2017
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)
DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA
[DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA]
[Jl. Raya Soreang Km.17]
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinnya
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKIP) dapat diselesaikan.
LKIP ini merupakan upaya dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang
mengarah pada layanan profesional dan kompeten.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan gambaran hasil
kinerja program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa (DPMD) selama tahun Anggaran 2017.
Dalam penyusunan LKIP ini kami sadari masih memiliki banyak
kekurangan baik dalam sistematika maupun data yang disampaikan, untuk itu
saran dan kritik membangun untuk penyempurnaan penyusunan LKIP ini kami
harapkan.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) kami susun,
semoga bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Soreang, Februari 2018
KEPALA DINAS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
ttd
Drs. H. TATA IRAWAN SUBANDI
Pembina Utama Muda/ IV c NIP. 19690108 198803 1 004
LKIP DPMD 2017/ subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
DPMD Kabupaten Bandung sebagai lembaga teknis daerah Pemerintah
Kabupaten Bandung, dalam pencapaian tujuan dan sasarannya sangat
dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan
(stakeholders), sehingga DPMD dituntut untuk mampu memecahkan berbagai
permasalahan dan tantangan di Kabupaten Bandung dalam melayani/ memenuhi
kebutuhan serta memajukan daerah melalui peningkatan kinerja.
LKIP Tahun 2017 yang merupakan bagian dari informasi pengukuran
kinerja dalam melaksanakan Rencana Strategis DPMD Kabupaten Bandung
Tahun 2016-2021 sebagai dokumen evaluasi dalam mendapatkan umpan balik
peningkatan kinerja pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh DPMD Kabupaten Bandung, dengan berorientasi kepada hasil
yang ingin dicapai melalui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis.
Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasarannya, DPMD menetapkan
beberapa kegiatan yang terhimpun menjadi sebuah program. Program dan
kegiatan ini diharapkan dapat menuntun Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa (DPMD) kepada hasil-hasil yang diinginkan sesuai dengan visi, misi, tujuan
dan sasaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten
Bandung.
Pada Tahun Anggaran 2017 Program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa (DPMD) meliputi 4 (empat) Program Belanja Langsung
Urusan SKPD dan 4 (empat) Program untuk Belanja Langsung Urusan Wajib.
Program tersebut mengacu kepada Peraturan Pengelolaan Menteri Dalam negeri
Nomor : 13 Tahun 2006 dan Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
dan Perubahannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007.
Capaian kinerja DPMD di tahun 2017 dapat melebihi target yang telah
ditetapkan di awal tahun dalam perjanjian kinerja dimana untuk sasaran pertama
yakni meningkatnya pemberdayaan masyarakat perdesaan dengan indikator
kinerja jumlah desa swasembada/cepat berkembang dengan target 10 (sepuluh)
desa terealisasi dengan jumlah 10 (sepuluh) desa, dan indikator kinerja jumlah
desa swakarya/desa berkembang dengan target 45 (empat puluh lima) desa
terealisasi dengan jumlah 37 (tiga puluh tujuh) desa sedangkan untuk sasaran
kedua yaitu meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa
dengan indikator jumlah prosentase swadaya dalam pembangunan desa dengan
LKIP DPMD 2017/ subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
iii
target 10% terealisasi sebesar 9%, disamping itu untuk sasaran ke tiga yaitu
meningkatnya tata kelola pemerintahan DPMD dengan indikator nilai hasil
evaluasi akuntabilitas kinerja internal dengan target 60 (enam puluh) point
terealisasi sebesar 60,53 (enam puluh koma lima puluh tiga) point, indikator rata-
rata nilai SKP dengan target 81 (delapan puluh satu) point terealisasi sebesar
82,73 (delapan puluh dua koma tujuh puluh tiga) point, dan untuk indikator
presentase BMD dalam kondisi baik dengan target 85 (delapan puluh lima)
persen terealisasi sebesar 99,19 (sembilan puluh sembilan koma sembilan belas)
persen sehingga untuk capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa (DPMD) tahun 2017 secara keseluruhan tercapai kinerja Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa untuk tahun anggaran 2017 tercapai
sebasar 99% dari target keseluruhan.
Anggaran keuangan pada Dinas Pemenrdayaan Masyarakat dan Desa
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 18.168.486.387,- (Delapan belas milyar
seratus enam puluh delapan juta empat ratus delapan puluh enam ribu tiga ratus
delapan puluh tujuh rupiah), Anggaran keuangan tersebut meliputi belanja tidak
langsung dan belanja langsung, dimana untuk belanja langsung terdiri dari
Belanja Langsung Urusan SKPD dan Belanja Langsung Urusan Wajib. Realisasi
anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun 2017 sebesar Rp.
15.656.665.392,- (Lima belas milyar enam ratus lima puluh enam juta enam ratus
eman puluh lima ribu tiga ratus sembilan puluh dua rupiah) diperoleh presentase
sebesar 86.17% berarti pencapaian tingkat keberhasilan realisasi anggaran
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) ada pada level sangat baik.
Untuk permasalahan yang ada di DPMD selama tahun 2017 antara lain
presentase Masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan perdesaan
dinilai belum optimal, tingkat kesesuaian kualifikasi/kapasitas sumber daya
aparatur pemerintahan desa, Bumdes yang dinilai sudah mandiri dan maju relatif
sedikit dimasna Bumdes ini seharusnya mendukung dalam kemandirian desa itu
sendiri dan pengelolaan keuangan desa dinilai belum efektif dan efisien sehingga
berpengaruh terhadap pelaporan keuangan desa. Sedangkan untuk solusinya
antara lain pelaksanaan pembinaan baik di tingkat desa, kecamatan dan
kabupaten kepada kelompok masyarakat sehingga masyarakat lebih memahami
tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan perdesaan,
pelaksanaan pelatihan/Bimbingan Teknis/sosialisasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan sumber daya aparatur pemerintaha desa, pelaksanaan pembinaan
LKIP DPMD 2017/ subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
iv
secara berkesinambungan oleh pihak kabupaten serta dianggarkannya
penambahan modal Bumdes, serta pelaksanaan bimbingan teknis dan
pembinaan secara stimultan bagi pengelola keuangan desa sehingga pengelola
keuangan desa dapat memahami cara pembuatan dan penyajian pelaporan
keuangan desa dengan baik dan benar.
LKIP DPMD 2017/ subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Ringkasan Eksekutif ii
Daftar Isi v
Bab I Pendahuluan
1
A. Gambaran Umum 1
B. Isu Strategis 4
C. Dasar Hukum 4
D. Sistem Penyajian 5
Bab II Perencanaan Kinerja 6
A. Renstra Perubahan 7 B. IKU Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 8 C. Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa 10
Bab III Akuntabilitas Kinerja 12
A. Capaian Kinerja Organisasi 13
B. Realisasi Anggaran 53
Bab IV Penutup 58
A. Kesimpulan 58
B. Langkah Kedepan 59
Lampiran – lampiran -
1
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber
daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah,
berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKIP juga berperan sebagai alat
kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam
perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban
kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga
pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.
1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok, Fungsi DPMD
a. Struktur Organisasi DPMD
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016
susunan organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD)
Kabupaten Bandung terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat membawahi :
a) Sub Bagian Penyusunan Program
b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c) Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat :
a) Seksi Pemberdayaan sosial dan budaya masyarakat
b) Seksi Lembaga kemasyarakatan desa
c) Seksi Peningkatan partisipasi masyarakat desa
4. Bidang Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat desa :
a) Seksi Pengembangan hasil usaha desa
b) Seksi Penguatan lembaga ekonomi masyarakat desa
c) Seksi Pengembangan Teknologi Tepat Guna
2
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
2
5. Bidang Pemerintahan Desa :
a) Seksi Administrasi Pemerintahan Desa
b) Seksi Penataan dan Kerjasama Desa
c) Seksi Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa
6. Bidang Pengembangan Kapasitas Aparatur dan Lembaga Desa :
a) Seksi Perencanaan
b) Seksi Pembinaan dan pelatihan Aparatur Desa
c) Seksi Pembinaan dan Pelatihan Lembaga Desa
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
Kasubag Umum
dan
Kepegawaian
Kasubag
Keuangan
Kasubag
Penyusunan
Program
KABID PENGEMBANGAN
KAPASITAS APARATUR
DAN LEMBAGA DESA
KABID PEMBERDAYAAN
USAHA EKONOMI
MASYARAKAT DESA
KABID
PEMERINTAHAN DESA
KABID KELEMBAGAAN
DAN PARTISIPASI
MASYARAKAT
KASIE ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN DESA
KASIE PEMBERDAYAAN
SOSIAL DAN BUDAYA
MASYARAKAT
KABID PEMBERDAYAAN
USAHA EKONOMI
MASYARAKAT DESA
KASIE PERENCANAAN
KASIE PEMBINAAN DAN
PELATIHAN APARATUR
DESA
KASIE PENATAAN DAN
KERJASAMA DESA
KASIE LEMBAGA
KEMASYARAKATAN
DESA
KABID PEMBERDAYAAN
USAHA EKONOMI
MASYARAKAT DESA
KASIE PEMBINAAN DAN
PELATIHA N LEMBAGA
DESA
KASIE PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET
DESA
KASIE PENINGKATAN
PARTISIPASI
MASYARAKAT DESA
KABID PEMBERDAYAAN
USAHA EKONOMI
MASYARAKAT DESA
3
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
3
b. Tugas Pokok dan Fungsi DPMD
- Tugas DPMD
Membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan yang Menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah di
bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
- Fungsi DPMD
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugasnya;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sumber daya aparatur perangkat daerah pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa tahun 2017 terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil
(Pegawai Tidak Tetap) sebanyak 58 pegawai, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini:
Tabel 2.1
Sumber Daya Aparatur Perangkat Daerah
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2017
No Uraian Jumlah Keterangan
1. Pegawai Negeri Sipil
- Golongan IV 8
- Golongan III 23
- Golongan II 10
2. Non Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Tidak
Tetap
17
Jumlah 58
4
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
4
B. Isu Strategis
Dalam mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten
Bandung didasarkan isu-isu strategis yang berkaitan erat dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten sehingga melalui
program dan kegiatan yang dilaksanakan diharapkan mampu menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
Isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Bandung di antaranya :
1. Rendahnya kemandirian desa dalam melaksanakan otonomi pemerintahan desa
2. Tingkat partisipasi masyarakat yang semakin rendah
3. Masih rendahnya kompetensi kapasitas aparatur pemerintah desa
4. Belum optimalnya fungsi BUMDES sebagai penopang ekonomi desa
5. Pengelolaan keuangan desa dinilai belum transparan dan akunTabel.
6. Rendahnya kualitas perencanaan pembangunan di desa
C. Dasar Hukum
Dalam Penyusunannya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) berpedoman kepada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung tahun 2017, Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian kinerja,
Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pelaksanaan penyusunan LKIP DPMD Kabupaten Bandung Tahun 2017
memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan
LKIP, yaitu :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan
Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah di ubah dengan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi
Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
5
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
5
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Intansi Pemerintah;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan reformasi Birokrasi Nomor
PER/09/M.PAN/2007 tentan Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama
di Lingkungan Intansi Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 12
Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Intansi Pemerintah;
6. Peraturan daerah Nomor 12 tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan
Perangkat Daerah;
7. Peraturan Bupati Nomor 60 tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan
Organisasi Dinas Daerah;
8. Peraturan Bupati Nomor 85 tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
D. Sistem Penyajian
Mekanisme penyajian laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini mengacu
pada Sistematika sebagai berikut :
Bab. I – Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang, gambaran umum perangkat daerah permaslahan
utama dan isu strategis perangkat daerah, sumber daya aparatur, dasar
hukum penyusun LKIP dan sistem penyajian LKIP.
