EFEKTFITAS PENERAPAN PERATURAN PONDOK PESANTREN
BAHRUL ‘ULUM DESA PANTAI RAJA KECAMATAN
PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR
Oleh
LATIFAH HANNUM
NIM. 10711000579
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1432 H/2011 M
EFEKTFITAS PENERAPAN PERATURAN PONDOK PESANTREN
BAHRUL ‘ULUM DESA PANTAI RAJA KECAMATAN
PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR
Skripsi
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.I.)
Oleh
LATIFAH HANNUM
NIM. 10711000579
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1432 H/2011 M
i
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul Efektivitas Penerapan Peraturan Pondok Pesantren
Bahrul ‘Ulum Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar,
yang ditulis oleh Latifah Hannum. NIM. 10711000579 dapat diterima dan
disetujui untuk diujikan dalam Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Pekanbaru, 09 Sya’ban 1432 H
11 Juli 2011 M
Menyetujui
Ketua Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Drs. H. Amri Darwis, M.Ag.
Pembimbing
Dra. Alfiah, M.Ag.
ii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Efektifitas Penerapan Peraturan Pondok Pesantren
Bahrul ‘Ulum Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar,
yang ditulis oleh Latifah Hannum. NIM. 10711000579 telah diujikan dalam
sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau pada tanggal 09 Sya’ban 1432 H/11 Juli 2011. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Pekanbaru, 09 Sya’ban 1432 H
11 Juli 2011 M
Mengesahkan
Sidang Munaqasyah
Ketua Sekretaris
Drs. Azwir Salam, M.Ag. Drs. H. Amri Darwis, M.Ag.
Penguji I Penguji II
Drs. Alimuddin, M.Ag. Mirawati, M.Ag.
Dekan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dr. Hj. Helmiati, M.Ag.
NIP. 97002221997032001
PERSEMBAHANKU
“ Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”
(QS. Al- Mujadalah)
Ayah, Ibu…….
Pada hari ini ananda tahu betul
Walaupun cobaan dan penderitaan mengiringi
Ananda harus menerima hidup sebagaimana adanya
Tuk wujudkan sebuah impian dan harapan
Ayah, Ibu……..
Tetes keringatmu mengucur sepanjang hari tak kenal lelah
Tiap denyut nadimu berdesah penuh asa
Semua pengorbananmu tiada sia-sia
Kini terwujud dalam untaian kata demi kata
Menjelma dalam skripsiku
Terimakasih ananda ucapkan
Atas kasih saying dan do’a yang tulus
Sepanjang perjalanan hidup ananda
Ya Allah……..
Berkatilah dan rahmatilah orang-orang yang kucintai dan kusayangi yang begitu berarti
dalam hidupku, Amin.
Kupersembahkan skripsi ini teristimewa untuk
Ayahanda : Muda Siregar
Ibunda : Lamsyariah Daulay
Serta semua keluarga dan rekan-rekan di Uin Suska Riau yang kucinta dan kusayangi
karena Allah, Amin.
Wassalam
Latifah Hannum
PERSEMBAHANKU
“ Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”
(QS. Al- Mujadalah)
Ayah, Ibu…….
Pada hari ini ananda tahu betul
Walaupun cobaan dan penderitaan mengiringi
Ananda harus menerima hidup sebagaimana adanya
Tuk wujudkan sebuah impian dan harapan
Ayah, Ibu……..
Tetes keringatmu mengucur sepanjang hari tak kenal lelah
Tiap denyut nadimu berdesah penuh asa
Semua pengorbananmu tiada sia-sia
Kini terwujud dalam untaian kata demi kata
Menjelma dalam skripsiku
Terimakasih ananda ucapkan
Atas kasih saying dan do’a yang tulus
Sepanjang perjalanan hidup ananda
Ya Allah……..
Berkatilah dan rahmatilah orang-orang yang kucintai dan kusayangi yang begitu berarti
dalam hidupku, Amin.
Kupersembahkan skripsi ini teristimewa untuk
Ayahanda : Muda Siregar
Ibunda : Lamsyariah Daulay
Serta semua keluarga dan rekan-rekan di Uin Suska Riau yang kucinta dan kusayangi
karena Allah, Amin.
Wassalam
Latifah Hannum
PERSEMBAHANKU
“ Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”
(QS. Al- Mujadalah)
Ayah, Ibu…….
Pada hari ini ananda tahu betul
Walaupun cobaan dan penderitaan mengiringi
Ananda harus menerima hidup sebagaimana adanya
Tuk wujudkan sebuah impian dan harapan
Ayah, Ibu……..
Tetes keringatmu mengucur sepanjang hari tak kenal lelah
Tiap denyut nadimu berdesah penuh asa
Semua pengorbananmu tiada sia-sia
Kini terwujud dalam untaian kata demi kata
Menjelma dalam skripsiku
Terimakasih ananda ucapkan
Atas kasih saying dan do’a yang tulus
Sepanjang perjalanan hidup ananda
Ya Allah……..
Berkatilah dan rahmatilah orang-orang yang kucintai dan kusayangi yang begitu berarti
dalam hidupku, Amin.
Kupersembahkan skripsi ini teristimewa untuk
Ayahanda : Muda Siregar
Ibunda : Lamsyariah Daulay
Serta semua keluarga dan rekan-rekan di Uin Suska Riau yang kucinta dan kusayangi
karena Allah, Amin.
Wassalam
Latifah Hannum
PENGHARGAAN
Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan berkah- Nya
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai pada waktu yang telah ditetapkan.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan
perkuliahan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Pendidikan
Agama Islam UIN SUSKA Riau.
Judul skripsi ini adalah Efektifitas Penerapan Peraturan Pondok Pesantren Bahrul
‘Ulum Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar. Dalam usaha
menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak kesulitan yang dihadapi namun
berkat usaha penulis skripsi ini dapat diselesaikan walaupun jauh dari kesempurnaan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada nama yang tersebut di
bawah ini :
1. Bapak Prof. H. M. Nazir selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau Pekanbaru
2. Ibu Dr. Hj. Helmiati, M. Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. Bapak Drs. H. Amri Darwis, M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
4. Ibu Dra. Alfiah, M. Ag selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktunya dalam memberikan bimbingan, saran dan nasehat selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak pimpinan perpustakaan UIN Suska Riau serta staf dan karyawan lainnya yang
telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan.
iii
6. Bapak kepala sekolah Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren
Bahrul ‘Ulum Desa Pantai Raja beserta Dewan Guru dan seluruh santrinya yang telah
membantu penulis dalam penelitian ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau,
yang telah banyak memberikan bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama
penulisan skripsi ini.
8. Ayahanda Muda Siregar dan Ibunda Lamsyariah Daulay yang telah banyak memberikan
kasih sayang, semangat dan do’a kepada penulis, atas segala jerih payah dan pengorbanan
tanpa mengenal lelah dalam memenuhi kebutuhan penulis. Juga tidak lupa kepada seluruh
keluarga yang tetap memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
9. Ucapan terima kasih kepada seluruh sahabat yang telah memberi semangat dan dukungan
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya tiada kata yang lebih baik yang dapat penulis ucapkan bagi semua pihak
yang membantu menyelesaikan skripsi ini, melainkan do’a kepada Allah swt, semoga
membalas jasa mereka. Dan tidak lupa penulis mohon ampun kepada Allah swt atas segala
perbuatan dan dosa. “ Amin “
Pekanbaru, 09 Juli 2011
Wassalam
Latifah Hannum
ABSTRAK
Latifah Hannum (2011) : EFEKTIFITAS PENERAPAN PERATURANPONDOK PESANTREN BAHRUL ‘ULUMDESA PANTAI RAJA KECAMATANPERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR
Dalam kehidupan di pesantren disiplin merupakan sesuatu yang sangatdiperlukan demi tercapainya keteraturan dan ketertiban, sehingga tujuan yangdiharapkan akan terwujud. Jika santri menerapkan peraturan dalam segala aspekkehidupan, maka ketaatan dalam penerapan peraturan tersebut akan memberi hasilyang lebih baik dan efektif.
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini santriwan dan santriwatipondok pesantren Bahrul Ulum. Sedangkan objek penelitian ini adalah efektifitaspenerapan peraturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum Desa Pantai RajaKecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar, teknik pengumpulan data dalampenelitian ini adalah angket, wawancara, dokumentasi sementara, teknikpengelolaan data menggunakan cara deskriptif kualitatif dengan persentase.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penerapan peraturan dikalangan para santri yang diberlakukan di pondok pesantren Bahrul ‘Ulum DesaPantai Raja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Setelah penulis mengadakan penelitian di pondok pesantren Bahrul ‘UlumDesa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar, penulis dapatmengambil kesimpulan sebagai berikut:1. Efektifitas penerapan peraturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum Desa Pantai
Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar adalah tergolong Efektif,hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase yang diperoleh yaitu 78, 44 %.Berdasarkan ukuran persentase yang ditetapkan bahwa ketegori antara 76 %-100 % tergolong efektif.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas penerapan peraturan pondokpesantren Bahrul ‘Ulum Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian RajaKabupaten Kampar adalah tergolong efektif dengan jumlah persentase76,30%. Yaitu, faktor perhatian dan kesiapan santri serta penyadaran,pengawasan, tauladan dan hukuman.
ملخص
فعالیة تطبیق النظم بمعھد بحر العلوم بقریة فانتاي راجا مركز ): 2011(لطیفة ھانوم .فیرھینتیان راجا منطقة كمبار
ومتى كان . إن النظم مطلوبة بالمعاھد اإلسالمیة للوصول إلى االنضباط والتأدیب.الطالب ینتظمون في حیاتھم سوف ینالونأحسن الفضائل
وأما الھدف في ھذا . البحث الطالب و الطالبات بمعھد بحر العلومالموضوع في ھذاالبحث فعالیة تطبیق النظم بمعھد بحر العلوم بقریة فانتاي راجا مركز فیرھینتیان راجا منطقة
كمبار وفي جمع البیانات المطلوبة في ھذا البحث استخدمت الباحثة االستبیان، المقابلة و .ت استخدمت الباحثة طریقة وصفیة نوعیة مع النسبةالتوثیق وفي تحلیل البیانا
الھدف من ھذا البحث لمعرفة فعالیة تطبیق النظم بمعھد بحر العلوم بقریة فانتاي راجا و وجدت الباحثة بعد تمام الدراسة بمعھد بحر العلوم بقریة فانتاي راجا .العوامل التي تؤثرھا
:اآلتيمركز فیرھینتیان راجا منطقة كمبار االستنباط
أن فعالیة تطبیق النظم بمعھد بحر العلوم بقریة فانتاي راجا مركز فیرھینتیان .1في 78،44راجا منطقة كمبار على المستوى الفعالي وأن مجموع النسبیة نحو
في 100- في المائة76بناء على مقیاس النسبة المقررة أن الصنف فیما بین . المائة.المائة على المستوى فعالي
عوامل التي تؤثر فعالیة تطبیق النظم بمعھد بحر العلوم بقریة فانتاي راجا مركز ال.2في المائة، 76،3٠مستوى الفعالي ونسبتھا نحو فیرھینتیان راجا منطقة كمبار على ال
ومن تلك العوامل ھي، االھتمام و استعداد الطالب و وعیھم، المالحظة، القدوة و .العقوبة
ABSTRACT
Latifah Hanum (2011): The Effectiveness Of Rules Implementation At IslamicBoarding School Bahrul Ulum Pantai Raja District ofPerhentian Raja Kampar Regency.
