DRAFT ROADMAP MARITIM 4.0
Kontribusi Pemikiran IPB untuk Indonesia
Institut Pertanian Bogor
2018
Daftar Isi BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................................................................... 3
BAB 2 KERANGKA ROADMAP MARITIM 4.0 ..................................................................................................... 5
2.1 Visi IPB dan Maritim 4.0 ............................................................................................................................ 5
2.2 Kerangka Penyusunan Roadmap Maritim 4.0 .......................................................................................... 6
BAB 3 KONDISI DAN ARAH PENGEMBANGAN MARITIM 4.0 ........................................................................ 11
3.1 Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan untuk Mewujudkan Maritim 4.0 .............................................. 11
3.2 Posisi Riset, Inovasi dan Aplikasi Teknologi 4.0 Serta Pengembangannya ........................................... 13
3.2.1 Perikanan ............................................................................................................................................ 13
3.2.2 Marine Tourism, Small Islands, Dan Ecosystem ................................................................................ 19
3.2.3 Pemetaan Inovasi dan Aplikasi Energi dan Bioprospecting................................................................ 24
3.2.4 Bidang Port, Shipping dan Logistik ..................................................................................................... 28
BAB 4 ROADMAP MARITIM 4.0 ........................................................................................................................ 33
BAB 5 PENUTUP ............................................................................................................................................... 35
Kata Pengantar
IPB telah menyusun Konsep Agro-Maritim 4.0 dari serangkaian studi komprehensif dan diskusi-diskusi yang melibatkan pakar-
pakar IPB dari berbagai disiplin keilmuan di bidang pertanian, peternakan, kehutanan, serta kelautan dan perikanan sebagai
upaya untuk merespon era disrupsi yang tengah berlangsung saat ini dan proyeksi perkembangan di masa yang akan datang.
Agro-Maritim 4.0 ini merupakan konsep besar dan holistik, dan masih perlu dipertajam dan dijabarkan hingga bisa menghasilkan
roadmap yang bisa diimplementasikan. Workshop Penyusunan Roadmap Maritim 4.0 merupakan salah satu upaya untuk
mewujudkan hal tersebut khusus untuk bidang maritim.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada LPPM IPB Bidang Kajian Strategis dan Publikasi Ilmiah, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan dan Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika yang telah
menginisiasi penyusunan roadmap Maritim 4.0. Ucapan terima kasih yang mendalam pun kami ucapkan kepada seluruh peserta
workshop yang berkenan hadir menyumbangkan pikirannya bagi penyempurnaan draft roadmap Maritim 4.0 yang telah disusun
oleh tim penyusun. Melalui kolaborasi yang kuat ini, kami yakin akan dihasilkan roadmap Maritim 4.0 jelas dan dapat
diimplementasikan dalam waktu dekat. Roadmap ini akan sangat berguna bagi pengembangan pengajaran, penelitian, inovasi
dan pemberdayaan masyarakat.
Bogor, 5 Desember 2018 Rektor,
Dr. Arif Satria, SP, MSi
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak pemerintah mengumumkan kebijakan Poros Maritim Dunia, sudah banyak perubahan besar pada arena
pengembangan riset, inovasi, dan aplikasi teknologi, dan kebijakan maritim. Beberapa program besar seperti tol
laut, tata ruang laut, manajemen pelabuhan, serta keamanan dan keselamatan pelayaran, hingga ekonomi
kelautan telah memberikan kontribusi dalam pembangunan bidang maritim. Bidang ini sangat strategis ditengah
geliat pertumbuhan ekonomi global yang memanfaatkan sumberdaya hayati, energi terbarukan, dan sistem logistik
maritim sebagai jembatan pertumbuhan ekonomi dan pergerakan barang antar negara.
Pada saat bersamaan, revolusi industri 4.0 yang padat teknologi tinggi dan sistem informasi digital telah mendorong
pergeseran dalam bidang maritim yang membutuhkan percepatan riset, inovasi, maupun aplikasi teknologi 4.0 di
bidang industri dan pemberdayaan masyarakat serta adaptasi kebijakan. Pergeseran pada bidang maritim berbasis
teknologi 4.0 akan mengubah sistem ekonomi, pengelolaan ekosistem, serta sistem sosial karena digitalisasi dan
penggunaan teknologi cerdas di berbagai aktifitas.
Maritim 4.0 terus berkembang karena tuntutan pemanfaatan sumberdaya hayati dan non-hayati serta jasa
lingkungan yang berkelanjutan, pengawasan sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, pemulihan ekosistem,
peningkatan keamanan dan keselamatan pelayaran, pelayanan bongkar muat di pelabuhan, serta tata kelola
kepelabuhanan, penciptaan energi baru dan terbarukan, dan lain-sebagainya. Berangkat dari hal ini, dibutuhkan
peta jalan pembangunan bidang maritim berbasis teknologi 4.0 di Indonesia.
