Alfonsina C. Pentury0961050090
Epidemiologi
Menurut Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran, Depkes tahun 1993-1996 pada 7 propinsi di Indonesia, pada tahun 1996 ditemukan insidens Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) sebesar 3% dari penduduk Indonesia. Dengan kata lain dari 220 juta penduduk Indonesia diperkirakan terdapat 6,6 juta penderita OMSK. Usia terbanyak penderita infeksi telinga tengah adalah 7-18 tahun.
Etiologi
1. LingkunganHubungan penderita OMSK dan faktor sosial ekonomi belum jelas, tetapi mempunyai hubungan erat antara penderita dengan OMSK dan sosioekonomi, hal ini berhubungan dengan kesehatan secara umum, diet, tempat tinggal yang padat.
2. Genetikbelum jelas apakah insiden OMSK berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang dikaitkan sebagai faktor genetik. Sistem sel-sel udara mastoid lebih kecil pada penderita otitis media.
3. InfeksiBakteri yang terutama dijumpai adalah Gram- negatif, flora tipe-usus.
4. Infeksi saluran nafas atasBanyak penderita mengeluh sekret telinga sesudah terjadi infeksi saluran nafas atas. Infeksi virus dapat mempengaruhi mukosa telinga tengah, menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap organisme yang secara normal berada dalam telinga tengah, sehingga memudahkan pertumbuhan bakteri.
5. AutoimunPenderita dengan penyakit autoimun akan memiliki insiden lebih besar terhadap otitis media kronis.
6. Alergi insiden otitis media kronis yang
alergi > bukan alergi. sebagian penderita yang alergi
terhadap antibiotik tetes telinga atau bakteria atau toksin-toksinnya
7. Gangguan fungsi tuba eustachius. Tuba eustachius sering tersumbat
oleh edema. Pada telinga yang inaktif, tuba tidak
mungkin mengembalikan tekanan negatif menjadi normal.