DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, JANUARI 2017
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 vii
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. i
IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………. iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….......... vii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….......... 1
1.1. Latar Belakang ………………………………………........... 1
1.2. Organisasi ………………………………………………….. 4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA …………… 7
2.1.
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015 – 2019 ……….
7
2.1.1 Visi Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015-2019 ………....................................
8
2.1.2 Misi Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015-2019.............................
8
2.1.3 Tujuan Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015-2019...........………….....
9
2.1.4 Sasaran Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015-2019 ……….............
11
2.1.5 Arah Kebijakan Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015-2019..............................
17
2.1.6 Program Kebijakan Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015-2019………..................
19
2.1.7 Fokus Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015-2019………….......
20
2.1.8 Startegi Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015-2019…………….......
22
2.2.
Rencana Kinerja Tahunan dan Penyegar (RKT) Tahun 2016 ………..
25
2.2.1 Program dan Kegiatan Tanaman Tahunan dan
Penyegar Tahun 2016 ........................................... 27
2.2.2 Sasaran Program dan kegiatan pembangunan
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar tahun 27
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 viii
2016 ...................................
2.2.3 Tujuan Program dan Kegiatan Pembangunan
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar tahun 2016 .......................................
28
2.2.4 Perjanjian Kinerja Kegiatan Direktorat Tanaman
Tahunan dan Penyegar Tahun 2016 ...................
31
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………..... 43
3.1 Pengukuran Kinerja …………………………………….... 43
3.1.1 Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian
Sasaran Kegiatan (Output) Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar ................................
44
3.1.2 Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran
Kegiatan yang dibiayai dengan APBN.................. 45
3.2 Evaluasi Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Direktorat Tahunan dan Penyegar Tahun 2016..................
48
3.2.1 Capaian Kinerja Terhadap Rencana Strategis ...
49
3.2.2 Capaian Kinerja Terhadap Rencana Kinerja Tahunan ........................................................
50
3.2.3 Capaian Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja ....
51
3.2.4 Capaian Kinerja Terhadap Capaian Beberapa Tahun Sebelumnya ....................................
52
3.3 Akuntabilitas Keuangan 53
3.3.1 Akuntabilitas Terhadap Terhadap Target Sasaran ...................................................
53
3.3.2 Akuntabilitas Terhadap Capaian Fisik ...............
53
3.4
Permasalahan,Upaya Penyelesaian dan Rencana Aksi
67
3.4.1 Permasalahan, Hambatan dan Kendala 67
3.4.2 Upaya Tindak Lanjut 69
3.4.1 Rekomendasi dan Rencana Aksi 70
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………..... 72
4.1 Kesimpulan ……………………………………………...... 72
4.2 Saran Rekomendasi …………………………………...... 73
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Proyeksi Luas Tanaman Menghasilkan/TM (hektar) Komoditas Tanaman Tahunan dan Penyegar ...............................................................
12
Tabel 2. Proyeksi Produksi (ton) Komoditas Tanaman Tahunan dan Penyegar 2015-2019 ...................
14
Tabel 3. Proyeksi Produktivitas (kg/ha) Komoditas Tanaman Tahunan dan Penyegar 2015-2019......................................................................
16
Tabel 4. Matrik Rencana Kerja Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 .....................
25
Tabel 5. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 .....................
45
Tabel 6. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Strategis..................
49
Tabel 7. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Kinerja Tahunan ..................
50
Tabel 8. Capaian Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja..................
51
Tabel 9. Capaian Kinerja Terhadap Beberapa Tahun Sebelumnya..................
52
Tabel 10. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan Utama Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan dan Penyegar.................
63
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pengukuran Kinerja Tahun 2016 (Capaian Kinerja Program Pembangunan Tanaman dan Tahunan Tahun 2016……………..
74
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015 – 2019
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman Tahunan dan
Penyegar tahun 2015-2019 ini merupakan dokumen perencanaan
yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi,
program dan kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Dokumen ini
disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang,
permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi pada kurun
waktu 2015-2019 dan memberi arah dukungan pelayanan
organisasi yang berkualitas dalam rangka pembangunan
perkebunan pada periode tersebut.
Sesuai dengan reformasi perencanaan dan penganggaran tahun
2015-2019 yang mengharuskan Kementerian/Lembaga untuk
merestrukturisasi program dan kegiatan dalam kerangka anggaran
berbasis kinerja, dokumen renstra ini dilengkapi dengan indikator
kinerja yang akuntabel untuk memudahkan proses monitoring dan
evaluasi selama periode 2015-2019.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 8
2.1.1. Visi Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun
2015 – 2019
Dalam rangka mendukung Visi Pembangunan Nasional
Tahun 2015 -2019 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-Royong” dan Visi Kementerian Pertanian Tahun
2015-2019 yaitu “Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan
Kesejahteraan Petani” maka Direktorat Jenderal Perkebunan
menetapkan Visi tahun 2015 – 2019 yaitu : “Menjadi
Direktorat Jenderal yang professional dalam mewujudkan
peningkatan produksi komoditas perkebunan secara optimal,
berdaya saing dan bernilai tambah tinggi untuk
kesejahteraan pekebun.
2.1.2. Misi Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun
2015 – 2019
Dalam upaya mendukung dan berkontribusi secara nyata
pada pencapaian misi pembangunan perkebunan Tahun
2015 – 2019, maka Direktorat Jenderal Perkebunan
menetapkan misinya sebagai berikut :
1. Mewujudkan ketahanan pangan dan gizi.
2. Mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas dibidang
managemen dan kesekretariatan.
3. Mewujudkan peningkatan penyediaan teknologi dan
penerapan pascapanen dan pengolahan hasil
perkebunan secara berkelanjutan.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 9
4. Menyediakan fasilitas pembinaan dan penanganan
usaha perkebunan berkelnajutan serta penanganan
gangguan usaha dan konflik perkebunan.
5. Mewujudkan sistem perlindungan perkebunan dan
penangananan dampak perubahan iklim yang terpadu,
terintegrasi dan berkelanjutan.
6. Mewujudkan intergrasui antar pelaku usaha budidaya
tanaman perkebunan dengan pendekatan kawasan.
7. Mendorong upaya pemberdayaan petani dan
penumbuhan kelembagaan petani.
8. Mendorong upaya penerapan budidaya tanaman
perkebunan dengan baik dan berwawasan lingkungan.
9. Mewujudkan system pertanian bio-industry berbasis
pengembangan komoditas perkebunan.
10. Mendorong pengembangan pemasaran produk
perkebunan ditataran domestik dan internasional yang
berkualitas dan berdaya saing.
2.1.3. Tujuan Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
Tahun 2015 – 2019
Untuk dapat mendukung pencapaian agenda pembangunan
nasional dan tujuan pembangunan pertanian, maka tujuan
pembangunan perkebunan ditujukan sebagai berikut:
1. Meningkatkan produksi tanaman tahunan dan penyegar
berkelanjutan;
2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pekebun;
3. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara dari
subsektor tanaman tahunan dan penyegar;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 10
4. Mendukung penyediaan pangan di wilayah tanaman
tahunan dan penyegar;
5. Memenuhi kebutuhan konsumsi dan meningkatkan
penyediaan bahan baku industri dalam negeri;
6. Mendukung pengembangan bio-energy melalui
peningkatan peran sub sektor perkebunan sebagai
penyedia bahan baku bahan bakar nabati;
7. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya secara arif
dan berkelanjutan serta mendorong pengembangan
wilayah;
8. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
perkebunan;
9. Meningkatkan peran sub sektor perkebunan sebagai
penyedia lapangan kerja;
10. Meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas.
Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan
perkebunan tahun 2015 – 2019 sebagaimana telah
ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
Pembangunan Perkebunan Tahun 2015 – 2019, maka tujuan
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan luas areal dan produksi tanaman tahunan
dan penyegar berkelanjutan;
2. Meningkatkan pemberdayaan petani dan peran
kelembagaan tanaman tahunan dan penyegar;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 11
3. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program
Revitalisasi Perkebunan;
4. Meningkatkan pelayanan prima dan berkualitas di bidang
manajemen dan tata usaha Direktorat Tanaman
Tahunan dan Penyegar.
2.1.4. Sasaran PengembanganTanaman Tahunan dan Penyegar
Tahun 2015 – 2019
Sasaran Strategis Direktorat Tanaman Tahunan dan
Penyegar 2015-2019 :
1. Pengembangan komoditas bernilai tambah dan berdaya
saing
2. Penyediaan bahan baku bioindustry dan bioenergy
3. Peningkatan kualitas sumberdaya insani
4. Peningkatan kualitas aparatur dan layanan kelembagaan
pertanian.
5. Peningkatan akuntabilitas kinerja kementerian pertanian
dan
6. Peningkatan pendapatan keluarga pekebun
Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Direktorat
Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019, sesuai tugas pokok
dan fungsinya Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
menetapkan sasaran strategis untuk periode 2015-2019
yang di fokuskan pada peningkatan produksi dan
produktivitas 9 (sembilan) komoditas utama tanaman
tahunan dan penyegar yaitu Karet, Kelapa, Kelapa Sawit,
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 12
Jambu Mete, Kakao, Teh, Kopi, Sagu Dan Kemiri Sunan.
dengan target per tahun sebagaimana diuraikan pada tabel
1 untuk proyeksi luas tanaman menghasilkan (TM), tabel 2
untuk proyeksi produksi dan tabel 3 untuk proyeksi
produktivitas.
Tabel 1. Proyeksi Luas Tanaman Menghasilkan/TM (hektar) Komoditas Tanaman Tahunan dan Penyegar 2015-2019.
No Komoditas Proyeksi Luas TM (Ha) per tahun Laju
Pertu
mbuh
an
(%)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kelapa
Sawit
7.717.000 7.728.000 7.799.000 7.930.000 8.121.000 1,29
2 Karet 3.055.000 3.106.000 3.156.000 3.206.000 3.257.000 1,61
3 Kelapa 2.653.000 2.662.000 2.673.000 2.684.000 2.698.000 0,40
4 Kakao 1.180.000 1.208.000 1.238.000 1.267.000 1.278.000 2,02
5 Kopi 966.000 972.000 981.000 991.000 1.006.000 1,02
6 Teh 121.900 122.400 122.500 122.900 123.100 0,25
7 Jambu
Mete
334.900 335.000 341.000 344.000 347.000 0,89
8 Kemiri
Sunan
25 25 25 25 25 0
9 Sagu 1.400 1.400 1.400 1.400 1.400 0
Sumber : Renstra Ditjen. Perkebunan Edisi Revisi. Hasil analisis laju pertumbuhan rata-rata proyeksi luas
tanaman menghasilkan (TM) dari 9 komoditas utama
tanaman tahunan dan penyegar tahun 2015-2019 seperti
pada tabel 1 diatas adalah sebesar 1,76%. Komoditas
dengan proyeksi laju pertumbuhan tanaman menghasilkan
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 13
(TM) yang tertinggi adalah Kakao kedua Karet dan ketiga
Kelapa Sawit dengan laju pertumbuhan antara 1- 2% selama
5 tahun mendatang.
Komoditas kakao akan terus difasilitasi pengembangannya
melalui kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan produksi
dan produktivitas tanaman serta kegiatan pembukaan lahan
baru pada daerah yang memiliki potensi pengembangan
kakao secara agroekosistem.
Sedangkankan komoditas karet selama ini telah
dibudidayakan oleh masyarakat secara tradisional di
beberapa wilayah pengembangan (Provinsi Sumatera
Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah) walaupun begitu,
persoalan budidaya yang baik dan penanganan pascapanen
masih menjadi tantangan kedepan.
Komoditas kemiri sunan dan sagu sampai dengan tahun
2019, diproyeksikan luas tanam (TM) tetap, faktor
ketersediaan lahan dan benih akan menjadi masalah utama
pengembangan komoditas ini, sehingga arah kebijakan
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar lebih
memprioritaskan pada kegiatan dalam rangka peningkatan
produktivitas.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 14
Tabel 2.Proyeksi Produksi (ton) Komoditas Tanaman Tahunan dan Penyegar 2015-2019.
No Komoditas Proyeksi Produksi (Ton) per tahun Laju
Pertumb
uhan (%)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kelapa
Sawit
(CPO)
30.798.000 30.845.000 32.657.000 34.515.000 36.420.000 4,31
2 Karet
(Karet
Kering)
3.320.000 3.438.000 3.559.000 3.683.000 3.810.000 3,50
3 Kelapa
(Kopra)
3.309.000 3.355.000 3.401.000 3.446.000 3.491.000 1,35
4 Kakao (Biji
Kering)
773.000 381.000 827.000 916.000 961.000 5,60
5 Kopi (Kopi
Berasan)
725.000 738.000 751.000 765.000 778.000 1,78
6 Teh (Daun
Kering)
159.600 160.400 161.200 126.000 126.700 0,48
7 Jambu
Mete
(Gelondon
g Kering)
123.630 123.650 126.600 129.600 132.700 1,79
8 Kemiri
Sunan
9 Sagu
Sumber : Renstra Ditjen. Perkebunan Edisi Revisi
Laju pertumbuhan rata-rata proyeksi produksi dari 9
komoditas utama tanaman tahunan dan penyegar tahun
2015-2019 seperti pada tabel 2 diatas adalah sebesar
3,79%. Komoditas dengan proyeksi laju pertumbuhan
produksi yang tertinggi adalah kakao, Kelapa Sawit dan
karet dengan kisaran pertumbuhan antara 3-5% selama 5
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 15
tahun mendatang.
Kakao sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan
memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan
pangan secara nasional yaitu coklat. Direktorat Tanaman
Tahunan dan Penyegar berupaya mengembangkan
komoditas kakao di wilayah sentra-sentra pengembangan
kakao dan wilayah pengembangan/bukaan baru melalui
alokasi anggaran dan kegiatan yang ditujukan untuk
peningkatan produksi dan produktivitas. Dalam usaha
perkebunan kakao, pada tabel 2 tahun mendatang
diproyeksikan terjadi peningkatan produksi kakao yang
cukup signifikan dengan laju pertumbuhan produksi sebesar
5,60%. Untuk mendukung peningkatan produksi kakao
Direktorat Tahunan dan Penyegar diwujudkan dalam bentuk
peremajaan kakao, intesifikasi kakao dan ekstensifikasi
pada daerah potensial pengembangan kakao dan daerah
bukaan baru.
Peningkatan luas komoditas Kelapa Sawit yang
diproyeksikan 5 tahun mendatang tumbuh sebesar 1,29%
akan diikuti dengan peningkatan produksi sebesar 4,31%.
Optimalisasi pemanfaatan lahan eksisting komoditas Kelapa
Sawit pada daerah sentra pengembangan melalui kegiatan
peremajaan diyakini akan mampu mencapai target produksi
yang dicanangkan. Selain itu pola budidaya,pemberdayaan
pekebun dan teknologi pascapanen harus menjadi kegiatan
pengungkit dalam rangka peningkatan produksi komoditas
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 16
Kelapa Sawit pada kawasan pengembangan.
Tabel 3. Proyeksi Produktivitas (kg/ha) Komoditas Tanaman Tahunan dan Penyegar 2015-2019.
No Komoditas Proyeksi Produktivitas (Kg/Ha) per tahun Laju
Pertumbuhan
(%)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kelapa Sawit 3.991 3.991 4.187 4.352 4.485 2,98
2 Karet 1.087 1.107 1.128 1.149 1.170 1,86
3 Kelapa 1.247 1.260 1.272 1.284 1.295 0,94
4 Kakao 655 668 704 723 752 3,51
5 Kopi 751 759 766 772 773 0,75
6 Teh 1.309 1.310 1.316 1.318 1.322 0,24
7 Jambu Mete 369 369 371 377 328 0,89
8 Kemiri
Sunan
- - - - - -
9 Sagu - - - - - -
Sumber : Renstra Ditjen. Perkebunan Edisi Revisi
Tabel 3. diatas menunjukkan proyeksi produktivitas yang
akan dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Hasil
analisis menunjukkan bahwa laju pertumbuhan rata-rata
proyeksi produktivitas komoditas utama tanaman tahunan
dan penyegar tahun 2015-2019 adalah sebesar 1,99%.
Komoditas dengan proyeksi laju pertumbuhan produktivitas
yang tertinggi adalah komoditas Kakao kedua Kelapa Sawit
dan ketiga Karet yang berada pada kisaran 0 – 3,51%
selama 5 tahun mendatang.
Proyeksi peningkatan produktivitas 9 komoditi tersebut
melalui upaya kegiatan perluasan pada tanaman Kelapa
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 17
Sawit, Kelapa, Karet, Kakao, peremajaan pada komoditas
Karet, Kelapa Dan Kakao, intensifikasi pada komoditas
Kakao, Kopi Dan Teh, serta pemberdayaan petani yang
secara tidak langsung membina petani untuk swadaya
mengimplementasukan teknik-teknis budidaya tanaman
yang benar untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
2.1.5. Arah Kebijakan Pembangunan Perkebunan (renstra hal
143)
Guna mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Direktorat
Jenderal Perkebunan, sesuai dengan ruang lingkup tugas
pokok dan fungsi, serta memperhatikan arah kebijakan
pembangunan perkebunan Tahun 2015-2019, maka
kebijakan Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
Tahun 2015-2019 dirumuskan dalam Kebijakan umum
pembangunan tanaman semusim dan rempah adalah:
Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
sedangkan kebijakan khusus adalah arah kebijakan
pembangunan perkebunan tahun 2015-2019 yang ditetapkan
dalam rangka mendukung pencapaian 9 sasaran strategis
Kementerian Pertanian pada tahun 2015-2019 baik sasaran
strategis utama maupun sasaran strategis pendukung.
1. Arah kebijakan Umum
a. Pengembangan komoditas strategis.
b. Pengembangan kawasan berbasis komoditas
unggulan perkebunan.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 18
c. Pengembangan dan penguatan sistem pembiayaan
perkebunan.
d. Pengembangan sarana dan prasarana dan
infrastruktur pendukung usaha agribisnis perkebunan.
e. Perlindungan, pelestarian, pemanfaatan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
f. Peningkatan upaya adaptasi, mitigasi bencana,
perubahan iklim dan perlindungan perkebunan.
g. Peningkatan penerapan dan penanganan
pascapanen, pengolahan dan fasilitasi pemasaran
komoditas tanaman semusim dan rempah.
h. Dukungan pengelolaan dan pelaksanaan program
tematik pembangunan perkebunan.
i. Penguatan tata kelola kepemerintahan yang baik dan
reformasi birokrasi sebagai dasar pelayanan prima.
2. Arah kebijakan Khusus
1. Pemenuhan penyediaan bahan baku tebu dalam
rangka peningkatan produksi gula nasional.
2. Peningkatan komoditas perkebunan bernilai tambah
dan berorientasi ekspor dalam mewujudkan daya
saing sub sektor perkebunan.
3. Pemenuhan penyediaan bahan baku bio-energy dan
pengembangan fondasi sistem pertanian bio-insdutry.
4. Pengembangan Sumber Daya Insani (SDI)
perkebunan.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 19
5. Pengutan kelembagaan pekebun dan kemitraan
usaha perkebunan.
6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik.
7. Peningkatan pendapatan keluarga pekebun.
2.1.6. Program Kebijakan Tanaman Tahunan dan Penyegar
Tahun 2015 – 2019
Program Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar lebih
diprioritaskan untuk peningkatan produksi melalui
rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang
didukung oleh penyediaan benih bermutu, pemberdayaan
petani dan penguatan kelembagaan dan pemberian
pelayanan yang berkualitas.
Fasilitasi dan pembinaan baik dukungan kegiatan,
pembinaan/pengawalan/pendampingan, regulasi dan
pendanaan di daerah perlu didukung oleh Pemerintah
Daerah setempat melalui SKPD yang membidangi
perkebunan di Provinsi dan Kabupaten/Kota terhadap
komoditas spesifik dan potensial di wilayah masing-masing
terhadap pengembangan 9 (sembilan) komoditas unggulan
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar yaitu Kelapa,
Kelapa Kelapa Sawit, Karet, Kopi, Kakao, Teh, Jambu Mete,
Kemiri Sunan dan Sagu.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 20
2.1.7. Fokus Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
Tahun 2015 – 2019
Mengingat banyaknya permasalahan yang ada, sedangkan
sumber daya (SDM, teknologi, sarana dan prasarana serta
dana) yang jumlahnya terbatas, maka kegiatan
pengembangan tanaman tahunan dan penyegar
dilaksanakan berdasarkan skala prioritas. Dengan
menetapkan skala prioritas, diharapkan sumber daya yang
ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk
memecahkan permasalahan yang ada secara komprehensif.
Atas dasar skala prioritas tersebut ditetapkan fokus kegiatan
pengembangan tanaman tahunan dan penyegar tahun 2015
– 2019, adalah sebagai berikut:
(1) Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar
Peremajaan Tanaman Karet
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Karet
Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani
karet
Peremajaan Tanaman Kelapa
Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani
Kelapa
Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani
Kelapa Sawit
Perluasan Tanaman Sagu
Penataan Tanaman Sagu
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Sagu
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 21
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Jambu
Mete
(2) Kegiatan Pengembangan Tanaman Penyegar;
Peremajaan Tanaman Kakao
Intensifikasi Tanaman Kakao
Operasional Tenaga Pendamping (TKP-PLPTKP)
Kakao
Pengembangan Desa Kakao
Integrasi Tanaman Kakao - Ternak
Opreasional Substation
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani
Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani Kakao
Pelatihan Penguatan Kelembagaan Lanjutan Petani
Kakao
Peningkatan Mutu Kakao
Intensifikasi Tanaman Kopi Arabika
Intensifikasi Tanaman Kopi Robusta
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaaan Petani Kopi
Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani Kopi
Indikasi Geografis (IG) Tanaman Kopi
Intensifikasi Tanaman Teh
Operasional Pendamping Teh
(3) Perluasan Tanaman Tahunan dan Penyegar di Lahan
Kering
Perluasan Tanaman Karet
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 22
Perluasan Tanaman Kelapa
Perluasan Tanaman Kelapa Sawit
Perluasan Tanaman Jambu Mete
Perluasan Tanaman Kakao
Perluasan Tanaman Kopi
Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan
(4) Fasilitasi Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan dan
Penyegar
FASDA I
Operasional Petugas Pendamping (TKP/PLP TKP)
Revitalisasi
Penilaian Kebun Revitalisasi Perkebunan
Pembinaan dan Pengawalan Program Revitalisasi
Perkebunan
Pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi Kredit Program
KUR
Koordinasi dan Pengawalan Perbatasan Dengan TNI
AD
Fasilitasi Teknis Pengembangan Tahunan dan
Penyegar
2.1.8. Strategi Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
Tahun 2015 – 2019
Strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2015-2019
merupakan strategi yang mengacu pada target utama
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 23
pembangunan pertanian sehingga sifatnya masih sektoral.
