1
EFEKTIFITAS PENYALURAN DANA SOSIAL
(Studi pada Bank Syariah Mandiri Tahun 2012-2016)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi
Prasyarat Dalam Memperoleh Jenjang Strata Satu (S1)
Oleh:
PUTRI AZIZAH HELENA
(1113046000060)
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H/2017 M
ii
persetujuan
iii
pengesahan
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
Nama : Putri Azizah Helena
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 21 Juni 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jln. Rorotan III Blok A Rt 05/Rw 10 No. 1D Kel.
Rorotan, Kec. Cilincing, Jakarta Utara (14140)
Status : Belum Menikah
Telepon : 085788188498
E-mail : [email protected]
B. PENDIDIKAN FORMAL
1. TK Islam Nurani (1999-2001)
2. SDN Tugu Utara 11 PG (2001-2006)
3. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 (2007-2012)
4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakrta (2013-2017)
C. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Bag. Bahasa Rayon di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1
2. Bag. Pertamanan dan Bendahara di Pondok Modern Darussalam Gontor
Putri 1
3. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)
4. HMPS Muamalat (Himpunan Mahasiswa Program Studi Muamalat)
5. LiSEnSi (Lingkar Studi Ekonomi Syariah)
6. DEMA F (Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas)
vi
ABSTRACT
Putri Azizah Helena, NIM 1113046000060. "The Effectiveness of Social Funds
Distribution (A Study in The Bank Syariah Mandiri Year 2012-2016)", Thesis.
Syariah Economic Studies Program, Faculty of Economics and Business, State
Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 / H2017 M. Number of
pages 77 + Attachments.
This study aims to explain the Effectiveness of Social Funds Distribution of Bank
Syariah Mandiri Year 2012-2016. In the distribution of social funds is done by
Bank Syariah Mandiri with 2 ways: through partnering with other institutions and
by creating organizations or special divisions that handle the management and
distribution of social funds. So the authors want to examine how effective the
distribution of social funds made by Bank Syariah Mandiri either through its
partners or managed by Bank Syariah Mandiri itself, from where the source of
social funds obtained by Bank Syariah Mandiri, What constraints faced in the
distribution of funds social, and the purpose and benefits of what Bank Syariah
Mandiri wants to provide to the society as beneficiaries.
The research is quantitative descriptive research, by using the effectiveness ratio
analysis. In this study the data used are sourced from primary and secondary data
which are then formulated and interpreted so that arranged into one. Data
collection was done by observation, interview, documentation, and literature
review. All these instruments are mutually supportive and complementary so the
data obtained are complete and accurate.
The results show that Bank Syariah Mandiri has been effective in distributing
social funds sourced from ZIS funds by partnering with Laznas BSM ummah in
2012 = 146%, 2013 = 65%, 2014 = 163%, 2014 = 201%, and 2016 = 99%, while
Bank Syariah Mandiri's social funds sourced from the virtues fund managed by a
special section in Bank Syariah Mandiri itself has not reached its effectiveness in
2012 = 64%, 2013 = 34%, 2014 = 8%, 2015 = 15% , and 2016 = 50%. Both
results are evidenced by the calculation using the effectiveness ratio that has been
done by the authors use the financial statement data that obtained from Bank
Syariah Mandiri itself.
Keywords : Effectiveness, Social Fund Distribution, Bank Syariah Mandiri
Advisor : Fitri Damayanti, SE., M.Si
vii
ABSTRAK
Putri Azizah Helena, NIM 1113046000060. “Efektifitas Penyaluran Dana Sosial
(Studi pada Bank Syariah Mandiri Tahun 2012-2016)”, Skripsi. Program Studi
Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 1438/H2017 M. Jumlah halaman 77 + Lampiran-lampiran.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Efektivitas Penyaluran Dana Sosial
Bank Syariah Mandiri Tahun 2012-2016. Dalam penyaluran dana sosial ini
dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dengan 2 Cara yaitu: melalui bermitra
dengan lembaga lain dan dengan membuat organisasi atau divisi khusus yang
menangani pengelolaan serta penyaluran dana sosial tersebut. Maka penulis ingin
meneliti seberapa efektif penyaluran dana sosial yang dilakukan oleh Bank
Syariah Mandiri baik melalui mitranya maupun yang dikelola oleh Bank Syariah
Mandiri itu sendiri, dari mana sajakah sumber dana sosial yang diperoleh oleh
Bank Syariah Mandiri, Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam penyaluran
dana sosial, serta Tujuan dan Manfaat apa yang ingin diberikan oleh Bank Syariah
Mandiri kepada para masyarakat selaku penerima manfaat.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan
menggunakan alat analisis rasio efektifitas. Dal4am penelitian ini data-data yang
digunakan yaitu bersumber dari data primer dan sekunder yang kemudian
diformulasikan dan diintreprestasikan sehingga tersusun menjadi satu.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi,
dan studi pustaka. Kesemua instrumen tersebut saling menunjang dan melengkapi
sehingga diperoleh data yang lengkap dan akurat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri telah efektif dalam
penyaluran dana sosial yang bersumber dari dana ZIS dengan bermitra bersama
Laznas BSM umat dalam rincian tahun 2012 = 146%, 2013 = 65%, 2014 = 163%,
2014 = 201%, dan 2016 = 99%, sedangkan dana sosial Bank Syariah Mandiri
yang bersumber dari dana kebajikan yang dikelola oleh bagian khusus dalam
Bank Syariah Mandiri itu sendiri belum mencapai efektifitasnya dalam rincian
tahun 2012 = 64%, 2013 = 34%, 2014 = 8%, 2015 =15%, dan 2016 = 50%. Kedua
hasil tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan menggunakan rasio efektifitas
yang telah dilakukan oleh penulis menggunakan data-data laporan keuangan yang
didapatkan dari Bank Syariah Mandiri itu sendiri.
Kata Kunci : Efektifitas, Penyaluran Dana Sosial, Bank Syariah Mandiri
Pembimbing : Fitri Damayanti, SE., M.Si
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta
alam, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Efektifitas Penyaluran Dana Sosial (Studi pada Bank
Syariah Mandiri Tahun 2012-2016)”. Shalawat serta salam semoga tetap dan
akan terus tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW, manusia pilihan yang
pribadinya selalu menjadi tauladan bagi kita semua, kepada keluarganya, kepada
sahabatnya sampai kepada para pengikutnya.
Berakhir sudah masa yang indah ini. Peneliti sangat bersyukur atas
selesainya penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
do’a, dukungan, bimbingan, semangat, dan bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu penulis mengucapkan
terima kasih setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak A.M. Hasan Ali, MA selaku ketua Program Studi Muamalat,
Bapak Dr. H. Abdurrauf, Lc, MA selaku Sekretaris Program Studi
Muamalat, sekaligus sebagai Tim Task Force Passing Out Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Yogi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah, Ibu Rr.Tini Anggraeni, ST., M.Si, selaku Sekretaris Program
ix
Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
6. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Syariah dan Hukum
dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan pelayanan sehingga membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah
dan Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan pelayanan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis yaitu ayahanda Bpk.
H.Suherman dan Ibu Mahdalena, yang telah mencurahkan segenap
kasih sayangnya, serta tak putus-putusnya memberikan dukungan baik
moril maupun materil dan doa kepada penulis dalam menempuh
pendidikan. Semoga Allah selalu melimpahkan kesehatan,
memberikan kehidupan yang penuh keberkahan dan membalas segala
kebaikannya, Aamiin.
9. Kepada adik-adik penulis Novita Sari Herlena, Nur Aprilia Herlena
dan abang Tris Satria Nugraha yang telah menyemangati dan
memberikan banyak motivasi serta do’a terbaiknya kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teruntuk sahabat-sahabat penulisdi awal menjalani status sebagai
mahasiswa Melia, Dini, Aisyah, Zakiah, Nur jannah dan teruntuk para
pengisi hari-hari penulis Imam fahrizal, Nur Indah Faradhiya,
faraidhika Muadhina, serta teman-teman sepermainan lain yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, atas segala dukungan, masukan, saran,
dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
x
11. Teman – teman Jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2013 yang telah
mengisi hari-hari di kampus tercinta dengan begitu menyenangkan.
12. Seluruh staf dan karyawan PTBank Syariah Mandirikhususnya
BapakDoni Indra selaku Officer Corporate Secretary Group, Mas
Phunta Wijaya Putra serta Mas Ramdani selaku Staff Corporate
Secretary Group dan Seluruh staf maupun karyawanLaznas BSM
Umat khususnya Bapak Rudi Irawanselaku Direktur Laznas BSM
Umatyang memberikan bantuannya dan restunya dalam penelitian
ini.Semoga Allah membalas semua kebaikannya, Amin.
13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
banyak membantu dan memberi masukan dan inspirasi bagi penulis,
suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan
kalian semua,terima kasih banyak.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda
kepada semua pihak atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah
diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya
ini bermanfaat bagi para akademisi, praktisi dan bagi masyarakat pada
umumnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Jakarta, 14 November 2017
Penulis
Putri Azizah Helena
Nim. 1113046000060
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi
ABSTRAK .........................................................................................................vii
Kata Pengantar ................................................................................................ viii
Daftar Isi ........................................................................................................... xi
Daftar Tabel ...................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................ 5
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 7
E. Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu) .......................... 8
F. Kerangka Konseptual .......................................................... 12
G. Sistematika Penulisan .......................................................... 13
BAB II TINJAUAN TEORITIS .......................................................... 15
A. Teori Efektifitas ................................................................... 15
1. Pengertian Efektifitas .................................................... 15
2. Efektifitas Menurut Para Ahli........................................ 16
3. Indikator Efektifitas ....................................................... 17
B. Teori Dana Sosial ................................................................ 20
1. Pengertian Dana Sosial .................................................. 20
2. Tahapan Penerapan Dana Sosial.................................... 21
xii
3. Prinsip-prinsip Dana Sosial ........................................... 26
4. Dasar Hukum Dana Sosial ............................................. 29
5. Sumber Dana Sosial....................................................... 30
6. Model Penyaluran Dana Sosial...................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 35
A. Pendekatan Penelitian ......................................................... 35
B. Sumber Data ....................................................................... 36
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 37
D. Teknik Analisis Data .......................................................... 38
E. Pedoman Penulisan ............................................................. 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 40
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 40
1. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri .................... 40
2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri ............................. 42
3. Struktur Pengelolaan Dana Sosial Bank Syariah
Mandiri. ......................................................................... 43
4. Program-program Penyaluran Dana Sosial Bank Syariah
Mandiri .......................................................................... 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 66
1. Pengelolaan dan Penyaluran Dana Sosial Bank
Syariah Mandiri .............................................................. 66
2. Tingkat Efektifitas Penyaluran Dana Sosial Bank Syariah
Mandiri di Tahun 2012-2016 .......................................... 68
3. Kendala-Kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah
Mandiri dalam Penyaluran Dana Sosial .......................... 72
4. Dampak dan Manfaat Penyaluran Dana Sosial Bank
Syariah Mandiri .............................................................. 73
xiii
BAB V PENUTUP ................................................................................ 74
A. Kesimpulan .......................................................................... 74
B. Saran ................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 77
LAMPIRAN ....................................................................................................... 81
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Dana Sosial Bank Syariah Mandiri Yang Terhimpun 2011-2016 ..... 3
Tabel 1.2 Review Studi Terdahulu...................................................................... 8
Tabel 4.1 Target Program Sahabat Pelajar dan Sahabat Mahasiswa .................. 61
Tabel 4.2 Waktu Pembinaan Program Sahabat Pelajar ....................................... 62
Tabel 4.3 Pembinaan Pendamping Program Sahabat Pelajar dan Mahasiswa ... 63
Tabel 4.4 Mekanisme Program Sahabat Pelajar ................................................ 63
Tabel 4.5 Dana Sosial Yang Terhimpun Oleh Bank Syariah Mandiri Tahun
2011-2016 ............................................................................................. 68
Tabel 4.6 Dana Sosial Yang Tersalurkan Tahun 2012-2016 ............................. 69
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 13
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri .................................... 46
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Laznas Bangun Sejahtera Mitra Umat ........... 48
Gambar 4.3 Siklus Mekanisme Program The Young Muzakki ......................... 55
Gambar 4.4 Diagram Kerja The Young Muzakki .............................................. 58
Gambar 4.5 Siklus Dana Sosial Bank Syariah Mandiri Yang Terhimpun 2011-
2016 ............................................................................................. 69
Gambar 4.6 Presentase Penyaluran Dana ZIS Bank Syariah Mandiri Tahun 2012-
2016 ............................................................................................. 70
Gambar 4.7 Presentase Penyaluran Dana Kebajikan Bank Syariah Mandiri Tahun
2012-2016 ............................................................................................. 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan perekonomian terus berkembang dan berubah, sejalan dengan
perkembangan dan perubahan zaman. Pada saat ini, perekonomian tidak bisa
terlepas dari peran jasa lembaga keuangan. Sebagai salah satu upaya untuk
merealisasikan nilai-nilai ekonomi Islam adalah dengan mendirikan lembaga
keuangan yang berdasarkan syariah.1
Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan berfungsi menghimpun dan
menyalurkan dana serta mempunyai fungsi sosial.2
Tidak hanya di Indonesia, di belahan dunia yang lain aktivitas perbankan
syariah diakui memperlihatkan titik perkembangan yang cukup mengesankan.
Menurut publikasi Islamic Financial Services Board IFSB (2015), total aset
perbankan Islam dunia, yang dihimpun dari negara, mencapai 1,49 triliun dolar
AS. Jumlah ini mewakili 80 persen total aset keuangan Islam global. Namun,
sejalan dengan pertumbuhan ini, para peneliti mulai mengkritisi perbankan
syariah yang dianggap belum maksimal dalam kontribusinya mendukung
1Kasmir, Dasar-dasar Perbankan,(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2002), hlm. 4
2Badri, Dahlan, Mahfud,“Pelaksanaan Penyaluran Pembiayaan Oleh Bank Syariah di
Banda Aceh” Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2, No. 1 (Agustus 2013): hlm. 2
2
penguatan keadilan sosial dan ekonomi bagi masyarakat kebanyakan (Asutay,
2007;Mohd Nor, 2016.)3
Dan untuk Perbankan Syariah di Indonesia masih terkesan agak lambat
perkembangannya. Bukan karena uang yang di kelola secara tidak profesional,
melainkan terletak pada umatnya sendiri, karena masih ada umat Islam belum
paham ekonomi Islam dan tidak mempraktekannya dalam berinteraksi bisnis
keuangan sehari-hari, serta merasa takut menjadi miskin karenanya. Maka ummat
islam harus yakin bahwa penerapan ekonomi syariah akan mampu menyelesaikan
permasalahan ekonomi Negara karena tasharuf ataupun harta endingnya
memeratakan dan menjaga keseimbangan kesejahteraan.
Sedangkan prinsip utama bank syariah yaitu harus menuju pada pengembangan
kesejahteraan masyarakat yang bermuara kepada kondisi sosial masyarakat yang
menentramkan. Itulah sebabnya mengapa salah satu misi bank syariah adalah
mengutamakan dana dari golongan menengah dan ritel, memperbesar portofolio
pembiayaan untuk skala menengah dan kecil, serta mendorong terwujudnya
manajemen zakat, infak, dan sedekah yang lebih efektif sebagaimana cerminan
kepada kepedulian sosial.4
Kepedulian sosial yang di terapkan oleh salah satu bank syariah di Indonesia,
yaitu Bank Syariah Mandiri. Sebagai lembaga keuangan syariah yang tidak hanya
berkiprah dalam bidang komersil melainkan juga bergerak di bidang
3http://Republika.co.id diakses pada 12 Januari 2017, Pukul 22.00 WIB
4https://Kangdim.wordpress.com/2008/07/02/artikel/fungsi-sosial-bank-syariah diakses
pada 3 Januari 2017, Pukul 13:38 WIB
3
pemberdayaan masyarakat kecil, bantuan pendidikan, dan bantuan kepedulian
sosial lainnya. Dengan cara bersinergi bersama Lembaga Amil Zakat Nasional
Bangun Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSM Umat) yang berada di bawah
Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat, dalam penghimpunan serta penyaluran
dana yang telah diterima oleh bank, baik itu yang bersumber dari Dana ZIS
(Zakat, Infak, Shadaqah) maupun yang bersumber dari Dana Kebajikan (Dana
Non Halal, Sumbangan/Hibah, dan Denda). Sejauh ini untuk data yang telah di
peroleh peneliti dana sosial yang terkumpul mulai dari tahun 2011 hingga 2016
sebanyak:
TABEL 1.1
DANA SOSIAL BANK SYARIAH MANDIRI YANG TERHIMPUN
TAHUN 2011-2016
No. Dana
Sosial 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. Dana ZIS 24.941.305.468 37.281.545.216 31.056.663.257 15.560.226.274 22.850.958.198 24.321.147.371
2.
