Pertemuan VIIIModul XII Good Governance dan Good
Corporate GovernenceRengganis Banitya Rachmat
EKMA4116 Manajemen
KEGIATAN BELAJAR 1
GOOD G0VERNANCE
Good GovernanceGood governance ‘tata kelola yang baik’ suatu
proses yang mengarahkan terciptanya kekuatan dan kewewenangan yang merata dalam seluruh elemen masyarakat untuk dapat mempengaaruhi keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan publik beserta seluruh upaya pembangunan sosial dan ekonomi mereka.
4 Asas good governance: transparansi (transparency), pertanggungjawaban (accountability), kewajaran atau kesetaraan (fairness), dan kesinambungan (sustainibility)
Government ≠ Governance
Government: badan yang menjalankan pemerintahan suatu negara atay bagian negara seperti propinsi dan turunannya
Governance: interaksi kelembagaan yang meluas, tidak sekadar terpusat pada pemerintah (negara) tetapi bergeser ke suatu proses interaksi kepemerintahan yang melibatkan unsur diluar struktur pemerintahan yang strategis
Democratic governance good governance, sistem politik dan pemerintahan yang dikelola secara adil, transparan, akuntable, serta melibatkan peran masyarakat
Authoritarian governance bad governance, dengan praktik korupsi dan penyelewengan kekuasan lain
Kriteria untuk membentuk good governance
1. Adanya legitimasi/dukungan yang kuat dari masyarakat terhadap institusi publik
2. Adanya kebebasan dalam berpendapat untuk menyampaikan Aspirasi/kepentingan bagi setiap institusi maupun kelompok-kelompok masyarakat yang ada
3. Adanya keadilan serta keangkan legal yang berupa kepastian hukum
4. Adanya akuntabilitas dan transparasi dalam mekanisme birokrasi
5. Tersedianya informasi pembangunan yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah dan bebas
6. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam penyediaan pelayanan publik
7. Terbentuknya kerja sama yang baik antara pemerintah dan civil society organization
Element GovernanceAkhmad Syakhorza 3 domain governance yang tidak terpisahkan dalam satu sistem satu negara
1.Elemen penyelenggara negara Sebagai penggerak ekonomi, pelaksana kewenangan politik, dan pengatur administratif yang berhubungan dengan urusan warga negara, mengelola proses, dsb- Economic governance: proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi aktifitas ekonomi- Political governance: proses pembuatan keputusan dan implementasi kebijakan negara secara legitimate & authoritative- Administrative governance sistem implementasi kebijakan yang memungkinkan sektor publik berjalan secara efisien, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan dan terbuka
Element Governance2. Element Masyarakat
terwujudnya pembangunan manusia yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada negara yang mampu menjalankan pemerintahan secara baik dan komunitas bisnis yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan, akan tetapi juga bergantung kepada komunitas masyarakat yang terlibat dalam segala aktifitas
3. Elemen Pelaku bisnis sering disebut sebagai Good Corporate Governance
Ciri-Ciri good Governance (1)Braton & Rothchild (1994) ciri-ciri good
governance1. Penyelenggaraan pemerintahan, harus dapat
dipertanggungjawabkan (akuntabilitas)2. Penyelenggaraan pemerintahan diletakan pada
mekanisme yang jelas dan diinformasikan pada semua pihak (transparansi)
3. Penyelenggaraan pemerintahan harus bersifat terbuka sehingga dapat menerima kritik dari pihak lain guna memperbaiki kinerjanya (equitable)
4. Pemerintah diselenggarakan dengan menegakan peraturan yang ada (rule of law)
5. Penyelenggaraan pemerintah harus mengakomodasi kepentingan bersama serta melibatkan masyarakat dan pihak swasta
Ciri-Ciri good Governance (2)6. Penyelenggara pemerintahan harus didukung oleh
sumber daya yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam menjalankan tugas-tugasnya (capability)
7. Penyelenggaraan pemerintahan harus peka terhadap perubahan yang ada dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan itu (responsif-adaptif)
8. Sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan mampu memilah dan memisahkan kepentingan pribadi dan kelompok dengan kepentingan umum/kenegaraan (profesionalisme)
9. Penyelenggaraan pemerintahan harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas dan kapasitas yang ada secara optimal (efektif dan efisien)
Peranan Good Governance Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat sipil sebagai kontrol politik, memiliki posisi amat strategis secara politik, karena sebagai organ vital demokrasi di luar struktur kelembagaan formal
Pelayanan Publik untuk menciptakan pelayanan publik yang berkualitas pemerintah membutuhkan suatu perubahan paradigma/pola pikir untuk mencari kombinasi yang tepat antara pendekatan bottom up dengan top down, partial dengan comperhensive serta keseimbangan antara inward looking dengan outward looking. Salah satu langkah-langkahnya adalah (modul 12 hal. 12.13)
Peranan Good Governance Korupsi dan good governance
penerapan good governmance di negara kita menghadapi hambatan besar di tengah masyarakat yang korup dan kekuatan civil society yang masih lemah Pemberantasan korupsi merupakan agenda utama proyek governance
Pemerintah daerah dan Good Governance Pemerintah daerah sedang menerapkan dan menegakan good governance (dampak dari pertemuan local governance thn 2002) yang menghasilkan 6 kesepakatan (Modul 12 hal. 12.15)
KEGIATAN BELAJAR 2
GOOD CORPORATE G0VERNANCE
Good Corporate Governance (GCG)
suatu proses dan struktur yang digunakan untuk meningkatkan keberhasilan usaha, dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan/meningkatkan nilai perusahaan (corporate value) dalam jangka panajang dengan memperhatikan kepentingan stakeholders berlandasan peraturan perundang-undangan moral dan etika
Definisi lainnya di modul 12 hal 12-23-12-24
Good Corporate Governance (GCG) (1)3 poin penting dari konsep GCG adalah:1.Keberhasilan staf dan pemimpin mengelola
berbagai sumber daya organisasi yang mampu mendukung dan mendorong pengembangan perusahaan dan risiko secara lebih efektif dan efisien, pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya, budaya perusahaan, proses bisnis, kebijakan, dan struktur organisasi perusahaan, etika, nilai dan sistem
2.Sejumlah prinsip, kebijakan dan sistem manajemen perusahan yang mengelola aktifitas operasional perusahaan secara lebih efisien, efektif, bertanggung jawab dan menguntungkan bisnis perusaan serta mencapai sasaran strategis dengan menggunakan berbagai praktek bisnis yang baik, sesuai dgn peraturan yang berlaku dan sesuai dengan nilai kemasyarakatan
Good Corporate Governance (GCG) (2)
3. Sejumlah peraturan yang mengandalkan perusahaan untuk meraih keuntungan dan pertambahan nilai lainnya bagi pihak pemegang kepentingan seperti pemerintah, pemegang saham, pimpinan perusahan, karyawan, dan bagi perusahaan itu sendiri
Landasan hukum Good Corporate Governance di Indonesia (modul 12 hal 12.27-12.28)
Tujuan Penerapan GCG1. Memaksimalkan aktivitas untuk mencapai visi,
misi, tujuan dan sasaran perusahaan2. Mengoptimalkan nilai perusahaan dalam kurun
waktu yang panjang dgn meningkatkan penerapan prinsip good governance, dengan harapan mampu bersaing secara national maupun international
3. Memaksimalkan pengelolaan perusahaan secara profesional, tertib aturan, transparansi, efisiens, memberdayakan fungsi, dan mandiri
4. Mengoptimalkan pengelolaan risiko dan sumber daya perusahaan ke arah yang lebih produktif
5. Meningkatkan nilai investasi perusahaan6. Membudayakan setiap pimpinan membuat dan
melaksanakan keputsan berlandasan pada nilai moral yang tinggi
7. Meningkatkan kontribusi dan peranan perusahaan dalam perekonomian national
Struktur Governance & Mekanisme Governance Struktur governance: membicarakan struktur
hubungan pertanggungjawaban dan peran bagian-bagian perseroan, seperti pemegang saham, komisaris, dan direksi
Mekanisme governace: membahas mekanisme kerja dan interaksi aktual antar bagian perseroan tersebut.