Agar lebih sesuai dengan karakteristik khusus sub sektor
perkebunan khususnya Tanaman Tahunan dan Penyegar,
strategi umum dimaksud diformulasikan ke dalam strategi
khusus sebagai berikut:
(1) Pengembangan komoditas tanaman tahunan dan
penyegar 9 (sembilan) komoditas yaitu Kelapa, Kelapa
Sawit, Karet, Kopi, Kakao, Teh, Jambu Mete, Kemiri
Sunan dan Sagu;
(2) Mengembangkan komoditas unggulan tanaman
tahunan dan penyegar 9 (sembilan) komoditas yaitu
Kelapa, Kelapa Sawit, Karet, Kopi, Kakao, Teh, Jambu
Mete, Kemiri Sunan dan Sagu melalui penerapan
budidaya yang baik (GAP).
(3) Mengembangkan komoditas tanaman tahunan dan
penyegar berdasarkan manfaat seperti bahan pangan
pokok (sagu) dan sumber energi prospektif (Kemiri
Sunan, Kelapa, Kelapa Sawit dan Sagu);
(4) Pengembangan kawasan berbasis komoditas tanaman
tahunan dan penyegar;
(5) Pengembangan dan penguatan sistem pembiayaan
tanaman tahunan dan perkebunan;
(6) Pengembangan Peningkatan Produksi Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan;
(7) Pengembangan komoditas;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 24
(8) Peningkatan dukungan terhadap sistem ketahanan
pangan;
(9) Investasi usaha perkebunan;
(10) Penguatan dan Pengembangan sistem informasi
manajemen tanaman tahunan;
(11) Pengembangan SDM;
(12) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha;
(13) Pengembangan dukungan terhadap pengelolaan SDA
dan lingkungan hidup.
Dari 13 (tiga belas) strategi umum tersebut, yang merupakan
strategi yang mengacu pada target utama sehingga sifatnya
masih sektoral, agar lebih sesuai dengan karakteristik
khusus maka Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
diformulasikan ke dalam strategi khusus, yaitu sebagai
berikut :
a. Peningkatan Kualitas sumberdaya insani perkebunan;
b. Penguatan kelembagaan pekebun dan kemitraan usaha
perkebunan;
c. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik
dengan menerapkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
efektifitas, efisiensi, supremasi hukum, keadilan,
integritas/komitmen, kejujuran, konsistensi dan bebas
KKN di lingkungan organisasi Direktorat Tanaman
Tahunan dan Penyegar; dan
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 25
d. Peningkatan pendapatan keluarga pekebun yang
merupakan resultan dari pencapaian sasaran strategis
lainnya.
2.2. Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2016
Rencana Kinerja Tahunan secara detail yang meliputi
sasaran strategis, indikator kinerja dan target disajikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 4. Matrik Rencana Kerja Diraktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2016
Kode Program/Kegiatan Sasaran
Program
(Outcome) /
Sasaran
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(IKP)/Indikator
Kinerja
Kegiatan (IKK)
Volume Anggaran
607.329.241
1777 Peningkatan
Produksi dan
Produktivitas
Tanaman
Tahunan dan
Penyegar
Terlaksananya
Pengembangan
Tanaman
Tahunan dan
Penyegar
Pengembangan
Tanaman Karet
(Ha)
3.919 35.908.758
Pengembangan
Tanaman
Kelapa (Ha)
13.580 53.855.706
Pengembangan
Tanaman
Kelapa Kelapa
Sawit (ha)
1.345 11.912.956
Pengembangan
Tanaman
Jambu Mete
(Ha)
2.325 15.173.870
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 26
Pengembangan
Tanaman Sagu
(Ha)
1.710 11.978.522
Pengembangan
Tanaman
Kemiri Sunan
(Ha)
150 833.720
Revitalisasi
Perkebunan :
Kelapa Kelapa
Sawit, Kakao
dan Karet
(Laporan)
91 10.643.425
Pemberdayaan
Pekebun
Tanaman
Tahunan
(Orang)
2.270 2.168.000
Pengembangan
Tanaman
Kakao (Ha)
70.295 379.607.490
Pengembangan
Desa Kakao
(Keg.)
1 824.468
Integrasi
Tanaman
Kakao-Ternak
(KT)
8 4.017.717
Pengembangan
Tanaman Kopi
(Ha)
6.950 34.917.981
Pengembangan
Tanaman Teh
(Ha)
2.895 21.2017.833
Fasilitasi
Teknis
Pengembangan
Tanaman
12 17.920.838
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 27
Tahunan dan
Penyegar (Bln)
Fasilitasi
Teknis
Pengembangan
Tanaman
Tahunan dan
Penyegar (Bln)
12 6.357.957
2.2.1. Program Pembangunan Tanaman Tahunan dan
Penyegar Tahun 2016
Program Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar tahun
2016 merupakan bagian dari program pembangunan
perkebunan tahun 2015 – 2019 yaitu “Peningkatan Produksi,
Produktivitas Tanaman Tahunan dan Penyegar
Berkelanjutan”.
2.2.2. Sasaran Program dan Kegiatan Pembangunan Direktorat
Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2016
Sasaran pembangunan Direktorat Tanaman Tahunan dan
Penyegar yang dilakukan pada tahun 2016 sebagai berikut:
1. Pengembangan areal produktif tanaman Kakao :
a. Intensifikasi Kakao : 62.470 ha
b. Peremajaan Tanaman Kakao : 7.350 ha
2. Pengembangan areal produktif tanaman penyegar
lainnya :
a. Intensifikasi Tanaman Kopi Arabika : 4.400 Ha
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 28
b. Intensifikasi Tanaman Kopi Robusta: 2.100 Ha
c. Intensifikasi Tanaman Teh : 1.845 Ha
d. Rehabilitasi Tanaman Teh : 650 Ha
3. Pengembangan areal produktif tanaman tahunan:
a. Peremajaan Tanaman Karet : 3.469 Ha
b. Peremajaan Tanaman Kelapa : 9.630 Ha
c. Perluasan Tanaman Sagu : 300 Ha
d. Penataan Sagu : 1.410 Ha
4. Perluasan tanaman tahunan dan penyegar di lahan
kering :
a. Perluasan tanaman Karet : 450 Ha
b. Perluasan tanaman Kelapa : 3.900 Ha
c. Perluasan tanaman Kelapa Sawit : 820 Ha
d. Perluasan tanaman Jambu Mete : 2.325 Ha
e. Perluasan tanaman Kakao : 1.520 Ha
f. Perluasan Tanaman Kopi : 100 Ha
g. Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan : 150 Ha
5. Fasilitasi teknis pengembangan tanaman tahunan dan
penyegar selama 12 bulan
2.2.3. Tujuan Program dan Kegiatan Direktorat Tanaman
Tahunan dan Penyegar Tahun 2016
Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan
nasional dan pembangunan pertanian pada periode jangka
menengah Tahun 2015-2019, maka Direktorat Jenderal
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 29
Perkebunan menetapkan tujuan pembangunan perkebunan
Tahun 2015-2019 yang akan dicapai sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi organisasi sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman
perkebunan melalui rehabilitasi, intensifikasi,
ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh
penyediaan benih unggul, bermutu dan bersertifikat,
sarana produksi dan alat mesin
pertanian/pengolahan/pascapanen.
2. Memberikan pelayanan perencanaan, program,
anggaran, kerjasama teknis, administrasi keuangan,
asset, umum, organisasi, tatalaksana, kepegawaian,
hukum, humas, administrasi perkantoran,evaluasi
pelaksanaan kegiatan, layanan rekomendasi teknis,
dan penyediaan data serta informasi yang berkualitas.
3. Memfasilitasi penyediaan/pengadaan alat pascapanen
dan alat pengolahan tanaman semusim dan rempah
yang spesifik lokasi dan fungsi yang didukung
penyediaan teknologi berkualitas dan aplikatif bagi
pekebun.
4. Melakukan pengembangan komoditas unggulan
perkebunan pada lahan – lahan eksisting dan lahan
bukaan baru sesuai potensi keraifan lokal, kebutuhan
pengembangan kawasan dan kesiapan daerah
pengembangan melalui pendekatan kawasan yang
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 30
terintegrasi antar sektor dan memperhatikan kelayakan
ekonomi agroekosistem, social, pasar dan
pengembangan/potensi berkelanjutan.
5. Memberikan fasilitasi kegiatan pemberdayaan pekebun
dan penguatan kelembagaan kelompok petani tanaman
semusim dan rempah melalui pelatihan penumbuhan
kebersamaan/dinamika kelompok, pelatihan penguatan
kelembagaan, penyuluhan dan pendampingan,
pengembangan sistem dan sarana prasarana
budidaya, dukungan penyediaan fasilitasi pembiayaan
dan permodalan serta kemudahan akses ilmu
pengetahuan dn teknologi informasi.
6. Melakukan pembinaan, bimbingan teknis dan
pendampingan kepada pekebun dalam mendorong
usaha agribisnis perkebunan didibudidayakan melalui
system budidaya perkebunan yang baik, berkelanjutan
dan memperhatikan isu – isu lingkungan terutama
dalam penggunaan benih dan sarana produksi (pupuk
dan pestisida)
7. Melakukan upaya pengembangan komoditas
perkebunan sumber bioenergy, sistem pertanian
polikultur serta penerapan integrasi tanaman
perkebunan dalam mendukung pengembangan sistem
pertanian bio-industry melalui pendekatan zero waste
management.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 31
2.2.4. Perjanjian Kinerja Kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan
dan Penyegar Tahun 2016
Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu
dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian
kinerja antara atasan dengan bawahan dalam mewujudkan
suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya yang
tersedia melalui target kinerja serta indikator kinerja yang
menggambarkan keberhasilan pencapaiannya yang berupa
keluaran (output).
Pada Tahun 2016 Direktorat Tanaman Tahunan dan
Penyegar mendapat alokasi dana yang tertuang dalam
DIPA/POK APBN sebesar Rp.175.971.933.000,-. Sesuai
(Perjanjian Kinerja) bulan Januari 2016. Dengan
berjalannya waktu pada bulan April 2016 terjadi
penghematan anggaran. Anggaran direvisi menjadi
Rp.805.254.362.500,- (Refocusing). Penghematan anggaran
kembali dilakukan pada bulan Agustus 2016 sehingga
anggaran Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
menjadi Rp. 606.092.563.000,- dan pada bulan Desember
2016 dilakukan blokir anggaran sebesar Rp. 51.905.631.000
sehingga anggaran yang dapat dimanfaatkan sebesar Rp.
554.186.932.000,-
Sasaran straregis dalam penetapan kinerja Direktorat
Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2016 adalah
terlaksananya pengembangan tanaman tahunan dan
penyegar yang meliputi karet, kelapa, kelapa sawit, jambu
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 32
mete, kemiri sunan, kakao, teh, kopi dan sagu seluas 95.415
ha.
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar dalam rangka
melaksanakan pembangunan perkebunan tahun 2016
dengan program utama yaitu program “Peningkatan
Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan dan Penyegar
Berkelanjutan“ mendapat alokasi dana dari APBN sebesar
Rp. 583.407.710.404,-, dana tersebut untuk melaksanakan
kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar di
pusat dan di daerah yang meliputi: (1). Pengembangan areal
produktif tanaman kakao (2). Pengembangan areal produktif
tanaman penyegar lainnya; (3). Pengembangan areal
produktif tanaman tahunan; (4). Perluasan tanaman tahunan
di lahan kering; (5). Fasilitasi teknis pengembangan tanaman
tahunan dan penyegar.
Sasaran Strategi dan Indikator Kinerja serta target yang telah
disusun dalam format Penetapan Kinerja (PK) Direktorat
Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2016 sebagai
berikut:
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 43
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja
Setiap akhir Tahun Anggaran dan berakhirnya kegiatan,
instansi harus melakukan Pengukuran Kinerja untuk
mengetahui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam
dokumen Penetapan Kinerja. Pengukuran pencapaian target
kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target
kinerja dan realisasi kinerja dengan menggunakan Format
Pengukuran Kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN dan
RB No. 29 Tahun 2010.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.9/Permentan-
/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator
Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian. IKU Diretorat
Tanaman Tahunan dan Penyegar adalah Luas areal dan
produksi tanaman Kelapa Kelapa Sawit, Luas areal dan
produksi tanaman Karet, Luas areal dan produksi tanaman
Kelapa, Luas areal dan produksi tanaman Jambu Mete, Luas
areal tanaman Kemiri Sunan dan Produksi Kemiri Sunan,
Luas areal tanaman Sagu dan Produksi Sagu, Luas areal
tanaman Kakao dan Produksi Kakao, Luas areal tanaman
Kopi dan Produksi Kopi, dan Luas areal tanaman Teh dan
Produksi Teh. Sedangkan sasaran strategis dalam penetapan
kinerja tersebut adalah terlaksananya 1). Pengembangan
areal produktif tanaman kakao (2). Pengembangan areal
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 44
produktif tanaman penyegar lainnya; (3). Pengembangan
areal produktif tanaman tahunan; (4). Perluasan tanaman
tahunan di lahan kering; (5). Fasilitasi teknis pengembangan
tanaman tahunan dan penyegar.
Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai kesepakatan di
lingkup Kementerian Pertanian ditetapkan 4 (empat) kategori
keberhasilan yaitu; (1). Sangat Berhasil (capaian > 95%); (2).
Berhasil (capaian 80%-95%); (3). Cukup Berhasil (capaian
60%-79%); (4). Tidak Berhasil (capaian <60%).
Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan (Output)
untuk kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman
Tahunan dan Penyegar dikelompokkan menjadi (1) Capaian
sasaran nasional yang meliputi Pusat dan Daerah (2).
Capaian sasaran Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar.
3.1.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan
(Output) Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar.
Penetapan Kinerja yang ditandatangani Pejabat Eselon II
dengan Direktur Jenderal Perkebunan berupa output yang
diwujudkan dalam luas areal komoditas.
Target yang dipergunakan adalah Rencana Kerja Tahunan
(RKT) Tahun 2016 yang merupakan bagian dari target
dalam Renstra Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
Tahun 2015 - 2019. Berikut rincian perkembangan luas areal
per komoditas tanaman tahunan dan penyegar, yang dapat
dilihat pada Tabel 5:
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 45
Tabel 5.Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman
Tahunan dan Penyegar Tahun 2015 - 2019
No Komoditas Proyeksi Luas TM (Ha) per tahun Laju
Pertumbuhan
(%)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kelapa
Sawit
7.717.000 7.728.000 7.799.000 7.930.000 8.121.000 1,29
2 Karet 3.055.000 3.106.000 3.156.000 3.206.000 3.257.000 1,61
3 Kelapa 2.653.000 2.662.000 2.673.000 2.684.000 2.698.000 0,40
4 Kakao 1.180.000 1.208.000 1.238.000 1.267.000 1.278.000 2,02
5 Kopi 966.000 972.000 981.000 991.000 1.006.000 1,02
6 Teh 121.900 122.400 122.500 122.900 123.100 0,25
7 Jambu
Mete
334.900 335.000 341.000 344.000 347.000 0,89
8 Kemiri
Sunan
25 25 25 25 25 0
9 Sagu 1.400 1.400 1.400 1.400 1.400 0
Sumber : Renstra Ditjen. Perkebunan Edisi Revisi
3.1.2.Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan yang dibiayai dengan APBN.
Pada Tahun 2016 Direktorat Tanaman Tahunan mendapat
alokasi anggaran yang tertuang dalam DIPA/POK sebesar Rp.
583.407.710.404,-. Output kegiatan pada Tahun 2016 sebagai
berikut :
(1) Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar
Peremajaan Tanaman Karet seluas 3.469 ha
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Karet
sebanyak 657 orang
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 46
Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani karet
sebanyak 30 orang
Peremajaan Tanaman Kelapa seluas 9.630 ha
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Kelapa
sebanyak 626 orang
Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani Kelapa
tidak dilaksanakan karena penghematan
Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani Kelapa
Sawit sebanyak 175 orang
Perluasan Tanaman Sagu seluas 300 ha
Penataan Tanaman Sagu seluas 1.410 ha
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Sagu
sebanyak 900 orang
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Jambu Mete
tidak dilaksanakan karena penghematan
(2) Kegiatan Pengembangan Tanaman Penyegar;
Intensifikasi Tanaman Kakao seluas 62.945 ha
Peremajaan Tanaman Kakao seluas 7.350 ha
Operasional Tenaga Pendamping (TKP-PLPTKP) Kakao
sebanyak 500 orang
Pengembangan Desa Kakao sebanyak 1 kegiatan
Integrasi Tanaman Kakao - Ternak sebanyak 8 kelompok
tani
Opreasional Substation sebanyak 4 unit
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 47
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Kakao
sebanyak 1.464 orang
Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani Kakao
sebanyak 90 orang
Pelatihan Penguatan Kelembagaan Lanjutan Petani
Kakao sebanyak 1.410 orang
Peningkatan Mutu Kakao sebanyak 1 kegiatan
Intensifikasi Tanaman Kopi Arabika seluas 4.650 ha
Intensifikasi Tanaman Kopi Robusta seluas 2.300 ha
Pelatihan Penumbuhan Kebersamaaan Petani Kopi
sebanyak 3.155 ha
Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani Kopi sebanyak
sebanyak 360 orang
Unit Pengolahan Kopi tidak dilaksanakan karena
penghematan
Indikasi Geografis (IG) Tanaman Kopi sebanyak 5
kegiatan
Intensifikasi Tanaman Teh seluas 2.245 ha
Rehabilitasi Tanaman Teh seluas 650 ha
Operasional Pendamping Teh sebanyak 2 kegiatan
(3) Perluasan Tanaman Tahunan dan Penyegar di Lahan
Kering
Perluasan Tanaman Karet seluas 450 ha
Perluasan Tanaman Kelapa seluas 3.750 ha
Perluasan Tanaman Kelapa Sawit seluas 820 ha
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 48
Perluasan Tanaman Jambu Mete seluas 2.325 ha
Perluasan Tanaman Kakao seluas 1.520 ha
Perluasan Tanaman Kopi seluas 100 ha
Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan seluas 150 ha
(4) Fasilitasi Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan dan
Penyegar
FASDA I sebanyak 90 orang
Operasional Petugas Pendamping (TKP/PLP TKP)
Revitalisasi sebanyak 343 orang
Penilaian Kebun Revitalisasi Perkebunan sebanyak 14
kegiatan
Pembinaan dan Pengawalan Program Revitalisasi
Perkebunan sebanyak 75 orang
Pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi Kredit Program
KUR sebanyak 10 kegiatan
Koordinasi dan Pengawalan Perbatasan Dengan TNI AD
Fasilitasi Teknis Pengembangan Tahunan dan Penyegar
sebanyak 12 bulan
3.2 Evaluasi Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Direktorat
Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2016
Evaluasi Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan dalam
LAKIN adalah capaian kinerja luas areal. Jika diukur
berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2016, secara umum
capaian kinerja luas areal untuk 9 (sembilan) komoditas
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 49
unggulan kelapa Kelapa Sawit, karet, kelapa, jambu mete,
kemiri sunan, sagu, kakao, teh dan kopi mencapai 95.415 ha
dari target 104.889 ha atau mencapai 91,00 %.
3.2.1. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Strategis
Tabel 6. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Strategis
No
Komoditas
Luas Areal (ha) 2015 Renstra
Realisasi
2016
Realisasi Kinerja
thd (%)
1. Kelapa Kelapa
Sawit
7.728.000 820 0,010
2. Karet 3.106.000 3.919 0,12
3. Kelapa 2.662.000 13.530 0,50
4. Kakao 1.208.000 70.290 5,818
5. Kopi 972.000 6.600 0,67
6. Teh 122.400 2.495 2,03
7. Jambu Mete 335.000 2.325 0,69
8. Kemiri Sunan 25 150 600
9. Sagu 1.400 1.710 122,14
Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
terhadap rencana strategis tahun 2015-2019 adalah sebagai
berikut dimana capaian tertinggi tanaman Kemiri Sunan
mencapai 600%, Sagu 122,14%, Kakao 5,818%, Teh 2,03
%, Jambu Mete 0,69%, Kopi 0,67%, Kelapa 0,50%, Karet
0,12 dan Kelapa Sawit 0,010%. Capaian tersebut dapat
dilihat pada Tabel 6.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 50
3.2.3. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Kinerja Tahunan
Tabel 7.Capaian Kinerja Terhadap Rencana Kinerja Tahunan
No
Komoditas
Luas Areal (ha) 2016
RKT
Realisasi
2016
Realisasi Kinerja
thd (%)
1. Kelapa Kelapa
Sawit
1.345 820 60,96
2. Karet 3.919 3.919 100
3. Kelapa 13.850 13.530 97,68
4. Kakao 71.340 70.290 98,52
5. Kopi 6.950 6.600 94,96
6. Teh 2.895 2.495 116,03
7. Jambu Mete 2.325 2.325 100
8. Kemiri Sunan 150 150 100
9. Sagu 1.710 1.710 100
Capaian Kinerja Direktorat Tahunan dan Penyegar terhadap
Rencana Kinerja Tahunan tahun 2015-2019 adalah sebagai
berikut dimana capaian tertinggi tanaman Teh mencapai
116,03 %, Jambu Mete 100%, Karet 100%, Kemiri Sunan
100 %, Sagu 100 %, Kakao 98,52%, Kelapa 97,68%, Kopi
94,96%, Kelapa Kelapa Sawit 60,96%. Capaian tersebut
dapat dilihat pada Tabel 7.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 51
3.2.4. Capaian Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja
Tabel 8. Capaian Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja
No
Komoditas
Luas Areal (ha) 2016
PK
Realisasi
2016
Realisasi Kinerja
thd (%)
1. Kelapa Sawit 1.345 820 60,96
2. Karet 3.919 3.919 100
3. Kelapa 13.580 13.530 99,63
4. Kakao 71.815 70.290 97,87
5. Kopi 7.100 6.600 92,95
6. Teh 2.895 2.495 86,18
7. Jambu Mete 2.375 2.325 97,89
8. Kemiri Sunan 150 150 100
9. Sagu 1.710 1.710 100
Capaian Kinerja Direktorat Tahunan dan Penyegar terhadap
Perjanjian Kinerja tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut
dimana capaian tertinggi tanaman kemiri sunan mencapai
100%, karet 100%, sagu 100%,kelapa 99,63%, jambu mete
97,89%, kakao 97,87%, kopi 92,95%, teh 86,18% dan kelapa
sawit 60,69%. Capaian tersebut dapat dilihat pada 8.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 52
3.2.5. Capaian Kinerja Terhadap Capaian Beberapa Tahun
Sebelumnya
Tabel 9.Capaian Kinerja Terhadap Beberapa Tahun Sebelumnya
No
Komoditas
Kinerja Tahun
Kinerja
Tahun 2016
Realisasi Kinerja thd
(%)
2014 2015 2016 2014 2015
1. Kelapa
Sawit
100 15.140 820 820 5,41
2. Karet 9.593 19.690 3.919 40,85 19,99
3. Kelapa 17.825 32.400 13.530 75,90 41,75
4. Kakao 33.850 13.630 70.290 208 515
5. Kopi 4.600 58.670 6.600 143 11,24
6. Teh 3.200 3.215 2.495 77,60 77,96
7. Jambu
Mete
2.010 1.700 2.325 119,40 141,17
8. Kemiri
Sunan
- 20 150 0 750
9. Sagu 500 1.100 1.710 155,45 342
Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
terhadap kinerja beberapa tahun sebelumnya tahun 2014
terhadap 2016 adalah sebagai berikut dimana capaian
tertinggi tanaman kelapa sawit 820%, kakao 208%, sagu
mencapai 155,45 %, kopi 143%, jambu mete 119,40%, teh
77.60%, kelapa 75,90%, karet 40,85% dan kemiri sunan 0%
karena pada tahun 2014 tidak ada kegiatan yang dibiayai
oleh APBN. Capaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 9.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 53
3.3. Akuntabilitas Keuangan
3.1. Akuntabilitas Terhadap Target Sasaran
Tahun 2016 Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
mendapat alokasi anggaran untuk kegiatan Peningkatan
Produksi dan Produktivitas Pengembangan Tahunan dan
Penyegar sebesar Rp. 583.407.710.404.,- dan terserap
sebesar Rp. 561.967.025.821,- atau 96,32%. Realisasi
anggaran kegiatan Pusat maupun daerah untuk kegiatan
Pengembangan Tahunan dan Penyegar tidak mencapai
100%, hal tersebut disebabkan ada beberapa kabupaten yang
dananya dikembalikan ke kas negara, karena adanya
penghematan anggaran pemerintah dan alasan lainnya yaitu:
1). Tidak memenuhi persyaratan CP/CL, 2). Penyiapan benih
yang terlambat; 3). Di daerah mendekati akhir tahun masih
ada revisi
3.2. Akuntabilitas Terhadap Capaian Fisik
Kegiatan utama Peningkatan Produksi dan Produktivitas
Pengembangan Tahunan dan Penyegar Tahun 2016 sebagai
berikut :
Output kegiatan utama peningkatan produksi, produktivitas
tanaman tahunan Tahun 2016 sebagai berikut :
1. Peremajaan Tanaman Karet rakyat seluas 3.469 ha
dengan anggaran (Rp.25.939.090.000,-) dilaksanakan di
10 Provinsi 18 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 54
seluas 3.469 ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 25.286.409.350,- (97%).