Bab. II – Perencanaan Kinerja
Menjelaskan muatan Renstra 2016-2020 (Renstra hasil reviu) tujuan, sasaran,
indikator dan target selama lima tahun, lalu penjelasan target IKU lima tahun
yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja 2017.
6
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
6
Bab. III – Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada Sub bab ini disampaikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja.
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika
ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja.
Bab IV – Penutup
Menjelaskan kesimpulan dari laporan kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Tahun 2017, permasalahan dan kendala secara umum yang dihadapi, upaya
penyelesaiannya serta langkah, solusi dalam perbaikan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di masa
yang akan datang.
7
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
7
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
yang akan dilaksanakan oleh Instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.
Penyusunan Rencana kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari
kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya
dalam tahun tertentu.
Dokumen Rencana kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin
dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator kinerja sasaran, dan rencana
capaiannya; program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana
capaiannya. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan
indikator kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan
memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung.
A. Renstra Setelah Perubahan
Berdasarkan hasil kajian internal di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Bandung pada Tahun 2017 bahwa untuk dokumen Rencana Strategis (RENSTRA)
Tahun 2016 - 2020 pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mengalami
perubahan baik di dalam Tujuan, Sasaran, dan Indikator sebagai berikut:
Tabel 2.1
Sandingan Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sebelum Prubahan dan
Setelah Perubahan
II. Sebelum Perubahan
No
Tujuan
Sasaran Indikator
1. Meningkatknya partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan wilayah
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat perdesaan
Jumlah Desa Swasembada / Cepat Berkembang
8
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
8
Jumlah Desa Swakarya / Desa Berkembang
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa
Jumlah swadaya dalam pembangunan desa
III. Setelah Perubahan
No.
Tujuan
Sasran Indikator
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan wilayah
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat perdesaan
Jumlah Desa Swasembada / Cepat Berkembang
Jumlah Desa Swakarya / Desa Berkembang
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa
Presentase swadaya dalam pembangunan desa
2. Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Internal
Meningkatnya tata kelola pemerintahan DPMD
Nilai Akuntabilitas kinerja Internal
Rata-rata nilai SKP
Presentase BMD dalam kondisi baik
B. IKU Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Untuk mengukur sejauh mana DPMD telah mencapai tujuan strategis yang
telah ditetapkan, maka pada masing-masing tujuan strategis dimaksud telah ditetapkan
indikator kinerja utama rencana strategis berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Nomor 130.04/Kep.06/2017 tentang Indikator
Kinerja Utama Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Bandung Tahun 2016-2020, yang terdiri dari :
9
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
9
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis DPMD Tahun 2016-2020
No Sasaran Indikator Kinerja
1 Meningkatnya
Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan
Jumlah Desa Swasembada/cepat berkembang
Jumlah Desa swakarya/Desa berkembang
2 Meningkatnya Partisipasi
Masyarakat dalam
Pembangunan Desa
Presentase Swadaya dalam Pembangunan Desa
Dari indikator kinerja utama tersebut diatas, dituangkan dalam target kinerja 5
(lima) tahunan yang dimuat dalam rencana strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa, sebagai berikut:
Tabel 2.3
Indikator Kinerja dan Target Kinerja Selama Lima Tahun
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Kondisi
awal
Target
2016 2017 2018 2019 2020
1 Meningkatnya
Pemberdayaan
Masyarakat
Perdesaan
Jumlah Desa
Swasembada/cepat
berkembang
desa 4 2 10 11 12 13
Jumlah Desa
swakarya/Desa
berkembang
desa 18 5 45 45 50 54
2 Meningkatnya
Partisipasi
Masyarakat
dalam
Pembangunan
Desa
Presentase
Swadaya dalam
Pembangunan Desa persen 20 10 10 10 10 10
10
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
10
Target kinerja 5 (lima) tahun yang dimuat dalam rencana strategis DPMD
dituangkan dalam perjanjian kinerja DPMD yang menjadi tolak ukur dari pencapaian
target DPMD.
C. Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Berikut ini Tabel perjanjian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa yang menjadi target pencapaian keberhasilan Dinas dalam melaksanakan visi
dan misi Pemerintah Kabupaten pada Tahun 2017.
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja DPMD Tahun 2017
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan
Jumlah Desa Swasembada / Cepat
Berkembang
10
Jumlah Desa Swakarya / Desa
Berkembang
45
2. Meningkatnya Partisispasi Masyarakat
Dalam Pembangunan Desa
Presentase swadaya dalam
pembangunan desa
10%
3 Meningkatnya tata kelola pemerintahan
DPMD
Nilai Akuntabilitas kinerja internal B/60
Nilai rata-rata SKP 81
Presentase BMD dalam kondisi baik 85%
No. Program/Kegiatan Anggaran Keterangan
1. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan Rp. 5.075.699.188,-
Belanja Program
(APBD)
2. Pengembangan Lembaga Ekonomi
Pedesaan Rp. 175.838.933,-
Belanja Program
(APBD)
3. Peningkatan Partisipasi Masyarakat
dalam Membangun Desa Rp. 3.145.000.000,-
Belanja Program
(APBD)
4. Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa Rp. 1.690.000.000,-
Belanja Program
(APBD)
11
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
11
5. Peningkatan Pengembangan Sistem
pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Rp. 185.000.000,- Belanja Program
(APBD)
6. Peningkatan Dispilin Aparatur Rp. 137.500.000,- Belanja Program (APBD)
7. Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 983.887.027,- Belanja Program (APBD)
8. Peningkatan sarana dan Prasarana
Aparatur Rp. 214.955.000,-
Belanja Program (APBD)
12
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,
badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang
menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. DPMD Kabupaten Bandung
selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas
melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja DPMD Kabupaten Bandung yang
dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut
memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator
sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2016-2020 dan
Rencana Kerja Tahun 2016. Berdasarkan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung.
Akuntabilitas Kinerja merupakan hasil pengukuran/capaian kinerja yang
mengevaluasi dan menganalisis indikator kinerja utama (IKU). Dalam bab ini akan
diuraikan mengenai analisis penyebab keberhasilan/kegagalan
(peningkatan/penurunan) kinerja serta alternative solusi yang dilakukan analisis atas
efisiensi penggunaan sumberdaya, analisis program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan/kegagalan pencapaian kinerja Sasaran strategis yang diambil oleh Dinas
yang merupakan laporan tahun kedua dari dokumen RPJMD/Renstra 2016-2020 pada
masa jabatan Kepala Daerah periode 2016-2020
LKIP DPMD tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
tingkat pencapaian Kinerja DPMD yang telah dicapai maupun kegagalan pada
periode/tahun tertentu.
13
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
13
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Bandung Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara
target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.
Tahun Anggaran 2017 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa telah
menetapkan 3 (tiga) sasaran strategis yang akan dicapai, sasaran tersebut selanjutnya
diukur dengan mengaplikasikan 6 (enam) indikator kinerja utama (IKU) Dinas. Realisasi
pada akhir tahun 2017 menunjukkan bahwa keseluruhan sasaran yang ada dapat
dicapai dengan baik. Sedangkan dari 6 (enam) indikator kinerja terdapat 2 (dua)
indikator kinerja pencapaiannya dibawah target yang ditetapkan.
Kriteria pencapaian indikator kinerja dinyatakan berhasil adalah jika
pencapaiannya melebihi 50% (Permenpan No. 54 tahun 2014). Pengukuran capaian
dan evaluasi kinerja kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah
sebagai berikut :
SASARAN 1
Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
14
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
14
Tabel 3.1
Indikator Kinerja Jumlah Desa Swasembada/Cepat Berkembang dan Jumlah
Desa Swakarya/Desa Berkembang
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya
Pemberdayaan
Masyarakat Pedesaan
- Jumlah Desa
Swasembada/cepat
berkembang
- Jumlah Desa Swakarya/Desa
berkembang
- 10 desa
- 45 desa
Pencapaian Kinerja sasaran strategis untuk indikator kinerja Jumlah desa
swasembada/cepat berkembang dan jumlah desa swakarya/desa berkembang dapat
disajikan sebagai berikut:
1. Perbandingan Antara Target dan Realiasai Kinerja Tahun 2017
Tabel 3.1.1
Perbandingan Target dengan Realisasi pada Tahun 2017
Indikator Kinerja Jumlah Desa Swasembada/Cepat Berkembang dan
Jumlah Desa Swakarya/Desa Berkembang
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase
1 Meningkatnya
Pemberdayaan
Masyarakat
Pedesaan
- Jumlah Desa
Swasembada/cepat
berkembang
- Jumlah Desa
Swakarya/Desa
berkembang
10 desa
45 desa
10 desa
37 desa
100 %
82.22 %
Dalam Tabel diatas realisasi capaian kinerja untuk indikator jumlah desa
swasembada/cepat berkembang dengan target 10 (sepuluh) desa telah memenuhi
capaian target yang telah ditetapkan yakni 10 (sepuluh) desa dengan persentase
100%, namun untuk indikator jumlah desa swakarya/desa berkembang dengan target
45 (empat puluh lima) desa belum memenuhi capaian target yang telah ditetapkan,
indikator tersebut terealisasi dengan jumlah 37 (tiga puluh tujuh) desa dengan
persentase 82.22%. Perolehan capaian kinerja untuk indikator jumlah desa
15
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
15
swasembada/cepat berkembang dan indikator jumlah Desa swakarya/berkembang
didapat dari variabel yang digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan desa
melaluui Prodeskel dimana terdapat 8 varibel untuk mengukur tingkat perkembangan
desa, anatra lain perkembangan kependudukan, ekonomi masyarakat, pendidikan
masyarakat, kesehatan masyarakat, keamanan dan ketertiban, kedaulatan politik
masyarakat dan lembaga kemasyarakatan.
Analisis pencapaian kinerja merupakan tingkat pencapaian target dari masing-
masing indikator yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana kerja. Pengukuran
pencapaian tingkat sasaran indikator jumlah desa swasembada/cepat berkembang dan
indikator jumlah desa swakarya/desa berkembang didasarkan pada data hasil
pengukuran kinerja kegiatan. Tabel 3.1.2 menggambarkan tingkat pencapaian target
yang ditetapkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa (DPMD) sebelumnya.
2. Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan
Tahun 2016
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja Jumlah desa swasembada/cepat
berkembang dan jumlah desa swakarya/desa berkembang yang telah dicapai pada
tahun 2017, dengan membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Penyusunan LKIP tahun
2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban RPJMD tahap kesatu sehingga untuk
tahun pembanding masih digunakan tahun sebelumnya (2016), dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.1.2
Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2017
Dengan Tahun 2016 pada Indikator Kinerja Jumlah Desa Swasembada/Cepat
Berkembang dan Jumlah Desa Swakarya/Desa Berkembang
Sasaran Indikator kinerja 2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
Meningkatnya
Pemberdayaan
Masyarakat
Pedesaan
- Jumlah Desa
Swasembada/
cepat berkembang
2 desa 2 desa 100 10 desa 10 desa 100
- Jumlah Desa
Swakarya/Desa
berkembang
5 desa 4 desa 80 45 desa 37 desa 82.22
16
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
16
Dari data diatas target untuk indikator jumlah desa swasembada/cepat
berkembang adalah 10 (sepuluh) desa dan untuk tahun 2017 dapat tercapai
realisasinya sebesar 100% yaitu sebanyak 10 (sepuluh) desa, sedangkan untuk
indikator jumlah Desa swakarya/berkembang dengan target 45 desa tercapai
realisasinya sebanyak 37 desa atau sebesar 82.22 %. Hal ini menunjukan peningkatan
upaya perbaikan status desa dan kesejahteraan masyarakat desa dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, meski untuk indikator yang kedua belum sepenuhnya
tercapai.
Realisasi capaian indikator kinerja jumlah desa swasembada/cepat
berkembang dan indikator jumlah Desa swakarya/berkembang untuk tahun 2017
hampir mencapai target yang telah di tetapkan sebelumnya. Keberhasilan pencapaian
ini didukung oleh berbagai faktor pendukung, selain sumber daya aparatur desa yang
semakin membaik melalui sosialisasi dan bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) juga didukung dengan semakin
besarnya bantuan keuangan yang diterima desa baik yang bersumber dari APBD yakni
Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD), Bantuan Keuangan Program sabilulungan
Pemberdayaan Masyarakat (PSPM) maupun APBN yakni Bantuan keuangan Dana
Desa, pelaksanaan Program Bantuan Keuangan Khusus Raksa Desa yang bersumber
dari APBD juga cukup memberikan dorongan yang cukup signifikan dalam program
pembangunan dan pengembangan desa.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017 dengan target
terakhir rencana strategis
Pengukuran pencapaian tingkat sasaran indikator jumlah desa
swasembada/cepat berkembang dan indikator jumlah desa swakarya/desa
berkembang didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Tabel 3.1.3
menggambarkan tingkat pencapaian relisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat di dalam dokumen perencanaan strategi
organisasi.
17
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
17
Tabel 3.1.3
Capaian Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2017 dengan Target Jangka
Menengah pada Indikator Kinerja Jumlah Desa Swasembada/Cepat Berkembang
dan Jumlah Desa Swakarya/Desa Berkembang
No Sasaran Indikator
Kinerja
Realisasi
Capaian
Tahun
2016
Realisasi
Capaian
Tahun
2017
Realisasi
Capaian
Sampai
dengan
Tahun
2017
Target
Jangka
Menengah
sampai
dengan
Tahun
2020
Presentase
Realisasi
Sampai
dengan
Tahun
2017
1 Meningkatnya
Pemberdayaan
Masayarakat
Perdesaan
Jumlah
Desa
Swasembada
/cepat
berkembang
2 desa 10 desa
12 desa
52 desa 23%
Jumlah Desa
Swakarya/
desa
berkembang
4 desa 37 desa 41 desa 218 desa 18%
4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa menyusun perjanjian kinerja untuk mencapai keberhasilan
target kinerja seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Peningkatan koordinasi dan komitmen yang jelas di lingkungan internal
DPMD dan eksternal (Desa dan kecamatan se Kabupaten Bandung) menjadi salah
satu pendorong pencapaian target capaian kinerja selain adanya dukungan dan
partsipasi masyarakat juga adanya dukungan anggaran, dapat dilihat pada tabel
berikut:
18
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
18
Tabel 3.1.4
Pendukung Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja Terhadap Perjanjian
Kinerja pada Indikator Kinerja Jumlah Desa Swasembada/Cepat Berkembang dan
Jumlah Desa Swakarya/Desa Berkembang
Dalam Perjanjian Kinerja DPMD memiliki indikator kinerja:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
1. Meningkatnya
Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan
Jumlah Desa Swasembada /
Cepat Berkembang
10
10
Jumlah Desa Swakarya /
Desa Berkembang
45 45
Perjanjian Kinerja DPMD didukung oleh Perjanjian Kinerja Esselon III pada DPMD yakni:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
1. Peningkatan Keberdayaan
Ekonomi Masyarakat
Perdesaan
Persentase rata-rata
kegiatan APBDes tahunan
yang sesuai RKPDes
100% 100%
2
Pengembangan Lembaga
Ekonomi Perdesaan
Persentase bumdes yang di
latih
100 % 100 %
3 Terpenuhinya
Peningkatan kapasitas
aparatur Pemerintah Desa
Presentase perangkat desa
yang sudah mendapatkan
pelatihan
100 % 100 %
Perjanjian Kinerja Esselon III didukung oleh Perjanjian Kinerja Esselon IV pada DPMD
yakni:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
I Peningkatan
Keberdayaan Ekonomi
Masyarakat Perdesaan
Persentase rata-rata
kegiatan APBDes tahunan
yang sesuai RKPDes
100% 100%
1. Meningkatnya
Keberdayaan Lembaga
dan Organisasi
Masyarakat Perdesaan
Jumlah anggota
kemasyarakatan desa yang
mendapatkan pembinaan
dan pelatihan
30 kpm 30 kpm
19
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
19
2. Penyelenggaraan
Diseminasi Informasi bagi
Masyarakat Desa (Profil
Desa)
Jumlah desa yang telah
menginput data profil desa
dengan benar
270 Desa 270 Desa
3. Pemberdayaan
Kelembagaan Pelestarian
Pengembangan Adat
Istiadat dan Sosial Budaya
Lokal
Jumlah lembaga adat yang
sudah mendapatkan
pembinaan
10
lembaga
adat
10
lembaga
adat
4. Terlaksananya kegiatan
PSPM MPd sebagai
program lanjutan dari
Program PNPM Pusat
Jumlah anggaran yang
dialokasikan untuk kegiatan
pemberdayaan masyarakat
1
Kegiatan
1
Kegiatan
5. Penyelenggaraan
Pembinaan Kelembagaan
Masyarakat
Frekuensi pembinaan bagi
kelembagaan masyarakat di
wilayah Kabupaten
Bandung
12 kali 12 kali
6. Sosialisasi, Pembinaan
dan Monitoring Kegiatan
Bantuan Keaungan
Khusus
Frekuensi pembinaan
kegiatan raksa desa
2 kali 2 kali
8. Evaluasi Kinerja
Pelaksanaan
Pemerintahan Desa
(Lomba Desa)
Jumlah Desa yang sudah
melaksanakan
penyelenggaraan
pemerintahan secara benar
dan tepat waktu
31 Desa 31 Desa
9.
Penyelenggaraan
Pembangunan dan
Demokrasi Masyarakat
Perdesaan
Jumlah Desa yang
melaksanakan Pilkades
serentak
18 Desa 18 Desa
Jumlah dokumen laporan
kegiatan ADPD
270 Desa 270 Desa
20
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
20
10. Penunjang Bantuan Dana
Desa
Jumlah dokumen laporan
kegiatan Dana Desa
1 Dokumen
1 Dokumen
11. Sosialisasi Program
Pemerintahan melalui
Rembug Desa
Frekuanesi kegiatan
sosialisasi program
pemerintahan melalui
rembug desa di wilayah
Kabupaten Bandung
2 kali 2 kali
12. Pelatihan Peningkatan
kapasitas Lembaga Desa
Jumlah anggota lembaga
desa yang dilatih
270 orang
270 orang
13. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Lembaga
Kemasyarakata Desa
(Bangub)
Jumlah sarana dan
prasarana lembaga desa
yang mendapat bantuan
2 unit 2 unit
II Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Perdesaan
Persentase bumdes yang
di latih
100 % 100 %
1. Pelatihan Keterampilan
Manajemen Badan Usaha
Milik Desa
Jumlah pengurus BUMDes
yang sudah mengikuti
pelatihan
270
orang
270
orang
III Terpenuhinya
Peningkatan kapasitas
aparatur Pemerintah
Desa
Presentase perangkat
desa yang sudah
mendapatkan pelatihan
100 % 100 %
1. Pelatihan Aparatur
Pemerintah Desa dalam
Bidang Pembangunan
Kawasan Perdesaan
Jumlah aparatur desa yang
mengikuti pelatihan
270 orang
270 orang
2. Pelatihan Aparatur
Pemerintah Desa dalam
Bidang Pengelolaan
Keuangan Daerah
Jumlah aparatur desa yang
mengikuti pelatihan
270 orang
270 orang
21
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
21
3. Pelatihan Aparatur
Pemerintah Desa dalam
Bidang Manajemen
Pemerintahan Desa
Jumlah aparatur desa yang
mengikuti pelatihan
270 orang
270 orang
4. Pengelolaan Kekayaan
Desa
Jumlah desa yang sudah
menata aset desa sesuai
pedoman
100 desa 100 desa
5. Pelatihan Aparatur
Pemerintahan Desa
(Character Building)
Jumlah aparatur desa yang
mengikuti pelatihan
270 orang
270 orang
6. Penataan Administrasi
dan Supervisi
Perencanaan
Jumlaah modul dan bahan
pelatihan aparatur dan
lembaga desa
4 modul 4 modul
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Selama tahun 2017 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Bandung telah melakukan berbagai upaya efisiensi antara lain:
a. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM);
b. Sarana dan prasarana kerja seperti penggunaan AC, listrik, lampu, komputer
digunakan pada saat jam kerja;
c. Alat Tulis Kantor digunakan sesuai dengan kebutuhan;
d. Pemeliharaan dan penggantian suku cadang kendaraan operasional
dilaksanakan secara rutin.
Meski kuantitas personil belum mencukupi, dukungan sumber daya berupa
kemampuan personil yang ada cukup memberi dorongan keberhasilan pencapaian
target kinerja. Peningkatan sumberdaya aparatur desa melalui beberapa sosialisasi
dan Bimtek yang dilaksanakan DPMD juga sedikit banyak memberikan pengaruh yang
cukup dalam keberhasilan pencapaian target kinerja.
