Download - E commerce (mpr)

Transcript
Page 1: E commerce (mpr)

E-COMMERCE SEBAGAI INOVASI MODERN BIDANG PEMASARAN

(Analisis Deskriptif terhadap PenerapanE-Commerce pada Website GLUTERA™)

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

MARKETING PUBLIC RELATIONS(Dosen: Dr. Agus Maulana, MSM.)

Semester III

Oleh:SISKA ARMAWATI SUFA

NIM. 2012910007

MAGISTER ILMU KOMUNIKASIPASCASARJANA UNIVERSITAS DR. SOETOMO

SURABAYA2014

Page 2: E commerce (mpr)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

BAB II KOMUNIKASI PEMASARAN DAN E-COMMERCE.......................................... 7

II.1. Komunikasi Pemasaran ...................................................................................... 7

II.1.1. Pengertian Komunikasi .......................................................................... 7

II.1.2. Komunikasi Pemasaran ..........................................................................10

II.2. E-Commerce (Perdagangan Elektronik) ............................................................. 13

BAB III STUDI DESKRIPTIF PENERAPAN E-COMMERCE

PADA WEBSITE GLUTERA™ ........................................................................................... 16

III.1. Komunikasi Pemasaran pada Perusahaan GLUTERA™ ................................. 16

III.1.1. Profil Perusahaan ................................................................................. 16

III.1.2. Produk ................................................................................................. 22

III.2. Sistem E-Commerce GLUTERA™ .................................................................. 24

III.3. Karakteristik E-Commerce ................................................................................ 31

III.4. Mekanisme E-Commerce .................................................................................. 33

III.5. Aspek Keamanan ............................................................................................... 36

BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 40

Page 3: E commerce (mpr)

BAB I

PENDAHULUAN

Peningkatan pengguna internet setiap harinya ternyata tidak diacuhkan

begitu saja oleh para pelaku bisnis ataupun perusahaan. Mereka justru

memanfaatkan peningkatan pengguna internet ini untuk mengembangkan jaringan

bisnis. Dewasa ini banyak para pelaku bisnis yang sengaja membuat website, blog

atau bahkan fans page di jejaring sosial untuk memasarkan produk. Kemajuan di

bidang teknologi ini dirasakan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai salah

satu cara atau strategi pemasaran bisnis. Pemasaran bisnis melalui internet online

merupakan salah satu strategi untuk memperluas jangkauan pasar para pelaku

bisnis. Melalui online marketing, informasi produk dapat menjangkau konsumen

yang ada jauh dari domisili usaha, tanpa harus terjun langsung ke daerah tersebut

untuk mempromosikan produk. Dengan fenomena ini, tentu semua orang akan

tahu bahwa strategi online marketing lebih efektif dan efisien karena strategi

online marketing membuat usaha seakan-akan buka selama 24 jam nonstop dan

dapat diakses dari seluruh dunia. Hanya dengan melakukan optimasi yang benar

dan tepat, suatu usaha atau bisnis akan lebih mudah ditemukan dan dikenal oleh

orang banyak1.

Salah satu perubahan besar yang terjadi di dunia bisnis saat ini adalah

pengenalan perdagangan elektronik (e-commerce), yang juga dikenal sebagai

bisnis elektronik (e-business). Dampak dari e-commerce atas pengadaan,

pembelanjaan, kolaborasi bisnis, dan layanan pelanggan maupun penyediaan

berbagai layanan begitu dramatis hingga hampir setiap perusahaan terpengaruh

olehnya. Electronic Commerce (E-Commerce) mengubah semua area fungsional

bisnis dan berbagai pekerjaan pentingnya, dari periklanan hingga pembayaran

tagihan. Sifat dari persaingan juga berubah secara dramatis, karena adanya

perusahaan online baru, model bisnis baru, serta beragamnya produk dan layanan

yang berkaitan dengan e-commerce. E-commerce memberikan peluang yang

sangat besar bagi perusahaan untuk memperluas diri ke seluruh dunia dengan 1 http://suryaerlangga.com/8-strategi-marketing-online-untuk-usaha-anda.html

Page 4: E commerce (mpr)

biaya kecil, untuk meningkatkan pangsa pasar, dan untuk mengurangi biaya

(Turban et al., 2006: 179).

Electronic Commerce (E-Commerce) sangat mendukung dalam

peningkatan, pengembangan, suatu perusahaan. Dengan adanya e-commerce akan

dapat memberikan suatu kelayakan bagi pihak manajemen dalam memproses

berbagai sumberdaya yang digunakan.  Diantara sumberdaya tersebut, e-

commerce merupakan pendukung manajemen dalam proses pemasaran untuk

mencapai tujuan. Hal tersebut dikarenakan e-commerce dapat merubah bentuk

pelayanan yang semula harus datang langsung (direct selling) ke suatu instansi

yang dituju ataupun melalui telepon, tapi sekarang menjadi pelayanan yang online

di setiap waktu dimanapun berada sehingga dapat memudahkan dalam menangani

segala transaksi. Tampilan media e-commerce menjadikan pelanggan dapat

leluasa melihat segala aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam

memasarkan produknya. Pemasaran terbentuk karena adanya aset yang unik

sehingga menjadi sebuah jaringan pemasaran yang terdiri dari perusahaan dan

stakeholder pendukung, karyawan, pemasok distribusi, pengecer, agen periklanan

dan sebagainya seiring dengan langkah perusahaan membangun hubungan timbal

balik yang saling menguntungkan.  E-commerce dengan manajemen perusahaan

sangat erat kaitannya, karena berperan sebagai sarana pendukung pemasaran

untuk menyampaikan informasi demi mencapai tujuan usaha yang diharapkan

(Khudaifi, 2011).

Selain itu pula, bisnis online melalui e-commerce kini bukan lagi sebuah

tren asal-asalan yang sekedar muncul karena kepopuleran internet; bisnis online

telah menjadi sebuah pasar yang kuat dan memiliki potensi tinggi yang akan

bertahan lama. Ilmu strategi pemasaran kini tidak lagi terbatas pada bisnis

tradisional melainkan juga bisnis seperti toko online, bisnis afiliasi, web hosting

dan sebagainya. Bahkan bisnis online lokal atau kecil-kecilan sekalipun harus

memiliki konsep pemasaran yang matang dan dapat menjangkau konsumen yang

luas bila ingin berkembang, terutama dengan besarnya persaingan dalam dunia

bisnis online atau e-commerce. Strategi yang baik dalam pemasaran produk tidak

hanya akan menambah potensi sukses, namun juga membuat bisnis atau

Page 5: E commerce (mpr)

perusahaan memiliki reputasi yang baik di kalangan konsumen luas serta brand

yang kuat di pasaran. Sesuai dengan sifat bisnisnya, strategi pemasaran untuk

bisnis online (e-commerce) jelas banyak memanfaatkan teknologi informasi dalam

prosesnya. Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan berbagai macam

teknologi informasi sebaik mungkin dalam strategi pemasaran, terutama dengan

mengikuti perkembangan jaman dan teknologi.

