Download - DRAF TATIB P4KD 2013

Transcript
Page 1: DRAF TATIB  P4KD 2013

TATA TERTIB PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA NEGLASARIKECAMATAN MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013

TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN,

PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA (P4KD)DESA NEGLASARI KECAMATAN MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA NEGLASARI

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal ... ayat ... Tata Tertib Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Neglasari Kecamatan Majalaya tentang Untuk Menjalankan Tugasnya Panitia Pemilihan Kepala Desa Berpedoman Pada Tata Tertib Panitia Pemilhan Kepala Desa;

b. Bahwa untuk mendukung terciptanya efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa yang kondusif, jujur, adil, demokratis dan tertib aturan pelaksanaan mengenai perencanaan, penggunaan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan b tersebut diatas serta memperhatikan masukan dan aspirasi dari masyarakat, perlu menetapkan Tata Tertib Panitia Pemilihan Kepala Desa Neglasari tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851) dan juga telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4688);

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006 Nomor 7 seri D);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006 Nomor 8 Seri D);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 tahun 2007 tentang urusan pemerintahan Kabupaten yang Pengaturannya Diserahkan kepada Desa Di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 1

Page 2: DRAF TATIB  P4KD 2013

Kabupaten Bandung tahun 2007 Nomor 10);10. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang

Pedoman Organisasi Pemerintah Desa dan Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 11);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Lembaga Kemasyarakatan (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 12);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 13);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 tahun 2004 tentang Transparansi dan partisipasi Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung tahun 2004 Nomor 29 Seri D);

14. Peraturan Bupati Kabupaten Bandung Nomor 27 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Berita Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006 Nomor 27 Seri D);

15. Peraturan Bupati Bandung Nomor 9 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Berita Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2009 Nomor 9);

16. Peraturan Bupati Bandung Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Bandung (Berita Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010 Nomor 20);

17. Peraturan Bupati Kabupaten Bandung Nomor 60 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat dilingkungan Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2011 Nomor 60);

18. Peraturan Desa Neglasari Nomor 01 tahun 2013 tentang Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa Neglasari Kecamatan Majalaya;

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMABADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA NEGLASARI

DanPANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA NEGLASARI

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : TATA TERTIB PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA NEGLASARI KECAMATAN MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA (P4KD) DESA NEGLASARI.  

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Tata Tertib ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Bandung.2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintah Daerah.3. Bupati adalah Bupati Bandung.4. Anggaran pendapatan dan belanja daerah, yang selanjutnya di singkat APBD, adalah suatu rencana

keuangan tahunan pemerintah daerah yang di bahas dan di setujui oleh pemerintah daerah dan DPRD dan di tetapkan berdasarkan peraturan daerah.

5. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Bandung.6. Desa adalah Desa Neglasari Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 2

Page 3: DRAF TATIB  P4KD 2013

7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

9. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

10. Lembaga kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.

11. Putera Desa adalah mereka yang lahir dari orang tua yang terdaftar sebagai penduduk Desa Neglasari, kemudian pernah menjadi penduduk Desa Neglasari.

12. Pemilihan adalah pemilihan Kepala Desa Neglasari.13. Panitia pemilihan adalah panitia pemilihan Kepala Desa yang dibentuk oleh BPD.14. Panitia pengawas adalah Panitia pengawas pemilihan Kepala Desa yang dibentuk oleh Camat yang

melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa .15. Tata kerja adalah pengaturan uraian tugas dan mekanisme kerja organisasi yang meliputi

penetapan, kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban kerja;16. Rapat Pleno adalah merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan anggota Panitia

pemilihan berdasarkan peraturan perundang-undangan;17. Bakal Calon Kepala Desa adalah warga masyarakat desa atau putera desa yang berdasarkan

penjaringan oleh panitia pemilihan ditetapkan sebagai Bakal Calon Kepala Desa 18. Calon Kepala Desa adalah Bakal Calon Kepala Desa yang telah memenuhi persyaratan

administrasi dan ditetapkan oleh panitia pemilihan untuk mengikuti penyaringan sebagai Calon Kepala Desa yang berhak dipilih.

19. Calon yang berhak dipilih adalah Calon Kepala Desa yang telah lolos dari penyaringan dan ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

20. Calon terpilih adalah Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dan memperoleh suara terbanyak dalam Pemilihan Kepala Desa.

21. Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan untuk mendapatkan Bakal Calon Kepala Desa dari warga masyarakat Desa atau Putera Desa.

22. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan baik dari pengetahuan maupun kemampuan kepemimpinan para Bakal Calon Kepala Desa untuk mendapatkan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih.

23. Pihak terkait yang berkompeten adalah instansi/lembaga yang memiliki kapasitas dalam bidang pemerintahan, pembangunan, keagamaan dan kemasyarakatan.

24. Penjabat Kepala Desa adalah Sekretaris Desa atau Perangkat Desa lainnya atau Pegawai Negeri Sipil atau Tokoh Masyarakat yang diangkat oleh pejabat yang berwenang atas usul BPD, untuk melaksanakan hak, wewenang dan kewajiban Kepala Desa sampai terpilihnya Kepala Desa yang Definitif.

25. Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

26. Pemilih adalah penduduk Desa dan telah memenuhi persyaratan untuk menggunakan hak pilihnya.

27. Hak pilih adalah hak yang dimiliki pemilih untuk menentukan sikap pilihannya.28. Daftar Pemilih Sementara (DPS) adalah daftar pemilih yang berasal dari daftar pemilih pemilu

terakhir yang digunakan sebagai dasar pendaftaran pemilih guna dilakukan perbaikan.29. Daftar pemilih tambahan adalah daftar pemilih yang belum terdaftar dalam Daftar Pemilih

Sementara;30. Daftar Pemilih Tetap (DPT) adalah daftar hasil pendataan pemilih yang berasal dari Daftar Pemilih

Sementara dan daftar pemilih tambahan yag telah disahkan oleh Panitia Pemilihan.31. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih selanjutnya disebut PPDP adalah petugas yang dibentuk oleh

Panitia Pemilihan yang bertugas untuk melaksanakan pemutakhiran dan pendaftaran pemilih.32. Kampanye merupakan kesempatan bagi Calon Kepala Desa yang berhak dipilih untuk meyakinkan

pemilih dalam rangka mendapatkan dukungan sebesar-besarnya dengan menyampaikan Visi, Misi dan Program kerja yang akan dilaksanakan apabila calon yang bersangkutan berhasil terpilih menjadi Kepala Desa .

33. Tokoh masyarakat adalah orang terkemuka dan kenamaan yang mempunyai sifat keteladanan yang baik dan dapat dijadikan contoh dan dibuktikan dengan keputusan Kepala Desa.

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 3

Page 4: DRAF TATIB  P4KD 2013

34. Lulusan sederajat SLTP adalah seseorang yang telah mengikuti pendidikan setara SLTP seperti MTS, ST, UP, SLTP, KEJAR paket B, Pesantren Salafiyah dan telah lulus mengikuti Ujian Nasional.

35. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disebut KPPS, adalah kelompok yang dibentuk oleh Panitia Pemilihan untuk menyelenggarakan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara.

36. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS, adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara.

37. Saksi adalah saksi calon yang berhak dipilih, yaitu seseorang yang ditunjuk dan atau diberi mandat secara tertulis dari calon yang berhak dipilih untuk bertugas menyaksikan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS.

38. Biaya administrasi adalah pembiayaan proses kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa dari pembentukan panitia sampai kepada pelantikan Kepala Desa terpilih.

39. Tata Tertib Panitia Pemilihan adalah Tata Tertib Panitia Pemilihan P4KD Desa Neglasari yang dibuat oleh Panitia Pemilihan atas Persetujuan BPD.

BAB II

PEMILIHAN KEPALA DESA

Pasal 2

(1) BPD memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai berakhirnya masa jabatan Kepala Desa secara tertulis terhitung 6 (enam) bulan sebelum habis  masa jabatan;

(2) BPD memproses pemilihan Kepala Desa paling lama 4 (empat) bulan sebelum berakhir masa jabatan Kepala Desa;

(3) Bagi Kepala Desa yang  akan mencalonkan kembali, tetap melaksanakan tugas sampai habis masa jabatannya dan wajib membuat serta menyampaikan Laporan Akhir masa Jabatan Kepala Desa.

BAB IIIPEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN DAN PANITIA PENGAWAS

Bagian PertamaPanitia Pemilihan

Pasal 3

(1) Panitia Pemilihan Kepala Desa dibentuk oleh BPD paling lambat 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Kepala Desa dan dibubarkan paling lambat 3 (Tiga ) bulan setelah pelantikan Kepala Desa terpilih hasil pemilihan;

(2) Panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sebanyak 7 (tujuh) orang, dengan memperhatikan luas wilayah, keterwakilan unsur kewilayahan, jumlah penduduk, dan kemampuan keuangan untuk panitia pemilihan ;

(3) Komposisi keanggotaan panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) keanggotaannya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Seksi-seksi yang disesuaikan dengan kebutuhan;

(4) Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban , dilakukan pembagian tugas diantara para anggota Panitia Pemilihan dalam bentuk Seksi dan diatur dengan Tata Kerja Panitia Pemilihan. Seksi-seksi sekurangnya terdiri dari:a. Seksi pendaftaran Pemilih;b. Seksi Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Kepala Desac. Seksi Kampanye;d. Seksi Keamanan;dane. Seksi Pelaksanaan Pemilihan/KPPS ( Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ).