2. Pelatihan penumbuhan kebersamaan petani karet
sebanyak sebanyak 657 orang dengan anggaran ( Rp.
818.700.000,-) dilaksanakan di 6 Provinsi 6 Kabupaten
dengan capaian realisasi fisik sebanyak 657 orang (100%)
dan realisasi keuangan sebesar Rp. 792.021.000,- (97%).
3. Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani Karet
sebanyak 30 orang dengan anggaran ( Rp. 233.000.000,-)
dilaksanakan di Kabupaten Garut dengan capaian realisasi
fisik sebanyak 30 orang (100%) dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 233.000.000,- (100%).
4. Peremajaan Tanaman Kelapa seluas 9.630 ha dengan
anggaran (Rp. 34.468.876.000,-) dilaksanakan di 16
Provinsi 48 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik
seluas 9.630 (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
32.259.864.322,- (93,59%).
5. Pelatihan penumbuhan kebersamaan petani kelapa
sebanyak 626 orang dengan anggaran (Rp. 581.090.000,-)
dilaksanakan di 8 Provinsi 8 Kabupaten dengan capaian
realisasi fisik sebanyak 626 orang (100%) dan realisasi
keuangan sebesar Rp. 562.042.250,- (96,72%).
6. Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Kelapa di
Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara,
tidak dilaksanakan karena penghematan.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 55
7. Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani Kelapa
Kelapa Sawit sebanyak 175 orang dengan anggaran (Rp.
208.000.000,-) dilaksanakan di Kabupaten Sanggau,
Provinsi Kalimantan Barat dengan capaian realisasi fisik
sebanyak 175 orang (100%) dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 207.000.000,- (99,52%).
8. Perluasan Tanaman Sagu seluas 300 ha dengan anggaran
(Rp. 2.892.000.000,-) dilaksanakan di Kabupaten Meranti,
Provinsi Riau, dengan capaian realisasi fisik seluas 300 ha
(100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
2.729.337.900,- (94%).
9. Penataan Tanaman Sagu seluas 1.410 ha dengan
anggaran (Rp. 6.856.448.000,-) dilaksanakan di 3 Provinsi
9 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik seluas 1.410
ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
6.861.603.908,- (100%).
10. Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Sagu
sebanyak 900 orang dengan anggaran (Rp.
1.059.300.000,-) dilaksanakan di 3 Provinsi 9 Kabupaten
dengan capaian realisasi fisik sebanyak 900 orang (100%)
dan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.059.300.00,-
(100%).
11. Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Jambu Mete
sebanyak 200 orang dengan anggaran (Rp. 228.000.000,-)
dilaksanakan di 2 Provinsi 2 Kabupaten dengan capaian
realisasi fisik di laksanakan pada Kabupaten Alor, Provinsi
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 56
NTT, sedangkan untuk Kabupaten Wakatobi, Provinsi
Sulawesi Tenggara tidak dilaksanakan karena
penghematan dan realisasi keuangan sebesar Rp.
228.000.000,- (100%).
12. Intensifikasi Tanaman Kakao seluas 62.470 ha dengan
anggaran (Rp. 236.336.030.404,-) dilaksanakan di 20
Provinsi 71 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik
seluas 62.470 ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 235.090.261.492,- (99,47%).
13. Peremajaan Tanaman Kakao seluas 7.350 ha dengan
anggaran (Rp. 62.079.171.000,-) dilaksanakan di 9
Provinsi 28 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik
seluas 7.350 ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 61.140.089.525,- (98,49%).
14. Operasional Tenaga Pendampingan (TKP-PLPTKP) Kakao
sebanyak 489 orang dengan anggaran
(Rp. 10.072.590.000,-) dilaksanakan di 25 Provinsi dengan
capaian realisasi fisik sebanyak 489 orang (100%) dan
realisasi keuangan sebesar Rp. 9.924.090.000,-
(98,53%).
15. Pengembangan Desa Kakao sebanyak 1 kegiatan dengan
anggaran (Rp. 787.514.000,-) dilaksanakan di 1 Provinsi
dengan capaian realisasi fisik seluas (100%) dan realisasi
keuangan sebesar Rp. 785.173.950,- (99,70%).
16. Integrasi Tanaman Kakao-Ternak sebanyak 8 kelompok
tani dengan anggaran (Rp. 3.953.330.000,-) dilaksanakan
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 57
di 4 Provinsi 8 kabupaten dengan capaian realisasi fisik
sebanyak 8 kelompok tani (100%) dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 3.945.919.600,- (99,14%).
17. Operasional Substation sebanyak 4 Unit dengan anggaran
(Rp. 2.649.052.000,-) dilaksanakan di 4 Provinsi 4
kabupaten dengan capaian realisasi fisik sebanyak 4 unit
(100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
2.561.357.601,- (94,99%).
18. Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Kakao
sebanyak 1.374 orang dengan anggaran (Rp.
1.656.304.000,-) dilaksanakan di 4 Provinsi 9 kabupaten
dengan capaian realisasi fisik sebanyak 1.374 orang
(100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.605.784.625,- (96,95%).
19. Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani Kakao
sebanyak 90 orang dengan anggaran (Rp. 399.555.000,-)
dilaksanakan di 10 Provinsi 20 kabupaten dengan capaian
realisasi fisik sebanyak 90 orang (100%) dan realisasi
keuangan sebesar Rp. 8.764.451.000,- (96,66%).
20. Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Lanjutan Petani
Kakao sebanyak 1.410 orang dengan anggaran (Rp.
9.044.273.000,-) dilaksanakan di 10 Provinsi 20 kabupaten
dengan capaian realisasi fisik sebanyak 90 orang (100%)
dan realisasi keuangan sebesar Rp. 8.763.342.200,-
(97%).
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 58
21. Peningkatan Mutu Kakao sebanyak 1 kegiatan dengan
anggaran (Rp. 159.100.000,-) dilaksanakan di 1 Provinsi
dengan capaian realisasi fisik sebanyak 1 kegiatan (100%)
dan realisasi keuangan sebesar Rp. 159.100.000,-
(100%).
22. Intensifikasi Tanaman Kopi Arabika seluas 4.400 ha
dengan anggaran (Rp. 10.174.376.000,-) dilaksanakan di 7
Provinsi 16 kabupaten dengan capaian realisasi fisik
seluas 4.400 (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
10.140.616.125,- (92,68%).
23. Intensifikasi Tanaman Kopi Robusta seluas 2.100 ha
dengan anggaran (Rp. 10.868.119.000,-) dilaksanakan di 8
Provinsi 11 kabupaten dengan capaian realisasi fisik
seluas 2.100 (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
10.837.231.000,- (99,72%).
24. Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Kopi
sebanyak 2.494 orang dengan anggaran (Rp.
3.677.050.000,-) dilaksanakan di 1 Provinsi 5 kabupaten
dengan capaian realisasi fisik sebanyak 2.494 orang
(100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
2.533.480.000,- (68,90%).
25. Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani Kopi sebanyak
300 orang dengan anggaran (Rp. 1.853.500.000,-)
dilaksanakan di 1 Provinsi 5 kabupaten dengan capaian
realisasi fisik sebanyak 300 orang (100%) dan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.403.050.000,- (75,70%).
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 59
26. Unit Pengolahan Hasil Kopi di Kabupaten Bener Meriah,
Provinsi Aceh, tidak dilaksanakan karena penghematan.
27. Indikasi Geografis (IG) Tanaman Kopi sebanyak 5 kegiatan
dengan anggaran (Rp. 271.422.000,-) dilaksanakan di 3
Provinsi 6 kabupaten dengan capaian realisasi fisik
sebanyak 5 (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
202.456.100,- (76,03%).
28. Intensifikasi Tanaman Teh seluas 1.845 ha dengan
anggaran (Rp. 3.792.800.000,-) dilaksanakan di 3 Provinsi
12 kabupaten dengan capaian realisasi fisik sebanyak
1.845. (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
3.035.387.000,- (93,24%).
29. Rehabilitasi Tanaman Teh seluas 650 ha dengan
anggaran (Rp. 10.227.761.000,-) dilaksanakan di 1
Provinsi dengan capaian realisasi fisik sebanyak 650 ha.
(100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
10.127.750.000,- (99,02%).
30. Perluasan Tanaman Karet seluas 450 ha dengan
anggaran (Rp. 5.822.000.000,-) dilaksanakan di 3 Provinsi
3 kabupaten dengan capaian realisasi fisik sebanyak 450
ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
5.793.862.000,- (99%).
31. Perluasan Tanaman Kelapa seluas 3.900 ha dengan
anggaran (Rp. 13.321.302.000,-) dilaksanakan di 8
Provinsi 20 kabupaten dengan capaian realisasi fisik
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 60
sebanyak 3.900 ha (100%) dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 12.759.484.560,- (96%).
32. Perluasan Tanaman Kelapa Kelapa Sawit seluas 820 ha
dengan anggaran (Rp. 11.912.956.000,-) dilaksanakan di 3
Provinsi 4 kabupaten dengan capaian realisasi fisik
sebanyak 820 ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 11.757.751.000,- (99%).
33. Perluasan Tanaman Jambu Mete seluas 2.325 ha dengan
anggaran (Rp. 13.537.495.000,-) dilaksanakan di 3
Provinsi 11 kabupaten dengan capaian realisasi fisik
sebanyak 2.325 ha (100%) dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 13.214.591.085,- (98%).
34. Perluasan Tanaman Kakao seluas 1.520 ha dengan
anggaran (Rp. 16.578.247.000,-) dilaksanakan di 8
Provinsi 14 kabupaten dengan capaian realisasi fisik
sebanyak 1.520 ha (100%) dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 12.193.949.970,- (73,55%).
35. Perluasan Tanaman Kopi seluas 100 ha dengan anggaran
(Rp. 820.000.000,-) dilaksanakan di kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat dengan capaian realisasi fisik
sebanyak 100 ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 615.622.500,- (75,08%).
36. Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan seluas 150 ha
dengan anggaran (Rp. 833.720.000,-) dilaksanakan di 3
Provinsi 3 kabupaten dengan capaian realisasi fisik seluas
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 61
150 ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
768.009.436,- (92%).
37. FASDA I sebanyak 90 orang dengan anggaran (Rp.
830.955.000,-) dilaksanakan di 4 Provinsi 1 kabupaten
dengan capaian realisasi fisik sebanyak 90 orang (100%),
untuk Provinsi Papua tidak dilaksanakan karena
penghematan dan realisasi keuangan sebesar Rp.
830.125.489.294,- (99,45%).
38. Operasional Petugas Pendamping (TKP-PLP-TKP)
Revitalisasi sebanyak 343 orang dengan anggaran (Rp.
7.631.560.000,-) dilaksanakan di 24 Provinsi dengan
capaian realisasi fisik sebanyak 343 orang (100%) dan
realisasi keuangan sebesar Rp. 6.675.255.300,-
(87,47%).
39. Penilaian Kebun Revitalisasi Perkebunan sebanyak 12
kegiatan dengan anggaran (Rp. 955.727.000,-)
dilaksanakan di 12 Provinsi dengan capaian realisasi fisik
sebanyak 11 kegiatan (91,67%) dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 458.956.950,- (46%).
40. Pembinaan dan Pengawalan Program Revitalisasi
Perkebunan sebanyak 75 kegiatan dengan anggaran (Rp.
1.407.660.000,-) dilaksanakan di 20 Provinsi 87 kabupaten
dengan capaian realisasi fisik sebanyak 63 kegiatan (84%)
dan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.146.818.970,-
(81%).
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 62
41. Pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi Kredit KUR
sebanyak 16 kegiatan dengan anggaran (Rp.
180.900.000,-) dilaksanakan di 16 Provinsi dengan
capaian realisasi fisik sebanyak 10 kegiatan (62,5%) dan
realisasi keuangan sebesar Rp. 164.673.553,- (91%).
42. Koordinasi dan Pengawalan Perbatasan dengan TNI AD
tidak dilaksanakan karena penghematan.
43. Pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi Kredit KUR
sebanyak 16 kegiatan dengan anggaran (Rp.
180.900.000,-) dilaksanakan di 16 Provinsi dengan
capaian realisasi fisik sebanyak 10 kegiatan (62,5%) dan
realisasi keuangan sebesar Rp. 164.673.553,- (91%).
44. Fasilitasi Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan dan
Penyegar sebanyak 12 bulan dengan anggaran (Rp.
4.891.480.000,-) dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
4.769.389.521,- (97,50%).
Untuk capaian serapan keuangan untuk output kegiatan utama
peningkatan produksi dan produktivitas pengembangan
tanaman tahunan dan penyegar dapat dilihat pada Tabel 10.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 63
Tabel 10. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan Utama Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2016
NO PROGRAM
ANGGARAN OUTPUT
FISIK
PAGU
Rp. (000)
REALISASI
(Rp) % %
1 2 3 4 5 6
PENINGKATAN PRODUKSI,
PRODUKTIVITAS TANAMAN
TAHUNAN DAN PENYEGAR
A KEGIATAN PUSAT 4.891.480 4.769.389.521 97,50 100
Koordinasi, Pembinaan dan Monev
Pengembangan Tanaman Tahunan
502.694 499.175.105 99,30 99,47
Fasilitasi Penilaian, Pelepasan dan
Penarikan Varietas dan Sertifikasi Benih
Tanaman Perkebunan
333.772 328.558.326 98,43 98,82
Penyusunan Norma, Standar Pedoman
dan Kriteria (NSPK) Pengembangan
Tanaman Tahunan dan Penyegar
333.772 328.558.326 98,43 98,82
Koordinasi Pelaksanaan dan Monev 3.197.840 3.090.717.774 96,65 97,488
Layanan Perkantoran Direktorat
Tanaman Tahunan
827.290 821.104.264 99,25 99,43
B KEGIATAN DAERAH 583.407.710 561.967.025.821 96,32 100
I Pengembangan Tanaman Tahunan
dan Penyegar
Pengembangan Tanaman Tahunan 80.279.113 76.180.547.521 94 100
1 Peremajaan Tanaman Karet 25.939.090 25.286.409.350 97 100
2 Pengawalan Peremajaan Tanaman
Karet
2.234.644 1.859.196 83 100
3 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan
Petani Karet
818.700 792.021.000 97 100
4 Pengembangan Kelembagaan dan
Usaha Petani Karet
233.000 233.00.000 100 100
5 Pembinaan dan Pengawalan
Pemberdayaan Kelembagaan Petani
Karet
184.790 161.458.000 87,37 100
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 64
2 Pengembangan Tanaman Kelapa 38.664.691 35.876.964.363 92,79 100
6 Peremajaan Tanaman Kelapa 34.468.876 32.259.864.322 93,59 100
7 Pengawalan Peremajaan Tanaman
Kelapa
3.426.225 2.902.244.891 85 100
8 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan
Petani Kelapa
581.090 562.042.250 96,72 100
9 Pengembangan Kelembagaan dan
Usaha Petani Kelapa
0 0 0 0
10 Pembinaan dan Pengawalan
Pemberdayaan Kelembagaan Petani
Kelapa
188.500 152.812.900 81 0
3 Pengembangan Tanaman Kelapa
Kelapa Sawit
233.000 233.000.000 100 100
11 Pengembangan Kelembagaan dan
Usaha Petani Kelapa Kelapa Sawit 233.000 233.000.000 100
100
4 Pengembangan Tanaman Sagu 11.737.698 11.506.453.808 98 100
12 Perluasan Tanaman Sagu 2.892.000 2.729.337.900 94 100
13 Pengawalan Perluasan Tanaman Sagu 141.500 135.350.000 94 100
14 Penataan Tanaman Sagu 6.856.448 6.861.603.908 100 100
15 Pengawalan Penataan Tanaman Sagu 788.450 720.862.000 91 100
16 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan
Petani Sagu
1.059.300
1.059.300.000
100
100
5 Pengembangan Tanaman Jambu
Mete
258.500
258.040.000
100
100
17 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan
Petani Jambu Mete
228.000
228.000.000
100
100
18 Pembinaan dan Pengawalan
Pemberdayaan Kelembagaan Petani
Jambu Mete
30.500
30.040.000
100
100
Pengembangan Tanaman Penyegar
388.437.202
381.285.004.128
98,29
100
1 Pengembangan Tanaman Kakao 342.466.636 338.395.179.370 98,77 100
1 Intensifikasi Tanaman Kakao
236.336.030
235.090.261.492
99,47
100
2 Peremajaan Tanaman Kakao 62.079.171 61.140.089.525 98,49 100
3 Pengawalan dan Pendampingan
Tanaman Kakao
14.237.567 12.883.956.827 90,49 100
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 65
4 Operasional Tenaga Pendamping (TKP-
PLPTKP) Kakao
10.072.590 9.924.090.000 98,53
98,53
5 Penanggung Jawab Pelaksanaan
Kegiatan
584.840
565.937.100
96,77
96,77
6 Pengembangan Desa Kakao 787.514 785.173.950 99,70 100
7 Integrasi Tanaman Kakao-Ternak
3.953.330
3.945.919.600
99,14
100
8 Pengawalan dan Pendampingan
Integrasi Tanaman Kakao-Ternak 463.110 432.096.200 93,30
100
9 Opreasional Substation 2.649.052 2.516.357.601 94,99 100
10 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan
Petani Kakao 1.656.304 1.605.784.625 96,95
100
11 Pelatihan Penguatan Kelembagaan
Petani Kakao
399.555 388.447.250 97 100
12 Pelatihan Penguatan Kelembagaan
Lanjutan Petani Kakao
9.044.273 8.763.342.200 97 100
13 Pengawalan dan Pendampingan
Kelembagaan Petani
44.200 44.173.000 99,94 100
14 Peningkatan Mutu Kakao 159.100 159.100.000 100 100
2 Pengembangan Tanaman Kopi 30.139.373
27.932.548.227
92,68
100
14 Intensifikasi Tanaman Kopi Arabika 10.174.376 10.140.616.125 92,68 100
15 Intensifikasi Tanaman Kopi Robusta 10.868.119 10.837.231.000 99,72 100
16 Pengawalan dan Pendampingan
Tanaman Kopi 3.113.106 2.642.615.002 84,89
100
17 Penanggung Jawab Pelaksanaan
Kegiatan Kopi
181.800 173.100.000 95,21 100
18 Pelatihan Penumbuhan Kelembagaan
Petani Kopi
3.677.050 2.533.480.000 68,90 100
19 Pelatihan Penguatan Kelembagaan
Petani Kopi
1.853.500 1.403.050.000 75,70 100
20 Unit Pengolahan Hasil Kopi 0 0 0 0
21 Indikasi Geografis (IG) Tanaman Kopi 271.422 202.456.100 74,59 100
3 Pengembangan Tanaman Teh 15.831.193 14.760.926.131 93,24 100
22 Intensifikasi Tanaman Teh 3.792.800 3.035.387.100 93,24 100
23 Rehabilitasi Tanaman Teh 10.227.761 10.127.750.750 99,02 100
24 Pengawalan dan Pendampingan 1.406.382 1.259.539.031 89,56 100
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 66
Tanaman Teh
25 Opreasional Pendamping Tanaman Teh 404.250 338.250.000 83,67 100
Perluasan Tanaman Tahunan dan
Penyegar di Lahan Kering
68.653.690 62.443.436.651 91 100
1 Perluasan Tanaman Karet 5.822.000 5.793.862.000 100 100
2 Pengawalan Perluasan Tanaman Karet 393.600 356.718.000 100 100
3 Perluasan Tanaman Kelapa 13.321.302 12.759.484.560 96 100
4 Pengawalan Perluasan Kelapa 3.735.687 3.648.006.800 98 100
5 Perluasan Tanaman Kelapa Sawit 11.912.956 11.757.751.000 99 100
6 Pengawalan Perluasan Tanaman
Kelapa Sawit
490.305 326.247.300 67 70
7 Perluasan Tanaman Jambu Mete 13.537.495 13.214.591.085 98 100
8 Pengawalan Perluasan Tanaman Jambu
Mete
953.128 890.443.500 93 100
9 Perluasan Tanaman Kakao 16.578.247 12.193.950.470 73,55 80
10 Perluasan Tanaman Kopi 820.000 615.622.500 75,08 100
11 Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan 833.720 768.009.436 92 100
12 Pengawalan Pengembangan Tanaman
Kemiri Sunan
255.250 118.750.000 47 100
Fasilitasi Teknis Pengembangan
Tanaman Tahunan dan Penyegar
15.898.282 14.125.489.294 89 100
1 FASDA I 830.955 830.515.000 99,95 100
2 Operasional Petugas Pendamping
(TKP/PLP-TKP) Revitalisasi
7.631.560 6.675.255.300 87,47 97,83
3 Penilaian Kebun Revitaliasi Perkebunan 955.727 538.836.950 56,38 56,24
4 Pembinaan dan Pengawalan Program
Revitaliasi Perkebunan
1.407.660 1.146.818.970 81,47 92,23
5 Pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi
Kredit Program KUR
180.900 164.673.553 91,03 100
6 Koordinasi dan Pengawalan Perbatasan
dengan TNI AD
0 0 0 0
7 Fasilitasi Teknis Pengembangan
Tanaman dan Penyegar
4.891.480 4.769.389.521 97,50 100
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 67
Untuk lebih rinci capaian kegiatan utama dari Program
pembangunan tanaman tahunan tahun 2016 dapat dilihat
pada lampiran 1.