Negara memiliki modal sumberdaya yang sangat besar untuk melakukan hal tersebut, baik pada aspek SDM,
infrastruktur riset, lembaga perguruan tinggi, maupun sarana pendukung inovasi dan aplikasi teknologi 4.0. IPB
sebagai perguruan tinggi dengan tanggung jawab melaksanakan pengajaran, riset, dan pengabdian masyarakat
2
dituntut untuk mengambil peran strategis
dalam menjembatani implementasi
Maritim 4.0 secara internal, maupun
kedalam pembangunan maritim agar
mampu menjawab tantangan ekonomi
nasional.
Upaya IPB dalam mewujudkan Maritim
telah diinisiasi melalui penyusunan
Konsep Agro-Maritim 4.0 yang telah
disampaikan pada Seminar Dies Natalis
ke-55 pada bulan tanggal 3 Oktober
2018. Agro-Maritim 4.0 adalah “Integrasi
pengelolaan wilayah darat dan laut
secara inklusif yang melibatkan sistem
sosial, ekonomi dan ekologi kompleks
sehingga membutuhkan pendekatan
transdisiplin, terpadu dan partisipatif”.
Gambar 1. Konsep Agro-Maritim 4.0
3
Penyusunan roadmap Maritim 4.0 merupakan sebuah upaya untuk menjabarkan konsep Agro-Maritim 4.0 untuk
aspek yang terkait dengan laut agar bisa diimplementasikan dan terukur pencapaiannya. Pijakan dalam menyusun
roadmap ini adalah capaian-capaian IPB hingga saat ini serta arah dan langkah-langkah pengembangan ke depan
untuk mewujudkan Maritim 4.0. Fokus dari roadmap ini adalah pengembangan riset, inovasi dan aplikasi serta
pemenuhan infrastruktur untuk mendukung seluruh aktifitas tersebut. Roadmap ini disusun untuk jangka pendek
(hingga tahun 2023) meskipun demikian tetap memiliki spektrum jangka panjang untuk mewujudkan visi IPB di
2045 menjadi socio-technopreneur university.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Roadmap Maritim 4.0 adalah:
1. Memetakan masalah, isu, dan tantangan implementasi Maritim 4.0;
2. Memetakan sumberdaya riset, inovasi, dan aplikasi teknologi 4.0 bidang Maritim yang sudah dicapai oleh IPB
serta arah pengembangannya;
3. Merumuskan Roadmap Maritim 4.0.
4
5
BAB 2 KERANGKA ROADMAP MARITIM 4.0
2.1 Visi IPB dan Maritim 4.0
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2013 tentang
Statuta IPB telah menetapkan visi IPB menjadi
terdepan dalam memperkokoh martabat bangsa
melalui pendidikan tinggi unggul pada tingkat
global di bidang pertanian, kelautan, dan biosains
tropika. Mandat tersebut telah dijabarkan di dalam
Visi IPB 2019 – 2045 untuk “menjadi techno-socio
entrepreneurial university yang terdepan dalam
memperkokoh martabat bangsa melalui
pendidikan tinggi unggul pada tingkat global di
bidang pertanian, kelautan, biosains tropika” serta
Visi IPB 2019-2023 “menjadi perguruan tinggi
berbasis riset dan terdepan dalam inovasi untuk
kemandirian bangsa menuju techno-socio
entrepreneurial university yang unggul di tingkat
global pada bidang pertanian, kelautan, biosains
tropika”. Konsep Agro-Maritim 4.0 yang telah
disusun oleh IPB untuk mengakselerasi
pencapaian visi tersebut. Lebih jauh lagi, roadmap
Maritim 4.0 disusun sebagai penjabaran dari
konsep Agro-Maritim 4.0 tersebut.
Visi IPB
(Statuta
2013)
Visi RPJP IPB
2019-2045
Visi RPJM IPB
2019-2023
Konsep Agro-
Maritim 4.0
Roadmap
Maritim 4.0
Gambar 2. Keterkaitan Roadmap 4.0
dengan Visi IPB
6
2.2 Kerangka Penyusunan Roadmap Maritim 4.0
Kelautan sebagai salah satu dari tiga mandat keilmuan yang harus
dikembangkan IPB. Sejalan dengan cita-cita untuk mewujudkan
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, maka pembangunan
kelautan merupakan faktor kunci yang harus diselaraskan dengan
perkembangan teknologi digital yang terus berkembang, yang
disebut sebagai pembangunan Maritim 4.0. Berdasarkan core
keilmuan IPB di bidang kelautan, maka cakupan roadmap Maritim
4.0 yang akan dikembangkan IPB dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: i)
Smart Fisheries, mencakup perikanan tangkap dan perikanan
budaya; ii) Smart Energy and Bioprospecting; iii) Smart Marine
Tourism, Small Islands and Ecosystem; iv) Smart Port, Shipping and
Logistics.
