Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria SurabayaGereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya
Minggu, 14 Juli 2013: Ul. 30:10-14, Luk. 10:25-37
JEMBATAN DAMAI
“Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia
dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah
menunjukkan belas kasihan kepadanya." Hati yang berbelas kasih mampu
menjembatani orang yang berbeda, bahkan bermusuhanpun menjadi sesama.
Senin, 15 Juli 2013: Pw S. Bonaventura Mat. 10:34 - 11:1
KURBAN PENGIKUT KRISTUS
Firman ini menggelisahkan, "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk
membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai,
melainkan pedang” Setiap orang ingin damai yang dihasilkan dari kelekatan-
kelekatan dengan orang dekat. Akan tetapi Tuhan tetap menegaskan bahwa
mengikuti Kristus berarti memberanikan diri melepaskan kelekatan dengan orang
dekat, bahkan nyawanya sendiri.
Selasa, 16 Juli 2013 Mat. 11:20-24
YANG PENTING BERTOBAT
Ketika orang lain mengalami kemalangan, kadang kita tergoda untuk menanyakan
apakah salahnya. Bagi Yesus yang terpenting bukan melihat salahnya di masa lalu,
tetapi apakah orang mau bertobat atau tidak. Yesus mulai mengecam kota-kota
yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-
Nya: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus
dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah
lama mereka bertobat dan berkabung.” Rabu, 17 Juli 2013 Mat. 11:25-27YANG TERBUKADaya pikir memang sangat berguna, tetapi kemampuan pikir bukan ukuran untuk bisa mengenal rajasia ilahi. Yesus berkata, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.” Hanya yang bersikap rendah hati, terbuka, an merasa kecil di hadapan Allah sajalah yang mampu melihat jelas kemuliaan Allah.
Kamis, 18 Juli 2013 Mat. 11:28-30
MEMIKUL KUK
Kuk adalah alat untuk memasangkan sapi dengan sapi pasangannya dan dengan
bajak. Kuk akan menjadi semacam beban yang ukurannya telah disesuaikan
dengan sapinya. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku
lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Tuhan
memanggil kita untuk memikul beban tanggungjawab sesuai dengan ukuran
kemampuan kita. Mengapa kadang kita masih menggerutu? Jumat, 19 Juli 2013 Mat. 12:1-8SENJATA TUHANMenjadi legalistis itu sebenarnya paling mudah, tinggal mengikuti pedoman aturan yang telah disediakan. Akan tetapi orang legalistis cenderung tidak manusiawi, karena mereka menghamba aturan, dan cenderung menyalahkan orang dengan hukum yang berlaku. Hidup dengan kasih akan sedikit lebih rumit, karena sikapnya rak hanya diukur dengan ayat hukum, melainkan dengan empati terhadap yang bersangkutan. “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." Tuhan datang bukan dengan senjata hukum, tetapi dengan kasih. Sabtu, 20 Juli 2013 Mat. 12:14-21TAK PATAH“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap." Langkah Yesus tak akan terhenti hanya karena penderitaan. Ia memanggil kita menjadi saksi kesetiaan, bahkan kalau kesetiaan itu harus dibayar mahal dengan kesulitan hidup. Terpujilah Tuhan!versis seperti yang dikatakan hamba-hamba: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi sang tuan berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Tuhan mengajar kita sabar, memurnikan kebaikan di tengah kejahatan orang lain.
Minggu, 21 Juli 2013 Kej. 18:1-10a; Luk. 10:38-42
DUDUK MENDENGARKAN TUHAN
“Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi
hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak
akan diambil dari padanya.” Hidup memiliki banyak pilihan. Ketika Tuhan datang,
duduk bersamanya adalah yang utama. Masih gaduhkah pikiran anda?Senin, 22 Juli 2013: Pw S. Maria Magdalena Yoh. 20:1, 11-18DON'T TOUCH MEKetika kita berada di puncak sukacita, kita ingin meraih dan memegang suasana itu untuk kita nikmati. Hal itu terjadi dengan Maria Magdalena yang pertama mendapatkan penampakan Tuhan yang bangkit. "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Kita boleh berkontemplasi sekian dalam untuk perjumpaan dengan Yesus, tetapi semua hanya akan bermakna jika kita lalu pergi mewartakan warta harapan kepada orang-orang di seputar kita.
Selasa, 23 Juli 2013 Mat. 12:46-50
SAUDARA-SAUDARI ROHANI
Hubungan keluarga adalah ikatan alamiah yang tak diragukan kuatnya. Tanpa
meninggalkan kekhasan ikatan keluarga itu Yesus menunjukkan ikatan yang bisa
dibangun di dalam Allah. Yesus berkata, “Siapa pun yang melakukan kehendak
Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah
ibu-Ku." Berbahagialah kita yang diperkaya dengan saudara-saudari rohani di dalam
kehidupan ini.
Rabu, 24 Juli 2013 Mat. 13:1-9
MENGUPAYAKAN TANAH SUBUR
Kita masing-masing ditempatkan dalam dunia yang khas. Ada yang diwarnai aneka
himpitan, ada yang menanggap secara dangkal, ada yang penih intrik. Semua
adalah tempat perutusan. Memang tidak bisa otomatis, tetapi kita tetap perlu
bermimpi dan mengupayakan menjadi tanah subur. Di sana kita akan bertumbuh
dan berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Kamis, 25 jui 2013 Mat. 13:10-17
ANDA MEMILIKI?
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan;
tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil
dari padanya. Kata-kata misterius Yesus itu tak berbicara tentang barang, melainkan
tentang sikap iman yang terbuka dan subur untuk menanggap benih sabda Tuhan.
Bila anda memiliki, kepada anda akan ditambahkan.
Jumat, 25 Juli 2013: Pesta St. Yakobus Mat. 20:20-28
YAKOBUS MEMINUM CAWAN
Kadang riwayat Yakobus dikaburkan oleh keinginan ibunya. Tetapi menarik ketika
Yesus bertanya. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata
mereka kepada-Nya: "Kami dapat.” Yakobus benar-benar melayani umat persis
seperti diperintahkan Yesus dan minum cawan kemartiran. Kadang ambisi
mengaburkan niat mulia kita, tetapi selagi kita setia motivasi seperti itu bisa
dimurnikan. Apakah motivasi anda mengikuti Yesus?
Sabtu, 26 Juli 2013 Mat. 13:24-30
TUHAN SABAR TERHADAP KITA
Tak mudah mengidentifikasi orang baik atau jahat. Kita sering salah menerka sampai
ada istilah-istilah seperti musuh dalam selimut, serigala berbulu domba dan
sebagainya. Dalam kekecewaan terhadap orang jahat kadang kita berpikir untuk
memusnahkannya. Persis seperti yang dikatakan hamba-hamba: Jadi maukah tuan
supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi sang tuan berkata: Jangan, sebab
mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Tuhan
mengajar kita sabar, memurnikan kebaikan di tengah kejahatan orang lain.
Air Hidup Pekan Biasa IX dan XV-XVI
2 3
Saat Kristus Menyambut kita
Maria Goretti ialah puteri sulung keluarga miskin di Covinaldo, Italia. Ia mempunyai 4(empat) adik. Hidup mereka makin susah, lebih-lebih
setelah ayah mereka meninggal sewaktu Maria masih bocah. Keluarganya terpaksa berpindah-pindah tempat, sampai akhirnya mereka menetap
Nettuno, satu kawasan penuh rawa-rawa sebagai petani penyewa tanah. Maria gadis periang dan rajin membantu ibunya. Hidup rohaninya lugu, namun
penuh kesetiaan dan ketetapan hati. Ia ingin sekali belajar agama, meskipun untuk itu ia terpaksa berjalan kaki cukup jauh ke kota.
� Ujian hidupnya yang terberat datang terlalu cepat. Seorang pemuda tetangga bernama Allenssandro, bekerja sebagai pembantu untuk
pekerjaan kasar pada keluarga Goretti. Ibu Maria menganggapnya sebagai anggota keluarga sendiri. Pemuda ini pernah dua kali membujuk Maria untuk
berbuat tidak senonoh. Namun Maria menolaknya dengan tegas. Ketika Allessandro membujuk Maria untuk ketiga kalinya, gadis remaja itu tetap menolak
dan mengatakan, bahwa lebih baik mati daripada berbuat dosa ini. (Bukankah itu sudah diucapkan Maria kepada ibunya beberapa waktu sebelumnya?)
Allessandro mulai mata gelap dan terus membujuk Maria. Tetapi Maria menjawab: “Allessandro, Tuhan tak menghendaki. Itu dosa! Kau akan masuk
neraka.” Allessandro tambah kalap. Jarum tusuk tulang sepatu yang semula ia maksudkan hanya untuk menakut-nakuti dan memaksa gadis itu,
sekarang dihujamkannya berkali-kali pada tubuh Maria. Ketika Alessandro melihat darah mengalir dari tubuh Maria dan wajahnya pucat–pasi, ia lari
pontang-panting, Maria ditemukan oleh ibunya dalam keadaan gawat. Ia segera dibawa ke rumah sakit, tetapi meninggal 24 jam kemudian dihadapan
seorang Pastor, para Suster dan ibunya. Ia mengampuni pembunuhnya dan meninggal dengan ikhlas. P: 6 Juli. (sumber : ensiklopedia orang kudus)
Melalui ungkapan “kita menyambut Kristus dan Kristus menyambut kita masing-masing di dalam komuni kudus”, Paus Yohanes Paulus II mau
menekankan dimensi persatuan dan kesatuan batin kita dengan Kristus (Ecclesia de Eucharistia 22). Dalam menyambut Komuni Kudus, yaitu menerima
Tubuh (dan Darah) Kristus, berarti kita menerima seluruh diri Yesus Kristus dengan seluruh Sabda dan perbuatan-Nya, seluruh kehendak dan ketaatan-
Nya untuk menjalani penderitaan, wafat dan kebang-kitan-Nya. Kita disatukan dengan seluruh hidup Tuhan Yesus melalui Komuni Kudus itu. Akan tetapi
kesatuan dengan Kristus itu juga mencakup konsekuensi kemuridan yang harus menderita dan mati seperti Kristus sendiri yang telah mengalami dan
mendahului jalan salib ini.Bukan hanya kita yang menyambut Kristus dalam menerima Komuni Kudus melainkan Kristus juga menyambut kita dan memasukkan kita dalam seluruh hidup-Nya yang bersatu dengan Bapa dalam Roh Kudus. Kehadiran Yesus Kristus melalui Ekaristi dalam hidup kita semakin mempersatukan kita dengan-Nya.
Santo - Santa
Retret Misdinar 28-30 Juni 2013 di Dordia, PacetPerpisahan Pegawai, 5 Juli 2013 (Jumat pertama) di gereja KepanjenFOTOGRAFER : ANDRE FOTOGRAFER : ERIC
Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya4
Mungkin ada banyak umat yang memperhatikan ciri khas orang ini pada saat misa baik harian ataupun
mingguan. Perawakannya tinggi, memiliki penampilan yang selalu ramah bagi orang lain dan selalu
mendampingi di sebelah romo pada saat perayaan misa selama 4 bulan terakhir ini. Dia adalah Diakon Frater
Paulus Febrianto, PR atau biasa disapa Frater Paulus.
Frater Paulus dilahirkan di Jakarta pada tanggal 24 Februari 1978. Ia dilahirkan sebagai anak pertama dari 5
bersaudara. Keinginannya menjadi Romo muncul pada saat ia menjadi Misdinar di Paroki Gembala Yang Baik,
Surabaya. Suatu ketika, Romo Heijne, SVD menepuk punggung dan berkata kepada Frater Paulus. “kalau kamu
sudah besar gantikan saya sebagai Romo” ujar Frater Paulus sambil menirukan perkataan Romo Heijne,SVD.
Tetapi, motivasi itu tak lantas membuatnya tertarik untuk menjadi Romo. Keinginan Romo Heijne,SVD
dijawabnya saat selesai kuliah. Setelah kuliah, dia masuk ke Postulat Stella Maris, Malang pada
tahun 2004. Pada tahun 2005-2006 Frater Paulus memasuki tahun rohani. Selanjutnya, pada
tahun 2006-2010 Seminari Tinggi Giovanni di Malang dan melanjutkan tahun Pastoralnya di
Seminari Garum tahun 2010-2011. Setelah itu, Frater Paulus menempuh pendidikan
imamatnya di Seminari Tinggi Providentia Dei Surabaya tahun 2011-2013 dan pada
tanggal 20 Februari 2013 ditahbiskan sebagai Diakon di Paroki Santo Kornelius, Madiun.
Frater Paulus memulai tugas diakonat di Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria
(Kelsapa) Surabaya pada bulan Maret 2013. Di Paroki tersebut, Frater Paulus bertugas
melayani Sakramen Baptis, Sakramen Pernikahan dan mendampingi Romo selama
Ekaristi. Di samping itu, dia juga mengajar Katekumen untuk dewasa dan komuni pertama. Saat ini, Frater Paulus juga bertugas sebagai pendamping
Misdinar Kelsapa. Rencananya, Frater Paulus akan ditahbiskan sebagai Imam pada tanggal 15 Agustus 2013 di Katedral Paroki Hati Kudus Yesus
Surabaya.
Frater Paulus memiliki suka dan duka selama perjalanan panggilannya. Sukanya, kata Frater Paulus, menemukan banyak teman. Sedangkan, dukanya
adalah merasakan tantangan karena menjalani kehidupan yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya.
Dalam menjalani tugasnya sebagai Frater, beliau selalu curhat dengan Tuhan Yesus setiap waktu. Bahkan, diakuinya menjadi bagian dari hidupnya
sehari-hari. Kepada Suara Paroki, Frater berpendapat, Tuhan memberikan proyek untuk kehidupannya dan merasakan persahabatan dengan umat
maupun Romo. Frater Paulus merasa senang karena dilibatkan dalam pelayanan kepada umat seperti mengajar, mendampingi umat, maupun pada saat
Drama Jalan Salib tahun ini sebagai Pontius Pilatus. (erc).
DOA Adalah Bagian Dari Hidup Panggilanku
Melayani, terbuka dan komunikatif
Buka Pintu
Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya 1
Para pembaca setia
Suara Paroki
Kelahiran Santa Perawan Maria dalam Kristus.
Pada edisi kali ini, secara khusus Suara Paroki Kelsapa menyajikan
informasi dan berita terbaru selama dua minggu terakhir.
Terimakasih atas segala dukungan, kritik, dan saran, serta partisipasi dari para umat Kelsapa demi membangun media internal
paroki ini.
Kami juga mohon maaf sebesar-besarnya jikalau ada salah
pengetikan atau pengejaan nama.
Jika anda menyukai bidang Jurnalistik, Multimedia, ataupun
Fotografi, kami mengajak saudara-saudara sekalian untuk turut serta bergabung bersama
kami.
Selamat membaca.
Tuhan Yesus Memberkati.
Suatu prestasi baru bagi Wilayah Gabriel.
Dalam waktu yang cukup singkat,Wilayah Gabriel telah
melakukan Bakti Sosial sebanyak empat kali. Bakti Sosial
yang dilakukan di beberapa tempat yaitu Perkasih
Malang (6/6), Perkasih Tropodo (9/6), Don Bosco (30/6)
dan Marinus (7/7). Kegiatan ini berawal dari kerinduan
Pak Harso, salah seorang tetua di Wilayah Gabriel, yang
telah lama tidak merasakan Bakti Sosial di Wilayah
Gabriel. Selain itu, Pak Harso mendapatkan informasi
bahwa Donatur Yayasan Bhakti Luhur Perkasih- Malang
mengalami penurunan akibat banyak perusahaan yang
gulung tikar. Bahkan, anak cacat di Bhakti Luhur sampai
menangis karena jatah makannya di kurangi.
Berawal dari semua realita tersebut, dibuatlah
sebuah panitia Bakti Sosial berjumlah enam orang dari
internal Wilayah Gabriel. Dengan persiapan hanya satu
bulan, tiga puluh proposal disebar dan Tuhan bekerja
didalamnya. Dua puluh proposal kembali dan jumlah
hasil yang diharapkan meningkat hingga tiga kali lipat.
