Download - Dinamika Gerak Lurus I

Transcript

Gaya normal pada bidang datar yang dikenai gaya mendatar yang sejajar terhadap bidang sama dengan berat benda tersebut.....seperti yang terlihat pada rumus di atas gaya normal (N) = massa benda x percepatan grafitasi.Dengan mengetahui gaya normal suatu benda, Kita dapat menghitung gaya gesak suatu benda......gaya gesek benda dibagi menjadi 2 :

Gaya gesek statis , yakni gaya gesek saat benda diam/tidak bergerakGaya gesek kinetis, yakni gaya gesek saat benda bergerak

biasanya koefisien gesek statis > koefisien gesek kinetis.....

Rumus Gaya Gesek sebagai berikut :

Jadi saat kita mengerjakan soal2 fisika yang berkaitan dengan gaya gesek harus hati2.....jangan langsung berasumsi benda yang dikenai suatu gaya pasti bergerak.....ini salah, bila diketahui koefisien gesek statis lebih baik kita buktikan dahulu...apakah gaya yang dikenakan pada suatu benda membuat benda tersebut bergerak atau tidak ?

setelah terbukti gaya (F) lebih besar dari gaya gesak statis ( fgs) barulah kita cari percepatan benda dengan rumus sebagai berikut :

sekarang apa yang terjadi bila gaya yang dikenakan pada benda tidak sejajar terhadap bidang...tetapi membentuk sudut tertentu....seperti gambar di bawah ini :

maka gaya gerak benda bukanlah F namun penguraian gaya F ke sumbu mendatar......yang disebut dengan F gerak.....penguraian gaya ke sumbu vertikal ke atas juga akan mengurangi gaya normal benda karena berlawanan dengn berat benda....yang secara otomatis juga akan mengurangi gaya gesek benda......

saat besarnya Fgerak dan fgesek diketahui dan percepatan benda dapat dicari secara langsung dengan rumus yang tercantum di sebelah kanan ini ......

sekarang apa jadinya bila lantai licin? bila lantai licin maka gaya geseknya sangat kecil sehingga dapat diabaikan atau sama dengan nol (0) sehingga dalam rumus percepatan  di atas, gaya gesek tidak perlu dicantumkan....

Balok-balok Yang dihubungkan dengan Tali

untuk menghitung percepatan benda di samping...kita perlu berasumsi bahwa semua balok2 adalah satu kesatuan, sehingga percepatannya dapat dihitung sebagai berikut :

 sedangkan tegangan tali diantara balok A dan B (T1) dapat kita cari dengan asumsi balok B dan C jadi satu....sehingga untuk mencari tegangan tali tersebut dapat dicari dengan meninjau gaya2 yang bekerja pada balok A atau dengan cara lain meninjau gaya2 yang bekerja pada  gabungan balok B dan C dengan asumsi kedua balok menjadi satu.... dalam artikel ini saya hanya mencantumkan satu cara yakni ditinjau dari gabungan balok B dan C.sedangkan, Tegangan tali antara balok C (T2) dapat dicari dengan meninjau gaya2 yang bekerja pada balok C....

Mencari Kecepatan Maksimal Truk agar Balok yang Dibawanya Tidak bergeser ke Belakang....

bila ada sebuah truk bererak ke kanan maka muatan yang dibawa truk akan medapat gaya tang berlawanan dengan arah gerak truk...yakni ke kiri....agar gaya tersebut tidak menyebabkan muatan bergeser ke kiri maka gaya yang bekerja tidak boleh melebihi gaya gesek maksimum....seperti rumus di atas....dan percepatan maksimal truk pun dapat dicari......

Soal yang Berkaitan dengan Balok2 yang ditumpuk......

salah satunya sebagai berikut :

 gaya yang menyebabkan benda A bergerak adalah gaya tarik (F) sedangkan yang menghambat adalah gaya gesek benda B pada A (fB) dan gaya gesek gabungan benda A dan B (fAB) pada lantai.......sedangkan tegangan tali (T) dapat dicari dengan meninjau balok B saja..... ditinjau dari balok B, balok B bergerak ke kiri (karena tempat B berpijak bergerak ke kanan.....) dan tegangannya dapat dihitung dengan rumus yang tercantum di atas.

