BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan
yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan
jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru
diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada
manusia dilakukan dengan cara generative atau sexual.Untuk dapat mengetahui
reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ
kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung didalamnya. Sistem
reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai
kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik.
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena
tidak memiliki saluran sendiri.Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme
umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat
mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang
berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan
kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi testis pada masa
pubertas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat
dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan karena
hipofisis berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus, pusat
maturasi seperti amygdala, didalam otak, melepaskan penghambat sel eminensia
mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk menghasilkan hormon
penglepas gonadotropin (gonadotropin –releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi
dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon
penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone, FSH) dan
luteinizing hormone (LH).
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap stress.
1
Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat di klasifikasikan
menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon somatropika yang
meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen
plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH):
Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam
pertumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian hormon ?
2. Jelaskan bagaimana cara kelenjar hormon ?
3. Jelaskan kelenjar yang memproduksi hormon reproduksi pria dan wanita ?
4. Jelaskan macam-macam hormon reproduksi pria dan wanita, pembentukan,
serta fungsinya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui defenisi hormon.
2. Mengetahui kerja kelenjar hormon.
3. Mengetahui kelenjar hormon.
4. Mengetahui hormone reproduksi pria, pembentukan, dan fungsi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hormon
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk
ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik.
Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari empat hormon tersebut
dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimimulati hormone )
yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya merangsang jaringan tertentu di
ovarium. Dalam hal hormon pertumbuhan lebih dari satu organ menjadi target sebab
hormon pertumbuahan mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam badan. Jaringan
target suatu hormon sangat spesifik karena sel-selnya mempunyai reseptor untuk
hormon tersebut.
B. Organ-organ Reproduksi
Organ reproduksi primer, atau gonad,terdiri dari sepasang testis pada pria dan
sepasang ovarium pada wanita.
Pada kedua jenis kelamin, gonad matur melaksanakan dua fungsi yaitu:
1. Menghasilkan gamet (gametogenesis), yaitu spermatozoa sperma pada pria dan
ovum(sel telur) pada wanita.
3
2. Mengeluarkan hormon seks, secara spesifik,testosteron pada pria dan estrogen
pada wanita.
Pada pembuahan ovum, setelah ejakulasi dalam waktu 5 sampai 10 menit,
beberapa sperma akan dihantarkan melalui uterus ke ampula pada bagian akhir
ovarium dari tuba fallopi, yang dibantu dari kontraksi uterus dan tuba fallopi yang
dirangsang prostagladin dalam cairan seminal dan oksitosin yang dilepaskan dari
kelenjar hipofisis posterior selama orgasme wanita.
Selama 3 hari pertama setelah ovulasi peningkatan progesteron yang cepat yang
disekresi oleh korpus luteum ovarium pertama-tama akan memicu peningkatan
reseptor progesteron pada sel-sel otot polos tuba fallopi dan kemudian akan
mengaktifkannya, melepaskan ovum masuk kedalam uterus.
Gambar 1. Alat Reproduksi Pria
Gambar 2. Alat Reproduksi Wanita
4
C. Hormon-Hormon Reproduksi Pada Wanita
Hormon yang dihasilkan di bagian sistem reproduksi wanita, antara lain:
1. Estrogen (Hormon seks)
2. Progesteron (Hormon seks)
3. Oksitosin
4. Relaksin
5. Prolaktin
a. Fungsi human choronic gonadtropin
HCG merupakan merupakan glikogen protein yang memiliki fungsi yang sama
dengan hormon lutein yang disekresi oleh hipofisis. Fungsinya yang terpenting
adalah mencegah inovulasi normal dan menyebabkan korpus luteum menyekresi
lebih banyak hormon progesteron dan hormon esterogen. Hormon kelamin
akan mencegah terjadinya menstruasi dan menyebabakan endometrium terus
tumbuh serta menyimpan nutrisi dalam jumlah besar.efek HCG juga menimbulkan
perangsangan sel-sel interstisial testis, sehingga mengakibatkan pembentukan
testosteron pada fetus pria hingga lahir.
b. Fungsi esterogen dan progesteron dalam kehamilan
Esterogen berfungsi sebagai poliferatif pada sebagian besar organ reproduksi dan
organ penyertanya. Selama kehamilan,jumlah estrogen yang sangat berlebihan
akan menyebabkan :
1) pembesaran uterus.