Mewujudkan Maritim 4.0 membutuhkan penelitian yang sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan dan pendekatan
transdisiplin yang didukung oleh infrastruktur yang memenuhi standar Maritim 4.0. Arah penelitian serta
pengembangannya untuk menjadi sebuah prototype/model, inovasi dan publikasi serta aplikasinya secara massal
oleh masyarakat dan bisnis perlu dirumuskan secara komprehensif di dalam roadmap Maritim 4.0. Kerangka
penyusunan roadmap Maritim 4.0 dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.
Mewujudkan Maritim 4.0
membutuhkan penelitian yang
sistematis, terintegrasi dan
berkelanjutan dan pendekatan
transdisiplin yang didukung oleh
infrastruktur yang memenuhi
standar Maritim 4.0
7
Gambar 3. Kerangka Roadmap Maritim 4.0
Pencapaian tersebut akan diwujudkan jika Tridharma Perguruan Tinggi dapat dijalankan secara sinergis oleh
seluruh pemangku kepentingan IPB dengan mendayagunakan sumberdaya yang tersedia, baik SDM, infrastruktur
riset dan inovasi, maupun jejaring kerjasama yang dimiliki. Guna menghasilkan roadmap Maritim 4.0, maka
pemetaan sumberdaya, kekuatan dan kelemahan, peluang dan tantangan, serta arah pengembangan IPB pun
perlu dirumuskan. Untuk jangka pendek (hingga 2023) IPB perlu membangun sebuah prototype Smart Island
sebagai ide konkrit yang bisa dijadikan model Pengembangan Maritim 4.0. Model ini diharapkan bisa diadopsi
secara nasional. Grand design smart island mencakup 4 bagian yang disebutkan di atas, dimana berbagai platform
dibangun dan terhubung satu sama lain dengan jaringan sistem infomasi yang kuat.
8
Aplikasi teknologi 4.0 untuk Smart Fishing and Smart Aquaculture
Application Technology 4.0 A B C D E F G H I J K L M N O
Smart Fishing
E-log book √ √ √ √
Vessels monitoring and surveillance √ √ √
Smart and selective fishing gear √ √
E-traceability √ √
Smart system for safety at sea √ √ √ √
Smart handling and processing √ √ √
Smart cold storage √ √ √ √ √
Smart Aquaculture
Smart site selection √ √ √ √
Smart broodstock selection √ √
Smart and precision feeding √ √ √
Smart biomass estimation √ √ √
Smart harvesting √ √
Real time water quality monitoring system √ √
A Sensors D Artificial Intelligence (AI) G Robotics J Internet of Things M Augmented Reality
B Remote Sensing E Bioinformatics and chemoinformatics H Big Data & analytics K Automation N Nano Technology
C Drone F Blockchain and Traceability I Cloud Technology L 3D Printing O BioTechnology
9
Aplikasi teknologi 4.0 untuk Smart Fisheries and Ocean Management, and Smart Small Islands
Application Technology 4.0 A B C D E F G H I J K L M N O
Smart Fisheries and Ocean Management
Smart fish school identification and classification √ √
Digital fish stock assessment √ √
Digital fish measurement √ √
Smart fish data collection and monitoring √ √
Smart fisheries estate √ √ √ √
Digital ocean map √ √ √ √ √ √
Smart Small Islands
Smart small islands ecosystem √ √ √ √
Smart recreational fishing √ √ √
Smart sea port √ √
Smart and precise small factory √ √
Drone delivery system v √ √
Smart integrated water and energy system √ √
Smart settlement/residential v √
A Sensors D Artificial Intelligence (AI) G Robotics J Internet of Things M Augmented Reality
B Remote Sensing E Bioinformatics and chemoinformatics H Big Data & analytics K Automation N Nano Technology
C Drone F Blockchain and Traceability I Cloud Technology L 3D Printing O BioTechnology
10
11
BAB 3 KONDISI DAN ARAH PENGEMBANGAN MARITIM 4.0
3.1 Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan untuk Mewujudkan Maritim 4.0
Membangun Maritim 4.0 membutuhkan basis
software applications, communications system,
telematics and positioning technologies, hardware
and software system, data analytics solutions,
dan sensing technologies yang didukung oleh
beberapa platform sensor, protocol, dan cloud
platform. Tidak hanya itu, kebutuhan-kebutuhan
lain seperti SDM, kurikulum yang mendukung,
kerjasama dengan pihak-pihak yang
berkompeten pun sangat menentukan dalam
pencapaian Maritim 4.0. Kebutuhan dasar yang
telah dimiliki oleh IPB dan yang perlu disediakan
IPB dalam mendukung Maritim 4.0, antara lain
seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
software applications
communications system
telematics and
positioning technologies
hardware and software system
data analytics solutions
sensing technologies
12
Tabel 1. Kondisi dan Kebutuhan Maritim 4.0
Kondisi Saat Ini Yang Dibutuhkan
IPB Fiber Optik Sistem komputasi (Super Computer, Penyimpanan Data Besar, Cloud)
Microsoft IPB Collaborasi Bandwidth Internet yang besar
IPB satelit Lapan IPB-Lapan Satelit untuk kepentingan Maritim
Inisiasi Penciptaan Sensor yang mendukung Maritim 4.0 Workshop Instrument Terpadu 4.0 (Hardware designer, software designer, product designer);
Kerjasama jaringan pengembangan energi dengan berbagai institusi baik pemerintah maupun swasta, seperti LIPI, KKP, Kemenkomar, IKKAN dan lain-lain.
