Download - ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAM CUPLIKAN ...

Transcript
Page 1: ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAM CUPLIKAN ...

Wisjachudin Faisal dan Samin ISSN 0216 - 3128 101

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAMCUPLIKAN IKAN DAN UDANG DENGAN METODA SS-AAS

Wisjachudin FaisaI, Sam inPusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN Yogyakarta

ABSTRAK

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAM CUPLIKAN IKAN DAN UDANG DENGANMETODA SS-AAS. Telah dilakukan percobaan ketidakpastian analisis Hg dalam cuplikan lkan dan Udang.Dilakukan preparasi cuplikan dengan freeze drying, kemudian dihomogenisasi sedemikian sehinggadiperoleh cuplikan yang homogen dengan ukuran 100 mesh. Analisis unsur Hg baik cuplikan lkan danUdang serta standar SRM 1566a menggunakan Solid Sampling Atomic Absorption Spectrometer (SS-AAS)AAS 5 EA, ZEISS. Dari hasil percobaan menunjukkan harga ketidakpastian gabungan dari cuplikan ikanlebih besar dari harga ketidakpastian gabungan dari cuplikan udang. Harga ketidakpastian diperluas daricuplikan ikan = 4,3636, sedangkan harga ketidakpastian gabungan dari cuplikan udang = 2,638. Hargapresisi = 98,46 % sedangkan harga akurasi = 97,0 % dan limit deteksi = 0,0154 ng/g.

ABSTRACT

UNCERTAINTY ESTIMATION OF ANALYSIS OF Hg IN FISH AND SHRIMP SAMPLE BY SS-AASMETHOD. An uncertainty estimation of analysis of Hg in FISH and SHRIMP sample by SS-AAS methodhas been done. Samples preparation have been done by using freeze drying. They were then homogenizedand sieved, so their grain size of 100 mesh were obtained. The content of Hg in the samples and SRM I566ahas been analyzed by using SS-AAS (solid sampling - atomic absorption spectrometer) AAS 5 EA, ZEISS.The experimental result shows that expanded uncertainty value offish sample is 4.3636, whereas expandeduncertainty value of shirmp 's sample = 2.638. Precision value is = 98.46 % and accuration value = 97.0 %and limit of detection = 0.0 I54 ng/g.

PENDAHULUAN

Solid Sampling Atomic AbsorptionSpectrometer ( SS - AAS ) adalah suatu alatuntuk analisis unsur padatan berwujud serbuk.Untuk analisis secara langsung dapat digunakandan memberikan banyak kemudahan, dibandingmenggunakan bahan cair. Bahan padatan tidakmemerlukan pelarut ataupun pengenceranmelainkan melalui penimbangan dan lansungdilakukan pembakaran dalam tungku grafit(l).

SS - AAS beroperasi secara nyala tunggaldengan cahaya yang terpotong- potong. Nyala darilampu katoda yang kontinu dilewatkan cuplikandengan selang waktu tertentu. Dengan peralatanoptik nyala terse but dikondisikan lintasannya sarna.SS - AAS sebagai instrumen analisis kimia disetiappenggunaan lampu katoda juga memerlukan Ipengoptimasian dari beberapa parameter sepertiTemperatur, Rate, Hold, Tekanan Gas yangmengalir pada Tungku Grafit. Optimasi dilakukandengan membandingkan serapan luas area yangterjadi disetiap parameter yang dioptimasi (I).

SS - AAS adalah salah satu instrumen

analisis kimia yang digunakan untuk mendapatkankadar suatu unsur tanpa melalui proses pelarutan.

Prinsip kerja alat ini mirip dengan AAS, yaitulogam yang terkandung didalam sampel diubahmenjadi atom bebas. Atom bebas tersebutmengabsorpsi radisi dari sumber cahaya yangkemudian diukur pada panjang gelombang tertentumenurutjenis logam dari cuplikan yang dianalisis.