The rules are required at Islamic boarding school in order to reach the orderliness.The students will get the good value in every aspect of their life when they live accordingthe good rules.
The subject in this research is male and female students at Islamic boarding schoolBahrul Ulum. As for the object of this research the effectiveness of rules implementationat Islamic boarding school Bahrul Ulum Pantai Raja district of Perhentian Raja Kamparregency, the data collection techniques which the writer used in this research arequestionnaires, observation and documentation while in processing the data the writerused descriptive qualitative technique with percentage.
The aim of this research is to know the effectiveness of rules implementation atIslamic boarding school Bahrul Ulum Pantai Raja and to know the factors affected it.
After completing this research the writer concluded that:
1. The effectiveness of rules implementation at Islamic boarding school BahrulUlum Pantai Raja district of Perhentian Raja Kampar regency is categorizedeffective and the number of percentage obtained is 78,44%. Based on thepercentage standard specified that the category of 76%-100% is in effectivecategory.
2. The effectiveness of rules implementation at Islamic boarding school BahrulUlum Pantai Raja district of Perhentian Raja Kampar regency is categorizedeffective and the number of percentage obtained is 76,30%. , while the factorsare: attention and the readiness of students and awareness, the supervision, figureand punishment.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULHALAMAN PENGAJUANHALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iPENGESAHAN......................................................................................... iiPENGHARGAAN..................................................................................... iiiPERSEMBAHAN...................................................................................... vABSTRAK ................................................................................................. viDAFTAR ISI.............................................................................................. ixDAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1A. Latar Belakang .................................................................... 1B. Penegasan Istilah ................................................................. 9C. Permasalahan ...................................................................... 9
1. Identifikasi Masalah ...................................................... 102. Batasan Masalah............................................................ 103. Rumusan Masalah ......................................................... 11
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.......................................... 11
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 13A. Konsep Teoretis .................................................................. 13B. Penelitian yang Relevan ...................................................... 22C. Konsep Operasional ............................................................ 24
BAB III Metode Penelitian..................................................................... 26A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 26B. Objek dan Subjek Penelitian ............................................... 26C. Populasi dan Sampel ........................................................... 27D. Teknik Pengumpulan Data.................................................. 27E. Teknik Analisis Data........................................................... 28
BAB IV Penyajian Hasil Penelitian....................................................... 29A. Penyajian Data ..................................................................... 29B. Analisis Data ........................................................................ 56
BAB V PENUTUP................................................................................. 62A. Kesimpulan .......................................................................... 62B. Saran .................................................................................... 63
DAFTAR KEPUSTAKAANLAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
x
DAFTAR TABEL
TABEL II.1 Bentuk-bentuk Peraturan................................................. 17TABEL IV.1 Guru di Ponpes Bahrul ‘Ulum Pantai Raja ..................... 30TABEL IV.2 Jumlah Santri di Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tahun
Ajaran 2011..................................................................... 31TABEL IV.3 Sarana dan Prasarana Ponpes Bahrul ‘Ulum Pantai Raja
tahun Ajaran 2011/2012.................................................. 32TABEL IV.4 Peraturan Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum ..................... 33TABEL IV.5 Jenis-jenis Sanksi ............................................................ 36TABEL IV.6 Santri Menjaga Kebersihan di Kelas............................... 38TABEL IV.7 Santri Menjaga Kebersihan di Kamar ............................. 39TABEL IV.8 Santri Menjaga Kebersihan di Lingkungan Pesantren .... 39TABEL IV.9 Santri tepat waktu masuk kelas ....................................... 39TABEL IV.10 Santri membaca do’a ketika memulai dan mengahkiri
pelajaran ......................................................................... 41TABEL IV.11 Santri hadir mengikuti pwlajaran di kelas....................... 41TABEL IV.12 Santri berpakaian seragam yang rapi masuk kelas.......... 42TABEL IV.13 Santri berbahasa arab ketika berkomunikasi .................. 43TABEL IV.14 Santri berbahasa Inggris ketika berkomunikasi .............. 43TABEL IV.15 Santri yang siap menjadi imam ketika shalat berjama’ah 44TABEL IV.16 Santri yang shalat berjama’ah ......................................... 45TABEL IV.17 Santri mengenakan busana muslim/muslimah................ 45TABEL IV.18 Santri mengerjakan pekerjaan asrama di asrama ............ 46TABEL IV.19 Santri mematuhi peraturan pondok pesantren Bahrul
‘Ulum .............................................................................. 47TABEL IV.20 Pandangan santri tentang peraturan yang ditetapkan di
pondok pesantren Bahrul ‘Ulum ..................................... 47TABEL IV.21 Faktor pendorong dilaksanakannya peraturan yang sudah
ada ................................................................................... 48TABEL IV.22 Santri yang siap melaksanakan peraturan yang ada........ 49TABEL IV.23 Santri yang sudah terbiasa hidup disiplin ....................... 49TABEL IV.24 Santri yang setuju dengan hukuman yang ada ................ 50TABEL IV.25 Santri yang sudah banyak menguasai mufradat bahasa
inggris.............................................................................. 50TABEL IV.26 Santri yang sudah banyak menguasai mufradat bahasa
arab.................................................................................. 50TABEL IV.27 Ketauladanan yang baik dari ustadz/ustadzahnya dalam
penerapan peraturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum ... 51TABEL IV.28 bimbingan dari ustadz/ustadzahnya dalam penerapan
peraturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum ..................... 52TABEL IV.29 Hukuman langsung diberikan bagi santri yang melanggar
peraturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum..................... 52TABEL IV.30 Pengawasan peraturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum 53
xi
TABEL IV.31 Adil dalam memberikan hukuman bagi pelanggarperaturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum ..................... 54
TABEL IV.32 Antusias santri dalam penerapan peraturan pondokpesantren Bahrul ‘Ulum .................................................. 54
TABEL IV.33 Kesiapan santri dalam penerapan peraturan pondompesantren Bahrul ‘Ulum .................................................. 55
TABEL IV.34 Kerja sama antara santri dan ustadz/ustadzahnya sertayang terkait di pesantren dalam penerapan peraturanpondok pesantren Bahrul ‘Ulum ..................................... 55
TABEL IV.35 Rekapiutulasi angkety tentang efektifitas penerapanperaturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum..................... 57
TABEL IV.36 Rekapitulasi angket tentang factor-faktor yangmempengaruhi penerapan peraturan pondok pesantrenBahrul ‘Ulum .................................................................. 60
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk
memahami, mengahayati, dan mengamalkan ajaran Islam. Peran Pesantren
dalam kehidupan para santri sangat berkaitan dengan moral-moral dan nilai-
nilai sosial agama yang ditanamkan pada santri melalui peraturan, pelajaran,
keteladanan, serta bimbingan yang ada di pesantren itu. Dalam kehidupan di
pesantren disiplin merupakan sesuatu yang sangat diperlukan demi
tercapainya keteraturan dan ketertiban, sehingga tujuan yang diharapkan akan
terwujud. Jika santri menerapkan peraturan dalam segala aspek kehidupan,
maka ketaatan dalam penerapan peraturan tersebut akan memberi hasil yang
lebih baik dan efektif. Sekolah juga merupakan “organisasi kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan, dengan kata lain sekolah adalah
suatu bentuk ikatan kerjasama sekelompok orang yang bermaksud untuk
mencapai tujuan bersama.”1
Efektifitas merupakan salah satu pencapaian tujuan yang ingin diraih
oleh sebuah organisasi.2 Untuk keefektifan penerapan peraturan pondok tentu
dilihat dari seberapa baik peraturan yang ada di lembaga pendidikan itu
mampu dijalankan oleh individu yang ada di pesantren khususnya di kalangan
para santri dengan benar untuk mencapai sasaran (tujuan) yang telah
1Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Gunung Agung,1985, hlm. 25
2 Http:/-Bantany-112.Blogspot.com/2009/11/Kumpulan-Teori-Efektivitas.Htm. Selasa 3Nopember, 2009
1
2
ditetapkan, sehingga penerapan peraturan itu membawa hasil yang baik sesuai
yang diharapkan artinya apabila peraturan itu ada hasil sesuai dengan tujuan
yang diharapkan, Maka dapat dikatakan penerapan peraturan itu efektif.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era
globalisasi menjadi tantangan yang serius bagi dunia pendidikan yaitu fungsi,
membimbing, mengarahkan, dan memberi tauladan serta membentuk prilaku
bermoral dari santri-santri terhadap perkembangan perilaku yang dipengaruhi
oleh pengetahuan dan teknologi tersebut. 3
Jika dari era globalisasi tidak ada untuk pengantisipasian, santri dapat
larut dan hanyut dalam kebebasan. Berkaitan dalam hal di atas, solusi yang
tepat adalah adanya berbagai upaya terhadap santri, agar mereka mempunyai
kemampuan mengantisipasi dan mewarnai arus zaman (tidak hanyut dan larut
dalam era globalisasi).
Peraturanlah yang tepat untuk menjaga kebebasan,sehingga terjadi
keteraturan dan ketentraman dalam pesantren. Pesantren sebagai anggota
kelompok masyarakat untuk mencapai tujuannya maka di pesantren dibuat
peraturan-peraturan serta kebijaksanaan untuk menjaga kebebasan dan
membiasakan hidup tertib dan teratur. Sehingga ada hubungan yang baik
antara orang-orang yang terlibat di pondok pesantren tersebut, karena apabila
santri sudah hidup tertib dan teratur akan membawa hasil yang baik serta
terciptanya iklim pendidikan yang kondusif .4
3Sulthon Masyhud & Moh. Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: DivaPustaka, 2003, hlm. 26
4Soekarno Indrafacrudi, Administrasi Pendidikan, Malang: Aditya Media, 1989, hlm, 109
3
Menanamkan disiplin menjadi tujuan pokok dalam membina anak. Tipe
paling efektif adalah dengan menggunakan pendekatan positif seperti memberi
contoh tauladan yang baik dan sebagainya. Pada pendekatan positif perhatian
dalam mendidik lebih ditekan dengan menyesuaikan diri terhadap anak
misalnya menunjukkan rasa hormat terhadap anak, menghargai, mendorong
pandangan terhadap anak seolah-olah dianggap teman dengan demikian
mereka merasa bisa hidup bersama anda.5
Pendekatan negatif misalnya memberi hukuman seperti : dengan
menyakiti anak secara fisik atau psikis( rasa takut cemas, merasa bersalah).
