Untuk selanjutnya mengetahui bangsa babi tersebut termasuk tipe pedaging atau lainnya, bisa diamati pada bentuk tubuhnya
American Landrace
– dikembangkan di Denmark– Berwarna putih– Karkas panjang, paha besar, kaki pendek– Konversi pakan baik
Tamworth – Asal Inggris
– Warna merah terang hingga gelap
– Karkas panjang & sisi samping halus
– Induk baik
– Kaki panjang,
mampu
beradaptasi
di daerah berat
2. Ciri-ciri Babi Tipe LARD
• Ukuran tubuh berlebihan, lebar dan dalam
• Mudah berbadan gemuk
• Kemampuan pembentukan lemak cukup tinggi
• Ukuran kaki pendek
• Kurang disukai karena banyak lemak
Evaluating Fat!
JOWL
RIBS
LOIN EDGE
FLANK &ELBOW POCKET
TAILHEAD
SEAMOF HAM
Example of FAT
Example of FAT
Evaluating Volume!
DEPTHOF BODY
RIB SHAPE
WIDTH OF CHEST
LENGTH OF BODY
Example of VOLUME
Evaluating Structure!
LEVEL DESIGN
Example of STRUCTURE
Type dan Bangsa-bangsa terbentuk sebagai akibat dari 3 faktor
1. Karena adanya permintaan dari pasar atau konsumen.
2. Karena pengaruh dari sifaf bahan-bahan pakan yg diberikan
3. Pengaruh dari tatacara beternak modern maupun tradisional yg dilakukan oleh peternak.
“Bangsa Babi liar di Indonesia”
Babi Berjanggut/babi Putih (Sus barbatus)
– Besar, panjang badan 1 – 1,6 m, tinggi pundak 1 m, dan BB 150 kg
– Jantan dewasa ada kutil kecil di muka, & bulu seperti sikat di pipi, seperti janggut
– Warna bervariasi, merah, coklat pucat, kuning kecoklatan, hitam
Babi Sulawesi Berkutil (Sus celebensis)
–Tinggi pundak 60 cm, BB 40 – 60 kg
–Babi jantan punya gigi taring 10 cm, dan 3 pasang kutil di muka
Babi Jawa Berkutil (Sus verrucosus)
– Kutil terdapat di kepala babi
– Warna putih, hitam legam, sekitar perut dan kaki terang
– Panjang badan 1,35 m, tinggi pundak 0,9 m, BB jantan dewasa 80 – 120 kg, betina separuhnya
– Berbulu lebar, badan dan moncongnya panjang
Babi Bali1. Warna : belang hitam putih
2. Bentuk badan: berbadan kecil
3. Kaki pendek, punggung melengkung kebawah shg hampir menyentuh tanah
4. Kulitnya pd babi dewasa berlipat lipat,ambing baik dengan paling sedikit 6 pasang puting susu simestris dan terletak baik
CONTOH BABI BALI
Babi Alang-alang (Sus scrofa dan/atau Sus vittatus)
–Warna hitam, bercampur bulu-bulu putih sampai kecoklatan
–Makanannya hama tanaman pertanian
Babirusa (Babyrousa babyrussa)
– Puting susunya sepasang– Kaki panjang, taring atas panjang (30 cm)
melengkung ke belakang, taring bawah lebih pendek
– Bulu jarang, kasar, pendek, berwarna kelabu– Terdapat lipatan-lipatan kulit di leher dan perut– Panjang tubuh 105 cm, tinggi pundak 80 cm, BB
jantan dewasa 100 kg, panjang ekor 30 cm– Jenis pakannya seperti babi (omnivora), tetapi
tingkah lakunya mirip rusa
“ILMU TILIK TERNAK KUDA”
FUNGSI TERNAK KUDA
1) Sebagai alternatif penyedia daging/sumber pangan (daging & susu)
2) Sebagai ternak kerja
3) Sebagai ternak pacuan kuda/olahraga
4) Sebagai alat transportasi (Delman, kuda tunggang)
5) Sebagai pengangkut beban
6) Sebagai kuda rekreasi /kesenangan
7) Sebagai status sosial pada kebudayaan tertentu
Masalah yg Urgen dlm Perdagangan Ternak Kuda
1. Informasi Performance Eksterior (PE) ternak kuda sbg penentu harga jual
2. Performance juga dpt menimbulkan perbedaan persepsi antara penjual dan pembeli dlm menentukan harga
3. Harga jual biasanya ditentukan berdasarkan penampilan luar (Performance Eksterior)
4. PE yg biasa dinilai sbg penentu harga jual (LD,PB,TP dan TP)
KLASIFIKASI TYPE KUDA
1) Kuda Tipe Ringan
2) Kuda Tipe Berat
3) Kuda Poni
KUDA TYPE RINGAN
1. Mempunyai tinggi 1,45-1,70 m
2. Bobot Badan 450-700 kg
3. Dipakai sbg kuda tunggang, kuda tarik, atau kuda pacu
4. Kuda tipe ringan umumnya lebih aktif dan lebih cepat dibandingkan dgn tipe berat
KUDA TYPE BERAT
1) Mempunyai tinggi 1,45 -1,75 m
2) Bobot Badan lebih dari 700 kg
3) Biasa digunakan sebagai kuda kerja
KUDA PONI
1. Memiliki tinggi kurang dari 1,45 m
2. Bobot Badan 250-450 kg
3. Kuda berukuran kecil biasanya juga terbentuk dari keturunan kuda tipe ringan.
1) Kuda poni banyak ditemukan di kep. Shetland di Skotlandia
2) Skotlandia Tourism Board menggunakan kuda poni untk mempromosikan pariwisata daerahnya
3) Dua kuda poni mengenakan baju sweater karena udara dingin dan angin yg kencang
4) Gunanya untk menarik para traveler untk berlibur ketempat itu dgn udaranya yg dingin.
CONTOH KUDA PONI
KUDA LOKAL INDONESIA1. Kuda lokal awalnya ada 2 (dua) jenis
yaitu Kuda Batak & Kuda Sandel (Sandelwood)
2. Kuda Batak hidup didataran tinggi Tapanuli (Sumatera Utara)
3. Kuda Sandel atau kuda Timor terdapat di daerah wilayah Indonesia Timur.
4. Disamping itu ada kehadiran jenis kuda tertentu di Indonesia (Kuda gayo, Kuda Periangan, Kuda Jawa, Kuda Sulawesi, kuda sumbawa.
TIGA DAERAH POPULASI KUDA TERBESAR DI INDONESIA
1. Daerah Sulawesi Selatan (Jeneponto)
2. Daerah Nusa Tenggara barat
3. Daerah Nusa Tenggara Timur
BANGSA DAN KARAKTERISTIK KUDA LOKAL INDONESIA
Bangsa Kuda
Tinggi pundak (m)
Karakteristik
Sunda 1,27 Bentuk kepala lebih besar dari ukuran tubuh, leher pendek,sifat jinak dan cerdas, konformasi badan kurang sempurna, tetapi bagian punggung kuat
Timor 1,22 Bentuk tubuh lurus, leher pendek, punggung lurus,bahu, tengkuk dan ekor tinggi
Sandel 1,35 Ukuran tubuh kecil, kepala kecil dan bagus serta mata bagus, bulu lembut dan berkilau, kecepatan lari tinggi dan sangat aktif, kuku kaki kuat dan keras
Batak 1,32 Ekor dan tengkuk berambut bagus dengan posisi ekor cukup tinggi sehingga baik dlm pergerakan, kaki belakang ramping, rumpt tinggi,punggung panjang, kepala bagus, muka lurus, leher lemah dan pendek kurang berkembang.
BANGSA DAN KARAKTERISTIK KUDA LOKAL INDONESIA (Lanjutan.........)
Bangsa Kuda
Tinggi pundak (m)
Karakteristik
Jawa 1,27 Stamina tubuh baik dan tahan terhadap panas, sifat jinak, kaki dan persendian tdk berkembang baik sehingga mempengaruhi kekuatan
Sulawesi 1,25 Daya tahan tubuh kuat, kaki tegap dan kuat dan bertempramen stabil.
PERFORMANCE EKSTERIOR PENGARUHI HARGA JUAL
Lingkar dada
Panjang Badan penjual
Tinggi Pundak Harga Jual
Tinggi Pinggul pembeli
PE
KUDA PERSILANGAN
1) Kuda asli Indonesia
2) Kuda hasil persilangan antara kuda asli lokal Indonesia dgn Kuda Eropa
3) Kuda hasil persilangan antara kuda asli lokal Indonesia dengan kuda Mongol
4) Ketiga jenis kuda yg berkembang di Indonesia tsb pemuliaannya dipengaruhi oleh iklim tropis, dan lingkungan
A. Kuda hasil persilangan antara kuda asli Lokal Indonesia dgn kuda Eropa berkembang di Daerah Minahasa Sulawesi Utara
B. Kuda hasil persilangan kuda asli lokal Indonesia dgn kuda Mongol berkembang di Cirebon, jawa barat, pegunungan Tengger jawa Timur. Kuda kuda ini berukuran tinggi 1.20 m serta memiliki warna keemasan atau hitam atau putih.
Kuda di Indonesia
– Diduga keturunan kuda Arab, Eropa, dan Mongol
– Nama berdasarkan tempat
Kuda Makasar
– Berasal dari Jawa– Temperamen stabil, daya tahan baik– Tubuh sempurna, kaku tegap dan kuat– Tinggi 1,25 m, otot kaki kuat, persendian
kuku jarang sakit– Hampir punah
Kuda Sumba
– Keturunan kuda Australia– Pinggang agak tinggi– Kuda yang baik pernah diekspor ke
Singapura, Malaysia, Filipina, dan Afrika Timur → mutu merosot
– Ada 2 jenis: badan kecil (Daerah Selatan dan Timur), dan badan agak besar (Daerah Utara dan Barat)
Kuda Sumbawa
– Tinggi 1,15 m, temperamen panas, dapat berlari tanpa lelah
– Sebagai kuda tarik– Langka, karena banyak diekspor dan
adanya penyakit menular
Kuda Bima
– Tubuh kecil, dan pinggang terlalu pendek– Langkahnya cepat, dan daya tahannya
tinggi
Kuda Flores
– Kecil dan jinak– Di Ende dikawinkan dengan kuda Sandel
Kuda Sabu
– Tinggi 1,13 m, tegap, serasi, kaki kuat, otot dan kuku baik
– Kuda tarik yang baik dan banyak dibawa ke Jawa
– Banyak dikawinkan dengan kuda Sandel
Kuda Roti (Kuda Kori)
– Tubuh lebih kecil dari kuda Sabu– Jinak, sebagai kuda Tarik
Kuda Timor
– Semula dipelihara secara liar di hutan-hutan dalam kelompok-kelompok
– Saat diternakkan, perawatan kurang, sehingga mutunya rendah
Kuda Sumatera
– Ada 4 jenis: Kuda Padang Mangatas, Kuda Batak, Kuda Agam, dan Kuda Gayo
– Kuda Batak mirip kuda Sandel, tubuh serasi, tidak terlalu binal, daya tahan kuat, mampu mengangkut 2 penumpang. Tinggi yang jantan 1,25-1,50 m, betina 1,25 m
– Warna coklat/coklat tua kemerah-merahan, rambut ekor dan kaki bawah berwarna hitam.
– Kepala besar, leher lebar dan pendek– Rambut kepala kasar dan berdiri– Kaki langsing dan berbulu di persendiannya– Kuda Agam dan Gayo bertubuh kecil dan jinak
Kuda Jawa
– Masih terdapat di Karesidenan Besuki & Priangan
– Tinggi 1,15 m, temperamen labil, tubuh kurang sempurna, ada kesenjangan antara tubuh dan kaki, kuku lembek
BANGSA KUDA AS
• Kuda TunggangMis: American Saddle Horse Appaloosa Arabian
• Kuda TarikMis: Belgian Clydesdale Shire
Bangsa Kuda Tunggang
American Saddle Horse
– Dikembangkan di daerah perkebunan di negara bagian Amerika Serikat sebelah Selatan.
– Keturunan dari kuda Denmark
– Enak dinaiki untuk jarak jauh
– Dapat dipekerjakan sambil membawa beban
Appaloosa
– Kuda cantik dengan pola warna yang mencolok, lebih disukai yang bertotol-totol di punggung & pinggang
– Namanya berasal dari bhs Perancis, yaitu ”Palouse” (padang rumput)
– Berasal dari kuda Spanyol
Arabian
– Berasal dari Mesir– Dapat lari cepat, daya
tahan tubuhnya baik & cantik
– Jinak, bersahabat, mudah dipelihara dan ekonomis
Bangsa Kuda Tarik
SELEKSI DAN JENIS-JENIS KUDA
Pada dasarnya ada 3 cara untuk seleksi kuda yaitu dengan :
1.Menggunakan informasi tentang silsilahnya
2.Performans
3.Observasi Visual
PENILAIAN (JUDGING) PADA KUDA
Pembahasan seleksi hanya menyangkut 2 bangsa kuda yang paling populer di Amerika/Dunia dikenal ada 2 bangsa.
1. Quarter Horse
(Kuda balap/kuda beban)
2. Thoroughbred
(Kuda Tarik)
American Cream Horse
– Berasal dari Iowa– Berwarna krem,
dan menurun ke anaknya
Belgian
– Berasal dari Belgia– Kuda tarik yang
besar, berat 850 – 1000 kg
Clydesdale
– Berasal dari lembah Sungai Clyde di Skotlandia
– Ukurannya besar, warnanya cerah, & kuat
Percheron
– Berasal dari Perancis Utara, distrik La Perche
– Ada darah kuda Flemish dan Arab
– Warna hitam/abu-abu
Shire
– Berasal dari Lincolnshire, Inggris
– Badannya tinggi, tertinggi diantara kuda Tarik
– Dikembangkan oleh Robert Bakewell
BODY CONDITION SCORE (BCS)
Nilai “Body Condition Score” pada kuda sangat tergantung pada “class (sex and age)”
a.Brood mares BCS minimum = 5 untuk induk kering kandang yang siap dikawinkan
b. BCS 6,5 sampai 7,5 untuk induk siap melahirkan dan laktasi
c. Induk dipersiapkan untuk memiliki BCS =5 pada saat menyapih anaknya
BCS for Horse
Condition Neck Withers Loin
1Poor
No fat tissue, bony extremely emaciated
No fat tissue, bony, sharp
Sharp, bony over spinous processes
2Very Thin
Faintly discernible Emaciated Animal
Faintly discernible
Transverse Processes are rounded, Spinous processes prominent
3Thin Neck is accentuated Accentuated
Processes are prominent with slight
covering
4Mod. Thin
Neck is thin, but not obviously so
Not obviously thin
Negative crease along back
5Moderate
Neck blends smoothly into body
Rounded, not sharp
Level no +/- crease
6Mod. Fleshy
Neck blends into body, has minimal
thickening
Rounded with some thickening
Level to slight crease
7Fleshy
Slight thickeningNoticeable thickening
Positive crease likely
8Fat
Crest presentThick cover, well-rounded
Positive crease
9Ext. Fat
Bulging fat, crest present
Thick cover, well-rounded
Obvious positive crease along top
Variabel Kualitatif (6)
• Temperamen • Menggambarkan tingkat keaktifan seekor ternak
• Plegmatic temperament vs nervous temperament
Temperament
• Calm no movement • Restless shifting • Squirming continuous shaking of the squeeze chute • Rearing, twisting, continuous violent struggle • Another good measure of temperament is recording
speed when cattle exit from a squeeze chute. Exit speed can be recorded by two methods. The first is a police radar unit that is used for measuring speeding cars and the second is recording the animal's gait. Gait can be recorded as walk, trot, run, or jump. Gait scoring is very objective because the different gaits are very distinct.
100
What is Livestock Judging?
• Analysis of animals and measuring them against a standard that is accepted as ideal
• Three parts– Making observations– Organizing thoughts– Expressing opinion via oral reasons
101
Pengukuran, Analisis dan Pembandingan
• Apa yang diukur? • Bagaimana caranya
mengukur?• Apa artinya hasil
pengukuran tsb?• Bagaimana caranya
menilai?
• Variabel• Kualitatif, kuantitatif
• Baik, buruk, sesuai, tidak sesuai
• Membandingkan dengan nilai ideal
102
Kegunaan Tilik Ternak
• Penentuan harga dalam jual beli ternak
• Penggemukan: seleksi ternak untuk tujuan penggemukan
• Breeding : penyiapan perkawinan, seleksi calon induk dan pejantan
Tujuan Pembelajaran ITT
• Mampu menganalisis variabel-variabel untuk menilai ternak
• Mampu mengukur dan menilai variabel-variabel penilaian ternak
103
Variabel Kualitatif (1)
1. Kemurnian Ras • Jenis: Kambing, domba, sapi, kerbau, babi
• Ras• Bangsa• Breed• Tipe
Jenis Ternak
Ras Ternak
Ras Ternak (2)
Ras Ternak (3)
Variabel Kualitatif (2)
2. Skala/ukuran • Volume and capacity This refers to the relationship of body length to body depth and body width. Animal should be long bodied, with adequate depth and spring of rib. Avoid selecting animal that are short bodied, shallow bodied, narrow based, and flat ribbed.
Variabel Kualitatif (3)
3. Konstitusi • Kesesuaian bentuk dan ukuran bagian-bagian tubuh sesuai dengan fungsi fisiologis dalam mendukung tipe
Front View
Front Side
Rear View
Rear Side
Quality
• Part to look at– Head– Neck
• Displays breed characteristics– Arabian – dish face
• Displays sex characteristics– Mare – looks feminine– Stallion – look masculine
Variabel Kualitatif (4)
4. Konformasi • Seimbang (balance), • Simetri• Posisi organ
Konformasi yang baik
Simetri, Bandingkan antara tubuh bagian kanan dan kiri
Bandingkan kesesuaian ukuran bagian-bagian tubuh
Variabel kualitatif (5)
5. Kondisi tubuh • Menggambarkan tingkat kegemukan
• Dapat digunakan untuk memperkirakan produksi karkas/daging yang akan dihasilkan
• Dapat digunakan untuk pengelolaan pakan dan pertimbangan dalam perkawinan ternak
• Dapat dikuantifikasi dengan skoring, Body Condition Score (BCS)
Bandingkan tingkat kegemukan
What is Body Condition Scoring?
• A number, 1 through 9, which is assigned and indicates overall condition of the cow, including fat deposition and muscling (are muscles atrophied or is there full muscling).
• Body condition Scores 1 through 3 represent cattle in thin condition
• Body Condition Score 4 indicates a cow that is borderline between thin and good condition
• Body condition Scores of 5,6, or 7 represent cattle in optimum condition
• Body Condition Scores 8 and 9 indicate fat cattle
A BCS can be assigned to a cow either by visual appraisal, by palpation or by combining sight and touch
Variabel Kualitatif (8)
8. Disposisi • Menggambarkan respon ternak terhadap ternak lain/peternak
• Galak vs Jinak
Variabel kualitatif (7)
7. Pembawaan • Menggambarkan bagaimana seekor ternak tampil
• Gagah, feminin
Variabel Kualitatif (8)
• Karakter seks sekunder
Variabel Kualitatif (9)
• Kualitas • Kehalusan, kelembutan kulit
• Kerapian kerangka tubuh
• Bebas dari lipatan, kerutan kulit
Variabel (10)
• Substansi • Perototan dan pertulangan besar
• Ukuran ukuran dan kekuatan
• Substansi baik, kualitas belum tentu baik
Top Related