Pak Alex Wijanto, Ketua Wilayah Gabriel, mengaku tidak
menyangka bisa mendapatkan hasil yang luar biasa.
Setelah mengetahui hasil yang didapatkan
melebihi sasaran, panitia Bakti Sosial langsung
memutuskan tempat yang membutuhkan berdasarkan
saran dari beberapa orang. Saran diberikan oleh
beberapa orang seperti Romo Parno (Romo Wilayah
Gabriel), Romo Koko, Romo Tandyo dan Romo Rudi.
Dalam kegiatan Bakti Sosial ini, secara khusus
Wilayah Gabriel memberikan bantuan dalam wujud
barang sesuai kebutuhan dari masing-masing tempat.
Kegiatan dalam setiap Bakti Sosial adalah ramah tamah,
penyerahan barang, dan foto bersama. Di kesempatan ini
pula, para Donatur di ajak untuk turut serta mengamati
tempat dan anak-anak yang telah mereka bantu.
Selain ke empat tempat yang direncanakan,
Wilayah Gabriel juga memberikan bantuan berupa baju
seragam sekolah dan alat-alat tulis untuk para anak
jalanan. Baju seragam sekolah berjumlah kurang lebih
dua lusin diserahkan oleh Ibu Siane selaku Ketua Panitia
kepada Suster Patricia, SPM.
Ada sedikit cerita menarik dari Bakti Sosial di
Yayasan Perkasih Bhakti Luhur. Pada hari yang sama,
saat Wilayah Gabriel mengadakan bakti sosial, kas beras
di Yayasan benar-benar kosong. Beras hanya bisa
dipakai untuk makan pagi saja. Suster sudah
kebingungan untuk mencari beras untuk anak-anak cacat
di Yayasan itu. Namun, Tuhan sudah memiliki rencana
indah. Wilayah Gabriel datang tepat waktu dan
memberikan beras sejumlah satu ton tujuh ratus lima
puluh kilogram. Yayasan yang memberi perhatian secara
khas kepada para penyandang cacat yang miskin,
terlantar dan terpinggirkan ini membutuhkan tujuh ton
setiap bulannya. Jumlah yang cukup besar, namun
Wilayah Gabriel telah meringankan beban dan
kekhawatiran Yayasan tepat pada waktunya. (mcs)
Sekretariat: JL. Kepanjen No. 4-6 Surabaya. Telp. (031) 3551077, Fax (031) 3551077 e-mail: , blog:[email protected] http://www.komsosparokikelsapa.blogspot.com
Frater Paulus
Tahukah Kamu Amik? Amik adalah selembar kain lenan putih berbentuk segi empat dengan dua tali panjang di dua ujungnya. Imam mengenakannya sekeliling leher, menutupi bahu dan pundak, menyilangkan kedua tali di depan (membentuk salib St Andreas), dan lalu membawa tali ke belakang punggung, melilitkannya sekeliling pinggang dan mengikatkannya dengan suatu simpul. Tujuan praktis amik adalah untuk menutupi jubah biasa imam, dan untuk menyerap keringat dari kepala dan leher. Di kalangan Graeco-Romawi, amik adalah penutup kepala, seringkali dikenakan di bawah topi baja para prajurit Romawi untuk menyerap keringat, dengan demikian mencegah keringat menetes ke mata. Tujuan rohani amik adalah mengingatkan imam akan nasehat St Paulus, “Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” (Ef 6:17).
Susunan RedaksiPelindung:
Rm. F. Hersemedi, CMPendamping:
Rm. Ign. Suparno, CM,F. Edy Joko Prasetyo
Ketua Umum:A. H. Wisnu Broto
Pimpinan Redaksi:Andreas Yunanto
Editor:Tri Sutrisno, Suramin
Layout:SuraminJurnalis:
Jeffry, Stefani DP, Eric,Richard, Andreas,A. H. Wisnu Broto,
Isabel, Erwin, Christian
Wilayah Gabriel, Empat Kali Bakti Sosial
Edisi Juli/2013 / M 2 Volume 8