15 Langkah Mempengaruhi Guru Kita

15 Langkah Mempengaruhi Guru Kita

Post under Artikel Pendidikan

Cara kamu berkomunikasi dengan gurumu mempengaruhi penilaian guru terhadapmu. Pada umumnya, guru2 sangat suka dan terkesan dengan siswa yang menunjukkan perhatian sungguh-sungguh terhadap materi pelajaran dan mengajukan pertanyaan yang baik. Cara terbaik memperoleh penilaian baik dari gurumu, adalah menjadi siswa yang aktif di kelas.

Berikut ini beberapa strategi yang dapat kamu lakukan untuk menunjukkan ketertarikanmu dengan materi yang disampaikan guru di kelas :

1. Jangan mengkritik, menyalahkan, atau mengeluh terhadap guru tentang penampilannya (laki-laki/wanita),  lebih baik kamu memusatkan perhatian dan mendiskusikan materi pelajaran yang disampaikan.  

2. Ekspresikan dirimu agar gurumu tahu kamu paham atau tidak terhadap materi yang disampaikan  

3. Tersenyumlah....  

4. Panggillah nama guru dengan nama /panggilan yang disukainya.  

5. Dengarkan apa yang guru katakan tentang dirinya sehingga kamu lebih mengenal guru tersebut  

6. Pahamilah cara2 bertanya dan berdiskusi yang disukai guru tersebut...hal ini dapat kamu amati saat teman2mu bertanya kepada guru tersebut? jenis pertanyaan yang bagaimana yang disukainya?  

7. Biarkan guru tahu bahwa kamu memperhatikan apa yang dia sampaikan.  

8. Hindarkan perdebatan  

9. Kalau kamu bersalah, mengakui itu secepatnya dan dengan jelas dan tulus.  

10. Ajukan pertanyaan daripada memberikan perintah untuk menjelaskan.  

11. Pertanyaan yang kamu ajukan sebaiknya yang spesifik tentang bagian2 materi pelajaran yang belum jelas....jangan bertanya bahwa semua materi yang disampaikan guru belum jelas.  

12. Jangan mengeluhkan guru tentang bagaimana guru menyampaikan materi namun berusaha memahaminya...bila kamu merasa kurang dengan materi yang disampaikan carilah sumber2 lain seperti dari buku, teman2 ata guru lesmu.  

13. Biarkan pengajar mengetahui bahwa kamu sungguh-sungguh aktif dalam proses belajar mengajar di kelas.  

14. Selalu mempunyai buku catatan yang lengkap tentang materi yang disampaikan guru  

15. Kerjakan semua tugas dan PR dari guru dengan tepat waktu.Bila kamu melakukan hal2 tersebut di atas maka penilaian guru terhadap kita akan baik...sehingga akhirnya juga mempengaruhi nilai raport kita. Jangan banyak mengeluh bila guru kurang bisa menyampaikan materi...ingatlah sumber kefahaman kita terhadap materi bukan semata2 dari guru....

Usaha dan Energi

Usaha dan Energi

Post under Fisika, Materi Pelajaran, Materi SMA

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya pada suatu benda adalah hasil kali gaya tersebut dengan perpindajan titik dimana gaya itu bekerja.

Keterangan : W = Usaha (J)F  = gaya (N)s   = jarak/perpindahan (m)

  = Ehemm..... dengan kata lain klo digambarkan antara usaha dan perpindahannya harus sejajar....

= Klo gaya yang kita kerjakan membentuk sudut tertentu terhadap perpindahannya??

= kita uraikan saja gaya tersebut berdasarkan sudut yang terbentuk.....

dan gaya yang kita gunakan adalah hasil peruraian yang sejajar dengan arah perpindahannya... sebagai contoh gambar di samping, yakni sebuah balok yang bergerak sejajar bidang horizontal (mendatar) karena dikenai suatu gaya yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang datar (θ). maka gaya yang kita gunakan adalah hasil peruraian gaya tersebut yang sejajar dengan bidang datar.....

→ jika benda diberi gaya (F) tetepi tidak bergerak (s = 0) maka usahanya = 0→ jika benda diberi gaya (F) yang tegaklurus dengan arah perpindahannya maka usahanya= 0 → jika benda diberi gaya (F) dan arah perpindahannya berlawanan dengan arah gayanya maka        usahanya bernilai negatif ( W = - F.s )

Segala bentuk gaya, gaya grafitasi (berat benda), gaya gesek, gaya pegas, gaya listrik, gaya coloumb dll, yang menyebabkan suatu benda berpindah tempat berarti mempunyai usaha.