Dana
Kebajikan 2.431.072.583 1.774.379.852 28.099.196.946 35.355.272.313 73.738.141.094 40.676.573.254
TOTAL 27.372.378.051 39.055.925.068 59.155.860.203 50.915.498.587 96.589.099.292 64.997.720.625
Sumber: Annual Report Tahunan Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan tabel 1.1 tersebut dapat diketahui bahwa total sumber dana sosial
di Bank Syariah Mandiri selama 6 tahun terakhir terdapat peningkatan dan
penurunan. Pada tahun 2011dana sosial yang terkumpul sebanyak: 27.372.378.051
sedangkan di tahun 2012 dana sosial yang terkumpulmengalami peningkatan,
yaitu: 39.055.925.068 begitu pula di tahun 2013mengalami peningkatan sebesar:
59.155.860.203tetapi di tahun selanjutnya yaitu 2014 dana sosial yang terkumpul
mengalami penurunan menjadi: 50.915.498.587namun di tahun 2015dana sosial
4
yang terkumpul mengalami peningkatan yang cukup signifikan
sebesar:96.589.099.292 kemudian peningkatan dana sosial yang terkumpul tersebut
kembali mengalami penurunan di tahun 2016 yaitu menjadi: 64.997.720.625.
Dari Dana Sosial yang telah terkumpul, Bank Syariah Mandiri mengadakan
kegiatan sosial dengan melalui 2 jalur, yaitu: Dana Zakat dikelola dan disalurkan
melalui lembaga mitra Laznas BSM Umat, dan Dana Kebajikan dikelola oleh unit
kerja Corporate Secretary Group menggunakan 3 pilar antara lain:5
1. Spiritualitas (Character Building), meliputi:
a. Bantuan musholla/masjid dan fasilitas
b. Bantuan kegiatan dakwah dan keagamaan
2. Nasionalisme (National Contribution), meliputi:
a. Beasiswa untuk anak kurang mampu
b. Bantuan pembangunan sekolah/pesantren
c. Bantuan kebencanaan
3. Kesejahteraan (Economic Empowerment), meliputi:
a. BSM-isasi kawasan kuliner
b. Bantuan pelatihan dan modal kerja
c. Bantuan pemberdayaan ekonomi
Dari penjelasan fenomena data dana sosial Bank Syariah Mandiri yang
fluktuatif di atas, maka di ketahui adanya peningkatan dan penurunan dana sosial
yang terhimpun, yaitu di tahun 2011hingga 2013 terjadi peningkatan, sedangkan
pada tahun 2014 dan tahun 2016 terjadi penurunan. Dana sosial yang terhimpun
5 Laporan Tahunan Bank Syariah Mandiri 2015, hlm. 265
5
dari 2 sumber tersebut, kemudian disalurkan menggunakan 2 cara, meliputi:
Pengelolaan dan penyaluran kerjasama dengan Laznas bsm umat dan dengan cara
pembentukan organisasi khusus dalam Bank Syariah Mandiri itu sendiri.Maka
dari situlah mulai muncul pertanyaan-pertanyaan: Apakah Bank Syariah Mandiri
telah efektif dalam penyaluran dana sosial di tahun-tahun tersebut. Serta apa saja
yang menjadi kendala-kendala dalam penghimpunan dan penyaluran dana sosial
di Bank Syariah Mandiri, kemudian dampak dan manfaat apakah yang ingin
diberikan kepada masyarakat dalam penyaluran dana sosial tersebut. Disini lah
penulis tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul:“EFEKTIFITAS
PENYALURAN DANA SOSIAL (Studi pada Bank Syariah Mandiri Tahun
2012-2016)”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut:
1. Sebagaimana yang telah dipublikasikan oleh Islamic Financial Services
Board IFSB (2015),mengenai perkembang bank syariah mandiri dalam
pertumbuhan asetnya, tetapi belum maksimal dalam kontribusinya
mendukung penguatan keadilan sosial dan ekonomi masyarakat.
2. Untuk Negara Indonesia yang mayoritasnya muslim, terlalu minimnya
pemahaman terhadap Bank Syariah yang tidak hanya terfokus pada bidang
komersil semata, tetapi peduli juga terhadap lingkungan sosial masyarakat.
6
3. Masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui dan memahami
tentang program-program sosial yang diadakan oleh Bank Syariah
Mandiribeserta mitranya Laznas BSM Umat,yang mana dari program-
program tersebut dapat mengembangkan dan meningkatkan perekonomian
masyarakat menjadi lebih baik lagi.
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan dapat terfokuskan, maka penulis hanya memfokuskan
penulisan karya tulis ilmiah ini sebatas pada seberapa efektif penyaluran dana
sosial Bank Syariah MandiriTahun 2012-2016
Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengelolaan dan penyaluran dana sosial Bank Syariah
MandiriTahun 2012-2016?
2. Bagaimana tingkat efektifitas pada penyaluran dana sosial Bank Syariah
Mandiri di tahun 2012-2016?
3. Apakah kendala-kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri dalam
penyaluran dana sosial?
4. Apakah dampak dan manfaat yang ingin diberikan Bank Syariah Mandiri
terhadapmasyarakat penerima bantuan dana sosial?
7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Untuk menyimpulkan bukti empiris mengenai:
a. Mekanismepengelolaan dan penyaluran dana sosial yang dilakukan
oleh Bank Syariah Mandiri Tahun 2012-2016.
b. Dapat tingkat efektifitas penyaluran dana sosial di Bank Syariah
Mandiri tahun 2012-2016.
c. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiridalam
penyaluran dana sosial.
d. Dampak dan manfaat apa saja yangingin diberikan Bank Syariah
Mandiri terhadap masyarakat sebagai penerima bantuan dana sosial.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Manfaat secara akademis
a. Sebagai tambahan literatur terutama yang berkaitan dengan
masalah penyaluran dana sosial. Sebagai kontribusi pemikiran bagi
Bank Syariah Mandiri khususnya dan sebagai kontribusi pemikiran
bagi lembaga penghimpun dan penyalur dana sosial lainnya.
b. Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya mengenai
penyaluran dana sosial.
8
2. Manfaat secara praktisi
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi
pembaca umumnya dan khususnya bagi Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi lembaga
penyalur dana sosial untuk mengelola dana tersebut menjadi lebih
efektif lagi, yang nantinya dapat lebih bermanfaat serta dapat
merubah daya pandang masyarakat terhadapat Bank Syariah
sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat.
E. Review Studi Terdahulu
Sebelum penulis mengadakan penelitian lebih lanjut dan menyusunnya menjadi
sebuah karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis terapkan adalah mengkaji
terlebih dahulu penelitian yang telah dilakukan baik berupa skripsi, tesis, artikel,
maupun jurnal-jurnal yang mempunyai judul serupa dengan yang akan penulis
lakukan. Maksud dari pengkajian ini adalah agar dapat di ketahui bahwa apa yang
penulis teliti berbeda dengan penelitian sebelumnya, diantaranya:
Tabel 1.2
Review Studi Terdahulu
No. NAMA/JUDUL
PENELITIAN
ISI PENELITIAN PERBEDAAN
1. “EFEKTIFITAS
PENYALURAN DANA
Mengenai efekivitas dana
CSR dalam bentuk Program
Peneliti dalam skripsi
ini membahas
9
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY SEBAGAI
BENTUK AKUNTABILITAS
PUBLIK,” oleh Ratna Vita
Angela dan Dini Widyawati.
Jurnal ilmu dan riset
akuntansi vol. 3 No. 6 (2014)
Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) yang
di gunakan sebagai
tanggung jawab sosial oleh
PT. Semen Gresik, serta di
sesuaikan dengan
akuntabilitas publik.
mengenai efektifitas
penyaluran dana sosial
Bank Syariah Mandiri
tahun 2012-2016.
2. EFEKTIFITAS
PENYALURAN BANTUAN
MASYARAKAT MANDIRI
TERAHDAP
PENGEMBANGAN
PROGRAM KELOMPOK
PENGUSAHA MAKANAN
SEHAT” (STUDI KASUS:
KPMS BIDARA CINA), oleh
M.Fadli Budiman, Jurnal
Pendidikan Dompet Dhuafa
edisi 1/2011.
Membahas secara spesifik
mengenai efektifitas
penyaluran bantuan
Masyarakat Mandiri
terhadap pengembangan
program Kelompok
Pengusaha Makanan Sehat
(KPMS), dengan
membandingkan antara data
hasil penyaluran bantuan
Masyarakat Mandiri dalam
tempo waktu tertentu
dengan fakta peningkatan
taraf ekonomi salah satu
mitra dampingannya.
Peneliti dalam skripsi
ini membahas
mengenai efektifitas
penyaluran dana sosial
Bank Syariah Mandiri
tahun 2012-2016.
10
3. “ANALISIS EFISIENSI DAN
EFEKTIFITAS ANGGARAN
PENDAPATAN DAN
BELANJA DESA (APBDesa)
oleh Umi Yunianti, Seminar
Nasional Universitas PGRI
Yogyakarta 2015, ISBN 978-
602-73690-3-0
Membahas Mengenai
Kinerja pengelolaan
APBDesa Argodadi tahun
2010-2013, dengan
menggunakan rasio efisiensi
dan rasio efektifitas.
Peneliti dalam skripsi
ini membahas
mengenai efektifitas
penyaluran dana sosial
Bank Syariah Mandiri
tahun 2012-2016.
4. “ANALISIS PENDAPATAN
DAN EFEKTIFITAS
PENYALURAN DANA
PENGEMBANGAN USAHA
AGRIBISNIS PEDESAAN
(PUAP) PADA USAHA TANI
SAWI”, Oleh Andika Patria,
Siti Masithoh, Wini
Nahraeni, jurnal Agribi Sains
ISSN 2442-5982 Vol. 1
Nomor 1, April 2015
Membahas mengenai
implementasi penyaluran
dana Pengembangan Usaha
Agribisnis Pedesaan
(PUAP), menganalisis
pendapatan usaha tani dan
menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi
produksi sawi.
Peneliti dalam skripsi
ini membahas
mengenai efektifitas
penyaluran dana sosial
Bank Syariah Mandiri
tahun 2012-2016.
5. “ANALISIS KINERJA
SOSIAL BANK SYARIAH DI
INDONESIA”, Oleh
Penelitian ini membahas
mengenai kinerja Bank
Syariah di Indonesia dengan
cara deskriptif komparatif
yang bersifat
Peneliti dalam skripsi
ini membahas
mengenai efektifitas
11
Virgowati, Artikel Publikasi
Ilmiah Tahun 2013
membandingkan antara
beberapa Bank Syariah
yaitu Bank Syariah Mandiri,
Bank Mega Syariah, dan
Bank Muamalat Indonesia.
penyaluran dana sosial
Bank Syariah Mandiri
tahun 2012-2016.
6. “CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY AND
BUSINESSES: Examining The
Criteria For Effective
Corporate Implementation
Utilizing Case Studies”
International Journal of
Businesses and Social Science.
By Alix Valenti
Penelitian ini membahas
mengenai perusahaan yang
menerapkan tanggung jawab
sosial (CSR), dan paling
efektif untuk implementasi
perusahaan. Di lakuakan
dengan studi kasus pada
Boeing Company dan Exxon
Mobil Corporation.
Peneliti dalam skripsi
ini membahas
mengenai efektifitas
penyaluran dana sosial
Bank Syariah Mandiri
tahun 2012-2016.
7. “PERAN PENYALURAN
DANA CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR)
DALAM MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN NASABAH”
oleh M.Kholil Nawawi dan
Fera Astriani, Jurnal
Ekonomi Islam Al-Infaq
Vol.1 No.1 September 2010
Penelitian ini membahas
tentang peran penyaluran
dana CSR dalam
meningkatkan kepercayaan
nasabah yang dilakukan
dengan studi kasusu di Bank
Syariah Mandiri Cabang
Bogor, menggunakan
kuisioner pada para nasabah
dan alat analisis regresi
linear berganda
Peneliti dalam skripsi
ini membahas
mengenai efektifitas
penyaluran dana sosial
Bank Syariah Mandiri
tahun 2012-2016.
12
8. “ANALISIS EFEKTIFITAS
DAN EFISIENSI
PENYERAPAN ANGGARAN
PENDIDIKAN DAN
KESEHATAN DALAM APBD
KABUPATEN ACEH BESAR
PADA PERIODE 2008-2012”,
oleh Murdani, Ade Suherlan,
Jurnal Ekonomi Islam
Signifikan Vol. 3 No. 2 Oktober
2014
Penelitian ini menganalisis
tentang efektifitas dan
tingkat efisiensi penyerapan
anggaran bidang pendidikan
dan kesehatan dalam
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Aceh Besar,
menggunakan rasio
efektifitas dan efisiensi
pendapatan dan belanja.
Peneliti dalam skripsi
ini membahas
mengenai efektifitas
penyaluran dana sosial
Bank Syariah Mandiri
tahun 2012-2016.
*Diambil dari berbagai sumber
F. Kerangka Konseptual
Untuk mengukur seberapa efektifitasnya pengelolaan danpenyaluran dana
dalam suatu program, diperlukan tolak ukur yang harus dipenuhi. Dalam hal ini
penulis menggunakan tolak ukur efektifitas suatu program menurut pada Rasio
Efektifitas.
13
Adapun konsep alur pemikiran skripsi ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1
Kerangka Konsep Penelitian:
G. Sistematika Penulisan
Untuk keserasian dan ketertiban pembahasan serta untuk mempermudah
analisis materi dan penulisan skripsi, maka penulis menjelaskan dalam sistematika
penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari 5 bab yang di bagi dalam sub
bab dan setiap sub bab mempunyai pembatasan masing-masing yang akan saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagi berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi Latar Belakang Masalah, identifikasi Masalah,
Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Riview Studi
Terdahulu, Kerangka Konsptual, dan Sistematika Penulisan.
14
BAB II. TINJAUAN TEORITIS
Dalam bab ini, di uraikan tentang tinjauan secara umum mengenai
teori efektifitas, meliputi pengertian efektifitas, teori efektifitas
menurut para ahli, dan indikator efektifitas. Serta secara umum
mengenai teori dana sosial, pengertian dana sosial, tahapan
penerapan dana sosial, prinsip-prinsip dana sosial, dasar hukum
danasosial, sumber dana sosial, dan modelpenyaluran dana sosial.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini, penulis menjelaskan tata cara penelitian yang terdiri
dari pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data dan pedoman penulisan. Metodologi ini sangat
penting untuk mendapatkan data yang valid agar dapat dianalisis
BAB IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini, berisi deskripsi objek penelitian dan penjelasan
mengenai penelitian efektifitas penyaluran dana sosial Bank
Syariah Mandiri Tahun 2012-2016
BAB V. KESIMPULAN
Dalam bab ini, memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari
rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.
15
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Efektifitas
1. Pengertian Efektifitas
Kata kunci pertama adalah efektifitas. Efektifitas adalah penilaian yang dibuat
berkenaan dengan kinerja masing-masing individu, kelompok dan organisasi atau
bisa dikatakan bahwa efektifitas adalah efektif atau tidaknya seseorang, kelompok
maupun suatu organisasi dilihat bagaimana kinerjanya. Kata efektifitas terkait
dengan kata efisiensi , yang berarti penggunaan sumber daya (bahan, dana, orang,
waktu) seminimal mungkin untuk menghasilkan volume output dengan input yang
digunakan, seperti perbandingan antara biaya yang dikeluarkan dengan
hasil/manfaat yang diperoleh.6
Secara bahasa efektifitas berasal dari kata efektif yang berarti ada
efeknya,akibatnya, keadaan berpengaruh, kesannya, dapat berhasil, dan berhasil
guna.7 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata “efektifitas”
berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang bermakna: 1) ada efeknya
(akibatnya, berpengaruh, kesannya), 2) manjur dan mujarab, 3) dapat membawa
hasil, berhasil guna (tentang usaha dan tindakan).8
6Hakim Jamil, “Efektifitas dan Akuntabilitas Pelayanan Publik” Artikel Fokus
Pengawasan Nomor 23 Tahun VI Triwulan III 2009, ISSN 1978-7634, hlm. 16 7 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka,2001) cet. 1, edidi III, hlm. 286 8Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), cet ke-9, hlm. 250
16
Efektifitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran-
sasaran (hasil-akhir) yang telah ditetapkan secara tepat.9
2. Efektifitas Menurut Para Ahli
a. Menurut Sudarmayanti
Definisi efektifitas adalah untuk menyatakan bahwa kegiatan yang telah
dilaksnakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang di
tetapkan dengan menggunakan sumber daya dan saran yang ada.10
b. Menurut Ety Rohaey dan Ratih Tresnati
Efektifitas adalah suatu besaran atau angka untuk menunjukkan sampai
seberapa jauh sasaran (target) tercapai.
c. Menurut Ali Menejemen Peter F.Drucker
Efektif adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things).
Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan.11
d. Menurut Hidayat (1986)
Menjelaskan bahwa, efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan
seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana makin
besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya.
9Amirullah dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen” (Yogyakarta, Graha Ilmu,
2004), hlm. 8 10
Sony Yuwono, Petunjuk Praktis Pelaksanaan Balance Scorecard Menuju Organisasi
Yang Berfokus Pada Strategi, (Jakarta: PT.GRAMEDIA Pustaka Utama, 2002) hlm. 20 11
T. Hani Sandoko, Menejemen, (Yogyakarta: BPFE, 1993), edisi II, hlm. 7
17
e. Menurut Schemerhon John R.Jr. (1986:35)
Efektifitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara
membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan Output realisasi
atau sesunguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif.
Pengertian efektifitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh
keberhasilan tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu di tentukan. Hal
tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986), yang
menjelaskan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa
jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar
presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya.12
3. Indikator Efektifitas
Dalam buku Sujadi F.X, O&M, yaitu “Penunjang Berhasilnya Proses
Manajemen” disebutkan bahwa terdapat beberapa indikator tercapainya efektifitas
kerja, yaitu sebagai berikut:13
a. Berhasil guna, yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah di laksanakan
dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang di
tetapkan.
b. Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa di dalam usaha pencapaian
efektif itu maka biaya, tenaga kerja material, peralatan, waktu, ruangan,
dan lain sebagainya telah di pergunakan dengan secepatnya sebagaimana
12
Hidayat, “Pengertian Efektifitas”,http://www.dansite.wordpress.com/2009/03/28/ artikel
ini diakses tanggal 28 desember 2016 pukul:10.15WIB. 13
Sujadi F.X, O&M, Penunjang Keberhasilan Proses Menejemen, (Jakarta
CV.Masagung, 1990) cet ke-3, hlm. 13
18
yang telah di tetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya pemborosan
serta penyelewengan.
c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan
bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah di manfaatkan
dengan setepat-tepatnya haruslah di laksanakan dengan bertanggung jawab
sesuai dengan prencanaan yang telah di tetapkan.
d. Pembagian kerja yang nyata, yaitu pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan
beban kerja, kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.
e. Rasionalitas, wewenang dan tanggung jawab artinya wewenang haruslah
seimbang dengan tanggung jawab dan harus di hindari dengan adanya
dominasi oleh salah satu pihak terhadap pihak lainnya.
f. Prosedur kerja yang praktis, yaitu untuk menegaskan bahwa kegiatan kerja
yang praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja yang
dapat di pertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan
tersebut hanyalah kegiatan operasional yang hanya dapat di laksanakan
dengan lancar.
g. Akuntabilitas, yaitu untuk menegaskan bahwa kegiatan kerja dapat di
pertanggung jawabkan dan di perkuat dengan adanya laporan keuangan
berkala periode yang telah di audit oleh lembaga auditor independent yang
terakreditasi dengan baik dan dapat diterima oleh masayarakat umum
bersifat transparan.
19
Sedangkan ukuran efektifitas menurut manajemen ajaran islam bagi seorang
muslim dalam mengatur hidupnya agar efektif adalah sebagai berikut:14
a. Prinsip keseimbangan, maksudnya dalam menjalankan suatu kegiatan
wajar, tidak berlebih-lebihan, tetapi juga tidak kikir dan pelit.
b. Prinsip mencapai kemanfaatan, maksudnya seorang muslim dalam
menjalankan kegiatan usaha harus bermanfaat bagi dirinya, bagi orang
lain, bagi lingkungan, dan bermanfaat bagi agamanya.
c. Prinsip tidak boros, yang dimaksud tidak boros adalah setiap muslim
dalam menjalankan aktivitasnya dalam menggunakan harta, waktu, dan
tenaga tidak dipergunakan secara boros jika dilihat dari sudut ekonomi
sifat boros termasuk biaya menjadi beban dalam manajemen.
d. Prinsip berlaku adil, yang dimaksud berlaku adil adalah seseorang yang
ingin mencapai tindakan yang efisien adalah dia harus berlaku adil. Ia
harus berlaku adil terhadap dirinya, terhadap orang lain, serta adil dalam
menimbang, adil dalam mengambil keputusan, dan adil dalam semua
perbuatannya.
14
Mochtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan BerdasarkanAjaran Islam, (Jakarta:
PT Baharata Karya Askara, 1986), hlm. 153-158.
20
B. Teori Dana Sosial
1. Pengertian Dana Sosial
Dana Sosial adalah dana yang disimpan lembaga keuangan syariah untuk
keperluan sosial. Sumber dana dapat berasal dari zakat, infaq, dan sadaqah, atau
dari pendapatan non halal.15
Dana CSR (Corporate Social Responsibility), adalah komitmen perusahaan
atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan yang
menitik beratkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis,
sosial, dan lingkungan (Suhandari. M, 2008).16
Menurut buku Edi Suharto, Schermerhornmemberi definisi Tangung Jawab
Sosial Perusahaan (TSP) sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk
bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi
dan kepentingan publik eksternal. Secara konseptual adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan
intraksi mereka dengan cara pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan
prinsip kesukaleraan dan kemitraan.17
Sedangkan, The World Bussiness Council For Suistnable Development
(WBCSD), mendefinisikan CSR, sebagai “Continuting Commitment by Bussiness
15
http://www.kamusbesar.comGlosarium syariah. Ojk.go.id diakses pada tanggal 11
januari 2017, pukul: 14:43 WIB 16
Virgowati, “ANALISIS KINERJA SOSIAL BANK SYARIAH DI INDONESIA”,
Artikel Publikasi Ilmiah Tahun 2013 17
Edi Suharto, “Pekerja Sosial Di Dunia Industri Memperkuat Tangung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility), (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), hlm. 102
21
to behave ethnically and contribute economic development while improving he
quality of the workiforce and their families as well as of the local community and
social at large”. Maksudnya adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis, beroprasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan
ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas ekonomi, bersamaan dengan
peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas.18
2. Tahapan Penerapan Dana Sosial
a. Tahapan Perencanaan
Perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu:
1) Awareses Building merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran
mengenai arti penting CSR dan komitmen manajemen. Upaya ini dapat
dilakukan antara lain melalui seminar loka karya, dan lain-lain.
2) CSR Assessement merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan
dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas
perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur
perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR yang efektif.
3) CSR Manual Building, penyusunan manual CSR dibuat sebagai acuan,
pedoman dan panduan dalam pengelolan kegiatan-kegiatan sosial
kemasyarakatan yang dilakukan oleh perusahaan.
18
Yusuf Wibisono, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, (Gresik: Fascho Publishing,
2007), hlm. 7
22
Penyusunan manual ini dapat dilakukan dengan meminta bantuan tenaga ahli
independen dari luar perusahaan.19
Prinsip dasar yang dapat dijadikan pedoman
untuk perencanaan CSR secara umum adalah:
a. Menetapkan Visi
Penetapan visi ini merupakan langkah penting dalam penyusunan program CSR,
karena visi merupakan gambaran dari suatu yang ingin dicapai pada masa yang
akan datang.
b. Memformulasikan Misi
Misi mendeskripsikan alasan mengapa perusahaan melakukan program CSR. Misi
mengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan pandangan
umum dari perusahaan. Misi menginformasikan tentang perusahaan dan apa yang
dilakukan perusahaan untuk program CSR. Misi merupakan cara untuk mencapai
visi yang diinginkan.20
c. Menetapkan Tujuan
Tujuan merupakan hasil akhir atau tujuan kongkrit dari sebuah visi. Tujuan
merumuskan apa yang akan diselesaikan oleh perusahaan dan kapan akan
diselesaikan.
19
Yusuf Wibisono, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, (Gresik: Fascho Publishing,
2007), hlm. 127 20
Yusuf Wibisono, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, (Gresik: Fascho Publishing,
2007), hlm. 133
23
d. Menetapkan Kebijakan
Kebijakan perusahaan merupakan pedoman umum sebagai acuan pelaksanaan
program CSR yang akan dijalankan. Kebijakan CSR pada sebuah perusahaan
meliputi:
1) CSR merupakan investasi sosial perusahaan
2) CSR merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan
3) CSR merupakan upaya untuk memperoleh licence to oprate perusahaan
dari masyarakat.
4) CSR merupakan bagian dari Risk Management.
e. Merancang Struktur Organisasi
Melaksanakan program CSR dapat ditempatkan pada posisi yang berbeda yang
masing-masing perusahaan. Banyak perusahaan yang menempatkan program CSR
pada struktur eksisting, namun tidak sedikit pula yang telah membentuk sebuah
struktur organisasi yang secara khusus menangani program CSR, bahkan langsung
dibawah salah satu CEO atau direksi perusahaan tersebut. Hal ini tergantung dari:
1) Komitmen manajemen
2) Besar kecilnya dana atau kegiatan yang dikelola.
3) Harapan dan kebutuhan.
Disamping itu ada pula perusahaan yang ingin mendayagunakan program CSR-
nya dengan membentuk yayasan yang dikelola sendiri diluar struktur organisasi.
24
f. Menyediakan SDM
Keberhasilan pelaksanaan program CSR tidak dapat dilepaskan dari peranan SDM
yang terlibat didalamnya. Menilai Asset SDM, tidak cukup hanya menyebutkan
jumlah karyawan, rician jenjang pendidikan karyawan dan lain-lain. Padahal yang
lebih penting dari itu adalah, tingkat kualitas SDM.
g. Merencanakan Program Operasional
Program CSR sedapat mungkin diupayakan pada:
1) Program berbasis sumber daya lokal
2) Program pemberdayaan masyarakat
3) Mengutamakan program yang berkelanjutan
4) Linked dengan core business perusahaan
h. Membagi Wilayah
Agar lebih fokus pada sasaran, perusahaan terlebih dahulu membuat pembagian
wilayah. Dasar pembagian wilayah ini sangat fleksibel, bisa berdasarkan lokasi,
dampak, jenis, ukuran, dan dana yang disediakan perusahaan. Pembagian wilayah
ini sangat membantu perusahaan utuk menentukan prioritas pelaksanaan program-
program SCR
i. Mengelola Dana
Implementasi program CSR sangat tergantung dari dana yang disediakan.
Program yang sangat bagus tidak akan ada artinya jika tidak didukung oleh
pendanaan yang memadai. Pengelolaan dana CSR pun harus dikelola dengan baik,
25
karena tanpa pengelolaan yang baik dana besar sekaliapun yang dialokasikan
untuk kegiatan CSR tidak akan memberikan benefit yang optimal.
b. Tahapan Implementasi
Perencanaan sebaik apapun tidak akan berdampak apapun bila tidak
diimpelentasikan dengan baik. Akibatnya tujuan CSR secara keseluruhan tidak
akan tercapai, masyarakat tidak akan optimal. Padahal anggaran yang telah
dikucurkan mungkin tidak bisa dibilang kecil. Oleh karena itu perlu disusun
stategi untuk menjalankanrencana yang telah dirancang. Pada tahap ini, perlu
partisipasi warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan
bagaimana mengatasinya.21
c. Tahapan Evaluasi
Tahap Evaluasi adalah tahap yang perludilakukan secara konsisten dari waktu ke
waktu untuk mengukur sejauh mana efektifitas penyerapan CSR. Langkah ini
tidak terbatas pada kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur operasi standar
tetapi juga mencangkup pengendalian resiko perusahaan. Fungsi evaluasi adalah
membantu perusahaan untuk memetakan kembali kondisi dan situasi serta capaian
perusahaan dalam implementasi CSR sehingga dapat mengupayakan perbaikan-
perbaikan yang perlu berdasarkan rekomendasiyang telah diberikan.22
21
Isbandi Rukmanto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pengembangan Kesejahteraan
Sosial, (Jakarta: FE UI, 2002), hlm. 188 22
Yusuf Wibisono, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, (Gresik: Fascho Publishing,
2007), hlm. 124
26
d. Pelaporan
Pelaporan di perlukan dalam rangka membangun sistem informasi baik untuk
keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan
informasi material dan relevan mengenai perusahaan.
3. Prinsip-prinsip Dana Sosial
Menurut Organization For Economic Cooperation And Development
(OFECD) pada saat pertemuan para menteri negara-negara anggotanya di Paris
tahun 2000 menyepakati pedoman bagi perusahaan multinasional dengan
kebijakan umum tentang prinsip-prinsip CSR yaitu:
a. Memberikan kontribusi untuk kemajuan ekonomi sosial dan lingkungan
berdasarkan pandangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
b. Menghormati hak-hak asasi manusia yang dipengaruhi kegiatan yang
dijalankan perusahaan tersebut sejalan dengan kewajiban dan komitmen
emerintah dan di Negara temapat perusahaan beroperasi.
c. Mendorong pembangunan kapasitas lokal, termasuk kepentingan bisnis
selain menggambarkan kegiatan perusahaan di pasar dalam negeri dan
pasar luar negeri.
d. Mendorong pembentukan modal tenaga kerja khususnya melalui
penciptaan kesempatan kerja dan memfasilitasi pelatihan bagi para
karyawan.
27
e. Menahan diri untuk tidak mencari untuk tidak menerima pembebasan dari
luar yang dibenarkan secara hukum yang terkait dengan sosial,
lingkungan, keselamatan kerja, insentif finansial, dan isu-isu lain.
f. Mendorong dan memegang teguh prinsip God Corporate Governance
(GCG) serta mengembangkan dan menerapkan praktik tata kelola
perusahaan yang baik.
g. Mengembangkan dan menetapkan praktek-praktek sistem manajemen
yang mengatur diri sendiri secara efektif guna menumbuh kembangkan
relasi saling percaya antara perusahaan dengan masyarakat operasi
perusahaan.
h. Mendorong kesadaran pekerja sejalan dengan kebijakan perusahaan
melalui penyebarluasan informasi dengan kebijakan perusahaan melalui
penyebar luasan kebijakan-kebijakan pada pekerja termasuk melalui
program-program pelatihan.23
Arif Budimanta, dalam artikelnya yang berjudul CSR Realita dan
Perkembangan, menyatakan bahwa terdapat tiga prinsip dasar yang penting untuk
diperhatikan dalam pelaksanaan CSR (Tripple Bottom Lines CSR). Prinsip ini
harus menjadi pemahaman secara menyeluruh dalam pengaplikasian program
CSR. Adapun tiga prinsip tersebut adalah:
a. Profit. Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari
setiap kegiatan usaha. Tak heran bila fokus utama dari seluruh kegiatan
23
Yusuf Wibisono, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, (Gresik: Fascho Publishing,
2007), hlm. 32
28
dalam perusahaan adalah mengejar profit atau mendongkrak harga saham
setinggi-tingginya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Inilah
bentuk tanggung jawab ekonomi yang paling esensial terhadap pemegang
saham, yang berarti mendapatkan keuntungan ekonomi.24
b. People. Konsep people di dalamnya bisa merujuk pada konsep social
development dan human rights yang tidak hanya menyangkut
kesejahteraan ekonomi masyarakat (seperti pemberian modal usaha,
pelatihan keterampilan kerja), melainkan pula kesejahteraan sosial
(semisal pemberian jaminan sosial, penguatan aksesibilitas masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan, penguatan kapasitas
lembaga-lembaga sosial dan kearifan lokal). Sedangkan konsep procedur
bisa mencakup konsep organizational governance, labor practices, fair
operating practices, dan consumer issues yang brarti kesejahteraan
masyarakat baik di dalam maupun di luar lingkungan, dan harus tetap
memiliki kepedulian sosial terhadap kesejahteraan manusia.
c. Planet. Unsur ketiga yang harus diperhatikan juga adalah planet atau
lingkungan. Jika perusahaan ingin eksis dan akseptabel maka harus
disertakan pula tanggung jawab kepada lingkungan. Lingkungan adalah
sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang kehidupan. Jika menjaga
lingkungan tersebut, berarti peduli terhadap lingkungan hidup dan
keberlanjutan keragaman hayati. Mendongkrak laba dan meningkatkan
24
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, (Gresik, Fascho Publishing:
2007), hlm. 33
29
pertumbuhan ekonomi memang penting, namun tak kalah pentingnya juga
untuk memperhatikan kelestarian lingkungan.25
4. Dasar Hukum Dana Sosial
Adapun yang menjadi dasar hukum dalam pengaturan dana sosial adalah
sebagai berikut:
a. Pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007 Tentang PT yang mewajibkan CSR bagi
PT adalah:26
Pasal 74
1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksnakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan.
