Download - Dra . Widia Permana , S.Sos ., M.AB

Transcript
Page 1: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Dra. Widia Permana, S.Sos., M.AB

SISTEM KLASIFIKASI

E-mail : [email protected] 082143511267

Page 2: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Pendahuluan1

Sejarah2

Pengertian3

Obyek4

Dasar5

Overview

Perlengkapan Bagan Klasifikasi7

Tujuan6

Page 3: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASISejarah perkembangan klasifikasiCallimachus ; perpustakaan Alexandria katalognya yg terkenal bernama PINAKES.

2 kelompok utama klasifikasi bagan-bagan klasifikasi purba dan skolastik

1. Bagan klasifikasi berdasarkan atas kegunaan , tidak berdasarkan para filsafat.

2. Bagan klasifikasi yang mempunyadi dasar filsafat.

Page 4: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASITahun dan nama pencipta klasifikasi yang penting :TAHUN PENCIPTA

SM 428-34 Plato

384-322 Aristoteles

260-240 Call imachus

M c305 Porpnyry

c439 Carpella

1266 Roger Bacon

1498 Aldus Manutius

1548 Combad Gesner

1583 La Croix du Maine

1587 Christofle de Savigny

Page 5: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASITH PENCIPTA TH PENCIPTA

M 1605

Francis Bacon 1870 W.T. Harris

1643

Gabriel Naude 1871 Natale Batezzti

1678

Jean Garnier 1878 Melvil Dewey-Decimal Class.

1679

Ismael Bouilleau 1879 J. Schwartz

1705

Gabriel Martin 1879-1901

Charles Ammi Cutter-Expansive Classification

1763

Gillaume De Bure 1882 Lylod P. Smith

1810

Jacques Charles Brunet

1888 Otto Hatwig

1814

Thomas Hartwal Horne

1890 Leopold Delisle

1836

British Museum 1895 Quin Brown

1859

Edward Edwards 1898 James Duff Brown Adjustable Class.

Page 6: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASITH PENCIPTA

M 1901 Library of Congress

1905 Classification Decimal (Institrute International de Bibliographie)

1906 J.D. Brown Subject Classification

1933 Henry Evelin Bliss-System of Bibliographic Classification

1933 S.R. Ranganathan-Colon-Classification

Page 7: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASIKlasifikasi filsafat menyusun pengetahuan dengan

mendaftarkan, menilai dan mengklasifikasikan fikiran, ide dan konsep untuk tujuan yg bersifat universal

Klasifikasi buku (perpustakaan) menyusun ekspresi pengetahuan sebagaimana tersirat pada catatan penulis, dengan beberapa penyesuaian yang diperlukan karena bentuk fisik dan pencatatan itu sendiri dengan tujuan tertentu. Yaitu menyajikan pendekatan subyek sebaik-baiknya dari koleksi tersebut.

Page 8: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASI1. DDC (Dewey Decimal Classification)Oleh Melvile Louis Kossuth Dewey 2. UDC (Universal Decimal Classification)

Pengembangan dari DDC mula mula disarankan oleh senator Henry La Fointane dan Paul OtletPertama diterbitkan th 1895 Lebih spesifik dan fleksibel: perpustakaan khusus

3. LC (Library of Congress Classification)Dipergunakan di perpustakaan kongresPerpustakaan nasional AS dirintis oleh Dr. Herbert Putman th 1897 didasari oleh DDC dan bagan Cutter

4. Bagan bagan klasifikasi khususKlasifikasi dalam bidang khusus misalnnya kedokteran, MESH

Page 9: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASIMembuat klasifikasi dengan organisasi ilmiah

dan bersifat mendidik yaitu membuat lebih praktis.

Hendaknya diingat bahwa perpustakaan dalam perngertian yang tinggi merupakan khasanah ilmu pengetahuan dan kasifikasinya hendaknya terstruktur tidak sembarangan dibuat dan mempunyai nilai nilai intelektual yang edukatif.

Page 10: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASIPengertian ,obyek, dasar dan tujuan

Klasifikasi adalah suatu pendekatan yang formal kepada buku dan bahan-bahan bacaan lainnya sehingga klasifikasi dalam arti yang luas adalah suatu proses mental yang terjadi dalam pikiran kita pada waktu mengelompokkan sesuatu obyek dan membedakan satu obyek dengan obyek lainnya.