Untuk memperoleh data yang akurat perluditentukan estimasi ketidakpastiannya. Pada alatSS-AAS ini, penentuan ketidakpastian relatif lebihsederhana karena cuplikan yang telah dipreparasilangsung ditimbang dengan alat timbangan yangterhubung dengan alat SS-AAS. Estimasiketidakpastian pengukuran termuat pada dalampedoman ISO 17025 (2). Untuk itu laboratoriumpengujian harus juga mempunyai dan menerapkanprosedur untuk mengestimasi ketidakpastianpengukuran tersebut. Dalam hal-hal tertentu sifatdasar metode pengujian dapat menghambatpenghitungan ketidakpastian pengukuran yangteliti secara metrologis dan absah secara statistik.Dalam hal tersebut laboratorium sekurang­kurangnya harus mencoba mengidentifikasi semuakomponen ketidakpastian dan membuat suatuestimasi yang wajar, dan harus memastikan bentukpelaporan hasil tidak memberikan kesan yang salahpada ketidakpastian. Estimasi yang w~ar harus

Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Jull 2007

Page 2: ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAM CUPLIKAN ...

/02- ISSN 0216 - 3128 Wisjaclludin Faisal dan S,mrin

didasarkan pada pengetahuan atas unjuk kerjametode dan pada lingkup pengukuran dan harus

menggunakan, sebagai contoh, pengalamansebelumnya dan data validasi. Derajat ketelitianyang dibutuhkan dalam suatu estimasi

ketidakpastian pengukuran tergantung pada faktor­faktor seperti: persyaratan metode pengujian,

persyaratan dari pengguna jasa atau pelanggan,adanya batas-batas yang sempit yang menjadi dasarkeputusan atas kesesuaian dengan suatu spesifikasi.

Dalam kaitannya dengan telah terakreditasinyaLaboratorium Kimia Analitik PT APB BA TAN

Yogyakarta sesuai pedoman ISO/IEC 17025 dan

untuk mnambah keunggulan kompetitif di dalampersaingan perdagangan global, maka diperlukanpengembangan prasarana teknis untuk

meningkatkan kualitas produk atau jasa yangmeliputi metodologi, standarisasi, pengujian danmutu laboratorium tersebut. Kebenaran dan

ketelitian hasil pengujian di laboratorium sangattergantung pada kebenaran dan ketelitian alat ukurdan alat uji yang digunakan. Oleh sebab itu alat­alat ukur dan alat-alat uji secara berkala harusdikalibrasi baik oleh laboratorium itu sendiri secara

internal atau oleh pejabatlpersonil yang berwenangyang telah mempunyai sertifikat kalibrasi yangdiakui.

Pada penelitian/kegiatan ini akan dilakukanestimasi ketidakpastian hasil pengujian unsur Hgdalam ikan dan udang yang dibeli di salah satuSupermarket Sleman.

TAT A KERJA

Alat

Alat yang digunakan pada percobaan inian tara lain Freeze Drying Lyovac GT 2, piringaluminium, Trivac vacuum pump, Bell jar, gelasakrilik pada "Drying Chamber', PenumbukStainless Steel, Cawan Petri, Plastic cover, Jarum,

Mortar Agat, Ayakan 100 mesh, seperangkat alatSS - AAS (AAS 5 EA, ZEISS, PC komputer

dengan System Operasi ( SO ) / 22.1 dan AAS 5EA Control Soft Ware), Lampu Katoda RonggaHg, Tungku Grafit, Pendingin KM 5 yang berisi 5liter air, Timbangan Mikro, Plattform, pinsetPlattform , Homogeniser Spex, Botol gelas,Spatula, Gunting, Sarung tangan, Masker, Tissue.

