DOKUMEN KESEPAKATAN
RAPAT KOORDINASI NASIONAL
INFORMASI GEOSPASIAL
TAHUN 2013
LAMPIRAN 1
1.1 INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
Tabel 1 Kesepakatan di Bidang Informasi Geospasial Dasar
No Kesepakatan
1 Menindaklanjuti RAN 2012 yang belum terlaksana
2 Program percepatan penyelenggaraan IGD (pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan dan pengamanan, penyebarluasan dan penggunaan IGD):
a. Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (JKGG)
� Pembangunan dan penyebaran JKGG di seluruh wilayah Indonesia.
� Merealisasikan model geoid di Indonesia.
� Densifikasi jaringan pasut di seluruh wilayah Indonesia.
� Pemutakhiran Sistem Referensi Geospasial Nasional (Horisontal, Vertikal dan
Gayaberat).
b. Peta Dasar
� Program adjudikasi pemetaan batas wilayah administrasi untuk masukan
pembuatan Permendagri.
� Program pemutakhiran pemetaan batas wilayah negara dan batas wilayah
administrasi.
� Program pemetaan rupabumi untuk wilayah Kalimantan pada skala 1:25.000.
� Program pemetaan rupabumi untuk wilayah daerah kota otonom pada skala
1:10.000 dan 1:5.000.
� Program pengadaan citra tegak resolusi tinggi seluruh wilayah Indonesia
sebagai IGD alternatif sebelum peta dasar vektor tersedia secara memadai.
� Program penyediaan data vektor garis pantai seluruh Indonesia.
� Program pemetaan LPI dan LLN skala 1:50.000.
� Program pemetaan LPI prioritas area pada skala 1:25.000 dan 1:10.000.
� Program pemetaan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)III.
3 Program bersama percepatan survei dan pemetaan kelautan untuk mitigasi
bencana.
4 Kesepakatan untuk menjalankan strategi percepatan penyelenggaraan IGD:
a. Mengaktifkan pokja yang sudah dibentuk:
� Pokja Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (BIG, BPN, BMKG, LIPI,
ESDM, DittopAD, Dishidros, Dispotrud, KemenHub, Perguruan Tinggi)
dikoordinasi oleh Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika BIG;
� Pokja Pemetaan Rupabumi/Topografi (BIG,BPN, BMKG, LIPI, ESDM,
DittopAD, Dishidros, Dispotrud, KemenHub, Perguruan Tinggi) dikoordinasi
oleh Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim BIG;
� Pokja Pemetaan Pantai dan Laut (BIG, LIPI, BPPT, ESDM, KKP, Dishidros,
KemenHub, Perguruan Tinggi) dikoordinasi oleh Pusat Pemetaan Kelautan
dan Lingkungan Pantai BIG;
� Pokja Batas Wilayah (BIG, Kemendagri, Kemlu, Kemhan, ESDM, BNPP,
KemenHub, DittopAD, Dishidros, KKP, Perguruan Tinggi) dikoordinasikan
oleh Pusat Batas Wilayah.
� Pokja Toponim (BIG, Kemendagri, Kemlu, Kemhan, ESDM, DittopAD,
Dishidros, KKP, Perguruan Tinggi) dikoordinasikan oleh Pusat Pemetaan
Rupabumi dan Toponim BIG.
1.2. INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
Tabel 2 Kesepakatan di Bidang Informasi Geospasial Tematik
No Kesepakatan
1 Terkait Kelompok Kerja Nasional Informasi Geospasial Tematik (Pokja nasional IGT):
a. Tujuan pembentukan Pokja Nasional IGT adalah untuk merumuskan
strategi, kebijakan, dan program rencana penyelenggaraan IGT serta
mengintegrasikan kegiatan penyelenggaraan IGT.
b. Organisasi Pokja Nasional IGT terdiri atas penanggung jawab,
pengarah, ketua, sekretaris dan11 pokja IGT yaitu :
i. Pokja Pemetaan Sumberdaya Air dan DAS;
ii. Pokja Pemetaan Sumberdaya Lahan Pertanian dan Gambut;
iii. Pokja Pemetaan Dinamika Sumberdaya;
iv. Pokja Pemetaan Perubahan Iklim;
v. Pokja Pemetaan Ekoregion;
vi. Pokja Pemetaan Monitoring Perijinan Sektoral, Penutup
lahan, dan Status Lahan;
vii. Pokja Pemetaan Transportasi;
viii. Pokja Pemetaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil;
ix. Pokja Pemetaan Kebencanaan;
x. Pokja Pemetaan Tata Ruang;
xi. Pokja Pemetaan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Atlas.
c. Pokja Nasional IGT harus menentukan prioritas penyelenggaraan IGT
berdasarkan kebutuhan riil nasional dan isu-isu strategis nasional.
d. SK Pembentukan Pokja Nasional IGT akan ditandatangani oleh
Kepala BIG. BIG akan mengirim surat kepada K/L (pejabat eselon 1),
universitas, Asosiasi Profesi, dan LSMuntuk penunjukan pengarah,
ketua, sekretaris dan anggota dalam pokja
e. Program kerja dan jadwal pokja di tahun 2013 telah disepakati untuk
b. Melibatkan K/L dan Pemda sebagai kontributor dalam penyelenggaraan IGD.
c. IGD harus dapat diperoleh secara mudah dengan tarif Rp 0,- untuk pengguna
melalui Infrastruktur Data Spasial Nasional.
d. Penyusunan norma, standar,prosedur, dan ketentuan (NSPK) dalam
penyelenggaraan IGD.
e. Merekomendasikan untuk meningkatkan kapasitas nasional dalam
melaksanakan penyenggaraan IGD, baik SDM maupun Industri IG.
f. Penerbitan kebijakan untuk mengantisipasi IGD yang belum memadai.
g. Penerbitan versi resmi unsur-unsur IGD oleh BIG.
ditindaklanjuti. Koordinasi pelaksanaan program kerja tersebut
adalah sebagai berikut:
i. Rapat Koordinasi Pokja Pendahuluan ( 20-21 Februari 2013)
ii. Rapat Koordinasi Teknis setiap Pokja IGT tahap 1 (15-17 Mei
2013)
iii. Rapat Koordinasi Teknis setiap Pokja IGT Tahap 2 (27-29
Agustus 2013)
iv. Rapat Koordinasi Pokja IGT Tahap Final (20 November 2013)
f. Program kerja dilaksanakan oleh anggota Pokja dari K/L terkait
yang berperan sebagai inisiator program kerja.
g. BIG memfasilitasi rapat koordinasi Pokja yang berkaitan dengan
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program kerja.
2 Terkait dengan program prioritas tahun 2014:
a. Penyelenggaraan IGT difokuskan pada percepatanprogram
penataan ruang dan penyediaan IGT sumberdaya laut, pesisir dan
pulau-pulau kecil.
b. Penyediaan IGT untuk program prioritas difokuskan pada tema-
tema sebagai berikut: lereng, morfologi, DAS, penutup
lahan/penggunaan tanah, geologi, kawasan pertambangan, rawan
bencana, hidrologi, oseanografi, curah hujan, jenis tanah dan lahan
gambut, luas baku sawah, kawasan kehutanan, kepadatan
penduduk, pertanian/peternakan/perkebunan, kesesuaian
lahan,kemampuan lahan, sumberdaya pesisirpulau kecillaut, peta
zonasi pemanfaatan laut dan pesisir, penanggulangan kemiskinan,
kawasan cagar budaya, kawasan konservasi dan fungsi lindung,
kawasan perindustrian, kawasan pariwisata, infrastruktur laut dan
pesisir, transportasi, ekoregion.
c. Penyediaan IGT dieselenggarakan oleh K/L yang berperan sebagai
walidata.
d. Lokasi program prioritas untuk tata ruang mencakup wilayah
nasional dengan skala 1: 50.000. Oleh sebab itu, perlu dukungan
percepatan pemetaan RBI, LPI minimal skala 1: 50.000 dan citra
penginderaan jauh resolusi yang memadahi dalam mendukung
penataan ruang di wilayah tersebut.
e. Lokasi program prioritas untuk penyediaan IGT sumberdaya laut
pesisir dan pulau kecil difokuskan di kawasan ALKI 3, terutama yang
berbatasan dengan Negara lain.
f. Penyediaan IGT sumberdaya laut, pesisir di pulau-pulau kecil
terdepan memerlukan skala besar (minimal 1: 10.000)
g. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pencapaian target program
prioritas penyelenggaraan IGT di masing
Rp. 813.235.000.000
Tabel 1.
h. Pencapaian target program prioritas 2014 memerlukan dukungan
anggaran dari Kementerian Keuangan dan Bappenas.
4 Kerjasama antara K/L dalam pelaksanaan program kerja
dan perudang-udangan yang berlaku
5 Standard basisdata IGT diperlukan untuk mengintergrasikan IGT di K/L terkait
6 Terkait dengan penyusunan konsep Grand Design IGT 2015
a. Penyusunan Rencana Aksi IGT 2015
kebutuhan IGT untuk menjawab isu strategis nasional, seperti
MP3EI,
penataan ruang, konflik so
isu strategis lainnya.
b. Anggota Pokja IGT akan mengkaji lebih lanjut kebutuhan IGT untuk
penyusunan Rencana Aksi IGT 2015
IGT tersebut
walidata.
c. Rencana Aksi IGT 2015
prioritas penyelenggaraan IGT di masing-masing K/L terkait
13.235.000.000,- (Tabel 1.)
Tabel 1. RencanaAlokasi Anggaran Penyelenggaraan Igt Tah
Pencapaian target program prioritas 2014 memerlukan dukungan
anggaran dari Kementerian Keuangan dan Bappenas.
Kerjasama antara K/L dalam pelaksanaan program kerja sesuai dengan peraturan
udangan yang berlaku
IGT diperlukan untuk mengintergrasikan IGT di K/L terkait
Terkait dengan penyusunan konsep Grand Design IGT 2015-2019:
Penyusunan Rencana Aksi IGT 2015-2019 berdasarkan pada
kebutuhan IGT untuk menjawab isu strategis nasional, seperti
MP3EI, Penanggulangan Kemiskinan, ketahanan pangan dan energi,
penataan ruang, konflik sosial, kebencanaan dan perubahan iklim
isu strategis lainnya.
Anggota Pokja IGT akan mengkaji lebih lanjut kebutuhan IGT untuk
penyusunan Rencana Aksi IGT 2015-2019. Pengkajian ke
ersebut dilakukan oleh anggota Pokja yang berperan sebagai
walidata.
Rencana Aksi IGT 2015-2019 mencakup penyediaan IGT wilayah
masing K/L terkait adalah
Alokasi Anggaran Penyelenggaraan Igt Tahun 2014
Pencapaian target program prioritas 2014 memerlukan dukungan
anggaran dari Kementerian Keuangan dan Bappenas.
sesuai dengan peraturan
IGT diperlukan untuk mengintergrasikan IGT di K/L terkait
berdasarkan pada
kebutuhan IGT untuk menjawab isu strategis nasional, seperti
ketahanan pangan dan energi,
ial, kebencanaan dan perubahan iklim,
Anggota Pokja IGT akan mengkaji lebih lanjut kebutuhan IGT untuk
2019. Pengkajian kebutuhan
dilakukan oleh anggota Pokja yang berperan sebagai
2019 mencakup penyediaan IGT wilayah
nasional dan yang wilayah lainnya yang masih gap pada pencapaian
kegiatan tahun 2014.
d. Draft Grand Design IGT 2015-2019 ditargetkan selesai paling lambat
Bulan November 2013.
1.3. INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL
Tabel 3 Kesepakatan di Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial
No Kesepakatan
1 KESEPAKATAN UMUM:
1. Sepakat melaksanakan roadmap yang ditetapkan di Rakornas IIG Tahun 2012
(terlampir)
2. Sepakat untuk melakukan rencana aksi untuk prioritas berikut:
a) Tindak lanjut Citra Tegak Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi
(CTSPJRT);
b) Pembentukan Komite Ina-SDI dan Revisi Perpres 85 Tahun 2007 tentang
Jaringan Data Spasial Nasional;
c) Percepatan pembangunan dan pembinaan SJ; dan
d) Mengakomodasi Pemetaan Partisipatif;
3. Sepakat untuk melakukan percepatan penyusunan Lisensiatas data dan akses
terhadap data pemerintahdalam rangka menetapkan hak dan kewajiban dari
walidata dan pengguna. Jenis lisensi tersebut tidak terbatas kepada:
a) Lisensi Data Terbuka (Open Data License) dan;
b) Lisensi Akses Data Terbuka (Open Data Access License).
