perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA
PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PADA
PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
SKRIPSI
OLEH
NAILUL IZZAHK1303052
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA
PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PADA
PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
Oleh :
NAILUL IZZAH
K1303052
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Nailul Izzah (K1303052), ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJARMAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITASSEBELAS MARET PADA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMANLAPANGAN (PPL) TAHUN AKADEMIK 2009/2010.Skripsi, Surakarta:Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta,2009.
Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan kemampuanmahasiswa program studi pendidikan matematika dalam merencanakanpembelajaran pada pelaksanaan PPL tahun akademik 2009/2010. (2) Untukmendeskripsikan kemampuan mahasiswa program studi pendidikan matematikadalam melaksanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPL tahun akademik2009/2010. (3) Untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa program studipendidikan matematika dalam melakukan penilaian pada pelaksanaan PPL tahunakademik 2009/2010.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalahmahasiswa pendidikan matematika yang mengikuti perkuliahan PPL tahunakademik 2009/2010. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampelbertujuan (purposive sample). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalahmetode angket, metode wawancara, metode observasi dan dokumentasi. Metodeangket dan wawancara mahasiswa serta dokumentasi untuk memperoleh datakemampuan mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, penilaianpembelajaran sedangkan angket respon siswa untuk memperoleh data kemempuansiswa dalam melaksanakan dan penilaian pembelajaran.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan:(1) Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dalam
Merencanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPL tahun Akademik2009/2010Sebagian mahasiswa sudah dapat merencanakan pembelajaran dengan baiksesuai dengan standar proses baik komponen maupun prinsip-prinsippenyusunannya sudah dipenuhi. Perencanaan dilakukan agar terjadinyaproses belajar yang dapat mengantar siswa mencapai tujuan yang diharapkan.
(2) Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dalamMelaksanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPL tahun Akademik2009/2010a) Kegiatan Awal/ Pendahuluan
Sebagian mahasiswa pendidikan matematika sudah mampu sudah mampumembuka pelajaran dengan baik, akan tetapi aspek yang paling essensialdalam kegiatan awal yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran hanyadilakukan seorang responde saja. Oleh karena itu mahasiswa belummampu mengawali kegitan pembelajaran dengan baik.
b) Kegiatan Inti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
Semua mahasiswa dapat menerapkan ketrampilan-ketrampilan yang antaralain ketrampilan bertanya, ketrampilan memberi penguatan, danketrampilan pengelolaan kelas pada kegiatan inti selama pembelajaranberlangsung.
c) Kegiatan Akhir/ PenutupSebagian mahasiswa sudah mampu menutup pelajaran dengan baik denganpenyusunan rangkuman materi bersama merangkum dan melakukan tindaklanjut kepada siswa
(3) Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dalamMelakukan Penilaian pada Pelaksanaan PPL tahun Akademik 2009/2010Sebagian mahasiswa sudah mampu melaksanakan penilaian berupa tes kecil/kuis, portofolio untuk mengukur aspek afektif dan psikomotor berupa LKS,dan buku latihan siswa. pelaksanaan penilaian yang dilakukan belumkontinyu secara konsisten, sistematik, dan terprogram. Hal tesebut disebabkankarena waktu yang diberikan dalam pelaksanaan PPL terbatas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Nailul Izzah (K1303052), ANALYSIS OF TEACHING ABILITY OFSTUDENTS OF MATHEMATICS EDUCATION COURSES FACULTY OFTEACHER TRAINING AND EDUCATION SEBELAS MARET SURAKARTAUNIVERSITY ON THE IMPLEMENTATION OF FIELD EXPERIENCEPROGRAM (PPL) ACADEMIC YEAR 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Faculty ofTeacher Training and Education. University of Eleven MarchZSurakarta,X2011.
The purpose of this research were (1) To describe the ability of studentsof mathematics education courses in planning for the implementation of the PPLlearning academic year 2009/2010. (2) To describe the students' ability inmathematics education courses carry out execution of PPL learning in academicyear 2009/2010. (3) To describe the ability of students of mathematics educationcourses in conducting an assessment on the implementation of PPL academic year2009/2010.
Type of research was a qualitative study. Subjects were students ofmathematics education that followed the lectures PPL academic year 2009/2010.Sampling was done with a technique aimed at the sample (purposive sampling).Data collection techniques used methods of observation and documentation.Observation and documentation method used to obtain data on students' ability toplan, implement, assessment of learning.
From this research, it is concluded:(1) The ability of students of mathematics education courses in planning for the
implementation of the PPL learning academic year 2009/2010Some students are able to plan lessons well in accordance with the standardprocess of both the components and principles of the preparation is alreadyfilled.
(2) The students' ability in mathematics education courses carry out execution ofPPL learning in academic year 2009/2010
a) The Preliminary / IntroductionMost students of mathematics education has been able been able to openthe lesson well, but the most essential aspect in the early events thatconvey the purpose of learning is only done by one the subject.Therefore, students not yet able to initiate activity of learning well.
b) Core ActivitiesAll students can apply skills include skills to ask, given the strengtheningof skills, and classroom management skills in core activities during thelearning takes place.
c) The End / ClosingSome students have been able to close the lesson well with thepreparation of summary together with summarizing and conduct follow-up to the students
(3) The ability of students of mathematics education courses in conducting anassessment on the implementation of PPL academic year 2009/2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Some students have been able to carry out the assessment of small tests /quizzes, portfolios to measure affective and psychomotor aspects of the formof worksheets, and student workbooks. implementation of continuousassessment has not been consistent, systematic, and programmed. Thistesebut due time given the limited implementation of the PPL.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
“Bahwa sesungguhnya sholatku ibadahku hidupku dan matiku hanya untuk Allah
Tuhan Semesta Alam”.
(Doa Iftitah)
“Tuntutlah ilmu dan belajarlah, untuk itu kau harus bekerja keras dan bersabar”.
(Umar bin Khattab RA)
“…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…...
(QS. Al Mujaadilah: 11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya yang tersusun dengan penuh kesungguhan
dan ketulusan hati ini, Kupersembahkan kepada:
Siti Nurjannah (Ibuku), yang selalu
mendoakanku dan mengingatkanku akan
Keagungan Ilahi serta dengan ikhlas
memberikan kasih sayang.
Khamid Sukandar (Bapakku), yang telah
memberikan segala yang terbaik baik
material maupun spiritual dan membuatku
memahami arti dari suatu kehidupan.
Muhamad Toyib (Suamiku), yang dengan
sabar telah rela menjalani segala peran di
sampingku.
Muhammad Imam Shoffa Syahida & Rizkiya
Kamila Farhana (Anak-anakku), kalian
adalah alasan untukku menyelesaikan semua
ini.
Mahasiswa P. Math dari berbagai angkatan,
atas dukungan dan kebersamaan yang indah.
UNS yang selalu kubanggakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih indah untuk diucapkan selain ungkapan rasa
syukur kepada Allah SWT Dzat yang mengatur setiap desah nafas setiap makhluk
di bumi ini. Betapa tidak, atas limpahan nikmat dan kemurahan-Nya skripsi yang
berjudul “Analisis Kemampuan Mengajar Mahasiswa Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
pada Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademik
2009/2010" dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan kripsi ini tidak
terlepas dari bimbingan, saran, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak yang
sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada segenap pihak antara lain:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan FKIP UNS yang telah
memberikan ijin menyusun skripsi ini.
2. Dra. Hj. Kus Sri Martini, M.Si, Ketua Jurusan P. MIPA FKIP UNS yang
telah memberikan ijin menyusun skripsi ini.
3. Triyanto, S.Si, Msi, Ketua Program P. Matematika FKIP UNS yang telah
memberikan ijin menyusun skripsi ini.
4. Heny Ekana Ch, S.Si, M.Pd Koordinator Skripsi P. Matematika FKIP UNS
yang telah memberikan kemudahan dalam pengajuan ijin menyusun skripsi
ini.
5. Drs. Mardjuki, M.Si, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat membantu dalam
penulisan skripsi ini.
6. Dr. Imam Sujadi, M.Si, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,
kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat membantu dalam
penulisan skripsi ini.
7. Drs. Sukardjo, MA, Kepala SMA Negeri 2 Surakarta yang telah memberikan
ijin untuk melaksanakan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
8. Drs. F. Handoyo, M.M, Kepala SMP Negeri 10 Surakarta yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
9. Parno, S.Pd, Guru bidang studi matematika SMP Negeri 10 Surakarta yang
telah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk melakukan penelitian .
10. Sri Margono, S.Pd, Guru bidang studi Matematika SMA Negeri 2 Surakarta
yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk melakukan
penelitian.
11. Dra. Nunuk Sarwiyati, Guru bidang studi Matematika SMA Negeri 2
Surakarta yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk
melakukan penelitian.
Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
memberikan sedikit kontribusi serta masukan bagi dunia pendidikan guna
mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Surakarta, April 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
ABSTRAK .................................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... xi
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4
D. Perumusan Masalah ................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 7
A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 7
1. Program Pengalaman Lapangan ........................................... 7
2. Pembelajaran Matematika ...................................................... 13
3. Standar Proses Pembelajaran ................................................ 14
4. Kompetensi Keguruan .......................................................... 22
5. Ketrampilan-ketrampilan Mengajar Guru............................. …25
B. Kerangka Berfikir ...................................................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 38
A. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian ....................................... 38
1. Tempat Penelitian ...........................................................…. 38
2. Subyek Penelitian ................................................................ 38
3. Waktu Penelitian .................................................................. 38
B. Jenis Penelitian .......................................................................... 39
C. Sumber Data .............................................................................. 39
D. Teknik Sampling ....................................................................... 39
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 40
F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 41
G. Teknis Analisis Data .................................................................. 41
H. Keabsahan Data .................................................................... 45
I. Prosedur Penelitian ............................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 48
A. Data dan Data Hasil Penelitian ................................................... 48
B. Hasil Pemilihan Subjek ......................................................... 48
C. Analisis Data Kemampuan Merencanakan Pembelajaran ....... 49
1. Analisis kemampuan Responden-1 merencanakan
pembelajaran ................................................................. 49
2. Analisis kemampuan Responden-2 merencanakan
pembelajaran ................................................................ 52
3. Analisis kemampuan Responden-3 dan responden-4
merencanakan pembelajaran .......................................... 56
D. Analisis Data Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran ...... 60
1. Analisis kemampuan Responden-1 dalam melaksanakan
pembelajaran ......................................................................... 60
2. Analisis kemampuan Responden-2 dalam melaksanakan
pembelajaran …………………………………………....... 62
3. Analisis kemampuan Responden-3 dalam melaksanakan
pembelajaran …………………………………………....... 64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
4. Analisis kemampuan Responden-2 dalam melaksanakan
pembelajaran …………………………………………....... 66
E. Analisis Data Kemampuan Melakukan Penilaian ................... 67
1. Analisis kemampuan Responden-1 dalam
melakukan penilaian ....................................................... 68
2. Analisis kemampuan Responden-2 dalam melakukan
penilaian ....................................................................... 69
3. Analisis kemampuan Responden-3 dan responden-4
dalam melakukan penilaian ............................................ 69
F. Deskripsi dan Pembahasan Permasalahan Penelitian.............. 70
1. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika dalam Merencanakan Pembelajaran pada
Pelaksanaan PPL tahun Akademik 2009/2010 ..................... 70
2. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika dalam Melaksanakan Pembelajaran pada
Pelaksanaan PPL tahun Akademik 2009/2010 ..................... 73
3. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika dalam Melakukan Penilaian pada
Pelaksanaan PPL tahun Akademik 2009/2010 ..................... 77
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................. 79
A. Kesimpulan ............................................................................... 79
B. Implikasi .................................................................................... 80
1. Implikasi Teoritis ................................................................. 80
2. Implikasi Praktis .................................................................. 80
C. Saran ......................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 37
Gambar 2 Analisis Data Model Interaktif ................................................... 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Peserta PPLtahun 2009 ............................................ 84
Lampiran 2 Nama-nama Subjek Penelitian ........................................... 86
Lampiran 3 Pedoman Penelitian Analisis Kemampuan Mengajar
Mahasiswa Program Pendidikan Matematika PPL TA
2009/2010 .......................................................................... 87
Lampiran 4 Lembar Dokumentasi Kelengkapan Perangkat
Pembelajaran dan Media Pembelajaran .............................. 88
Lampiran 5 Pedoman Observasi Kemampuan Melaksanaan
Pembelajaran ...................................................................... 89
Lampiran 6 Lembar Observasi Kemampuan Melaksanaan
Pembelajaran ......................................................................
Lampiran 7 Perangkat Pembelajaran (RPP)
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Soal-Jawaban Kuis
Lampiran 9 Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika pada
Pelaksanaan PPL tahun Akademik 2009/2010
Lampiran 10 Perijinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, keberadaan, peran, dan fungsi guru merupakan
salah satu faktor yang sangat dominan. Guru merupakan bagian terpenting dalam
proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal maupun nonformal. Oleh
sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, guru
tidak dapat lepas dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensinya.
Filosofi sosial budaya dalam pendidikan di Indonesia telah menempatkan
fungsi dan peran guru sedemikian rupa sehingga para guru di Indonesia tidak
jarang telah diposisikan mempunyai peran ganda, bahkan multi fungsi. Mereka
dituntut tidak hanya sebagai pengajar yang harus mampu mentransformasikan
nilai-nilai ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus sebagai pendidik yang mampu
menjaga moral anak didiknya. Bahkan tidak jarang para guru dianggap sebagai
orang kedua setelah orang tua anak didiknya dalam proses pendidikan secara
global.
Dalam suatu istilah, guru merupakan sosok yang 'digugu' dan 'ditiru',
dihormati dan dicontoh. Guru juga dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Namun realitanya, tidak demikian yang ditemui di lapangan. Guru yang sejatinya
berfungsi sebagai fasilitator belajar anak didik dan menjadi panutan bagi mereka,
tampaknya belum mampu menjalankan fungsinya secara optimal.
Permasalahan yang berkaitan dengan tugas seorang guru, tiap hari menjadi
sorotan publik. Problem tersebut diantaranya adalah rendahnya mutu
pembelajaran yang disebabkan karena beratnya beban yang diemban guru,
minimnya fasilitas pembelajaran di sekolah, dan rendahnya kesejahteraan guru
(Kompas, 11/11/2004). Selain itu rendahnya kompetensi guru yang tersedia serta
manajemen pendidikan yang ala kadarnya dapat mengakibatkan kegiatan belajar
mengajar (KBM) kurang maksimal. Kadang-kadang seorang guru di suatu sekolah
--pada umumnya di daerah terpencil-- mengajarkan mata pelajaran yang bukan
bidangnya, hanya karena tidak adanya guru yang mengajar mata pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
tersebut. Akibat manajemen yang tak teratur itulah, mutu pendidikan kian hari
kian merosot.
Dilain pihak, guru dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi peserta
didiknya. Untuk mencapai tujuan pendidikan, tak semudah yang seperti
dibayangkan, akan tetapi diperlukan proses yang cukup panjang dan rumit.
Dengan meminjam istilah Mohammad Uzer Usman (2002), bahwa guru yang
profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan yang maksimal. Jelasnya, untuk menjadi guru yang
profesional dapat dikatakan gampang-gampang susah. Karena ia mesti memiliki
sekian kemampuan yang spesifik, baik menyangkut materi maupun nonmateri.
Ada yang berpendapat bahwa metode lebih penting daripada materi itu sendiri.
Susah memang jika guru tidak menguasai strategi atau teknik mengajar yang baik,
tapi penguasaan bahan ajar pun juga tidak boleh diabaikan.
FKIP sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai tujuan menyiapkan
calon tenaga pendidik dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menghasilkan
lulusan yang siap pakai. Oleh karena itu diperlukan suatu kegiatan yang ditujukan
sebagai ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional. Untuk itulah
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan dalam rangka
mewujudkan hal tersebut. Dengan diadakan PPL akan dapat memberi latihan
yang dimaksudkan agar mahasiswa sebagai calon tenaga kependidikan memiliki
kompetensi keguruan dalam menghadapi tugas mengajar ketika nantinya menjadi
seorang guru.
Namun pada kenyataannya, ada beberapa guru pamong yang belum
mempercayai kemampuan mahasiswa untuk mengajar di dalam kelas. Beberapa
alasan yang dikemukakan adalah siswa merasa kesulitan untuk memahami materi
yang disampaikan mahasiswa sehingga guru pamong harus mengajarkan kembali
materi tersebut. Oleh karena itu mahasiswa hanya diberikan waktu mengajar yang
sedikit bahkan tidak sama sekali. Hal tersebut terjadi diduga karena masih
kurangnya kemampuan mengajar yang dimiliki mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Dalam pembelajaran, perangkat pembelajaran sangat penting untuk
mendukung kegiatan pembelajaran. Walaupun mahasiswa sudah pernah berlatih
memyusun perangkat pada perkuliahan, namun singkatnya waktu yang diberikan
dan juga materi yang perlu disajikan juga bermacam-macam sehingga mahasiswa
tidak dapat memyiapkan perangkat pembelajaran dengan baik.
