Download - Edi Siswanto Universitas Tanjungpura PKMGT

Transcript
  • PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    NUGGET BIJI KARET

    LEZAT DENGAN VARIAN WARNA-WARNI MODEL ABJAD SEBAGAI

    MEDIA BELAJAR MEMBACA MENGGUNAKAN MAKANAN

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-GAGASAN TERTULIS

    Diusulkan Oleh:

    Edi Siswanto H13112071 Angkatan 2012

    Sumarti E02112065 Angkatan 2012

    Sahbandi C1011131169 Angkatan 2013

    UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    PONTIANAK

    2015

  • ii

    PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

    1. Judul Kegiatan : Nugget Biji Karet Lezat dengan Varian Warna-

    Warni Model Abjad sebagai Media Belajar

    Membaca Menggunakan Makanan

    2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Edi Siswanto

    b. NIM : H13112071

    c. Jurusan : Kimia

    d. Universitas/Institut/Politeknik : Tanjungpura

    e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Sepakat II, Blok M No. 16

    Pontianak

    f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang

    5. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Nurfitri N.,S.IP, M.Si

    b. NIDN : 0010087403

    c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl.Purnama Gg.Perintis 1 no 33/

    08125772494

    Pontianak, 25 Maret 2015

    Menyetujui

    Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Pelaksana Kegiatan

    Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/

    Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

    (Ori Fariansyah, S.IP, M.Si) (Edi Siswanto)

    NIP. 196911222002121002 NIM. H13112071

    Wakil Rektor Bidang Kemaha Dosen Pendamping

    Direktur Politeknik/

    Ketua Sekolah Tinggi,

    (Dr. Achmadi, M.Si) (Nurfitri N., S.IP,M.Si)

    NIP/NIK. 1966112719920310 NIDN. 0010087403

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL

    HALAMAN PENGESAHAN

    DAFTAR ISI..

    DAFTAR GAMBAR.

    DAFTAR TABEL.

    DAFTAR LAMPIRAN.

    RINGKASAN.

    1. PENDAHULUAN

    2. GAGASAN..................................................................................................

    a. Kondisi kekinian pencetus gagasan..

    b. Solusi yang pernah ditawarkan.

    c. Pihak-pihak yang membantu mengimplementasikan gagasan

    d. Langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan gagasan

    3. KESIMPULAN...........................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

    ii

    iii

    iv

    v

    vi

    vii

    1

    2

    3

    4

    5

    5

    6

    7

  • iv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Kebun karet dan biji karet 2

  • v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Komposisi asam lemak biji karet.. 3

  • vi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing.

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas.

    Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim

    8

    13

    14

  • vii

    RINGKASAN

    Nugget merupakan produk makanan yang banyak digemari oleh masyarakat

    umum. Nugget termasuk salah satu jenis produk makanan yang dibekukan dan siap

    saji. Produk Nugget telah mengalami pemanasan sampai setengah matang

    (precooked), kemudian dibekukan. Manyarakat banyak menjadikan maknanan

    nugget sebagai makanan yang digemari karena nugget tergolong produk makanan

    yang mudah untuk dimasak.

    Nugget dimasak hanya dengan cara menggorengnya bersama minyak

    goreng. Produk nugget bisa dimasak oleh semua orang, termasuk orang yang tidak

    bisa memasak. Oleh karena itu, nugget menjadi makanan yang banyak digemari.

    Nugget umumnya diproduksi dengan menggunakan olahan berupa daging. Namun,

    seiring perkembangan dan naiknya berbagai kebutuhan pokok menjadikan nugget

    mengalami peningkatan harga.

    Meningkatnya harga jual dari nugget tersebut menjadikan banyaknya

    masyarakat yang melakukan inovasi dengan menggunakan berbagai sumber

    utamanya. Nugget hasil inovasi berasal dari beberapa sumber, seperti biji nagka,

    tempe dan kulit pisang. Pemilihan bahan-bahan untuk pembuatan nugget haruslah

    menggunakan makanan yang lebih melimpah dan dapat bersaing secara harga dan

    rasa dipasaran. Padahal Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah,

    salah satu sumber daya alam tersebut adalah biji karet yang pemanfaatannya masih

    kurang optimal.