Dibutuhkan marine station berupa pulau yang dapat dijadikan model Maritim 4.0
IPB sudah memiliki stasiun-stasiun lapang pengembangan keilmuan dibidang kelautan dan perikanan, seperti Stasiun lapang kelauan Pelabuhan Ratu, IFMOS Ancol dan kerjasama stasiun lapang dengan instansi lain seperti Stasiun lapang di P. Pari Kepulauan Seribu.
Pemanfaatan LAPAN-IPB SAT untuk bidang maritime
Kurikulum berbasis energi laut sudah dikembangkan di Departemen ITK
LAPAN-IPB SAT, yang aplikasinya bisa dimanfaatkan IPB dalam memprediksi dan estimasi sumber energy potensial.
13
3.2 Posisi Riset, Inovasi dan Aplikasi Teknologi 4.0 Serta Pengembangannya
Visi Maritim 4.0 merupakan sebuah proyeksi untuk menjawab tantangan implementasi revolusi industri di bidang
maritim, dan tentunya berangkat dari pencapaian-pencapaian dasar yang telah dirintis dan diaplikasikan oleh IPB
melalui berbagai riset dan inovasi teknologi perikanan, kelautan, dan kepelabuhanan pada beberapa fakultas dan
pusat studi. Secara detail, posisi pencapaian riset dan inovasi teknologi Maritim 4.0 yang telah dicapai oleh IPB
seperti disajikan pada Lampiran 1 dengan deskripsi pada empat arena pengembangan dibawah ini.
3.2.1 Perikanan
Kondisi saat ini IPB telah mengembangkan teknologi bidang perikanan adalah sebagai berikut:
1. Perikanan tangkap: smart light fishing, e-fishing gear, e-rumpon, electronic fisheries logbook, fish freshness
instrument, sistem pengasapan ikan dingin;
2. Perikanan budidaya: alat penghitung telur ikan gurame, instrumen pembeda jenis kelamin ikan koi, Fry
counter, alat penghitung ikan hidup, mesin pemingsan ikan dan udang, automatic feeder, mesin
pencampur dan pengering pakan ikan/udang, instrument pengusir burung, mesin pencuci dan pengering
rumput laut, produk-produk olahan dari sumberdaya perikanan budidaya;
14
Arah Pengembangan
1. Menyempurkan gagasan-gagasan dan produk-produk alat yang mendukung “smart fisheries 4.0” yang
telah dikembangkan saat ini;
2. Menyempurnakan kurikulum yang berkaitan dengan rancang-bangun (designs) dan menyediakan fasilitas-
fasilitas pendukung di laboratorium yang berfokus terhadap pengembangan sektor ini berupa alat-alat
(tools and equipment) dengan lintas departemen dan lintas laboratorium;
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (lecturers, laboratory staffs, and lecture assistants) secara
berkala dalam meningkatkan kemutakhiran (up-dating) gagasan dan pertukaran sumberdaya manusia (ex-
change program) dengan kampus-kampus atau institusi penelitian baik dalam dan luar negeri;
4. Membangun skema-skema penelitian lintas departemen dan lintas disiplin ilmu dalam rancang-bangun
(designs) alat dan sistem Smart Fisheries 4.0 masa depan;
5. Membangun kerjasama multi-pihak yang terkoordinir jangka panjang antara IPB sebagai innovator dan
internal user, pemerintah dan swasta sebagai external users yang memanfaatkan produk-produk inovasi
dan juga memberikan feedback atas inovasi tersebut;
6. Menyelenggarakan dan mengikuti expo untuk memamerkan produk-produk riset inovasi riset Smart
Fisheries 4.0 baik dalam maupun luar negeri.