Klasifikasi berintikan kelas yaitu benda yang dipersatukan bersama karena karakteristik/ciri yang dimiliki setiap kumpulan benda itu

Page 11: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASIKlasifikasi buku dapat diartikan sebagai Penggolongan buku dan bahan pustakan lainnya

berdasarkan persamaan dan perbedaannya sesuai dengan sistem/bagan klasifikasi tertentu.

OBYEK KLASIFIKASI Apapun dapat diklasifikasikan/digolongkan

misalnya buah, ikan, kendaraan, manusia, dsb.

DASAR KLASIFIKASIUkuran buku, warna jilid, tahun terima, subyek.

Page 12: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASISUBYEK adalah Tema atau pokok bahasan sebuah buku baik tersebut ada dalam buku atau tidak.

Mengapa buku harus diklasifikasikan?Karena banyaknya jumlah buku di perpustakaan dan bersifat heterogen maka perlu ada cara yang efisien untuk keperluan temu kembali informasi (retrieval information)

Page 13: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASITujuan KlasifikasiMemudahkan mencari buku yang diperlukan secara tepat dan cepat serta mendapatkan secara cepat dan tepat pula.

Pada Sistem Terbuka (Open Access)Bisa langsung pada rak atau melalui katalog kartu maupun elektronik

Pada Sistem Tertutup (Closed Access)Melalui katalog terlebih dahulu dan kemudian minta bantuan petugas.

Page 14: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASIFungsiFungsi klasifikasi adalah memudahkan untuk

menemukan dan menempatkan buku pada rak dengan cepat (to make each book readily available)

Manfaat1. Memudahkan survei koleksi yang kita miliki2. Untuk memiliki pengembangan koleksi3. Mengingatkan kita untuk mengisi yang kurang

dan menyiangi kelebihan koleksi yang dimiliki (weeding)

4. Membantu berpikir secara teratur dan sistematis5. Memudahkan pembuatan bibliografi dalam

bidang tertentu.

Page 15: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASIChecking kebenaran klasifikasiKalaupun masih ada keraguan sebaiknya

ditanyakan kepada yang lebih senior atau merujuk klasifikasi yang telah ada atau merujuk pada katalog dalam terbitan dari perpusnas RI baik secara manual ataupun elektronik

Cara memberikan notasi (nomor kode)Notasi Murni (Pure Notation)Digunakan DDC : angka 3 digit.

Notasi Campuran (Mixed Notation)Digunakan huruf dan angka

Page 16: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

SISTEM KLASIFIKASIPembuatan katalog juga melalui1) Pendekatan melalui pengarang (author

approach)Katalognya disebut author catalog yaitu susunan katalog secara aphabetic menurut tajuk pengarang

2) Pendekatan melalui judul (title approach)

3) Pendekatan melalui subyek (subject approach)Katalog subyek bisa dilihat melalui nomor klasifikasinya apabila sudah tau.

Page 17: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Dasar-dasar Klasifikasi Bahan Pustaka

Jaman Purba sistem penyusunan perpustakaan hanyalah bersifat dan bertujuan praktis

Pengelompokan subyek berdasarkan pengarang, menurut aturan masuknya, ukuran bahkan berdasarkan warna jilidannya.

Page 18: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Sistem-sistem klasifikasi

1. Klasifikasi ArtifisialSuatu klasifikasi di mana sifat-sifat yang

kebetulan ada pada benda yang diklasir dipakai sebagai dasar penyusunannya.

2. Klasifikasi AlamSuatu klasifikasi di mana sifat-sifat yang

melekat yang tidak bisa dipisahkan dari buku yang diklasir, dijadikan dasar penyusunan. Penyusunan buku buku berdasarkan isinya, pokok soalnya, subyeknya, disebut klasifikasi alam atau klasifikasi fundamental.

Page 19: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Sistem-sistem klasifikasi3. Klasifikasi HirarsikalKonsep klasifikasi hirarsikal didasrkan pada suatu

asumsi bahwa proses subdivisii harus menunjukkan sebanyak mungkin hirarki alam dari suatu subyek yang dimulai dari kelas-kelas yang sangat luas (ekstensif) dan kurang intensif, kepada kelas kelas yang kurang luas tetapi santat intensif. Susunan subyek, hendaknya dimulai deari karya-karya umum diikuti oleh karya-karya umum yang dibahas secara khusus kepada karya-karya khusus yang dibahas secara umum dan akhirnya kepada karya kara khusus dibahas secara khusus pula.