2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksnaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
25
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, (Gresik, Fascho Publishing:
2007), hlm. 36 26
Gunawan Widjaja dan Yeremia Adi Pratama, “Risiko Hukum dan Bisnis Perusahan
CSR”, (Jakarta: Niaga Swadaya, 2008), hlm. 93
30
b. UU No. 21 tahun 2008 Pasal 4 ayat (2) yang mengharuskan penyaluran
dana sosial (dansos) melalui organisasi pengelola zakat.
5. Sumber Dana Sosial
Sumber dana sosial ataupun dana CSR (Corporate Social Responsibility)
dapat berasal dari zakat, infaq, dan sadaqah, atau dari pendapatan non halal.27
a. Zakat
Zakat berasal dari kata zaka-yazku-zaka-an atau zakiya-yazaka-zakaan yang
berarti suci, bersih, tumbuh, berkembang, bertambah, dan berkah, namun sering
diartikan mensucikan atau membersihkan.28
Sedangkan secara istilah zakat itu
adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT
Mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak
menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.29
Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam surah at-Taubah: 103
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan menyucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa buat mereka. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
27
Glosarium syariah. http://Ojk.go.id diakses pada 11 Januai 2017, Pukul 14:43 WIB 28
Al-Furqon Hasabi, 125 Masalah Zakat, (Surakarta: Tiga Serangkai, 2008), hlm. 13 29
Didin Hafidhuddin, Anda Bertanya Tentang ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH Kami
Menjawab, (Jakarta: BAZNAS, 2005), hlm. 17
31
Dari pengertian diatas, dijelaskan bahwa zakat adalah kewajiban seorang
muslim dari sejumlah harta yang dimilikinya bila telah mencapai nishab (jumlah
harta yang sudah mencapai batas ukuran nishab) dan haul (jumlah harta yang
dimiliki sudah mencapai satu tahun dan sudah mencapai nishab)30
, kemudian
diserahkan kepada orang tertentu yang berhak menerima.
Sedangkan dalam konteks kenegaraan, zakat seharusnya menjadi bagian
utama dalam penerimaan negara. Zakat harus masuk dalam kerangka kebijakan
fiskal negara dan bukan hanya dijadikan pengeluaran pengurangan penghasilan
kena pajak, karena justru akan mengurangi pendapatan negara. Zakat harus
dikelola oleh negara dan ditegakkan hukumnya dalam peraturan perundang-
undangan yang mengatur berbagai aspek tentang zakat.31
Di Indonesia, pengelolaan zakat diatur berdasarkan Undang-Undang No.38
Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dengan Keputusan Menteri Agama
(KMA) No. 581 Tahun 1999tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 38 Tahun
1999 dan Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan
Haji No. D/291 Tahun 2000 tetang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat. Meskipun
harus diakui bahwa dalam peraturan-peraturan tersebut masih banyak kekurangan
yang sangat mendasar, misalnya tidak dijatuhkannya sanksi bagi muzaki yang
melalaikan kewajibannya (tidak mau berzakat), akan tetapi undang-undang
tersebut mendorong upaya pembentukan lembaga pengelolaan zakat yang
amanah, kuat, dan dipercaya oleh masyarakat. Di samping itu, pasca keluarnya
30
Awal Ramadhan, “Efektifitas Dana ZIS Bagi Pelatihan Montir”, (Skripsi S1 Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), hlm. 21 31
Nuruddin Mhd. Alim, Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 187
32
UU No. 38 Tahun 1999 yang dipertegas lagi oleh UU Pajak No. 17 Tahun 2000
zakat menajdi pengurang pengahsilan kena pajak sehingga tidak dikenakan
kewajiban ganda.32
b. Infak
Infak berasal dari kata anfaqu, yang berarti mengeluarkan (harta) untuk
kepentingan memberikan pertolongan demi menciptakan tegak dan syi’arnya
agama Islam dan membentengi dari segala hal yang memusuhi serta untuk
menciptakan kemaslahatan bersama.33
Berdasarkan pengertian diatas, dijelaskan bahwa infak adalah mengeluarkan
rezeki berupa materi kepada orang lain sebanyak yang dikehendakinya dengan
rasa ikhlas demi menciptakan kebaikan bersama.
c. Sadaqah
Shadaqah sering disebut dalam Al-Qur’an yang dimaksud darinya adalah
zakat, sehingga Yusuf Al-Qardhawi dalam mengutip pendapat Mawardi yang
mengatakan bahwa “shadaqah itu adalah zakat dan zakat itu adalah shadaqah,
berbeda nama tapi artinya sama. Kata zakat dinamakan shadaqahkarena
shadaqahberasal dari kata shidq yang berarti benar.34
32
Andri Soemitra, “Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah”, (Jakarta: Kharisma Putra
Utama, 2009), hlm 410 33
Yusuf Al-Qardhawi, Fiqih Zakat, (Bairut: Muassasah Al-Risalah, 1994), Juz II, hlm.
654 34
Yusuf Al-Qardhawi, Fiqih Zakat, (Bairut: Muassasah Al-Risalah, 1994), Juz II, hlm. 36
33
d. Pendapatan Non Halal
pendapatan non-halal menjadi sumber dana sosial bank yang terdiri atas:35
a). Dana Sosial Ex Penalty, Yakni dana yang berasal dari denda keterlambatan
(penalty) pembayaran angsuran atau denda lain yang berhubungan dengan
transaksi antar pihak Bank dengan pihak ketiga.
b). Dana Sosial Ex Jasa Giro, Yakni dana sosial yang berasal dari giro yang
diterima oleh Bank dari penempatan pada bank konvensional.
c). Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang berasal dari komisi, fee, atau
dalam pendapatan dalam bentuk lainnya dari rekanan Bank selain pendapatan
yang berhak diterima sebagai ketentuan manajemen.
6. Model Penyaluran Dana Sosial
Dalam buku Edi Suharto, menurut Saidi dan Abidin sedikitnya ada empat
model atau pola tanggung jawab sosial perusahaan yang umumnya diterapkan di
Indonesia.36
a. Keterlibatan langsung. Perusahaan menjalankan program TSP (Tanggung
Jawab Sosial) secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan
sosial atau menyerahkan sumbangan kemasyarakat tanpa perantara. Untuk
menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu
35
http://www.syariahmandiri,co.id/Laporan-Tahunan-BSM-2015, diakses pada 5 Mei
2017, Pukul15:17 WIB. 36
Edi Suharto, “Pekerja Sosial Di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility)”, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), hlm.106
34
pejabat seniornya, seperti Corporate Secretary atau Public Affair Manager
atau menjadi bagian dari tugas pejabat Public Relation.
b. Melalui yayasan atau organiasasi sosial perusahaan. Perusahaan
mendirikan yayasan sendiri dibawah perusahaan atau grupnya. Model ini
merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-
perusahaan di Negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana
awal, dana rutin, atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi
kegiatan yayasan.
c. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan TSP melalui
kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah
(Ornop/LSM), instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik
dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya.
d. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Perusahaan turut
mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang
didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dnegan model
lainnya, pola inilebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang
bersifat “hibah pembangunan”.
Demikian teori-teori terkait yang dapat dijelaskan baik yang berhubungan secara
langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian Efektifitas Penyaluran Dana
Sosial Bank Syariah Mandiri Tahun 2012-2016.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Sulistyo-basuki (2006:93) “metode penelitian merupakan cara teknis
tentang metode yang akan di gunakan dalam penelitian”. Adapun pengertian
menurut Mardalis dalam skripsi Renie Puji Astuti (2010) “metode penelitian
adalah suatu metode ilmiah yang memerlukan sistematika dan prosedur yang harus
ditempuh dengan tidak mungkin meninggalkan setiap unsur komponen yang
diperlukan dalam suatu penelitian”.37
Apabila seorang peneliti akan melakukan kegiatan-kegiatan penelitian, maka
sebelumnya dia perlu memahami metode dan sistematika penelitian. Maka tanpa
metode dan metodologi, seorang peneliti tak akan mampu untuk menemukan,
merumuskan, menganalisa, maupun memecahkan masalah-masalah tertentu,
untuk mengungkapkan kebenaran. Dan tentang metodologi timbul dari
karakteristik-karakteristik tertentu dari masalah-masalah yang khusus.38
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis data
kuantitatif deskriptif, yaitu salah satu jenis penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat
populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman
37
http://www.eprints.undip.ac.id diakses pada 8 November 2016, Pukul 11:57 WIB 38
SoerjonoSoekanto,Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: UI Press, 1986), cet. Ke-3, ed.
Revisi, hlm. 13
36
1979).39
Penelitian deskriptif yaitu mencatat secara teliti segala gejala-gejala yang
dilihat dan didengar dan dibacanya (via wawancara, foto, video, dokumen pribadi,
brosur dan lain-lain).40
Menurut Masri Singarimbun artinya penelitian dilakukan dengan cara
mengembangkan konsep dan menghimpun data-data serta fakta-fakta yang ada,
kemudian melakukan analisis terhadap data-data dan fakta-fakta yang tersebut.41
Selain itu, peneliti juga merupakan penelitian kepustakaan. Penulis akan
mendapatkan data dari literatur berupa buku-buku, artikel, jurnal, dan tulisan-
tulisan lainnya yang menyangkut tentang lembaga pokok bahasan dalam skripsi
ini.
B. Sumber Data
Dalam penelitian ini data-data yang digunakan ialah data kualitatif dan
kuantitatif yang bersumber dari data primer dan sekunder yang kemudian
diformulasikan dan diinterpretasikan sehingga tersusun menjadi satu skripsi ini.
a. Data Primer
Data primer ialah data utama yang di ambil atau di dapatkan dari sumber
pertama yakni internal data dalam bentuk dokumentasi atau data-data tertulis
di Bank Syariah Mandiri dan Laznas BSM Umat.
39
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan
(Jakarta: KENCANA, 2014), Cet. Ke-1, hlm. 62 40
BurhanBungin,Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2001)
hlm. 234 41
JohnnyIbrahim,Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang: Bayumedia
Publishing, 2006), hlm. 50
37
b. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang bersumber dari situs resmi Bank Syariah
Mandiri, buku kepustakaan, jurnal, majalah, serta materi kuliah yang berkaitan
dengan pembahasan masalah ini.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data di lakukan sebagai berikut:
a. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke Bank
Syariah Mandiri dan Laznas BSM Umat.
b. Wawancara, yaitu dengan mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak
yang terkait yang dapat menjelaskan berbagai data yang di perlukan
mengenai efektifitas penyaluran dana sosial di Bank Syariah Mandiri.
c. Studi Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data sekunder mengenai
bahan penelitian yang di dapatkan dari berbagai sumber tertulis seperti
arsip, dokumen resmi, foto, data statistik dan sejenisnya yang di harapkan
dapat mendukung analisis penelitian.
d. Studi pustaka, yaitu melakukan penelusuran kepustakaan dan
menelaahnya. Sumber data berupa buku, jurnal, majalah, koran, internet
dan sebagainya yang relevan.
e. Lokasi Penelitian, adalah daerah atau tempat yang akan di jadikan sasaran
penelitian. Penelitian ini akan dilakukan di kantor pusat Bank Syariah
Mandiri dan di kantor Laznas BSM Umat.
38
D. Teknik Analisis Data
Secara garis besarnya, teknik analisis data terbagi dalam dua bagian, yakni
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Yang membedakan kedua teknik
tersebut hanya terletak pada jenis datanya. Untuk data yang bersifat kualitatif
(tidak dapat diangkakan) maka analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif,
sedangkan terhadap data yang dapat dikuantifikasikan dapat dianalisis secara
kuantitatif, bahkan dapat pula dianalisis secara kualitatif.42
Sedangkan untuk
penelitian ini, penulis menggunakan rasio efektifitas, pada data kuantitatif dan
dengan analisis deskriptif.
Analisis Rasio Efektifitas
Analisis rasio tidak semata-mata menggunakan data yang ada di neraca dan
laporan rugi laba dan dimasukkan ke berbagai rumus perhitungan, namun yang
lebih penting adalah membaca dan mengerti hasil analisis rasio tersebut. Salah
satu tipe pembandingan hasil analisis rasio keuangan, yaitu:43
Yang mana efektifitas merupakan rasio yang menggambarkan akibat dari
dampak (outcome) dari output program dalam mencapai tujuan program. Semakin
besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran
yang ditentukan. Maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi.44
Begitupun untuk penghitungan efektifitas penyaluran dana sosial Bank Syariah
42
AliMuhson, “Teknik Analisis Kuantitatif”. http://www.uny.ac.id diakses Pada tanggal
10 Mei 2017, Pukul 13:26 WIB. 43
A.M.Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
2004), hlm. 29 44
Lazyra KS, “Analisis Rasio Keuangan Daerah Dalam Menilai Kinerja Keuangan
Pemerintah Kota Medan”, Skripsi Fakultas Ekonomi: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Medan 2016, hlm.47
39
Mandiri dengan dua sumber dana yaitu Dana Zakat dan Dana Kebajikan, semakin
tinggi nilai rasio efektifitas maka semakin baik dalam penyaluran dana sosial
tersebut.
Dalam penelitian ini pengukuran efektifitas dilakukan dengan perhitungan
sebagai berikut:
Secara umum, nilai efektifitas penyaluran dana sosial Bank Syariah Mandiri
dapat dikategorikan dengan indikator sebagai berikut:45
Presentase Efektifitas Penyaluran
Dana Sosial
Kriteria
Diatas 100% Sangat Efektif
90% - 100% Efektif
80% - 90% Cukup Efektif
60% - 80% Kurang Efektif
Kurang dari 60% Tidak Efektif
Sumber: Nurhayati
E. Pedoman Penulisan
Teknik penulisan yang digunakan dalam penyusunan Skripsi ini berdasarkan
pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Tahun 2017” yang diterbitkan oleh
Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
45
Nurhayati, “Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Rokan Hulu”, Jurnal Ilmiah Cano Economos Vol.4 No.1 Januari 2015, hlm. 58
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri46
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak juli 1997, yang
disusul dengan krisis multi-dimensi, telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali
dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi
oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya
mengambil tindakan dengan merestrukturisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat
bank yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo
menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
46
http://www.syariahmandiri.co.id diakses pada tanggal 6 Mei 2017, pukul: 11:23 WIB
41
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah
di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya
Undang-Undang (UU) Nomor 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum
untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan
UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT
Bank Susila bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,
Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan
infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional
menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank
Syariah Mandirisebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23
tanggal 28 September 1999
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dilakukan oleh
Gubernur Bank Indonesia melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur BI No.
1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujiu
perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri, Menyusul pengukuhan dan
pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi
sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
42
2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
Menurut Wibisono dalam Jurnal Manajemen, Visi merupakan rangkaian
kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan
yang ingin dicapai di masa depan.47
Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan
pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal
yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan
jangka panjang.
Visi dari PT Bank Mandiri Syariah adalah: “Bank Syariah Terdepan dan
Modern”.48
Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul diantara pelaku
industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen consumer, micro, SME,
commercial, dan corporate.
Bank Syariah Modern: Menjadi bank syariah dengan sistem layanan dan teknologi
mutakhir yang melampaui harapan nasabah.
Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono dalam Jurnal
Manajemen, misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau
alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan
kepada masyarakat, baik berupa produk maupun jasa.49
47
Denny Bagus, “Visi dan Misi Perusahaan”, Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia,
http://jurnal-sdm.co.id diakses pada 7 Mei 2017, Pukul 20:40 WIB. 48
http://www.syariahmandiri.co.id diakses pada tanggal 7 Mei 2017, Pukul 20:51 WIB 49
Denny Bagus, “Visi dan Misi Perusahaan”, Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia,
http://jurnal-sdm.co.id diakses pada tanggal 7 Mei 2017, Pukul 20:52 WIB.
43
Misi dari PT Bank Syariah Mandiri adalah:50
1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-rata industri yang
berkesinambungan.
2) Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
3) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan
pada segmen ritel.
4) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
5) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
6) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
3. Struktur Pengelolaan Dana Sosial Bank Syariah Mandiri
Agar kegiatan CSR dapat dikelola dengan baik dan memberikan hasil yang
maksimal, BSM membentuk organisasi yang dalam menangani kegiatan CSR
yaitu melekat pada Corporate Secretary.51
CSR Bersama Laznas BSM Umat
BSM menyalurkan dana sosial melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun
Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSM Umat) yang berada di bawah Yayasan
Bangun Sejahtera Mitra Umat.
50
http://www.syariahmandiri.co.id diakses pada tanggal 7 Mei 2017, Pukul 21:01 WIB 51
http://www.syariahmandiri,co.id/Laporan-Tahunan-BSM-2015, diakses pada: tanggal 7
Mei 2017, Pukul22:11 WIB.