2) pembesaran payudara dan pertumbuhan struktur duktus payudara.
3) pembesaran genitalia eksterna wanita.
Progesteron berfungsi sebagai mencegah keguguran dengan menekan kontraksi
miometrium uterus. Progesteron juga mendorong pembentukan sumbat mukus
dikanalis servikalis, mencegah kontaminan vagina mencapai uterus. Progesteron
plasenta merangsang perkembangan kelerjar susu dipayudara, dalam persiapan
untuk laktasi.
D. Sistem hormon wanita
Sistem hormon wanita seperti pada pria terdiri dari 3 hormon sebagai berikut:
Hormon yang dikeluarkan hipotalamus.hormon pelepas gonadotropin (GnRH),
yang sebelumnya juga disebut hormon pelepas hormon lutein.
5
Hormon hipofisis anterior, hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon
lutein keduanya disekresi sebagai respon terhadap pelepasan hormon (GnRH)
dari hipotalamus .
Hormon–hormon ovarium, estrogen dan progesteron ,yang disekresi oleh
ovarium sebagai respon terhadap kedua hormon dari kelenjar hipofisis
anterior.
1) Fungsi ovarium bulanan dan fungsi hormon-hormon gonadotropin
Tahun-tahun reproduksi normal dari wanita ditandai oleh perubahan ritmis bulanan
dari kecepatan sekresi hormon-hormon wanita dan juga perubahan pada ovarium serta
organ-organ seksual.pola ritmis ini disebut siklus seksual wanita (atau siklus
menstruasi, walaupun kurang tepat). Durasi siklus rata-rata 28 hari. Bahkan pada
wanita yang normal, siklus juga dapat berlangsung singkat selama 20 hari atau
panjang 45 hari walaupun panjang siklus yang abnormal kadang-kadang berkaitan
dengan menurunnya kesuburan.
2) Hormon-Hormon Gonadotropin dan Pengaruhnya pada Ovarium
Perubahan ovarium selama siklus seksual bergantung seluruhnya pada hormon-
hormon gonadotropin, FSH dan LH. Ovarium yang tidak dirangsang oleh hormon-
hormon ini tetap tidak masuk, yang merupakan keadaan masa kanak-kanak, ketika
tidak ada hormon-hormon gonadotropin yang disekresi pada usia 9 sampai 10 tahun,
hipofisis secara progresif mulai menyekresi lebih banyak LH dan FSH, yang
mencapai puncaknya pada awal siklus seksual bulanan antara usia 11 dan 16 tahun,
periode perubahan ini disebut pubertas. Dan siklus menstruasi pertama disebut
menarke.
Kira –kira setiap 28 hari, hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis anterior
menyebabkan folikel yang baru mulai tumbuh di dalam ovarium. Satu dari folikel ini
akhirnya menjadi matang dan berovulasi pada hari 14. Selama pertumbuhan folikel
akan disekresi banyak estrogen.
Sesudah ovulasi, sel-sel sekratorik pada folikel berkembang menjadi korpus luteum
yang menyekresi sejumlah besar hormon wanita, progesteron dan estrogen. Setelah 2
minggu kemudian kemudian, korpus luteum akan berdegenerasi, sedaangkan hormon
ovarium yaitu estrogen dan progesteron akan sangat berkurang jumlahnya dan akan
terjadi menstruasi.
