Download - Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

Transcript
Page 1: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN DALAM KURIKULUM 2013 DAN KETERKAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER

1. Waktu: 2 JP

2. Tujuan:

a. Menjelaskan posisi ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013b. Menjelaskan fungsi kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013c. Menjelaskan konsep dasar pendidikan karakterd. Mengidentifikasi nilai-nilai karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan e. Menunjukkan role model nilai-nilai karakter dalam kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan3. Pendekatan dan Metode (interactive lecturing, diskusi, problem soving)

4. Uraian Materi

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.

Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam

tujuan Pendidikan Nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan

ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya

tidak ditetapkan dalam kurikulum. Namun demikian, karena kegiatan

ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan

complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana

kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.

1

Page 2: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

Harapannya, kegiatan ekstrakurikuler akan mampu menjembatani

kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense

akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui

partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan

mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang

lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan

ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.

B. Visi, Misi dan Tujuan

Visi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah

berkembangnya potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan

kemandirian peserta didik secara optimal melalui kegiatan-kegiatan di luar

kegiatan intrakurikuler.

Sedangkan misi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan

adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti sesuai

dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.

2. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan

mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan mandiri dan atau

berkelompok.

Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan

pendidikan adalah:

1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotor peserta didik.

2. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat

peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia

seutuhnya.

C. Fungsi

Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi

pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir.

2

Page 3: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

1. Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi

untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan

minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk

pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.

2. Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta

didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek

keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.

3. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam

suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang

proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat

menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih

menarik bagi peserta didik.

4. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi

untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui

pengembangan kapasitas.

D. Jenis Kegiatan

Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk.

1. Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

(LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

(Paskibraka), dan lainnya;

2. Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan

penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;

3. Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni

dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya; atau

4. Jenis lainnya.

E. Prinsip

Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan

dengan prinsip sebagai berikut.

3

Page 4: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

1. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan

sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.

2. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan

sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.

3. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut

keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan

masing-masing.

4. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan

dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

5. Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler

dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat

peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.

6. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan

dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.

II. Kedudukan Ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013

A. Sekilas Tentang Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 mengembangkan kehidupan individu

peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan

berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik

dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia

Sehubungan dengan hal tersebut, kurikulum 2013 memiliki

karakteristik sebagai berikut:

4

Page 5: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

-4-

1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik;

2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa

yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat

sebagai sumber belajar;

3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;

6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses

pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

dinyatakan dalam kompetensi inti;

7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)

antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan

vertikal).

Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Unit Kesehatan Sekolah,

Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung

pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutama sikap peduli.

Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan

pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat

kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan

ekstrakurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.

B. Pengertian Ektrakurikuler Keagamaan

1. Pengertian Ekstrakurikuler

5

Page 6: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh

peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari

kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan

tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan

peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh

kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau

pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran

bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.

2. Pengertian Ekstrakurikuler Keagamaan

Ekstrakurikuler Keagamaan adalah upaya pemantapan dan

pengayaan nilai-nilai dan norma serta pengembangan kepribadian, bakat

dan minat peserta didik pendidikan agama yang dilaksanakan di luar jam

intrakurikuler dalam bentuk tatap muka atau non tatap muka. (Permenag

Nomor 16 Tahun 2010).

C. Kedudukan Ektrakurikuler dalam Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 memberikan perhatian yang besar terhadap kegiatan

ekstrakurikuler, bahkan kegiatan ekstrakurikuler diposisikan sebagai

perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu

disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan

satuan pendidikan.

Dalam Kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikuler ada dalam

pengembangan program dan kegiatan. Kegiatan ekstrakurikuler

dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni ekstrakurikuler wajib dan

ekstrakurikuler pilihan.

1. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus

diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan

kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler tersebut. Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan

merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi peserta didik dari jenjang

Sekolah Dasar (SD/MI) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK).

6

Page 7: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

2. Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan yang tidak wajib diikuti,

seperti: OSIS, UKS, PMR. Selain itu, ekstrakurikuler pilihan dapat juga

dalam bentuk klub (kelompok) yang kegiatan ekstrakurikulernya

dikembangkan atau berkenaan dengan konten suatu mata pelajaran,

misalnya klub (kelompok) keagamaan seperti group marawis, group

paduan suara, group musik keagamaan, dan lain-lain.

Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala sekolah,

guru, dan tenaga kependidikan) perlu secara aktif mengidentifikasi kebutuhan

dan minat peserta didik yang selanjutnya dikembangkan ke dalam kegiatan

ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi peserta didik. Ide

pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat pula berasal dari peserta

didik atau sekelompok peserta didik.