44
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) dan untuk
menghindari benturan kepentingan (Conflict of interest), maka pemberian atau
penyaluran dana sosial tidak diperkenankan kepada:
a. Lembaga tempat Pengurus Bank (Dekom, Direksi, Dewan Pengawas
Syariah, maupun Pejabat Eksekutif Bank menjadi pengurus lembaga
tersebut).
b. Perorangan atau lembaga yang pengurusnya memiliki hubungan keluarga
dan Pengurus Bank, Dewan Pengawas Syariah maupun Pejabat Eksekutif
Bank.
Sebagai bagian upaya memenuhi amanah perundangan, yakni UU No. 21
tahun 2008 Pasal 4 ayat (2) mengharuskan penyaluran dana sosial (dansos)
melalui organisasi pengelola zakat. Maka bank menjalin kerjasama penyaluran
dana zakat perusahaan dan dana sosial dengan Lembaga Amil Zakat Nasional
Bangun Sejahtera Mitra (Laznas BSM).
Dalam implementasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin kerjasama dengan
Laznas BSM. Acuan kerja pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian Kerja
Sama (PKS) BSM dan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM: No.
16/401A-PKS/DIR dan No. 13/029-PKS/LAZNAS tanggal 8 Oktober 2014
tentang Penyaluran Dana Zakat dan Dana Program/Kebajikan, LAZNAS BSM
adalah mitra utama PT. Bank Mandiri Syariah dalam kegiatan CSR. Pendirian
LAZNAS BSM dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Agama RI No:406 tahun
45
2002 tentang Pengukuhan Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat sebagai
Lembaga Amil Zakat.
Program CSR, baik di kantor pusat maupun kantor cabang BSM, disusun
berdasarkan perencanaan yang matang, yang bertanggung jawab serta terkonsep
dengan mengacu pada kebijakan BSM, Berbagai program yang dimiliki BSM
dilakukan secara sinergi dengan Laznas BSM Umat. Sebagai strategi agar dalam
menyusun rencana program CSR tepat sasaran dan tepat guna, pelaksanaan
program CSR didasarkan dari hasil survei serta pemetaan kondisi lingkungan dan
masyarakat sekitar. Selanjutnya, program yang telah disusun itu dilaksanakan
dengan melibatkan masyarakat secara aktif dengan mekanisme bottom up dan
melakukan kemitraan dengan pemangku kepentingan (stakeholder) lain. Agar
program dapat terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal,
maka metode pelaksanaan program disesuaikan dengan kondisi masing-masing
wilayah, dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, utamanya pemerintah
setempat, serta para pihak yang terlibat langsung.
Lembaga Mitra, adalah lembaga sosial yang memiliki track record baik dalam
peyaluran dana sosial, berbadan hukum sah, dan dijadikan sebagai mitra bank
dalam menyalurkan dana sosial.
46
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri
Sebagaimana Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri di atas, Corporate
Secretary Group selaku bagian dalam organisasi Bank Syariah Mandri yang
menangani kegiatan CSR (Corporate Secretary Responsibility) berada di Unit
Support Bank Syariah Mandiri.
47
Dan dalam Corporate Secretary Group, penyaluran dana sosial Bank Syariah
Mandiri memiliki dasar filosofi tertentu yaitu:
1) Islam adalah rahmatan lil’alamiin.
2) Syariah adalah jalan atau cara mewujudkan rahmatan lil’alamiin (kasih
sayang kepada seluruh alam) sebagai wujud Islam yang universal.
3) Bank Syariah adalah lembaga ekonomi yang beroperasi melandaskan
prinsip syariah.
4) Maqashid syariah bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan umat.
5) Tujuan kemaslahatan umat adalah inherent dengan keberadaaan bank
syariah itu sendiri.
6) Secara filosofis, spirit CSR adalah bagian tak terpisahkan dari bank
syariah itu sendiri.
Misi Dana Soisal Bank Syariah Mandiri dalam Corporate Secretary Group yaitu:
Mendorong penciptaan kemaslahatan umat, melalui:
a) Dana Zakat
Menyalurkan dana zakat kepada pihak yang tepat (8 Ashnaf (8 golonga))
sesuai aturan syariah dan untuk mendorong transformasi dari mustahik
menjadi muzakki.
b) Dana Kebajikan
Menciptakan program pemberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan.
48
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Laznas Bangun Sejahtera Mitra Umat
Sumber: Laznas BSM Umat
Dalam struktur organisasi Laznas Bangun Sejahtera Mitra Umat yang
bermitra dengan Bank Syariah Mandiri bekerjasama dalam hal pengelolaan dana
zakat serta penyaluran dana sosial.
Pengurus
Syariah mandiri Care-CSR BSM OPERASIONAL LAZNAS BSM
Dewan Pembina
Bendahara Sekertaris
Ketua
Dewan Pengawas
Syariah Dewan Pengawas
Direktur Eksekutif
Internal Audit &
Sharia Compliance
Direktur laznas BSM Direktur Operasional Direktur Syariah
Mandiri Care
49
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat
a. Visi:
Menjadi lembaga pengelola ZISWAF dan dana sosial serta dana CSR yang
terpercaya, terdepan, dan modern.
b. Misi:
1) Melakukan penghimpunan zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf umat serta
dana sosial hingga dana CSR.
2) Menumbuh kembangkan budaya berbagi dan peduli kepada seluruh
lapisan masyarakat.
3) Membuat program-program yang mendorong transformasi penerima
manfaat menjadi muzakki.
4) Mengembangkan program berkelanjutan dan memberikan manfaat
maksimal kepada masyarakat luas.
5) Mewujudkan tata kelola manajemen ZIS dan dana sosial serta dana CSR
yang baik serta sesuai dengang kaidah syariah.
c. Nilai-Nilai Laznas BSM Umat
1) Usaha yang tidak kenal lelah untuk meraih yang terbaik dan berguna.
2) Memberikan pelayanan yang terbaik, terbuka, cepat, dan berdaya guna.
3) Aktif mengembangkan diri sebagai organisasi pembelajar.
4) Teguh berpegang pada Syariah Islam sebagai landasan aktifitasnya.
50
4. Program-program Penyaluran Dana Sosial Bank Syariah Mandiri
Corporate Social Responsibility (CSR) merujuk pada semua hubungan yang
terjadi antara perusahaan dengan semua stakeholders, termasuk pelanggan,
pegawai, komunitas, pemilik, pemerintah, supplier bahkan kompetitor. CSR
merupakan konsep di mana BSM secara sukarela menyumbangkan sesuatu ke
arah masyarakat yang lebih baik dan lingkungan hidup yang lebih bersih.52
Kegiatan-kegiatan yang dijalankan BSM dalam penyaluran dana sosial terus
diupayakan agar sesuai dengan konsep dasar CSR, yaitu membantu mengatasi
atau mengurangi permasalahan yang terjadi di masyarakat, mengusahakan
terjadinya perubahan perilaku masyarakat, dan mengupayakan pencapaian
kesejahteraan kehidupan masyarakat.
CSR BSM berdasarkan 3 (tiga) pilar sebagai berikut:53
1. Spiritualitas (Character Building) adalah Fondasi yang menjiwai BSM
dalam beraktivitas, yakni atas nama dan untuk Allah (secara vertikal) dan
bersama-sama umat manusia membangun peradaban yang mulia (secara
horizontal).
2. Nasionalisme (National Contribution) adalah berkarya untuk negeri
menjadi komitmen BSM dalam mengisi kemerdekaan serta partisipasi
dalam pembangunan. Semnagat ini menjadi dasar bagi BSM seagai satu
entitas bersama dengan masyarakat.
52
http://www.syariahmandiri.co.id diakses pada tanggal 7 Mei 2017, Pukul 22:01 WIB 53
http://www.syariahmandiri,co.id/Laporan-Tahunan-BSM-2015, diakses Pada 1 Februari
2017, Pukul12:19 WIB.
51
3. Kesejahteraan (Economic Empowerment) adalah Pembinaan dan
pengembangan ekonomi masyarakat melalui bantuan modal, peningkatan
kompetensi, dan membangkitkan jiwa wirausaha.
Dari 3 pilar yang telah dijelaskan di atas, Bank Syariah Mandiri menjalankan
pengelolaan dan penyaluran dana sosial yang bersumber dari dana kebajikan
dengan karakteristik tertentu, yaitu:
a) Merupakan dana yang bersumber dari denda nasabah, sumbangan/hibah,
dan dana sosial lainnya.
b) Dalam menjalankan aktivitas promosi iklan produk Bank tidak boleeh
menggunakan dana kebajikan, sebab telah menjadi marketing cost Bank.
Untuk pelaksanaan program pengelolaan dana kebajikan, dikelola oleh Unit
Kerja Corporate Secretary dan Lembaga Mitra. Dan program penyaluran dana
sosial yang bersumber dari dana kebajikan tersebut berdasarkan 3 pilar yang telah
dijelaskan di atas.
Objek-objek penggunaan dana kebajikan, hanya dapat disalurkan sebagai
berikut:
a) Bantuan fisik dan non fisik
b) Bantuan kondisi darurat
c) Pemberdayaan bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan,
keagamaan/dakwah, seni-budaya.
d) Kegiatan sosiobisnis
e) Program komunikasi dan sosialisasi untuk publikasi kegiatan sosial.
52
f) Segenap aspek yang terkait dan menunjang pelaksanaan poin (a) sampai
dengan poin (e)
Sumber dana kebajikan Bank Syariah Mandiri yang dikelola oleh Unit Kerja
Accounting terdiri dari 3 (tiga) rekening, antara lain:
a) Dana Kebajikan Dari Penalti
Dana kebajikan yang berasal dari denda keterlambatan (penalty)
pembayaran angsuran.
b) Dana Kebajikan Dari Jasa Giro
Dana kebajikan yang berasal dari jasa giro yang diterima Bank Syariah
Mandiri dari penempatan pada Bank Konvensional.
c) Dana Kebajikan Lainnya
Dana kebajikan yang berasal dari komisi, fee, atau pendapatan dalam
bentuk lainnya dari rekanan Bank Syariah Mandiri selain pendapatan yang
berhak diterima sesuai dengan ketentuan manajemen.
Dan dalam mekanisme dana kebajikan Bank Syaiah Mandiri, secara teknis
akan diatur tersendiri dalam petunjuk Teknis Operasional Corporate Secretary.
Sedangkan kegiatan Dana Sosial Bank Syariah Mandiri yang bersumber dari
dana zakat, memiliki karakteristik tertentu, yaitu:
a) Bersifat philanthropy, yaitu Bank memberikan kontribusi langsung kepada
masyarakat sebagai bentuk rasa terimakasih berupa hibah, donasi
sumbangan dan sebagainya.
53
b) Sudah memiliki kaidah baku fiqih.
c) Segmen penerima, disalurkan kepada 8 segmen ashnaf oleh Laznas BSM
atau lembaga Pengelolaan Zakat lainnya.
d) Dalam penyalurannya zakat yang memiliki hubungan sosio bisnis tidak
dibenarkan adanya persyarakatn (ta’alluq) atau preconditioning dalam
perjanjian kerjasama dengan nasabah, karena terdapat syarat yang tidak
mu’allaq (tidak berhubungan) sehingga termasuk ke dalam syarat yang
bathil.
Pelaksanaan program pengelolaan dana zakat, infak, sadaqah Bank Syariah
Mandiri dikelola oleh lembaga mitra, dalam hal ini adalah Lembaga Amil Zakat
Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat – Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat.
Nama program yang dilaksanakan Bank Syariah Mandiri bersama dengan
Laznas BSM Umatdengan dana zakat menggunakan 2 program yaitu: Filantropi
dan Social Economic Empowerment.54
1. Social Economic Empowerment
Pemberdayaan adalah terjemahan dari empowerment, sedang memberdayakan
adalah terjemahan dari empower.55
Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan
sebagai upaya untuk memandirikan masyarakat agar mampu berpartisipasi aktif
54
Rudi Irawan, Direktur LAZAS BSM Umat, Wawancara Pribadi, Jakarta, 10 Agustus
2017 pukul: 10.30 WIB. 55
Mardi Yatmo Hutomo, “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan
Teoretik dan Implementasi”, www.bappenas.go.id diakses pada tanggal: 26 Agustus 2017, Pukul
17.00 WIB
54
dalam segala aspek pembangunan.56
Tujuan yang ingin dicapai yaitu keinginan
adanya perubahan pada diri penerima. Perubahan tersebut dapat dalam bentuk
yang sederhana seperti pemenuhan kebutuhan konsumsi sehari-hari sampai pada
perubahan taraf hidup yang lebih baik.
Dan dalam program Social Economic Empowerment ini lah Bank Syariah
Mandiri bersama mitranya Laznas BSM Umat ingin memberikan pemberdayaan
masyarakat melalui sebagai berikut:
Mitra Umat
a. Micro Enterpreneurship
Merupakan program bantuan dana modal usaha bergulir untuk memulai
dan mengembangkan kewirausahaan mustahik.
b. The Young Muzakki
Merupakan program pelatihan dan pembekalan keterampilan hidup dan
modal usaha kecil dalam bentuk kelompok.
c. Kampung Berdaya
Merupakan sarana pemberdayaan potensi masyarakat berbasis kampung
tempat tinggal dan komunitas (Pesantren dan majelis taklim) dengan
memberikan bantuan bibit tanaman, kandang, hewan ternak.
56
M.Musbihin, “Membangun Kemandirian Ekonomi”, www.digilib.uinsby.ac.id artikel
ini diakses pada tanggal: 26 Agustus 2017, Pukul: 18.00 WIB
55
Gambar 4.3
Siklus Mekanisme Program The Young Muzakki (TYM)
Mekanisme Kegiatan The Young Muzakki:
Rekruitmen Peserta:
1. Informasi kegiatan diklat The Young Muzakki Laznas BSM Umat dapat
diakses melalui :
a. website (www.laznasbsm.or.id),
b. facebook Laznas Bsm, dan
c. twitter @laznas_bsm.
2. Datang langsung ke Kantor Pusat Laznas BSM Umat Ruko Mega Grosir
Cempaka Mas Blok M1 No. 56 Jl. Letjen Suprapto – Jakarta Pusat.
REKRUITMENT
PESERTA
PENYERAHAN
DOKUMENT
SOSIALISASI PROGRAM
PELATIHAN PROGRAM SUKSES PELATIHAN
BELUM SUKSES
PELATIHAN
PEMBINAAN ALUMNI
EVALUASI KEGIATAN
PEMBERDAYAAN
BURSA KERJA TYM
PEMBINAAN ALUMNI
56
Persyaratan Pelatihan:
Umum
1. Beragama Muslim dan Muslimah
2. Berumur minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun, Pendidikan serendah-
rendahnya tamat SLTA atau sederajat,
3. Berkelakuan baik dan siap bekerjasama untuk mengamalkan prinsip-
prinsip dasar program Laznas BSM Umat.
4. Atas kesadaran sendiri dan sukarela bersedia mendaftarkan diri sebagai
peserta pelatihan.
5. Bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat)
6. Bersedia mentaati peraturan yang berlaku dengan menandatangani surat
pernyataan.
Khusus :
1. Mengumpulkan foto 3 x 4 (4 lembar)
2. Mengisi formulir pendaftaran
3. Foto copi KTP, KK
4. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT/RW/Dewan
Kemakmuran Masjid (DKM).
5. Bersedia menandatangani surat kesanggupan.
Peserta yang mendapatkan penilaian dibawah standar yang telah di tentukan
Laznas BSM Umat, akan dilakukan evaluasi secara acak berdasarkan minat dan
keinginan peserta, hasil evaluasi akan dipetakan untuk dilakukan pembinaan
57
berkelanjutan untuk disiapkan menjadi fasilitator pemberdaya masyarakat atas
kesanggupan peserta.
Peserta yang mendapatkan pembinaan secara berekesinambungan, akan
diterjunkan kelapangan dengan melakukan kegiatan pembinaan dan
pendampingan kepada masyarakat dhuafa.
Bursa Kerja The Young Muzakki:
Para alumni pelatihan TYM setelah mengikuti rangkaian program yang
diberikan Laznas BSM Umat akan ditempatkan atau diberikan kesempatan untuk
meningkatkan jenjang karier dalam bidang yang telah dimiliki, penawaran ini
berlaku hanya untuk lulusan pelatihan TYM dengan tingkat prestasi yang telah
Laznas BSM Umat tentukan, persyaratan untuk menjadi tenaga kerja di Bursa
kerja TYM diantaranya :
1. Telah mengikuti program pelatihan The Young Muzakki Laznas BSM
Umat.
2. Telah mengikuti pembinaan atau pembekalan menjadi tenaga kerja
profesional selama 3 bulan.
3. Memiliki sertifikat kelulusan dari lembaga pelatihan atau mitra kerja
Laznas BSM Umat.
4. Memiliki surat rekomendasi atau sertifikat pembinaan dari Laznas BSM
Umat.