22
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
22
6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja
Dengan mengacu pada RPJMD Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016-
2020, prioritas pembangunan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah
pada misi ketujuh, yakni: “Meningkatkan Kemandirian Desa”. Dalam mendukung
capaian indikator kinerja jumlah desa swasembada/cepat berkembang dan indikator
jumlah desa swakarya/desa berkembang Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
merencanakan 3 (tiga) Program serta 19 (sembilan belas) kegiatan dengan
perincinan sebagai berikut:
No Program Kegiatan Pagu Anggaran
Realisasi Anggaran
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
1 Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan
575.000.000,- 543.373.860,-
a. Kajian Lembaga Kemasyarakatan
b. Sosialisasi Peraturan Daerah BPD Kab. Bandung dan Penguatan Gerai
c. FGD Aktualiasasi Peran KPM dalam Pembangunan Desa Kab. Bandung, Penyusunan Perbup tentang KPM dan Sosialisasi Perbup KPM
2 Penyelenggaraan Desiminasi/Informasi bagi masyarakat Desa
550.000.000,- 490.782.500,-
a.Bimbingan Teknis Profil Desa dan Kelurahan
3 Pemberdayaan Kelembagaan Pelestarian Pengembangan Adat Istiadat dan Sosial Budaya Lokal
350.000.000,- 340.796.900,-
a. Gerakan Sabilulungan Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai-nilai Sosial Budaya
4
Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat melalui Penanggulangan Kemiskinan
300.000.000,- 278.555.000,-
a. Sosialisasi Perbup PSPM MPD
5
Penyelenggaraan Pembinaan Kelembagaan Masyarakat
900.000.000,- 852.306.700,-
a. Kelembagaan PKK (Pembinaan)
b. Kelembagaan PKK (Pilot Project Toga)
c. Kelembagaan PKK (Pilot Project 10 Program PKK)
6 Sosialisasi, Pembinaandan Monitoring KegiatanBantuanKeuanganKhususPerdesaan
275.000.000,- 251.272.900,-
a. Fasilitasi Pendampingan PSPM Raksa Desa
7 EvaluasiKinerjaPelaksanaanPemerintahanDesa 350.000.000,- 336.229.475,-
a. Lomba Desa
23
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
23
8 Penyelenggaraan Pembangunan danDemokrasiMasyarakatPerdesaan
625.699.188,- 598.209.475,-
a. Penunjang Bantuan ADPD
b. Pilkades
9 PenunjangBantuan Dana Desa 300.000.000,- 232.951.500,-
a. Penunjang Bantuan Dana Desa
b. Sosialisasi Perbup Dana Desa
10
Sosialisasi Program Pemerintahan Melalui Rembug Desa
500.000.000,- 469.979.000,-
a. Rembug Desa
11
Pelatihan Peningkatan Kapasitas lembaga Desa
250.000.000,- 222.720.000,-
a. Pelatihan Peningkatan Kapasitas lembaga Desa
12 Peningkatan Sarana dan Prasarana Lembaga Kemasyarakat Desa (Bangub)
100.000.000,- 99.787.600,-
a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Lembaga
Kemasyarakat Desa (Bangub)
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
1 Pelatihan Keterampilan Badan Usaha Milik Desa
175.838.933,- 169.785.875,-
a. Sosialisasi Perda BUMDesa
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa
1 Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa dalam Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan
300.000.000,- 267.572.625,-
a. Sosialisasi Regulasi tentang Batas Desa
2 Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa dalam Bidang Pengelolaan Keuangan Desa
250.000.000,- 224.527.025,-
a. Pengelolaan Keuangandan Adm. Desa
3
Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa dalam Bidang Manajemen Pemerintah desa
250.000.000,- 221.277.150,-
a. Sosialisasi Regulasi tentang Administrasi Desa
b. Kajian tentang Organisasi Pemerintah Desa
4 Pengelolaan kekayaan Desa 250.000.000,- 198.324.430,-
a. Pendataan Aset Desa melalui Sistem Sistem Pengelolaan Kekayaan Aset Desa
5 Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa (Character Building)
390.000.000,- 328.070.300,-
a. Peningkatan Kapasitas lembaga
b. Pelatihan SUSPATDA
6 Penataan Administrasi dan Supervisi Perencanaan
250.000.000,- 197.549.000,-
a. Pelatihan Penataan Administrasi dan Supervisi Perencanaan Kegiatan
b. Kajian Pelatihan Penataan Administrasi dan Supervisi Perencanaan Kegiatan
Total Anggaran 6.941.538.121,- 6.324.071.315,-
24
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
24
Capaian masing-masing program adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1.5
Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan Capaian Kinerja pada Indikator
Kinerja Jumlah Desa Swasembada/Cepat Berkembang dan Jumlah Desa
Swakarya/Desa Berkembang
No Program/Kegiatan Capaian Kinerja Ket.
FIsik Keuangan
I. Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan
100% 92,93%
2. Program pengembangan lembaga
ekonomi pedesaan
100% 96,56%
3. Program peningkatan kapasitas
aparatur pemerintah desa
100% 85,05%
Dari ke 3 (tiga) program yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa dalam mendukung keberhasilan Indikator Kinerja terlihat bahwa Jumlah
Desa Swasembada/Cepat Berkembang dan Jumlah Desa Swakarya/Desa
Berkembang untuk realisasi fisik semua program mencapai 100%, sedangkan untuk
realisasi keuangan ada satu program yang capaiannya kecil yaitu di Program
peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa yaitu sebesar 85,05%. Adapun
yang menjadi kendala tidak tercapainya indikator tersebut, terdapat pada realiasi
anggaran untuk belanja perjalanan dinas serta sisa pengadaan makananan dan
minuman kegiatan.
25
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
25
SASARAN 2
Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa
Tabel 3.1
Indikator Kinerja Presentase Swadaya dalam Pembangunan Desa
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Partisipasi
Masyarakat dalam
Pembangunan Desa
- Presentase swadaya dalam
Pembangunan Desa
10 persen
Pencapaian Kinerja sasaran strategis untuk indikator kinerja presentase
swadaya dalam pembangunan desa dapat disajikan sebagai berikut :
1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
Tabel 3.1.1
Perbandingan Target dengan Realisasi pada Tahun 2017
Indikator Kinerja Presentase Swadaya dalam Pembangunan Desa
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase
1. Meningkatnya Partisipasi
Masyarakat dalam
Pembangunan Desa
- Presentase swadaya
dalam Pembangunan
Desa
10 persen 9 persen 90 %
26
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
26
Dalam Tabel diatas realisasi capaian kinerja untuk indikator presentase
swadaya dalam pembangunan desa dengan target 10 (sepuluh) persen, indikator
tersebut terealisasi 9 (sembilan) persen dengan persentase 90%. Perolehan capaian
kinerja untuk indikator presentase swadaya dalam pembangunan desa didapat dari
jumlah swadaya masyarakat di bagi jumlah bantuan keuangan khusus kepada desa
yang bersumber dari APBD kabupaten.
2. Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan
Tahun 2016
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja presentase swadaya dalam
pembangunan desa yang telah dicapai pada tahun 2017, dengan membandingkan
antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa
tahun terakhir. Penyusunan LKIP tahun 2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban
RPJMD tahap kesatu sehingga untuk tahun pembanding masih digunakan tahun
sebelumnya (2016), dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2.2
Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2017
Dengan Tahun 2016 pada Indikator Kinerja Presentase Swadaya
dalam Pembangunan Desa
Sasaran Indikator kinerja 2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
Meningkatnya
Partisipasi
Masyarakat
dalam
Pembangunan
Desa
- Presentase
Swadaya dalam
Pembangunan
Desa
10 persen 30 persen 300
10 persen 9 persen 90
Dari data diatas target untuk indikator kinerja presentase swadaya dalam
pembangunan desa adalah 10 (sepuluh) persen dan untuk tahun 2017 dapat tercapai
realisasinya sebesar 90% yaitu sebanyak 9 (sembilan) persen, Hal ini menunjukan
27
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
27
indikator jumlah swadaya dalam pembangunan desa belum sepenuhnya tercapai dan
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Realisasi capaian indikator kinerja jumlah swadaya dalam pembangunan desa
untuk tahun 2017 belum sepenuhnya mencapai target yang telah di tetapkan
sebelumnya. Penurunan pencapaian indikator kinerja swadaya dalam pembangunan
desa dipengaruhi faktor besarnya bantuan keuangan kepada desa, dimana dengan
semakin besarnya anggaran yang diterima desa baik yang bersumber dari APBN
maupun APBD berpengaruh terhadap menurunnya pasrtisipasi masyarakat dalam
pembangunan Desa, dengan besarnya bantuan keuangan kepada desa menimbulkan
turunnya swadaya masyarakat dikarenakan timbulnya pemikiran masyarakat bahwa
pemerintahan desa sudah mendapatkan bantuan yang besar untuk pembangunan
sehingga tidak memerlukan kembali swadaya dalam pembangunan desa.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017 dengan target
terakhir rencana strategis
Pengukuran pencapaian tingkat sasaran presentase swadaya dalam
pembangunan desa didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Tabel
3.2.3 menggambarkan tingkat pencapaian relisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat di dalam dokumen perencanaan
strategi organisasi.