    Biji karet memiliki potensi untuk dijadikan sebagai sumber utama dalam

    pembuatan nugget karena biji karet memiliki struktur yang menyerupai sagu

    dengan serat yang baik untuk dijadikan sember makanan. Ketersediaan biji karet di

    Indonesia sangat melimpah, karena Indonesia merupakan negara penghasil karet

    terbesar. Melimpahnya bahan baku berupa biji karet dan banyaknya minat

    masyarakat dalam mengkonsumsi karet menjadikan peluang usaha yang baik untuk

    dijalankan. Nugget biji karet diperkirakan mampu untuk bersaing dipasaran karena

    modal yang digunakan tergolong murah.

    Proses pembuatan nugget akan dilakukan dengan meminta dukungan dari

    berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut merupakan pihak yang menghasilkan biji

    karet, pihak yang mampu melegalitaskan produk dan juga pihak yang mendukung

    proses pemasaran. Selain itu, dalam upaya mengimplementasikan gagasan juga

    akan dilakukan perancangan strategi tertentu. Strategi yang dilakukan dalam proses

    pengenalan gagasan adalah dengan cara sosialisi dan melakukan promosi melalui

    media sosial. Selain itu, perlu dilakukan proses publikasi gagasan dalam bentuk

    jurnal karena belum adanya gagasan yang menyerupai gagasan tim pengusul.

    Sehingga diharapkan akan dapat menjadi acuan kepada masyarakat umum dalam

    mengembangkan biji karet menjadi olahan berupa nugget.

  • 1

    1. PENDAHULUAN

    Nugget merupakan salah satu jenis produk beku siap saji yaitu produk yang

    telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked), kemudian

    dibekukan. Produk beku siap saji ini hanya memerlukan waktu penggorengan

    selama satu menit pada suhu 150oC. Ketika digoreng nugget beku setengah matang

    akan berubah menjadi kekuning-kuningan dan kering. Tekstur nugget tergantung

    dari bahan dasarnya (Kompas, 2011).

    Nugget pertama kali dipopulerkan di Amerika Serikat dan cocok sekali

    dengan kondisi masyarakat yang sangat sibuk, sehingga jenis makanan ini banyak

    diminati (Nurzainah dan Namida, 2005). Produk nugget yang telah digoreng dan

    dibekukan sebelum dikemas dan di distribusikan dalam kondisi beku. Proses

    distribusi dalam keadaan beku membuat kerusakan produk karena pertumbuhan

    mikroba biasanya tidak terjadi. Syamri (2011) melaporkan bahwa kerusakan kerena

    pertumbuhan mikroba tidak menjadi faktor pembatas umur simpan produk, dan

    produk tidak memerlukan pengawet yang berfungsi untuk menghambat

    pertumbuhan mikroba.

    Seiring dengan perkembangan makanan nugget tersebut, banyak makan

    oleahan produk nugget yang dihasilkan. Penelitian Afrisanti (2010) membuktikan

    bahwa nugget dapat dibuat dengan menggunakan bahan dasar berupa tepung tempe

    dengan daging kelinci. Selain itu, dapat pula digunakan kulit pisang, biji nangka

    dan lain sebagainya. Berdasarkan inovasi tersebut, diperkirakan masih banyak

    sumber-sumber yang kurang dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan nugget.

    Salah satu bahan yang keberadaannya melimpah, namun kurang dimanfaatkan

    adalah biji karet. Biji karet diduga dapat untuk digunakan sebagai bahan dasar untuk

    pembuatan nugget.

    Tanaman karet berasal dari bahasa latin bernama Havea brasiliensis yang

    berasal dari Negara Brazil. Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman

    karet alam dunia. Indonesia merupakan negara penghasil karet kedua terbesar

    dunia. Berdasarkan data statistik, Indonesia memiliki areal perkebunan karet terluas

    di dunia yaitu sekitar 3,4 juta ha pada tahun 2008 dengan produksi mencapai 2,76

    juta ton (Dirjen Perkebunan, 2010). Witono dan kawan-kawan (2013) juga

    mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar

    di dunia dengan total produksi pada tahun 2007 mencapai 2,55 juta ton/tahun. Luas

    seluruh area perkebunan karet di Indonesia mencapai 3,4 juta hektar yang

    merupakan luas area perkebunan karet terbesar di dunia.

    Menurut Yuliandhika dan kawan-kawan (2009) melaporkan bahwa sampai

    saat ini hasil tanaman karet hanya dititik beratkan pada pengolahan lateks dan

    batangnya saja, sedangkan produk lainnya seperti bijinya belum mendapat

    perhatian yang lebih. Biji karet merupakan produk samping dari perkebunan karet

    yang tersebar luas di Indonesia. Selama ini biji karet hampir tidak mempunyai nilai

    ekonomis sama sekali dan hanya dimanfaatkan sebagai benih generatif pohon karet.

  • 2

    Kenyataannya biji karet mengandung minyak nabati yang dapat dimanfaatkan

    sebagai inputyang berharga pada berbagai industri.

    Umumnya biji karet digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan

    minyak dalam industri kimia, dimana ampasnya hanya dibuang dan ditdak

    digunakan lagi. Masyarakat masih belum memanfaatkan biji karet secara maksimal,

    karena hanya digunakan sebagai makanan hewan peliharaan dan sebagai bagai

    bahan dasar pembuatan tempe dan olahan makanan lainnya. Biji karet memiliki

    serat yang hampir sama dengan sagu, hal tersebut membuat biji karet dapat

    dijadikan sebagai bahan pembuatan tempe. Berdasarkan uraian tersebut, tim

    pengususl memberikan gagasa untuk menjadikan biji karet sebagai olahan makanan

    berupa nugget dengan varian warna-wari model abjad sebagai media belajar

    membaca menggunakan makanan.

    2. GAGASAN

    a. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

    Tanaman karet dapat menghasilkan 800 biji karet untuk setiap pohonnya per

    tahun. Setiap lahan seluas 1 hektar, dapat ditanami sebanyak 400 pohon karet. Maka

    untuk lahan seluas 1 hektar diperkirakan dapat menghasilkan 5.050 kg biji karet per

    tahunnya (Siahaan dan kawan-kawan, 2011). Berdasarkan laporan Witono dan

    kawan-kawan (2013) mengatakan bahwa biji karet mengadung sekitar 40-50%

    minyak nabati dengan komposisi asam lemak yang dominan adalah asam oleat dan

    asam linoleat, sementara sisanya berupa asam palmitat, asam stearat, asam

    arachidat dan asam lemak lainnya.

    Gambar 1. Kebun karet dan biji karet (Witono dan kawan-kawan, 2013)

    Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan untuk menemukan energi

    terbarukan bantak bermunculan. Energi merupakan salah satu kebutuhan penting

    dalam kehidupan manusia. Sebagian besar kebutuhan energi masih dipasok dari

    sumber alam yang tidak terbarukan seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara

    yang cepat atau lambat pasti akan habis ketersediaannya. Berbagai upaya terus

    dilakukan untuk mencari dan mengembangkan sumber energi alternatif yang

    terbarukan. Salah satunya adalah biodiesel.

    Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif terbarukan yang diproduksi dari

    minyak nabati atau lemak hewani. Sebagai negara yang kaya akan sumber daya

    alam hayati, Indonesia memiliki banyak sekali sumber minyak nabati yang dapat

  • 3

    digunakan sebagai bahan baku dalam proses pembuatan biodiesel. Sebagai contoh,

    Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar di dunia dengan

    total produksi pada tahun 2007 mencapai 2,55 juta ton/tahun. Selama ini hasil

    utama yang diambil dari tanaman karet adalah latex. Sementara biji karet masih

    belum dimanfaatkan dan dibuang sebagai limbah. Biji karet mengadung sekitar 40-

    50%-b minyak nabati yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi bahan

    baku pembuatan biodiesel.

    Terdapat dua metode yang umum digunakan dalam pengambilan minyak

    biji karet yaitu metode pengepresan dan metode ekstraksi. Pada metode

    pengepresan, proses pengambilan minyak biji karet hanya melibatkan proses

    mekanik menggunakan mesin pengepresan tipe hidrolik atau ulir. Pada metode

    ekstraksi, proses pengambilan minyak biji karet melibatkan penggunakan pelarut

    untuk melarutkan minyak yang terkandung di dalam biji karet.

    Tabel 1. Komposisi asam lemak biji karet (Witono dan kawan-kawan, 2013)

    Banyaknya penelitian yang melakukan pembuatan biodiesel menggunakan

    biji karet membuat ampas yang dihasilkan menjadi akan semkin meningkat pula.