15
Tabel 2. Daftar inovasi IPB dan rencana pengembanganya dalam bidang Fisheries (Capture)
No
Nama Innovasi IPB
Penelitian dan
Pengembangan
Prototype (model)
Produk Publikasi Paten Bisnis Rencana
Pengembangan
1 Smart Light fishing
X Prototype, Product, Paten dan Bisnis
2 E-Fishing Gear;
X X X
3 E-rumpon; X Smart Rumpon
4 Pencatat Elektronik Data Perikanan (Electronic Fisheries Logbook)
X X
5 Fish freshness instrument (pengukur kesegaran ikan);
X
Smart Fish Freshness
16
No
Nama Innovasi IPB
Penelitian dan
Pengembangan
Prototype (model)
Produk Publikasi Paten Bisnis Rencana
Pengembangan
6 E-kan (alat ukur panjang berat ikan);
X Produk, Paten dan Bisnis
7 Sistem Pengasapan Ikan Dingin (Cold Smoke)
X X X X
Fisheries (Aquaculture)
8 Alat Penghitung Telur Ikan Gurame;
X X X
9 Instrumen Pembeda Jenis kelamin ikan koi
X X
Smart Fish Sex Defider
10 Fry counter (alat penghitung bibit ikan);
X X X Smart Fry Counter
17
No
Nama Innovasi IPB
Penelitian dan
Pengembangan
Prototype (model)
Produk Publikasi Paten Bisnis Rencana
Pengembangan
11 Alat sortir dan penghitung ikan hidup;
X X X Smart Life Fish Counter
12 Mesin Pemingsan Ikan dan Udang;
X X
13 Automatic feeder (pemberi pakan ikan/udang otomatis);
X X X Smart Feeder
14 Mesin Pencampur dan Pengering Pakan Ikan/Udang;
X X
15 Instrumen Pengusir Burung;
X X X
18
No
Nama Innovasi IPB
Penelitian dan
Pengembangan
Prototype (model)
Produk Publikasi Paten Bisnis Rencana
Pengembangan
16 Mesin Pencuci dan pengering Rumput Laut
X X
17 Kitosan X X
18 Sumber Nano Kalsium Hewan dari Perairan;
X X
19 Pepton Ikan alternative untuk media pertumbuhan mikroba;
X X
20 Minuman Suplmenen Aprosidiaka alami dari Lintah Laut;
19
3.2.2 Wisata Bahari, Pulau-Pulau Kecil dan Ekosistem
Kegiatan wisata bahari secara garis besar memanfaatkan keindahan dan potensi ekosistem pesisir dan pulau-
pulau kecil. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini telah membuka akses publik baik lokal
maupun manca negara untuk mengenali dan mendorong mereka untuk mengunjunginya. Kehadiran industri 4.0
pada sektor wisata bahari, pulau kecil, dan ekosistemnya telah menggeser paradigma kebijakan pengelolaan,
pemanfaatan, dan perlindungan lingkungan dan sumberdaya alam di dalamnya.
.
Tourism,
Small Island,
and
ecosystem
Daya dukung
& Kesehatan
Ekosistem
PPK
Aplikasi
Teknologi
Maritim 4.0
Perlidungan
budaya &
Sosial
Pemanfaatan
PPK untuk
Tourism
Gambar 4 Posisi Implementasi Maritim 4.0 di Arena Wisata Bahari, Pulau-pulau Kecil dan Ekosistem
20
Kebaharuan penelitian mengenai wisata bahari lingkup IPB telah dilakukan secara transdisiplin yang setidaknya
mengintegrasikan disiplin ilmu ekologi, sosial, ekonomi, dan teknologi. Beberapa lembaga di IPB memiliki kapasitas
keilmuan dalam riset dan inovasi IPB Maritim 4.0 dalam mengembangkan wisata bahari, pulau-pulau kecil dan
ekosistem melalui kerjasama terpadu antar lembaga seperti FPIK, FMIPA, FEM, FEMA, Sekolah Bisnis, dan
Sekolah Vokasi. Beberapa indikator oseanografi sangat diperlukan untuk kepentingan pemantauan kesehatan
ekosistem maupun pemetaan potensi wisata bahari dan pengawasan keselamatan wisata bahari. Berikut adalah
hasil inovasi dan aplikasi teknologi yang telah dikembangkan di IPB.
