Download - etika profesi etos kerja

Transcript
Page 1: etika profesi etos kerja

“ ETHOS KERJA“

Page 2: etika profesi etos kerja

ETIKA PROFESI KEILMUAN

Page 3: etika profesi etos kerja

Outline Materi

• Pekerjaan dan Profesi• Ciri atau Sifat yang Selalu Melekat Pada

Kerja atau Profesi• Keutamaan dan Ethos • Prinsip-prinsip Ethos Kerja atau Profesi• Mengatasi Hambatan Budaya• Kode Etik Profesi

Page 4: etika profesi etos kerja

Pekerjaan dan Profesi• Pekerjaan sebagai profesi

– pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok – dengan mengandalkan keterampilan atau keahlian

khusus – dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup – dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang

mendalam. • Profesi umum dan profesi khusus

– Hal utama dalam profesi khusus adalah pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat

– Pelayanan dan pengabdian itu dihayati sebagai suatu panggilan

– Contoh klasik : dokter, penasehat hukum atau pembela di pengadilan, rohaniwan, tentara, dan sebagainya

– semakin profesional seseorang akan semakin terjamin hidupnya

Page 5: etika profesi etos kerja

Ciri atau Sifat yang Selalu Melekat Pada Profesi

• Adanya pengetahuan khusus• Adanya kaidah dan standar moral yang

tinggi• Pengabdian pada kepentingan

masyarakat• Biasanya ada izin khusus untuk bisa

menjalankan suatu profesi.• Kaum profesional biasanya menjadi

anggota dari suatu organisasi profesi.

Page 6: etika profesi etos kerja

Keutamaan dan Ethos • Keutamaan

– Suatu disposisi watak, suatu kecenderungan tetap – Berkaitan dengan kehendak, yang membuat kehendak

tetap cenderung ke arah yang tertentu – Diperoleh melalui pembiasaan, merupakan hasil latihan. – Keutamaan berbeda dengan keterampilan

• Ethos– Berkaitan dengan suasana etis yang menandai atau

mewarnai keberadaan sebuah kelompok – Sebagian besar tercermin dalam Kode Etik suatu profesi – Ethos profesi tertentu merupakan tuntutan etis kepada

mereka yang bergabung dalam profesi itu – Dalam prakteknya, orang yang berkeutamaan akan lebih

mudah menghayati ethos kerja atau profesi; dan ethos kerja atau profesi akan membantu menciptakan ruang dan sekaligus tantangan dimana para individu dapat mempraktekkan dan mengembangkan keutamaan yang ada pada mereka

Page 7: etika profesi etos kerja

Prinsip-prinsip Ethos Kerja atau Profesi

• Prinsip tanggung jawab.– “Responsbility” merupakan gabungan dari dua kata,

yakni response, yang berarti tanggapan, dan ability, yang berarti kemampuan. Maka secara hurufiah responsbility atau yang kita artikan sebagai tanggung jawab berarti kemampuan memberi tanggapan.

– Dalam kaitan dengan pekerjaan, tanggung jawab dapat diartikan sebagai kemampuan dalam menanggapi dan menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan

– Bagi seorang pekerja, tanggung jawab ini memiliki dua arah:

• Terhadap pekerjaan itu dan hasil-hasilnya • Terhadap dampak dari kerja itu untuk kehidupan orang lain

atau masyarakat pada umumnya.

Page 8: etika profesi etos kerja

• Prinsip otonomi– Prinsip ini menuntut kaum profesional memiliki dan

diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya – Menghayati kode etik dalam situasi kongkrit yang

dihadapi, tetap berlangsung dalam iklim kebebasan setiap anggota

– Atau dengan kata lain, dengan otonomi berarti sembari berpegang pada ethos kerja atau kode etik, setiap pekerja atau profesional tetap mempunyai kebebasan untuk memutuskan apa yang terbaik untuk dijalankan dalam situasi dan tugas konkrit yang dihadapinya

– Dalam kaitan dengan organisasi profesi, otonomi menuntut agar organisasi profesi secara keseluruhan bebas dari campur tangan yang berlebihan dari pihak pemerintah atau pihak-pihak lain mana pun juga

Page 9: etika profesi etos kerja

• Prinsip keadilan– Prinsip ini menuntut kaum profesional untuk

memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.

– Ini berarti setiap orang profesional tidak boleh melanggar hal orang lain atau pihak lain, lembaga atau negara.