Berikut adalah beberapa contoh media dalam strategi pemasaran

menggunakan teknologi informasi untuk bisnis online2:

1. Website

Website resmi perusahaan atau bisnis merupakan hal yang wajib

dimiliki oleh sebuah perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis online.

Akan tetapi, harus diingat bahwa jika menginginkan trik pemasaran lebih

efektif, sebaiknya tidak lagi menggunakan blog gratisan sebagai platform

website resmi perusahaan atau bisnis. Berinvestasi dengan menggunakan jasa

web hosting yang bermutu dan membeli domain pribadi agar website dapat

menjangkau lebih banyak konsumen dan terlihat lebih profesional. Dengan

memiliki sebuah website (toko online) atau blog akan membuat suatu usaha

seakan-akan buka selama 24 jam nonstop. Salah satu yang penting untuk

diperhatikan dari web usaha adalah mampu untuk menjelaskan secara rinci

tentang produk yang dipasarkan.

2. Direktori bisnis

Selain website, tidak ada salahnya mengiklankan bisnis online di

direktori bisnis baik lokal, nasional maupun internasional. Direktori bisnis

merupakan cara bagus untuk menjaring konsumen potensial yang memang

membutuhkan produk. Agar bisnis lebih cepat dikenal, suatu perusahaan harus

dapat memastikan untuk tidak pelit informasi ketika memasukkan nama bisnis

atau usaha ke dalam daftar direktori. Selain nama, alamat dan bidang bisnis,

sebaiknya diberikan juga logo bisnis, foto pelaku bisnis atau foto gedung

2 http://rajapresentasi.com/2013/02/strategi-pemasaran-online-yang-ampuh-untuk-bisnis-anda/

Page 6: E commerce (mpr)

perusahaan sebagai bagian dari profil bisnis agar pengunjung direktori bisnis

tidak merasa ragu ketika hendak melihat-lihat info bisnis. Sebagian besar

pengguna internet mencari informasi lewat search engine seperti: Google,

Yahoo, Bing dan lain-lain sesuai kata kunci yang mereka ingin cari. Inilah

yang perlu dimanfaatkan, suatu perusahaan ataupun pelaku bisnis harus

berusaha agar websitenya tampil di posisi terbaik di search engine agar

mendapatkan potensi pembeli yang lebih besar. Contoh direktori bisnis yang

terkenal misalnya: Yelp.

3. Video online

Video pemasaran saat ini merupakan strategi manajemen marketing

yang menjadi favorit di kalangan pebisnis online. Selain memberi dampak

yang lebih besar dibandingkan iklan tertulis, video yang diunggah ke situs

seperti YouTube membuat sebuah perusahaan mampu melacak minat calon

konsumen dengan melihat jumlah pengunjung, jumlah mereka yang suka dan

tidak suka serta komentar yang masuk.

4. Media atau Jejaring Sosial

Selain website resmi, perusahaan atau bisnis sebaiknya dibuatkan

profil media atau jejaring sosial seperti: Facebook dan Twitter. Selain menjadi

media pemasaran yang sifatnya lebih personal, media sosial juga membuat

komunikasi antar perusahaan dan calon konsumen menjadi lebih mudah.

Seperti direktori bisnis, suatu perusahaan atau pelaku bisnis selayaknya

membuat profil yang cukup lengkap agar calon konsumen bisa merasa lebih

yakin tentang kredibilitas bisnis dan selalu memperbaharui status atau berita

serta menanggapi pertanyaan pengunjung di profil yang telah disediakan.

5. E-mail Marketing

Selain menggunakan website dan jejaring sosial, suatu perusahaan atau

pelaku bisnis dapat memanfaatkan e-mail sebagai media promosi.

Pemberitahuan mengenai produk terbaru yang dikirimkan via e-mail kepada

Page 7: E commerce (mpr)

calon pembeli akan terasa lebih tepat sasaran. Sehingga kegiatan promosi

produk semakin mudah dan murah.

6. Komunitas atau Forum

Forum atau tempat diskusi lainnya juga bisa menjadi sarana yang

bagus untuk promosi produk. Perusahaan atau pelaku bisnis perlu

memanfaatkan tool signature untuk memberikan link menuju web perusahaan.

7. Promosi Bisnis Melalui Iklan Gratis

Di internet, sudah menjamur layanan iklan gratis online yang artinya

suatu perusahaan atau pelaku bisnis tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk

iklan. Suatu perusahaan cukup registrasi ke situs iklan dan membuat iklan

produk ke situs tersebut.

8. Memasang banner di situs lain

Suatu perusahaan atau pelaku bisnis bisa mencoba memasang banner

produk yang mengarah ke website usaha. Lebih tepat sasaran jika bisa

memasang banner usaha di situs atau blog yang mempunyai banyak

pengunjung setiap harinya. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan website

perusahaan.

9. Review

Review atau ulasan suatu produk bisa menjadi salah satu senjata yang

ampuh dalam online marketing atau e-commerce. Suatu perusahaan atau

pelaku bisnis bisa meminta orang lain untuk menulis review (saat ini lebih

sering disebut sebagai testimoni pelanggan) tentang produk untuk ditampilkan

di web.

Strategi pemasaran untuk bisnis online atau e-commerce tidak hanya

menyangkut media apa yang digunakan, melainkan juga bagaimana

Page 8: E commerce (mpr)

memanfaatkan media tersebut secara maksimal agar tujuan pemasaran bisnis

online dapat tercapai. Jika suatu perusahaan memiliki visi untuk melebarkan

bisnis, sebaiknya mulai gunakan jasa konsultan dan agen periklanan khusus

pemasaran online saat jumlah dan cakupan konsumen mulai meluas.

Dari uraian pendahuluan tersebut di atas, pada dasarnya e-commerce

merupakan terobosan baru dalam hal komunikasi pemasaran di era modern seperti

saat ini.