    Hal tersbut ditambah lagi adanya kegiatan pembuatan minyak yang dilakukan

    secara skala rumah tangga, sehingga limbah berupa ampas biji karet tersebut

    melimpah keberadaannya. Berdasarkan kondisi terbaru tersebut, tim pengusul

    mencoba memberikan gagasan untuk mengoptimalkan biji karet tersebut menjadi

    produk makanan berupa nugget.

    Nugget merupakan makanan yang memiliki nilai jual tinggi karena peminat

    dari makanan tersebut berasal dari semua kalangan. Sebagaian orang telah

    melakukan inovasi dalam pembuatan nugget dengan menggunakan berbagai olahan

    selain daging, misalnya tempe, biji nagka dan kulit pisang. Inovasi masih tetap

    dilakukan untuk mendapatkan produk olahan terbaik dengan harga murah, sumber

    melimpah dan nilai gizi yang tinggi tentunya yang diharapkan semua orang. Oleh

    karena itu, pemilihan biji karet sebagai bahan dasar pembuatan nugget diharapkan

    akan menciptakan peluang pasar tersendiri di masyarakat.

    b. Solusi yang Pernah Ditawarkan

    Nugget merupakan salah satu pangan olahan dari daging. Menurut Tanoto

    (1994), nugget adalah suatu bentuk produk daging giling yang dibumbui, kemudian

    diselimuti oleh perekat tepung (batter), pelumuran tepung roti (breading), dan

    digoreng setengah matang lalu dibekukan untuk mempertahankan mutunya selama

  • 4

    penyimpanan. Badan Standarisasi Nasional (2002) pada SNI. 01-6638-2002

    mendefinisikan nugget ayam sebagai produk olahan ayam yang dicetak, dimasak,

    dibuat dari campuran daging ayam giling yang diberi bahan pelapis dengan atau

    tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang

    diizinkan. Nugget secara umum biasanya berasal dari daging ayam dan sumber

    daging lainnya. Daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua

    produk hasil pengolahan jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak

    menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya (Soeparno, 1994).

    Nugget termasuk ke dalam salah satu bentuk produk makanan beku siap saji,

    suatu produk yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang kemudian

    dibekukan. Produk beku siap saji ini memerlukan waktu pemanasan akhir yang

    cukup singkat untuk siap disajikan karena produk tinggal dipanaskan hingga

    matang. Pembuatan nugget mencakup lima tahap, yaitu penggilingan yang disertai

    oleh pencampuran bumbu, es, bahan tambahan, pencetakan, pelapisan perekat

    tepung dan pelumuran tepung roti, penggorengan awal (pre-frying) dan pembekuan

    (Aswar, 1995).

    Seiring dengan perkembanagannya, banyak orang telah melakukan upaya

    untuk menemukan sumber-sumber lain untuk digunakan sebagai sumber utama

    pembuatan nugget, misalnya menggunakan berbagai olahan kedelai, biji nangka

    bahkan kulit pisang. Beberapa olahan tersebut merupakan produk olahan yang telah

    dilakukan oleh banyak orang untuk mencari sumber yang melimpah dalam

    pembuatan nugget, rasa yang lezat dan nilai jual yang dapat bersaing di pasaran.

    Pemilihan bahan-bahan yang pernah dilakukan tergolong kurang efektif karena

    terkendala keberadaan sumbernya yang kurang melimpah dan ada yang memiki

    nilai jual yang harus melebihi dari harga nugget daging.

    c. Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan dapat Diperbaiki

    melalui Gagasan

    Berdasarkan pada kondisi kekinian yang terjadi, masih perlunya untuk

    melakukan proses pencarian sumber utama sebagai bahan pembuatan nugget yang

    tepat memenuhi kategori berupa harga jual yang mampu bersaing, keberadaan

    bahan baku yang melimpah dan rasa yang enak serta kandungan gizi yang baik

    untuk dikonsumsi. Padahal Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber

    daya alam, namun masih belum termanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu,

    tim pengusul mencoba untuk memberikan gagasan menggunakan biji karet sebagai

    bahan baku untuk memproduksi nugget agar memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

    Pemilihan biji karet sebagai bahan dasar pembuatan nugget dikarenakan

    pada biji karet memiliki serat yang baik untuk dikonsumsi dengan kandungan

    beberapa senyawa kimia yang baik untuk kesehatan. Alasan lain adalaha karena biji

    karet hanya digunakan masyarakat sebagai bahan dasar untuk olahan tempe dan

    sumber makanan hewan ternak. Padahal jika diolah dengan menghasilkan produk

    lain akan lebih menjanjikan keuntungan, misalnya diolah dalam bentuk nugget.