3.4. Permasalahan, Upaya Penyelesaian dan Rencana Aksi.
3.4.1 Permasalahan, Hambatan dan Kendala
Dalam mendukung keberhasilan pembangunan perkebunan
dan terkait dengan keragaan pembangunan perkebunan yang
telah mampu dicapai, perubahan lingkungan strategis,
permasalahan, tantangan dan peluang yang dihadapi serta
tuntutan pembangunan ke depan dan tujuan serta program
pembangunan perkebunan pada tahun 2016, maka terdapat
permasalahan dan upaya penyelesaian serta rencana tindak
lanjut yang dapat diuraikan sebagai berikut:
3.4.1.1 Permasalahan
a. Keterbatasan kesediaan benih unggul bermutu di beberapa
wilayah pengembangan;
b. Adanya multitafsir/perbedaan pendapat dalam
menginterprestasikan Permentan Nomor 50, yaitu
Penetepan Blok Penghasil Tinggi (BPT) dan Pohon Induk
Terpilih (PIT);
c. Kebijakan pemerintah daerah penerima bantuan fisik ke
petani harus berbadan hukum;
d. Adanya penghematan anggaran, sementara dalam
pelaksanaannya sudah dalam tahap kontrak dan
pembayaran uang muka;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 68
e. Terlambatnya pelaksaan pengadaan benih maupun
saprodi;
f. Mundurnya beberapa TKP karena telah menjadi PNS dan
bekerja swasta;
g. Koordinasi Dinas yang membidangi Provinsi dan
Kabupaten belum berjalan dengan baik;
h. Pengajuan penilaian kebun terlambat bahkan tidak
dilakukan;
i. Biaya penilaian fisik kebun di tingkat pusat tidak memadai
sehingga usulan yang masuk tidak semua dapat di
laksanakan.
3.4.1.2 Hambatan
a. Pelaksanaan kegiatan terhambat dan beberapa kegiatan
tidak dapat dilaksanakan;
b. Bertambahnya lokasi jangkauan pembinaan bagi TKP yang
ada;
c. Beberapa petani ada yang tidak terbina;
d. Standar pembangunan kelapa sawit tidak dapat diketahui.
3.4.1.3 Kendala
a. Produksi benih terbatas;
b. Kelembagaan petani/kelompok tani di beberapa daerah ada
yang belum berbadan hukum;
c. Penghematan anggaran tidak memperhatikan capaian fisik
di masing-masing Satker tetapi melihat pada angka SPAN;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 69
d. Sebagaian besar kegiatan sangat tergantung pada
kalendar tanaman;
e. Terbatasnya jumlah SDM di Satker untuk pelaksanaan
kegiatan;
f. Adanya kesempatan bekerja di tempat lain;
g. Pemahaman tentang manfaat pembinaan dan pengawalan
belum sama;
h. Belum siap, belum patuh dan belum terinformasinya secara
utuh mitra usaha.
3.4.2 Upaya Tindak Lanjut
a. Agar lebih cermat dalam perencanaan kegiatan;
b. Telah dilakukan sosialisasi oleh Direktorat Perbenihan
Perkebunan;
c. Menyurati Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota
untuk klarifikasi penerima bantuan fisik;
d. Mengalokasikan kegiatan pada tahun berikutnya dan
mendorong Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan
melalui APBD;
e. Melakukan pembinaan dan pengawalan kepada kelopok
tani penerima bantuan;
f. Mengefektifkan kinerja TKP dan mengupayakan
penggantian TKP yang mengundurkan diri;
g. Sosialisasi kepada Dinas yang membidangi perkebunan
baik Provinsi maupun Kabupaten;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 70
h. Menyurati mitra usaha segera mengajukan penilaian fisik
kebun;
i. Melakukan koordinasi bersama instansi terkait khususnya
untuk mitra usaha yang belum pernah sama sekali
mengajukan fisik kebun.
3.4.3 Rekomendasi dan Rencana Aksi
Rencana aksi dan upaya penyelesaian permasalahan
yang dihadapi telah dirancang dan dilaksanakan dalam
rangka mempercepat pelaksanaan serapan anggaran
dan pencapaian fisik. Rencana aksi tersebut meliputi :
a. Percepatan proses pengadaan barang/jasa;
b. Agar lebih cermat dalam perencanaan;
c. Kedepan penghematan anggaran dilakukan dengan
mempertimbangkan capaian fisik di Satker;
d. Kelompok tani penerima bantuan segera melakukan
penanaman setelah benih di distribusikan;
e. Melakukan koordinasi dengan pihak BMG untuk
mendapatkan informasi perubahan iklim yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan kegiatan
lapangan;
f. Tim Teknis di Provinsi maupun Kabupaten/Kota perlu
dibentuk untuk membantu KPA dalam pelaksanaan
kegiatan;
g. Mengevaluasi kinerja TKP dan mendorong TKP yang
sudah menjadi PNS dapat bekerja di tempat semula;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 71
h. Meningkatkan koordinasi kepada Dinas yang
membidangi perkebunan Provinsi dan Kabupaten.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 72
BAB IV
P E N U T U P
4.1 Kesimpulan
Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2016
adalah laporan kinerja tahunan yang disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaran tugas dan fungsi yang
dilaksanakan selama 1 (satu) tahun sesuai Rencana Strategis
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015 –
2019. Pada tahun 2016 Direktorat Tanaman Tahunan Telah
melaksanakan kegiatan dari dana APBN Direktorat Jenderal
Perkebunan baik kegiatan Pusat maupun kegiatan daerah
yang berupa Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas
Pembantuan
Berdasarkan program Direktorat Jenderal Perkebunan maka
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar melaksanakan
kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman
Tahunan dan Penyegar. Kegiatan tersebut antara lain terdiri
dari kegiatan : (1). Pengembangan areal produktif tanaman
kakao (2). Pengembangan areal produktif tanaman penyegar
lainnya; (3). Pengembangan areal produktif tanaman tahunan;
(4). Perluasan tanaman tahunan di lahan kering; (5). Fasilitasi
teknis pengembangan tanaman tahunan dan penyegar.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016 73
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah
dilakukan Pengukuran Kinerja. Secara umum capaian kinerja
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar pada tahun 2016
sudah mendekati tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, hal
ini dilihat dari Persentase Pengukuran kinerja rata-rata
kegiatan mencapai lebih dari 90%, namun untuk mencapai
sasaran tersebut diatas masih diperlukan adanya kerjasama
dengan berbagai pihak terkait baik pemerintah pusat dan
daerah maupun dengan pihak terkait lainnya.
4.2 Saran dan Rekomendasi
Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
ini disusun sebagai pertanggung jawaban kinerja Direktorat
Tanaman Tahunan dan Penyegar selama 1 (satu) tahun dan
disusun di akhir tahun anggaran 2016. Dalam penyusunan
laporan perlu adanya perbaikan dalam penyusunan rencana
strategis, pengumpulan hasil pelaksanaan kegiatan sampai
pada laporan akhir kegiatan dari masing-masing sub direktorat
sehingga laporan ini dapat digunakan sebagai perbandingan
dalam pencapaian kinerja pada tahun anggaran berikutnya.
LAMPIRAN 1
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)
Peningkatan Produksi dan Produktivitas
Tanaman Tahunan dan Penyegar
A KEGIATAN PUSAT 4.891.480.000,0 4.769.389.521 97,5 100,0
Koordinasi, Pembinaan dan Monev Pengembangan
Tanaman Tahunan
502.694.000 499.175.105 99,3 100,0
Fasilitasi Penilaian, Pelepasan dan Penarikan Varietas
dan Sertifikasi Benih Tanaman Tahunan 29.884.000 29.834.600 99,8 100,0
Penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria
(NSPK) Pengembangan Tanaman Tahunan dan
Penyegar
333.772.000 328.558.326 98,4 100,0
Koordinasi Pelaksanaan dan Monev 3.197.840.000 3.090.717.226 96,7 100,0
Layanan Perkantoran 827.290.000 821.104.264 99,3 100,0
B KEGIATAN DAERAH
Pengembangan Tanaman Tahunan dan
Penyegar
95.415 Ha 583.407.710.404 561.967.025.821 96,32 100
Pengembangan Tanaman Tahunan 16.599 Ha 80.279.113.000 76.180.547.521 95 100
1 Pengembangan Tanaman Karet 4.190 Ha 29.410.224.000 28.332.084.350 96 100
1 Peremajaan Tanaman Karet 3.469 Ha 25.939.090.000 25.286.409.350 97 100
1 JAWA BARAT 1 Kab. Garut 25 Ha 276.950.000 206.831.750 74,68 80
2 SUMATERA BARAT 2 Kab. Pasaman 125 Ha 965.625.000 899.487.500 93,15 100
3 Kab. Pasaman Barat 200 Ha 1.577.800.000 1.577.800.000 100,00 100
3 JAMBI 4 Kab. Bungo 200 Ha 1.251.000.000 1.215.460.000 97,16 100
5 Kab. Sarolangun 160 Ha 976.800.000 966.000.000 98,89 100
6 Kab. Merangin 200 Ha 1.224.000.000 1.212.800.000 99,08 100
7 Kab. Muaro Jambi 200 Ha 1.241.000.000 1.223.250.000 98,57 100
4 SUMATERA SELATAN 8 Kab. Musi Rawas 360 Ha 3.531.550.000 3.403.792.000 96,38 100
9 Kab. Ogan Komering Ilir 390 Ha 2.973.438.000 2.963.470.600 99,66 100
10 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 200 Ha 1.403.599.000 1.401.598.000 99,86 100
5 KALIMANTAN BARAT 11 Kab. Ketapang 232 Ha 928.000.000 916.400.000 98,75 100
Unit Organisasi Eselon II
Tahun Anggaran
Program
(5)(2) (3) (4)
ANGGARAN
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2016
KEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
(CAPAIAN KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR)
Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar
2016.
Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan dan Penyegar
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
12 Kota Singkawang 232 Ha 928.000.000 926.260.000 99,81 100
6 KALIMANTAN TENGAH 13 Kab. Kotawaringin Barat 150 Ha 1.237.500.000 1.210.327.500 97,80 100
7 KALIMANTAN SELATAN 14 Kab. Hulu Sungai Tengah 290 Ha 2.890.053.000 2.879.961.000 99,65 100
15 Kab. Tabalong 200 Ha 1.266.400.000 1.263.570.000 99,78 100
8 SULAWESI TENGAH 16 Kab. Morowali Utara 155 Ha 1.697.250.000 1.459.821.000 86,01 90
9 BENGKULU 17 Kab. Bengkulu Utara 0 Ha 0 di hemat
10 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 18 Kab. Belitung 150 Ha 1.570.125.000 1.559.580.000 99,33 100
2 Pengawalan Peremajaan Tanaman Karet 28 Keg 2.234.644.000 1.859.196.000 83 100
1 JAWA BARAT 1 Provinsi 1 Keg 53.900.000 53.990.000 100 100
2 Kab. Garut 1 Keg 25.000.000 24.040.000 96 100
2 SUMATERA BARAT 3 Provinsi 1 Keg 110.393.000 93.972.000 85 100
4 Kab. Pasaman 1 Keg 100.620.000 53.701.000 53 100
5 Kab. Pasaman Barat 1 Keg 80.000.000 72.630.000 91 100
3 JAMBI 6 Provinsi 1 Keg 176.500.000 150.772.000 85 100
7 Kab. Bungo 1 Keg 57.000.000 45.396.000 80 100
8 Kab. Sarolangun 1 Keg 57.000.000 41.622.000 73 100
9 Kab. Merangin 1 Keg 57.000.000 43.849.000 77 100
10 Kab. Muaro Jambi 1 Keg 67.400.000 49.042.000 73 100
4 SUMATERA SELATAN 11 Provinsi 1 Keg 309.750.000 309.192.000 99,82 100
12 Kab. Musi Rawas 1 Keg 72.200.000 42.200.000 58 100
13 Kab. Ogan Komering Ilir 1 Keg 56.400.000 19.600.000 35 100
14 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 1 Keg 38.700.000 30.820.000 80 100
5 KALIMANTAN BARAT 15 Provinsi 1 Keg 73.500.000 67.523.000 92 100
16 Kab. Ketapang 1 Keg 70.446.000 45.725.000 65 100
17 Kota Singkawang 1 Keg 64.385.000 50.517.000 78 100
6 KALIMANTAN TENGAH 18 Provinsi 1 Keg 33.000.000 32.969.000 100 100
19 Kab. Kotawaringin Barat 1 Keg 74.500.000 71.444.000 96 100
7 KALIMANTAN SELATAN 20 Provinsi 1 Keg 74.200.000 66.827.000 90 100
21 Kab. Hulu Sungai Tengah 1 Keg 163.000.000 157.148.000 96 100
22 Kab. Tabalong 1 Keg 123.000.000 85.776.000 70 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
8 SULAWESI TENGAH 23 Provinsi 1 Keg 52.670.000 46.750.000 89 100
24 Kab. Morowali Utara 1 Keg 64.940.000 59.740.000 92 100
9 BENGKULU 25 Provinsi 1 Keg 39.590.000 20.420.000 52 100
26 Kab. Bengkulu Utara 1 Keg 27.900.000 19.380.000 69 100
10 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 27 Provinsi 1 Keg 71.800.000 70.801.000 99 100
28 Kab. Belitung 1 Keg 39.850.000 33.350.000 84 100
3 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani
Karet
657 Org 818.700.000 792.021.000 97 100
1 SUMATERA BARAT 1 Kab. Pasaman 100 Org 113.000.000 101.840.000 90 100
2 JAMBI 2 Kab. Muaro Jambi 150 Org 163.500.000 163.500.000 100 100
3 SUMATERA SELATAN 3 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 100 Org 109.000.000 93.481.000 86 100
4 KALIMANTAN BARAT 4 Kab. Bengkayang 100 Org 113.000.000 113.000.000 100 100
5 KALIMANTAN TENGAH 5 Kab. Kotawaringin Timur 100 Org 103.000.000 103.000.000 100 100
6 Kab. Kotawaringin Barat 7 Org 113.000.000 113.000.000 100 100
6 BENGKULU 7 Kab. Bengkulu Utara 100 Org 104.200.000 104.200.000 100 100
4 Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani
Karet
30 Org 233.000.000 233.000.000 100 100
1 JAWA BARAT 1 Kab. Garut 30 Org 233.000.000 233.000.000 100 100
5 Pembinaan dan Pengawalan Pemberdayaan
Kelembagaan Petani Karet
6 Keg 184.790.000 161.458.000 87,37 100
1 SUMATERA BARAT 1 Provinsi 1 Keg 40.000.000 31.046.000 78 100
2 JAMBI 2 Provinsi 1 Keg 9.410.000 9.410.000 100 100
3 SUMATERA SELATAN 3 Provinsi 1 Keg 35.000.000 33.347.000 95 100
4 KALIMANTAN BARAT 4 Provinsi 1 Keg 41.000.000 34.300.000 84 100
5 KALIMANTAN TENGAH 5 Provinsi 1 Keg 34.000.000 33.975.000 100 100
6 BENGKULU 6 Provinsi 1 Keg 25.380.000 19.380.000 76 100
2 Pengembangan Tanaman Kelapa 10.324 Ha 38.664.691.000 35.876.964.363 92,79 100
6 Peremajaan Tanaman Kelapa 9.630 Ha 34.468.876.000 32.259.864.322 93,59 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
1 JAWA TENGAH 1 Kab. Kebumen 0 Ha 0 0 0 0
2 DI YOGYAKARTA 2 Kab. Gunung Kidul 100 Ha 198.836.000 198.824.000 100 100
3 Kab. Kulon Progo 0 Ha 0 0 0 0
3 JAWA TIMUR 4 Kab. Bondowoso 150 Ha 291.000.000 281.134.710 97 100
5 Kab. Blitar 0 Ha 0
6 Kab. Pacitan 200 Ha 420.000.000 388.210.000 92 100
0
4 SUMATERA BARAT 7 Kab. Limapuluh Kota 0 Ha 0 0 0 0
5 RIAU 8 Kab. Indragiri Hilir 200 Ha 533.117.000 516.537.061 97 100
9 Kab. Kepulauan Meranti 200 Ha 610.000.000 537.560.000 88 100
6 JAMBI 10 Kab. Tanjung Jabung Timur 200 Ha 574.500.000 566.566.600 99 100
7 SULAWESI UTARA 11 Kab. Bolaang Mongondow 200 Ha 494.100.000 429.350.000 87 100
12 Kab. Minahasa Selatan 500 Ha 1.430.280.000 1.420.725.000 99 100
13 Kab. Minahasa Utara 200 Ha 494.100.000 429.350.000 87 100
8 SULAWESI TENGAH 14 Kab. Poso 300 Ha 861.330.000 858.376.500 100 100
15 Kab. Donggala 450 Ha 1.290.825.000 1.285.200.000 100 100
16 Kab. Banggai 325 Ha 932.685.000 931.953.750 100 100
17 Kab. Buol 100 Ha 300.500.000 286.912.500 95 100
18 Kab. Morowali 500 Ha 1.710.750.000 1.689.500.000 99 100
19 Kab. Parigi Moutong 200 Ha 574.870.000 572.820.000 100 100
20 Kab. Tojo Una-una 200 Ha 573.180.000 572.530.000 100 100
21 Kab. Sigi 350 Ha 1.021.475.000 1.019.890.000 100 100
9 MALUKU 22 Kab. Maluku Tenggara 200 Ha 715.300.000 614.415.187 86 100
23 Kab. Maluku Tenggara Barat 400 Ha 1.425.400.000 1.224.515.187 86 100
24 Kab. Seram Bagian Timur 215 Ha 733.795.000 732.910.189 100 100
25 Kab. Maluku Barat Daya 250 Ha 894.125.000 768.240.187 86 100
10 BALI 26 Kab. Buleleng 0 Ha 0 0 0
27 Kab. Jembrana 0 Ha 0 0 0
28 Kab. Klungkung 0 Ha 0 0 0
29 Kab. Karangasem 0 Ha 0 0 0
11 NUSA TENGGARA BARAT 30 Kab. Lombok Barat 300 Ha 1.065.150.000 938.400.000 88 100
31 Kab. Dompu 300 Ha 1.065.150.000 944.250.000 89 100
32 Kab. Sumbawa Barat 250 Ha 887.625.000 785.899.750 89 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
12 NUSA TENGGARA TIMUR 33 Kab. Timor Tengah Selatan 250 Ha 859.568.000 827.405.213 96 100
34 Kab. Flores Timur 200 Ha 676.370.000 686.316.250 101 100
35 Kab. Manggarai 300 Ha 574.400.000 568.800.000 99 100
36 Kab. Sabu Raijua 100 Ha 191.440.000 191.400.000 100 100
37 Kab. Malaka 200 Ha 927.110.000 777.520.738 84 100
13 MALUKU UTARA 38 Kab. Halmahera Tengah 300 Ha 1.598.250.000 1.484.250.000 93 100
39 Kab. Halmahera Selatan 300 Ha 1.835.500.000 1.783.712.000 97 100
40 Kab. Halmahera Barat 150 Ha 837.750.000 758.560.000 91 100
41 Kab. Pulau Morotai 300 Ha 1.506.750.000 1.411.959.000 94 100
42 Kota Ternate 240 Ha 1.190.400.000 1.132.536.000 95 100
14 BANTEN 43 Kab. Serang 0 Ha 0 0 0 0
15 GORONTALO 44 Kab. Gorontalo 300 Ha 700.245.000 652.490.000 93 100
16 PAPUA BARAT 45 Kab. Manokwari 200 Ha 1.278.000.000 1.272.307.000 100 100
46 Kab. Raja Ampat 100 Ha 639.000.000 637.000.000 99,69 100
