Download - Draft Modul

Transcript

ANATOMI I

DAFTAR ISI

1DAFTAR ISI

1MATERI PRAKTIKUM FARMASI BOTANI

2KATA PENGANTAR

3TATA TERTIB UMUM PELAKSANAAN PRAKTIKUM

4PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM FARMASI BOTANI

PRAKTIKUM 1 5MORFOLOGI & SISTEMATIKA TUMBUHAN I

PRAKTIKUM 2 11MORFOLOGI & SISTEMATIK TUMBUHAN II

12Suku Lauraceae (Medang-medangan)

13Suku Piperaceae (Sirih-sirihan)

14Suku Menispermaceae ()

15Suku Myrtaceae (Jambu-jambuan)

16Suku Euphorbiaceae (Jarak-jarakan)

17Suku Apiaceae (Pegagan-pegaganan)

PRAKTIKUM 3 18MORFOLOGI & SISTEMATIK TUMBUHAN III

19Suku Apocynaceae (Kamboja-kambojaan)

20Suku Lamiaceae (Paci-pacian)

21Suku Rubiaceae (Kopi-kopian)

22Suku Asteraceae ( Sembung-sembungan)

23Suku Poaceae (Rumput-rumputan)

24Suku Zingiberaceae (Temu-temuan)

PRAKTIKUM 4 25ANATOMI: SEL, JARINGAN, DAN ORGAN PADA TUMBUHAN

PRAKTIKUM 5 39FISIOLOGI: AKTIVITAS FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA

MATERI PRAKTIKUM FARMASI BOTANISemester II Tahun Akademik 2008/2009PraktikumWaktuMateri

123 & 30 Maret 2009Morfologi & Sistematik Tumbuhan I, meliputi pengenalan jenis tumbuhan dari :

a. Divisi Phaeophyta (Sargassaceae)Sargassum sp.b. Divisi Rhodophyta (Gelidiaceae)Gelidium sp.c. Divisi Pterydophyta (Equissetaceae)Equisetum ramossimumd. Divisi Lichenophyta (Usneaceae)Usnea blephareae. Divisi Pinophyta (Pinaceae)Pinus merkussif. Morfologi daun, bunga, dan buah

26 & 13 April 2009Morfologi & Sistematik Tumbuhan II, meliputi pengenalan jenis tumbuhan dari Magnoliophyta, Magnoliopsida

a. Suku Lauraceaed.Suku Myrtaceae

b. Suku Piperaceae e.Suku Euphorbiaceae

c. Suku Menispermaceaef.Suku Apiaceae

3

4 & 11 Mei 2009Morfologi & Sistematika Tumbuhan III, meliputi pengenalan jenis tumbuhan dari Magnoliophyta, kelas Magnoliopsidaa. Suku Apocynaceaec. Suku Rubiaceae

b. Suku Lamiaceaed.Suku Asteraceaekelas Liliopsida

a. Suku Poaceaeb.Suku Zingiberaceae

418 & 25 Mei 2009Anatomi Tumbuhan Sel-sel pada tumbuhan monokotil dikotil

Jaringan Tumbuhan: - Jaringan Parenkim

- Jaringan kolenkim

- Jaringan pengangkutOrgan Tumbuhan:- Akar

- Batang

- Daun

51 & 8 Juni 2009Fisiologi Tumbuhan

Aktivitas Fotosintesis Pada Berbagai Panjang Gelombang Cahaya.

6

15 Juni 2009UJIAN PRAKTIKUM

KATA PENGANTAR

Modul praktikum Farmasi Botani ini disusun sebagai panduan dalam melaksanakan praktikum mata kuliah Farmasi Botani Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Islam Bandung.

Modul praktikum ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama berisi materi Morfologi dan Sistematika Tumbuhan, yang meliputi tumbuhan tak berpembuluh (divisi Algae, Pteridophyta, dan Lichenophyta) dan berpembuluh (divisi Magnoliophyta). Bagian kedua berisi materi Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, yang meliputi pengamatan struktur sel dan jaringan tumbuhan serta pengamatan proses fisiologis sederhana tumbuhan.Melalui kegiatan praktikum ini diharapkan para mahasiswa dapat mengamati dan memahami morfologi, anatomi serta sebagian proses dasar fisiologi tumbuhan.

Penyusun,

TATA TERTIB UMUM PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Bacalah modul penuntun praktikum ini dengan baik dan seksama !1. Praktikum diselenggarakan pada hari senin pukul 08.00 11.00 WIB (Shift 1), pukul 11.00 14.00 WIB (Shift 2), dan pukul 14.00-17.00 WIB (Shift 3) dimulai sejak tanggal 23 Maret 2009, bertempat di Laboratorium R.405 Gedung Kuliah Jl. Tamansari no 1 Bandung.2. Peserta hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai dan harus sudah menandatangani daftar hadir.3. Selama penyelenggaraan praktikum, peserta wajib memakai sepatu, jas laboratorium tanda pengenal (name tag) sesuai dengan identitas yang bersangkutan.4. Setiap peserta wajib memiliki buku materi penuntun praktikum5. Selama penyelenggaraan praktikum, tas, buku dan alat-alat lain yang tidak diperlukan disimpan di tempat terpisah, bukan di atas meja praktikum.6. Selama praktikum berlangsung, peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok dan bersenda gurau.7. Berhati-hatilah dalam menggunakan bahan kimia dalam praktikum.8. Alat-alat yang diperlukan dapat dipinjam selama kegiatan praktikum berlangsung dan segera dikembalikan dalam keadaan baik dan bersih pada akhir praktikum yang bersangkutan (lihat jadwal).9. Alat-alat kebersihan seperti lap, tissue, kertas koran, disiapkan sendiri oleh masing-masing peserta dan wajib menjaga kebersihan dan kerapihan ruang laboratorium.10. Jika merusak/memecahkan/menghilangkan alat dan bahan praktikum, maka mahasiswa wajib mengganti dengan alat/bahan yang sama.

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM FARMASI BOTANI

1. Setiap modul untuk masing-masing praktikum berisi sekilas teori mengenai materi yang dipraktekkan dan disertai dengan lembar kerja.2. Setiap lembar kerja harus diisi oleh mahasiswa yang melakukan praktikum. Pengumpulan lembar kerja dapat dilakukan pada akhir setiap praktikum atau paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan praktikum untuk materi yang bersangkutan, disesuaikan dengan instruksi dari asisten praktikum.

3. Pengisian lembar kerja praktikum dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Untuk praktikum 1, 4, dan 5 lembar kerja praktikum bersatu dengan modul praktikum. Pengerjaan tugas dilakukan pada lembar kerja yang tersedia pada modul.b. Untuk praktikum 2 dan 3, lembar kerja terpisah dari modul praktikum. Materi yang ada pada modul praktikum 2 dan 3 TIDAK SELURUHNYA merupakan jawaban dari lembar kerja praktikum. Anda diminta untuk memilih jawaban dari karakter umum suku yang sesuai menurut contoh tumbuhan yang diberikan pada saat praktikum. Dengan demikian, Anda TIDAK DIPERKENANKAN menyalin keseluruhan karakter yang terdapat pada modul praktikum.4. Seluruh tugas yang tercantum pada modul WAJIB dikerjakan dengan baik karena memperngaruhi nilai keseluruhan praktikum Farmasi Botani.PRAKTIKUM 1

MORFOLOGI & SISTEMATIKA TUMBUHAN I

Makroalga

Alga dikelompokkan menjadi beberapa divisi berdasarkan morfologi, reproduksi, pigmen, komposisi dinding sel, dan macam cadangan makanan yang dikandungnya. Dari sejumlah divisi alga yang ada, beberapa kita kenal sebagai rumput laut. Rumput laut merupakan alga yang hidup di laut, multiselular, dan memiliki talus yang makroskopis. Banyak ahli alga yang lebih memilih istilah makroalga laut dibandingkan rumput laut. Divisi alga yang tergolong sebagai makroalga laut, yaitu Phaeophyta, Rhodophyta, dan Chlorophyta.

Phaeophyta (alga coklat) memiliki klorofil a, klorofil c, karoten, dan xantofil (dalam jumlah terbanyak). Cadangan makanan yang dikandungnya adalah laminarin dan manitol, dan dinding selnya terdiri atas selulosa, pektin, asam algin. Beberapa spesies Phaeophyta memiliki talus yang menyerupai daun dan batang. Dapat kita temukan juga gelembung renang atau vesikel yang membantu alga mengapung. Berbagai spesies alga coklat menghasilkan alginat (Laminaria, Alaria, Macrocystis), suatu kompleks polisakarida, yang merupakan salah satu produk alga utama yang dikomersilkan. Alginat dipakai di berbagai industri makanan dan farmasetikal. Selain sebagai penghasil alginat, alga coklat juga digunakan sebagai bahan makanan (Laminaria, Alaria) dan penghasil manitol (Sargassum).