1. Keterkaitan Ekstrakurikuler Keagamaan dengan Pendidikan

Karakter

A. Jenis Ekstrakurikuler Keagamaan

Jika dibuat klasifikasi, maka jenis kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

pada sekolah dasar bisa dikelmpokkan ke dalam lima hal, yaitu: pengenalan

kitab suci, ibadah, kegiatan sosial, pembiasaan akhlak mulia, dan penanaman

nilai sejarah keagamaan.

1. Pengenalan kitab suci

Kegiatan pengenalan kitab suci dilakukan dalam rangka

peningkatan kecintaaan dan pemahaman terhadap kitab suci dari agama

yang dianutnya karena di dalam kitab suci terdapat tuntunan di dalam

menjalani sebuah kehidupan. Di samping itu memahami kitab suci juga

merupakan upaya agar peserta didik bisa meningkatkan keimanan dan

ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Ibadah

Kegiatan ibadah merupakan kegiatan ritual dilakukan oleh warga

sekolah sesuai dengan agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-

7

Page 8: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

hari. Kegiatan bimbingan ibadah diharapkan dapat meningkatkan mutu

pelaksanaan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.

3. Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang mengarahkan siswa

untuk memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya.

Contoh kegiatan sosial adalah: membersihkan tempat ibadah, gotong

royong/bakti sosial, kantin kejujuran, dan mengunjungi teman. Kegiatan

tersebut diharapkan mampu membangun kebersamaan, solidaritas, dan

persaudaraan.

4. Pembiasaan Akhlak Mulia

Kegiatan ini ditujukan untuk membiasakan dan meningkatkan

pengamalan siswa terhadap nilai-nilai akhlak mulia dalam pergaulan

sehari-hari. Sebagai contoh: membudayakan senyum, sapa, salam, sopan,

santun, saling berbagi, saling memaafkan, dan menghargai keragaman

baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

5. Penanaman Nilai Sejarah Keagamaan

Kegiatan ini menekankan kepada kemampuan siswa dalam

mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa bersejarah, meneladani

tokoh agama yang berprestasi, mengaitkannya dengan fenomena-

fenomena sosial untuk melestarikan dan mengembangkan

kebudayaan/peradaban. Sebagai contoh pementasan drama, pemutaran

film sejarah keagamaan, wisata rohani, dan tafakur alam.

B. Nilai-nilai Karakter Ektrakurikuler Keagamaan

Berdasarkan Inpres No 1 Tahun 2010 Nilai Karakter yang di

kembangkan pada kegiatan sekolah ada 18, sebagaimana tabel berikut.

Tabel 1Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun

8

Page 9: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

NILAI DESKRIPSI

dengan pemeluk agama lain.2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai habatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki

7. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas

8. Demokratis cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain

9. Rasa Ingin Tahu

sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar

10. Semangat Kebangsaan

cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air

Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komuniktif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

9

Page 10: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

NILAI DESKRIPSI

17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan

18. Tanggung-jawab

Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME

C. Tahapan Pembentukan Karakter

1. Tahap Penanaman :

- Dikenalkan contoh-contoh konkrit yang baik dan buruk.

- Jelaskan konsekuensi positif dan negatifnya.

- Dipantau orang tua, guru, masyarakat.

- Yang salah dibetulkan dengan cara baik.

2. Tahap Penumbuhan:

- Hasil “penanaman” selalu diingatkan, dibimbing, pantau.

- Jangan dicela/dihina agar tumbuh dengan baik dalam hati sanubari.

3. Tahap Pengembangan:

- Melalui kegiatan konkrit, seperti memberikan kepercayaan melalui

diskusi, permainan peran, simulasi, dan lain-lain.

- Dengan memerankan, seperti memberikan peran tertentu kepada

peserta didik sehingga akan lebih mudah dalam internalisasi nilai

sesuai potensinya.

4. Tahap Pemantapan:

- Diberi kesempatan untuk mengaktualisasikan diri dalam bentuk

kegiatan nyata.

- Bersama teman / masyarakat.

- Didorong untuk partisipasi aktif, bertanggung jawab dalam sikap,

tindakan, dan tutur kata.