Tabel 3. Posisi Inovasi dan Aplikasi Teknologi Untuk Kepentingan Wisata Bahari, Pulau-pulau Kecil dan
Ekosistem
No Wisata Bahari, Pulau-pulau Kecil dan Ekosistem Pemanfaatan
Kesehatan Ekosistem
Keselamatan Wisata Bahari
1 Robot Jelajah bawah air
2 Alat Pemantau Perairan dengan Teknologi GSM
3 Temperatur Data Logger
4 Motiwali (Alat Pengukur Pasang Surut)
5 ASV (Autonomous Surface Vehicle)
6 AUV (Autonomous Underwater Vehicle)
7 ROV (Rometely Operated Vehicle)
21
No Wisata Bahari, Pulau-pulau Kecil dan Ekosistem Pemanfaatan
Kesehatan Ekosistem
Keselamatan Wisata Bahari
8 Autometic Weather Station
9 Wave Buoy
10 Underwater Televisual System
11 Coastal Drifter
12 Coastal Buoy
13 Sechi Dish Digital
14 Sistem pemantau jarak jauh kualitas Air
15 Coral Watch
Arah Pengembangan
Perkembangan selanjutnya adalah sangat diperlukan:
1. Penelitian mengenai big data pada wisata bahari setidaknya agar (1) mudah dalam mempelajari pola
perilaku wisatawan dalam mengunjungi destinasi wisata secara real time; (2) mengkaji tren daya dukung
kawasan pesisir dan laut, ditinjau dari sumberdaya alam maupun lanskapnya yang semuanya terhubung;
(3) informasi mitigasi bencana kawasan pesisir.
2. Pengembangan inovasi dan aplikasi teknologi kelautan terintegrasi ke Maritim 4.0;
22
3. Pengembangan sistem informasi digital, sensor, big data, dan platform untuk monitoring dan pengawasan
ekosistem dan pulau-pulau kecil berbasis wisata bahari secara realtime;
4. Pengembangan sistem informasi digital promosi potensi wisata bahari dan destinasi wisata antar pulau.
Tabel 4. Daftar inovasi IPB dan rencana pengembanganya dalam bidang Wisata Bahari, Pulau-pulau Kecil
dan Ekosistem
No Nama Inovasi IPB
Penelitian dan
Pengembangan
Prototype (model)
Produk Publikasi Paten Bisnis Rencana
Pengembangan
1 Robot Jelajah bawah air;
X Produk, Paten dan Bisnis
2 Alat Pemantau Perairan dengan Teknologi GSM;
X X Integrated Ocean Observing System (IOOS)
3 Temperatur Data Logger;
X X
4 Motiwali (Alat Pengukur Pasang Surut)
X X X X
5 ASV (Autonomous Surface Vehicle)
X X
23
No Nama Inovasi IPB
Penelitian dan
Pengembangan
Prototype (model)
Produk Publikasi Paten Bisnis Rencana
Pengembangan
6 AUV (Autonomous Underwater Vehicle)
X X
7 ROV (Rometely Operated Vehicle)
X X
8 Autometic Weather Station
X
9 Wave Buoy X X
10 Underwater Televisual System
X X
11 Coastal Drifter X X
12 Coastal Buoy X X
13 Sechi Dish Digital
X X
14 Sistem pemantau
X X X
24
No Nama Inovasi IPB
Penelitian dan
Pengembangan
Prototype (model)
Produk Publikasi Paten Bisnis Rencana
Pengembangan
jarak jauh kualitas Air
15 Coral Watch X
3.2.3 Energi dan Bioprospecting
Ciri khas teknologi 4.0 yang akan diaplikasikan dalam Maritim 4.0 adalah pemanfaatan energi yang bersih dan
murah (cheap and clean energy supply) untuk menciptakan efisiensi dan pencegahan pencemaran lingkungan.
Energi seperti ini sangat tergantung dari inovasi dan aplikasi energi terbarukan yang sebagian besar tersedian di
laut. Saat ini IPB telah memiliki beberapa inovasi dan aplikasi pemanfaatan energi terbarukan sebagai pendukung
energi Maritim 4.0. Inovasi dan aplikasi teknologi energi terbarukan tersebut seperti disajikan pada gambar 5.
Inovasi dan aplikasi energi terbarukan di atas membutuhkan riset dan pengembangan lanjutan berbasis sistem
komputasi, sensor, dan data digital untuk menghasilkan smart cheap and clean energy supply yang terkoneksi
pada sebuah platform Maritime 4.0 yang akan dikembangkan seperti penyediaan smart energy untuk kegiatan
Smart Sea farming atau Smart Aquaculture.
25
IoT untuk sistem
monitor & kontrol
solar cell
Wind Power
Biomass
Biofuel Biogas
Solar Power Microhydro
Energi Arus laut
OTEC (Ocean
Thermal Energy
Convertion)
Riset & Inovasi Energi
Terbarukan Di Laut
Gambar 5 Riset dan Inovasi Energi Terbarukan untuk Aplikasi Energi Maritim 4.0
26
Arah Pengembangan
Arah pengembangan riset energi dan bioprospecting harus menjawab isu-isu yang berkembang tentang;
kemandirian energi, lemahnya riset bidang energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya terhadap energi yang
bersumber dari laut, penerapan EBT dalam aplikasi bidang maritim. Oleh karenanya perlu dilakukan langkah-
langkah strategis sebagai berikut:
1. Penyiapan infrastruktur riset energi dan bioprospecting yang lebih fokus pada hasil/output dengan
melakukan peningkatan kapasitas dan kemampuan dari SDM dan fasilitasnya. (langkah aksi: kerjasama
riset dengan Pemerintah, PT. lain, serta Industri, pertukaran dosen dan tenaga teknis dengan mitra di LN,
2. Melakukan rekayasa pegembangan EBT dengan sumber energi dari laut dan pengembangan EBT yang
sudah terbukti dapat dikembangkan dengan baik secara teknologi seperti solar energy dan energi angin.