28
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
28
Tabel 3.2.3
Capaian Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2017 Dengan Target Jangka
Menengah pada Indikator Kinerja Presentase Swadaya dalam Pembangunan Desa
No Sasaran Indikator
Kinerja
Realisasi
Capaian
Tahun
2016
Realisasi
Capaian
Tahun
2017
Realisasi
Capaian
sampai
dengan
Tahun
2017
Target
Jangka
Menengah
sampai
dengan
Tahun
2020
Presentase
Realisasi
samapi
dengan
Tahun
2017
1 Meningkatnya
Partisipasi
Masyarakat
dalam
pembangunan
Desa
Presentase
swadaya
dalam
Pembangunan
Desa
30 % 9 % 39 % 70 % 55%
4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa menyusun Perjanjian kinerja untuk mencapai keberhasilan
target kinerja presentase swadaya dalam pembangunan desa seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Dengan besarnya bantuan keuangan kepada desa baik yang bersumber dari
APBD maupun APBN menimbulkan turunnya swadaya masyarakat dikarenakan
timbulnya pemikiran masyarakat bahwa pemerintahan desa sudah mendapatkan
bantuan yang besar untuk pembangunan sehingga tidak memerlukan kembali
swadaya dalam pembangunan desa, dapat dilihat pada tabel berikut:
29
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
29
Tabel 3.2.4
Pendukung Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja
pada Indikator Kinerja Presentase Swadaya dalam Pembangunan Desa
Dalam Perjanjian Kinerja DPMD memiliki indikator kinerja:
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi
1. Meningkatnya Partisipasi
Masyarakat dalam
Pembangunan Desa
- Presentase swadaya
dalam Pembangunan
Desa
10 persen 9 persen
Perjanjian Kinerja DPMD didukung oleh Perjanjian Kinerja Esselon III pada DPMD yakni:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
1. Terpenuhinya Peningkatan
partisipasi masyarakat
dalam membangun Desa
Presentase Swadaya
Masyarakat
100 % 100 %
Perjanjian Kinerja Esselon III didukung oleh Perjanjian Kinerja Esselon IV pada DPMD
yakni:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
I Terpenuhinya
Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
membangun Desa
Presentase Swadaya
Masyarakat
100 % 100 %
1. Pembinaan Kelompok
Masyarakat Pembangunan
Desa
Frekuensi pembinaan
bagi kelompok
masyarakat
pembangunan desa
2 kali 2 kali
2. Peningkatan Pembangunan
Desa melalui TMMD dan
BSMSS
Jumlah kegiatan
pembangunan
infrastruktur fisik untuk
desa di Kabupaten
Bandung
2 kali 2 kali
30
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
30
3. Peningkatan
Pemberdayaan Masyarakat
melalui TTG
Jumlah wartekdes yang
terbentuk
7
wartekdes
7
wartekdes
4. Pembangunan Desa
Mandiri menuju
Pembangunan Desa
Peradaban
Frekuensi pembinaan
kepada desa penerima
bantuan
1 kali 1 kali
5. Bantuan untuk Fasilitasi
BBGRM (Bangub)
Jumlah bantuan untuk
fasilitasi BBGRM
1 kali 1 kali
6. Peningkatan Peran Serta
Masyarakat melalui TMMD
dan BSMSS
Jumlah bantuan untuk
penunjang kegiatan
TMMD/BSMSS
1 kali 1 kali
7. Penunjang Sistem Informasi
Pembangunan Berbasis
Masyarakat
Jumlah desa yang sudah
mempunyai sistem data
berdasarkan potensi
masyarakat
15 desa 15 desa
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Selama tahun 2017 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Bandung telah melakukan berbagai upaya efisiensi antara lain:
a. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM);
b. Sarana dan prasarana kerja seperti penggunaan AC, listrik, lampu, komputer
digunakan pada saat jam kerja;
c. Alat Tulis Kantor digunakan sesuai dengan kebutuhan;
d. Pemeliharaan dan penggantian suku cadang kendaraan operasional
dilaksanakan secara rutin.
Meski Sumber daya dinilai belum mencukupi namun dengan penggunaan
sumberdaya secara maksimal dapat mendorong keberhasilan pencapaian target
kinerja secara optimal walaupun capaian indikator belum sepenuhnya tercapai.
Dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat baik melalui musrenbang Tk. Desa.
Tk. Kecamatan dan Tk. Kabupaten maka masyarakat akan lebih memahami
pelaksanaan pembangunan yang dilkasanakan di Desa, sehingga dapat mendorong
masyarakat ikut serta berpartisipasi dalam pembanguan Desa.
31
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
31
6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
Pencapaian Indikator Kinerja Jumlah swadaya dalam Pembangunan Desa
ditunjang oleh pelaksanaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa
Dalam mendukung capaian indikator kinerja presentase swadaya dalam
pembangunan desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merencanakan 1
(satu) Program serta 7 (tujuh) kegiatan dengan perincinan sebagai berikut:
No Program Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
1 Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa
670.000.000,- 617.899.000,-
a. Peningkatan Posyandu Mandir
b. Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu (Outbond Kader Posyandu)
2 Peningkatan Pembangunan Desamelalui TMMD/BSMSS
1.275.000.000,- 1.158.741.810,-
a. Kegiatan TMMD
b. Kegiatan BSMSS
3 Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat melalui TTG
600.000.000,- 411.255.500,-
a. Gelar TTG Tk. Kabupaten
b. Pameran TTG Tk Provinsi
c. Pameran TTG Tk. Nasional
b. Kemitraan Posyantek
4 Pembangunan desamandirimenujupembangunandesaperadaban
100.000.000,- 72.140.000,-
a. PenunjangBantuanKeuanganInfrastrukturDesa
5 BantuanuntukFasilitasi BBGRM XII (BantuanGubernur)
100.000.000,- 99.750.680,-
a. Peningkatan Partisipasi melalui Fasilitasi BBGRM (Bangub)
6 PeningkatanPeranMasyarakatmelalui Bhakti SiliwangiManunggalSatataSariksa (BSMSS) (BantuanGubernur)
300.000.000,- 298.512.000,-
a. FasilitasiPeningkatanPeran Serta Masyarakatmelalui BSMSS (Bangub)
7 Penunjang Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat
100.000.000,- 99.999.875,-
a. Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat
Total Anggaran 3.145.000.000,- 2.758.298.865,-
32
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
32
Capaian masing-masing program adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2.5
Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan Capaian Kinerja pada Indikator
Indikator Kinerja Presentase Swadaya dalam Pembangunan Desa
No Program/Kegiatan Capaian Kinerja Ket.
FIsik Keuangan
I. Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Membangun
100% 87,70%
Dari program yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
dalam mendukung keberhasilan Indikator Kinerja presentase swadaya dalam
pembangunan desa jika dilihat dari realisasi fisik program mencapai 100%,
sedangkan untuk realisasi keuangan program yaitu sebesar 85,05%. Terkendala
pada pencapaian realisasi anggaran untuk belanja perjalanan dinas serta sisa
pengadaan makananan dan minuman kegiatan.
SASARAN 3
Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan DPMD
Tabel 3.3
Sasaran Meningkatnya Tata Kelola Pemerintah DPMD
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Tata Kelola
pemerintahan DPMD
Nilai hasil evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Internal
60
Rata-rata nilai SKP 81
Presentase BMD dalam
kondisi baik
85 %
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya tata kelola pemerintahan DPMD
memilik 3 (tiga) indikator kinerja, sebagai berikut
1. Nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja internal;
2. Rata-rata nilai SKP;
3. Presentase BMD dalam kondisi baik.
33
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
33
Untuk capaian kinerja sasaran strategis ke 3 yakni sasaran meningkatnya tata
kelola pemerintah DPMD dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.3.1 Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal
Pencapaian Kinerja sasaran strategis untuk indikator kinerja Nilai hasil
evaluasi akuntabilitas kinerja internal, dapat disajikan sebagai berikut
Tabel 3.3.1
Indikator Kinerja Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Tata Kelola
pemerintahan DPMD
Nilai hasil evaluasi
Akuntabilitas Kinerja
Internal
60
Pencapaian Kinerja sasaran strategis untuk indikator kinerja Nilai hasil evaluasi
akuntabilitas kinerja internal dapat disajikan sebagai berikut:
34
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
34
1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
Tabel 3.3.1.1
Perbandingan Target dengan Realisasi pada Tahun 2017
Indikator Kinerja Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase
1 Meningkatnya Tata
Kelola pemerintahan
DPMD
Nilai hasil evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Internal
60 60.53 100,88 %
Dalam Tabel diatas realisasi capaian kinerja untuk hasil evaluasi akuntabilitas
kinerja internal dengan target 60 (enam puluh) point telah melebihi capaian target yang
telah ditetapkan yakni 60,53 (enam puluh koma lima puluh tiga) point dengan
persentase 100,88%. Perolehan capaian kinerja untuk indikator didapat dari penilaian
Evaluasi Kinerja dari Inspektorat Kabupaten Bandung.
Analisis pencapaian kinerja merupakan tingkat pencapaian target dari masing-
masing indikator yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana kerja. Pengukuran
pencapaian tingkat sasaran indikator evaluasi akuntabilitas kinerja internal didasarkan
pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Tabel 3.3.1.2 menggambarkan tingkat
pencapaian target yang ditetapkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa (DPMD)
sebelumnya.
2. Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan
Tahun 2016
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja hasil evaluasi akuntabilitas
kinerja internal yang telah dicapai pada tahun 2017, dengan membandingkan antara
realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir. Penyusunan LKIP tahun 2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban
RPJMD tahap kesatu sehingga untuk tahun pembanding masih digunakan tahun
sebelumnya (2016), indikator kinerja nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja internal
merupakan indikator baru hasil reviu tahun 2017 sehingga belum dapat dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
35
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
35
Tabel 3.3.1.2
Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2017
Dengan Tahun 2016 pada Indikator Kinerja Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Internal
Sasaran Indikator kinerja 2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
Meningkatnya Tata
Kelola Pemerintahan
DPMD
- Nilai hasil evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja Internal
N/A N/A N/A
60 60.53 100
Dari data diatas target untuk indikator Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Internal adalah 60 (enam puluh) point dan untuk tahun 2017 dapat tercapai
realisasinya sebesar 100 % yaitu sebanyak 60.53 (enam puluh koma lima puluh tiga)
point. Hal ini menunjukan indikator nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja internal
pada tahun anggaran 2017 tercapai sesuai target, indikator nilai hasil evaluasi
akuntabilitas kinerja internal merupakan indikator baru hasil reviu tahun 2017 dan
belum dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017 dengan target
terakhir rencana strategis
Pengukuran pencapaian tingkat sasaran indikator hasil evaluasi akuntabilitas
kinerja internal didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Tabel 3.3.1.3
menggambarkan tingkat pencapaian relisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat di dalam dokumen perencanaan strategi
organisasi.
36
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
36
Tabel 3.3.1.3
Capaian Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2017 Dengan Target Jangka
Menengah pada Indikator Kinerja Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal
No Sasaran Indikator
Kinerja
Realisasi
Capaian
Tahun
2016
Realisasi
Capaian
Tahun
2017
Realisasi
Capaian
sampai
dengan
Tahun
2017
Target
Jangka
Menengah
sampai
dengan
Tahun
2020
Presentase
Realisasi
sampai
dengan
Tahun
2017
1 Meningkatnya Tata
Kelola
pemerintahan
DPMD
Nilai hasil
evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja
Internal
N/A B/60.53 B/60.53 B/66 91%
4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa menyusun perjanjian kinerja untuk mencapai keberhasilan
target kinerja seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Peningkatan koordinasi dan komitmen yang jelas di lingkungan internal
DPMD dan eksternal (Desa dan kecamatan se Kabupaten Bandung) menjadi salah
satu pendorong pencapaian target capaian kinerja selain adanya dukungan dan
partsipasi masyarakat juga adanya dukungan anggaran, dapat dilihat pada tabel
berikut:
37
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
37
Tabel 3.3.1.4
Pendukung Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja Terhadap Perjanjian
Kinerja pada Indikator Indikator kinerja Kinerja Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Internal
Dalam Perjanjian Kinerja DPMD memiliki indikator kinerja:
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
1 Meningkatnya Tata Kelola
pemerintahan DPMD
Nilai hasil evaluasi
Akuntabilitas Kinerja
Internal
60 60.53
Perjanjian Kinerja DPMD didukung oleh Perjanjian Kinerja Esselon III pada DPMD yakni:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
1. Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah dokumen capaian
kinerja dan keuangan
8
dokumen
8
dokumen
Perjanjian Kinerja Esselon III didukung oleh Perjanjian Kinerja Esselon IV pada DPMD
yakni:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
I Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah dokumen capaian
kinerja dan keuangan
8
dokumen
8
dokumen
1. Penyusunan laporan
capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
Tersedianya laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
6
Dokumen
6
Dokumen
2. Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran
Tersedianya laporan
keuangan semesteran/aset
dan persediaan barang
2
dokumen
2
dokumen
3. Penyusunan Pelaporan
keuangan akhir tahun
Tersedianya laporan
keuangan akhir tahun
1
dokumen
1
dokumen
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Selama tahun 2017 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Bandung telah melakukan berbagai upaya efisiensi antara lain:
a. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM);
38
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
38
b. Sarana dan prasarana kerja seperti penggunaan AC, listrik, lampu, komputer
digunakan pada saat jam kerja;
c. Alat Tulis Kantor digunakan sesuai dengan kebutuhan;
d. Pemeliharaan dan penggantian suku cadang kendaraan operasional
dilaksanakan secara rutin.