D. Keterkaitan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan dengan Pendidikan

Karakter

10

Page 11: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

Pendidikan karakter dan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan memiliki

orientasi yang sama, bahwa keduanya sama-sama menaruh perhatian pada

persoalan nilai. Hal ini dapat dicermati dari pengertian pendidikan karakter

yang disebutkan dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter

dan pengertian ekstrakurikuler keagamaan yang disebutkan dalam Permenag

Nomor 16 Tahun 2010. Dalam RAN Pendidikan Karakter 2010 disebutkan

bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,

pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan

kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,

memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan

sehari-hari dengan sepenuh hati. Sedangkan dalam Permenag Nomor 16

Tahun 2010 disebutkan bahwa Ekstrakurikuler Keagamaan adalah upaya

pemantapan dan pengayaan nilai-nilai dan norma serta pengembangan

kepribadian, bakat dan minat peserta didik pendidikan agama yang

dilaksanakan di luar jam intrakurikuler dalam bentuk tatap muka atau non

tatap muka.

Dua pengertian tersebut menggambarkan bahwa antara pendidikan

karakter dengan ekstrakurikuler keagamaan memiliki posisi yang saling

melengkapi. Melalui pendidikan karakter akan dilakukan pendidikan nilai,

sedangkan melalui ekstrakurikuler keagamaan akan dilakukan pemantapan

dan pengayaan nilai.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan juga sejalan dengan

tujuan pendidikan karakter, yaitu:

1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai

manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa;

2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang

religius;

3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa;

11

Page 12: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan;

5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan

belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan

rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

Di sisi lain, nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter

bangsa juga bersumber dari:

1. Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena

itu kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada

ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis kehidupan kenegaraan

pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar

pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa

harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

2. Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-

prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila.

Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih

lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945 tersebut.

Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai

yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan,

budaya, dan seni yang diatur dalam pasal-pasal UUD 1945. Pendidikan

budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik

menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki

kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupannya sebagai warga negara.

3. Budaya, adalah suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup

bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui

masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam

memberi makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi

antaranggota masyarakat tersebut. Posisi budaya yang demikian penting

dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber

nilai-nilai dari pendidikan budaya dan karakter bangsa.

12

Page 13: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

4. Tujuan Pendidikan Nasional; tujuan pendidikan nasional adalah rumusan

kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia,

dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan

jalur. Dalam tujuan pendidikan nasional terdapat berbagai nilai

kemanusiaan yang harus dimiliki seorang warga negara Indonesia. Oleh

karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling

operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa

dibandingkan ketiga sumber yang disebutkan di atas.

Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan

pendidikan budaya dan karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik

mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik

mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui

tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan

selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan

prinsip ini peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan

berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan

peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta didik

untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial.

Penanaman nilai-nilai budaya melalui pendidikan karakter menganut

prinsip berkelanjutan, yaitu mengandung makna bahwa proses

pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah

proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari

suatu satuan pendidikan. Melalui kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan lain

yang diikuti oleh seluruh/sebagian peserta didik, dirancang sekolah sejak

awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik.

Misalnya kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta

terhadap tanah air, menumbuhkan semangat kebangsaan, melakukan

pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan

sosial seperti membantu mereka yang tertimpa musibah banjir, memperbaiki

atau membersihkan tempat-tempat umum, membantu

membersihkan/mengatur barang di tempat ibadah tertentu.

13

Page 14: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

E. Format Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan dan Nilai Yang

Dikembangkan

Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk

atau format sebagai berikut:

1. Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format

yang diikuti oleh peserta didik secara perorangan.

2. Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format

yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.

3. Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format

yang diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas.

4. Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format

yang diikuti oleh peserta didik antarkelas.

5. Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format

yang diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di

luar sekolah atau kegiatan lapangan

Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan,

nilai karakter yang ditanamkan/ditekankan bisa disesuaikan dengan jenis

kegiatan ekstrakurikulernya, sebagaimana contoh pada tabel berikut.

Tabel 2Jenis Kegiatan, Nilai Karakter dan Bentuk Sikap serta Perilaku

NoJenis

Kegiatan

Nillai Karakter yang

dikembangkanBentuk Sikap dan Perlaku

1 Pengenalan kitab suci

- Gemar membaca dan menulis

- Membiasakan membaca - Membiasakan menulis kitab suci- Senang membaca dan menulis- Senang berbagi ilmu dnegan

sesama- Rasa ingin

tahu- Senang mencari berbagai

pengetahuan yang terkandung dalam kitab suci

- Membiasakan meluangkan waktu untuk mencari ilmu yang ada

14

Page 15: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

NoJenis

Kegiatan

Nillai Karakter yang

dikembangkanBentuk Sikap dan Perlaku

dalam kitab suci- Disiplin - Patuh dengan tata cara (adab),

membaca dan menulis teks kitab suci

- Tertib dalam membaca dan menulis ayat suci

- Religius - Menempatkan kitab suci pada tempatnya

- Menghormati kitab suci agama sendiri dan agama orang lain

- Dalam keadaan bersih badan, tempat dalam membaca kitab suci

2. Ibadah - Religius - Membiasakan melakukan ibadah tepat waktu

- Menghormati peribadatan agama sendiri dan agama orang lain

- Membiasakan senyum, sapa, dan salam kepada orang tua, guru, dan teman.

