Download - e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

Transcript
Page 1: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 19 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000JUMAT www.koranmadura.com0328-6770024

Bank GagalJAKARTA-Wakil Presiden RI 2004-2009, Jusuf Kalla (JK), memastikan Bank Century pada 2008 bukan bank gagal berdampak sistemik. Bank Century tergolong bank kecil sehingga tidak perlu diselamatkan dengan dana talangan triliunan rupiah. Karena itu, JK kembali memastikan bahwa bank Century memang diram-pok oleh pemiliknya.

“Bank Century adalah bank kecil. Dari laporan yang saya terima

tidak ada (dampak sistemik),” kata JK saat memberi kesaksian dalam sidang kasus bail out Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/5).

Menurut JK, sesuai laporan yang diterimanya, Bank Century saat itu, yang kemudian berganti nama jadi Bank Mutiara, hanya mempunyai aset sekitar 0,7 persen dari to-tal aset bank secara nasional. Bila ditotal, aset Bank Cen-tury hanya Rp 12 triliun.

Berdasarkan laporan itu, JK menilai Bank Century

tergolong bank kecil dan tidak layak mendapat dana talangan atau

bail out. “Dari laporan tidak mengalami krisis besar. Kalau soal ada masalah perpin-

dahan dana, (memang) iya,” bebernya.Dalam kesaksiannya, JK mengaku pernah men-

erima laporan dari Menteri Keuangan yang sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani dan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono terkait pem-berian Penyertaan Modal Sementara (PMS) ke Bank Century sebesar Rp2,7 triliun.

Laporan dari Menkeu dan Boediono itu diter-imanya empat hari setelah Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memutuskan memberikan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan PMS kepada Bank Century. “Saat lapor itu empat hari setelah bailout, 25 November 2008. Menkeu dan Gubernur BI melaporkan ke saya tentang terjadi bailout, dan pemerintah melalui

Lembaga Penjamin Sim-panan (LPS) sudah keluarkan dana Rp2,7 triliun,” katanya.

Pemberian PMS hingga Rp2,7 triliun dari keputu-san semula Rp632 miliar membuat JK bertanya-tanya. Pasalnya, peraturan pemer-intah di saat krisis ekonomi global dilarang memberikan penjaminan penuh (blanket guarantee). Pemerintah mengeluarkan peraturan hanya memberikan penja-minan terbatas, hanya maksimal Rp2 miliar. “Saya katakan, tidak boleh ada full guarantee, kalau tidak ada garansi tidak boleh bailout,” ujarnya.

Namun, Boediono saat itu mengatakan Bank Century mendapatkan bantuan FPJP dan PMS serta ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik karena masalah Bank Century berat, ditambah adanya perampokan dari pemiliknya, yakni Robert Tantular. “Saya tanya apa yang salah (dari Bank Century). Dika-takan Pak Gubernur BI, pemiliknya mengambil dana ini. Saya katakan, ini namanya perampokan perbankan. Kalau ada perampokan, kenapa tidak dilaporkan ke polisi? Pak Boediono tanya dasar hukumnya apa. Saya bilang itu tugas polisi, bukan Bapak,” paparnya.

JK lantas memerintahkan Kapolri saat itu, Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri,

menangkap Robert Tantular. Dua jam sete-lah perintah JK, Robert Tantular ditangkap. JK menegaskan, pemberian PMS dilaku-kan saat negara tidak mengalami krisis. “Itulah terjadi perampokan. Jadi terjadi

kriminalisasi, bukan krisis. Karena itulah ini melanggar bailout, karena pemerintah hanya

mengizinkan penjaminan terbatas,” tandasnya.

SBY SaksiSementara itu, bekas Ketua Umum DPP Partai

Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan Presiden SBY layak menjadi saksi dalam sidang perkara dugaan korupsi pemberian FPJP dan penetapan Bank Cen-tury sebagai bank gagal berdampak sistemik dengan terdakwa Budi Mulya. “Kalau menurut saya Pak SBY itu juga layak jadi saksi kasus Bank Century,” kata Anas usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (8/5).

Anas bukan tanpa sebab menyatakan demikian. Menurutnya, SBY selaku Presiden mengetahui soal kasus tersebut. “Pak SBY tahu tentang ini. Mengaku tidak tahu, mengaku tidak dilapori, tetapi tahu dan dilapori,” sindirnya.

=GAM/ABD/AJI

Anas: SBY Layak Dipanggil sebagai Saksi

JK: Century Bukan

Page 2: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 2

“Ya Alhamdulillah P-21, tanda tangan berkas dinyatakan lengkap. Tandatangan proses administrasi penyidik menyerahkan pada JPU,” papar Anas di tangga depan lobi kan-tor KPK Jakarta, Kamis (8/5).

Anas sendiri berada di ruang pemeriksaan kurang dari sejam. Dia terpantau keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 17.15 WIB tadi. Sama seperti saat masuk tadi, Anas juga didampingi oleh sejumlah pengacaranya.

“Sudah dijelaskan JPU tahapan-tahapan yang harus dilewati sam-pai nanti masuk persidangan,” de-mikian mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini

Sedikit bocoran dari Anas Ur-baningrum. Dia terangkan bahwa jumlah jaksa penuntut umum (JPU) yang ada dalam persidangannya nanti adalah 12 orang. “JPU-nya ada

banyak, setelah saya baca tadi ada 12 orang,” terangnya.

“Berkas perkaranya digabung dalam satu dakwaan. Saya berharap Jaksa bisa adil dalam memberikan dakwaannya. “Saya harap (Jaksa,) objektif,” terangnya.

Sehari sebelumnya, Anas menga-takan Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono (SBY) dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas layak menjadi saksi fakta dalam perkara dugaan gratifikasi dan TPPU terkait proyek pembangunan sport center Hambalang dan atau proyek-proyek lainnya.

“Kalau mau objektif, Pak SBY itu tidak dalam posisi saksi meringan-kan. Kalau mau objektif betul meli-hat perkara yang disangkakan kepa-da saya, Pak SBY dan Ibas itu terang menderang sangat layak jadi saksi fakta,” katanya.

“Saksi meringankan itu lebih ringan dari saksi fakta. Tapi saya tidak tahu kenapa Pak SBY dab Ibas menolak memberikan kesaksian meringkan. Jangan-jangan berpikir nanti kesaksiannya meringankan untuk saya justru memberatkan di-rinya,” sambung dia.

Pengacara keluarga SBY, Palmer Situmorang dalam suatu kesem-patan menyatakan bahwa kliennya memutuskan untuk tidak menjadi saksi meringankan Anas lantaran permintaan tersebut sama sekali tak relevan. Sebab, SBY dan Ibas sama sekali tak mengetahui perkara yang menjerat Anas tersebut.

Ditanya soal itu, Anas dengan tegas membantahnya. Analisa Anas, justru SBY dan Ibas yang paling tahu soal perkara yang menjeratnya. “Jus-tru relevan, amat sangat relevan,” terang mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini.

Hem iya nanti, istiharat dulu. Mudah-mudahan siapa tahu be-berapa hari ini ada perubahan kan,” sambung Anas sembari tertawa saat ditanya apakah bakal mencoba me-minta SBY dan Ibas jadi saksi ahli.

=GAM/ABD

Ketika pergi ke Jogja, kota yang sempat saya huni, kawan lama bertanya. “Penyairku, di manakah puisimu?” Saya hanya tersenyum, “Aku telah menjadi puisi itu sendi-ri.” Suatu jawaban yang simpel, agak politis, sekedar meng-aburkan diri dari sosok yang tidak sekreatif dulu. Terutama ketika cinta menyergap, melampaui puisi.

Namun, pada ruang dimana ketidakkreatifan diri, masih bisa mengingat-ingat pujangga yang bertahta di kerajaan cinta, Kahlil Gibran. Ia menyebut keabadian tak menyim-pan apa-apa kecuali cinta. Sebab cinta adalah keabadian itu sendiri. Cinta tak memberikan apa pun kecuali keseluruhan dirinya, utuh, penuh. Ia pun tak mengambil apapun, kecuali dari dirinya sendiri.

Cinta tak memiliki ataupun dimiliki. Karena cinta telah cukup untuk cinta. Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, sebab cinta membangkitkan semangat dimana hu-kum kemanusiaan dan gejala yang alami pun tak bisa men-gubah perjalanannya. Lalu cinta pun dilukiskan ke dalam banyak hal, seperti satu cermin yang memancarkan banyak bayangan.

Pada situasi dimana cinta tak dimiliki dan tak memiliki, banyak orang menyanyi, menyumbangkan cinta yang be-rarti membuat cinta menjadi sumbang. Sehingga, cinta dit-erjemahkan atau lebih tepat dilacurkan untuk sesuatu yang dianggap miliknya, padahal, itu bukan miliknya. Cinta tanah air, tidak serta merta menjadikan tanah air menjadi miliknya yang diambilnya secara paksa, merompak.

Cinta adalah nafas hidup yang membiarkan apapun berada di garis orbitnya. Cinta sejatinya mempertemukan perbedaan ka-rena di sana cinta hanya bisa ber-tahan hidup seperti ilustrasi pada sebuah adegan yang memberi se-mangat. Misalnya, pada sebuah film romantik klasik yang men-gadegankan sepasang kekasih. Satu pihak mengajak terbang dari

atas ketinggian dan pihak lainnya menolak untuk terbang karena tidak punya sayap. “Kita pasti bisa terbang, sebab cinta yang akan memberi kita sayap,” sebuah dialog yang tidak sekedar muncul begitu saja bak sinetron Indonesia yang dipaksakan.

Nasionalisme, cinta tanah air, belakangan berlalu sep-erti sabun mandi. Semakin hari, kian tipis dan kurang wan-gi. Ia berjalan seperti film Laron. Sebagai binatang, laron akan berkumpul ketika menemukan cahaya. Saat gulita menyergap, laron menyelinap, selamat atau terjerembab pada tubuh merana tanpa sayap.

Oleh sebab itu, republik ini, telah menenggelamkan cinta dimana kehidupan anak-anak bangsa bertumpu pada gejala individuasi massif yang menyebabkan tanah air merana dan teralienasi dari cinta. Kenyataan ini menyeramkan, lebih monster dari Alien. Padahal, cinta adalah perjuangan, kekua-tan. Sungguh dahsyat energi cinta, sanggup mendorong roket untuk menjelajahi ruang angkasa, yang berkelana di atmosfer galaksi bima sakti. Itulah power of love.

Cinta serupa puisi indah secara substansial seperti syair The whispers in the morning of lovers sleeping tight, bisikkan di pagi hari, cinta yang tak pernah tidur. Sementara, di sini, di republik ini, cinta tidak berdaulat. Ia dijarah pada mim-pi besar individuatif, hanya mengutamakan mimpi yang tereksekusi sebagaimana laron-laron yang terbang tinggi lalu menabrak cahayadan menggelepar. Kisah cinta Indo-nesia tanpa disadari seperti personifikasi fabelis dimana bi-natang telah menceritakan masa depan bangsa, pada anak bangsa yang menerlantarkan itu semua.

Kemudian, lahirlah nganga luka bangsa akut karena terus-menerus begini adanya; yang terlaksana tidak sep-erti yang diinginkan terjadi. Bangunan cinta mengalami metamorfosa dimana manusia kontemporer terjerembab ke dalam pusaran kenisbian. Ia lupa kata Hamka, jika hanya kerja, kera juga bekerja. Maka, sampai kapan warga repub-liken terus menjadi laron yang tidak disadari atau berubah kalajengking yang gagal dipahami? =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 2

Nasionalisme, cinta tanah air, belakan-gan berlalu seperti

sabun mandi.

Berkas Perkara Anas Resmi P-21JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi melimpahkan berkas perkara tersangka Anas Urban-ingrum ke tahap dua alias penuntutan (P-21), dalam dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait proyek pembangunan sport center Ham-balang, Jawa Barat.

ant/muhammad adimaja BERKAS ANAS URBANINGRUM LENGKAP. Tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang Anas Urbaningrum menjawab pertanyaan wartawan seusai menjalani pemeriksaan KPK di Jakarta, Kamis (8/5). Berkas Pemeriksaan tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang itu dinyatakan lengkap (P21) dan segera dilimpahkan ke pengadilan.

Laron KehidupanOleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

Page 3: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO JUMAT 9 MEI 2014

No. 0358 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Ke-mendagri) Didik Suprayitno men-gatakan, Presiden telah memerin-tahkan Mendagri untuk proaktif memantau dan memfasilitasi pe-nyelenggara Pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU), apabila diperlukan adanya Perppu untuk perpanjangan masa reka-pitulasi.

“Menindaklanjuti perintah tersebut, Mendagri telah memer-intahkan Direktur Jenderal Ke-satuan Bangsa dan Politik (Kes-bangpol) Tanribali Lamo untuk mempersiapkan draf tersebut jika nanti KPU meminta,” jelas Didik

Suprayitno di Jakarta, Kamis (8/5).Sesuai Pasal 207 Ayat (1)

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, rekapitulasi hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) tingkat nasional harus disahkan oleh KPU paling lambat 30 hari setelah pemungutan suara.

Dalam hal KPU tidak men-etapkan perolehan hasil pemilu secara nasional sebagaimana di-maksud, anggota KPU dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 60 juta.

Dengan demikian, pada Ju-mat (9/5), KPU sudah harus me-

netapkan secara nasional hasil pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Namun kenyataannya, hingga Kamis dini hari, masih ada 14 provinsi yang belum disahkan perolehan suaranya oleh KPU Pu-sat.

Secara terpisah, kelompok veteran yang dimotori anak pahlawan nasional Bung Tomo, Bambang Sulistomo, mendukung langkah mempidanakan komi-sioner KPU jika gagal menyelesai-kan rekapitulasi dan pengumu-man hasil Pemilu Legislatif 2014 pada 9 Mei 2014.

“Negara Indonesia ini punya sejutaan peraturan. KPU diam-anatkan dalam peraturan untuk menuntaskan perhitungan su-ara 30 hari setelah pemilihan di-lakukan. Sementara 14 provinsi masih bermasalah dan saya tidak yakin pada hari H bisa diselesai-kan KPU,” kata anggota Kelompok Veteran dari Ende, Baidar Faisal kepada wartawan saat jumpa pers

menyikapi atau refleksi Pileg dan Pilpres 2014 di Jakarta, Kamis (8/5).

Jika KPU tidak sesuai jadwal yang ditentukan, Baidar meminta agar sanksi segera diberlakukan. “Kalau mau bongkar kebobrokan penyelenggaraan Pemilu, pidana-kan komisioner KPU. Perppu jan-gan dulu,” ujarnya.

TindakSementara itu, Indonesian

Police Watch (IPW) mendorong Polda Metro Jaya segera menindak pelaku atau calon anggota legis-latif (caleg) yang diduga telah me-malsukan dokumen. Tindakan te-gas harus dilakukan karena dalam penghitungan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 ditemukan banyak dugaan pemalsuan doku-men negara seperti formulir C1. “Kasus-kasus ini perlu diproses dengan cepat oleh Polda agar ada kepastian hukum. Artinya, begitu caleg tersebut dilaporkan oleh PPK Polda Metro harus segera me-

nangkap dan menahannya,” tegas Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Kamis (8/5).

Tujuannya, agar seluruh pelaku menjadi jera sehingga di Pemilu selanjutnya, kasus pe-malsuan C1 tidak kembali teru-lang. Jika kasus pemalsuan do-kumen berlanjut hingga Pilpres 9 Juli nanti, ia khawatir terhadu konflik sosial yang lebih besar. “Hukuman bagi caleg yang me-malsukan formulir C1 itu adalah pasal pemalsu dokumen negara seperti yang tercantum di KUHP. Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara,” terangnya.

Ia berharap persoalan terse-but segera dituntaskan sebelum pelantikan anggota legislatif di-gelar pada Oktober mendatang. “Dengan cepatnya proses hukum yang dilakukan Polda Jabar tentu akan ada kepastian hukum terha-dap kasus-kasus pelanggaran ser-ta tindak pidana di pemilu 2014,” ujarnya.

=GAM/ABD

SBY Siapkan Perppu Rekapitulasi Pemalsu Form C1 Mesti Cepat DitangkapJAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi untuk menyiapkan pembuatan draf Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) guna mengantisipasi ke-mungkinan perpanjangan masa rekapitulasi hasil pemilu legislatif tingkat nasional.

ant/novrian arbi MURAL KORBAN PELANGGARAN HAM. Sebuah mural korban pelanggaran HAM berat bergambar wajah Jurnalis Udin, Marsinah dan Munir dibuat di bawah jembatan layang Pasopati, Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/5). Mural tersebut untuk mengingat dan tidak lupa akan kasus pelanggaran HAM berat yang hingga kini belum tuntas pengusutannya.

Page 4: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 4 Nasional

Penolakan kali ini datang Per-himpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Jakarta dan Keluarga Be-sar Alumni Universitas Trisakti. Mereka menilai Prabowo diduga terlibat dalam peristiwa pencu-likan tahun 1997/1998. “Prabowo Subianto sebagai capres memi-liki permasalahan secara HAM, moral, dan hukum. Atas dasar itu, kami menolak pencalonan Prabowo Subianto,” kata Koor-dinator Keluarga Besar Alumni Universitas Trisakti, Indra Sima-tupang, dalam diskusi Melawan Lupa-Tragedi Berdarah Trisakti di Jakarta (Kamis, 8/5).

Acara tersebut digelar PBHI Jakarta dan Keluarga Besar Alum-ni Trisakti. Hadir juga sebagai pembicara selain Indra, Ketua

PBHI Jakarta Poltak Agustinus Sinaga, Pendiri PBHI yang juga Ketua Setara Institute Hendardi, Ketua Komnas HAM Siti Nurlaela, serta orang tua korban tragedi Trisakti.

Menurut Indra, tragedi Trisak-ti yang terjadi 12 Mei 1998 serta kasus penculikan pada 1997/1998 menimbulkan luka mendalam bagi kemanusiaan. Terlebih bela-kangan ini penuntasannya cend-erung mandeg. Di tengah itu, justru muncul capres yang diduga terlibat dalam tragedi tersebut.

Sementara itu, Ketua PBHI Jakarta Poltak Agustinus Sinaga mengungkapkan, komitmen ter-hadap HAM dan komitmen un-tuk menyelesaikan semua kasus-kasus pelanggaran HAM sudah seharusnya menjadi komitmen

serta platform partai politik dan para capres dan harus direalisasi-kan ketika mereka berkuasa. Dan komitmen soal HAM itu, tidak mungkin diamanatkan kepada capres yang diduga menjadi ba-gian dari pelaku atas pelangga-ran HAM itu sendiri. Karena itu, menjadi tugas bersama untuk mengingatkan bahwa saat ini ada capres yang diduga terlibat dalam tragedi tersebut.

Sementara Hendardi menga-takan, perlawanan dan perjuan-gan untuk penuntasan HAM yang pelakunya seperti mendapat imu-nitas hukum haruslah bisa me-manfaatkan momentum. Salah satu momentum itu adalah pemi-lu. “Sekarang momentumnya pemilu, harus dijajdikan peradi-lan politik untuk menyeleksi para kontenstan pelanggaran HAM, khususnya pelanggaran HAM be-rat,” katanya, sambil mengatakan perjuangan ini bukanlah peker-jaan musiman. =GAM/ABD

Prabowo Makin TersudutJAKARTA-Penolakan publik terhadap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres 2014 terus mengalir deras.

“Pertama, itu ngawur. Kedua, itu sudah brutal dan keterlaluan. Ketiga, orang itu nggak waras,” ujar Jokowi sesaat sebelum meninggalkan Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (8/5).

Mantan Walikota Solo itu sebenarnya ingin serius menin-daklanjuti kampanye hitam itu ke ranah hukum. Namun, Jokowi mengaku bahwa sulit untuk mencari tahu siapa pihak yang menyebarkan kampa-nye itu. “Tapi, biar tim legal hukum kitalah yang ngurusin,” ucapnya.

Meski diakui mengganggu citranya sebagai bakal capres, Jokowi yakin masyarakat tidak terpengaruh isu terse-but. Menurut dia, masyarakat Indonesia sudah pintar dalam memilih isu.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indone-sia Ari Sudjito menilai, kampa-nye itu sebagai pendangkalan dalam kompetisi menjelang Pemilu Presiden 2014. Cara seperti itu tidak akan efektif untuk menjatuhkan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo. “Cara seperti itu tidak akan efektif untuk mengecilkan Jokowi,” ujarnya Kamis (8/5).

Ari beranggapan bahwa kampanye hitam dengan menyatakan Jokowi meninggal dunia merupakan bentuk dari kekalutan politik yang terjadi terhadap si pelaku pembuat kampanye tersebut. Hal itu membuktikan bahwa pelaku sudah kehabisan ide untuk menyerang Jokowi sehingga membuat info yang mengada-ada.

Ari yakin kampanye hitam ini tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas Jokowi. Menurutnya, masyarakat Indonesia sudah cerdas dan tidak akan terjebak dengan cara murahan semacam itu. “Orang bisa menilai Jokowi itu tidak seperti itu setelah melihat black campaigne. Ini membuat yang dituduh (Jokowi) malah jadi makin eksis,” ujarnya.

Ari meminta tim Jokowi

tidak menanggapi kampanye hitam ini. Jika Jokowi menang-gapi, maka pelaku akan merasa berhasil dalam membuat keka-cauan informasi.

Gambar ucapan duka cita atas Jokowi itu menyebar di Facebook dan Twitter. Pada gambar itu, Jokowi ditulis dengan nama Ir. Herbertus Joko Widodo. Bentuk gambar terse-but berupa iklan pengumuman duka cita seperti sering dimuat di surat kabar. Sebagai awalan dalam gambar tersebut, tercan-tum tulisan yang mengumum-kan “kematian” Jokowi pada 4 Mei 2014.

“Telah meninggal dengan tenang pada hari Minggu 4 Mei 2014 pukul 15.30 WIB, suami, ayah, dan capres kami tercinta satu-satunya,” bunyi tulisan di iklan itu.

Pengumuman dilanjutkan dengan informasi mengenai lokasi “jenazah” Jokowi akan dikebumikan. Jenazah akan disemayamkan di kantor PDIP Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan akan dikre-masi pada Selasa 6 Mei 2014.”

Sebagai penutup pada pen-gumuman tersebut, tercan-tum nama istri Jokowi, Iriana Widodo, sebagai pihak yang dikondisikan sebagai pema-sang iklan. Selanjutnya, tertu-lis nama Megawati Soekarno Putri sebagai pihak yang ikut “berdukacita”. “Turut berduka cita : Megawati Soekarno Putri beserta segenap staff, kader, dan Tim Sukses Capres 2014.”

=GAM/AJI

KAMPANYE HITAM RIP JOKOWI

Jokowi: Itu Sudah KeterlaluanJAKARTA -Calon presiden (capres) PDI Perjuangan Joko Widodo atau Jokowi menilai kampanye hitam berjudul “RIP Jokowi” yang beredar luas di media sosial seperti Facebook dan Twitter bersifat brutal dan sudah keter-laluan. Tak hanya brutal, Jokowi menyebut orang yang membuat kampanye semacam itu ‘ngawur’ alias tidak masuk akal.

ant/reno esnirVONIS HERCULES. Terdakwa pemerasan dan pencucian uang Hercules Rosario Marshall (kiri) dikawal petugas seusai mengikuti sidang pembacaan vonis di Pegadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (8/5). Hercules divonis tiga tahun penjara dan denda Rp 50 juta atau subsider tiga bulan kurungan karena terbukti melakukan tindak pidana pemerasan dan tindak pidana pencucian uang.

PBHI dan Alumni Trisakti Tolak Capres Pelangar HAM

Page 5: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 5PROBOLINGGO JUMAT 9 MEI 2014

No. 0358 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

Sikap Hatta ini sejalan den-gan instruksi Presiden SBY agar diakhir masa pemerintahan tidak mengambil keputusan strategis seperti proses akuisisi.

Hatta mempersilakan jika pemerintahan mendatang ingin melanjutkan proses ini. “Di pemerintahan sekarang tidak dilanjutkan. Sekarang itu sudah ada keputusan dari Presiden tidak boleh mengambil kepu-tusan strategis sekarang ini. Arahan presiden begitu dan ada surat resmi,” ucap Hatta di Ke-menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (8/5).

Sebagaimana diketahui, dalam rapat yang dilaksanakan pada Senin (5/5) di Kementerian BUMN oleh pihak yang terkait, memutuskan untuk mengubah dan tidak memasukan agenda

tambahan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) mengenai pengalihan 60,14% saham pemerintah di BTN kepada Bank Mandiri.