Rhodophyta (alga merah) memiliki pigmen yang terdiri atas klorofil a, klorofil d, xantofil, karoten, fikosianin, dan fikoeritrin. Cadangan makanan yang dikandungnya adalah floridean-starch, dan dinding selnya terdiri atas selulosa. Talus dari spesies-spesies Rhodophyta umumnya berbentuk filamen-pipih. Rhodophyta dapat menghasilkan agar (Gellidium, Gracilaria, Sarconema, Hynea, Eucheuma, Agardiella coulteri) atau caraginan (Chondrus crispus, Iridophycus). Keduanya merupakan polisakarida kompleks dengan kemungkinan struktur yang tak terhitung, sehingga senyawa yang dihasilkan oleh berbagai spesies bisa memiliki karakteristik dan aplikasi yang spesifik. Karaginan umumnya digunakan dalam industri makanan, dan agar dipakai di industri makanan dan farmasetikal. Beberapa alga merah juga digunakan sebagai sumber makanan (Porphyra, Rhodymenia).

(a) Sargassum sp. (b) Padina sp.(c) Turbinaria sp.

Gambar 1.1. Beberapa contoh Phaeophyta. (a) Sargassum sp. Dengan talus seperti batang dan daun, dan gelembung renang. (b) Padina sp. dengan talus helaian berbentuk seperti kipas. (c) Turbinaria sp. dengan talus batang dan talus yang berbentuk seperti turbin.Chlorophyta (alga hijau) memiliki pigmen yang terdiri atas klorofil a, klorofil b, karoten, dan xantofil. Cadangan makanan yang dikandungnya adalah pati, dan dinding selnya terdiri atas selulosa dan pectin. Chlorophyta sebenarnya terdiri atas berbagai bentuk, dari yang uniseluler, berkoloni, hingga yang multiseluler. Chlorophyta yang tergolong makroalga laut merupakan Chlorophyta yang multiseluler, dan memiliki talus makroskopis yang beranekaragam (lembaran, kepingan-kepingan pipih, dll). Berbagai jenis Chlorophyta digunakan sebagai bahan makanan, salah satunya lembaran-lembaran berwarna hijau yang seringkali kita temukan terbawa ombak ke tepi pantai yang biasanya disebut selada laut (Ulva lactuca). (a) Gelidium sp.

(b) Gracilaria sp.

Gambar 1.2. Beberapa contoh Rhodophyta. Secara umum talusnya berbentuk filamen.

(a) Ulva lactuca

(b) Halimeda discoideaGambar 1.3. Beberapa contoh Chlorophyta. (a) Ulva lactuca, selada laut. (b) Halimeda discoidea, talus menyerupai kepingan-kepingan.

Lembar Kerja

Gambar dan deskripsikan spesimen alga yang tersedia. Jangan lupa beri keterangan pada gambar yang anda buat!

Divisi :Suku :

Spesies :

Nama Lokal :

Kegunaan :

Divisi :Suku :

Spesies :

Nama Lokal :

Kegunaan :

Divisi :Suku :

Spesies :

Nama Lokal :

Kegunaan :

Lichen (Divisi Lichenophyta)

Lichen merupakan asosiasi antara jamur dengan komponen fotosintetik, yaitu alga. Dari semua spesies Lichen, kecuali 20 spesies, komponen jamurnya (mikobion) merupakan Ascomycetes. Komponen jamur lain yang membentuk Lichen, yaitu Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Komponen fotosintetik dari Lichen (fikobion) yaitu alga hijau (Chlorophyta) atau Cyanophyta. Ibarat kue pai, Lichen terdiri atas lapisan pelindung yang berupa hifa jamur, dan miselium serta sel alga di antara lapisan tersebut (gambar 2.1). Lichen ada dalam berbagai macam bentuk talus, yaitu foliosa (seperti helaian daun), krustosa (seperti kerak), skuamulosa (seperti sisik, merupakan bentuk perantara antara foliosa dan frutikosa), dan frutikosa (bercabang-cabang, tegak, atau menggantung) (Gambar 2.2).

Di alam, simbiosis antara jamur dan alga ini membuat Lichen sangat kuat. Komponen jamur mengekstrak nutrient dari batu dan berbagai substrat lain. Dengan begitu, komponen fotosintetik pun dapat hidup di tempat biasanya mereka tak dapat hidup, seperti batu, puncak pegunungan, tundra, dan lembah-lembah di Antartika. Lichen biasanya bereproduksi secara aseksual, dengan fragmentasi atau dengan membentuk soredia (sekumpulan sel alga yang dibungkus oleh miselium). Terkadang komponen jamur atau fotosintetik juga dapat bereproduksi secara terpisah, seksual atau aseksual.

Gambar 2.1 Penampang melintang Lichen (diagramatis)

(a) Ramalina sp.(b) Graphis sp.(c) Parmelia sp.(d) Cladonia sp.

Gambar 2.2 Beberapa bentuk talus Lichen. (a) frutikosa, (b) krustosa, (c) foliosa, (d) skuamulosa

Lichen telah digunakan sebagai sumber obat tradisional oleh orang-orang India, Cina, dan Barat. Lichen juga telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti arthritis, alopecia, konstipasi, ginjal, leprosi, rabies faringitis, dan infeksi oleh cacing. Kegunaan Lichen sebagai obat diperkirakan berasal dari kandungan senyawa sekunder seperti asam usneat (Usnea spp.) dan atranorin. Percobaan kandungan Lichen terhadap hewan menunjukkan adanya aktivitas antimikroba dan antitumor. Selain sebagai sumber obat tradisional, masyarakat adat di Provinsi Yunan, Cina, juga menggunakan Lichen sebagai sumber makanan mereka (Lobaria isidiophora, Lobaria kurokawae, Lobaria yoshimurae, Ramalina conduplicans, dan Ramalina sinensis). Kegunaan lain dari Lichen adalah sebagai bahan parfum (Evernia, Parmelia, Pseudovernia, dan Ramalina), serta dan pewarna wol dan sutera (Rocella spp., Lecanora spp.)

Lembar Kerja

Gambar dan deskripsikan spesimen Lichen yang tersedia. Jangan lupa beri keterangan pada gambar yang anda buat!Divisi :Suku :

Spesies :

Nama Lokal :

Kegunaan :

PRAKTIKUM 2

LAURACEAE:

Cinnamomum burmanni Nees ex. Bl.

PIPERACEAE:

Piper betle L.

MENISPERMACEAE:

Tinospora crispa L.

MYRTACEAE:

Eucalyptus alba Reinw. ex Blume

EUPHORBIACEAE:

Sauropus androgynus (L.) Merr.

APIACEAE:

Foeniculum vulgare Mill.

MORFOLOGI & SISTEMATIK TUMBUHAN II

Suku Lauraceae (Medang-medangan)

Contoh jenis: Cinnamomum burmannii Nees. ex Bl. (Kayu manis, Indonesian cassia, Padang cassia (En), cannelier d'Indonsie, cannelier de Malaisie, petite cannelle (Fr)). Sin. Cinnamomum chinense Bl. Cinnamomum dulce Nees. Cinnamomum kiamis Nees.

A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Anak kelas: Magnoliidae Bangsa

: Laurales

Suku

: Lauraceae

Marga

: Cinnamomum

Jenis

: Cinnamomum burmannii Nees. ex Bl.

B. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Umumnya suku Lauraceae ditemukan dalam bentuk hidup pohon atau perdu, aromatis.

Batang

:Berkayu, bercabang, penampang melintang kayu bulat.

Daun

:Tunggal, tersebar, jarang berhadapan atau dalam lingkaran, tanpa stipula. Daun muda pada kayu manis berwarna merah.

Bunga/Perbungaan:Perbungaan rasemus, spika, umbela, atau panikula. Umumnya biseksualis, aktinomorf. Perhiasan bunga tidak dapat dibedakan antara korola dan kaliks (perigonium), 6 tepal dalam 2 lingkaran, bersatu membentuk tabung pada bagian dasar, bisa membentuk hipantium. Stamen tersusun dalam 4 lingkaran (dari luar ke dalam), masing-masing 3 helai, pada dasar stamen sering terdapat kelenjar nektar berupa sepasang tonjolan, biasanya stamen terdalam berupa staminodium (steril), antera membuka dengan klep (valvidehisen). Pistilum memiliki 1 ovarium yang superus, 1 karpel, 1 ruang, dan 1 ovul.

