Download - EMBRIOGENESIS DAN DAYA TETAS TELUR IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA SALINITAS BERBEDA

Transcript

EMBRIOGENESIS DAN DAYA TETAS TELURIKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA

SALINITAS BERBEDA

Oleh Dhiyah Hadi Nurharni

1 2 3 4 5 66 7 8 9

LATAR BELAKANG1●Ikan nila merupakan ikan komoditas ekspor yang populer di masyarakat dan juga menjadi andalan para pembudidaya tambak karena memiliki laju pertumbuhan dan perkembangbiakan yang cepat, serta memiliki toleransi lingkungan hidup yang luas.●Pembenihan ikan nila selalu dilakukan di perairan tawar sehingga kebutuhan benih ikan nila yang tahan salinitas tinggi, terutama untuk tambak-tambak tepi pantai saat ini sangat tinggi. Hal ini dikarenakan pada tambak-tambak tepi pantai sering terjadi perubahan salinitas secara mendadak sehingga sering terjadi kematian pada budidaya ikan nila di tambak.● Oleh karena itu, untuk mendapatkan komoditas nila yang tahan terhadap salinitas tinggi maka diperlukan benih yang tahan terhadap salinitas tinggi terlebih dahulu dengan cara melakukan pembenihan ikan nila pada salinitas yang diinginkan.● Pembenihan tidak terlepas dari embriogenesis dan daya tetas telur yang merupakan faktor penentu keberhasilan dari suatu usaha budidaya dan dalam usaha untuk dapat dibudidayakan di air payau maka yang paling berpengaruh adalah salinitas. Apabila telur ikan nila dapat beradaptasi dan dapat menetas dengan normal pada salinitas tinggi tersebut maka diharapkan penyediaan benih yang tahan terhadap salinitas tinggi dapat terpenuhi.

1 2 3 4 5 66 7 8 9

2PERUMUSAN MASALAH

a. Apakah terdapat interaksi antara perbedaan salinitas dengan embriogenesis dan daya tetas telur ikan nila?

b. Berapa salinitas yang optimum untuk embriogenesis dan daya tetas telur ikan nila?

1 2 3 4 5 66 7 8 9

3 MANFAATManfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi ilmiah tentang embriogenesis dan daya tetas telur ikan nila pada salinitas berbeda serta informasi tentang salinitas optimum untuk embriogenesis dan daya tetas telur ikan nila.

1 2 3 4 5 66 7 8 9

4 KONSEPTUAL PENELITIAN

Kebutuhan ikan nila yang tahan terhadap salinitas tinggi untuk

tambak meningkat

Mengetahui kecepatan dan persentase daya tetas telur

Mengetahui perubahan dan kecepatan embriogenesis

Pembenihan ikan nila pada salinitas yang berbeda

Benih dengan kualitas tahan terhadap salinitas tinggi dapat

terpenuhi

1 2 3 4 5 66 7 8 9

5 HIPOTESISHIPOTESIS

H0H0 : Tidak terdapat perbedaan embriogenesis dan : Tidak terdapat perbedaan embriogenesis dan

daya tetas telur ikan nila pada salinitas berbeda.daya tetas telur ikan nila pada salinitas berbeda. H1 :H1 : Terdapat perbedaan embriogenesis dan daya Terdapat perbedaan embriogenesis dan daya

tetas telur ikan nila pada salinitas berbeda.tetas telur ikan nila pada salinitas berbeda.

H0 : Tidak terdapat salinitas optimum untuk H0 : Tidak terdapat salinitas optimum untuk embriogenesis dan daya tetas telur ikan nila.embriogenesis dan daya tetas telur ikan nila.

H1 : Terdapat salinitas optimum untuk H1 : Terdapat salinitas optimum untuk embriogenesis dan daya tetas telur ikan nila.embriogenesis dan daya tetas telur ikan nila.

1 2 3 4 5 6 7 8 99

6 METODOLOGI PENELITIANTempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni 2010 di Laboratorium UPT Pengembangan Budidaya Air Tawar Umbulan, Desa Sidepan, Kecamatan

Winongan, Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur.

Alat penelitian meliputi : alat untuk pemijahan buatan, antara lain : bak penampung induk ikan nila, timbangan digital, mangkok, petri disc, spuit, bulu

ayam, stopwatch, saringan dan sendok, alat untuk penetasan, antara lain : akuarium, rak penetasan, gelas penetasan, kran aerasi, pipa paralon, sedotan, pompa air, selang pompa, selang aerasi, aerator, bak penampungan stok air salinitas 5 ppt, 10 ppt, 15 ppt dan 20 ppt, kran infus, selang inlet dan selang

outlet, dan alat untuk pengamatan, antara lain : pipet, objek glass, mikroskop, penggaris, DO meter, thermometer, hydrometer dan pH paper.

Bahan penelitian antara lain : 1 induk jantan dan 3 induk betina ikan nila yang telah matang gonad, sperma dan telur induk ikan nila yang telah matang gonad, NaCl fisiologis, air tawar dan air laut.

1 2 3 4 5 66 7 8 9

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)

7 Analisis Data Parameter PengamatanPerlakuan 5 perlakuan 4 ulangan, yang terdiri dari :Perlakuan 1 : Penetasan telur ikan nila pada salinitas 5 pptPerlakuan 2 : Penetasan telur ikan nila pada salinitas 10 ppt Perlakuan 3 : Penetasan telur ikan nila pada salinitas 15 ppt Perlakuan 4 : Penetasan telur ikan nila pada salinitas 20 ppt Perlakuan K : Penetasan telur ikan nila pada salinitas 0 ppt

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9

8 Parameter Pengamatan

Parameter utama fase-fase perkembangan telur (embriogenesis) dan daya tetas telur.

Parameter pendukung suhu, pH, oksigen terlarut dan salinitas

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9

9 Analisis Data

Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk parameter perkembangan embriogenesis dan secara statistik dengan menggunakan ANAVA (Analysis of Variance) RAL (Rancangan Acak Lengkap) untuk parameter daya tetas telur. Apabila terdapat perbedaan yang nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.

1 2 3 4 5 5 6 7 8 9