Hatta sendiri mengaku telah menjawab surat permintaan dari Kementerian BUMN yang mem-inta arahan dari dirinya. Dalam jawaban surat ini Hatta menga-takan tiga poin, pertama adalah proses merger atau akuisisi harus mengikuti perundangan. Kedua harus melakukan sosial-isasi dan ketiga harus mengikuti arahan presiden.

“Ini kan ada aturan, ada PP mengatur kalau IPO melalui mekanisme apa, merger apa. Ada yang atur. Harus memikirkan azas manfaat dan tidak satu sisi saja. Kalau masih mau melaku-kan silakan di pemerintahan

selanjutnya. Sekarang tidak,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI, Zulkifli Zaini yang sekaligus per-nah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri mengung-kapkan, bahwa konsolidasi bank-bank BUMN sangat diperlukan mengingat begitu banyaknya bank-bank di Indonesia yang market share-nya hanya berkisar 5% saja.v “Konsolidasi bank-bank BUMN diperlukan juga un-tuk memperkuat perbankan In-donesia mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah didepan mata,” ujar Zulkifli, di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis, (8/5).

Menurutnya, pembahasan akuisisi BTN oleh Bank Mandiri sebelumnya sudah pernah dikaji saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Utama di Bank Mandiri. Pengkajian tersebut sudah dilakukan beberapa waktu lalu sebelum Budi Gunadi Sadikin yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri. “Rencana akuisisi BTN oleh Mandiri itu, pengkajiannya

sudah dilakukan sejak jaman saya dibeberapa waktu yang lalu, bahwa itu baru digaungkan (diramaikan) sekarang-sekarang ini,” tukasnya.

Lebih lanjut dia menambah-kan, saat dirinya masih menjadi pemimpin di Bank Mandiri, pihaknya pernah melakukan pembicaraan khusus dengan Ke-menterian BUMN terkait akuisisi tersebut. Adapun pembicaraan tersebut membahas konsoli-dasi bank-bank BUMN. “Saya tidak spesifik bicara dengan pak Menteri BUMN, tapi diskusi mengenai hal ini sudah dilaku-kan dengan Kementerian BUMN melalui Deputi BUMN,” ucap Zulkifli.

Menurutnya, dalam pengka-jian tersebut, dirinya bersama dengan Kementerian BUMN mel-akukan pembicaraan yang cukup mendalam. “Itu sebetulnya kami melakukan hasil pengkajian yang panjang dan mendalam. Bahwa bank-bank BUMN itu perlu dikonsolidasi,” paparnya.

=GAM

AKUISISI BTN-MANDIRI

Hatta: Silakan Lanjutkan Pemerintah BaruJAKARTA-Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Ra-jasa memastikan rencana Menteri Badan Usaha Milik Ne-gara (BUMN) Dahlan Iskan untuk menggabungkan Bank Tabungan Negara (BTN) dengan Bank Mandiri gagal. Proses akuisisi ini tidak akan dilakukan pada masa pemer-intahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

BUMN

Merpati, Hendak Dibawa Kemana?

JAKARTA-Ketua Umum Sekar

Merpati yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN, Purwanto menuding pemerintah dan Menteri BUMN Dahlan Iskan melakukan pem-biaran atas kondisi PT Merpati Nusantara Airlines yang terus menerus terpuruk. Hingga saat ini belum ada jalan keluar dari pemerintah untuk mengatasi persoalan lilitan utang perusa-haan. Kondisinya semakin ru-nyam karena sudah 6 bulan kar-yawan Merpati tidak menerima gaji.

“Sudah 6 bulan belum ada keputusan apapun dari pemerin-tah, Kementerian BUMN, Kemen-terian Keuangan, Kementerian Perhubungan dan Menko Pereko-nomian. Ini padahal sangat kru-sial mengetahui apakah teman teman Merpati untuk menentu-kan kelangsungan hidup,” ucap Purwanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/5).

Purwanto menilai, kondisi ini dibiarkan terjadi agar karyawan Merpati dengan sendirinya men-gundurkan diri atau resign. Den-gan begitu, karyawan tidak ber-hak mendapatkan pesangon.

“Ada indikasi biar sengaja resign. Sebenarnya kita meng-hindari adanya resign karena kerja dan pengabdian kita tidak akan dihargai. Tapi karena tidak kuat bertahan ada lebih 60 orang resign sesuai UU. Setelah resign haknya dia juga tidak dibayar,” ucapnya.

Purwanto menyebut, kepu-tusan pengunduran diri diambil lantaran karyawan Merpati tak bisa lagi bertahan di perusahaan tanpa digaji. Pegawai yang men-gundurkan diri mulai dari pilot, pramugari, teknisi lapangan, dan lainnya.

Sudah 6 bulan ini mereka tidak digaji dan nasibnya tak jelas. “Ini Dampak akibat tidak dibayarkan gaji oleh negara banyak hal yang harus dipikul secara berat. Ini namanya dipaksa mengundurkan diri. Situasi perusahaan karena keadaan,” tegasnya.

Dari pengakuannya, saat ini ada 16 orang karyawan Mer-pati yang sengaja minta di-PHK. Ini dilakukan agar bisa mencari pekerjaan lain dengan status yang jelas.

=GAM

ant/puspa perwitasari BI RATE TETAP. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowadojo (kanan) bersama Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan suku bunga acuan Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (8/5). Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan mempertahankan BI Rate 7,50 persen dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50 persen dan 5,75 persen.

Page 6: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 6 Ekonomi

“Apalagi kebijakan kenai-kan TDL itu tidak terintegrasi, tidak sinergis antara kemente-rian ESDM dengan kementerian industri sendiri,” kata anggota Komisi XI DPR RI F-PDI Perjuan-gan Maruarar Sirait dalam disku-si soal ‘Kenaikan TDL bagi Indus-tri tahun 2014’ , Kamis (8/5).

Menurut Ara-panggilan akrabnya, pemerintah tidak sink-ron dalam membuat kebijakan. Kadang terjadi tumpang tindih di lapangan. “Harusnya kebija-kan itu tidak saling bertentangan dengan kementerian yang lain, dan kenaikan itu tidak merugi-

kan kalangan industri dan raky-at,” ucapnya

Karena itu, kata Marua-rar, pemerintahan baru ke depan harus mampu membuat bukti pe-rubahan kebijakan yang berman-faat untuk kalangan industri, buruh, dan rakyat. “Kalau kebija-kan itu akan makin menyulitkan rakyat, dan membuat harga-harga naik, maka tidak perlu dan harus dihindari,” tambahnya

Sementara itu, Ketua Umum API (Asosiasi Pertekstilan Indo-nesia) Ade Sudrajat Usman, men-gatakan kebijakan Kementerian ESDM sudah ditentang Menteri

Perindustrian MS Hidayat. Na-mun Kementerian ESDM tak peduli. “Seolah-olah melindungi industri kecil, malah merugikan karena dari hulu ke hilir akan mengalami kenaikan harga-har-ga produksi dan memberatkan industri dan masyarakat. Karena itu pengurangan tenaga kerja tak bisa dihindari. Semua indus-tri akan melakukan yang sama, karena kontraknya jangka pan-jang,” tambahnya.

Padahal lanjut Ade, pada ta-hun 2013 sudah naik 15 %, dan kalangan industri masih belum melunasi utangnya sampai De-sember 2014 ini. Anehnya, mulai 1 Mei 2014 ini sudah dibebani dengan utang baru. “Ini menun-jukkan adanya kesalahan dalam pengelolaan energi nasional, se-hingga menyimpang dari jargon untuk meningkatkan daya saing produksi nasional,” jelasnya.

Dengan demikian dampak kenaikan TDL terhadap indus-tri sebesar 34 % tahun 2014 ini antara lain terjadi snowball efect pada biaya produksi, harga satu-an produk meningkat sampai 20 %, sehingga menurunkan daya saing di pasar domestik maupun internasional (impor meningkat, ekspor anjlok, neraca menciut), produksi berkurang, pengu-rangan karyawan (PHK), inflasi meningkat, kontribusi pajak menurun, dan menimbulkan per-saingan yang tidak sehat.

Karena itu, solusinya menu-rut Ade, kenaikan TDL 2014 tidak hanya diberlakukan pada sektor ekonomi produktif, kenaikan TDL harus memiliki prinsip berkeadi-lan bagi kemajuan bangsa, dan kenaikan itu seharusnya berta-hap selama minimal dua tahun.

=GAM

istimewa

KENAIKAN TDL. Anggota DPR-RI, Maruarar Sirait (tengah), Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudradjat Usman (kiri) dan Ketua III Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman, Yustinus Gunawan (kanan) saat diskusi soal “Dampak Kenaikan Tarif Dasar Listrik 2014 Terhadap Kinerja Industri Tekstil” bersama Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman, dan Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Kaca Pengaman Yustinus Gunawan di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (8/5).

Kenaikan TDL Lemahkan Daya Saing Industri JAKARTA-Kenaikan Tarif Dasar listrik (TTL) yang mencapai 34% untuk kalangan industri pada 1 Mei 2014 sangat disayangkan. Pelaku di sektor industri pun sangat keberatan. Pasalnya dampakn-ya akan membuat daya saing menjadi lemah dan tidak sehat.

Maruarar Sirait: Pemerintah Tidak Sinkron Membuat Kebijakan

PERTUMBUHAN EKONOMI

BI Revisi Prediksi

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) kembali merevisi prediksi pertum-buhan ekonomi nasional tahun 2014 antara 5,1-5,5 persen. Mele-mahnya kinerja sektor riil men-jadi penyebab melambatnya laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Koreksi ini merupakan yang kedua kali dilakukan bank sen-tral. Semula, laju pertumbuhan ekonomi nasional versi BI 5,9-6,2 persen. Namun pada Maret 2014, BI merevisi pertumbuhan ekono-mi tahun ini akan berada pada kisaran 5,5-5,9 persen.

“Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dari perkiraan awal BI, disebabkan kontraksi ekspor riil karena menurunnya ekspor pertambangan seperti batu bara dan konsentrat mineral karena melemahnya permintaan dari Tiongkok (China) dan menurun-nya harga komoditas,” ujar Guber-nur BI, Agus Martowardojo usai Rapat Dewan Gubernur (RGD) BI di Gedung BI, Jakarta, Kamis (8/5).

Agus Marto menyebut, pertum-buhan ekonomi Indonesia kuartal I 2014 yang mencapai 5,21 persen jauh lebih rendah jika dibanding-kan posisi kuartal IV 2013 yang tercatat pada kisaran 5,7%.

Di kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, setidaknya terda-pat 3 faktor yang menyebabkan ekspor pertambangan baik secara riil maupun nilai masih menurun.

“Pertama, penurunan per-mintaan khususnya dari Tiong-kok. Kedua, harga komoditas tam-bang yang turun, terutama karet, tembaga, dan batu bara. Ketiga, dampak kebijakan UU Minerba,” jelas dia.

“Semua kita perkirakan ekspor riil waktu kita perkirakan (per-tumbuhan ekonomi) 5,5 sampai 5,9 persen itu bisa tumbuh 8,1 sampai 8,5 persen. Ternyata den-gan melihat realisasi kuartal I dan ketiga faktor tadi, kira perkirakan tahun 2014 ekspor riil hanya tumbuh 1,5 sampai 1,9 persen,” ungkapnya.

BI RateSementara itu, RGB BI memu-

tuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya menga-rahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 dan 4,0±1% pada 2015, serta menurunkan de-fisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.

=GAM

Page 7: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 7OPINIPROBOLINGGO JUMAT 9 MEI 2014

No. 0358 | TAHUN III 7BudayaKORAN MADURA

Cerpen: Eli Rusli*

Coretan Dinding

Aku sempat menanyakan arti dari rangkaian kata itu, mungkin lebih tepatnya coretan dinding kepada beberapa karyawan peng-huni ruangan produksi tersebut. Jawabannya sangatmengurut dada, mengerutkan dahi, dan menggelengkan kepala. Ternya-ta, suara hati karyawanpernah hilang ditutup guratan kuas cat putih atas perintah personalia.Namun tidak bertahan lama kare-na jeritan-jeritan hatiitu kembali menodai dinding putih. Ibarat lembaran kertas putih, kembali dipenuhi guratan-guratan tinta baru.

Mata jeli menelisik setiap jengkal coretan dindingtoilet. Aku merasakan kegelisahan para karyawan. Satu bait kata coretan dinding mewakili seluruh aspirasi karyawan yang terbelenggu. As-pirasi mereka sederhana, perusa-haan menyediakan bus karyawan guna mengantar jemput seluruh kayawan. Sebuah aspirasi yang menurutku masuk akal karena letak perusahaan sangat jauh dari jalan yang dilalui oleh angkutan umum sedangkan tunjangan transpor sangat jauh dari kata mencukupi. Bagi yang mempu-nyai kendaraan pribadi tentu tidak menjadi masalah sebaliknya menjadi masalahbagi yang tidak mempunyai kendaraan pribadi.

Aku merasa seperti disengat tawon membaca coretan dinding itu. Aku malu. Selama ini, aku dan kawan-kawan, enak-enakan

berselonjor kaki pulang pergi diantar elf perusahaan. Aku tidak pernah menyadari tatapan tajam ribuan mata saat elf melewatip-intu gerbang perusahaan.

Nuraniku mendesak agarmel-anjutkan pesandari coretan dinding. Aku menghubungi Pak Abu, pimpinan mereka. Jawaban dari mulutnya tidak seperti yang diharapkan.

“Saya tidak mempunyai ke-wenangan untuk itu Pak Sam.”

“Mengapa? Bukankah bapak atasan mereka?”

“Bapak tanya saja ke perso-nalia.”

“Tapi, sebagai atasan bapak bisa dong mengajukan ke perso-nalia?”

“Coba saja oleh Pak Sam! Saya banyak kerjaan.”

Dengan wajah ketus Pak Abu meninggalkanku.

Aku tidak patah arang. Berbekal sedikit keberanian, aku menemui Pak Sugiono, pimpinan personalia. Beliau sedang duduk di ruang kerjanya yang sejuk oleh pendingin ruangan.

“Maaf Pak Sam. Itu sudah ke-bijakan perusahaan. Hanya para staff yang dapat fasilitas antar jemput karyawan.”

“Mengapa Pak Sugiono tidak mengajukan jemputan untuk paraoperator? Bapak pasti tahu, uang transpor mereka lebih kecil daripada ongkos pulang pergi yang sesungguhnya.”

“Keputusan itu bukan saya

yang buat Pak. Itu keputusan Tuan Sadikun sebagai pemilik perusahaan.”

“Bagaimana kalau bapak ajukan?”

“Baiklah. Nanti kalau Tuan Sadikun datang ke sini, kita coba bicarakan,” kata Pak Sugiono bijak.

Tuan Sadikun sebagai pemilik perusahaan dapat dihitung den-gan jari soal menyapa karyawan. Hari-harinya dipenuhi kesibukan mengelilingi perusahaan mi-liknya yang berada di luar negeri. Sebagai gantinya ditunjuk Bu Evi, tangan kanan Tuan Sadikun. Sehingga peristiwa yang terjadi di perusahaan dengan cepat sampai ke telinga Tuan Sadikun. Apa yang menjadi keputusan Bu Evi adalah perintah langsung dari Tuan Sadikun.

Usulanku tentang penyedi-aan bus karyawan sampai juga ke Bu Evi. Bersama Pak Sugiono aku menemui beliau di tempat kerjanya.

“Tuan Sadikun tidak akan senang mendengar kabar ini Pak.”

“Mengapa? Bukankah ini demi kebaikan perusahaan juga,” kataku.

“Pak Sam ini seperti perwaki-lan serikat pekerja saja. Pak Sam tahu, mengapa di perusahaan kita tidak ada serikat pekerja. Karena terlalu banyak menuntut. Kerja? Nol besar,” kata Bu Evi dengan mimik sinis kepadaku.

“Saya tidak mewakili siapa-pun. Ini hanya bentuk keprihati-nan saja kepada rekan-rekan di produksi sebab organisasi yang dibentuk personalia sepertinya kurang dalam memperjuangkan nasib mereka.”

Bu Evi diam. Demikian pula dengan Pak Sugiono. Kemudian mulut mereka terlibat pembic-araan.

“Nanti saya coba sampaikan kepada Tuan Sadikun,” kata Bu Evi menutup pembicaraan.***

Aku bagai terpenjara. Usulan tentang bus jemputan karyawan berembus di setiap celah-celah mesin, ruangan kantor, gudang, hingga cerobong asap boiler. Banyak yang mendukung, namun tidak sedikit pula yang mencibir. Aku seperti bayi baru dilahirkan namun tidak dikehendaki orang tuanya. Suasana kerja tidak tenang karena atasanku pun menjaga jarak.

Kegelisahanku tidak ber-langsung lama karena hari yang ditunggu tiba. Tepat dua jam sebelum waktu istirahat, sedan mewah yang biasa digunakan Tuan Sadikun terparkir di sebelah ruangan personalia. Hawa panas boiler menjalar ke seluruh tubuh. Pak Sugiono mengabari bahwa Tuan Sadikun akan mengada-kan pertemuan dengan seluruh pimpinan perusahaan selepas makan siang.

Bos besar, demikianlah semua karyawan memanggil

Tuan Sadikun. Memasang wajah pongah,duduk di kursi besar. Kami duduk melingkari meja be-sari. Setelah mengupas berbagai masalah produksi Tuan Sadikun membuka pembicaraan tentang usulanku.

“Saya sudah mendengar usulan pengadaan bus karyawan. Dan saya tidak akan mengabul-kannya. Bukankah mereka sudah dikasih uang transpor. Kalau tidak cukup itu urusan mereka.” Mata Tuan Sadikun berkeliling menatap tajam semua mata yang ada di ruangan.

“Kalau kalian tetap memaksa saya untuk menyetujui usulan tersebut, saya akan ambil kebija-kan, orang-orang sekitar pabrik saja yang akan saya pekerjakan.” Ruangan hening, tidak satupun dari kami berani menyela ucapan Tuan Sadikun.

“Kalian harus ingat. Saya ini orang kaya. Perusahaan saya ada dimana-mana. Yang ada di In-donesia ini kecil. Jadi kalau saya tutup juga tidak akan mengu-rangi kekayaan saya. Sebaliknya kalianlah yang akan rugi karena akan kehilangan pekerjaan. Saya mendirikan perusahaan di Indo-nesia ini karena ingin membantu negara mengurangi pengang-guran. Hitung-hitung sebagai bakti saya kepada negeri ini.” Nada bicara Tuan Sadikun sedikit meninggi.

“Terakhir, orang yang mengu-sulkan pengadaan bus karyawan ini adalah bagian dari orang-orang serikat yang dari dulu ingin menghancurkan perusahan ini.”

Pertemuan ditutup tanpa ada dialog. Aku sendiri tidak sempat menyampaikan isi hatiku. Tata-pan mata rekan-rekan kerja su-dah cukup membungkam mulut yang hendak melepaskan panah ke jantung Tuan Sadikun.

***Sekarang aku sudah tidak

bekerja lagi di perusahaan milik Tuan Sadikun. Pertemuan itu-menvonis aku untuk angkat kaki dari perusahaan. Aku bukan ang-gota serikat pekerja. Aku bukan orang yang senang demontrasi, menggerakan orang untuk mela-wan perusahaan, atau melawan kebijakan perusahaan. Aku hanyalah orang yang mencoba peduli terhadap nasib orang lain. Bagiku, dalam melakukan per-juangan tidak boleh merugikan orang lain. Di mata orang-orang aku adalah pecundang. Tetapi aku bahagia telah mencoba menuruti hati nuraniku.

Sukrajin, 2014

* Penulis adalah Alumni Universi-tas Pendidikan Indonesia. Tinggal

di Jln. Sukarajin II Gg Sastrodi-harjo V No 10 Bandung

Email : [email protected]@gmail.com

Suara hati tumbuh subur di antara raungan mesin-mesin pabrikan

Tiongkok dan Eropa, tertulis merambat

tidak beraturan pada bisunya ham-

paran putih tem-boktoilet. Jika mata

menelusuri deng-anteliti, rangkaian

kata itu membentuk sebuah puzzle ber-

nada ketidakpuasan karyawan terhadap perusahaan. Itulah

pandangan nu-raniku ketika kaki

menginjak keramik toilet yang terletak

tidak jauh dari geta-ran mesin-mesin produksi. Sean-

dainya manajemen dan pemilik peru-sahaanmenengok

toilet tersebut dijamin muka dan

telingaakan gosong-terbakar amarah.

karya: fadxholy

Page 8: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 8Lintas Jatim LINTAS JATIMLINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 7 JANUARI 2014

No. 0275 | TAHUN III KORAN MADURA8 JUMAT 9 MEI 2014

No. 0358 | TAHUN III

KORAN MADURA

Asri SawahkuKau ada di persimpangan jalanLangkah penumpas kelaparan Yang tak gentar merajang penatMenabur butiran emas Dialiri kemurnian hati dalam dekapan sinar matahariKetawaduan yang kau tampakkanTak pernah membuat bosan di sekelilingnyaKebaikan yang kau berikan membuat banggaKau pun berteduh dalam lumbungBersama hasrat para petani

28 Maret 2014

Harap di Altar Sunset Tawa di antara rerumpai katamungkin terselip luka menggores hatiaku hanya bisa terdiam tanpa terbersit dalam benakkau bawa segelintir katayang tak mampu kupaparkan pada duniasementara semerbak mawar telah mewangi di tamandan sinar mentari mencubit manja kulitkuseakan tak peduli lenyap ditelan malamaku ingin hidup di episode baruberdialog dengan kumbang yang lucuditemani desiran anginyang membelai halus sanubarikubertanya padamu, siangbenarkah dia mencintaiku atau malah mempermain-kanku?kubertanya padamu, malambenarkah aku diciptakan dari tulang rusuknya?kubertanya padamu, sayangkubersediakah kau, tatkala aku puja?tanpa ada seruncing pedang menikung jiwaaku berharap tak ada duka

9 April 2014

Narasi RinduKutorehkan tinta hitamDalam secarik kertas yang tak bermaknaBersama alunan kata dalam jiwaBerdendang kasidah air mataKutak mampu menafkahi rinduSebelum mentari terbangun dari tidur pulasnyaMenyisakan mimpi-mimpi indahnyaUntuk membias cahaya di cakrawala pagiRintik-rintik hujan beraroma kerinduanJatuh berhamburan di emperan rumahMemenuhi lorong-lorong kesunyianAku ingin bercengkrama dengan hujan Sebelum bias pelangi kembali ditelan mendungKarena dalam jingganya kudapati seutas jiwaku yang hilang asa

13 April 2014

Oleh: Faridatun NurPuisi

Oleh: Junaidi Khab*

Meniru Gaya Belajar Albert Einstein

Resensi Buku

Albert Einstein lahir pada 14 Ma-ret 1879 dan meninggal pada 18 April 1955. Siapa yang tidak

mengenal nama ini? Nama Einstein seolah identik dengan kata “genius”. Ia dianggap ilmuwan terbesar sepan-jang masa. Ketenerannya mungkin se-tara dengan rumus paling terkenal di dunia, E = mc2. Rumus tersebut, men-urut pemeo yang berkembang, telah berhasil menghentikan Perang Dunia II. Sebab, berdasarkan rumus tersebut, Amerika Serikat berhasil membuat bom atom serta menjatuhkannya di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945, sehingga berakhirlah Perang Dunia II yang amat mengerikan itu (hlm. 5).

Mungkin semua orang ingin tahu rahasia cara belajar Einstein yang menjadikannya cerdas dan sebagai ilmuwan terkenal. Kehadiran buku yang berjudul “Rahasia Cara Belajar Einstein” karya Andi Setiawan ini, akan menyingkap cara-cara belajar yang dilakukan oleh Einstein, hingga menjadikan dirinya sosok yang je-nius. Bukan tanpa usaha yang gigih Einstein cerdas dan menghasilkan rumus memecahkan atom. Berbagai

cara dilakukan, mulai dari belajar, berpikir, dan melakukan tindakan nyata untuk membuktikan apa yang dipelajarinya.

Einstein lebih banyak berkarya daripada berbicara. Ketika di simpo-sium, Einstein tidak terlalu berbusa-busa berbicara. Ia berbicara sering kali sedikit, tetapi penuh dengan hikmah. Biasanya orang-orang yang jarang berbicara, ketika berbicara kata-ka-tanya langsung mengena, menusuk, dan dapat memengaruhi psikologi orang lain. Orang yang tidak banyak bicara biasanya lebih banyak berkarya. Sedangkan orang yang banyak bicara biasanya kebalikan dari hal terse-but: kata-katanya dangkal dan jarang berkarya. Meskipun jarang berbicara, tetapi sampai akhir hayatnya, Einstein telah menerbitkan lebih dari tiga ratus kertas kerja yang dimuat di jurnal-jurnal dunia dan simposium interna-sional (hlm. 30).