Bahan

Adapun bahan yang dipakai adalah:Nitrogen cair, Cuplikan Ikan dan Udang, SilikaGel, SRM (CRM, certified reference material)

SRM, Gas Argon UHP, Alkohol teknis, AcelOn p.aMerck,

Cara Kerja

Cuplikan Ikan dan Udang masing-masingdilantakkan dengan nitrogen cair scl-.aligusdilakukan penumbukan, kemudian dipinJJhkandalam cawan petri, kemudian cawan petri tcrsebutditempatkan dalam piring aluminium di dalam Bell

jarr Freeze Drying3,4) kemudian dioperasikandengan diawali pendinginan selama 15 men it,

kemudian divakumkan dengan pompa vakumsedemikian sehingga mencapai 10.2 mBar, setelah

itu Freeze Drying dimatikan dan katup udaraDrying Chamber dibuka. cuplikan dikeluarkan dariBelljar, cuplikan ditumbuk, kemudian diayakdengan ukuran ayakan 100 mesh, langkah terakhiradalah membuat homogen cuplikan denganhomogenizer selama 3 kali 10 menit untuk tiapcuplikan. Cuplikan siap untuk dianalisis, yangprosedur operasinya adalah antara lain PengaturanOptik yaitu dengan cara mengatur panjanggelombang 253,7 nm, lebar celah 0,5 nm dan aruslampu 3,5 mA, kemudian Pengaturan Program(5)

dengan cara melakukan pengaktifan Method padaDevelopment Rutine, kemudian pada Spectrometermenu, dipilih Ana/itical Parameter, BackgroundCorrection off dan Peak Area.

Furnace Parameter dan diatur programtemperatur sebagai berikut :

NoKeterangan

SuhuRateHold

(oC)(°15 )(5 )

1.

PenQerinQan 120605

2.

Pirolisa 1502002

3.

Auto Zero 15002

4.

Atomisasi 40024003

5.

Pembersihan190015002

Untuk Pembuatan Kurva Standar

Kalibrasi5), dilakukan dengan menggunakan

platform secara berurutan SRM NIST 1566 a.

ditimbang dengan berat tertentu sedemikian,

sehingga satu demi satu berat tersebut diatomisasiyang diawali melalui tahapan pengeringan dan

diakhiri dengan pembersihan dalam tungku grafit.

Setelah program pembersihan, maka kurvakalibrasi standar akan terlihat dilayar monitor yang

memberikan informasi slope, koefisien korelasi,standar deviasi serta karakteristik massa. Pada

proses pembersihan digunakan gas argon UHP (

Ultra High Pure ) yang tingkat kemurnian gas

mencapai 99,999 %. Dialirkannya gas argon ini

Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2007

Page 3: ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAM CUPLIKAN ...

Wisjachudin Faisal dan Samin ISSN 0216 - 3128 /03

adalah untuk mengusir asap dan gas yang timbulserta guna menghindari adanya peristiwakondensasi pada saat proses pemanasan berjalan.Asap dan gas buang selama instrument beroperasidiisap keluar oleh kipas angin penyedot udara (Exhause Fan ) yang dipasang tepat diatas tungkugrafit. Sedangkan untuk Penentuan Recovery,ditimbang euplikan SRM GBW 08301, dilakukanseeara "duplo", masing - masing diproses dalamtungku grafit, dan ditentukan kadar merkurinya,untuk penentuan konsentrasi euplikan, dilakukanpenimbangan euplikan sedimen seeara "duplo",masing-masing diproses dalam tungku grafit, danditentukan kadar merkurinya .

Ditimbang SRM NIST 1566 a berturut­turut ( 0,228; 0,448; 0,473 dan 0,813 ng) sepertiberikut :

• Seeara berurutan SRM tertimbang dimasukkandalam tungku grafit dimulai yang paling ringan,kemudian di klik nm dan dilanjukan dengancontinue untuk SRM tertimbang berikutnya.

• Dieatat harga Slope ( S ), koefisien korelasi(R\ Standar Deviasi ( seO ) dan karakteristikmassa ( mO ) yang tertampil dari layar monitor.

Pengaktifan Sample menu

• K]ik icon sample table, ditulis b]anko platformdan nama SRM, diprogram s.d ]2 ka]ipengukuran.

• Ditulis nama eontoh.

• Ditimbang sekitar 0,] 00 mg sampai 0,700 mgeontoh, dimasukkan seeara berurutan kedalamtungku grafit, dan Run, di klik untuk B]ankoplatform serta dilanjutkan dengan continueuntuk eontoh.