-Buah

:Bacca atau drupa, biji dengan kotiledon yang besar, tanpa endosperm.

-Contoh jenis lain

:Cinnamomum iners Reinw. ex Bl. ()Cinnamomum zaylanicum Garc. ex Bl. ()Persea americana Mill. (alpukat)

C. Tugas1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan satu bunga dari Cinnamomum Burmannii Nees. ex Bl. (tampak atas) lengkap dengan bagian-bagiannya. Beri keterangan!Suku Piperaceae (Sirih-sirihan)

Contoh jenis: Piper betle L. (sirih (In), seureuh (Su), suruh, sedah (Ja), betel vine (En), betel (Fr), Ju Jiang (Ch)). Sin. Chavica auriculata Miq. Artanthe hixagona, Chavica betle Miq.

A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Anak kelas: Magnoliidae Bangsa

: Piperales

Suku

: Piperaceae

Marga

: Piper

Jenis

: Piper betle L.

B. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Umumnya suku Piperaceae memiliki bentuk hidup herba, liana, semak atau perdu, atau pohon kecil yang aromatis.

Batang

:Beberapa berkayu, bercabang.

Daun

:Tunggal, tersebar, jarang berhadapan atau dalam lingkaran. Tepi daun rata, urat daun menyirip atau menjari. Terdapat stipula yang tidak persisten (tidak bertahan lama). Bentuk daun umumnya kordatus.

Bunga/Perbungaan:Perbungaan spika, biasanya berhadapan dengan petiolus. Setiap bunga kecil, biseksualis atau uniseksualis, memiliki braktea, tanpa periantium (perhiasan bunga). Stamen 1-10, ovarium superus, (1)2-4 karpel, 1 ruang bakal buah, 1 ovul, stigma 1-5 atau berbentuk sikat dengan stilus yang pendek.

-Buah

:Drupa, biji dengan endosperm dan perisperm.

-Contoh jenis lain

:Piper aduncum L. (Ki seureuh (Su))

Piper cubeba L.f. (Kemukus (In))

Piper nigrum L. (merica (In), lada (Su), pepper (En))

Piper sarmentosum (karuk (In))

Peperomia pellucida (L.) H.B.K. (sasaladahan (Su))

C. Tugas

1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan:

a. Habitus lengkap!

b. Penampang melintang spika Piper betle L. untuk melihat stamen, pistilum dan braktea!

Suku Menispermaceae ()Contoh jenis: Tinospora crispa L. (Antawali, bratawali, putrawali, daun gadel (Ja), Andawali (Su), Antawali (Ba), Shen jin teng (Ch)). Sin. Tinospora rumphii Boerl., T. tuberculata Beumee, Cocculus crispus DC, Menispermum verrucosum, M. crispum Linn., M. tuberculatum Lamk..

A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Anak kelas: Asteridae

Bangsa

: Asterales

Suku

: Menispermaceae

Marga

: Tinospora

Jenis

: Tinospora crispa (L.) J. D. Hooker & ThomsonB. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Membelit atau memanjat (liana). Jarang terdapat dalam bentuk perdu atau pohon kecil.

Batang

:Berkayu, sering berbintil/memiliki tonjolan-tonjolan pada kulit batang.

Daun

:Tunggal jarang tifoliolatus, seringkali tersusun spiral, seringkai memiliki tulang daun palmatinervus (menjari). Petiolus mengalami pembengkakan di pangkal dan ujung.

Bunga/Perbungaan:Perbungaan seringkali simosa, atau pseudo rasemosa, percabangan umbella simosa, jarang tereduksi sampai hanya 1 bunga. Braktea umumnya kecil. Bunga uniseksual, dioecious, umumnya kaliks dan korola terlihat jelas, jarang yang tidak memilki petal. Kaliks umumnya 3 sepal, jarang 4 atau 2, jarang sekali yang tereduksi sampai hanya menjadi 1, kadang tersusun spiral, bebas atau mementuk kerucut. Korola umumnya 1 atau 2 lingkaran. Stamen 2-banyak, kadang terdapat juga dalam bentuk staminodium. Ovarium superus, ovul ada 2 yang kemudian tereduksi menjadi hanya 1 dalam perkembangannya. Pistilodium tidak ada atau sangat kecil pada bunga jantan.

-Buah

:Drupa, mesokarp seringkali berdaging.

-Contoh jenis lain

:Arcangelisia flava (ki koneng (Su))

Mesona pallustris (cincau hitam (In.))

C. Tugas

1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan habitus dari Tinospora crispa (L.) J. D. Hooker & Thomson!Suku Myrtaceae (Jambu-jambuan)

Contoh jenis: Eucalyptus alba Reinw. ex Blume (Kayu putih, ampupu (In), Khaki gum (Ph)). Sin. Eucalyptus leucadendron Reinw. ex de Vriese

A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Anak kelas: Rosidae

Bangsa

: Myrtales

Suku

: Myrtaceae

Marga

: Eucalyptus

Jenis

: Eucalyptus alba Reinw. ex BlumeB. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Perdu atau pohon.

Batang

:Kulit batang mudah mengelupas. Batang berkayu.

Daun

:Daun aromatik, tunggal, filotaksis berhadapan, berhadapan bersilangan, atau sparsa. Tepi daun rata. Stipula tereduksi atau tidak ada stipula.

Bunga/Perbungaan:Jarang tunggal, sering terdapat dalam perbungaan rasemosa atau simosa. Setiap bunga aktinomorf, biseksual, terdapat hipantium. Kaliks 4-5 dengan sepal yang berbentuk atau berbentuk kaliptra atau absen. Stamen banyak; ovarium inferus, 2-5 karpel, ruang sebanyak karpel, ovula 2-banyak tiap ruang.

-Buah

:Buah baka, kapsula, drupa atau nuks.

-Contoh jenis lain

:Psidium guajava L. (Jambu batu (In))

Syzigium aqueoum (L.) Merr. & Perry (Jambu air (In))

Eucalyptus globulus Labill.

C. Tugas

1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan penampang memnajang satu bunga dari Eucalyptus alba Reinw. ex Blume lengkap dengan bagian-bagiannya. Beri keterangan!Suku Euphorbiaceae (Jarak-jarakan)

Contoh jenis: Sauropus androgynus (L.) Merr. (Katuk (In)). Sin. Sauropus albicus BL., Sauropus sumatranus Miq, Sauropus indicus Wight.

A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Anak kelas: Rosidae Bangsa

: EuphorbialesSuku

: EuphorbiaceaeMarga

: SauropusJenis

: Sauropus androgynus (L.) Merr.B. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Pohon, perdu, pohon, kadang sukulen, beberapa termodifikasi khusus, umumnya memiliki kelenjar lateks yang mengeluarkan getah berwarna putih susu jika bagian tumbuhan dilukai.

Batang

:Bervariasi

Daun

:Tunggal atau majemuk menjari. Filotaksis sparsa, berhadapan atau dalam lingkaran, seingkali ditemukan adanya stipula. Seringkali pada ujung tangkai daun atau helaian tangkai daun memiliki kelanjar.

Bunga/Perbungaan:Bunga atau perbungaan dengan jenis yang bevariasi. Bunga berkelamin 1 (uniseksual), berumah 1 atau 2, bunga jantan dan betina kadang-kadang berbeda besar, kadang-kadang tersusun dalam perbungaan yang diberi nama siatium. Masing-masing bunga aktinomorf. Periantium dapat dibedakan menjadi kaliks dan korola atau tidak (perigonium), atau dapat juga tereduksi, dapat bersatu atau lepas di bawah. Sering terdapat tonjolan dibawah dasar bunga (diskus). Stamen 1 sampai banyak, lepas atau bersatu. Ovarium superus, 3 kare, 3 ruang, 3 stilus, lepas atau bersatu, ovula 1-2 tiap ruang.

-Buah

:Buah sizokarpium, drupa, baka, atau samara.

-Contoh jenis lain

:Euphorbia pulcherima Willd. Ex Klotzsch. (Kastuba(In))

Ricinus communis L. (Jarak kaliki (Su))

Phyllanthus niruri L. (Meniran (In))

C. Tugas

1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan masingmasing bunga jantan dan betina dari Sauropus androgynus (L.) Merr. lengkap dengan bagian-bagiannya. Beri keterangan!

Suku Apiaceae (Pegagan-pegaganan)

Contoh jenis: Foeniculum vulgare Mill. (Adas (In), Hades (Su), adas, adas londa, adas landi (Ja), Jintan Manis (Ma) Fennel, common fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (En)). Sin. Anethum foeniculum Linn.