Energi Potensial Grafitasi

Keterangan :Ep   = energi potensial (J)m     = massa benda (kg)h      = ketinggian (m)

∆Ep = perubahan energi potensial (J)

Energi Kinetik

Keterangan :Ek   = energi kinetik (J)v      = kecepatan benda (m/v)∆Ek = perubahan energi kinetik (J)

= Ingat2.... untuk mencari usaha karena perubahan energi kinetik pada bagian perubahan kecepatan harus dikuadratkan terlebih dahulu baru diselisihkan..... jangan terbalik diselisihkan baru dikuadratkan.

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Pada suatu sistem yang hanya dipengaruhi gaya berat (F = m.g) dan tidak ada gaya lainnya yang bekerja. maka berlaku "Hukum Kekekalan Energi Mekanik". Besarnya energi mekanik total sistem pada semua posisi/kedudukan benda bernilai tetap.Energi mekanik merupakan gabungan energi potensial benda (Ep) dan Energi kinetiknya (Ek).

Em = Ep + Ek

Em1 = Em2

Pada ketinggian maksimum (hmaks) kecepatannya = 0 m/s maka energi kinetiknya juga = 0 J. berlaku hubungan :

Pada saat benda akan menyentuh tanah maka ketinggiannya = 0 m maka energi potensialnya juga = 0 J. berlaku hubungan :

 maka kecepatan benda saat menyentuh tanah dapat dihitung dengan :

Contoh :

Pada saat ketinggian benda = setengah ketinggian mula2 berapakah besar kecepatan benda ?

ingat... saat ketinggian mula2 benda belum bergerak sehingga energi kinetiknya = 0

m.g.h1 + ½.mv12 = m.g.h2 + ½.mv2

2

m.g.h + 0 = m.g.½h +  ½.mv22

m.g.h - ½.m.g.h  =  ½.mv22

½.mv22 = ½.m.g.h

Daya dan Efisiensi 

DayaDaya adalah besarnya usaha atau energi tiap satuan waktu.

keterangan :P    = daya (W)W  = usaha (J)E    = energi (J)t     = waktu (s)s     = jarak/perpindahan (m)v    = s/t = kecepatan (m/s)

Efisiensi (daya guna)tidak semua daya yang diberikan ke suatu sistem (Pmasukan) diubah menjadi daya yang dihasilkan sistem tersebut (Pkeluaran).

Perbedaan Pmasukan dan Pkeluaran disebabkan oleh daya yang diberikan kepada suatu sistem tidak semuanya diubah menjadi bentuk daya yang kita butuhkan. 

sebagai contoh, daya listrik yang digunakan yntuk menyalakan lampu tidak semuanya diubah menjadi energi cahaya, ada sebagian daya listrik yang berubah menjadi panas.

besarnya efisiensi biasanya dinyatakan dalam persen :

dalam pengerjaan soal bentuk persen ini harus diubah terlebih dahulu menjadi dalam bentuk pecahan atau desimal

Contoh Perubahan Energi

a. Energi Potensial menjadi Energi Kinetik

Jika kita menjatuhkan benda dari ketinggian tertentu maka akan terjadi perubahan energi potensial pada titik tertinggi menjadi energi kinetik seluruhnya pada titik terndah (saat benda hampir menyentuh permukaan tanah)  maka terdapat hubungan : maka kecepatan benda saat menyentuh tanah dapat dihitung dengan :

b. Energi Potensial Berubah Menjadi Energi Kalor

Benda jatuh dari ketinggian tertentu, saat menumbuk tanah sebagian energi potensialnya akan berubah menjadi kalor.

Keterangan :∆T = perubahan suhu ( 0K )c    = kalor jenisg    = percepatan gravitasi ( m/v2 )

c. Energi Potensial Menjadi Energi Listrik

Air terjun ada yang dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik. Proses ini menggunakan alat yang disebut generator. Generator merubah sebagian energi potensial air terjun menjadi energi listrik.

Keterangan :P   = daya listrik ( W )V  = tegangan atau beda potensial ( V )I    = arus listrik ( A )t    = waktu ( s )

  = Oke... selamat belajar....

Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik

Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik

Post under Fisika, Materi Pelajaran, Materi SMA

Arus dan tegangan bolak-balik (AC) yaitu arus dan tegangan yang besar dan arahnya berubah terhadap waktu secara periodik.