5. Mengisi formulir peserta bursa kerja TYM Laznas BSM Umat.
6. Mendandatangani surat pernyataan kerjasama untuk berkontribusi dalam
program TYM Laznas BSM Umat setelah bekerja.
58
Tata laksana bursa kerja TYM Laznas BSM Umat mengikuti alur pelaksanaan
penerimaan peserta pelatihan dengan penambahan alat penilaian dalam menjaring
calon tenaga kerja yang berkualitas, dengan melibatkan instruktur untuk
menverifikasi data yang diperoleh tim bursa kerja TYM Laznas BSM Umat, untuk
mempermudah membaca proses penjaringan calon tenaga kerja maka kami buat
diagram kerja sebagai berikut:
Gambar 4.4
Diagram Kerja The Young Muzakki
Dari penjelasan diatas mengenai program social economic empowerment,
yang memiliki 3 sektorpenyaluran, yaitu: micro enterpreneurship, the young
muzakki, dan kampung berdaya. Baru dapat terealisasikan yang secara matang
pada sektor the young muzakki, dan untuk sektor lainnya sebagaimana dari hasil
wawancara dan diskusi bersama pihak Laznas BSM Umat, masih dalam tahap
pematangan baik untuk menetapkan si penerimamanfaat maupun pematangan
dalam penelitian serta pengamatan jenis-jenisusaha yang diajukan bagi para calon
penerima bantuan dana sosial di program social economic empowerment ini.
Seleksi peserta
Pelatihan TYM Pembinaan
Laznas BSM Umat
Tidak Rekomen
Rekomen- dasi
Pembekalan Laznas
BSM Umat
Lulus seleksi
Penyaluran tenaga
kerja
PT. BSM
Lembaga Swasta
59
Salah satu contoh jenis usaha yang diajukan dalam program social ecnomic
empowerment yang masih dalam tahap pematangannya adalah: bisnis usaha gula
ditemukan oleh para mahasiswa IPB yang bersumber dari hasil penelitian kulit
singkong kedua yang berwarna putih, dan bekerjasama dengan para masyarakat
sekitar didaerah pengasil singkong. Untuk dapat dikembangkan serta diberdaya
gunakan agar masyarakat sekitarnya dapat menerima manfaatnya.
2. Filantropi
Secara etimologis, makna filantropi (philanthropy) adalah kedermawanan,
kemurahatian, atau sumbangan sosial; sesuatu yang menunjukkan cinta kepada
manusia.57
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos (cinta) dan
anthropos (manusia), yang secara harfiah bermakna sebagai konseputalisasi dari
praktik memberi (giving), pelayanan (service) dan asosiasi (assosiation) dengan
sukarela untuk membangun pihak lain yang membutuhkan sebagai ekspresi rasa
cinta.58
Dan dalam program filantropi Bank Syariah Mandiri bersama mitranya
Laznas BSM Umat, penyalurannya dana sosial melalui sektor pendidikan,
kesehatan, dan bantuan bencana alam, yaitu:
a. Didik Umat
Memberikan bantuan pendidikan (beasiswa) kepada mereka yang membutuhkan
dan mengupayakan tetap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Bantuan juga
termasuk sarana dan prasarana belajar. Bantuan pendidikan ini disalurkan dengan
nama kegiatan Sahabat Pelajar dan Sahabat Mahasiswa.
57
John M.Echols dan Hasan Shadily,(1995). Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia 58
Nur Kholis dkk, “Potret Filantropi Islam Di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”,
Jurnal Ekonomi Islam La-Riba, Volume VII, No.1, Juli 2013, hlm. 64
60
Sahabat Pelajar: Merupakan bantuan biaya pendidikan dan pembinaan
bagi siswa/i tidak mampu secara ekonomi dan memiliki nilai akademik rata-rata
7.00.
Sahabat Mahasiswa: Merupakan bantuan biaya pendidikan dan
pembinaan bagi mahasiswa/i tidak mampu secara ekonomi dan memiliki nilai
akademik rata-rata 3.00.
Visi dan Misi:
Visi:
Membentuk Sumber Daya Manusia yang baik secara akademik dan spiritual,
berakhlak mulia serta mampu mandiri.
Misi:
1) Memberikan peluang pendidikan yang baik, layak dan berkelanjutan bagi
dhuafa (mustahik) sampai perguruan tinggi.
2) Menghasilkan peserta beasiswa dhuafa yang memuliki karakter akhlak
islami dan mandiri secara ekonomi.
3) Membangun kerjasama dan kemitraan dengan pendamping yang amanah
dan profesional.
61
Tabel 4.1
Target Program Sahabat Pelajar dan Sahabat Mahasiswa
Jangka Pendek Memberikan kesempatan kepada 2.000 anak dari keluarga lingkungan BSM
dan sekitarnya dari jenjang SMP s.d. SMA sederjat serta bagi Mahasiswa/i.
Jangka Menengah Melakukan pembinaan spiritual dan akhlak serta nilia – nilai kemandirian.
Jangka Panjang 1. 50% peserta mampu mandiri secara ekonomi
2. 25% peserta melanjutkan jenjang S1 dengan beasiswa Laznas BSM
Umat.
3. 25% peserta mendapatkan jenjang S1 dari beasiswa external.
Tujuan Transformasi
1. Memperkuat posisi Laznas sebagai “sahabat” bagi para pelajar yang
kurang mampu dalam menggapai cita-cita.
2. Memperkuat branding Laznas sebagai Sahabat Berbagi Berkah
3. Menjadikan Laznas tidak hanya sebagai “pemberi” beasiswa semata,
namun juga sebagai sahabat untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada
para pelajar yang kurang mampu.
Dalam program pendidikan ini Laznas BSM Umat tidak hanya memberikan
bantuan finansial bagi para pelajar, melainkan tetap juga memberikan
pendampingan dan pembinaan rutin maupun tidak rutin untuk para pelajar,
diantaranya:
Pendampingan:
1. Melaporkan data perkembangan prestasi akademik dan non akademik
siswa/i, mahasiswa/i dalam bentuk soft copy (exel) dan hard copy
raport/IP (Indeks Prestasi).
62
2. Menyelenggarakan kegiatan rutin pembinaan setiap satu pekan sekali.
3. Melaporkan kehadiran peserta dalam kegiatan pembinaan setiap satu bulan
sekali.
4. Memastikan kehadiran peserta di dalam kegiatan pembinaan rutin satu
pekan sekali
5. Wajib hadir dalam kegiatan rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh
Laznas BSM Umat setiap satu bulan sekali.
6. Berkomitmen tidak merubah data dan mengurangi beasiswa peserta kecali
atas persetujuaan Laznas BSM Umat.
Kurikulum Pembinaan:
1. Pembinaan Rutin; Para penerima beasiswa jenjang SMP s.d SMA serta
Mahasiswa/i akan mendapatkan pembinaan rutin satu pekan sekali dari
pendamping pembina sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan
Laznas BSM Umat (rincian terlampir).
2. Pembinaan Tidak Rutin; Para penerima beasiswa jenjang SMP s.d SMA
akan mendapatkan pembinaan tidak rutin satu tahun sekali dalm bentuk
jambore.
Tabel. 4.2
Waktu Pembinaan Program Sahabat Pelajar
Jenjang Pendidikan SMP SMA
Kelas VII VIII IX X XI XII
Waktu Program 6 Tahun 5 Tahun 4 Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1 Tahun
Materi Pembinaan Kurikulum
63
Tabel 4.3
Pembinaan Pendamping Program Sahabat Pelajar dan Sahabat Mahasiswa
No Uraian Kegiatan Pertemuan Ke/bulan Target
1 Pembinaan Rutin 1 2 3 4
• Rapat Kordinasi Komunikasi berjalan dengan baik
• Pengajian Bulanan
Terjaganya silaturahim
2 Pembekalan Khusus
• Pelatihan Pendamping
Kompetensi Pendamping Meningkat
Tabel 4.4
Mekanisme Program Sahabat Pelajar
LAZNAS BSM
PENDAMPING
ADMINISTRASI
PENDAMPING
PEMBINAAN
ORANG TUA SISWA
No
Yes
Persyaratan Program
A. Persyaratan Penerima Beasiswa:
1. Mengisi formulir pendaftaran (Beasdidik)
2. Surat keterangan tidak mampu dari RT/RW/Kelurahan
3. Surat pernyataan mengikuti pembinaan ditanda tangani orang tua
4. Surat pernyataan sedang tidak menerima program beasiswa
Seleksi Rekomendasi
Siswa/i
Pembinaan
Monitoring
Persyarat
an?
Laporan
Pembayaran
SPP
Hadir
Pertemuan
Persyaratan
Administrasi
Fasilitas
Pembinaan Melaksanakan
Pembinaan
64
5. Fotocopy KTP Ortu/Wali (Ayah dan Ibu)
6. Fotocopy kartu keluarga (KK)
7. Fotocopy raport semester/IP terakhir
8. Pas foto 4x6 sebanyak 2 lembar
9. Foto tempat tinggal
B. Persyaratan Pendamping
1. Beragama Islam
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Memiliki pemahaman agama yang baik
4. Lancar membaca Al-Qur’an
5. Usia minimal 21 tahun
6. Memiliki pengalaman sebagai guru/ustadz/ustadzah minimal 1 tahun
7. Lulus S1 dan melampirkan fotocopy ijazah
8. Melampirkan biodata diri
9. Mengisi formulir pendamping
10. Fotocopy KTP
11. Menandatangani surat kerjasama
C. Fasilitas Beasiswa
1. SPP / Uang Semester Kuliah.
2. Dana Pembinaan:
3. Transport pembinaan SMP & SMA Rp 480.000,-/siswa/tahun
65
4. Mendapatkan rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi melalui program Sahabat Mahasiswa bagi siswa yang memenuhi
kreteria Laznas BSM Umat.
D. Fasilitas Pendamping: Kafalah Pendamping
Dari penjelasan diatas mengenaiprogram Filantropi dalam Didik Umat, yang
memiliki 2 sektor penyaluran, yaitu: Sahabat Pelajar dan Sahabat Mahasiswa.
Telah terealisasikan yang secara matang pada kedua sektor tersebut, yang mana
merupakan dana bantuan pendidikan berupa beasiswa, dan disamping itu Bank
Syariah Mandiri beserta mitranya Laznas BSM Umat tidak hanya memberikan
dana semata, melainkan tetap memberikan pendampingan bagi para pelajar yang
menerima bantuan pendidikan.
Sedangkan di Program Filantropi dalam Simpati Umat memiliki 2 sektor
Kesehatan dan Bantuan Kebencanaan serta Lingkungan Hidup secara Charity atau
sukarela.
Simpati Umat
Bantuan secara sukarela yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri melalui
mitranya Laznas BSM Umat, agar dapat mempererat tali persaudaraan dan dapat
memberikan bantuan bagi pihak yang membutuhkan baik itu antar umat beragama
dan atar bangsa serta tanah air.
a. Kesehatan
Berupa bantuan kepada pihak yang membutuhkan di bidang kesehatan
termasuk sarana dan prasarananya.
66
b. Kebencanaan dan Lingkungan Hidup
Bantuan unuk mengantisipasi kondisi darurat serta aktif mengurangi
dampak akibat terjadinya bencana sosial. Aktif ikut memperbaiki atau
meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara luas.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengelolaan dan Penyaluran Dana Sosial Bank Syariah Mandiri
Menurut Saidi dan Abidin dalam buku Edi Suharto, sebagaimana yang telah di
jelaskan pada bab 2 dalam skripsi ini, sedikitnya ada empat model atau pola
tanggung jawab sosial perusahaan yang umumnya diterapkan di Indonesia.59
Dua
diantaranya yaitu:
e. Melalui yayasan atau organiasasi sosial perusahaan. Perusahaan
mendirikan yayasan sendiri dibawah perusahaan atau grupnya. Model ini
merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-
perusahaan di Negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana
awal, dana rutin, atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi
kegiatan yayasan.
f. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan TSP melalui
kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah
(Ornop/LSM), instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik
dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya.
Sedangkan dalam mekanisme pengelolaan dan penyaluran dana sosial yang
dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri. Dari hasil wawancara dengan Bapak Doni
59
Edi Suharto, “Pekerja Sosial Di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility)”, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), hlm.106
67
Indra selaku officer penanggung jawab dana sosial dalam Corporate Secretary
Group Bank Syariah Mandiri60
dan Bapak Rudi Irawan selaku Direktur Laznas
Bangun Sejahtera Mitra Umat. Dana-dana sosial yang terkumpul di setiap cabang
Bank Syariah Mandiri seluruh Indonesia, dipisahkan terlebih dahulu baik yang
bersumber dari dana zakat, maupun dana kebajikan. Kemudian untuk dana zakat
yang telah tekumpul di Bank Syariah Mandiri, disalurkan kepada lembaga
mitranya yaitu Laznas Bangun Sejahterah Mitra Umat untuk dikelola, setelah itu
disalurkan kembali kepada yang berhak dan membutuhkan menggunakan
program-program yang telah disiapkan oleh Laznas BSM Umat dengan tetap
melakukan persetujuan pada Bank Syariah Mandiri dan sesuai Dewan Pengawas
Syariah.61
Sebagaimana penjelasan di atas, maka Bank Syariah Mandiri termasuk dalam
salah satu kriteria yang menyalurkan dana sosial perusahaannya melalui yayasan
atau organisasi sosial perusahaan. Agar kegiatan pengelolaan serta penyaluran
dana sosial dapat dijalankan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.
Maka organisasi yang menangani khusus mengenai dana sosial Bank Syariah
Mandiri tersebut yaitu, melekat pada Corporate Secratary Group yang kemudian
bermitra dengan Laznas Bangun Sejahtera Mitra Umat.
Keputusan Bank Syariah Mandiri dalam menggandeng mitra untuk dapat
menyalurkan dana sosial yang diterimanya tidak terlepas pula untuk memenuhi
amanah perundangan, yakni UU No.20 Tahun 2008 pasal 4 ayat (2) yang
60
Doni Indra, Officer Corporate Secretary Group Bank Syariah Mandiri, Wawancara
Pribadi, Jakarta 27 Juli 2017 pukul 11.00 WIB 61
Rudi Irawan, Direktur LAZAS BSM Umat, Wawancara Pribadi, Jakarta 10 Agustus
2017 pukul: 10.30 WIB
68
mengharuskan penyaluran dana sosial (dansos) melalui organisasi pengelola
zakat.62
Maka Dari sini lah peneliti menganalisis, bahwa Bank Syariah Mandiri dalam
pengelolaan dan penyaluran dana sosial termasuk pada 2 jenis model atau pola
penyaluran tanggung jawab sosial dari Edi Suharto.63
2. Tingkat Efektifitas Penyaluran Dana Sosial Bank Syariah Mandiri Tahun
2012-2016
Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelum-sebelumnya, Efektifitas
secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh keberhasilan tercapainya suatu
tujuan yang terlebih dahulu di tentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian
efektifitas menurut Hidayat (1986), yang menjelaskan bahwa efektifitas adalah
suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan
waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin
tinggi efektifitasnya.64
Tabel 4.5
Dana Sosial Yang Terhimpun Oleh Bank Syariah Mandiri Tahun 2011-2016
No. Dana
Sosial 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. Dana ZIS 24.941.305.468 37.281.545.216 31.056.663.257 15.560.226.274 22.850.958.198 24.321.147.371
2.
Dana
Kebajikan 2.431.072.583 1.774.379.852 28.099.196.946 35.355.272.313 73.738.141.094 40.676.573.254
TOTAL 27.372.378.051 39.055.925.068 59.155.860.203 50.915.498.587 96.589.099.292 64.997.720.625
Sumber: Annual Report Tahunan Bank Syariah Mandiri
62
Laporan Tahunan Bank Syariah Mandiri 2015, hlm. 261 63
Edi Suharto, “Pekerja Sosial Di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility)”, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), hlm.106 64
Hidayat, Pengertian Efektifitas, http://www.dansite.wordpress.com/2009/03/28/
diakses tanggal 28 desember 2016 pukul:10.15WIB.
69
Gambar 4.5
Siklus Dana Sosial Bank Syariah Yang Tergimpun 2011-2016
Berikut adalah gambar siklus dana sosial bank syariah mandiri yang terhimpun
dengan hasil fluktuatif selama Tahun 2011hingga 2016.
Untuk di tabel dibawah ini menjelaskan mengenai Dana Sosial yang disalurkan
pada Tahun 2012-2016:
Tabel 4.6
Dana Sosial Yang Tersalurkan Tahun 2012-2016
No. Dana
Sosial 2012 2013 2014 2015 2016
1. Dana ZIS 36.595.658.010 24.263.178.386 50.794.078.580 31.284.753.079 22.766.320.977
2.