Meski kuantitas personil belum mencukupi, dukungan sumber daya berupa
kemampuan personil yang ada cukup memberi dorongan keberhasilan pencapaian
target kinerja.
6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja
Dalam mendukung capaian indikator kinerja hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
internal pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merencanakan 1 (satu)
Program serta 3 (tiga) kegiatan dengan perincinan sebagai berikut:
No Program Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
1. Program Peningkatan Pengembangan sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
130.000.000,- 125.740.000,-
2 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
40.000.000,- 27.518.750,-
3 PenyusunanPelaporanKeuanganAkhirTahun
15.000.000,- 13.585.000,-
Total Anggaran 185.000.000,- 166.843.750,-
Capaian masing-masing program adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3.1.5
Program/Kegiatan Penunjangf Keberhasilan Capaian Kinerja pada Indikator
Kinerja Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal
No Program/Kegiatan Capaian Kinerja Ket.
FIsik Keuangan
I. Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan
100% 90,19%
39
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
39
Dari program yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
dalam mendukung keberhasilan Indikator Kinerja indikator hasil evaluasi
akuntabilitas kinerja internal jika dilihat dari realisasi fisik semua program mencapai
100%, sedangkan untuk realisasi keuangan 90,19%.
3.3.2 Nilai Rata-Rata SKP
Pencapaian Kinerja sasaran strategis untuk indikator kinerja Nilai Rata-rata
SKP, dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.3.2
Indikator Kinerja Nilai Rata-Rata SKP
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Tata Kelola
pemerintahan DPMD
Nilai Rata-rata SKP 81
Pencapaian Kinerja sasaran strategis untuk indikator kinerja Nilai rata-rata SKP
dapat disajikan sebagai berikut:
40
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
40
I. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
Tabel 3.3.2.1
Perbandingan Target dengan Realisasi pada Tahun 2017
Indikator Kinerja Nilai Nilai Rata-Rata SKP
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase
1 Meningkatnya Tata
Kelola pemerintahan
DPMD
Nilai Rata-rata SKP 81 82,73 102%
Dalam Tabel diatas realisasi capaian kinerja untuk Nilai rata-rata SKP dengan
target 81 (delapan puluh satu) point telah memenuhi capaian target yang telah
ditetapkan yakni 82,73 (delapan puluh dua koma tujuh puluh tiga) point dengan
persentase 102%. Perolehan capaian kinerja untuk indikator kinerja Nilai rata-rata SKP
didapat dari jumlah nilai SKP seluruh PNS pada DPMD dibagi Jumlah PNS pada
DPMD.
Analisis pencapaian kinerja merupakan tingkat pencapaian target dari masing-
masing indikator yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana kerja. Pengukuran
pencapaian tingkat sasaran indikator kinerja nilai rata-rata SKP didasarkan pada data
hasil pengukuran kinerja kegiatan. Tabel 3.3.2.2 menggambarkan tingkat pencapaian
target yang ditetapkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa (DPMD)
sebelumnya.
2. Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan
Tahun 2016
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja nilai rata-rata SKP yang telah
dicapai pada tahun 2017, dengan membandingkan antara realisasi kinerja serta
capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Penyusunan
LKIP tahun 2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban RPJMD tahap kesatu
sehingga untuk tahun pembanding masih digunakan tahun sebelumnya (2016),
indikator kinerja nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja internal merupakan indikator
baru hasil reviu tahun 2017 sehingga belum dapat dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
41
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
41
Tabel 3.3.2.2
Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2017
Dengan Tahun 2016 pada Indikator Kinerja Nilai Nilai Rata-Rata SKP
Sasaran Indikator kinerja 2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
Meningkatnya Tata
Kelola Pemerintahan
DPMD
Rata-rata nilai SKP N/A N/A N/A
81 82.73 102
Dari data diatas target untuk indikator kinerja Nilai Rata-Rata SKP adalah 81
(delapan puluh satu) point dan untuk tahun 2017 dapat tercapai realisasinya sebesar
102 % yaitu sebanyak 82.73 (delapan puluh dua koma tujuh puluh tiga) point. Hal ini
menunjukan indikator nilai rata-rata SKP pada tahun anggaran 2017 tercapai sesuai
target, indikator nilai rata-rata SKP merupakan indikator baru hasil reviu tahun 2017
dan belum dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017 dengan target
terakhir rencana strategis
Pengukuran pencapaian tingkat sasaran indikator kinerja nilai rata-rata SKP
didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Tabel 3.3.2.3
menggambarkan tingkat pencapaian relisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat di dalam dokumen perencanaan strategi
organisasi.
42
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
42
Tabel 3.3.2.3
Capaian Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2017 Dengan Target Jangka
Menengah pada Indikator Kinerja Nilai Kinerja Nilai Nilai Rata-Rata SKP
No Sasaran Indikator
Kinerja
Realisasi
Capaian
Tahun
2016
Realisasi
Capaian
Tahun
2017
Realisasi
Capaian
sampai
dengan
Tahun
2017
Target
Jangka
Menengah
sampai
dengan
Tahun
2020
Presentase
Realisasi
sampai
dengan
tahun 2017
1 Meningkatnya
Tata Kelola
pemerintahan
DPMD
Rata-rata
nilai SKP
N/A 82.73 82.73 81 102%
4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa menyusun perjanjian kinerja untuk mencapai keberhasilan
target kinerja seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Peningkatan koordinasi dan komitmen yang jelas di lingkungan internal
DPMD dan eksternal (Desa dan kecamatan se Kabupaten Bandung) menjadi salah
satu pendorong pencapaian target capaian kinerja selain adanya dukungan dan
partsipasi masyarakat juga adanya dukungan anggaran, dapat dilihat pada tabel
berikut:
43
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
43
Tabel 3.3.2.4
Pendukung Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja
pada Indikator Kinerja Nilai Kinerja Nilai Nilai Rata-Rata SKP
Dalam Perjanjian Kinerja DPMD memiliki indikator kinerja:
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi
1 Meningkatnya Tata
Kelola pemerintahan
DPMD
Nilai Rata-Rata SKP 81 82.73
Perjanjian Kinerja DPMD didukung oleh Perjanjian Kinerja Esselon III pada DPMD yakni:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
1. Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Persentase pelayanan
administrasi perkantoran
100% 100%
2 Peningkatan Disiplin
Aparatur
Jumlah kelengkapan yang
dibutuhkan
60 60
Perjanjian Kinerja Esselon III didukung oleh Perjanjian Kinerja Esselon IV pada DPMD
yakni:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
I Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Persentase pelayanan
administrasi perkantoran
100% 100%
1. Penyediaan jasa surat
menyurat
Jumlah pembuatan surat
masuk dan keluar 15.000 bh 13.955 bh
2. Penyediaan makanan
dan minuman
Jumlah penyediaan makanan
dan minuman kantor, rapat,
dan tamu
2688
hok/dus/galon
2210
hok/dus/galon
3.
Rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi ke luar
daerah
Jumlah pegawai memenuhi
undangan Tk. Provinsi, luar
Kabupaten dalam provinsi dan
ibu kota provinsi, serta luar
Provinsi Jawa barat dan ibu
kota negara.
240 hok 238 hok
44
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
44
4.
Penyediaan tenaga
pendukung teknis dan
administrasi
perkantoran
Jumlah penyediaan tenaga
pendukung teknis dan
administrasi perkantoran
12 bulan 12 bulan
5
Rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi ke
dalam daeah
Jumlah pegawai memenuhi
undangan dan kunjungan kerja
di wilayah kabupaten Bandung
285 hok 159 hok
6. Penunjang perayaan
hari-hari bersejarah
Tersediannya penunjang
perayaan hari-hari bersejarah
tk. Kabupaten dan nasional
4 kegiatan 3 kegiatan
II Peningkatan Disiplin
Aparatur
Jumlah kelengkapan yang
dibutuhkan
60 60
1.
Pengadaan Pakaian
Dinas Beserta
Perlengkapannya
Jumlah penyediaan pakaian
dinas 60 stel 60 stel
2. Pengadaan Pakaian
Korpri
Jumlah penyediaan pakaian
korpri 60 stel 45 stel
3.
Pengadaan Pakaian
Khusus Hari-Hari
Tertentu
Jumlah penyediaan pakaian
khusus hari-hari tertentu 60 stel 60 stel
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Selama tahun 2017 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Bandung telah melakukan berbagai upaya efisiensi antara lain:
a. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM);
b. Sarana dan prasarana kerja seperti penggunaan AC, listrik, lampu, komputer
digunakan pada saat jam kerja;
c. Alat Tulis Kantor digunakan sesuai dengan kebutuhan;
d. Pemeliharaan dan penggantian suku cadang kendaraan operasional
dilaksanakan secara rutin.
Meski kuantitas personil belum mencukupi, dukungan sumber daya berupa
kemampuan personil yang ada cukup memberi dorongan keberhasilan pencapaian
target kinerja.
45
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
45
6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja
Dalam mendukung capaian indikator kinerja hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
internal pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merencanakan 2 (dua)
Program serta 18 (delapan belas) kegiatan dengan perincinan sebagai berikut:
No Program Kegiatan Pagu Anggaran
Realisasi Anggaran
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 PenyediaanJasaSuratMenyurat 19.556.000,- 19.450.000,-
2 Penyediaan Makanan dan Minuman 50.000.000,- 26.085.000,-
3 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
150.000.000,- 149.231.350,-
4 PenyediaanTenaga Pendukung Teknis Administrasi /Teknis Kantor
51.000.000,- 51.000.000,-
5 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah
70.000.000,- 38.275.000,-
6 Penunjang Perayaan Hari – Hari Besar Bersejarah
29.931.027,- 16.450.000,-
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1 Pengadaan Pakaian Dinas beserta kelengkapannya.
69.000.000,- 63.580.000,-
2 Pengadaanpakaian KORPRI 27.500.000,- 18.973.800,-
3 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 41.000.000,- 38.275.000,-
Total Anggaran 507.987.027 421.320.150
Capaian masing-masing program adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3.2.5
Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan Capaian Kinerja pada Indikator
Kinerja Nilai Kinerja Nilai Nilai Rata-Rata SKP
No Program/Kegiatan Capaian Kinerja Ket.