Sesungguhnya kemampuan mengajar yang berupa penguasaan
ketrampilan–ketrampilan dasar mengajar telah dikuasai mahasiswa melalui
perkuliahan–perkuliahan, baik perkuliahan teori maupun praktik mengajar (micro
teaching) yang telah mereka jalani selama 6 semester pertama. Idealnya pada saat
PPL, mahasiswa sudah siap untuk mengaplikasikan seluruh ilmu yang telah
didapat selama masa perkuliahan 6 semester dan pada masa PPL mahasiswa
dikenalkan dengan kondisi nyata dunia pendidikan. Dengan ini FKIP berharap
besar, kompetensi keguruan dapat diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti
PPL. Namun ternyata kondisi di lapangan berbeda. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara terhadap mahasiswa PPL pada pelaksanaan PPL tahun ajaran
2008/2009, mahasiswa PPL dihadapkan pada situasi yang berbeda dengan yang
mereka harapkan untuk mengaplikasikan kemampuan mengajar mereka,
bergantung dari kondisi dan keadaan siswa serta fasilitas yang dimiliki sekolah,
sehingga mereka belum merasa optimal. Oleh karena itulah, peneliti merasa
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Analisis Kemampuan
Mengajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Pada Pelaksanaan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademik 2009/2010”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasar latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut.
1. Guru yang sejatinya berfungsi sebagai fasilitator bagi anak didiknya, dan
menjadi panutan bagi mereka, belum mampu menjalankan fungsinya secara
optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Rendahnya mutu pengajaran yang dilakukan guru diduga karena beratnya
beban yang diemban guru, minimnya fasilitas pembelajaran di sekolah, dan
rendahnya penguasaan materi guru serta manajemen pendidikan yang ala
kadarnya termasuk penilaian yang belum terstruktur dan kontinyu.
3. Rendahnya kepercayaan guru pamong pada kemampuan mengajar mahasiswa
untuk melakukan kegiatan mengajar di kelas.
4. Mahasiswa PPL dihadapkan pada situasi yang berbeda dengan yang mereka
harapkan, oleh karena itu mereka tidak dapat menyiapkan perangkat
pembelajaran dengan baik.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah serta agar masalah yang dikaji
dalam penelitian ini menjadi terarah dan tidak melebar terlalu jauh, peneliti
membatasi masalah sebagai berikut.
1. Kemampuan mengajar mahasiswa yang dimaksud adalah kemampuan
merencanakan pembelajaran, kemampuan melaksanakan pembelajaran dan
kemampuan melakukan penilaian.
2. Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika yang mengambil mata kuliah PPL pada tahun ajaran 2009/2010.
3. Analisis kemampuan mengajar mahasiswa PPL dilakukan dengan cara
membandingkan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
evaluasi dengan standar proses.
D. Perumusan Masalah
Berdasar hal-hal yang telah diuraikan pada latar belakang masalah,
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa program studi pendidikan matematika
dalam merencanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPL tahun akademik
2009/2010?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa program studi pendidikan matematika
dalam melaksanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPL tahun akademik
2009/2010?
3. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa program studi pendidikan matematika
dalam melakukan penilaian pada pelaksanaan PPL tahun akademik
2009/2010?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan dan pembatasan masalah tersebut, tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa program studi pendidikan
matematika dalam merencanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPL tahun
akademik 2009/2010.
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa program studi pendidikan
matematika dalam melaksanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPL tahun
akademik 2009/2010.
3. Untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa program studi pendidikan
matematika dalam melakukan penilaian pada pelaksanaan PPL tahun
akademik 2009/2010.
F. Manfaat Penelitian
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam
memberikan masukan terhadap upaya peningkatan kualitas mahasiswa
sebagai calon tenaga kependidikan yang siap pakai. Secara operasional
manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Informasi tentang kemampuan mengajar mahasiswa matematika dapat
bermanfaat sebagai umpan balik bagi FKIP UNS khususnya program studi
Pendidikan Matematika dalam membenahi materi, sistem perkuliahan dan
pelaksanaan PPL sebagai usaha untuk meningkatkan kompetensi mengajar
para calon tenaga pendidik profesional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Bagi mahasiswa Pendidikan Matematika yang mengikuti PPL dapat
digunakan sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki,
sehingga dapat menimbulkan kesadaran betapa pentingnya mengasah
ketrampilan diri dari berbagai sumber.
3. Bagi penulis, dapat memberikan wawasan, pengetahuan serta pengalaman
dalam mengembangkan disiplin ilmu yang telah penulis miliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka digunakan sebagai dasar untuk menemukan
jawaban atas suatu permasalahan. Dengan demikian penulis dapat
mengemukakan teori-teori sebagai berikut.
1. Program Pengalaman Lapangan
Penelitian ini dilakukan atas dasar pemikiran bahwa Program
Pengalaman Lapangan merupakan salah satu bentuk dari kegiatan akademis
yang dilaksanakan di lapangan guna memberikan bekal kompetensi keguruan
termasuk kemampuan mengajar kepada mahasiswa FKIP UNS sehingga perlu
diteliti kemampuan melaksanakan pembelajaran mahasiswa pada pelaksanaan
PPL tahun Ajaran 2009/2010. Berikut ini penulis sajikan ketentuan PPL FKIP
UNS yang berkaitan dengan kegiatan mengajar berdasarkan Buku Pedoman
Pelaksanaan PPL tahun Ajaran 2009/2010.
a. Pengertian Program Pengalaman Lapangan
Program Pengalaman Lapangan adalah salah satu kegiatan kurikuler
yang merupakan kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah
dihayati dan dialami oleh mahasiswa di LPTK, PPL dapat diartikan sebagai
suatu program yang merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang
profesional.
Dengan demikian PPL adalah suatu program yang mempersyaratkan kemampuan
aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar yang telah diperoleh
sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang
berkaitan dengan jabatan keguruan baik kegiatan mengajar maupun tugas-
tugas keguruan lainnya.
b. Tujuan Program Pengalaman Lapangan
1) Tujuan Umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Untuk mempersiapkan mahasiswa calon guru agar kelak dapat menjadi
tenaga pendidik yang profesional guna membantu pemerintah dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan.
2) Tujuan Khusus
Tujuan akhir Program Pengalaman Lapangan adalah memberikan pelatihan
bagi mahasiswa sebagai calon guru yang profesional dan bertanggung
jawab, yaitu:
a). Dapat mengenal dengan cermat lingkungan fisik, administrasi,
akademik, dan sosial psikologis sekolah tempat pelatihan prajabatan
berlangsung.
b). Dapat menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar.
c). Mampu menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan
secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
d). Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan
sekolah.
e). Mampu menarik kesimpulan nilai edukatif dan penghayatan
pengalaman selama pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil
refleksi itu dalam bentuk laporan.
c. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari Program Pengalaman Lapangan adalah
untuk membentuk pribadi calon guru yang memiliki seperangkat pengetahuan,
keterampilan, sikap, nilai, serta tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya,
serta cakap dan tepat menggunakannya di dalam penyelenggaraan pendidikan
dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
d. Jenis Kegiatan PPL
Kegiatan yang harus dilaksanakan mahasiswa pada waktu melaksanakan PPL
adalah:
1) Observasi lapangan untuk memperoleh gambaran lapangan (field
familiarization) pendahuluan tentang keadaan persekolahan, misalnya
observasi tentang:
a). Situasi dan kondisi sekolah pada umumnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b). Pelaksanaan tugas-tugas guru
c). Situasi pengelolaan kelas
d). Kondisi siswa
e). Hubungan antara guru dan sebagainya
2) Latihan ketrampilan mengajar terbatas (micro teaching) misalnya:
a). Latihan membuka pelajaran
b). Latihan bertanya
c). Latihan memberi motivasi/penguatan
d). Latihan menutup pelajaran, dan sebagainya
3) Latihan ketrampilan mengajar secara penuh di depan kelas secara
terbimbing maupun mandiri
4) Latihan melaksanakan tugas–tugas kependidikan, selain mengajar,
misalnya:
a). Mengikuti rapat-rapat guru yang berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar
b). Mengenal lapangan sekolah seperti: organisasi sekolah, kurikulum,
ulangan umum/ujian kepegawaian, perkantoran, gedung, fasilitas
sekolah, murid dan sebagainya.
5) Ujian praktek mengajar
e. Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan secara terbimbing,
terpadu dan terarah. Artinya mahasiswa calon pendidik dibimbing oleh guru
pamong, dosen pembimbing, kepala sekolah dan petugas lapangan dalam
berbagai kegiatan pengalaman lapangan berdasarkan koordinasi pelaksanaan
masing-masing.
Program pengalaman Lapangan dilaksanakan dengan sistem blok
dimana para mahasiswa yang sedang mengikuti PPL tidak dibenarkan
mengikuti kuliah.
Mahasiswa yang mengambil mata kuliah PPL, idealnya menjalani
tahap-tahap sebagai berikut.
1) Teori dan pengenalan lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Pengenalan lapangan bagi mahasiswa calon guru perlu dilakukan sedini
mungkin karena pembentukkan sikap profesional keguruan tidak dapat
dibangun dalam waktu sekejab. Pengenalan lapangan secara dini
dilaksanakan dalam bentuk:
a). Penugasan mahasiswa dalam mata kuliah tertentu yang terkait dengan
kegiatan tugas-tugas keguruan di lapangan antara lain mencakup:
(1).Administrasi sekolah
(2).Pengembangan kurukulum
(3).Metode pembelajaran
(4).Media pembelajaran
(5).Bimbingan belajar
b). Kegiatan observasi tersebut ditentukan oleh proses belajar mengajar di
sekolah
c). Pelaksanaan observasi ini dibimbing oleh Dosen Pembina mata kuliah
yang bersangkutan
d). Pengenalan lapangan secara dini ini baru dapat dilaksanakan ketika
mahasiswa mengambil program keguruan
2) Pelatihan ketrampilan dasar mengajar
Kegiatan pelatihan ketrampilan dasar mengajar (PPL 1) dilakukan
sebelum mahasiswa calon guru melaksanakan observasi-observasi di
sekolah dalam rangka PPL secara terstruktur.
PPL 1 yang merupakan program simulasi pada hakekatnya
tercakup dalam kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Proses belajar Mengajar
(MKPBM) seperti tercantum dalam kurikulum FKIP Program simulasi
dilaksanakan di kampus dalam bentuk kegiatan Pengajaran mikro yang
ditangani oleh dosen pembimbing penyelenggaraannya disesuaikan
dengan kondisi yang ada dan merupakan pra syarat dapat mengikuti PPL.
3) Pelatihan ketrampilan mengajar dan tugas lainnya secara terbimbing
a). Latihan mengajar
(1).Latihan mengajar terbatas (sederhana)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
(a). Merencanakan dan membuat persiapan mengajar untuk satu
kali pertemuan
(b).Memilih dan menggunakan strategi mengajar yang cocok
(2).Latihan mengajar lengkap dengan bimbingan(a). Merencanakan unit pengajaran
(b).Memilih dan menggunakan beberapa strategi mengajar
(c). Memilih dan membuat dan menggunakan media pengajaran
yang cocok
(d).Mengevaluasi pelaksanaan pengajaran
(e). Proses pembimbingan dilaksanakan dengan supervisi klinis
(f). Frekuensi latihan mengajar terbimbing minimal 6 kali dengan 6
RF diselingi diskusi balikan supervisi
(g).Untuk kelas paralel materinya sama. RF dapat lebih dari satu
apabila metode dan KBMnya dirubah/disesuaikan.
b). Latihan Melaksanakan tugas-tugas keguruan di luar mengajar
(1).Partisipasi dalam kelas, ikut mengganti temannya yang tengah
latihan mengajar
(2).Partisipasi di sekolah
(a). Kegiatan ekstra kurikuler
(b).Karya wisata
(c). Piket sekolah
(3).Partisipasi dalam pertemuan orang tua murid dengan guru
(4).Latihan melaksanakan administrasi kependidikan
(a). Administrasi sekolah
(b).Administrasi kelas
(c). Administrasi kepegawaian
(5).Partisipasi dalam hubungan dengan petugas-petugas kependidikan
seperti : kakandep, kasi Olah raga, kasi kebudayaan, PLS dan
sebagainya (sejauh situasi dan kondisi memungkinkan)
(6).Frekuensi kegiatan ini pengaturanya oleh guru pamong/koordinator
guru pamong sesuai kondisi setempat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
4) Pelatihan ketrampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara
mandiri
a). Latihan mengajar
(1).Merencanakan beberapa unit pelajaran dari satu unit course.
(2).Memilih dan menggunakan berbagai strategi mengajar yang tepat
(3).Melaksanakan beberapa model pelajaran
(4).Melaksanakan rencana pengajaran yang sudah direncanakan
(5).Mengevaluasi hasil pelajaran
(6).Menganalisa pelaksanakaan pengajaran tiap unit
(7).Menganalisa hasil-hasil evaluasi
(8).Frekuensi latihan mengajar mandiri minimal 4 kali dengan 4 RF
diselingi diskusi balikan supervisi
b). Tugas keguruan lainnya
Sama dengan tugas-ugas keguruan yang telah disebutkan di atas, tetapi
dilaksanakan secara mandiri.
5) Pelaksanaan latihan mengajar secara terbimbing dan mandiri selama 10
minggu atau minggu 1 s/d minggu 10 (masa latihan mengajar efektif)
a). Untuk latihan terbimbing sekurang-kurangnya 6x latihan
b). Untuk Latihan mandiri sekurang-kurangnya 4x latihan
6) Ujian Praktek Mengajar
Ujian praktek mengajar dilaksanakan setelah kemampuan mengajar dinilai
cukup oleh Guru Pamong dan Dosen Pembimbing. Pengaturan ujian
mengajar diserahkan kepada masing-masing.
Calon yang akan menempuh ujian praktek mengajar diwajibkan:
a). Menyerahkan hasil observasi yang diketahui oleh dosen pembimbing,
guru pamong dan kepala sekolah satu mnggu sebelum ujian
dilaksanakan.
b). Mengambil tugas untuk ujian satu minggu sebelum ujian dilaksanakan
c). Menyerahkan persiapan tertulis (Rencana pembelajaran) kepada Guru
Pamong, Dosen Pembimbing selambat-lambatnya dua hari sebelum
pelaksanaaan ujian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
(Buku Pedoman Program Pengalaman Lapangan FKIP-UNS tahun 2009/2010)
2. Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Matematika
Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema
yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Sedangkan matematika dalam
bahasa belanda disebut wiskunde yang berkaitan dengan penalaran.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 723), matematika
adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur
operasional yang dipergunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan.
Definisi lain tentang matematika seperti diungkapkan Purwoto
(1998:4) “Matematika adalah pengetahuan tentang pola keteraturan,
pengetahuan tentang struktur terorganisasikan, mulai dari unsur-unsur yang
tidak didefinisikan ke unsur-unsur yang didefinisikan ke aksioma dan postulat
dan akhirnya ke dalil”. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif,
yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis
dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan
dalam matematika bersifat konsisten.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah ilmu tentang bilangan serta aturan-aturan operasional yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah dimana aturan-aturan tersebut
dikembangkan melalui penalaran deduktif.
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja yang melibatkan
interaksi antara guru dan siswa serta menggunakan kemampuan profesional
guru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 17), pembelajaran adalah proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Dalam proses pembelajaran, situasi dan suasana yang kondusif
harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar dengan
nyaman dan senang. Ini merupakan tugas guru sebagai fasilitator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
pembelajaran. Guru harus mampu mengontrol keadaan kelas sehingga
tercipta suasana yang kondusif bagi pembelajaran.
c. Pembelajaran Matematika
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Matematika merupakan usaha yang disengaja untuk belajar
yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa serta menggunakan
kemampuan profesional guru untuk mencapai tujuan kurikulum Matematika.
3. Standar Proses Pembelajaran
Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien.
a. Perencanaan Proses Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran,
standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar.
1) Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata
pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
Standar Proses dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam
pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara
mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa
sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun
di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi yang bertanggung jawab
di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang
menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk Ml, MTs, MA, dan
MAK.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta
didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan tau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah :
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah
pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu
mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi
acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar
atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode
pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta
karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai
pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan
untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI.
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
b. Inti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau
kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
3) Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan
awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta
didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
dan semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK,
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi
dan kondisi.
b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP.
Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2) Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3. memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
5. memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,
studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif;
5. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
6. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok;
7. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok;
8. memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,
serta produk yang dihasilkan;
9. memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
3. memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4. memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b) membantu menyelesaikan masalah;
c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
3) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
c. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan
terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau
lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil
pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan
Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
4. Kompetensi Keguruan
a. Pengertian Kompetensi Guru
Dalam dunia pendidikan, guru bertanggung jawab melaksanakan
kegiatan di sekolah dalam arti memberikan pengajaran pada para siswa.
Tanggung jawab ini direalisasikan dalam bentuk melaksanakan pembinaan
kurikulum, menuntun para siswa belajar, membina pribadi, watak dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
jasmaniyah siswa, mendiagnose kesulitan belajar siswa serta menilai
kemajuan belajar siswa yang menjadi tanggung jawabnya. Agar guru mampu
mengemban dan melaksanakan tanggung jawab ini, maka setiap guru harus
memiiki berbagai kompetensi yang relevan dengan tugas dan tanggung
jawabnya tersebut. Guru harus menguasai cara mengajar yang efektif, harus
mampu membuat model satuan pelajaran, mampu menjadi model para siswa,
mampu memberikan nasehat dan petunjuk yang berguna, menguasai teknik-
teknik memberikan bimbingan dan penyuluhan. Menyusun dan melaksanakan
prosedur penilaian kemajuan belajar dan sebagainya.