2 KESEPAKATAN TENTANG INPRES NO. 6/2012:
1. Sepakat menggunakan CTSPJRT yang dihasilkan sesuai dengan Inpres No. 6
Tahun 2012.
2. LAPAN bersama BIG sepakat untuk mensosialisasikan hal sebagai berikut,
melalui media website:
a) spesifikasi layanan;
b) indeks lokasi yang telah diakusisi, dan
c) program akusisi yang akan dilakukan.
3. Sepakat mengikuti mekanisme pengajuan permintaan CTSPJRTyang disusun
LAPAN bersama BIG, yaitu:
a) melampirkan surat resmi permintaan yang ditandatangani oleh pejabat
minimum eselon II, dilampiri TOR kegiatan yang tercantum dalam RKAKL;
b) tidak melakukan penganggaran pembelian CTSPJRT;
c) melampirkan lokasi geografis wilayah cakupan;
d) mencantumkan periode waktu akuisisi;
4. Pengajuan permohonan CTSPJRT diterima paling lambat tanggal 28 Februari
2013 pukul 23.59;
5. Sepakat bagi K/L yang telah mengadakan CSRT pada tahun anggaran sebelum
2013 dengan lisensi 5 (lima) instansi (termasuk untuk LAPAN dan BIG), agar
menggandakan data CSRT tersebut untuk diserahkan kepada LAPAN dan BIG.
3 KESEPAKATAN TENTANG PEMBENTUKKAN KOMITE INA-SDI:
1. Sepakat tentang struktur dan jadwal pembentukan Komite Ina-SDI (dibentuk
dalam tahun 2013);
2. Sepakat mengakomodasi hasil-hasil dari Pokja IG Dasar dan IG Tematik.
3. Sepakat sebagai wadah konsolidasi Kelompok-kelompok Kerja Tematik ke
dalam Kelompok-kelompok Kewalidataan yang berfungsi sebagai lembaga
otorisasi tematik tertentu (Integrasi dengan WG 2);
4. Sepakat melakukan percepatan pembentukan Peraturan Pemerintah tentang
kelembagaan IG sebagai acuan pembentukan Komite Ina-SDI.
4 KESEPAKATAN TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN PEMBINAAN SJ:
1. K/L sepakat untuk ikut berpartisipasi dalam sosialisasi dan pemanfaatan INA-
SDI;
2. Sepakat melakukan Revisi Perpres No. 85 Tahun 2007 dengan menegaskan
percepatan pembangunan dan pembinaan SJ, yang mencakup:
a) Penambahan simpul jaringan;
b) Penganggaran untuk membangun dan memelihara simpul;
c) Mekanisme untuk menambah simpul jaringan;
d) Kewalidataan untuk masing-masing layer IG;
e) Mengakomodasi hak dan kewajiban Simpul Jaringan untuk berbagi-pakai
data sesuai kewalidataan dan otorisasi;
3. Sepakat melakukan Percepatan Penyusunan/Pembaharuan Peraturan Internal
K/L, yang mencakup:
a) Unit kliring;
b) Tata kelola data dan akses data;
c) Klasifikasi data dan akses data.
5 KESEPAKATAN TENTANG DUKUNGAN TERHADAP PEMETAAN PARTISIPATIF:
1. Sepakat untuk mengakomodasi kegiatan pemetaan partisipatif dengan
menyediakan SOP yang ditetapkan oleh walidata/institusi yang memiliki hak
otorisasi sesuai hukum dan peraturan perundangan;
2. Sepakat diperlukan mekanisme kontrol kualitas (QC) dan penjaminan kualitas
(QA) oleh walidata/otoritas terkait;
3. Sepakat untuk menyediakan layanan CORS (Continues Operating Reference
System) GPS untuk pemetaan partisipatif sesuai dengan peraturan
perundangan.
1.4. SUMBER DAYA MANUSIA INFORMASI GEOSPASIAL
Tabel 4 Kesepakatan di Bidang Sumber Daya Manusia Informasi Geospasial
No Kesepakatan Waktu
Fokus Area : Pendidikan dan Pelatihan IG
1 Raker penyusunan rancangan bahan kurikulum bidang IG Akhir April 2013
2 Raker lanjutan penyusunan rancangan bahan kurikulum inti
akademik
Mei 2013
3 Penyusunan bahan rancangan kurikulum 2-3 kali Juni – Ags 2013
4 Penyampaian bahan rancangan kurikulum ke Kemendikbud Sept 2013
5 Raker penyiapan unit diklat bidang IG yang terakreditasi April 2013
Fokus Area: Jabatan Fungsional
1 Raker dan FGD 3-4 kali penyusunan Rapermen PAN-RB (revisi)
tentang Jabfung Surta
Maret-Juni 2013
2 Pengusulan Rapermen PAN-RB Juli 2013
3 Sosialisasi Permen PAN-RB ke K/L dan daerah Sep - Nov 2013
4 ToT terhadap pengajar dan penilai Jabfung Surta Sept – Nov 2013
Fokus Area: Akreditasi dan Sertifikasi IG
1 Raker an FGD 2-3 kali finalisasi SKKNI Bidang IG Maret – April 2013
2 Penetapan SKKNI Bidang IG April 2013
3 Pembentukan lembaga pengembangan jasa IG Mei 2013
4 Penyusunan aturan perundangan untuk akreditasi lembaga
sertifikator SDM dan lembaga pelatihan dan kursus
Mei – Nov 2013
5 Penyusunan aturan perundangan untuk proses sertifikasi badan
usaha
Mei – Nov 2013
Fokus Area: Penelitian dan Pengembangan IG
1 Pembentukan sistim informasi litbang IG Des 2013
2 Penyelenggaraan kegiatan kelitbangan Sept 2013
LAMPIRAN 2
2.1. INFORMASI GEOSPASIAL DASAR
Tabel 1. Rencana Aksi Nasional Informasi Geospasial Dasar
N
o Program/Kegiatan
Satu-
an
Cakup-
an
Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi
Penyelenggara 2014 2015 s/d ~
Wilayah Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
1 PenyelenggaraanJaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika
a
Pembangunan dan
penyebaran Jaring
Kontrol Geodesi dan
Geodinamika di
seluruh wilayah
Indonesia :
Pilar BIG
- JKHN pasif (Pilar) 1000 800 200 Pulau-pulau
kecil di
Indonesia
Timur
125 1, 875 M
- JKHN aktif (CORS) 1000 300 700 Indonesia
Timur
100 60 M
- JKVN 10000 6041 3959 Pulau-pulau
kecil di
Indonesia
Timur
125 1, 875 M
- JKGN 10000 5891 4109 Pulau-pulau
kecil di
Indonesia
Timur
125 1, 875 M
- Pemeliharaan JKGG 11000 700 10300 300 18 M
- Pengoperasian CORS 1000 300 700 Seluruh
Indonesia
375 11,25 M
b Merealisasikan model
geoid di Indonesia
Regio
n
Sulawesi Kalimantan
dan Papua
2 model 10 M BIG
c Densifikasi jaringan
pasut di seluruh
wilayah Indonesia
Stasiu
n
400 138 262 Indonesia
Timur
200 100 M BIG
d Pemutakhiran Sistem
Referensi Geospasial
Nasional (Horisontal,
Vertikal dan
Gayaberat)
Doku
men
Sistem
referensi
JKHN
Seluruh
Indonesia
1 lap 9,885 M BIG
2 Penyelenggaraan Peta Dasar
a
Program adjudikasi pemetaan batas wilayah administrasi untuk masukan pembuatan Permendagri.
Fasilitasi Penegasan
Batas Daerah
Segm
en
946 143 804 Seluruh
Indonesia
100
30 M Kemdagri
Fasilitas Penyiapan
Bahan Adjudikasi
Segm
en
946 143 804 Seluruh
Indonesia
100 4 M BIG
Fasilitasi Penyelesaian
Masalah Batas
Doku
men
80 10 70 Seluruh
Indonesia
1 lap 2 M Kemdagri
Kajian Penyelesaian
Batas Daerah
Doku
men
80 10 70 Seluruh
Indonesia
1 lap 1,5 M BIG
b Program pemutakhiran pemetaan batas wilayah negara dan batas wilayah administrasi.
Pemutakhiran
pemetaan batas
wilayah negara
(fasilitasi pertemuan
antar negara,
pemeliharaan pilar
batas negara, update
peta joint mapping
penegasan batas
negara, perundingan
antar negara)
Doku
men,
KM,
NLP,
Pilar
RI-
Malaysi
a, PNG,
Timor
Leste
30 M BIG dan
Kemdagri
Pemutakhiran
pemetaan batas
wilayah administrasi
(fasilitasi penyediaan
peta wilayah, update
peta wilayah
provinsi/kabupaten)
NLP 5 M BIG dan
Kemdagri
c Program pemetaan rupabumi
Pemetaan baru RBI
Skala 1: 5.000
NLP Balikpapan,
Samarinda,
Bulungan,
Banjarmasin,
Banjarbaru,
Palangkaray,
Pontianak,
Bandung,
Yogyakarta-
Surakarta
859 103,08 M BIG
Pemetaan baru RBI
Skala 1: 25.000
NLP Kaltim, Aceh,
Lampung,
Babel, Kalbar
dan Kalsel
2580 366,8 M BIG
Pemutakhiran RBI
Skala 1:25.000
NLP Banten, DKI,
Jabar
250 17,5 M BIG
Pemetaanbaru RBI
Skala 1:1.000.000
NLP 37 _ _ Seluruh
Wilayah
Indonesia
37 1,7 M BIG
Pembangunan
Basisdata Toponim
dan Gasetir
Dok
ume
n
Seluruh
Wilayah
Indonesia
1 5 M BIG
Pembangunan
Basisdata RBI seamless
dan kartografi
NLP 1250 11,925 M BIG
Supervisi dan
koordinasi Pemetaan
Rupabumi
Dok
ume
n
1 52.9 M BIG
d Pemrosesan citra
tegak resolusi tinggi
seluruh wilayah
Indonesia
Pak
et
1 25 M BIG
e Pemetaan LPI dan LLN
Penyelenggaraan Peta
LPI 1:250.000
NLP 300 127 173 Sulteng,
Sulbsr
40
2,4 M BIG
Penyelenggaraan Peta
LPI 1:50.000
NLP 1300 427 873 Sulsel, Sultra 80 38 M BIG
Penyelenggaraan Peta
LPI 1:25.000
NLP 4800 8 4792 Pantai utara
Jawa
20 9,6 M BIG
Penyelenggaraan Peta
LPI 1:10.000
NLP 19200 0 19200 DKI, Jawa
Barat
8 4 M BIG
Penyelenggaraan Peta
LLN 1:50.000
NLP 0 0 0 20 14,6 M BIG
f Survei Garis Pantai scene 146 0 146 Seluruh
Indonesia
146 scene 3 M BIG
g Program survei
batimetri pada ALKI III
Km2 3
segme
n ALKI
III
_ _ Laut Arafuru,
Selat Ombai
dan
sekitarnya
65.000 Km2 57,6 M BIG
h Program bersama percepatan survei dan pemetaan kelautan untuk mitigasi bencana.