Perlu kita ketahui bahwa Einstein merupakan sosok yang lebih suka belajar, berpikir, dan berkarya tanpa banyak berbicara yang hasilnya nanti hanya menjadikan mulut berbusa tanpa dapat apa-apa. Dengan cara bebas belajar, Einstein menemukan caranya tersendiri dalam mengem-bangkan daya pikir dan kreativitasnya.

Bagi Einstein, belajar sama dengan bermain. Jadi baginya, belajar sangat mengenakkan dan mengasyikkan den-gan menganggap sebagai permainan sehari-harinya.

Dalam hal belajar-mengajar, Ein-stein tidak menyukai metode menga-jar yang menggunakan cara menakut-nakuti, memaksa, dan otoritas yang dibuat-buat. Hal tersebut kata Ein-stein hanya akan membentuk manu-sia subversif yang suka memberontak dan manusia yang tunduk secara buta. Mereka tunduk dengan aturan yang dibuat, sehingga kebebasannya dalam berpikir terkubur oleh sikap tundukn-ya yang tampak pasrah pada keadaan (hlm. 152).

Menurut Einstein, seorang guru selayaknya memberikan penghargaan yang luar biasa bagi murid-muridnya. Artinya, murid diberikan kebeba-san untuk berpikir, berpendapat, dan bertindak sesuai keinginan mereka sendiri. Selama mereka tidak keluar dari koridor, biarkan mereka memiliki kecenderungan tersendiri. Hargailah mereka dengan mengajak berdiskusi, sehingga cakrawala pemikirannya menjadi terbuka. Mendidik dengan cara berdiskusi bersama murid, adalah inti “recognition” (perhargaan) dalam pendangan Einstein. Tidak perlu me-maksakan diri pada murid, sebab cara seperti itu akan membuat siswa tidak merasa bebas, tidak kritis, takut men-gajukan argumentasi, dan cakrawala berpikirnya menjadi sempit.

Andi Setiadi melalui buku molek ini akan membeberkan dengan jelas rahasia cara belajar Einstein, sehingga menjadikannya sebagai manusia jeni-us dengan karya dan penemuan yang gemilang. Ulasan dalam buku ini ren-yah dibaca dan mudah dipahami. Mu-lai dari ulasan tentang biografi singkat Albert Einstein, sembilan (9) gaya be-lajar Einstein, cara belajar auotodidak, tiga fondasi utamanya seperti; rasa ingin tahu, takun, dan menerima ke-salahan, serta ketekunannya sebagai sosok intelektual dalam menemukan kebenaran.=

*) Pecinta Buku dan Tercatat Se-bagai Pengurus Devisioner Ikatan Mahasiswa Sumenep (IKMAS) di

Surabaya.

Kecerdasan dan kep-intaran Albert Einstein

menjadikan namanya naik daun semenjak pen-emuannya tentang rumus

membelah atom. Dari penemuan itulah, Einstein menjadi ilmuwan terkenal sepanjang sejarah dunia.

Berkat kecerdasan dan ketekunannya itu pula,

namanya mudah diingat oleh masyarakat dunia.

Dia bukan manusia yang dilahirkan dalam keadaan cerdas dan pintar. Namun, dia selalu tekun dan rajin

belajar serta berpikir men-genai hal-hal yang terjadi

di dunia ini. Sehingga, pikirannya cerdas dan pe-

nuh ilmu pengetahuan.

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat

(Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

FARIDATUN NUR Anggota Sanggar Kencana Kelas XI MA Nasyatul Mutaal-

limin GapuraTinggal di Darma Ayu Andulang Gapura

8

Page 9: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 9OPINIPROBOLINGGO JUMAT 9 MEI 2014

No. 0358 | TAHUN III 9Lintas JatimKORAN MADURA

g armadianto semeru/koran maduraCENTRA PKL. Suasana Centra Pedagang Kaki Lima (PKL) Makanan dan Minuman di kawasan Taman Prestasi di Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Kamis (8/5).

Mengapa Masih Marak Pungli?

Pada bulan April tahun 2014, Walikota mengeluarkan pera-turan mengenai pemungutan retribusi terhadap pedagang dalam Perwali no. 27 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pelak-sanaan Pemungutan Retribusi atas Pemakaian Stand Sentra Makanan dan Minuman.

Kebijaksanaan Walikota Sura-baya Tri Rismaharini dalam mere-lokasi PKL ke dalam sentra yang tersebar di seluruh kecamatan di Surabaya membuahkan hasil. Selain masyarakat dan pedagang

menuai manfaat, Kota Surabaya juga terlihat lebih bersih, rapi, dan asri.

Menurut Ahmad (30) PKL di kawasan Taman Prestasi Jalan Yos Sudarso mengatakan, dirinya dan teman-temananya merasa keberatan penarikan iuran per bulan dan perharinya. “Peng-hasilan kami tidak tentu, amat berat jika ditotal nantinya per-bulan bisa Rp250 ribu. Itu sama dengan membunuh kami pelan-pelan karena setahu kami mereka (paguyupan, red) tidak jelas untuk

penggunaan dari pungutan itu,” ujarnya saat ditemui Koran Ma-dura, Kamis (8/5).

Pengurus Paguyupan yang dikonformasi di sekitar lokasi tidak ada dan anggota paguyupan lainnya pun mengatakan sama.

PKL yang menempati lokasi tersebut aktif buka mulai 10.00 sampai 10.00 WIB. Juga terlihat sekali badan jalan Raya juga di-makan untuk ditempati pakir roda dua juga terkadang roda empat milik pembeli. Hal tersebut juga dikelola oleh tukang parkir liar terbukti tukang parkir setempat tidak memberikan karcis yang bi-asanya dikeluarkan oleh Pemkot.

Menurut Didik (53), menga-takan, pungutan itu sudah keter-laluan, terlebih bagi mereka yang bermodal pas-pasan yang h dibe-bani segitu banyaknya, terust-

erang mas kami tidak mau bayar dan jika kami digusur atau ditert-ibkan Satpol PP ya nggak apa-apa tapi kami tidak mau diatur oleh Paguyuban itu,” ujar pria yang terlihat berjualan bersama kedua anaknya.

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya kepanjangan tan-gan Pemkot Surabaya melaku-kan sosialisasi untuk Perwali no. 27 Tahun 2014 ini supaya semua orang paham dan melakukan kegiatan sesuai dengan peratu-ran.

Untuk diketahui, pada pasal 8 ayat (1) disebutkan wajib retri-busi yang telah menempati Sen-tra Makanan dan Minuman sejak sebelum ditetapkannya Peraturan Walikota ini, diberikan Surat Per-setujuan Pemakaian Stand terhi-tung sejak tanggal 1 Maret 2013

sampai dengan tanggal 31 De-sember 2013.

Pasal 8 ayat (2) menyebutkan setiap orang atau badan yang akan menggunakan Sentra Ma-kanan dan Minuman setelah jang-ka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib mengajukan permohonan/perpanjangan me-nurut ketentuan dalam Peraturan Walikota ini.

Rencananya, Rabu (27/5), perwakilan dari kelurahan dan kecamatan di seluruh Surabaya diundang untuk diberikan sosial-isasi mengenai peraturan baru bagi sentra PKL ini. Diharapkan, petugas di kecamatan paham, mampu membimbing dan men-gawasi pedagang di sentra PKL supaya berkegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA – Pedagang Kaki Lima (PKL) mengeluhkan masih adanya tarikan setiap harinya harus membayar iuran kebersihan, keamanan, listrik, dan iuran lainnya, meski Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan pe-narikan retribusi resmi bagi PKL di sentra-sentra yang di seluruh kecamatan.

Page 10: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Seharusnya pemerintah juga membentuk gugus

tugas yang secara khusus melaksanakan tugas mela-

kukan pengawasan.”

JamaluddinSekjen KJASJawa Timur

JKN Belum Optimal Layani Masyarakat

Sekjen Komite Aksi Jami-nan Sosial (KJAS) Jawa Timur Jamaluddin mengatakan hingga kini pelaksanaan BPJS kesehatan masih amburadul.

Jamaluddin mencontohkan daerah ring I Jawa Timur, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupa-ten Pasuruan, Mojokerto, Sidoar-jo, dan Gresik, hanya terdapat 3 kantor BPJS. Selain itu, belum ada titik simpul pelayanan proses pendaftaran.

"Seharusnya pemerintah juga membentuk gugus tugas yang se-cara khusus melaksanakan tugas melakukan pengawasan." ujar Ja-maluddin kepada Koran Madura, Kamis (8/5).

Jamaluddin menambahkan, seharusnya fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan itu harus lebih dimak-simalkan dan wajib beroperasi se-lama 24 jam. Ber

Sementara itu, Kepala Pe-masaran dan Kepesertaan Divre. VII BPJS, Dr Yessi Kumalasari me-ngatakan, BPJS Kesehatan atau

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini menggunakan sistem gotong royong dan nirlaba.

“Artinya tidak mencari ke-untungan, hasil pengelolaan dana digunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan sebesar – besarnya un-tuk kepentingan peserta, serta memberi fasilitas kesehatan secara komprehensif bagi se-luruh warga negara Indonesia termasuk Warga Negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat enam bulan,” ujar Yessi

disela-sela pertemuan anggota bakohumas di gedung BPJS Kes-ehatan Regional VII Surabaya, Kamis (8/5).

Ia menjelaskan, BPJS keseha-tan berbeda dengan asuransi kes-ehatan dulu, sebab JKS ini jumlah anggota keluarga paling banyak 5 orang dan peserta yang memiliki anggota keluarga lebih dapat dii-kutkan dengan membayar iuran tambahan 1 persen per bulan dari tunjangan pokok.

Sementara untuk tahapan Kepesertaan Jaminan Keseha-tan bagi peserta pekerja pene-rima upah, lanjut Yessi, mereka dapat mendaftarkan diri secara berkelompok melalui lembaga atau instansi tempat bekerja. Se-lanjutnya instansi terkait meny-erahkan form registrasi seluruh pekerjanya kepada Kantor BPJS Kesehatan untuk mendapatkan virtual account sebagai sarana pembayaran iuran ke Bank yang telah bekerja sama.

“Dengan membawa bukti pembayaran ke Kantor BPJS Kesehatan maka peserta dapat mencetakkan Kartu Anggota Jaminan Kesehatannya,” pung-kasnya.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dinilai belum mampu memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat Jawa Timur.

g armadianto semeru/koran maduraKEWALAHAN. Petugas nampak kewalahan menerima banyaknya warga Kota Surabaya untuk menjadi penerima BPJS di Kantor Balai Kota Surabaya, beberapa waktu lalu.

KEBUTUHAN PANGAN

Produk Nilai Tambah Menjadi Prioritas

SURABAYA – Jawa Timur untuk kebutuhan pangan, khu-susnya beras dalam sejarahnya menjadi lumbung pangan nasional. Di sisi produksi, setiap musim panen selalu surplus. Namun, kenyataannya dalam mendapatkan beras dengan harga murah bukanlah perkara mudah.

Pakar Pertanian Institur Pertanian Bogor (IPB) Bayu Krisnamurti mengatakan, agar pemerintah pusat maupun pe-merintah daerah sudah mulai beralih menggarap isu perta-nian yang lain, sehingga tidak selalu memikirkan swasembada. “Banyak potensi lain yang be-lum diperhatikan dan tergarap dengan baik oleh kinerja peme-rintah,” ujarnya kepada Koran Madura, Kamis (8/5).

Menurutnya, pendekatan produksi pertanian lain yang lebih cepat mulai digalakkan daripada swasembada yang terus-menerus didengungkan. Ada kekeliruan yang selama ini dipelihara dalam pengemban-gan pertanian Indonesia. Mis-alnya, pendekatan swasembada yang dinilainya tidak cukup dan mengesampingkan potensi lain yang lebih realistis untuk dikembangkan seperti lahan kering, rawa, pasang surut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Kekeliruan lain, tidak efektifnya pemberian subsidi 60 triliun. Hampir 80 persen-nya untuk kebutuhan pupuk. Sisanya untuk bibit, kredit, irigasi. Seharusnya direalokasi pada pemberdayaan kemam-

puan petani, peningkatan teknologi, hingga untuk fasilitas industrialisasi pedesaan,” ujar Bayu juga Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI).

Banyak tantangan di sektor pertanian, lanjut Bayu, dianta-ranya adalah ketidakmampuan mengelola daerah tangkapan, alih fungsi lahan oleh kelom-pok pemodal seperti yang terjadi di Merauke atau daerah lainnya.

“Tidak hanya itu, evolusi pertanian pedesaan seiring berkurangnya lima juta rumah tangga petani dan tiga ratus penyuluh tani, ancaman mid-dle income trade yang mulai beralih ke industrisupply chain dan manufacture, minimnya pengembangan kapasitas pem-berdayaan sumberdaya insani petani serta minimnya pengem-bangan bioteknologi dan in-dustrialisasi petani pedesaan,” paparnya.

Ia menambahkan, untuk tahun depan seyogyanya pe-merintahan yang baru men-gadakan penyesuaian. Misalnya bagaimana konsep blue econo-my, zero waste dikembangkan. Bagaimana pemerintah melihat land resource lain tidak melulu sawah irigasi, bagaimana peme-rintah berbicara produk bernilai tambah.

“Tahun 2015 ini yang sa-ngat strategis. Seharusnya kita tidak lagi berbicara specific land resource sawah beririgasi, mo-nokultur padi, swasembada, dan green revolution,” pungkasnya.

= G. ARMADIANTO SEMERU

ant/syaiful arif TETAP MENANAM PADI. Buruh tani mencabut bibit padi untuk selanjutnya ditanam kembali di areal persawahan Desa Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Meski sudah mendekati musim kemarau, petani di kawasan itu tetap menanam padi di musim tanam kedua ini. Selain mempertimbangkan masih banyak air sisa musim penghujan dan supaya tetap bisa memenuhi kebutuhan pangan.

Page 11: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Karangpoh "Adem Ayem" dan TenangSURABAYA – Kemiskinan

merupakan masalah utama yang dihadapi oleh setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Untuk penanganan masalah kemiskinan, merupakan tan-tangan bagi kelurahan sebagai wakil pemerintah kota/kab yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Kegiatan P2KP PNPM salah satu upaya penanggulangan dan pengentasan kemiskinan. Kegia-tan program rutin tahunan ini ber-dampak positif bagi masyarakat khususnya di Kelurahan Karang-poh, Kecamatan Tandes.

Lurah Karangpoh, Kecama-tan Tandes Jatmika Utama me-ngatakan, RW 1 merupakan kan-tong kemiskinan di Kelurahan Karangpoh yang dihuni oleh penduduk asli (cikal bakal) ter-bentuknya kelurahan tersebut.

“RW 1 disebut kampung lama. Di RW inilah kegiatan P2KP PNPM banyak dilaksana-kan,” ujarnya.

Kelurahan Karangpoh ter-diri atas 4 RW dan 22 RT dengan jumlah penduduk ± 4.000 jiwa dan 163 KK diantaranya adalah masyarakat miskin (menurut data BLT).

Jatmika mengatakan, Kelura-

han Karangpoh terkesan “adem ayem” dan tenang. Tidak tam-pak ada gejolak atau perbedaan yang mencolok dalam interaksi masyarakatnya, meskipun strat-ifikasi sosial antara RW cukup menonjol.

“Kondisi yang guyup juga tampak kental terutama di wilayah-wilayah kelompok masyarakat menengah ke-bawah,” jelasnya.

Ia menambahkan, satu-satu lokasi yang warga sering terjadi konflik adalah tempat kost-ko-stan khusus warga NTT/Flores. Warga kost-kostan, banyak ter-dapat di RT 7 RW 1.

“Dari Gang 1 hingga Gang 3, penduduk asli diperkirakan hanya sekitar 17 KK, selibihnya warga kost-kostan,” tambahnya.

Meski sering terjadi perti-kaian hingga melibatkan tokoh setempat (Ketua RT,red), namun untuk melaksanakan kegiatan sosial, baik warga asli maupun pendatang, cancut tali wandha (terlibat bersama-sama).

“Kebetulan kami berhasil masuk 20 besar. Sehingga ditu-gaskan untuk mengadakan Bak-sos Nasional bersama 15 Dinas di Pemerintah Kota Surabaya,” pungkasnya.

= ARYANI/G. ARMADIANTO SEMERU

LURAH BICARA

Jatmika UtamaLurah Karangpoh

Kecamatan Tandes

Ada Jaminan Investor Tanam Modal

“Dibandingkan tahun 2009 nilai ekspor sebesar 189,11 juta dolar AS, sedangkan nilai impor sebesar 99,38 juta dolar AS, den-gan surplus sebesar 4 89,72 juta dolar AS,” ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo usai menerima Duta Besar Belgia untuk Indo-nesia, Mr. Filip Cums di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (8/5).

Soekarwo mengatakan, komoditi ekspor Jatim ke Belgia yang memberi dampak positif bagi masyarakat Jatim, antara lain per-tanian, pengolahan karet, besi baja, mesin-mesin dan otomotif, makan dan minuman. “Kimia dasar, besi

baja, mesin-mesin dan otomotif, makanan dan minuman, serta pulp dan kertas menjadi komoditi utama impor non migas Jatim dari Belgia,” paparnya.

Dampak positif bagi masyarakat Jatim, lanjut Soekarwo, salah satunya dapat meningkatkan kesejahteraan dan membuka la-pangan kerja bagi masyarakat. Dari sektor sekunder ada sekitar tujuh perusahaan Belgia yang memberi-kan kontribusi bagi masyarakat dengan menyerap tenaga kerja 1.041 orang dengan nilai investasi 32,54 juta dollar AS.

“Di sektor tersier ada dua perusahaan bidang jasa yang me-

nyerap tenaga kerja sebanyak 636 orang juta dengan nilai investasi 26,44 juta dollar AS,” imbuhnya.

Soekarwo mengungkapkan, Pemprov Jatim menjamin mem-berikan kemudahan bagi para investor yang akan menanamkan modalnya, diantaranya memper-mudah perijinan, tersedianya sumber listrik, sumber daya ma-nusia, dan lokasi investasi serta infrastruktur.

"Dengan modal itu, Jatim se-makin menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Jatim,” tegasnya.

Pada kesempatan, itu, Filip Cums menyatakan, kondisi Jatim yang aman dan nyaman menjadi modal utama bagi para investor di Belgia untuk berinvestasi. Hal tersebut menjadi nilai tersendiri untuk menarik investasi ke Jatim.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA – Neraca perdagangan Jawa Timur – Belgia tahun 2013 mengalami penurunan. Nilai ekspor sebesar 165,96 juta dollar AS, sedangkan impor sebesar 101,64 juta dolar AS dengan surplus sebesar 64, 32 juta dolar AS.

BAHAS INVESTASI. Gubernur Jatim Pa-kde Karwo beserta Duta Besar Belgia membahas hal yang berkaitan investasi, ekonomi, dan kondisi keamanan di Jawa Timur.

g. armadianto semeru/koran madura

LOKALISASI

Penutupan Dolly Berdampak pada Daerah lain

SURABAYA - Antropolog dari Universitas Airlangga (Un-air) Surabaya, Laurentius Dy-son menyatakan penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak bisa berdampak buruk terhadap ko-ta-kota yang berada di kawasan luar Surabaya.

"Saat ini kabarnya kota Ma-lang sudah menjadi sasaran bagi para PSK asal Dolly," kata Dy-son saat dihubungi wartawan di Surabaya, Kamis (8/5).

Menurut dia, dengan ditut-upnya lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut, para Pekerja Seks Komersial (PSK) akan ber-praktik di kota penyangga ini di antaranya Pasuruan, Gresik, Bangkalan, Sidoarjo, Mojokerto hingga Jombang.

Ia mengatakan para wanita penghibur ini akan membuka praktik di hotel-hotel di kota tersebut. Modusnya, PSK di-hubungi via telepon dan dijem-put di tempat tinggalnya, sete-lah itu PSK ini dibawa ke hotel.

"PSK tentu saja butuh tem-pat untuk mereka bisa bertahan hidup. Lokalisasi ini muncul kan hanya karena masalah uang, masalah ekonomi," katanya.

Dyson juga menyoroti pem-berian uang pesangon bagi para penghuni, khususnya mucikari. Oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, mucikari mendapat uang saku sebesar Rp 5 juta, se-dangkan untuk PSK sebesar Rp 5,05 juta.

Menurut dia, seharusnya mucikari tidak perlu mendapat

pesangon karena merupakan pihak yang paling diuntungkan dengan adanya praktik prosti-tusi ini. "Saya tidak tahu logika pemerintah itu apa, masak mu-cikari juga dapat pesangon. Dalam logika berpikir saya, ini tidak benar," jelasnya.

Saat ditanya apakah ada un-sur politis dari penutupan loka-lisasi di kecamatan Sawahan ini? Dyson menyatakan, setiap ada penutupan tempat maksiat, baik itu lokalisasi maupun tem-pat judi, pasti ada unsur politis di baliknya.

Kepentingan politis ini tu-juannya untuk meraih simpati massa untuk mendukung partai politik tertentu.

"Bisa juga, penutupan Dolly ini karena tekanan politik dari pihak tertentu. Apalagi, orang menduduki jabatan di pemerin-tahan misalnya, juga tidak lepas dari campur tangan politik. Saya kira, ini unsur politisnya lebih kuat dibanding manusiawinya," katanya.

Wali Kota Surabaya Tri Ris-maharini sebelumnya mengata-kan penutupan lokalisasi ini bu-kan hanya atas dasar Perda dan UU semata, tapi juga ingin me-nyelamatkan masa depan anak-anak yang ada di sana.

Anak-anak di kawasan Dolly, kata dia, harus diberi wawasan yang lebih luas. Bahwa ling-kungan dimana mereka tinggal, tidak hanya berupa praktik-praktik prostitusi.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014|NO. 0358|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO JUMAT 9 MEI 2014

NO. 0358 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

PROBOLINGGO – Sanksi pemecatan terhadap PNS, ternya-ta tidak hanya terjadi di lingkun-gan Pemkab Probolinggo. Namun juga terjadi di tetangga daerah, yakni di lingkungan Pemkot Probolinggo. Sanksi pemecatan terhadap salah seorang PNS di Pemkot Probolinggo, Hafid Mu-hajir, bukan lantaran persoalan disiplin kinerja, tetapi persoalan hukum.

Hafid Muhajir yang menjadi

salah satu staf Kecamatan Kade-mangan itu, diduga melakukan aksi penipuan dengan modus menjanjikan seseorang menjadi tenaga honorer di lingkungan pemkot. Korbannya bernama Erry Ludfianto asal warga Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Akibat perbuatannya itu, Hafid Muhajir dijemput paksa oleh polisi. Penjemputan paksa itu dilakukan lantaran ia tidak mengindahkan surat panggilan polisi.

Sekretaris Badan Kepega-waian Daerah (BKD) Kota Probolinggo, Prijo kepada warta-wan menjelaskan, jika Hafid itu terancam dipecat dari statusnya sebagai seorang PNS. Pasalnya, sebelum tersandung masalah hukum, dia juga diinformasikan absen selama 46 hari tidak masuk kerja sebagai seorang pegawai negeri sipil.

“Pegawai yang tidak disiplin akan mendapatkan sanksi peme-

catan sesuai dengan PP Nomer 53 Tahun 2010,” tandasnya kepada wartawan, kemarin.

Sementara itu, penjemputan paksa yang dilakukan oleh polisi terhadap Hafid Muhajir itu terjadi Sabtu (3/5) lalu. Setelah korban bernama Erry Ludfianto melapor ke Polsek Mayangan.

Korban merasa ditipu oleh Hafid karena hingga saat ini korban tidak juga bekerja sebagai seorang honorer di lingkungan

Pemkot. Padahal korban sudah membayar uang senilai Rp.22 juta sebagai pelicin.

Kapolsek Mayangan, Kompol Kasman saat dikofirmasi warta-wan, membenarkan kejadian tersebut. Penjemputan paksa itu dilakukan karena dia mangkir terhadap surat panggilan polisi. “Dia sudah dua kali mangkir, sehingga kemudian dilakukan penjemputan paksa,” tandasnya.

=MuhaMMad Sugianto

PEMECATAN PNS

Giliran PNS Pemkot Terancam Dipecat

Pelantikan dilaksanakan di Pendopo Bupati. Dari 18 pejabat, terdiri dari 14 pejabat Eselon II diantaranya, Sigit Su-marsono sebelumnya menjabat Kepala Badan Kepegawaian Dae-rah (BKD) menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Abdul Halim sebelumnya men-jabat Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menjadi kepa-la BKD.