• Klik print table untuk memperoleh hasil eontoh.• Penf!Ukuran contoh vang sarna se/an;utnva.

davat digunakan wogram rekalibrasi deneanSRM vane sarna.

FORMULAAx - Bo

Cx =BI

Cx = konsentrasi sampel (nglg)Ax = Absorbansi yang diukurBo = intersepBI = slope

FISH BONE

. preSiSi7;'--ihty , Cx,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasi/ Absorbansi SRM /566a untukKurva Kalibrasi

Nama

Berat SRMMassaAbsor

(n~)(p~ )bansi

Blanko0,0000,00000,002

Standar-1

0,22814,640,474

Standar-2

0,44828,760,958

Standar-3

0,47330,371,029

Standar-4

0,81352,191,788

Dari Tabel 1. tersebut dapat dihitungpersamaan regresi liniemya seperti Tabel 2a dibawah ini :

Tabel 2a. Perhitungan Untuk Regresi Liniel7)

NoXiYiXi - Xr(Xi - xdYi - Yr(Yi - Yd«Xi-Xr)(Yi- Yr)

I00,002-25,192634,63686-0,84820,7194432421,3678544

2__ ]_'!'.2~_,_0,474_:JO,5~L.___UJ.'.~44?__-0,37620,14152644____3,<~§96§24_-_._- 3_1~..z§_0,9583,568____....J~'.nQ_~240,10780,01162084__ 0,3_~46304____

4.},Q}.?_ ....1,029-~-'~---__26,_~.'l§l!j____0,17880,03196944__ 9.12.258_~64,___

5

52,191,78826,998728,8920,93780,8794688425,318724:J

Juml

125,964,25101514,415901,78402885],966698

Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2007

Page 4: ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAM CUPLIKAN ...

104- ISSN 0216 - 3128 Wisjachudin Faisal dan Samin

Dari data Tabel 2a tersebut dapat dihitungharga Xrerata = 25,192, Yrerata = 0,8502, b=0,0343147, a =-0,014255, r = 0,9997735

Tabel 2b. Perhitungan Un/uk Regresi Linier

No.XiYiY"(Yi- YI\)2

1

00,002-0,0086950,0001144

211,,640,4740,4924620,0003408

-Lm?~'Z§ ... 0,9580,9758180,0003175

4m}QJT m..J&?~..,...._.1,Q1Q~~?,...,3,73\ E-06

5

52,191,7881,7778740,000 I025

Jmlh

125,964,2514,3031710,000879

SYIX = 0,000175792,

SB = 0,000175792,

YB = -0,008695182

Y = YB+3 SB = -0,008167806

LOD = 0,015405926.

Tabel3. Kadar Hg da/am SRM N/ST 1566a Hasi/Ana/isi/8)

NIST MassaKadar HgNo1566 a

(mg)

(pg)( ng/g )

1

0,3250 2],53366,257

2

0,2930 ] 9,48366,4933

0,3610 23,79865,922

40,3380 23,00]68,05 ]

5

0,4420 30,]5768,2286

0,4010 25,67263,253

7

0,5460 35,26464,585

8

0,]720 ]4,72865,489

9

0,2470 ]7,52667,758

]0

0,4090 25,67265,754

Rerata66,]8 ± 1,49

\,319

Tabel 4. Kadar Hg da/am Udang

No. Kadar Hg( Pw'g )I

68,0382

59,1943

71 ,2964

66,1995

62,8126

66,575.7

71,9708

69,6169

66,082to

66, \31Rerata

66,79 ± 3,82

Ketidakpastian pengukuran Hg dalam contohUdang :

I. Ketidakpastian baku penimbangan I SRM (darisertifikat menunjukkan ketidakpastian totalneraca adalah 0,0143 mg (sudah dikalikan 2) =

(0,0;43)2 +(~J = 0,47

2. Ketidakpastian baku penimbangan II contohUdang ( dari sertifikat menunjukkanketidakpastian total neraca adalah 0,0143 mg(sudah dikalikan 2) =

I )2 ( )2(0,0;43 + ~ = 1,21

3. HasH experimen kadar Hg dalam Udang 66,79± 3,82 nglg, maka harga ketidakpastian bakuexperimen = 11= 3,82/101/2 = 1,21 nglg

4. Data serifikat NIST 1566a menunjukkan kadarHg 64,2 ± 6,7 nglg, maka harga ketidakpastianbaku kemumian standar 11= (6,7)/2 = 3,25nglg.