Dana
Kebajikan 1.561.233.444 614.916.321 2.260.155.047 5.540.160.201 36.990.032.769
Penyaluran Dana ZIS Tahun 2012:
0
10,000,000,000
20,000,000,000
30,000,000,000
40,000,000,000
50,000,000,000
60,000,000,000
70,000,000,000
80,000,000,000
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Dana Sosial Bank Syariah Mandiri 2011-2016
Dana ZIS Dana Kebajikan Column1
70
Penyaluran Dana ZIS Tahun 2013:
Penyaluran Dana ZIS Tahun 2014:
Penyaluran Dana ZIS Tahun 2015:
Penyaluran Dana ZIS Tahun 2016:
Gambar 4.6
Presentase Penyaluran Dana ZIS Bank Syariah Mandiri Tahun 2012-2016
Dari hasil perhitungan Dana ZIS (Zakat, Infak, Sadaqah) Bank Syariah
Mandiri Yang bermitra dengan Laznas BSM Umat selama 5 tahun terakhir, dapat
dilihat presentase rasio efektifitas diatas menyatakan bahwa Bank Syariah
Mandiri dan Laznas BSM Umat sangat efektif, namun di tahun di tahun 2013
terdapat penurunan presentase penyaluran dana ZIS hingga mencapai 65%.
146%
65%
163%
201%
99%
PENYALURAN DANA ZIS BANK SYARIAH MANDIRI
2012 2013 2014 2015 2016
71
Penyaluran Dana Sosial Yang Bersumber dari Dana Kebajikan
Penyaluran Dana Kebajikan Tahun 2012:
Penyaluran Dana Kebajikan Tahun 2013:
Penyaluran Dana Kebajikan Tahun 2014:
Penyaluran Dana Kebajikan Tahun 2015:
Penyaluran Dana Kebajikan Tahun 2016:
Gambar 4.7
Presentase Penyaluran Dana Kebajikan Bank Syariah Mandiri Tahun 2012-
2016
64%
34%
8%
15%
50%
PENYALURAN DANA KEBAJIKAN BANK SYARIAH MANDIRI
2012 2013 2014 2015 2016
72
Dari hasil perhitungan Dana Kebajikan Bank Syariah Mandiri selama lima
tahun terakhir, dapat dilihat presentase rasio efektifitas diatas menyatakan bahwa
Bank Syariah Mandiri tidak efektif. Tidak efektifnya Bank Syariah Mandiri dalam
penyaluran dana sosial yang bersumber dari dana kebajikan, dikarenakan Bank
Syariah Mandiri adalah lembaga keuangan yang tidak berfokus pada bantuan dana
sosial dan dana sosial bukan termasuk dalam program andalannya, melainkan
Bank Syariah Mandiri adalah lembaga komersil namun tetap ingin memberikan
dampak serta bantuan sosial positif kepada masyarakat yang membutuhkan sesuai
dengan kesyariahannya serta berpandu pada tiga pilar sektor penyaluran dana
kebajikan ini yaitu: Baik menurut Spritualitas, Nasionalisme, dan Kesejahteraan.
3. Kendala-kendala yang Dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri dalam
Penyaluran Dana Sosial 2012-2016
Disetiap program kerja yang dibuat oleh suatu perusahaan dipastikan akan
mengalami kendala-kendala tertentu baik dari internal maupun eksternal
perusahaan tersebut, begitu pula dengan pembahasan diatas, mengenai efektifitas
penyaluran dana sosial Bank Syariah Mandiri yang bersumber dari dana ZIS dan
dana kebajikan.
Kendala yang dihadapiLaznas BSM Umat sebagai analis dalam pengelolan
dan penyaluran dana sosial Bank Syariah Mandiri, tetapi adanya batasan
kewenangan yang dialami oleh Laznas BSM Umat dalam penyaluran dana sosial,
dikarenakan BSM Pusat lebih mendominasi untuk memberikan keputusan
persetujuan pada pengalokasian dana sosial tersebut.
73
Dan sebagaimana Dalam buku Sujadi F.X, O&M yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya mengenai indikator efektifitas, yang salah satunya adalah:
Rasionalitas, wewenang dan tanggung jawab artinya wewenang haruslah
seimbang dengan tanggung jawab dan harus di hindari dengan adanya dominasi
oleh salah satu pihak terhadap pihak lainnya.65
Maka disinilah terdapat kendala perihal kewenangan Laznas BSM Umat
dalam penyaluran dana sosial, yang mana kewenangan keputusan termasuk dalam
salah satu indikator untuk mencapai tingkat efektifitas yang lebih tinggi.
Sedangkan kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri sendiri dalam
pengelolaan dan penyaluran dana sosial yang bersumber dari dana kebajikan,
yaitu terlalu panjangnya prosedural persetujuan atau birokrasi yang harus dilewati
dalam pencairan dana itu sendiri.
4. Dampak dan Manfaat Penyaluran Dana Sosial Bank Syariah Mandiri
Dampak dan manfaat yang ingin diberikan oleh Bank Syariah Mandiri
dalam penyaluran dana sosial adalah untuk mendorong transformasi masyarakat
yang sebelumnya sebagai mustahik (penerima dana zakat) menjadi muzakki
(pemberi dana zakat), dan dapat memeberdayakan masyarakat dalam berbagai
aspek kehidupan dengan memberikan dana bantuan yang bisa dirasakan secara
langsung oleh para penerima maupun sekitarnya.
65
Sujadi F.X, O&M, Penunjang Keberhasilan Proses Menejemen, (Jakarta:
CV.Masagung, 1990) cet ke-3, hlm. 13
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dana sosial yang terdapat pada Bank Syariah mandiri dibagi menjadi dua
sumber, yaitu: Dana ZIS yang bersumber dari Dana Zakat, Infak,
Shadaqah dan Dana Kebajikan yang bersumber dari Dana Non Halal
(denda keterlambatan angsuran (dana sosial ex penalty), dana yang
diterima oleh bank syariah mandiri yang berasal dari giro penempatan
pada bank konvensional(dana ex jasa giro) dan dana sosial lainnya
(berasal dari komisi, fee, dan lain-lain)). Sistem pengelolaan dan
penyaluran dana sosial Bank Syariah Mandiri dibagi menjadi 2: Dana ZIS
dengan cara bermitra bersama Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun
Sejahtera Mitra Umat dan Dana Kebajikan dikelola dan disalurkan secara
mandiri oleh Bank Syariah Mandiri.
Program-Program yang dijalani oleh Bank Syariah Mandiri bersama
mitranya Laznas BSM Umat dalam pengelolaan dan Penyaluran dana ZIS
dibagi menjadi dua yaitu Filantropi dengan 2 sektor (Didik Umat dan
Simpati Umat) dan Social Economic Empowerment dengan 1 sektor
(Mitra Umat), sedangkan untuk program-program penyaluran Dana
75
Kebajikan yang dijalankan oleh Bank Syariah Mandiri didasarkan atas 3
pilar yaitu Spiritualitas, Nasionalisme, dan Kesejahteraan.
2. Tingkat efektifitas Penyaluran dana sosial Bank Syariah Mandiri bersama
mitranya Laznas BSM Umat yang bersumber dari dana ZIS sangat efektif
walaupun ditahun 2013 terdapat penurunan hingga 65% namun ditahun-
tahun berikutnya penurunan tersebut dapat diatasi dengan stabil untuk
tetap efektif, sedangkan untuk penyaluran dana kebajikan Bank Syariah
Mandiri stabil dalam tingkat kurang efektif hingga tidak efektif. Kurang
maksimalnya penyaluran dana kebajikan ini disebabkan Bank Syariah
Mandiri tidak bermitra dengan lembaga penyalur dana sosial berkompeten,
yang seharusnya dilakukan sebagaimana penyaluran dana sosial dari dana
ZIS bekerjasama dengan Laznas BSM Umat.
3. Adanya kendala dalam proses penyaluran dana sosial Bank Syariah
Mandiri yaitu pada tahap pencairan dana yang disebabkan oleh rumit dan
panjangnya birokrasi prosedural yang harus dilewati baik untuk Laznas
BSM Umat maupun Bank Syariah Mandiri itu sendiri. Serta adanya
batasan kewenangan persetujuan dalam penyaluran dana yang dialami oleh
Laznas BSM Umat, dikarenakan dana tersebut berasal dari Bank Syariah
Mandiri maka kewenangan penuh tetap pada keputusan Bank Syariah
Mandiri.
4. Dampak dan manfaat yang ingin diberikan oleh Bank Syariah Mandiri
dalam penyaluran dana sosial adalah untuk mendorong transformasi
masyarakat yang sebelumnya sebagai mustahik (penerima dana zakat)
76
menjadi muzakki (pemberi dana zakat), dan dapat memeberdayakan
masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan dengan memberikan dana
bantuan yang bisa dirasakan secara langsung oleh para penerima manfaat
maupun sekitarnya.
B. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis harus memberikan beberapa
saran pada pihak Bank Syariah Mandiri, sebagai berikut:
1. Pengelolaan dan penyaluran dana sosial di Bank Syariah Mandiri yang
bersumber dari dana kebajikan sebaiknya dapat bermitra juga dengan
lembaga penyalur dana sosial yang kompeten dan tetap didampingi agar
lebih maksimal dan efektif untuk disalurkan kepada masyarakat yang
membutuhkan. Sebagaimana Penyaluran dana sosial di Bank Syariah
Mandiri yang bersumber dari dana ZIS (Zakat, Infak, Shadaqah) yang telah
efektif, namun tetap harus dikontrol serta dipertahankan agar tetap stabil
dan maksimal penyaluran dana sosialnya.
2. Dalam proses pencairan dana sosial yang telah diajukan pada Bank Syariah
Mandiri baik dari lembaga mitranya atau dari pihak Bank Syariah Mandiri
masih mengalami prosedural birokrasi yang cukup panjang dan memakan
banyak waktu, maka sebaiknya Bank Syariah Mandiri agar lebih
diminimalisir birokrasi saat ini atau dapat ditingkatkan dengan berinovasi
membuat sistem khusus secara online atau aplikasi khusus yang dapat
digunakan dimanapun untuk dapat mempermudah proses pencairan dana
sosial yang diajukan.
77
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Nuruddin Mhd. Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006)
Alix Valenti, “Corporate Social Responsibility And Businesses: The Criteria For
Effective Corporaye Implementation Utilizing Case Studies”, International
Journal Of Businesses and Social Science
Al-Qardhawi, Yusuf, Fiqih Zakat, (Bairut: Muassasah Al-Risalah, 1994), Juz II
Amirullah dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta, Graha Ilmu,
2004)
Andika Nahraeni dkk, “Analisi Pendapatan dan Efektifitas Penyaluran Dana
Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Pada Usaha Tani
Sawit”, Jurnal Agribi Sains ISSN 2442-5982 Vol. 1 No.1 (April 2015)
Astuti, Dewi A.M, manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
2004)
Badri, Dahlan, Mahfud, “Pelaksanaan Penyaluran Pembiayaan Oleh Bank Syariah
di Banda Aceh”, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2, No. 1 (Agustus 2013)
Bagus, Denny, “Visi dan Misi Perusahaan”, Jurnal Manajemen Sumber Daya
Manusia, http://jurnal-sdm.co.id diakses pada 7 Mei 2017, Pukul 20:40
WIB
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Grafindo Persada,
2001)
Effendy, Mochtar. Manajemen Suatu Pendekatan BerdasarkanAjaran Islam,
(Jakarta: PT. Baharata Karya Askara, 1986)
Echols John M dan Hasan Shadily, (1995). Kamus Inggris Inddonesia, jakarta:
Gramedia.
F.X.O & M, Sujadi, Penunjang Keberhasilan Proses Menejemen, (Jakarta:
CV.Masagung, 1990) cet ke-3
Glosarium syariah. http://Ojk.go.id diakses pada 11 Januai 2017, Pukul 14:43
WIB
Hafidhuddin, Didin. Anda Bertanya Tentang ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH
Kami Menjawab, (Jakarta: BAZNAS, 2005)
Hasabi, Al-Furqon. 125 Masalah Zakat, (Surakarta: Tiga Serangkai, 2008)
78
Hidayat, Pengertian Efektifitas, http://www.dansite.wordpress.com/2009/03/28/
diakses tanggal 28 Desember 2016, Pukul 10:15 WIB
http://Republika.co.id diakses pada 12 Januari 2017, Pukul 22.00 WIB
http://www.eprints.undip.ac.id diakses pada 8 November 2016, Pukul 11:57 WIB
http://www.kamusbesar.com Glosarium syariah. Ojk.go.id diakses pada tanggal
11 januai 2017, pukul: 14:43 WIB
http://www.syariahmandiri.co.id diakses pada tanggal 6 Mei 2017, Pukul: 11:23
WIB
http://www.syariahmandiri.co.id diakses pada tanggal 7 Mei 2017, Pukul: 22:11
WIB
http://www.syariahmandiri.co.id/Laporan-Tahunan-BSM-2015 diakses pada 1
Februari 2017, Pukul 12:19 WIB
http://www.syariahmandiri,co.id/Laporan-Tahunan-BSM-2015 diakses pada 5
Mei 2017, Pukul 15:17 WIB
https://Kangdim.wordpress.com/2008/07/02/artikel/fungsi-sosial-bank-
syariahdiakses pada 3 Januari 2017, Pukul 13:38 WIB
Ibrahim, Johnny. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang:
Bayumedia Publishing, 2006)
Jamil, Hakim.“Efektifitas dan Akuntabilitas Pelayanan Publik” Artikel Fokus
Pengawasan Nomor 23 Tahun VI Triwulan III 2009, ISSN 1978-7634
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2002)
Kholis, Nur dkk, “Potret Filantropi Islam Di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta”, Jurnal Ekonomi Islam La-Riba, Vol. VII No. 1 (Juli 2013)
KS, Lazyra, “Analisis Rasio Keuangan Daerah Dalam Menilai Kinerja Keuangan
Pemerintah Kota Medan”, (Skripsi Fakultas Ekonomi: Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara Medan 2016)
Laporan Tahunan Bank Syariah Mandiri Tahun 2015
M.Fadli Budiman, “Efektifitas Penyalran Dana Bantuan Masyarakat Mandiri
Terhadap Pengembangan Program Kelompok Pengusaha Makanan Sehat”,
Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi 1 (2011)
M.Kholil Nawawi dan Fera Astriani, “Peran Penyaluran Dana Corporate Social
Responsibility (CSR) Dalam Meningkatkan Kepercayaan Nasabah” Jurnal
Ekonomi Islam Al-Infaq, Vol. 1 No. 1 (September 2010)
79
Muhson, Ali. “Teknik Analisis Kuantitatif”. http://www.uny.ac.id diakses Pada
tanggal 10 Mei 2017, Pukul 13:26 WIB
Murdani dan Ade Suherlan, “Analisis Efektifitas dan Efisiensi Penyerapan
Anggaran Pendidikan dan Kesehatan Dalam APBD Kabupaten Aceh
Besar Pada Periode 2008-2012”, Vol. 3 No. 2 (Oktober 2014)
Muri, Yusuf A. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan (Jakarta: KENCANA, 2014), Cet. Ke-1
Musbihin. M, “Membangun Kemandirian Ekonomi”, www.digilib.uinsby.ac.id
artikel ini diakses pada tanggal 26 Agustus 2017, Pukul 18.00 WIB
Nurhayati, “Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Rokan Hulu”, Jurnal Ilmiah Cano Economos Vol.4 No.1 (Januari
2015)
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka,2001) cet. 1, edisi III
Ramadhan, Awal. “Efektifitas Dana ZIS Bagi Pelatihan Montir”, Skripsi S1
Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2016
Ratna Vita Angela dan Dini Widyawati, “Efektifitas Penyaluran Dana Corporate
Social Responsibility Sebagai Bentuk Akuntabilitas Publik”, Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi, vol. 3 No. 6 (2014)
Rukmanto Adi, Isbandi. Pemikiran-pemikiran dalam Pengembangan
Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: FE UI, 2002)
Sandoko, T. Hani. Menejemen, (Yogyakarta: BPFE, 1993), edisi II
Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: UI Press, 1986), cet.