3. Smart energy system dengan memanfaatkan sumber energi potensial untuk pengembangan smart island
4. Pengintegrasian smart energy dengan berbagai aplikasi pengembangan berbasis 4.0, seperti smart
aquaculture, smart maricultur dan smart island
5. Pemanfaatan smart energy dan bioprospecting secara komersial, kerjasama dengan industri.
27
Tabel 5. Daftar inovasi IPB dan rencana pengembanganya dalam bidang Energy and Bioprospecting
No Nama Inovasi IPB
Penelitian dan
Pengembangan
Prototype (model)
Produk Publikasi Paten Bisnis Rencana
Pengembangan
1 IoT untuk sistem monitoring & kontrol Tenaga Surya
2 Biofuel
3 Biogas
4 Biomass
5 Solar Power
6 Wind Power
7 Microhydro
8 OTEC (Ocean Thermal Energy Convertion)
9 Energi Arus laut
28
3.2.4 Bidang Port, Shipping dan Logistik
Transportasi maritim memiliki peran penting dalam
sistem rantai pasok dunia. Menurut laporan yang
dipublikasikan oleh United Nations on Trade and
Developments (UNCTAD) sebanyak 80% perdagangan
barang global diangkut melalui laut dan melewati
pelabuhan di seluruh dunia. Di Indonesia hampir 88%
aktivitas perdagangan barang diangkut dengan
menggunakan jasa transportasi laut karena dianggap
lebih efisien. Moda transportasi laut dapat mengangkut
barang dalam jumlah besar, kecepatan dan biaya
angkut per ton mil relatif lebih murah dan sangat
menguntungkan untuk angkutan barang jarak jauh
pada wilayah kepulauan.
Dengan karakteristik wilayah kepulauan yang dimiliki, biaya logistik memainkan peran yang sangat penting dalam
perdagangan antar wilayah dan antar pulau di Indonesia. Salah satu komponen biaya logistik yaitu biaya
transportasi yang cukup mempengaruhi proses distribusi barang dan jasa antar daerah. Menurut laporan world
bank, 2016, rata-rata biaya logistik Indonesia selama tahun 2004 – 2011 mencapai 26,44% dari PDB. Dari total
biaya logistik tersebut komponen biaya angkutan memberikan kontribusi terbesar (12,04% dari PDB), sedangkan
komponen biaya administrasi memberikan kontribusi terendah (4,52% dari PDB) dan kontribusi biaya persediaan
berada di urutan menengah (9,47% dari PDB).
“80% perdagangan barang global diangkut
melalui laut dan melewati pelabuhan di
seluruh dunia. Di Indonesia hampir 88%
aktivitas perdagangan barang diangkut
dengan menggunakan jasa transportasi laut
karena dianggap lebih efisien.”
| United Nations on Trade and Developments
(UNCTAD)
29
Besarnya komponen biaya logistik terhadap PDB nasional menunjukkan bahwa kinerja logistik Indonesia masih
buruk sehingga mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Dalam suatu studi ditemukan bahwa biaya logistik
yang tinggi terjadi akibat dari biaya transaksi yang muncul pada pelabuhan kontainer. Biaya transaksi tersebut
meliputi biaya dokumen, fee administrasi untuk custom clearence dan technical control, fee untuk custom broker,
charges untuk terminal handling, dan transportasi darat.
Melihat permasalahan diatas, IPB dituntut untuk dapat mengembangkan research yang terkait dengan peningkatan
peran transportasi logistik dan penggunaan transportasi laut yang lebih efisien. Teknologi Maritim 4.0 hadir sebagai
sebuah keniscayaan untuk mengatasi masalah tata kelola kepelabuhanan dan meningkatkan kinerja pelabuhan
yang lebih efisien. Riset IPB yang berkaitan dengan port, shipping, dan logistik yang berkaitan dengan Maritim 4.0
antara lain:
a) Efisiensi Pengelolaan Waktu Tunggu di Pelabuhan berbasis IT;
b) Kajian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Pelabuhan;
c) Kajian Green Port di Sebuah Kawasan Pelabuhan;
d) Pengendalian Pengelolaan Pencemaran Laut yang diSebabkan oleh Aktifitas Perkapalan;
e) Ekonomi Maritim Logistik.