(5) Tata Kerja Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Panitia Pemilihan;

(6) Mekanisme Pemilihan Pimpinan Panitia Pemilihan diatur dalam Tata Tertib tersendiri.

Bagian KeduaTugas dan Kewajiban

Pasal 4

(1) Tugas Panitia Pemilihan meliputi :a. Menetapkan Tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 4

Page 5: DRAF TATIB  P4KD 2013

b. Menetapkan Tata Tertib Panitia Penyelenggara pemilihan;c. Menetapkan tata kerja Panitia Pemilihan;d. Mengajukan rencana anggaran biaya penyelenggaraan pemilihan;e. Mengangkat dan dan memberhentikan petugas pendaftaran pemilih (PPDP);f. Melaksanakan pendaftaran pemilih dan menetapkan Daftar Pemilih Tetap;g. Menerima pendaftaran dan melaksanakan penjaringan Bakal Calon Kepala Desa;h. Melaksanakan penelitian dan klarifikasi persyaratan administrasi Bakal Calon Kepala Desa;i. Menetapkan Bakal Calon Kepala Desa yang lulus tahapan penjaringan;j. Melaksanakan penyaringan Calon Kepala Desa ;k. Melaksanakan ujian saringan /seleksi akademis Calon Kepala Desa;l. Menetapkan Calon Kepala Desa yang telah memenuhi persyaratan sebagai Calon Kepala Desa

yang berhak dipilih;m. Melakukan pengundian dan penetapan nomor urut Calon Kepala Desa yang berhak dipilih;n. Menetapkan nomor urut Calon Kepala Desa yang berhak dipilih;o. Mengumumkan nama-nama Calon Kepala Desa yang berhak dipilih kepada masyarakat

ditempat-tempat yang terbuka sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat;p. Menetapkan tata tertib kampanye; q. Menetapkan hari dan tanggal pemungutan suara;r. Menetapkan jumlah dan lokasi Tempat Pemungutan Suara ( TPS );s. Membentuk dan memberhentikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS );t. Menyelenggarakan pemungutan suara;u. Membuat Berita Acara Pemilihan;v. Mengambil keputusan apabila timbul permasalahan;w. Menetapkan pencabutan status calon yang berhak dipilih berkenaan dengan pelanggaran tata

tertib kampanye;x. Menetapkan pembatalan pemilihan berkenaan dengan pelanggaran Tata Tertib/ketentuan

pemilihany. Melaporkan setiap tahapan pelaksanaan penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa kepada

Badan Permusyawaratan Desa ( BPD );z. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh Peraturan Perundang-undangan.

(2) Panitia Pemilihan berkewajiban :a. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa;b. Memperlakukan semua calon Kepala Desa secara adil, setara dan memberikan jaminan

keamanan;c. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan pemilihan kepada masyarakat;d. Menyampaikan laporan secara periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilihan

Kepala Desa kepada BPD serta menyampaikan tembusannya kepada Panitia Pengawas ;e. Membuat berita acara pada setiap rapat Panitia Pemilihan dan ditandatangani oleh ketua dan

anggota Panitia Pemilihan;f. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;g. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan penyelenggaran pemilihan

kepada BPD;h. Menyerahkan arsip dan dokumen pemilihan kepada BPD;i. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 5

(1) Anggota Panitia Pemilihan berhenti antar waktu karena :a. Meninggal dunia,b. Mengundurkan diri dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan, atauc. Diberhentikan.

(2) Diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ( Satu ) huruf c apabila :a. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota Panitia Pemilihan,b. Melanggar sumpah/janji jabatan dan / atau Tata Tertib Panitia Pemilihan,c. Mencalonkan diri untuk pemilihan Kepala Desa,d. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap,e. Dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (Lima) tahun atau lebih,

(3) Pemberhentian anggota yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan persetujuan BPD;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 5

Page 6: DRAF TATIB  P4KD 2013

(4) Penggantian anggota Panitia Pemilihan yang berhenti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan pengisian kekosongan panitia ditetapkan dan disempurnakan berdasarkan keputusan BPD;

(5) Anggota Panitia Pemilihan yang baru sebelum melaksanakan tugas diangkat sumpah/janji oleh BPD.

Pasal 6

(1) Pengambilan keputusan Panitia Pemilihan dilakukan dalam Rapat Pleno,(2) Jenis Rapat Pleno sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :

a. Rapat Pleno tertutup dan;b. Rapat Pleno terbuka

(3) Penetapan hasil pemilihan dan rekapitulasi penghitungan suara dilakukan oleh Panitia Pemilihan dalam Rapat Pleno terbuka.

Pasal 7

(1) Rapat Pleno Panitia Pemilihan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 5 (Lima) orang anggota Panitia Pemilihan yang dibuktikan dengan daftar hadir;

(2) Keputusan Rapat Pleno Panitia Pemilihan dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 4 (Empat) orang anggota Panitia Pemilihan yang hadir;

(3) Dalam hal tidak tercapai persetujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), keputusan Rapat Pleno Panitia Pemilihan diambil berdasarkan suara terbanyak.

Pasal 8

(1) Dalam hal tidak tercapai quorum, khusus Rapat Pleno Panitia Pemilihan untuk menetapkan hasil pemilihan Kepala Desa ditunda selama 3 (Tiga) hari;

(2) Dalam hal rapat Pleno telah ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tetap tidak tercapai quorum, rapat Pleno dilanjutkan tanpa memperhatikan quorum;

(3) Khusus Rapat Pleno Panitia Pemilihan untuk menetapkan hasil Pemilihan Kepala Desa tidak dilakukan pemungutan suara.

Pasal 9

(1) Undangan dan agenda Rapat Pleno Panitia Pemilihan disampaikan paling lambat 2(dua) hari sebelumnya.

(2) Rapat Pleno dipimpin oleh Ketua Pemilihan;(3) Apabila ketua berhalangan, Rapat Pleno Panitia Pemilihan dipimpin oleh salah satu anggota yang

dipilih secara aklamasi.

Pasal 10

(1) Ketua Panitia Pemilihan wajib menandatangani penetapan hasil pemilihan Kepala Desa yang diputuskan dalam Rapat Pleno dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari;

(2) Dalam hal penetapan hasil pemilihan Kepala Desa tidak ditandatangani ketua Panitia Pemilihan dalam waktu 3 (Tiga) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan 50%+1 anggota Panitia Pemilihan menandatangani penetapan hasil pemilihan Kepala Desa, maka hasil pemilihan dinyatakan sah;

(3) Dalam hal tidak ada anggota Panitia Pemilihan menandatangani penetapan hasil pemilihan Kepala Desa, dengan sendirinya hasil pemilihan Kepala Desa dinyatakan sah dan berlaku.

Pasal 11

(1) Panitia Pemilihan Kepala Desa mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan penggunaan bantuan biaya pemilihan Kepala Desa kepada BPD, dan melaporkan kepada Camat dengan format pertanggungjawaban keuangan sebagaimana tercantum dalam lampiran Tata Tertib ini yang disertai dengan bukti-bukti pendukungnya;

(2) Dalam menjalankan tugasnya, Panitia Pemilihan : a. Dalam hal keuangan bertanggungjawab sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan,b. Dalam hal penyelenggaraan seluruh tahapan pemilihan dan tugas lainnya memberikan laporan

kepada BPD.(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan dalam setiap tahapan

penyelenggaraan pemilihan.

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 6

Page 7: DRAF TATIB  P4KD 2013

Bagian KetigaPembentukan dan Tugas Panitia Pengawas

Pasal 12

(1) Pengawasan penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa dilaksanakan oleh Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Desa yang dibentuk dengan keputusan Camat;

(2) Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Desa dibentuk sebelum pendaftaran pemilih dan tugasnya berakhir 7(Tujuh) hari setelah pengucapan sumpah/janji Kepala Desa;

(3) Anggota Panitia Pengawas Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak 5 (Lima) orang yang terdiri dari 1 (Satu) orang unsur Kecamatan, 1( Satu) orang unsur Kepolisian Sektor, 1(Satu) orang unsur Komando Rayon Militer (KORAMIL ), 1(Satu) Orang unsur Perangkat Desa dan 1 (Satu) orang unsur tokoh masyarakat;

(4) Komposisi Keanggotaan Panitia Pengawas Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya diatur melalui Keputusan Camat.

Pasal 13

(1) Tugas dan wewenang Panitia Pengawas Pemilihan adalah :a. Mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilihan yang meliputi :

1. Pemutakhiran data pemilih berdasarkan data kependudukan dan penetapan Daftar Pemilih Sementara ( DPS ) dan Daftar Pemilih Tetap ( DPT ),

2. Pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara pencalonan,3. Proses penetapan pencalonan Kepala Desa,4. Pelaksanaan kampanye5. Perlengkapan pemilihan dan pendistribusiannya,6. Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan hasil pemilihan7. Mengendalikan pengawasan seluruh proses penghitungan suara,8. Pergerakan surat suara dari TPS sampai ke Panitia Pemilihan9. Proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan dari seluruh TPS, dan10. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang11. Proses penetapan hasil pemilihan

b. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan mengenai pemilihan Kepala Desa.

c. Menyelesaikan temuan dan laporan sengketa penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa yang tidak mengandung unsur pidana.

d. Menyampaikan temuan dan laporan kepada Panitia Pemilihan untuk ditindaklanjuti.e. Meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi kewenangannya kepada instansi yang

berwenang.f. Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan pemilihan.g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan

(2) Pihak-pihak terkait wajib memberikan kemudahan kepada Panitia Pengawas untuk memperoleh informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(3) Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Panitia Pengawas berkewajiban :a. Mentaati tata kerja Panitia Pengawas penyelenggara pemilihan yang ditetapkan oleh Panitia

Pemilihan,b. Bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas dan wewenangnya,c. Menyampaikan temuan dan laporan kepada Camat berkaitan dengan adanya dugaan tindakan

yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilihan,d. Menyampaikan laporan pengawasan atas tahapan penyelenggaraan pemilihan kepada Camat,e. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan.