3) Fungsi Hormon-Hormon Ovarium Estradiol dan Progesteron
6
Kedua jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen dan progesteron. Sejauh ini
yang paling penting dari estrogen adalah hormon estradiol dan yang paling penting
dari progestin adalah progesteron. Estrogen terutama meningkatkan proliferasi dan
pertumbuhan sel khusus di dalam tubuh dan berperan dalam perkembangan sebagian
besar karakteristik kelamin sekunder pria. Sebaliknya progestin berkaitan hampir
seluruhnya dengan persiapan akhir dari uterus untuk menerima kehamilan dan
persiapan dari payudara untuk laktasi.
4) Fungsi estrogen efeknya pada karakteristik kelamin primer dan sekunder
Fungsi utama dari estrogen adalah untuk menimbulkan proliferasi sel dan
pertumbuhan jaringan organ-organ kelamin dan jaringan lain yang berkaitan dengan
reproduksi.
- Efek pada uterus dan organ kelamin luar wanita.
Selama masa kanak-kanak estrogen disekresi hanya dalam jumlah kecil, tetapi
pada pubertas,jumlah estrogen yang disekresi dibawah pengaruh hormon-hormon
gonadotropin hipofisis meningkat sampai 20 kali lipat atau lebih pada saat ini
organ-organ kelamin wanita akan berubah dari yang dimiliki seorang anak
menjadi yang dimiliki seorang wanita dewasa. Selain itu estrogen juga mengubah
epitel vagina dari tipe kuboid menjadi bertingkat yang dianggap lebih tahan
terhadap trauma dan infeksi dari pada epitel pra pubertas. Infeksi pada anak
seperti vaginitis gonore dapat disembuhkan dengan pemberian estrogen dapat
meningkatkan ketahanan dari epitel vagina.
- Efek estrogen pada tuba fallopi.
Estrogen berpengaruh pada mukosa yang membatasi tuba fallopi, sama seperti
efek estrogen terhadap endometrium uterus.esttrogen menyebabkan jaringan
kelenjar lapisan tersebut berproliferasi,dan yang paling penting estrogen
menyebabkan jumlah sel-sel epitel bersilia yang membatasi tuba fallopi
bertambah banyak. Aktivitas silia juga meningkat. Silia tersebut selalu bergerak
kearah uterus, yang membantu menolong ovum yang telah dibuahi kearah uterus
- Efek estrogen pada penyebaran rambut
Estrogen tidak terlalu mepengaruhi penyebaran rambut. Akan tetapi rambut akan
tumbuh pada daerah pubis dan pada aksila sesudah pubertas. Peningkatan jumlah
androgen yang dibentuk oleh kelenjar adrenal adalah hormon yang terutama
berperan pada pertumbuhan tersebut.
- Efek estrogen pada payudara.
7
Estrogen menyebabkan: perkembangan jaringan stroma payudara, pertumbuhan
sistem duktus yang luas, dan deposit lemak pada payudara.lobulus dan alveoli
payudara sedikit berkembang dibawah pengaruh estrogen sendiri, tetapi
sebenarnya progesteron dan prolaktinlah yang mengakibatkan terjadinya
pertumbuhan yang nyata dan berfungsinya struktur-struktur tersebut. Ringkasnya
estrogen memulai pertumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk air susu
payudara. Estrogen juga berperan pada pertumbuhan karakteristik dan penampilan
luar dari payudara wanita dewasa. Akan tetapi estrogen tidak menyelesaikan
tugasnya yaitu mengubah payudara menjadi organ yang memproduksi susu.
Prolaktin yang mempunyai tugas berlawanan yang menyelesaikan tugas estrogen
yaitu meningkatkan sekresi dari air susu. Hormon ini disekresikan loeh kelenjar
hipofisis ibu, dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat secara tetap dari
minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi, dimana pada saat ini meningkat
10-20 kali dari kadar normal pada saat hamil. Setelah bayi dilahirkan, hilangnya
sekresi esterogen dan progesteron oleh plasenta yang tiba-tiba, sekarang
memungkinkan efek laktogenik prolaktin dari kelenjar hipofisis ibu untuk
mengambil peran dalam memproduksi air susu, dan dalam 1-7 hari kemudian,
kelenjar payudara dengan progresif mulai menyekresi air susu dalam jumlah besar
sebai penganti kolostrum.