Berikut disajikan arti masing-masing istilah kompetensi dan guru.
Menurut Suhaenah Suparno (2002:2), kompetensi biasanya diartikan sebagai
kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau memiliki
ketrampilan dan kecakapan yang disyaratkan. Dalam pengertian ini jelas
bahwa setiap cara yang digunakan dalam pelajaran ditujukan untuk mencapai
kompetensi adalah untuk mengembangkan manusia yang bermutu yang
memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemauan sebagaimana disyaratkan.
Kata kompetensi dipilih untuk menunjukkan tekanan pada kemampuan
mendemonstrasikan pengetahuan.
Secara nyata orang yang kompeten adalah orang yang mampu
bekerja di bidangnya secara efektif dan efisien. Kadar kompetensi seseorang
tidak hanya menunjuk pada kuantitas kerja, tetapi sekaligus menunjuk pada
kualitas kerja. Berdasar pada pendapat di atas yang dimaksud kompetensi
adalah suatu kemampuan atau kecakapan seseorang dalam menentukan atau
memutuskan sesuatu sesuai dengan kewenangan dalam jabatannya untuk
melakukan suatu tugas, pemilikan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan
yang harus dimiliki seseorang pada jabatan tertentu.
Eksistensi seorang guru yang menjadi pusat pembahasan adalah
guru sebagai pendidik profesional di sekolah (pembahasan keguruan ini
bersifat umum untuk semua jenjang dan setiap jenis sekolah). Jabatan guru
yang bersifat profesional tersebut bersifat general (menuntut peningkatan
kecakapan keguruan secara berkesinambungan), integritas diri serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
kecakapan keguruannya selalu perlu ditumbuhkan dan diperkembangkan
(baik atas inisiatif sendiri maupun karena dorongan dan atau bantuan pihak
lain yang ikut bertanggung jawab terhadap mutu guru) dan sekaligus selaras
dengan arahan kode etik kerja gurunya.
Sardiman A. (1994:123) berpendapat bahwa:”Guru adalah salah satu
komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan
dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan”.
Sedangkan Ali Imron (1994: 3) berpendapat bahwa: ”Guru
dipandang sebagai kunci karena ia berinteraksi secara langsung dengan
muridnya dalam rangka proses belajar mangajar di sekolah”. Pendapat lain
dari W.J.S. Poerwodarminto (1995:335) menyatakan bahwa, guru dalah orang
yang pekerjaannya mengajar.
Menurut Piet A. Sahertian (1994:56) bahwa guru itu meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1) Kemampuan guru untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang telahdirancangkan
2) Ciri hakiki dari kepribadian guru menentukan arah pencapaian tujuanpendidikan yang telah ditentukan
3) Kompetensi adalah perilaku yang dipersyaratkan untuk mencapai tujuanpendidikan.
Kompetensi guru menunjuk pada kualitas kerja serta kuantitas
layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh guru secara standar. Jika guru
tidak menguasai kompetensi yang telah ditetapkan maka akan berakibat
kurang baik pada siswa maupun masyarakat pada umumnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
kompetensi guru adalah suatu hal yang dapat menggambarkan kemampuan
guru atas pemilikan pengetahuan, ketrampilan, kepribadian dan perilaku guru
dalam melaksanakan tugas utamanya yaitu mengajar sehingga dapat
menunjang pencapaian tujuan pendidikan.
b. Macam-macam Kompetensi Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Samana A. (1994: 53) berpendapat bahwa, Kompetensi keguruan
secara umum meliputi : Kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
kompetensi profesional.
Menurut Undang-undang Guru dan Dosen nomor 14 tahun 2005
pasal 10 ayat 1 dan PP no. 19 tahun 2005 pasal 28 ayat 3 bahwa kompetensi
guru profesional meliputi empat kompetensi yaitu kompetensi
kepribadian/personal, kompetensi sosial, kompetensi profesional, dan
kompetensi pedagogik dengan penjelasan sbagai berikut.
Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuanmengelola pembelajaran peserta didik.Yang dimaksud dengankompetensi kepribadian/personal adalah kemampuan kepribadian yangmantab, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladanpeserta didik.Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalahkemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guruuntuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien denganpeserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakatsekitar.
Berdasarkan penjelasan yang telah disebutkan di atas, dapat dirumuskan
indikator kompetensi keguruan sebagai barikut.
1) Kompetensi pedagogik
a). Kemampuan dalam memahami karakteristik peserta didik
b). Kemampuan merancang pembelajaran (menentukan metode/strategi
pembelajaran, alokasi waktu, dan media pembelajaran)
c). Kemampuan melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan
keterampilan dasar mengajar
d). Mampu mengadakan evaluasi hasil belajar.
2) Kompetensi kepribadian
a). Disiplin menjalankan tugas yang diberikan kepadanya
b). Kepemimpinan dan tanggung jawab dalam menangani tugas dan masalah
yang dihadapi di dalam kelas di lapangan
c). Berwibawa
d). Etika dan kesopanan( pakaian, tindakan, rambut, ucapan dan sebagainya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3) Kompetensi profesional
Kompetensi profesional, diartikan dengan mampu menguasai materi pelajaran
secara luas dan mendalam dalam rangka penyelesaian tugas-tugas keguruan,
terdiri atas:
a) Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang
studi yang diajarkannya.
b) Pemahaman terhadap kurikulum sekolah, terutama berkaitan dengan peran
dan tugasnya sebagai guru
c) Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metode dan strategi
pembelajaran
4) Kompetensi sosial
Kompetensi sosial, diartikan dengan mampu berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan siswa, sesama pendidik dan tenaga kependidikan
5. Keterampilan-keterampilan Mengajar Guru
Mengajar adalah suatu kegiatan yang kompleks. Dikatakan demikian,
karena kegiatan mengajar mengandung banyak unsur yang secara serempak
harus dilakukan bersama-sama. Unsur-unsur tersebut meliputi ilmu,
teknologi, seni dan bahkan pilihan nilai.
Mengajar juga menggunakan secara serempak dan intergratif sejumlah
keterampilan tertentu dilandasi oleh seperangkat teori dan diarahkan bagi
pemilihan nilai tertentu. Keterampilan-keterampilan tersebut harus dikuasai
oleh guru sebagai pengajar secara utuh. Penguasaan atas keterampilan
tertentu tersebut bersifat dinamik, olah karena itu, dapat dikembangkan dari
rentangan yang tidak sempurna sampai kepada rentangan yang sempurna.
Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar dapat
melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Disamping itu,
keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar guru bisa
mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Wina Sanjaya (2000:32) mengemukakan ketrampilan dasar
mengajar yang diperlukan sebagai calon guru meliputi:
a. Keterampilan Dasar bertanyab. Keterampilan Memberikan Reinforcementc. Keterampilan Variasi Stimulusd. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajarane. Keterampilan Mengelola KelasBerikut ini akan disajikan penjelasan dari masing – masing keterampilan dasar
mengajar.
a. Keterampilan Dasar Bertanya
Keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan keterampilan
yang sangat penting untuk dikuasai. Melalui keterampilan ini guru dapat
menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Pembelajaran akan
menjadi membosankan manakala selama berjam-jam guru menjelaskan materi
pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik hanya sekedar pertanyaan
pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir. Oleh karena itu,
dalam setiap proses pembelajaran, strategi pembelajaran apapun digunakan,
bertanya merupakan kegiatan yang selalu merupakan bagian yang tidak
terpisahkan. Para ahli percaya pertanyaan yang baik memiliki dampak yang
positif terhadap siswa, diantaranya:
1) Dapat meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam proses
pembelajaran
2) Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sebab berpikir itu sendiri
pada hakikatnya bertanya.
3) Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menuntun siswa untuk
menentukan jawaban.
4) Memusatkan siswa pada masalah yang sedang dibahas
Mengingat begitu pentingnya peranan bertanya dalam proses
pembelajaran, maka setiap guru harus memiliki keterampilan ini. Wina
Sanjaya (2000:33) memberikan beberapa saran dan teknik bertanya atau
menerima jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
1) Beberapa Petunjuk Teknis
a). Menunjukkan keantusiasan dan kehangatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
b). Memberikan waktu secukupnya kepada siswa untuk berpikir
c). Mengatur lalu lintas bertanya jawab
d). Menghindari pertanyaan ganda
2) Meningkatkan Kualitas Pertanyaan
a). Memberikan pertanyaan secara berjenjang
Yang dimaksud pertanyaaan secara berjenjang adalah pengaturan
pertanyaan yang dimulai dari pertanyaaan tingkat rendah ke
pertanyaan tingkat tinggi.
b). Menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk melacak
Pertanyaan-pertanyaaan yang sifatnya melacak sangat diperlukan
untuk meningkatkan kualitas bertanya sebagai alat pembelajaran. Wina
Sanjaya (2000:35) menyajikan beberapa hal berkaitan dengan
pertanyaan melacak antara lain:
(1).Ketika guru mendapatkan jawaban siswa dengan strukturkalimat yang rancu atau tidak jelas, maka guru dapatmengajukan pertanyaan yang mengharapkan siswamemperbaiki kalimat yang diajukan
(2).Ketika siswa menjawab berdasarkan alur pikiran ataupandangan menurut siswa sendiri, maka guru dapatmengajukan pertanyaan agar siswa dapat memberikanargumentasi yang tepat.
(3).Ketika siswa menjawab belum lengkap sesuai dngan konsepyang benar, maka guru dapat membimbing agar iswamemberikan jawaban yang lengkap. Dalam hal ini dapat jugaditeruskan dengan pertanyaan-pertanyaan yang bisa mendorongsiswa memberikan ilustrasi dan contoh-contoh yang konkret
Hal senada juga disampaikan oleh Turney seperti dikutip oleh Ali
Imron (1995:124) bahwa keterampilan bertanya memiliki komponen-
komponen. Komponen tersebut adalah:
1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat2) Pemberian acuan3) Pemusatan pertanyaan4) Pemindahan giliran5) Penyebaran pertanyaan6) Pemberian waktu berpikir7) Kehangatan dan keatusiasan bertanya8) Pemberian tuntutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
b. Keterampilan Memberikan Reinforcement
Wina Sanjaya (2000:35) menyatakan,”Keterampilan dasar penguatan
adalah segala bentuk respons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah
laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan
informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau responsnya yang
diberikan sebagai bentuk dorongan atau koreksi”.Demikian pula diungkapkan
oleh Ali Imron (1995:133) menyatakan bahwa pemberian penguatan
dilakukan pada saat siswa berhasil melaksanakan aktivitas/kegiatan yang
dikehendaki
Melalui keterampilan penguatan yang diberikan guru, maka siswa
akan merasa terdorong selamanya untuk memberikan respons setiap kali
muncul stimulus dari guru; atau siswa akan berusaha menghindari respons
yang dianggap tak bermanfaat. Dengan demikian, fungsi keterampilan
penguatan itu adalah untuk memberikan ganjaran kepada siswa sehingga siswa
akan besar hati dan meningkatkan partisipasinya dalam setiap proses
pembelajaran.
Ada dua jenis penguatan yang bisa diberikan oleh guru, yaitu
penguatan verbal yang merupakan penguatan yang diungkapkan dengan kata-
kata, baik kata-kata pujian dan penghargaan atau kata-kata koreksi, dan
penguatan nonverbal yang merupakan penguatan yang diungkapkan melalui
bahasa isyarat.
Wina Sanjaya (2000:36) mengungkapkan, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam memberikan penguatan agar penguatan itu dapat
meningkatkan motivasi pembelajaran. Hal-hal tersebut sebagai berikut.
1) Kehangatan dan keantusiasan
2) Kebermaknaan
3) Menggunakan penguatan yang bervariasi
4) Memberikan penguatan dengan segera
Ali Imron (1995:134) menyatakan ada beberapa komponen
memberikan penguatan. Adapun komponen-komponen tersebut adalah sebagai
berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1) Penguatan verbal yaitu suatu peguatan yang dilakukan denganmenggunakan kata-kata atau kalimat tertentu.
2) Penguatan dengan mimik atau gerakan badan yang menyertai penguatanverbal
3) Penguatan dengan cara mendekati siswa4) Penguatan dengan sentuhan5) Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan6) Penguatan dengan simbol atau benda
c. Keterampilan Variasi Stimulus
Wina Sanjaya(2000:36) menyatakan, ”variasi stimulus adalah
keterampilan guru untuk menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik
perhatian, tidak membosankan, sehingga siswa menunjukkan sikap antusias
dan ketekunan, penuh gairah dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah
kegiatan pembelajaran”. Demikian pula yang diungkapkan oleh Ali Imron
(1995:136), orang akan bosan dengan kehidupan yang monoton. Dengan
demikian adanya variasi stimulus mampu membangkitkan semangat dan
antusiasme siswa dalam belajar.
Ada tiga jenis variasi stimulus yang dapat dilakukan guru, yaitu:
1) Variasi pada waktu bertatap muka atau melaksanakan proses pembelajaran
Untuk menjaga agar proses pembelajaran tetap kondusif, teknik yang
dapat dilakukan adalah:
a). Penggunaan variasi suara. Suara guru hendaknya tidak senantiasa
mendatar terus, melainkan senantiasa berganti-ganti: kadang cepat,
kagdang lambat, kadang merendah, kadang meninggi. Demikian pula
dengan tekanan suara. Karena suara yang ditekankan memberikan
kesan kepada siswa bahwa hal tersebut memang penting.
b). Pemusatan perhatian (focusing). Agar siswa memusatkan perhatian
terhadap hal-hal penting, guru dapat memberikan isyarat-isyarat
dengan menunjuk pada sesuatu yang haru diperhatikan.
c). Kebisuan guru (teacher silence) atau kesenyapan. Kesenyapan adalah
suatu keadaan diam secra tiba-tiba dari pihak gru di tengah-tengah
ceramah waktu menerangkan sesuatu, dengan tujuan agar siswa segera
memperhatikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
d). Mengadakan kontak pandang (eye contact). Kontak pandang harus
dilakukan guru secara merata kepada seluruh siswanya, dan dalam
kontak pandang hendaknya guru berusaha seintim mungkin agar para
siswa merasa diperhatikan dan dihargai.
e). Gerak guru (tacher movement). Gerak badan dan mimik guru dapat
berfungsi sebagai pemerjelas terhadap hal-hal yang dijelaskan kepada
siswa.
2) Variasi dalam menggunakan media/alat bantu pembelajaran
Secara psikologis, siswa berada dlam keadaan berbeda, termasuk juga
dalam hal potensinya. Ada siswa yang bertipe audio, ada siswa yang
bertipe visual, dan ada siswa yang bertipe kedua-duanya. Olah karena itu,
variasi penggunaan media dan alat pembelajaran dapat dilakukan sebagai
berikut
a). Dengan menggunakan variasi media yang dapat dilihat (visual) seperti
menggunakan gambar, slide, foto, bagan, dan lain-lain.
b). Variasi alat atau media yang bisa didengar (auditif) seperti
menggunakan radio, musik, deklamasi, puisi dan lain sebagainya.
c). Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan
digerakkan (motorik)
3) Variasi dalam melakukan pola interaksi da kegiatan siswa
Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan
lingkungannya. Guru perlu membangun interaksi secara penuh dengan
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi
dengan lingkungannya. Kesalahan yang sering terjadi selama prses
pembelajaran berlangsung, guru hanya menggunakan pola interaksi satu
arah, yaitu dari guru ke siswa. Pola interaksi yang demikian bukan dapat
membuat iklim pembelajara menjadi statis, tetapi apat memasung
kreatifitas siswa. Oleh sebab itu, guru perlu mengggunakan variasi
interaksi dua arah yaitu pola interaksi siswa-guru-siswa, bahkan pola
interaks multi arah.
d. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh
guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa
agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang
disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang
diharapkan.Sebagaimana siungkapkan oleh Ali Imron(1995: 144) membuka
pelajaran dimaksudkan mengkondisikan siswa agar siap mental sebelum
pelajaran berlangsung. Dengan kata lain, membuka pelajaran adalah
mempersiapkan mental dan perhatian siswa agar siswa terpusat pada hal-hal
yang dipelajari.
Secara khusus tujuan dari membuka pelajaran adalah untuk:
1) Menarik perhatian siswa, yang bisa dilakukan dengan:
a). Meyakinkan siswa bahwa materi atau pengalaman belajar yang akan
dilakukan berguna untuk dirinya
b). Melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi siswa, misalnya dengan
menggunakan alat bantu
c). Melakukan interaksi yang menyenangkan
2) Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan:
a). Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya
menyapa dan berkomunikasi secara kekeluargaan
b). Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya mengajak untuk mempelajari
suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan
c). Mengaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan
dengan kebutuhan siswa.
3) Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan
dilakukan, yang dapat dilakukan dengan:
a). Mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus
dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan
b). Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran, sehingga
siswa memahami apa yang harus dilakukan
c). Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah
pembelajaran berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
d). Membuat kaitan. Keika guru akan membuka pelajaran, telebih dahulu
menghubungkan sesuatu yang akan disajikan dengan sesuatu yang
telah diketahui oleh siswa pada masa sebelumnya. Kaitan ini perlu
dibuat dengan maksud, sesuatu yang dipelajari tidak dipandang
terputus dengan bahasan-bahasan sebelumnya.
Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru
untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya
dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa,
serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Keterampilan
menutup pelajaran dimaksudkan agara siswa mendapatkan materi-materi
pokok atau rangkuman dari keseluruhan yang udah disajikan.
Menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara:
1) Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas,
sehingga siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh dan jelas tentang
pokok-pokok persoalan
2) Mengonsolidasi perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok agar
informasi yang telah diterima dapat membangkitkan minat untuk
mempelajari lebih lanjut
3) Mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk membentuk
pemahaman baru tentang materi yang telah dipelajari
4) Memberikan tindak lanjut serta saran-saran untuk memperluas wawasan
yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dibahas
e. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yng optimal dan mengembalikannya manakala
terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran. Hal senada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
disampaikan oleh Ali Imron (1995:145), pengelolaan kelas adalah penciptaan
suatu kondisi yang memungkinkan belajar siswa menjadi optimal.
Wina Sanjaya (2000:43) mengemukakan bahwa terdapat beberapa
jenis perilaku yang dapat mengganggu iklim belajar mengajar yaitu : tidak
adanya perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan adanya perilaku
mengganggu yang dilakukan siswa lain.
Tidak adanya perhatian siswa disebabkan oleh kurangnya motivasi
belajar siswa yang dapat didorong oleh:
1) Siswa menganggap tidak penting terhadap materi pelajaran yang dibahas
2) Siswa merasa telah memiliki kemampuan dan pemahaman akan materi
pelajaran yang sedang dibahas
3) Siswa erasa bosan atau tidak sesuai dengan pola mengajar yang diterapkan
guru
4) Siswa memandang guru kurang menguasai bahan pelajaran yang sedang
disajikan
Perilaku mengganggu dapat dilakukan siswa secara individual atau
kelompok. Perilaku ini biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala tingkah laku
seperti meniru ucapan atau kalimat guru secara sengaja, memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang semestinya tidak ditanyakan, mencemooh siswa,
melakukan gerakan-gerakan fisik yang mengganggu siswa lain dan lain
sebagainya. Jika dibiarkan perilaku tersebut akan menimbulkan suasana yang
tidak menyenangkan. Perilaku mengganggu dapat muncul dari beberapa faktor
diantaranya:
1) Kondisi psikologis siswa, misalnya siswa ingin diperhatikan atau MPO
(mencari perhatian orang)
2) Siswa pernah mengalami perlakuan yang tidak mengenakkan dari guru,
sehingga secara tidak sadar ia mempunyai perasaaan semacam balas
dendam.
Untuk menghindari perilaku menganggu yang telah disebutkan di atas,
Wina Sanjaya (2000:44) memberikan teknik-teknik khusus yang harus
dilakukan guru antara lain: Penciptaan kondisi belajar yang optimal,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
menunjukkan sukap tanggap, memusatkan perhatian, memberikan petunjuk
dan tujuan yang jelas dan memberi teguran dan penguatan
1) Penciptaan kondisi belajar yang optimal
Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal
berhubungan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dalam
mengendalikan kegiatan belajar mengajar agar berada dalam kondisi yang
kondusif sehingga perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran
2) Menunjukkan sikap tanggap
Menunjukkan sikap tanggap terhadap berbagai perilaku yang
muncul di dalam kelas, baik perilaku yang mendukung, seperti tanggap
terhadap perhatian siswa, keantusiasan siswa, motivasi belajar siswa yang
tinggi dan lain sebagainya; maupun tanggap terhadap setiap perilaku yang
tidak mendukung seperti ketidakacuhan, motivasi belajar yang rendah dan
lain sebagainya. Ketanggapan ini diarahkan agar kehadiran guru di kelas
benar-benar dirasakan oleh siswa. Menurut Wina Sanjaya (2000:44) Untuk
memberikan sikap tanggap ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain:
a). Memberikan komentar baik terhadap materi pelajaran yang akandipelajari maupun terhadap perilaku siswa. Komentar yangbersifat positif dan bisa menggugah perhatian siswa sangatdiperlukan untuk membangun suasana yang optimal.
b). Menjaga kontak mata, artinya setiap saat, guru perlumemperhatikan siswa melalui pandangan secara terus-menerus.
c). Gerak mendekat, artinya guru perlu memberikan perhatiankhusus baik kepada individu maupun kepada kelompok. Gerakmendekat akan memberi kesan adanya perhatian guru terhadapaktivitas siswa, sehingga akan terbangun suasana akrab danbersahabat antara guru dan siswa.
3) Memusatkan perhatian
Kondisi belajar mengajar akan dapat dipertahankan manakala
selama berlangsung guru bisa mempertahankan konsentrasi belajar siswa.
Wina Sanjaya (2000:45) memberikan teknik yang dapat digunakan untuk
mempertahankan perhatian siswa adalah dengan mempusatkan perhatian
siswa dengan cara:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1) Memberikan ilustrasi-ilustrasi secara visual, misalnya denganmengalihkan pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpamemutuskan kontak pandang baik terhadap kelompok maupunindividu.
2) Memberikan komentar secara verbal melalui kalimat-kalimatyang segar tanpa keluar dari konteks materi pelajaran yangsedang dibahas.
4) Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas
Siswa akan belajar dengan perhatian penuh, ketika memahami
tujuan yang harus dicapai serta mengerti yang harus dilakukan.
5) Memberi teguran dan penguatan
Teguran dan penguatan perlu dilakukan dalam rangka
memodifikasi tingkah laku. Teguran diperlukan untuk memberikan
respons negatif terhadap tingkah aku siswa. Penguatan perlu dilakukan
untuk memberikan respons positif dengan memberikan pujian atau
penghargaan baik secara verbal atau komentar-komentar yang wajar
maupun melalui isyarat-isyarat yang menyejukkan dan menyenangkan.
B. Kerangka Berpikir
Salah satu faktor penentu kualitas pendidikan adalah kualitas guru.
Sedangkan yang menentukan kualitas guru antara lain: motivasi menjadi
guru, bakat personal serta kualitas LPTK. Faktor yang akan diteliti disini
adalah mengenai kemampuan mengajar mahasiswa sebagai calon guru pada
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan yang merupakan mata kuliah
praktek yang harus diambil oleh mahasiswa LPTK, sebagai kulminasi dari
seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan diambil oleh mahasiswa.
Praktik mengajar pada pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan yang
efektif, mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan semua bekal yang
diperoleh melalui perkuliahan-perkuliahan. Pada kenyataannya terdapat
faktor – faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran pada Program
Pengalaman Lapangan yaitu karakter diri mahasiswa yang bersangkutan,
siswa yang diampu oleh mahasiswa tersebut, serta ketentuan yang berlaku
selama PPL juga standar proses sebagai acuan dalam mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Untuk keperluan penelitian, perlu digambarkan skema/kerangka
pemikiran sebagai berikut.
Keterangan
: Bekal Mahasiswa untuk Melaksanakan PPL
: Yang perlu dianalisis Mahasiswa pada saat Melaksanakan PPL
: Hasil Penelitian
Gambar 1 : Kerangka Berpikir
PerkuliahanTeori
KETENTUAN PELAKSANAAN PPLdan
STANDAR PROSES
Mahasiswa ProgramStudi PendidikanMatematika yangmengambil mata
kuliah PPLth.2009/2010
Pelaksanaan PPLPendidikanMatematika
UNS
Perkuliahan Praktik(Micro Teaching)
MAHASISWA PROGRAMSTUDI PEND.
MATEMATIKA FKIP UNSMEMILIKI KOMPETENSI
MENGAJAR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Matematika
FKIP UNS dan beberapa sekolah mitra PPL FKIP UNS berdasarkan atas hasil
angket mahasiswa PPL.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika FKIP UNS yang mengambil mata kuliah PPL pada tahun Ajaran
2009/2010.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan mulai Bulan Oktober tahun 2009
sampai Bulan Februari 2010.
Penelitian ini dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
No Kegiatan Tahun 2009 Tahun 2010
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1. Pengajuan Judul
2. Penyusunaan
Proposal
3. Ijin Penelitian
4. Pengumpulan data
5. Analisis Data
6. Penyusunan
Laporan
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini dapat digolongkan ke dalam penelitian kualitatif,
sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
deskriptif kualitatif. Sebagaimana dikutip dari Lexy J. Moleong (2007: 4),
“…Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati”. Sedangkan Lexy J.
Moleong (2007: 6) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian
yang bermaksud memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada objek
penelitian misalnya perilaku dan motivasi, selanjutnya data-data yang telah
terkumpul dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa serta dengan
memanfaatkan metode ilmiah.. Lexy J. Moleong (2007: 5) juga menyatakan
bahwa dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah
wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Informan atau narasumber yaitu Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika yang mengambil mata kuliah PPL pada tahun ajaran 2009/2010.
2. Dokumen yang berupa arsip atau catatan mengenai segala informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian.
3. Dokumen yang berupa rekaman kegiatan mengajar subjek penelitian.
D. Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program
studi pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah PPL pada tahun
ajaran 2009/2010. Untuk meneliti seluruh hal yang ada pada wilayah
penelitian maka peneliti harus meneliti seluruh populasi tersebut. Akan tetapi,
hal ini membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang besar. Oleh karena itu,
peneliti mengambil beberapa sampel, dimana pengambilan sampel dilakukan
dengan tujuan menggali informasi yang sebanyak-banyaknya dan sedalam-
dalamnya.
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik
purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu sampel diambil tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
ditekankan pada jumlah, melainkan ditekankan pada kekayaan informasi yang
dimiliki anggota sampel sebagai sumber data. Cara pengambilan sampel
didasarkan pada karakteristik-karakteristik tertentu yang dimiliki sampel
sesuai dengan tujuan penelitian karena sampel tidak dimaksudkan untuk
generalisasi. Lexy J. Moleong (2007: 224) berpendapat bahwa maksud
pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif adalah untuk menjaring
informasi sebanyak mungkin dari berbagai macam sumber. Patton (1984)
sebagaimana dikutip dari H.B Sutopo (2006: 64) berpendapat bahwa dalam
pelaksanaan pengumpulan data sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang
lentur dan terbuka maka pemilihan informan dan jumlahnya dapat
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam
memperoleh data.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan untuk
memperoleh data dalam penelitian. Menurut Goetz & LeCompte (1984)
sebagaimana dikutip dari H.B Sutopo (2006, 66) teknik pengumpulan data
dalam penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokkan dalam dua
jenis cara, yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat interaktif dan non
interaktif. Metode interaktif meliputi wawancara mendalam dan observasi
berperan serta, karena dalam kedua metode ini mungkin terjadi saling
mempengaruhi antara peneliti dengan sumber datanya. Metode non interaktif
meliputi kuesioner, mencatat dokumen atau arsip, serta observasi tak berperan
serta, karena dalam ketiga metode ini sama sekali tidak ada pengaruh antara
peneliti dengan sumber datanya. Sesuai dengan pendekatan penelitian
kualitatif dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini maka metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi.
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
merekam, mencatat dan mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan
dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian yaitu Kemampuan
Mengajar Mahasiswa PPL Matematika FKIP UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Metode dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan mendokumentasikan kegiatan praktik mengajar mahasiswa serta
mempelajari dokumen, arsip, catatan-catatan, atau hal-hal lain guna
melengkapi informasi-informasi agar lebih dalam dan lengkap. Dokumen
tersebut antara lain berupa kelengkapan perangkat pembelajaran yang disusun
oleh mahasiswa PPL seperti silabus, RPP, Rancangan Penilaian, Buku ajar
dan Media pembelajaran.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti (atau orang lain yang ditugasi) dalam kegiatan pengumpulan data
agar kegiatan pengumpulan data menjadi sistematis dan mudah (Budiyono,
2003:47). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar
dokumentasi kelengkapan RPP dan Media Pembelajaran, pedoman observasi
kemampuan melaksanakan pembelajaran, dan Lembar Kerja Siswa serta
Soal-jawaban Kuis.
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif data-data disajikan dalam bentuk kata-
kata verbal, bukan dalam bentuk angka. Data yang berupa kata-kata tersebut
masih sangat beragam, sehingga perlu diolah agar menjadi sistematis,
ringkas, dan logis.
Terdapat beberapa definisi tentang analisa data kualitatif,
diantaranya adalah sebagai berikut:
”Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upayayang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikandata, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yangpenting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapatdiceriterakan kepada orang lain.”
(Lexy J. Moleong, 2007: 248)”Dalam penjelasan mengenai karakteristik metodologi penelitian
kualitatif disebutkan secara jelas bahwa analisisnya bersifat induktif.Dalam hal ini analisis sama sekali tidak dimaksudkan untuk membuktikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
suatu prediksi atau hipotesis penelitian, tetapi semua simpulan yang dibuatsampai dengan teori yang mungkin dikembangkan, dibentuk dari semuadata yang telah berhasil ditemukan dan dikumpulkan di lapangan.”
(H.B. Sutopo, 2006: 105)
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa analisa data
kualitatif adalah proses pengorganisasian data-data yang diperoleh dari
lapangan, mempelajarinya dan selanjutnya dipilah-pilah sehingga dapat
dikelola dan digali kembali informasi-informasi penting yang dapat diperoleh
dan akhirnya data-data tersebut dapat disajikan secara baik dalam urutan yang
sistematis dan logis berdasarkan fakta-fakta dari lapangan dan sama sekali
tidak dimaksudkan untuk membuktikan suatu prediksi atau hipotesis
penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat permasalahan penelitian seperti telah
diuraikan pada bab I, antara lain :
4. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa program studi pendidikan matematika
dalam merencanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPL tahun akademik
2009/2010?
Adapun indikator yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kemampuan
mahasiswa program studi pendidikan matematika dalam merencanakan
pembelajaran adalah menyusun atau memiliki silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran,
standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar.
Untuk mendapatkan jawaban pada poin ini, peneleti menganalisis silabus dan RPP
yang di susun/dimiliki oleh peserta. PPL pada tahun ajaran 2009/2010
disesuaikan dengan ketentuan pada Standar proses pembelajaran.
5. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa program studi pendidikan matematika
dalam melaksanakan pembelajaran pada pelaksanaan PPL tahun akademik
2009/2010?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Adapun indikator yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kemampuan
mahasiswa program studi pendidikan matematika dalam melaksanakan
pembelajaran adalah kemampuan mahasiswa untuk melakukan kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Untuk mendapatkan jawaban pada poin ini, peneliti menggunakan instrumen yang
berupa dokumentasi sebagai data utama berupa rekaman video kemudian
diobservasi menggunakan pedoman observasi kemampuan melaksanakan
pembelajaran.
6. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa program studi pendidikan matematika
dalam melakukan penilaian pada pelaksanaan PPL tahun akademik
2009/2010?
Untuk mendapatkan jawaban pada poin ini, peneliti menganalisis dokumen berupa
Lembar Kerja Siswa dan soal-soal latihan/ kuis disesuaikan dengan ketentuan
penilaian pada Standar penilaian.
Dalam penelitian ini dilakukan empat kegiatan yang berhubungan
dengan data, yaitu :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data di lapangan
melalui dokumentasi baik rekaman maupun catatan. Data-data tersebut
diperoleh dari sumber-sumber yang telah dipilih. Data yang dikumpulkan
tersebut adalah data yang berkaitan dengan fokus penelitian yaitu tentang
Analisis Kemampuan Mengajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Pada Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun
Akademik 2009/2010.
2. Reduksi data
H.B Sutopo (2006: 114) menyatakan bahwa reduksi data merupakan
proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis
informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa reduksi data
merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul. Data yang direduksi
diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan memudahkan
peneliti untuk mengambil data lain yang diperlukan.
3. Penyajian data
Penyajian data dalam penelitian kualitatif dimaksudkan untuk
menemukan suatu makna dari kata-kata yang diperoleh, kemudian disusun
secara sistematis dan logis dari bentuk informasi yang kompleks menjadi
sederhana namun selektif dengan menggunakan bahasa dan kalimat peneliti
sehingga bisa lebih mudah dipahami.
4. Menarik kesimpulan dan verifikasi
Mengambil kesimpulan merupakan langkah analisis setelah pengolahan
data. Kesimpulan yang diambil mungkin masih terasa kabur dan diragukan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan verifikasi kesimpulan tersebut dengan
mencari data-data lain yang dapat mendukung kesimpulan tersebut serta
dengan mengecek ulang data-data yang telah diperoleh.
Keempat langkah dalam proses analisa data kualitatif tersebut
merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dimana suatu langkah
merupakan hal yang harus dilakukan untuk menuju langkah selanjutnya dan
terjadi hubungan antar satu langkah dengan langkah lain. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gambar 2 . Analisis Data Model Interaktif
(Sumber HB Sutopo, 2006 : 120)
H. Keabsahan Data
Untuk memperoleh data yang akurat serta dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah maka peneliti melakukan pemeriksaan
keabsahan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data menurut Lexy J.
Moleong (2007: 326-332) antara lain dapat dilakukan melalui :
1. Perpanjangan keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Hal ini dikarenakan dengan
perpanjangan keikutsertaan maka peneliti dapat lebih banyak mempelajari
kebudayaan dan keadaan lingkungan. Dengan perpanjangan keikutsertaan ini
maka peneliti memiliki waktu yang cukup lama sehingga dapat mendeteksi
dan memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data serta peneliti
juga dapat membangun kepercayaan para subjek penelitian.
