Download - Etos Kerja dalam Islam

Transcript
Page 1: Etos Kerja dalam Islam

ETOS KERJADALAM ISLAM

Oleh:

Asiyah Nurul F. (05)Elia Azizah (08)Fachmi Erin M. (09)

Ifranus Ade O. N. P. (13)Riksa Rizki Z. A. (24)

Safira Chika N. I. (27)Zulfikar Sandy P. (34)

XII IPA 5SMA Negeri 1 Jember

Page 2: Etos Kerja dalam Islam

Agama

Pada dasarnya agama merupakan suatu sistem nilai. Sistem nilai ini tentunya akan mempengaruhi atau menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berpikir, bersikap dan bertindak seseorang pastilah diwarnai oleh ajaran agama yang dianutnya jika ia sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama.

Budaya

Luthans (2006) mengatakan bahwa sikap mental, tekad, disiplin

dan semangat kerja masyarakat juga disebut sebagai etos budaya. Sosial politik

Menurut Siagian (1995), tinggi atau rendahnya etos kerja suatu

masyarakat dipengaruhi juga oleh ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETOS KERJA

Page 3: Etos Kerja dalam Islam

PENGERTIAN ETOS KERJA

CIRI ORANG MEMILIKI ETOS KERJA YANG TINGGI

DALIL - DALIL MENGENAI ETOS KERJA

HUKUM ISLAM TENTANG ETOS KERJA

CONTOH ETOS KERJA

TOLAK UKUR ETOS KERJA

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETOS KERJA

FUNGSI ETOS KERJA

CARA – CARA MENUMBUHKAN ETOS KERJA

ETOS KERJA

ETIKA DALAM BEKERJA

Page 4: Etos Kerja dalam Islam

• Ethos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Ethos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya.

• Dalam al-Qur’an dikenal kata itqon yang berarti proses pekerjaan yang sungguh-sungguh, akurat dan sempurna. (An-Naml : 88). Etos kerja seorang muslim adalah semangat untuk menapaki jalan lurus

Definisi Etos

Page 5: Etos Kerja dalam Islam

• Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniawian atau keakhiratan.

Definisi Kerja

Page 6: Etos Kerja dalam Islam

• Suatu upaya sungguh-sungguh dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan usahanya untuk memenuhi kebutuhan (jasmani dan rohani) sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai salah seorang diantara

kamu yang melakukan pekerjaan dengan itqon (tekun, rapi dan teliti).” (HR. Al-

Baihaki)

Definisi Etos Kerja

Page 7: Etos Kerja dalam Islam

Hukum Islam tentang Etos Kerja• Berikut Etos Kerja Islami :

Selalu mencari kerja yang halal apapun kondisinyaselalu diawali dengan berdoa sebelum bekerja minimal membaca basmalahBerusaha mencintai pekerjaanikhlas dalam menjalankannya. selalu menerapkan nilai-nilai islami dalam bekerja seperti : jujur, amanah, tanggung jawab, kerja keras dllselalu ada perimbangan antara kerja dengan ibadahikhlas menerima hasil dan berani menanggung resiko dari pekerjaan yang dilakukanyasiap menerima kritikan , masukan dari orang lain dan siap memperbaiki kesalahan yang dilakukan

Page 8: Etos Kerja dalam Islam

KERJA / AMAL

KEWAJIBAN SETIAP MUSLIM

MENGANDUNG MAKNA IBADAH KEPADA ALLAH SWT, MENUJU SUKSES DUNIA AKHIRAT.

TAHAPAN, AGAR ETOS KERJA YANG DILANDASI SEMANGAT BERIBADAH MENINGKAT :

1. KERJA IKHLAS2. KERJA KERAS DAN CERDAS

Hukum Islam tentang Etos Kerja

Page 9: Etos Kerja dalam Islam

Fungsi Etos Kerja

• Menurut A. Tabrani Rusyan, fungsi etos kerja adalah: a. Pendorang timbulnya perbuatan.b. Penggairah dalam aktivitas.c. Penggerak, seperti mesin bagi mobil besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan .

Page 10: Etos Kerja dalam Islam

Kondisi lingkungan (geografis)

Siagian(1995)  juga menemukan adanya indikasi bahwa etos kerja dapat muncul dikarenakan faktor kondisi geografis. Lingkungan alam yang mendukung mempengaruhi manusia yang berada di dalamnya melakukan usaha untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat, dan bahkan dapat mengundang pendatang untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut.