A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Anak kelas: Rosidae Bangsa

: ApialesSuku

: ApiaceaeMarga

: FoeniculumJenis

: Foeniculum vulgare Mill.B. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Herba atau setengah perdu yang aromatis.

Batang

:Umum berupa batang herba, berongga, umum beralur, lunak.

Daun

:Majemuk atau terbagi pinatus (pluripinatipartitus), palmatus atau trifoliolatus, jarang tunggal, biasanya memiliki pelepah yang lebar, letak tersebar jarang berhadapan, beberapa memiliki stipula.

Bunga/Perbungaan:Perbungaan umbela atau umbela komposita. Dikelilingi oleh seludang involukrum atau seludang involuselum. Setiap bunga biseksualis atau uniseksualis, aktinomorf atau zigomorf, pentamer. Kaliks umumnya berbentuk cincin di atas ovarium. Petal lepas, tepinya melekuk ke dalam, tumbuh di atas diskus. Ovarium inverus, terdiri dari 2 karpel, 2 ruang, 1 ovul per ruang, stilus 2 lepas, sering dasarnya membengkak membentuk stilopodium atau diskus.

-Buah

:Schizocarpium (sizokarp) yang memecah menjadi 2 merikarpium pada saat masak.

-Contoh jenis lain

:Apium graveolens L. (seledri)Centella asiatica L. (pegagan)

Daucus carota L (wortel)

C. Tugas

1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan satu bunga dari Foeniculum vulgare Mill. lengkap dengan bagian-bagiannya. Beri keterangan!PRAKTIKUM 3

APOCYNACEAE:

Catharanthus roseus (L.) G. Don.

LAMIACEAE:

Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq.

RUBIACEAE:

Morinda citrifolia L.

ASTERACEAE:

Sonchus arvensis L.

POACEAE:

Oryza sativa L.

ZINGIBERACEAE:

Hedychium coronarium Koen.

MORFOLOGI & SISTEMATIK TUMBUHAN III

Suku Apocynaceae (Kamboja-kambojaan)

Contoh jenis: Catharanthus roseus (L.) G. Don (Tapak dara (In), kembang sari cina (Ja), kembang tembaga beureum (Su), Periwinkle (En), Chang Cun Hua (Ch), Keminting cina (Ma)). Sin. Lochnera rosea Reich, Vinca rosea Linn, Ammoallis rosea Small.

A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Anak kelas: Asteridae Bangsa

: GentianalesSuku

: ApocynaceaeMarga

: CatharanthusJenis

: Catharanthus roseus (L.) G. Don

B. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Pohon atau perdu yang memanjat. Jarang ditemukan herba atau sukulen. Bila terluka mengeluarkan getah berwarna putih.

Batang

:Berkayu, bercabang.

Daun

:Tunggal, filotaksis (letak) berhadapan atau dalam lingkaran (roset). Umumnya tidak terdapat stipula. Urat daun umumnya menyirip dan banyak yang tersusun rapat.

Bunga/Perbungaan:Dapat berupa bunga tunggal atau berada dalam perbungaan simosa atau rasemosa. Bunga biseksualis. Aktinomorf dan umumnya pentamer (satuan lima-lima). Sepal bersatu membentuk tabung, imbrikatus. Sering terdapat kelenjar pada bagian dalam. Petal bersatu membenetuk tabung, yang terbagi ke dalam bagian tubus (pangkal), faux (tengah), dan limbus (ujung). Pada waktu kuncup, korola terpilin (contorted), sering membentuk tonjolan di dalam tabung. Stamen sejumlah dan berselangan dengan petal, letak epipetal, antera sering berbentuk panah, kelenjar nektar sering terdapat atau membentuk diskus. Ovarium superus, 2 karpel, kadang-kadang membentuk 2 ovarium dengan 1 stilus, 2 ruang, ovula 2 - banyak tiap plasenta.

-Buah

:Sepasang folikulus, serupa drupa atau kapsula.

-Contoh jenis lain

:Plumeria acuminata W. T. Ait. (kamboja (In))

Nerium oleander L (oleander)

C. Tugas

1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan penampang memanjang satu bunga dari Catharanthus roseus (L.) G. Don lengkap dengan bagian-bagiannya. Beri keterangan!Suku Lamiaceae (Paci-pacian)

Contoh jenis: Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq. (Kumis kucing, mamang besar (In), kutun, mamam, bunga laba-laba (Ja), Mao Xu Cao (Ch)). Sin. Orthosiphon longiflorum Ham., Orthosiphon grandiflorum et aristatum Bl., Orthosiphon spiralis Merr., Orthosiphon stamineus Benth., Orthosiphon grandiflorus Bold., Clerodendranthus spicatus (Thunb.) C.Y. Wu., Trichostemma spiralis Lour.A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Anak kelas: Asteridae Bangsa

: LamialesSuku

: Lamiaceae (Labiatae)Marga

: OrthosiphonJenis

: Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq.B. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Bentuk hidup sering berupa herba atau perdu, terkadang ditemukan yang aromatis.

Batang

:Penapang melintang umumnya berbentuk segi empat (kuadrangularis).

Daun

:Daun bisa tunggal ataupun majemuk pinatus. Filotaksis dapat berhadapan atau dalam karangan (roset). Tidak ditemukan adanya stipula.

Bunga/Perbungaan:Perbungaan sering berupa dua umbela yang berhadapan dalam satu karangan yang disebut vertisilaster. Tipe perbungaan lain dapat berupa kapitulum, simosa, atau spika. Setiap bungan umumnya biseksualis. Kaliks berjumlah 5 lobus yang sering membentuk tabung, persisten. Korola 5 lobus, bersatu membentuk tabung dengan 2 bibir (atas dan bawah). Stamen didinamus dengan letak epipetal. Stilus sering ginobasis (menembus dasar ovarium). Ovarium terdiri dari 4 lobus. Setiap 1 lobus ovarium terdapat 1 ovul.

-Buah

:Buah jarang drupa, umumnya nuks.

-Contoh jenis lain

:Coleus scutellarioides (L.) Bth. (jawer kotok (In)).

Salvia splendens Sello.

C. Tugas1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan habitus, perbungaan, dan satu bunga dari Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq. lengkap dengan bagian-bagiannya. Beri keterangan!Suku Rubiaceae (Kopi-kopian)

Contoh jenis: Morinda citrifolia L (Mengkudu (In), Pace, Kemudu, Kudu (Ja); Cengkudu, cangkudu (Su), Kodhuk (Ma), Wengkudu (Ba)). Sin. Bancudus latifolia Rumph.

A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Anak kelas: Asteridae Bangsa

: RubialesSuku

: RubiaceaeMarga

: MorindaJenis

: Morinda citrifolia L

B. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Pohon, perdu atau herba, kadang ditemukan memanjat (liana).

Batang

:Bervariasi.

Daun

:Daun tunggal dengan filotaksis umumnya dekusatus atau kadang-kadang dalam karangan. Tepi daun kebanyakan rata. Terdapat interpetiolar stipula yang berpasangan, yaitu daun penumpu yang terletak di antara dua daun yang berhadapan. Seringkali interpetiolar stipula berubah menjadi daun, sehingga daun pada satu nodus dapat tampak seperti karangan.

Bunga/Perbungaan:Umumnya perbungaan, simosa, jarang bunga tunggal. Letak bunga dapat di ketiak daun atau di terminal (pucuk) umumnya biseksualis, aktinomorf, tetra atau pentamer. Kaliks berjumlah 4-5 lobus yang bersatu membentuk tabung. Korola umumnya 4-5 lobus yang bersatu membentuk tabung. Benang sari dan korola terletak berselangan (alternipetal), stamen terletak epipetal. Antera memiliki ruang. Ovariuum inferus, 2 karpel, ruang sebanyak karpel. Ovula 1- beberapa.

-Buah

:Kapsula, baka, atau drupa.

-Contoh jenis lain

:Ixora coccinea L. (soka)

Coffea arabica (kopi)

C. Tugas

1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan perbungaan dari Morinda citrifolia L. lengkap dengan bagian-bagiannya. Beri keterangan!

Suku Asteraceae ( Sembung-sembungan)

Contoh jenis: Sonchus arvensis L. (Jombang, tempuyung (In), galibug, lempung, rayana (Su), Niu she tou (Ch), laitron des champs (Fr). Sow thistle (En)). Sin..A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Anak kelas: Asteridae

Bangsa

: Asterales

Suku

: Asteraceae

Marga

: Sonchus

Jenis

: Sonchus arvensis L. B. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Herba, perdu, atau tumbuhan memanjat, jarang terdapat dalam bentuk pohon.