FIsik Keuangan
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 86,58%
2 Peningkatan Disiplin Aparatur 100% 87,88%
Dari program yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
dalam mendukung keberhasilan Indikator Kinerja indikator hasil evaluasi
46
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
46
akuntabilitas kinerja internal jika dilihat dari realisasi fisik semua program mencapai
100%, sedangkan untuk realisasi keuangan 86,58% untuk program pelayanan
administrasi perkantoran dan 87,88% untuk program peningkatan disiplin aparatur.
Terkendala pada pencapaian realisasi anggaran untuk belanja perjalanan dinas
dalam daerah, belanja biaya pembayaran listrik, internet yang bersifat rutin serta
belanja pengadaan makananan dan minuman tamu, serta belanja pakaian korpri
yang disebabkan adanya beberapa pegawai yang telah memasuki masa pensiun.
3.3.3 Presentase BMD dalam Kondisi Baik
Pencapaian Kinerja sasaran strategis untuk indikator kinerja presentase BMD
dalam kondisi baik, dapat disajikan sebagai berikut:
47
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
47
Tabel 3.3.3
Indikator Kinerja Presentase BMD dalam Kondisi Baik
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Tata Kelola
pemerintahan DPMD
Presentase BMD dalam
Kondisi Baik
85%
Pencapaian Kinerja sasaran strategis untuk indikator kinerja presentase BMD
dalam kondisi baik dapat disajikan sebagai berikut:
1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
Tabel 3.3.3.1
Perbandingan Target dengan Realisasi pada Tahun 2017
Indikator Kinerja Presentase BMD dalam Kondisi Baik
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realsiasi Presentase
1 Meningkatnya Tata
Kelola pemerintahan
DPMD
Presentase BMD
dalam Kondisi Baik
85% 99,19 117%
Dalam Tabel diatas realisasi capaian kinerja untuk presentase BMD dalam
kondisi baik dengan target 85 (delapan puluh lima) persen telah melebihi capaian
target yang telah ditetapkan yakni 99,19 (sembilan puluh sembilan koma sembilan
belas) persen dengan persentase 117%. Perolehan capaian kinerja untuk indikator
kinerja persentase BMD dalam kondisi baik didapat dari jumlah aset pada DPMD
dalam kondisi baik dibagi jumlah seluruh aset pada DPMD.
Analisis pencapaian kinerja merupakan tingkat pencapaian target dari masing-
masing indikator yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana kerja. Pengukuran
pencapaian tingkat sasaran indikator kinerja presentase BMD dalam kondisi baik
didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Tabel 3.3.3.2
menggambarkan tingkat pencapaian target yang ditetapkan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan desa (DPMD) sebelumnya.
48
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
48
2. Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan
Tahun 2016
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja presentase BMD dalam kondisi
baik yang telah dicapai pada tahun 2017, dengan membandingkan antara realisasi
kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Penyusunan LKIP tahun 2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban RPJMD tahap
kesatu sehingga untuk tahun pembanding masih digunakan tahun sebelumnya (2016),
indikator kinerja nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja internal merupakan indikator
baru hasil reviu tahun 2017 sehingga belum dapat dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3.3.2
Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2017
Dengan Tahun 2016 pada Indikator Persentase BMD dalam Kondisi Baik
Sasaran Indikator kinerja 2016 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
Meningkatnya
Tata Kelola
Pemerintahan
DPMD
Presentase BMD
dalam kondisi baik
N/A N/A N/A
85 % 99,19 % 117 %
Dari data diatas target untuk indikator persentase BMD dalam kondisi baik
adalah 85 (delapan puluh lima) persen dan untuk tahun 2017 dapat tercapai
realisasinya sebesar 117 % yaitu sebanyak 99,19 (sembilan puluh sembilan koma
sembilan belas) persen. Hal ini menunjukan indikator persentase BMD dalam kondisi
baik pada tahun anggaran 2017 tercapai sesuai target, indikator persentase BMD
dalam kondisi baik merupakan indikator baru hasil reviu tahun 2017 dan belum dapat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017 dengan target
terakhir rencana strategis
Pengukuran pencapaian tingkat sasaran indikator kinerja persentase BMD
dalam kondisi baik didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Tabel
49
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
49
3.3.2.3 Menggambarkan tingkat pencapaian relisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat di dalam dokumen perencanaan
strategi organisasi.
Tabel 3.3.3.3
Capaian Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun Ini Dengan Target Jangka
Menengah pada Indikator Kinerja Nilai Kinerja Persentase BMD
dalam Kondisi Baik
No Sasaran Indikator
Kinerja
Realisasi
Capaian
Tahun
2016
Realisasi
Capaian
Tahun
2017
Realisasi
Capaian
sampai
dengan
Tahun
2017
Target
Jangka
Menengah
sampai
dengan
Tahun
2020
Presentase
Realsiasi
sampai
dengan
Tahun
2017
1 Meningkatnya
Tata Kelola
pemerintahan
DPMD
Presentase
BMD dalam
kondisi baik
N/A 99,19 % 99,19 % 90 % 110%
4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa menyusun perjanjian kinerja untuk mencapai keberhasilan
target kinerja seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Peningkatan koordinasi dan komitmen yang jelas di lingkungan internal
DPMD dan eksternal (Desa dan kecamatan se Kabupaten Bandung) menjadi salah
satu pendorong pencapaian target capaian kinerja selain adanya dukungan dan
partsipasi masyarakat juga adanya dukungan anggaran, dapat dilihat pada tabel
berikut:
50
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
50
Tabel 3.3.3.4
Pendukung Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja
pada Indikator Kinerja Persentase BMD dalam Kondisi Baik
Dalam Perjanjian Kinerja DPMD memiliki indikator kinerja:
No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi
1 Meningkatnya Tata Kelola
pemerintahan DPMD
Persentase BMD
dalam Kondisi Baik
85% 85%
Perjanjian Kinerja DPMD didukung oleh Perjanjian Kinerja Esselon III pada DPMD yakni:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
1. Peningkatan saranan dan
Prasarana Aparatur
Persentase Pemenuhan
Sarana dan Prasarana
Penunjang Aparatur
100 % 100 %
Perjanjian Kinerja Esselon III didukung oleh Perjanjian Kinerja Esselon IV pada DPMD
yakni:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
I Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Persentase pelayanan
administrasi perkantoran
100% 100%
1. Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
Jumlah penyediaan tenaga
perbaikan listrik,
penyediaan listrik, air
minum/air bersih,
telekomunikasi, dan internet
5 jenis 5 jenis
2. Penyediaan jasa kebersihan
kantor
Jumlah pelayanan
kebersihan kantor dan
halaman
67 jenis alat
kebersihan
67 jenis alat
kebersihan
3. Penyediaan jasa perbaikan
peralatan kerja
Jumlah penyediaan jasa
service pemeliharaan
sarana kantor
6 jenis 6 jenis
4. Penyediaan alat tulis kantor Jumlah penyediaan alat
tulis kantor dan perangko 65 jenis 65 jenis
51
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
51
5. Penyediaan barang cetakan
dan penggandaan
Jumlah penyediaan bahan
cetakan dan penggandaan
kantor
14 jenis 14 jenis
6. Penyediaan komponen
instalasi/penerangan
bangunan kantor
Jumlah alat-alat listrik dan
ekeltronik 28 jenis 28 jenis
7. Penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor
Jumlah penyediaan
perlatan dan perlengkapan
kantor
13 unit 13 unit
8. Penyediaan peralatan rumah
tangga
Jumlah penyediaan
perlatana rumah tangga 16 jenis 16 jenis
9..
Penyediaan bahan bacaan
dan peraturan perundang-
undangan
Jumlah penyediaan bahan
bacaan 2 jenis 2 jenis
II Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Persentase pelayanan
administrasi perkantoran
100% 100%
1. Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
Jumlah kendaraan
dinas/operasional roda dua
dan emat
5 jenis R2 5 jenis R2
2. Pengadaan Mebeleur Jumlah pengadaan
mebeleur
6 jenis 6 jenis
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor
Jumlah pemeliharaan
kedung kantor
3 paket 3 paket
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional
Jumlah pemeliharaan
kendaraan dinas roda 4 dan
roda 2
20 unit 20 unit
5. Rehabilitasi Sedang/berat
Rumah Gedung Kantor
Jumlah gedung yang
direhabilitasi sedang/berat
rumah gedung kantor
1 gedung 1 gedung
52
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
52
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Selama tahun 2017 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Bandung telah melakukan berbagai upaya efisiensi antara lain:
a. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM);
b. Sarana dan prasarana kerja seperti penggunaan AC, listrik, lampu, komputer
digunakan pada saat jam kerja;
c. Alat Tulis Kantor digunakan sesuai dengan kebutuhan;
d. Pemeliharaan dan penggantian suku cadang kendaraan operasional
dilaksanakan secara rutin.
Meski kuantitas personil belum mencukupi, dukungan sumber daya berupa
kemampuan personil dan serta sarana dan prasaran yang ada cukup memberi
dorongan keberhasilan pencapaian target kinerja.
6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja
Dalam mendukung capaian indikator kinerja hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
internal pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merencanakan 1 (satu)
Program serta 5 (lima) kegiatan dengan perincinan sebagai berikut:
No Program Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Komunikasi, SDA, dan Listrik
51.600.000,- 17.717.208,-
2 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
64.300.000,- 64.150.800,-
3 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
40.000.000,- 23.485.000,-
4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 140.000.000,- 139.482.000,-
5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
75.000.000,- 74.554.000,-
6 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunaan Kantor
25.000.000,- 20.313.400,-
7 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
200.000.000,- 197.461.000,-
8 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
7.500.000,- 7.150.000,-
9 Pengadaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
10.000.000,- 7.070.000,-
53
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
53
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 PengadaanKendaraanDinas/Operasional
80.000.000,- 79.525.000,-
2 Pengadaan Mebeleur 171.863.000,- 171.249.000,-
3 PemeliharaanRutin/BerkalaGedung/Kantor
168.781.000,- 156.091.417,-
4 PemeliharaanRutin/BerkalaKendar
aanDinas/Operasional 250.000.000,- 66.228.017,-
5 Rehabilitasiseang/
beratrumahgedungkantor 700.000.000,- 552.350.500,-
Total Anggaran 1.984.044.000 1.576.827.342
Capaian masing-masing program adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3.3.5
Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan Capaian Kinerja pada Indikator
Kinerja Nilai Kinerja Presentase BMD dalam Kondisi Baik
No Program/Kegiatan Capaian Kinerja Ket.
FIsik Keuangan
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
100% 74,81%
Dari program yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
dalam mendukung keberhasilan Indikator Kinerja indikator presentase BMD dalam
kondisi baik jika dilihat dari realisasi fisik semua program mencapai 100%, sedangkan
untuk realisasi keuangan 74,81%. Terkendala pada pencapaian realisasi anggaran
untuk kegiatan belanja pemeliharaan kendaraan dinas/operasional serta sisa
pengadaan lelang kegiatan rehab sedang/berat gedung kantor.