2. Ketekunan / keajegan pengamatan
Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang diamati.
Dengan ketekunan pengamatan ini maka peneliti dapat mengadakan
pengamatan dengan teliti, rinci, dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor
yang menonjol sehingga diperoleh kedalaman data.
1Pengumpulan Data
3Penyajian Data
2Reduksi Data
4Verifikasi/penarikan
Kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Dalam penelitian ini, peneliti mengusahakan perpanjangan
keikutsertaan dan keajegan untuk memperoleh kepercayaan dan menjalin
keakraban dengan para subjek penelitian.
I. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu : tahap
persiapan, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan
penelitian. Untuk lebih jelasnya, masing-masing akan diuraikan sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan-kegiatan pada tahap persiapan ini meliputi :
a) Menyusun proposal penelitian.
b) Mengurus perijinan penelitian.
c) Menyusun instrumen-instrumen pengumpulan data.
2. Tahap Pengumpulan Data
Kegiatan-kegiatan pada tahap pengumpulan data ini meliputi:
a) Mengumpulkan data di lapangan dengan mengumpulkan Perangkat
pembelajaran dan merekam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
subjek penelitian.
b) Melakukan review dan pembahasan beragam data yang telah terkumpul
c) Memilah dan merangkum data sesuai kebutuhan.
3. Tahap Analisis Data
Kegiatan-kegiatan pada tahap analisa data ini meliputi:
a) Menentukan teknik analisa data yang tepat sesuai proposal penelitian
b) Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian di cross
check kan dengan temuan di lapangan
c) Setelah didapat data yang sesuai intensitas kebutuhan maka dilakukan
proses verifikasi dan pengayaan dengan mengkonsultasikan dengan
orang yang dianggap lebih ahli
d) Membuat simpulan akhir sebagai temuan penelitian.
4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.
Kegiatan-kegiatan pada tahap analisa data ini meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
a) Penyusunan laporan awal.
b) Me-review laporan sementara dengan mengkonsultasikan kepada dosen-
dosen pembimbing.
c) Perbaikan laporan sesuai dengan rekomendasi hasil konsultasi
d) Penyusunan laporan akhir dan penggandaan laporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Pengembangan Instrumen
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara merekam kegiatan,
mencatat dan mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen
yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data yang diambil meliputi
dokumen perencanaan pembelajaran dan penilaian yang tersusun dalam RPP
juga rekaman kegiatan pembelajaran berupa video.
Untuk memudahkan menganalisis data dikembangkan instrumen
berupa lembar dokumentasi kelengkapan Perangkat Pembelajaran dan Media
Pembelajaran (Lampiran 4), pedoman observasi kemampuan melaksanakan
pembelajaran (Lampiran 5), dan Lembar Kerja Siswa serta Soal-jawaban
Kuis (Lampiran 8).
B. Hasil Pemilihan Subjek
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik
purposive sampling (sampel bertujuan) yaitu sampel diambil tidak ditekankan
pada jumlah melainkan ditekankan pada kekayaan informasi yang dimiliki
anggota sampel sebagai sumber data. Dalam pemilihan sampel terpilih empat
mahasiswa sebagai subjek penelitian (Lampiran 2) didasarkan pada
karakteristik-karakteristik sebagai berikut.
1. Kemudahan proses perijinan penilitian di sekolah tempat dilaksanakan PPL.
2. Kebersediaan mahasiswa PPL untuk diteliti.
3. Keberagaman pemberian jam mengajar oleh guru pamong.
4. Kevariatifan materi pembelajaran di tingkat satuan pendidikan.
5. Perbedaan kemampuan pengelolaan kelas oleh mahasiswa PPL laki-laki dan
mahasiswa PPL perempuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
C. Analisis Data Kemampuan Merencanakan Pembelajaran
1. Analisis kemampuan Responden-1 dalam merencanakan pembelajaran
Berdasarkan dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan yaitu berupa
silabus, RPP, media pembelajaran dapat diketahui bahwa :
a. Responden-1 tidak menyusun silabus akan tetapi menggunakan silabus
yang dimiliki oleh guru pamong.
b. Responden-1 menyusun RPP sebelum mengajar. Berikut ini, peneliti
sajikan format RPP yang dapat terdokumentasikan:
1) Identitas materi, tempat mengajar, dan alokasi waktu.
RPP yang dibuat mencantumkan bagian ini (disesuaikan dengan silabus).
2) Standar Kompetensi
Berisi tentang standar kompetensi siswa yang diharapkan sesuai dengan
silabus.
3) Kompetensi Dasar
Berisi tentang standar kompetensi siswa yang diharapkan sesuai dengan
silabus.
4) Indikator pembelajaran
Berisi tentang indikator lengkap, dikembangkan oleh setiap guru praktikan
disesuaikan dengan kondisi/keadaan siswa. Responden-1 menyusun
indikator masih bersifat umum belum terurai menjadi kegiatan-kegiatan
yang dapat diukur ketercapaianya.
5) Metode Pembelajaran
Berisi tentang cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Responden-1 merencanakan menggunakan metode ceramah untuk
menyampaikan materi dikombinasikan dengan tanya jawab dan
penugasan. Metode ini masih dianggap cocok untuk menyampaikan
materi logaritma namun belum dapat melibatkan siswa secara aktif
dalam pembelajaran.
6) Materi Pokok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Berisi garis besar/pokok materi yang akan disampaikan. Responden-1
menyusun materi berdasarkan pada indikator-indikator yang
dirumuskan sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk
mempermudah pemahaman materi disertakan juga contoh-contoh soal.
7) Alokasi waktu
Berisi perincian waktu yang diberikan untuk setiap kegiatan pembelajaran.
Responden-1 sudah memberikan alokasi waktu yang sesuai dan
proporsional untuk setiap kegiatan pembelajaran yang direncanakan.
8) Tujuan Pembelajaran
Berisi rumusan lengkap tujuan pembelajaran disesuaikan dengan indikator.
9) Sumber Belajar
Berisi sumber belajar yang akan digunakan dalam menyampaikan materi.
Sumber belajar yang digunakan lebih dari satu sumber, hal ini telah
menunjukkan adanya variasi dalam penggunaan sumber belajar.
10) Kegiatan Pembelajaran
Berisi langkah-langkah pembelajaran. Telah disertai alokasi waktu per
tahapan mengajar secara lengkap. Penulisan langkah-langkah
pembelajaran disertai dengan alokasi waktu, akan mempermudah guru
dalam mengajar sesuai dengan rencana. Alur kegiatan pembelajaran
telah direncanakan secara urut dan terstruktur, namun belum
mencantumkan kegiatan penyampaian materi dalam langkah-langkah
pembelajaran.
Berdasarkan Standar Proses penyusunan RPP selain memenuhi setiap
komponen harus juga memenuhi prinsip-prinsip penyusnan RPP yaitu:
1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis
4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
5) Keterkaitan dan keterpaduan
6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Berikut kami sampaikan analisis RPP yang disusun Responden-1 mengenai
prinsip-prinsip penyusunannya.
1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP yang disusun belum memperhatikan perbedaan kondisi siswa
ditinjau dari jenis kelamin, motivasi, bakat, potensi, gaya belajar,
kecepatan belajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan perencanaan
penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran yaitu materi
disampaikan secara satu arah dari guru kepada seluruh siswa, walaupun
dikombinasikan dengan tanya jawab serta penugasan. Lebih lanjut setiap
siswa diberikan lembar kerja yang sama untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan pembelajaran.
2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Meskipun direncanakan menggunakan metode ceramah akan tetapi
telah disusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang mendorong
partisipasi aktif siswa. hal ini dapat dilihat pada kegiatan inti pembelajaran
poin c yaitu: “Siswa menerima lembar kerja yang dibagikan oleh guru
kemudian siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja siswa bersama
teman sebangkunya”. Dari kegiatan tersebut sudah direncanakan kegiatan
diskusi antar siswa walaupun hanya sebatas dengan teman sebangku,
belum direncanakan diskusi antar siswa dalam satu kelas. kemudian pada
poin d direncanakan kegiatan diskusi antara guru dengan siswa dalam
membahas lembar kerja siswa yang telah dikerjakan sebelumnya.
3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Pengembangan budaya membaca dan menulis dalam matematika tidak
diberikan/ direncanakan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
Siswa secara tidak langsung mengembangkan keahlian menulis baik
menulis simbol-simbol matematika maupun menulis alur penyelesaian
dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang diberikan (dilihat pada
langkah pembelajaran poin c, d, dan e), sedangkan budaya membaca
dikembangkan dalam kegiatan mempelajari kembali materi yan telah
disampaikan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat di poin b yaitu “ siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
diminta untuk mengingat materi tentang sifat-sifat logaritma yang telah
dipelajari sebelumnya”. Untuk meningat materi, siswa setidaknya
membaca terlebih dahulu materi tersebut.
4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Responden-1 telah merencanakan kegiatan umpan balik dengan cara
melakukan pembahasan secara langsung lembar kerja siswa yang
diberikan sehingga siswa dapat mengetahui jika melakukan kesalahan
dalam proses pengerjaan (poin d kegiatan inti), sedangkan untuk tindak
lanjut Responden1 mengadakan kuis yang bertujuan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran dan memberikan pekerjaan rumah
(ditunjukkan berurutan pada poin e kegiatan inti dan poin b kegiatan
akhir).
5) Keterkaitan dan keterpaduan
Ditinjau dari langkah-langkah kegiatan yang disebutkan telah disusun
komponen-komponen RPP yang terpadu baik dari standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi, dan lembar kerja siswa.
6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Responden-1 belum mencantumkan alat/bahan pembelajaran yang
akan digunakan dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Analisis kemampuan Responden-2 dalam merencanakan pembelajaran
Berdasarkan dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan yaitu berupa
silabus, RPP, media pembelajaran dapat diketahui bahwa :
a. Responden-2 tidak menyusun silabus akan tetapi menggunakan silabus
yang dimiliki oleh guru pamong.
b. Responden-2 menyusun RPP sebelum mengajar. Berikut ini, peneliti
sajikan format RPP yang dapat terdokumentasikan:
1) Identitas materi, tempat mengajar, dan alokasi waktu.
RPP yang dibuat mencantumkan bagian ini (disesuaikan dengan silabus).
Tempat mengajar belum tercantum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2) Standar Kompetensi
Berisi tentang standar kompetensi siswa yang diharapkan sesuai dengan
silabus.
3) Kompetensi Dasar
Berisi tentang standar kompetensi siswa yang diharapkan sesuai dengan
silabus.
4) Indikator pembelajaran
Berisi tentang indikator lengkap, dikembangkan oleh setiap guru praktikan
disesuaikan dengan kondisi/keadaan siswa. Responden-2 menyusun
indikator masih bersifat umum belum terurai menjadi kegiatan-kegiatan
yang dapat diukur ketercapaianya.
5) Metode Pembelajaran
Berisi tentang cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Responden-2 merencanakan menggunakan metode penemuan melalui
diskusi berpasangan. Metode ini dianggap cocok untuk menyampaikan
materi perbandingan trigonometri karena siswa sudah pernah
mempelajarinya pada saat SMP dan dapat melibatkan siswa secara aktif
dalam pembelajaran.
6) Materi Pokok
Berisi garis besar/pokok materi yang akan disampaikan. Responden-2
menyusun materi berdasarkan pada indikator yang dirumuskan
sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran.
7) Alokasi waktu
Berisi perincian waktu yang diberikan untuk setiap kegiatan pembelajaran.
Responden-2 belum memberikan alokasi waktu yang sesuai dan
proporsional untuk setiap kegiatan pembelajaran yang direncanakan,
hanya tercantum alokasi waktu untuk satu kali pertemuan yakni 2x45
menit.
8) Tujuan Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Berisi rumusan lengkap tujuan pembelajaran disesuaikan dengan indikator.
Responden-2 belum mencantumkan tujuan pembelajaran padahal
merupakan komponen yang harus ada dalam RPP.
9) Sumber Belajar
Berisi sumber belajar yang akan digunakan dalam menyampaikan materi.
Sumber belajar yang digunakan lebih dari satu sumber, hal ini telah
menunjukkan adanya variasi dalam penggunaan sumber belajar.
10) Kegiatan Pembelajaran
Berisi langkah-langkah pembelajaran. Belum disertai alokasi waktu per
tahapan mengajar secara lengkap. Alur kegiatan pembelajaran telah
direncanakan secara urut dan terstruktur.
Berdasarkan Standar Proses penyusunan RPP selain memenuhi setiap
komponen harus juga memenuhi prinsip-prinsip penyusnan RPP yaitu:
1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis
4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
5) Keterkaitan dan keterpaduan
6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Berikut kami sampaikan analisis RPP yang disusun Responden-2 mengenai
prinsip-prinsip penyusunannya.
1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP yang disusun sudah memperhatikan perbedaan kondisi siswa
ditinjau dari jenis kelamin, motivasi, bakat, potensi, gaya belajar,
kecepatan belajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan perencanaan
penggunaan metode penemuan melalui diskusi berpasangan dalam
pembelajaran yaitu materi didiskusikan secara berpasangan dengan teman
sebangku. Lebih lanjut setiap siswa diberikan lembar kerja yang sama
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Dengan direncanakannya pengguanaan metode penemuan melalui
diskusi ceramah telah disusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran
yang mendorong partisipasi aktif siswa. hal ini dapat dilihat pada kegiatan
inti pembelajaran poin b yaitu: “Guru meminta siswa untuk berpasangan
dengan teman sebangkunya untuk mendiskusikan LKS I agar menentukan
konsep dasar pada masalah trigonometri dan perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku”. Dari kegiatan tersebut sudah direncanakan
kegiatan diskusi antar siswa dilanjutkan diskusi klasikal dengan cara
menunjuk salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya
kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya (dilihat pada langkah poin
f,g,h kegiatan inti).
3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Pengembangan budaya membaca dan menulis dalam matematika tidak
diberikan/ direncanakan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
Siswa secara tidak langsung mengembangkan keahlian menulis baik
menulis simbol-simbol matematika maupun menulis alur penyelesaian
dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang diberikan (dilihat pada
langkah pembelajaran poin b kegiatan inti), sedangkan budaya membaca
dikembangkan dalam kegiatan mempelajari kembali materi yang telah
disampaikan sebelumnya.
4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Responden-2 telah merencanakan kegiatan umpan balik dengan cara
melakukan pembahasan secara langsung lembar kerja siswa yang
diberikan sehingga siswa dapat mengetahui jika melakukan kesalahan
dalam proses pengerjaan (poin c kegiatan akhir), sedangkan untuk tindak
lanjut Responden-2 mengadakan kuis yang bertujuan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran dan memberikan pekerjaan rumah
(ditunjukkan berurutan pada poin d dan poin e kegiatan akhir).
5) Keterkaitan dan keterpaduan
Ditinjau dari langkah-langkah kegiatan yang disebutkan telah disusun
komponen-komponen RPP yang terpadu baik dari standar kompetensi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
kompetensi dasar, materi, dan lembar kerja siswa. akan tetapi belum
dicantumkan tujuan pembelajaran yang merupakan komponen penting
dalam RPP untuk mengetahui tujuan yang akan dicapai siswa setelah
pembelajaran.
6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Alat/bahan pembelajaran yang akan digunakan dengan menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi belum di rencanakan penggunaanya
oleh responden-2.
3. Analisis kemampuan Responden-3 dan Responden-4 dalam
merencanakan pembelajaran
Berdasarkan dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan yaitu berupa
silabus, RPP, media pembelajaran dapat diketahui bahwa :
a. Responden-3 dan Responden-4 tidak menyusun silabus akan tetapi
menggunakan silabus yang dimiliki oleh guru pamong.
b. Responden-3 dan Responden-4 menyusun RPP yang sama sebelum
mengajar. Berikut ini, peneliti sajikan format RPP yang dapat
terdokumentasikan:
1) Identitas materi, tempat mengajar, dan alokasi waktu.
RPP yang dibuat mencantumkan bagian ini (disesuaikan dengan silabus).
2) Standar Kompetensi
Berisi tentang standar kompetensi siswa yang diharapkan sesuai dengan
silabus.
3) Kompetensi Dasar
Berisi tentang standar kompetensi siswa yang diharapkan sesuai dengan
silabus.
4) Indikator pembelajaran
Berisi tentang indikator lengkap, dikembangkan oleh setiap guru praktikan
disesuaikan dengan kondisi/keadaan siswa. Responden-3 dan
Responden-4 menyusun indikator masih bersifat khusus sudah terurai
menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat diukur ketercapaianya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
5) Metode Pembelajaran
Berisi tentang cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Responden-3 dan Responden-4 merencanakan menggunakan metode
ekspositori untuk menyampaikan materi namun model pembelajaran
yang direncanakan sudah menggunakan model pembelajaran
kontekstual. Model ini sangat cocok untuk materi operasi aljabar dalam
kegiatan ekonomi/ jual-beli karena materi tersebut dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat termotivasi dan dapat
melibatkan diri secara aktif dalam pembelajaran.
6) Materi Pokok
Berisi garis besar/pokok materi yang akan disampaikan. Responden-3 dan
Responden-4 menyusun materi berdasarkan pada indikator-indikator
yang dirumuskan sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran.
7) Alokasi waktu
Berisi perincian waktu yang diberikan untuk setiap kegiatan pembelajaran.