Batang

:Bervariasi mulai dari batang lunak herba sampai berkayu. Beberapa berbulu. Penampang melintang batang bervariasi (segiempat, bulat, dll). Kadang bergetah.

Daun

:Daun tunggal, terbagi, atau majemuk. Filotaksis sparsa atau dekusatus, tanpa stipula.

Bunga/Perbungaan:Perbungaan kapitulum. Satu perbungaan tampak seperti satu bunga yang diberi nama pseudantium. Satu perbungaan umumnya terdiri dari dua macam bunga uni/biseksualis atau mandul, yaitu bunga tabung (ditengah-tengah perbungaan), dan bunga pita (di tepi perbungaan). Setiap bunga tabung aktinomorf dan bunga pita zigomorf. Korola pada bunga tepi umumnya bersatu di bagian pangkal dan dibagian ujung hanya bersatu sebagian membentuk lidah. Korola pada buga tabung biasanya bersatu seluruhnya, membentuk 5 lobus, atau dapat membentuk 2 bibir dengan perbandingan 3 dan 2 lobus. Kaliks berdiferensiasi biasanya membentuk struktur seperti ramut atau sisik, biasa disebut pappus. Antera singenesis (bersatu di ujungnya), letak epipetal, lebih dulu masak dari pistilum (protandri). Ovarium inferus, 1 ruang, 2 karpel, 1 ovul, stilus bercabang 2.

-Buah

:Akhen dengan papus yang persisten (tampak seperti parasut pada saat diterbangkan angin). Sering terdapat sel getah dan kelenjar minyak.

-Contoh jenis lain

:Helianthus anuus (bunga matahari)

C. Tugas

1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan perbedaan bunga tabung dan bunga pita dari Sonchus arvensis L. Dengan lengkap dan beri keterangan!Suku Poaceae (Rumput-rumputan)

Contoh jenis: Oryza sativa L. (Padi (In), Pare, pantun, pari, padi (Ja), Reis (Ge), riz (Fr), riyst (Ne), rice (En)). Sin.

A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Anak kelas: Magnoliidae Bangsa

: Poales

Suku

: Poaceae

Marga

: Oryza

Jenis

: Oryza sativa L.

B. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Umumnya suku Poaceae memiliki bentuk hidup herba, perdu, dan beberapa memiliki bentuk hidup pohon (bambu)

Batang

:Silindris, agak pipih, atau persegi. Umumnya batang herba, beberapa berkayu. Beberapa berongga, yang lainnya padat, beruas, daun tumbuh di setiap ruas.

Daun

:Tunggal, filotaksis distika. Bentuk daun umumnya lanset/pita. Urat dan tulang daun tersusun sejajar. Terdapat struktur lamina (helai daun), vagina (pelepah daun), dan ligula (lidah daun). Permukaan daun kasar.

Bunga/Perbungaan:Perbungaan tersusun dari spikula yang terdiri dari floret-floret. Setiap satuan floret (bunga/kumpulan bunga kecil) biseksualis atau uniseksualis, memiliki braktea. Braktea di pangkal floret dinamai glummae (gluma), masing-masing bunga kecil pada padi tertutup oleh braktea yang disebut lemma (yang besar) dan palea (yang kecil). Tanpa periantium atau periantium tereduksi menjadi struktur halus serupa sisik dekat dasar stamen yang disebut lodikula. Stamen 3-6, ovarium superus, 2-3 karpel, 1 ruang, dengan 2-3 stigma, 1 ovul.

-Buah

:Kariopsis yang tertutup oleh lemma dan palea yang persisten (bertahan sampai buah masak).

-Contoh jenis lain

:Zea mays L. (jagung (In))

Saccharum officinarum L. (tebu (In))

C. Tugas

1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan lengkap bagian-bagian dari satu floret padi (Oryza sativa L.) juga tunjukkan bagian-bagian dari satu helai daun pada poaceae!

Suku Zingiberaceae (Temu-temuan)

Contoh jenis: Hedychium coronarium Koen. (gandasoli, (In), butterfly lily, common ginger lily, garland flower, ginger lily, white ginger (En)). Sin..

A. Taksonomi

Divisi

: Magnoliophyta Kelas

: LiliopsidaAnak kelas: ZingiberidaeBangsa

: ZingiberalesSuku

: ZingiberaceaeMarga

: HedychiumJenis

: Hedychium coronarium Koen.B. Ciri-ciri morfologi umum

Habitus

:

Herba aromatis menahun.

Batang

:Batang tegak pendek di sekitar permukaan tanah. Terdapat rhizoma, yaitu batang yang tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah.

Daun

:Filotaksis daun distikha. Daun memiliki lidah (ligula) antara tangkai daun dengan helai daun yang memeluk batang. Urat daun menyirip dengan urat daun yang sejajar satu sama lain.

Bunga/Perbungaan:Perbungaan spika atau serupa kapitulum. Setiap bunga zigomorf dan biseksualis. Terdapat braktea yang tersusun spiral, setiap braktea membawa bunga-bunga dalam simosa atau tunggal. Kelopak berjumlah 3 sepal yang bersatu membentuk tabung. Korola berjumlah 3 petal. Stamen fertil 1, 2 petaloid staminodium yang bersatu membentuk labellum, 2 petaloid yang lain dalam keadaan lepas. Pistilum dengan stilus yang langsing yang umumnya terjepit diantara filamen, stigma sangat berdekatan dengan antera. Ovarium inferus, 3 karpel, 1-3 ruang.

-Buah

:Buah kapsula atau baka, kebanyakan berkatup 3, kadang-kadang tidak memecah.

-Contoh jenis lain

:Hedychium roxburghii Bl. (gandasoli hutan)

Nicolaia speciosa (Bl.) Horan. (kecombrang).

Zingiber officinale Roscoe (jahe)

C. Tugas

1. Lakukan determinasi!

2. Buat pertelaan dari spesimen yang diberikan!

3. Gambarkan satu bunga dari Hedychium coronarium Koen. lengkap dengan bagian-bagiannya. Tunjukkan variasi stamen yag anda temukan dan beri keterangan untuk bagian-bagian lainnya!

PRAKTIKUM 4

ANATOMI: SEL, JARINGAN DAN ORGAN TUMBUHAN

A. Sel dan Jaringan

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Sel tumbuhan memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh sel hewan yaitu: Mempunyai bentuk yang tetap karena adanya dinding sel, memiliki plastida yang dapat berisi pigmen (kloroplas, kromoplas, dll), memiliki vakuola, dan tidak memiliki sentrosom (organel yang berfungsi pada pembelahan sel).

Plastida merupakan organel sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus yang klasifikasinya didasarkan pada keberadaan pigmen didalamnya. Beberapa jenis plastida diantaranya adalah:a. Kromoplas: merupakan plastida berwarna (mengandung pigmen), jenis plastida ini terbagi menjadi dua yaitu kromoplas (mengandung pigmen karotenoid misalnya) dan kloroplas (mengandung pigmen klorofil).

b. Leukoplas: merupakan plastida yang tidak berwarna (tidak memiliki pigmen), jenis plastida ini terbagi menjadi: amiloplas (mengandung amilum) dan elaioplas (mengandung tetes minyak).

Contoh plastida dalam tumbuhan

Umbi kentang merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan bagi tumbuhan kentang dalam bentuk amilum. Amilum ini banyak terdapat didalam salah satu jenis plastida yaitu amiloplas. Keberadaan amilum ini akan terlihat seperti butir-butir berlapis yang terdiri atas butir tunggal dan majemuk.

Quiz:Gambarkanlah beberapa jenis butir amilum yang anda temukan!

Mengapa terbentuk lapisan dalam butir amilum tersebut?

Latihan 1. Pembuatan preparat kerokan bagian dalam umbi kentang (Solanum tuberosum) dalam airSel dan jaringan penyusun tubuh tumbuhan

Tubuh tumbuhan berpembuluh tingkat tinggi biasanya disusun oleh tiga macam organ vegetatif yaitu: akar, batang, dan daun. Pada praktikum ini anda akan mempelajari sel dan jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan.

Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi tertentu. Jaringan yang tersusun dari satu macam sel disebut sebagai jaringan sederhana, sedangkan jaringan yang disusun oleh lebih dari satu macam sel disebut sebagai jaringan kompleks. Parenkim adalah satu contoh dari jaringan sederhana karena terdiri hanya dari sel-sel parenkim; xilem adalah contoh dari jaringan kompleks karena terdiri atas trakeid, komponen pembuluh, sel parenkim, dan serat. Pada tumbuhan dikenal tiga sistem jaringan yaitu: dermal, pembuluh, dan dasar. Ketiga sistem jaringan ini dijumpai di baik pada akar, batang, dan daun.