Dalam hal ini, komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia

menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. Pada

kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk

memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu

memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi

tersebut. Pada sisi lain, produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha

mengirim dan menyebarkan informasi tentang produk (adanya produk baru,

manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana dan kapan dapat dibeli, dan

sebagainya) kepada konsumen. Meskipun telah mengetahui informasi (well

informed), belum tentu konsumen akan memilih atau membeli kembali produk

suatu perusahaan (karena belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain

yang sejenis, adanya barang pengganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat

memenuhi kebutuhan dan lain sebagainya). Produsen perlu membujuk dan

mengingatkan selalu kepada konsumen agar bersedia membeli maupun memilih

kembali produknya. Untuk semua itu produsen perlu melakukan kegiatan promosi

yang pada dasarnya adalah proses komunikasi antara produsen dengan konsumen,

maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat diperlukan3.

3 http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_9.pdf

Page 9: E commerce (mpr)

BAB II

PEMASARAN DAN E-COMMERCE

II.1. Pemasaran

Menurut Bartles (dalam Liliweri, 2011: 501), pemasaran adalah

proses dimana masyarakat memasok kebutuhan konsumsi, perkembangan

sistem distributif yang terdiri dari para partisipan yang berinteraksi di

bawah kendala-kendala teknis (ekonomis) dan etika (sosial), demi

menciptakan transaksi atau aliran yang memecahkan masalah pemisahan

antara pasar dan hasil dalam pertukaran konsumsi.

Pemasaran juga merupakan sekumpulan kegiatan dimana

perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran)

antara perusahaan dan organisasi dengan pelanggannya (Shimp, 200: 4).

Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan

memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik

dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara

yang menguntungkan”. Ketika eBay menyadari bahwa konsumen tidak

mampu menemukan beberapa barang yang paling dibutuhkan, perusahaan

tersebut menciptakan lelang online. Dan ketika IKEA menyadari bahwa

konsumen membutuhkan perabot yang bagus dengan harga yang lebih

murah, perusahaan tersebut menciptakan perabot murah. Dua perusahaan

ini menunjukkan kecerdasan pemasaran dan mengubah kebutuhan pribadi

atau sosial menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. American

Marketing Association (AMA) menawarkan definisi formal, pemasaran

adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan pemangku kepentingannya (Kotler dan Keller, 2009: 5).

Page 10: E commerce (mpr)

II.2. E-Commerce (Perdagangan Elektronik)

Salah satu keuntungan adanya internet adalah munculnya bentuk

perdagangan baru yang sebelumnya tidak ada pada jaman sebelum internet. Pada

masa sebelum internet, perdagangan dilakukan secara sederhana, yaitu antara

pembeli dan penjual harus bertemu secara fisik dan alat pembayaran yang

digunakan adalah uang tunai (atau cek). Kelemahan perdagangan secara

konvensional adalah pembeli hanya dapat memilih barang yang disediakan oleh

penjual. Selain itu, pembeli hanya dapat memilih dan membeli barang selama

penjual membuka tokonya, sehingga waktunya sangat terbatas. Bagi penjual

sendiri, pembelinya sangat terbatas, hanya kepada pembeli yang berada di sekitar

tokonya. Jarang sekali pembeli dari toko lain akan berbelanja ke tokonya apabila

jaraknya memerlukan beberapa jam perjalanan. Dengan adanya internet, cara

berdagang seperti itu dapat diperbaharui, sehingga menguntungkan banyak pihak.

Dari sisi pembeli, mereka dapat memilih barang yang ditampilkan melalui

homepage oleh berbagai perusahaan yang memasangnya di internet. Homepage

ini, bahkan tidak hanya berasal dari satu kota atau satu negara, tetapi dari seluruh

dunia. Pilihan barang, pilihan harga, pilihan penjualnya, pilihan waktunya,

menjadi tidak terbatas pada satu lokasi dan satu waktu saja. Dari sisi penjual,

membuat satu homepage dapat diakses oleh pembeli dari seluruh dunia, dengan

demikian membuka pasar jauh lebih luas. Bahkan penjual tidak perlu memiliki

stock barang dalam jumlah besar. Mereka cukup memasang fotonya saja. Kalau

ada pesanan, segera diambilkan dari pemasoknya. Cara pembayaran juga mudah,

cukup bekerjasama dengan bank-bank penyedia jasa layanan pembayaran,

biasanya melalui kartu kredit. Urusan menjadi praktis, karena penjual dapat

menggunakan program komputer yang secara otomatis akan melayani pembeli,

sehingga tidak perlu lagi mempekerjakan banyak karyawan. Paling hanya

karyawan yang bertugas mengirimkan barang. Cara berbisnis dengan media

elektronik dan internet ini merupakan awal dari diterapkannya perdagangan

elektronik atau e-commerce (electronic commerce), atau sering disebut juga

sebagai e-business. Saat ini sudah banyak perusahaan yang menyediakan layanan

penjualan barang dan jasa melalui internet (Winarno, 2004: 4.9 – 4.10).

Page 11: E commerce (mpr)

Perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-commerce),

mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan,

atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Beberapa orang

memandang istilah perdagangan (commerce) hanya untuk menjelaskan ‘transaksi’

yang dilakukan antarmitra bisnis. Jika definisi ini digunakan, beberapa orang

menyadari bahwa istilah commerce sangat sempit. Jadi, banyak yang

menggunakan istilah e-business sebagai gantinya (Turban, et al., 2006: 181).

Bisnis elektronik (electronic business atau e-business) merujuk pada

definisi e-commerce yang lebih luas, tidak hanya pembelian dan penjualan barang

serta jasa, tetapi juga pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, e-

learning, dan transaksi elektronik dalam perusahaan. Lainnya memandang e-

business sebagai “aktivitas selain pembelian dan penjualan” di internet, seperti

kolaborasi dan aktivitas intrabisnis (Turban et al., 2006: 182).

Aplikasi e-commerce dimulai pada awal tahun 1970-an dengan berbagai

inovasi seperti transfer dana secara elektronik. Akan tetapi, aplikasi tersebut

terbatas pada perusahaan besar dan beberapa perusahaan kecil yang sangat berani.

Kemudian diperkenalkanlah pertukaran data elektronik (electronic data

interchange atau EDI), yang mengotomatiskan berbagai pemrosesan transaksi

rutin dan menyebarkan e-commerce ke semua industri. Pada awal tahun 1990-an,

aplikasi e-commerce meluas dengan cepat, bersamaan dengan komersialisasi

internet serta diperkenalkannya web. Guncangan besar dalam aktivitas e-

commerce dimulai pada tahun 2000 dan masih terasa hingga sekitar tiga tahun;

ratusan perusahaan dot-com menjadi bangkrut. Sejak tahun 2003, e-commerce

terus menunjukkan kemajuan yang stabil. Kini, kebanyakan perusahaan menengah

dan besar serta banyak perusahaan kecil, mempraktekkan e-commerce dalam

beberapa bentuk (Turban et al., 2006: 184).

E-business menggambarkan penggunaan alat dan kerangka dasar

elektronik untuk melaksanakan bisnis perusahaan. E-commerce berarti bahwa

perusahaan atau situs menawarkan untuk bertransaksi atau memfasilitasi

penjualan produk dan jasa secara online. E-commerce selanjutnya menimbulkan e-

purchasing dan e-marketing. E-purchasing berarti perusahaan memutuskan

Page 12: E commerce (mpr)

membeli barang, jasa, dan informasi dari berbagai pemasok online. E-purchasing

yang cerdas sudah menghemat biaya perusahaan. E-marketing menggambarkan

usaha perusahaan untuk memberitahu pembeli, mengkomunikasikan,

mempromosikan, dan menjual produk dan jasanya lewat internet (Kotler and

Keller, 2009: 132).

Selain itu pula, Andri Nur4 (2012) menjelaskan bahwasannya Electronic

Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business

(bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para

ahli dan pelaku bisnis, secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai

segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods

and service) dengan menggunakan media elektronik.

4 http://optionsface.blogspot.com/2011/04/transaksi-elektronik-e-procurement-e.html

Page 13: E commerce (mpr)

BAB III

STUDI DESKRIPTIF PENERAPAN E-COMMERCE

PADA WEBSITE GLUTERA™

Page 14: E commerce (mpr)

III.1 Konsep Pemasaran pada Perusahaan GLUTERA™

III.1.1 Profil Perusahaan

GLUTERA™ adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk

kesehatan dengan merk dagang GLUTERA™ yang mengklaim produknya

sebagai produk kualitas terbaik dalam hal kesehatan dan kecantikan

alamiah. Visi dan Misi usaha adalah sebagai berikut:

Visi

Senantiasa memberikan produk-produk yang berkualitas premium,

eksklusif, dengan komitmen untuk memenuhi standar tinggi

kepada pelanggan di seluruh Indonesia.

Misi

Page 15: E commerce (mpr)

Membantu individu dalam menggapai potensi dan mencapai tujuan

mereka dengan menawarkan peluang usaha dan produk-produk

berkualitas tinggi. Melalui sistem bisnis yang sederhana,

GLUTERA™ mendorong pelanggan untuk mewujudkan

impiannya, sementara juga membantu dan menginspirasi orang

lain untuk melakukan hal yang sama. Bagi pelanggan yang

menangkap visi tersebut, ini merupakan saat yang luar biasa.

GLUTERA™ menawarkan peluang usaha sekali dalam seumur

hidup untuk berpartisipasi dalam lahirnya sebuah bisnis yang

sederhana dengan produk berkualitas premium.

Dalam hal ini, jika dilihat dari visi dan misi usaha GLUTERA™

mengembangkan konsep pemasaran dengan strategi multilevel marketing

atau dapat disingkat menjadi MLM. Banyak produk sekarang ini

dipasarkan dengan strategi MLM. Dalam kondisi krisis ekonomi, strategi

ini menjadi semakin populer dan perusahaan-perusahaan yang

menggunakan strategi ini berhasil meraih keuntungan yang besar

(Kartajaya, 1998 dalam Burhanudin, 2009).

Page 16: E commerce (mpr)

Konsep pemasaran MLM mampu mengupayakan efisiensi dalam

hal distribusi dan periklanan dari suatu perusahaan serta berusaha menjaga

agar tetap dekat dengan konsumen. Namun, dalam studi deskriptif ini,

tidak akan dijelaskan panjang-lebar mengenai konsep pemasaran MLM.

Karena lingkup studi dibatasi pada penerapan e-commerce sebagai

pendukung manajemen suatu perusahaan dalam proses memasarkan

produknya kepada konsumen dan calon konsumen.

Page 17: E commerce (mpr)

Pada menu PROFILE di website GLUTERA™

(http://glutathione.glutera.com/page/view/2/company-profile-gluteraand-

glutathione-indonesia.html) berisi tentang company profile perusahaan

lengkap dengan penjelasan visi, misi dan pengembangan usaha yang

ditawarkan kepada konsumen dan calon konsumen. Sehingga segala

informasi yang ingin diketahui oleh calon konsumen mengenai profil

perusahaan dijelaskan pada menu tersebut. Bagi calon konsumen baru

yang masih asing dengan GLUTERA™ dapat mengetahui dengan benar

mengenai perusahaan sekaligus alamat perusahaan, telepon dan juga jam

pelayanan. Informasi ini dicantumkan pada website tersebut dengan tujuan

agar perusahaan lebih dekat dengan konsumen dan calon konsumen dalam

hal komunikasi, sehingga perusahaan mampu menjangkau konsumen dan

calon konsumen dari berbagai lokasi yang tidak mungkin mampu atau

bahkan sangat sulit dilakukan jika tetap menggunakan konsep pemasaran

tradisional.

Dalam hal ini, GLUTERA™ dapat dikatakan sebagai sebuah

organisasi usaha yang berorientasi pada keuntungan dengan tujuan

utamanya adalah menciptakan kebutuhan (demand) terhadap produk

kesehatan yang diklaim alami dan terbaik di dalam pasar (market)

sehingga tercipta suatu proses pertukaran barang/jasa antara perusahaan

dengan konsumen dan calon konsumen.

Page 18: E commerce (mpr)

Sehingga dapat dikemukakan bahwa, aspek atau fungsi pemasaran

adalah sebagai berikut:

a. Buying

Suatu perusahaan harus mampu meyakinkan bahwa cukup

tersedia jumlah produk yang ditawarkan agar konsumen memiliki

kepastian untuk mendapatkan produk ketika ingin melakukan

pembelian.

Dalam hal ini, konsumen ataupun calon konsumen

GLUTERA™ berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan

berbagai lokasi yang melakukan pemesanan atau pembelian produk

melalui website perusahaan.

b. Selling

Sarana selling dalam bisnis tradisional menggunakan media

seperti: iklan di Radio, TV, Koran atau bahkan informasi dari mulut

ke mulut (personal selling) untuk mempromosikan produk.

Seiring kemajuan teknologi, GLUTERA™ sepenuhnya

melakukan promosi dengan teknologi internet melalui website

perusahaan dengan keterbatasan desain dan karakteristiknya, tidak

seluruh konsumen dan calon konsumen yang potensial telah

mengenal internet sehingga harus ditemukan cara promosi lain.

c. Transporting

Suatu perusahaan juga harus mampu memindahkan produknya

ke tempat yang mudah diakses oleh konsumen dan calon

konsumen.

Page 19: E commerce (mpr)

Semua konsumen dan calon konsumen yang terkoneksi ke

internet, merupakan pasar potensial bagi GLUTERA™, termasuk

yang berada di daerah terpencil sekalipun. Perpindahan produk

lintas wilayah kerap berkaitan dengan biaya-biaya pengiriman

produk yang juga harus ditanggung oleh pembeli selain harga

produk itu sendiri.

d. Storing

Suatu upaya perusahaan dalam hal menyimpan produk agar

tidak terjadi kerusakan disebut sebagai storing. Perusahaan harus

memiliki jaringan penyimpanan barang yang luas jangkauannya di

seluruh wilayah.

Semakin beragamnya perusahaan jasa ekspedisi yang

memberikan penawaran dalam hal pengiriman produk dengan

berbagai pelayanannya, bahkan jaminan 100% uang kembali jika

barang mengalami cacat ataupun rusak selama proses pengiriman,

semakin memudahkan konsumen dan calon konsumen dalam

mendapatkan produk GLUTERA™ tanpa perlu merasa rugi.

e. Standardization and Grading

Perusahaan juga harus mampu menjaga agar keseluruhan

produk selalu sesuai dengan kualitas yang dijanjikan (ukuran,

berat, warna dan lain sebagainya).

Melalui website perusahaan, konsumen dan calon konsumen

GLUTERA™ dapat memilih karakteristik produk yang diinginkan

(suplemen, lotion ataupun body soap). Kualitas dalam hal ini,

dinilai dari keseluruhan proses pembelian yang dimulai dari

pemesanan hingga distribusi produk.

f. Financing

Page 20: E commerce (mpr)

Perusahaan juga harus memberikan kemudahan dalam hal

pembayaran. Dalam hal ini, pihak GLUTERA™ memberikan

kemudahan pembayaran dengan metode transfer tunai ataupun

kartu kredit, tidak menutup kemungkinan di kemudian hari akan

diberlakukan sistem payment gateway lainnya yang semakin

mempermudah konsumen dan calon konsumen melakukan

mekanisme pembayaran.

g. Risk Taking

GLUTERA ™ juga harus mampu meyakinkan konsumen dan

calon konsumen mengenai kredibilitas manajemen usaha dan

produk. Karena dalam hal ini, konsumen dan calon konsumen

hanya berhadapan dengan website perusahaan sebagai medium

yang merepresentasikan perusahaan, terkadang konsumen dan

calon konsumen tidak mudah percaya begitu saja karena unsur

terjadinya penipuan cukup tinggi.

h. Information Gathering

Perusahaan juga harus memiliki informasi lengkap tentang

konsumen dan calon konsumen potensial serta kompetitor usaha

agar perusahaan dapat selalu memperbaiki strategi pemasaran.

Karena tidak bertatap muka, maka terkadang sangat sulit bagi

GLUTERA™ untuk dapat mengetahui perilaku konsumen dan

calon konsumen. Interaksi melalui internet (chatting, e-mail, SMS)

biasanya lebih tidak formal dibandingkan dengan cara

konvensional sehingga terkadang sangat mudah bagi konsumen

dan calon konsumen untuk memberikan informasi palsu atau salah.

III.1.2 Produk

Page 21: E commerce (mpr)

Intinya produk GLUTERA™ adalah antioksidan dengan

kandungan glutathione tinggi yang banyak sekali manfaatnya untuk

kesehatan tubuh, kulit, rambut, dan pembentukan tubuh (menambah berat

badan ataupun mengurangi berat badan) ideal. Sebuah penemuan baru

dalam hal kesehatan, kecantikan dan peluang bisnis yang cerdas. Beberapa

manfaat GLUTERA™ diantaranya adalah: mengurangi garis-garis halus

pada wajah (keriput), menghilangkan dan mencegah adanya flek-flek

hitam pada kulit, meningkatkan kecemerlangan dan kecerahan kulit,

menjadikan kulit lebih kencang dan elastis, mengurangi kemerahan dan

peradangan pada kulit sensitif, serta masih banyak kelebihan yang lainnya

bagi tubuh.

Page 22: E commerce (mpr)

GLUTERA™ baru soft launching di Indonesia pada November

2013 tetapi membernya sudah mencapai angka lebih dari 25.000 orang di

seluruh Indonesia. Produk GLUTERA™ merupakan buatan Jepang

dengan lisensi dari Kanada dan proses packaging di Indonesia.

III.2 Sistem E-Commerce GLUTERA™

Page 23: E commerce (mpr)

Produk GLUTERA™ dijual dengan binery system, atau biasa disebut

dengan sistem jaringan. Secara langsung, perusahaan memberikan bonus kepada

member yang membantu mempromosikan produk dan mengajak orang lain untuk

menjadi member baru ataupun hanya sekedar sebagai konsumen (non member

atau user). Harga GLUTERA™ Rp. 750.000,-/paket (free member). Jadi, setelah

terdaftar menjadi member akan mendapatkan ID member yang dapat diinput

langsung pada menu LOGIN yang terdapat pada website GLUTERA™. Sehingga,

jika member tersebut aktif melakukan transaksi e-commerce melalui website, akan

mendapatkan bonus jaringan yang telah ada aturan serta tingkatannya masing-

masing dan telah diatur dalam sistem yang terdapat pada website tersebut setelah

login terlebih dahulu.

Page 24: E commerce (mpr)

Pada dasarnya, membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem e-

commerce bukanlah merupakan sebuah proses atau program “sekali jadi”, namun

merupakan suatu sistem yang perlahan-lahan berkembang terus-menerus sejalan

dengan perkembangan perusahaan. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar

yang memilih jalan evolusi dalam memperkenalkan dan mengembangkan e-

commerce di perusahaannya. Alasan utama yang melatarbelakangi pemikiran ini

adalah sebagai berikut5:

1. Mengimplementasikan sebuah sistem e-commerce tidak semudah atau

sekedar mempergunakan sebuah perangkat aplikasi baru, namun lebih

kepada pengenalan sebuah prosedur kerja baru (transformasi bisnis). Tentu

saja perubahan yang ada akan mendatangkan berbagai permasalahan,

terutama yang berhubungan dengan budaya kerja dan relasi dengan

rekanan maupun pelanggan (Fingar, 2000 dalam Yurindra, 2009):

a. Sistem e-commerce melibatkan arsitektur perangkat lunak dan

perangkat keras yang akan terus berkembang sejalan dengan kemajuan

teknologi, sehingga strategi pengembangan dan penerapannya pun

akan berjalan seiring dengan siklus hidup perusahaan; dan

b. Mengembangkan sistem e-commerce secara perlahan dan bertahap

secara tidak langsung menurunkan tingginya resiko kegagalan 5 http://yurindra.wordpress.com/e-commerce/transisi-dan-siklus-pengembangan-e-commerce-di-perusahaan/

Page 25: E commerce (mpr)

implementasi yang dihadapi perusahaan.

2. Mensosialisasikan visi e-commerce di perusahaan dapat dilakukan melalui

berbagai cara, seperti pelatihan formal, diskusi/rapat bulanan, seminar,

diskusi dan tanya jawab, dan lain sebagainya. Visi e-commerce ini harus

pula disosialisasikan di kalangan rekanan bisnis dan para pelanggan,

karena walau bagaimanapun mereka semua akan merupakan bagian yang

secara langsung atau tidak langsung akan memiliki pengaruh dalam

pengembangan dan implementasi e-commerce.

3. Langkah berikutnya adalah melakukan koordinasi antara berbagai pihak

yang akan membangun sistem e-commerce bersama perusahaan terkait.

Pihak-pihak tersebut misalnya: rekanan bisnis (seperti pemasok dan

distributor), vendor teknologi informasi, pelanggan, bank (penyedia jasa

kartu kredit), pihak asuransi, dan lain sebagainya. Tujuan dari koordinasi

ini adalah pengembangan sebuah kerangka kerjasama yang disepakati

bersama, sehingga dalam perjalanan implementasinya, e-commerce tidak

mendapatkan gangguan yang berarti. Seluruh pihak-pihak dalam

‘konsorsium’ ini harus menyadari bahwa mereka semua berada dalam

sebuah ekosistem e-commerce, dimana sistem yang ada baru akan berjalan

secara baik jika masing-masing komponennya memiliki kinerja yang baik

sesuai dengan fungsinya masing-masing.

4. Tahap berikutnya merupakan sebuah fase yang cukup sulit, karena

diperlukan suatu pemahaman yang baik terhadap apa yang disebut sebagai

metoda pendekatan sistem (system thinking). Penggabungan proses bisnis

beberapa perusahaan dengan menggunakan kerangka e-commerce tidak

sekedar menghubungkan satu divisi dengan divisi lain dengan

menggunakan perangkat telekomunikasi dan komputer, tetapi lebih jauh

merupakan suatu usaha membentuk sistem bisnis yang lebih besar dan luas

(internetworking). Pemahaman mengenai perilaku sebuah sistem, yang

terdiri dari berbagai komponen arsitektur yang saling terkait dan

Page 26: E commerce (mpr)

terintegrasi merupakan hal mutlak yang harus dikuasai oleh mereka yang

bertanggung jawab terhadap sistem tersebut. Tahap ini memiliki tujuan

untuk mengadakan suatu analisis terhadap hal-hal pokok berkaitan dengan

prinsip-prinsip dasar bisnis setelah lingkungan kerjasama baru antar

perusahaan terbentuk, seperti:

a. Menentukan model bisnis yang akan diterapkan di dalam e-commerce;

b. Mendefinisikan segmen pasar dan tipe pelanggan yang akan menjadi

target;

c. Menyusun kebijakan atau peraturan pembelian melalui internet bagi

pelanggan;

d. Membagi tugas dan tanggung jawab antar berbagai pihak yang

berkerja sama;

e. Mengusulkan pembagian biaya dan keuntungan dari model bisnis baru

tersebut; dan lain sebagainya.

5. Setelah ‘panggung’ infrastruktur e-commerce selesai dibangun, tahap

berikutnya adalah menentukan proyek percontohan atau proyek awal (pilot

project) yang akan diujicobakan dan diimplementasikan dengan prinsip

“don’t run before you can walk” merupakan pedoman pemikiran yang

biasa dipergunakan dalam skenario implementasi teknologi informasi

secara evolusi. Diharapkan dari pilot project ini dapat dilihat seberapa

“feasible” konsep-konsep model bisnis yang telah dirancang dapat

memenuhi objektif yang dikehendaki. Berdasarkan hasil evaluasi dan fakta

yang terjadi selama pilot project dirancang dan diimplementasikan,

berbagai perbaikan konsep dilakukan dan dimatangkan.

6. Hal terakhir dalam siklus yang harus dilakukan adalah pembentukan tim

penanggung jawab program pengembangan dan implementasi e-

commerce. Hampir semua pengembangan sistem e-commerce

dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan proyek (project

management), dimana tim terkait harus berhadapan dengan porto folio

Page 27: E commerce (mpr)

program-program pengembangan e-commerce yang beragam dan

bertahap. Yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan adalah

suatu kenyataan bahwa tim penanggung jawab pengembangan dan

implementasi e-commerce tidak hanya harus terdiri dari mereka yang

memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai, tetapi mereka haruslah

merupakan pekerja-pekerja waktu penuh (full time); atau dengan kata lain,

mereka tidak boleh terpecah fokusnya untuk melakukan pekerjaan-

pekerjaan lain di dalam perusahaan. Di dalam perkembangannya, inisiatif-

inisiatif baru akan terjadi, dan secara natural akan kembali ke siklus

analisis kesempatan bisnis e-commerce (inter-enterprise assessment).

Dalam kerangka inilah evolusi secara perlahan-lahan akan terjadi dan e-

commerce akan berkembang dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan

tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-commerce is a

part of e-business”. Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk

sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya,

penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang,

selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’.

Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa mendatang,

terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet

dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan

media internet belaka. Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang

sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet,

yaitu: Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread

network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah,

cepat dan kemudahan akses. Menggunakan electronic data sebagai media

penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan

informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog

maupun digital.

Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-

Page 28: E commerce (mpr)

commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya

berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam

perkembangan terakhir menggunakan media internet.

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen

(consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang

perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer

(computer networks) yaitu internet. Julian Ding (dalam Nur, 2012) melalui

karyanya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce

sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti

yang berbeda bagi orang yang berbeda.

Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip

pendapatnya David Baum (dalam Nur, 2012), menyebutkan bahwa:

“e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and

business procces that link enterprises, consumers, and

communities through electronic transaction and the electronic

exchange of goods, services, and information”.

Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi,

aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan,

konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan

perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan

secara elektronik.

E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang

satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan

(customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam

pelayanan publik. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga

tipe aplikasi, yaitu:

1. Electronic Markets (EMs)

EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah

Page 29: E commerce (mpr)

segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam

harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem

informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para

penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk

yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat

lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat

mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan

dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

2. Electronic Data Interchange (EDI)

EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-

transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-

organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International

Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur

dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu

sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan

media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan

oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan

para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi

perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi

secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer

yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari

penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan

intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah

waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan,

memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat

serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

3. Internet Commerce

Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi

informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini

Page 30: E commerce (mpr)

seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat

dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana

barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke

rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan

saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk

beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga

lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya

dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet

merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat

dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet

akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat

pemesan.

III.3 Karakteristik E-Commerce

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce

memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu (dalam Nur, 2012):

a. Transaksi tanpa batas

Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang

suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga,

hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat

memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini dengan internet

pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara

internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang

iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja

pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan

melakukan transaksi secara online.

b. Transaksi anonim

Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak

harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama

dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh

Page 31: E commerce (mpr)

penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu

kredit.

c. Produk digital dan non digital

Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan

produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan

cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek

yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan

hidup lainnya.

d. Produk barang tak berwujud

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dengan

menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang

dijual melalui internet. Implementasi e-commerce pada dunia industri yang

penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana

kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk

suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik

(Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan

cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi ini

secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan

teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Seperti

halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak

dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah

pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran

(supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan

mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis

yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi,

yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce. Secara umum e-

commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu: Business to

Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Business to Business

(B2B) adalah sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis,

Page 32: E commerce (mpr)

sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko

online (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant

dengan e-customer. Dalam Business to Business pada umumnya transaksi

dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan

format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam Business to

Customer sifatnya terbuka untuk publik, sehingga setiap individu dapat

mengaksesnya melalui suatu web server. Dalam kajian ini, untuk

selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to Customer.

Selengkapnya, karakteristik e-commerce dapat diilustrasikan melalui gambar

berikut ini:

III.4 Mekanisme E-Commerce

Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang

atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau

jasa melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya

berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan

dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen

elektronik (digital document). Kontrak online dalam e-commerce menurut

Santiago Cavanillas dan A. Martines Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad

Page 33: E commerce (mpr)

Sanusi (dalam Nur, 2012) memiliki banyak tipe dan variasi yaitu:

1. Chatting dan Video Conference

Adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa

digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting

seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis

seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan

atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing. Sesuai

dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan

beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara

langsung pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian

melakukan kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video

conference ini dapat dilakukan secara langsung antara beberapa pihak

dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.

2. Kontrak melalui e-mail

Adalah salah satu kontrak online yang sangat populer karena

pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang

sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail

dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan

e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada

server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang

dikirimkan kepada seseorang atau kepada banyak orang yang tergabung

dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan pemberitahuan

penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail. Di samping itu

kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan

melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan

penerimaannya dilakukan melalui e-mail.

3. Kontrak melalui web

Kontrak dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier

(baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server

Page 34: E commerce (mpr)

pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman

yang bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat

kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan

produk atau jasa tersebut. Para konsumen harus menyediakan informasi

personal dan harus menyertakan nomor kartu kredit. Selanjutnya,

mekanismenya adalah sebagai berikut: untuk produk online yang berupa

software, pembeli diizinkan untuk mendownloadnya; untuk produk yang

berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah konsumen;

untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen

sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.

Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan

adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya: bertempat

kedudukan di daerah tertentu di wilayah kota Surabaya) di suatu website melalui

server yang berada di daerah berbeda di Indonesia (misalnya: kota Malang).

Apabila konsumen di daerah Surabaya melakukan pembelian, maka konsumen

tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual. Hal ini

bisa ditunujukkan pada gambar berikut:

III.5 Aspek Keamanan

Page 35: E commerce (mpr)

Aspek keamanan biasanya seringkali ditinjau dari tiga hal,

yaitu Confidentiality, Integrity, danAvailability. Biasanya ketiga aspek ini sering

disingkat menjadi CIA. Namun dalam makalah ini diusulkan aspek lain yaitu

aspek non-repudiation yang dipelukan untuk transaksi elektronik. Penjabaran dari

masing-masing aspek tersebut akan dibahas secara singkat pada bagian ini6:

a. Confidentiality

Confidentiality merupakan aspek yang menjamin kerahasiaan data

atau informasi. Sistem yang digunakan untuk mengimplementasikan e-

procurement harus dapat menjamin kerahasiaan data yang dikirim,

diterima dan disimpan. Bocornya informasi dapat berakibat batalnya

proses pengadaan. Kerahasiaan ini dapat diimplementasikan dengan

berbagai cara, seperti misalnya menggunakan teknologi kriptografi dengan

melakukan proses enkripsi (penyandian, pengkodean) pada transmisi data,

pengolahan data (aplikasi dan database), dan penyimpanan data (storage).

Teknologi kriptografi dapat mempersulit pembacaan data tersebut bagi

pihak yang tidak berhak. Seringkali perancang dan implementor dari

sistem informasi atau sistem transaksi elektronik lalai dalam menerapkan

pengamanan. Umumnya pengamanan ini baru diperhatikan pada tahap

akhir saja sehingga pengamanan lebih sulit diintegrasikan dengan sistem

yang ada. Penambahan pada tahap akhir ini menyebabkan sistem menjadi

tambal sulam. Akibat lain dari hal ini adalah adanya biaya yang lebih

mahal daripada jika pengamanan sudah dipikirkan dan diimplementasikan

sejak awal. Akses terhadap informasi juga harus dilakukan dengan melalui

mekanisme otorisasi (authorization) yang ketat. Tingkat keamanan dari

mekanisme otorisasi bergantung kepada tingkat kerahasiaan data yang

diinginkan.

b. Integrity

6 http://budi.insan.co.id/books/handbook.pdf

Page 36: E commerce (mpr)

Integrity merupakan aspek yang menjamin bahwa data tidak boleh

berubah tanpa ijin pihak yang berwenang (authorized). Untuk aplikasi e-

procurement, aspek integrity ini sangat penting. Data yang telah

dikirimkan tidak dapat diubah oleh pihak yang berwenang. Pelanggaran

terhadap hal ini akan berakibat tidak berfungsinya sistem e-procurement.