Sidik Wijinarko sebelumnya menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UKM pindah menjadi Kepala Dinas Perindutrian dan Perdagan-gan (Desprindag), Elrin Setiawati awalnya menjadi Kepala Dis-perindag menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UKM.

Kemudian, Hadi Prayitno se-belumnya menjabat sekertaris DPRD Kabupaten Probolinggo menjabat Asisten Tata Peraja. Se-mentara posisi Sekretaris DPRD digantikan Supriyadi sebelumnya menjabat Asisten Tata Peraja. Shodiq Tjahjono sebelumnya menjabat Kepala Badan Pem-berdayaan Perempuan dan Kelu-arga Berencana (BPPKB) menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes). Endang Astuti menjabat kepa-la BPKK sebelumnya menjabat Kepala Dinkes.

Doddy Nurbaskoro men-jabat Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Semen-tara Anung Widiarto menjabat

Kepala Disbudpar awalnya menje-bat Kepala Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan (Dispenduk-capil). Agus Mukson sebelumnya menjabat Kepala Dishub sekarang menjabat Kepala Badan Kebang-saan, Politik dan Perlindungan Masyarakan (Kesbangpolinmas).

Budi Purwanto sebelumnya

menjabat Kepala Badan Kesbang-polinmas menduduki posisi baru sebagai Asisten Administrasi. Suherianto sebelum menjabat asisten administrasi menjabat staf ahli bidang ekonomi, Retno menjabat Kepala Dispendukcapil sebelumnya menjabat staf ahli bi-dang ekonomi.

Pejabat Eselon II, yakni Ca-mat Dringu dijabat oleh Krisrian Ruliani, Sekretaris Disnaker Trans dijabat oleh Ach Fauzi Effendy. Sekcam Pajarakan dijabat oleh Hari Pribadi dan Sekcam Sum-

berasih diganti Abdur Rohim.Dalam prosesi pelantikan

dan pengambilan sumpah pada mutasi itu,sedikit mengejutkan. Pasalnya istri dari Suherianto sebelumnya menjabat asisten administrasi menjabat staf ahli bidang ekonomi. Sedikit lemas dan shok mendengar pembacaan surat keputusan bupati.

Bupati Probolinggo, Pu-put Tantriana Sari mengatakan, pelantikan jabatan bagi PNS memang diatur dalam undang-undang kepegawaian.“Yang di-

berikan jabatan dan dilantik ba-rusan agar bisa menjaga amanah,” terangnya saat sambutan seusai pelantikan.

Dia juga menjelaskan, jabatan yang di berikan tersebut agar bisa dijalankan sesuai dengan tu-gasnya masing-masing. Sehingga pelayanan masyarakat tidak men-galami kendala.

“Syukurilah jabatan yang di-berikannya dalam setiap peker-jaan yang kerjakannya,” kata Tantri.

=Mahfud hidayatullah

Bongkar Pasang, 18 Pejabat DimutasiSatu Istri Pejabat Lemas Saat PelantikanPROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo, kembali melaku-kan perombakan pajabat di lingkungannya, Kamis (8/5). Sebanyak 18 pejabat Eselon II dan III akhirnya diambil sumpahnya.

Page 13: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 NO. 0358| TAHUN III 13Probolinggo

Ihwal ceritanya, Bunga pulang sekolah bersama dengan kedua temannya. Sebelum sampai ke ru-mahnya, Bunga mampir ke pasar Maron. Tujuannya, melihat-lihat baju di salah satu toko pakaian. Entah setan apa yang merasuki siswi tersebut, ia tiba-tiba meny-embunyikan sepotong pakaian ke dalam tasnya.

Aksi nekat pelajar polos itu, tentu saja diketahui oleh sang pe-milik toko. Bungapun tertangkap

basah. Bahkan, kejadian itu mem-buat orang-orang di pasar lang-sung menyemut. Khawatir terjadi sesuatu, sang pemilik toko kemu-dian menghubungi polisi.

“Begitu mendapatkan lapo-ran, petugas langsung ke lokasi kejadian,” ujar Kapolsek Maron, AKP Kukuh kepada wartawan, Kamis (8/5).

Dia menjelaskan, kendati Bunga sudah ketahuan mencuri sepotong baju, namun persoalan-

nya sudah dianggap selesai. Ka-rena pihak korban (pemilik toko) sudah tidak menuntut.

“Yang punya toko sudah tidak menuntut,” tandasnya.

Sebagai sanksinya, Bunga ber-sama teman-temannya itu hanya diberi pembinaan agar tidak men-gulangi perbuatannya. “Kita juga panggil orangtuanya,” timpal AKP Kukuh menjelaskan.

Selain orangtua Bunga di-panggil petugas, pihak sekolah, tempat Bunga belajar juga di-panggil. Tujuannya, agar Bunga bersama temannya itu menda-patkan pembinaan. Apalagi sta-tusnya masih seorang pelajar yang masih membutuhkan masa depan.

=MuhaMMad Sugianto

Nekat Mencuri, Pelajar digelandang PolisiPROBOLINGGO – Seorang pelajar di salah satu SMA di Kabupaten Probolinggo, Bunga (16) nekat mencuri sepotong baju di pasar Maron. Aksi nekat yang dilakukan gadis bau kencur itu, tak urung harus berurusan dengan polisi.

PROBOLINGGO - Puluhan Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Nurul Jadid Desa Karang-anyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo melakukan pemasan-gan pemanfaatan panel surya untuk menyuplai kebutuhan listrik di lahan Mangrove.

Pasalnya di lahan itu, ser-ing dijadikan ajang mesum oleh muda-mudi bahkan sempat dijadikan pesta miras. Sebab, lokasi tersebut memang gelap gulita serta jauh dari keramaian warga. Ada 8 titik Panel surya yang dipasang oleh puluhan mahasiswa di lokasi Mangrove.

“Panel surya yang kami pa-kai mirip dengan lampu pen-erangan jalan, tapi dikemas dengan konsep portabel,” kata Akhmad Sruji Bahtiar, selaku lembaga penjaminan mutu di PP Nurul Jadid Karanganyar Paiton, katanya kepada warta-wan, Kamis (8/5).

Menurut Bahtiar, pemasan-gan perangkat panel surya dila-han Mangrove itu. Karena, loka-si itu sudah di salah gunakan oleh muda-mudi.”Sering warga menjumpai, kalau di lokasi itu dijadikan pesta miras dan lain-nya. Sehingga, warga sangat

resah,”akunya.Pemasangan tenaga surya

tersebut, dengan penerangan dengan daya cukup tinggi, se-hingga kekuatannyapun mampu untuk menerangi seluruh area tersebut.“Sebanyak delapan ti-tik ini saya kira sudah cukup untuk membantu penerangan disekitar lokasi,”beber Bahtiar.

Lebih lanjut, kalau upaya yang di lakukan itu, diya-kini mampu untuk mengu-sir muda-mudi yang berbuat mesum dan pesta miras di lokasi tanaman Mangrove tersebut. ”Ini kami laku-kan hanya untuk antisipasi saja untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,”pungkasnya.

=M.hiSbullah huda

Jadi aJang MesuM

Lahan Mangrove dipasangi Tenaga Surya

Pemasangan tenaga surya tersebut, dengan

penerangan dengan daya cukup tinggi, sehingga

kekuatannyapun mampu untuk menerangi seluruh area tersebut.“Sebanyak delapan titik ini saya kira sudah cukup untuk mem-bantu penerangan diseki-tar lokasi,”beber Bahtiar.

MANFAATKAN, Puluhan mahasiswa melakukan pemasangan panel surya untuk menyuplai kebutuhan listrik di lahan Mangrove

Page 14: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014|NO. 0358|TAHUN III 14 Probolinggo

Salah satu pengunjung, Solihin (35) salah satu war-ga Desa Pabean Kecamatan Dringu Kabupaten Proboling-go, mengaku sangat kecewa dengan fasilitas yang tersedia di lokasi wisata Ronggojalu. Selain fasilitasnya minim juga kurang menarik untuk disewanya.

“Masak fasilitasnya hanya sewa perahu bebek, itupun jum-lahnya hanya 2 unit,” terangnya kepada wartawan, Rabu (8/5) saat berada di wisata Ronggoja-lu.

Sementara dengan minimn-ya fasilitas di dalamnya, Solihin

mengaku masih ditarik karcis masuk oleh petugas dari pemkab. Karcis yang dibebankan kepada pengunjung sebesar Rp 300 ru-piah.

“Sehingga tak jarang pengu-jung lainnya banyak melompat pagar wisata. Bahkan ada juga yang lewat dari areal pesawahan warga,” tutur Solihin.

Solihin menambahkan, se-lain minim adanya fasilitas yang disediakan oleh pengelola wisata itu, juga pemandangan dan keindahan airnya juga su-dah terlihat kotor.“Masak airn-ya dipenuhi dengan tumbuhan sehingga banyak pengunjung

kurang menikmatinya,” katan-ya.

Menyikapi hal itu, Kepala Di-nas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, ketika dikonfirmasi mengatakan dirinya masih be-lum tahu banyak terkait kondisi tempat wisata yang dikelolanya. Dia mengaku masih baru men-jabat sebagai kepala dinas terse-but.

“Saya baru saja dilantik mas, jadi belum bisa melihat potensi dan kekurangan wisata yang di-miliki kabupaten Probolinggo,” tandasnya.

Ia berjanji, dalam waktu dekat dirinya akan menindaklanjuti dan melakukan evaluasi potensi di dalam wisata yang ada.”Kami akan lakukan koordinasi dengan semua pihak,” ucap Anung Widi-arto, singkat.

=Mahfud hidayatullah

Wisata Alam Ronggojalu Kurang DiminatiDinilai Sangat Minim FasilitasPROBOLINGGO - Lokasi wisata alam Ronggojalu yang terletak di Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, nampaknya kurang diminati wisatawan. Pasalnya tempat rekreasi dinilai sangat minim fasilitas.

KURANG DIMINATI, Fasilitas yang tersedia di lokasi wisata Ronggojalu. Sangat minim sehingga kurang menarik untuk dikunjungi.

PROBOLINGGO – Kan-tor Arsip Kabupaten Probolinggo benar-benar menunjukkan kreativi-tasnya. Tahun ini, Kantor Arsip tidak hanya mel-akukan penelusuran ter-hadap keberadaan Candi Jabung dan pemandian Madakaripura, tetapi juga berencana akan melaku-kan penelusuran terha-dap keberadaan Goa Kuc-ing, Desa Gili, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

“Mungkin upaya pen-elusuran itu akan dilakukan pada tahun depan,” tutur Kepala Kantor Arsip Ka-bupaten Probolinggo, Dwi Hartono kepada wartawan, Kamis (8/5).

Menurut dia, penelusuran itu sangat penting dilakukan untuk mengetahui tentang bagian sejarah Kabupaten Probolinggo. Hasil penelusuran itu nantinya akan dibukukan yang kemudian disimpan di kantor Arsip.“Seperti Candi Jabung dan Madakaripura,” katanya.

Penelusuran terhadap kedua tempat itu kini se-dang berlangsung. Bahkan, Kantor Arsip sendiri mel-

akukan kerjasama dengan pihak Universitas Surabaya (Ubaya) untuk membukukan kedua obyek wisata yang disebut-sebut melegenda itu.

Banyaknya agenda yang akan dilakukan ke depan, membuat Dwi Hartono berharap agar staf Kantor Arsip tidak hanya berpangku tangan. Tetapi diharapkan bisa menunjukkan kretifit-asnya untuk menelorkan ide-ide yang berkaitan dengan sejarah yang ada di Kabupaten Probolinggo.

“Dari hasil penelusuran itu, kita akan mengadakan pameran khusus nantinya,” katanya.

Pameran khususnya tersebut, berupa penampilan foto-foto kuno yang berkaitan dengan sejarah. Rencananya, pameran khusus kearsipan tersebut akan diadakan pada tahun 2015 mendatang. “Itu sudah kita agendakan,” tim-palnya.

Itulah sebabnya, Dwi berharap dari peran serta masyarakat agar turut mem-bantu upaya penelusuran tersebut. Seperti temuan foto-foto kuno tentang Ka-bupaten Probolinggo. “Warga yang menyerahkan temuan foto-foto kuno Kabupaten Probolinggo akan diberikan penghargaan nantinya,” pungkasnya.

=MuhaMMad Sugianto

TEMPAT WISATA

Goa Kucing Jadi Target Penelusuran Arsip Pemkab

TARGET PENELUSURAN, Kantor Arsip berencana akan melakukan pen-elusuran terhadap keberadaan Goa Kucing, Desa Gili, Kecamatan Sum-berasih, Kabupaten Probolinggo.

Page 15: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAKAMIS 8 MEI 2014 | No. 0357 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO OlahragaKORAN

MADURA 15JUMAT 9 MEI 2014No. 0358 | TAHUN III

SEOUL - Tim Nasional (Tim-nas) Korea Selatan mengumum-kan daftar 23 pemain yang akan dibawa ke Brasil pada putaran final Piala Dunia yang dibuka 12 Juni dan berakhir 13 Juli mendata-ng. Pelatih tim Gingseng itu, Hong Myung-bo mengumumkan ke-23 pemain itu di Pusat Sepakbola Nasional Korea Selatan di Paju, Kamis (8/5) waktu setempat.

Dalam daftar tersebut, ter-dapat striker Arsenal Park Chu-young yang jarang dimainkan Arsene Wenger selama musim ini. Selain dia, masih ada sembilan pemain lain yang merumput di Eropa seperti Ki Sung-yeung dan Kim Bo-kyong yang bermain di Liga Utama Inggris masuk dalam skuat Hong Myung-bo. Sedangkan pemain klub Bundesliga Jerman, FC Mainz, Park Joo-ho dicoret ka-rena mengalami cedera.

Korea Selatan adalah “wakil

tetap” dari Asia di Piala Dunia ber-sama Jepang. Mereka menjadi tim pertama Asia yang pernah tembus hingga semifinal Piala Dunia saat pesta sepakbola tertinggi sejagat itu digelar di Korea Selatan dan Jepang pada 2002 silam.

Pada Piala Dunia 2014 ini, Korea Selatan akan bergabung bersama Rusia, Aljasair, dan Bel-gia di Grup A. Mereka harus ber-saing dengan Rusia dan Aljasair untuk tembus ke babak 16 besar. Sedangkan satu tempat seper-tinya miliki Belgia.

Sementara itu, pelatih Tim-nas Brasil Luis Felipe Scolari Rabu (7/5) waktu setempat mengumumkan 23 pemain yang membela Seleccao pada Piala Dunia nanti. Scolari sebenarnya bisa mendaftarkan 30 pemain ke FIFA sebelum diperas lagi men-jadi 23 pemain pada 2 Juni nanti.

Pelatih yang membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 2002 itu memilih sebagian besar pemain yang merumput di luar Brasil. Hanya empat pemain yang mer-

umput di kompetisi domestik yang dipilih Scolari masuk dalam skuatnya. Pemain-pemain senior seperti Ricardo Kaka dan Ronald-inho tidak masuk dalam daftar pemain pilihan Scolari.

Untuk penjaga gawang, Scolari memilih Julio Cesar (Toronto FC/CAN), Jefferson (Botafogo), dan Victor (Atletico Mineiro). Sedan-gkan di barisan pertahanan dia menetapkan Dante (Bayern Mu-nich), David Luiz (Chelsea), Hen-rique (Napoli), Thiago Silva (PSG), Daniel Alves (Barcelona), Maicon (Roma), Marcelo (Real Madrid), Maxwell (Paris St Germain).

Sementara untuk lini tengah, mantan pelatih Chelsea itu mem-percayai Fernandinho (Manches-ter City), Hernanes (Inter Milan), Luiz Gustavo (Wolfsburg), Oscar (Chelsea), Paulinho (Tottenham), Ramires (Chelsea), Willian (Chel-sea). Dan, lini depan Scolari me-milih Bernard (Shakhtar Donetsk), Fred (Fluminense), Hulk (Zenit Saint-Petersburg), Jo (Atletico Mi-neiro), dan Neymar (Barcelona).

Pemain-pemain ini akan berkumpul pada akhir Mei untuk memulai persiapan Piala Dunia di pusat latihan Seleccao yang baru direnovasi, Granja Comary di luar Kota Teresopolis. Sebelum laga pembuka di Sao Paulo mela-wan Kroasia, Neymar dan kawan-kawan akan menjalani laga per-sahabatan melawan Panama di Goiana dan Serbia.

Dengan materi pemain sep-erti itu, Scolar akan menerap-kan skema dasar 4-2-3-1 den-gan menempatkan Neymar pada posisi yang bebas. Dengan po-sisi itu, striker Barcelona ini akan makin “liar”. =ESPN/SKY SPORTS/AJI

VALLADOLID - Pertarungan menuju tangga juara La Liga Spa-nyol masih sengit menyusul hasil imbang 1-1 yang diraih Real Ma-drid atas Real Valladolid dalam laga yang berlangsung di Esta-dio Municipal Jose Zorrilla, Rabu (7/5) waktu setempat atau Kamis (8/5) dini hari WIB. Sementara itu, Paris Saint-Germain (PSG) menjuarai Ligue 1 Prancis, meski kalah 1-2 dari Renne pada laga di Parc des Princes, Kamis (8/5) dini hari WIB.

Di La Liga, Madrid gagal men-gusir Barcelona di tempat kedua klasemen sementara karena hasil imbang tersebut. Akhir pekan lalu, “El Real” juga ditahan imbang 2-2 oleh Valencia di Santiago Berna-beu. Anak-anak asuh Carlo Ance-lotti itu pun gagal menggeser Atletico Madrid di puncak klase-men sementara. Bahkan mereka juga masih tertinggal satu angka dari Barcelona.

Penentuan gelar juara di anta-ra ketiga tim ini; Atletico, Madrid, dan Barcelona masih ditentukan dalam dua laga terakhir. Atletico akan memastikan gelar juara jika menang atas Malaga sementara Barca gagal menang dari Elche pada akhir pekan ini. Akan tetapi, “Blaugrana” bisa memenangi titel kelimanya dalam enam musim terakhir jika menang dalam dua laga sisa, termasuk saat menjamu

Atletico di laga pamungkas pada 18 Mei mendatang di Camp Nou.

Pada laga melawan Vallado-lid, Madrid unggul terlebih da-hulu berkat gol dari hasil tend-angan bebas Sergio Romas pada menit ke-35. Tetapi gol penyama kedudukan Valladolid lahir dari kepala Humberto Ososrio pada

menit ke-85 memanfaatkan bola tendangan pojok yang gagal dian-tisipasi Casillas.

Pelatih Madrid Carlo Ancelotti dan bek Sergio Ramos kecewa den-gan hasil ini. “Kami sebenarnya mampu mengontrol pertandingan tapi tidak memiliki mental untuk menyelesaikan pertandingan ini.

Banyak kesalahan yang kami laku-kan pada laga ini. Ini akan menjadi sangat sulit untuk memenangkan gelar juara,” ujar Ancelotti.

Sergio Ramos menambahkan, “Hasil ini sangat disayangkan ka-rena kami sempat bermain san-tai setelah unggul 1-0 meskipun Anda sebenarnya tidak bisa mel-

akukan hal itu karena melawan tim yang berjuang di zona merah. Tapi, sejauh secara matematis kami masih mungkin memenang-kan titel, Real Madrid akan tetap berjuang.”

Sementara itu, PSG takluk 1-2 dari Renne di Ligue 1 Prancis. Meski demikian, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan dipastikan menjadi kampiun karena pesaing terdekat mereka AS Monaco ditahan imbang 1-1 oleh lawannya Guingap di Sta-de Louis II. Jarak kedua tim men-jadi tujuh poin dan dengan sisa dua pertandingan, perolehan poin PSG sulit dikejar Monaco.

Ini adalah gelar juara kedua PSG secara beruntun. Musim lalu, PSG juga menjuarai Ligue 1 saat masih dilatih oleh Carlo Ancelotti yang kemudian pindah ke Real Madrid.

“Stadion penuh, tetapi sayang ami tidak bisa menang. Untunglah kami sudah menjuarai liga dan it-ulah yang terpenting kata gelan-dang PSG Yohan Cabaye.

=ESPN/SKY SPORTS/AJI

Spanyol Masih Sengit, PSG Juara Prancis

Korea Selatan dan Brasil Umumkan Skuad Piala Dunia

NEYMAR. Striker Brazil yang bermain untuk

klub Spanyol Barcelona, Neymar Jr akan menjadi

andalan tim untuk merebut gelar juara dunia di depan

publik sendiri

PARA PEMAIN REAL MADRID begitu kecewa dengan hasil imbang kontra Valencia pada laga yang berlangsung pada Kamis (8/5) dini hari. Hasil ini membuat peluang Madrid menjuarai La Liga menipis.

Page 16: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAKAMIS 8 MEI 2014 | No. 0357 | TAHUN III16

JUMAT 9 MEI 2014 No. 0358 | TAHUN III

16 lahragaKORAN MADURA

HARI LAGI34

PIALA DUNIA 2014Korsel dan Brasil Umumkan SkuadOLAHRAGA | 15

PEREBUTAN JUARA LIGASpanyol Masih Sengit, PSG Juara PrancisOLAHRAGA | 15

MANCHESTER - Pelatih Manchester City Manuel Pellegrini mulai membicara-kan gelar juara Liga Utama Inggris setelah timnya memetik kemenangan telak empat gol tanpa balas atas Aston Villa pada laga di Etihad Stadium, Kamis (8/5) dini hari WIB. Kini, City menguasai puncak klase-men sementara, unggul dua poin dari Liv-erpool yang turun ke tempat kedua. City hanya butuh hasil imbang atas West Ham United pada laga terakhir pada Minggu (11/5) mendatang di Etihad Stadium untuk memastikan gelar juara.

Bila Liverpool menang atas Newcastle United di Anfield pada laga terakhir dan City ditahan imbang pada saat bersamaan,

maka City tetap berhak sebagai kampiun karena unggul selisih gol dari Liverpool.

Tetapi skenario meraih hasil imbang tidak ada dalam pikiran Pellegrini.

Pelatih asal Cile itu mentarget-kan tiga poin pada laga terakhir

tersebut. Se-baliknya bila City kalah dari

West Ham, maka Liverpool yang bakal keluar seba-gai kampiun.

Pada laga dini hari kema-

rin, empat gol City baru lahir pada babak

kedua masing-masing melalui Edin Dzeko (dua

gol), Stevan Jovetic dan Yaya Toure masing-masing satu gol, setelah pada 45 menit pertama kedua tim bermain im-bang tanpa satu pun gol tercipta.

Dengan hasil ini maka City semakin dekat dengan tangga juara. “Sekarang kami boleh berbicara tentang gelar juara. Bila kami memenangkan laga terakhir maka kamilah juara Liga Utama Inggris. Kami tidak bisa melakukan hal itu sebelum pertandingan ini karena kami harus mengalahkan Aston Villa. Tentu saja kami mengharapkan juara, karena kami sekarang berada di puncak klasemen,” kata Pellegrini.

Mantan pelatih Malaga itu melanjutkan, “Semua orang berbicara bahwa kami adalah favorit juara tetapi ketika itu kami masih sembilan poin di belakang Liverpool dan de-lapan poin dari Chelsea tetapi kami masih punya tiga pertandingan di tangan dan kami harus memenangkan semua pertandingan itu. Sekarang kami berada di puncak klase-men dan saya harap kami tidak akan kalah pada laga hari Minggu nanti.”

Pada laga melawan Aston Villa, Pel-legrini meminta pemainnya untuk ber-main tabah dan tenang meski tidak mampu mencetak gol pada babak pertama. Dia juga meminta anak-anak asuhnya agar tidak frustrasi dan harus bisa membongkar rapa-tnya pertahanan lawan.

“Ini ujian sangat besar karena tidak mudah. Kami tahu bahwa kami harus me-nang dan saya kira kami bermain sangat bagus. Kami sangat sabar di babak per-tama. Mereka hanya memiliki satu pelu-ang mencetak gol. Tidak mudah melawan sebuah tim yang menempatkan 10 pemain di jantung pertahanan tetapi saya bilang kepada para pemain untuk tetap bermain dengan cara City karena menurut saya kami bermain sangat bagus,” imbuhnya.

Dia meneruskan, “Saya hakul yakin bahwa kami akan mencetak gol dan akh-irnya kami memetik kemenangan. Seka-rang, kami tinggal memetik kemenangan pada laga terakhir untuk meraih gelar juara kedua dalam tiga tahun terakhir.”

City menjuarai Liga Utama Inggris pada 2012 saat masih dilatih Roberto Mancini. Tetapi ketika itu mereka harus menunggu hingga detik terakhir. Dua gol telat City ke gawang Queens Park Rangers (QPR) menempatkan City sebagai kampiun men-galahkan rival satu kota mereka, Manches-ter United. Nilai MU dan City ketika itu sama, tetapi City unggul selisih gol dari seniornya itu.