Pendidikan

Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras. Meningkatnya kualitas penduduk dapat tercapai apabila ada pendidikan yang merata dan bermutu, disertai dengan peningkatan dan perluasan pendidikan, keahlian dan keterampilan, sehingga semakin meningkat pula aktivitas dan produktivitas masyarakat sebagai pelaku ekonomi (Bertens, 1994).

Motivasi intrinsik individuAnoraga (2009) mengatakan bahwa individu memiliki etos kerja

yang tinggi adalah individu yang bermotivasi tinggi. Etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap, yang tentunya didasari oleh nilai-nilai yang diyakini seseorang. Keyakinan ini menjadi suatu motivasi kerja, yang mempengaruhi juga etos kerja seseorang.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETOS KERJA

Page 11: Etos Kerja dalam Islam

Dalil Naqli Etos Kerja

• “ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.“ (QS. Al-Jumu’ah:10)

• "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. “ (QS. At-Taubah:105)

Page 12: Etos Kerja dalam Islam

• DِنFَع HُهJ َعFْن Hاللُه FَيDِض Fَر FَبDِرJ Fْك َي DِدJْع Fَس DِنJ ْب DاِدFِدJْقFلَمJ ا DِنFَع JْنF َأ JِنDِم Jِ̀را ْي Fَخ cُّطFَق َطFْعFاِ̀ما hِدFَحF َأ FَلF Fَك َأ ِمFا FاَلFَق mَيD oِب الْن

HَلH Jَك Fْأ َي FاْنF َك HِدHاُوFِد Dاللُه oَيD Fِب َن oْنD ُوFِإ DُهJ FِدFَي َي DFَلFَمFَع JِنDِم FَلH Jَك Fْأ َيالِبخاَرى ) َرُواه DهDِدF َي DَلFَمFَع JِنDِم(

• “ Tidak ada makanan yang lebih baik bagi seseorang melebihi makanan yang berasal dari buah tangannya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud AS makan dari hasil tangannya sendiri.“ (HR. Bukhori)

• “Wahai manusia sesungguhnya kamu harus bekerja keras (secara sungguh-sungguh) menuju keredaan Tuhanmu”.(QS. Al-Insyiqoq:6)

Dalil Naqli Etos Kerja

Page 13: Etos Kerja dalam Islam

Cara MenumbuhkanEtos Kerja

1. Menumbuhkan sikap optimis :- Mengembangkan semangat dalam diri- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju

2. Jadilah diri anda sendiri :- Lepaskan impian- Raihlah cita-cita yang anda harapkan

3. Keberanian untuk memulai :- Jangan buang waktu dengan bermimpi- Jangan takut untuk gagal- Merubah kegagalan menjadi sukses

4. Kerja dan waktu :- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)- Jangan cepat merasa puas

5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :- Latihan berkonsentrasi- Perlunya beristirahat

6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)

Page 14: Etos Kerja dalam Islam

Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja :

1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.

2. Semangat : keinginan untuk bekerja.

3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.

4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam bekerja).

5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.

6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.

7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan

dan sebagainya dalam bekerja.

8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.(Siregar, 2000, p.24)

Cara Menumbuhkan Etos Kerja

Page 15: Etos Kerja dalam Islam

Kisah Etos Kerja• Suatu hari Rasulullah SAW berjumpa dengan Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari.

Ketika itu Rasul melihat tangan Sa’ad melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari. “Kenapa tanganmu?,” tanya Rasul kepada Sa’ad. “Wahai Rasulullah,” jawab Sa’ad, “Tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku”. Seketika itu beliau mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata, “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka”.

• Dalam kisah lain disebutkan bahwa ada seseorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah SAW. Orang tersebut sedang bekerja dengan sangat giat dan tangkas. Para sahabat kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, andaikata bekerja semacam orang itu dapat digolongkan jihad fi sabilillah, maka alangkah baiknya.” Mendengar itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orangtuanya yang sudah lanjut usia, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, itu juga fi sabilillah.” (HR Ath-Thabrani).

Page 16: Etos Kerja dalam Islam

Contoh Seserorang Dengan Etos Kerja yang Tinggi

• Rasulullah SAW menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Rasul bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk meraih keridaan Allah SWT.

• Ada lima peran penting yang diemban Rasulullah SAW, yaitu : Pertama, Sebagai Rasul.

Kedua, Sebagai kepala negara dan pemimpin sebuah masyarakat heterogen. Ketiga, Sebagai panglima perang. Selama hidup tak kurang dari 28 kaliKeempat, sebagai kepala rumahtangga. Kelima, Sebagai seorang pebisnis.