Teknik memberi hukuman bisa berupa penghinaan, ejekan, sindiran , teriakan
atau pukulan terhadap anak. Ini dapat menimbulkan rasa rendah diri dan
biasanya hanya untuk mencegah tingkah laku anak6.
Guru selain sebagai seorang pendidik, juga sekaligus dituntut sebagai
pengawasan dalam pelaksanaan peraturan tersebut. Pengawasan yang
dimaksud adalah memperhatikan peraturan-peraturan pada pondok pesantren
ada semacam peraturan yang diberikan kepada santri untuk dilaksanakan
dalam kehidupannya sebagai santri. Dalam hal ini kedisiplinan perlu
diterapkan di pondok pesantren ini. Peraturan-peraturan harus ditaati oleh
seluruh orang yang berada di pesantren, baik guru, karyawan, dan santri.
peraturan pesantren dibuat untuk ditaati dan di laksanakan.7
5Charles Schaefer , Bagimana Mempengaruhi Anak, Semarang : Dahara Prize, 1994, hlm.11
6Ibid., hlm. 127Depag RI, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Dirjen Lembaga Jakarta, 1993, hlm. 165
4
Pada tataran berikutnya, keberdayaan para santri dalam menguasai ilmu
pengetahuan dan keagamaan akan menjadi bekal mereka dalam berperan serta
dalam proses pembangunan yang pada intinya tiada lain adalah perubahan
sosial menuju terciptanya tatanan masyarakat yang lebih sempurna.8 Tujuan
terbentuknya pesantren adalah : pertama, tujuan umum, yaitu membimbing
anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam.9 Kedua, tujuan
khusus, yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim dalam
ilmu agama yang serta mengamalkannya di masyarakat10
Pesantren sabagai salah satu lembaga pendidikan yang bercirikan Islam
turut berperan dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia seutuhnya.
Dalam perkembangannya, pesantren sudah banyak mengalami perubahan
baik dilihat dari segi bentuk maupun subtansinya. Namun demikian sebagai
lembaga pendidikan Islam tertua, pesantren tetap memiliki ciri khas tersendiri,
di antaranya penanaman disiplin melalui sistem pendidikan pesantren yang
dikembangkannya. Salah satu pendidikan yang ditanamkan sejak dini dalam
pesantren adalah disiplin.
Dalam mendidik disiplin ada beberapa hal yang menjadi perhatian guru
untuk menanamkan kedisiplinan pada anak, dapat diusahakan dengan jalan:
1. Pembiasaan yaitu anak dibiasakan untuk melakukan sesuatu dengan baiktertib dan teratur, misalnya berpakaian rapi, masuk dan keluar kelas harushormat pada guru dan memberi salam dan sebagainya.
2. Contoh tauladan dalam istilah agama dikenal dengan Uswatun Hasanah(tauladan yang baik) maka guru harus terlebih dahulu berbuat kebajikan.
8Sulthon Masyhud & Moh. Khusnurdilo, Op.Cit., hlm. 109Arifin Hm, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 1991,
hlm. 24810Abdul Mujib & Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008, hlm.
235
5
Faktor ketauladanan guru sangat penting bagi penerapan peraturan yangefektif, bila guru berbohong, maka gurupun tidak akan menjadiketauladanan lagi.
3. Penyadaran di samping adanya pembiasaan, contoh tauladan maka anakakan semakin kritis ingin mengerti tentang arti peraturan/larangan yangada. Maka kewajiban bagi para guru untuk memberikan penjelasan-penjelasan, alasan-alasan yang dapat diterima dengan baik oleh pikiran sianak. Sehingga dengan demikian akan timbul kesadaran anak untukmengerjakan perintah dan meninggalkan larangan.
4. Pengawasan bahwa kepatuhan anak-nak terhadap adanya peraturanmengenal juga adanya naik turun, di mana hal tersebut disebabkan olehadanya situasi tertentu yang mempengaruhi terhadap anak. Adanyakemungkinan anak akan nyeleweng/tidak mematuhi peraturan, maka perludiadakan pengawasan terhadap situasi yang tidak diinginkan.11
Pengelola dan Ustadz/Ustadzahnya berperan untuk mempengaruhi,
membina, serta membentuk akhlak santri sesuai dengan nilai-nilai yang
ditanamkan, diajarkan dan ditauladankan sesuai dengan ajaran Islam. Oleh
karena itu perubahan akhlak santri merupakan hasil dari suatu proses
pendidikan yang terencana. Disiplin sangat penting dalam perkembangan
santri. Dengan mengenal aturan-aturan, santri akan berusaha menghindari
perbuatan-perbuatan terlarang, dan cendrung melakukan perbuatan-perbuatan
yang dianjurkan. Karena santri telah mempunyai patokan-patokan yang jelas.
Santri tidak lagi hidup dalam kebimbangan dan kebebasan. Disiplin
merupakan aspek utama pada pendidikan dalam pesantren yang diemban oleh
pengurus (Kiyai, Ustadz dan Ustadzah) karena mereka bertanggung jawab
dalam meletakkan dasar-dasar nilai moral pada santri-santrinya.. Hukuman
dalam sistem pendidikan Islam, pada dasarnya memiliki nilai edukatif, yaitu
untuk mencegah peserta didik dari melakukan berbagai kejahatan atau
11Hafi Ansahari, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, hlm. 66-67
6
kesalahan.12 Dan hendaknya hukuman itu dilakukan secara adil dan
proporsional, artinya hukuman diberikan sesuai dengan kesalahan yang
dilakukan peserta didik.13
Dengan adanya peraturan, pengawasan, ketauladanan dan hukuman bagi
pelanggar peraturan yang ditetapkan di pondok pesantren Bahrul ‘Ulum
terhadap santrinya, ini dapat membantu mengefektifkan penerapan peraturan
dan akan melahirkan generasi yang bertanggung jawab. Jadi untuk tercapainya
tujuan dari penerapan peraturan oleh santri dengan baik, pengurus dan para
guru serta staf lainnya yang ada di pondok pesantren harus melaksanakan
kedisiplinan terlebih dahulu.
Lembaga pesantren Bahrul ‘Ulum adalah lembaga pendidikan Islam yang
merupakan satu wadah ibadah melalui pendidikan. Putra-putri kaum muslimin
dididik untuk menjadi generasi Islam yang mampu berkiprah dalam
mengahadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi modern dengan berbekal
iman, ilmu, amal, dan akhlak mulia. Sehingga santri termotivasi dalam
menjalankan peraturan- peraturan yang berlaku serta menjaga nama baik
pesantrennya. Karena santri dituntut tidak hanya berilmu tinggi saja, akan
tetapi diiringi dengan pengamalannya serta memiliki akhlak yang mulia.
Untuk kelancaran kegiatan berjalannya peraturan di pondok pesantren
Bahrul ‘Ulum tersebut, maka santri harus mengikuti peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan oleh pesantren14 seperti berikut ini:
12Samsul Nizar, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka tentangPendidikan Islam, Jakarta: Kencana, Ed.1, Cet.1, 2008, hlm. 183-184.
13Ibid., hlm.184.
7
1) Santri menjaga kedisiplinan, kebersihan, dan ketertiban kamar dan kelas
serta lingkungan asrama.
2) Santri berolahraga pada tempat dan waktunya.
3) Santri menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris.
4) Santri memiliki catatan mufradat dan sewaktu-waktu akan dilaksanakan
pemeriksaan.
5) Santri shalat fardhu berjama’ah di mesjid.
6) Santriwan dan santriwati memakai busana yang muslim/muslimah.
7) Santri tidak menerima tamu ketika bukan jam bertamu terutama malam
hari.
8) Santri tidak keluar lingkungan asrama apalagi merokok.
9) Santri menjaga nama baik pondok, pimpinan beserta stafnya.
Berdasarkan observasi pendahuluan yang penulis lakukan dan yang
disampaikan ustadz Ariyanto peraturan, keteladanan, dan pengawasan serta
hukuman ini sudah ada dan dijalankan dengan baik.15 Namun kenyataan yang
terjadi di lapangan belum sepenuhnya mewujudkan efektifitas penerapan
peraturan yang ada di pondok pesantren Bahrul ‘Ulum. hal ini dapat dilihat
dari gejala di bawah ini :
1. Masih adanya santri yang terlambat masuk kelas.
2. Masih adanya santri yang bolos pada waktu kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
14TU Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum, Dokumen Peraturan Sekolah, Tahun Ajaran 2005-2006 , tanggal 1 Maret 2005
15Ariyanto, (Ustadz Pesantren Bahrul ‘Ulum), Wawancara , Kampar, tanggal 21 Januari2011
8
3. Masih banyaknya santri yang tidak melaksanakan tugas pekerjaan asrama
(PA) di asrama (banyak dikerjakan di kelas).
4. Masih ada santri yang tidak bisa menggunakan bahasa Arab Dan bahasa
Inggris ketika berkomunikasi.
5. Masih ada santri yang tidak berpakaian seragam pesantren dengan rapi.
6. Masih ada santri yang membuang sampah sembarangan.
7. Masih ada santri yang belum menjaga kebersihan dalam kehidupannya
sehari-hari seperti di kelas, kamar, dan sebagainya.
Dengan demikian dapat diduga bahwa pencapaian tujuan dari peraturan
tersebut belum sesuai harapan, sedangkan yang diharapkan dari peraturan
tersebut seharusnya bernilai positif dan membawa hasil yang baik. Dari gejala
di atas, mendorong penulis untuk meneliti permasalahan ini lebih jauh lagi
dengan judul: “EFEKTIFITAS PENERAPAN PERATURAN PONDOK
PESANTREN BAHRUL ‘ULUM DESA PANTAI RAJA KECAMATAN
PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR.”
9
B. Penegasan Istilah
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu penulis jelaskan, yang
berguna untuk memudahkan memahaminya. Adapun istilah yang perlu penulis
jelaskan yang berhubungan dengan judul dan permasalahan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Efektifitas adalah “sejauhmana hasil yang diinginkan tercapai”.16
Efektifitas berarti dapat membawa hasil.17 “Pengukuran dalam arti
tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan”. Maksudnya,
apabila sasaran atau tujuan yang telah tercapai sesuai dengan yang
direncanakan.18
2. Penerapan adalah kemampuan yang menggunakan suatu peraturan yang
telah ditetapkan pesantren.19
3. Peraturan adalah suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsafan
mematuhi peraturan atau larangan yang ada terhadap sesuatu hal, karena
mengerti betul tentang pentingnya perintah dan larangan tertentu yang
harus dipatuhi.20 Peraturan yang dimaksud dalam kajian ini adalah
peraturan yang ditetapkan oleh pondok pesantren.
C. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil suatu gambaran
tentang masalah yang tercakup dalam penelitian ini.