Jaringan Dasar

Parenkim

Sel parenkim tersebar di seluruh tubuh tumbuhan. Sel ini terutama menyusun korteks dan empulur selain juga mesofil daun. Parenkim adalah sel yang hidup saat dewasa, memiliki dinding tipis yang merata dan bentuk sel yang berbeda-beda. Dapat mengandung kloroplas sehingga mampu berfotosintesis. Sel parenkim juga dapat berfungsi sebagai jaringan pengisi, penyimpan air atau cadangan makanan atau sel sekretori. Jaringan yang hanya disusun oleh sel parenkim kadang disebut sebagai jaringan parenkim, tetapi sel parenkim ditemukan pula jaringan kompleks seperti xilem dan floem.

Quiz:Gambarkanlah secara diagramatis bagian gabus batang dari Singkong (Manihot utilisima)! Tunjukkanlah letak-letak sel parenkim yang ada!

Latihan 3. Pengamatan sayatan melintang gabus batang Singkong (Manihot utilisima).

Kolenkim

Sel kolenkim merupakan sel hidup saat dewasa dan memiliki dinding primer yang ketebalannya tidak merata. Sel kolenkim tersebar secara terbatas dan biasanya terdapat dalam kelompok-kelompok tepat di bawah lapisan epidermis. Sel ini befungsi sebagai penyokong jaringan yang masih muda.

Sklerenkim

Sklerenkim dibagi menjadi dua macam sel yaitu sklereid dan serat yang memberi dukungan mekanik atau mengeraskan bagian-bagian tumbuhan tertentu. Meskipun memiliki struktur yang sangat berbeda, kedua sel ini sama-sama memiliki dinding sekunder di bagian sebelah dalam dinding primer yang tebal dan sel ini mati saat dewasa (fungsional setelah mati).

a. Sklereid atau sel batu biasa ditemukan di bagian-bagian tumbuhan yang keras seperti kulit biji, endokarp dari buah batu dan lain lain. Sklereid juga dapat ditemui dalam daging buah Pir. Sklereid memiliki bentuk yang bervariasi, tetapi sklereid yang ditemukan pada tempurung kelapa berbentuk isodiametris agak memanjang.

b. Serat memiliki fungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan dan biasanya berbentuk panjang dan ramping.

Latihan 4. Pengamatan preparat kerokan tempurung kelapa dalam anilin sulfat.

Quiz:Amati dan gambarkan beberapa sel sklereid yang terlihat dan tunjukkan dinding primer, dinding sekunder, lumen dan noktah.Jaringan Dermal

Jaringan epidermis merupakan jaringan dermal yang berfungsi sebagai jaringan penutup yang melindungi jaringan dibawahnya pada bagian akar, batang, dan daun. Jaringan epidermis memiliki ketebalan lapisan dan juga ketebalan kutikula yang berbeda pada berbagai jenis tumbuhan. Selain itu jaringan ini pun kerap memiliki beberapa spesialisasi seperti membentuk rambut, duri, papila (tonjolan epidermis) ataupun kelenjar.

Rambut sisik pada jaringan epidermis bawah daun Duren (Durio zybethinus)

Rambut kelenjar pada pucuk daun muda Tembakau (Nicotiana tabacum)

Latihan 5. Preparat cetakan epidermis daun muda Durian (Durio zibethinus) dan Tembakau (Nicotiana tabacum).

Quiz:Gambarkanlah preparat yang anda buat dan tunjukkanlah bagian yang merupakan bentuk diferensiasi dari jaringan epidermis!

Jaringan Pembuluh

Xilem

Xilem tersusun atas beberapa macam sel yang masing-masing dapat disebut sebagai elemen xilem yang terdiri dari:

1. Trakea terdiri atas sel-sel mati yang berderet-deret dalam satu deretan memanjang sejajar sumbu tumbuhan atau bagian tumbuhan yang bersangkutan. Dinding trakea berlignin dengan ujung masing-masing sel berperforasi (berlubang) sehingga trakea merupakan suatu saluran.

2. Trakeid. Pada penampang tangensial, ujung sel trakeid nampak runcing dan timpal menimpal sesamanya. Pada penampang radial ujung sel nampak membulat. Seperti trakeid, trakea juga merupakan sel mati dengan dinding tebal yang berlignin. Penebalan pada trakea dan trakeid bias bermacam-macam tergantung saat pertumbuhannya. Penebalan pada saat sel memanjang bisa berupa spiral, cincin atau tangga. Penebalan berbentuk jala dan penebalan noktah terjadi setelah pemanjangan sel selesai.

3. Serat trakeid seperti trakeid tetapi lebih panjang. Diameternya lebih kecil dan jumlah noktah kurang. Sel mati dengan dinding berlignin.

4. Serat libriform seperti serat trakeid tetapi agak lebih panjang sedangkan noktah dengan tipe sederhana sangat sedikit. Sel mati dengan dinding berlignin.

5. Parenkim xilem atau parenkim kayu. Dapat dibedakan menjadi parenkim tegak dan datar yang merupakan bagian dari jari-jari empulur. Sel parenkim kayu adalah sel hidup dan berguna untuk menyimpan cadangan makanan seperti pati dan minyak atau metabolit sekunder seperti tanin.

Floem

Seperti halnya xilem, floem terdiri atas beberapa macam sel yang masing-masing dinamakan elemen floem sebagai berikut:

1. Pembuluh tapis terdiri atas sel-sel yang berderet dalam satu deretan memanjang sumbu tumbuhan atau organ yang bersangkutan. Masing-masing sel dalam deretan itu dinamakan komponen pembuluh tapis atau sieve tube member. Menjelang dewasa, inti sel komponen pembuluh tapis berdegenerasi sehingga sel dewasa tidak berinti, walaupun demikian sel tetap berfungsi untuk beberapa lama.

2. Sel pengantar terdapat pada Angiosperma, mengiringi komponen pembuluh tapis. Suatu komponen pembuluh tapis mungkin didampingi beberapa buah sel pengantar. Sel pengantar memiliki inti dengan sitoplasma yang lebihh pekat dari pada sitoplasma pembuluh tapis.Tidak ada papan tapis.

3. Sel tapis terdapat pada tumbuhan rendah dan Gymnospermae. Sel sangat panjang dan setelah dewasa tidak mempunyai inti. Ujung sel runcing dan overlap satu sama lain dalam deretan memanjang. Tidak ada papan tapis melainkan banyak daerah tapis.

4. Sel albumin dianggap kaya akan albumin karena memiliki afinitas besar terhadap pewarna protein. Sel albumin pada Pinaceae tertentu biasanya berdekatan dengan sel tapis sehingga disuga memiliki fungsi yang sama dengan sel pengantar pada Angiospermae.

5. Parenkim floem terdiri atas sel-sel hidup. Biasanya berisi makanan cadangan dan kristal.

6. Serat floem Serat floem ataupun sklereid seringkali terdapat dalam floem dan berlaku sebagai pengokoh dengan dinding yang berlignin.Buat preparat segar dari penampang melintang tangkai daun Cyperus alternifolius dan Tithonia diversifolia dalam reagen air untuk mengamati xilem dan floem primer pada tumbuhan monokotil dan dikotil.

Quiz:Tunjukkan bagian ikatan pembuluh, xilem, floem, korteks, empulur, dan epidermis.

Latihan 6. Pengamatan xilem dan floem primer pada tumbuhan monokotil dan dikotil

B. Organ AKAR

Akar primer adalah akar yang pertama dibentuk oleh tumbuhan berbiji yang berkembang dari radikula (akar embrio). Seluruh akar pada tumbuhan membentuk sistem akar. Tumbuhan dikotil dan gymnospermae memiliki sistem akar tunggang, akar primer berkembang menjadi satu akar tunggang yang besar dengan akar-akar lateral (sekunder) yang lebih kecil. Sebaliknya dengan tumbuhan monokotil, sistem akar pada tumbuhan monokotil dewasa disusun oleh akar-akar yang berasal dari batang. Akar ini disebut sebagai akar adventif yang berasal dari jaringan non-akar. Karena akar primer tidak membentuk akar tunggang, sistem akar pada tumbuhan minokotil tidak memiliki satu akar pusat yang besar melainkan banyak akar dengan ukuran yang sama. Sistem akar seperti itu disebut sebagai sistem akar serabut.