- Keikhlasan - Terbiasa melakukan ibadah tanpa paksaan

- Kebersamaan - Terbiasa melakukan peribadatan secara bersama-sama

- Sikap menghargai peribadatan yang berbeda

- Kedisiplinan - Melakukan peribadatan tepat waktu

- Melakukan peribadatan sesuai dengan aturan

3. Kegiatan Sosial

- Kebersamaan - Senang bergaul dengan teman tanpa membedakan suku, agama, warna kulit, bahasa, budaya .

- Senang melakukan kegiatan bersama di masyarakat tanpa membedakan suku, agama, warna kulit, bahasa, budaya

- Tanggung jawab

- Terbiasa menyelesaikan tugas yang di bebankan dengan baik

- Menerima tugas dengan senang hati

- Peduli sosial - Terbiasa memberikan sedekah pada orang yang membutuhkan

- Senang memberikan pertolongan

15

Page 16: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

NoJenis

Kegiatan

Nillai Karakter yang

dikembangkanBentuk Sikap dan Perlaku

tanpa membedakan . suku, agama, warna kulit, bahasa, budaya .

- Rajin berkunjung ketempat panti asuhan, panti jompo dll

- Bersahabat - Senang bekerja sama untuk membantu orang lain.

- Mau menerima kritik dari orang lain

- Mau memberikan kritik kepada orang tanpa merasa paling baik

- Toleransi - Senang membantu siapapun tanpa pandang perbedaan

4. Pembiasa-an Akhlak Mulia

- Kejujuran - Terbiasa menepati janji dengan orang lain

- Selalu menyampiakan sesuatu dengan apa adanya.

- Peduli lingkungan

- Senang melakukan kegiatan kebersihan lingkungan

- Senang dengan penghijauan - Terbiasa mendoakan orang lain

- Saling menghargai

- Terbiasa mendengarkan pendapat orang lain yang berbeda

- Sopan santun - Senang menyapa orang lain dengan ramah

- Terbiasa dengan berpakaian bersih dan rapih

- Empati - Senang melihat temannya mendapatkan keberhasilan

- Senang mendengrkan keluhan orang lain

5 Penanaman Nilai Sejarah Keagama-an

- Semangat kebangsaan

- Senang meniru kepahlawanan dari para tokoh agama

- Terbiasa meniru perilaku baik para tokoh agama

- Kerja keras - Senang mengerjakan tugas sampai selesai

- Cinta tanah air - Bangga dengan keberhasilan dari para tokoh agama dalam membela tanah air

- Cinta damai Senang menjaga pesatuan dengan siapapun.

16

Page 17: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

F. Evaluasi Program Ekstrakurikuler

Program ekstrakurikuler merupakan program yang dinamis. Satuan

pendidikan dapat menambah atau mengurangi ragam kegiatan ekstrakurikuler

berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada setiap semester.

Berdasarkan hasil evaluasi satuan pendidikan dapat melakukan revisi

“Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler” yang berlaku pada tahun ajaran

berikutnya, serta mendiseminasikannya kepada peserta didik dan pemangku

kepentingan lainnya.

Penilaian juga perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam

kegiatan ekstrakurikuler. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai

memuaskan pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai

yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib Kepramukaan

berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Nilai di bawah

memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan sanksi bahwa

peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus yang diselenggarakan

bagi mereka.

Persyaratan demikian tidak dikenakan bagi peserta didik yang

mengikuti program ekstrakurikuler pilihan (keagamaan). Meskipun demikian,

penilaian tetap diberikan dan dinyatakan dalam buku rapor. Penilaian

didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu kegiatan

ekstrakurikuler yang diikuti. Hanya nilai memuaskan atau di atasnya yang

dicantumkan dalam buku rapor.

Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan kepada

peserta didik yang memiliki prestasi sangat memuaskan atau cemerlang

dalam satu kegiatan ekstrakurikuler wajib atau pilihan. Penghargaan tersebut

diberikan untuk pelaksanaan kegiatan dalam satu kurun waktu akademik

tertentu; misalnya pada setiap akhir semester, akhir tahun, atau pada waktu

peserta didik telah menyelesaikan seluruh program pembelajarannya.