16Jaap Scheerens, Peningkatan Mutu Sekolah, Jakarta: PT.Logos, 2003, hlm. 7-917 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Rosda Karya, 2002, hlm. 8218Kumorotomo Wahyudi, Etika Administrasi Negara, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2003, hlm. 36219Sudirman, Ilmu Pendidikan , Bandung: PT. Rosda Karya, 1987, hlm. 720Hafi Anshari, Op.Cit., hlm. 66
10
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah dan gejala-gejala yang penulis paparkan di
atas maka penulis mengidentifikasikan permasalahan yang akan muncul dalam
penelitian ini antara lain :
a. Bagaimana efektifitas penerapan peraturan pondok pesantren Bahrul
‘Ulum di kalangan para santrinya?
b. Apakah faktor-faktor yang mendorong diberlakukannya peraturan pondok
pesantren Bahrul ‘Ulum ?
c. Bagaimana cara pesantren merealisasikan peraturan-peraturan pondok
pesantren Bahrul ‘Ulum dan tindakan-tindakan yang diberikan terhadap
santri yang melanggarnya ?
d. Apakah dampak peraturan pondok terhadap perkembangan pendidikan
dalam meningkatkan kualitas kedisiplinan di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum ?
e. Apakah faktor pendukung dan penghalang dalam penerapan peraturan
pondok pesantren Bahrul ‘Ulum ?
2. Batasan Masalah
Sehubungan dengan banyaknya permasalahan yang timbul dan mengingat
keterbatasan peneliti baik dari segi biaya dan tenaga untuk meneliti semua
masalah, maka diperlukan pembatasan masalah. Dan agar terarah penelitian
ini penulis akan membatasi masalah di atas sebagai berikut:
11
Efektifitas penerapan peraturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum dan
faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas penerapan peraturan pondok
pesantren Bahrul ‘Ulum.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
a) Bagaimana efektifitas penerapan peraturan pondok pesantren Bahrul
‘Ulum di kalangan para santri?
b) Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas penerapan peraturan
pondok pesantren Bahrul ‘Ulum ?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui efektifitas penerapan peraturan di kalangan para
santri yang diberlakukan di pondok pesantren Bahrul ‘Ulum, sehingga
dapat diberikan jalan keluarnya supaya peraturan tersebut dapat efektif
dan dapat berjalan dengan baik.
2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas
penerapan peraturan yang telah ditetapkan di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum.
b. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
12
1) Sebagai bahan masukan yang konstruktif kepada pondok pesantren
Bahrul ‘Ulum dalam rangka meningkatkan kualitas efektifitas
penerapan peraturan pondok di kalangan para santri yang dapat
menciptakan generasi Islam yang berilmu, beramal, serta berakhlak
mulia.
2) Sebagai bahan kajian untuk memperluas pengetahuan dan wawasan
penulis terutama kajian tentang masalah efektifitas penerapan
peraturan pondok serta plus-minus pelaksanaannya.
13
BAB IIKAJIAN TEORI
A. Konsep Teoretis
Dalam konsep teoretis ini penulis akan mendiskripsikan secara jelas
teoretis variabel yang penulis teliti.
1. Pengertian Efektifitas
Pengertian secara literal efektifitas adalah pencapaian tujuan.1 Efektif
berarti manjur atau mujarab. Jadi efektifitas adalah adanya kesesuaian antara
harapan dengan sasaran yang dituju.2
Efektifitas Organisasi adalah kadar yang dimiliki sebuah organisasi, yang
didasarkan atas manajemen yang kompeten, sambil menghindari usaha yang
tidak perlu, di dalam lingkungan tempat di mana organisasi beroperasi,
mengelola untuk mengontrol kondisi internal dan lingkungan organisasi,
dalam rangka menunjukkan, demi proses transformasi dirinya sendiri, demi
output yang diharapkan oleh konstituen eksternal.3
Emerson juga mengatakan bahwa “efektifitas adalah pengukuran dalam
arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan “. Jadi apabila
tujuan tersebut telah tercapai, baru dapat dikatakan efektif. Karena yang
dikatakan efektif yaitu adanya kesesuaian antara harapan dengan tujuan yang
diinginkan.
a. Efektifitas Organisasi dapat diukur melalui:
1) Kejelasan tujuan
1Jaap Scheerens, Op.Cit., hlm. 72E. Mulyasa, Op.Cit., hlm. 823Ibid., hlm. 25
13
14
2) Kebijaksanaan yang mantap
3) Perencanaan yang tepat
4) Tersedianya sarana dan prasarana
5) Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik.4
b. Upaya Mewujudkan Organisasi yang Efektif antara lain:
1) Organiasi itu harus memiliki visi, misi dan tujuan.
2) Organisasi tersebut harus dipimpin oleh orang yang memiliki
kesanggupan untuk mewujudkan cita-cita dan visi tersebut serta
memiliki kemampuan berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan
berbagai pihak yang mungkin dapat diakses untuk mencapai tujuan.
Dan memiliki akhlak yang mulia seperti keikhlasan dalam bekerja,
jujur, amanah, sabar, pemaaf, dan toleransi.
3) Harus didukung oleh sarana dan prasarana pendukung yang baik.
4) Harus memperoleh legitimasi dari masyarakat dengan cara menciptakan
berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.5
Dapat disimpulkan bahwa efektifitas penerapan peraturan adanya hasil
yang baik dari peraturan yang sudah ditetapkan pesantren oleh santrinya
sesuai yang diaharapkan. Pesantren efektif berarti pesantren yang memiliki
hasil guna melalui input, proses, dan output yang baik. Di dalamnya
4Http:/-Bantany-112.Blogspot.com/2009/11/Kumpulan-Teori-Efektivitas.Htm. Selasa 3Nopember, 2009
5Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam diIndonesia, Bogor: Kencana, 2003, hlm. 273-274
15
dijumpai manajemen dan kepemimpinan yang mampu mengarahkan
sumber daya sekolah untuk kepentingan pencapaian tujuan.6
2. Pengertian Peraturan
Menetapkan peraturan, menjelaskan alasan dari peraturan, mengoreksi
situasi jika peraturan dilanggar, sangat mendukung terciptanya iklim
akademik. Peraturan harus sederhana, jelas dan tegan bagi setiap siswa. Salah
satu cara yang efektif dalam menegakkan aturan adalah melibatkan siswa
dalam perbuatan peraturan sshingga mereka merasakan keadilan, memiliki
komitmen untuk mentaatinya7. Peraturan adalah :
“Sesuatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsyafan mematuhi atau
mentaati peraturan atau larangan yang ada terhadap sesuatu hal, karena
mengerti betul tentang pentingnya perintah dan larangan tertentu yang harus
dipatuhi”.8
Dari pengertian di atas dapat dipertegas pemahamannya bahwa peraturan
adalah sesuatu ketentuan yang bersifat keharusan untuk ditaati dan diikuti oleh
santri terhadap perintah dan larangan yang telah menjadi ketetapan pondok
pesantren yang bersangkutan selama masih dididik di pondok pesantren
tersebut. Jadi kedisiplinan perlu diterapkan di sekolah, peraturan-peraturan
harus ditaati oleh seluruh orang yang berada di sekolah. Baik guru, karyawan,
dan siswa. Peraturan pesantren dibuat untuk ditaati dan dilaksanakan9.
6Syafaruddin, Efektivitas Kebijakan Pendidikan: Konsep, Strategi, dan AplikasiKebijakan Menuju Organisasi Sekolah Efektif, Jakarta: Rineke Cipta, 2008, hlm. 182
7Salfen Hasri, Sekolah Efektif dan Guru Efektif, Yogyakarta: Aditiya Media, Cet.1, hlm.49
8Hafi Anshari, Op.Cit., hlm. 649Depag RI, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Dirjen Lembaga, 1993, hlm. 165
16
Dengan mengenal aturan-aturan, santri akan berusaha menghindari
perbuatan-perbuatan terlarang, dan cendrung melakukan perbuatan-perbuatan
yang dianjurkan. Karena santri telah mempunyai patokan-patokan yang jelas.
Santri tidak lagi hidup dalam kebimbangan dan kebebasan. Dan untuk
menanamkan kedisiplinan pada santri dapat di usahakan dengan jalan sebagai
berikut:
1) Penyadaran
2) Pembiasaan.
3) Contoh tauladan yang baik.
4) Pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik10.
a. Kriteria Menanamkan Kedisiplinan/ Peraturan Efektif
Menanamkan disiplin/ peraturan menjadi pokok dalam membina anak.
Tipe paling efektif adalah dengan menggunakan pendekatan yang positif ,
misalnya: dengan memberikan contoh, bersikap ramah, memberi semangat
dan lain-lain.
Ada 3 kriteria yang harus dipenuhi untuk menanamkan kedisiplinan secara
efektif yaitu :
1) Membuat perubahan dan pertumbuhan anak
2) Memelihara harga diri anak
3) Menjaga hubungan erat antara orangtua/guru dan anak.11
10Hafi Anshari, Op.Cit., hlm. 6611Charles Schaefer, Op.Cit., hlm. 11-12
17
b. bentuk-bentuk peraturan adalah sebagai berikut:
TABEL II.1BENTUK-BENTUK PERATURAN
12Dokumen Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum, Tugas Guru dan Karyawan, Kampar:Pantai Raja, 1 Januari 2009, hlm. 22
0BENTUK-BENTUK PERATURAN PONPES BAHRUL ‘ULUMHAL
DISIPLIN BENTUK PERATURAN POINT
1 KAMAR12 1) Menjaga kebersihan kamar adalah tugasketua piket dan anggota kamar
20
2) Jangan berbuat gaduh dan menggangguketertiban kamar
20
3) Dilarang menggunakan kasur tidak padawaktunya.
20
4) Jangan menggantung pakaian di dalamkamar dan di pagar asrama.
20
5) Setiap santri dilarang berada di asramaselama waktu shalat berjama’ah dankegiatan belajar mengajar berlangsung.
20
6) Masuk kamar tidak boleh menggunakanalas kaki.
20
7) Setiap lemari harus mempunyai kunci. 208) Setiap anak bertanggung jawab terhadap
fasilitas kamarnya.20
9) Anggota kamar lainnya di larangmemasuki kamar yang bukan kamarnya.
20
10) Tidur harus berpakaian lengkap. 2011) Dilarang membawa barang elektronik
seperti hp, radio, benda tajam dan bendayang membahayakan ( kompor dan lain-lain).
50
2 DI KELAS 1) Masuk kelas 5 menit sebelum pelajaranatau kegiatan belajar mengajar dimulai.
20
2) Berdo’a sebelum dan sesudah jampelajaran.
20
3) Seragam harus dimasukkan kedalamcelana kecuali santri putri.
30
4) Menjaga kebersihan dan kerapian kelas. 305) Ketua piket dan anggota kelas
bertanggung jawab atas kebersihannya.50
6) Dalam hal upacara petugas upacara harusberada di lapangan 5 menit sebelumupacara dimulai.
50
18
13 Ibid
7) Dilarang keras membuat gaduh di dalamkelas.
50
8) Dilarang keras keluar dari kelas ketikakegiatan belajar mengajar berlangsung.