Pembagian hormon estrogen :
Estradiol
Sumber : Sel theca dan granulosa ovarium; konversi dari estron atau testosteron
Penggunaan sehari-hari : 0,08 mg (awal fase folikular) 0,5-10 mg (akhir fase
folikuler)
Kegunaan : Hormon yang penting pada fase menstruasi; merefleksikan derajat
perkembangan folikuler.
Estron
Sumber : Ovarium : Konversi dari hormon androgen, andrenal lemak subkutan :
konversi adrogen adrenal.
Penggunaan sehari-hari : 0,12-0,6 mg
Kegunaan : Hormon dan metabolik yang dominan setelah fase menopause.
Estriol
Sumber : Ovarium : aromatisasi prekursor fetus plasenta : aromatisasi prekursor
fetus.
8
Kegunaan : Memainkan peranan dalam fungsi unik fetoplasental, peranan pastinya
tidak diketahui
5) Fungsi-Fungsi Progesteron
Efek progesteron pada uterus.
Sejauh ini fungsi progesteron yang paling penting adalah untuk meningkatkan
perubahan sekretorik pada endometrium uterus selama separuh terakhir siklus seksual
bulanan wanita, sehingga mempersiapkan uterus untuk menerima ovum yang sudah
dibuahi.
Efek progesteron pada payudara
Progesteron meningkatkan perkembangan dari lobulus dan alveoli payudara,
mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar dan menjadi bersifat
sekretorik.akan tetapi progesteron tidak menyebabkan alveoli benar-benar menyekresi
air susu. Air susu disekresi hanya sesudah payudara yang sudah siap dirangsang lebih
lanjut oleh prolaktin dan kelenjar hipofisis anterior.
Efek progesteron pada tuba fallopi
Progesteron juga meningkatkan sekresi pada mukosa yang membatasi tuba
fallopi.sekresi ini dibutuhkan untuk nutrisi ovum yang telah dibuahi, dan sedang
membelah, sewaktu ovum bergerak dalam tuba fallopi sebelum berimplantasi.
6) Oksitosin.
Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses kelahiran,
untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
7) Relaksin.
Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi
ligamen pelvis pada proses kelahiran.
8) Prolaktin
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron
merangsang pembentukan air susu.
9) Osilasi Umpan Balik Dari Sistem Hipotalamus –Hipofisis-Ovarium
Sekresi hormon ovarium pasca ovulasi dan depressi gonadotropin.
Bagian siklus yang paling mudah dijelaskan adalah peristiwa yang terjadi selama
fase pasca ovulasi antara ovulasi dan dimulainya menstruasi. Selama itu korpus
luteum menyekskrei sejumlah besar progesteron dan estrogen, demikian juga
inhibin. Semua hormon ini secara bersama-sama memberikan efek umpan balik
negatif terhadap kelenjar hipofisis anterior dan hipotalamus, sehingga
9
menyebabkan penekanan FSH dan LH, mengurani hormon ini sampai kadar
terendah, kira-kira 3 sampai 4 hari sebelumnya timbulnya menstruasi.