“Saya tidak menyaksikan laga itu dan ketika itu, tim ini sangat lain karena ber-main dengan cara yang berbeda. Jadi saya tidak tahu soal itu,” tutupnya.

=SKY SPORTS/AJI

Sekarang Boleh Bicara Juara

Page 17: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III A

Polisi juga mengamankan H (26) dan R (28). Peran tersangka H (26), staf SMP Negeri 1 Robatal, menyerahkan kunci jawaban dari Herman kepada masing-masing guru pendamping agar disebarkan kepada peserta ujian nasional. Salah satu guru yang menerima kunci jawaban dan tertangkap polisi tersangka R (28).

Herman mengungkapkan, di-rinya menerima kunci jawaban tersebut dari FN (43), warga Ka-bupaten Pamekasan pada Minggu (4/5). Kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Peng-etahuan Alam (IPA) itu diterima via surat elektronik (e-mail).

“Saya dapat dari teman di Pamekasan, Pak. Awalnya dita-wari ada kunci jawaban, dan su-ruh kirim melalui e-mail. Saya cuma ingin bantu siswa saya saja, Pak, karena tidak pakek duit,” ucap Herman dihadapan Kapol-res Sampang AKBP Imran Edwin Siregar.

Kabarnya, Satreskrim Polres Sampang sudah mengendus bo-coran kunci jawaban UN itu sejak hari pertama UN SMP, Senin ke-marin. Polisi sudah mengantongi

dugaan kecurangan ujian nasional berdasarkan laporan masyarakat.

Kapolres Sampang AKBP Im-ran Edwin Siregar mengatakan, jumlah kunci jawaban UN yang diberikan kepada siswa sebanyak 178 lembar. Namun yang berhasil diamanakan polisi hanya 20 lem-bar kunci jawaban. “Sisanya sen-gaja sudah ada yang dibakar sama tersangka,” jelasnya.

Pihaknya hingga kini masih terus melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. FN, warga Pamekasan yang diduga mem-berikan kunci jawaban kepada

Herman sudah ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang).

“Sementara ini bisa saja men-garah kepada jual beli kunci jawa-ban. Tidak mungkin memberikan hanya sekadar cuma-cuma, dan pengakuan tersangka membocor-kan kunci jawaban sekali di tahun ini,” tuturnya.

Dari tangan tersangka polisi mengamankan 20 lembar kunci jawaban UN SMP, satu printer, satu buah notebook, dan satu buah flashdisk. Ketiga tersangka yang telah ditangkap polisi dijerat Pasal 322 KUHP tentang Sengaja

Membuka Rahasia Dokumen Ne-gara dengan ancaman hukuman maksimal 9 bulan.

Sementara Kepala UPTD Ke-camatan Robatal Imran saat dikonfirmasi mengaku masih be-lum mengetahui adanya bocoran kunci jawaban UN SMP yang di-lakukan Kepala SMP Negeri 1 Ro-batal Herman.

“Saya tidak tahu, baru tahu setelah sampean telepon, soalnya kami hanya menaungi SD dan MI saja,” singkatnya melalui saluran telepon kepada Koran Madura.

=RYAN HARIYANTO/MK

PETANI WAS-WAS TANAM TEMBAKAUSUMENEP | D

9 MEI 2014 No. 0358 | TAHUN III

JUMAT

Taneyan LanjangKORAN MADURA

KRISTINA RULIANIJANGAN MENYERAH SEBELUM MENCOBANETER KOLENANG |P

Kasek Edarkan Kunci Jawaban UNTiga Tersangka Dijerat Pasal 322 KUHP

KEPALA SEKOLAH SMP Negeri 1 Robatal Herman (bertopeng) saat diintrogasi polisi di Mapolres Sampang, Kamis (08/5) sekitar pukul 11.30 Wib. Pria berusia 53 tahun itu tertangkap basah mengedarkan kunci jawaban ujian nasional.

SAMPANG – Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Robatal, Herman, Kamis (08/5) sekitar pukul 11.30 Wib ditangkap jajaran Satreskrim Polres Sam-pang karena tertangkap tangan membocorkan dokumen rahasia milik negara berupa kunci jawaban UN SLTP 2014.

Page 18: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III BPROBOLINGGO JUMAT 9 MEI 2014

No. 0358 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

Kasi Samapta Satpol PP Sume-nep Herman Irawan mengatakan, penambang pasir liar ditangkap saat penegak perda bersama tim kabupaten sedang meletakkan pa-pan larangan penambangan pasir di bibir Pantai Utara Talango.

“Berjarak sekitar kurang dari radius 100 meter dari bibir Pan-tai Utara Talango. Nah, saat itu ternyata banyak penamban liar, langsung saja kami amankan,” ce-ritanya, kemarin.

Saat penangkapan, dua penam-bang itu tidak melakukan perlawa-nan. Bahkan, mereka langsung me-nyerahkan diri. ”Saat itu, memang sulit bagi mereka untuk kabur. Karena keduanya membawa pikap. Jadi, sangat mudah bagi kami un-tuk menangkap, dan langsung di bawa ke Satpol PP. Keduanya juga tidak membawa surat dokumen izin penambangan pasir. Sehingga dipastikan penambangan pasir tersebut liar adanya,” tuturnya.

Namun demikian, masih ter-dapat dua pekerja yang berhasil meloloskan diri dari sergapan petugas tim gabungan tersebut. Kedua pekerja berhasil kabur saat petugas datang ke TKP. Namun dari hasil pemeriksaan petugas, kedua oknum tersebut mengaku terpakasa menambang pasir lantaran sudah ada pesanan pasir dari orang.

Dia mengungkapkan, kedua penambang pasir liar itu saat ini masih dalam tahap pemerik-

saan. Hanya saja, pihaknya be-lum bisa memberikan kesimpulan terkait masalah ini. ”Semuanya masih dalam proses penyelidikan. Bagaiman hasilnya, nanti akan kami beri tahu,” ujarnya.

Pasang Papan

Tim kabupaten yang dikoman-dani ESDM terdiri dari Satpol PP, BPPT, BLH, Muspika Talango me-letakkan papan larangan penam-bangan pasir di bibir Pantai Utara Talango, kemarin.

Menurut Kepala ESDM Abd Ka-hir langkah ini untuk mengurangi tingkat keresahan masyarakat. Sebab, dengan ulah para penam-bang pasir liar tersebut dampaknya cukup dirasakan oleh masyarakat sekitar. Tidak hanya terjadi erosi pantai, tapi juga tanggul penahan ombak juga mengalami kerusakan.

“Dengan pemacangan papan larangan menambang ini bisa menyadarkan masyarakat pent-ingnya dampak yang bisa ditim-bulkan oleh penambangan pasir tersebut, seperti yang terjadi di Ke-camatan Saronggi yang telah me-makan korban jiwa saat terjadi aksi penambangan sirtu,” tandasnya.

=ALI RIDHO/YAT

Penambang Pasir Liar DiamankanDua Pekerja Bisa Lolos dari Tim KabupatenSUMENEP – Aksi penambangan pasir liar di sejumlah tem-pat di Kabupaten Sumenep ternyata belum berakhir sampai saat ini. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengaman-kan HSM dan NN, penambang pasir liar di Desa Talango, Kecamatan Talango, Kamis (8/4) pagi.

DITANGKAP. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep mengecek pikap yang mengangkut pasir, Kamis (8/5). Penegak perda mengamankan dua penambang pasir liar di Desa Talango Kecamatan Talango.

Saat itu, memang sulit bagi mereka untuk kabur. Karena keduanya membawa pikap.”

Herman IrawanKasi Samapta

Informasinya, untuk saat ini penerima dana APBN itu sebanyak 2.731 guru. Sedan-gkan yang belum bisa men-erima sebanyak 50 orang. Oto-matis, yang menerima hanya sekitar 2.681. ”Memang ada sejumlah data penerima yang tidak valid. Jadi, tidak bisa mencairkan. Berkasnya sudah dikembalikan ke Disdik,” kata Kepala BRI Cabang Sumenep Agus Ahdiyat, kepada Koran Madura.

Pengembalian data yang invalid itu, sambung Agus, untuk menjaga agar pencairan dana itu tepat sasaran. Sehing-ga pihaknya khawatir pen-cairan nantinya bermasalah hingga menyalahi aturan yang ada. ”Selagi datanya itu masih belum valid, kami tidak bisa melakukan pencairan. Kami tidak mau disalahkan,” ujarnya, Kamis (8/5)

Kendati demikian, peluang menerima itu masih ada. Itu apabila sudah ada perubahan, atau rekom maupun data baru

dari Disdik. ”Kalau datanya sudah valid, yang jelas kami tidak akan menghalangi untuk melakukan pencairan, dan pasti kami layani,” ungkapnya.

Agus menambahkan, dana TPG yang disalurkan lewat BRI itu sebesar Rp 25.173.900.784. Dana itu baru diterima pihak bank pada Selasa (29/4). ”Sejak itu, kami langsung melakukan verifikasi data hingga malam hari, namun masih men-emukan data yang invalid. Itu yang kami kembalikan,” ucapnya.

Kepala Disdik Sumenep A. Shadik, mengakui jika sampai saat ini masih ada data pen-erima TPG yang belum valid. Namun, jumlah yang tidak valid hanya sedikit. Pihaknya optimis pencairan dana TPG dari tahun 2012 pasti dicair-kan semuanya. ”Dipastikan tidak ada masalah. Dana TPG semuanya dipastikan bakal tuntas,” tukasnya.

=JUNAEDI/YAT

DANA TPG

50 Guru Belum Bisa MenikmatiSUMENEP – Sebanyak 50 guru penerima tunjangan profesi guru (TPG) di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep terpaksa harus gigit jari. Sebab, pu-luhan tenaga pendidik itu belum bisa menerima dana sertifikasi itu. Itu karena data yang diterima pihak bank tidak valid. Akhirnya, berkasnya dikembalikan ke Disdik.

Alat berat digunakan untuk untuk mereklamasi kawasan perairan Taman Nasional Laut Bunaken (TNLB), Manado, Sulawesi Utara, Kamis (8/5). Reklamasi pantai yang marak dilakukan pengembang itu berdampak kerusakan lingkungan dan bertolak belakang dengan agenda World Coral Reef Conference (WCRC) pada 14 Mei mendatang di Manado.

Page 19: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III CSumenep

Lima kabupaten/kota yang angka deflasinya tertinggi di Jawa Timur yaitu Madiun, Banyuwangi, Kediri, Probolinggo, dan Malang. ”Untuk Madiun deflasinya 0,33 persen, Banyuwangi 0,25 persen, Kediri 0,23 persen, Probolinggo 0,14 persen, dan Malang 0, 13 persen,” terang Suparno, Kepala Badan Pusat Statistik Sumenep, Kamis (8/5).

Penyebab terjadinya deflasi, kata Suparno, berkaitan dengan adanya harga yang ditunjuk-kan oleh turunnya indeks pada kelompok pengeluaran, dan ba-han makanan yang mencapai sebesar 3,78 persen.

Menurutnya, beberapa ko-

moditas yang mengalami penu-runan harga pada April 2014 itu meliputi beras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, jeruk, wortel, daging ayam ras, bandeng, cakalan, kentang, anggur, dan emas perhiasan.

”Sementara kelompok penge-luaran yang memberikan andil deflasi pada bulan April kemarin, adalah kelompok bahan makanan yang mencapai 0,98 persen,” terangnya.

Sementara kelompok yang mengalami kenaikan harga di April yaitu pada kelompok ma-kanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,68 persen. Sedangkan kelompok perumahan,

air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen.

Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok sandang 0, 01 persen, kelompok kesehatan 0,29 persen, kelompok pendidikan, re-kreasi dan olahraga 0,78 persen. ”Untuk kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar juga mengalami kenaikan di bulan April hingga 0,03 pers-en,” pungkas Supartno.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bam-bang Prayogi mengatakan, pada satu sisi, adanya deflasi memberi-kan keuntungan, yakni menurun-nya harga barang di pasaran. Na-mun, deflasi malah memberikan kerugian besar bagi pekerja dan masyarakat secara umum, bahkan bisa berdampak depresi.

“Dampak pertama, deflasi da-pat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi

besar. Ambil contoh seperti yang dialami Amerika dulu, dan juga akan membuat pasar investasi (saham, red.) akan mengalami kekacauan,” katanya, kemarin.

Deflasi juga akan berdampak terhadap susulan dari melesunya kegiatan ekonomi. Kelesuan itu terjadi karena ada banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK akibat pemilik bisnis tidak sang-gup membayar gaji karyawannya. “Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat men-jadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin pun kian menipis,” jelasnya.

Dari sisi investasi, lanjut Bam-bang, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi di kare-nakan tidak ada lagi aktivitas bis-nis yang berjalan.

“Deflasi juga dapat menyebab-kan suku bunga menjadi nol

persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini memang merupakan langkah paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat per-edaran uang semakin kecil,” je-lasnya.

Politisi PDI Perjuangan itu berharap, deflasi tidak berlaku lagi pada bulan Mei ini. Dalam hemat Bambang, jika kembali terjadi deflasi, maka sangat ber-dampak terhadap kondisi pere-konomian di Sumenep. “Kami berharap Pemkab dapat menekan deflasi, bahkan inflasi itu bisa terjadi untuk bulan-bulan selan-jutnya. Tentu ini demi kelesuaan ekonomi. Memang belum cukup signifikan, tetapi jika terus-ter-usan terjadi deflasi, maka bisa benar-benar depresi, baik pemilik bisnis maupun para pekerja yang akan PHK,” harapnya.

=SYAMSUNI/MK

Sumenep Alami Deflasi 0, 59 PersenKomisi B: Deflasi Akan Berdampak DepresiSUMENEP - Pada April kemarin, Kabupaten Sumenep mengalami deflasi sebesar 0,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 110,74. Deflasi tersebut di atas deflasi nasional yang hanya 0,02 persen dan lima kabu-paten/kota yang angka deflasinya tertinggi di Jawa Timur.

SUMENEP- Warga Desa Ban-maleng, Kecamatan Giligent-ing mendatangi ruang Komisi A DPRD Sumenep, Kamis (8/5). Mereka mangadukan putusan cerai antara Sutisno (44) den-gan istrinya Tiwati (40). Alasan-nya, putusan Pengadilan Agama Sumenep terkesan manipulatif dan memihak kepada istrinya.

Sejumlah orang yang datang ke gedung DPRD Sumenep itu merupakan keluarga Sutisno. Bah-kan, salah satu saksi yang dihadir-kan di pengadilan juga ikut hadir di komisi pemerintahan dan hukum. Warga secara bergantian men-ceritakan proses gugatan, sidang hingga munculnya surat putusan yang dianggap manipulatif itu.

Versi Sutisno, salah satu kejanggalan dalam putusan yang dianggap tidak akurat itu berkaitan dengan pemberian nafkah. Dirinya keberatan saat diputusan itu, dirinya hanya memberikan nafkah Rp 3,4 juta untuk 3 tahun. Nafkah itu bukan saat perceraian melainkan saat pisang ranjang selama 3 tahun.

"Jadi uang Rp 3,4 juta itu adalah uang selama 3 tahun saat mereka pisah ranjang. Uang itu direncanakan akan diberikan ke-pada anak yang kedua yang beru-mur 8 tahun. Sedangkan anak pertamanya anak pertamanya

yang 10 tahun tidak kebagian ja-tah, bahkan uang itu kabarnya be-lum sampai,” terangnya.

Menurut saksi lain, Supari ke-janggalan lainnya adalah putusan yang dilayangkan itu sepihak. Itu karena termohon tidak pernah hadir dalam persidangan. Selain itu, Sutisno menggunakan alamat KTP ketika mendaftar warga Ban-malaneg, padahal dia adalah warga Lombang sesuai dengan akte nikah. Sehingga antara akte nikah dengan akte cerai tidak sama," ungkapnya.

Supari menceritakan kronolo-gisnya, Sutisno dengan Tiwati menikah 13 tahun sejak 1990 lalu. Keduanya dikarunia dua orang ana, masing-masing masih berumur 10 tahun dan 8 tahun. Namun, lambat laun, bahtera yang dibangun sela-ma 13 tahun itu harus kandas den-gan sebab beberapa hal. Akhirnya, Sutisno menggugat cerai Tiwati. Menujrut Supari yang juga men-jadi saksi dalam sidang perseraian itu mengaku, Sutisno saat menga-jukan thalaq ke Pengadilan Agama (PA) Sumenep, dan sudah sudah 8 kali persidangan, Tiwati tidak tidak mau cerai dari suaminya. Ia masih mengharapkan rujuk.

Namun, tanpa ada keputusan dari PA, selang beberapa lama ke-mudian, terdengar kabar bahwa Sutisno menikah lagi, kabar terse-but membuat Tiwati jatuh sakit

hingga harus dilarikan ke klinik setempat. Padahal, Tiwati tidak pernah dipanggil ketika putusan perceraiannya, dan surat panggi-lannya tidak pernah ada.

Ketua Komisi Komisi A DPRD Sumenep, Abrori Manan pen-gaduan warga Desa Banmaleng, pihaknya mengaku siap mem-

berikan rekoemdasi kepada bagi-an hukum di pemerintahan agar dapat melakukan pendampingan hukum terhadap mereka. Sebab pihaknya menilai bahwa ada pu-tusan cerai itu ada kejanggalan.

"Kejanggalan itu pada kes-alahan alamat antara akte cerai dengan akte nikah. Hanya saja

kami tidak bisa intervensi ke PA. kakrena hukum sudah dilakukan putusan. Yang bisa kami laku-kan hanya untuk bisa memberi-kan pendampingan hukum yang nantinya akan disampaikan ke Bagian Hukum Pemkab Sume-nep," jelasnya.

=SYAMSUNI/YAT

MENGADU KE DEWAN

Putusan Pengadilan Agama Dinilai Tidak Adil

Mencari Keadilan. Kerapan Sutisno sedang menunjukkan bukti kesalahan putusan dari PA. Ia mengadu ke dewan untuk mencari keadilan terkait dengan putusan PA yang jangggal.

Page 20: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III D Sumenep

Bahkan, ada petani yang menyatakan tidak akan menanam tembakau pada tahun ini. Mereka lebih memilih beralih ke pertani-an lain, seperti kacang tanah, jag-ung hibrida, dan padi. ”Lebih baik tanam yang lain, daripada tem-bakau. Setiap tahun kami men-galami kerugian hingga puluhan juta, karena harga yang murah,” tutur Suni, Kamis (8/5).

Petani asal Desa Lenteng Barat Kecamatan Lenteng itu juga memperkirakan harga bibit tem-bakau pada tahun ini mahal. ”Kita lihat tahun lalu, harganya ada sampai Rp 90 ribu per seribunya, bahkan tahun ini jika cuaca tetap baik akan melebihi harga pada ta-hun lalu. Ini yang membuat kami resah,” terangnya.

Apalagi, terang pemuda la-jang, sampai saat ini perhatian pemerintah terhadap petani tembakau kurang maksimal. Se-

hingga petani selalu rugi. ”Itu sudah jelas, sebab sampai saat ini pemerintah masih belum mampu berkolaborasi dengan pihak gu-dang, sehingga pemerintah masih belum bisa memperjuangkan har-ga tembakau,” ucapnya.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebu-nan (Dishutbun) Sumenep Nasah Bandi mengakui jika pada tahun 2014 bantuan untuk petani tem-bakau banyak yang dihapus. Salah satu yang dihapus adalah pro-gram pembibitan dan pengadaan pupuk. ”Karena terkendala besa-ran anggaran, maka pada tahun ini, pemerintah hanya memberi-kan bantuan hand traktor saja,” katanya.

Hanya saja, dia mengimbau bagi masyarakat Sumenep yang hendak tanam tembakau, hen-daknya tetap menjaga kualitas produksi tembakau. Petani di-

harapkan tidak asal-asalan dalam memilih bibit. Selain itu, petani diharapkan mengikuti tata cara pemeliharaan tembakau sesuai dengan anjuran pemerintah, sep-erti halnya menjaga kadar air, pe-mupukan yang teratur dan tidak melebihi standar, memperhatikan ploting area.

Nasah Bandi mengungka-pkan, yang diinginkan oleh pe-rusaah, adalah bibit yang mepun-yai faritas unggul. Seperti halnya bibit Prancak N 1, bibit Prancak N 2 dan juga bibit jenis Cangkreng. Dua jenis itu sering kali dibutuh-kan oleh perusahaan karena niko-tinnya rendah.

Nasah Bandi menambahkan, ploting area tembakau pada ta-hun 2014 sebanyak 21.093 hektar dengan jumlah produksi 12.656 ton. Sedangkang untuk jadwal penanaman bisa dilakukan mulai sejak pertengahan Mei ini.

”Itu berdasarkan info dari BMKG, namun kami harap petani lebih memperhatikan juga, jika cuaca masih tidak bersahabat, se-baiknya tidak melakukan penana-man tembakau,” tukasnya.

=JUNAEDI/YAT

Petani Was-was Tanam TembakauPloting Area Tembakau 21.093 HektarSUMENEP – Mendekati musim kemarau, petani merasa was-was untuk tanam tembakau, karena harga tembakau beberapa tahun terakhir tidak memberikan keuntungan besar. Petani khawatir, pada tahun ini daun emas itu kembali tidak memberikan banyak keuntungan.

SENGKETA LAHAN SEKOLAH

Perjelas Status Akte Hibah

SUMENEP - Anggota Komi-si D DPRD Sumenep Nur Asyur meminta Dinas Pendidikan setempat segera memperjelas status akte hibah dari pemi-lik lahan sekolah. Banyaknya sengketa lahan sekolah didu-ga karena tidak jelasnya akte hibah dari pemberi. Sehingga ketika yang memberikan sudah tiada, anak-cucunya memper-soalkan dan menggugat.

Menurut Politisi PKS itu, gedung sekolah yang saat ini lahannya dalam sengketa menempati lahan tersebut ka-rena nenek moyangnya tidak keberatan tanahnya dijadikan tempat pendidikan. “Namun, saat lahan itu berada di bawah tanggung jawab anak-anaknya,

maka mereka pun menggugat pemerintah,” jelasnya.

Solusi taktis yang harus dilakukan oleh pemerintah jika hendak menyelesaikan problem kepemilikan lahan tersebut adalah membuat tim khusus untuk melakukan pen-dataan dan pengecekan terha-dap semua sekolah di Kabupat-en Sumenep.

“Jadi, silakan bentuk tim khusus untuk melakukan pen-dataan ulang dan kroscek terh-adap semua sekolah yang ada di Kabupaten Sumenep agar Disdik punya data yang valid, daripada terjadi bom waktu seperti seka-rang, kan lebih baik mulai sigap mencari solusi,” jelasnya.

=SYAMSUNI /MK

SUMENEP - Sebanyak 26 dari 27 panitia pemilihan ke-camatan (PPK) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, telah menyetor hasil pemutakhiran data pemilih untuk Pemilu Presiden 2014 ke KPU setem-pat, kecuali PPK Sapeken yang terkendala geografis.

"Hingga kini hanya PPK Sapeken, Pulau Sapeken, yang belum menyerahkan hasil pe-mutakhiran data pemilih. Ada kendala geografis yang dihada-pi kawan-kawan PPK Sapeken," kata komisioner KPU Sumenep Ali Fikri di Sumenep, Kamis (8/5).

Sapeken adalah salah satu kecamatan kepulauan di Kabu-paten Sumenep, Madura, yang memiliki banyak pulau berpen-ghuni.

"Informasi melalui telepon, PPK Sapeken siap menyerahkan hasil pemutakhiran data pemilih pada Jumat (9/5). Kalau 26 PPK lainnya, hasil pemutakhiran pe-milihnya sudah kami terima," ujarnya, menambahkan.

Sesuai jadwal tahapan Pemi-lu Presiden dari KPU RI, kata dia, pemutakhiran data pemilih akan berakhir hingga Sabtu (10/5).

"Hasil pemutakhiran pe-milih itu akan kami tetapkan sebagai daftar pemilih semen-

tara (DPS) Pemilu Presiden RI. Kami akan mengumumkan DPS sekaligus masa tanggapan masyarakat terhadap DPS itu pada 11-17 Mei," ucapnya.

Ia menjelaskan, pihaknya akan langsung memproses tang-gapan masyarakat terhadap nama-nama calon pemilih yang tercantum dalam DPS Pemilu Presiden RI."Rekapitulasi data pemilih sekaligus penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu Presiden pada tingkat kota/kabupaten dijadwalkan tanggal 18-24 Mei," katanya.