Penghargaan tersebut memiliki arti sebagai suatu sikap menghargai prestasi

17

Page 18: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

seseorang. Kebiasaan satuan pendidikan memberikan penghargaan terhadap

prestasi baik akan menjadi bagian dari diri peserta didik setelah mereka

menyelesaikan pendidikannya.

G. Unsur Yang Terlibat

Pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan, pelaksanaan, dan

penilaian kegiatan ekstrakurikuler antara lain:

1. Satuan Pendidikan

Kepala sekolah, dewan guru, guru pembina ekstrakurikuler, dan

tenaga kependidikan bersama-sama mengembangkan ragam kegiatan

ekstrakurikuler; sesuai dengan penugasannya melaksanakan supervisi dan

pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta

melaksanakan evaluasi terhadap program ekstrakurikuler.

2. Komite Sekolah/Madrasah

Sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik

memberikan usulan dalam pengembangan ragam kegiatan ekstrakurikuler

dan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

3. Orang tua

Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap suksesnya

kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan karena pendidikan

holistik bergantung pada pendekatan kooperatif antara satuan

pendidikan/sekolah dan orang tua

IV. Penutup

Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan memiliki kedudukan yang kuat dalam kurikulum 2013, meski ia

bukan merupakan ekstrakurikuler wajib, tetapi ekstrakurikuler pilihan.

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan juga memiliki daya dukung positif bagi

18

Page 19: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

optimalisasi keberhasilan pendidikan karakter. Sebab dalam kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan jika dicermati secara mendalam mengandung

banyak nilai karakter sebagaimana yang tetapkan dalam Inpres no. 1 tahun

2010.

Daftar Pustaka

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Inpres No 1 Tahun 2010 Tentang Pendidikan Karakter

Peremen Dikbud No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Kegiatan Ekrakurikuler

Permen Kementerian Agama No 16 Tahun 2010, Tentang Ektra Kurikuler Keagamaan

Depdikbud, Rencana Aksi Nasional, Jakarta 2010

Evaluasi

1. Dalam Kurikulum 2013 memberikan perhatian pada kegiatan ekstrakurikuler

yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender

pendidikan satuan pendidikan, oleh karena itu kegiatan kegiatan ekstra

kurikuler diposisikan sebagai....

a. Perangkat intra kurikululer

b. Perangkat operasional

c. Perangkat kurikulum yang wajib di laksanakan

d. Perangkat pendukung ektrakurikuler

2. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan juga harus sejalan dengan

tujuan pendidikan karakter, kecuali:

a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani

b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang

religius;

19

Page 20: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa;

d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, berwawasan agamanya sendiri;

3. Salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler keagamaan adalah penanaman nilai

sejarah keagaamaan yang mempunyai keterkaitan dengan nilai pendidikan

karakter dan budaya bangsa yang paling tepat adalah...

a. Cinta damai, cinta tanah air, kerja keras, semangat kebangsaan

b. Cinta tanah air, kerja keras, disiplin, peduli sosial

c. Cinta damai, cinta kebangsaan, peduli sosial, rasa ingin tahu

d. Cinta damai, kerja keras, disiplin, rasa ingin tahu

4. kegiatan ritual dilakukan oleh warga sekolah sesuai dengan agama yang

dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diharapkan dapat

meningkatkan mutu pelaksanaan ibadah sesuai dengan agama yang dianut. Hal

tersebut merupakan jenis kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di bidang ....

a. Akhlaq Mulia

b. Ibadah

c. Religi

d. Ritual

5. Penilaian kegiatan ektrakurikuler keagamaan didasarkan atas kriteria tertentu,

yaitu: keikutsertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu kegiatan

ekstrakurikuler yang diikuti dan harus memperoleh nilai minimal yang di

masukkan dalam raport adalah ...

a. Memuaskan

b. Sangat memuaskan

c. Baik

d. Baik seklai

20

Page 21: Ekstra Kurikuler Keagamaan dlm Kurikulum 2013.docx

Tugas Kelompok

Peserta diharapkan mampu mengisi format RAKEK yang akan di kembangkan

di sekolah

Format Rencana Aksi Kegiatan Ektrakurikuler Keagamaan (RAKEK) di

Sekolah Dasar.....

Jenis Kegiatan Nilai Karakter yang dikembangkan

Sikap Perilaku yang diharpkan

Waktu pelaksanaan

21