B. Realisasi Anggaran
Secara umum realisasi keuangan pada tahun 2017 Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa (DPMD) adalah sebagai berikut :
1. Belanja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Pagu : Rp. 18.168.486.387
b. Realisasi : Rp. 15.656.665.392 (86,17 %)
Untuk total realisasi anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
(DPMD) pada tahun 2017 diperoleh presentase sebesar 86,17 %. Hal ini berarti
54
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
54
pencapaian tingkat keberhasilan realisasi Dinas Pemberdayaan masyarakat dan
Desa (DPMD) ada di level sangat baik.
2. Belanja Penunjang Capaian Kinerja DPMD
Sedangkan Program dan kegiatan yang menunjang capaian kinerja Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Realisasi Anggaran DPMD Tahun Anggaran 2017
No Nama Kegiatan/Jenis Belanja
ALOKASI BIAYA
Anggaran 2017 Setelah
perubahan
Realisasi %
Rp Rp.
DPMD 18.168.486.387 15.656.665.392 86,17
I BELANJA TIDAK LANGSUNG 5.404.917.239 4.409.303.970 81,58
Belanja Pegawai 5.404.917.239 4.409.303.970 81,58
II BELANJA LANGSUNG 12.763.569.148 11.247.361.422 88,12
Belanja Langsung Urusan SKPD
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
983.887.027 851.874.758 86,58
Penyediaan Jasa Surat Menyurat 19.556.000 19.450.000 99,46
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
51.600.000 17.717.208 34,34
Penyediaan jasa kebersihan kantor 64.300.000 64.150.800 99,77
Penyediaan Jasa perbaikan peralatan kerja
40.000.000 23.485.000 58,71
Penyediaan alat tulis kantor 140.000.000 139.482.000 99,63
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
75.000.000 74.554.000 99,41
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
25.000.000 20.313.400 81,25
55
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
55
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
200.000.000 197.461.000 98,73
penyediaan peralatan Rumah Tangga 7.500.000 7.150.000 95,33
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
10.000.000 7.070.000 70,70
Penyediaan makanan dan minuman
50.000.000 26.085.000 52,17
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
150.000.000 149.231.350 99,49
Penyediaan tenaga pendukung administrasi teknis dan perkantoran
51.000.000 51.000.000 100,00
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
70.000.000 38.275.000 54,68
Penunjang hari-hari besar bersejarah 29.931.027 16.450.000 54,96
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.370.644.000 1.025.443.934 74,81
pengadaan kendaraan dinas/operasional 80.000.000 79.525.000 99,41
Pengadaan mebeleuir 171.863.000 171.249.000 99,64
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 168.781.000 156.091.417 92,48
Pemeliharaan / berkala kendaraan dinas operasional
250.000.000 66.228.017 26,49
Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor 700.000.000 552.350.500 78,91
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 137.500.000 120.828.800 87,88
Pengadaan pakaian Dinas beserta perlengkapannya.
69.000.000 63.580.000 92,14
Pengadaan Pakaian Korpri 27.500.000 18.973.800 69,00
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
41.000.000 38.275.000 93,35
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan
185.000.000 166.843.750 90,19
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
130.000.000 125.740.000 96,72
Penyusunan laporan keuangan semesteran
40.000.000 27.518.750 68,80
Penyusunan laporan keuangan akhir tahun 15.000.000 13.585.000 90,57
56
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
56
Belanja Langsung Urusan Wajib
5 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
5.075.699.188 4.716.964.910 92,93
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
575.000.000 543.373.860 94,50
Penyelenggaraan diseminasi informasi bagi masyarakat desa
550.000.000 490.782.500 89,23
Pemberdayaan Kelembagaan Pelestarian Pengembangan Adat Istiadat dan Sosial Budaya Lokal
350.000.000 340.796.900 97,37
Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penanggulangan Kemiskinan
300.000.000 278.555.000 92,85
Penyelenggaraan Pembinaan Kelembagaan Masyarakat
900.000.000 852.306.700 94,70
Sosialisasi, Pembinaan dan Monitoring kegiatan Bantuan Keuangan Khusus Perdesaan
275.000.000 251.272.900 91,37
Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pemerintahan Desa
350.000.000 336.229.475 96,07
Penyelenggaraan Pembangunan dan Demokrasi Masyarakat Perdesaan
625.699.188 598.209.475 95,61
Penunjang Bantuan Dana Desa 300.000.000 232.951.500 77,65
Sosialisasi program pemerintahan melalui Rembug Desa
500.000.000 469.979.000 94,00
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Lembaga Desa
250.000.000 222.720.000 89,09
Peningkatan Sarana dan Prasarana Lembaga Desa (Bangub)
100.000.000 99.787.600 99,79
6 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
175.838.933 169.785.875 96,56
Pelatihan Keterampilan Manajemen Badan Usaha Milik Desa
175.838.933 169.785.875 96,56
7 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
3.145.000.000 2.758.298.865 87,70
Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa
670.000.000 617.899.000 92,22
Peningkatan Pembangunan Desa melalui TMMD & BSMSS
1.275.000.000 1.158.741.810 90,88
57
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
57
Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui TTG
600.000.000 411.255.500 68,54
Pembangunan Desa Mandiri Menuju Pembangunan Desa Peradaban
100.000.000 72.140.000 72,14
Bantuan untuk Fasilitasi BBGRM XII (Bantuan Gubernur)
100.000.000 99.750.680 99,75
Peningkatan Peran Masyarakat melalui TMMD dan BSMSS (Bantuan Gubernur)
300.000.000 298.512.000 99,50
Penunjang Sistem Informasi pembangunan berbasis masyarakat
100.000.000 99.999.875 100,00
8 Program peningkatan kapasitas aparatur Pemerintah desa
1.690.000.000 1.437.320.530 85,05
Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang Pembangungan Kawasan Perdesaan
300.000.000 267.572.625 89,19
Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang Pengelolaan keuangan daerah
250.000.000 224.527.025 89,81
Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pemerintah desa
250.000.000 221.277.150 88,51
Pengelolaan Kekayaan Desa 250.000.000 198.324.430 79,33
Pelatihan aparatur pemerintah desa (character building)
390.000.000 328.070.300 84,12
Bimbingan Teknis Sistem Pelaporan Keuangan Desa bagi Perangkat Desa
250.000.000 197.549.000 79,02
Untuk prosentasi realisasi anggaran yang menjadi penunjang capaian kinerja
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) yakni belanja langsung yang
meliputi Belanja Langsung Urusan SKPD dan Belanja Langsung Urusan Wajib
sebesar 88,12 % yang berarti berada pada level sangat baik pula.
58
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
58
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
Sepanjang tahun 2017 ini, beberapa keberhasilan maupun ketidakberhasilan
telah dicapai oleh DPMD Kabupaten Bandung. Beberapa keberhasilan yang dapat
dicatat antara lain adalah semakin meningkatnya tingkat kemandirian desa melalui
peningkatan penyelenggaraan pemerintahan desa, peningkatan kualitas sumber daya
aparatur pemerintahan desa, peningkatan penguatan kelembagaan partisipasi
masyarakat, peningkatan pemberdayaan dan pengembangan sosial budaya
masyarakat, pengembangan adat istiadat/ sosial budaya masyarakat, terbentuknya
komitmen dan kepedulian masyarakat desa yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial
budaya, mengembangnya penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat dan
meningkatnya pengembangan masyarakat dan kader pemberdayaan dalam
pengelolaan SDA dan TTG. Namun demikian, beberapa ketidak berhasilan memang
masih mewarnai kinerja dari DPMD Kabupaten Bandung.
Faktor utama penentu berbagai keberhasilan yang sudah dicapai sepanjang
tahun 2017 ini adalah adanya komitmen dan dukungan pimpinan, peran serta
masyarakat desa, LSM, Lembaga Organisasi Masyarakat Perdesaan se-Kabupaten
Bandung dan keseluruhan personil DPMD Kabupaten Bandung. Selain itu, walaupun
secara kuantitas sangat terbatas, dukungan kemampuan personil yang memadai juga
menjadi salah satu penentu keberhasilan pencapaian kinerja di tahun 2017 ini.
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam usaha meningkatkan
keberdayaan masyarakat perdesaan, mengembangkan lembaga ekonomi desa,
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun desa dan meningkatkan
kapasitas aparatur pemerintahan desa antara lain sebagai berikut :
a. Presentase Masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan perdesaan dinilai
belum optimal
b. Tingkat kesesuaian kualifikasi/kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan desa
c. Di wilayah Kabupaten Bandung terdapat 270 Badan Usaha Milik Desa, dimana
dari 270 Badan Usaha Milik Desa baru terdapat 81 Badan Usaha Milik Desa yang
59
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
59
masuk dalam kategori maju dan Berkembang, badan usaha milik desa ini
merupakan pendukung dalam kemandirian desa itu sendiri.
d. Pengelolaan keuanganan desa dinilai belum efektif dan efisien sehingga
berpengaruh terhadap pelaporan keuangan desa.
e. Masih terbatasnya SDM yang ada di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
baik jumlah personil maupun spesifikasi keahlian yang diperlukan dengan tugas
pokok dan fungsi yang diemban oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
f. Kurangnya sarana dan prasarana pada Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa serta sarana penunjang lainnya seperti Komputer, Notebook, Lemari
Arsip/Data untuk menunjang pelaksanaan kegiatan dan tertib administrasi.
2. Langkah Kedepan
Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja DPMD Kabupaten Bandung pada
tahun mendatang, beberapa langkah strategis yang rencananya akan dilakukan antara
lain :
a. Pelaksanaan pembinaan baik oleh tingkat desa, kecamatan dan kabupaten
kepada kelompok masyarakat sehingga masyarakat lebih memahami tentang
pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan perdesaan;
b. Pelaksanaan pelatihan/Bimbingan teknis/sosialisasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan sumber daya aparatur pemerintahan desa;
c. Pelaksanaan pembinaan secara berkesinambungan oleh pihak Kabupaten serta
dianggarkannyapenambahan modal Badan Usaha Milik Desa;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan pembinaan secara simultan bagi pengelola
keuangan desa sehingga pengelola keuangan desa dapat memahami cara
pembuatan dan penyajian pelaporan keuangan daerah
e. Melakukan kordinasi dan pengajuan penambahan personil yang kompeten ke
badan Kepegawaian untuk penempatan pegawai di DPMD
f. Menyusun rencana penambahan sarana dan prasarana pada rencana kegiatan
anggaran tahun 2018.
Demikian, penyusunan LKIP tahun 2017 ini kami buat dimaksudkan untuk
memberikan gambaran yang jelas, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
serta dapat mendorong aparatur pemerintah untuk selalu meningkatkan kinerjanya
sehingga pencapaian tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
60
LKIP DPMD 2017/subagpenyusunanprogram
LKIP
2017
60
Top Related