Pasal 14

(1) Anggota Panitia Pengawas Pemilihan berhenti antar waktu karena :a. Meninggal dunia,b. Mengundurkan diri, atauc. Diberhentikan.

(2) Diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ( Satu ) huruf c apabila :

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 7

Page 8: DRAF TATIB  P4KD 2013

a. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota Panitia Pengawas Pemilihan,b. Melanggar sumpah/janji jabatan dan / atau Tata Tertib Panitia Pengawas Pemilihan,c. Mencalonkan diri untuk pemilihan Kepala Desa,d. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap,e. Dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih,

(3) Pemberhentian anggota yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dengan persetujuan Camat;

(4) Penggantian anggota panitia pemgawas pemilihan yang berhenti sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dari unsur Kecamatan, Kepolisian Sektor, Komando Rayon Militer dan unsur perangkat Desa digantikan oleh Calon Anggota Pengawas Pemilihan sesuai dengan kewenangan Kepala Instansi masing-masing;

(5) Penggantian anggota Panitia Pengawas pemilihan yang berhenti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari unsur tokoh masyarakat digantikan oleh calon anggota Panitia Pemilihan (PAW) urutan peringkat berikutnya berdasarkan keputusan BPD;

(6) Anggota Panitia Pengawas Pemilihan yang baru sebelum melaksanakan tugas wajib diangkat sumpah/janji oleh Camat.

Pasal 15

(1) Pengambilan Keputusan Panitia Pengawas Pemilihan berkaitan dengan penetapan dan pemberian rekomendasi kepada Panitia Pemilihan mengenai penonaktifan sementara dan/atau pengenaan sanksi administratif kepada anggota Panitia Pemilihan dilakukan melalui rapat pleno.

(2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui suara terbanyak.

Pasal 16

(1) Dalam menjalankan tugasnya, Panitia Pengawas Pemilihan :a. Dalam hal keuangan bertanggung jawab sesuai dengan peratuuran Perundang-undangan,b. Dalam hal pengawasan seluruh tahapan penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa dan tugas

lainnya memberikan laporan kepada Camat.(2) Laporan sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan secara periodik dalam setiap tahapan

penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa;(3) Laporan pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditembuskan kepada panitia pemilihan.

BAB IVPERSYARATAN, TATA CARA DAN PENETAPAN DAFTAR PEMILIH

Bagian PertamaPersyaratan Pemilih

Pasal 17

Yang berhak memilih Kepala Desa Neglasari adalah penduduk desa, Warga Negara Indonesia dengan ketentuan sebagai berikut :a. Terdaftar sebagai penduduk Desa Neglasari secara sah dan bertempat tinggal di desa NEGLASARI

sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dengan tidak terputus-putus pada saat pelaksanaan pemilihan yang dibuktikan dengan KTP atau KK;

b. Telah mencapai usia 17 tahun pada saat pelaksanaan Pemilihan atau telah / pernah kawin;c. Nyata-nyata tidak terganggu ingatannya;d. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap.

Bagian KeduaTata-cara Pendaftaran Pemilih

Pasal 18

(1) Untuk melaksanakan pamutakhiran dan pendaftaran pemilih, Panitia Pemilihan membentuk Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP);

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 8

Page 9: DRAF TATIB  P4KD 2013

(2) PPDP dibentuk oleh Panitia Pemilihan paling lambat 8 (delapan) hari setelah pelantikan Panitia Pemilihan dan dibubarkan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Daftar Pemilih Tetap disahkan oleh Panitia Pemilihan;

(3) Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu Ketua RW/Pengurus RW, Ketua RT/Pengurus RT, dan atau Kader Posyandu yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam melaksanakan pemutakhiran data pemilih atau pendataan penduduk;

(4) Pemutakhiran data pemilih adalah kegiatan menambah dan/atau mengurangi pemilih dalam daftar pemilih yang dilakukan karena adanya data baru atau data pemilih yang tidak benar atau tidak benar lagi disebabkan :a. Telah memenuhi syarat usia pemilih, yaitu sampai dengan hari dan tanggal pemungutan suara

pemilihan Kepala Desa sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih;b. Telah memenuhi syarat usia pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah mereka yang

lahir dari tanggal ..... Bulan .... Tahun .... sampai dengan tanggal ..... Bulan .... Tahun .... ;c. Terdaftar sebagai penduduk Desa Neglasari sebagaimana dimaksud Pasal 17 huruf (a)

terhitung sebelum tanggal ..... Bulan .... Tahun .... ;d. Belum berumur 17 (tujuh belas) tahun, tetapi sudah/pernah kawin;e. Perubahan status anggota Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik

Indonesia menjadi status sipil atau purna tugas;f. Tidak terdaftar dalam data pemilih yang digunakan untuk penyusunan daftar pemilih dalam

Pemilihan Umum terakhir;g. Telah meninggal dunia;h. Pindah status kependudukan menjadi penduduk di luar Desa Neglasari;i. Pemilih yang terdaftar ganda pada alamat yang berbeda;j. Perubahan status dari sipil menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara

Republik Indonesia;k. Perbaikan penulisan identitas pemilih; ataul. Pemilih tidak dikenal (fiktif).

(5) PPDP bertugas melaksanakan pemutakhiran dan pendaftaran pemilih dari rumah ke rumah sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

Bagian KetigaDaftar Pemilih Sementara (DPS) dan Daftar Pemilh Tambahan

Pasal 19

(1) Panitia Pemilihan Kepala Desa menggunakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu terakhir sebagai data awal daftar pemilih yang digunakan untuk melaksanakan pemutakhiran dan pendaftaran pemilih pada Pemilihan Kepala Desa;

(2) Panitia Pemilihan Kepala Desa menetapkan, mengesahkan daftar pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap TPS menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilihan Kepala Desa dengan menggunakan formulir;

(3) Daftar pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dibuat dalam jumlah :a. 1 (satu) rangkap untuk diumumkan oleh Panitia Pemilihan pada tempat-tempat yang mudah

dijangkau masyarakat; danb. 1 (satu) rangkap masing-masing disampaikan kepada PPDP untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 ayat (4);(4) PPDP mencatat data/nama pemilih tambahan ke dalam formulir daftar pemilih tambahan;(5) Pencatatan data pemilih tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dilaksanakan paling

lambat 3 (tiga) hari sejak berakhirnya pengumuman daftar pemilih sementara;(6) PPDP mencatat dalam formulir daftar pemilih yang meninggal, pindah, dan ganda ke dalam

formulir daftar pemilih sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 ayat (4) huruf g, h dan i;(7) Pemilih tambahan secara aktif melaporkan kepada Panitia Pemilihan melalui PPDP dan/atau

pengurus RT/RW;(8) Panitia Pemilihan melakukan perbaikan hasil pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan

Daftar Pemilih Tambahan paling lambat 4 (empat) hari;(9) Hasil perbaikan daftar pemilih sebagaimana dimaksud ayat (8) ditandatangani oleh PPDP dan

disahkan oleh Panitia Pemilihan dan dibubuhi cap;(10) Daftar Pemilih Sementara (DPS) hasil perbaikan dan daftar pemilih tambahan diumumkan

kepada masyarakat dengan bantuan PPDP untuk mendapatkan tanggapan masyarakat dan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari terhitung sejak berakhirnya jangka waktu penyusunan daftar pemilih tambahan; dalam jangka waktu tersebut pemilih tambahan dapat mengajukan usul atas perbaikan penulisan nama dan identitas lainnya;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 9

Page 10: DRAF TATIB  P4KD 2013

(11) PPDP melaksanakan pemutakhiran data paling lambat 5 (lima) hari sejak diumumkannya DPS oleh Panitia Pemilihan.

Pasal 20

Untuk keperluan pemutakhiran pendaftaran pemilih sebagaimana dimaksud Pasal 19 ayat (2), ayat (4) dan ayat (6), Panitia Pemilihan menetapkan bentuk formulir dan mengadakannya.

Bagian KeempatDaftar Pemilih Tetap (DPT)

Pasal 21

(1) Daftar Pemilih Sementara hasil perbaikan dan Daftar Pemilih Tambahan digunakan oleh Panitia Pemilihan sebagai bahan penyusunan Daftar Pemilih Tetap;

(2) Daftar Pemilih sebagaimana dimaksud ayat (1) disusun dan disahkan oleh Panitia Pemilihan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT);

(1) Pengesahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dibuatkan Berita Acara dan ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan, Kepala Desa, Ketua BPD, Ketua Panitia Pengawas, dengan disaksikan oleh Calon Kepala Desa yang berhak dipilih , yang selanjutnya disampaikan ke tingkat Kabupaten dengan melampirkan Daftar Pemilih Tetap;

(3) Dalam hal penandatanganan Berita Acara Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak disaksikan oleh Calon Kepala Desa yang berhak dipilih, tetap dinyatakan sah;

(4) Daftar Pemilih Tetap (DPT) disahkan paling lambat 20 ( Dua puluh ) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan Suara.