5. Ketidakpastian baku presisi metoda (experimenstandar) 66,18 ± 1,49 ng/g , repeatibility =1,4911= 1,49/101/2 = 0,47 nglg

6. Ketidakpastian baku kurva kalibrasi 11=s21 b2,

dimana S2 = 0,0002694, b2 = (0,0343 I477i,sehingga harga 11=s21 b2 = 0,23

Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2007

Page 5: ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAM CUPLIKAN ...

Wisjachudin Faisaf dan Samin ISSN 0216 - 3128 105

Ild = 2 x Ilrel = 2,638

Kadar Hg dalam Udang : 66,79 ± 2, 63

Tabel 5. Kadar Hg dalam !kan

No. Kadar Hg( pglg )I

68,5902

72,7753

65,]424

79,7405

67,6496

59,3907

63,] 168

67,4609

57,54310

56,744Rerata

65,8]± 6,75

Ketidakpastian pengukuran Hg dalam contohUdang :

neraca adalah 0,0]43 mg (sudah dikalikan 2) =

(O,0~43r +(~J = 0,47

2. Ketidakpastian baku penimbangan III contoh]kan ( dari sertifikat menunjukkanketidakpastian total neraca adalah 0,0143 mg

. (sudah dikalikan 2)

I r ( r(0,0~43 + ~ = 2,13

3. Hasil experimen kadar Hg dalam Ikan 65,81±6,75 nglg, maka harga ketidakpastian bakuexperimen = Il = 6,75/101/2 = 2,13 ng/g

4. Data serifikat NIST 1566a menunjukkan kadarHg 64,2 ± 6,7 nglg, maka harga ketidakpastianbaku kemumian standar Il = (6,7)/2 = 3,25nglg.

5. Ketidakpastian baku presisi metoda (experimenstandar) 66,18 ± 1,49 nglg , repeatibility =1,49Il = 1,49/]01/2 = 0,47 ng/g

6. Ketidakpastian baku kurva kalibrasi "Il= s21 b2,dimana S2 = 0,0002694, b2 = (0,03431477)2,sehingga harga Il= s21b2= 0,23

I. Ketidakpastian baku penimbangan I SRM (dari

sertifikat menunjukkan ketidakpastian total .

_ J --. -- .--- . m • m __ m n

Ilrelatif- , , ,

(ppnb )/ + (ppnb )/1' + ,u ( !:!.!..) + ( ,up) + ( ,ucup ) + (pkkal )'cs lcsp lccup

= 2, 18] 8

Ild (ketidakpastian diperluas) = 2 x Ilrel = 4,3636Kadar Hg dalam Ikan: 65,81 ± 4,3636 nglg

J.ld = 2 x J.lre IDimana

J1S = Ketidakpastian baku standar SRM

cs = konsentrasi Hg dalam sertifikat SRMf.1P = Ketidakpastian baku percobaan standar

SRM

csp = Konsentrasi standar percobaan

f.JCup = Ketidakpastian baku cuplikan

ccup = Konsentrasi cuplikan

Jlkkal = Ketidakpastian kurva kalibrasi

f.1Pnb = Ketidakpastian baku penimbangan

Untuk menghitung tingkat akurasi dan Presisidigunakan rumus di bawah ini :

KS - HA

Akurasi = {100 - ( m X 100) }(6) %HA

64,2 -66,18= 100- (m m_m X 100) %

66,18KS = kadar Hg tercantum dalam sertifikat SRM

(ng Ig )

HA = kadar Hg hasil analisis ( ng I g )

SDPresisi = { 100 - ( m_ X 100) } %=

HA

Harga limit deteksidari persamaan regresi linier diatas (TabeI2b) = 0,0154 nglg

Setelah dihitung harga Presisi = 98,46 % dan hargaAkurasi = 97,0 %

Dari data di atas menunjukkan hargakandungan Hg dalam Udang dan Ikan masing­masing 66,79 ± 3,82 nglg dan 65,81± 6,75 ng/g

sedangkan harga ketidakpastian gabungan dari

Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2007

Page 6: ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Hg DALAM CUPLIKAN ...