A. Nilai Efektif, Nilai Maksimum dan Nilai Rata-rata

Nilai efektif adalah nilai yang ditunjukkan oleh voltmeter/amperemeter. Sedangkan Nilai maksimum adakah nilai yang ditunjukkan oleh osiloskop. hubungan ketiga jenis nilai tersebut sebagai berikut :

Keterangan :Vm = tegangan maksimal (V)Vef = tegangan efektif (V)Im  = arus maksimal (A)Ief  = arus efektif (A)Vr  = tegangan rata-rata (V)Ir   = arus rata-rata (A)

B. Rangkaian Resesif, Induktif dan Kapasitif Murni

a. Rangkaian Resesif Murni (R)

Pada rangkaian resesif murni arus dan tegangan sefase, artinya dalam waktu yang sama besar sudut fasenya sama.

Persamaan tegangan dan arus sesaatnya adalah :

dan hubungan antara Vm dan Im :

Keterangan :V  = tegangan sesaat/pada waktu tertentu (V)I   = arus sesaat (A)R  = hambatan (ohm)

b. Rangkaian  Induktif Murni (L)

Pada rangkaian Induktif murni arus terlambat 900 dari tegangan atau tegangan mendahului 900 dari arusnya.

Keterangan :

c. Rangkaian  Kapasitif Murni (C)

Pada rangkaian Kapasitif murni arus mendahului 900 dari tegangan atau tegangan terlambat 900 dari arusnya.

jika persamaan arus sesaat :

maka persamaan tegangan sesaatnya :

atau

Jika persamaan tegangan sesaatnya :

maka persamaan arus sesaat :

dan hubungan antara Vm dan Im :

Keterangan : XL  = reaktansi kapasitif (ohm)C    = kapasitas kapasitor (C)

C. Rangkaian RL, RC, LC dan RLC

Rangkaian RL, RC, LC dan RLC merupakan gabungan antara resistor, induktor dan/atau kapasitor yang disusun secara seri. sebelum membahas lebih lanjut keempat jenis rangkaian di atas, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa arus  dan tegangan yang digunakan merupakan arus efektif (Ief) dan tegangan efektif (Vef). sedangkan pada rangkaian resesif, induktif dan kapasitif murni pada pembahasan sebelumnya menggunakan arus dan tegangan maksimal.

Arus Efektif Sumber

Z = impedansi rangkaian (ohm)

Rumus impedansi rangkaian (Z) akan dibahas pada tiap-tiap jenis rangkaian di atas. Jika besarnya arus efektif telah diketahui maka besarnya tegangan tiap-tiap komponen dapat dicari dengan rumus-rumus :

Keterangan :VR = tegangan pada komponen resistor (V)VL = tegangan pada komponen induktor (V)VC = tegangan pada komponen kapasitor (V)

a. Rangkaian Seri R-L

setelah diketahui besarrrnya impedansi rangkaian (Z) maka dapat kita cari besarnya arus efektif (Ief) atau tegangan efektif (Vef). hubungan antara tegangan efektif dan tegangan antar komponen sebagai berikut :

ingat besarnya tegangan (V) yang diperoleh dari rumus di atas = tegangan efektif (Vef)

dan besarnya sudut fase rangkaian :

setelah diketahui besar tan dari sudut fase maka besar sutt fasenya dapat dicari.

b. Rangkaian Seri R-C

besarnya tegangan efektif :

dan besarnya sudut fase rangkaian :

c.Rangkaian Seri L-C

 rumus pada rangkaian ini lebih sederhana, yang penting terpenuhi syarat-syaratnya :

dan besarnya impedansi rangkaian (Z) :

d. Rangkaian Seri R-L-C

rangkaian ini merupakan rangkaian yang terlengkap komponenya, yakni terdapat resistor, induktor dan kapasitor. Sekaligus merupakan bentuk umum dari rumus-rumus dalam rangkaian yang dibahas sebelumnya. Artinya cukup menghafal  dan memahami rumus-rumus dalam rangkaian ini maka rumus-rumus pada ketiga jenis rangkaian yang dibahas sebelumnya menjadi lebih paham dan tidak perlu dihafalkan.

impedansi rangkaian :

tegangan efektif rangkaian :

sudut fase rangkaian :

Cara penggunaan rumus-rumus dalam rangkaian R-L-C untuk jenis rangkaian lainnya :

- dalam rangkaian R-L tidak ada komponen kapasitor (C) maka nilai Xc dan Vc nya = nol (0).- dalam rangkaian R-C tidak ada komponen induktor (L) maka nilai XL dan VL nya = nol (0).- dalam rangkaian L-C tidak ada komponen resistor (R) maka nilai R dan VR nya = nol (0).

D. Faktor Daya dan Daya Rangkaian

a. Faktor Daya

besarnya faktor daya juga dapat dicari dengan rumus :

b. Daya Rangkaian Arus Bolak-balik

besarnya daya disipas atau transfer laju energi (P) dapat dicari dengan beberapa rumus sebagai berikut :

ketiga rumus di atas memerlukan faktor daya untuk mencari besarnya daya (P). besarnya daya juga samadengan daya nyata (Pnyata) yang telah dibaha sebelumnya.

E. Resonansi dalam Rangkaian L-C atau R-L-C

resonansi terjadi saat besarnya reaktansi induktif (XL) = reaktansi kapasitif (XC) dan besarnya resonansi :

fres = frekuensi resonansi (Hz)

saat terjadi resonansi (XL=XC) maka harga impedansi rangkaian mencapai nilai minimum dan besarnya samadengan nilai resistornya. saat impedansi minimum inilah arus yang mengalir mencapai maksimum.

F. Grafik Hubungan antara Tegangan (V) dan Arus (I)

a. Grafik Rangkaian Resesif

yang termasuk rangkaian resesif adalah rangkaian resesif murni (R) dan rangkaian RLC saat nilai XL=XC (saat terjadi resonansi).

b. Grafik rangkaian Induktif

terjadi dalam rankaian LC atau RLC saat XL>XC. Tegangan (V) mendahului arus (I) maka grafik V bergeser ke kiri :

atau dengan kata lain arus (I) terlambat terhadap tegangan (V) maka grafik I bergeser ke kanan :

c. Grafik rangkaian Kapasitif

terjadi dalam rankaian LC atau RLC saat XL<XC. Tegangan (V) terlambat terhadap arus (I) maka grafik V bergeser ke kanan :

atau dengan kata lain arus (I) mendahului tegangan (V) maka grafik I bergeser ke kiri :

Soal & Pembahasan UAN Fisika 2010

Soal & Pembahasan UAN Fisika 2010

Post under Fisika, Latihan Soal

1. Seorang anak berjalan lurus satu meter ke barat, kemudian belok ke selatan sejauh 3 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 5 meter, perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal .....

A. 18 meter arah barat dayaB. 14 meter arah selatanC. 10 meter arah tenggaraD.   6 meter arah timurE.   5 meter arah tenggara

Jawab :Coba kalian perhatikan sketsa perjalanan yang ditempuh berikut ini :

Besarnya perpindahan dapat dihitung dengan mengukur panjang garis yang menghubungkan posisi awal dengan akhir gerak yang dilakukan ( garis merah pada gambar ). Jika kita buat garis bantu ( garis hijau pada gambar ) maka akan terlihat bentuk segitiga siku-siku dengan garis perpindahan sebagai sisi miringnya. Sehingga besarnya perpindahan dapat dihitung dengan rumus Phytagoras :

Jadi besarnya perpindahan adalah 5 m ke arah tenggara ( E ).

2. Gambar di samping ini adalah pengukuran lebar balok dengan jangka sorong. Hasil pengukurannya adalah....

A. 3,29 cmB. 3,19 cmC. 3,14 cmD. 3,09 cmE. 3,00 cm

Jawab :Jangka sorong terdiri dari dua skala yakni skala utama dan nonius :

Di depan angka nol (0) skala nonius terlihat skala utama menunjukkan 3,10 cm. Kemudian, garis antara skala utama dan nonius bersatu terlihat skala nonius menunjukkan angka 9 yang artinya 0,09 cm. Hasil pengukuran kedua skala digabung sehingga diperoleh tebal balok = 3,19 cm ( B ).

3. Sebutir peluru 20 gram bergerak dengan kecepatan 10 m/s arah mendatar menumbuk balok bermassa 60 gram yang sedang diam di atas lantai. Jika peluru tertahan di dalam balok maka kecepatan balok sekarang adalah.....

A. 1,0 m/sB. 1,5 m/sC. 2,0 m/sD. 2,5 m/sE. 3,0 m/s

Jawab :Jika benda "a" dan "b" bertumbukan, akan berlaku hukum kekekalan momentum :

kerangan :v = kecepatan benda sebelum tumbukan (m/s)v'= kecepatan benda setelah tumbukan (m/s)

catatan : momentum merupakan besaran vektor sehingga memperhatikan arah. jika benda bergerak ke kanan kecepatannya bernilai positif (+) maka benda yang bergerak ke kiri kecepatannya bernilai negatif (-).

Karena tumbukan antara peluru(p) dan balok(b) menyebabkan keduanya menjadi satu maka massa  dan kecepatan setelah tumbukan menjadi satu juga. Selain itu sebelum terjadi tumbukan balok dalam keadaan diam maka mb.vb = 0 (nol). Sehingga rumus kekekalan momentum berubah menjadi :

keterangan :mp   = massa peluru = 20 g = 2.10-2 kgmb   = massa balok = 60 g = 6.10-2 kgvp    =  kecepatan peluru sebelum tumbukan = 10 m/sv'p.b = kecepatan gabungan peluru dan balok setelah tumbukan (m/s)

Jadi jawabannya adalah 2,5 m/s ( D ).

4. Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti gambar. Perbandingan energi potensial dan energi kinetik benda ketika sampai di B adalah......

A. 3 : 2B. 3 : 1C. 2 : 1D. 2 : 3E. 1 : 3

Jawab :Hukum kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa gabungan energi potensial (Ep) dan energi kinetik (Ek) benda dalam setiap lintasan gerak benda adalah tetap :

Kecepatan benda di posisi A = 0 m/s maka energi kinetik di posisi A (EkA) = 0. Dan rumus energi potensial (Ep) = m.g.h. Rumus di atas menjadi :

Jadi perbandingan Ep dan Ek benda ketika sampai di B adalah 1 : 3 ( E ).

5. Tiga buah pegas A, B dan C yang identik dirangkai seperti gambar di bawah !

Jika ujung bebas pegas C digantungkan beban 1,2 N maka sistem mengalami pertambahan panjang 0,6 cm, konstanta masing-masing pegas adalah......

A. 200 N/mB. 240 N/mC. 300 N/mD. 360 N/mE. 400 N/m

Jawab :

Diketahui :

F = gaya beban = 1,2 N∆x = pertambahan panjang = 0,6 cm = 0,6 . 10 -2 m

Pegas identik berarti besar koinstanta pegasnya sama = k

 kemudian, besar konstanta gabungannya dihitung secara bertahap. Pertama kita gabung konstanta pegas bagian atas secara paralel (kp). Lalu hasilnya kita gabung dengan pegas bawahnya secara seri (ks).

berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan besar konstanta pegas adalah.....

A. 250 N/mB. 360 N/mC. 400 N/mD. 450 N/mE. 480 N/m

Jawab :Yang perlu kalian fahami disini adalah beban ( w ) sama dengan gaya ( F ) maka satuannya sama-sama Newton (N) dan ∆l sama artinya dengan ∆x yakni pertambahan panjang. maka soal di atas dapat dikerjakan dengan rumus :

ingat pertambahan panjang harus dalam satuan meter :

∆x = 0,5 cm = 0,005 m (saya menggunakan data kolom pertama, kalian boleh memilih penyelesaian soal dengan data pada kolom-kolom lainnya)

jadi besarnya konstanta pegas = 400 N/m ( C ).

7. Bola bermassa 0,25 kg ditekan pada pegas dengan gaya F seperti pada gambar. anggap percepatan grafitasinya ( g ) = 10 m/s2. Ketika gaya F dihilangkan, bola terlontar ke atas setinggi h meter. Jika energi untuk melontarkan bola besarnya 1,0 joule, maka tinggi h adalah.......

A. 50 cmB. 40 cmC. 35 cmD. 25 cmE. 15 cm

Jawab :

Pada soal di atas terjadi perubahan energi potensial pegas menjadi energi potensial grafitasi.Rumus-rumusnya :

Keterangan : m  = massa (Kg)g   = percepatan grafitasi (m/s2) = 10 m/s2

h   = ketinggian (m)F   = gaya (N)∆x = pertambahan panjang pegas (m)

karena besarnya  energi potensial pegas sudah diketahui maka rumus energi potensial pegas tidak digunakan :