Responden-3 dan Responden-4 sudah memberikan alokasi waktu yang
sesuai dan proporsional untuk setiap kegiatan pembelajaran yang
direncanakan (Pendahuluan-5 menit, Kegiatan inti-65 menit, Penutup-5
menit), namun belum dialokasikan pada tiap langkah di masing-masing
kegiatan.
8) Tujuan Pembelajaran
Berisi rumusan lengkap tujuan pembelajaran (kemampuan siswa yang
diharapkan) disesuaikan dengan indikator.
9) Sumber Belajar
Berisi sumber belajar yang akan digunakan dalam menyampaikan materi.
Sumber belajar yang digunakan lebih dari satu sumber, hal ini telah
menunjukkan adanya variasi dalam penggunaan sumber belajar.
10) Kegiatan Pembelajaran
Berisi langkah-langkah pembelajaran. Telah disertai alokasi waktu pada tiap
kegiatan namun belum diuraikan alokasi waktu per tahapan mengajar
secara lengkap. Penulisan langkah-langkah pembelajaran disertai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
dengan alokasi waktu, akan mempermudah guru dalam mengajar sesuai
dengan rencana. Alur kegiatan pembelajaran telah direncanakan secara
urut dan terstruktur, namun belum mencantumkan kegiatan
penyampaian materi yang menggunakan model pembelajaran
konstektual dalam langkah-langkah pembelajaran. Lebih lanjut kegiatan
Pendahuluan direncanakan hanya dalam waktu 5 menit padahal di
dalamnya terdapat dua kegiatan yaitu apersepsi dan motivasi,
seharusnya kegiatan tersebut dialokasikan waktu lebih krang selama 7-
10 menit.
Berdasarkan Standar Proses penyusunan RPP selain memenuhi setiap
komponen harus juga memenuhi prinsip-prinsip penyusnan RPP yaitu:
1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis
4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
5) Keterkaitan dan keterpaduan
6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Berikut kami sampaikan analisis RPP yang disusun Responden-3 dan Rsponden-4
mengenai prinsip-prinsip penyusunannya.
1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun Responden-3 dan Responden-4 menggunakan model
pembelajaran konstektual yaitu berkaitan dengan masalah yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut menunjukkan bahwa guru sudah
memperhatikan motivasi dan potensi siswa untuk mempelajari materi yang
akan disampaikan.
2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Model pembelajaran yang akan digunakan Responden-3 dan
Responden-4 adalah model pembelajaran kontekstual, namun metode yang
direncanakan masih metode ekspositori dimana keaktifan siswa belum
dapat terdorong secara optimal namun hanya memeperhatikan penjelasan
guru dengan menggunakan metode ceramah kemudian beberapa siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
mengerjakan latihan soal yang diberikan di papan tulis ( dapat dilihat pada
langkah-langkah pembelajaran kegiatan inti no 1,3,4 dan 5). Dari langkah
nomor 6 pada kegiatan inti yaitu “ guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya materi yang belum dipahami”, kegiatan ini direncanakan
untuk mendorong terjadinya diskusi antara guru dengan siswa, sedangkan
diskusi antar siswa belum direncanakan dalam kegiatan yang disusun.
3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Pengembangan kemampuan menulis ditunjkkan dengan kegiatan
pengerjaan latihan soal yang secara tidak langsung siswa berlatih menulis
dengan rapi dan terstruktur penyelesaian masalah-masalah yang diberikan
baik di buku tulis maupun di papan tulis (dilihat poin 4 dan 5 kegitan inti).
4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Pemberian tindak lanjut ditunjukkan dengan kegiatan pembeian kuis
sebagai tugas individu tentunya unuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran oleh tiap individu (langkah 7 kegiatan inti) juga pemberian
pekerjaan rumah berupa soal-soal latihan dari buku pake yang digunakan (
langkah 2 kegiatan penutup), sedangkan untuk umpan balikditunjukkan
pada langkah nomor 8 kegitan inti yaitu dengan cara membahas jawaban
kuis dengan meminta siswa menukar jawaban siswa dengan teman
sebangkunya untuk dikoreksi jika terdapat kesalahan dalam menjawab.
5) Keterkaitan dan keterpaduan
Penyusunan RPP sudah terpadu dan tiap komponen yang
direncanakan memiliki keterkaitan mulai dari Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, dan materi ajar serta
langkah-langkah pembelajaran.
6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Pelaksanaan pembelajaran belum direncanakan penggunaan alat/
bahan belajar yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunkasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
D. Analisis Data Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran
Kegiatan pelaksanan pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan
yaitu kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir/penutup.
Untuk setiap kegiatan kegiatan memiliki komponen-komponen dengan aspek-
aspeknya tersendiri yang harus diamati.
Analisis kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran dilakukan
pada hasil rekaman kegiatan pembelajaran yang berupa video, berikut hasil
analaisis pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.
1. Analisis kemampuan Responden-1 dalam melaksanakan pembelajaran
a. Kegiatan Awal/ Pendahuluan
Pada kegiatan awal terdapat dua komponen yang diamati yaitu
membahas Pekerjaan Rumah (PR)/ tugas terstruktur dan memotivasi
siswa. Pada kegiatan pembahasan PR responden-1 langsung memberikan
balikan soal-soal yang menurut siswa dianggap sulit tanpa menyuruh
mereka untuk menampilkan jawaban mereka terlebih dahulu, hal ini
menunjukkan bahwa responden-1 tidak melibatkan siswa secara aktif
dalam kegiatan pembahasan PR. Sedangkan dari tiga aspek yang diamati
pada komponen memotivasi siswa hanya memberikan gambaran umum
materi pelajaran yang disampaikan, tetapi dua aspek lainnya yaitu
memberitahukan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran kegiatan
yang akan dilakukan belum dilaksanakan.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti memiliki 4 komponen yang harus diobservasi yaitu:
Penyampaian materi, Mengadakan variasi dalam pembelajaran,
Menciptakan suasana aktif dan Memberikan penguatan. Semua aspek pada
dua komponen awal telah dilakukan walaupun masih terdapat kekurangan
dalam beberapa aspek. pada penyampaian materi, langkah-langkah
pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP, instruksi dan penyampaian lancar ( dipandu dengan Lembar
Kerja Siswa dan Media pembelajaran berupa power point presentation ).
Selain itu bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami. Selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
aspek pada pengadaan variasi dalam pembelajaran sudah ditampilkan
semua. Sikap bersahabat bersahabat ditunjukkan responden-1 dengan
berkeliling kelas untuk melihat pekerjaan siswa satu-persatu, memberikan
senyuman saat ada siswa yang bertanya, menanggapi pendapat siswa
dengan baik, meninggikan volume suara untuk menekankan hal-hal
penting atau memberikan tanda khusus pada catatan yang dianggap
penting, mendorong menumbuhkan kepercayaan diri dengan pernyataan
verbal seperti “ayo kamu bisa”.
Untuk dua komponen terakhir pada kegiatan inti yaitu menciptakan
suasana aktif dan memberikan penguatan, masih terdapat beberapa aspek
yang belum terlihat. Selama kegiatan pembelajaran responden-1 sudah
mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. akan tetapi belum dapat
mendorong siswa menyampaikan ide-ide mereka dan belum mampu
mendorong terjadinya tukar pendapat antara siswa dengan guru. Walaupun
demikian secara keseluruhan sebagian besar siswa sudah melibatkan diri
dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal pemberian penguatan responden-
1 sudah memberikan reward kepada siswa yang bertingkah laku baik dan
memberikan senyuman serta pernyataan verbal untuk memberikan
semangat bagi siswa yang belum berhasil, akan tetapi belum terlihat
variasi dalam penyampaiannya baik gesture maupun verbal.
c. Kegiatan Akhir/ Penutup
Selanjutnya pada kegiatan akhir, responden-1 meminta siswa untuk
menyebutkan hal-hal yang telah dipelajari lalu menuliskannya di papan
tulis sehingga tersusun kesimpulan yang jelas dan mencakup semua materi
yang telah dipelajari. Tindak lanjut dilakukan responden-1 dengan
memberikan PR berupa soal-soal yang diambil dari buku pegangan siswa
dan menyarankan siswa untuk tetap mempelajari materi yang sudah
dipelajari.
2. Analisis kemampuan Responden-2 dalam melaksanakan pembelajaran
a. Kegiatan Awal/ Pendahuluan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Pada kegiatan awal terdapat dua komponen yang diamati yaitu
membahas PR/ tugas terstruktur dan memotivasi siswa. responden-2 tidak
melakukan pembahasan PR ataupun tugas terstruktur, hal tersebut
dikarenakan responden-2 diberikan waktu mengajar secara insidental ( saat
guru pamong berhalangan/ ada keperluan ) tidak secara rutin tiap minggu.
Akibatnya pada awal kegiatan, setelah mengucapkan salam responden-2
langsung memberikan gambaran umum materi pelajaran tanpa
memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai juga tidak
memberikan gambaran kegiatan yang akan dilakukan selama
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti memiliki 4 komponen pengamatan yaitu: Penyampaian
materi, Mengadakan variasi dalam pembelajaran, Menciptakan suasana
aktif dan Memberikan penguatan. Dalam penyampaian materi langkah-
langkah sudah hampir sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP, akan tetapi ada beberapa langkah yang tidak dilakukan yaitu
pembagian siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi
dalam pembahasan LKS, bahkan responden-2 tidak menggunakan LKS
seperti yang direncanakan. Materi disampaikan dengan lancar dengan
suara yang lantang serta bahasa yang digunakan jelas dan mudah
dipahami. Dalam pembelajaran responden-2 sudah menampilkan sikap
bersahabat, hal tersebut ditunjukkan dengan mengingatkan siswa yang
gaduh dengan baik tanpa menunjukkan ekpresi marah. Selain itu
responden-2 tetap menanggapi pendapat siswa walaupun kadang-kadang
pendapat yang diutarakan tidak berkaitan dengan materi yang dipelajari,
hal tersebut menunjukan bahwa responden-2 menghargai pendapat siswa.
Responden-2 meninggikan volume suara saat menjelaskan bagian-bagian
penting juga memberikan tanda khusus pada catatan di papan tulis seperti
pemberian garis bawah atau pemberian kotak. Selanjutnya membantu
siswa dalam kesulitan sudah dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengetahui apakah masih ada siswa yang belum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
memahami materi /contoh soal yang telah disampaikan, akan tetapi belum
mampu menumbuhkan kepercayaan diri siswa.
Selama pembelajaran responden-2 sudah mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa dimulai dengan pertanyaan pembuka untuk
menggali kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari,
saat menjelaskan responden-2 melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang
meminta siswa untuk melakukan sebuah operasi dan menanyakan
pemahaman siswa terhadap materi setelah selesai menjelaskan. Hal
tersebut sudah dapat mendorong siswa untuk menyampaikan ide-ide
mereka walaupun hanya beberapa siswa yang menanggapinya. Kegiatan
diskusi yang semula direncanakan tidak dapat terlaksana sehingga tidak
terjadi tukar pendapat diantara siswa maupun antara siswa dengan
responden-2. Secara keseluruhan hanya beberapa siswa yang melibatkan
diri dalam pembelajaran sedangkan siswa yang lain kurang memperhatikan
penjelasan responden-2 dan berbuat gaduh. Meskipun sebagian siswa
gaduh responden-2 tetap memberikan penguatan dengan pernyataan verbal
bagi siswa yang memperhatikan dengan baik. Selain itu responden-2 juga
kadang-kadang siswa untuk tetap memperhatikan, juga memberikan
semangat pada siswa yang belum berhasil, hal tersebut dilakukan dengan
cara yang wajar pada waktu yang tepat.
c. Kegiatan Akhir/ Penutup
Pada akhir pembelajaran responden-2 tidak sempat membuat
kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. Hal ini disebabkan
siswa sudah menunjukkan keinginan untuk segera keluar kelas menjelang
bel tanda akhir pelajaran berbunyi. Responden-2 tidak memberikan
PR/tugas terstruktur akan tetapi hanya mengingatkan siswa untuk tetap
mempelajari kembali materi yang telah disampaikan.
3. Analisis kemampuan Responden-3 dalam melaksanakan pembelajaran
a. Kegiatan Awal/ Pendahuluan
Pada kegiatan awal terdapat dua komponen yang diamati yaitu
membahas Pekerjaan Rumah (PR)/ tugas terstruktur dan memotivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
siswa. Pada kegiatan pembahasan PR responden-3 meminta beberapa
siswa untuk menuliskan jawaban PR mereka untuk dibahas bersama serta
memberikan balikan soal-soal yang menurut siswa dianggap sulit, hal ini
menunjukkan bahwa responden-3 sudah melibatkan siswa secara aktif
dalam kegiatan pembahasan PR. Sedangkan dari tiga aspek yang diamati
pada komponen memotivasi siswa hanya memberikan gambaran kegiatan
yang akan dilakukan yang yang belum tampak, tetapi dua aspek lainnya
yaitu memberitahukan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran
umum materi pelajaran sudah dilaksanakan.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti memiliki 4 komponen yang harus diobservasi yaitu:
Penyampaian materi, Mengadakan variasi dalam pembelajaran,
Menciptakan suasana aktif dan Memberikan penguatan. Semua aspek pada
komponen penyampaian materi, langkah-langkah pembelajaran sudah
sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP, instruksi
dan penyampaian lancar juga bahasa yang digunakan jelas dan mudah
dipahami, akan tetapi rendahnya volume suara responden-3 sehingga siswa
yang duduk dibarisan bagian belakang tidak dapat mendengarkan
penjelasan materi dengan baik. Selanjutnya hanya satu aspek pada
pengadaan variasi dalam pembelajaran yang belum ditampilkan yaitu
menekankan bagian-bagian penting hal tersebut disebabkan penyampaian
materi yang monoton. Sedangkan sikap bersahabat bersahabat ditujukkan
responden-3 dengan berkeliling kelas untuk melihat pekerjaan siswa satu-
persatu, memberikan senyuman saat ada siswa yang bertanya, menanggapi
pendapat siswa dengan baik, mendorong menumbuhkan kepercayaan diri
dengan menampilkan permasalahan yang pernah dialami siswa.
Untuk dua komponen terakhir pada kegiatan inti yaitu menciptakan
suasana aktif dan memberikan penguatan, masih terdapat beberapa aspek
yang belum terlihat. Selama kegiatan pembelajaran responden-3 sudah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang berupa masalah
jual beli yang dapat dipahami siswa dengan baik sehingga siswa dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
merespon dengan menyampaikan ide-ide mereka, akan tetapi belum
mampu mendorong terjadinya tukar pendapat diantara siswa. Walaupun
demikian secara keseluruhan sebagian besar siswa sudah melibatkan diri
dalam kegiatan pembelajaran meresponnya dengan baik. Dalam hal
pemberian penguatan responden-3 sudah memberikan pujian kepada siswa
yang bertingkah laku baik dan memberikan anggukan kepala serta
pernyataan verbal seperti “ tidak apa-apa, ayo dicoba lagi” untuk
memberikan semangat bagi siswa yang belum berhasil, akan tetapi belum
terlihat variasi dalam penyampaiannya baik gesture maupun verbal.
c. Kegiatan Akhir/ Penutup
Pada kegiatan akhir, responden-3 meminta siswa untuk menyebutkan
hal-hal yang telah dipelajari lalu menuliskannya di papan tulis sehingga
tersusun kesimpulan yang jelas dan mencakup semua materi yang telah
dipelajari. Tindak lanjut dilakukan responden-3 dengan memberikan PR
berupa soal-soal yang diambil dari buku pegangan siswa dan menyarankan
siswa untuk tetap mempelajari materi yang sudah dipelajari.
4. Analisis kemampuan Responden-4 dalam melaksanakan pembelajaran
a. Kegiatan Awal/ Pendahuluan
Pada kegiatan awal terdapat dua komponen yang diamati yaitu
membahas Pekerjaan Rumah (PR)/ tugas terstruktur dan memotivasi
siswa. Pada kegiatan pembahasan PR responden-4 menunjuk beberapa
siswa untuk menuliskan jawaban mereka untk dicocokkan dengan yang
lainnya lalu memberi balikan soal-soal yang menurut siswa dianggap sulit,
hal ini menunjukkan bahwa responden-4 sudah melibatkan siswa secara
aktif dalam kegiatan pembahasan PR. Sedangkan dari tiga aspek yang
diamati pada komponen memotivasi siswa hanya memberikan gambaran
umum materi pelajaran yang disampaikan, tetapi dua aspek lainnya yaitu
memberitahukan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran kegiatan
yang akan dilakukan belum dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti memiliki 4 komponen yang harus diobservasi yaitu:
Penyampaian materi, Mengadakan variasi dalam pembelajaran,
Menciptakan suasana aktif dan Memberikan penguatan. Aspek-aspek pada
dua komponen awal telah dilakukan walaupun masih terdapat kekurangan
dalam beberapa aspek. pada penyampaian materi, langkah-langkah
pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP, instruksi dan penyampaian lancar serta menggunakan nada
suara yang tinggi dan jelas. Selain itu bahasa yang digunakan jelas dan
mudah dipahami. Selanjutnya aspek pada pengadaan variasi dalam
pembelajaran sudah ditampilkan semua. Sikap bersahabat bersahabat
ditujukkan responden-4 dengan berkeliling kelas untuk melihat pekerjaan
beberapa siswa, memberikan respon saat ada siswa yang bertanya,
menanggapi pendapat siswa dengan baik, mendorong menumbuhkan
kepercayaan diri dengan pernyataan verbal, akan tetapi belum memberikan
penekanan pada hal-hal penting baik pada catatan maupun penyampaian
materi.