106 ISSN 0216 - 3128 Wisjachudin Faisal dan Samin

cuplikan ikan lebih besar dari harga ketidakpastiangabungan dari cuplikan udang. Hargaketidakpastian diperluas dari cuplikan ikan =4,3636, sedangkan harga ketidakpastian diperluasdari cuplikan udang = 2,638. Hal ini disebabkankarena penyimpangan baku dari penentuan kadarHg dalam Ikan lebih besar dibanding hargapenyimpangan baku untuk Udang.

KESIMPULAN

8. Certificate or Certified Reference MaterialCertificate of NIST 1566a Oyster TissueCertificate of Analysis, Standard Washington,DC 20234, (1984)

TANYAJAWAB

Yusuf Nampira

- Mengapa ketidakpastian perlu dilakukan?

Wisyachudin

• Seperti diketahui ketidakpastian adalahmenentukan semua kesalahan yang diketahuimenjadi satu rentang tunggal. Dalam hal iniperlu diinventarisasi semua faktor yang dapatmemberi kontribusi kesalahan terhadap hasilakhir. Ketidakpastian ini dapat memberikangambaran penyimpangan pengukuran padaanalisis suatu unsur dengan metode tertentu

Dari hasil percobaan menunjukkan hargakandungan Hg dalam Udang dan Ikan masing­masing 66,79 ± 3,82 nglg dan 65,81± 6,75 nglgsedangkan harga ketidakpastian gabungan daricuplikan ikan lebih besar dari harga ketidakpastiangabungan dari cuplikan udang. Hargaketidakpastian diperluas dari cuplikan ikan =4,3636, sedangkan harga ketidakpastian diperluasdari cuplikan udang = 2,638. Harga presisi = 98,46% sedangkan harga akurasi = 97,0 % dan limitdeteksi = 0,0154 ng/g.

DAFTAR PUSTAKA

Budi Sulistyo

- Mengapa Hg dalam ikanditentukan kandungannyamenggunakan SS-AAS?

dan udang perludan mengapa

I. ZEISS, Atomic Absorption SpectrometerManual, 1994

2. BSN, Persyaratan Umum KompetensiLaboratorium Pengujian dan LaboratoriumKalibrasi, ISO/lEC 17025, edisi kedua 15-05­2005.

3. LYOY AC GT 2 Operating Instructions, GA093/6

4. THERMOY AC, GA 571/11Gauge Tubes andSensing Tube, Operating Instructi9ns

5. G.SCHLEMMER AND B. WELZ,FRESENIUS Z. Anal Chern ( 1987 ) 328: 405­409

6. A.A. BROWN AT.AL. FRESENIUS Z. AnalChern ( 1987) 328: 354-358

7. J.C. MILLER AND J.N. MILLER, Statistic forAnalitical Chemistry, Ellis Horwood Limited,First published, 1984: 96 - 100

Wisyachudin

• Hg adalah unsur yang bersifat racun, apabiladikonsumsi manusia maupun makhluk hiduplainnya, untuk itu maka perlu diketahuiseberapa jauh ikan dan udang telahterkontaminasi oleh Hg karena lingkunganikan dan udang sangat boleh jadi telahtercemar oleh beberapa unsur yang berbahayadan bersifat racun salah satu diantaranyaadalah Hg. Apabila menggunakan F-AAS,maka kesalahan/ketidakpastiannya lebih rumitkarena beberapa harus diamati lebih banyakantara lain, volume larutan, pemipetan, faktorpengenceran , pengamatan absobansi dll.Sedangkan pada SS-AAS lebih sederhanaantara lain, neraca, kemumian sandar, kurvakalibrasi, presisi metoda serta repeatability.

Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN

Yogyakarta, 10 Juli 2007