Survei Kelautan
Perairan Dangkal
Km2
Kedalam
an
perairan
0-200
meter
_ _ Kepulauan
Mentawai
dan Selat
Sunda
6.160 Km2 7,2 M BIG
Survei Kelautan
Perairan Dalam
Km2
Kedalam
an
perairan
200 –
3000
meter
_ _ Perairan
Mentawai,
Selat Sunda,
Selat
Madura,
Perairan
Selatan Jawa,
Utara Bali
Nusa
Tenggara dan
Lombok
(Anjakan
Flores)
33.600 Km2 23,6 M BIG
3 Koordinasi Penyelenggaraan IGD
a Kelompok kerja percepatan penyelenggaraan IGD
Pokja Jaring Kontrol
Geodesi dan
Geodinamika
Doku
men
1 5 M
Pokja Pemetaan
Rupabumi/Topografi
Doku
men
1 2 M
Pokja Pemetaan Pantai
dan Laut
Doku
men
1 1,5 M
Pokja Batas Wilayah Doku
men
1 2,5 M
Pokja Toponim
(Peningkatan SDM,
Penyusunan NSPK,
Sosialisasi dan
Pertemuan, Survei
Verifikasi)
Doku
men
1 11,4 M
b Penyusunan NSPK
dalam
penyelenggaraan IGD
Doku
men
3 2 M
2.2. INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
Tabel 2.Rencana Aksi Nasional Informasi Geospasial Tematik
No Program/Kegiatan Satu-
an
Cakup-
an
Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wilayah Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
A PROGRAM BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
1 PemetaanTematikDasar NLP 2650 2650 3 Koridor
MP3EI 300 30,000 Nasional 2050 205,000 BIG-PPIT
2 Pemetaan Biomas Darat NLP 2650 2650 3 Koridor
MP3EI 300 21,000 Nasional 2050 143,500 BIG-PPIT
3 PemetaanNeraca SDA &
LH NLP 2650 58 2592
3 Koridor
MP3EI 300 21,000 Nasional 1992 139,440 BIG-PPIT
4 Integrasi IGT Darat NLP 2650 2650 3 Koridor
MP3EI 300 15,000 Nasional 2050 102,500 BIG-PPIT
5 PemetaanMultirawan
Bencana Alam NLP 2650 178 2472
3 Koridor
MP3EI 300 15,000 Nasional 1872 93,600 BIG-PPIT
6 Geostatistik Tematik
Darat NLP 2650 2650
3 Koridor
MP3EI 300 15,000 Nasional 2050 102,500 BIG-PPIT
7 Inventarisasi Pulau Kecil NLP 600 36 564 Kai 12 13.128 540 177.653 BIG-PPIT
8 Neraca Pesisir & SDA LH NLP 1338 270 1068 Sulawesi Utara 90 9.627 888 102.843 BIG-PPIT
9 Neraca Pulau Kecil NLP 600 36 564 Bepondi - Bras 12 8.987 540 114.007 BIG-PPIT
10 Zonasi Budidaya Pesisir NLP 340 45 295
Kolaka, Luwuk,
Mamuju,
Pohuwato
15 1.656 265 67.219 BIG-PPIT
11 Pilar Batas RI-RDTL Pilar 1.004 163 841 80 800 601 60.100 BIG-PBW
12 Pemeliharaan Pilar Batas
RI-RDTL Pilar 1.004 163 841 80 80 601 6.010 BIG-PBW
13 Pilar CBDRF Batas RI-
Malaysia Pilar 802 42 760 35 10.500 662 198.600 BIG-PBW
14 Pemeliharaan Pilar
CBDRF Batas RI-Malaysia Pilar 802 42 760 35 1.050 662 19.860 BIG-PBW
15 Pilar Batar RI-PNG Pilar 820 52 768 5 2.000 753 301.000 BIG-PBW
16 Pemeliharaan Pilar Batas
RI-PNG Pilar 820 52 768 5 200 753 30.100 BIG-PBW
17
Deliniasi dan Ajudikasi
Batas Antar Provinsi
(8.642,19 Km)
Segme
n 31 4 27 14 1.953 BIG-PBW
18
Deliniasi dan Ajudikasi
Batas Antar
Kabupaten/Kota (49.067
Km)
Segme
n 815 101 714 357 11.100 BIG-PBW
19 Peta Joint Border
Mapping RI-Malaysia NLP 45 15 30 5 50 1 10 BIG-PBW
20
Peta Kawasan
Perbatasan RI-Mal Skala
50000
NLP 172 89 83 - 83 415 BIG-PBW
21
Peta Wilayah
Administrasi Kabupaten
Skala 50k - 100k
NLP 399 145 254 47 235 107 535
BIG-PBW
22
Peta Wilayah
Administrasi Kota Skala
25k - 50k
NLP 98 55 43 0 - 0 -
BIG-PBW
23
Pemetaan Pulau-
PulauTerluar (lokasititik
dasar)
Pulau 195 91 104 13 1.825 65 9.125
BIG-PBW
24 Pembangunan Sistem
Basis Data Batas Wilayah 1.000 5.000
BIG-PBW
25 Peta Wilayah Kab 41 456 12 850 420 31.500 BIG-PTRA
26 Atlas Bentanglahan
Pulau
/
Kepula
uan
3 4 Maluku 1 800 Papua 1 1.200
BIG-PTRA
27 Atlas Sumberdaya
Kelautan Prov 0 33 1 700 30 22.500
BIG-PTRA
28 Atlas Sumberdaya
Pertanian Prov 0 32 1 700 29 21.750
BIG-PTRA
29 Atlas Sumberdaya
Tematik Indonesia Tema 0 15 1 700 13 9.750 BIG-PTRA
30 Atlas From Space Prov 7 26 2 800 22 18.700 BIG-PTRA
31 Atlas Overview
Pulau
/
Kepula
uan
3 4 1 600 2 1.500
BIG-PTRA
32 Atlas Taktual Tema 1 14 1 800 11 8.800 BIG-PTRA
33 Atlas Indonesia untuk
Anak Tema 1 4 1 700 2 1.400
BIG-PTRA
34 Atlas Pariwisata Prov 10 23 2 800 19 15.200 BIG-PTRA
35 Atlas Pendidikan
Indonesia Kab 0 497 3 900 491 147.300
BIG-PTRA
36 Atlas Kebudayaan
Indonesia Prov 0 33 1 800 31 24.800
BIG-PTRA
37 Atlas Kesehatan
Indonesia Prov 0 33 1 800 31 24.800
BIG-PTRA
38 Atlas Transportasi Prov 0 33 1 800 31 24.800 BIG-PTRA
39 Atlas Wilayah Perbatasan Lokasi 1 3 1 900 1 900 BIG-PTRA
40 Atlas Publik Tematik
Indonesia Tema 0 15 1 700 19 9.750 BIG-PTRA
41
Atlas Program
Penanggulangan
Kemiskinan
Prov 0 33 1 700 31 21.700 BIG-PTRA
42 Atlas Geografi Statistik Tema 0 15 1 700 13 9.100 BIG-PTRA
43 Atlas Dinamika Spasial Prov 0 33 1 7.000 30 605.450 BIG-PTRA
B PROGRAM
KEMENTERIAN ESDM
1
Rekomendasi
Keprospekan, Potensi
Sumber Daya Panas
Bumi
Kab /
Kota
Air Tembaga-
Babel,S.Betung
-
Jambi,Tanjung
Sakti-
Sumsel,Garut-
Jabar,Tirto
Sari-Jatim,
nunukan-
Kaltim, seram
Timur-Maluku,
P.Wetar-
Maluku,Kutai
24 27.000
ESDM-
BADAN
GEOLOGI
Barat-Klatim,
Kep.Banda-
Maluku,Paman
calan-
Banten,Gn.Pan
dan-Jatim,
Maninjau-
SUmbarWai
sano-
NTT,Manggolo
-
Sultra,Mambo
sa-Sulsel
2
Rekomendasi
Keprospekan, Potensi
Sumber Daya Batubara,
CBM dan Gambut
Prov
Prov.Jambi,
Papua,Maluku,
Maluku
Utara,Perbatas
an
Papua,Sulsel,S
umai-
Jambi,Kotabar
u-Kalsel,
Sumsel, Bayat-
Riau,Aceh,Sult
ra,Jabar,Jateng
17 99.000
ESDM-
BADAN
GEOLOGI
3
Rekomendasi
Keprospekan, Potensi
Sumber Daya Bitumen
Padat dan Migas
Prov
Prov.Sultra,Pa
pua,Jabar dan
Jateng
6 3.500
ESDM-
BADAN
GEOLOGI
4
Rekomendasi
Keprospekan, Potensi
Sumber Daya Mineral
Kab /
Kota
P.sebatik,P.Sin
gian,P.Kawalus
u,Buol Toli-
Toli,Papua,Bab
23 11.600
ESDM-
BADAN
GEOLOGI
el,Nagan Raya-
Aceh,Ketapang
-
Kalbar,Gayolu
es-
AcehKetapang
-KalbarHaltim-
Malut,Poso-
Sulteng,Halten
g-Malut
5
Rekomendasi Wilayah
Kerja Pertambangan
(WKP,WIUP,WPN,WIUPK
)
WKP,
WIUP,
WPN,
WIUPK
WKP Pabum :
8 WKP,WP
Min.Logam :
30 WUP/10
WPN
(P.Sulawesi
dan
Maluku,),WP
Batubara : 20
WIUP/10 WPN
(P.NTT dan
Papua)
1.890
ESDM-
BADAN
GEOLOGI
6
Basis Data,Neraca, Atlas
Peta, Metadata Sumber
Daya Geologi
Paket
2 paket data
pemutakhiran
atlas peta dan
metadata
sumber daya
geologi serta 8
paket data
pemutakhiran
basis data dan
neraca sumber
daya geologi
10 2.100
ESDM-
BADAN
GEOLOGI
7 Pemetaan Hidrogeologi
Bersistem NLP 161 95 66 5 1.099
ESDM-PUSAT
SDAT-GL
8 Penyelidikan Potensi
Cekungan Air Tanah CAT 40 2 38 15 2.568
ESDM-PUSAT
SDAT-GL
9 Penyelidikan Konservasi
Air Tanah CAT 40 40 15 2.886
ESDM-PUSAT
SDAT-GL
10 Penyelidikan Konfigurasi
Cekungan Air Tanah CAT 40 3 37 15 2.922
ESDM-PUSAT
SDAT-GL
11 Pemetaan Geologi
Teknik Bersistem NLP 181 15 166 8 1.263
ESDM-PUSAT
SDAT-GL
12
Penyelidikan Geologi
Teknik untuk Menunjang
Infrastruktur
Lokasi Nasional 34 8 1.830 ESDM-PUSAT
SDAT-GL
13
Pemetaan Geologi
Teknik Perkotaan pada
Kawasan Perbatasan,
Pusat Kegiatan Wilayah
dan Nasional serta Pulau
Terluar
Lokasi Nasional 119 8 1.623 ESDM-PUSAT
SDAT-GL
14
Penyelidikan Geologi
Teknik Kasus-kasus
Bahaya Geologi dan Isu
Strategis Nasional
Lokasi Nasional 44 4 832 ESDM-PUSAT
SDAT-GL
15
Penyelidikan Geologi
Teknik Potensi
Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro
Lokasi Nasional 5 10 2.396 ESDM-PUSAT
SDAT-GL
Hidro/Hydropower
16 Penyelidikan Geologi
Lingkungan Perkotaan
Kab /
Kota Nasional 30 6 1.258
ESDM-PUSAT
SDAT-GL
17 Penyelidikan Geologi
Lingkungan Regional
Kab /
Kota Nasional 40 5 1.036
ESDM-PUSAT
SDAT-GL
18
Penyelidikan Geologi
Lingkungan Kawasan
Pertambangan
Kab /
Kota Nasional 41 7 1.383
ESDM-PUSAT
SDAT-GL
19
Penyelidikan Geologi
Lingkungan Kawasan
Kars
Lokasi Nasional 21 5 912 ESDM-PUSAT
SDAT-GL
20
Penyelidikan Geologi
Lingkungan Konservasi
Kawasan Lindung
Geologi
Lokasi Nasional 4 5 1.088 ESDM-PUSAT
SDAT-GL
21
Penyelidikan Geologi
Lingkungan Pasca
Bencana
Lokasi Nasional 4 5 1.161 ESDM-PUSAT
SDAT-GL
22
Penyelidikan Geologi
Lingkungan untuk Lokasi
TPA Sampah
Lokasi Nasional 12 2 394 ESDM-PUSAT
SDAT-GL
23 Pemetaan KRB
Gunungapi NLP 70
G.Talakmau,
G.Lahendong,
G.Ile Muda,
G.Labalekan,
G.Yersy
5 915 ESDM-
PVMBG
24 Pemetaan Geologi
Gunungapi NLP 30
G.Talakmau,
G.Lahendong 2 410
ESDM-
PVMBG
25 Pemetaan KRB Gempa
Bumi
Prov/K
ab 9
Pagar Alam,
Palembang,
Cilacap, Bima,
Cianjur
4 600 ESDM-
PVMBG
26 Pemetaan KRB Tsunami Prov/K
ab 7
Makasar,
Sumbawa
Besar,
Gorontalo,
Flores
4 605 ESDM-
PVMBG
27 Pemetaan Zona
Kerentanan GT
Nas,
Prov,
Kab,
NLP
39
Halmahera Ut,
Halmahera Sel,
Halmahera
Bar, Sorong,
Mamuju,
Bolaang
Mongondow,
Asahan, Buol
9 1.525 ESDM-
PVMBG
28 Prakiraan Potensi GT Prov 1 33 Prov 1 27 ESDM-
PVMBG
29 Atlas Kerentanan GT Prov 1 ESDM-
PVMBG
C KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM
1 Pemutakhiran Peta
Infrastruktur Nasional
Indonesia
timur
17 Provinsi(204
kabupaten) 726 semua kab 33 provinsi 800
KEMENTRIAN
PU-PUSDATA
2
Peningkatan dan
Pengembangan Peta
InformasiBencana
sesuai lokasi
bencana 33 provinsi 500
sesuai lokasi
bencana 33 provinsi 500
KEMENTRIAN
PU-PUSDATA
3
Pemanfaatan Citra
Resolusi Tinggi untuk
Analisa
PerkembanganDaerah
Permukiman
sesuai isu
strategisbid PU 500
sesuai isu
strategis
sesuai isu
strategis 500
KEMENTRIAN
PU-PUSDATA
4
Peningkatan Sistem
Informasi Geografis
Infrastruktur PU
1 sistem 750 1 sistem 800 KEMENTRIAN
PU-PUSDATA
5
Pengembangan Sistem
Informasi, Manajemen
Komunikasi Data,
Kementerrian (SIMKD
PU)
1 sistem 605 1 sistem 665 KEMENTRIAN
PU-PUSDATA
D KEMENTERIAN
PERTANIAN
1
Pemetaan air tanah
dangkal (15 provinsi
sentra pangan) (Skala
1:10K atau
menyesuaikan)
Prov nasional 5 6.000 5 6.000 KEMENTAN-
PSP
2 Audit Jaringan Irigasi
Tersier (Skala 1:10K) Pulau
di luar
Pulau
Jawa
dan
Madura
di luar Pulau
Jawa dan
Madura
2.000 2.000 KEMENTAN-
PSP
3
Pemetaan Lahan
Pertanian lahan kering
(Skala 1:10K)
NLP 3.000 3.000 KEMENTAN-
BBSDLP
4
Pemetaan status hara P,
K, dan C Organik (Skala
1:50K)
Kab
100
kabupat
en
25 3.000 25
Kabupaten 3.000
KEMENTAN-
BBSDLP
5
Pemetaan Lahan Rawa
dan Gambut (Skala
1:50K)
Pulau 3 pulau Papua, Papua
Barat 2 4.000 -
KEMENTAN-
BBSDLP
6
Peta Arahan
Pemanfaatan Lahan
Terlantar untuk Pangan
dan Peternakan
(Optimasi Lahan
Pertanian) Mendukung
Program Kluster
Pertanian (Skala 1:50K)
Kab
Kabupat
en
terpilih
di Pulau
Kaliman
tan,
Nusa
Tenggar
a,
Sulawesi
,
Sumater
a, dan
Papua
Papua, Papua
Barat 2 4.000 -
KEMENTAN-
BBSDLP
7 Peta Sumberdaya Tanah
(Skala 1:250K) Prov
Prov.