30
Arah Pengembangan
Permasalahan logistik seperti tidak adanya rantai logistik yang terkordinir menyebabkan biaya transportasi
meningkat dikarenakan muatan kontainer yang kembali dalam keadaan kosong, sistem kordinasi yang tidak baik,
dan biaya administrasi yang tidak murah. Disamping itu standar efisiensi rantai transportasi lebih rendah dari
standar internasional disebabkan operasional pelabuhan yang tidak efisien seperti biaya pemeliharaan, prosedural
pabean yang panjang, rendahnya partisipasi dari sektor swasta serta tingginya biaya transportasi antar wilayah.
Oleh karena itu kebutuhan biaya pengangkutan yang murah dan kemampuan aksesibiltas transportasi laut dan
infrastruktur pelabuhan yang baik merupakan salah satu solusi untuk menurunkan beban biaya logistik nasional.
Menyikapi fenomena ekonomi dibidang maritim dan logistik, IPB memiliki peran strategis untuk meningkatkan dan
mengembangkan penelitian-penelitian terkait dengan bidang maritim di era industri 4.0, antra lain:
1. Penekanan riset di sektor pelabuhan, shipping, dan logistik dapat dilakukan dengan menekankan pada
pengembangan alat analisis sistem jaringan (network analysis system);
2. Penggunaan big data seperti AIS data yaitu suatu sistem pelacakan otomatis yang digunakan di kapal
dengan pelayanan lalu lintas kapal sehingga pergerakan kapal dapat dipantau langsung melalui satelit.
3. Pengembangan tata kelola pelabuhan berbasis 4.0 (smart port management), pengembangan smart
logistics system, dan pengembangan smart maritime logistics.
31
No Nama Inovasi IPB
Penelitian dan
Pengembangan
Prototype (model)
Produk Publikasi Paten Bisnis Rencana
Pengembangan
1 Efisiensi Pengelolaan Waktu Tunggu di Pelabuhan berbasis IT
X
Smart Port
2 Kajian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Pelabuhan
X
3 Kajian Green Port di Sebuah Kawasan Pelabuhan
X
4 Pengendalian Pengelolaan Pencemaran Laut yang diSebabkan oleh Aktifitas Perkapalan
X
5 Ekonomi Maritim Logistik
Tabel 6. Daftar inovasi IPB dan rencana pengembanganya dalam bidang Port, Shipping &Logistics
32
33
BAB 4 ROADMAP MARITIM 4.0
Roadmap Maritim 4.0 untuk jangka pendek pada periode 2019 – 2023 adalah: penyediaan kebutuhan dan
infrastruktur dasar pendukung implementasi Maritim 4.0, pengembangan riset dan inovasi serta aplikasi teknologi
Maritim 4.0, termasuk membangun model Smart Island yang mencakup Smart Fisheries, Smart Sea Farming,
Smart Aquaculture, dan Smart Marine Tourism in Small Islands; Smart Energy & Bioprespecting serta Smart Port,
Shipping dan Logistic.
Gambar 6 Roadmap Maritim 4.0 periode 2019 - 2023
34
35
BAB 5 PENUTUP
Demikian Draft Konsep Roadmap Maritim 4.0 ini disusun sebagai kerangka untuk didiskusikan dan dibahas dalam
pelaksanaan Workshop Maritim 4.0 yang akan dilaksanakan oleh KSPI - LPPM IPB pada tanggal 5 Desember
2018 mendatang. Semoga draft konsep ini dapat memberikan gambaran besar pada ranah konseptual dan
deskripsi detail pada ranah rencana aksi riset, inovasi, dan aplikasi teknologi maritim 4.0.
Besar harapan kami bahwa seluruh narasumber dan peserta workshop dapat memberikan saran dan masukan
untuk perbaikan draft sehingga KSPI – LPPM IPB dapat menghasilkan Roadmap Maritim 4.0 sesuai kebutuhan
dantuntutan pembangunan maritime 4.0 di masa mendatang.
36
Tim Penyusun Draf Roadmap Maritim 4.0
Dr. Eva Anggraini
Dr. Luky Adrianto
Dr. Ario Damar
Prof. Dr. Yusli Wardiatno, M.Sc
Dr. Neviaty P. Zamani, M.Sc
Ayi Rahmat, M.Si
Dr. Hawis Madduppa
Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc
Dr. Rilus Kinseng, MA
Dr. Akhmad Faqih, S.Si
Ahmad Mony, M.Si
Chairul Amin, M.Si
Eka Yudistira, M.Si
Laode Wahid, M.Si
Dr. Nuraini
Peggy Ratna Marlianingrum, M.Si
Suhana, M.Si
Holomoan, M.Si
Akhmad Solihin, M.H
Dr. Mochammad Riyanto
Beginer Subhan,M.Si.
Amril Rangkuti, M.M
Ichsan Ahmad Fauzi, M.Si.
37
Top Related