Fikri berharap warga Sume-nep aktif selama masa tang-gapan DPS supaya para calon pemilih yang sudah memenuhi syarat bisa tercatat sebagai pe-milih Pemilu Presiden RI.

"Sebaliknya warga yang sudah tidak memenuhi syarat sebagai pemilih seperti telah meninggal dunia, tidak tercat-at sebagai pemilih. Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada kami dan jajaran di tingkat desa maupun kecamatan," ujarnya.

Pemilih Pemilu Legislatif 2014 di Sumenep sebanyak 894.444 orang yang tersebar di 332 desa/kelurahan di 27 ke-camatan.

=ABD AZIZ/ANT

PPK SAPEKEN

Pengiriman Data Pemilih Terkendala Geografis

REKAPITULASI SUARA PILEG. Seorang petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggandakan sejumlah dokumen yang digunakan dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Legislatif Tahun 2014 di Kan-tor KPU, Jakarta. KPU baru mengesahkan dan menetapkan hasil rekapitulasi dari 19 KPU provinsi sehingga menyisakan rekapitulasi suara dari 14 KPU provinsi yang belum ditetapkan.

Page 21: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III ESumenep

“Sekitar pukul 01.00 dini hari, saya terbangun lantaran mendengar suara kaca pecah. Saat melihat kaca yang pecah, tiba-tiba muncul orang berca-dar membawa celurit. Orang itu mencegat dan mengancam. Lantaran panik dan takut, saya pasrah saja ketika orang tersebut membantai suami saya di kamar,” kata Musa'a, istri korban.

Di bawah ancaman celurit pemakai cadar, istri korban tidak berdaya apalagi berteriak. Sehingga dua teman pelaku lain yang juga bersenjata celurit, masuk ke kamarnya dan mem-bantai Ali dengan sadis.

Akibat kejadian tersebut,

korban langsung meregang nyawa di dalam kamarnya. Korban mengalami luka bacok di bagian leher sebelah kanan, kepala sebelah kanan, bahu kiri dan kanan, paha kanan kiri, serta pipi kiri.

Informasi yang beredar luas di masyarakat dan dihimpun Koran Madura, korban diduga memiliki ilmu santet dan telah banyak memakan korban. Sehingga banyak warga yang tidak senang dan berusaha menyingkirkan korban dari daerahnya meskipun penyebab kematian korban belum ada yang tahu pasti.

“Paling motifnya santet, karena korban tidak pernah punya masalah lain dengan

tetangga sini. Jika punya masalah yang jelas dengan warga sekitar, tentu masih wajar. Ini kan gak jelas masalahnya apa?” terang masyarakat sekitar yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di lokasi.

Sementara Kapolsek Pasong-songan, AKP Sudjito belum bisa dimintai keterang. Dua nomor ponselnya saat dihubungi Koran Madura tidak aktif. Demikian juga Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko saat dihubungi nomor ponselnya juga tidak diangkat meski nada sambung pribadinya aktif.

Informasi yang berkembang di masyarakat, kasus pembunu-han di Desa Montorna, Pasong-songan, sedang ditangani Polres Sumenep. Namun hingga berita ini ditulis, konfirmasi dari aparat kepolisian Polres Sumenep nihil. Petugas seakan enggan memberi-kan keterangan pers.

=ALI RIDHO/YAT

KRIMINALITAS

Suami Dibunuh di Hadapan Istri

SUMENEP - Kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang menyeret Azasi Hasan memas-uki babak baru. Dalam waktu dekat, mantan cabup 2010-2015 itu bakal masuk ke penuntu-tan. Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep segera melimpahkan berkasnya ke Pengadilan Negeri (PN) setempat.

Pelimpahan itu dilakukan setelah BAP (Berita Acara Pemeri-kasaan) pegawai perbankan itu dinyatakan lengkap alias P-21 oleh Kejari Sumenep. Dengan be-gitu, berkas tersangka sudah din-yatakan memenuhi unsur pidana, dan layak disidangkan.

“Sudah selesai penyidikan. Berkas sudah selesai kita sidik hanya tinggal melimpahkan saja. Mungkin pelimpahannya akhir bulan. Kita tunggu saja proses kelanjutannya di persi-dangan nantinya seperti apa. Tapi yang jelas pokok perkara-nya jalan terus meski sudah ada pencabutan berkas oleh Harik-san (pelapor),” ungkap Kasi Pi-dum Kejari, Herman Hidayat, Kamis (8/5).

Ditanya terkait tidak dita-hannya Azasi Hasan, dia be-ralasan itu sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Informasi dari Polres tidak ditahannya tersangka itu karena sudah ter-dapat surat penangguhan dari kuasa hukum tersangka yang di-terima oleh Mapolres Sumenep.

”Kalau soal alasan tidak ditahan, itu Polres yang tahu.

Namun bisa jadi karena dalam surat penangguhan yang diaju-kan kuasa hukum tersangka ada beberapa hal yang meringankan. Seperti uang senilai Rp 200 juta yang diduga digelapkan sudah dikembalikan oleh tersangka pada korban,” ungkapnya.

Lebih lanjut Herman men-gungkapkan, pencabutan berkas perkara oleh korban tidak lan-tas menghilangkan kasus hu-kum yang menjerat Azasi Hasan (tersangka). Sebab, pencabutan perkara laporan itu bisa jadi hanya dapat dijadikan pertim-bangan hukum di pengadilan untuk meringankan tersangka.

Memang, sambung Herman, sudah ada surat pernyataan damai dari korban dengan ter-sangka. Hal itu dibuktikan den-gan pencabutan berkas laporan dari korban. “Soal kuasa hu-kum tersangka mengatakan kasus yang menyeret kliennya itu bukan kasus penipuan dan penggelapan, itu sah-sah saja selaku pengacaranya. Namun yang jelas kasus itu sudah P-21 yakni diduga terlibat penipuan dan penggelapan. Silakan lihat pengadilan,” tukas Herman.

Rudi Hartono selaku kuasa hukum Azasi Hasan mengatakan tidak masalah meski Kejari mel-anjutkan kasus itu ke pengadi-lan. Itu karena pokok perkaran-ya masih jalan terus. ”Kami siap untuk itu, dan akan menghadapi sidang nanti,” ungkapnya.

=ALI RIDHO/YAT

PENUHI UNSUR PIDANA

Kasus Azasi Bakal Dilimpahkan ke Pengadilan

SUMENEP – Ali alias Pak Nipah (50), warga Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, tewas dibacok orang tak dikenal. Ali dibacok saat tertidur pulas bersama istrinya Musa’a, (45), Kamis (08/5) pukul 01.00 dini hari di rumahnya.

MENCAT SERAGAM SEKOLAH. Sejumlah pelajar SMPN 4 Depok mencat seragam sekolah mereka usai mengikuti Ujian Nasional (UN) hari terakhir di Depok, Jabar, Kamis (8/5). Sejumlah pelajar meluapkan kegembiraan pasca bera-khirnya UN dengan berkonvoi dan mencat seragam sekolah mereka.

Page 22: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014|NO. 0358|TAHUN III FPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FJUMAT 9 MEI 2014 NO. 0358 | TAHUN III

PAMEKASAN – Sebanyak dua siswa dua siswa SMP/sederajat di Kabupaten Pamekasan harus mengikuti ujian nasional (UN) susulan. Namun hingga kemarin (8/5) panitia UN setempat belum menentukan tempat pelaksan-aannya.

Ketua panitia UN SMP dan MTs Pamekasan, Moh Tarsun mengatakan pihaknya masih akan berkoordinasi dengan ketua sub rayon 52 (Kepala MTs Parteker) dan kepala sekolah asal dua siswa yang berasal dari satu sekolah yang sama.

“Kami belum tahu dimana tempat mereka itu mengikuti

ujian susulan, karena kami masih akan memusyawarahkannya. Kalau kami menginginkan nanti dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan (Disdik), agar penga-wasan lebih mudah,” katanya.

Hanya saja Tarsun belum bisa memastikan keinginan itu, khawatir tempat yang akan diu-sulkan dalam musyawarah nanti mendapat penolakan dari sub rayon atau kepala sekolah yang bersangkutan. Sebab sekolah asal dua siswa itu cukup jauh dari kota Pamekasan.

Soal yang akan digunakan bukan soal yang telah digunakan pada pelaksaan UN reguler. Mel-

ainkan soal yang pertanyaannya berbeda, tapi masih dalam kisi-kisi yang sama. Dan soal tersebut telah disiapkan oleh panitia UN Jawa Timur, yang telah diambil bersama pengambilan soal UN.

“Soalnya sama ada 20 jenis soal. Pastinya beda tapi pertan-yaan hampir sama, karena tidak akan jauh dari kisi-kisi yang telah ditentukan oleh Kemendikbud,” katanya.

Saat ditanya terkait anggaran pengawasan dalan ujian susulan itu, Tarsun mengatakan tidak ada anggaran khusus karena hal itu telah disatukan dengan anggaran UN. Ia memastiakn pengawasan

akan sama dengan pelaksanaan UN, kendati tidak ada anggaran untuk pengawasan, karena bisa menerjunkan petugas dari Disdik setempat.

“Jangankan anggaran itu, un-tuk biaya transport, untuk men-gantar hasil ujiannya juga tidak ada anggaran. Tapi kami tidak mempermasalahkan, karena ini adalah pelayanan untuk pendidi-kan siswa yang memang menjadi hak mereka,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, dua siswa dari MTs Mambaul Ulum Bata-Bata, Palengaan, Pame-kasan, atas nama Umam dan Lutfilhafi akan mengikuti ujian

susulan pada mata pelajaran Ba-hasa Indonesia dan Matematika. Sesuai jadwal ujian susulan, akan dilaksanakan pada Senin (12/5) dan Selasa (13/5) mendatang.

Perihal 208 siswa yang men-gundurkan diri, Tarsun sangat menyayangkan hal itu. Sebab jumlah siswa yang mengundur-kan diri menjelang pelaksanaan UN, sangat banyak. “Kalau saya perkirakan mereka yang mengun-durkan itu paling satu atau dua bulan lalu. Karena data peserta UN itu diambil dari siswa yang mempunyai nilai raport pada semester limanya,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

UN

Belum Ada Tempat Ujian Susulan

Mereka datang dengan se-peda motor yang dimodifikasi sedemikian rupa menyesuaikan dengan kemampuannya meng-endarai. Kedatangan mereka ber-maksud untuk memberitahu bah-wa di Pamekasan telah terbentuk PPDI Cabang Pamekasan dengan 25 orang anggota.

Koordinator PPDI Madura, Iwan Haryanto mengatakan PPDI Cabang Pamekasan baru terben-tuk pada 30 April lalu. Untuk itu pihaknya bersama dengan teman-temannya yang mempunyai ke-terbatasan fungsi tubuh ingin mensosialisasikan adanya PPDI dengan harapan hak-hak pen-yandang disabilitas di Pamekasn nantinya dapat diperhatikan.

“Karena PPDI di Pamekasan ini baru terbentuk, jadi kami perlu mensosialisasikan agar hak kami sebagai warga Negara mendapat-kan perlakuan yang sama seperti halnya orang yang mempunyai tubuh sempurna, seperti meny-ampaikan aspirasi ke dewan,” ka-tanya.

Kendati mereka kecewa ka-rena tidak dapat bertemu dengan

wakil rakyat, mereka menyadari kedatangan mereka tanpa ada pemberitahuan sebelumnya ke-pada DPRD. Namun mereka ber-janji akan datang kembali dengan prosedur yang benar.

Selain untuk mensosial-isasikan PPDI Pamekasan, ke-datangannya juga untuk mem-perjuangkan undang-undang khusus penyandang disabilitas di Pamekasan yang telah tertuang undang-undang nomor 19 tahun 2011 tentang Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas, yang memuat hak-hak penyandang disabilitas berbasis pada konsep hak asasi manusia.

“Undang-undang ini be-lum banyak diketahui oleh masyarakat termasuk anggota dewan, jadi kami perlu memper-juangkan undang-undang ini se-hingga lapisan masyarakat tahu agar kami yang mempunyai ke-terbatasan tidak selalu disepele-kan,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Ju-haini mengatakan pihaknya benar-benar tidak tahu dengan

kedatangan para penyandang disabilitas untuk bertemu den-gan komisi D. Namun ia berjanji apabila mereka datang kembali

pihaknya pasti menerimanya. “Kami tadi sedang menemui pa-serta audiensi. Kami juga wakil mereka, jadi pasti kami terima

apabila mereka ingin bertemu dengan kami disini,” katanya singkat.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Perwakilan Disabilitas Gagal Ketemu DewanJuhaini: Kami Menemui Peserta AudiensiPAMEKASAN – Sejumlah orang dari Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Penyandang Disabilitas Indone-sia (PPDI) Kabupaten Pamekasan gagal menemui anggota Komisi D DPRD Pamekasan. Mereka tidak bisa ditemui anggota DPRD karena dalam waktu bersamaan sedang berlangsung audiensi dengan salah satu Ormas di ruang sidang paripurna lantai dua, kantor DPRD Pamekasan.

Page 23: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 NO. 0358| TAHUN III GPamekasan

Mereka duduk bersama untuk membicarakan masalah tengara korupsi di sejumlah lembaga pen-didikan tersebut, dengan modus memark-up data pelajar untuk memperoleh Bantuan Siswa Mis-kin dan bantuan lainnya.

Aroma manipulasi tercium seiring dengan terungkapnya jum-lah pelajar yang dikabarkan drop out menjelang pelaksanaan Ujian Nasional. Apa pun argumentasinya banyaknya pelajar drop out me-mang perlu ditelusuri, karena bisa saja semua alasan yang diungkap-kan sebenarnya hanya untuk me-nutupi bau korupsi di dalam lem-baga pendidikan tersebut. Semua itu bisa saja terjadi, sebab semakin banyak siswa yang diusulkan men-dapatkan bantuan, maka semakin tinggi anggaran bantuan itu men-galir ke sekolah tersebut.

Para aktivis ini menemukan data siswa ganda yang ada di dua sekolah berbeda. Data siswa itu terdaftar sebagai penerima BSM di salah satu SMP Islam di bawah naungan Disdik Pamekasan di Ke-camatan Tlanakan dan terdaftar

sebagai peserta UN di salah satu MTs swasta di Kecamatan Tlana-kan, yang menjadi wilayah binaan Kemenag Pamekasan.

GMP semakin curiga saat data siswa dalam absensi sekolah tidak menggunakan urutan huruf ab-jad pada urutan ke-12 hingga 30 ke atas. Mereka juga memadukan data dua lembaga itu ternyata ada kejanggalan. Atas dasar itu para aktivis ini menduga ada kerja sama antar kepala sekolah untuk meraup bantuan siswa sebanyak mungkin.

Juru bicara GMP Jamaluddin Kamil meminta agar Kemenag dan Disdik melakukan verifikasi siswa secara bersama-sama. Sehingga bisa diketahui siapa yang bermain-main terhadap data siswa tersebut.

Organisasi ini juga meminta agar Kemenag dan Disdik mem-berikan sanksi tegas kepada se-kolah tersebut. Karena tindakan itu merupakan tindakan yang salah dan tidak boleh dilakukan oleh penyelenggara pendidikan.

“Ini aneh ada beberapa nama siswa yang sama dengan sekolah lain, tempat lahirnya sama, nama

orang tuanya sama, alamatnya sama, padahal berada di dua Ke-camatan yang berbeda. Bisa jadi ini berhubungan dengan ban-yaknya peserta UN, yang diklaim mengundurkan diri,” ungkapnya.

Ketua Komisi D DPRD Pame-kasan, Andi Suparto mengapre-siasi langkah yang dilakukan GMP. Menurutnya GMP telah mem-bantu dalam pengawasan pen-didikan di Kabupaten Pamekasan. Ia meminta Kemenag dan Disdik setempat segera menindaklanjuti laporan GMP itu. Apabila laporan tersebut terbukti, ia meminta agar pelakunya ditindak tegas.

“Disdik dan Kemenag harus duduk bersama dan segera men-elusuri laporan GMP ini. Karena kalau benar dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, jelas ini merugikan negara,” katanya.

Kepala Disdik Pamekasan, Yusuf Suhartono berjanji akan menindak-lanjuti laporan tersebut dengan segera melakukan koordinasi dengan Keme-nag Pamekasan. Ia menjelaskan jika terbukti ada lembaga pendidikan di bawah binaannya melakukan pelang-garan, maka pihaknya akan memberi-kan sanksi sesuai aturan yang berlaku. “Kalau terbukti pasti kami sanksi, setelah dilakukan investigasi ke bawah untuk mengecek kebenaran laporan tersebut,” katanya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Bau Manipulasi dalam Data Penerima BSM GMP-Komisi D Duduk Bersama, Siapkah Mengawal hingga Tuntas?

PAMEKASAN – Gerakan Mahasiswa Pamekasan (GMP) mengadukan dugaan adanya manipulasi data siswa di se-jumlah lembaga pendidikan ke DPRD Pamekasan. Keda-tangannya diterima Komisi D, Kamis (8/5).

BERDIALOG. Aktivis GMP saat melakukan audiensi dengan Komisi D DPRD Pamekasan.

PAMEKASAN - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) kembali mendapat soro-tan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan. Sejum-lah anggota DPRD Pamekasan mende-sak pemerintah pusat agar menghapus pro-gram tersebut, karena program ini dinilai tidak bermanfaat bagi masyarakat kecil, malah justru merugi-kan. Ditambah sistem untuk pendaftaran yang diberlakukan dinilai sangat menyulitkan masyarakat.

Ketua Fraksi PAN-Se-jahtera, Zainal Abidin akan mengeluarkan rekomendasi agar BPJS dihapus mengingat banyaknya persoalan yang membelit dan meminta agar program jaminan kesehatan itu dikembalikan ke program sebelumnya. ”Tentu program ini sangat membingung-kan masyarakat. Artinya jika belum siap dari pusat program jaminan kesehatan ini dikembalikan seperti biasa saja, yakni Jamkesmas. Sepertinya lebih mudah dan tidak mempersulit masyarakat dalam pembua-tannya serta tidak merugikan masyarakat dalam hal jami-nan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Zainal menuturkan, sulitnya persyaratan dalam pembuatan kartu jaminan kesehatan ini disebabkan minimnya sosialisasi dari instansi terkait dalam hal ini kantor Askes Cabang Pamekasan. Sehingga banyak warga yang tidak begitu faham dengan segala macam hal mengenai pembuatan kartu. Lebih lanjut ditegas-kan, jika program tersebut terus digulirkan tanpa per-siapan matang, tidak me-nutup kemungkinan banyak masyarakat yang tidak akan memiliki kartu jaminan kes-ehatan baru tersebut. Sebab masyarakat sudah mulai malas untuk mengurusnya

karena persyaratannya sulit.Sebelumnya program

jaminan kesehatan ini dinilai masih sangat memberatkan dan membebani masyarakat. Sebab sekalipun tidak sakit, setiap warga tetap memi-liki kewajiban membayar kepada negara setiap bulan. Sehingga masyarakat merasa terbebani dengan biaya yang harus dibayar meski tidak sakit.

Maimunah warga Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, saat mengantarkan sepupunya melahirkan di rumah sakit Dr. Slamet Martodirjo Pame-kasan, mengatakan nominal biaya tidak sedikit menca-pai Rp 25 ribu setiap orang. ”Jika dalam satu keluarga ada sampai 5 orang, maka harus membayar Rp 125.000 setiap bulan. Padahal pendapa-tannya setiap bulan hanya R 100.000. Kesimpulanya program BPJS itu program menyengsarakan masyarakat, bukan meringankan masyarakat dalam mendapat-kan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

Ia berharap pemer in-tah mengembal ikan pro-gram jaminan kesehatan tersebut ke program yang lama, yakni Jamkesmas , Jamkesda , a tau Jamper-sa l . Sehingga pe layanan kesehatan terhadap masyarakat t idak ter la lu membebani masyarakat yang memang t idak mampu dar i seg i pereko-nomiannya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

JAMINAN KESEHATAN

Dewan: Hapus BPJS!

Maimunah warga Desa La-rangan Badung, Kecama-

tan Palengaan, Pame-kasan, saat mengantarkan sepupunya melahirkan di rumah sakit Dr. Slamet Martodirjo Pamekasan,

mengatakan nominal biaya tidak sedikit mencapai

Rp 25 ribu setiap orang. ”Jika dalam satu kelu-

arga ada sampai 5 orang, maka harus membayar

Rp 125.000 setiap bulan. Padahal pendapatan-

nya setiap bulan hanya R 100.000.

Page 24: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014|NO. 0358|TAHUN III H Pamekasan

Sebab berbagai upaya yang dilakukan Kemenag Pamekasan untuk mempercepat penggantian kepala MAN dengan mengikuti prosedur, seperti dialog dengan guru, komite sekolah, kirim su-rat ke Kanwil Kankemenag Jatim, hingga menghadap langsung ke Kepala Kanwil Kemenag Jatim, dengan membawa perwakilan siswa dan guru MAN, ternyata belum juga selesai sampai seka-rang. Bahkan, kondisi di MAN Pamekasan sudah dibahas lama di Kanwil dengan menggelar per-temuan antara mantan Kepala Kanwil Kemenag Jatim dengan Kanwil Kemenag setempat meli-batkan kepala bagian di Kanwil, bersama setumpuk berkas bukti pendukungnya.

Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Muarif Tantowi men-gatakan pengembalian persoalan

penggantian Kepala MAN Pame-kasan kepada Kanwil Kemenag Jatim, karena dirinya sudah diluar kemampuannya dan kewenan-gannya. “Kami telah bertemu dengan perwakilan wali murid, guru MAN, dan komite sekolah, di MAN Pamekasan. Dalam per-temuan itu kami jelaskan kepada mereka, terutama wali murid, agar persoalan ini transparan dan tidak menuding kami sengaja memperlambat,” katanya.

Menurut Muarif Tantowi, upaya dirinya untuk memproses penggantian Kepala MAN Pame-kasan, sudah maksimal. Kini ting-gal menunggu keputusan dari Kanwil Kemenag Jatim yang me-miliki otoritas dalam pengangka-tan kepala MAN. Dikembalikan-nya ke Kanwil Kemenag Jatim, karena seluruh MA di Pamekasan dan Sampang, baik negeri atau

swasta menolak menerima kehad-iran Mohammad Taufiqi menjadi kepala sekolah. Terkait penolakan ini, Kanwil sudah mengerti per-soalan di bawah.

“Kami sudah sampaikan ke Pak Kanwil mohon penanganan yang serius masalah MAN Pame-kasan, karena ini sangat emer-gency dan terlalu banyak orang yang dirugikan. Jika penggantian ini langsung ditangani Kanwil, kami yakin lebih aman,” katanya.

Ia menyerahkan sepenuhnya ke Kanwil Kemenag Jatim, apakah yang bersangkutan akan ditempatkan di Jawa, karena yang bersangkutan su-dah tidak diterima di Madura. Dan dua calon pengganti kepala MAN sudah disiapkan untuk dipilih salah satu. Satu mantan kepala MAN dan satu dari unsur guru.

Diberitakan sebelumnya, Kepala MAN Pamekasan, Moham-maf Taufiqi, diusulkan ke Kanwil Kemenag Jatim untuk diganti lantaran sering didemo siswa dan guru. Namun penggantian itu menemui kendala, karena MAN di Pamekasan dan Sampang tidak mau merima Taufiqi, karena citra-nya dinilai jelek.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Akhirnya Kemenag Angkat TanganMohammad Taufiqi Ditolak di MaduraPAMEKASAN – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan akhirnya angkat tangan dalam menangani kisruh di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pamekasan. Kekisruhan yang dipicu desakan penggantian Kepala MAN Pamekasan, Mohammad Taufiqi, yang belum tun-tas, kini diserahkan ke Kanwil Kemenag Jatim.

PAMEKASAN - Setelah mel-akukan pemeriksaan beberapa hari terhadap beberapa anak buahnya, Panwaslu Pamekasan telah mendapati beberapa fakta dan temuan sementara. Sidikitnya ada empat Panitia Pengawas Lapangan (PPL) yang masuk daftar merah. Bahkan ke-mungkinan besar keempatnya akan segera dipecat. Namun Panwaslu belum berani mem-berikan kepastian, sebab proses pemeriksaan terhadap bebera-pa PPL lainnya, juga beberapa Panwascam masih berlangsung hingga kemarin (8/5).

Empat PPL yang terancam dipecat itu adalah satu PPL Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, dan tiga PPL Desa Groom, Kecamatan Proppo. Sementara kemarin Panwa-slu masih memeriksa PPL Desa Tlonto Rajeh, Kecamatan Pase-an. Untuk di pihak Panwascam, Panwaslu menyatakan masih belum menemukan temuan pelanggaran. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan nanti akan ada temuan-temuan baru. Karena proses investigasi masih terus berlangsung.