Pasal 22

Untuk keperluan pemutakhiran Daftar Pemilih sebagaimana dimaksud pasal 21 ayat (2), Panitia Pemilihan Kepala Desa menetapkan bentuk formulir dan mengadakannya.

BAB  VPENJARINGAN DAN PENYARINGAN BAKAL CALON KEPALA DESA

Bagian PertamaPenjaringan Bakal Calon Kepala Desa

Pasal 23

(1) Panitia Pemilihan pengumuman pembukaan pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa kepada masyarakat untuk melakukan penjaringan.

(2) Bakal Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Penduduk Desa Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan :a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban dan

menjauhi larangan-larangan sebagaimana yang ditentukan agamanya;b. Setia kepada Pancasila sebagai falsafah Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesai tahun 1945, dan kepada Negara Kesatuan republik Indonesia serta Pemerintah;c. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan/atau yang

sederajat yang dibuktikan dengan menunjukkan Ijazah/STTB aslinya yang legal/resmi;d. Berumur sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun pada saat pelaksanaan Pemilihan

yang dibuktikan dengan Akte Kelahiran dan KTP;e. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter Pemerintah, f. Berkelakukan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari

Polres setempat;g. Tidak pernah dihukum dan/atau tidak sedang menjalani hukuman paling sigkat  5 (lima) tahun

yang dibuktikan dengan surat dari Pengadilan Negeri;h. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan

hukum tetap yang dibuktikan dengan surat dari Pengadilan Negeri;i. Terdaftar sebagai penduduk Desa Neglasari   secara sah dan bertempat tinggal tetap di Desa

Neglasari sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir dengan tidak terputus-putus pada saat pendaftaran Bakal Calon, kecuali bagi Putera Desa yang berada di luar Desa;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 10

Page 11: DRAF TATIB  P4KD 2013

j. Tidak pernah menjabat sebagai Kepala Desa 2 (dua) kali masa jabatan baik secara berturut-turut maupun tidak.

k. Bersedia menjadi Calon Kepala Desa yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan yang ditandatangani diatas meterai yang cukup;

(3) Persyaratan yang perlu dilengkapi pada saat pendaftaran, Bakal Calon harus melampirkan:a. Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran yang disediakan oleh panitia;b. Photo copy ijazah/STTB yang dimiliki dari ijazah terakhir dengan memperlihatkan aslinya

kepada panitia dan apabila ijazahnya hilang harus melampirkan surat keterangan kehilangan atau keterangan pengganti ijazah yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;

c. Photo copy KTP dan akte kelahiran;d. Surat keterangan sehat dari Dokter Pemerintah atau rumah sakit pemerintah;e. Surat Keterangan Catatan Kepolisian dari Polsek setempat;f. Surat Pernyataan bersedia menjadi Bakal Calon Kepala Desa yang bermaterai Rp 6.000,-;g. Surat izin tertulis dari pimpinan instansi induk (bagi Pegawai Negeri Sipil);h. Daftar Riwayat Hidup;i. Surat izin dari suami/istri bagi bakal calon yang sudah berkeluarga;j. Pas photo ukuran 3x4 sebanyak 6 buah, 4x6 sebanyak 6 buah, ukuran 10 R sebanyak 3 buah;k. Menyerahkan naskah Visi, Misi dan Program Kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan

apabila terpilih menjadi Kepala Desa dalam bentuk sebuah makalah;l. Menyerahkan daftar tim sukses minimal sebanyak 10 (sepuluh) orang;

(4) Pembukaan masa pendaftaran bakal calon, persyaratan dan kelengkapan bakal calon diumumkan secara luas kepada masyarakat Desa Neglasari melalui para ketua RW dan RT, spanduk atau media lainnya yang dapat dijangkau oleh masyarakat;

(5) Pengaturan lebih lanjut mengenai persyaratan, tahapan dan jadwal P4KD diatur dan ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

Bagian KeduaPerbaikan Kelengkapan Persyaratan Administrasi Bakal Calon

Pasal 24

(1) Panitia Pemilihan memberitahukan secara tertulis kepada Bakal Calon Kepala Desa mengenai jenis berkas yang belum lengkap atau tidak memenuhi syarat beserta alasannya;

(2) Apabila hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada pasal 23 ayat (2) Bakal Calon Kepala Desa belum memenuhi persyaratan atau ditolak oleh Panitia Pemilihan, Bakal Calon bersangkutan diberi kesempatan untuk melengkapi atau memperbaiki kelengkapan persyaratan administrasi;

(3) Bakal Calon Kepala Desa melakukan perbaikan dan penambahan kelengkapan berkas hanya terhadap berkas yang dinyatakan tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat saja;

(4) Kesempatan untuk melengkapi atau memperbaiki kelengkapan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling lambat 3 (tiga) hari sejak diterimanya surat pemberitahuan hasil penelitian.

Bagian KetigaPenyaringan Bakal Calon Kepala Desa

Pasal 25

(1) Setelah proses penjaringan Bakal Calon Kepala Desa, Panitia Pemilihan mengadakan penyaringan yang meliputi pemeriksaan dan penelitian berkas terutama dari aspek keabsahan dan kelengkapannya;

(2) Bakal Calon Kepala Desa yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana pada ayat (1) diatas, tidak boleh diikutsertakan dalam tahap selanjutnya.

(3) Calon Kepala Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.(4) Apabila terdapat lebih dari 5 (lima) orang Bakal Calon Kepala Desa, maka Panitia Pemilihan

melakukan seleksi akademis untuk menentukan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang  Calon Kepala Desa;

(5) Dalam melaksanakan proses seleksi sebagaimana pada ayat (4) panitia dapat bekerjasama dengan pihak instansi dan atau akademis terkait yang berkompeten dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh keputusan Panitia Pemilihan;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 11

Page 12: DRAF TATIB  P4KD 2013

(6) Hasil proses seleksi sebagaimana pada ayat (4) diumumkan secara terbuka, baik kepada Bakal Calon Kepala Desa maupun kepada masyarakat Desa.

(7) Pengaturan lebih lanjut mengenai penyaringan Bakal Calon Kepala Desa diatur oleh Keputusan Panitia Pemilihan.

Pasal 26

Panitia Pemilihan melaksanakan Penyaringan dalam bentuk Test Tertulis;

Bagian KeempatPenetapan Calon Kepala Desa

Pasal 27

(1) Bakal Calon Kepala Desa yang sudah lulus seleksi penyaringan ditetapkan dalam Keputusan Panitia Pemilihan sebagai Calon Kepala Desa yang berhak dipilih, berdasarkan rangking hasil tes seleksi akademis;

(2) Calon Kepala Desa yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah rangking Kesatu sampai Kelima;

(3) Panitia Pemilihan, setelah menetapkan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih segera mengadakan Rapat paling lambat 3 (tiga) hari sebelum dilaksanakan kampanye, untuk menetapkan Nomor Urut Calon Kepala Desa dengan dilengkapi Berita Acara;

(4) Calon Kepala Desa yang berhak dipilih tidak dibenarkan mengundurkan diri, kecuali berhalangan tetap dan dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;

(5) Apabila terdapat ketidakpuasan dari hasil tes akademis, maka Bakal Calon Kepala Desa dapat meminta kejelasan kepada tim seleksi akademis yang ditunjuk oleh Panitia Pemilihan;

(6) Apabila Calon Kepala Desa yang berhak dipilih mengundurkan diri tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi untuk mengganti biaya Pemilihan Kepala Desa.

BAB VIKAMPANYE

Bagian PertamaPedoman Kampanye

Pasal 28

(1) Kampanye merupakan kesempatan bagi Calon Kepala Desa yang berhak dipilih untuk menyampaikan program kerja yang akan dilaksanakan, apabila yang bersangkutan berhasil terpilih menjadi Kepala Desa;

(2) Kampanye dilaksanakan dalam bentuk rapat umum atau dialog dengan masyarakat pada tempat dan waktu yang ditentukan oleh Panitia Pemilihan;

(3) Panitia Pemilihan menetapkan tata tertib untuk mengatur supaya pelaksanaan kampanye berjalan tanpa mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat;

(4) Pelaksanaan kampanye harus bersifat positif dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

(5) Kampanye dilaksanakan dengan ketentuan urutan berdasarkan abjad nama Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dan masa kampanye untuk semua calon selesai paling lambat 2 (dua) hari sebelum pemungutan suara;

(6) Kampanye tidak boleh dilaksanakan dalam bentuk pembagian barang, uang dan fasilitas lainnya, serta tidak dibenarkan mengadakan pawai, sehingga mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat;

(7) Bagi Calon Kepala Desa yang berhak dipilih yang statusnya sebagai Kepala Desa definitif, harus mengajukan permohonan cuti selama masa kampanye dan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum masa kampanye;

(8) Bagi Calon Kepala Desa yang berhak dipilih yang statusnya sebagai pegawai swasta dan atau anggota dari lembaga pemerintahan dan masyarakat, harus mengajukan permohonan cuti selama masa kampanye dan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum masa kampanye;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 12

Page 13: DRAF TATIB  P4KD 2013

(9) Panitia Pemilihan memberikan tindakan terhadap Calon Kepala Desa yang berhak dipilih yang melakukan pelanggaran ketentuan tata tertib kampanye, berupa peringatan atau pencabutan status yang bersangkutan sebagai Calon Kepala Desa yang berhak dipilih;

(10) Pencabutan status yang bersangkutan sebagai Calon Kepala Desa yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud pada ayat (8) harus disetujui dan disahkan oleh BPD;

(11) Dalam hal terjadi pencabutan status Calon Kepala Desa yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud pada ayat (9) yang mengakibatkan terjadinya Calon tunggal, maka Panitia Pemilihan melaksanakan kembali proses penjaringan Bakal Calon Kepala Desa.

Bagian Kedua Waktu Kampanye

Pasal 29

(1) Kampanye dilakukan dalam jangka waktu 8 (Delapan ) hari, dan berakhir 2 (dua) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara;

(2) Waktu 2 (dua) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), merupakan masa tenang.

Bagian KetigaBentuk Kampanye

Pasal 30

(1) Kampanye Calon Kepala Desa yang berhak dipilih diadakan secara terbuka yang pelaksanaannya diatur dan ditetapkan oleh Panitia Pemilihan setelah mendapat persetujuan BPD;

(2) Kampanye dalam bentuk pemasangan alat peraga di tempat umum diatur  sebagai berikut :a. Kegiatan kampanye di laksanakan dengan pemasangan alat peraga di tempat umum yang

ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan atau diizinkan oleh Pemerintah setempat, alat peraga / atribut tidak boleh ditempatkan pada tempat ibadah, rumah sakit, sekolah,dan tempat pelayanan kesehatan;

b. Pemasangan atribut atau alat peraga harus memperhatikan etika, estetika, kebersihan dan keindahan lingkungan atau kawasan setempat;

c. Alat peraga kampanye tersebut, harus sudah dicabut atau dibersihkan oleh peserta atau tim kampanye yang bersangkutan paling lambat 2 (dua) hari sebelum hari pemunggutan suara.

(3) Kampanye dalam bentuk rapat umum diatur sebagai berikut :a. Kegiatan kampanye di laksanakan pada ruang terbuka  (lapangan, stadion dan alun-alun) yang

waktunya telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan dan dihadiri oleh massa dari pendukung/simpatisan dan warga masyarakat lainya dengan tetap memperhatikan kapasitas (daya tampung) tempat tersebut, waktu yang ditentukan di mulai pada pukul 14.00 WIB dan berakhir paling lambat pada pukul 16.30 WIB;

b. Pada kegiatan kampanye ini calon atau tim kampanye dapat   menyampaikan visi,misi dan program kerja yang akan dilakukan apabila terpilih.

(4) Bagi Calon Kepala Desa yang berhak dipilih yang statusnya sebagai Kepala Desa definitif, diwajibkan menunjukkan surat ijin cuti dari Bupati atau pejabat lain selama masa kampanye.

(5) Ijin cuti sebagaimana dimaksud ayat (4) wajib diberitahukan kepada Panitia Pemilihan dan Panitia Pengawas selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum tanggal pelaksanaan kampanye.

Bagian KeempatLarangan Kampanye

Pasal 31

(1) Dalam pelaksanaan kampanye, calon Kepala Desa yang berhak dipilih dilarang: a. Mempersoalkan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pembukaan Undang-undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945; b. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, dan atau calon Kepala Desa yang lainnya ;c. Menghasut atau mengadu domba perseorangan,dan atau kelompak masyarakat; d. Menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan,atau menganjurkan penggunaan kekerasaan

kepada perseorangan,dan atau kelompok masyarakat; e. Mengganggu keamanan, ketentraman dan ketertiban umum;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 13

Page 14: DRAF TATIB  P4KD 2013

f. Mengancam dan menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang sah;

g. Merusak dan /atau menghilangkan alat peraga kampanye calon Kepala Desa yang berhak dipilih lain;

h. Menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan Pemerintah Desa;i. Menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan;j. Melakukan pawai atau arak-arakan yang dilakukan dengan berjalan kaki dan atau dengan

kendaraan di jalan raya ; k. Menjanjikan dan atau memberikan uang, materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih ;l. Memasang alat peraga kampanye sebelum masa kampanye, kecuali pada tempat yang di

tetapkan oleh Panitia Pemilihan;m. Membawa senjata api, senjata tajam dan lain-lain yang dapat membahayakan keselamatan

orang;(2) Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dan atau setiap orang dilarang melakukan kegiatan

kampanye pada: a. Masa sebelum dimulai masa kampanye ;b. Masa kampanye,diluar jadwal yang telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan ; c. Masa Tenang atau 2 (dua) hari sebelum tanggal dan hari pemungutan suara ; dan d. Hari pemungutan suara.

(3) Dalam kampanye para Calon Kepala Desa dan Tim Kampanye dilarang melibatkan:a. Anggota BPD;b. Panitia Pemilihan;c. Panitia Pengawas;d. Kepala Desa;e. Perangkat Desa yang tidak memiliki izin cuti kampanye;f. Anggota LPMD;g. Anggota MUI Desa;h. RT/RW;i. Anggota TNI/POLRI.

Bagian Kelima Sanksi Kampanye

Pasal 32

(1) Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan kampanye sebagaimana di maksud dalam pasal 31 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, merupakan tindak pidana dan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf g, huruf h, huruf j,dan huruf l, yang merupakan pelanggaran tata cara kampanye dikenai sanksi: a. peringatan tertulis apabila penyelenggara kampanye melanggar larangan walaupun belum

terjadi gangguan;b. penghentian kegiatan kampanye ditempat terjadinya pelanggaran atau diseluruh wilayah

kampanye yang bersangkutan apabila terjadi gangguan terhadap keamanan yang berpotensi menyebar ke wilayah lain;

(3) Tata cara pengenaan sanksi terhadap pelanggaran larangan pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan pada Panitia Pemilihan;

(4) Calon Kepala Desa yang berhak dipilih terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf k, dikenai sanksi pencabutan status sebagai calon Kepala Desa yang berhak dipilih.;

(5) Pencabutan status sebagai calon Kepala Desa yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan oleh Panitia Pemilihan dengan persetujuan BPD.

BAB VIIDANA KAMPANYE

Pasal 33

(1) Dana kampanye bersumber dari :a. Dana pribadi Calon Kepala Desa;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 14

Page 15: DRAF TATIB  P4KD 2013

b. Sumbangan pihak-pihak lain yang tidak mengikat meliputi sumbangan perorangan dan atau kelompok.

(2) Dana kampanye digunakan oleh Calon Kepala Desa, yang teknis pelaksanaannya diatur oleh tim kampanye;

(3) Calon Kepala Desa dan atau tim kampanye dilarang menerima sumbangan atau bantuan dari perorangan atau kelompok yang sifatnya mengikat;

(4) Calon dan atau tim kampanye yang menerima sumbangan sebagai dimaksud pada ayat (3) diatas hanya dibenarkan untuk kepentingan administrasi seperti pembuatan foto/pamflet, baligo, kaos, spanduk dan kepentingan administrasi lainnya;

(5) Ketentuan sanksi yang diberikan diatur lebih lanjut oleh Panitia Pemilihan;

BAB VIIPELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA

Bagian PertamaPersiapan Pemungutan Suara

Pasal 34

(1) Menjelang pelaksanaan pemungutan suara, Panitia Pemilihan dan Ketua BPD mengadakan rapat dengan para tokoh masyarakat, Panitia Pengawas Pemilihan, Perangkat Desa, Rukun warga/Rukun Tetangga, Para Calon Kepala Desa serta unsur-unsur lain, diantaranya untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut :a. Tata cara dan tata tertib teknis pemilihan, sarana dan prasarana, lokasi tempat pemungutan

suara dan teknis pelaksanaan penghitungan suara sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah, serta persiapan lainnya yang dianggap perlu;

b. Format kelengkapan administrasi yang diperlukan sebagaimana Lampiran I Tata Tertib ini.(2) Pemilihan calon Kepala Desa yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri

oleh pemilih, Calon Kepala Desa yang berhak dipilih atau saksi, Panitia Pemilihan, Panitia Pengawas, BPD dan dapat dihadiri oleh unsur pemerintah daerah;

(3) Saksi yang dimaksud pada  ayat (2) adalah sebagai berikut :a. Orang yang ditunjuk oleh Calon Kepala Desa yang berhak dipilih, dengan dilengkapi surat

Mandat  yang direkomendasi oleh Panitia Pemilihan;b. Jumlah saksi disesuaikan dengan kebutuhan;c. Saksi yang ditugaskan adalah warga Desa Neglasari  yang dibuktikan dengan surat panggilan

sebagai pemilih;(4) Pemilihan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan oleh Panitia Pemilihan atas persetujuan BPD;

(5) Panitia Pemilihan, Calon Kepala Desa yang berhak diplih dan KPPS mempunyai hak memilih untuk menggunakan hak pilihnya;

(6) Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos foto diri Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dalam bilik suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS);

(7) Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.(8) Setiap Calon Kepala Desa yang berhak dipilh wajib :

a. Mentaati segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan;b. Membantu kelancaran pelaksanaan pemilihan; danc. Menerima hasil pemungutan dan penghitungan suara.

(9) Pemilihan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dilaksanakan pada hari libur sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

Bagian KeduaPerlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan

Pasal 35

(1) Untuk pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan Kepala Desa disediakan alat perlengkapan dan dukungan perlengkapan lainnya untuk pelaksanaan dan penghitungan suara di TPS dan Rekapitulasi penghitungan suara di Panitia Pemiliihan;

(2) Jenis alat perlengkapan dan dukungan perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari:1. Alat perlengkapan dan dukungan perlengkapan lainnya untuk pelaksanaan pemungutan suara

dan penghitungan suara di TPS, yaitu :a. Kotak suara;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 15

Page 16: DRAF TATIB  P4KD 2013

b. Surat suara;c. Tanda khusus /tinta;d. Bilik pemungutan suara;e. Segel pemilihan;f. Alat pencoblos dan alas pencoblos;g. Tali pengikat alat pencoblos;h. Tanda pengenal KPPS, Petugas Keamanan dan Saksi;i. Sampul kertas;j. Karet pengikat surat suara;k. Lem/perekat kertas;l. Kantong plastik;m. Ballpoint;n. Spidol;o. Gembok, anak kunci dan tempat kunci;p. Formulir untuk berita acara dan sertifikat;q. Foto dan nomor Calon Kepala Desa;r. Salinan Daftar Pemilih Tetap ;s. Pedoman KPPS.

2. Alat perlengkapan dan dukungan perlengkapan lainnya untuk pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara di Panitia Pemilihan,yaitu:a. Segel pemilihan; b. lem /perekat;c. Ballpoint;d. Spidol;e. Kantong plastik; f. Formulir untuk berita acara dan sertifikat;

(2) Pengadaan alat kelengkapan dan perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan dan ditetapkan dengan Keputusan Panitia Pemilihan;

Bagian KetigaTempat Pemungutan Suara (TPS)

Pasal 36

(1) Penentuan Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak dipusatkan pada satu tempat ;(2) TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 10 (Sepuluh) TPS dan lokasinya di tempat

yang mudah dijangkau, termasuk oleh penyandang cacat, serta menjamin setiap pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung, umum, bebas, dan rahasia ;

(3) Pada setiap TPS dipampangkan foto diri Calon Kepala Desa yang berhak dipilih ;(4) Jumlah pemilih di tiap TPS, jumlah, lokasi, tata letak TPS dan tempat penghitungan suara

ditetapkan dengan keputusan Panitia Pemilihan;(5) Pengaturan lebih lanjut mengenai penentuan Tempat Pemungutan Suara (TPS) diatur dalam

keputusan Panitia Pemilihan.

Bagian KeempatKelompok Peyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)

Pasal 37

(1) Untuk penyelengaraan pemilihan Kepala Desa di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibentuk Kelompok Penyelengara Pemungutan Suara (KPPS) oleh Panitia pemilihan.

(2) Pembentukan KPPS sebagaimana dimaksud ayat (1) selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

(3) Anggota KPPS sebagaimana dimaksud ayat (1) sebanyak 6 (enam) orang berasal dari anggota masyarakat di sekitar TPS yang memenuhi syarat;

(4) Anggota KPPS terdiri dari 1 (satu) orang ketua merangkap anggota, 5 (lima) orang anggota, dan dibantu 2 (dua) orang petugas keamanan/LINMAS.

(5) Syarat untuk menjadi anggota KPPS sebagaimana dimaksud ayat (3) meliputi:a. Warga Negara Indonesia berdomisili diwilayah Desa Neglasari yang dibuktikan degan Kartu

Tanda Penduduk.b. Berusia paling rendah 20 tahun;c. Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 agustus 1945;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 16

Page 17: DRAF TATIB  P4KD 2013

d. Mempuyai integrasi, pribadi yang kuat, jujur, dan adil;e. Tidak menjadi anggota tim kampanye Calon Kepala Desa yang berhak dipilih;f. Sehat jasmani dan rohani;g. Memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang tertentu yang berkaitan dengan penyelenggaraan

pemilu atau memiliki pengalaman sebagai penyelenggara pemilu;h. Dapat membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia; dani. Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan penggadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

(6) Tugas wewenang dan kewajiban KPPS meliputi :a. Menyampaikan surat pemberitahuan waktu dan tempat pemungutan suara kepada pemilih di

wilayah TPS;b. Mengumumkan daftar pemilih tetap di TPS;c. Melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;d. Mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS;e. Menindak lanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh saksi,Panitia

Pengawas Pemilihan,dan masyarakat pada hari pemungutan suara;f. Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan setelah

kotak suara disegel;g. Membuat berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta membuat sertifikat

penghitungan suara dan menyerahkan salinannya kepada saksi Calon, Panitia Pengawas melalui Panitia Pemilihan;

h. Menyerahkan hasil Penghitungan suara kepada Panitia Pemilihan dan Panitia Pengawas Pemilihan;

i. Menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan sertifikat hasil penghitungan suara kepada Panitia Pemilihan pada hari yang sama;

j. Melaksanakan tugas,wewenang,dan kewajiban lain yang diberikan oleh Panitia Pemilihan sesuai dengan perundang-undangan

(7) Sebelum menjalankan tugas anggota KPPS wajib diangkat sumpah/janji oleh Panitia Pemilihan; (8) Sumpah /janji anggota KPPS sebagaimana dimaksud ayat (7) adalah sebagai berikut:

“DEMI ALLAH ( TUHAN ), SAYA BERSUMPAH/BERJANJI : BAHWA SAYA AKAN MEMENUHI TUGAS DAN KEWAJIBAN SAYA SEBAGAI KETUA DAN ANGGOTA KPPS PEMILIHAN KEPALA DESA DESA NEGLASARI DENGAN SEBAIK-BAIKNYA, SEJUJUR-JUJURNYA DAN SEADIL-ADILNYA.BAHWA SAYA AKAN MENEGAKKAN PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM MENJALANKAN KEGIATAN PEMILIHAN KEPALA DESA DESA NEGLASARI DAN AKAN MELAKSANAKAN SEGALA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PROSES KEGIATAN PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN SELURUS-LURUSNYA, SERTA BERSIKAP NETRAL….”

Bagian Kelima

Pemungutan Suara

Pasal 38

(1) Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pemilihan Kepala Desa yang berhak dipilih dilaksanakan pada hari/tanggal, waktu dimulai dan berakhirnya pemungutan suara ditetapkan oleh Panitia Pemilihan;

(2) Saksi Calon Kepala Desa hadir dengan membawa surat mandat dari Calon Kepala Desa selambat-lambatnya sebelum dilaksanakannya pemungutan suara;

(3) Sebelum pelaksanaan pemungutan suara ketua KPPS bersama-sama anggota KPPS memeriksa TPS dengan perlengkapannya diawasi oleh saksi Calon Kepala Desa dan dilaksanakan selambat-lambatnya pukul 06;00 WIB.

(4) Setelah pelaksanaan pemungutan suara dibuka pada waktu dimaksud ayat (1), ketua KPPS :a. Membuka kotak suara, mengeluaran semua isinya , meletakkannya diatas meja secara tertib

dan teratur, selanjutnya mengidentifikasi dan menghitung jumlah setiap dokumen dan kelengkapan administrasi dan dicatat dalam formulir yang disediakan

b. Memperlihatkan kepada pemilih dan saksi Calon Kepala Desa yang hadir bahwa kotak suara benar-benar telah kosong, kemudian menutup kembali, mengunci kotak suara serta meletakkannya ditempat yang telah ditentukan dan selama proses pemungutan suara berlangsung anak kunci dipegang oleh ketua KPPS;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 17

Page 18: DRAF TATIB  P4KD 2013

c. Memperlihatkan kepada pemilih dan saksi pasangan calon yang hadir bahwa sampul yang berisi surat suara masih berada dalam keadaan disegel ;

d. Menghitung jumlah surat suara termasuk jumlah cadangan surat suara sebanyak 2,5% (dua setengah perseratus) dari jumlah pemilih yang tercantum Dalam daftar pemilih tetap untuk TPS;

(5) Setelah melaksanakan kegiatan dimaksud ayat (4), ketua KPPS memberikan penjelasan kepada pemilih mengenai ;a. Tujuan pemberian suara;b. Pemeriksaan surat suara oleh pemilih di bilik suara;c. Cara memberikan suara yang benar pada surat suara;d. Sah atau tidak sahnya suara pada surat suara

(6) Ketua KPPS dalam memberikan penjelasan kepada pemilih sebagaimana dimaksud ayat 5, huruf d tentang surat suara yang dinyatakan sah ditentukan sebagai berikut;a. Surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS atau salah satu anggota KPPS;b. Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat satu calon;c. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor urut, nama calon

dan foto calon;d. Tanda coblos lebih dari 1 (satu) tetapi masih dalam salah satu kotak segi empat yang memuat

nomor urut, nama calon dan foto calon ;e. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis didalam kotak segi empat yang memuat nomor

urut nama calon dan foto calon;f. Surat suara yang dicoblos adalah surat suara yang ditetapkan oleh Panitia Pemilihan Kepala

Desa;g. Lubang hasil pencoblosan terdapat pada surat suara yang tidak rusak;h. Pada surat suara tidak terdapat tulisan atau catatan lain.

(7) Hasil pencoblosan surat suara yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 6 suaranya dinyatakan tidak sah;

(8) Ketua KPPS memanggil pemilih untuk memberikan suaranya berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih;

(9) Pemilih yang telah menerima surat suara, menuju bilik pemberian suara untuk memberikan suara;

(10) Dalam memberikan suara, pemilih mencoblos salah satu calon pada kolom foto calon yang disediakan dalam surat suara dengan menggunakan alat pencoblos yang telah disediakan;

(11) Pemilih diberi kesempatan penggantian surat suara bagi yang menerima surat suara rusak atau surat suara yang keliru dicoblos hanya sebanyak satu kali dan pemeriksaannya dilakukan oleh pemilih dihadapaan ketua KPPS;

(12) Setelah mencoblos surat suara, pemilih melipat kembali surat suara seperti semula selanjutnya surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara;

(13) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (12) sebelum keluar TPS wajib diberikan tanda khusus/tinta pada salah satu jari tangan pemilih;

(14) Ketua KPPS pada waktu yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan mengumumkan bahwa yang diperbolehkan memberikan suara hanya pemilih terdaftar yang telah hadir di TPS menunggu giliran untuk memberikan suara, anggota KPPS, saksi Calon Kepala Desa yang memiliki surat pemberitahuan untuk memberikan suara di TPS yang bersangkutan serta pemilih dari TPS lain;

(15) Setelah semua anggota KPPS, Saksi calon Kepala Desa, dan pemilih dari TPS lain sebagaimana diamaksud ayat (14) selesai memberikan suaranya, ketua KPPS mengumumkan kepada yang hadir di TPS bahwa acara pelaksanaan pemungutan suara telah selesai.

(16) Ketua KPPS dibantu anggota KPPS setelah melaksanakan pemungutan suara di TPS melaksanakan kegiatan;a. Menghitung jumlah pemilih dalam salinan DPT yang menggunakan hak pilih;b. Menghitung jumlah pemilih dalam salinan DPT yang tidak menggunakan hak pilih;c. Menghitung jumlah pemilih dari TPS lain;d. Menghitung jumlah surat suara yang terpakai;e. Menghitung jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih Karena rusak atau keliru

dicoblos;f. Menghitung jumlah surat suara yang tidak terpakai;

(17) Ketua KPPS dibantu anggota KPPS sebagaimana dimaksud ayat (16) mengisi formulir Berita Acara;

(18) Setelah selesai, kemudian dimasukkan kedalam sampul yang telah disediakan, kemudian beserta kelengkapan administrasi lainnya dimasukkan ke dalam kotak suara dan dikunci kembali oleh ketua KPPS serta disegel disaksikan oleh saksi Calon Kepala Desa yang hadir dan Panitia Pengawas.

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 18

Page 19: DRAF TATIB  P4KD 2013

Pasal 39

(1) Seorang pemilih yang berhalangan hadir karena sesuatu alasan tidak dapat diwakilkan dengan cara apapun.

(2) Pemilih tuna netra, tuna daksa atau yang mempunyai halangan fisik lain pada saat memberikan suara di TPS dapat dibantu oleh Petugas KPPS atau orang lain atas permintaan pemilih yang bersangkutan;

(3) Petugas KPPS atau orang lain yang membantu pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib merahasiakan pilihan pemilih yang dibantunya;

(4) KPPS dalam kegiatan pemungutan suara di TPS wajib mendahulukan untuk melayani pemilih yang namanya tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap untuk TPS yang bersangkutan;

(5) Pemilih terdaftar yang karena sesuatu hal terpaksa tidak dapat menggunakan hak pilihnya di TPS yang sudah ditetapkan, yang bersangkutan dapat menggunakan hak pilihnya di TPS lain dengan menunjukkan surat pemberitahuan untuk memberikan suara kepada ketua KPPS, dengan ketentuan :a. Apabila surat suara di TPS yang bersangkutan masih tersedia;dan b. Apabila surat suara di TPS yang bersangkutan tidak bersedia,pemilih yang bersangkutan dapat

memberikan suara di TPS terdekat yang masih tersedia surat suara.

Pasal 40

Ketentuan lebih lanjut tentang Tata Cara pemungutan suara ditetapkan dalam keputusan Panitia Pemilihan.

Bagian KeenamPenghitungan Suara

Pasal 41

(1) Setelah dilaksanakan pemungutan suara di TPS maka KPPS, petugas keamanan /LIMNAS di TPS, saksi Calon Kepala Desa dan Panitia Pengawas membawa kotak suara yang tersegel ke lokasi TPS yang telah ditetapkan oleh keputusan Panitia Pemilihan untuk dilaksanakan pembukaan dan penghitungan suara;

(2) Pelaksanaan penghitungan suara dimulai dan sampai dengan selesai pada waktu yang telah ditetapkan oleh keputusan Panitia Pemilihan;

(3) Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS melaksanakan pembukaan dan penghitungan suara disaksikan oleh saksi Calon Kepala Desa yang membawa surat mandat, Panitia Pengawas, dan dari pemerintah kecamatan;

(4) Dalam hal pembukaan dan penghitungan suara Calon Kepala Desa tidak menghadirkan saksi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh Panitia, maka pembukaan dan penghitungan suara tetap dilaksanakan dan hasilnya dinyatakan sah.

(5) Pemilih dengan sepengetahuan ketua KPPS dan apabila disetujui oleh saksi Calon Kepala Desa dapat hadir pada pembukaan dan penghitungan suara dan kehadirannya tidak dibenarkan mengganggu proses penghitungan suara di TPS;

(6) Saksi Calon Kepala Desa dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS, apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(7) Dalam hal keberatan sebagaimana dimaksud ayat (6) dapat diterima, KPPS seketika itu juga mengadakan perbaikan;

(8) Setelah kegiatan sebagaimana dimaksud ayat (3), ketua KPPS dengan dibantu oleh anggota KPPS lainnya melakukan kegiatan :a. Membuat berita acara beserta lampirannya yang berisi laporan kegiatan pelaksanaan

pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS serta membuat sertifikat hasil penghitungan suara yang memuat rincian hasil penghitungan suara di TPS;

b. Berita acara pemungutan suara sebagaimana dimaksud huruf a ditandatangani oleh ketua KPPS dan anggota KPPS serta ditandatangani oleh saksi Calon Kepala Desa yang hadir

c. Berita acara pemungutan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara beserta kelengkapannya sebagaimana dimaksud huruf b dimasukkan ke dalam kotak suara dan dikunci pada bagian luar, ditempel label serta segel;

d. KPPS menyerahkan kotak suara yang telah dikunci dan disegel, berisi berita acara, sertifikat hasil penghitungan suara, surat suara dan alat kelengkapan administrasi pemungutan dan

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 19

Page 20: DRAF TATIB  P4KD 2013

penghitungan suara kepada Panitia Pemilihan pada hari yang sama dengan membawa surat pengantar/tanda terima;

(9) KPPS menyerahkan salinan berita acara, catatan hasil penghitungan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi masing-masing Calon Kepala Desa yang hadir dan Panitia Pengawas sebanyak 1 (satu) rangkap, serta menempelkan 1 (satu) rangkap di tempat umum;

Pasal 42

Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara penghitungan suara ditetapkan dalam Keputusan Panitia Pemilihan.

Bagian KetujuhRekapitulasi Penghitungan Suara

Pasal 43

(1) Rekapitulasi penghitungan suara hasil pemilihan Kepala Desa dilakukan pada hari yang sama setelah pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;

(2) Panitia pemilihan melaksanakan rekapitulasi penghitungan suara sebagaimana dimaksud ayat (1) yang disaksikan oleh Calon Kepala Desa atau saksi Calon Kepala Desa yang membawa surat mandat, Panitia Pengawas dan undangan lainnya;

(3) Apabila rekapitulasi penghitungan suara tidak dihadiri oleh Calon Kepala Desa atau saksi Calon Kepala Desa maka penghitungan rekapitulasi tetap dilaksanakan dan hasilnya dinyatakan sah;

(4) Hasil rekapitulasi penghitungan suara sebagaimana dimaksud ayat (2) oleh Panitia Pemilihan di buat berita acara beserta lampirannya yang berisi laporan kegiatan pelaksanakan rekapitulasi penghitungan suara, serta membuat sertifikat hasil penghitungan suara yang membuat rincian hasil penghitungan suara;

(5) Berita acara pemungutan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud ayat (4) ditandatangani oleh ketua Panitia Pemilihan dan anggota Panitia Pemilihan serta ditandatangani oleh saksi Calon Kepala Desa yang hadir;

(6) Panitia pemilihan wajib memberikan salinan berita acara, catatan hasil rekapitulasi penghitungan suara, dan sertifikat hasil rekapitulasi penghitungan suara kepada saksi masing-masing Calon Kepala Desa yang hadir dan Panitia Pengawas sebanyak 1 (satu) rangkap, serta menempelkan 1 (satu) rangkap di tempat umum;

Pasal 44

(1) Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya, dinyatakan sebagai calon terpilih;

(2) Apabila calon terpilih mengundurkan diri atau meninggal dunia sebelum dilaksanakan pelantikan, maka untuk menentukan calon terpilih harus dilakukan pemilihan ulang.

(3) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak saat penandatanganan berita acara pemilihan.

(4) Apabila setelah pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), hasilnya tetap sama, maka BPD mengusulkan penjabat Kepala Desa kepada Bupati untuk mendapatkan pengesahan.

Pasal 45

(1) Apabila lebih dari 1 (satu) orang calon mendapat dukungan suara terbanyak sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 ayat (1) dengan jumlah yang sama, maka diadakan pemilihan ulang hanya untuk calon-calon yang berhak dipilih dengan peroleh jumlah suara yang sama;

(2) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak saat penandatanganan berita acara pemilihan.

(3) Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hasilnya tetap sama, maka untuk menetapkan calon terpilih menjadi kewenangan BPD melalui mekanisme musyawarah dengan para Calon Kepala Desa.

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 20

Page 21: DRAF TATIB  P4KD 2013

Bagian KedelapanPenetapan Hasil Penghitungan Suara

Pasal 46

(1) Setelah penghitungan suara selesai, Panitia Pemilihan membuat dan menandatangani bersama-sama saksi dan membacakan berita acara pemilihan di depan masyarakat serta menyerahkannya kepada BPD;

(2) Dalam hal, saksi dan sebagian anggota Panitia Pemilihan tidak menandatangani berita acara pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berita acara penghitungan suara dinyatakan tetap sah;

(3) Ketua Panitia Pemilihan mengumumkan calon Kepala Desa terpilih dan menyatakan sahnya pelaksanaan pemilihan Kepala Desa;

Pasal 47

Setelah selesai pelaksanaan Pemilihan, Ketua Panitia Pemilihan melaporkan hasil pemilihan Kepala Desa kepada BPD dengan dilengkapi Berita Acara Pemilihan untuk ditetapkan dalam Keputusan BPD.

BAB  VIIIPENETAPAN CALON TERPILIH, PENGESAHAN PENGANGKATAN,

PELANTIKAN DAN MASA JABATAN KEPALA DESA

Bagian PertamaPenetapan Calon Terpilih dan Pengesahan Pengangkatan

Pasal 48

(1) Hasil pemilihan Kepala Desa ditetapkan dengan Keputusan BPD berdasarkan Laporan dan Berita Acara Pemilihan dari Panitia pemilihan selanjutnya Calon terpilih disampaikan oleh BPD kepada Bupati melalui Camat untuk disahkan menjadi Kepala Desa terpilih;

(2) Bupati menerbitkan Keputusan Bupati tentang pengesahan pengangkatan Kepala Desa terpilih paling lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari BPD.

Bagian KeduaPelantikan Kepala Desa

Pasal 49

(1) Kepala Desa terpilih dilantik oleh Camat atas nama Bupati dilaksanakan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari terhitung tanggal penerbitan Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat 2;

(2) Pelantikan Kepala Desa dapat dilaksanakan di Desa bersangkutan dihadapan masyarakat;(3) Sebelum memangku jabatannya, Kepala Desa mengucapkan sumpah/janji.(4) Susunan kata-kata sumpah/janji Kepala Desa NEGLASARI dimaksud adalah sebagai berikut :

“ Demi Allah, saya bersumpah/janji  bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Desa Neglasari dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara; dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta melaksanakan segala Peraturan perUndang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”

Pasal 50

Apabila pelaksanaan pelantikan Kepala Desa jatuh pada hari libur, maka pelantikan dilaksanakan pada hari kerja sehari sebelum atau sesudah hari libur.

Pasal 51

Pelantikan Kepala Desa yang tidak dapat dilaksanakan tepat waktu karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dapat ditunda paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal berakhirnya masa

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 21

Page 22: DRAF TATIB  P4KD 2013

jabatan Kepala Desa yang bersangkutan atas Persetujuan Bupati, dengan ketentuan bahwa Kepala Desa yang lama tetap melaksanakan tugasnya selama masa penundaan tersebut.

Bagian KetigaMasa Jabatan Kepala Desa

Pasal 52

Masa Jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

BAB IXMEKANISME PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA

Bagian PertamaMekanisme Pengaduan

Pasal 53

(1) Pelanggaran pada setiap tahapan Pemilihan Kepala Desa dilaporkan kepada Panitia Pengawas Pemilihan oleh masyarakat maupun Calon Kepala Desa atau Tim Kampanye;

(2)  Laporan sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan secara lisan atau tertulis, meliputi :a. Nama dan alamat pelapor;b. Waktu dan tempat kejadian perkara;c. Nama dan alamat pelanggar;d. Nama dan alamat saksi-saksi;e. Uraian kejadian.

(3) Laporan sebagimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Panitia Pengawas  selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak terjadinya pelanggaran;

(4)  Tata cara pelaporan diatur lebih lanjut oleh Panitia Pengawas Pemilihan.

Pasal 54

(1) Panitia Pengawas Pemilihan mengkaji setiap laporan yang diterima;(2) Panitia Pengawas Pemilihan memutuskan untuk menindak lanjuti atau sebaliknya laporan

sebagaimana dimaksud ayat (1) paling lama 7 (tujuh) hari sejak laporan diterima;(3) Dalam hal Panitia Pengawas Pemilihan memerlukan keterangan tambahan dari pelapor untuk

melengkapi laporan putusan sebagaimana dimaksud ayat (2), dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari sejak laporan diterima;

(4) Dalam hal laporan yang bersifat sengketa dan tidak mengandung unsur  pidana, diselesaikan oleh Panitia Pengawas Pemilihan;

(5) Dalam hal laporan yang bersifat sengketa yang mengandung unsur  pidana, penyelesaiannya diteruskan kepada aparat penyidik;

(6) Laporan yang mengandung unsur  pidana sebagaimana dimaksud ayat (5) yang telah memperoleh putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, yang berakibat Calon Kepala Desa Terpilih tidak memenuhi persyaratan, ditindaklanjuti dengan Pembatalan Pemilihan oleh Panitia Pemilihan.

Bagian KeduaPenyelesaian Sengketa

Pasal 55

(1) Panitia Pengawas Pemilihan menyelesaikan sengketa sebagaimana dimaksud pasal 54 ayat (4) dilakukan melalui :a. Mempertemukan pihak-pihak yang bersengketa agar melakukan musyawarah untuk mencapai

kesepakatan;b. Dalam hal tidak mendapat kesepakatan  sebagaimana dimaksud huruf a, Panitia Pengawas

Pemilihan membuat keputusan.(2) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud ayat (1) paling lambat 14 (empat belas) hari sejak

pihak-pihak yang bersengketa dipertemukan.

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 22

Page 23: DRAF TATIB  P4KD 2013

Pasal 56

(1) Penyidikan terhadap sengketa yang mengandung unsur pidana yang diatur oleh Tata Tertib P4KD ini dilakukan sesuai dengan kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana;

(2) Penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XBIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA

Pasal 57

(1) Biaya penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa dibebankan sepenuhnya kepada APBD Kabupaten Bandung;

(2) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar Rp. 5000 (lima ribu rupiah) / hak pilih yang dialokasikan untuk biaya administrasi;

(3) Biaya Pemilihan  Kepala Desa harus di pergunakan sehemat-hematnya sejak persiapan sampai pelantikan.

BAB XIPEGAWAI NEGERI YANG MENJADI KEPALA DESA

Pasal 58

(1) Pegawai Negeri Sipil yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa, selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (2) juga harus mendapat ijin tertulis dari pimpinan instansi induknya;

(2) Bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah dilantik menjadi Kepala Desa terhitung mulai tanggal pelantikan harus bertempat tinggal di Desa NEGLASARI;

(3) Bagi Kepala Desa yang terpilih dari  Pegawai Negeri Sipil dibebaskan untuk sementara waktu dari jabatan organiknya selama menjadi Kepala Desa tanpa kehilangan statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil;

(4) Bagi Kepala Desa yang terpilih dari Pegawai Negeri Sipil, berhak mendapatkan gaji, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghasilan lainnya, dan kepadanya diberikan tambahan penghasilan Desa yang bersangkutan yang dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

(5) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) Pegawai Negeri Sipil yang menjadi Kepala Desa, diberikan oleh instansi induknya dengan memperhatikan penilaian dari Camat.

Pasal 59

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang belum berakhir masa jabatannya tidak dapat diberhentikan dengan alasan bahwa yang bersangkutan memasuki usia Pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 60

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang belum berakhir masa jabatannya,  tidak dapat dicalonkan dalam jabatan struktural, fungsional kecuali yang bersangkutan bersedia meninggalkan jabatan Kepala Desa dan Pejabat yang berwenang mengijinkan.

Pasal 61

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang berhenti atau diberhentikan oleh pejabat yang berwenang, dikembalikan ke Instansi Induknya, selama yang bersangkutan belum memasuki masa pensiunnya.

BAB XIIPELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 62

(1) Panitia Pemilihan Kepala Desa mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan penggunaan bantuan biaya pemilihan Kepala Desa kepada BPD, dan melaporkan kepada camat dengan format pertanggungjawaban keuangan sebagaimana tercantum dalam lampiran Tata Tertib Panitia P4KD ini;

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 23

Page 24: DRAF TATIB  P4KD 2013

(2) Panitia Pengawas Pemilihan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Camat;(3) Camat melaporkan kepada Bupati mengenai pelaksanaan hasil pemilihan Kepala Desa di

wilayahnya.

Pasal 63

Pembekalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 harus dilakukan secara terprogram dan terpadu, serta diarahkan untuk dapat meningkatkan kualitas Kepala Desa dan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai dengan tuntutan kemajuan jaman.

Pasal 64

Pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa secara fungsional dilakukan oleh pejabat  yang berwenang dan pengawasan melekat dilakukan oleh Camat.

BAB XIIIKETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Pasal 65

(1) Apabila Penyelenggaraa Pemilihan Kepala Desa tidak dapat dilaksanakan tepat waktu, Bupati atas usul BPD dan atau tokoh masyarakat dapat memperpanjang waktunya untuk paling lama 3 (tiga) bulan dengan ketentuan bahwa Kepala Desa yang lama tetap menjalankan sampai dilantik Kepala Desa hasil pemilihan;

(2) Apabila Perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ternyata belum cukup, Bupati menetapkan Penjabat Kepala Desa atas usul BPD.

BAB XIVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 66

Dengan berlakunya Tata Tertib P4KD ini , maka Tata Tertib P4KD Desa Neglasari sebelumnya yang mengatur Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa Desa Neglasari Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 67

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Tata Tertib Panitia P4KD ini, sepanjang teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Keputusan Panitia P4KD.

Pasal 68

Tata Tertib P4KD ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Ditetapkan di  :  Neglasari PadaTanggal  :  .......................... Ketua Panitia P4KD Desa Neglasari

................................................................

Panitia P4KD Desa Neglasari Tahun 2013 24