47 Kab. Teluk Wondama 200 Ha 1.278.000.000 804.737.500 63 100
48 Kab. Kaimana 200 Ha 1.278.000.000 1.276.800.000 100 100
7 Pengawalan Peremajaan Tanaman Kelapa 61 Keg 3.426.225.000 2.902.244.891 85 100
1 JAWA TENGAH 1 Provinsi 0 Keg 0 0 0 0
2 Kab. Kebumen 0 Keg 0 0 0 0
2 DI YOGYAKARTA 3 Provinsi 1 Keg 38.260.000 37.652.188 98 100
4 Kab. Gunung Kidul 1 Keg 34.550.000 27.794.500 80 100
5 Kab. Kulon Progo 1 Keg 0 0 0
3 JAWA TIMUR 6 Provinsi 1 Keg 43.200.000 16.737.500 39 100
7 Kab. Bondowoso 1 Keg 50.000.000 50.000.000 100 100
8 Kab. Blitar Keg 0 0 0 0
9 Kab. Pacitan 1 Keg 47.450.000 32.388.900 68 100
4 SUMATERA BARAT 10 Provinsi 1 Keg 38.080.000 4.660.000 12 100
11 Kab. Limapuluh Kota 1 Keg 46.980.000 1.750.000 4 100
5 RIAU 12 Provinsi 1 Keg 43.000.000 41.100.000 96 100
13 Kab. Indragiri Hilir 1 Keg 44.500.000 44.500.000 100 100
14 Kab. Kepulauan Meranti 1 Keg 65.000.000 65.000.000 100 100
6 JAMBI 15 Provinsi 1 Keg 83.200.000 69.071.750 83 100
16 Kab. Tanjung Jabung Timur 1 Keg 35.800.000 15.104.000 42 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
7 SULAWESI UTARA 17 Provinsi 1 Keg 102.500.000 102.496.000 100 100
18 Kab. Bolaang Mongondow 1 Keg 53.000.000 52.996.000 100 100
19 Kab. Minahasa Selatan 1 Keg 52.500.000 33.850.000 64 100
20 Kab. Minahasa Utara 1 Keg 53.000.000 52.999.900 100 100
8 SULAWESI TENGAH 21 Provinsi 1 Keg 116.824.000 106.775.000 91 100
22 Kab. Poso 1 Keg 31.110.000 29.232.000 94 100
23 Kab. Donggala 1 Keg 40.860.000 29.420.000 72 100
24 Kab. Banggai 1 Keg 46.370.000 39.610.000 85 100
25 Kab. Buol 1 Keg 39.840.000 37.020.000 93 100
26 Kab. Morowali 1 Keg 82.140.000 51.800.000 63 100
27 Kab. Parigi Moutong 1 Keg 31.110.000 30.040.000 97 100
28 Kab. Tojo Una-una 1 Keg 41.340.000 41.010.000 99 100
29 Kab. Sigi 1 Keg 60.250.000 57.944.900 96 100
9 MALUKU 30 Provinsi 1 Keg 170.700.000 130.000.000 76 100
31 Kab. Maluku Tenggara 1 Keg 75.800.000 59.400.000 78 100
32 Kab. Maluku Tenggara Barat 1 Keg 72.800.000 56.300.000 77 100
33 Kab. Seram Bagian Timur 1 Keg 81.800.000 59.700.000 73 100
34 Kab. Maluku Barat Daya 1 Keg 78.600.000 51.200.000 65 100
10 BALI 35 Provinsi 1 Keg 19.600.000 13.944.315 71 100
36 Kab. Buleleng 1 Keg 10.500.000 3.050.000 29 100
37 Kab. Jembrana 1 Keg 16.500.000 7.220.938 44 100
38 Kab. Klungkung 1 Keg 24.200.000 11.428.000 47 100
39 Kab. Karangasem 1 Keg 2.000.000 0 0 0
11 NUSA TENGGARA BARAT 40 Provinsi 1 Keg 81.512.000 81.512.000 100 100
41 Kab. Lombok Barat 1 Keg 62.950.000 62.700.000 100 100
42 Kab. Dompu 1 Keg 65.300.000 65.198.000 100 100
43 Kab. Sumbawa Barat 1 Keg 65.300.000 65.193.000 100 100
12 NUSA TENGGARA TIMUR 44 Provinsi 1 Keg 102.000.000 102.000.000 100 100
45 Kab. Timor Tengah Selatan 1 Keg 59.250.000 53.030.000 90 100
46 Kab. Flores Timur 1 Keg 71.250.000 59.955.000 84 100
47 Kab. Manggarai 1 Keg 28.000.000 23.500.000 84 100
48 Kab. Sabu Raijua 1 Keg 18.439.000 14.189.000 77 100
49 Kab. Malaka 1 Keg 81.250.000 71.312.000 88 100
13 MALUKU UTARA 50 Provinsi 1 Keg 71.000.000 71.000.000 100 100
51 Kab. Halmahera Tengah 1 Keg 67.250.000 67.250.000 100 100
52 Kab. Halmahera Selatan 1 Keg 57.250.000 57.250.000 100 100
53 Kab. Halmahera Barat 1 Keg 43.250.000 39.500.000 91 100
54 Kab. Pulau Morotai 1 Keg 70.000.000 70.000.000 100 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
55 Kota Ternate 1 Keg 49.600.000 49.600.000 100 100
14 BANTEN 56 Provinsi 1 Keg 49.900.000 2.100.000 4,21 100
57 Kab. Serang 1 Keg 25.700.000 600.000 2,33 100
15 GORONTALO 58 Provinsi 1 Keg 48.000.000 48.000.000 100 100
59 Kab. Gorontalo 1 Keg 24.050.000 24.050.000 100 100
16 PAPUA BARAT 60 Provinsi 1 Keg 225.000.000 225.000.000 100 100
61 Kab. Manokwari 1 Keg 39.500.000 39.500.000 100 100
62 Kab. Raja Ampat 1 Keg 72.610.000 72.610.000 100 100
63 Kab. Teluk Wondama 1 Keg 27.000.000 27.000.000 100 100
64 Kab. Kaimana 1 Keg 47.500.000 47.000.000 99 100
8 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani
Kelapa
626 Org 581.090.000 562.042.250 96,72 100
1 DI YOGYAKARTA 1 Kab. Gunung Kidul 25 Org 46.090.000 34.982.250 76 100
2 JAWA TIMUR 2 Kab. Blitar 0 Org 0 0 0
3 SULAWESI UTARA 3 Kab. Minahasa Tenggara 100 Org 113.000.000 113.000.000 100 100
4 BALI 4 Kab. Jembrana 100 Org 0 0 0
5 NUSA TENGGARA BARAT 5 Kab. Lombok Barat 100 Org 113.000.000 105.100.000 93 100
6 NUSA TENGGARA TIMUR 6 Kab. Flores Timur 100 Org 113.000.000 112.960.000 100 100
7 MALUKU UTARA 7 Kab. Halmahera Barat 200 Org 196.000.000 196.000.000 100 100
8 BANTEN 8 Kab. Serang 1 Org 0 0 0
9 Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani
Kelapa
0 Org 0 0 0 0
1 SULAWESI UTARA 1 Kab. Minahasa Selatan 0 Org 0 0 0 0
10 Pembinaan dan Pengawalan Pemberdayaan
Kelembagaan Petani Kelapa
7 Keg 188.500.000 152.812.900 81 100
1 DI YOGYAKARTA 1 Provinsi 0 Keg 0 0 0
2 JAWA TIMUR 2 Provinsi 1 Keg 35.000.000 7.546.400 22 100
3 SULAWESI UTARA 3 Provinsi 1 Keg 40.000.000 39.991.500 99,98 100
4 BALI 4 Provinsi 1 Keg 0 0 0
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
5 NUSA TENGGARA BARAT 5 Provinsi 1 Keg 40.000.000 38.800.000 97 100
6 NUSA TENGGARA TIMUR 6 Provinsi 1 Keg 32.500.000 25.475.000 78 100
7 MALUKU UTARA 7 Provinsi 1 Keg 41.000.000 41.000.000 100 100
8 BANTEN 8 Provinsi 1 Keg 0 0 0
3 Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit 175 Ha 208.000.000 207.000.000 100 100
11 Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Petani
Kelapa Sawit
175 Org 208.000.000 207.000.000 99,52 100
1 KALIMANTAN BARAT 1 Kab. Sanggau 175 Org 208.000.000 207.000.000 99,52 100
4 Pengembangan Tanaman Sagu 1.710 Ha 11.737.698.000 11.506.458.808 98 100
12 Perluasan Tanaman Sagu 300 Ha 2.892.000.000 2.729.337.900 94 100
1 RIAU 1 Kab. Kepulauan Meranti 300 Ha 2.892.000.000 2.729.337.900 94 100
13 Pengawalan Perluasan Tanaman Sagu 2 Keg 141.500.000 135.350.000 96 100
1 RIAU 1 Provinsi 1 Keg 70.000.000 70.000.000 100 100
2 Kab. Kepulauan Meranti 1 Keg 71.500.000 65.350.000 91 100
14 Penataan Tanaman Sagu 1.410 Ha 6.856.448.000 6.861.608.908 100 100
1 PAPUA 1 Kab. Biak Numfor 100 Ha 385.875.000 387.655.000 100 100
2 Kab. Nabire 200 Ha 766.459.000 773.150.000 100,87 100
3 Kab. Mimika 200 Ha 766.459.000 774.300.000 101,02 100
4 Kab. Keerom 150 Ha 560.130.000 559.780.000 99,94 100
5 Kab. Supiori 100 Ha 385.875.000 387.655.000 100,46 100
2 MALUKU UTARA 6 Kab. Halmahera Selatan 150 Ha 994.500.000 991.250.000 100 100
3 PAPUA BARAT 7 Kab. Sorong 170 Ha 999.050.000 995.939.636 99,69 100
8 Kab. Sorong Selatan 170 Ha 999.050.000 995.939.636 99,69 100
9 Kab. Teluk Bintuni 170 Ha 999.050.000 995.939.636 99,69 100
15 Pengawalan Penataan Tanaman Sagu 12 Keg 788.450.000 720.862.000 91 100
1 PAPUA 1 Provinsi 1 Keg 201.612.000 201.612.000 100 100
2 Kab. Biak Numfor 1 Keg 73.000.000 57.000.000 78 100
3 Kab. Nabire 1 Keg 61.000.000 53.500.000 88 100
4 Kab. Mimika 1 Keg 67.000.000 53.000.000 79 100
5 Kab. Keerom 1 Keg 69.000.000 64.750.000 94 100
6 Kab. Supiori 1 Keg 55.338.000 33.000.000 60 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
2 MALUKU UTARA 7 Provinsi 1 Keg 62.500.000 59.000.000 94 100
8 Kab. Halmahera Selatan 1 Keg 59.000.000 59.000.000 100 100
3 PAPUA BARAT 9 Provinsi 1 Keg 69.000.000 69.000.000 100 100
10 Kab. Sorong 1 Keg 16.000.000 16.000.000 100 100
11 Kab. Sorong Selatan 1 Keg 24.000.000 24.000.000 100 100
12 Kab. Teluk Bintuni 1 Keg 31.000.000 31.000.000 100 100
16 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani
Sagu
900 Org 1.059.300.000 1.059.300.000 100 100
1 RIAU 1 Kab. Kepulauan Meranti 100 Org 125.000.000 125.000.000 100 100
100
2 PAPUA 2 Kab. Biak Numfor 100 Org 125.000.000 125.000.000 100 100
3 Kab. Nabire 100 Org 125.000.000 125.000.000 100 100
4 Kab. Mimika 100 Org 125.000.000 125.000.000 100 100
5 Kab. Keerom 100 Org 125.000.000 125.000.000 100 100
6 Kab. Supiori 100 Org 125.000.000 125.000.000 100 100
3 PAPUA BARAT 7 Kab. Sorong 100 Org 103.100.000 103.100.000 100 100
8 Kab. Sorong Selatan 100 Org 103.100.000 103.100.000 100 100
9 Kab. Teluk Bintuni 100 Org 103.100.000 103.100.000 100 100
5 Pengembangan Tanaman Jambu Mete 200 Org 258.500.000 258.040.000 100 100
17 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani
Jambu Mete
200 Org 228.000.000 228.000.000 100 100
1 SULAWESI TENGGARA 1 Kab. Wakatobi 0 Org 0 0 0 0
2 NUSA TENGGARA TIMUR 2 Kab. Alor 200 Org 228.000.000 228.000.000 100,00 100
18 Pembinaan dan Pengawalan Pemberdayaan
Kelembagaan Petani Jambu Mete
1 Keg 30.500.000 30.040.000 98 100
1 SULAWESI TENGGARA 1 Provinsi 0 Keg 0 0 0 0
2 NUSA TENGGARA TIMUR 2 Provinsi 1 Keg 30.500.000 30.040.000 98,49 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
Pengembangan Tanaman Penyegar 78.815 Ha 388.437.202.404 381.285.004.128 98,16 100,00
1 Pengembangan Tanaman Kakao 69.820 Ha 342.466.636.404 338.244.729.370 98,77 100,00
1 Intensifikasi Tanaman Kakao 62.470 Ha 236.336.030.404 235.090.261.492 99,47 100,00
1 DI YOGYAKARTA 1 Kab. Gunung Kidul 100 Ha 377.000.000 377.000.000 100,00 100,00
2 Kab. Kulon Progo 50 Ha 189.675.000 189.612.500 99,97 100,00
2 ACEH 3 Kab. Pidie 250 Ha 1.095.480.000 1.089.375.000 99,44 100,00
4 Kab. Aceh Timur 200 Ha 881.600.000 866.054.000 98,24 100,00
3 SUMATERA UTARA 5 Kab. Deli Serdang 100 Ha 350.612.000 349.923.400 99,80 100,00
6 Kab. Simalungun 100 Ha 351.360.000 350.710.000 99,82 100,00
4 SUMATERA BARAT 7 Kab. Pasaman 100 Ha 403.500.000 334.028.000 82,78 100,00
8 Kab. Pasaman Barat 400 Ha 1.457.210.000 1.456.580.000 99,96 100,00
Kab. Pasaman Barat (P) 2.700 Ha 3.595.000.000 3.436.000.000 95,58 100,00
5 LAMPUNG 9 Kab. Tanggamus 220 Ha 869.044.000 868.901.000 99,98 100,00
10 Kab. Lampung Timur 200 Ha 788.152.000 788.152.000 100,00 100,00
6 KALIMANTAN BARAT 11 Kab. Sanggau - Ha - - 0,00
7 KALIMANTAN TIMUR 12 Kab. Berau 100 Ha 288.200.000 - 0,00 0,00
8 SULAWESI UTARA 13 Kab. Bolaang Mongondow 1.000 Ha 4.049.900.000 4.049.900.000 100,00 100,00
14 Kab. Bolaang Mongondow Utara 500 Ha 2.094.900.000 2.094.900.000 100,00 100,00
15 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 500 Ha 2.094.900.000 2.094.900.000 100,00 100,00
9 SULAWESI TENGAH 16 Kab. Poso 2.500 Ha 10.871.300.000 10.871.300.000 100,00 100,00
17 Kab. Donggala 500 Ha 2.156.805.000 2.156.805.000 100,00 100,00
18 Kab. Toli-toli 1.000 Ha 4.381.000.000 4.379.490.000 99,97 100,00
19 Kab. Banggai 2.000 Ha 8.505.080.000 8.505.080.000 100,00 100,00
20 Kab. Buol 500 Ha 2.165.300.000 2.164.050.000 99,94 100,00
21 Kab. Morowali 500 Ha 2.185.250.000 2.185.250.000 100,00 100,00
22 Kab. Parigi Moutong 2.500 Ha 10.850.400.000 10.850.400.000 100,00 100,00
23 Kab. Tojo Una-una 500 Ha 2.183.486.000 2.183.486.000 100,00 100,00
24 Kab. Sigi 1.000 Ha 3.229.815.000 3.228.000.000 99,94 100,00
25 Kab. Morowali Utara 500 Ha 2.173.400.000 2.173.400.000 100,00 100,00
10 SULAWESI SELATAN 26 Kab. Bone 0 Ha - - 0,00
27 Kab. Luwu 0 Ha - - 0,00
28 Kab. Sinjai - Ha - - 0,00
29 Kab. Bulukumba 750 Ha 2.459.250.000 2.437.545.000 99,12 100,00
30 Kab. Bantaeng 0 Ha - - 0,00
31 Kab. Soppeng 500 Ha 1.518.591.404 1.518.591.404 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
32 Kab. Luwu Utara 2.000 Ha 175.000.000 175.000.000 100,00
11 SULAWESI TENGGARA 33 Kab. Buton 200 Ha 199.500.000 199.500.000 100,00 100,00
34 Kab. Muna 1.000 Ha 4.432.000.000 4.432.000.000 100,00 100,00
35 Kab. Kolaka 2.000 Ha 8.900.000.000 8.849.920.000 99,44 100,00
36 Kab. Konawe Selatan 1.000 Ha 3.550.000.000 3.440.500.000 96,92 100,00
37 Kab. Bombana 3.000 Ha 5.906.997.000 5.901.602.640 99,91 100,00
38 Kab. Kolaka Utara 5.000 Ha 22.160.000.000 22.160.000.000 100,00 100,00
39 Kab. Konawe 2.000 Ha 8.593.584.000 8.593.500.000 100,00 100,00
40 Kab. Muna Barat 500 Ha 2.216.000.000 2.216.000.000 100,00 100,00
12 MALUKU 41 Kab. Maluku Tengah 200 Ha 868.540.000 868.018.800 99,94 100,00
42 Kab. Seram Bagian Barat 300 Ha 1.299.750.000 1.296.180.000 99,73 100,00
13 BALI 43 Kab. Badung 50 Ha 159.950.000 159.950.000 100,00 100,00
44 Kab. Tabanan 50 Ha 190.960.000 190.960.000 100,00 100,00
45 Jembrana 50 Ha 189.190.000 189.189.000 100,00 100,00
14 NUSA TENGGARA BARAT 46 Kab. Lombok Timur 500 Ha 1.775.000.000 1.756.378.000 98,95 100,00
47 Kab. Lombok Utara 600 Ha 2.129.400.000 2.113.488.000 99,25 100,00
15 NUSA TENGGARA TIMUR 48 Kab. Alor 200 Ha 821.770.000 821.095.000 99,92 100,00
49 Kab. Sikka 800 Ha 3.266.380.000 3.241.128.000 99,23 100,00
50 Kab. Flores Timur 250 Ha 871.520.000 864.040.000 99,14 100,00
51 Kab. Ende 850 Ha 2.963.170.000 2.932.967.500 98,98 100,00
52 Kab. Manggarai Barat 100 Ha 438.610.000 435.831.373 99,37 100,00
53 Kab. Sumba Barat Daya 100 Ha 438.610.000 437.701.375 99,79 100,00
16 BENGKULU 54 Kab. Bengkulu Utara - Ha - - 0,00
55 Kab. Kepahiang - Ha - - 0,00
17 MALUKU UTARA 56 Kab. Halmahera Tengah - Ha - - 0,00
57 Kab. Halmahera Utara 250 Ha 893.750.000 884.950.000 99,02
58 Kab. Halmahera Selatan 1.500 Ha 5.206.925.000 5.206.925.000 100,00 100,00
59 Kab. Kepulauan Sula 700 Ha 2.473.290.000 2.473.290.000 100,00 100,00
60 Kab. Halmahera Barat 400 Ha 1.386.325.000 1.430.000.000 103,15
18 BANTEN 61 Kab. Serang 100 Ha 410.000.000 - 0,00
62 Kab. Pandeglang 300 Ha 1.175.220.000 1.145.232.000 97,45 100,00
63 Kab. Lebak 0 Ha - - 0,00
19 GORONTALO 64 Kab. Gorontalo 200 Ha 760.082.000 759.702.000 99,95 100,00
65 Kab. Boalemo 500 Ha 1.891.800.000 1.890.769.000 99,95 100,00
66 Kab. Pohuwato 500 Ha 1.886.803.000 1.886.802.500 100,00 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
20 SULAWESI BARAT 67 Kab. Majene 3.000 Ha 12.613.260.000 12.613.260.000 100,00 100,00
68 Kab. Mamuju 6.000 Ha 25.703.910.000 25.703.883.000 100,00 100,00
69 Kab. Mamuju Utara 2.000 Ha 8.389.752.000 8.389.752.000 100,00 100,00
70 Kab. Polewali Mandar 6.000 Ha 26.047.560.000 26.047.560.000 100,00 100,00
71 Kab. Mamasa 1.000 Ha 4.385.212.000 4.383.753.000 99,97 100,00
2 Peremajaan Tanaman Kakao 7.350 Ha 62.079.171.000 61.140.089.525 98,49 100,00
1 SULAWESI UTARA 1 Kab. Bolaang Mongondow 100 Ha 1.100.000.000 1.091.500.000 99,23 100,00
2 SULAWESI TENGAH 2 Kab. Poso 300 Ha 2.404.500.000 2.404.500.000 100,00 100,00
3 Kab. Donggala 200 Ha 1.608.000.000 1.608.000.000 100,00 100,00
4 Kab. Banggai 400 Ha 3.202.000.000 3.202.000.000 100,00 100,00
5 Kab. Morowali 200 Ha 2.204.950.000 2.204.950.000 100,00 100,00
6 Kab. Parigi Moutong 300 Ha 2.400.000.000 2.400.000.000 100,00 100,00
7 Kab. Tojo Una-una 200 Ha 1.605.000.000 1.605.000.000 100,00 100,00
8 Kab. Sigi 300 Ha 2.974.875.000 2.974.860.000 100,00 100,00
9 Kab. Morowali Utara 200 Ha 1.604.000.000 1.604.000.000 100,00 100,00
3 SULAWESI SELATAN 10 Kab. Sinjai 0 Ha - - 0,00
11 Kab. Bulukumba 300 Ha 975.000.000 816.000.000 83,69 100,00
12 Kab. Soppeng 250 Ha 2.522.055.000 2.111.840.400 83,73
13 Kab. Luwu Utara 750 Ha 187.500.000 - 0,00
4 SULAWESI TENGGARA 14 Kab. Bombana 500 Ha 4.837.000.000 4.837.000.000 100,00 100,00
15 Kab. Kolaka Utara 500 Ha 4.745.000.000 4.743.000.000 99,96 100,00
16 Kab. Kolaka Timur 500 Ha 4.808.000.000 4.806.000.000 99,96 100,00
5 BALI 17 Kab. Badung 0 Ha - - 0,00
18 Kab. Tabanan 0 Ha - - 0,00
6 NUSA TENGGARA TIMUR 19 Kab. Sikka 0 Ha - - 0,00
20 Kab. Nagekeo 100 Ha 1.176.810.000 1.169.897.500 99,41 100,00
7 MALUKU UTARA 21 Kab. Halmahera Selatan 200 Ha 2.250.000.000 2.188.000.000 97,24 100,00
22 Kab. Kepulauan Sula 200 Ha 2.249.672.000 2.117.672.000 94,13 100,00
23 Kab. Halmahera Barat 50 Ha 605.245.000 637.365.000
8 GORONTALO 24 Kab. Boalemo 150 Ha 1.543.125.000 1.542.130.000 99,94 100,00
25 Kab. Pohuwato 100 Ha 1.092.125.000 1.092.170.000 100,00 100,00
9 SULAWESI BARAT 26 Kab. Majene 500 Ha 5.270.040.000 5.270.040.000 100,00 100,00
27 Kab. Mamuju 700 Ha 6.954.000.000 6.954.000.000 100,00 100,00
