Download - Disconnecting Switch

Transcript
Page 1: Disconnecting Switch

DISCONNECTING SWITCH

Page 2: Disconnecting Switch

Pendahuluan Untuk menjaga kontinuitas pelayanan, maka

peralatan harus dirawat secara teratur. Saat perawatan tersebut dilaksanakan, maka seksi atau bagian yang dirawat harus dipisahkan dengan sistem, sehingga bebas dari tegangan tinggi. Dengan demikian petugas dapat melaksanakan perawatan dengan aman. Untuk mencegah terjadinya bahaya tegangan tinggi, maka peralatan yang akan dirawat harus terlihat oleh petugas benar-benar terpisah dari rangkaian sistem. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan saklar pemisah.

Page 3: Disconnecting Switch

Dasar Teori

Saklar pemisah adalah peralatan yang dapat memutus rangkaian yang arusnya rendah kurang lebih 5 ampere atau pada rangakaian dimana saat saklar terbuka tidak terjadi perbedaan tegangan yang besar pada kutub saklarnya. Biasanya disconnecting switch dipasang untuk mengisolasi peralatan-peralatan yang mungkin tersuply daya besar.,yang dilengkapi dengan peralatan visual untuk keamanan para pekerja, dengan kata lain pada saat saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang mengalir maka visual signal akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya.

Page 4: Disconnecting Switch

Disconnecting switch biasanya digunakan bersama-sama dengan ABSW, dan Oil Swritch(PMT) yang tuasnya dioperasikan bersama-sama. Disconnecting Switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan seperti terminal Bus(rele) atau peralatan listrik yang lain, juga untuk memisahkan kelompok-kelompok feeder(penyulang) dengan tujuan untuk maintenence atau pengetesan. Untuk perbaikan DS dilakukan tes fisik dari kerusakan, membersihkan kontak-kontaknya, juag memberikan pelumas pada As dari lengan pisau penghubungnya. Pada maintenance peralatan-peralatan pada gardu induk biasanya antara beban dan sumber daya dari gardu induk diputus oleh Disconnecting Switch. Hal ini guna untuk menjaga keamanan para petugas dalam melakukan perawatan ataun perbaikan.

Page 5: Disconnecting Switch

saklar pemisah jaringan saklar pemisah busbar saklar pemisah pada trafo

Berdasarkan fungsinya saklar pemisah dibagi atas tiga jenis yaitu :

Page 6: Disconnecting Switch

Konstruksi Disconnecting switch

Page 7: Disconnecting Switch

Dilihat dari jumlah kutubnya, saklar pemisah dibagi atas dua jenis, yaitu

1.saklar pemisah kutub tunggal2. saklar pemisah 3 kutub. Berdasarkan pemasanganya dibagi

atas :1.pasangan dalam2. pasangan luar. Sedang ditinjau dari konstruksinya

dibagi atas 2 jenis yaitu :1.Tiga isolator pendukung, pendukung

tengah berputar, pemisah ganda.2.Dua isolator pendukung, pemisah

tunggal.

Page 8: Disconnecting Switch

Saklar pemisah di atas mempunyai dua saklar yaitu saklar utama dan saklar pembumian. Dalam prakteknya setelah saklar utama dibuka, saklar pembumian ditutup. Kedua skalar ini mempunyai hubungan interlok, sehingga saklar pembumian dapat ditutup setelah saklar utama terbuka dan saklar utama tidak dapat ditutup sebelum saklar pembumian dibuka. Pengopersaian saklar dapat dilakukan dengan manual atau peralatan elektro-mekanik. Jika dioperasikan dengan elektro-mekanik maka pengoperasian dapat dilakukan di lokasi pemasanganaya atau dari ruang kontrol.

Saklar pemisah juga dilengkapi dengan kontak bantu untuk keperluan indikasi posisi dari kontak. Jika kekuatan dielektrik antara fasa dengan fasa dan antara terminal dengan terminal pada kutub yang sama lebih tinggi daripada kekuatan dielektrik ke tanah, maka saklar pemisah dilengkapi dengan sela pelindung.

Page 9: Disconnecting Switch

Data pengenal saklar pemisah

Saklar pemisah dapat dibuat berkutub tunggal atau berkutub tiga dan ditandai dengan hal-hal berikut ini:

tegangan tingkat isolasiFrekuensiarus normalarus hubung singkat maksimumtekanan jika penggerak kontak menggunakan

tekanan udarategangan untuk peralatan kontrol dan indikatortanda-tanda pengenal diatas tergantung pada standart

dari DIN VDE 0670 sebagi berTegangan pengenal Tegangan pengenalnya ditetapkan samadengan

tegangan tertinggi sistem, yaitu antara lain sebagi berikut 3,6; 7,2; 17,5; 24; 36; 24,52;72,5, 100; 123; 145; 170; 245; 300; 362; 420; 525; dan765 kV

Page 10: Disconnecting Switch

Pengenal tingkat isolasi Tabel tingkat Isolasi saklar pemisah

Tegangan

pengenal(kV-rms)

Ketahanan tegangan AC 50 Hz 1 menitKetahanan teganagn impuls standart 1,2/ 50

μs

Ke tanah dan antar

kutub

Antar titik yang

dipisahkan

Ke tanah dan antar

kutub

Antar titik yang

dipisahkan

3,6

7,2

12

24

36

72,5

145

245

10

20

28

50

70

140

185

360

12

23

32

60

80

160

210

415

20/40*

40/60*

60/75*

95/125*

145/170*

325

450

850

23/46*

46/70*

70/85*

110/140*

165/195*

375

520

950

Page 11: Disconnecting Switch

Arus pengenal saklar pemisah

Arus pengenal untuk saklar pemisah adalah 200, 400,63, 800, 1.250, 1600, 2000, 2.500, 3.150, 4.000, 5.000, 6.300 A.