Fase pertumbuhan folikel
Dua sampai tiga hari sebelum menstruasi.korpus liteum akan mengalami regresi
sampai hampir berinvolusi secara menyeluruh, dan sekresi estrogen,progesteron
serta inhibin oleh korpus luteum menjadi sangat rendah.ini akan melepaskan
hipotalamus dan hipofisis anterior dari umpan balik hormon-hormon
tersebut.kemudian saat dimulainya menstruasi sekresi FSH oleh hipofisis mulai
meningkat kembali .hormon-hormon ini merangsang pertumbuhan folikel yang
baru dan meningkatkan sekresi estrogen kira-kira 12,5 sampai 13 hari sesudah
dimulainya menstruasi.selama 11 atau 12 hari pertama dari pertumbuhan folikel
ini laju kecepatan sekresi gonadotropin,FSH dan LH akan berkurangi sedikit
akibat efek umpan balik negatif terutama dari estrogen pada kelenjar hipofisis
anterior. Kemudian secara mengherankan, tiba-tiba ditemukan peningkatan
sekresi LH dan sedikit FSH. Ini adalah lonjakan LH dan FSH praovulasi yang
akan diikuti ovulasi.
Lonjakan LH dan FSH praovulasi;ovulasi
Pada kurang lebih 11,5sampai 12 hari sesudah mulainya menstruasi, penurunan
jumlah sekresi FSH dan LH terhenti secara mendadak. Diperkirakan bahwa kadar
estrogen yang tinggi pada saat ini (atau dimulainya sekresi progesteron oleh
folikel) mengakibatkan efek perangsang umpan balik positif pada hipofisis
anterior. Apapun penyebab lonjakan FSH dan LH praovulasi ini LH menyebabkan
terjadinya ovulasi dan perkembangan serta sekresi lebih lanjut oleh korpus
luteum.jadi, sistem hormonal akan memulai putaran siklus yang baru sampai saat
ovulasi yang berikutnya.
10) Pubertas, Menarke, dan Menopause
Pubertas berarti dimulainya kehidupan seksual dewasa. Sedangkan menarke berarti
dimulainya menstruasi. Periode pubertas terjadi karena kenaikan sekresi hormon
gonadotropin oleh hipofisis yang perlahan, dimulai ketika tahun kedelapan dari
kehidupan.biasanya mencapai puncak disaat terjadinya menstruasi yaitu antara usia
11-16 tahun. Pada saat menopause seorang wanita harus menyesuaikan kembali
kehidupannya dari kehidupan yang secara fisologis dirangsang oleh produksi estrogen
dan progesteron menjadi kehidupan yang kosong tanpa hormon-hormon tersebut.
Hilangnya estrogen seringkali menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang
10
bermakna pada fungsi tubuh termasuk rasa panas yang ditandai dengan kemerahan
kulit yang ekstrem. gelisah, letih,ansietas.penurunan kekuatan dan klasifikasi tulang.
Gejala jangka pendek :
1. Hotflashes
2. Gangguan tidur
3. Sakit kepala
4. Stress sosial
5. Penurunan keinginan seksual
6. Kekeringan pada vagina
7. Frekunsi urin meningkat
8. Urogenital
Kekurangan estrogen dapat menimbulkan berbagai keluhan yaitu, iritasi, rasa
panas, gatal, keputihan, nyeri, berkurangnya cairan, vaginna, dinding vagina
berkerut, sering berkemih, tidak dapat menahan kencing, nyeri berkemih dan
sering kencing malam. Kadar estrogen yang rendah menyebabkan penipisan
jaringan kandung kemih dan saluran kemih yang berakibat penurunan kontrol dari
kandung kemih atau mudahnya terjadinya kebocoran air seni (apabila batuk,
bersin, atau tertawa) akibat lemahnya otot di sekitar kandung kemih.
9. Rambut.
Pasca menopause rambut pubis, ketiak, pubis, serta rambut di kepala
menjadi tipis. Rambut menjadi rontok. Dengan meningkatnya usia terjadi
pengurangan jumlah dan besar folikel-folikel rambut. Rambut menjadi putih
dikarenakan penurunan aktifitas melanosit dalam matrik folikel rambut. Warna
rambut bergantung pada jumlah sintesis melanin, jumlah melanosom dan juga dari
ruangan-ruangan diantara tumpukan matrik yang berisi udara. Melanin disintesis
di sitoplasma sel-sel melanosit dan dikeluarkan di dalam keratinosit.