28 Kab. Polewali Mandar 350 Ha 3.760.274.000 3.760.164.625 100,00 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
3 Pengawalan dan Pendampingan Tanaman Kakao 101 Keg 14.237.567.000 12.883.956.827 90,49 100,00
1 DI YOGYAKARTA 1 Provinsi 1 Keg 73.768.000 72.733.344 98,60 100,00
2 Kab. Gunung Kidul 1 Keg 80.690.000 68.144.900 84,45 100,00
3 Kab. Kulon Progo 1 Keg 63.090.000 62.124.989 98,47 100,00
2 ACEH 4 Provinsi 1 Keg 187.863.000 187.463.000 99,79 100,00
5 Kab. Pidie 1 Keg 122.750.000 99.191.200 80,81 100,00
6 Kab. Aceh Timur 1 Keg 100.800.000 100.425.000 99,63 100,00
3 SUMATERA UTARA 7 Provinsi 1 Keg 52.601.000 52.600.000 100,00 55,00
8 Kab. Deli Serdang 1 Keg 85.000.000 78.500.000 92,35 100,00
9 Kab. Simalungun 1 Keg 85.000.000 66.410.000 78,13 80,00
4 SUMATERA BARAT 10 Provinsi 1 Keg 100.000.000 66.750.000 66,75 70,00
11 Kab. Pasaman 1 Keg 80.000.000 55.917.150 69,90 70,00
12 Kab. Pasaman Barat 1 Keg 140.570.000 122.444.800 87,11 100,00
5 LAMPUNG 13 Provinsi 1 Keg 100.000.000 97.233.100 97,23 100,00
14 Kab. Tanggamus 1 Keg 14.400.000 14.400.000 100,00 100,00
15 Kab. Lampung Timur 1 Keg 25.850.000 25.750.000 99,61 100,00
6 KALIMANTAN BARAT 16 Provinsi 1 Keg 84.750.000 83.035.950 97,98 100,00
17 Kab. Sanggau 1 Keg 118.385.000 118.384.650 100,00 100,00
7 KALIMANTAN SELATAN 18 Provinsi 1 Keg 29.400.000 28.080.000 95,51 100,00
19 Kab. Tabalong 1 Keg 50.000.000 - 0,00
20 Kab. Kotabaru 1 Keg 27.837.000 27.735.400 99,64 100,00
21 Kab. Tanah Bumbu 1 Keg 15.853.000 10.803.000 68,14 71,61
8 KALIMANTAN TIMUR 22 Provinsi 1 Keg 4.360.000 4.360.000 100,00 100,00
23 Kab. Berau 1 Keg 1.500.000 1.500.000 100,00 100,00
9 SULAWESI UTARA 24 Provinsi 1 Keg 1.543.413.000 1.423.441.145 92,23 100,00
25 Kab. Bolaang Mongondow 1 Keg 86.150.000 86.074.000 99,91 100,00
26 Kab. Bolaang Mongondow Utara 1 Keg 59.750.000 59.750.000 100,00 100,00
27 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 1 Keg 54.050.000 53.903.000 99,73 100,00
10 SULAWESI TENGAH 28 Provinsi 1 Keg 350.000.000 301.939.000 86,27 100,00
29 Kab. Poso 1 Keg 159.800.000 127.433.000 79,75 100,00
30 Kab. Donggala 1 Keg 157.930.000 130.390.000 82,56 100,00
31 Kab. Toli-toli 1 Keg 210.800.000 210.800.000 100,00 100,00
32 Kab. Banggai 1 Keg 160.800.000 146.410.000 91,05 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
33 Kab. Buol 1 Keg 156.950.000 148.045.000 94,33 100,00
34 Kab. Morowali 1 Keg 154.402.000 56.152.000 36,37 36,37
35 Kab. Parigi Moutong 1 Keg 158.050.000 136.752.000 86,52 100,00
36 Kab. Tojo Una-una 1 Keg 158.050.000 137.801.000 87,19 100,00
37 Kab. Sigi 1 Keg 225.216.000 224.490.000 99,68 100,00
38 Kab. Morowali Utara 1 Keg 130.800.000 112.756.000 86,20 100,00
11 SULAWESI SELATAN 39 Provinsi 1 Keg 353.918.000 324.958.000 91,82 100,00
40 Kab. Bone 1 Keg 66.210.000 49.060.000 74,10 100,00
41 Kab. Luwu 1 Keg 64.500.000 45.470.000 70,50 100,00
42 Kab. Sinjai 1 Keg 79.700.000 74.380.000 93,32 100,00
43 Kab. Bulukumba 1 Keg 183.020.000 90.318.800 49,35 16,18
44 Kab. Bantaeng 1 Keg 92.774.000 86.548.000 93,29 100,00
45 Kab. Soppeng 1 Keg 300.000.000 281.371.200 93,79 73,44
46 Kab. Luwu Utara 1 Keg 135.000.000 115.965.000 85,90 100,00
12 SULAWESI TENGGARA 47 Provinsi 1 Keg 266.500.000 264.620.000 99,29 100,00
48 Kab. Buton 1 Keg 84.100.000 80.190.000 95,35 100,00
49 Kab. Muna 1 Keg 137.000.000 135.620.000 98,99 100,00
50 Kab. Kolaka 1 Keg 200.000.000 156.800.000 78,40 80,00
51 Kab. Konawe Selatan 1 Keg 189.000.000 189.000.000 100,00 100,00
52 Kab. Bombana 1 Keg 187.000.000 185.290.000 99,09 100,00
53 Kab. Kolaka Utara 1 Keg 187.000.000 185.350.000 99,12 100,00
54 Kab. Konawe 1 Keg 129.000.000 126.500.000 98,06 100,00
55 Kab. Kolaka Timur 1 Keg 73.000.000 68.710.000 94,12 100,00
56 Kab. Muna Barat 1 Keg 102.100.000 92.520.000 90,62 100,00
13 MALUKU 57 Provinsi 1 Keg 92.400.000 88.400.000 95,67 100,00
58 Kab. Maluku Tengah 1 Keg 63.750.000 47.150.000 73,96 100,00
59 Kab. Seram Bagian Barat 1 Keg 94.500.000 84.650.000 89,58 100,00
14 BALI 60 Provinsi 1 Keg 77.450.000 69.243.600 89,40 100,00
61 Kab. Badung 1 Keg 18.286.000 17.427.200 95,30 100,00
62 Kab. Tabanan 1 Keg 33.867.000 33.867.000 100,00 100,00
63. Kab. Jembrana 1 Keg 18.567.000 17.966.049
15 NUSA TENGGARA BARAT 63 Provinsi 1 Keg 190.000.000 173.920.000 91,54 100,00
64 Kab. Lombok Timur 1 Keg 120.000.000 119.999.700 100,00 100,00
65 Kab. Lombok Utara 1 Keg 116.500.000 116.429.800 99,94 100,00
16 NUSA TENGGARA TIMUR 66 Provinsi 1 Keg 336.200.000 332.631.400 98,94 100,00
67 Kab. Alor 1 Keg 183.500.000 145.050.000 79,05 100,00
68 Kab. Sikka 1 Keg 183.500.000 177.424.800 96,69 100,00
69 Kab. Flores Timur 1 Keg 98.350.000 96.523.700 98,14 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
70 Kab. Ende 1 Keg 196.750.000 196.480.000 99,86 100,00
71 Kab. Manggarai Barat 1 Keg 90.250.000 89.468.000 99,13 100,00
72 Kab. Nagekeo 1 Keg 63.000.000 62.347.000 98,96 100,00
73 Kab. Sumba Barat Daya 1 Keg 77.500.000 75.509.300 97,43 100,00
17 PAPUA 74 Provinsi 1 Keg 150.000.000 150.000.000 100,00 100,00
75 Kab. Kepulauan Yapen 1 Keg 126.800.000 122.800.000 96,85 100,00
76 Kab. Keerom 1 Keg 81.800.000 81.800.000 100,00 100,00
18 BENGKULU 77 Provinsi 1 Keg 69.365.000 69.365.000 100,00 100,00
78 Kab. Bengkulu Utara 1 Keg 56.590.000 52.690.000 93,11 100,00
79 Kab. Kepahiang 1 Keg 53.510.000 53.510.000 100,00 100,00
19 MALUKU UTARA 80 Provinsi 1 Keg 314.500.000 314.500.000 100,00 100,00
81 Kab. Halmahera Tengah 1 Keg 39.500.000 39.500.000 100,00 100,00
82 Kab. Halmahera Utara 1 Keg 118.300.000 115.300.000
83 Kab. Halmahera Selatan 1 Keg 135.300.000 135.101.000 99,85 100,00
84 Kab. Kepulauan Sula 1 Keg 145.400.000 145.400.000 100,00 100,00
85 Kab. Halmahera Barat 1 Keg 103.500.000 101.000.000 97,58 100,00
20 BANTEN 86 Provinsi 1 Keg 266.850.000 139.400.000 52,24 60,00
87 Kab. Serang 1 Keg - - 0
88 Kab. Pandeglang 1 Keg 71.900.000 37.945.000 52,77 60,00
89 Kab. Lebak 1 Keg 99.998.000 99.998.000 100,00 100,00
21 GORONTALO 90 Provinsi 1 Keg 322.360.000 322.360.000 100,00 100,00
91 Kab. Gorontalo 1 Keg 120.000.000 119.688.000 99,74 100,00
92 Kab. Boalemo 1 Keg 273.935.000 273.485.000 99,84 100,00
93 Kab. Pohuwato 1 Keg 176.250.000 153.304.900 86,98 100,00
94 Kab. Gorontalo Utara 1 Keg 45.000.000 45.000.000 100,00 100,00
22 SULAWESI BARAT 95 Provinsi 1 Keg 398.694.000 393.914.100 98,80 100,00
96 Kab. Majene 1 Keg 147.600.000 107.362.800 72,74 100,00
97 Kab. Mamuju 1 Keg 200.000.000 87.856.850 43,93 60,00
98 Kab. Mamuju Utara 1 Keg 105.595.000 105.395.000 99,81 100,00
99 Kab. Polewali Mandar 1 Keg 200.000.000 200.000.000 100,00 100,00
100 Kab. Mamasa 1 Keg 120.000.000 120.000.000 100,00 100,00
4 Operasional Tenaga Pendamping (TKP-PLPTKP)
Kakao
489 Org 10.072.590.000 9.924.090.000 98,53 98,53
1 JAWA TENGAH 1 Provinsi 5 Org 113.950.000 113.950.000 100,00 100,00
2 DI YOGYAKARTA 2 Provinsi 1 Org 19.400.000 19.400.000 100,00 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
3 JAWA TIMUR 3 Provinsi 6 Org 133.350.000 133.350.000 100,00 100,00
4 ACEH 4 Provinsi 11 Org 235.600.000 222.800.000 94,57 100,00
5 SUMATERA UTARA 5 Provinsi 3 Org 58.200.000 58.200.000 100,00 100,00
6 SUMATERA BARAT 6 Provinsi 10 Org 216.600.000 216.200.000 99,82 100,00
7 LAMPUNG 7 Provinsi 6 Org 133.350.000 133.350.000 100,00 100,00
8 KALIMANTAN BARAT 8 Provinsi 3 Org 133.350.000 112.350.000 84,25 100,00
9 KALIMANTAN TIMUR 9 Provinsi 2 Org 44.450.000 44.450.000 100,00 100,00
10 SULAWESI UTARA 10 Provinsi 0 Org - - 0 0,00
11 SULAWESI TENGAH 11 Provinsi 92 Org 1.835.650.000 1.814.650.000 98,86 100,00
12 SULAWESI SELATAN 12 Provinsi 107 Org 2.154.900.000 2.152.300.000 99,88 100,00
13 SULAWESI TENGGARA 13 Provinsi 79 Org 1.577.800.000 1.577.800.000 100,00 100,00
14 MALUKU 14 Provinsi 7 Org 150.700.000 116.100.000 77,04 82,78
15 BALI 15 Provinsi 12 Org 252.990.000 252.990.000 100,00 100,00
16 NUSA TENGGARA BARAT 16 Provinsi 5 Org 108.300.000 108.300.000 100,00 100,00
17 NUSA TENGGARA TIMUR 17 Provinsi 15 Org 307.950.000 306.550.000 99,55 80,05
18 PAPUA 18 Provinsi 2 Org 47.000.000 47.000.000 100,00 100,00
19 BENGKULU 19 Provinsi 4 Org 91.300.000 91.300.000 100,00 100,00
20 MALUKU UTARA 20 Provinsi 10 Org 216.600.000 216.600.000 100,00 100,00
21 BANTEN 21 Provinsi 3 Org 69.500.000 18.500.000 26,62 40,00
22 GORONTALO 22 Provinsi 6 Org 127.900.000 127.900.000 100,00 100,00
23 PAPUA BARAT 23 Provinsi 4 Org 130.900.000 130.900.000 100,00 100,00
24 SULAWESI BARAT 24 Provinsi 96 Org 1.912.850.000 1.909.150.000 99,81 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
25 KALIMANTAN UTARA 25 Provinsi 0 Org - - 0 0,00
5 Penanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan
Kakao
1.557 OB 584.840.000 565.937.100 96,77 96,77
1 DI YOGYAKARTA 1 Kab. Gunung Kidul 1 Keg 16.040.000 16.037.100 99,98 100,00
2 Kab. Kulon Progo 0 OB 0
2 ACEH 3 Kab. Pidie 24 OB 10.800.000 10.800.000 100 100,00
4 Kab. Aceh Timur 0 OB 0
3 SUMATERA UTARA 5 Kab. Deli Serdang 24 OB 10.800.000 10.800.000 100 100,00
6 Kab. Simalungun 24 OB 10.800.000 10.800.000 100 100,00
4 SUMATERA BARAT 7 Kab. Pasaman 24 OB 10.800.000 10.800.000 100 100,00
8 Kab. Pasaman Barat 24 OB 10.800.000 10.800.000 100 100,00
5 LAMPUNG 9 Kab. Tanggamus 24 OB 4.500.000 4.500.000 100 100,00
10 Kab. Lampung Timur 24 OB 4.500.000 4.500.000 100 100,00
6 KALIMANTAN BARAT 11 Kab. Sanggau 24 OB 10.800.000 6.300.000 58,33 58,33
7 KALIMANTAN SELATAN 12 Kab. Hulu Sungai Selatan 0 OB - - 0
13 Kab. Kotabaru 12 OB - - 0
14 Kab. Tanah Bumbu 0 OB - - 0
15 Kab Tabalong 24 OB 10.800.000 0 0
8 KALIMANTAN TIMUR 16 Kab. Berau 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
9 SULAWESI UTARA 17 Kab. Bolaang Mongondow 0 OB - - 0
18 Kab. Bolaang Mongondow Utara 0 OB - - 0
19 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 0 OB - - 0
10 SULAWESI TENGAH 20 Kab. Poso 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
21 Kab. Donggala 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
22 Kab. Toli-toli 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
23 Kab. Banggai 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
24 Kab. Buol 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
25 Kab. Morowali 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
26 Kab. Parigi Moutong 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
27 Kab. Tojo Una-una 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
28 Kab. Sigi 20 OB 9.000.000 9.000.000 100,00 100,00
29 Kab. Morowali Utara 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
11 SULAWESI SELATAN 30 Kab. Bone 24 OB - - 0
31 Kab. Luwu 24 OB - - 0
32 Kab. Sinjai 24 OB - - 0
33 Kab. Bulukumba 0 OB - - 0
34 Kab. Bantaeng 24 OB - - 0
35 Kab. Soppeng 24 OB - - 0
36 Kab. Luwu Utara 12 OB 10.800.000 7.200.000 67 80,00
12 SULAWESI TENGGARA 37 Kab. Buton 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
38 Kab. Muna 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
39 Kab. Kolaka 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
40 Kab. Konawe Selatan 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
41 Kab. Bombana 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
42 Kab. Kolaka Utara 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
43 Kab. Konawe 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
44 Kab. Kolaka Timur 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
45 Kab. Muna Barat 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 80,00
13 MALUKU 46 Kab. Maluku Tengah 24 OB - - 0
47 Kab. Seram Bagian Barat 24 OB - - 0
14 BALI 48 Kab. Badung 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
49 Kab. Tabanan 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
15 NUSA TENGGARA BARAT 50 Kab. Lombok Timur 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
51 Kab. Lombok Utara 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
16 NUSA TENGGARA TIMUR 52 Kab. Alor 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
53 Kab. Sikka 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
54 Kab. Flores Timur 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
55 Kab. Ende 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
56 Kab. Manggarai Barat 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
57 Kab. Nagekeo 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
58 Kab. Sumba Barat Daya 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
17 PAPUA 59 Kab. Kepulauan Yapen 0 OB - - 0
60 Kab. Keerom 0 OB - - 0
18 BENGKULU 61 Kab. Bengkulu Utara 12 OB - - 0
62 Kab. Kepahiang 12 OB - - 0
19 MALUKU UTARA 63 Kab. Halmahera Tengah 0 OB - - 0
64 Kab. Halmahera Utara 24 OB - - 0
65 Kab. Halmahera Selatan 24 OB - -
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
66 Kab. Kepulauan Sula 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
67 Kab. Halmahera Barat 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
20 BANTEN 68 Kab. Serang 24 OB - - 0 0,00
69 Kab. Pandeglang 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
70 Kab. Lebak 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
21 GORONTALO 71 Kab. Gorontalo 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
72 Kab. Boalemo 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
73 Kab. Pohuwato 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
74 Kab. Gorontalo Utara 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
22 SULAWESI BARAT 75 Kab. Majene 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
76 Kab. Mamuju 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
77 Kab. Mamuju Utara 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
78 Kab. Polewali Mandar 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
79 Kab. Mamasa 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
6 Pengembangan Desa Kakao 1 Keg 787.514.000 785.173.950 99,70 100,00
1 DI YOGYAKARTA 1 Provinsi 1 Keg 787.514.000 785.173.950 99,70 100,00
7 Integrasi Tanaman Kakao - Ternak 8 KT 3.953.330.000 3.945.919.600 99,14 100,00
1 SULAWESI SELATAN 1 Kab. Bulukumba 1 KT 568.100.000 563.202.600 100,00 100,00
2 Kab. Soppeng 1 KT 2.860.000 2.860.000
2 SULAWESI TENGGARA 3 Kab. Konawe 1 KT 727.641.000 725.140.000 100,00 100,00
4 Kab. Kolaka Timur 1 KT 510.800.000 510.800.000 100,00 100,00
3 MALUKU UTARA 5 Kab. Halmahera Tengah 1 KT 496.197.000 496.197.000 100,00 100,00
6 Kab. Halmahera Selatan 1 KT 514.966.000 514.966.000 100,00 100,00
4 SULAWESI BARAT 7 Kab. Majene 1 KT 537.179.000 537.179.000 100,00 100,00
8 Kab. Polewali Mandar 1 KT 595.587.000 595.575.000 100,00 100,00
8 Pengawalan dan Pendampingan Integrasi
Tanaman Kakao - Ternak
4 Keg 463.110.000 432.096.200 93,30 100,00
1 SULAWESI SELATAN 1 Provinsi 1 Keg 71.860.000 45.710.000 63,61 100,00
2 SULAWESI TENGGARA 2 Provinsi 1 Keg 57.000.000 57.000.000 100,00 100,00
3 MALUKU UTARA 3 Provinsi 1 Keg 256.600.000 256.575.000 99,99 100,00
4 SULAWESI BARAT 4 Provinsi 1 Keg 77.650.000 72.811.200 93,77 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
9 Operasional Substation 4 Unit 2.649.052.000 2.516.357.601 94,99 100,00
1 SULAWESI TENGAH 1 Kota Palu 1 Unit 1.275.320.000 1.274.483.900 99,93 100,00
2 SULAWESI SELATAN 2 Provinsi 1 Unit 247.032.000 178.837.000 72,39 90,00
3 SULAWESI TENGGARA 3 Provinsi 1 Unit 893.000.000 880.252.500 98,57 100,00
4 SULAWESI BARAT 4 Provinsi 1 Unit 233.700.000 182.784.201 78,21 100,00
10 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani
Kakao
1.374 Org 1.656.304.000 1.605.784.625 96,95 100,00
1 DI YOGYAKARTA 1 Kab. Gunung Kidul 24 Org 70.370.000 70.369.625 100,00 100,00
2 KALIMANTAN BARAT 2 Kab. Bengkayang 200 Org 275.200.000 275.200.000 100,00 100,00