Page 20: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Sistem-sistem klasifikasiPrinsip-prinsip Klasifikasi Hirarsikal dapat diringkas

sebagai berikut :a) Mengikuti prinsip kelas-kelas yang sangat ekstensif dan

kurang intensifb) Proses dilanjutkan dengan menyebutkan kualitas yang

membedakan dalam tiap kelas utama, sehingga terjadilah subkelas dan subdivisi.

c) Tiap sub divisi selanjutnya dibagi lagi oleh kualitas yang membedakan supaya menghasilkan sub divisi lagi dan demikianlah selanjutnya sehingga menghasilkan seksi dan subseksi, sampai sub-divisi berikutnya tidak mungkin dapat dibuat dan tidak bisa dilakukan lagi.

d) Tiap sub divisi sebuah kelas, merupakan sub-ordinat kepada tajuk kelas danjumlah sub-divisi ini dalam seluruh pengertian istilah kelas, tetapi setiap set sub-divisi dapat terdiri dari kelas-kelas yang setingkat. Contoh DDC

Page 21: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Sistem-sistem klasifikasi4. Klasifikasi referensialKlasifikasi ini berdasarkan suatu asumsi bahwa klasifikasi

hendaknya memperlihatkan hubungan-hubungan kelas dari suatu subyek tertentu dalam bentuk yang lebih memuaskan daripada penyajian tradisional bersifat linier.

Sistem ini bersifat pragmatis dan empiris di mana unsur elemennya berkaitan dengan sifat tunggal yang berdiri sendiri, milik atau pemakaian, tanpa melihat pada karakteristik lainnya. Klasirikasi referensial membolehkan kemungkinan penyatuan benda-benda universal yang sama sesuai dengan sifat milik yang berbeda. Satuan unit mana saja mungkin mempunyai arti sebagai akibat dari hubungan nomor nomor yang berbeda.

Dalam klasifikasi ini hubungan luar, keadaan sekelilingnya dan bukan inti/konsep yang penting dari tindak klasifikasi.

Contoh : UDC, Colon classification, dan sebagainya.

Page 22: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Sistem-sistem klasifikasi5. Klasifikasi bibliotekalKlasifikasi buku yang dipakai untuk menyusun buku-

buku dalam rak di perpustakaan disebut klasifikasi bibliotekal atau klasifikasi rak atau klasifikasi perpustakaan (biasanya disebut klasifikasi bibliothecal shelf atau library classification).

6. Klasifikasi katalogSuatu sistem klasifikasi yang dipergunakan untuk

menyusun kartu-kartu katalog disebut klasifikasi susunan katalog, biasanya disebut klasifikasi bibliografis (bibliographical classification atau catalog classification.

Klasifikasi ini diperpustakaan akan menyangkut pekerjaan :

Page 23: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Klasifikasi kataloga) Menetapkan subyek, pokok persoalan

sebuah buku karena klasifikasi di perpustakaan selalu dimasukkan dengan menggolongkan buku menurut subyek atau isi.

b) Menempatkan buku dalam kelas sesuai dengan klasifikasinya.

c) Memberi notasi seperti halnya kalau kita memakai bagan klasifikasi DDC misalnya memberi tanda notasi 540 untuk buku yang membahas subyek mengenai kimia.

Page 24: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Perlengkapan Bagan Klasifikasi1) BaganPenyediaan tempat tempat tertentu dikenal dengan penempatan

tetap atau dengan menyebutkan susunan subyek pada buku buku itu sendiri dan menyusun buku buku itu berhubungan satu dengan lainnya. Sehingga buku buku itu dapat dipindahkan dan ditempatkan diantaranya tanpa mengganggu urutan pertamanya. Hal ini dikenal sebagai penempatan yang bersifat relatif dan merupakan prinsip dari kerja bagan bagan modern.

2) NotasiAdalah suatu seri susunan simbol yang mewakili suatu seri susunan

istilah dalam bagan klasifikasi. Atau dapat dikatakan notasi adalah suatu simbol singkat bagi suatu kelas tertentu divisi atau sub divisi dalam suatu bagan klasiffikasi jadi memberikan satu cara penunjukan terhadap sususnan dan identifikasi kategori kategori subyek.