Menurut Anggota Panwaslu Devisi Hukum dan Tindak Lan-jut Sapto Wahyono, keempat PPL itu terindikasi tidak melak-sanakan tugasnya sebagaimana

mestinya saat pelaksanaan Pi-leg 9 April lalu. Sebagai pen-gawas, mereka tidak bekerja maksimal sesuai tupoksi dan wewenangnya. Yang paling pa-rah justru mereka melakukan pembiaran terhadap kecuran-gan-kecurangan yang terjadi. Hal ini sudah tidak dapat ditol-eransi lagi.

“Ini merupakan upaya kami (Panwaslu), dalam rangka ber-sih-bersih personel. Harapan-nya saat Pilpres mendatang, personel kami akan siap dan mereka benar-benar bekerja secara profesional. Dan semoga juga KPUD bisa bersih-bersih personelnya, agar SDM yang bertugas saat Pilpres besok benar-benar profesional pula,” papar Sapto kemarin (8/5).

Selain memeriksa tiga PPL, PPL Desa Potoan Laok, Ke-camatan Palengaan, PPL Desa Groom, Kecamatan Proppo, dan PPL Desa Tlonto Rajeh, Kecamatan Pasean. Panwa-slu juga memeriksa Panwascam Palengaan, Panwascam Proppo, Panwascam Kota, Panwascam Pasean, dan Panwascam Laran-gan. Namun dari serangkaian pemeriksaan yang dilakukan maraton sejak Senin lalu (5/5) ini, belum selesai hingga kema-rin.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

INVESTIGASI PANWASLU

Empat PPL Segera Dipecat?

PETIK LAUT. Sejumlah nelayan dan warga menaiki perahu hias saat akan melarung sesaji, di Perairan Jumiang, Pade-mawu, Pamekasan, Jatim, Kamis (8/5). Nelayan di daerah melakukan pelarungan miniatur perahu berisi sesaji pada puncak upacara petik laut.

PENCOBLOSAN ULANG PILEG. Warga mengikuti pemungutan suara ul-ang (PSU) Pemilu Legislatif 2014 di TPS 1 Sidodadi, Garum, Blitar, Jawa Timur. Pencoblosan ulang Pemilu Legislatif 2014 akibat tertukarnya surat suara DPRD Kota Blitar dilakukan di 4 Tempat Pemungutan Suaran (TPS) di Kota Blitar, Jatim.

Page 25: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 NO. 0358| TAHUN III IPamekasan Pamekasan

Tim tersebut terdiri dari PPAI Kecamatan, Kepala Seksi, unsur Tata Usaha (TU) dan Forum KKDT di masing-masing jenjang pendidikan di bawah naungan Kemenag Pamekasan. Upaya itu dilakukan untuk menekan terjadinya penyelewengan, agar

bantuan itu tepat guna dan tepat sasaran.

Kepala Kemenag Pamekasan, Muarif Tantowi mengatakan pemerintah pusat akan meng-gelontorkan anggaran untuk pembangunan dan rehabilitasi madrasah tahun ini. Tetapi, di-

rinya tidak mengetahui jumlah anggaran tersebut. Muarif juga tidak menjelaskan pagu masing-masing sekolah dan jumlah pen-erimanya. Hanya saja pemerin-tah pusat meminta agar bantuan itu bisa tepat sasaran.

Muarif khawatir bantuan yang diberikan pemerintah pusat itu tidak tepat sasaran dan tidak tepat guna. Misalnya, madrasah menginginkan pembangunan ruang kelas baru atau reha-bilitasi kelas, yang program yang diterima berupa pembangunan laboratorium multimedia atau

laboratorium informasi. Sehingga pengajuan usulan tersebut akan diarahkan dari bawah ke atas. Bisa tepat sasaran dan tepat guna. Saat ini ada beberapa madrasah yang sedang dilakukan pendataan untuk diusulkan ke pemerintah pusat. “Jadi peren-canaan ini menggunakan sistem Bottom Up, agar bisa tepat sasa-ran dan tepat guna,” katanya.

Muarif berharap usulan terse-but bisa tepat sasaran dan bisa menjangkau seluruh kebutuhan yang diinginkan oleh masing-masing sekolah. “Tim verifikasi

ini bukan berarti kami tidak per-caya kepada sekolah, melainkan murni agar kegiatan ini bisa berjalan maksimal,” katanya.

Ketua Aliansi Rakyat Anti Korupsi (Arak) Pamekasan, Zainal Abidin mendukung langkah Kepala Kemenag Pamekasan tersebut. Ia meminta agar gera-kan itu tidak hanya formalitas belaka, melainkan harus diwujud-kan dengan bentuk yang nyata. “Ini langkah bagus sebagai upaya menekan terjadinya KKN,” katanya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Cegah Penyelewengan Bantuan!Dibentuk Tim Verifikasi RehabPAMEKASAN - Mengantisipasi terjadinya penyelewen-gan dalam bantuan pembangunan dan rehabilitasi gedung madrasah baik MI, MTs atau MA, Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan membentuk tim verifi-kasi yang melibatkan beberapa pihak.

PAMEKASAN - Setelah mela-lui lobi-lobi yang alot, akhirnya keputusan untuk menggusur Pasar Branta Pesisir sudah final. Upaya penggusuran atau yang dalam bahasa Pemkab Pamekasan merupakan normalisasi pasar itu, akan dilakukan hari ini. Para ped-agang di sana akan dipindahkan ke sebelah utara, berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi pasar se-mula.

Menurut Camat Tlanakan Saudi Rahman, sebenarnya pasar yang akan dipindah ini merupa-kan pasar kaget, yang hanya buka pada pagi hari setiap hari. Dan seiring berjalannya waktu para pedagang bertambah, sehingga mempersempit jalur menuju pelabuhan tersebut. Sementara di Desa Branta Pesisir sudah ada pasar induk, yang merupakan pasar desa, yang letaknya me-mang agak jauh dari pelabuhan. Pasar induk itu terletak di Jl Raya Pamekasan-Sampang, yang ber-jarak sekitar dua kilometer dari pelabuhan. “Jadi para pedagang di pasar dekat pelabuhan itu, akan dipindahkan ke tempat yang se-mestinya. Sehingga tidak meng-ganggu jalur menuju pelabuhan,” katanya kemarin (8/5).

Kepala Syahbandar Pelabuhan Branta, Suko mengatakan nor-malisasi ini harus segera dilaku-kan karena pelabuhan itu akan segera dioperasikan. Langkah pertama yang dilakukan memang membersihkan jalur masuk dari para pedagang. Setelah pedagang bersih maka jalan akan segera diperbaiki.

Normalisasi pasar itu me-mang harus dilakukan, sebab

jika nanti pelabuhan sudah ber-operasi akan banyak kendaraan besar yang keluar-masuk. Kalau masih ada pasar, jalur itu akan sempit dan akan menghambat mobilitas di pasar tersebut. Hal ini akan menjadi kendala yang serius. “Jika pelabuhan sudah ber-operasi, kegiatan di pelabuhan itu tak mengenal waktu. 24 jam non stop. Kendaraan-kendaraan be-sar terus bergerak. Kami mohon masyarakat memahami,” ungka-pnya.

Dia juga menegaskan bahwa pihaknya mendapat tekanan dari pemerintah pusat untuk segera mengoperasikan pelabu-han tersebut. Karena setelah dinyatakan selesai 100 persen Desember 2013 lalu. Pelabuhan tak kunjung beroperasi. Mantan Kepala Syahbandar Pelabuhan Bawean ini juga menegaskan jika pelabuhan ini nanti beroperasi akan memberikan banyak keun-tungan bagi warga sekitar. Sep-erti penambahan lapangan kerja di area pelabuhan dan beberapa aset di sekitar pelabuhan. Sebab nanti pasti akan ada investor yang masuk, untuk membangun aset di sekitar pelabuhan. Berdasar pen-galaman dan pengamatan di dae-rah-daerah lain yang mempunyai pelabuhan.

Meski demikian beberapa masyarakat dan pedagang di pasar tersebut mengaku tetap tidak mau dipindah. Apalagi tempat relokasi pasar dinilai terlalu jauh dan pasar itu meru-pakan warisan nenek moyang yang sudah ada lebih dulu dari-pada pelabuhan. “Tidak usah dipindahlah, ditata saja dengan

menyediakan lahan di sekitar sini. Kan sama-sama enak, pasar

tetap ada, akses ke pelabuhan tetap lancar,” kata warga sekitar

Solihin, 50. =SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

NORMALISASI PASAR

Hari ini Branta Pesisir Digusur

Page 26: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN IIIJSumenep JUMAT 9 MEI 2014

No. 0358 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

Meninggalnya pasien ber-nama Jamila (40) diduga tidak diketahui oleh petugas rumah sakit. Ia diketahui sudah dalam keadaan tidak bernyawa per-tama kali oleh suaminya saat hendak memberikan obat. Se-belum meninggal pasca diope-rasi, petugas medis mengatakan kondisi Jamila baik.

“Korban memang meninggal saat di ruang ICU, dan anehn-ya ditemukan meninggal oleh keluarga, Mas, setelah pasien menjalani operasi persalinan. Kondisi Jamila membaik pasca melakukan operasi kemarin, bayinya pun lahir dengan sela-mat,” ucap salah satu keluarga pasien, Nab (53).

Dari pengakuan keluarga, Jamila baru dipindah ruang per-awatannya ke ruang ICU untuk menjalani operasi persalinan. Na-mun, pihak keluarga menemukan

Jamila sudah tidak bernyawa saat suaminya mengantarkan obat.

“Saya merasa jengkel sama pihak petugas, karena tidak tahu korban sudah meninggal dunia, kenapa petugas tidak mengetahui kondisi kesehatan Jamila,” tu-turnya, kemarin.

Sementara itu, Humas RSUD

Sampang dr Yuliono tak men-gakui meninggalnya Jamila tidak diketahui oleh pihak rumah sakit. Sebab, menurutnya, di ruang ICU selalu dijaga oleh petugas rumah sakit, sehingga meninggalnya pasien pasti diketahui oleh pihak rumah sakit.

“Tidak mungkin ada pasien

yang meninggal tanpa diketahui petugas, sebab ruang ICU selalu dijaga. Akan tetapi memang tidak dilakukan penjagaan di dalam ru-angan, sebab ruang ICU itu me-mang steril, dan pihak keluarga pun tidak boleh menunggu di dalam,”katanya.

Yuliono menambahkan, pe-

nyebab meninggalnya pasien karena mengalami persalinan dengan penyulit PEB dan Oede-ma Paru. “Dari hasil keterangan dokter yang menangani korban bahwa korban meninggal karena PEB dan Oedema Paru bukan lainnya,”singkatnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

Pasien Meninggal Pasca DioperasiHumas RSUD: Jamila Meninggal karena PEBSAMPANG - Pasien Ru-mah Sakit Umum Dae-rah (RSUD) Kabupaten Sampang, kemarin (8/5) sekitar pukul 12.00 Wib ditemukan meninggal dunia saat dirawat di ru-ang ICU. Pasien asal Desa Karanganyar Kecamatan Tambelangan itu men-inggal setelah menjalani operasi persalinan pada Rabu (7/5).

SAMPANG- Selain 192 siswa gagal mengikuti Ujian Nasional (UN) SMP dan sederajat di Kabupaten Sampang karena mengundurkan diri, ada juga yang tidak bisa ikut UN karena sakit. Pada hari pertama pelaksanaan UN, ada 12 siswa tidak bisa mengikuti UN lantaran mengalami sakit.

Kepala Bidang Kurikulum dan Mutu Pendidikan Disdik Sampang, Arif Budi-ansor menjelaskan, pada hari pertama pelaksanaan UN ada 12 siswa yang sakit, sementara pada hari kedua jumlahnya berkurang menjadi sembilan orang.

“Pada hari pertama pelaksanaan UN,

sudah ada sejumlah siswa yang drop out dan ada 12 siswa yang sakit, sementara hari kedua jumlahnya berkurang men-jadi sembilan orang. Sedangkan siswa yang drop out bertambah menjadi 192 orang, alasannya karena kawin,” terang Arif Budiansor, Kamis (8/5).

Dengan banyaknya siswa yang sakit, menurut Arif, Dinas Pendidikan Sampang akan mengajukan nama-na-ma yang sakit ini untuk mengikuti Uji-an susulan, di mana pelaksanaan UN Susulan akan diselenggarakan pada 12 sampai 15 Mei mendatang.

=MOHAMMAD MUHLIS/ LUM

SAMPANG- Terhitung dari bulan Januari sampai April 2014, Dinas Kes-ehatan Kabupaten Sampang menemu-kan sebanyak 14 balita yang mengalami gizi buruk, satu di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dinkes Sampang, Firman Pria Abadi, melalui Kabid Kesehatan Kelu-arga dan Gizi, Asrul Sani menjelaskan, satu balita yang meninggal itu bukan semata-mata karena gizi buruk, tetapi ada penyakit penyerta yakni HIV.

Menurut dia, gizi buruk disebabkan beberapa faktor, di antaranya karena banyak bayi yang dilahirkan dengan

kondisi berat badan lahir rendah (BBLR) kurang dari 2500 gram dan pola asuh yang salah. “Kalau kita lihat paling ban-yak BBLR ini di Kecamatan Kota, Omben dan Camplong,” ungkapnya, Kamis (8/5).

Untuk mengurangi jumlah pender-ita gizi buruk di Kabupaten Sampang, terang Asrul, pihaknya mempunyai program Bersama Lindungi Anak Sam-pang dari Gizi Buruk dan Kematian (Ber-lian Ibunda), dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada bayi yang BBLR dan balita gizi kurang. =MOHAMMAD MUHLIS/ LUM

PENDIDIKAN

Ujian Nasional Susulan SMP 12 Mei

KESEHATAN

Dinkes Temukan 14 Balita Gizi Buruk

DARI LUAR. Seorang pejalan kaki melintas di depan rumah sakit umum daerah Kabupaten Sampang. Seorang pasien bernama Jamila meninggal pasca dioperasi di rumah sakit tersebut. Pihak rumah sakit mengatakan pasien meninggal karena PEB dan Oedema Paru.

Page 27: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III KSampang

Empat SKPD yang pernah dikonfirmasi adalah Badan Per-tanahan Nasional (BPN) Kabupat-en Sampang, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabu-paten Sampang, Kantor Perizinan, Pelayanan dan Penanaman Modal (KP3M) Kabupaten Sampang dan Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKKP) Kabupaten Sampang. Mereka saat dikonfirma-si terkait penumpukan tanah yang merusak lahan mangrove saling melemparkan tanggung jawab bak pimpong yang dipukul kesana kemari serta melempar tanggung jawabnya kepada Badan Lingkun-

gan Hidup (BLH) yang ditenggarai juga mempunyai tanggung jawab atas perusakan lingkungan.

Hanya saja, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sampang Suhrowardi juga mengelak jika instansinya dituding yang paling bertanggung jawab atas penumpu-kan tanah di lahan mangrove tersebut. Menurutnya, hal yang perlu diperjelas yaitu terkait periz-inan kegiatan reklamasi tersebut. Karena perizinanlah yang sangat menentukan terhadap adanya penumpukan tanah yang kabarnya akan dilakukan pembangunan itu. “Jika diperjelas lagi bahwa

BLH tidak ada sangkut pautnya, cuma saya menyayangkan apabila nantinya kegiatan tersebut dapat merusak lingkungan terutama pada tanaman mangrove,” katanya kepada Koran Madura, Kamis (8/5).

Bahkan Suhrowardi mengklari-fikasi lebih jelas bahwa yang paling bertanggung jawab dari kegiatan penumpukan tanah tersebut yaitu masalah perizinan serta instansi yang dirugikan yaitu berkenaan tentang kerusakan mangrove. “Pe-numpukan tanah itu kan di pesisir, berarti itu bagian kelautan, terus kelestarian mangrove tersebut juga bukan milik instansi saya melain-kan perkebunan, dan yang paling patut dipertanyakan lagi tentang perizinannya,” jelasnya.

Bahkan Suhrowardi berharap kepada siapa pun baik masyarakat maupun yang melakukan rekla-masi tersebut hendaknya untuk mencintai lingkungan sekitar untuk tidak merusak habitat yang sudah ada. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SaMPaNg – aktivitas pengerukan sebuah lahan yang direncanakan untuk pembangu-nan sebuah tempat distribusi di Jalan Raya Kotem Desa Pengong-sean Kecamatan Torjun Kabu-paten Sampang menuai sorotan masyarakat, apalagi masih dalam proses izin. Warga sekitar ke-beratan lahan tersebut dijadikan tempat distribusi makanan dan minuman.

Masyarakat khawatir lahan di

sekitarnya akan tercemar, apalagi tempatnya dipadat persawahan. Sementara aktivitas pengerukan lahan yang direncanakan menjadi tempat distribusi bahan makanan dan minuman (mamin) itu sudah berlangsung sejak april kemarin.

“Kalau dibangun pabrik bisa saja mencemar kepada tana-man petani lainnya, Mas. Kalau ingin bangun jangan di sekitar padat persawahan warga, coba diletakkan di areal strategis jauh

dengan lahan sawah,” ucap warga setempat yang enggan disebut-kan namanya, kemarin.

Sekalipun proses pembangu-nan sudah berlangsung, pengu-saha yang hendak membangun tempat distribusi mamin itu baru memproses pengajuan izin pembangunan kepada Kantor Pelayanan Perizinan dan Penana-man Modal (KP3M) Kabupaten Sampang.

Kepala Kantor Pelayanan

Perizinan dan Penanaman Modal (KP3M) Kabupaten Sampang abdul Syakur membenarkan terkait pengajuan izin pemban-gunan pabrik di Jalan Raya Kotem Desa Pengongsean yang lahannya sudah mulai dikeruk.

“Masih proses mengajukan izin pembangunan sejak kemarin, dan izin pembangunannya belum, karena itu rencananya mau mem-bangun distribusi bahan makanan dan minuman,” jelasnya.

Ditanya terkait pengerukan sebelum mendapatkan izin pem-bangunan, Syakur tidak memper-soalkan. “Itu kan tanah sendiri. Yang jelas tidak boleh memban-gun sebelum keluar surat izin bangunan,” singkatnya.

Sementara Kepala Desa (Kepdes) Pengongsean Kecama-tan Torjun Munadi belum bisa dimintai keterangan saat dikon-firmasi via telepon.

=RYAN HARIYANTO/MK

REKLAMASI DI LAHAN MANGROVE

BLH Juga LepasTangan

PENGERUKAN LAHAN

Rencana Tempat Distribusi Mamin Disorot

SAMPANG- Terkait penumpukan tanah di daerah lahan konservasi mangrove di Desa Taddan, Kecamatan Camp-long sampai saat ini masih menjadi teka-teki penanggung jawabnya. Sebelumnya, sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait tentang penumpukan tanah tersebut pada mengelak seakan tak mau ikut campur ten-tang kegiatan penumpukan tanah tersebut.

Page 28: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN IIIL Sampang

SAMPANG- Sekitar pukul 10.00 WIB Kantor Badan Ke-satuan Bangsa dan Politik (Bakes-bangpol) Kabupaten Sampang dilurug lima aktivis Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat (GMP2R), Kamis (8/5). Mereka ingin mempertanyakan tentang membengkaknya angga-ran dana dari kegiatan koordinasi forum-forum politik yang diteng-garai banyak penyimpangan dalam pengelolaannya.

Koordinator GMP2R Khali-lur Rahman mempertanyakan tentang beberapa temuan yang berkaitan dengan perubahan dana anggaran program pen-didikan politik masyarakat yang menurutnya dalam kegiatan tersebut banyak ditemukan be-berapa kejanggalan-kejanggalan. Menurutnya perubahan dana anggaran pada kegiatan koor-dinasi politik ditenggarai ada sebuah permainan yang perlu dipertanyakan.

Dia menjelaskan, pada tahun 2013 dana anggaran kegiatan koordinasi tersebut dianggarkan sebesar Rp 64 juta dan pada tahun 2014 dana anggaran membeng-kak menjadi sebesar Rp 105 juta. Padahal setelah di kaji terkait hasil pencapaian dari kegiatan tersebut tidak jauh berbeda bahkan dibilang sama. “Kenapa anggaran tersebut menjadi membengkak, padahal

hasil pencapaian dari kegiatan tersebut sama,” ujarnya.

Selain itu, Kholilur Rahman juga mengaku menemukan sebuah kejanggalan terkait biaya trans-portasi ke daerah Surabaya yang menurutnya, biaya tersebut diang-garkan menjadi dua kali lipat pada umumnya, yaitu sekitar Rp 2 juta.

Kholilur Rahman mengaku kecewa lantaran kedatangan-nya tidak disambut langsung oleh Kepala Bakesbangpol Rudi setiadi. Kedatangan mereka justru disambut oleh Kabid Hubungan Antar Lembaga (HAL) Bakesbangpol Abd Fatah. Aktifis GMP2R malah tak mempedulikan penyambutan tersebut karena dinilai tidak akan membuahkan hasil. “Saya kecewa karena bukan kepala dinas yang menghampiri, meskipun saya lanjutkan itu semua tidak akan membuahkan hasil (percuma) karena yang me-nentukan itu kepala dinas. Kan lebih baik saya pergi,” katanya.

Sementara Kabid Hubungan Antar Lembaga (HAL) Bakes-bangpol Abd Fatah ketika diminta keterangan kedatang mereka tidak tahu pasti sebab mereka hanya ingin menemui kepala dinas. “Saya tidak apa maksud mereka, ketika saya bilang bahwa pak kepala tidak ada, mereka langsung meninggal-kan ruangan,” ungkapnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SAMPANG- Seorang pem-impin sangat ditentukan oleh kualitas sistem pemilihannya, partai politik (parpol) yang men-gusung dan kredibilitas Sum-ber Daya Manusia (SDM). Jika semuanya sudak jelek maka masyarakat pun jangan pernah berharap akan mendapatkan calon pemimpin yang baik.

Dalam konteks Anggota DPRD Sampang lima tahun ke depan, calon anggota legislatif yang lolos di tingkat Kabupaten Sampang pada Pileg 9 April lalu banyak yang mengantongi ijazah Paket C. Informasi yang didapat oleh Koran Madura ada sekitar 35 persen calon yang mengan-tongi ijasah paket C dari total 45 calon legislatif yang lolos ke ge-dung DPRD Sampang lima tahun mendatang.

Ketua LSM Madura Develop-ment Watch Tamsul mengaku sangat prihatin dengan adanya informasi banyaknya calon ang-

gota legislatif berijazah Paket C tersebut. Menurutnya, apabila calon kepemimpinan di Kabu-paten Sampang memang be-nar banyak yang menggunakan ijazah paket C maka perlu dan patut di pertanyakan tentang proses kepemimpinannya ke depan.

Sebab, proses untuk menda-patkan ijazah paket C jauh ber-beda dengan ijazah formal pada umumnya. Dirinya juga meny-impulkan bahwa proses men-dapakan ijazah paket C hanya di lakukan pada saat ujian saja. “Meskipun penggunaan ijazah paket C diperbolehkan, akan tidak menutup kemungkinan kepemimpinannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat Sampang selaku mobilisasi legislasi, pengang-garan, serta pengontrol. Se-hingga di khawatirkan nantinya tidak mampu menjalankan fungsi-fungsi tersebut. karena

kemampuan SDM dari seorang pemimpin tersebut maampu menjalankan fungsi-fungsi yang seharusnya dilakukan,” ujarnya kepada Koran Madura, Kamis (8/5).

Sementara, Komisioner KPU Sampang Hernandi Kusuma Hadi megakui jika calon legislatif yang lolos saat ini memang ada yang mengantongi ijazah Paket C. Karena menurutnya penggu-naan ijazah paket C tidak ada la-rangan dalam persyaratan untuk pencalonan. “Kami masih belum mengetahui pasti jumlah calon yang mengantongi ijazah pa-ket C. Sebab kami masih belum mengklarifikasi dengan anggota KPU lainnya,” ujarnya.

Lanjut Hernandi. Terkait kualitas kepemimpinannya nanti itu kami tidak tahu, sebab calon legislatif yang lolos saat ini mer-upakan inisiatif masyrakat yang mengusung untuk pencalonan-nya. =MOHAMMAD MUHLIS/ LUM

SAMPANG- Pelaksanaan Pemilu Legislatif yang telah di-laksanakan pada 9 April 2014 lalu masih menyisakan banyak pelanggaran.

Divisi Penindakan Panwa-slu Kabupaten Sampang Ahmad Rifto mengatakan, pihaknya saat ini masih menerima laporan dugaan adanya pelanggaran dari beberapa caleg dan masyarakat

pemilih. Laporan tersebut di antaranya penggelembungan suara serta yang mendominasi laporan dari beberapa caleg terkait dugaan manipulasi suara pileg. “Laporan tersebut di an-tanya penggelembungan suara serta yang mendominasi lapo-ran dari beberapa caleg terkait dugaan manipulasi suara pileg “ ujarnya, Kamis (8/5).

Dengan adanya laporan tersebut, Panwaslu sudah men-gundang pihak pelapor untuk diklarifikasi, namun para pelapor tersebut tidak datang, dan akh-irnya Panwaslu menyarankan kepada pihak terkait yang punya sengketa pelanggaran pemilu untuk mengajukan permohonan ke MK. =MOHAMMAD MUHLIS/ LUM

FORUM KOORDINASI POLITIK

GMP2R Pertanyakan Anggaran

MANIPULASI SUARA PILEG

Ada Penggelembungan Suara Caleg

KECEWA : Mahasiswa ketika ditemui oleh Kabid Hubungan Antar Lembaga Bakesbangpol Sampang, Kamis (8/5).

MINIMNYA SDM ANGGOTA DPRD 2014-2019

35 Persen Berijazah Paket C

ePaper

Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda

Terbit Siang!

kunjungi dan unduh dari www.koranmadura.com

Page 29: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III M

Waktu itu saya diminta oleh polisi untuk menja-hit luka korban (Syahid)

yang sudah mening-gal. Saya mendengar

karena berduel dengan seseorang,”

Ida Bagus Hanafi Perawat Puskesmas Kamal

BangkalanBangkalan JUMAT 9 MEI 2014 No. 0358 | TAHUN III MBangkalanKORAN

MADURA

"Virus ini perlu dideteksi sejak dini. Sebab penyakit itu salah satu jenis virus yang menyerang organ pernafasan. Semua petugas medis harus mengetahui tanda-tanda virus tersebut," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Drg Yusro.

Menurutnya, setiap petugas medis yang ada di rumah sakit dan puskesmas di 18 kecamatan

di Bangkalan, agar bisa menga-tisipasi mewabahnya visur mers. Caranya dengan mengetahu ciri-ciri penyakit tersebut jika sudah menyerang masyarakat. Kemudian melakukan langkah-langkah medis sebagai tindakan awal agar tidak sampai berakibat fatal.

"Perlu diketahui virus ini su-

dah mulai mewabah di Arab Sau-di. Bagi masyarakat yang melaku-kan umrah ataupun menunaikan ibadah haji tidak menutup ke-mungkinan terjangkit virus mers tersebut," ungkapnya.

Menurutnya, masyarakat yang terjangkit virus ini harus segera dilakukan penanganan medis. Sebab keterlambatan penanganan dapat menimbulkan resiko kema-tian. Sedangkan yang perlu dike-nali sejak awal ciri-ciri penyakit tersebut, diantaranya gangguan pernapasan, napas pendek atau tersengal-sengal. Kamudian men-galami demam di atas 38 derajat celcius yang disertai gangguan pernapasan.

"Masyarakat yang memiliki kekebalan tubuh rendah biasanya mudah terserang. Jadi usahakan kondisi tubuh tetap dan selalu se-hat," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

Adakah ini Wujud Kerisauan Menghadapi Virus Mematikan?BANGKALAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka-lan mengirimkan surat ke Rumah Sakit dan Puskesmas wilayah setempat. Surat tersebut merupakan imbauan tertulis sebagai antisipasi terhadap virus mematikan jenis Mers yang dapat menyerang masyarakat. Virus tersebut tergolong penyakit saluran pernafasan yang bisa men-gakibatkan kematian.

Dinkes Surati Rumah Sakit dan Puskesmas

ANTISIPASI. Rumah Sakit diharapkan mampu mendeteksi sejak dini mewabahnya virus mers

melalui diagnosa medis.foto: doni heriyanto/koran madura

HUKUM

Toleng Membenarkan Keterangan Saksi

BANGKALAN - Sidang lanjutan kasus pembunuhan Syahid,(46), warga Kamal Bangkalan kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bang-kalan, kemarin (24/4). Persi-dangan kali ini dengan agenda keterangan saksi. Setidaknya, ada empat saksi yang dihadir-kan Majelis Hakim. Mereka itu, Bunawa, (70), Moh Tohir (52), Faishol (19), dan Ida Bagus Hanafi (31), semua saksi warga setempat.

Akan tetapi, hanya Ida Bagus Hanafi yang menghadiri persidangan. Sedangkan tiga saksi lainnya berhalangan hadir dengan berbagai macam alasan. Praktis sidang tersebut berlangsung sangat sing-kat dan akan dilanjutkan kembali pada tanggal 14 Mei mendatang. Itu pun belum ada jaminan saksi yang tidak hadir bisa menghad-iri persidangan berikutnya.

Berdasarkan keterangan saksi Ida Bagus Hanafi, ia di-panggil polisi untuk menjahit mayat korban yang menderita sejumlah luka parah yang diduga berduel menggunakan senjata tajam dengan tedakwa Suyanto alias Toleng, (37), warga Kamal. Korban mender-ita gores pelipis kiri sedalam 3 centimeter. Kemudian di bagian dada depan luka robek sedalam 7 dan 10 centimeter.

Selain itu, di punggung luka 20 centimeter.

"Waktu itu saya diminta oleh polisi untuk menjahit luka korban (Syahid) yang sudah meninggal. Saya menden-gar karena berduel dengan seseorang," ungkap perawat Puskesmas Kamal ini.

Di hadapan muka persidan-gan yang dipimpin langsung Ketua Majelis Hakim Soegiarti itu, saksi Bagus menyatakan luka yang dialami korban akibat sabetan senjata tajam. Sebab bentuk luka begitu rapi

dan lurus. Beda halnya dengan luka akibat benda tumpul yang tidak bera-turan. Namun ia tidak bisa me-mastikan jenis senjata tajam yang diguna-kan terdakwa melukai korban. "Luka itu akibat senjata tajam, apalagi luka yang diderita sangat dalam," jelasnya.

Sesuai dengan sidang sebelumnya,

terdakwa mengaku ber-duel dengan korban meng-gunakan senjata tajam. Hal itu diperkuat dengan beberapa bukti dan saksi yang dihadir-kan sebelumnya. Ketua Majelis Hakim, Soegiarti mempertan-yakan kebenaran keterangan saksi tehadap terdakwa. "Iya benar semua keterangannya," singkat Toleng menjawab per-tanyaan Majelis Hakim.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraSIDANG. Terdakwa Toleng saat mendengarkan keterangan saksi di PN Bangkalan.

Page 30: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III N Bangkalan

Kenapa Masih Banyak Pelajar Drop Out?Lembaga Pendidikan Swasta Sumbang 128 Orang

"Mereka putus sekolah karena banyak faktor. Diantaranya, ada yang ikut orang tuanya merantau dan juga mereka ada yang me-milih menikah dini," ujar Risman Iriyanto.

Rincian dari 128 peserta yang tidak ikut ujian tersebut untuk MTs sebanyak 46 peserta, SMP Swasta sebanyak 82 pe-serta. Rata-rata siswa yang putus sekolah berasal dari sekolah swasta di wilayah setempat. Menurutnya, meskipun jumlah siswa yang dinyatakan DO begitu besar, namun tidak sampai meng-ganggu berjalannya pelaksanaan UN yang diselenggarakan selama empat hari tersebut.

"Secara keseluruhan pelaksa-naan UN hingga memasuki hari terakhir berjalan lancar tidak ada kendala yang membuat fatal kepada peserta," tuturnya.

Fenomena putus sekolah, kata Risman, dikarenakan masih

minimnya pemahaman terkait pentingnya sebuah pendidikan. Oleh sebab itu, para orang tua perlu diberikan pengertian agar bisa mendukung putranya untuk terus mengenyam pendidikan. Sehingga kejadian putus se-kolah dapat diantisipasi sedini mungkin. Apalagi di Kabupaten Bangkalan memiliki program pendidikan gratis.

"Kami terus berupaya agar para orang tua memahami jika pendidikan itu sangat pent-ing untuk perkembangan anak di masa yang akan datang," jelasnya.

Sementara itu, lembaga pen-didikan yang melaksanakan UN tingkat SMP/MTs tahun ini ber-jumlah 124 lembaga yang terdiri dari SMPN/Swasta/Terbuka, dan MTsN serta Swasta. Dengan jum-lah siswa yang terdiri dari 9.468 siswa SMP dan 4.547 siswa MTs.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN – Disdik dan Kemenag di Kabupaten Bang-kalan perlu mengevaluasi diri. Sebab di wilayah tersebut pelajar yang drop out masih tinggi. Kasi Kurikulum SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan Bangkalan, Risman Iriyanto mengatakan dari peserta UN tingkat SMP Swasta/Mts yang masuk daftar nominasi tetap (DNT) sebanyak 14.015 pelajar diketahui ada sebanyak 128 peserta dinyatakan DO, disebabkan oleh beberapa faktor.

moh ridwan/koranmaduraLIMBAH. Pemotongan bangkai kapal di Kecamatan Kamal.

PENCEMARAN PEMOTONGAN KAPAL

Hasil Uji Lab Tak Kunjung KeluarBANGKALAN - Uji kelayakan

yang dilakukan Badan Lingkung-an Hidup (BLH) terhadap damp-ak pemotongan limbah kapal di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kamal tak kunjung keluar. Pada-hal sudah lebih dari satu bulan, hingga kini hasilnya belum juga diketahui. Sebab ada indikasi dampak pemotongan tersebut menyebabkan pencemaran ling-kungan.

Prediksi awal atas uji kelaya-kan air sekitar pantai Kamal dis-ebut akan selesai dalam waktu dua minggu. Molornya hasil uji kelayakan tersebut karena ba-nyak materi yang perlu diteliti. Sehingga hasilnya belum bisa diketahui dalam waktu dekat.

Saat dikonfirmasi kepala BLH Tommy Firyanto menya-takan dugaan pencemaran pe-motongan limbah kapal di per-airan Kamal hanya didasarkan perubahan rona air awal yang mengalami tingkat perubahan. Namun hal itu memang harus dibuktikan terlebih dahulu, agar bisa dipastikan kualitas air laut sekitar lokasi.

"Sejauh ini, kami masih me-lakukan uji kualitas air di labo-ratorium Surabaya. Hasilnya memang belum bisa diketahui, karena banyaknya sampel yang harus diambil. Kegiatan itu tak hanya dilakukan sekali," kata Tommy.

Dia menjelaskan dalam mengambil sampel air, tidak hanya satu kali. Namun itu di-lakukan secara berulang dan bertahap. Sehingga itu yang me-nyebabkan lamanya proses uji laboratorium. Apalagi pengece-kan lab tak hanya soal dugaan pencemaran pemotongan lim-bah kapal saja, melainkan ba-nyak yang diceking.

Dari beberapa sampel yang telah dilakukan tersebut, kemu-dian akan diambil hasil rata-rata. Apakah kondisi air tersebut da-pat membahayakan atau hanya sebatas aman untuk kehidupan biota laut. Sebab pihaknya tak mau hanya berspekulasi men-genai dampak lingkungan yang bakal terjadi.

Sejauh ini pihak pengusaha sudah mempunyai izin Upaya kelola lingkungan (UKL) dan upaya pengendalian lingkungan (UPL), terkait aktivitas pemo-tongan kapal tersebut. Hanya saja, kegiatan tersebut akan dit-injau kembali berdasarkan per-panjangan izin usaha. Menyang-kut perizinannya itu merupakan wewenang Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, BLH hanya menjadi bagian tim teknis atas rekomendasi perpanjangan izin tersebut, agar tidak membahaya-kan lingkungan.

"Parameter kualitas air bersih bisa dilihat dari kandungan dalam

air tersebut, mulai dari BOD, COD, DO, Nitrat, Cardnium, dan kand-ungan logam berat yang lainnya. Sehingga tidak cukup satu kali dalam uji labnya, untuk mengeta-hui hasil maksimal. Harus diambil beberapa kali dan diambil hasil rata-rata," ungkapnya.

Dia menerangkan jika ke-mungkinan hasil uji lab tidak layak. Pihaknya tentu akan me-negur kepada pengusaha yang bersangkutan untuk mengelola lebih baik. Apabila tetap tidak diindahkan, otomatis BLH tidak akan merekomendasi izinnya. Akibatnya, izin kegiatan usahan-ya tidak akan bisa diperpanjang tanpa rekomendasi BLH.

"Selama ini secara periodik perusahaan sudah bersikap baik dengan melaporkan ke BLH. Na-mun untuk lebih jelasnya, kami menunggu hasil uji lab yang di-maksud," ujarnya.

Tommy memaparkan pada prinsipnya pencemaran ling-kungan bisa diatasi, apalagi yang tercemar adalah air. Ka-rena bagaimana pun kondisi air memiliki sifat dasar merecoveri sendiri, perubahan kondisi air menjadi lebih baik dan jernih.

"Sekotor apa pun kondisi air, lambat laun kotorannya pasti mengendap menjadi sedimen, nah setelah menjadi sedimen baru kita sedot atau disipon," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

doni heriyanto/koran maduraKONSENTRASI. Siswa peserta Ujian Nasional (UN) saat mengerjakan soal di hari terakhir, Kamis (8/5).

Page 31: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III OBangkalanBangkalan JUMAT 9 MEI 2014

No. 0358 | TAHUN III OLaporan KhususKORAN MADURA

Sistem Pemilu Gagal Mencerdaskan Bangsa

Pemilu setelah reformasi, sedikit berbeda dengan sistem proporsional tertutup meski pe-serta pemilu cukup banyak saat itu, meningkat lebih 10 kali lipat dari peserta pemilu di era orde baru yang hanya dua partai poli-tik dan satu Golkar. Pada tahun 2009, pemilu bergeser ke propor-sional terbuka di mana pemilihan berlangsung seperti kerapan sapi atau setidaknya pacuan kuda, yang tangguh yang menang. Ini juga terjadi pada tahun ini, 2014.

Di luar pemilu, pemilihan pres-iden, gubernur, dan bupati/wali kota akhirnya dipilih secara lang-sung, suatu hal yang berbeda di mana sebelumnya jabatan itu dip-ilih oleh parlemen. Tetapi dalam sepuluh tahun terakhir, jabatan itu dipilih rakyat. Dari segi sistemik, konsep ini dimitoskan lebih baik meski akhirnya tidak jauh lebih bu-ruk dari sistem sebelumnya. Rakyat dengan sistem proporsional yang (sangat) terbuka menjadi beringas, memangsa.

Bila diperhatikan, penyeleng-gara negara dalam kosmologi politik pemilu dan pemilukada, memiliki SDM yang tidak jauh lebih baik dari panitia pilkades. Jika hanya melahirkan konsep pemilu/pemilukada sebagaimana sistem pilkades, lalu untuk apa studi banding ke luar negeri bila pada akhirnya hasil studi banding tidak digunakan juga? Tidakkah sebenarnya Indonesia ini bagian dari desa meminjam istilah bu-dayawan Emha Ainun Nadjib.

Oleh karena itu, prinsip pemili-han selain karena calon dan sesua-tu yang dimiliki, perlu dibangun pemilih cerdas. Pemilih cerdas art-

Pemilihan demi pemilihan sejak orde baru sampai orde yang lebih baru. Pada saat orde baru, pemilih agak cerdas karena me-milih kontestasi partai politik berdasarkan keyaki-nannya. Tetapi, pemeintah yang berkuasa saat itu agak sedikit memiliki rencana sistematik di mana Golkar harus menang, dengan cara apapun. Sehingga, pemili-han yang demokratis se-perti apapun, pemenangn-ya tetap Golkar. Sedangkan Soeharto, selalu terpilih secara aklamasi karena sis-tem dibangun dengan cara mufakat dan selanjutnya, musyawarah seolah-olah.

inya pemilih merasakan pemilihan itu sebagai fardu ain (kebutuhan pribadi sebagai warga bangsa), bu-kan fardu kifayah (yang dianggap selesai bila sebagian warga sudah berpartisipasi). Fakta pemilu tera-khir, pemilih tidak cerdas sebagai anak bangsa tetapi lugas sebagai pemilih pemamah. Pemilih akhir-nya seperti judul lagu Poko’e Njo-get, apapun lagunya. Yang penting bagi pemilih “cair”, siapapun calon-nya tidak peduli. Memang tidak se-mua, tetapi sebagian besar begitu.

Oleh karena itu, pemilih yang belum cerdas ini perlu di-paksa melalui aturan main agar pemilih benar-benar cerdas. Pemilih harus diserupakan se-

bagai umat yang digembala dan dipaksa masuk surga. Ini akan lebih baik daripada pemilih se-cara sadar dan dalam jumlah yang masif bergerak ke neraka. Negara memiliki wewenang dan hak mewajibkan rakyatnya untuk memilih. Sebab saat ini, sudah tidak ada perangkat lain yang bisa mewajibkannya, bah-kan agama pun tidak didengar meski tokoh agama berkali-kali mengatakan tidak datang ke TPS atau golput sebagai sesuatu yang haram secara politik.

Untuk kebaikan masa depan politik bangsa masa depan, peme-rintah harus mengadaptasi dan belajar kepada semut, satu untuk

semua, dan semua untuk satu, sesuatu yang baik. Sejauh ini pe-merintah melanggengkan kursus politik terhadap kalajengking, kaki depan menjepit dan ekornya menyengat. Orang-orang seper-ti berlomba untuk menjadi ketua yang anarkonik, jika di depan se-perti kuda, nendang ke belakang, bila di belakang mengayunkan kaki ke depan. Fenomena ini tidak mencerminkan pemilih yang mencerahkan, tetapi mencederai. Oleh sebab itu, pemerintah harus memeras otak atas negara, kecuali pemerintah melakukan pembi-aran dan mengurai pembusukan berkelanjutan.

= ABE

ant/hafidz mubarakTEMUAN KECURANGAN PEMILU. Pengunjuk rasa dari Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) meenggelar aksi di depan kantor KPU Kota Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Analis politik lokal A. Dardiri Zubairi mengaku harus membedakan antara pe-milih rasional dengan pemilih cerdas. Sebab pemilih cerdas juga harus mempertimbang-kan ideologi calon pemimpin yang mau dipilih. Kira-kira, dia memprediksi, pemilih cerdas memiliki banyak ciri. Pertama, memilih pemimpin yang sesuai dengan ideologin-ya. Ideologi ini mutlak. Tak mungkin misalnya seseorang memilih pemimpin yang visi keagamaannya ekstrem, karena ia penganut Islam moderat. Atau, tak mungkin seseorang memilih pemimpin yang bisa menjadi antek asing, karena ia cinta bangsa ini, dan seterusnya.

Kedua, pemilih cerdas harus tahu rekam jejak calon pemimpin. Di samping ide-ologi, visi kerakyatannya jelas. Bukan pemimpin yang sekedar bicara persoalan rakyat ketika ia mencalonkan. Jadi rekam jejak kerakyatan bisa diketa-hui melalui keterlibatannya

dalam mengadvokasi masalah ril kerakyatan. Ketiga, sebagai tindak lanjut dari yang kedua, pemilih cerdas harus memas-tikan bahwa calon pemimpin yang mau dipilih memiliki integritas dan kapasitas untuk memimpin. Seseorang harus tahu betul atas masalah rakyat, potensi daerah, dan pengetahuan geo-politik.

Keempat, pemilih cerdas tidak memilih karena pertim-bangan pragmatisme atau cara pikir "wani piro". Soal ini luar biasa dahsyat pada pileg 2014. Selain itu, pemilu 2014 mem-beri pengaruh serta daya rusak luar biasa pada institusi politik. “Termasuk cakeg yang terpilih diragukan kapasitas dan integ-ritasnya,” mantan aktivis era 1990-an ini berpendapat.

= ABE

Menjadi Pemilih Cerdas

A. Dardiri ZubairiPengamat Politik

Sementara analis politik dari KPI (Koalisi Perempuan) Surabaya menilai pendidikan pemilih sebe-narnya sangat dangkal karena ha-nya mencakup proses bagaimana menjadi pemilih, menggunakan hak pilih. Dia menyarankan pen-didikan politik sebaiknya dilaku-kan jauh-jauh hari sebelum masa

kampanye dilaksanakan agar ada pemahaman yang massif pada pemilih. Selain itu substansi atas pendidikan pemilih harus diubah pada pendidikan politik. Dari yang semula pendidikan pemilih ber-difat "bilik" menjadi pendidikan politik penyadaran berdemokrasi.

Pendidikan politik ini men-cakup pemahaman demokrasi, HAM, Hak Asasi Perempuan, prosedur penyelenggaraan pemi-lu dan hubungan pemilu dengan perbaikan kebijakan serta imple-mentasi isu-isu komunitas serta menjadi pemilih cerdas bertang-gungajawab. Pendidikan politik yang berbasis penyadaran dan menguatkan ketrampilan pemil-ih akan mempengaruhi perilaku kognitif, afektif dan behavioral dalam mengambil keputusan me-milih kandidat baik dalam pemi-lukada maupun pemilu legislatif. Pendidikan politik mampu mem-posisikan pemilih menjadi bagian dari pemilu secara aktif.

Salah satu hal yang utama ada-lah mengenal kandidat sebagai

bagian dari representasi komuni-tas pemilih. Di situ, pemilih cer-das akan dididik menjadi pemilih yang mampu melakukan transak-sional politik berbasis nilai. Bukan transaksional yang berpijak pada money politics. Hal ini sah-sah saja bahkan harus dilakukan karena memilih bukan hanya pemenu-han hak namun mempengaruhi atmosfir politik untuk berpihak pada kelompok tertentu (kelompok kepentingan, marginal).

Selain melakukan transaksion-al politik berbasis nilai, pemilih akan memiliki komitmen menga-wal suaranya dari bilik menuju pengesahan. Artinya ada bentuk kebertanggungjawaban atas proses demokrasi yang menekan kecuran-gan. Sedangkan pada kandidat, hal ini bisa menjadi kontrol atas strate-gi politik yang dipilihnya. “Penjaga komitmen yang dijanjikan dan alat menuju cover both side pada di-rinya sebagai perwakilan partai dan pemilih,” aktivis perempuan ini menjelaskan.

= ABE

Pemilih Bagian dari Pemilu Aktif

Wiwik AfifahAktivis Perempuan

Page 32: e Paper Koran Madura 09 Mei Juni 2014

KORAN MADURAJUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III P OPROBOLINGGOKORAN

MADURAJUMAT 9 MEI 2014 No. 0358 | TAHUN III

KRISTIANA RULIANI

Jangan Ada Kata MeNyeRAh sebelum MeNcOBA

pa yang menjadi aman-ah yang diterima dalam pekerjaannya, Kristiana Ruliani, tak biasa me-

nyepelekan. Sebab semua yang diberikann-nya merupakan bentuk pekerjaan yang di-anggap bisa menjalankanya.

“Oleh karena itu, saya tetap berusaha maksimal dan semampu mungkin tetap menjaga amanah yang dipercayakan kepada diri ini,” tandas perempuan yang baru per-tama kali dilantik menjadi Camat Dringu.

Kristiana Ruliani menegaskan, dalam menjalankan sebuah amanah, pastinya akan menemui sebuah halangan dan rintangan. Karena dalam hidup, faktor penghambat pasti akan hadir.

“Nggak mungkin orang menjalankan hidup berjalan dengan mulus. Bigitu juga dalam men-jalankan sebuah pekerjaan. Namun halangan yang dinilai menjadi sebuah kendala, tentunya harus diterjang dan dilaluinya,” ucapnya.

Ia menambahkan, dalam menjalankan pekerjaan tentu juga dibutuhkan sebuah se-mangat. Karena dengan semangat yang ada di dalam hati, tentu juga menjadi motivasi dalam menjalankan semua pekerjaan. “Jan-gan ada kata menyerah sebelum mencoban-ya. Karena tidak ada kata tidak bisa ketika ada semangat dan usaha,” tuturnya. [*]

Setiap pekerjaan perlu adanya sebuah ketu-

lusan hati. Jika hal itu dilakukan maka akan

membuahkan hasil yang maksimal. Kata-kata itu yang menjadi motivasi,

Kristiana Ruliani. Menu-rutnya setiap pekerjaan

yang diberikan kepadanya dijalankan dengan setulus

hati tanpa harus berfikir apa yang akan didapatkan

olehnya.“Karena semua hal yang diniati dengan kebaikan akan tumbuh

pula hasil yang baik,” terangnya.

Oleh: Mahfud HidayatullahWartawan Koran Madura

ANDA MAU BERIKLAN?Pasang di

KORAN MADURAcall centre (0328) 6770024

www.koranmadura.comKunjungi dan Unduh versi E-paper