Secara teknis ada banyak cara untuk menjamin aspek integrity ini, seperi

misalnya dengan menggunakan message authentication code, hash

function, digital signature.

c. Availability

Availability merupakan aspek yang menjamin bahwa data tersedia

ketika dibutuhkan. Dapat dibayangkan efek yang terjadi ketika proses

penawaran sedang dilangsungkan ternyata sistem tidak dapat diakses

sehingga penawaran tidak dapat diterima. Ada kemungkinan pihak-pihak

yang dirugikan karena tidak dapat mengirimkan penawaran, misalnya.

Hilangnya layanan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari bencana

alam (kebakaran, banjir, gempa bumi), kesalahan sistem (server rusak,

disk rusak, jaringan putus), sampai ke upaya pengerusakan yang dilakukan

secara sadar (attack). Pengamanan terhadap ancaman ini dapat dilakukan

dengan menggunakan sistem back up dan menyediakan disaster recovery

center (DRC) yang dilengkapi dengan panduan untuk melakukan

pemulihan (disaster recovery plan).

d. Non-repudiation

Non-repudiation merupakan aspek yang sangat penting dalam

transaksi elektronik. Aspek ini seringkali dilupakan. Aspek non-

repudiation menjamin bahwa pelaku transaksi tidak dapat mengelak atau

menyangkal telah melakukan transaksi. Dalam sistem transaksi

konvensional, aspek non-repudiation ini diimplementasikan dengan

menggunakan tanda tangan. Dalam transaksi elektronik, aspek non-

repudiation dijamin dengan penggunaan tanda tangan digital (digital

Page 37: E commerce (mpr)

signature), penyediaan audit trail (log), dan pembuatan sistem dapat

diperiksa dengan mudah (auditable). Implementasi mengenai hal ini sudah

tersedia, hanya perlu diaktifkan dan diakui saja. Dalam rancangan

Cyberlaw Indonesia – yang dikenal dengan nama RUU Informasi dan

Transaksi Elektronik – tanda tangan digital diakui sama sahnya dengan

tanda tangan konvensional.

Page 38: E commerce (mpr)

BAB IV

KESIMPULAN

E-commerce merupakan terobosan baru dalam dunia informasi dan

pemasaran, karena dapat memberikan suatu informasi dalam bentuk lebih

menarik, menyenangkan dan online setiap saat tanpa batas waktu, asalkan semua

perangkat teknologi memenuhi. Berkaitan dengan itu, perusahaan yang sudah

mapan menjadikan objek dalam penerapan pamasaran melalui e-commerce

sebagai konsep pemasaran terpadu.

Dengan menggunakan e-commerce kita dapat memperoleh beberapa

keuntungan yang meliputi layanan konsumen dan citra perusahaan menjadi baik,

menemukan partner bisnis baru, proses menjadi sederhana dan waktu dapat

dipadatkan serta dapat meningkatkan produktivitas, akses informasi menjadi

cepat, meminimalkan biaya operasional lainnya selama proses jual-beli

berlangsung, biaya transportasi berkurang dan fleksibilitas bertambah.

Manfaat dari e-commerce bagi konsumen diantaranya dapat melayani

transaksi 24 jam hampir di setiap lokasi, memberikan banyak pilihan pada

pelanggan, menyediakan produk yang berkualitas dengan cara mengunjungi

banyak tempat dan melakukan pembandingan secara tepat, pengiriman menjadi

cepat, partisipasi dalam pelayanan maya (virtual action) serta dapat berinteraksi

dengan pelanggan lain dan memudahkan persaingan di dunia bisnis.

Manfaat e-commerce bagi masyarakat diantaranya dapat memungkinkan

untuk bekerja di rumah, terbatasnya jumlah barang yang dijual, dapat menikmati

produk atau jasa yang susah dipasarkan, memfasilitasi layanan publik seperti

perawatan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Dengan adanya berbagai

keuntungan e-commerce, maka ada juga keterbatasannya dengan kategori teknis

dan non-teknis.

Page 39: E commerce (mpr)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran (Edisi 13). Jakarta: Erlangga.

Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada, Serba Makna. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Turban, Efraim, R. Kelly Rainer, Jr. and Richard E. Potter. 2006. Introduction to Information Technology (Pengantar Teknologi imformasi – Edisi 13). Jakarta: Salemba Infotek.

Winarno, Wing Wahyu. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Non Buku:

Burhanudin. 2009. Pemasaran dengan Strategi Multi Level Marketing. Yogyakarta: Universitas Janabadra. Diakses melalui: http://burhanudinujb.blogspot.com/2009/02/pemasaran-dengan-strategi-multi-level.html., pada: Kamis, 06 Juni 2013.

Erlangga, Ibrahim Surya. 2012. 8 Strategi Marketing Online untuk Usaha Anda. Diakses melalui: http://suryaerlangga.com/8-strategi-marketing-online-untuk-usaha-anda.html, pada: Selasa, 04 Juni 2013.

http://rajapresentasi.com/2013/02/strategi-pemasaran-online-yang-ampuh-untuk-bisnis-anda/, diakses pada: Selasa: 04 Juni 2013.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_9.pdf, diakses pada: Selasa, 04 Juni 2013.

Hera, Wisnu. (no year). E-Commerce (Konsep Pemasaran Online) 1. Diakses melalui: http://wisnuhera.web.id/download/presentasi/ecomm/ecomm%20-%207%20-%20Konsep%20Pemasaran%20Online%20-%201.pdf, pada: Selasa, 04 Juni 2013.

Page 40: E commerce (mpr)

. (no year). E-Commerce (Konsep Pemasaran Online) 1. Diakses melalui: http://wisnuhera.web.id/download/presentasi/ecomm/ecomm%20-%208%20-%20Konsep%20Pemasaran%20Online%20-%202.pdf, pada: Selasa, 04 Juni 2013.

Khudaifi, Daffy. 2011. E-Commerce sebagai Pendukung Pemasaran Perusahaan. Diakses melalui: http://daffykhudaifi.blogspot.com/2012/03/e-commerce-sebagai-pendukung-pemasaran.html, pada: Selasa, 04 Juni 2013.

Nur, Andri. 2012. Transaksi Elektronik (E-procurement and E-Commerce Security). Diakses melalui: http://optionsface.blogspot.com/2011/04/transaksi-elektronik-e-procurement-e.html, pada: Kamis, 11 Juli 2013.

Rahardjo, Budi. 2005. Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet. Diakses melalui: http://budi.insan.co.id/books/handbook.pdf, pada: Kamis, 11 Juli 2013.