Governance structure sangat mempengaruhi Governance process
Prinsip-Prinsip GCG
1. Transparansi (transparancy)2. Pengungkapan (disclosure)3. Kemandirian (independence)4. Pertanggungjawaban (responsibility)5. Kewajaran (fairness)
Modul 12 hal. 12.28-12.29
Elemen GCG
Syakhorza corporate governance terdiri dari 6 element:
1. Fokus kepada board2. Hukum dan peraturan3. Pengelolaan Sumber Daya dengan Kaidah
E3P (efisien, efektif, ekonomis, dan produktif)
4. Transparansi, Akuntability, Responsibility, Independency, dan fairness (TARIF)
5. Tujuan perusahaan6. Pengendalian strategik
Pendekatan dan Ruang Lingkup GCG
1. Pendekatan Moral menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, taat pada peraturan, menjalankan pekerjaan sesuai nilai agama yang dianut, dan selalu bertindak untuk kepentingan bersama
2. Pendekatan Kesisteman (penerapan GCG bagi unsur dalam perusahaan; berdasarkan bidang/fungsi; bagi pimpinan)
3. Pendekatan budaya melalui penerapan pedoman perilaku etis yang berlaku bagi seluruh pelaku didalam perusahaan
Hambatan penerapan GCG Hambatan utama penegakan GCG adalah Korupsi,
yang dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran.
Faktor permintaan:1. Regulasi dan otorisasi yang memungkinkan
terjadinya korupsi2. Karakteristik tertentu dari sistem perpajakan3. Adanya provisi atas barang dan jasa di bawah harga
pasar
Faktor Penawaran:1. Tradisi birokrasi yang cenderung korup2. Rendahnya gaji dikalangan birokrasi3. Kontrol atas institusi yang tidak memadai4. Transparansi dari peraturan dan hukum
Akibat mengabaikan GCG1. Timbulnya ketidakpercayaan para pemegang saham2. Semakin merosotnya ketidak percayaan karyawan,
terjadinya demotivasi kerja dan degradasi moral karyawan
3. Meningkatnya ketidakpercayaan publik4. Semakin mundurnya kepercayaan kreditur dan mitra
kerja5. Menumbuhkan keraguan pemerintah6. Dijatuhkannya berbagai sanksi administratif,
peringatan, dan bahkan delisting perusahaan yang sudah go public
7. Munculnya sanksi pidana8. Munculnya gugatan perdata9. Tidak ada investor yang akan menanamkan modal
Tindak lanjut Implementasi GCG1. Mereview, merevisi, menyempurnakan
berbagai peraturan sesuai dengan prinsip GCG dan menyeberluaskan kepada semua anggota organisasi
2. Setiap peraturan dan kebijakan yang dibuat harus mencantumkan ancaman sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan setiap anggota
Contoh perusahaan yang menerapkan GCG
Perusahaan Indonesia dinilai oleh mata international masih buruk dalam penerapan GCG, GCG Indonesia paling burk dibandingkan negara ASEAN
1. Bank CIMB Niaga pemenang GCG award 2009
2. PT. ANTAM Pemenang GCG award 2010
Penilaian mandiri (Corporate Governance self assessment checklist)Penilaian dan pemantauan GCG bisa dilakukan mandiri
dengan bantuan Kuestioner yang berfungsi sebagai alat penilaian mandiri yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan prinsip dan nilai-nilai GCG di lingkungan perusahaannya
Kelebihan: Sederhana, suatu perusahaan dapat dengan mudah menilai sendiri bagaimana nilai pelaksanaan GCG
Kekurangan: penilaian yang dilakukan tidak dilakukan secara independen, dan dapat menimbulkan pertanyaan apakah penilaian tersebut telah dilakukan secara objektif
Pengukuran dan Penilaian Pelaksanaan GCG
Untuk memaksimalkan pelaksanaan GCG, maka diperlukan sebuah lembaga yang berfungsi memoitor, menilai dan mengevaluasi pelaksanaan Good Corporate Governance, seperti:
1.Komite Audit yang dibentuk oleh dewan komisaris dan melaporkan pelaksanaaan tugasnya kepada dewan komisaris
2.Badan Pemantauan dan evaluasi penerapan GCG yang dibentuk oleh doreksi dengan surat keputusan tersendiri
3.Pengawasan atas kebenaran penilaian ke dalam bentuk laporan korporat
4.Analisis untuk evaluasi guna penyempurnaan proses, hasil, dan dampaknya
ReferensiModul Manajemen Universitas TerbukaSlide Tutorial Manajemen
Widita RarasatiFadia Dewanda
Top Related