Page 17: Etos Kerja dalam Islam

Rahasia Kesuksesan Karier dan Pekerjaan Rasulullah SAWPertama, Rasul selalu bekerja dengan cara terbaik, profesional, dan tidak asal-asalan. Beliau bersabda, "Sesungguhnya   Allah   menginginkan   jika  salah  seorang   darimu   bekerja,   maka  hendaklah   meningkatkan kualitasnya". Kedua, dalam bekerja Rasul melakukannya dengan manajemen yang baik, perencanaan yang jelas, pentahapan aksi, dan adanya penetapan skala prioritas. Ketiga, Rasul tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun. "Barangsiapa yang dibukakan pintukebaikan,  hendaknya  dia  mampu  memanfaatkannya,   karena  ia  tidak  tahu  kapan  ditutupkan  kepadanya," demikian beliau bersabda.Keempat,  dalam  bekerja  Rasul  selalu  memperhitungkan  masa  depan.  Beliau  adalah  sosok  yang    visioner, sehingga segala aktivitasnya benar-benar terarah dan terfokus.Kelima, Rasul tidak pernah menangguhkan pekerjaan. Beliau bekerja secara tuntas dan berkualitas.Keenam, Rasul bekerja secara berjamaah  dengan mempersiapkan  (membentuk)  tim yang solid yang percaya pada cita-cita bersama.Ketujuh, Rasul adalah pribadi yang sangat menghargai waktu. Tidak berlalu sedetik pun waktu, kecuali menjadiKedelapan, tentunya ada nilai tambah bagi diri dan umatnya.  Dan yang terakhir,  Rasulullah  SAW menjadikan  kerja sebagai  aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Rasul bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk meraih keridhaan Allah SWT. Inilah kunci terpenting.

Contoh Seserorang Dengan Etos Kerja yang Tinggi

Page 18: Etos Kerja dalam Islam
Page 19: Etos Kerja dalam Islam

TOLAK UKUR ETOS KERJA

• Mardhatillah sebagai tujuan luhur. • Memenuhi kebutuhan hidup• Memenuhi nafkah keluarga• Memenuhi kepentingan amal sosial

(bersedekah)• Memenuhi keperluan ibadah.• Mencegah kemungkaran.

Page 20: Etos Kerja dalam Islam

Ciri – ciri Muslim yang Memiliki Etos Kerja

• Toto Tasmara merinci ciri-ciri etos kerja Muslim, sebagai berikut:(1) Memiliki jiwa kepemimpinan (leadhership) (2) Selalu berhitung(3) Menghargai waktu(4) Tidak pernah merasa puas berbuat kebaikan (positive improvements)(5) Hidup berhemat dan efisien(6) Memiliki jiwa wiraswasta (entrepreneurship)(7) Memiliki insting bersaing dan bertanding(8) Keinginan untuk mandiri (independent)(9) Haus untuk memiliki sifat keilmuan(10) Berwawasan makro (universal)(11) Memperhatikan kesehatan dan gizi (12) Ulet, pantang menyerah (13) Berorientasi pada produktivitas (14) Memperkaya jaringan silaturrahim.

Page 21: Etos Kerja dalam Islam

Etika Dalam BekerjaPertama, seorang muslim harus bekerja dengan niat yang ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala Kedua, seorang muslim dalam usaha harus berhias diri dengan akhlak muliaKetiga, seorang muslim harus bekerja dalam hal-hal yang baik dan usaha yang halalKeempat, seorang muslim dalam bekerja harus menunaikan hak-hak yang harus ditunaikan, baik yang terkait dengan hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala (seperti zakat) atau yang terkait dengan hak-hak manusia (seperti memenuhi pembayaran hutang atau memelihara perjanjian usaha dan sejenisnyaKelima, seorang muslim harus menghindari transaksi riba atau berbagai bentuk usaha haram lainnya yang menggiring ke arahnya.Keenam, seorang pekerja muslim tidak memakan harta orang lain dengan cara haram dan bathil, karena kehormatan harta seseorang seperti kehormatan darahnyaKetujuh, seorang pengusaha atau pekerja muslim harus menghindari segala bentuk sikap maupun tindakan yang bisa merugikan orang lain. Kedelapan, seorang pengusaha dan pekerja muslim harus berpegang teguh pada aturan syari’at dan bimbingan Islam agar terhindar dari pelanggaran dan penyimpangan yang mendatangkan saksi hukum dan cacat moralKesembilan, seorang muslim dalam bekerja dan berusaha harus bersikap loyal kepada kaum mukminin dan menjadikan ukhuwah di atas kepentingan bisnis, sehingga bisnis tidak menjadi sarana untuk menciptakan ketegangan dan permusuhan sesama kaum muslimin

Page 22: Etos Kerja dalam Islam