Papua,
Papua
- - KEMENTAN-
BBSDLP
Barat,
dan
Kaliman
tan
Tengah
(Verifka
si)
8
Peta Sumberdaya Tanah
di koridor kawasan
MP3EI (Kalimantan,
Sulawesi dan NTT) (Skala
1:50K)
Pulau
Lokasi
terpilih
menduk
ung
MP3EI
di P
Kaliman
tan,
Sulawesi
, dan
NTT
Kalimantan,
Sulawesi, NTT 3 3.000 Papua 3.000
KEMENTAN-
BBSDLP
9
Peta Sumberdaya Tanah
di koridor kawasan
MP3EI Papua dan Papua
Barat (Skala 1:50K)
Prov
Lokasi
terpilih
menduk
ung
MP3EI
di Prov
Paprua
dan
Papua
Barat
6.000 6.000 KEMENTAN-
BBSDLP
10
Peta Sumberdaya Tanah
di koridor kawasan
MP3EI Sumatera dan
Jawa (Skala 1:50K)
Prov Lokasi
terpilih 3.000 3.000
KEMENTAN-
BBSDLP
11
Peta Rencana
Pengembangan Kawasan
Rice Estate (Skala 1:50K)
Prov
Kalteng,
Kalbar,
Kaltim
0 0 KEMENTAN-
BBSDLP
12
Identifikasi Lahan untuk
Rencana Perluasan Areal
Tanaman Pangan,
Perkebunan,
Hortikultura, Hijauan
Makanan Ternak, dan
Penggembalaan Ternak
(Skala 1:50K)
Kab
Kabupat
en
terpilih
Sulawesi 0 Papua 0 KEMENTAN-
BBSDLP
13
Peta Kesesuaian Lahan
untuk Kawasan 39
Komoditas Unggulan
Nasional (prioritas 1:
padi, jagung, kedele,
tebu, sapi) (Skala 1:50K)
Kab
Kabupat
en
terpilih
Pembaharuan 1.000 1.000 KEMENTAN-
BBSDLP
14
Peta Kesesuaian Lahan
untuk Kawasan 39
Komoditas Unggulan
Nasional (selain padi,
jagung, kedelai, tebu,
sapi) (Skala 1:50K)
Kab
Kabupat
en
terpilih
Pembaharuan 1.000 Pembaharu
an 1.000
KEMENTAN-
BBSDLP
15
Peta Potensi Lahan dan
Peta Sebaran
Perkebunan Kelapa Sawit
kerjasama dengan
LAPAN
Prov 6
Provinsi
Papua dan
Papua Barat 2 3.000 - -
KEMENTAN-
DIT.PERKEBU
NAN
16 Peta Potensi Lahan dan
Peta Sebaran
Perkebunan Kelapa Sawit
Prov 4
Provinsi 2.000 - KEMENTAN-
DIT.PERKEBU
tahun 2009 kerjasama
dengan LAPAN (Skala
1:50K)
NAN
17
Peta Potensi Lahan dan
Peta Sebaran
Perkebunan Tebu (Skala
1:50K)
Prov nasional - -
KEMENTAN-
DIT.PERKEBU
NAN
18
Peta Potensi Lahan dan
Peta Sebaran
Perkebunan Kelapa Sawit
tahun 2008 kerjasama
dengan BBSDLP
Prov nasional - -
KEMENTAN-
DIT.PERKEBU
NAN
19
Peta Potensi Lahan dan
Peta Sebaran
Perkebunan Kelapa Sawit
tahun 2009kerjasama
dengan BBSDLP
Prov nasional - -
KEMENTAN-
DIT.PERKEBU
NAN
20
Pemetaan Sebaran
Existing lahan Kakao,
Kopi, Kelapa, Karet,
jambu mete (Skala 1:10 K
- 1:50K)
Pulau 3.100 3.000
KEMENTAN-
DIT.PERKEBU
NAN
E BADAN PERTANAHAN
NASIONAL
1 Peta Tematik Pertanahan
Berbasis Bidang
Tanahdengan jumlah
Seluruh
Sulawesi 20.000
Seluruh
Kalimantan,
Maluku,
BPN-DIT.
PEMETAAN
tema sebanyak 8 Tema
prioritas
Nusa
Tenggara,
dan Papua
terpetakan
TEMATIK
2
Penggunaan Tanah, Hak
Tanah dan Penguasaan
Tanah, Permasalahan
Tanah, Administrasi dan
Tempat Penting, Indikasi
Tanah Terlantar, Kelas
Ketinggian, dan Kelas
Kelerengan, Peta Zona
Nilai Tanah dan
Kawasan, dan Peta-peta
yang terkait substansi
tupoksi
Nasional -
3 Peta Tematik Sosial
Berbasis Bidang Tanah
Jawa Tengah,
DIY, Jawa
Timur
3 3.000
Seluruh
provinsi di
Kalimantan,
Sumatera
dan
Indonesia
Bagian
Timur
BPN-DIT.
PEMETAAN
TEMATIK
4 Peta Potensi Nilai Tanah Prov Nasional 5 45.000
BPN-DIT.
SURVEI DAN
POTENSI
5
Peta Updating Potensi
Nilai Tanah Wilayh Jawa,
Bali, Sumatera
Prov Nasional
Jawa,
Bali,Provinsi di
pulau
Sumatera dan
seluruh Lokasi
5 3.000
BPN-DIT.
SURVEI DAN
POTENSI
yang sudah
dikerjakan
F KEMENTERIAN
KEHUTANAN
1 Daerah Aliran Sungai NLP 280
Penyempurna
an Toponimi
DAS
300
Penyempur
naan
Toponimi
DAS
- KEMENHUT-
PEP DAS
2 Lahan Kritis NLP 280
Review Lahan
Kritis oleh UPT
BPDAS
Anggaran di
masing2 UPT
BPDAS
Review
Lahan Kritis
oleh UPT
BPDAS
Anggaran
di
masing2
UPT
BPDAS
KEMENHUT-
PEP DAS
3 Potensi Banjir Genangan
dan Banjir Limpasan NLP 280
Pengesahan
SNI 300
Review
Banjir
Limpasan
dan
Genangan
oleh UPT
BPDAS
Anggaran
di
masing2
UPT
BPDAS
KEMENHUT-
PEP DAS
4 Potensi Longsor NLP 280 Pengesahan
SNI 300
Review
Longsor
oleh UPT
BPDAS
Anggaran
di
masing2
UPT
BPDAS
KEMENHUT-
PEP DAS
5 Erosi NLP 280 Pengesahan
SNI 300
Review
Erosi oleh
UPT BPDAS
Anggaran
di
masing2
UPT
BPDAS
KEMENHUT-
PEP DAS
6 Penunjukan Kawasan
Hutan Prov 20 - -
KEMENHUT-
PLANOLOGI
7 Penataan Batas Kawasan
Hutan Km 63000 20000 240.000
KEMENHUT-
PLANOLOGI
8 Penetapan Kawasan
Hutan 75% 75% 1.736
KEMENHUT-
PLANOLOGI
9
Penyusunan
data/informasi
pembentukan KPH dan
Areal Pemanfaatan
Hutan
Prov 33% 1 220 KEMENHUT-
PLANOLOGI
10 Penetapan Wilayah KPHP Prov 3% - KEMENHUT-
PLANOLOGI
11 Penetapan Wilayah KPHK Prov 42% 0,14 520 KEMENHUT-
PLANOLOGI
12 Hutan Kemasyarakatan
(HKM) Ha
120000
0 4000000 648
KEMENHUT-
PLANOLOGI
13 Hutan Desa Ha 300000 100000 162 KEMENHUT-
PLANOLOGI
14 Penggunaan Kawasan
Hutan
Updat
e 3 1 970
KEMENHUT-
PLANOLOGI
15 Keanekaragaman Hayati
(Biodiversity)
Updat
e 3 1 200
KEMENHUT-
PLANOLOGI
16 Analisa Data Titik Panas
(hot spot) Judul 3 1 110
KEMENHUT-
PLANOLOGI
17
Pemetaan Areal Indikatif
Penundaan Pemberian
Izin Baru Hutan Alam
Updat
e 3 0 -
KEMENHUT-
PLANOLOGI
18 Dokumentasi Peta Dasar Doku
men 3 1 200
KEMENHUT-
PLANOLOGI
19 Penyusunan NSDH
Nasional Judul 3 1 130
KEMENHUT-
PLANOLOGI
20 Penyusunan database
penyebaran desa Judul 2 1 100
KEMENHUT-
PLANOLOGI
21 Perhitungan Potensi
Hutan Judul 3 1 430
KEMENHUT-
PLANOLOGI
22
Pemantauan Penutupan
Lahan pada Unit
Pengelolaan
Doku
men 3 1 900
KEMENHUT-
PLANOLOGI
23
Pemantauan Penutupan
Lahan melalui
pemanfaatan citra reslusi
sedang
Judul 3 1 1.860 KEMENHUT-
PLANOLOGI
24 Penghitungan serapan
dan emisi karbon Judul 3 1 100
KEMENHUT-
PLANOLOGI
25
Pembangunan basis data
spasial kehutanan
tingkat provinsi dan unit
pengelolaan
Prov 27 7 250 KEMENHUT-
PLANOLOGI
26 Pengadaan Data Citra
Resolusi Tinggi
Doku
men 1 - -
KEMENHUT-
PLANOLOGI
G KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
1
Penguatan Ketersediaan
Pada Layanan Metadata
Untuk Data Spasial
Kementerian
Perhubungan
Prov 3
Meta-Data
Untuk Data
Spasial Trans-
Portasi
Perkere-
Taapian
1.500 2 Provinsi 10.000 KEMENHUB-
SETJEN
2
Perluasan Cakupan Data
Untuk Keperluan Analisis
Spasial Pada Sektor
Transportasi
Prov 6 2 Provinsi 2.000 Upt Pada 24
Provinsi 1.000
KEMENHUB-
SETJEN
3 Peningkatan Aksesibilitas
Dan Layanan IG Prov 33
Upt Pada 6
Provinsi 1.750
Sektor
Transporta-
Si Udara
Dan Darat
7.000 KEMENHUB-
SETJEN
4
Pengintegrasian Ig
Dengan Operator
Transportasi
Sektor 4 Sektor Trans-
Portasi Laut 1.500 10.000
KEMENHUB-
SETJEN
5
Studi Pengembangan
Database Transportasi
Sungai Indragiri -Provinsi
Riau
KEMENUB-
DITJEN
HUBDAT
ASDP
6
Studi Pengembangan
Database Transportasi
SungaiDigul
KEMENUB-
DITJEN
HUBDAT
ASDP
7
Survey Penetapankelas
Alur Pelayaran Sungai
Martapura (Kota
Banjarmasin Dan
Kabupaten Banjar) -
Provinsi Kalimantan
Selatan
KEMENUB-
DITJEN
HUBDAT
ASDP
8
Survey Penetapankelas
Alur Pelayaran Sungai
Tulang Bawang
KEMENUB-
DITJEN
HUBDAT
ASDP
9 Pembangunan Web
Mapping Pelabuhan SDP
KEMENUB-
DITJEN
HUBDAT
ASDP
10 Penyusunan Database
Dan Pemetaan Tersus
KEMENHUB-
DITJEN
PERHUBUNG
AN LAUT
11 Penguatan Database Dan
Pemetaan Tersus 1.000
KEMENHUB-
DITJEN
PERHUBUNG
AN LAUT
12
Penyusunan CASR
tentang Aeronautical
Chart
-
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
13
Revisi CASR 173, MOS
dan AC tentang
instrument flight
procedure design
300
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
14 Revisi Skep WGS 84
300
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
15 Pembentukan Rute
RNAV
300
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
16 Pembuatan Flight
Procedure
1.500
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
17 Pemutahiran Data AIP
volume I,II,III,IV,V
500
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
18
Pengukuran koordinat
bandar udara dalam
WGS- 84
450
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
19
Pembuatan Aerodrome Obstacle Chart
500
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
20
Pembuatan world Aeronautical chart 1 : 1.000.000
-
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
21 Pembuatan en-route chart 1 : 3.000.000
250
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
22
Pembuatan aeronautical chart 1 : 250.000
250
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
23 PengadaanDigital MAP
-
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
24 Pengadaan Elektronik Terrain Obstacle Data
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
(ETOD) GAN UDARA
25 Pembuatan Aerodrome Chart
300
KEMENHUB-
DITJEN
PERUHUNUN
GAN UDARA
26 Pemetaan Jalur Ganda
Jawa
Lintas Terpilih 4
5.000 Jawa
50.000 KEMENHUB-
DITJEN
PERKERETA
APIAN
27 Peta Prasarana
Perkeretaapian
Jawa /
Sumater
a (9
DAOP /
3 DIVRE)
Daop 2 6.000 5 Daop + 3
Divre 24.000
KEMENHUB-
DITJEN
PERKERETA
APIAN
28
Peta Lintas Ka Untuk
Daerah Rawan Banjir
Dan Longsor
Jawa /
Sumater
a (9
DAOP /
3 DIVRE)
updatin
g per
tahun
Jawa 1.200
Jawa /
Sumatera /
Kalimantan
12.000
KEMENHUB-
DITJEN
PERKERETA
APIAN
29 Peta Operasi Dan
Layanan Kereta Api
Jawa /
Sumater
a (9
DAOP /
3 DIVRE)
updatin
g per
Daop 4 1.000 Wilayah
Operasi
4 Per
tahun 10.000
KEMENHUB-
DITJEN
PERKERETA
APIAN
tahun
30
Pemetaan Jalur Ganda
Lintas Kutoarjo-Solo
KEMENHUB-
DITJEN
PERKERETA
APIAN
31
Pemetaan Jalur Ganda
Lintas Cikampek-
Cikarang-Purwakarta
KEMENHUB-
DITJEN
PERKERETA
APIAN
32 Pemetaan Jalur Ganda
Lintas Jakarta-Bogor
KEMENHUB-
DITJEN
PERKERETA
APIAN
33
Pemetaan Jalur Ganda
Lintas Brebes-Tegal-
Pekalongan
KEMENHUB-
DITJEN
PERKERETA
APIAN
34
Pemetaan Jalur Ganda
Lintas Tn.Abang-
Serpong-Rangkasbitung
Informasi
Geospasial
Prasarana
Kereta
Api(Kondisi-
Lokasi) lintas
Tn.Abang-
Serpong-
Rangkasbitung
987
KEMENHUB-
DITJEN
PERKERETA
APIAN
35 Pembuatan GIS
Prasarana
KEMENHUB-
DITJEN
PERKERETA
Perkeretaapian APIAN
H KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP
1
Ekonusa, skala 1:250.000 Pulau Pulau
dan
Provinsi
7 Pulau
Besar dan
Kepulaua
n
- - KLH
2
Kawasan Ekoregion (Eco
Distrik), skala 1:100.000
Pulau Kabupat
en/ Kota
Pulau Papua,
Sulawesi, Kep.
Nusa Tenggara
dan Kep.
Maluku.
4 3.000 - - - KLH
3
Daya Dukung Lingkungan
Hidup Berbasis
Kemampuan Lahan
Pulau Nasional Sumatera
dan
Kalimant
an
Pulau Sulawesi
dan Kep.
Maluku
2 2.000 Kep. Nusa
Tenggara
dan Pulau
Kecil lainnya
3 3.000 KLH
4
Tutupan Lahan, skala
semi detil dan tahunan,
skala
1:50.000s/d1:250.000
Prov Nasional
,
Provinsi,
Kabupat
en
tersedia 33 Provinsi
(time series)
33 2.000 33 Provinsi
(time series)
33 20.000 KLH
5
Peta Indikasi Lahan Kritis,
skala
1:50.000s/d1:250.000
Prov Nasional tersedia
(10
Provinsi)
10 Provinsi 10 1.000 Nasional
(Updating)
33 2.000 KLH
6
Peta Identifikasi
Kerusakan Lahan akibat
Tambang, skala
1:10.000s/d1:50.000
Prov Nasional Tersedia
(Kaltim
dan
Kalsel)
Kalteng 1.500 Provinsi
lainnya
7.500 KLH
7
Peta Ekosistem Karst,
skala
1:10.000s/d1:50.000
Ekosist
em
Nasional Ekosistem
Maros-
Pangkep
1 1.000 Ekosistem
lainnya
5.000 KLH
8
Peta Lahan Rusak
Berpotensi Rawan Banjir,
skala 1:250.000
(Tahunan)
Kab /
Kota
Nasional tersedia Nasional 700 Nasional - KLH
9
Peta Lahan Rusak
Berpotensi Rawan
Longsor, skala 1:250.000
(Tahunan)
Kab /
Kota
Nasional tersedia Nasional 700 Nasional - KLH
10
Peta Titik Pantau,
Segmentasi dan Status
Mutu Air di Sungai
Prioritas (Lintas Provinsi
dan Strategis Nasional),
skala 1:250.000
DAS Nasional tersedia Barito, Siak,
Sadang-
Mamasa,
Brantas
4 1.000 - KLH
11
Peta Kesatuan Hidrologi
Gambut (KHG)
Ekosist
em
Nasional tersedia
(Sumater
a-
Kalimant
an)
Pulau-pulau
Kecil
1.500 - KLH
12 Peta Karakteristik
Ekosistem Gambut di
luar Kawasan Hutan,
Ekosist
em
Nasional Kalimantan 4 7.000 - KLH
skala > 1:100.000
13
Peta Lokasi Model
Pemulihan Ekosistem
Pesisir, skala 1:250.000
Kab /
Kota
Nasional 13 - - KLH
14
Peta Hidrodinamika Laut
untuk Tumpahan Minyak
di Laut, skala 1:250.000
Lokasi Nasional 8 - - KLH
15
Peta Pemantauan dan
Evaluasi Implementasi
Pemulihan Lingkungan
Pesisir dan Laut, skala
1:250.000
Lokasi Nasional - - KLH
16
Peta Valuasi Ekonomi di
Wilayah Pesisir, skala
1:250.000
Nasional 8 - - KLH
17
Peta Status Lingkungan
Pesisir dan Laut, skala
1:250.000
Prov Nasional - - KLH
18
Peta Wilayah Kearifan
Lingkungan Masyarakat
Hukum Adat, skala
1:50.000-1:250.000
Lokasi Nasional tersedia
(Riau,
Lampung
Barat,
Sulawesi
Tengah)
5 750 20 30.000 KLH
19
Peta Resiko Perubahan
Iklim (KRAPI)
Prov Nasional Sumatera 10 10.000 Kalimantan
dan
Sulawesi
10 10.000 KLH
20 Peta Potensi Mitigasi
Perubahan Iklim
Prov Nasional 10 Propinsi 10 4.000 9 Propinsi 9 3.600 KLH
21
Peta Rawan Kebakaran
Hutan dan Lahan (series
tahunan)
Pulau Nasional
Sumatera
dan
Kalimant
an
Sumatera dan
Kalimantan 2 500
Sumatera
dan
Kalimantan
2 500
22 Peta Titik Pantau Kualitas
Udara (Series Tahunan) Lokasi Nasional
Ibu Kota
Propinsi
(@ 3
Titik)
I
KEMENTERIAN
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
1
Peta Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir Dan
Pulau-Pulau Kecil
Prov 10 32.350 KKP
2
Peta Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir Dan
Pulau-Pulau Kecil
Kab /
Kota 10 KKP
3
Peta Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir Dan
Pulau-Pulau Kecil
Lokasi 10 KKP
4 Peta Penggunaan
Perairan (Sea Use)
Kab /
Kota 30 KKP
5 Peta sebaran terumbu
karang, lamun mangrove
Kab /
Kota 30 KKP
6 Peta Oseanografi (Fisika,
Kimia, Biologi) Lokasi 30
7
Sebaran Eksisting Dan
Kesesuaian Budidaya
Payau/Aquaculture
(Tambak Udang)
NLP Nasional KKP
8
Kesesuaian Budidaya
Perairan/Mariculture
(Kja, Mutiara)
Naiosnal KKP
9 Potensi Pulau-pulau Kecil Pulau 78 PPK &
92 PPKT 50 14.740 KKP
10 Atlas Sumberdaya Pesisir Kab /
Kota 30 KKP
J
DINAS SURVEI DAN
PEMOTRETAN UDARA -
TNI AU
1
Peta Batas Wilayah
Udara Nasional ( Skala 1:
2.000.000)
MLP Nasional 300 396 3000 3.965 DISSURPOTR
UD-AU
2
Peta Navigasi Udara
Jet(PNUJ Skala 1:
2.000.000
MLP Nasional 6000 300 60000 4.200 DISSURPOTR
UD-AU
3
Peta Navigasi Udara
Operasional(PNUO Skala
1: 1.000.000
MLP Nasional 15000 900 160000 11.200 DISSURPOTR
UD-AU
4
Peta Navigasi Udara
Taktis (PNUT Skala 1:
500.000)
MLP Nasional 15 180 25 500 DISSURPOTR
UD-AU
5
Peta Operasi Gabungan
Udara (POGU Skala 1:
250.000)
MLP Nasional 15 180 247 4.940 DISSURPOTR
UD-AU
6 Enroute ChartIndonesia
(ECI Skala 1: 3.000.000) MLP Nasional 3000 180 30000 1.800
DISSURPOTR
UD-AU
7 Peta Situasi Pangkalan
Udara Skala 1: 5.000) MLP
38
Lanud 9 150 87 4.350
DISSURPOTR
UD-AU
8 Peta Foto Obyek Vital
NasionalSkala 1: 5.000) MLP
Ovitnas
ESDM
dan
Industri
- 268 13.400 DISSURPOTR
UD-AU
9 Citra Satelit Resolusi 50
cm Scene Kaltim - -
DISSURPOTR
UD-AU
K DINAS HIDRO
OSEANOGRAFI - TNI AL
1
Updating data Batimetri
liputan ALKI - Survei
MBES
ALKI Nasional L. Flores &
Selat Wetar 3 - L. Arafuru 3 -
DISHIDROS-
AL
2
Pengumpulan data
oseanografi fisik (CTD,
turbidity, kecerahan)
ALKI Nasional L. Flores &
Selat Wetar 3 19.200 L. Arafuru 3 19.200
DISHIDROS-
AL
3 pengumpulan data
pasang surut ALKI Nasional
L. Flores &
Selat Wetar 3 - L. Arafuru 3 -
DISHIDROS-
AL
L DINAS TOPOGRAFI - TNI
AD
1
Penyusunan Peta Foto
daerah Perbatasan RI-
Malaysia
MLP
Kaliman
tan 120
MLP
Kalimantan 6 435 Kalimantan 102 3.625 DITTOP-AD
2
Pembuatan Peta Rahlat
TNI AD secara
Fotogrametris
MLP P. Jawa
5 MLP Jawa 1 200 Jawa 2 400 DITTOP-AD
3
Pembuatan Peta Rahlat
TNI ADsecara kompilasi
dan ukuran terestris
MLP Nasional
65 MLP Nasional 13 325 Nasional 26 650 DITTOP-AD
4 Pembuatan Peta Koramil
secara kompilasi
Koram
il
Nasional
130
Koramil
Nasional 26 130 Nasional 52 260 DITTOP-AD
M
LEMBAGA ILMU
PENGETAHUAN
INDONESIA
1 Peta Batimetri, Peta
Zona Ekologi Danau, NLP
Matano,
Limboto,
Tondano
11 950
sentarum,
semayang-
melintang-
jempang,
Poso
(Sulawesi),
Sentani
(Papua),
Danau besar
di luar
danau
prioritas
2.000 LIPI-
LIMNOLOGI
2
Peta Daerah Tangkapan
Air Danau (peta
topografi, peta tanah,
peta tutupan lahan, peta
jaringan sungai,peta
potensi resapan air, peta
geologi, peta potensi
erosi)
NLP
Matano,
Limboto,
Tondano
8 200
DTA
sentarum,D
TAsemayan
g-
melintang-
jempang,
DTA Poso
(Sulawesi),D
TASentani
(Papua)
400 LIPI-
LIMNOLOGI
3
Peta Arahan Zonasi
Pemanfaatan Ruang
Danau
NLP Limboto, Toba 23 450
Rawa
pening,
rawa danau,
batur,
sentarum,
semayang-
melintang-
jempang
950 LIPI-
LIMNOLOGI
N BADAN PUSAT
STATISTIK
1
Pengembangan Dan
Pemutakhiran Peta
Wilayah Kerja Statistik
Berdasarkan Hasil
Pemutakhiran MFD Dan
MFBS
Desa 78.198 BPS
Blok
Sensus 842.849
2
Penyusunan,
Pengembangan Dan
Pemutakhiran Sistem
Informasi Geografis
Statistik Hasil Sensus Dan
Survei (Studi Pembuatan
SIG Kemiskinan Berbasis
Koordinat Rumahtangga
Miskin)
Ruma
h
Tangg
a
600 BPS
O
KEMENTERIAN TENAGA
KERJA DAN
TRANSMIGRASI RI
1 Batas Hak Pengelolaan
Lahan Transmigrasi (HPL) Lokasi 10 3.100 110 22.000
KEMENAKERT
RANS-DITJEN
P2KTRANS
2 Batas Unit Permukiman
Transmigrasi (UPT) Lokasi 13 1.950 143 4.400
KEMENAKERT
RANS-DITJEN
P2KTRANS
3
Rencana Tata Ruang
Satuan Pemukiman
(RTSP)
Lokasi 15 1.500 165 10.450
KEMENAKERT
RANS-DITJEN
P2KTRANS
P BADAN PENGAWAS
TENAGA NUKLIR
1
Pengawasan
Pemanfaatan Tenaga
Nuklir
Prov Nasional Koridor 3 500 BAPETEN
Q KEMENTERIAN DALAM
NEGERI
1 Penyelesaian Batas
Daerah
Segme
n Nasional 300 80.000
KEMENDAGRI
-PUM
2.3. INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL
Tabel 3.Rencana Aksi Nasional Infrastruktur Informasi Geospasial
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
A Kebijakan (Peraturan Perundangan)
1 Melakukan Klasifikasi Data Geospasial (DG) dan Informasi Geospasial (IG)
a Kajian dan peraturan tentang klasifikasi jenis data nasional (publik akses, internal IDSN, konfidensial/terbatas) untuk berbagipakai di Simpul Jaringan (SJ)
Dok NKRI 0 60 NKRI 40 0.6M NKRI 20 0.3M
SJ
b Kajian, aturan atau regulasi dasar mengenai aksesibilitas, aliran data dan penggunaan DG dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.5M NKRI
PSJ
2 Melakukan Kebijakan Perwalian DG
a Tersusunnya peraturan tentang perwalian DG dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.3 PSJ
b Sosialisasi peraturan tentang perwalian DG dan IG
Dok NKRI 0 125 NKRI 75 1.5M NKRI 50 1M PSJ
c Tersusunnya kebijakan tentang participatory mapping
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.5M NKRI PSJ
d Sosialisasi tentang kebijakan terkait participatory mapping
Dok NKRI 0 125 NKRI 75 1.5M NKRI 50 1M PSJ
e Peningkatan koordinasi antar produsen data untuk berbagi pakai
Dok NKRI 0 9 NKRI 6 2 NKRI 3 1
PSJ
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
3 MelakukanPerluasan Ruang Lingkup Perpres No. 85/2007 Tentang JDSN Dan Peraturan Terkait
a Penyusunan PP tentang Penyelenggaraan
Infrastruktur IG, sesuai amanah UU No. 4
Tahun 2011 (Pasal 53)
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 1 PSJ
b Disahkannya PP tentang Penyelenggaraan
Infrastruktur IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 1 PSJ
c Sosialisasi PP tentang Penyelenggaraan
Infrastruktur IG
Dok NKRI 0 125 NKRI 75 1.5 NKRI 50 1 PSJ
d Penyusunan draft revisi Perpres No. 85/2007
yang memuat juga unsur-unsur:
1. Komite (TimNasional) JDSN
2. Aturanberbagi-pakai Data danInformasi IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 1 PSJ
e Disahkannya revisi Perpres No. 85/2007 Dok NKRI 0 1 NKRI 1 1 PSJ
f Sosialisasi revisi Perpres No. 85/2007 Dok NKRI 0 125 NKRI 75 1.5 NKRI 50 1 PSJ
g Disahkannya PP Tentang Kebijakan,
Kelembagaan, Teknologi, Standar dan
Sumber Daya Manusia Infrastruktur IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 1 PSJ
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
h Sosialisasi PP Tentang Kebijakan,
Kelembagaan, Teknologi, Standar dan
Sumber Daya Manusia Infrastruktur IG
Dok NKRI 0 125 NKRI 75 1.5 NKRI 50 1 PSJ
i Terbitnya kebijakan tentang Public-Private
Partnership (PPP)
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 PSJ
j Sosialisasi kebijakan tentang Public-Private
Partnership (PPP)
Dok NKRI 0 50 NKRI 50 0.5 PSJ
k Sosialisasi, workshop, publikasi terhadap
peraturan yang ada untuk segala tingkatan
(pengambil kebijakan, legislatif, operator)
yang tepat format dan tepat sasaran.
Dok NKRI 0 175 NKRI 125 2 NKRI 50 0.5 PSJ
l Harmonisasi dan revisi peraturan terkait IG Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 PSJ
m Penyusunan juknis/petuntuk implementasi dari
peraturan-peraturan yang mengatur hal
serupa
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 PSJ
n Hasil kajian dan telaahan karakteristik masing-
masing K/L dan daerah dalam hal
penyempurnaan panduan tentang cara
pembangunan Simpul Jaringan (SJ) di K/L
dan pemerintah daerah
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.5 PSJ
O Pelaksanaan pengawasan dalam rangka
mendokumentasikan setiap tahap pencapaian
kesepakatan
Dok NKRI 0 6 NKRI 4 0.8 NKRI 2 0.4 PSJ
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
B Kelembagaan (Governance) Simpul Jaringan
1 Pembentukkan dan Pemeliharaan Unit Kliring dan SJ
a Bimbingan Teknis Pembentukkan
Kelembagaan Unit Kliring berlandaskan UU
No. 4 Tahun 2012 dan Revisi Perpres 85/2007
terkait Kelembagaan Jaringan Informasi
Geospasial
Simpul NKRI 0 42 NKRI 42 126 PSJ, SJ
b Bimbingan Teknis Pemeliharaan
Kelembagaan Unit Kliring berlandaskan UU
No. 4 Tahun 2012 dan Revisi Perpres 85/2007
terkait Kelembagaan Jaringan Informasi
Geospasial
Simpul NKRI 0 300 NKRI 150 9 NKRI 150 9 PSJ, SJ
2 Pembentukkan dan Pembinaan PPIDS
a Bimbingan Teknis Pembentukkan
Kelembagaan ppids berlandaskan UU No. 4
Tahun 2012 dan Revisi Perpres 85/2007
terkait Kelembagaan Jaringan Informasi
Geospasial
Pusat NKRI 0 6 NKRI 4 2 NKRI 2 1 PSJ
b Bimbingan Teknis Pemeliharaan
Kelembagaan ppids berlandaskan UU No. 4
Tahun 2012 dan Revisi Perpres 85/2007
terkait Kelembagaan Jaringan Informasi
Geospasial
Pusat NKRI 0 24 NKRI 14 3 NKRI 10 1.5 PSJ
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
C IG dan Metadata
1 Integrasi sistem dan konsolidasi pengelolaan IG nasional
a Pembangunan model dan sistem Pengelolaan IG secara terdistribusi
Sis NKRI 0 1 NKRI 1 2
PSJ
b Instalasi sistem pengelolaan IG secara terdistribusi
Simpul NKRI 0 175 NKRI 125 3.6 NKRI 50 1.6 PSJ
c Pembangunan Sistem Pengelolaan Informasi Geospasial Dasar (IGD) di Penghubung Simpul Jaringan (PSJ);
Sis NKRI 0 1 NKRI 1 1 PSJ
d Pembangunan Sistem Pengelolaan Informasi Geospasial Tematik ( IGT) Strategis Nasional di Penghubung Simpul Jaringan (PSJ);
Sis NKRI 0 1 NKRI 1 2 PSJ
e Penyusunan tata laksana pengelolaan data dan IG.
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.5 PSJ
f Sosialisasi dan pembinaan tata laksana pengelolaan data dan IG
Sim NKRI 0 150 NKRI 75 1 NKRI 50 1 PSJ
g Pembangunan Sistem Kontrol Kualitas IG partisipatory mapping Nasional di Penghubung Simpul Jaringan (PSJ);
Sis NKRI 0 3 NKRI 2 1 NKRI 1 0.5 PSJ
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
2 Inpres No. 6 Tahun 2012
a Konsolidasi Penyediaan Data Citra Satelit Resolusi Tinggi
Dok NKRI 0 2 NKRI 1 0.5 1 0.5 LAPAN
b Peningkatan kapasitas dan sistem penyediaan Data Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi
Sistem NKRI 0 2 NKRI 1 2 1 2 LAPAN
c Peningkatan kapasitas dan sistem Koreksi Radiometrik Data Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi
Dok NKRI 0 2 NKRI 1 1 1 1 LAPAN
d Pembangunan Sistem Pengelolaan Data Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi
Sistem NKRI 0 2 NKRI 1 3 1 2 LAPAN
e Konsolidasi Penyediaan Basisata DEM Resolusi Tinggi
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 300 BIG
f Peningkatan Kapasitas Pengolahan dan Koreksi Geometrik Data Citra Satelit Resolusi Tinggi
Sistem NKRI 0 3 NKRI 2 10 1 4 BIG
g Pembangunan Sistem Pengolahan dan Koreksi Geometrik Data Citra Satelit Resolusi Tinggi
Sis NKRI 0 2 NKRI 2 12 BIG
h Pembangunan Sistem Penyimpanan dan Pengamanan IGD berbasis Citra Tegak Satelit Resolusi Tinggi
Sis NKRI 0 3 NKRI 2 97 Sis 1 8 PSJ
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
2 Inpres No. 6 Tahun 2012
a Pembangunan Basisdata Ground Control Point
Dok NKRI 0 3 NKRI 2 40 Dok 1 20 BIG
b Pengolahan dan Koreksi Geometrik Data Citra Satelit Resolusi Tinggi menjadi Peta Citra Satelit Resolusi Tinggi (ortho-rectified imageries)
Dok NKRI 0 3 NKRI 2 18 Dok 1 6 BIG
3 Penyebarluasan IGT mengikuti kebijakan masing-masing wali data/ institusi pemilik.
a IGT harus dapat diakses oleh pengguna yang membutuhkan sesuai dengan hak akses (access privileges) melalui jaringan IG
% NKRI 0 220 NKRI 120 1.2 NKRI 100 0.8 SJ
b Sosialisasi peran penting IG dalam mengatasi berbagai permasalahan yang bersifat kompleks dan multi sektor.
Simpul NKRI 0 300 NKRI 200 1.4 NKRI 100 1 SJ
c Pembangunan model aplikasi untuk memudahkan pemanfaatan IG di berbagai sektor.
Dok NKRI 0 3 NKRI 2 1.2 NKRI 1 0.8 BIG
d Jumlah penyebarluasan IG dengan klasifikasi jenis
akses (terbuka dan ketat) untuk setiap IGD dan
IGT.
% NKRI 0 160 NKRI 160 1.2 SJ
e Jumlah IGT harus yang dapat diakses oleh
pengguna yang membutuhkan sesuai dengan hak
akses (access privileges) melalui jaringan IG
% NKRI 0 120 NKRI 120 1.2 SJ
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
3 Penyebarluasan IGT mengikuti kebijakan masing-masing wali data/ institusi pemilik.
f Jumlah simpul yang tersosialisasi peran penting IG
dalam mengatasi berbagai permasalahan yang
bersifat kompleks dan multi sektor.
Simpul NKRI 0 200 NKRI 200 1.2 SJ
Jumlah aplikasi untuk memudahkan pemanfaatan
IG di berbagai sektor.
Sis NKRI 0 4 NKRI 4 1.4 BIG
4 Percepatan pembangunan basisdata batas wilayah terpadu
Percepatan pembangunan sistem pengelolaan
basisdata batas wilayah nasional terpadu sesuai
dengan katalog unsur
% NKRI 0 100 NKRI 100 0.4 PSJ
Percepatan basisdata spasial batas wilayah
indikatif nasional terpadu yang disepakati bersama
sesuai dengan katalog unsur
% NKRI 0 60 NKRI 60 1.4 SJ
Pelaksanaan pengawasan dalam rangka
mendokumentasikan setiap tahap pencapaian
kesepakatan
Kali NKRI 0 2 NKRI 2 0.4 PSJ
5 Percepatan pembangunan basisdata nama rupabumi terpadu
Percepatan pembangunan sistem pengelolaan
basisdata nama rupabumi nasional terpadu sesuai
dengan katalog unsur
% NKRI 0 100 NKRI 100 0.4 PSJ
Percepatan data spasial nama rupabumi nasional
terpadu yang legal sesuai dengan katalog unsur
% NKRI 0 100 NKRI 60 1.4 60 1.5 BIG
6 Percepatan pembangunan basisdata sistem logistik nasional terpadu
Percepatan pembangunan sistem pengelolaan
basisdata sistem logistik nasional terpadu sesuai
dengan katalog unsur
% NKRI 0 100 NKRI 100 0.4 PSJ
Percepatan data spasial sistem logistik nasional
terpadu yang legal sesuai dengan katalog unsur
% NKRI 0 120 NKRI 60 1.4 60 1.5 SJ
7 Monitoring dan Evaluasi Inpres 6/2012
Pelaksanaan pengawasan dalam rangka
mendokumentasikan setiap tahap pencapaian
kesepakatan
Kali NKRI 0 6 NKRI 4 0.8 2 0.4 PSJ
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
C Standard dan aSpesifikasi
1 SNI
a Tersedianya Draft RSNI1 di bidang IGD Dok NKRI 7 45 NKRI 6 0.9 BIG-SJ
b Tersedianya Draft RSNI1 di bidang IGT Dok NKRI 2 45 NKRI 12 1.8 BIG-SJ
c Tersedianya Draft RSNI1 di bidang IIG Dok NKRI 3 45 NKRI 6 0.9 BIG-Sj
d Tersedianya Draft RASNI Dok NKRI 0 45 NKRI 24 3.6 BIG-SJ
e Ujicoba RASNI Dok NKRI 0 45 NKRI BIG-SJ
f Ditetapkannya SNI Dok NKRI 12 45 NKRI 24 ? 1.8 BSN
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
1 SNI
g Terpeliharanya SNI Dok NKRI 0 45 NKRI 10 1.5 BIG -SJ - BSN
2 Spesifikasi
a Tersedianya model dan pedoman data dasar dan
tematik
Dok NKRI 0 12 NKRI 12 1.8 BIG
b Tersedianya/pembaruan spesifikasi dan pedoman
katalog dan skema referensi data
Dok NKRI 0 2 NKRI 2 0.8 BIG
c Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis minimal
perangkat jaringan keras dan lunak SJ
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 SJ
d Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis
pengumpulan DG di SJ
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
e Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis
pengolahan DG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
f Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis
pengelolaan DG dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
g Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis
penyebarluasan DG dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
2 Spesifikasi
i Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis
penggunaan DG dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 SJ
j Tersedianya/pembaruan spesifikasi biaya
pengumpulan DG di SJ
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
k Tersedianya/pembaruan spesifikasi biaya
pengolahan DG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
l Tersedianya/pembaruan spesifikasi biaya
pengelolaan DG dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
m Tersedianya spesifikasi biaya penyebarluasan DG
dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
n Tersedianya spesifikasi biaya penggunaan DG dan
IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 SJ
o Tersedianya spesifikasi fungsi aplikasi Ina-
Geoportal
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 SJ
3 Panduan
a Tersedianya panduan teknis pemanfaatan IGD
sebagai acuan penyelenggaraan IGT
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 SJ
b Tersedianya panduan teknis pemanfaatan Ina-
Geoportal sebagai acuan pemanfaatan IG melalui
Jaringan IG
Dok NKRI
0 1 NKRI 1 0.4 SJ
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
3 Monitoring dan Evaluasi
a
Pelaksanaan pengawasan dalam rangka
mendokumentasikan setiap tahap pencapaian
kesepakatan
Kali NKRI
0 6 NKRI 4 0.8 2 0.4 SJ
E Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1 Peningkatan jumlah penelitian dan pengembangan di bidang IG Dasar
Pelaksanaan prioritas riset IG Dasar untuk
mengkaji data, alat, dan metode/ teknologi
mendukung percepatan penyediaan IG Dasar
Keg NKRI
0 26 NKRI 14 2.1 12 1.8
2 Peningkatan jumlah penelitian dan pengembangan di bidang IG Tematik
Pelaksanaan prioritas riset IG Tematik mendukung
MP3EI, P4B, dan isu isu nasional lainnya
Keg NKRI 0 26 NKRI 14 2.1 12 1.8
3 Peningkatan jumlah penelitian di bidang Infrastruktur dan Kebijakan IG
Pelaksanaan prioritas riset infrastruktur dan
kebijakan IG
Keg NKRI 0 26 NKRI 14 2.1 12 1.8
4 Pengembangan jejaring IPTEK IG
Memberdayakan Forum Komunikasi Kelitbangan
IG, kegiatan Geo-campus, dan peng-aktifan
koneksi situs IPTEK IG da-lam Ina-Geoportal
Keg NKRI
0 14 NKRI 6 1.8 8 2.4
5 Peningkatan publikasi dan pemanfaatan IPTEK IG
Peningkatan kerjasama/ kemi-traan untuk peman-
faatan dan sosialisasi IPTEK IG, kegiatan Geo-
Keg NKRI 0 14 NKRI 6 1.5 8 2
publishing, jurnal ilmiah, dan forum-forum ilmiah
lainnya
6 Pembangunan Geospatial Cloud Computing
Percepatan pembangunan SJ dan penambahan
jumlah aplikasi berbasis internet.
Sis NKRI 0 1 NKRI 1 9
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
C Standard dan aSpesifikasi
1 SNI
a Tersedianya Draft RSNI1 di bidang IGD Dok NKRI 7 45 NKRI 6 0.9 BIG-SJ
b Tersedianya Draft RSNI1 di bidang IGT Dok NKRI 2 45 NKRI 12 1.8 BIG-SJ
c Tersedianya Draft RSNI1 di bidang IIG Dok NKRI 3 45 NKRI 6 0.9 BIG-Sj
d Tersedianya Draft RASNI Dok NKRI 0 45 NKRI 24 3.6 BIG-SJ
e Ujicoba RASNI Dok NKRI 0 45 NKRI BIG-SJ
f Ditetapkannya SNI Dok NKRI 12 45 NKRI 24 ? 1.8 BSN
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
1 SNI
g Terpeliharanya SNI Dok NKRI 0 45 NKRI 10 1.5 BIG -SJ - BSN
2 Spesifikasi
a Tersedianya model dan pedoman data dasar dan
tematik
Dok NKRI 0 12 NKRI 12 1.8 BIG
b Tersedianya/pembaruan spesifikasi dan pedoman
katalog dan skema referensi data
Dok NKRI 0 2 NKRI 2 0.8 BIG
c Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis minimal
perangkat jaringan keras dan lunak SJ
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 SJ
d Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis
pengumpulan DG di SJ
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
e Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis
pengolahan DG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
f Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis
pengelolaan DG dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
g Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis
penyebarluasan DG dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
2 Spesifikasi
i Tersedianya/pembaruan spesifikasi teknis
penggunaan DG dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 SJ
j Tersedianya/pembaruan spesifikasi biaya
pengumpulan DG di SJ
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
k Tersedianya/pembaruan spesifikasi biaya
pengolahan DG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
l Tersedianya/pembaruan spesifikasi biaya
pengelolaan DG dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
m Tersedianya spesifikasi biaya penyebarluasan DG
dan IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 BIG
n Tersedianya spesifikasi biaya penggunaan DG dan
IG
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 SJ
o Tersedianya spesifikasi fungsi aplikasi Ina-
Geoportal
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 SJ
3 Panduan
a Tersedianya panduan teknis pemanfaatan IGD
sebagai acuan penyelenggaraan IGT
Dok NKRI 0 1 NKRI 1 0.4 SJ
b Tersedianya panduan teknis pemanfaatan Ina-
Geoportal sebagai acuan pemanfaatan IG melalui
Jaringan IG
Dok NKRI
0 1 NKRI 1 0.4 SJ
No Program/Kegiatan Satuan Cakupan Tersedia
s/d 2012 Gap
Rencana Aksi Penyeleng-
gara 2014 2015 s/d ~
Wil. Jumlah Biaya Wil. Jumlah Biaya
3 Monitoring dan Evaluasi
a
Pelaksanaan pengawasan dalam rangka
mendokumentasikan setiap tahap pencapaian
kesepakatan
Kali NKRI
0 6 NKRI 4 0.8 2 0.4 SJ
E Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1 Peningkatan jumlah penelitian dan pengembangan di bidang IG Dasar
Pelaksanaan prioritas riset IG Dasar untuk
mengkaji data, alat, dan metode/ teknologi
mendukung percepatan penyediaan IG Dasar
Keg NKRI
0 26 NKRI 14 2.1 12 1.8
2 Peningkatan jumlah penelitian dan pengembangan di bidang IG Tematik
Pelaksanaan prioritas riset IG Tematik mendukung
MP3EI, P4B, dan isu isu nasional lainnya
Keg NKRI 0 26 NKRI 14 2.1 12 1.8
3 Peningkatan jumlah penelitian di bidang Infrastruktur dan Kebijakan IG
Pelaksanaan prioritas riset infrastruktur dan
kebijakan IG
Keg NKRI 0 26 NKRI 14 2.1 12 1.8
4 Pengembangan jejaring IPTEK IG
Memberdayakan Forum Komunikasi Kelitbangan
IG, kegiatan Geo-campus, dan peng-aktifan
koneksi situs IPTEK IG da-lam Ina-Geoportal
Keg NKRI
0 14 NKRI 6 1.8 8 2.4
5 Peningkatan publikasi dan pemanfaatan IPTEK IG
Peningkatan kerjasama/ kemi-traan untuk peman-
faatan dan sosialisasi IPTEK IG, kegiatan Geo-
Keg NKRI 0 14 NKRI 6 1.5 8 2
publishing, jurnal ilmiah, dan forum-forum ilmiah
lainnya
6 Pembangunan Geospatial Cloud Computing
Percepatan pembangunan SJ dan penambahan
jumlah aplikasi berbasis internet.
Sis NKRI 0 1 NKRI 1 9
2.4. SUMBER DAYA MANUSIA INFORMASI GEOSPASIAL
Tabel 4.
Kesepakatan Sumber Daya Manusia Dan Penelitian Dan Pengembangan Informasi Geospasial
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
Tersedianya SKKNI BIG akan melakukan
koordinasi dengan para
pemangku kepentingan
untuk menyusunrancangan
SKKNI
Rapatkerjapenyusunanra
ncangan SKKNI
BIG April
Tersedianya kurikulum BIG akan melakukan
koordinasi dengan para
pemangku kepentingan
untuk segera melahirkan
kurikulum pendidikan dan
pelatihan informasi
Geospasial yang didasarkan
pada SKKNI.
Menyusunrancangan
awal Kurikulum
akademik, profesi dan
vokasi.
BIG dibantu oleh
Dikbud, Forum Ketua
Jurusan, asosiasi dan
para pemangku
kepentingan.
Maret
(1000)
1.000
Dilakukannya raker/rakor
Kurikulum
BIG dibantu oleh
Dikbud, Forum Ketua
Jurusan, asosiasi dan
para pemangku
kepentingan.
Mei
(1000)
1.000
Dilakukannya
Penyempurnaan
rancangan kurikulum
BIG dibantu oleh
Dikbud, Forum Ketua
Jurusan, asosiasi dan
Juli
(750)
750
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
para pemangku
kepentingan.
Penyiapan Penetapan
Kurikulum
BIG dibantu oleh
Kemendikbud, Forum
Ketua Jurusan, asosiasi
dan para pemangku
kepentingan.
Sept
(500)
500
Penetapan Kurikulum KEMENDIKBUDdibant
u oleh BIG, Forum
Ketua Jurusan, asosiasi
dan para pemangku
kepentingan.
Nov
(1000)
1.000
Peningkatan kualitas
dan kuantitas lembaga
pendidikan dan
pelatihan terkait IG
1. Perlunya peningkatan
kualitas dan kuantitas
peralatan yang digunakan di
dalam lembaga-lembaga
pendidikan danpelatihan IG
Identifikasi jumlah
lembaga
pendidikandanpelatihan
IGdanperalatan yang
dibutuhkan
BIG dibantu
Kemendikbud dan
akademisi
Juli
(500)
500
Pengadaan peralatan
yang dibutuhkan
BIG dan/atau
Kemendikbud
Juni
(5000)
Juni
(5000)
10.000
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
Lahirnya SOP kerjasama
peralatan yang
melibatkan lembaga
pendidikan, asosiasi
profesi dan instansi
pemerintah.
BIG dibantu asosiasi
dan akademisi
Juli
(200)
200
2. Perlunya peningkatan
kualitas dan kuantitas
tenaga pengajar, instruktur
ataupun widyaiswara di
bidang IG.
Identifikasi jumlah
tenaga pengajar,
instruktur ataupun
widyaiswara bidang IG
eksisting.
BIG, Kemendikbud dan
Akademisi
Maret
(100)
100
Identifikasi jumlah
tenaga pengajar,
instruktur ataupun
widyaiswara bidang IG
ideal.
BIG, Kemendikbud dan
Akademisi
April
(300)
300
Pengadaan tenaga
pengajar, instruktur
ataupun widyaiswara
bidang IG.
BIG, Kemendikbud dan
Akademisi
Juli
(3000)
Juli
(3000)
6000
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
Pendidikan dan pelatihan
tenaga pengajar,
instruktur ataupun
widyaiswara bidang IG
BIG, Kemendikbud dan
Akademisi
Agustus
(3000)
Agustus
(3000)
6000
3. Lembaga diklat K/L dan
Pemda terkait dipersiapkan
untuk ambil bagian di dalam
pendidikan dan pelatihan IG
secara nasional.
Penyiapan instrumen
pelibatan (SOP)
BIG dan Pemda Maret
(300)
300
Identifikasi lembaga
diklat K/L dan Pemda
yang perlu dipersiapkan
BIG dan Pemda Nov
(200)
April
(250)
450
DiklatK/L dan Pemda siap
dilibatkan
BIG dan Pemda Juni
(10000)
Juni
(10000)
20000
4. perlunya dikaji dan
dibangunnya sistim /
prosedur “akeditasi” kepada
lembaga diklat IG.
Penyiapan kajian sistem
“akreditasi”
BIG, akademisi dan
asosiasi
Mei
(250)
250
Penyiapan rancangan
awal sistem akreditasi
BIG, akademisi dan
asosiasi
Agustus
(300)
300
Penetapan mekanisme
akreditasi lembaga diklat
BIG, akademisi dan
asosiasi
Des
(150)
150
5. Perlunya dilakukan
pendataan, pembinaan
serta peningkatan kualitas
Identifikasi materi
peningkatakan (peralatan
dan SDM)
Kemendikbud dan
akademisi
Maret
(250)
250
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
SMK/Diploma Surta. Hal ini
harus dilakukan dengan
melibatkan seluruh
pemangku kepentingan
yang ada, seperti
diantaranya BIG, Dikbud,
Pengusaha/Swasta,
organisasi profesi dan
akademisi.
Pelaksanaan peningkatan
SDM pengajar surta
(pendidikan dan/atau
pelatihan)
Kemendikbud Sept
(2500)
Sept
(2500)
5000
Tersedianya peraturan
dan perundangan di
bidang IG yang telah
disesuaikan dengan
UUIG dan kebutuhan
nasional
1. Penyiapan materi
penyempurnaan jabfung
surta yang akan
dikoordinasikan oleh BIG,
melibatkan pemangku
kepentingan terkait
Penyempurnaan Jabfung
surta diselaraskan dengan
SKKNI.
Rapat Koordinasi untuk
penyiapan konsep
jabfung.
BIG April
(500)
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
2. Permenpan RB tentang
jabfung surta ditargetkan
untuk selesai di Agustus
2013.
Penetapan Permenpan
RB jabfung IG
Kemenpan dan BIG Agustus
Peningkatan Jumlah
JABFUNG
1. Penyempurnaan
Permenpan, jumlah jabfung
diharapkan akan meningkat.
Review berkala terhadap
jabfung IG
BIG √
(250)
√
(250)
√
(250)
2. Sosialisasi dan diseminasi
jabfung IG ke K/L dan
pemda.
Sosialisasi dan diseminasi
jabfung
BIG √
(200)
√
(1500)
√
(1500)
3200
Lahirnya SKKNI dan
peraturan perundangan
terkait
1. Target April 2013 lahir
SKKNI IG. Terdapat 6
subbidang: GIS, RS,
Surveying, Kartografi,
Fotogrametri, dan
Hidrografi.
Selesainya rancangan
SKKNI
BIG April
(600)
600
Penetapan SKKNI BIG Mei
Sosialisasi SKKNI BIG Okt Mei
(1000)
Mei
(1000)
2000
Lahirnya lembaga
akreditasi / sertifikasi
1. Penyiapan materi
sertifikasi, akreditasi dan
kelembagaan terkait dengan
melibatkan seluruh
Rapat koordinasi dengan
para pemangku
kepentingan
BIG Mei
(1000)
1000
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
pemangku kepentingan.
2. Akreditasi / sertifikasi
dilakukan terhadap tenaga
profesional, badan usaha,
lembaga pelatihan.
Penyiapan rancangan
final sistim akreditasi /
sertifikasi
BIG Juni
(1000)
1000
3. Penyiapan perangkat
perundangan pendukung
berdirinya kelembagaan
sertifikasi / akreditasi.
Penyiapan rancangan
peraturan perundangan
pendirian kelembagaan
sertifikasi dan/atau
akreditasi
BIG Juni
(1500)
2500
4. Lembaga independen
(sementara ini disebut
LPJIG) akan terdiri dari
perwakilan para pemangku
kepentingan.
Pendirian lembaga LPJIG BIG bersama
pemangku
kepentingan
Agustus
(1000)
1000
Pengembangan lembaga
LPJIG
BIG Februari
(1000)
Februari
(1000)
2.000
5. Sertifikasi badan usaha IG
akan dilaksanakan oleh
Pelaksanaan sertifikasi
oleh lembaga
BIG Oktober Januari Januari 3000
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
lembaga independen yang
telah mendapat akreditasi
dari BIG.
independen (1500) (1500)
6. Perlunya dibuat
perangkat SOP yang
mendetail di dalam
pemberian
akreditasi/sertifikasi. Hal ini
dibutuhkan untuk menjaga
tujuan utama dari
pemberian
akreditasi/sertifikasi
tersebut.
Pembentukan SOP
Pemberian akreditasi
dan sertifikasi
BIG Juni
(450)
450
Review dan
penyempurnaan SOP
BIG dan pemangku
kepentingan
Juli
(250)
Juli
(250)
500
Terlaksananya MRA 1. BIG melakukan koordinasi
dengan sekretariat ASEAN
beserta anggota ASEAN
lainnya untuk merumuskan
MRA regional.
Koordinasi dengan
negara anggota untuk
konsolidasi MRA
BIG Juni
(300)
Juni
(500)
Juni
(500)
1300
2. BIG akan merumuskan
MRA regional didasarkan
pada SKKNI dan praktek
Rapat koordinasi para
pemangku kepentingan
di tingkat nasional
BIG
Nov
(100)
Februari
(200)
Februari
(200)
500
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
akreditasi/sertifikasi yang
berlaku di indonesia sesuai
dengan peraturan
perundang undangan.
Rapat Penetapan posisi
Indonesia dalam MRA
BIG Nov
(100)
Februari
(250)
Februari
(250)
600
Peningkatan SDM IG
yang bekerja di industri
penyelenggaraan IG
non oil and gas
1. Perlunya dibuatkan kajian
lebih lanjut agar kegiatan IG
Non oil and gas bisa lebih
menarik bagi para pekerja
IG.
Penyiapan standar
insentif pekerja di bidang
IG
BIG, akademisi,
asosiasi, pelaku
industri
April
(300)
300
Lahirnya standar insentif
pekerja bidang IG
BIG, akademisi,
asosiasi, pelaku
industri
Agustus
(300)
300
Peningkatan jumlah
kegiatan dan peluang
kerja di bidang IG
1. Pemerintah akan
meningkatkan perannya
sebagai regulator, fasilitator
dan katalisator di dalam
pengembangan industri IG.
identifikasi dan evaluasi
Peningkatan jumlah
pekerjaan di bidang IG
BIG, K/L, asosiasi Nov
(500)
Nov
(500)
1000
2. BIG akan
mengkoordinasikan hal
tersebut bersama dengan
para pemangku
kepentingan.
Rapat koordinasi
nasional IG
BIG Juli
(1000)
Juli
(1000)
2000
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
Peningkatan
pemanfaatan hasil
litbang IG dalam
penyelenggaraan IG
1. Perlu dibuat infrastuktur
litbang geospasial nasional
yang menghubungkan
litbang antar K/L,
masyarakat, kampus.
Pembentukan sistim
informasi litbang IG
BIG Februari
(500)
500
Pengembangan sistim
informasi litbang IG
BIG Februari
(500)
500
2. Harus ada kemitraan baik
internal maupun antar
lembaga, dengan daerah.
Dan lebih aktif lagi di K/L,
Pusat dan daerah.
Pembentukan kemitraan
litbang pusat, daerah dan
swasta
BIG, K/L, Pemda (2500) (2500) 5000
Pengembangan jejaring
riset BIG dengan
perguruan tinggi
BIG dan Perguruan
Tinggi
(3000) (3000) 6000
3. Forum Komunikasi
Litbang IG
Optimalisasi forum
komunikasi litbang
nasional
BIG, K/L dan pemda (500) (500) (500) 1500
4. BIG harus melaksanakan
pembinaan melalui litbang.
Pembinaan litbang IG
secara nasional
BIG Agustus
(250)
Agustus
(250)
500
Penyelenggaraan BIG Sept Februari Februari 12500
Indikator Keberhasilan Langkah-Langkah Praktis Kegiatan Koordinator Target Waktu& Biaya Total Biaya
(dlm Juta) 2013 2014 2015
kegiatan kelitbangan (2500) (5000) (5000)
JUMLAH 10.900 49.950 43.200
Top Related