50
9) Dilarang tidur selama kegiatan belajarmengajar berlangsung.
50
10) Masuk kelas wajib berpakaian seragam. 5011) Dilarang tidur selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung.50
12) Dilarang keluar dari kelas bila guru yangbersangkutan belum datang atau tidakhadir.
70
13) Bagi yang sakit harus mengambil suratizin dari wali kelas atau piket kantor.
50
14) Jumlah kehadiran minimal 75 persen. 50
3 DAPUR13 1) Seluruh santri harus makan pada tepatwaktunya.
20
2) Membawa peralatan makan dan minumsendiri.
20
3) Dilarang makan dan minum sambilberdiri.
20
4) Makan wajib di kantin. 305) Dilarang keras membuang nasi. 306) Dilarang makan duduk di atas meja. 407) Dilarang mencuci piring dalam bak
mandi.50
4 OLAHRAGA 1) Mengembalikan sarana olahraga padatempatnya
20
2) Dilarang berolahraga tidak pada tempatdan waktunya
40
3) Dilarang merusak prasarana olahraga 404) Olahraga tidak menggunakan seragam
sekolah50
5) Olahraga tidak boleh memakai celanapendek.
50
5 BAHASA 1) Diwajibkan menggunakan bahasa arabdan bahasa inggris.
10
2) Harus memiliki catatan mufradat dansewaktu-waktu akan dilaksanakanpemeriksaan.
20
19
3. Faktor yang mempengaruhi efektifitas penerapan peraturan
Keberhasilan suatu penerapan peraturan pondok pesantren sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan. Secara garis besarnya dapat
14Ibid
3) Untuk santri baru dimaklumkanberbahasa Indonesia sampai padapertengahan tahun pertama.
20
4) Diwajibkan untuk membawa buku sakuuntuk mufradat setiap waktu.
20
5) untuk mengikuti muhadatsah setiap pagijum’at.Diwajibkan
50
6) Harus memiliki kamus bahasa arab danbahasa inggris.
500
7) Dilarang merusak bahasa. 508) Haram menggunakan bahasa Indonesia
apalagi bahasa daerah.10
6 IBADAHMESJID14
1) Shalat berpakaian bersih dan rapi, baju,kain, peci dan sarung.
20
2) Piket wajib melaksanakan tugasnya. 203) Wajib memiliki/ membawa al-qur’an ke
mesjid.20
4) Dilarang bercanda ataupun bergurau didalam mesjid.
20
5) Wajib menyusun syaf selama shalatberjama’ah.
20
6) Seluruh santri wajib berada di mesjid 15menit sebelum adzan maghrib.
20
7) Selain shalat maghrib santri wajib beradadi mesjid sebelum iqomah.
20
8) Pergi ke mesjid wajib memakai sandal. 309) Wajib shalat fardhu berjama’ah. 50
7 BERPAKAIAN 1) Tidak boleh memakai celana jens ataucelana pendek bagi putra
60
2) Tidak boleh berpakaian ketat dan celanajens bagi santri putri.
80
20
dipengaruhi oleh dua faktor. Adapun faktor yang mempengaruhinya sebagai
berikut di bawah ini: faktor internalnya meliputi : biologis (kesehatan) dan
psikologis (kebiasaan, kesiapan, dan perhatian). Faktor ekstrenalnya yaitu
manusia dan non manusia (bimbingan, tauladan, pengawasan,dan hukuman)15
1. Faktor internal , yaitu faktor yang berasal dari dalam diri santri seperti:
a) Pembiasaan adalah pengulangan kegiatan secara rutin dari hari ke hari
berlangsung tertib16 . dan kebiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu
yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu berlaku
begitu saja tanpa dipikirkan lagi17 Di dalam kebiasaan terdapat nilai
atau norma yang menjadi tolak ukur yang dilakukan oleh seseorang
tentang apa yang dikatakan baik dan apa yang dikatakan buruk.18
b) Perhatian menurut Al-Gazali adalah keaktifan jiwa dipertinggi, jiwa itu
pun tertuju semata-mata kepada suatu objek (benda/hal) untuk dapat
menjamin hasil yang baik, maka santri harus mempunyai perhatian
terhadap suatu kegiatan yang dihapinya.
c) Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi.19
2. Faktor eksternal : yaitu faktor yang bersumber dari luar diri santri seperti:
a) Penyadaran di samping adanya pembiasaan, contoh tauladan maka
anak akan semakin kritis ingin mengerti tentang arti peraturan/larangan
15Arikunto Suharsimi, Manajemen Pengajaran Secara Sistematis, Jakarta: Rineka Cipta,1990, hlm. 21
16Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2009,hlm. 228
17Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008, hlm. 25418M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Rosda Karya,
2007, hlm. 17719Slameto, Op.Cit., hlm. 57-59
21
yang ada. Maka kewajiban bagi para guru untuk memberikan
penjelasan-penjelasan, alasan-alasan yang dapat diterima dengan baik
oleh pikiran si anak. Sehingga dengan demikian akan timbul kesadaran
anak untuk mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan.
b) Pengawasan adalah cara yang dilakukan untuk mengamati dan
mengontrol suatu peraturan yang ditetapkan. “ pengawasan sangat
penting dalam mendidik anak. Disebabkan adanya situasi tertentu yang
mempengaruhi anak didik, maka perlu diadakan pengawasan. Tanpa
ada pengawasan berarti membiarkan anak sekehendaknya”. Anak tidak
akan dapat membedakan yang baik dan buruk, tidak mengetahui mana
yang seharusnya dihindari atau tidak senonoh. Dan mana yang boleh
dan harus dilaksanakan, mana yang membahayakan dan mana yang\
tidak membahayakan.
c) Tauladan adalah panutan terbaik,20 Contoh tauladan yang diberikan
para guru-guru dan pengelola Pesantren. Setiap pendidik harus
berusaha menjadi tauladan bagi peserta didiknya. Ketauladanan dalam
semua kebaikan dan bukan sebaliknya. Dengan ketauladanan tersebut,
peserta didik dapat untuk senantiasa mencontoh segala sesuatu baik
dalam perkataan maupun perbuatan seorang pendidik.
d) Hukuman adalah mencegah peserta didik dari melakukan berbagai
kejahatan atau kesalahan. Dengan hukuman yang bersifat edukatif
diharapkan peserta didik akan malu, jera, dan berupaya untuk
memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan serta berjanji untuk tidak
mengulanginya lagi.
Hukuman dalam pendidikan Islam memiliki tujuan tertentu. Tujuan
tersebut adalah:
1) Mencegah peserta didik untuk berbuat kejahatan. Diharapkanketika disaksikan orang lain, maka akan timbul rasa malu dalamdirinya dan berjanji untuk tidak melakukannya.
20Ramayulis dan Samsul Nizar, Op.Cit., hlm. 227
22
2) Menimpakan rasa sakit kepada yang berbuat salah, setimpaldengan rasa senangnya dan bangganya dengan kejahatan yangdilakukannya.
3) Memperbaiki perilaku dan mentalitas orang yang melakukankesalahan, sehingga tumbuh keinginan untuk mengubah perilakukepada akhlaq al-karimah. 21
4. Tujuan Peraturan
Adapun peraturan itu harus mempunyai tujuan jangka panjang dan jangka
pendek, hal ini sesuai dengan pendapat Charles Schsefer di bawah ini :
1. Tujuan jangka pendek ialah untuk membuat anak didik terlatih danterkontrol dengan mengajarkan mereka bertingkah laku yang pantas, danmencegah mereka untuk tidak bertingkah laku yang tidak pantas.
2. Tujuan jangka panjang ialah perkembangan dari pengendalian, yaitudalam hal mana anak didik dapat mengarahkan diri sendiri tanpapengendalian dari luar.22
Sedangkan tujuan dari program penerapan peraturan pondok
pesantren adalah untuk menciptakan atau menjadikan santriwan dan santriwati
yang saleh dan salehah, serta berilmu dan beraklak mulia.23
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini sebelumnya pernah dilakukan oleh :
1. Ertika Mahasiswi UIN Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Agama Islam pada tahun 2002 dengan judul: “Penerapan
Peraturan Sekolah Bagi Anak Didik di Madrasah Tsanawiyah Darun
Na’im Simpang Kubu Kecamatan Kampar”. Dari penelitian ini
disimpulkan bahwa penerapan peraturan di Madrasah tersebut tergolong
21Samsul Nizar, Op.Cit., hlm. 183-18422Charles Schsefer, Op.Cit., hlm.923Arwati (Ustadzah Bahrul ‘Ulum ), Wawancara, Kampar, Pantai Raja, tanggal 6 maret
2011
23
cukup baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah porsentase yang diperoleh
yaitu 71,54%. Berdasarkan ukuran persentase yang ditetapkan bahwa
kategori antara 56 % - 76 % tergolong cukup baik.
2. Maskurinah Mahasiswi UIN Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Agama Islam pada tahun 2001 dengan judul: ”Studi
Deskriptif Tentang Pelaksanaan Peraturan Sekolah di Kalangan Guru
SLTP Negeri Sei, Empat Kec, Gas Kab, Indragiri Hilir”. Dapat dilihat
dari hasil akhir menyatakan 46,67 % ini terletak antara 40-55 %. Dengan
demikian pelaksanaan peraturan sekolah di kalangan Guru SLTP Negeri
Sei, Empat Kec. Gas Kab. Indragiri Hilir dikategorikan rendah.
3. Khairil Annuar Mahasiswa UIN Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Pendidikan Agama Islam pada tahun 2009 dengan judul: Faktor
yang Mempengaruhi Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren
Safa’aturrasul Desa Beringin Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten
Kuantan Singingi”. Berdasarkan hasil penelitiannya dapat disimpulkan
tingkat Tingkat Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Syafa’aturrasul
tergolong sedang, berdasarkan angket yang dipersentasekan rata-rata
kualitatif yang diperoleh dari analisa yakni sebesar 70,68 %.
Hal ini menarik untuk diteliti kembali dalam keadaan, situasi, kondisi
dan tempat yang berbeda. Saudari Ertika meneliti tentang penerapan
peraturan. sedangkan saudari Maskurinah meneliti tentang Studi Deskriptif
tentang Pelaksanaan Peraturan sekolah di kalangan Guru-gurunya. Khairul
Annuar meneliti tentang Faktor yang mempengaruhi kedisiplinann santri di
24
pondok pesantren Syafa’aturrasul dan saya akan meneliti tentang efektifitas
penerapan peraturan di kalangan santri di Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum
dengan mengukur berapa persentase santri yang menerapkan peraturan
pondok pesanten Bahrul ‘Ulum.sehingga terlihat efektifitas penerapan
peraturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum.
C. Konsep Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam kajian penelitian ini, maka
konsep teori perlu dioperasionalkan sebagai tolak ukur dalam penelitian ini.
selain itu konsep operasional juga berguna untuk memudahkan menyaring
data-data di lapangan. Untuk menyaring data-data tersebut sesuai dengan
rumusan masalah di atas maka efektifitas dan faktor yang mempengaruhi
efektifitas penerapan peraturan pondok pesantren di katakan terlaksana dengan
efektif apabila telah memenuhi indikator sebagai berikut :
1. Indikator Efektifitas Penerapan Peraturan Pondok Pesantren Bahrul
‘Ulum
a. Santri menjaga kebersihan di kelas, kamar, dan lingkungan
sekitarnya dengan kesadaran sendiri tanpa adanya perintah secara
paksa lagi.
b. Santri sudah masuk kelas 5 menit sebelum kegiatan belajar mengajar
dimulai tanpa disuruh dan diawasi lagi.
c. Santri sudah hafal do’a belajar ketika memulai dan mengakhiri
pelajaran.
d. Santri hadir mengikuti pelajaran di kelas (tidak ada yang absen lagi).
25
e. Santri sudah berpakaian seragam yang rapi ketika masuk kelas tanpa
harus diawasi.
f. Santri bisa menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris ketika
berkomunikasi.
g. Santri bisa menjadi imam dalam melaksanakan shalat berjama’ah di
Mesjid.
h. Santri lebih mengutamakan shalat berjama’ah daripada shalat
sendiri.
i. Santri mengenakan pakaian busana muslim /muslimah di lingkungan
Asrama.
2. Indikator Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Penerapan
Peraturan Pondok Pesantren Bahrul ‘ulum.
a. Guru memberi tauladanan yang baik dalam penerapan peraturan
pondok pesantren Bahrul ‘Ulum.
b. Guru memberi bimbingan bagi para santri dalam penerapan peraturan
pondok pesantren Bahrul ‘Ulum.
c. Guru mengadakan pengawasan bagi santri yang melanggar peraturan
pondok pesantren Bahrul ‘Ulum.
d. Guru memberikan hukuman bagi santri yang melanggar peraturan
pondok pesantren Bahrul ‘Ulum.
e. Kesediaan santri dalam menerapkan peraturan Pondok Pesantren
Bahrul ‘Ulum.
f. Kerja sama yang baik antara individu yang terkait di Pondok
Pesantren Bahrul ‘Ulum dalam menerapkan peraturan.
26
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Mei s/d 12 Juni 2011.
2. Tempat Penelitian
Penelitiannya dilakukan di pondok pesantren Bahrul ‘ULum Desa Pantai
Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar, penulis mengambil
tempat penelitian di pondok pesantren Bahrul ‘Ulum ini Karena permasalahan
yang akan penulis teliti, ada di pesantren Bahrul ‘Ulum yaitu tentang
efektifitas penerapan peraturan dan menurut peneliti di pesantren ini mudah
untuk dimintai keterangan ataupun informasi yang berkaitan dengan penelitian
ini. Dan tidak terlalu jauh dari tempat peneliti.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Yang menjadi Subjek dalam penelitian ini adalah santri /santriwan yang
dididik di pondok pesantren Bahrul ‘Ulum Desa Pantai Raja Kecamatan
Perhentian Raja Kabupaten Kampar.
2. Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah efektifitas penerapan
peraturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum di kalangan para santrinya di
pondok pesantren Bahrul ‘Ulum Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian
Raja Kabupaten Kampar.
26
27
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santriwan dan santriwati
Madrasah Tsanawiyah dari kelas I-III berjumlah 272 dan Madrasah Aliyah
dari kelas I-III yang berjumlah 102 orang tahun 2011-2012.
2. Sampel dalam penelitian ini di ambil 25% (68) santri dari Madrasah
Tsanawiyah dan 25% (25) santri dari Madrasah Aliyah. Jadi, seluruh
sampelnya berjumlah 93 santri. Dalam penarikan sampel peneliti
menggunakan Random Sampling yaitu mengambil sampel secara acak.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
penulis menggunakan teknik pengumpulan datanya sebagai berikut :
1. Angket (kuesioner) ditujukan kepada santri yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Untuk mengambil data tentang efektifitas penerapan
peraturan dengan menggunakan skala likeart pola tiga yaitu:
a. Untuk jawaban A di beri nilai skor 3
b. Untuk jawaban B diberi nilai skor 2
c. Untuk jawaban C diberi nilai skor 1 1
2. Wawancara (interview) untuk memperoleh data dan informasi dari guru-
guru yang terkait dengan masalah penelitian. Ditujukan kepada Ustadz di
bidang keamanan dan bapak kepala sekolah.
1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: RinekaCipta, 2007, hlm. 21
28
3. Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran secara
umum lokasi penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian yang akan
dilaksanakan adalah teknik deskriptif kualitatif dengan persentase. Caranya
apabila data telah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua kelompok
data yaitu : data kualitatif dan data kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif
akan digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisah-pisahkan menurut
kategori untuk memperoleh kesimpulan. Selanjutnya data yang bersifat
kuantitatif yang berwujud angka-angka dipersentasekan dan tafsirkan dengan
kalimat yang bersifat kualitatif.2 Dalam menganalisis, peneliti menggunakan
rumus :
P = 100xNF
P = persentase
F = Frekuensi
N = jumlah3
Adapun standar dalam angka persentase sabagai berikut :
76 % - 100 % Baik
56 % - 75 % Kurang baik
40 % -55 % Tidak baik4
2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, Ed.III, Cet.10, 1996,hlm. 243-244
3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: RinekaCipta, 1998, hlm. 28
29
29
BAB IVPENYAJAN HASIL PENELITIAN
A. PENYAJIAN DATA
1. SEJARAH UMUM LOKASI PENELITIAN
Pendidikan sangat penting guna untuk mencerdaskan generasi muda
dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Agar mampu bersaing di abad ilmu
pengetahuan dan teknologi modern baik di bidang IPTEK maupun di bidang
IMTAQ. Untuk terlaksananya pendidikan tersebut maka perlu diadakan
semacam peraturan di pondok pesantren Bahrul ‘Ulum, Karena pendisiplinan
mampu membantu tercapainya tujuan yang akan dicapai. Kehadiran suatu
pesantren merupakan salah satu harapan masyarakat untuk mendidik putra-
putrinya menjadi insan cerdas dan berakhlak mulia.
Pondok pesantren ini berdiri pada tahun 1994. Kepala sekolah
Madrasah Aliyah yang pertama oleh Ustadz Paet lubis, kemudian dilanjutkan
oleh Ustadz Muhammad Ikrom dan yang menjadi kepala sekolah Madrasah
Tsanawiyahnya oleh Zahroni, kemudian dilanjutkan oleh Ustadz Isnaini
sampai sekarang.
Adapun Ustadz/Ustadzah yang mengajar santri pada awal berdirinya
pondok pesantren Bahrul ‘Ulum tersebut berjumlah 5 orang, Sedangkan
santrinya berjumlah 18 orang santri. Pondok Pesantren Bahrul Ulum ini
merupakan lembaga pendidikan swasta di daerah pedesaan yaitu desa Pantai
Raja kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar yang terletak pada
lintasan Provinsi Riau di jalan Pekanbaru- Taluk Kuantan. Jarak dari pusat
28
29
30
kota sekitar 20 km Ddan bangunan sekolahnya milik sendiri serta luas lokasi
sekolahnya adalah 33, 790 M2. Kurikulum yang dipakai di Pondok Pesantren
Bahrul ‘Ulum ini adalah kurikulum Depag , Diknas dan kurikulum Pesantren
yaitu kitab kuning.1
A. Jumlah Guru dan Santri
a) Jumlah Guru
Guru merupakan pelaksanaan pendidikan di sekolah. Tanpa adanya
guru pendidikan tidak akan mungkin belajar, demkian pula halnya dengan
Ponpes Bahrul ‘Ulum di desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja
Kabupaten Kampar. Semua ustadz/ustadzahnya di sini tidak semuanya
berasal dari perguruan tinggi, Pendidikan Para guru terdiri dari starata satu
( S-1) 13 orang, Diploma dan Alumni Pondok Pesantren 5 orang,
sedangkan yang dari SMA dan MA berjumlah 9 orang dan Lc 1 orang.
Untuk lebih jelas dapat dilihat melalui tabel berikut :
TABEL IV.1GURU DI PONPES BAHRUL ‘ULUM PANTAI RAJA
No Nama Pendidikan Terakhir Keterangan1 AHMAD IKROM S, Ag S-1 STAI Kepala MA2 MUHAMMAD ISNAINI S,Pdi S-1 IAIN Kepala MTs3 DRS. PAET LBS S-1 IAIN Waka Madrasah4 HUSNIDAR SE S-1 UIN Bendahara5 EVA ENDRA YANTI SE S-1 UIN Wali kelas6 M. SHOBIRIN D III POLITEKNIK Wali kelas7 IR. RR DARLITA S-1 IPB Wali kelas8 DONATA BAKTIAN SH S-1 UNAN Wali kelas9 SARAH AMD D III UIR Guru10 TETTI ERLIANA SIREGAR S,Pd S-1 UIR Wali kelas11 ZULKIFLI PP.BAHRUL ‘ULUM Wali kelas12 YENNI ISRA, SE S-1 AKUNTANSI Wali kelas
1Ustadz Ikrom (Kepala Madrasah Aliyah), Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum, Desa Pantai Raja,Kec. Perhentian Raja, Kab. Kampar, tanggal 20 Mei 2011
31
13 TENGKU MASRUL R, S,P di S-1 STAIDA Wali kelas14 NONO SAFITRI PP.BAHRUL ‘ULUM Guru15 SANRA MA. PPDNTB Wali kelas16 SASMITA S, Pdi S-1 UIN SUSKA Wali kelas17 ARWATI LUBIS MA.BAHRUL ‘ULUM Guru18 AGUS ULIN NUHA MA.PPDNTB Guru19 M. HAFIZ LC MUT’AH UNIVERSITY Wali kelas20 RIANTO MA.BAHRUL ‘ULUM Guru21 MISKAL D I. IPI LEPPINDO Guru22 AMALIA PRATAMAWATI S,Pd S-1 UIN SUSKA Wali kelas23 IMMA HAYATI MA.MUSTHAFAWIYAH Wali kelas24 RATNA ARIYENI S-1 UNRI Wali kelas25 SULAIMAN MA. TREMAS JATIM Guru26 FITRIA RAMADHANI SMA Staf Tu27 RISMA WATI SMA Staf Tu28 IRWAN PILIHAN MA Ka.Perpustakaan
Sumber Data : TU. Ponpes Bahrul ‘Ulum pantai Raja
b) Jumlah Santri
TABEL IV.2KEADAAN SANTRI PONDOK PESANTREN BAHRUL ‘ULUM TAHUN
AJARAN 2011-20122
NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAHLAKI-LAKI PEREMPUAN1. I A - 25 252. 1 B - 22 223. 1 C 33 - 334. I D 32 - 325. II A - 19 196. II B - 23 237. II C 27 - 278. II D 21 - 219. III A - 33 3310. III B 18 - 1811. III C 19 - 19
JUMLAH MADRASAH TSANAWIYAH272
12. IV A - 33 3313. V IPA 4 6 1014. V IPS 8 7 1515. VI IPA 4 14 1816. VI IPS 8 18 26
JUMLAH MADRASAH ALIYAH102
JUMLAH SELURUH SANTRI 374
2 Ustadz Tengku, Dokumen Ponpes Bahrul ‘Ulum, Kampar, Tanggal 20 Mei 2011.
32
Sumber Data : Dokumen Ponpes Bahrul ‘Ulum Patai Raja
B. Kurikulum3
Kurikulum yaitu kelompok mata pelajaran yang direncanakan dan
disusun secara sistematis sserta dilaksanakan untuk mencapai tujuan di
suatu lembaga pendidikan. Kurikulum yang digunakan di pondok pesantren
Bahrul ‘Ulum adalah kurikulum Departemen Agama dan Departemen
Pendidikan Nasional serta Kurikulum Pesantren yaitu kitab kuning.