Arus hubung singkat maksimum

Arus hubung singkat untuk saklar pemisah yang dapat ditanggung selama 1 detik menurut standart adalah : 8, 10, 12,5 , 16, 20, 25, 31,5, 40, 50, 63, 100 kA

Sedangkan untuk tegangan catu daya untuk peralatan bantu umumnya adalah sebagai berikut :

DC(Volt) AC(Volt)

24

28

110

220/240

110)1-phasa)

240(1-phasa)

415(3-fasa)

Page 12: Disconnecting Switch

Ada dua macam yaitu uji jenis dan uji rutin1. Uji jenis yang terdiri dari: Pengujian tegangan tinggi impuls Pengujian tegangan tinggi AC Pengujian perangkat kontrol Pengujian temperatur Pengukuran tahanan kontak Pengujian terhadap surja hubung Pengujian saklar pembumian Uji pengoperasian Pengujian ketahanan mekanik

Pengujian saklar pemisah

Page 13: Disconnecting Switch

Sedangkan uji rutinnya adalah : Pengujian tegangan tinggi AC Pengujian perangkat tinggi

konrtrol Pengukuran tahanan kontak Dan prosedurnya harus

menganut pada standart yang ada

Page 14: Disconnecting Switch

Pengoprasian Disconnecting Switch

Sebagai peranya dalam mengamankan jaringan yang akan diperbaiki atau dirawat maka oprasi standart yang harus digunakan adalah disconnecting swich harus benar-benar tertutup untuk mencegah terjadinya kemungkinan adanya busur api antara pisu penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika hal ini terjadi maka akan dapat membahayakan operator. Sebagai pengaman agar tidak terjadi hubungan pendek maka pada konstruksi pada rangkaian ini harus dipasang saklar Pembumian yang berguna untuk membuang sisa energi kapasitansi yang terdapat konduktor, DS dan saklar pembumian bekerja menggunakan sistem interlocking.

Page 15: Disconnecting Switch

Kesalahan operasi saklar pemisah dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan sistem lainya, sehingga biaya perawatan bertambah. Untuk itu diperlukan adanya interlok antara saklar pemisah dengan pemutus tenaga dan antara saklar pemisah dengan saklar pembumian maka sistem interlock pada alat ini harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

Saklar pemisah tidak dapat ditutup sebelum pemutus daya terkunci pada posisi terbuka.

Saklar pembumian dapat ditutup hanya saat saklar pemisah terkunci pada posisi terbuka dan tidak timbul busur api.

Saklar pemisah dapat ditutup hanya saat pemutus daya dan saklar pembumian dalam keadaan terbuka.

Pemutus daya hanya dapat ditutup setelah semua saklar pemisah terkunci dalam posisi tertutup atau dalam posisi terbuka.

Interlok saklar pemisah :

Page 16: Disconnecting Switch

SETTING PARAMETER

Parameter-parameter penting pada Disconnecting Switch

Parameter-parameter yang bisa digunakan untuk spesifikasi DS lebih didasarkan pada kemampuan DS terhadap besaran-besaran listrik seperti arus, tegangan dan frekuensi. Parameter-parameter tersebut antara lain :Tegangan kerja

Rating tegangan kerja maksimal Rating power frekuensi untuk menahan tegangan

yang melintasi isolator Rating power frekuensi untuk menahan tegangan

pada saat tanah basah dan antara fasa

Page 17: Disconnecting Switch

Rating tegangan impuls petir untuk menahan tegangan ke tanah dan tegangan antar fasa.

Rating tegangan impuls petir untuk menahan tegangan yang melewati isolator.

Rating arus. Rating puncak melawan arus dari

diskonnector. Rating waktu singkat melawan arus dari

saklar pentanahan. Rating puncak melawan arus dari saklar

pentanahan. Rating waktu singkat melawan arus dari

saklar pentanahan Rating frekuensi kerja.

Page 18: Disconnecting Switch

Dengan standart DIN/ VDE tiap-tiap Disconnecting Switch harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Harus dapat memutuskan hubungan

listrik. Mengambil langkah-langkah pengaman

untuk menghiundari kegagalan switching pada saat berbeban.

Instalasi dari isolasi tegangan. Pentanahan dan hubungan singkat. Melindungi dan memisahkan peralatan-

peralatan sehari-hari yang dekat dengan sistem Disconnecting Switch.

Page 19: Disconnecting Switch

Kesimpulan

Disconnecting switch digunakan untuk mengamankan sistem pada saat tidak berbeban.

Disconnecting switch bukan merupakan pengaman sistem.

Disconnecting switch hanya akan benar-benar membuka pada saat Cb benar-benar terbuka.

Disconnecting switch dilengkapi dengan grounnding untuk membuang sisa energi pada penghantar.

Disconnecting switch mempunyai sistem interlock dengan Grounding