Page 25: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Perlengkapan Bagan Klasifikasi3) Indeks

Memberikan cara penunjukan yang efisien pada istilah dalam bagan klasifikasi yang dipakai. Bentuk umum dari indeks ini adalah indeks relatif, dalam hal ini dibawah suatu tajuk tertentu, didaftarkan semua aspek aspek yang berhubungan dari suatu subyek yang mungkin terdapat di mana saja dalam bagan, juga posisi dari topik utama. Hampir tiap klasifikasi modern mempunyai indeks relatif.

4. Sebuah atau beberapa yang sangat umum (misalnya ensiklopedia) sering disebut generalia. Sebuah kelas yang biasanya ditempatkan pada permulaan sebuah bagan, karena karya umum atau generalia adalah karya karya yang terlalu luas cakupannya untuk dimasukkan di bawah kelas kelas subyek utama mana saja. Contoh : ensiklopedi a dan surat kabar.

5. Sebuah atau beberapa buah kelas untuk karya karya yang bentuk p[enyajiannya lebih penting daripada subyeknya (misal kesusasteraan). Bahan bahan dalam katagori ini diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, karena bentuk ini penting sekali.

Page 26: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Perlengkapan Bagan Klasifikasi6) Fasilitas koleksi khusus tertentu. Tempat yang

sering kali disediakn untuk koleksi tertentu. (misalnya 080 dalam DDC dan Y dalam subject classification untuk koleksi mengenai minal setempat. Prakteknya di sebagaian besar perpustakaan ilaha memintahkan koleksi khusus dari urutan umum menyesuaikan bagan Library of Congress atau UDC atau membuat bagannya sendiri.

7) Bagan bagan dan tabel tambahan, yang dipakai dalam notasi, untuk menyatakan aspek yang secara tetap terjadi di dalam beberapa subyek yang berbeda (misalnya waktu, wilayah) semua ini disebut peralatan menemonik.

Page 27: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Perlengkapan Bagan KlasifikasiBagan bagan dan tabel tabel tambahan ditambahkan

kepada subyek utama untuk melaksanakan hubungan hubungan seringkali terjadi sub divisi dari jenis umum yang sama kepada subyek subyek waktu wilayah yang berbeda dan sebagainya.

Bagan dan tabel tambahan ini terdiri dari 3 kelompok :1) Bagan yang umum dan dapat diterapkan dengan

perngertian yang sama di seluruh klasifikasi, misalnya klasifikasi persepuluhan, sub divisi umum

2) Bagan yang umum bagi kelompok subyek dan yang mungkin diterapkan pada subyek subyek itu, misalnya bibliographic classification, bagan sistematis dan tambahan 5.

3) Bagan yang dapat diterapkan pada suatu tempat saja seperti pada bagan Library of Congress Classification

Page 28: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Klasifikasi dikatakan baik apabila1) Bersifat inklusip dan komprehensif (mencakup

seluruh subyek)2) Bersifat sistematis3) Bersifat luwes dan luas4) Terminologi (Jelas dan deskriptif)5) Terinci mewakili tingkat keumuman6) Memungkinkan pengkombinasian ide ide dan

mengklasifikasikan dari berbagai sudut pandangan7) Harus terang dan ringkas8) Menyediakan sebuah kelas untuk buku buku yang

bersifat umum dan juga memungkinkan buku buku mengenai subyek-subyek dalam kelas manapun atau divisi dari suatu kelas dalam cara yang umum.

9) Harus dilengkapi dengan sebuah indeks untuk memudahkan pemakaiannya.

Page 29: Dra .  Widia Permana ,  S.Sos ., M.AB

Referensi matakuliah SISTEM KLASIFIKASI Wynar, Bondan S. (1967). Introduction to

cataloguing and classification. 3rd ed. Tapei : Library Science Text Series.

Kohar, Ade (1993) dan Rina Sulfiani Saari. Panduan klasifikasi menggunakan DDC edisi 20. Jakarta : PDII

Mudyana, Engking (1987) dan Royani. Klasifikasi : Pengantar teoritis dan praktis organisasi pustaka. Jakarta : Depdiknas.

Taylor, Arlene G. (2006). Introduction to Cataloging and Classification (Library and Information Science Text Series). 10th ed. London : Libraries Unlimited

 Yulia, Yuyu (2010) dan B. Mustafa. Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka.