EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
LEGUNDI PDAM GRESIK UNIT 4 (100 LITER/ DETIK)
Putu Rasindra Dini3306 100 033Dosen PembimbingIr. Hari Wiko Indarjanto, MEng.
1
LATAR BELAKANG
Jumlah penduduk semakin meningkat
Banyaknya kegiatan,misalnya kegiatan industri, rumah tangga, danlainnyalainnya
Menimbulkan kurangnya produksi air minum
Evaluasi kinerja instalasi pengolahan air minum
2
Perumusan Masalah
� Karakteristik air baku dan air produksi di tiap inlet dan outlet IPAM Legundi unit 4.
Kinerja unit- unit bangunan Instalasi � Kinerja unit- unit bangunan Instalasi Pengolahan Air Minum Legundi.
3
Tujuan
� Menganalisa kualitas air produksi IPAM Legundi sesuai baku mutu.
Mengevaluasi kinerja unit- unit Instalasi � Mengevaluasi kinerja unit- unit Instalasi Pengolahan Air Minum Legundi
4
Manfaat
� Mengetahui proses pengolahan air di IPAM PDAM Gresik khususnya pada unit 4.
Memberikan solusi dan masukan kepada � Memberikan solusi dan masukan kepada PDAM kabupaten Gresik.
5
Ruang Lingkup
� Studi dilakukan di IPAM Legundi unit 4 dengan debit 100 liter/ detik.
� Penelitian dalam skala di laboratorium IPAM Legundi dan Laboratorium Teknik Legundi dan Laboratorium Teknik Lingkungan ITS
� Sample air yang digunakan berasal dari IPAM Legundi PDAM Gresik
6
Ruang Lingkup (Lanjutan)
� Uji kualitas pada air baku dan air produksi dengan tinjauan semua parameter sedangkan kualitas air untuk setiap inlet dan outle ditinjau pada parameter kekeruhan.outle ditinjau pada parameter kekeruhan.
� Uji kapasitas yang meliputi kesesuaian debit awal yang telah ditentukan dengan debit yang masuk pada unit pengolahan.
7
Ruang Lingkup (Lanjutan)
� Perhitungan kinerja tiap unit IPAM Legundi unit 4.
8
Gambaran Umum IPAM Legundi kabupaten Gresik
� Peta wilayah kabupaten Gresik
9
IPAM Legundi
� IPAM Legundi unit 4 merupakan sistem IPAM Paket dengan kapasitas
100 liter/ detik.
10
Layout IPAM unit 4
11
METODOLOGI PERENCANAAN
Perijinan
Studi Literatur
Ide Studi
Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Minum Legundi
PDAM Gresik unit IV (100 liter/detik)
Pengumpulan Data
Data Primer Data Sekunder
Pembahasan
Penulisan Laporan
Kesimpulan dan Saran 12
METODOLOGI PERENCANAAN (Lanjutan)
PerijinanPDAM Kabupaten Gresik
Studi Literatur•Karakteristik air baku dan air minum
Ide StudiEvaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Minum Legundi PDAM Gresik unit IV
(100 liter/detik)
Pengumpulan Data
Data Primer•Kuantitas air baku•Kualitas air baku
Data Sekunder•Layout dan detail bangunan pengolahan air bersih•Gambaran umum wilayah
•Karakteristik air baku dan air minum•Baku mutu air baku dan air minum•Parameter fisik kualitas air minum•Unit-unit pengolahan air bersih yang meliputi : Intake, Prasedimentasi, Koagulasi dan Flokulasi, sedimentasi, Filtrasi, dan Reservoar.
BA
13
A
B
METODOLOGI PERENCANAAN (Lanjutan)
Pembahasan•Kualitas dan kuantitas air baku
•Kualitas dan kuantitas air produksi
• Kinerja pada unit bangunan IPAM Legundi• Kinerja pada unit bangunan IPAM Legundi
Penulisan Laporan
Kesimpulan dan Saran
14
Analisa air baku dan Air minum
15
Pembahasan
� Analisa DebitPerhitungan pada analisa debit mengacu pada pelimpah V-notch yang terdapat pada unit sedimentasi dengan menggunakan rumus :Q = 1,417x (0,03)5/2x 448 = 0,0989 m3/dt = 98,9 Lt/dtQ = 1,417x (0,03) x 448 = 0,0989 m /dt = 98,9 Lt/dt
� IntakePada IPAM Legundi unit 4 menggunakan 1 buah intake berbentuk persegi dengan pipa transmisi berdiameter 600”. Intake dilengkapi dengan double bar screen dengan ukuran screen yang sama.
16
Hasil perhitungan pada unit intake meliputi:• Pipa sadap air baku
• Sumur PengumpulTd =
= 4,8 x 10-3 m
3 det/7,108 mvolume =
( ) 85,163,200155,0
85,1
DC
LQhL
⋅⋅
×=
= 1099/ dtk= 18,32 menit
Dari hasil perhitungan diatas maka waktu tinggal air didalam intake kurang dari 20 menit,sehingga pada sumur pengumpul tidak terjadi pengendapan.
30989,0 mQ=
17
PrasedimentasiPrasedimentasi pada unit 4 berbentuk persegi panjang.Pada prasedimentasi terdapat 3 buah unit pompa, namun yang beroperasi saat ini hanya 1 unit pompa
� Waktu detensi (td) yang diperoleh adalah 6,3 jam
� NilaiNRe = 1,03 x 10-3 > 2000 , aliran laminerlaminer
Dari hasil perhitungan Nremenunjukkan bahwa kondisi aliran memenuhi persyaratan
18
Prasedimentasi (Lanjutan)
� Pompa
Head sistem = head statis + Hf mayor + Hf minor - Head statis = 11,35 m- Hf mayor = 1,1 m- Hf mayor = 1,1 m- Hf minor = hf belokan + hf gate valve
= 0,13 m + 0,0098= 0,1398 m
Head Total =12,59 m
19
Pengaduk Cepat (Flash Mix)
BeakerDosis Koagulan
(ppm)Kekeruhan
(NTU)pH
1 5 19,4 7,5
2 10 6,95 7,3
� Pengaduk Cepat (Flash Mix)Proses Flash Mix menggunakan pengadukan didalam pipa. Pembubuh koagulan yang digunakan adalah alum. Pembubuhan koagulan ditentukan dengan analisa Jar-Test.
2 10 6,95 7,3
3 15 3,68 6,9
4 20 2,43 6,6
5 25 1,74 7,5
6 30 2,24 7,3
Berdasarkan hasil Jar-Test , didapatkan Konsentrasi optimum alum 20 ppm
20
� Kebutuhan alum selama 1 jam
kglmgjaml
2,71000000
/20/360000 =∗
• Waktu Detensi (td)
det68,0det/0989,0
067,03
3
==m
m
Q
Volume
• Hf = 5,87 x 10-3 m• Hf = 5,87 x 10-3 m
G = 307, 72/ det2
Nilai G yang didapatkan < 700/ det2 , maka diperlukan perencanaan ulang pada Flash mix
21
Perencanaan Flash mix
� Perencanaan Flash mixPada perencanaan ini akan ditambahkan panjang pipa statis sepanjang 0,5 meter ,agar tejadi pengadukan yang sempurna
� Waktu Detensi (td) = 1,01 det � Head Total = 0,5 m � Sehingga nilai Gradien
kecepatan yang dihasilkan (G) = 2324 det2
22
Pengaduk Lambat (Slow Mix)
� Slow mix menggunakan sistem Helicoidal up and flow Gravitation. Pada IPAM unit 4 terdapat 6 unit kompartemen pengaduk lambat, masing-masing bak flokulasi terdapat masing bak flokulasi terdapat perforated baffle.
� Waktu detensi = 11 menit
23
Kompartemen Headloos(m)
G (dt-1)
1 0,034 58,631 0,034 58,63
2 0,03 55,08
3 0,027 52,25
4 0,025 50,28
5 0,015 38,94
6 0,0028 16,83
Gradien Kecepatan (G)
24
Sedimentasi
25
� Kecepatan pengendapan diperoleh dari hasil analisa pengendapan (Kerucut Inhoff)
smscmxifwaktuefekt
ucutinhoffTinggiVs /0003125,0/03125,0
6020
5,37ker ====
Volume yang diproduksi setiap harinya
hari
dt
dt
m
mL
mL86400
30989,0
1000
10 ××hari
m3
45,85=hari
Volume ruang lumpur = 170,5 m3
Pada sistem operasional diperlukan sistem pengurasan 2 hari sekali
26
Filtrasi
27
Kesimpulan� Analisa air baku dan air minum telah memenuhi kriteria standart
baku mutu� Tidak terdapat pencatat debit untuk mengetahui debit eksisting yang
masuk pada IPAM. � Bar screen yang terdapat pada unit intake tidak efektif dikarenakan
ukuran screen sama.� G yang dihasilkan pada unit koagulasi terlalu rendah yaitu 307, 72 � G yang dihasilkan pada unit koagulasi terlalu rendah yaitu 307, 72
/det2.� Nilai G yang terbentuk pada unit flokulasi terjadi penurunan yang
stabil, yaitu 58,63; 55,08; 52,25; 50,28; 38,94 dan 16, 83.� Aliran pada unit sedimentasi bersifat laminer dan stabil, yaitu NRe =
44,29 ddan NFr = 1,03x10-5.� Analisa kerucut inhoff menunjukkan angka kecepatan pengendapan
sebesar 3,125 x 10-4.
28
29
Top Related