Ke-3, ed. Revisi
Soemitra, Andri. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kharisma
Putra Utama, 2009)
Suharto, Edi. Pekerja Sosial Di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility), (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2007)
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), cet ke-9
80
Umi Yunianti, “Analisis Efisiensi dan Efektifitas Pendapatan Dan Belanja Desa
(APBDesa)”, dalam Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta,
ISBN 978-602-73690-3-0 (2015)
Virgowati, “Analisis Kinerja Sosial Bank Syariah Di Indonesia”, Artikel Publikasi
Ilmiah (2013)
Wawancara Pribadi dengan Doni Indra (Officer Corporate Secretary Group Bank
Syariah Mandiri) Jakarta, 27 Juli 2017
Wawancara Pribadi dengan Rudi Irawan (Direktur Laznas BSM Umat) Jakarta, 10
Agustus 2017
Wibisono, Yusuf. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, (Gresik: Fascho
Publishing, 2007)
Widjaja, Gunawan dan Yeremia Adi Pratama, “Risiko Hukum dan Bisnis
Perusahan CSR”, (Jakarta: Niaga Swadaya, 2008)
Yuwono, Sony. Petunjuk Praktis Pelaksanaan Balance Scorecard Menuju
Organisasi Yang Berfokus Pada Strategi, (Jakarta: PT.GRAMEDIA
Pustaka Utama, 2002)
81
LAMPIRAN-LAMPIRAN
82
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
WAWANCARA 1
1. Darimana sajakah sumber dana sosial yang didapatkan oleh Bank Syariah
Mandiri?
2. Bagaimana cara Bank Syariah Mandiri dalam mensosialisasikan program-
program penyaluran dana sosial kepada masyarakat yang berhak dan
membutuhkan?
3. Apasajakah prosedur dan persyaratan yang harus dimiliki oleh masyarakat
yang ingin menerima program-program dana sosial Bank Syariah
Mandiri?
4. Bagaimana mekanisme penyaluran dana sosial Bank Syariah Mandiri?
5. Berapakah dana yang terhimpun dan terealisasi oleh Bank Syariah Mandiri
dalam penyaluran dana sosial di tahun 2012-2016?
6. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi Bank Syariah Mandiri dalam
pengelolaan dan penyaluran dana sosial 2012-2016?
7. Dampak dan manfaat apakah yang ingin diberikan oleh Bank Syariah
Mandiri dalam penyaluran dana sosial kepada masyarakat?
83
DOKUMENTASI
WAWANCARA 2
1. Darimana sajakah sumber dana sosial yang didapatkan oleh Bank Syariah
Mandiri dan Laznas BSM Umat?
2. Bagaimana cara Bank Syariah Mandiri dan Laznas BSM Umat dalam
mensosialisasikan program-program penyaluran dana sosial kepada
masyarakat yang berhak dan membutuhkan?
3. Apasajakah prosedur dan persyaratan yang harus dimiliki oleh masyarakat
yang ingin menerima program-program dana sosial Bank Syariah Mandiri
yang bermitra dengan Laznas BSM Umat?
4. Bagaimana mekanisme penyaluran dana sosial Bank Syariah Mandiri dan
Laznas BSM Umat dengan program Filantropi dan Social Economic
Empowerment?
5. Berapakah dana yang diterima dan terealisasi oleh Bank Syariah Mandiri
bersama mitranya Laznas BSM Umat dalam penyaluran dana sosial
menggunakan program Filantropi dan Social Economic Empowerment di
tahun 2012-2016?
6. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi Bank Syariah Mandiri dan Laznas
BSM Umat dalam pengelolaan dan penyaluran dana sosial dengan
menggunakan program Filantropi dan Social Economic Empowerment?
7. Dampak dan apakah yang ingin diberikan oleh Bank Syariah Mandiri dan
Laznas BSM Umat dalam penyaluran dana sosial kepada masyarakat
dengan program Filantropi dan Social Economic Empowerment?
84
BIODATA NARASUMBER
1. Nama : Doni Indra
Tempat, Tanggal Lahir : M.Panas, 8 April 1978
Jabatan : Officer CSG Bank Syariah Mandiri
No. Tlp : (021) 2300509 ext. 325
Email : [email protected]
2. Nama : Rudi Irawan
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Agustus 1980
Jabatan : Direktur Laznas BSM Umat
No. Tlp : 085920504346
Email : [email protected]
3. Nama : Phunta Wijaya Putra
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 20 Januari 1990
Jabatan : Staff CSG Bank Syariah Mandiri
No. Tlp : 085212513322
Email : [email protected]
4. Nama : Ramdani
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 22 Februari 1988
Jabatan : Staff CSG Bank Syariah Mandiri
No. Tlp : 081299068786
Email : [email protected]
85
HASIL WAWANCARA 2
Nama Narasumber : Rudi Irawan
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Agustus 1980
Jabatan : Direktur Laznas BSM Umat
No. Tlp : 085920504346
Email : [email protected]
Tempat Wawancara : Kantor Laznas BSM Umat
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Agustus 2017
1. Darimana sajakah sumber dana sosial yang didapatkan oleh Bank
Syariah Mandiri dan Laznas BSM Umat?
Jawaban: Konteks Dana Sosial dan CSR itu berbeda, Dana sosial: berasal dari
pinalti, dana non halal, bunga, dan dana penempatan di bank lain. Kemudian
untuk Dana CSR: menurut ketentuan pemerintah dana tanggung jawab sosial
perusahaan itu diambil dari laba, (kegiatan operasional dikurangi biaya-biaya
itulah yang disebut dengan laba).
Dahulu dana sosial disalurkan menggunakan program mitra umat, didik umat
dan simpati umat, dan Untuk saat ini 3 program tersebut sudah ada
pembaharuan nama sesuai dengan direktoratnya: FILANTROPI (Bersumber
dari dana Zakat, Infak shadaqah dalam program Didik Umat & Simpati Umat)
& SOSIAL ECONOMIC EMPOWERMENT (Dari dana-dana sosial, walaupun
ada sedikit dana zakatnya) untuk pengembangan ekonomi dan pemberdayaan
masyarakat. Pengelolaan dan penyaluran dananya disesuaikan dengan si
86
penerima manfaat, penyesuaian itu pun harus ada fatwanya dari Dewan
Pengawas Syariah.
Untuk pembaharuan nama program tersebut sudah mulai digunakan dari tahun
2016, tetapi belum secara resmi karna mekanismenya harus mendapat
persetujuan juga dari para pengurus yayasan, sebagaimana laznas ini dari
yayasan bangun sejahtera mitra umat. Jadi secara legal telah dimulai dari
tahun 2017 ini.
2. Bagaimana cara Bank Syariah Mandiri dan Laznas BSM Umat dalam
mensosialisasikan program-program penyaluran dana sosial kepada
masyarakat yang berhak dan membutuhkan?
Jawaban: Sejauh ini, karena laznas memiliki kedekatan historis/bekerjasama
dengan BSM, maka memakai strategi lebih banyak melalui cabang-cabang
BSM, untuk mensosialisasikan bahwa Laznas memiliki program-program
yang telah ditetapkan, dan juga memanfaatkan media sosial.
3. Apasajakah prosedur dan persyaratan yang harus dimiliki oleh
masyarakat yang ingin menerima program-program dana sosial Bank
Syariah Mandiri yang bermitra dengan Laznas BSM Umat?
Jawaban: Untuk Program filantropi: Dibagi menjadi 2, Charity (amal) dan
Sustainable (berkelanjutan). Sustainable (Berkelanjutan): contohnya yaitu;
1. Pendirian sekolah untuk para dhuafa, 2. Sahabat mahasiswa (diarahkan
pada menciptakan social entrepreneur mahasiswa yang memiliki bisnis dan
impac social), 3. Sahabat Pelajar SMP/SMA (bentuknya pemberian beasiswa,
87
tetapi ada pembinaan-pembinaan secara rutin seperti pembinaan keislaman,
pembinaan akhlak, dll) yang melibatkan teman-teman cabang BSM. Charity
(amal): contohnya; Donor darah, bantuan bencana alam, dan bhakti sosial.
Dan untuk Program Social Economic Empowerment, para penerima
manfaatnya adalah masyarakat yang tidak mampu, tetapi tidak hanya itu saja,
melainkan memberikan stimulus dana kepada para pengusaha yang kurang
mampu yang mana pengusaha tersebut memiliki social impac disekitarnya
dengan menggunakan akad Mudharabah ataupun akad Qardhul Hasan , untuk
dapat menunjang ekonomi disekitarnya agar lebih meningkatkan ekonomi
masyarakat sekitar.
4. Bagaimana mekanisme penyaluran dana sosial Bank Syariah Mandiri
dan Laznas BSM Umat dengan program Filantropi dan Social
Economic Empowerment?
Jawaban: Penerimaan Dana:
Dana Sosial didapat dari: Zakat, Infak, Shadaqah, dan Dana-dana Non Halal
lainnya (Dana Pinalty (Denda), Bunga, ataupun Keuntungan bank dari
penempatan di bank-bank konvensional lainnya), kemudian setelah
terhimpunnya dana-dana tersebut oleh Bank Syariah Mandiri, selanjutnya
disalurkan kepada Laznas BSM Umat dengan menggunakan program
Filantropi dan Social Economic Empowerment agar dapat didistribusikan
langsung ke masyarakat.
88
Pengajuan Dana Sosial:
Masyarakat yang ingin menerima dana bantuan sosial menggunakan 2
program tersebut: Filantropi dan Social Economic Empowerment. Maka
mereka dapat secara langsung mendatangi Laznas BSM Umat ataupun
melalui pengajuan di cabang-cabang Bank Syariah Mandiri terdekat, dengan
memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah ditetapkan sesuai
dengan dana sosial yang diajukan. Setelah itu akan dipertimbangkan terlebih
dahulu, layak atau tidaknya masyarakat yang mengajukan dana sosial tersebut
untuk menerima manfaatnya.
Pemilihan jenis usaha yang akan dibantu untuk pengembangan:
Dana dalam program Social Economic Empowerment (pemberdayaan
masyarakat), maka adanya kriteria tertentu pula, yang mana meliputi jenis
usaha apa yang akan dijalankan?, apakah usaha tersebut dapat melibatkan
masyarakat setempat dan dapat dirasakan manfaatnya pula untuk
meningkatkan taraf ekonomi sekitar?, karena apabila tidak memiliki dampak
positif yang mempengaruhi sekitarnya (usaha pribadi/untuk keuntungan
pribadi) maka sudah tidak dapat diberikan bantuan dana sosial tersebut.
Dan pendampingan dalam berwirausaha:
Setelah terpilihnya jenis usaha yang diajukan, maka Laznas BSM Umat tidak
lepas tangan atau tetap melakukan pendampingan untuk mengontrol alur
pengembangan usaha agar dapat meningkatkan pendapatan keuntungan usaha
tersebut menjadi lebih baik lagi.
89
Adanya pelepasan stimulus dana dari Laznas BSM Umat:
Kemudian ketika telah berkembang pesatnya usaha yang dijalankan oleh
masyarakat dengan bantuan dana sosial Laznas BSM Umat, maka akan
menuju tahap selanjutnya, yaitu pelepasan ataupun pemutusan dana yang
disalurkan oleh Laznas BSM Umat kepada para wirausahawan tersebut untuk
dapat mandiri. Dengan memberikan pengalihan sumber dana sosial mejadi
dana pinjaman ke Bank Syariah Mandiri.
5. Berapakah dana yang diterima dan terealisasi oleh Bank Syariah
Mandiri bersama mitranya Laznas BSM Umat dalam penyaluran
dana sosial menggunakan program Filantropi dan Social Economic
Empowerment?
Jawaban: Dapat dilihat menggunakan lampiran-lampiran data yang diberikan.
6. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi Bank Syariah Mandiri dan
Laznas BSM Umat dalam pengelolaan dan penyaluran dana sosial
dengan menggunakan program Filantropi dan Social Economic
Empowerment?
Jawaban: Meskipun Laznas BSM Umat sebagai pengelola dan penyalur dana
sosial, tetapi kendala yang dihadapi adalah adanya batasan kewenangan yang
dialami oleh Laznas BSM Umat dalam penyaluran dana sosial, dikarenakan
BSM Pusat selaku pemilik dana lebih mendominasi untuk memberikan
keputusan persetujuan pada pengalokasian dana sosial tersebut.
90
7. Dampak apakah yang ingin diberikan oleh Bank Syariah Mandiri dan
Laznas BSM Umat dalam penyaluran dana sosial kepada masyarakat
dengan program Filantropi dan Social Economic Empowerment?
Jawaban: Memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat
yang membutuhkan dan terutama kepada para penerima manfaat program
filantropi serta social economic empowerment.
91
HASIL WAWANCARA 1
Nama Narasumber : Doni Indra
Tempat, Tanggal Lahir : M.Panas, 8 April 1978
Jabatan : Officer CSG Bank Syariah Mandiri
No. Tlp : (021) 2300509 ext. 325
Email : [email protected]
Tempat Wawancara : Kantor Pusat Bank Syariah Mandiri
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Juli 2017
1. Darimana sajakah sumber dana sosial yang didapatkan oleh Bank
Syariah Mandiri?
Jawaban: Sumber dana sosial yang didapat oleh Bank Syariah Mandiri terdiri
dari 2 sumber yaitu: Dana ZIS (Zakat, Infak, Shadaqah) dan Dana Kebajikan
(Dana non halal, yang didapatkan dari denda/ pinalty, hasil giro yang
ditempatkan pada bank konvensional, dan dana sosial lainnya yang
didapatakan dari fee, komisi)
2. Bagaimana cara Bank Syariah Mandiri dalam mensosialisasikan
program-program penyaluran dana sosial kepada masyarakat yang
berhak dan membutuhkan?
Jawaban: Untuk mensosialisasikan program-program dana yang ada, Bank
Syariah Mandiri bekerjasama dengan cabang-cabang Bank Syariah Mandiri
sendiriyang tersebar diseluruh indonesia, untu menawarkan para nasabah yang
datang serta memanfaatkan media sosial yang ada saat ini.
92
3. Apasajakah prosedur dan persyaratan yang harus dimiliki oleh
masyarakat yang ingin menerima program-program dana sosial Bank
Syariah Mandiri?
Jawaban: Prosedur yang dibutuhkan disesuaikan sebagaimana program-
program yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri dan yang diajukan oleh
para pemohon bantuan dana sosial.
4. Bagaimana mekanisme penyaluran dana sosial Bank Syariah
Mandiri?
5. Jawaban: Pada Bank Syariah Mandiri Mekanisme pengelolaan dan
penyaluran dana sosial dibagi menjadi 2: Dana ZIS dengan cara bermitra
bersama Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat dan
Dana Kebajikan dikelola dan disalurkan secara mandiri oleh Bank Syariah
Mandiri. Dan untuk program-program yang dijalani oleh Bank Syariah
Mandiri bersama mitranya Laznas BSM Umat dalam pengelolaan dan
Penyaluran dana ZIS dibagi menjadi dua yaitu Filantropi dengan 2 sektor
(Didik Umat dan Simpati Umat) dan Social Economic Empowerment
dengan 1 sektor (Mitra Umat). Sedangkan untuk program-program
penyaluran Dana Kebajikan yang dijalankan oleh Bank Syariah Mandiri
didasarkan atas 3 pilar yaitu Spiritualitas, Nasionalisme, dan
Kesejahteraan.
93
5. Berapakah dana yang terhimpun dan terealisasi oleh Bank Syariah
Mandiri penyaluran dana sosia tahun 2012-2016?
Jawaban: Dapat dilihat menggunakan lampiran-lampiran data yang diberikan.
6. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi Bank Syariah Mandiri
dalam penyaluran dana sosial 2012-2016?
Jawaban: Untuk kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri dalam
penyaluran dana sosial, adalah sistem birokrasi persetujuan pencairan dana
yang diajukan, yang terkadang menghambat penyaluran dan pendistribusian
dana itu sendiri, karena dari seluruh pengajuan dana sosial yang tersebar di
indonesia diatur dan diproses pada kantor pusat Bank Syariah Mandiri
7. Dampak dan Manfaat apakah yang ingin diberikan oleh Bank
Syariah Mandiri dalam penyaluran dana sosial kepada masyarakat?
Jawaban: Bank Syariah Mandiri dalam penyaluran dana sosial ingin
mendorong transformasi masyarakat yang sebelumnya sebagai mustahik
(penerima dana zakat) menjadi muzakki (pemberi dana zakat), dan dapat
memeberdayakan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan dengan
memberikan dana bantuan yang bisa dirasakan secara langsung oleh para
penerima maupun sekitarnya sebagaimana tanggung jawab sosial suatu
perusahaan kepada masyarakat sekitarnya.
94
95
FOTO DOKUMENTASI
Wawancara 1 bersama Bpk. Doni Indra,
selaku Officer Corporate Secretary Group
(CSG) Bank Syariah Mandiri, pada hari
kamis 27 Juli 2017.
Wawancara 2 bersama Bpk. Rudi Irawan,
selaku Direktur Laznas Bangun Sejahtera
Mitra Umat, pada hari kamis 10 Agustus
2017.
Dokumentasi Setelah Permintaan
Data Dana Sosial Bank Sayriah
Mandiri 2012-2016, pada hari
kamis 14 September 2017
96
Proses Permintaan Dana Sosial Bank Syariah Mandiri 2012-2016,
pada hari kamis 14 September 2017
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
Top Related