10. Kulit
Estrogen mempengaruhi aktifitas metabolik sel-sel epidermis dan fibroblast,
serta aliran darah. Kurangan estrogen dapat menurunkan mitosis kulit sampai
atropi, menyebabkan berkurangknya sintesis kulit sampai kolagen. Meningkatkan
penghancuran kolagen.
11. Mulut dan hidung
Selaput lendir mulut dan hidung menjadi berkerut, aliran darah berkurang,
terasa kering dan mudah menjadi gingivitis. Kandungan air liur terjadi perubahan.
11
Akibat kekurangan estrogen dapat meningkatkan resorbsi tulang dagu dan gigi
mudah rontok.
12. Mata
Kekurangan estrogen menyebabkan atropi kornea dan konjungtiva serta
turunya fungsi kelenjar air mata. Perubahan kadar estradiol dan progesterone
selama siklus avulatorik dan fase peri/pascamenopause mempengaruhi tekanan
intraokuler. Turunnya estradiol serum dapat meningkatkan tekanan bola mata.
13. Otot dan sendi
Banyak wanita mengeluh nyeri otot dan sendi. Timbul osteoartrosis, dan
osteoarthritis yang disebabkan kekurangna estrogen karena kekurangan estrogen
menyebabkan kerusakan matrik kolagen dan dengan sendirinya tulang rawan
menjadi rusak.
14. Saluran pernafasan
Pada wanita pasca memopause, pada saluran pernafasan terjadi sedikit
pengurangan kontraktilitas bronkus, selain ini menderita saluran nafas obstruktif
dan spasme bronchial. g. Payudara Kekurangan estrogen mengakibatkan involusi
mamae. Pada pasca menopause, payudara menjadi atropi, terjadi pelebaran air
susu dan fibrotik. Saluran air susu yang melebar ini berisi cairan, timbul laserasi,
dan payudara terasa sakit. Juga dapat muncul kelainan fibrosistik mastopatia.
Meskipun kekurangan esterogen, 40 % wanita pasca menopause terjadi proliferasi
intraduktal. Pada usia 70 tahun dapat terjadi hyperplasia epitel.
Gejala Jangka panjang
1. Osteoporosis
Wanita mencapai kepadatan tulang puncak pada pertengaan 30-an dan setelah
itu menurun secara perlahan sampai terjadi akselerasi pesat penurunan massa
tulang setelah menopause.Wanita secara alami dikaruniai tulang kurang padat
disbanding pria dan risiko fraktur osteoporosis seumur hidup 2 kali lebih besar
disbanding dengan pria. Pengurangan estrogen menyebabkan efek resorpsi tulang.
Fraktur paling sering pada vertebra sebanyak 32 %, risiko fraktur panggul 16 %,
Fraktur pergelangan tangan 15 %. Sebanyak 1-3 % berisiko meninggal akibat
komplikasi fraktur panggul.
2. Penyakit cardiovascular
Setelah menopause, terjadi peningkatan mencolok insidesi penyakit
cardiovascular dan jantung koroner. Hilangnya fungsi ovarium pada menopause
12
berkaitan dengan penyimpangan pada metabolisme lemak, glukosa, dan insulin
serta distribusi lemak tubuh koagulasi dan fungsi arteri. Semula estrogen
menjadikan vasoaktif dan meningkatkan aliran darah dengan menjaga agar arteri
tetap lemas.