3 Kab. Sanggau 200 Org 233.000.000 208.000.000 89,27 96,04
3 SULAWESI TENGAH 4 Kab. Banggai - Org - - 0
5 Kab. Morowali 300 Org 243.100.000 243.100.000 100,00 100,00
6 Kab. Tojo Una-una 350 Org 359.104.000 333.630.000 92,91 100,00
7 Kota Palu 200 Org 318.000.000 318.000.000 100 100,00
4 SULAWESI SELATAN 8 Kab. Bantaeng 100 Org 157.530.000 157.485.000 99,97 100,00
9 Kab. Enrekang 0 Org 0 0 0 0,00
11 Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani Kakao 90 Org 399.555.000 388.447.250 97
1 DI YOGYAKARTA 1 Kab. Gunung Kidul 30 Org 46.090.000 34.982.250 97,22 100,00
2 Kab. Kulon Progo 30 Org 31.665.000 31.665.000 75,90 100,00
2 JAWA TIMUR 3 Kab. Blitar 0 Org - - 0
3 KALIMANTAN BARAT 4 Kab. Bengkayang 30 Org 321.800.000 321.800.000 100,00 100,00
12 Pelatihan Penguatan Kelembagaan Lanjutan
Petani Kakao
1.410 Org 9.044.273.000 8.763.342.200 97
1 DI YOGYAKARTA 1 Kab. Gunung Kidul 0 Org - -
2 Kab. Kulon Progo 0 Org - -
2 ACEH 3 Kab. Pidie Jaya 60 Org 413.790.000 401.540.000 97,04 100,00
3 SULAWESI TENGAH 4 Kab. Donggala 0 Org - - 0
5 Kab. Toli-toli 120 Org 718.200.000 642.460.000 89,45 100,00
6 Kab. Buol 0 Org - - 0
7 Kab. Sigi 120 Org 1.087.200.000 1.087.200.000 100,00 100,00
4 SULAWESI SELATAN 8 Kab. Pinrang 0 Org - - 0
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
5 SULAWESI TENGGARA 9 Kab. Muna 0 Org - - 0
10 Kab. Kolaka 120 Org 1.086.400.000 1.086.400.000 100,00 100,00
11 Kab. Kolaka Utara 240 Org 587.800.000 512.800.000 100,00 100,00
12 Kab. Konawe 150 Org 1.359.000.000 1.359.000.000 87,24 100,00
13 Kab. Muna Barat 0 Org - - 0
6 NUSA TENGGARA TIMUR 14 Kab. Ende 60 Org 515.576.000 513.514.200 99,60 100,00
7 MALUKU UTARA 15 Kab. Halmahera Barat 60 Org 543.600.000 543.600.000 100,00 100,00
8 GORONTALO 16 Kab. Boalemo 60 Org 541.600.000 541.600.000 100,00 100,00
17 Kab. Pohuwato 120 Org 504.400.000 489.193.000 100,00 100,00
9 SULAWESI BARAT 18 Kab. Majene 120 Org 767.900.000 728.975.000 94,93 100,00
19 Kab. Mamuju Tengah 120 Org 918.807.000 857.060.000 94,93 100,00
10 BANTEN 20 Kab. Lebak 60 Org 0 0 0 0
13 Pengawalan dan Pendampingan Kelembagaan
Petani
1 Keg 44.200.000 44.173.000 99,94 100,00
1 DI YOGYAKARTA 1 Provinsi 1 Keg 44.200.000 44.173.000 99,94 100,00
14 Peningkatan Mutu Kakao 1 Keg 159.100.000 159.100.000 100,00 100,00
1 SUMATERA BARAT 1 Padang Pariaman 1 Keg 159.100.000 159.100.000 100,00 100,00
2 Pengembangan Tanaman Kopi 6.500 Ha 30.139.373.000 27.932.548.227 92,68 100,00
14 Intensifikasi Tanaman Kopi Arabika 4.400 Ha 10.174.376.000 10.140.616.125 92,68 100,00
1 JAWA BARAT 1 Kab. Bandung 0 Ha 850.252.000,00 850.242.250,00 0,00
2 Kab. Garut 150 Ha 329.794.000 329.088.375 99,79 100,00
3 Kab. Bandung Barat 50 Ha 219.000.000 195.900.000 99,79 100,00
2 JAWA TIMUR 4 Kab. Bondowoso 150 Ha 227.262.000 227.262.000 100,00 100,00
3 ACEH 5 Kab. Aceh Tengah 100 Ha 364.975.000 364.974.500 100,00 100,00
4 SUMATERA UTARA 6 Kab. Simalungun 2.300 Ha 3.828.925.000 3.820.875.000 99,79 100,00
7 Kab. Dairi - Ha - -
8 Kab. Tapanuli Utara 250 Ha 39.250.000 37.500.000 95,54 100,00
9 Kab. Mandailing Natal 800 Ha 1.428.618.000 1.428.618.000 95,54 100,00
10 Kab. Humbang Hasundutan - Ha - - 0,00
5 BALI 11 Kab. Buleleng 100 Ha 359.000.000 359.000.000 100,00 100,00
12 Kab. Bangli 100 Ha 359.000.000 359.000.000 100,00 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
13 Kab. Badung 100 Ha 359.000.000 359.000.000 100,00 100,00
6 PAPUA 14 Kab. Paniai 100 Ha 526.800.000 526.800.000 100,00 100,00
15 Kab. Dogiyai 100 Ha 706.800.000 706.800.000 100,00 100,00
7 SULAWESI BARAT 16 Kab. Mamasa 100 Ha 575.700.000 575.556.000 99,97 100,00
15 Intensifikasi Tanaman Kopi Robusta 2.100 Ha 10.868.119.000 10.837.231.000 99,72 100,00
1 JAWA TENGAH 1 Kab. Semarang 0 Ha - - 0
2 Kab. Kendal 0 Ha - - 0
2 JAWA TIMUR 3 Kab. Bondowoso 250 Ha 2.227.021.000 2.227.021.000 100
3 ACEH 4 Kab. Pidie 150 Ha 802.788.000 771.900.000 96 100,00
4 RIAU 5 Kab. Kepulauan Meranti 0 Ha - -
5 SUMATERA SELATAN 6 Kab. Muara Enim 100 Ha 381.670.000 381.670.000 100,00 100,00
7 Kab. Oku Selatan 200 Ha 1.047.530.000 1.047.530.000 100,00 100,00
6 LAMPUNG 8 Kab. Lampung Barat 400 Ha 2.117.800.000 2.117.800.000 100,00 100,00
9 Kab. Tanggamus 400 Ha 2.114.560.000 2.114.560.000 100,00 100,00
7 BALI 10 Kab. Tabanan 500 Ha 1.795.000.000 1.795.000.000 100,00 100,00
8 NUSA TENGGARA BARAT 11 Kab. Bima 100 Ha 381.750.000 381.750.000 100,00 100,00
16 Pengawalan dan Pendampingan Tanaman Kopi 36 Keg 3.113.106.000 2.642.615.002 84,89 100,00
1 JAWA BARAT 1 Provinsi 1 Keg 86.250.000 86.250.000 84,89 84,89
2 Kab. Bandung 1 Keg 80.000.000 80.000.000 100,00 100,00
3 Kab. Garut 1 Keg 80.000.000 79.719.500 100,00 100,00
4 Kab. Bandung Barat 1 Keg 80.000.000 78.490.000 99,65 100,00
2 JAWA TENGAH 5 Provinsi 1 Keg 53.500.000 31.832.400 59,50 59,50
6 Kab. Semarang 1 Keg 58.100.000 5.750.000 59,50 59,50
7 Kab. Kendal 1 Keg 90.800.000 8.175.000 9,90 9,90
3 JAWA TIMUR 8 Provinsi 1 Keg 59.400.000 14.550.000 24,49 30,00
9 Kab. Bondowoso 1 Keg 80.000.000 68.241.100 85 100,00
4 ACEH 10 Provinsi 1 Keg 89.998.000 85.733.000 95,26 100,00
11 Kab. Pidie 1 Keg 63.500.000 58.313.000 95,26 100,00
12 Kab. Aceh Tengah 1 Keg 71.010.000 70.360.000 91,83 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
5 SUMATERA UTARA 13 Provinsi 1 Keg 92.000.000 90.220.000 98,07 100,00
14 Kab. Simalungun 1 Keg 350.000.000 206.204.184 98,07 60,00
15 Kab. Dairi 0 Keg - -
16 Kab. Tapanuli Utara 1 Keg 17.600.000 17.600.000 100,00 100,00
17 Kab. Mandailing Natal 1 Keg 150.000.000 134.919.800 100,00 100,00
18 Kab. Humbang Hasundutan 0 Keg - - 0
6 RIAU 19 Provinsi 1 Keg 120.000.000 105.785.000 88,15 100,00
20 Kab. Kepulauan Meranti 1 Keg 85.600.000 84.000.000 88,15 100,00
7 SUMATERA SELATAN 21 Provinsi 1 Keg 69.400.000 55.708.000 80,27 100,00
22 Kab. Muara Enim 1 Keg 80.000.000 54.415.350 80,27 80,27
23 Kab. Oku Selatan 1 Keg 80.000.000 72.384.000 68,02 100,00
8 LAMPUNG 24 Provinsi 1 Keg 97.049.000 97.049.000 100,00 100,00
25 Kab. Lampung Barat 1 Keg 44.765.000 44.765.000 100,00 100,00
26 Kab. Tanggamus 1 Keg 10.360.000 10.360.000 100,00 100,00
9 BALI 27 Provinsi 1 Keg 74.000.000 73.999.000 100,00 100,00
28 Kab. Buleleng 1 Keg 41.000.000 37.358.800 100,00 100,00
29 Kab. Bangli 1 Keg 54.255.000 53.635.600 91,12 100,00
30 Kab. Badung 1 Keg 55.706.000 52.489.050 98,86 100,00
31 Kab. Tabanan 1 Keg 59.513.000 50.702.000 94,23 100,00
10 NUSA TENGGARA BARAT 32 Provinsi 1 Keg 102.500.000 102.500.000 100,00 100,00
33 Kab. Bima 1 Keg 89.700.000 89.700.000 100,00 100,00
11 PAPUA 34 Provinsi 1 Keg 201.000.000 201.000.000 100,00 100,00
35 Kab. Paniai 1 Keg 99.300.000 99.300.000 100,00 100,00
36 Kab. Dogiyai 1 Keg 99.800.000 99.800.000 100,00 100,00
12 SULAWESI BARAT 37 Provinsi 1 Keg 67.000.000 61.306.218 91,50 100,00
38 Kab. Mamasa 1 Keg 80.000.000 80.000.000 100,00 100,00
17 Penanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan Kopi 504 OB 181.800.000 173.100.000 95,21 100,00
1 JAWA BARAT 1 Kab. Bandung 24 OB 10.800.000 10.800.000 95,21 95,21
2 Kab. Garut 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
3 Kab. Bandung Barat 24 OB 10.800.000 5.400.000 100,00 100,00
2 JAWA TENGAH 4 Kab. Semarang 24 OB - - 0
5 Kab. Kendal 24 OB - - 0
- - 0
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
3 JAWA TIMUR 6 Kab. Bondowoso 24 OB 10.800.000 8.100.000 75
4 ACEH 7 Kab. Pidie 24 OB 10.800.000 10.800.000 100 100,00
8 Kab. Pidie Jaya 24 OB - -
5 SUMATERA UTARA 9 Kab. Simalungun 24 OB 10.800.000 10.800.000 100 100,00
10 Kab. Dairi 0 OB - - 0,00 0,00
11 Kab. Tapanuli Utara 24 OB 10.800.000 10.800.000 100 100,00
12 Kab. Mandailing Natal 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
13 Kab. Humbang Hasundutan 0 OB - - 0,00 0,00
6 RIAU 14 Kab. Kepulauan Meranti 24 OB 10.800.000 10.800.000 100 100,00
7 SUMATERA SELATAN 15 Kab. Muara Enim 24 OB 10.800.000 10.800.000 0
16 Kab. Oku Selatan 24 OB 10.800.000 10.200.000 100,00 100,00
8 LAMPUNG 17 Kab. Lampung Barat 24 OB 4.500.000 4.500.000 100 100,00
18 Kab. Tanggamus 24 OB 4.500.000 4.500.000 100,00 100,00
9 BALI 19 Kab. Buleleng 24 OB 10.800.000 10.800.000 100 100,00
20 Kab. Bangli 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
21 Kab. Badung 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
22 Kab. Tabanan 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
10 NUSA TENGGARA BARAT 23 Kab. Bima 0 OB - - - -
11 PAPUA 24 Kab. Paniai 0 OB - - - -
25 Kab. Dogiyai 0 OB - - - -
12 SULAWESI BARAT 26 Kab. Mamasa 24 OB 10.800.000 10.800.000 100,00 100,00
18 Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani
Kopi
2.494 Org 3.677.050.000 2.533.480.000 68,90 100,00
1 SUMATERA UTARA 1 Kab. Simalungun 2.434 Org 2.656.050.000 1.712.000.000 68,90 80,00
2 Kab. Dairi - Org - -
3 Kab. Tapanuli Utara 30 Org 629.500.000 430.900.000 68,45 70,00
4 Kab. Mandailing Natal 30 Org 391.500.000 390.580.000 68,45 100,00
5 Kab. Humbang Hasundutan - Org - -
19 Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani Kopi 300 Org 1.853.500.000 1.403.050.000 75,70 100,00
1 SUMATERA UTARA 1 Kab. Simalungun 240 Org 1.474.700.000 1.027.200.000 75,70 72,00
2 Kab. Dairi - Org - - 0,00 0,00
3 Kab. Tapanuli Utara 0 Org - - 0,00 0,00
4 Kab. Mandailing Natal 60 Org 378.800.000 375.850.000 99,22 81,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
5 Kab. Humbang Hasundutan - Org - - 0,00 0,00
20 Unit Pengolahan Hasil Kopi 0 Unit 0 0 0,00 0,00
1 ACEH 1 Kab. Bener Meriah 0 Unit - - 0 0,00
21 Indikasi Geografis (IG) Tanaman Kopi 5 Keg 271.422.000 202.456.100 74,59 100,00
1 ACEH 1 Provinsi 0 Keg - - - 0,00
2 Kab. Aceh Selatan 1 Keg 2.690.000 2.690.000 100,00 100,00
2 SUMATERA UTARA 3 Kab. Tapanuli Utara 1 Keg 23.732.000 23.732.000 100,00 100,00
4 Kab. Mandailing Natal 1 Keg 100.000.000 42.162.000 42,16 50,00
3 NUSA TENGGARA BARAT 5 Provinsi 1 Keg 74.640.000 66.390.000 88,95 100,00
6 Kab. Dompu 1 Keg 70.360.000 67.482.100 95,91 100,00
3 Pengembangan Tanaman Teh 2.495 Ha 15.831.193.000 14.760.926.131 93,24 100,00
22 Intensifikasi Tanaman Teh 1.845 Ha 3.792.800.000 3.035.387.100 93,24 100,00
1 JAWA BARAT 1 Kab. Sukabumi 100 Ha 181.000.000 165.660.000 80,03 100,00
2 Kab. Cianjur 100 Ha 196.350.000 100 91,52 91,52
3 Kab. Purwakarta 100 Ha 181.000.000 165.950.000 0,00 100,00
4 Kab. Bandung 250 Ha 455.000.000 416.350.000 91,69 100,00
5 Kab. Garut 400 Ha 926.310.000 926.310.000 91,51 100,00
6 Kab. Tasikmalaya 500 Ha 1.148.710.000 686.210.000 100,00
7 Kab. Majalengka 200 Ha 362.000.000 332.820.000 59,74 100,00
8 Kab. Bandung Barat 60 Ha 107.600.000 107.600.000 91,94 100,00
2 JAWA TENGAH 9 Kab. Pekalongan 0 Ha - - 0
10 Kab. Batang 0 Ha - - 0
11 Kab. Banjarnegara 0 Ha - - 0
3 DI YOGYAKARTA 12 Kab. Kulon Progo 135 Ha 234.830.000 234.487.000 99,85 100,00
23 Rehabilitasi Tanaman Teh 650 Ha 10.227.761.000 10.127.750.000 99,02 100,00
1 JAWA BARAT 1 Kab. Cianjur 150 Ha 1.091.250.000 1.091.250.000 100 100,00
2 Kab. Purwakarta 100 Ha 1.847.500.000 1.847.500.000 100 100,00
3 Kab. Garut 100 Ha 1.814.011.000 1.714.000.000 94 100,00
4 Kab. Tasikmalaya 150 Ha 2.701.250.000 2.701.250.000 100 70,00
5 Kab. Majalengka 100 Ha 1.847.500.000 1.847.500.000 100 100,00
6 Kab. Bandung Barat 50 Ha 926.250.000 926.250.000 100 100,00
24 Pengawalan dan Pendampingan Tanaman Teh 15 Keg 1.406.382.000 1.259.539.031 89,56 100,00
1 JAWA BARAT 1 Provinsi 1 Keg 268.007.000 267.795.000 89,56 100,00
2 Kab. Sukabumi 1 Keg 87.800.000 87.560.000 99,92 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
3 Kab. Cianjur 1 Keg 98.475.000 90.621.500 99,73 100,00
4 Kab. Purwakarta 1 Keg 100.000.000 100.000.000 92,02 92,02
5 Kab. Bandung 1 Keg 87.700.000 87.350.000 100,00 100,00
6 Kab. Garut 1 Keg 96.000.000 93.211.960 99,60 100,00
7 Kab. Tasikmalaya 1 Keg 80.000.000 74.999.000 0,00
8 Kab. Majalengka 1 Keg 100.000.000 99.970.000 93,75 100,00
9 Kab. Bandung Barat 1 Keg 120.000.000 119.860.000 99,97 100,00
2 JAWA TENGAH 10 Provinsi 1 Keg 86.950.000 56.024.400 64,43 64,43
11 Kab. Pekalongan 1 Keg 47.600.000 13.590.000 64,43 64,43
12 Kab. Batang 1 Keg 47.600.000 30.650.000 28,55 28,55
13 Kab. Banjarnegara 1 Keg 64.750.000 19.175.000 64,39 64,39
3 DI YOGYAKARTA 14 Provinsi 1 Keg 91.200.000 88.449.654 96,98 100,00
15 Kab. Kulon Progo 1 Keg 30.300.000 30.282.517 96,98 100,00
25 Operasional Pendamping Teh 2 OB 404.250.000 338.250.000 83,67 100,00
1 JAWA BARAT 1 Provinsi 1 OB 330.000.000 264.000.000 83,67 83,67
2 Garut 1 OB 74.250.000 74.250.000 80,00 80,00
Perluasan Tanaman Tahunan dan Penyegar di
Lahan Kering
1 Perluasan Tanaman Tahunan dan Penyegar di
Lahan Kering
9.265 Ha 68.653.740.000 62.443.436.651 91 100
1 Perluasan Tanaman Karet 450 Ha 5.822.000.000 5.793.862.000 100 100
1 ACEH 1 Kab. Nagan Raya 200 Ha 2.403.000.000 2.395.829.000 100 100
2 KALIMANTAN BARAT 2 Kab. Sintang 100 Ha 682.500.000 664.908.000 97 100
3 PAPUA 3 Kab. Merauke 150 Ha 2.736.500.000 2.733.125.000 100 100
2 Pengawalan Perluasan Tanaman Karet 5 Keg 393.600.000 356.718.000 91 100
1 ACEH 1 Provinsi 1 Keg 70.000.000 68.920.000 98 100
2 Kab. Nagan Raya 1 Keg 80.000.000 63.500.000 79 100
2 KALIMANTAN BARAT 3 Kab. Sintang 1 Keg 115.600.000 96.298.000 83 100
3 PAPUA 4 Provinsi 1 Keg 64.000.000 64.000.000 100 100
5 Kab. Merauke 1 Keg 64.000.000 64.000.000 100 100
3 Perluasan Tanaman Kelapa 3.900 Ha 13.321.352.000 12.759.484.560 96 100
1 KALIMANTAN BARAT 1 Kab. Sambas 0 Ha 0 0 0
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
2 SULAWESI TENGAH 2 Kota Palu 100 Ha 255.550.000 254.850.000 99,73 100
3 SULAWESI TENGGARA 3 Kab. Buton 200 Ha 569.540.000 569.539.500 100 100
4 Kab. Muna 100 Ha 300.300.000 286.691.000 95 100
5 Kab. Konawe Utara 100 Ha 285.060.000 285.060.000 100 100
6 Kab. Kolaka Timur 100 Ha 302.223.000 288.614.500 95 100
4 NUSA TENGGARA BARAT 7 Kab. Bima 300 Ha 915.150.000 794.250.000 87 100
8 Kab. Sumbawa Barat 300 Ha 915.450.000 792.300.000 87 100
5 NUSA TENGGARA TIMUR 9 Kab. Belu 300 Ha 1.075.080.000 966.970.770 90 100
10 Kab. Timor Tengah Utara 200 Ha 715.280.000 715.186.220 100 100
11 Kab. Alor 500 Ha 1.664.850.000 1.664.850.000 100 100
12 Kab. Lembata 300 Ha 1.053.800.000 1.053.450.570 100 100
6 PAPUA 13 Kab. Nabire 100 Ha 598.000.000 561.150.000 94 100
14 Kab. Mimika 100 Ha 598.000.000 597.675.000 100 100
15 Kab. Supiori 100 Ha 598.000.000 561.150.000 94 100
7 MALUKU UTARA 16 Kab. Pulau Morotai 300 Ha 1.653.000.000 1.553.178.000 94 100
8 GORONTALO 17 Kab. Gorontalo 100 Ha 233.353.000 232.597.500 100 100
18 Kab. Boalemo 100 Ha 233.353.000 232.627.500 100 100
19 Kab. Pohuwato 300 Ha 693.177.000 688.965.000 99 100
20 Kab. Gorontalo Utara 300 Ha 662.186.000 660.379.000 100 100
4 Pengawalan Perluasan Tanaman Kelapa 26 Keg 3.735.687.000 3.648.006.800 98 100
1 KALIMANTAN BARAT 1 Provinsi 1 Keg 0 0 0
2 Kab. Sambas 0 Keg 0 0 0
2 SULAWESI TENGAH 3 Provinsi 0 Keg 0 0 0
4 Kota Palu 1 Keg 117.120.000 117.120.000 100 100
3 SULAWESI TENGGARA 5 Provinsi 1 Keg 91.500.000 90.985.000 99 100
6 Kab. Buton 1 Keg 51.900.000 51.350.000 99 100
7 Kab. Muna 1 Keg 60.000.000 58.470.000 97 100
8 Kab. Konawe Utara 1 Keg 48.600.000 47.850.000 98 100
9 Kab. Kolaka Timur 1 Keg 65.000.000 64.000.000 98 100
4 NUSA TENGGARA BARAT 10 Provinsi 1 Keg 64.080.000 64.075.000 100 100
11 Kab. Bima 1 Keg 58.750.000 56.040.000 95 100
12 Kab. Sumbawa Barat 1 Keg 58.750.000 58.750.000 100 100
5 NUSA TENGGARA TIMUR 13 Provinsi 1 Keg 170.740.000 165.155.800 97 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
14 Kab. Belu 1 Keg 136.757.000 106.696.000 78 100
15 Kab. Timor Tengah Utara 1 Keg 119.750.000 102.745.000 86 100
16 Kab. Alor 1 Keg 0 0 0 0
17 Kab. Lembata 1 Keg 130.250.000 102.290.000 79 100
6 PAPUA 18 Provinsi 1 Keg 100.000.000 100.000.000 100 100
19 Kab. Nabire 1 Keg 75.000.000 75.000.000 100 100
20 Kab. Mimika 1 Keg 75.000.000 75.000.000 100 100
21 Kab. Supiori 1 Keg 75.000.000 75.000.000 100 100
7 MALUKU UTARA 22 Provinsi 1 Keg 68.500.000 68.490.000 100 100
23 Kab. Pulau Morotai 1 Keg 75.500.000 75.500.000 100 100
8 GORONTALO 24 Provinsi 1 Keg 800.000.000 800.000.000 100 100
25 Kab. Gorontalo 1 Keg 400.000.000 400.000.000 100 100
26 Kab. Boalemo 1 Keg 400.000.000 400.000.000 100 100
27 Kab. Pohuwato 1 Keg 93.490.000 93.490.000 100 100
28 Kab. Gorontalo Utara 1 Keg 400.000.000 400.000.000 100 100
5 Perluasan Tanaman Kelapa Sawit 820 Ha 11.912.956.000 11.757.751.000 99 100
1 KALIMANTAN BARAT 1 Kab. Sambas 100 Ha 2.832.032.000 2.756.891.000 97,35 100
2 Kab. Kapuas Hulu 100 Ha 889.190.000 888.201.000 99,9 100
2 SULAWESI TENGAH 3 Kab. Morowali 500 Ha 6.805.950.000 6.726.875.000 98,84 100
3 PAPUA BARAT 4 Kab. Manokwari 120 Ha 1.385.784.000 1.385.784.000 100 100
6 Pengawalan Perluasan Tanaman Kelapa Sawit 7 Keg 490.305.000 326.247.300 67 70,00
1 KALIMANTAN BARAT 1 Provinsi 1 Keg 33.000.000 11.280.000 34,18 100,0
2 Kab. Sambas 1 Keg 94.503.000 72.770.000 77,00 100
3 Kab. Kapuas Hulu 1 Keg 113.502.000 54.270.300 47,81 100
2 SULAWESI TENGAH 4 Provinsi 1 Keg 76.500.000 66.955.000 88 100
5 Kab. Morowali 1 Keg 86.800.000 34.972.000 40 100
3 PAPUA BARAT 6 Provinsi 1 Keg 62.000.000 62.000.000 100 100
7 Kab. Manokwari 1 Keg 24.000.000 24.000.000 100 100
7 Perluasan Tanaman Jambu Mete 2.325 Ha 13.537.495.000 13.214.591.085 98 100
1 SULAWESI TENGGARA 1 Kab. Muna 75 Ha 154.500.000 142.960.000 93 100
2 Kab. Wakatobi 100 Ha 184.500.000 172.935.000 94 100
3 Kab. Buton Utara 100 Ha 184.500.000 172.640.000 94 100
4 Kab. Muna Barat 50 Ha 154.500.000 143.080.000 93 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
2 NUSA TENGGARA BARAT 5 Kab. Lombok Barat 200 Ha 1.538.100.000 1.437.450.050 93 100
3 NUSA TENGGARA TIMUR 6 Kab. Belu 300 Ha 1.676.028.000 1.631.456.820 97 100
7 Kab. Alor 350 Ha 2.106.937.000 2.032.238.000 96 100
8 Kab. Flores Timur 300 Ha 1.971.900.000 1.958.670.570 99 100
9 Kab. Ende 300 Ha 1.970.820.000 1.962.540.570 100 100
10 Kab. Sumba Timur 250 Ha 1.625.490.000 1.625.120.275 100 100
11 Kab. Malaka 300 Ha 1.970.220.000 1.935.499.800 98 100
8 Pengawalan Perluasan Tanaman Jambu Mete 14 Keg 953.128.000 890.443.500 93 100
1 SULAWESI TENGGARA 1 Provinsi 1 Keg 77.250.000 76.000.000 98 100
2 Kab. Muna 1 Keg 53.340.000 52.600.000 99 100
3 Kab. Wakatobi 1 Keg 65.000.000 63.450.000 98 100
4 Kab. Buton Utara 1 Keg 90.000.000 84.450.000 94 100
5 Kab. Muna Barat 1 Keg 31.460.000 31.460.000 100 100
2 NUSA TENGGARA BARAT 6 Provinsi 1 Keg 40.400.000 32.049.000 79 100
7 Kab. Lombok Barat 1 Keg 39.200.000 1.420.000 4 10
3 NUSA TENGGARA TIMUR 8 Provinsi 1 Keg 145.395.000 139.155.500 96 100
9 Kab. Belu 1 Keg 48.275.000 48.275.000 100 100
10 Kab. Alor 1 Keg 61.500.000 61.500.000 100 100
11 Kab. Flores Timur 1 Keg 95.600.000 94.376.000 99 100
12 Kab. Ende 1 Keg 62.708.000 62.708.000 100 100
13 Kab. Sumba Timur 1 Keg 78.600.000 78.600.000 100 100
14 Kab. Malaka 1 Keg 64.400.000 64.400.000 100 100
9 Perluasan Tanaman Kakao 1.520 Ha 16.578.247.000 12.193.950.470 73,55 80,00
1 KALIMANTAN BARAT 1 Kab. Sanggau 0 Ha -
2 KALIMANTAN SELATAN 2 Kab. Tabalong 0 Ha 0 - 0
3 Kab. Kotabaru 100 Ha 753.938.000 753.937.500 100,00 100,00
4 Kab. Tanah Bumbu 0 Ha -
3 SULAWESI UTARA 5 Kab. Bolaang Mongondow 100 Ha 1.180.000.000 -
4 SULAWESI SELATAN 6 Kab. Bulukumba 200 Ha 800.000.000 536.000.000 67 100,00
5 NUSA TENGGARA TIMUR 7 Kab. Alor 100 Ha 1.160.575.000 462.561.000 40 40,00
8 Kab. Ende 100 Ha 1.249.775.000 1.229.883.970 98 100,00
6 PAPUA 9 Kab. Kepulauan Yapen 250 Ha 3.469.300.000 2.471.238.000 71 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
10 Kab. Keerom 70 Ha 925.250.000 902.750.000 98 100,00
7 BANTEN 11 Kab. Lebak 100 Ha 1.008.460.000 1.008.250.000 100 100,00
8 GORONTALO 12 Kab. Boalemo 200 Ha 2.439.452.000 1.838.655.500 75 100,00
13 Kab. Pohuwato 100 Ha 1.147.045.000 1.147.045.000 100 100,00
14 Kab. Gorontalo Utara 200 Ha 2.444.452.000 1.843.629.500 75 100,00
10 Perluasan Tanaman Kopi 100 Ha 820.000.000 615.622.500 75,08 80,00
1 JAWA BARAT 1 Kab. Garut 100 Ha 820.000.000 615.622.500 75,08 80,00
11 Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan 150 Ha 833.720.000 768.009.436 92
1 JAWA BARAT 1 Kab. Garut 50 Ha 350.850.000 296.866.250 85 100
2 SULAWESI SELATAN 2 Kab. Pangkajene Kepulauan 30 Ha 72.000.000 71.760.000 100 100
3 NUSA TENGGARA TIMUR 3 Kab. Belu 70 Ha 410.870.000 399.383.186 97 100
12 Pengawalan Pengembangan Tanaman Kemiri
Sunan
6 Keg 255.250.000 118.750.000 47 100
1 JAWA BARAT 1 Provinsi 1 Keg 50.000.000 0 0 0
2 Kab. Garut 1 Keg 45.600.000 3.500.000 8 10
2 SULAWESI SELATAN 3 Provinsi 1 Keg 7.250.000 0 0 0
4 Kab. Pangkajene Kepulauan 1 Keg 37.150.000 0 0 0
3 NUSA TENGGARA TIMUR 5 Provinsi 1 Keg 60.000.000 60.000.000 100 100
6 Kab. Belu 1 Keg 55.250.000 55.250.000 100 100
Fasilitasi Teknis Pengembangan Tanaman
Tahunan dan Penyegar
12 Bulan 15.898.282.000 14.125.489.294 89 100
1 Fasilitasi Teknis Pengembangan Tanaman
Tahunan dan Penyegar
12 Bulan 15.898.282.000 14.125.489.294 89 100
1 Fasda I 90 Org 830.955.000 830.515.000 99,95 100
1 DI YOGYAKARTA 1 Provinsi 40 Org 88.940.000 88.500.000 100 50
2 SUMATERA SELATAN 2 Kab. Musi Rawas 25 Org 326.490.000 326.490.000 100 100
3 PAPUA 3 Provinsi 0 Org 0 0 0 0
4 PAPUA BARAT 4 Provinsi 25 Org 415.525.000 415.525.000 100 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
2 Operasional Petugas Pendamping (TKP/PLP-
TKP) Revitalisasi
343 Org 7.631.560.000 6.675.255.300 87,47 100
1 JAWA BARAT 1 Provinsi 1 Org 25.520.000 24.780.000 97,10 97,83
2 ACEH 2 Provinsi 10 Org 212.850.000 190.510.000 89,50 92,13
3 SUMATERA UTARA 3 Provinsi 14 Org 245.830.000 243.870.000 99,20 99,40
4 SUMATERA BARAT 4 Provinsi 6 Org 156.420.000 125.376.000 80,15 85,12
5 RIAU 5 Provinsi 13 Org 269.210.000 185.650.000 68,96 76,72
6 JAMBI 6 Provinsi 26 Org 650.650.000 373.950.000 57,47 68,10
7 SUMATERA SELATAN 7 Provinsi 52 Org 1.107.750.000 1.067.450.000 96,36 100,00
8 LAMPUNG 8 Provinsi 15 Org 302.400.000 302.400.000 100,00 100,00
9 KALIMANTAN BARAT 9 Provinsi 52 Org 1.110.560.000 1.087.035.200 97,88 98,41
10 KALIMANTAN TENGAH 10 Provinsi 14 Org 343.790.000 343.679.700 99,97 99,98
11 KALIMANTAN SELATAN 11 Provinsi 32 Org 594.000.000 559.750.000 94,23 95,68
12 KALIMANTAN TIMUR 12 Provinsi 25 Org 700.370.000 475.255.400 67,86 75,89
13 SULAWESI UTARA 13 Provinsi 3 Org 68.690.000 68.690.000 100,00 25,00
14 SULAWESI TENGAH 14 Provinsi 11 Org 233.030.000 173.910.000 74,63 80,97
15 SULAWESI SELATAN 15 Provinsi 7 Org 160.490.000 121.890.000 75,95 81,96
16 SULAWESI TENGGARA 16 Provinsi 18 Org 372.590.000 371.480.000 99,70 99,78
17 MALUKU 17 Provinsi 4 Org 96.030.000 59.830.000 62,30 71,73
18 PAPUA 18 Provinsi 0 Org 0 0 0,00 0,00
19 BENGKULU 19 Provinsi 18 Org 386.760.000 351.600.000 90,91 93,18
20 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 20 Provinsi 6 Org 152.420.000 152.219.000 99,87 99,90
21 GORONTALO 21 Provinsi 1 Org 22.460.000 22.460.000 100,00 100,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
22 PAPUA BARAT 22 Provinsi 8 Org 245.830.000 243.870.000 99,20 99,40
23 SULAWESI BARAT 23 Provinsi 6 Org 128.920.000 128.920.000 100,00 100,00
24 KALIMANTAN UTARA 24 Provinsi 1 Org 44.990.000 680.000 1,51 25,00
3 Penilaian Kebun Revitalisasi Perkebunan 12 Keg 955.727.000 538.836.950 56,38 56,24
1 SUMATERA UTARA 1 Provinsi 1 Keg 62.950.000 26.220.000 41,65 56,24
2 SUMATERA BARAT 2 Provinsi 1 Keg 27.280.000 2.280.000 8,36 31,27
3 SUMATERA SELATAN 3 Provinsi 1 Keg 192.350.000 174.351.300 90,64 100,00
4 LAMPUNG 4 Provinsi 0 Keg 0 0 0,00 0,00
5 KALIMANTAN BARAT 5 Provinsi 1 Keg 196.680.000 139.364.650 70,86 78,14
6 KALIMANTAN TENGAH 6 Provinsi 1 Keg 34.100.000 34.100.000 100,00 100,00
7 KALIMANTAN SELATAN 7 Provinsi 1 Keg 112.970.000 36.660.000 32,45 100,00
8 KALIMANTAN TIMUR 8 Provinsi 1 Keg 147.510.000 27.084.000 18,36 38,77
9 SULAWESI TENGAH 9 Provinsi 1 Keg 54.560.000 0 0,00 25,00
10 BENGKULU 10 Provinsi 1 Keg 27.280.000 27.180.000 99,63 99,73
11 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 11 Provinsi 1 Keg 18.207.000 17.937.000 98,52 98,89
12 PAPUA BARAT 12 Provinsi 1 Keg 54.560.000 53.660.000 98,35 98,76
13 KALIMANTAN UTARA 13 Provinsi 1 Keg 27.280.000 0 0,00 25,00
4 Pembinaan dan Pengawalan Program
Revitalisasi Perkebunan
75 Keg 1.407.660.000 1.146.818.970 81,47 92,23
1 SUMATERA UTARA 1 Provinsi 1 Keg 37.414.000 33.539.700 89,64 92,23
2 Kab. Labuhanbatu 1 Keg 3.300.000 3.300.000 100,00 100,00
3 Kab. Asahan 1 Keg 2.900.000 2.900.000 100,00 100,00
4 Kab. Mandailing Natal 1 Keg 10.000.000 1.000.000 10,00 32,50
5 Kab. Padang Lawas Utara 1 Keg 3.300.000 0 0,00 25,00
2 SUMATERA BARAT 6 Provinsi 0 Keg 0 0 0,00 0,00
7 Kab. Pasaman 0 Keg 0 0 0,00 0,00
8 Kab. Pesisir Selatan 0 Keg 0 0 0,00 0,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
9 Kab. Dharmas Raya 0 Keg 0 0 0,00 0,00
10 Kab. Pasaman Barat 1 Keg 10.000.000 2.140.000 21,40 41,05
3 RIAU 11 Provinsi 1 Keg 26.790.000 22.250.000 83,05 87,29
12 Kab. Kampar 1 Keg 12.000.000 12.000.000 100,00 100,00
13 Kab. Rokan Hulu 1 Keg 19.000.000 19.000.000 100,00 100,00
14 Kab. Siak 1 Keg 12.000.000 12.000.000 100,00 100,00
4 JAMBI 15 Provinsi 1 Keg 29.906.000 28.375.000 94,88 96,16
16 Kab. Batanghari 1 Keg 12.000.000 11.600.000 96,67 97,50
17 Kab. Bungo 1 Keg 12.000.000 12.000.000 100,00 100,00
18 Kab. Sarolangun 1 Keg 12.000.000 12.000.000 100,00 100,00
19 Kab. Merangin 1 Keg 12.000.000 12.000.000 100,00 100,00
20 Kab. Tanjung Jabung Timur 1 Keg 12.000.000 10.600.000 88,33 91,25
21 Kab. Tebo 1 Keg 12.000.000 12.000.000 100,00 100,00
22 Kab. Muaro Jambi 1 Keg 12.000.000 12.000.000 100,00 100,00
5 SUMATERA SELATAN 23 Provinsi 1 Keg 37.796.000 35.110.200 92,89 100,00
24 Kab. Musi Banyuasin 1 Keg 27.000.000 21.432.000 79,38 100,00
25 Kab. Ogan Komering Ulu 1 Keg 23.000.000 18.188.600 79,08 100,00
26 Kab. Muara Enim 1 Keg 12.000.000 10.564.000 88,03 91,03
27 Kab. Musi Rawas 1 Keg 23.000.000 21.460.000 93,30 25,00
28 Kab. Ogan Komering Ilir 1 Keg 23.000.000 1.000.000 4,35 28,26
29 Kab. Banyuasin 0 Keg 0 0 0 0
30 Kab. Oku Timur 0 Keg 0 0 0 0
31 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 1 Keg 28.000.000 25.986.000 92,81 100,00
32 Kab. Musi Rawas Utara 0 Keg 0 0 0 0
33 Kota Prabumulih 1 Keg 14.000.000 7.500.000 53,57 100,00
6 LAMPUNG 34 Provinsi 1 Keg 17.846.000 17.839.000 99,96 99,97
35 Kab. Lampung Utara 1 Keg 7.000.000 6.800.000 97,14 97,86
36 Kab. Tulang Bawang 1 Keg 12.000.000 11.339.000 94,49 95,87
37 Kab. Way Kanan 1 Keg 7.000.000 6.800.000 97,14 97,86
7 KALIMANTAN BARAT 38 Provinsi 1 Keg 40.380.000 35.779.000 88,61 91,45
39 Kab. Sambas Keg 17.000.000 16.878.000 99,28 99,46
40 Kab. Sanggau 1 Keg 23.000.000 23.000.000 100,00 100,00
41 Kab. Sintang 1 Keg 28.000.000 23.125.500 82,59 86,94
42 Kab. Kapuas Hulu 1 Keg 28.000.000 18.040.000 64,43 73,32
43 Kab. Ketapang 1 Keg 26.100.000 24.100.200 92,34 94,25
44 Kab. Landak 1 Keg 20.500.000 20.294.700 99,00 99,25
45 Kab. Sekadau 1 Keg 16.900.000 16.639.350 98,46 98,84
46 Kab. Kubu Raya 1 Keg 22.000.000 20.858.700 94,81 96,11
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
8 KALIMANTAN TENGAH 47 Provinsi 1 Keg 42.876.000 31.737.700 74,02 80,52
48 Kab. Kotawaringin Timur 1 Keg 8.000.000 7.931.000 99,14 99,35
49 Kab. Seruyan 1 Keg 16.000.000 15.856.000 99,10 99,33
50 Kab. Lamandau 1 Keg 16.000.000 15.660.000 97,88 98,41
51 Kab. Pulang Pisau 1 Keg 8.000.000 7.112.000 88,90 91,68
9 KALIMANTAN SELATAN 52 Provinsi 1 Keg 18.064.000 17.860.300 98,87 100,00
53 Kab. Tanah Laut 1 Keg 22.000.000 22.000.000 100,00 100,00
54 Kab. Barito Kuala 1 Keg 12.000.000 12.000.000 100,00 100,00
55 Kab. Tabalong 1 Keg 12.000.000 10.400.000 86,67 90,00
56 Kab. Balangan 1 Keg 12.000.000 11.360.000 94,67 100,00
10 KALIMANTAN TIMUR 57 Provinsi 1 Keg 50.504.000 22.684.700 44,92 58,69
58 Kab. Paser 1 Keg 22.000.000 16.836.000 76,53 82,40
59 Kab. Berau 1 Keg 22.000.000 12.943.000 58,83 69,12
60 Kab. Kutai Barat 1 Keg 12.000.000 9.490.000 79,08 84,31
61 Kab. Kutai Timur 1 Keg 28.000.000 21.904.000 78,23 83,67
11 SULAWESI TENGAH 62 Provinsi 1 Keg 18.452.000 13.652.000 73,99 80,49
63 Kab. Poso 1 Keg 12.000.000 10.200.000 85,00 88,75
64 Kab. Buol 1 Keg 28.000.000 22.000.000 78,57 83,93
12 SULAWESI SELATAN 65 Provinsi 1 Keg 4.500.000 4.500.000 100,00 25,00
66 Kab. Luwu Utara 1 Keg 12.000.000 2.250.000 18,75 39,06
13 SULAWESI TENGGARA 67 Provinsi 1 Keg 20.314.000 13.314.000 65,54 74,16
68 Kab. Kolaka 1 Keg 12.000.000 8.000.000 66,67 25,00
69 Kab. Konawe Selatan 1 Keg 28.000.000 28.000.000 100,00 25,00
14 MALUKU 70 Provinsi 1 Keg 17.500.000 17.170.000 98,11 98,59
71 Kab. Maluku Tengah 1 Keg 13.830.000 5.830.000 42,15 56,62
15 BENGKULU 72 Provinsi 1 Keg 13.334.000 12.994.000 97,45 98,09
73 Kab. Bengkulu Utara 1 Keg 28.000.000 27.580.220 98,50 98,88
16 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 74 Provinsi 1 Keg 34.180.000 34.120.000 99,82 99,87
75 Kab. Belitung 1 Keg 12.000.000 12.000.000 100,00 100,00
76 Kab. Bangka 1 Keg 6.740.000 6.240.000 92,58 94,44
17 GORONTALO 77 Provinsi 1 Keg 18.418.000 18.418.000 100,00 100,00
78 Kab. Boalemo 1 Keg 28.000.000 28.000.000 100,00 100,00
18 PAPUA BARAT 79 Provinsi 1 Keg 28.160.000 19.660.000 69,82 77,36
80 Kab. Manokwari 0 Keg 0 0 0,00 0,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
81 Kab. Sorong 0 Keg 0 0 0,00 0,00
19 SULAWESI BARAT 82 Provinsi 0 Keg 0 0 0,00 0,00
83 Kab. Mamuju 0 Keg 0 0 0,00 0,00
84 Kab. Polewali Mandar 1 Keg 12.000.000 12.000.000 100,00 100,00
20 KALIMANTAN UTARA 85 Provinsi 1 Keg 14.656.000 5.477.000 37,37 25,00
86 Kab. Bulungan 1 Keg 28.000.000 0 0,00 25,00
87 Kab. Nunukan 1 Keg 12.000.000 8.200.100 68,33 25,00
5 Pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi Kredit
Program KUR
10 Keg 180.900.000 164.673.553 91,03 100,00
1 JAWA BARAT 1 Provinsi 1 Keg 15.500.000 15.500.000 100,00 100,00
2 JAWA TENGAH 2 Provinsi 1 Keg 15.500.000 15.500.000 100,00 25,00
3 DI YOGYAKARTA 3 Provinsi 1 Keg 17.500.000 11.782.053 67,33 75,49
4 JAWA TIMUR 4 Provinsi 0 Keg 0 0 0 0
5 ACEH 5 Provinsi 1 Keg 23.500.000 21.848.100 92,97 94,73
6 SUMATERA UTARA 6 Provinsi 1 Keg 19.500.000 19.500.000 100,00 100,00
7 SUMATERA BARAT 7 Provinsi 1 Keg 17.500.000 13.321.000 76,12 82,09
8 RIAU 8 Provinsi 1 Keg 19.500.000 19.500.000 100,00 100,00
9 JAMBI 9 Provinsi 0 Keg 0 0 0 0
10 SUMATERA SELATAN 10 Provinsi 0 Keg 0 0 0 0
11 KALIMANTAN BARAT 11 Provinsi 0 Keg 0 0 0 0
12 KALIMANTAN TENGAH 12 Provinsi 1 Keg 18.500.000 15.965.400 86,30 89,72
13 KALIMANTAN SELATAN 13 Provinsi 0 Keg 0 0 0 0
14 KALIMANTAN TIMUR 14 Provinsi 0 Keg 0 0 0 0
15 SULAWESI TENGGARA 15 Provinsi 1 Keg 14.500.000 13.950.000 96,21 97,16
16 KALIMANTAN UTARA 16 Provinsi 1 Keg 19.400.000 17.807.000 91,79 25,00
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
NO OUTPUT FISIK
Pagu (Rp) Realisasi % %
(1) (6) (7) (8) (9)(5)(2) (3) (4)
ANGGARANKEGIATAN PROVINSI KABUPATEN VOLUME
6 Koordinasi dan Pengawalan Perbatasan Dengan
TNI AD
0 Keg 0 0 0 0
1 KALIMANTAN BARAT 1 Provinsi Keg 0 0 0 0
2 NUSA TENGGARA TIMUR 2 Provinsi Keg 0 0 0 0
3 PAPUA 3 Provinsi Keg 0 0 0 0
4 MALUKU UTARA 4 Provinsi Keg 0 0 0 0
7 Fasilitasi Teknis Pengembangan Tanaman
Tahunan dan Penyegar
12 Bulan 4.891.480.000 4.769.389.521 97,50 100
1 DKI JAKARTA 1 Provinsi 12 Bulan 4.891.480.000 4.769.389.521 97,50 100
Lakip- Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar 2016
Top Related