  • 5

    d. Pihak-pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan

    Proses pemilihan gagasan nugget dari biji karet ini dijadikan pilihan utama

    karena memang telah memilki beberapa pihak yang siap untuk membantu tim

    pengusul dalam melaksanakan gagasan ini. Adapun pihak-pihak yang membantu

    mengimplementasikan gagasan adalah:

    1. Petani Karet

    Petani karet yang akan membantu untuk mengimplementasikan gagasan tim

    pengusul berada di Desa Nanga Mahap, Kec. Nanga Mahap, Kab. Sekadau,

    Kalimantan Barat. Peran petani karet dalam mengimplementasikan gagasan tim

    pengusul adalah untuk mempermudah tim pengusul mendapatkan sumber biji karet

    yang legalitasnya sudah pasti untuk dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan

    nugget dari biji karet tersebut,

    2. BPOM Kalimantan Barat

    BPOM tidak kalah penting dalam upaya mengimplementasikan gagasan tim

    pengusul. Produk yang telah dihasilkan haruslah memiliki logo halal dan layak

    konsumsi agar mampu menarik minat pembeli. Oleh karena itu, BPOM Kalimantan

    Barat sangat memberikan dukungan terhadap semua mahasiswa yang mampu

    menghasilkan produk khas Kalimantan Barat.

    3. Mini Market

    Selain melakukan kerjasama dengan berbagai kalangan penghasil bahan

    dasar dan juga penjamin lagalitas dan layak konsumsinya produk dari tim pengusul.

    Strategi pemasaran harus juga diperhatikan demi meningkatkan pemasaran

    terhadap konsumen. Pemilihan tempat untuk memasarkan produk dilakukan pada

    beberapa mini market yang ada di Pontianak, Kalimantan Barat.

    e. Langkah-langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan

    Langkah-langkah yang dirancang oleh tim pengusul untuk dapat

    mengimplementasikan gagasan adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan Kerjasama dengan Petani Karet

    Menjalin kerjasama tidak hanya sekedar kerjasama, tim pengusul akan

    menciptakan bentuk kerjasama seperti keluarga sendiri dengan beberapa pemilik

    lahan kebun karet di Desa Nanga Mahap. Strategi selanjutnya akan terus melakukan

    peluasan jaringan pada beberapa daerah pedalaman di Desa Nanga Mahap dan tidak

    menutup kemungkinan akan memperluas jaringan pada daerah-daerah luar.

    2. Melakukan Sosialisasi Tentang Nugget Biji Karet

    Sosialisasi perlu dilakukan untuk memberikan informasi tentang produk

    nugget biji karet tersebut kepada masyarakat umum. Sosialisasi diharapkan mampu

    memberikan informasi kepada banyak masyarakat tentang nugget biji karet

    tersebut.

  • 6

    3. Publikasi Jurnal dan Meningkatkan Informasi Melalui Media Sosial

    Pentingnya publikasi ini adalah untuk memberikan informasi bahwa nugget

    biji karet ini telah digagas oleh tim pengusul dan diharapkan pembaca dapat

    mengetahui tentang pemanfaatan biji karet sebagai bahan olahan berupa nugget.

    Selain itu, penting untuk melakukan peningkatan informasi melalui media sosial

    dengan tujua agar pengguna media sosial dapat memperoleh informasi tersebut.

    Untuk area Pontianak dan sekitarnya akan diusahakan menerima order produk

    nugget biji karet tersebut.

    4. Menigkatkan Pasar Penjualan

    Selain hanya sekedar publikasi produk, peningkatan jaringan untuk pasar

    penjualan juga tergolong penting untuk dilakukan agar penjualan mengalami

    peningkatan. Target tim pengsusul harus mampu memperluas jaringan penjualan

    hinggal luar kota Pontianak.

    3. KESIMPULAN

    Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembuatan gagasan tertulis

    ini adalah:

    1. Biji karet berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan dasar dalam pembuatan

    nugget karena keberadaanya yang melimpah dan diperdiksi memiliki nilai jual

    yang mampu bersaing di pasaran.