C. Sarana dan Prasarana
Keadaan dan prasarana pendidikan juga merupakan komponen yang
tak kalah pentingnya dalam mendukung terlaksananya proses belajar
mengajar. Sarana prasarana yang ada pada suatu lembaga pendidikan juga
turut mempengaruhi kuantitatif guru dan siswa lembaga ini, sebab
pendidikan tidak bisa berjalan dengan lancar tanpa didukung fasilitas.
Adapun sarana dan prasarana yang ada di Ponpes Bahrul ‘Ulum Pantai
Raja antara lain :
TABEL IV.3SARANA DAN PRASARANA PONPES BAHRUL ‘ULUM PANTAI RAJA
TAHUN 2011/20124
NO SARANA JUMLAH1. RUANGAN
A. Ruangan Belajar 16Terdiri dari :-Kelas I 4 lokal-Kelas II 4 lokal-Kelas III 3 lokal-Kelas IV 3 lokal
3Ibid.,4Ustadz Irwan Pilihan, Wawancara, Kampar : Ponpes Bahrul ‘Ulum, tanggal 17 Mei
2011
33
-Kelas V 2 lokalB. Ruangan Kepala/Wakil (MA/ MTs) 2 UnitC. Ruangan Majelis Guru 1 UnitD. Ruangan Rapat 1 UnitE. Ruangan Perpustakaan 1 UnitF. Ruangan Labor 4 UnitG. Ruangan jahit 1 UnitH. Ruangan Pengayoman 1 UnitI. Koperasi 1 UnitJ. Café 1 UnitK. Mesjid 1 UnitL. Asrama putra/putrid 20 KamarM. Rumah Petak 10 PetakN. Kantin 1 unitO. Dapur 1 unit
2 PeralatanA. KomputerB. RebanaC. GambusD. DrumbandE. Mesin Jahit
Sumber Data : Dokumen Ponpes Bahrul ‘Ulum Pantai Raja
A. Bentuk-bentuk peraturan adalah sebagai berikut:
TABEL. IV.4PERATURAN PONDOK PESANTREN BAHRUL ‘ULUM
5Ustadz Tengku, Loc. Cit.
NO BENTUK-BENTUK PERATURAN PONPES BAHRUL ‘ULUMHAL DISIPLIN BENTUK PERATURAN POINT1 KAMAR5 1) Menjaga kebersihan kamar adalah tugas
ketua piket dan anggota kamar20
2) Jangan berbuat gaduh dan menggangguketertiban kamar
20
3) Dilarang menggunakan kasur tidak padawaktunya.
20
4) Jangan menggantung pakaian di dalamkamar dan di pagar asrama.
20
5) Setiap santri dilarang berada di asramaselama waktu shalat berjama’ah dankegiatan belajar mengajar berlangsung.
20
6) Masuk kamar tidak boleh menggunakanalas kaki.
20
34
6 Ibid
7) Setiap lemari harus mempunyai kunci. 208) Setiap anak bertanggung jawab terhadap
fasilitas kamarnya.20
9) Anggota kamar lainnya di larangmemasuki kamar yang bukan kamarnya.
20
10) Tidur harus berpakaian lengkap. 2011) Dilarang membawa barang elektronik
seperti hp, radio, benda tajam dan bendayang membahayakan ( kompor dan lain-lain).
50
2 DI KELAS 1) Masuk kelas 5 menit sebelum pelajaranatau kegiatan belajar mengajar dimulai.
20
2) Berdo’a sebelum dan sesudah jampelajaran.
20
3) Seragam harus dimasukkan kedalamcelana kecuali santri putri.
30
4) Menjaga kebersihan dan kerapian kelas. 305) Ketua piket dan anggota kelas
bertanggung jawab atas kebersihannya.50
6) Dalam hal upacara petugas upacara harusberada di lapangan 5 menit sebelumupacara dimulai.
50
7) Dilarang keras membuat gaduh di dalamkelas.
50
8) Dilarang keras keluar dari kelas ketikakegiatan belajar mengajar berlangsung.
50
9) Dilarang tidur selama kegiatan belajarmengajar berlangsung.
50
10) Masuk kelas wajib berpakaian seragam. 5011) Dilarang tidur selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung.50
12) Dilarang keluar dari kelas bila guru yangbersangkutan belum datang atau tidakhadir.
70
13) Bagi yang sakit harus mengambil suratizin dari wali kelas atau piket kantor.
50
14) Jumlah kehadiran minimal 75 persen. 50
3 DAPUR6 1) Seluruh santri harus makan pada tepatwaktunya.
20
2) Membawa peralatan makan dan minumsendiri.
20
3) Dilarang makan dan minum sambilberdiri.
20
35
7 Ibid
4) Makan wajib di kantin. 305) Dilarang keras membuang nasi. 306) Dilarang makan duduk di atas meja. 407) Dilarang mencuci piring dalam bak
mandi.50
4 OLAHRAGA 1) Mengembalikan sarana olahraga padatempatnya
20
2) Dilarang berolahraga tidak pada tempatdan waktunya
40
3) Dilarang merusak prasarana olahraga 404) Olahraga tidak menggunakan seragam
sekolah50
5) Olahraga tidak boleh memakai celanapendek.
50
5 BAHASA 1) Diwajibkan menggunakan bahasa arabdan bahasa inggris.
10
2) Harus memiliki catatan mufradat dansewaktu-waktu akan dilaksanakanpemeriksaan.
20
3) Untuk santri baru dimaklumkanberbahasa Indonesia sampai padapertengahan tahun pertama.
20
4) Diwajibkan untuk membawa buku sakuuntuk mufradat setiap waktu.
20
5) untuk mengikuti muhadatsah setiap pagijum’at.Diwajibkan
50
6) Harus memiliki kamus bahasa arab danbahasa inggris.
50
7) Dilarang merusak bahasa. 508) Haram menggunakan bahasa Indonesia
apalagi bahasa daerah.10
6 IBADAHMESJID7
1) Shalat berpakaian bersih dan rapi, baju,kain, peci dan sarung.
20
2) Piket wajib melaksanakan tugasnya. 203) Wajib memiliki/ membawa al-qur’an ke
mesjid.20
4) Dilarang bercanda ataupun bergurau didalam mesjid.
20
5) Wajib menyusun syaf selama shalat 20
36
B. Jenis-jenis sanksiTABEL IV.5
JENIS- JENIS SANKSI
NO JENIS SANKSI JENISPELANGGARAN KETERANGAN
1 RINGANa. Menyapu dan memungut sampahb. Membersihkan kamar mandi dan
bak mandic. Dijemur di tengah lapangand. Mencabut rumput keliling asramae. Menghafal ayat-ayat pendekf. Meghafal Mufradat / kosa katag. Menyiram bungah. Mengepel teras asrama
A. NO :1,2,3,5,6,7,8,9,10
B. NO : 2,3,4C. NO : 1,2,3,4D. NO :
1,2,3,4,5,6,7,8E. NO : 1,2,3,4,5F. NO : 1H. NO : 1,3
Sanksi dapatmeningkat dariringan menjadisedang dstapabila santritidak memenuhiketentuanhukuman yangtelah diberikan
berjama’ah.6) Seluruh santri wajib berada di mesjid 15
menit sebelum adzan maghrib.20
7) Selain shalat maghrib santri wajib beradadi mesjid sebelum iqomah.
20
8) Pergi ke mesjid wajib memakai sandal. 309) Wajib shalat fardhu berjama’ah. 50
7 BERPAKAIAN 1) Tidak boleh memakai celana jens ataucelana pendek bagi putra
60
2) Tidak boleh berpakaian ketat dan celanajens bagi santri putri.
80
37
II SEDANGb. Membersihkan WC asrama, bak
mandi dan kamar wudhu’ selamasatu minggu
c. Membersihkan lingkunganpondok selama 1 minggu
d. Menebas rumput selama satuminggu
e. Dibotakf. Mengepel mesjid selama satu
minggug. Dipajang dan berlari di lapanganh. Menghafal Al- Qur’ani. Menghafal Mufrodat
A. NO: 4, 11B. NO: 1,5,6,7,8C. NO:5,6,7,8,9,10D. NO: 9E. NO: 6,7F.NO : 2,3,4,5G.NO: 1,2,3,4H.NO: 2,4
H.No. 4menggantibarang yangdirusaksebanyak 2 kalilipat
III BERATa. a.Membersihkan lingkungan
pondok selama 1 minggub. Skorsing selama dua mingguc. c.Tidak dibenarkan masuk
lingkungan pesantrend. Dipajang dan mengelilingie. lapanganf. Dikembalikan kepada orang tua
dan dikeluarkan secara hormat
C. NO: 12H. NO: 5,6,7I. NO : 1,2,3,4
H.NO:5Menggantibarang yangdiambil sertameminta maafkepada yangbersangkutan
IV BERAT SEKALIa.Dikembalikan kepada orangtua dan dikeluarkan secara tidakhormat
I.NO : 5J. NO :1,2,3,4,5,6,7
Sumber data : Dokumen Ponpes Bahrul ‘Ulum Pantai Raja
38
2. HASIL PENELITIAN
a) Efektifitas Penerapan Peraturan Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum
Adapun angket yang disebarkan bersifat tertutup. Pada setiap
pertanyaan telah disediakan jawabannya. Angket yang disebarkan kepada
responden atau santri di pondok pesantren Bahrul ‘Ulum yang berjumlah 93
santri. Dan semuanya kembali kepada penulis. Jadi untuk mendapat data
digunakan angket. Dengan demikian data yang terkumpul bersumber dari
santriwan/santriwati yang menggunakan teknik angket memuat tiga
alternative jawaban, Angket dilakukan untuk menjawab permasalahan yang
telah dirumuskan yaitu efektifitas penerapan peraturan pondok pesantren
Bahrul ‘Ulum di kalangan santri dan faktor yang mempengaruhi efektifitas
penerapan peraturan. Setelah data terkumpul disajikan dalam bentuk tabel
kemudian dipersentasekan dan diuraikan dalam bentuk kalimat. Dan untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada penyajian data tentang efektifitas
penerapan peraturan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum pada tabel di bawah
ini.
TABEL IV.6SANTRI MENJAGA KEBERSIHAN
DI KELAS
Option Alternatif Jawaban F PA Ya ,selalu 29 31, 18 %B Kadang-kadang 63 67, 74 %C Tidak pernah 1 1,07%
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-1 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
39
‘Ulum 29 responden (31,18 % ) menyatakan ya, selalu menjaga kebersihan di
kelas dan 63 orang responden yaitu (67,74%) menyatakan kadang-kadang dan
yang menyatakan tidak pernah 1 orang responden yaitu (1,07 %). Maka dari
tabel di atas dapat diketahui bahwa 63 orang santri mengatakan kadang-
kadang mau dalam menjaga kebersihan di kelas. Jadi kesimpulannya bahwa
santri yang kadang-kadang mau menjaga kebersihan di kelas sebagai peraturan
di pondok pesantren ini adalah santri yang terbanyak dengan hasil 67, 74%.
TABEL IV.7SANTRI MENJAGA KEBERSIHAN KAMAR
Option Alternatif Jawaban Frekuensi PersentaseA Ya, selalu 51 54,83%B Kadang-kadang 42 45,16%C Tidak pernah 0 0 %
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-2 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 51 responden (54,83 % ) menyatakan ya, selalu menjaga kebersihan di
kamar dan 42 orang responden yaitu (45,16%) menyatakan kadang-kadang
dan yang menyatakan tidak pernah tidak ada responden yaitu (0 %). Maka dari
tabel di atas dapat diketahui bahwa 51 orang santri mengatakan ya, selalu mau
dalam menjaga kebersihan di kamar. Jadi kesimpulannya bahwa santri yang
selalu menjaga kebersihan di kamar sebagai peraturan di pondok pesantren ini
adalah santri yang terbanyak dengan hasil 47, 43 %.
40
TABEL IV.8SANTRI MENJAGAKEBERSIHAN LINGKUNGAN PESANTREN
Option Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 24 25,80 %B Kadang-kadang 67 72,04 %C Tidak pernah 2 2,15%
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-3 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 24 responden (25,80 % ) menyatakan ya, selalu dan 67 orang
responden yaitu (72,04%) menyatakan kadang-kadang dan yang menyatakan
tidak pernah 2 orang responden yaitu (2, 15 %). Maka dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa 67orang santri mengatakan kadang-kadang mau dalam
menjaga kebersihan. Jadi kesimpulannya bahwa santri yang kadang-kadang
mau menjaga kebersihan sebagai peraturan di pondok pesantren ini adalah
santri yang terbanyak dengan hasil 72,04 %.
TABEL IV.9SANTRI YANG TEPAT WAKTU MASUK KELAS
Option Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 26 27,95B Kadang-kadang 67 72,04%C Tidak pernah 0 0 %
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-4 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 26 responden (27,95 % ) menyatakan ya, selalu dan 67 orang
responden yaitu (72, 04%) menyatakan kadang-kadang dan yang menyatakan
tidak pernah tidak ada responden yaitu (0, %). Maka dari tabel di atas dapat
41
diketahui bahwa 67 orang santri mengatakan kadang-kadang masuk kelas
tepat waktu. Jadi kesimpulannya bahwa santri yang kadang-kadang masuk
kelas tepat waktu sebagai peraturan di pondok pesantren ini adalah santri yang
terbanyak dengan hasil 72, 04 %.
TABEL IV.10SANTRI MEMBACA DO’A KETIKA MEMULAI DAN MENGAKHIRI
PELAJARAN
Option Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 29 31,18 %B Kadang-kadang 60 64,51%C Tidak pernah 4 4,43%
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-5 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 29 responden (31,18% ) menyatakan ya, selalu dan 60 orang
responden yaitu (64,51%) menyatakan kadang-kadang dan yang menyatakan
tidak pernah 4 orang responden yaitu (4,43 %). Maka dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa 60 orang santri mengatakan kadang-kadang membaca do’a
ketika memulai dan mengakhiri pelajaran. Jadi kesimpulannya bahwa santri
yang kadang-kadang membaca do’a ketika memulai dan mengakhiri pelajaran
sebagai peraturan di pondok pesantren ini adalah santri yang terbanyak dengan
hasil 64,51 %.
TABEL IV.11SANTRI YANG HADIR MENGIKUTI PELAJARAN DI KELAS
Opion Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 59 63,44 %B Kadang-kadang 34 36,55 %C Tidak pernah 0 0 %
Jumlah 93 100 %
42
Tabel IV-6 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 59 responden (63,44 % ) menyatakan ya, selalu dan 34 orang
responden yaitu (36,55%) menyatakan kadang-kadang dan yang menyatakan
tidak pernah tidak ada responden yaitu (0, %). Maka dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa 59 orang santri mengatakan ya, selalu hadir mengikuti
pelajaran di kelas. Jadi kesimpulannya bahwa santri yang selalu hadir
mengikuti pelajaran di kelas sebagai peraturan di pondok pesantren ini adalah
santri yang terbanyak dengan hasil 63,44 %
TABEL IV.12SANTRI BERPAKAIAN SERAGAM DENGAN RAPI KETIKA MASUK
KELAS
Option Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 54 58,06%B Kadang-kadang 39 41,93 %C Tidak pernah 0 0 %
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-7 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 54 responden (58,06 % ) menyatakan ya, selalu dan 39 orang
responden yaitu (41,93%) menyatakan kadang-kadang dan yang menyatakan
tidak pernah tidak ada responden yaitu (0, %). Maka dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa 54 orang santri mengatakan ya, selalu memakai pakaian
seragam masuk kelas . Jadi kesimpulannya bahwa santri yang selalu memakai
pakaian seragam masuk kelas sebagai peraturan di pondok pesantren ini
adalah santri yang terbanyak dengan hasil 58,06 %.
43
TABEL IV.13SANTRI BERBAHASA ARAB KETIKA BERKOMUNIKASI
Option Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 13 13,97%B Kadang-kadang 73 78,49 %C Tidak pernah 7 7,52%
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-8 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 13 responden (13,97 % ) menyatakan ya, selalu dan 73 orang
responden yaitu (78, 49 %) menyatakan kadang-kadang dan yang menyatakan
tidak pernah 7 orang responden yaitu (7, 52 %). Maka dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa 73 orang santri mengatakan kadang-kadang berbahasa arab
ketika berkomunikasi. Jadi kesimpulannya bahwa santri yang kadang-kadang
berbasa arab ketika beerkomunikasi sebagai peraturan di pondok pesantren ini
adalah santri yang terbanyak dengan hasil 78, 49 %.
TABEL IV.14SANTRI BERBAHASA INGGRIS KETIKA BERKOMUNIKASI
Option Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 4 4, 30 %B Kadang-kadang 69 74,19 %C Tidak pernah 20 21,50%
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-9 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 4 responden (4,30 % ) menyatakan ya, selalu dan 69 orang responden
yaitu (74,19, 17 %) menyatakan kadang-kadang dan yang menyatakan tidak
pernah 20 orang responden yaitu (21, 50 %). Maka dari tabel di atas dapat
44
diketahui bahwa 64 orang santri mengatakan kadang-kadanng santri yang
berbahasa inggris ketika berkomunikasi. Jadi kesimpulannya bahwa santri
yang kadang-kadang berkomunikasi berbahasa inggris ketika berkomunikasi
sebagai peraturan di pondok pesantren ini adalah santri yang terbanyak dengan
hasil 74,19 %.
TABEL IV.15SANTRI YANG SIAP JADI IMAM KETIKA SHALAT BERJAMA’AH
Option Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 10 10,75%B Kadang-kadang 27 29,03 %C Tidak pernah 56 60,21 %
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-10 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 10 responden (10,75 % ) menyatakan ya, selalu dan 27 orang
responden yaitu (29,03 %) menyatakan kadang-kadang dan yang menyatakan
tidak pernah 56 orang responden yaitu (60,21 %). Maka dari tabel di atas
dapat diketahui bahwa 56 orang santri mengatakan tidak pernah siap menjadi
imam ketika shalat berjama’ah. Jadi kesimpulannya bahwa santri yang tidak
pernah siap jadi imam ketika shalat berkjama’ah sebagai peraturan di pondok
pesantren ini adalah santri yang terbanyak dengan hasil 60,21 %.
45
TABEL IV.16SANTRI SHALAT BERJAMA’AH
Option Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 63 67,74%B Kadang-kadang 30 32,25%C Tidak pernah 0 0 %
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-11 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 63 responden (67,74% ) menyatakan ya, selalu dan 30 orang
responden yaitu (32,25 %) menyatakan kadang-kadang, dan yang menyatakan
tidak pernah tidak ada responden yaitu (0, %). Maka dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa 63 orang santri mengatakan ya, selalu melakukan shalat
berjama’ah. Jadi kesimpulannya bahwa santri yang selalu melakukan shalat
secara berjama’ah sebagai peraturan di pondok pesantren ini adalah santri
yang terbanyak dengan hasil 67,74 %.
TABEL IV.17SANTRI MENGENAKAN BUSANA MUSLIM/MUSLIMAH
Option Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 45 48, 38 %B Kadang-kadang 48 51,61 %C Tidak pernah 0 0 %
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-12 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 45 responden (48,38 % ) menyatakan ya, selalu dan 48 orang
responden yaitu (51,61 %) menyatakan kadang-kadang dan yang menyatakan
tidak pernah tidak ada responden yaitu (0, %). Maka dari tabel di atas dapat
46
diketahui bahwa 48 orang santri mengatakan kadang-kadang mengenakan
busana muslim/muslimah. Jadi kesimpulannya bahwa santri yang kadang-
kadang mengenkana busana muslim/muslimah sebagai peraturan di pondok
pesantren ini adalah santri yang terbanyak dengan hasil 51,61 %.
TABEL IV.18SANTRI MENGERJAKAN PEKERJAAN ASRAMA DI ASRAMA
Option Alternatif Jawaban F PA Ya, selalu 39 41,93 %B Kadang-kadang 53 56,98 %C Tidak pernah 1 1,07%
Jumlah 93 100 %
Tabel IV-13 menunjukkan bahwa salah satu hasil angket tentang
efektifitas penerapan peraturan di kalangan santri di pondok pesantren Bahrul
‘Ulum 39 responden (41,93 % ) menyatakan ya, selalu dan 53 orang
responden yaitu (56,98%) menyatakan kadang-kadang dan yang menyatakan
tidak pernah 1 orang responden yaitu (1,07%). Maka dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa 53 orang santri mengatakan kadang-kadang yang
mengerjakan pekerjaan asrama di asrama. Jadi kesimpulannya bahwa santri
yang kadang-kadang mengerjakan pekerjaan asrama di asrama sebagai
peraturan di pondok pesantren ini adalah santri yang terbanyak dengan hasil
56,98 %.
47
TABEL IV.19SANTRI MEMATUHI PERATURAN PONDOK PESANTREN
Option Alternatif
Top Related