Struktur Anatomi Akar

Tunjukkan letak bagian epidermis, korteks (amati butir pati yang terwarna ungu yang terkandung dalam sel korteks), endodermis (satu lapis sel pada sisi terdalam korteks) dengan pita Kasparinya, perisikel (lapisan terluar dari silinder pusat), (proto- dan meta-) xilem (kelompok sel berbentuk bintang di pusat silinder) dan kelompok-kelompok (proto- dan meta-)floem yang terdapat di antara tangan-tangan xilemLatihan 1. Preparat awetan akar tua Buttercup (Ranunculus sp.) (Herba dikotil)

Quiz:

Termasuk kedalam sistem jaringan manakah setiap sel di atas?

Pita Kaspari terbuat dari suberin sehingga bersifat impermeabel. Apa kegunaan dari pita Kaspari?

Amatilah preparat awetan akar jagung. Amati keberadaan empulur pada preparat akar ini! Tunjukkan letak bagian epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem, xilem dan empulur!

Latihan 2. Preparat awetan akar Jagung ( Zea mays) (Monokotil)

Quiz:

Apa perbedaan akar Ranunculus dan Zea mays?

BATANG

Di ujung batang terdapat daun-daun yang letaknya berdekatan, dan pucuk batang tersebut atau tunas apikal/tunas terminal dapat berupa pucuk vegetatif yang menghasilkan daun atau pucuk reproduktif yang menghasilkan bunga dan buah. Di bawah pucuk, jarak dua daun yang berurutan menjadi lebih besar. Jarak di antara dua daun tersebut yang merupakan bagian dari batang disebut sebagai ruas sedang titik atau tempat dimana daun melekat disebut sebagai buku. Pada buku bisa terdapat satu atau lebih tunas yang disebut tunas ketiak atau tunas lateral.

Berdasarkan susunan xilem dan floem dalam ikatan pembuluh, dibedakan:

a. Ikatan pembuluh kolateral, di sebelah luar xilem yang terbentuk secara exarch terdapat berkas floem yang terbentuk dari luar ke dalam.

b. Ikatan pembuluh bikolateral, selain berkas floem, di sebelah luar maupun dalam dari xilem terdapat berkas floem.

c. Ikatan pembuluh radial, letak kelompok protoxilem berdampingan dengan protofloem dalam suatu lingkaran. Terdapat pada akar.

d. Ikatan pembuluh konsentris:

1. Ikatan pembuluh amfivasal, floem di tengah dikelilingi xilem seperti pada beberapa Liliflorae yang memiliki riap tebal sekunder.

2. Ikatan pembuluh amfikribal, xilem dikelilingi floem seperti yang terdapat pada Pteridophyta

Struktur primer

Pada batang, batas antara korteks dan silinder pusat tidaklah terlampau jelas seperti halnya pada akar. Jaringan-jaringan yang terdapat pada batang adalah sebagai berikut:

1. Epidermis. Seperti epidermis organ di atas tanah lainnya, epidermis batang memiliki stomata (meski tak sebanyak di daun) dan trikom. Umumnya epidermis terdiri dari satu lapis sel dengan dinding yang berkutin. Epidermis batang merupakan jaringan hidup mampu membelah diri sebagai respons terhadap stress yang diakibatkan oleh adanya pertumbuhan primer dan sekunder.

2. Korteks dan empulur. Korteks batang terdiri atas parenkim akan tetapi seringkali mempunyai kolenkim, klorenkim, sklerenkim yang berfungsi sebagai jaringan pendukung primer. Pada angiospermae akuatik, parenkim berkembang menjadi aerenkim dengan ruang antar sel yang besar. Empulur umumnya juga disusun oleh parenkim. Pada banyak batang bagian tengah dari empulur hancur saat proses pertumbuhan. Korteks dan empulur dapat mengandung berbagai idioblas termasuk sel dengan kristal dan kandungan ergastik lainnya.

3. Jaringan pembuluh primer dapat berupa silinder (pada Gymnospermae dan kebanyakan dikotil) atau terdiri atas ikatan pembuluh yang terpisah satu sama lain.

Batang Dikotil BasahLatihan 2. Preparat awetan penampang melintang Aristolochia batang tua

Gambar detail satu sektor dari batang tunjukkan epidermis, korteks, proto- dan metaxilem, proto- dan metafloem, floem sekunder, xilem sekunder, jari-jari empulur sekunder, kambium interfasikuler.

Batang dikotil berkayu

Pada kebanyakan dikotil berkayu yakni pohon-pohon, bagian interfasikuler umumnya sangat sempit seakan-akan terdapat silinder jaringan pembuluh yang kontinu. Pada batang Tilia berumur satu tahun dapat dibedakan dari luar ke dalam: epidermis, kolenkim, klorenkim dan seludang pati (starch sheath) di daerah korteks. Pada protofloem terbentuk serat-serat floem yang lebih jelas tampak setelah dewasa dan dapat digunakan sebagai tanda batas bagian luar protofloem. Empulur terdiri atas parenkim.

Xilem primer dapat dibedakan dari xilem sekunder dengan melihat kerapatan sel dimana kerapatan xilem sekunder melebihi kerapatan xilem primer. Pada floem terlihat pita-pita serat yang bergantian dengan pita-pita elemen floem lainnya seperti pembuluh tapis dan parenkim. Tampak pula perluasan lateral atau dilatasi sel jari-jari empulur.

Batang monokotil

Pada batang jagung (Zea mays), tepat di bawah epidermis terdapat seludang sklerenkim yang turut mengokohkan batang. Letak ikatan pembuluh tidak teratur dan lebih rapat pada tepi batang daripada di tengah. Daerah korteks dan silinder pusat sukar untuk dibedakan. Ikatan pembuluh tipe kolateral terjadi dari floem yang terdiri atas pembuluh tapis dan sel pengantar serta xilem yang terdiri atas trakea, trakeid, parenkim xilem dan rongga reksigen. Ikatan pembuluh dikelilingi oleh seludang sklerenkim. Pada ikatan pembuluh dewasa tampak sisa protofloem yang terjepit oleh metafloem.

Latihan 3. Preparat awetan penampang melintang batang jagung (Zea mays)

Gambar detail satu sektor dari batang jagung serta tunjukkan proto- dan metaxilem, proto- dan metafloem, pembuluh tapis, sel pengantar, rongga reksigen, seludang sklerenkim, epidermis.

Pada monokotil tertentu misalnya pohon Kelapa batang dapat bertambah diameternya bukan karena pertumbuhan sekunder. Pada beberapa Liliflorae seperti Agave, Dracaena, Sanseviera dan sebagainya terdapat pertumbuhan sekunder akibat kerja suatu meristem yang berjarak puluhan cm di belakang titik tumbuh. Meristem ini dapat menghasilkan ikatan pembuluh sekunder yang dipisahkan satu sama lain oleh parenkim. Meristem ini disebut juga kambium pembuluh walaupun sifatnya agak berbeda dengan kambium pembuluh pada dikotil. Ikatan pembuluh yang dibentuk biasanya merupakan ikatan pembuluh amfivasal. Ikatan pembuluh sekunder ini lebih teratur letaknya daripada ikatan pembuluh primer.

Quiz: Apakah perbedaan mendasar antara anatomi batang dikotil dan monokotil?DAUN

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Fungsi daun adalah sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan Sebagai organ pernapasan ( stomata yang befungsi sebagai organ respirasi ), tempat terjadinya transpirasi, tempat terjadinya gutasi, dan sebagai alat perkembangbiakkan vegetatif.

Bagian daun:Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.

Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (air adalah bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.

Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Latihan 4. Penampang melintang daun Pinus

Daun pinus memiliki jaringan epidermis yang tebal dengan stomata kriptofor. Di bawah epidermis terdapat jaringan sklerenkim. Mesofil daun pinus berlekuk dan berisi kloroplas berukuran besar. Diantara jaringan mesofil dapat ditemui adanya saluran resin yang besar. Pada daun ini dapat ditemui pula adanya lapisan endodermis dan pita kasparyyang mengelilingi ikatan pembuluh kolateral dalam jaringan transfusi.

Lakukanlah pengamatan pada preparat daun pinus dan gambarkan serta tunjukkanlah letak bagian epidermis, saluran harsa, ikatan pembuluh, endodermis, pita kaspari, jaringan sklerenkim, dan stomata serta bagian mesofil!Pada Citrus anda dapat menemukan adanya jaringan yang berfungsi sebagai saluran bagi minyak yang dihasilkan daun. Gambarkanlah anatomi yang anda amati serta tunjukkanlah letak saluran minyaknya!

Latihan 3. Penampang melintang dan paradermal daun Citrus sp. (jeruk)

Quiz: Adakah perbedaan saluran sekretori pada Pinus dan Jeruk?

PRAKTIKUM 5

FISIOLOGI: AKTIVITAS FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA

Tujuan : Mempelajari pengaruh perbedaan panjang gelombang cahaya dalam proses fotosintesis.

Pendahuluan

Fotosintesis merupakan proses pemanfaatan enegi matahari oleh tumbuhan berklorofil yang terjadi dalam kloroplas. Proses ini tergolong ke dalam proses anabolisme karena didalamnya tercakup adanya penyerapan energi dan pembentukan materi organik. Terdapat dua tahapan utama dalam fotosintesis, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap (siklus Calvin). Reaksi terang terjadi pada grana (granum), sedangkan reaksi Calvin terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi perubahan energi cahaya menjadi energi kimia (ATP dan NADPH) dan menghasilkan oksigen (O2). Dalam siklus Calvin terjadi reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dari udara dan energi (ATP dan NADPH) yang berasal dari reaksi terang. Selanjutnya gula yang dihasilkan biasa disimpan tumbuhan dalam bentuk pati (amilum).

Reaksi fotosintesis: 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

Tumbuhan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi terbatas yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahayaanya pada cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan ungu (< 400 nm). Setiap panjang gelombang memiliki perbedaan pengaruh pada fotosintesis. Hal ini terkait dengan kemampuan pigmen fotosintesis dalam menangkap cahaya. Pigmen fotosintesis terdapat pada membran grana dan hanya menyerap cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru dan jingga dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang.

Dalam praktikum ini anda akan mengamati dan mempelajari pengaruh dari berbagai panjang gelombang cahaya (warna) terhadap aktivitas fotosintesis dari daun tanaman kedelai. Hasil akhir fotosintesis yaitu amilum akan menjadi indikator dari aktivitas fotosintesis. Keberadaan amilum akan di uji dengan menggunakan reagen Iod (I2) yang akan memberikan perubahan warna dari cokelat tua menjadi biru tua kehitaman saat bereaksi dengan amilum. Dengan demikian anda dapat menentukan pada warna cahaya apakah aktivitas fotosintesis berjalan dengan optimal.Alat dan Bahan

AlatJumlahBahanJumlah

Gelas kimia (beaker glass) 500 ml 6 buahTanaman kedelai umur 2 minggu 15 pot

Gelas kimia 250 ml6 buahKarton manila hitam1 lembar

Cawan Petri

(d=10 cm)6 pasangPlastik transparansi warna merah, biru dan bening2 lembar

tiap warna

Bunsen/ pemanas listrik* 6 buahKantung plastik tanaman (polybag)15 lembar

Penjepit kertas

(klip kecil)1 dusLarutan I2 (Iod) pekat dalam alkohol200 mL

Gunting dan pinset6 buahAlkohol 70%1,5 L

Silet20 buahAirsecukupnya

Botol semprot6 buah

Pipet tetes15 buah

*Jika menggunakan Bunsen dibutuhkan 6 buah alat. Jika menggunakan pemanas listrik, jumlah gelas kimia disesuaikan dengan jumlah pemanas listrik yang tersedia.

Cara Kerja

Perlakuan

1. Satu minggu sebelum percobaan dilaksanakan, pilih 4 lembar daun sehat yang akan diberi perlakuan.

2. Siapkan tiga pasang potongan plastik transparansi masing-masing berwarna biru, merah, dan bening (tidak berwarna), serta sepasang kertas manila hitam berukuran 2 X 2 cm yang telah disediakan asisten.

3. Tempelkan tiap pasangan plastik/kertas tersebut pada bagian tengah tiap daun yang telah dipilih sehingga lembar daun berada diantara dua potongan plastik/kertas. Jepitlah daun yang telah terbungkus tersebut dengan penjepit kertas (klip kecil).

4. Letakkan tanaman pada yang terkena cahaya penuh dan simpan hingga percobaan minggu berikut (pastikan tanaman tetap sehat dan cukup mendapat air).

Pengujian Hasil Aktivitas Fotosintesis (Uji Kandungan Amilum)

1. Pada hari percobaan, potong daun yang telah ditempeli potongan plastik/kertas dan bawalah ke meja praktikum anda. Jangan melepas plastik dari daun sampai daun direbus dalam alkohol. Beri tanda pada masing-masing daun untuk sebagai tanda penggunaan warna plastik/kertas yang berbeda.

2. Gambarkan masing-masing daun diatas kertas dan tentukan posisi kertas/plastik pembungkus daun.

3. Siapkan etanol mendidih dengan cara menempatkan gelas kimia ukuran 500 ml yang telah berisi air 200 ml diatas pemanas listrik/Bunsen. Dengan hati-hati tempatkan gelas kimia ukuran 250 ml yang telah berisi 100 ml etanol 70% ke dalam gelas kimia 500 ml tersebut. Lakukanlah pemanasan hingga alkohol mendidih (jangan memanaskan etanol secara langsung!)

4. Daun dimasukkan ke dalam etanol mendidih setelah sebelumnya plastik dilepaskan.

5. Biarkan hingga daun berwarna putih dan angkatlah daun menggunakan pinset dengan hati-hati. Tempatkan daun ke dalam cawan Petri dan tetesi dengan air hingga terendam.

6. Teteskan beberapa tetes larutan Iod ke dalam cawan petri yang telah berisi daun terendam air sampai air menjadi berwarna merah cokelat. Biarkan larutan Iod bereaksi dengan amilum dalam daun hingga terbentuk warna biru atau ungu kehitaman.

7. Amati bagian daun yang berubah menjadi warna ungu kehitaman dan gambarkan hasil pengamatan anda (bandingkan dengan posisi plastik/kertas pada daun!).

8. Buatlah laporan hasil pengamatan anda.

Cakupan laporan:

a) Aktivitas fotosintesis pada tiap perlakuan disertai penjelasan.

b) Kaitan antara warna plastik/kertas dengan cahaya yang dipergunakan dalam fotosintesis.

c) Cantumkanlah sumber pustaka yang menjadi rujukan anda dalam menyusun laporan!

DAFTAR PUSTAKA

Backer, C. A. & Bakhuizen van den Brink, Jr.,R.C.1963 - 1965. Flora of Java. Volume. I & II.. N.V.P.Noordhoff Groningen, the Netherlands.

Backer, C.A. & Bakhuizen van den Brink, Jr. R..C. 1968. Flora of Java Volume III , Wolters-Noordhoff N.V. , Groningen, the Netherlands.

Bidwell, R.G.S. 1979. Plant Physiology .2nd Edition. New York. Mc. Milan Publ.Co.

Dasuki, Undang A. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung.

Dasuki, Undang A, Sofi Andriani . 2002. Morfologi dan Sistematik Tumbuhan. Departemen Biologi, Institut Teknologi Bandung.Devlin , R.M. and Witham,F.H.1983 . Plant Physiology. 3rd ed. Belmont. Wadsworth Publ.Co.

Eames, A.J. and Mac Daniels, L.H. 1972. An Introduction to Plant Anatomy. McGraw Hill.

Farabee, M.J. 2007. Plants and Their Structure.

Hidayat, E.1996.Anatomi Tumbuhan.Bandung. ITB.

Lundell, C. 2006. Photosynthesis. Malhotra, S., R. Subban, A.P. Singh. 2008. Lichens- Role in Traditional Medicine and Drug Discovery. The Internet Journal of Alternative Medicine, Vol. 5 Number 2.

McLachlan, J. 1985. Macroalgae (seaweeds): industrial resources and their utilization. Plant and Soil 89, 137-157.

NationMaster.com. 2003-5. Encyclopedia > Macroalgae. http://www.nationmaster.com/ encyclopedia /Macroalgae.Taiz, L. and Zeiger, E. 1998. Plant physiology. 3rd Ed. Sunderland. Sinauer Ass.Inc.Van Steenis, C. G. G. J. 1997. Flora untuk Sekolah. PT Pradnya Paramita. Jakarta.Tobin, A.J., J. Dusheck. 2005. Asking About Life, third edition. Thomson Brooks/Cole, Canada.

Wang, L., T. Narui, H. Harada, C.F. Culberson, W.L. Culberson. 2001. Ethnic Uses of Lichens in Yunnan, China. The Bryologist 104(3), 345 349.Slide Kuliah Farmasi Botani Tumbuhan Rendah

Berbagai situs internet (untuk gambar)

i PAGE 42