Untuk dua komponen terakhir pada kegiatan inti yaitu menciptakan
suasana aktif dan memberikan penguatan, masih terdapat beberapa aspek
yang belum terlihat. Selama kegiatan pembelajaran responden-4 sudah
mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, akan tetapi belum dapat
mendorong siswa menyampaikan ide-ide mereka dan belum mampu
mendorong terjadinya tukar pendapat antara siswa dengan guru. Walaupun
demikian secara keseluruhan sebagian besar siswa sudah melibatkan diri
dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik
dan antusias. Dalam hal pemberian penguatan responden-4 sudah
memberikan pujian kepada siswa yang bertingkah laku baik dan
memberikan senyuman serta pernyataan verbal untuk memberikan
semangat bagi siswa yang belum berhasil, akan tetapi belum terlihat
variasi dalam penyampaiannya baik gesture maupun verbal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
c. Kegiatan Akhir/ Penutup
Pada kegiatan akhir, responden-4 membacakan kesimpulan yang
jelas dan mencakup semua materi yang telah dipelajari tanpa melibatkan
siswa. Tindak lanjut dilakukan responden-4 dengan menyarankan siswa
untuk tetap mempelajari materi yang sudah dipelajari dan memberikan PR
berupa soal-soal yang diambil dari buku pegangan siswa.
E. Analisis Data Kemampuan Melakukan Penilaian
Penilaian sebagai Assessement yaitu kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh dan mengefktifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada
tingkat kelas selama dan setelah kegaitan pembelajaran. Data atau informasi
dari penilaian merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untk
mengukur keberhasilan suatu program pendidikan.
1. Analisis kemampuan Responden-1 dalam melakukan penilaian
Responden-1 menyusun instrumen penilaian berupa kuis yang terdiri
dari 5 butir soal berupa soal uraian dengan masing-masing soal mempunyai
bobot skor 20 sehingga total skor adalah 100. Semua butir soal sudah dapat
menggali kemampuan siswa untuk melakukan operasi aljabar dalam bentuk
logaritma sesuai dengan indikator yang disusun sehingga tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Aspek yang dapat diukur menggunakan kuis yang disusun hanya aspek
kognitif saja yang meliputi pengetahuan (recalling), pemahaman
(comprehesion), aplikasi (aplication), analisis (analysis), sedangkan untuk
sintesis (syntesis) yaitu kemampuan mengabungkan beberapa informasi
menjadi suatu kesimpulan juga evaluasi (evaluation) yaitu kemampuan
mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk dan memutuskan
untuk mengambil tindakan tertentu belum terukur dari soal kuis yang dibuat.
Selain aspek kognitif terdapat dua aspek lain yang perlu dinilai yaitu
aspek afektif dan aspek psikomotor. Kedua aspek tersebut dinilai melalui
kegiatan pembelajaran siswa dengan memberikan penugasan terstruktur yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam pengerjaan LKS yang
direncanakan dalam langkah-langkah pembelajaran yaitu siswa berdiskusi
dengan teman sebangku. Kegiatan tersebut dapat dapat dijadikan alat ukur
aspek Afektif yaitu menerima, menanggapi, menilai, mengorganisasi,
membentuk watak. Selain aspek afektif dapat diukur pula aspek psikomotor
yaitu meniru, menyusun, melakukan prosedur, melakukan kegiatan dengan
baik dan tepat, dan melakukan tindakan secara alami.
Instrumen-instrumen yang dibuat responden-1 baik LKS, soal Kuis,
maupun soal PR sudah bervariatif dan dapat mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Juga dapat mengontrol aspek afektif dan
psikomotor siswa saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
2. Analisis kemampuan Responden-2 dalam melakukan penilaian
Penilaian sebagai Assessement yaitu kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh dan mengefktifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada
tingkat kelas selama dan setelah kegaitan pembelajaran. Data atau informasi
dari penilaian merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untk
mengukur keberhasilan suatu program pendidikan.
Responden-2 merencanakan kegiatan pembelajaran menggunakan
panduan Lembar kerja Siswa, mengadakan tes kecil/kuis dan memberikan
PR. Akan tetapi tidak dilampirkan instrumen-instrumen tersebut sehingga
tidak dapat dilakukan analisis responden-2 dalam melakukan penilaian.
3. Analisis kemampuan Responden-3 dan Responden-4 dalam melakukan
penilaian
Responden3 dan resonden-4 menyusun RPP yang sama begitupula
instrumen penilaian didalamnya berupa kuis juga sama. Instrumen kuis yang
terdiri dari 2 butir soal uraian, akan tetapi belum diberikan bobot skor untuk
tiap butir soalnya. Butir soal yang dibuat sudah dapat menggali kemampuan
siswa yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu menentukan
harga penjualan dan pembelian, menentukan untung dan rugi, juga
menentukan persentasi untung dan rugi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Tiga aspek yang diukur adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Semua aspek kognitif yang meliputi pengetahuan (recalling), pemahaman
(comprehesion), aplikasi (aplication), analisis (analysis), sintesis (syntesis),
dan evaluasi (evaluation) sudah dapat diukur dengan mengerjakan soal kuis
yang dibuat. Sedangkan aspek afektif diukur dalam proses pembahasan
jawaban kuis dengan menukarkan jawaban masing-masing siswa dengan
teman sebangkunya dan aspek psikomotor dapat dinilai saat siswa
mengerjakan soal baik mandiri di buku tulis masing-masing maupun
mengerjakan di papan tulis.
Instrumen yang disusun responden-3 dan responden-4 hanya terdiri dari
2 butir soal, walaupun sudah dapat mengukur aspek-aspek yang diharapkan
untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran tetapi variasi
permasalahan belum dimunculkan sehingga kegiatan analisis, sintesis
maupun evaluasi yang dinilai masih sangat sedikit/rendah.
F. Deskripsi dan Pembahasan Permasalahan Penelitian
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan baik menggunakan
dokumentasi maupun rekaman video dapat dilakukan pembahasan terhadap
permasalahan-permasalahan penelitian. Adapun pembahasan untuk setiap
pokok permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:
7. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dalam
Merencanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPL tahun Akademik
2009/2010
Perencanaan yang dibuat merupakan antisipasi dan perkiraan tentang
apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran, sehingga tercipta suatu situasi
yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang dapat mengantar siswa
mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan tersebut meliputi:
a. Tujuan apa yang hendak dicapai, yaitu bentuk-bentuk tingkah laku apa
yang diinginkan dapat dicapai atau dapat dimiliki oleh siswa setelah
terjadinya proses pembelajaran. Rumusan tujuan dibuat berdasakan
analisis terhadap berbagai tuntutan, kebutuhan, dan harapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
b. Materi pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan.
Materi pembelajaran merupakan pengalaman yang akan diberikan kepada
siswa selama mengikuti proses pendidikan atau proses pembelajaran.
c. Bagaimana proses pembelajaran yang akan diciptakan oleh guru agar
siswa mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kegiatan, strategi, atau
metode dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan perencanaan
pembelajaran yang telah disusun dengan mengacu kepada tujuan yang
hendak dicapai.
d. Bagaimana menciptakan dan menggunakan alat evaluasi untuk mengetahui
atau mengukur apakah tujuan itu tercapai atau tidak. Evaluasi banyak
bergantung kepada tujuan yang hendak dicapai. Hal ini sangat penting
sebagai umpan balik untuk mengadakan perbaikan.
Guru bertanggung jawab langsung dalam upaya mewujudkan apa
yang tertuang dalam perencanaan pembelajaran karena guru yang menyusun
perencanaan pembelajaran pada tingkatan pembelajaran dan langsung
melaksanakan perencanaan pembelajaran tersebut di kelas.
Data tentang kemampuan mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP
UNS Surakarta dalam merencanakan pembelajaran diperoleh melalui
dokmentasi berupa silabus (semua mahasiswa tidak menyusunnya akan tetapi
menggunakan silabus yang dimiliki guru pamong) dan RPP. Hasil
dokumentasi tersebut telah dianalisis dengan membandingkan berdasarkan
ketentuan dalam standar proses.
Semua responden menyusun RPP dengan komponen sesuai pada
syarat yang ada pada standar proses yang meliputi identitas mata pelajaran,
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi,
tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, sumber belajar. Sebagian
responden menyusun RPP dengan komponen yang lengkap (responden-1,
responden-3, responden-4), sedangkan seorang responden lainnya masih ada
beberapa komponen yang belum termuat dalam RPP yaitu tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
pembelajaran, Alokasi waktu tiap langkah pembelajaran, dan Penilaian hasil
belajar (responden-2).
Pemenuhan prinsip-prinsip penyusunan RPP:
1. Memperhatikan perbadaan individu peserta didik
Sebagian responden sudah memperhatikan perbedaan individu siswa
dengan digunakanya model pembelajaran konstektual (responden-3 dan
responden-4), metode penemuan melalui diskusi berpasangan (responden-
2), sedangkan seorang responden belum memperhatikan individu siswa
karena masih menggunakan metode ceramah (responden-1).
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Semua responden sudah mampu mendorong siswa untuk
berpartisipasi aktif dengan menyusun langkah-langkah pembelajaran untuk
berdiskusi.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Semua responden secara tidak langsung sudah mengembangkan
budaya membaca dan menulis pada siswa melalui aktivitas yang dilakukan
selama pembelajaran.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Sebagian responden merencanakan umpan balik dengan melakukan
pembahasan soal-soal yang dikerjakan siswa pada LKS dan merencanakan
tindak lanjut dengan memberikan kuis (responden-1 dan responden-2),
sedangkan yang lainyya merencanakan tindak lanjut dengan mengadakan
kuis dan pembahasannya sebagai tindakan umpan balik (responden-3 dan
responden-4).
5. Keterkaitan dan keterpaduan
Komponen-komponen yang disusun oleh semua responden sudah
terpadu dan terkait satu dengan yang lain
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Dalam penyusunan RPP oleh semua responden belum tercantum
penggunaan Alat atau bahan yang menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, sebagian mahasiswa sudah
dapat merencanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan standar proses
baik komponen maupun prinsip-prinsip penyusunannya sudah dipenuhi.
Perencanaan dilakukan agar terjadinya proses belajar yang dapat mengantar
siswa mencapai tujuan yang diharapkan.
8. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dalam
Melaksanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPL tahun Akademik
2009/2010
Pelaksanaan pembelajaran selayaknya berpegang pada apa yang
tertuang dalam perencanaan. Namun, situasi yang dihadapi guru dalam
melaksanakan pembelajaran mempunyai pengaruh besar terhadap proses
pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, guru sepatutnya peka terhadap
berbagai situasi yang dihadapi, sehingga dapat menyesuaikan pola tingkah
lakunya dalam mengajar dengan situasi yang dihadapi. Setiap guru memiliki
pola mengajar sendiri-sendiri. Pola mengajar ini tercermin dalam tingkah laku
pada waktu pelaksanaan pembelajaran.
Data tentang kemampuan Melaksanakan Proses Pembelajaran yang
dimiliki mahasiswa PPL dalam pelaksanaan PPL diperoleh melalui
dokumentasi berupa rekaman video pelaksanaan pembelajaran. Data-data
tersebut, sebagai berikut.
1. Kegiatan Awal/ Pendahuluan
Aspek yang diamati adalah:
a) Membahas PR/ tugas terstruktur
Sebagian responden sudah melaksanakannya dengan melibatkan
siswa secara aktif yaitu dengan cara meminta siswa mengerjakan
terlebih dulu kemudian soal yang esensial dan sulit dibahas oleh guru
(responden-3 dan responden-4), sedangkan salah satu responden
langsung menanyakan soal yang sulit kepada siswa untuk dilakukan
pembahasan (responden-1) ekan tetapi satu responden lainnya tidak
melakukan kegiatan tersebut sama sekali (responden-2).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
b) Memberitahukan tujuan pembelajaran, memberikan gambaran umum
materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
Semua responden memberikan gambaran umum materi tetapi
tidak memberikan gambaran kegiatan yang akan dilakukan dan hanya
satu reponden yang menyampaikan tujuan pembelajaran (responden3).
Membuka pelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa
agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang
disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan sebagian mahasiswa
pendidikan matematika sudah mampu sudah mampu membuka pelajaran
dengan baik, akan tetapi aspek yang paling essensial dalam kegiatan awal
yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran hanya dilakukan seorang
responde saja. Oleh karena itu mahasiswa belum mampu mengawali
kegitan pembelajaran dengan baik.
2. Kegiatan Inti
Aspek yang diamati:
a) Penyampaian materi
Penyampaian materi dilakukan secara terurut sesuai dengan
langkah yang direncanakan dalam RPP, hanya satu responden yang
tidak melakukan beberapa langkah yang telah direncanakan
(responden-2). Semua responden menyampaikan materi dengan
lancar, bahkan ada yang menggunakan media pembelajaran berupa
slide presentasi (responden-1). Begitu pula dengan pengunaan bahasa
disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami, akan tetapi ada
responden yang memiliki volume suara yang rendah/ kecil sehingga
penjelasan kurang dipahami siswa terutama siswa yang duduk
dibagian belakang (responden-3)
b) Mengadakan variasi dalam pembelajaran
Semua responden sudah melakukan variasi dalam pembelajaran
yang meliputi: sikap bersahabat, menghargai pendapat siswa,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
menekankan bagian-bagian penting, membantu siswa dalam kesulitan
dan mendorong kepercayaan diri siswa.
c) Menciptakan suasana aktif
Pada aspek ini semua responden sudah memberikan pertanyaan
kepada siswa. Dari pertanyaan yang diutarakan sebagian responden
mampu mendorong siswa menyampaikan ide-ide mereka (responden-
2 dan responden-3), sedangkan sebagian responden lainnya belum.
Tukar pendapat diantara siswa belum terlihat pada pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan semua responden, namun sebagian besar
siswa sudah melibatkan diri dalam pembelajaran.
d) Memberikan penguatan
Semua responden sudah memberikan penguatan kepada siswa
baik berupa verbal maupun non-verbal, namun elum begitu bervariatif
macamnya.
Keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan
keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Melalui keterampilan
ini, guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna.
Pembelajaran akan menjadi membosankan manakala selama berjam-jam
guru menjelaskan materi pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik
hanya sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak
siswa berpikir. Oleh karena itu, dalam setiap proses pembelajaran, strategi
pembelajaran apapun digunakan, bertanya merupakan kegiatan yang selalu
merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Semua mahasiswa sudah
memiliki ketrampilan bertanya walaupun pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan belum terstruktur.
Memberikan penguatan adalah segala bentuk respon yang
merupakan bagian dari modivikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku
siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi
siswa atas perbuatan atau responnya yang diberikan sebagai bentuk
dorongan atau koreksi. Keterampilan ini sangat penting dimiliki oleh
seorang guru dalam rangka memberikan ganjaran kepada siswa sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
siswa akan besar hati dan meningkatkan partisipasinya dalam setiap proses
pembelajaran.
penguatan yang dapat dilakukan oleh seorang guru ada
bermacam-macam, sesuai dengan yang disampaikan oleh Ali Imron
(1995:134) sebagai berikut:
7) Penguatan dengan mimik atau gerakan badan yang menyertaipenguatan verbal
8) Penguatan dengan cara mendekati siswa9) Penguatan dengan sentuhan10) Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan11) Penguatan dengan simbol atau benda
Variasi stimulus merupakan keterampilan guru guna menjaga
iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga
siswa menunjukkan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah dan
berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran.
Keteramplan ini sangat penting dimiliki seorang guru dalam rangka
menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan menarik perhatian
siswa. Berdasarkan pengamatan semua mahasiswa memberikan penguatan
kepada siswa namun belum begitu bervariatif macamnya.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru dalam menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yng optimal dan mengembalikannya
manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
Ketika mahasiswa PPL mengajar, sebagaian besar siswa ramai.
Berdasarkan pengamatan sebagian besar siswa melibatkan diri dalam
pembelajaran yang dilaksanakan sebagian besar mahasiswa hal ini
menunjukkan mahasiswa sudah mampu mengelola kelas dengan baik.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan semua
mahasiswa dapat menerapkan ketrampilan-ketrampilan yang antara lain
ketrampilan bertanya, ketrampilan memberi penguatan, dan ketrampilan
pengelolaan kelas pada kegiatan inti selama pembelajaran berlangsung.
3. Kegiatan Akhir/ Penutup
a) Kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Sebagian besar responden membuat kesimpulan dengan jelas dan
mencakup seluruh isi yang disampaikan, hanya seorang responden
yang belum sempat membuat rangkuman (responden-2)
b) Tindak lanjut
Aspek ini dilakukan oleh semua responden yaitu dengan
menyarankan siswa mempelajari materi yang telah disampaikan dan
pemberian PR dengan petunjuk yang jelas, hanya seorang responden
yang tidak memberikan PR baigi siswa (responden-2).
Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan
guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan
gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta
keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat
keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran. Responden menutup pelajaran dengan menyimpulkan
materi yang telah disampaikan, memberikan beberapa soal (jika
memungkinkan) sebagai evaluasi dan memberikan PR dengan petunjuk
yang jelas.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagian mahasiswa
sudah mampu menutup pelajaran dengan baik dengan penyusunan
rangkuman materi bersama merangkum dan melakukan tindak lanjut
kepada siswa
9. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dalam
Melakukan Penilaian pada Pelaksanaan PPL tahun Akademik 2009/2010
Evaluasi merupakan salah satu komponen pengukur derajat
keberhasilan pencapaian tujuan, dan keefektifan proses pembelajaran yang
dilaksanakan. Fungsi evaluasi untuk:
a. Mengetahui apakah siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Mengetahui kondisi belajar yang disiapkan, apakah dapat menyebabkan
siswa belajar.
c. Mengetahui apakah prosedur pembelajaran berlangsung dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
d. Mengetahui dimana letak hambatan pencapaian tujuan tertentu.
Atas dasar ini faktor yang paling penting dalam evaluasi itu bukan
pada pemberian angka, melainkan sebagai dasar feedback (umpan balik).
Umpan balik itu sendiri sangat penting dalam rangka revisi. Sebab proses
pembelajaran itu kontinyu, karenanya perlu selalu melakukan penyempurnaan
dalam rangka mengoptimalkan pencapaian tujuan. Jika evaluasi merupakan
umpan balik sebagai dasar memperbaiki sistem pembelajaran, sesungguhnya
pelaksanaan evaluasi harus bersifat kontinyu. Setiap kali dilaksanakan proses
pembelajaran, harus dievaluasi (formatif).
Data tentang kemampuan melakukan Penilaian yang dimiliki
mahasiswa PPL dalam pelaksanaan PPL diperoleh dengan cara menganalisis
dokumen berupa lembar kerja siswa dan soal-soal kuis. Sebagian responden
sdah memberikan penilaian berupa tes kecil/ kuis untuk mengetahui apakah
siswa telah mencapai tujuan yang ditetapkan, mengetahui apakah prosedur
pembelajaran berlangsung dengan baik, mengetahui dimana letak hambatan
pencapaian tujuan tertentu (responden-1, responden-2, respnden-3). Seorang
responden menggunakan panduan LKS untuk mengukur aspek afektif dan
psikomotor (responden-1), sedangkan salah seorang tidak menusun instrumen
sama sekali (responden-2).
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagian mahasiswa
sudah mampu melaksanakan penilaian berupa tes kecil/ kuis, portofolio untuk
mengukur aspek afektif dan psikomotor berupa LKS, dan buku latihan siswa.
pelaksanaan penilaian yang dilakukan belum secara konsisten, sistematik, dan
terprogram. Hal tesebut disebabkan karena waktu yang diberikan dalam
pelaksanaan PPL terbatas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
G. Kesimpulan
Berdasarkan landasan teori yang didukung oleh hasil penelitian serta
mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
1. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dalam
Merencanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPL tahun Akademik
2009/2010
Sebagian mahasiswa sudah dapat merencanakan pembelajaran dengan baik sesuai
dengan standar proses baik komponen maupun prinsip-prinsip
penyusunannya sudah dipenuhi.
2. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dalam
Melaksanakan Pembelajaran pada Pelaksanaan PPL tahun Akademik
2009/2010
d) Kegiatan Awal/ Pendahuluan
Sebagian mahasiswa pendidikan matematika sudah mampu sudah mampu
membuka pelajaran dengan baik, akan tetapi aspek yang paling essensial
dalam kegiatan awal yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran hanya
dilakukan seorang responde saja. Oleh karena itu mahasiswa belum
mampu mengawali kegitan pembelajaran dengan baik.
e) Kegiatan Inti
Semua mahasiswa dapat menerapkan ketrampilan-ketrampilan yang antara lain
ketrampilan bertanya, ketrampilan memberi penguatan, dan ketrampilan
pengelolaan kelas pada kegiatan inti selama pembelajaran berlangsung.
f) Kegiatan Akhir/ Penutup
Sebagian mahasiswa sudah mampu menutup pelajaran dengan baik dengan
penyusunan rangkuman materi bersama merangkum dan melakukan tindak
lanjut kepada siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
3. Kemampuan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dalam
Melakukan Penilaian pada Pelaksanaan PPL tahun Akademik 2009/2010
Sebagian mahasiswa sudah mampu melaksanakan penilaian berupa tes kecil/ kuis,
portofolio untuk mengukur aspek afektif dan psikomotor berupa LKS, dan
buku latihan siswa. pelaksanaan penilaian yang dilakukan belum kontinyu
secara konsisten, sistematik, dan terprogram. Hal tesebut disebabkan karena
waktu yang diberikan dalam pelaksanaan PPL terbatas.
H. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikaji implikasinya baik
implikasi teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut.
1. Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis yang diperoleh berdasarkan kesimpulan tersebut
adalah:
Untuk dapat melaksanakan Pembelajaran dengan optimal, mahasiswa PPL harus
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan mulai dari merencanakan,
melaksanakan dan melakukan penilaian dengan sebaik-baiknya. Selain itu
diperlukan juga pengetahuan materi yang mendalam serta pemahaman tentang
kurikulum dan juga kondisi siswa..
2. Implikasi Praktis
a. Untuk dapat meningkatkan pemahaman serta kesiapan mahasiswa PPL dalam
mengikuti PPL, mahasiswa PPL dapat terus mengevaluasi diri serta aktif
mencari dan memperkaya pengetahuan yang dimiliki tentang PPL, kompetensi
keguruan dan KTSP serta penerapannya dalam pembelajaran matematika.
Mahasiswa juga seharusnya aktif meningkatkan kualitas diri dengan selalu
mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir.
b. UPT PPL terutama yang menaungi mahasiswa PPL matematika serta semua
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PPL lebih dapat mengantisipasi hal-hal
yang dibutuhkan oleh mahasiswa PPL dan masalah-masalah yang terjadi di
lapangan sehingga dapat segera mengambil kebijakan untuk mengatasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
masalah tersebut demi keberhasilan pelaksanaan PPL di sekolah mitra agar
kompetensi keguruan dapat dimiliki oleh mahasiswa PPL matematika.
I. Saran
Berdasarkan kesimpulan serta implikasi hasil penelitian tersebut,
maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut.
a. Bagi mahasiswa sebaiknya lebih meningkatkan kualitas diri dengan senantiasa
mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir, memahami KTSP dan
mampu menerapkannya dalam proses belajar-mengajar, serta memperkaya
pengetahuan terhadap metode mengajar yang bervariasi dan dapat
mengaktifkan siswa sehingga dapat diaplikasikan dalam menjalani PPL dan
setelah menjadi guru nantinya.
b. Bagi program studi diharapkan memberikan bekal lebih mendalam kepada
mahasiswa dengan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan mahasiswa dalam
menjalani PPL dan menjalankan tugasnya sebagai seorang guru ke depan,
serta memantau proses pelaksanaan PPL sesuai dengan ketentuan yang ada.
c. Bagi UPT PPL FKIP UNS diharapkan senantiasa mengawal proses
pelaksanaan PPL di lapangan, mengadakan pengembangan, dan
menyempurnakan ketentuan-ketentuan PPL sehingga mahasiswa PPL mampu
menguasai kompetensi keguruan yang diharapkan.
d. Bagi sekolah mitra diharapkan senantiasa memantau perkembangan
mahasiswa PPL serta memperkenalkan dan memberikan tugas-tugas guru
secara nyata kepada mahasiswa sehingga mampu meningkatkan kompetensi
keguruan yang dimiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron, 1995.Pembinaan Guru di Indonesia. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya
Budiyono, 2003, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surakarta: UNS Press.
Depdiknas, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga), Jakarta: BalaiPustaka.
Depdiknas, 2006, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006,http://www.dikdasmen.org/files/uu/30PermenNo24Th2006.pdf, diaksesOktober 2008..
FKIP UNS. 2006. Pedoman Akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikantahun 2006/2007. Surakarta : UNS Press
FKIP UNS.2007.Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS Press
H.B. Sutopo.2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Dasar Teori dan Terapannyadalam Penelitian. Surakarta: UNS Press
Lexy J. Moleong, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), Bandung:Remaja Rosdakarya.
Louise Moqvist. 2003. The Competency Dimension of Leadership: Findings froma Study of Self-Image among Top Managers in the Changing SwedishPublic Administration. Centre for Studies of Humans, Technology andOrganisation, Linköping University
Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan., Bandung: RemajaRosdakarya.
National Board for Professional Teaching Standards. 2002 . Five CorePropositions. NBPTS HomePage.. (diakses pada 10 Oktober 2008).
Piet A. Sahertian.1994.Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta : Andi offset
Poerwodarminto.1995.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Purwoto, 1998, Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Press.
R. Soedjadi, 2000.Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: KonstatasiKeadaaan masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: DirektratJenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Samana A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius
Sardiman A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo
Sudarwan Danim. 2002. Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya MeningkatkanProfesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia
Suhaenah Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas
Suyanto dan Djihad Hisyam. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan IndonesiaMemasuki Millenium III. Yogyakarta : Adi Cita.
Suwarna, 2005, Pengajaran Mikro Pendekatan praktis menyiapkan PendidikProfesional. Yogyakarta :Tiara Wacana
Tim UPT PPL.2007.Buku Pedoman Program Pengalaman Lapangan (PPL)FKIP-UNS. Surakarta: UNS Press
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PESERTA PPL TAHUN 2009PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
No Nama NIM IPK P/L1 Ana Retno Palupi K1303017 2.39 P2 Khitna Sulkha K1306008 3.46 P3 Ekayani Khusumawati S K1306005 3.11 P4 Ahmad Samsudin K1306002 2.95 L5 Any Trisetyorini K1306017 3.22 P6 Wiji Lestari K1306042 2.83 P7 Septika wati K1306035 3.00 P8 Sri handayani K1306038 2.54 P9 Endah Noorsanti k1306022 2.80 P
10 Isti Isworo K1306007 2.48 P11 Syita fatih Adna K1306011 2.62 P12 Friska Retnani K1306006 2.76 P13 Siti Nur Khasanah K1306010 2.56 P14 Ary Teguh Santoso K1306018 2.78 L15 Via Kartika Sari K1306012 2.92 P16 Maharani Kartika Sari K1306025 3.14 P17 Rizki Arifani Nur'aini K1306033 2.87 P18 Nanang Khosim K1306026 2.93 L19 Siti Nur Rohmah K1306007 2.83 P20 Tutur Widodo K1306041 3.70 L21 Didik Triyono K1306021 3.03 L22 Prsatika Anjar Riyani K1306030 3.33 P23 Siti Nunsiyah K1306036 2.48 P24 Sari Budi Mardianti K1306009 2.48 P26 Fajar Adi Kusuma K1306023 2.59 P27 Teguh Wiryanto K1306040 2.70 L28 Dwi Indarti X1306031 2.80 P30 Novi Sri Rahayu X1306043 2.51 P31 Linda Hapsari X1306010 2.61 P32 Dwi Purnaminingsih X1306032 2.48 P33 Ika Anjani X1306037 2.58 P34 Andi Esnadhi X1306003 2.38 L35 Wahyu Riyadi X1306019 2.97 L36 Dian Rosita X1306029 2.53 P
Lampiran 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37 Indra Mustapa X1306038 2.29 L39 Ovi Feriani X1306012 2.86 P41 Anna Febriana Madsar X1306025 2.85 P42 Aprilia Wahyu P X1306026 2.38 P43 Pipiek Mei Widyastuti X1306044 2.49 P44 Bety Kusumawati X1306028 2.46 P46 Shafwatin Nishwah X1306023 2.53 P47 Andelina Henny M X1304022 2.34 P48 Eka Budi Merry SN X1306034 2.40 P49 Beny Cahyo sari X1304028 2.30 P50 Riris Setiyo X1304047 2.00 L51 Atik Retnoningsih X1304027 2.37 P52 Rika Puji Astuti X1304017 2.30 P53 Dwi Rahmawati X1304006 P
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Nama-nama Subjek Penelitian
No Nama Tempat PPL Kode IPKsementara
1 Andi Esnadhi SMP Negeri 10Surakarta
Responden-4 2.38
2 EkayaniKhusuma
wati S
SMA Negeri 2Surakarta
Responden-1 3.11
3 Ana RetnoPalupi
SMP Negeri 10Surakarta
Responden-3 2.39
4 Wahyu Riyadi SMA Negeri 2Surakarta
Responden-2 2.97
Lampiran 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PEDOMAN PENELITIAN
ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM
PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNS SURAKARTA PADA
PELAKSANAAN PPL TAHUN AKADEMIK 2009/2010
Var Penelitian Komponen Aspek JenisInstrumen
KemampuanMerencanakan ProsesPembelaja
ran
PenyusunanSilabus
Menyusun Silabus sebagaiacuan pengembanganRPP
Lembardokumenta
siPerangkat
Pembelajaran danMedia
Pembelajaran
PenyusunanRencanaPelaksanaanPembelajaran
(RPP)
Menyusun RPP UntukMengarahkan KegiatanBelajar Peserta DidikDalam Upaya MencapaiKompetensi Dasar
KemampuanMelaksanakan ProsesPembelaja
ran
KegiatanAwal/Pendahuluan
e. Membahas PR/ tugasterstruktur
f.Memotivasi Siswa
Dokumentasiberupa
rekamankegiatan
pembelajaran danlembar
observasikemampua
nmelaksanak
anpembelajar
an
Kegiatan Inti 1. Penyampaian materi2. Mengadakan variasi dalam
pembelajaran3. Menciptakan suasana aktif4. Memberikan penguatan
KegiatanPenutup
1. Kesimpulan2. Tindak lanjut
Lampiran 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KemampuanMelakukan Penilaian
HasilPembelaja
ran
PenyusunanLembarKerjaSiswa(LKS)
PenyusunanSoal-Soallatihan
PenyusunanSoal-SoalKuis
Dapat mengukur aspekkognitif, afektif danpsikomotor siswa sesuaiyang diharapkan.
DokumentasiLembarKerja
Siswa danSoal-soal
latihanmaupun
Kuis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LEMBAR DOKUMENTASI KELENGKAPAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN
No R4 R3 R2 R11 Silabus Semua mahasiswa tidak
menyusun Silabusmelainkan menggunakansilabus yang dimiliki gurupamong.
2 RPPIdentitas mata pelajaran √ √ √ √Standar kompetensi √ √ √ √Kompetensi dasar √ √ √ √Indikator pencapaian kompetensi √ √ √ √Tujuan pembelajaran √ √ - √Materi ajar √ √ √ √Alokasi waktu √ √ - √Metode pembelajaran √ √ √ √Kegiatan pembelajaran √ √ √ √Penilaian hasil belajar √ √ - √Sumber belajar √ √ √ √
Media yang digunakan oleh mahasiswa PPL ketika mengajar
No Media Pembelajaran slide presentasi R4 R3 R2 R11 Jenis Media lembar
kerjalembarkerja
Tidak
slide
2 Muatan slide presentasiJudul Bab Tidak
menggunakan mediasecarakhusus
Tidakmenggunakan mediasecarakhusus
√Tujuan Pembelajaran
Pengantar materi, berisi tentang materipendukung
√
Pengertian/definisi/penjelasantentang materi yang disampaikan
√
Langkah-langkah penyelesaian soal √Contoh Soal dan pembahasan √Latihan Soal √
Lampiran 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PEDOMAN OBSERVASI KEMAMPUAN MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN
Nama :
Diamati Hari / Tanggal :
No Komponen Aspek yang diamati Ya TidakA Kegiatan Awal1 Membahas PR /
tugasterstruktur
PR dibahas dengan melibatkansiswa secara aktif
PR yang esensial dan sulit diberibalikan
2 Memotivasi Siswa Memberitahukan TujuanPembelajaran
Memberikan Gambaran UmumMateri Pelajaran
Memberikan gambaran Kegiatanyang akan dilakukan
B Kegiatan Inti3 Penyampaian
materi Materi disampaikan dengan benar,
sesuai RPP Penyampaian lancar Bahasanya jelas dan mudah
dipahami4 Mengadakan
Variasi dalamPembelajaran
Menampilkan sikap bersahabat Menghargai pendapat siswa Menekankan bagian-bagian penting Membantu siswa dalam kesulitan Mendorong menumbuhkan
kepercayaan diri5 Menciptakan
Suasana Aktif Mengajukan pertanyaan Mendorong siswa menyampaikan
ide-ide Mendorong terjadinya tukar penapat
antara siswa dengan guru Sebagian besar siswa melibatkan
diri dalam pembelajaran6 Memberikan
Penguatan Memberi penguatan terhadap
tingkah laku siswa yang baik Memberi semangat kepada siswa
yang belum berhasil Penguatan yang bervariasi diberikan
secara wajar pada waktu yang tepat
Lampiran 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C Kegiatan Akhir8 Kesimpulan Kesimpulan jelas dan mencakup
seluruh inti materi ajar yangdipelajari
Siswa terlibat aktif dalam membuatkesimpulan
9 Tindak Lanjut Menyarankan agar materi ajardipelajari kembali dirumah
Memberi PR/ tugas mandiri denganpetunjuk yang jelas
Surakarta, …………………………Observer
……………………………………..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA
PELAKSANAAN PPL TAHUN AKADEMIK 2009/2010
1. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Responden-1
Lampiran 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Responden-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Responden-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Responden-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Top Related