    2. Nugget asal biji karet ini dipresikasi mampu menciptakan peluang usaha yang

    menjanjikan untuk dilaksanakan.

    3. Pembuatan nugget dari biji karet akan memberikan inspirasi terhadap banyak

    orang karena belum adanya gagasan yang mengarah pada hal tersebut. Oleh

    karena itu, gagasan pertama ini diprediksi akan mampu memberikan pengetahuan

    tentang pembuatan nugget dari bahan dasar berupa biji karet.

  • 7

    DAFTAR PUSTAKA

    Afrisanti, D. W., (2010). Kualistas Kimia Dan Organoleptik Nugget Daging Kelinci

    dengan Penambahan Tepung Tempe. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

    Aswar. 1995. Pembuatan Fish Nugget dari Ikan Nila Merah (Oreochromis Sp.).

    Skripsi. Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan Institut Pertanian

    Bogor, Bogor.

    Badan Standardisasi Nasional. 2002. Nugget Ayam. SNI 01-6683. Badan

    Standardisasi Nasional, Jakarta.

    Direktorat Jenderal Perkebunan. 2010. Volume dan Nilai Ekspor, Impor Indonesia.

    Kompas, 2011. Nugget. www.kompas.com. (Diakses Tanggal, 22 Maret 2015)

    Nurzainah, G dan Namida, 2005. Penggunaan Bahan Pengisi Pada Nugget Itik Air

    http://www.respectori usu.ac.id. (Diakses Tanggal, 22 Maret 2015)

    Siahaan, S., Setyaningsih, D., & Hariyadi, 2011, Potensi Pemanfaatan Biji Karet

    (Hevea Brasiliansis Muell.Arg) Sebagai Sumber Energi Alternatif

    Biokerosin, Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 19(3), 145-151.

    Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

    Syamri, 2011. Nugget Ayam Bukan Makanan Sampah.

    www.ilmupangan.blogspot.com. search.label.daging. (Diakses Tanggal, 22

    Maret 2015)

    Tanoto, E. 1994. Pembuatan Fish Nugget dari Ikan Tenggiri. Skripsi. Jurusan

    Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor : Institut

    Pertanian Bogor.

    Yuliandhika, R; Yulianti, H dan Novia., Pemanfaatan Biji Karet sebagai Semi

    Drying Oil dengan Metode Ekstraksi Menggunakan Pelarut N-Heksana.

    Jurusan Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya. Vol. 16, No. 4, Th. 2009.

  • 8

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

    A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Edi Siswanto

    2 Jenis Kelamin Laki-Laki

    3 Program Studi Kimia

    4 NIM H13112071

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Nanga Mahap, 05 Januari 1993

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 0896-1584-2135

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institut SDN 01

    Nanga Mahap

    SMPN 03 Nanga

    Mahap

    SMAN 01

    Nanga Mahap

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel Waktu dan Tempat

    1 -------------------- ------------------- -------------------

    D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Instatut Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1 Juara 3 Lulusan terbaik tingkat

    SLTP Se-Kecamatan

    BUPATI 2006

    2012

    2 Juara 3. Tanding Tae kwon do

    kelas Under 59 Kg di

    Pontianak

    INDOSAT CUP 2012

    3 Juara 1. Debat Adaptasi

    Lingkungan Kampus yang

    diadakan oleh HIMKI

    HIMKI FMIPA UNTAN 2012

    4 Lolos PKM-K untuk didanai

    dengan Judul SOS-VeGeta

    BorneoSosis Vegetarian Ala

    KALBAR yang diselengarakan

    oleh COMDEV dan

    Outraching Universitas

    Tanjungpura

    COMDEV UNTAN 2013

  • 9

    5 Masuk 5 besar Lomba Karya

    Tulis Ilmiah tingkat Fakultas

    BEM FMIPA UNTAN 2013

    6 Lolos seleksi SCENE Goes To

    Japan (Kochi University)

    Pembina SCENE 2014

    7 Juara 1 Lomba Karya Tulis

    Ilmiah (LKTI) Se-Kalimantan

    Universitas Mulawarman 2014

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi suatu pernyataan

    dalam pengajuan Hibah kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis,

    Nugget Biji Karet Lezat dengan Varian Warna-Warni Model Abjad sebagai Media

    Belajar Membaca Menggunakan Makanan.