– Mereka harus menghargai hak-hak pihak lain sebagaimana mereka sendiri mengharapkan agar orang atau pihak lain menghargai haknya serta hak kelompok atau perusahaan yang diwakilinya

Page 10: etika profesi etos kerja

Mengatasi Hambatan Budaya• Dari agraris ke industri

– Kehidupan masyarakat pertanian : hidup santai (alon-alon kelakon), menyesuaikan diri pada kondisi alam, jam kerja yang tidak diatur secara ketat, cara kerja yang tidak tersistematis, mengandalkan cangkul dan peralatan sederhana lain, dan sebagainya

– Kehidupan masyarakat industri : waktu sangat dihargai, hidup serba cepat (sibuk, gesit), mengendalikan alam (pabrik), jam kerja yang jelas, kerja tersistematis, ada persaingan yang ketat, menggunakan peralatan berat dan canggih (mesin) yang sekaligus rumit, dan sebagainya.

– Masyarakat agraris, lebih dikuasai emosi; masyarakat industri, otak (ratio) lebih berperan

– Masyarakat pertanian menjadikan alam (panas, air, angin) sebagai taruhan, masyarakat industri mengandalkan ilmu.

Page 11: etika profesi etos kerja

• Langkah penyesuaian– Dalam dunia pertanian, ada masa tunggu antara

menanam dan panen, dan dunia industri, masa tunggu itu berlangsung antara mulai bekerja dan saat penggajian (lebih singkat).

– Dalam dunia industri terdapat semacam perang batin antara pekerja dan pengusaha, masing-masing punya tuntutan

– Di pihak pekerja bisa muncul tindakan malas, mangkir, protes, mengajukan tuntutan, mogok, bahkan merusak

– Dalam perang batin ini emosi bisa bergejolak, yang bisa membawa kerugian pada dua belah pihak.

– Perang batin ini terjadi karena situasi tersebut tetap berlangsung terus, karena kurangnya keterbukaan, dan adanya sikap selalu menyalahkan orang atau pihak lain

– Perang batin seperti ini tidak ada dalam masyarakat pertanian dalam masa antara menanam dan panen

– Dalam peralihan dari masyarakat pertanian ke industri, kondisi ini penting diantisipasi

Page 12: etika profesi etos kerja

– Perang batin yang membuat emosi bergejolak harus diatasi dengan cara pemahaman yang rasional

– Perlu dipahami adanya tingkat-tingkat kemampuan yang dimilki oleh para pekerja

– Kemampuan yang berbeda ini akan membawa dampak pada hasil kerja (jumlah dan mutu)

– Dan tentu hal ini memiliki dampak juga terhadap upah yang mereka terima

– Pemahaman seperti ini bukan lagi konsep emosional, melainkan konsep rasional. Artinya, semakin seseorang memiliki kemampuan yang semakin baik, akan memberikan hasil yang baik, bagi perusahaan dan bagi si dia sendiri.

– Untuk bisa mempraktekkan konsep rasional tersebut perlu ada bimbingan, pengarahan, pelatihan dan pendampingan bagi para pekerja

Page 13: etika profesi etos kerja

Kode Etik Profesi• Kode etik merupakan tingkah laku moral suatu kelompok,

yang dirumuskan secara tertulis, dan diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh anggota kelompok

• Kode etik dapat berfungsi sebagai penyeimbang atas sisi negatif dari kekuasaan profesional.

• Menjadi semacam kompas penunjuk arah moral dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat

• Kode etik merupakan produk etika terapan, yang dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi

• Agar kode etik dapat berfungsi dengan baik:– Harus dibuat oleh profesi itu sendiri – Harus menjadi hasil self-regulation (pengaturan diri) dari

profesi – Pelaksanaan kode etik harus diawasi terus menerus – Kode etik harus terus disertai refleksi etis

Page 14: etika profesi etos kerja

Kesimpulan

• Ethos kerja berkaitan dengan suasana etis yang menandai atau mewarnai keberadaan sebuah kelompok kerja atau profesi

• Seorang pekerja profesional harus mampu menghayati prinsip-prinsip etis dalam menjalankan profesinya

• Masyarakat petani harus melakukan persiapan antisipatif dalam memasuki dunia industri

• Kode etik harus dijalankan dengan konsisten sebagai wujud kepemilikan keutamaan dan kesediaan menghayati ethos kerja.