E. Faktor-faktor hormonal yang merangsang spermatogenesis
a. Esterogen, dibentuk dari testosteron oleh sel-sel sertoli ketika sel sertoli sedang
dirangsang oleh hormon peragsang folikel, yang mungkin juga penting untuk
spermatogenesis. Sel-sel sertoli juga menyekresi suatu protein pengikat androgen
yang mengikat testosteron dan esteropgen serta membawa keduanya didalam
cairan dalam lumen tubulus seminiferrus, membuat hormon ini tersedia untuk
pematangan sperma.
b. Testosteron, disekresi oleh sel-sel lyeding yang terletak diinterstisium testis,
hormon ini penting bagi pertumbuhan dan pembagian sel-sel ferminativum dalam
membentuk sperma.
c. Hormon lutein, disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, merangasang sel-sel
lyeding untuk menyekresi testosteron.
d. Hormon perangsan folikel, juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior,
merangsang sel-sel sertoli; tanpa rangsangan ini, perubahan spermatid menjadi
sperma (proses spermiogenisis) tidak akan terjadi.
F. Testoteron dan hormon kelamin pria lainnya
1. Hormon Testosteron
Hormon laki-laki, testosterone, dan hormon-hormon perempuan terbentuk dari
bahan dasar yang sama yaitu kolesterol.
Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan
anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-
atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari
kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung
telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH untuk
menghasilkan testosteron sebanyak 2,5-11 mg sehari. Produksi testosteron
mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada usia 40
tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan prekursor
testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.
Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan kelenjar pituitari. Tetapi,
hormon LH dikendalikan oleh testosteron sebagaimana testosteron dikendalikan
13
oleh LH. Saat jumlahnya di dalam darah meningkat, molekul testosteron
melakukan tekanan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan kelenjar itu
menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron menurun produksi
LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan memerintahkan
produksi tambahan agar menaikkan jumlah testosteron.
a. Fungsi
Testoteron mulai dibentuk oleh testis janin laki-laki sekitar minggu ke tujuh
masa embrional. Testoteron yang pertama kali disekresikan tonjolan genitalia
kemudian oleh testis janin bertanggung jawab terhadap perkembangan
karakteristik tubuh pria, meliputi pembentukan penis dan skrotum. Testoteron
tersebut juga menyebabkan pembentukan kelenjar prostat, vesikula seminalis,
dan duktus genetalia pria.
Pengaruh testosteron pada perkembangan sifat kelamin primer dan sekunder
pada orang dewasa. Setelah pubertas, peningkatan sekresi testoteron
menyebabkan penis, skrotum, dan testis membesar kira-kira delapan kali lipat
sebelum mencapai usia 20 tahun. Selain itu, testoteron menyebabkan sifat
kelamin sekunder berkembang, di mulai saat pubertas dan berakhir pada
maturitas. Sifat seksual sekunder ini, selain organ seksual itu sendiri
membedakan antara priadan wanita sebagai berikut:
Testosteron menimbulkan pertumbuhan rambut;
1. Diatas pubis
2. Keatas sepanjang linea alba kadang-kadang sampai ke umbilikus dan
diatasnya
3. Pada wajah
4. Biasanya pada dada
- Kebotakan
Testosteron mengurangi pertumbuhan rambut diabagian atas kepala.
Seorang pria yang tidak mengalami kebotakan, tidak memiliki testis yang
berfungsi. Akan tetapi banyak pria jantan tidak menjadi botak, karena
kebotakan akibat dari dua faktor yaitu latar belakang genetik dan
superimposisi.
- Pengaruh suara
Testosteron yang disekresikan oleh testis akan menimbulkan hipertrofi
mukosa laring dan pembesaran laring. Pengaruh pada suara awalnya relatif
14
tidak sinkron, namun secara bertahap akan berubah menjadi suara orang
dewasa maskulinyang khas.
Testosteron meningkatkan ketebalan kulit, dan dapat memicu pertumbuhan
akne. Testosteron meningkatkan ketebalan kulit diseluruh tubuh dan
meningkatkan kekasaran jaringan subkutan. Testoteron juga meningkatkan
kecepatan beberapa sekresi atau mungkin semua kelenjar sebasea tubuh.
Yang paling penting adalah kelebihan oleh kelenjar sebasea wajah, karena
hal tersebut dapat menyebabkan akne. Oleh karena itu, akne merupakan
salah satu gambaran yang umum dari remaja pria ketika tubuh pertama
kali mengenali peningkatan sekresi Testosteron. Setelah beberapa tahun
sekresi Testosteron, kulit normalnyaberadaptasi terhadap Testosteron,
sedemikian rupa sehingga memungkinkan kulit tersebut mengatasi akne.
- Testosteron menigkatkan peningkatan protein dan perkembangan
ototSalah satu karakteristik pria yang terpenting adalah peningkatan
perkembangan otot yang mengikuti masa pubertas, rata-rata 50 persen
masa otot meningkat melebihi massa otot wanita. Hal ini juga
berhubungan dengan peningkatan protein dibagian lain dari tubuh yang
tidak berotot.
- Testosteron meningkatkan matriks tulang dan menimbulkan retensi
kalsium.Setelah terjadinya peningkatan sirkulasi testoteron yang sangat
besar pada saat pubertas tulang menjadi lebih tebal dan mengendapkan
sejumlah besar garam kalsium tambahan.
- Testosteron meningkatkan metabolisme basalPenyuntikan Testosteron
dalam jumlah besar dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal
hingga 15 persen.
- Pengaruh pada sel darah merahKetika Testosteron dalam jumlah normal
disuntikan pada oranng dewasa, jumlah sel darah merah akan meningkat.
- Pengaruh pada elektrolit dan keseimbangan cairanTestosteron memiliki
pengaruh pada elektrolit dan keseimbangan cairan. Walaupun hanya
sedikit, setelah pubertas darah dan volume cairan eksternal pada pria
meningkat.
b. Pengaturan fungsi seksual pria melalui hormon dari hipotalamus dan
kelenjar hipofisis anterior.
15
Bagian utama dari pengaturan fungsi seksual pria maupun wanita dimulai
dengan sekresi GnRH. Hormon ini kemudian merangsang kelenjar
hipofisis untuk menyekresikan hormon LH dan FSH.
- GnRH dan pengaruhnya dalam meningkatkan sekresi LH dan FSH
GnRH merupakan suatu peptida dengan 10 persen asam amino yang
disekresikan oleh neuron yang badan selnya terletak di nukleus arkuota
hipotalamus. GnRH disekresiakn secara intermiten selama beberapa menit
setiap 1 sampai 3 jam.
- Hormon gonadotropin
Yaitu luteinizing hormone (LH) dan hormone pernagsang folikel (FSH).
Disekresikan oleh sel yang sama yaitu gonadotrop di kelenjar hipofisis
anterior.
- Pengaturan testoteron oleh LH
Testoteron disekresikan olh sel-sel interstesial leyding di testis, namun bila
hanya terjadi bila terjadi sel-sel interstisial leyding dirangsang oleh LH
dari kelenjar hipofisis anterior.
Sel leyding yang matang ditemukan dalam testis anak selama beberapa
minggu setelah kelahiran, namun menghilang sampia berusia kira-kira 10
tahun.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang
masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara
spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari empat
hormon tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle
stimimulati hormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya
merangsang jaringan tertentu di ovarium. Dalam hal hormon pertumbuhan
lebih dari satu organ menjadi target sebab hormon pertumbuhan
mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam badan.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.Penulis banyak
berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood, Laure. 2009. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6.
Jakarta: EGC
2. Guyton, Hall. 1996. Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC
3. Drs. Kus Irianto. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Paramedis.
Bandung: CV. YRAMA WIDYA
4. Syaifuddin, H. 2003. Edisi Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan. Buku Kedokteran: EGC
5. EVELYN C. PEARCE. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta: GRAMEDIA JAKARTA
6. Pearce, Erelyn. C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
7. Rabe, Thomas. 2002. Buku saku Ilmu Kandungan. Jakarta: Hipokrates
8. Guyton, Hall. 2006. Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC
18iii
Top Related