    Pontianak, 25 Maret 2015

    Pengusul

    ( Edi Siswanto )

    NIM. H13112071

    A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sumarti

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Ilmu Politik

    4 NIM E02112065

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Nanga mahap,10 September 1993

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 0821-5753-5807

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institut SDN 01

    Nanga Mahap

    SMPN 03 Nanga

    Mahap

    SMAN 01

    Nanga Mahap

  • 10

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel Waktu dan Tempat

    1 -------------------- ------------------- -------------------

    F. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Instatut Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1 Juara 1 Pencak Silat OOSN Se-

    Kab. Sekadau

    BUPATI Sekadau 2010

    2 Juara 1 Pencak Silat POPDA Se-

    Kab. Sekadau

    BUPATI Sekadau 2011

    3 Juara 2 Pencak Silat POPDA Se-

    Kalimantan

    DISPORA

    Pontianak

    2011

    4 Juara 1 Lomba Karya Tulis

    Ilmiah (LKTI) Se-Kalimantan

    Universitas

    Mulawarman

    2014

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi suatu pernyataan

    dalam pengajuan Hibah kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis,

    Nugget Biji Karet Lezat dengan Varian Warna-Warni Model Abjad sebagai Media

    Belajar Membaca Menggunakan Makanan.

    Pontianak, 25 Maret 2015

    Pengusul

    ( Sumarti )

    NIM. E02112065

  • 11

    A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sahbandi

    2 Jenis Kelamin Laki-laki

    3 Program Studi Agroteknologi

    4 NIM C1011131169

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Tamang, 03 Febuari 1994

    6 E-mail 0899-968-6213

    7 Nomor Telepon/HP [email protected]

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institut SDN 03 Batu

    Pahat

    SMPN 01 Nanga

    Mahap

    SMAN 01

    Nanga Mahap

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2010 2010-2013

    G. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel Waktu dan Tempat

    1 -------------------- ------------------- -------------------

    H. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Instatut Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi suatu pernyataan

    dalam pengajuan Hibah kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis,

    Nugget Biji Karet Lezat dengan Varian Warna-Warni Model Abjad sebagai Media

    Belajar Membaca Menggunakan Makanan.

    Pontianak, 25 Maret 2015

    Pengusul

    ( Sahbandi )

    NIM. C1011131169

  • 12

    A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Nurfitri Nugrahaningsih,

    S.IP,M.Si

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Bidang Keahlian Ilmu Politik

    4 NIP 197408102002122002

    5 Jabatan Dosen Ilmu Politik

    6 Alamat Tempat Tinggal Jl.Purnama Gg.perintis 1 No. 33

    7 Nomor Telepon/HP 08125772494

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institut

    Jurusan

    Tahun Masuk-Lulus

    I. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

    No Nama Pertemuan Ilmiah/

    Seminar

    Judul Artikel Waktu dan Tempat

    1 -------------------- ------------------- -------------------

    J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Instatut Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

    dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi suatu pernyataan

    dalam pengajuan Hibah kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis,

    Nugget Biji Karet Lezat dengan Varian Warna-Warni Model Abjad sebagai Media

    Belajar Membaca Menggunakan Makanan.

    Pontianak, 25 Maret 2015

    Pembimbing

    (Dr. Nurfitri N., S.IP,M.Si )

    NIP. 197408102002122002

  • 13

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (jam/minggu)

    Uraian Tugas

    1. Edi Siswanto

    (H13112071) Kimia Kimia 10 Koordinir TIM

    2. Sumarti

    (E02112065) Ilmu Politik

    Ilmu

    Administrasi

    Negara

    12 Analisis

    Gagasan

    3. Sahbandi

    (C1011131169) Agroteknologi Budidaya 10

    Mengatur

    semua

    Administrasi

  • 14

    KOP PERGURUAN TINGGI

    SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Edi Siswanto

    NIM : H13112071

    Program Studi : Kimia

    Fakultas : MIPA

    Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul: Nugget

    Biji Karet Lezat dengan Varian Warna-Warni Model Abjad sebagai Media

    Belajar Membaca Menggunakan Makanan yang diusulkan untuk tahun

    anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau

    sumber dana lain.

    Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,

    maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

    mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

    benarnya.

    Pontianak, 25 Maret 2015

    Mengetahui, Yang menyatakan,

    Pembantu Rektor/Ketua

    Bidang kemahasiswaan,

    ( Nama Lengkap ) (Edi Siswanto)

    NIP. NIM. H13112071